tabloid Sipil edisi 6

32
Edisi 6 • Tahun I • 30 Juni 2008 CMYK CMYK

description

.

Transcript of tabloid Sipil edisi 6

Page 1: tabloid Sipil edisi 6

Edisi 6 • Tahun I • 30 Juni 2008

CMYK

CMYK

Page 2: tabloid Sipil edisi 6

2Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 SURAT PEMBACA

Penerbit: Perkumpulan Impact Aceh, Alamat Redaksi: Gedung Impact, Jalan T Iskandar No: 50, Lambhuk, Ulee Kareng, Banda Aceh 23118.Telp. 0651-28541, Fax. 0651 – 28542 Rekening Bank: 105-00-0531602-5, Bank Mandiri a/n Perkumpulan Impact. Pemimpin Umum: RamadhanaLubis, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Ahmad MX Redaktur Pelaksana: Nashrun Redaktur: Qahar Muzakar, Andi Irawan, Reporter:Acun, Roni Purnama, Junaidi Mulieng, Mellyan, Tahara, Jufrizal, Irman Ibra, Murdeli, Ahmadi Simeulue, Harry Qamaruddin, Marketing: IrwansyahPSA, Memed, Desain: Maha Studio, Layout: Masri Ruhdiko, Teknologi Informasi: Komaruddin

BLT

P

Pentingkah WanitaJadi Politisi?

Award UntukPejuang Pangan

Ayo SelamatkanHarimau

PEREMPUAN memang makhluk susah.Seprofesional dan secerdas apa pun, yangdiperhatikan orang tetaplah fisiknya. BahkanSenator Hillary Clinton, yang kalau tidak kalahdalam konvensi Partai Demokrat dan me-nyatakan mundur, punya kemungkinan untukmenjadi perempuan paling berkuasa sedunia,ternyata masih menerima komentar berkaitandengan dandanannya. Juga (maaf) pantatnya.

Menyenangkan juga memikirkan bahwaperempuan, dalam tradisi Aceh, punya suarapenting dalam menentukan arah kebijakannegara.

Sosok perempuan perkasa yang mem-bintangi sejarah nanggroe sudah cukupmenjadi bukti. Namun sebenarnya, sebelummenengadah ke ranah muluk seperti politik,ada wilayah kecil yang harus diperhatikan.

Bangsa ini tidak ramah pada perempuan.Terutama ibu-ibu. Walau menyanjung pe-rempuan dengan mengatakan ‘surga ada ditelapak kaki ibu’, tapi mereka tak punya niatuntuk meringankan beban para ibu.

Buktinya, tidak satu pun dari saranaumum di kota-kota seluruh Indonesia yangmenyediakan tempat untuk menggantipampers bayi. Tak ada tempat duduk khususibu hamil di bis.

Tak ada ambalan landai (seperti untuksepeda motor), bagi ibu hamil agar mudahnaik kendaraan umum. Anak tangga dantrotoar di tempat umum tinggi dan lebarnyatak pernah diperhitungkan agar mudahdilewati.

Dan, terakhir, Polisi tidak pernah me-nyetop dan menilang, bila ada seorang ibu yanglagi hamil tua, masih dibonceng dengan sepedamotor. Padahal, hal itu mengancam nyawa siibu dan bayinya sekaligus.

D. Hendrika SuksmadewiDS Merpati, Meuraxa, Banda Aceh

[email protected]

PERTAMA-TAMA, selamat atas ter-bitnya tabloid Sipil. Saya rasa, Anda punyapotensi untuk menjadi tabloid yangbertaring.

Saya sekarang mukim di Nagoya,Jepang, dan mendapatkan versi pdf tabloidAnda dari seorang kenalan. Menarik sekali

BADAN Ketahanan Pangan dan Pe-nyuluhan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam(NAD) akan memberikan penghargaan kepadamasyarakat, kelompok masyarakat, penyuluhdan pekerja swasta yang berperan aktifmelakukan aktivitas nyata, memenuhi kecu-kupan pangan masyarakat.

Untuk itu, Badan Ketahanan Pangan DanPenyuluhan (BKPP) telah mengirim surat kekabupaten/kota untuk membentuk TimPenilai. Sehingga, penghargaan tersebut dapatdiberikan pemerintah kepada masyarakat danberbagai pihak tersebut.

Mekanismenya, Tim Kabupaten mela-kukan penilaian dan hasilnya diusulkan keprovinsi. BKPP Provinsi telah membentuk TimPenilai, dan tim ini akan melakukan ferifikasike daerah.

Hasil penilaian kabupaten/kota sudahmasuk ke Tim Provinsi pada 15 Juni 2008.Klarifikasi oleh Tim Provinsi dilakukansampai15 Juli. Hasil penilaian tim provinsitersebut akan dikirim ke Departemen Pertanian(Deptan) RI.

Selanjutnya mereka yang diusulkan dariAceh tersebut, pada 17 Agustus nanti akandiundang ke Jakarta, untuk mendapatkanpenghargaan tingkat nasional.

Kegiatan penilaian akan dilakukan secaraseksama sesuai ketentuan dan persyaratanyang ada. Sehingga penghargaan tersebutmemang layak diterima.

Hal tersebut penting dilakukan dalamrangka meningkatkan peran nyata masya-rakat. Sehingga, masalah pangan dapatditangani oleh aktivitas masyarakat sendiridan Aceh minimal bisa mandiri dengan tidakterlalu bergantung pada pasokan bahanpangan dari luar daerah.

Saya kira sudah sangat layak peng-hargaan tersebut diberikan pemerintah kepadamasyarakat yangg telah berbuat banyak untukkomunitasnya.

Kini, kita tunggu kandidat dari Aceh, yangakan diajukan sebagai duta kita untukmendapat penghargaan tingkat nasional. Hasilkerja tim kabupaten/kota maupun provinsiyang bekerja bulan ini, menentukan siapapahlawan pangan Aceh tahun ini.

Paling tidak, akan ada kelompok ma-syarakat yang akan mendapat penghargaantingkat kabupaten dan provinsi. Menurutkami, pemerintah dan masyarakat yangmukim di kabupaten/kota perlu juga mem-berikan apresiasi yang cukup untuk kegiatanini, karena ini sangat bermanfaat bagi kitasemua.

Silman HaridhyKepala Badan Ketahanan Pangan

Dan Penyuluhan (BKPP)Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

membaca tulisan tentang trafficking harimauSumatera pada Edisi 5, Tahun 1, 2008.

Harimau Sumatera, panthera tigris su-matrae, sudah lebih dari 50 tahun masukke dalam daftar hewan yang terancampunah. Anehnya, setelah setengah abadmenjadi superstar yang terancam, dengansegala upaya yang konon sudah dilakukanuntuk mencegah kepunahan maskot DivisiSiliwangi ini, harimau Sumatera tidakkunjung dicoret dari daftar tersebut.Artinya, tetap saja tak ada perubahan yangsignifikan pada angka populasinya.

Diperlukan ketegaan untuk menyela-matkan harimau. Ini bukan salah cetak.Pemerintah harus tega untuk secara tegasmelarang penduduk di sekitar wilayahkonservasi guna merambah daerah hutan.Tega merogoh kocek lebih dalam untukmenggaji polisi hutan yang kompeten. Tegamenutup telinga dari rayuan para pe-ngusaha yang hendak membabak hutan,kediaman harimau, bagi kepentinganbisnis belaka. Tega menindak mereka yangmemperdagangkan harimau atau organtubuhnya. Dan akhirnya, tega introspeksi,apa sebenarnya yang salah pada bangsa ini:baik hewan mau pun manusia sama-samamerana, padahal tinggal di satu-satunyakepulauan vulkanis terbesar di dunia.

Aryadi Sjamsoel ImanNagoya, Jepang

[email protected]

Semoga Keluarga Yang DitinggalkanTabah Menerima Cobaan

INNALILLAHI WAINNAILAIHI RAJI’UNNSTAF & KARYAWAN TABLOID SIPIL

Mengucapkan Belasungkawa yang MendalamAtas Berpulangnya Kerahmatullah

PENYALUR TABLOID SIPIL DI TAKENGON

BAPAK SHABRI NASRO

EMERINTAH diimbau untukmengalihkan penerima Ban-tuan Tunai Langsung (BLT)

tahun 2009 kepada ibu rumah tanggadari basis penyaluran saat ini yangditerima oleh bapak rumah tangga.Penyaluran BLT dengan basis iburumah tangga dinilai lebih efektif,karena selama ini 15-20 persen danapengalihan subsidi kenaikan BBMmelalui program BLT yang diterimapara bapak digunakan untuk rokok.Jika BLT diberikan kepada kaum ibu,akan jauh lebih bermanfaat dan tidakmenambah beban negara untuksubsidi sektor lainnya.

Hal tersebut merupakan re-komendasi hasil penelitian Yaya-san Lembaga Konsumen Indone-sia (YLKI) yang dikemukakan dalamdiskusi evaluasi BLT tahap pertamadi Kantor Kementerian KoordinasiKesejahteraan Rakyat di Jakarta,beberapa waktu lalu.

Sebagian besar bapak rumahtangga merokok, dan itu meng-habiskan sekitar 15-20 persendana BLT yang diterima.

Implikasi lain dari pemberianBLT kepada laki-laki, membeng-kaknya dana Jaminan KesehatanMasyarakat (Jamkesmas) yang jugamerupakan program kesehatan daripemerintah. Alasannya, jumlah orangsakit akibat rokok bertambah. Jadi,pemerintah rugi dua kali, memberi-kan dana untuk kepentingan yangkurang perlu dan menggelembung-nya dana Jamkesmas.

Karena itu, sebaiknya pihak ter-kait mendata ulang penerima BLTdi Indonesia dengan menyebutkanibu rumah tangga sebagai peneri-manya. Mekanisme penerima sa-saran BLT bagi ibu rumah tangga,kemungkinan bisa dilaksanakanpada penyaluran BLT tahun depan.

Dengan adanya penyaluran danaBLT kepada ibu rumah tangga, diha-rapkan penerima lebih bijaksana ka-rena digunakan untuk kepentingan se-suai skala prioritas. Ibu rumah tanggamemang lebih arif dalam meng-gunakan dana BLT dbanding laki-laki.

Berdasarkan penelitian di ber-bagai negara seperti Brasil, Mek-siko dan Costa Rica, program BLTyang dibayarkan tepat sasaranmencapai 60 persen bisa disebutberhasil. Di Indonesia, penga-laman tahun 2005 lalu, keberhasi-lan tepat sasarannya mencapai 90persen, ini sangat berhasil.

Di Indonesia, hingga 14 Junilalu, PT Pos telah menyalurkandana BLT 90,30 persen. Saat ini,alokasi yang disalurkan sudahmencapai 703.253 rumah tangga,setara dengan Rp210.975.900.000.

Semoga saja program BLT kaliini berhasil...!

Page 3: tabloid Sipil edisi 6

3Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 DAFTAR ISI

LAPORAN UTAMA

PemberontakanLewat Qanun

4

NANGGROE

6

10NANGGROE

12NASIONAL

16

FIGUR

20

22

PERJALANAN

Namanya Qanun Partai Lokal, tapianehnya, turut pula mengatur nasibpartai nasional. Salah satu isinya,semua calon anggota legislatifwajib bisa baca Al Quran. Qanunini berpeluang dibatalkan karenabertentangan dengan aturan lebihtinggi.

UU memang menabalkan bah-wa Aceh adalah negeri syariat.Tapi, apakah semua posisi harus

memberlakukan uji baca AlQuran? Kalau begitu, mari kitausulkan agar pemain Persirajajuga wajib bisa baca Al Quran.

Sejumlah nelayan di Lhokseu-mawe mengadukan keberadaankapal pukat langga ke Makorem.Mereka merasa dirugikan. Aneh-nya, setelah ditangkap, nelayandan panglima laot ikut protes.

Ditangkap Salah,Dibiarkan Pun Salah

NasionalismeMengorbankanAgamaAksi mendukung dan menolakAhmadiyah kian tajam dua pekanterakhir. Tak seperti keyakinan

umat Islam pada umumnya, aliranyang berhulu di Pakistan inimeyakini Mirza Ghulam Ahmad,pendiri Ahmadiyah, sebagaiImam Mahdi.

Pernah Singgahdi TapaktuanSeorang ulama Ahmadiyah per-nah singgah dan menyebarkanAhmadiyah di Tapaktuan. Darisini kemudian berkembang keseluruh Sumatera. Tapi, saat iniAhmadiyah tidak terdengar diAceh. 14

Raisa KamilaBerawal dari CatatanHarian

“Pemilu Aceh PalingRumit dibandingdaerah lain”

WAWANCARA

Derita HidupOrang Pining

Menuju MTQTerbesar di Dunia

18

SOSOKSejarah BaruMenanti AS

Barack Obama melewati satu ta-hap penting untuk mengukirsejarah sebagai presiden kulithitam pertama AS. Ia akan ber-saing dengan kandidat PartaiRepublik John McCain. Kedua-nya masih mencari calon wakil.

Banjir di Pining, Gayo Lues, duatahun lalu menghancurkan ham-pir semua sawah dan kebun.Hingga kini belum diperbaiki.Warga mulai merambah hutan.Ada juga yang bertani ganja.

MENUNGGU AYAH -- Mulanya bocah ini ikut sembahyang bersama ayahnya saat mengikuti shalat berjamaah di salah satu masjid di Jakarta. Ketika semua jamaah sujud, ia pun ikutsujud. Tapi setelah itu ia tidak mau bangkit lagi. Malah memilih tidur-tiduran di atas sajadah. Ia tidak lagi peduli dengan orang-orang yang ada di sampingnya. Itulah dunia anak-anak,dunia penuh dengan permainan. Menyertakan anak-anak dalam shalat jamaah sangat dianjurkan dalam Islam. Meski mereka tidak bisa beribadah secara serius seperti halnya orangdewasa, namun melatih anak-anak menjalankan shalat berjamaah di masjid adalah sikap mulia. Rasulullah menyuruh, “ Ajarkan anak-anak kalian mencintai masjid sejak kecil.”

Page 4: tabloid Sipil edisi 6

4Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 LAPORAN UTAMA

CMYK

CMYK

Pemberontakan

Namanya Qanun Partai Lokal, tapi anehnya, turut pula mengaturnasib partai nasional. Salah satu isinya, semua calon anggotalegislatif, wajib bisa baca Al Quran. Qanun ini berpeluangdibatalkan karena bertentangan dengan aturan lebih tinggi.

Pemberontakan

ARLEMEN di Aceh mem-buat terobosan baru. Untuk

pertama kalinya lembagawakil rakyat itu mengha-

silkan sebuah qanun yangjelas-jelas bertentangan denganUndang-Undang produksi DPR RI.Yang menuai kontroversi itu aturantentang wajib bisa baca Al Quranbagi semua calon anggota legislatifdi Aceh, seperti tercantum dalamQanun Partai Lokal yang disahkanDPR Aceh pada Jumat malam 13 Junilalu.

Qanun ini menjadi sangat pen-ting, karena ia mengatur tentangperanan partai politik lokal dalammengikuti Pemilu 2009. Dari 36pasal yang termaktub dalam qanuntersebut, ada dua pasal yang me-ngundang perdebatan, yakni pasal13 yang mengatur tentang ketentuancalon anggota legislatif partai lokaldan pasal 36 tentang calon legislatifpartai nasional.

Sejatinya, pasal 36 hanya sebagaipelengkap belaka. Sebab dalam UUNomor 10 tahun 2008 tentangPemilu sudah ditentukan tentangpersyaratan calon legislatif daripartai tersebut. Tapi, masalahnyaqanun juga mengatur tentang syarat-syarat calon angota legislatif yangduduk di DPR Aceh. Jadi, mau tidak

Lewat QanunLewat Qanun

mau, selain mengatur kriteria calonanggota legislatif dari partai lokal,qanun itu juga menyentuh ke-beradaan calon anggota legislatifdari partai nasional yang duduk diDPR Aceh nantinya.

Di sinilah muncul polemik itu.Para anggota dewan meminta agaruntuk partai lokal ada keharusanwajib bisa baca Al Quran untuk calonanggota legislatifnya. Wakil KetuaDPRA, Raihan Iskandar, termasukpendukung kriteria ini. Ia mengacupada Qanun Nomor 7 Tahun 2006tentang Pemilihan Kepala Daerahyang juga mewajibkan aturan sama.“Kalau kepala daerah diwajibkan,calon anggota legislatif harusnyasama,” ujarnya.

Masalahnya, apakah aturanwajib baca Al Quran itu hanya untukcalon anggota legislatif dari partailokal? Bagaimana dengan calonanggota legislatif dari partai na-sional yang juga turut merebut kursidi DPR Aceh?

Di sinilah perdebatan panjangitu mencuat. “Jika hanya diber-lakukan untuk partai lokal, jelas itusangat diskriminatif dan tidak adil,”ujar Abdullah Saleh. Agar adakeadilan, sebagian anggota DPRAceh itu mengusulkan agar aturanyang sama juga berlaku untuk calon

legislatif dari partai nasional. De-ngan demikian, ketentuan wajib bisabaca Al Quran harus dicantumkandalam pasal 13 untuk partai lokaldan pasal 36 untuk partai nasional.

Sampai di sini polemik semakinmenghangat. Soalnya, untuk calonlegislatif partai nasional ini sebe-narnya sudah ada yang menga-turnya secara nasional, yakni UU No10 Tahun 2008. Dalam UU tersebutsama sekali tidak ada kewajiban bisabaca Al Quran bagi kandidat anggotalegislatif muslim.

“Secara hukum, seharusnya kanqanun tidak bisa bertentangan de-ngan aturan yang lebih tinggi,” kataProf. Mawardi Ismail, Guru BesarFakultas Hukum Universitas SyahKuala, Banda Aceh. Jika kewajibanbaca Al Quran diberlakukan untukanggota legislatif partai nasional, ituberarti telah bertentangan denganaturan hukum nasional.

Idealnya, kata Mawardi dalamdengar pendapat dengan anggotaDPR Aceh, aturan baca Al Quran itutidak perlu tercantum dalam qanunpartai lokal. Sejalan dengannya,Gubernur Aceh Irwandi Yusuf jugamengusulkan hal yang sama.

“Nanti akan rumit sekali pelak-sanaannya dan butuh waktu lama,”kata Irwandi. Apalagi, diperkirakanada ribuan para politisi partai lokaldan partai nasional yang akanbertarung merebut kursi di par-lemen nanti. Lagi pula, kewajibanbisa baca Al Quran berpeluang besarmemunculkan konflik baru dalamsistem pemilihan umum di Aceh. Iamencontohkan banyaknya per-

soalan yang muncul dalam kasus bacaAl Quran saat pelaksanaan Pilkadadi Aceh tahun 2006 lalu.

“Pasal itu sangat berpeluanguntuk ditolak pemerintah pusat,”ujarnya. Agar pekerjaan anggotaDPR Aceh tidak sia-sia, Irwandiberkali-kali menyarankan agaraturan itu dihilangkan saja. Syaratbaca Al Quran, katanya, tidak bisadikaitkan langsung dengan pe-negakan syariat Islam. “ Kemampuanmengaji belum bisa menjamin sese-orang telah bisa menjalankan syariatIslam secara baik.

“Jika memang ingin mengujikemampuan calon anggota par-lemen dalam menjalankan syariatIslam, saya mengusulkan agar tesmengaji ini diganti saja dengan ujiantertulis tentang dasar-dasar aqidah,ibadah dan hukum Islam lainnya.Saya pikir ini lebih objektif, karenatolok ukur penilaian yang dilakukanakan sama, juga tidak akan memakanwaktu yang cukup lama,” ungkapIrwandi.

Alasan logis yang disampaikanIrwandi ini justru ditentang olehsejumlah anggota DPR Aceh. “Kalaualasan waktu, saya pikir tidak bisaditerima, karena seleksi kemampuanmengaji untuk mahasiswa IAIN yangjumlahnya mencapai ribuan jugabisa selesai dalam waktu dua hari,”ujar Mahyaruddin Yusuf dari FraksiPartai Keadilan dan Sejahtera.

Berbeda dengan Mahyaruddin,para anggota DPR Aceh dari FraksiGolkar, Bintang Reformasi dan De-mokrat berpendapat berbeda. Mere-ka justru sejalan dengan Gubernur

P

Page 5: tabloid Sipil edisi 6

5Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 LAPORAN UTAMA

CMYK

CMYK

Irwandi yang meminta sebaiknyaklausul baca Al Quran itu tidakdimuat dalam qanun.

“Sebaiknya DPR Aceh janganmembuat qanun yang bertentangandengan UU yang lebih tinggi. Ituakan sia-sia. Soal baca Al Quransebaiknya tidak dicantumkan dalamQanun Partai Lokal ini,” kata JuruBicara Fraksi Golkar, Amir FauziSAB.

Tidak mau kalah, Juru BicaraFraksi F-PBR Abdurrahman Ahmadturut pula melancarkan kritik.“Kalau tetap disetujui, klausul qanunini berpeluang ditolak oleh Pe-merintah pusat”. Akhirnya kerjaparlemen Aceh menjadi sia-sia.

Para anggota Fraksi Golkar, PBRdan Demokrat itu menilai, wajibbaca Al Quran bisa saja dijadikansyarat bagi calon anggota legislatifdi Aceh. Untuk itu mereka me-nyarankan sebaiknya tidak diaturdalam qanun, tapi dilakukan melaluimekanisme dan aturan yang benar.Misalnya, KIP Aceh mengajukanpersyaratan tambahan mampu bacaQuran itu kepada KPU Pusat. Caraini dianggap lebih baik dan tidakbertentangan dengan aturan pusat

yang mengatur hal serupa.Debat panjang inilah yang men-

cuat dalam sidang paripurna DPRAceh, Jumat 13 Juni lalu. Sampaiakhirnya pimpinan sidang terpaksamenskor acara selama 15 menit.Semula, ketika sidang dibuka, adasebanyak 55 dari 69 anggota dewanyang hadir. Namun, setelah diskordan dilanjutkan kembali, sebagiandari wakil rakyat itu menolak hadirdalam sidang.

“Tidak ada gunanya melan-jutkan sidang itu. Kami sudah tahuhasilnya,” kata sorang anggota dariFraksi Golkar. Ia mengaku bukantidak setuju dengan kewajiban bacaAl Quran. Yang ia khawatirkan,qanun itu nantinya akan ditolakpemerintah pusat sehingga kerjaparlemen Aceh menjadi sia-sia.“Untuk apa membahas hal yang sia-sia,” ujarnya.

Tidak heran jika sesi kedua saatsidang akan dilanjutkan kembali,semua anggota Fraksi Golkar, PBRdan Demokrat menolak hadir dalamsidang. Hanya 33 anggota dewan danempat pimpinan sidang yang ber-sedia hadir kembali. Secara hukum,jumlah itu sudah mencukupi kuo-

rum. Kebanyakan yang hadir adalahanggota fraksi PKS, PPP dan PAN.Mereka ini adalah partai-partai yangberbasis Islam.

Saat bersamaan, di luar gedungDPR Aceh malam itu, terjadi aksidari sekelompok mahasiswa dansantri yang mengaku pendukungsyariat Islam. Mereka memang terusmenyampaikan yel-yel mendukungkewajiban baca Al Quran bagi calonanggota dewan.

Sudah tentu kehadiran parapengunjukrasa itu tidak disia-siakanoleh anggota dewan dari PKS, PANdan PPP. “Sebagai fraksi berbasisIslam, tentu kita mendukung ke-wajiban itu,” kata Mayaruddin Yusufdari PKS.

Lagi pula, mereka menyadaribahwa partai-partai Islam di Acehsangat berpotensi dikalahkan olehpartai lokal. Karena itu, saatnyamereka harus menarik perhatianrakyat dengan mendukung ke-wajiban baca Al Quran bagi calonanggota parlemen. Padahal, be-berapa anggota DPR Aceh itu tahudengan sadar bahwa klausul itu ber-tentangan dengan UU Pemilu.

Akhirnya, menjelang tengah

malam, pimpinan sidang TeungkuRaihan Iskandar memutusan dila-kukannya voting secara terbukauntuk memutuskan soal klausulbaca Al Quran tersebut. Hasilnyabisa ditebak, 33 anggota dewan yanghadir menyatakan setuju jika klau-sul itu dicantumkan dalam qanun.Dengan demikian, semua calonanggota legislatif di Aceh, baik daripartai lokal maupun partai na-sional, harus lolos seleksi kemam-puan baca Al Quran.

Selanjutnya qanun itu akandikirim ke Departemen DalamNegeri untuk ditetapkan sebagaiperangkat hukum yang sah bagiAceh. Setelah mendapat penetapandari pemerintah pusat, barulahqanun tersebut bisa diterapkan.

Yang menjadi pertanyaan, akan-kah Qanun tersebut disetujui olehPemerintah pusat? Kita harus tahu,walau qanun dibuat dan berlaku diAceh, Menteri Dalam Negeri Mardi-yanto punya hak membatalkannya.Tidak semua harus dibatalkan, tapipemerintah bisa menolak pasal-pasalyang dianggap bertentangan denganUndang-undang yang lebih tinggi.

Fazri

DemokrasidalamVoting

EMUNGUTAN suara (voting) terka-dang terasa tidak fair. Cara pe-ngambilan keputusan lewat voting inilebih mengandalkan kuantitas bukankualitas. Jadi, kalauorang banyak

bersekutu ingin melakukan sesuatu yangburuk, jika divoting, mereka akan menjadibenar karena jumlah kelompok yangbersekutu lebih banyak. Sementara, kubuyang merasa berkualitas, tapi karenajumlahnya sedikit, akhirnya tersingkir. Tapivoting tetap saja menjadi pilihan terakhirdi semua negara. Dalam sidang PBBsekalipun, voting menjadi senjata terakhiruntuk menentukan suara.

Mekanisme voting inipula yang dila-kukan pimpinan DPR Aceh dalam me-ngambil keputusan soal Qanun Partai Lokal.Walau jumlah suara yang menolak cukupbanyak, tapi jika ditotal, suara yang men-dukung kewajiban baca Al Quran bagi calonlegislatif lebih banyak. Maka, voting memu-tuskan pasal tersebut tetap diakomodir.

Debat voting ini sebenarnya me-rupakan cerita lama. Dalam sebuahpertemuan bertajuk ‘Gerakan Jalan Lurus’mengenai demokrasi Indonesia di Ja-karta, seorang petinggi negeri ini menyoaldemokrasi berdasarkan voting. Menu-rutnya voting tidak berdasarkan falsafahmusyawarah mufakat, tidak sejalandengan semangat kebersamaan. Elite-elite politik mengedepankan voting,padahal rakyat menyukai harmoni.

Debat soal voting ini sebenarnya tidakhanya di Indonesia. Di luar negeri punsistem voting kerap dipermasalahkan.Namun harus diakui, ketika kita memilihjalan demokrasi, maka voting tidak bisaditolak. Demokrasi di mana pun, memangperlu mengedepankan musyawarah

mufakat. Jika bisa dimusyawarah-kan, mufakatlah jalannya.

Tetapi, voting tidak berten-tangan dengan semangat keber-samaan. Voting tidak bermaknaperusak harmoni. Voting bukanlawan kebersamaan. Voting adalahmetode untuk memutus sesuatu,jika musyawarah tidak berhasilmemproduksi kata mufakat.

Jadi, soalnya bukan voting.Perkaranya apakah kita dewasadalam mempraktikkan voting?Demokrasi kita justru harus men-dewasakan diri dengan mewa-jarkan voting: dalam menjalankandan menerima hasil voting.

Kalau kita terlalu pekat memujamufakatisme, bisa jadi akan meng-hambat tumbuhnya kedewasaandalam mempraktikkan voting. Ar-tinya, bisa jadi sikap itu akan

menjadi kontributor bagi munculnyasikap kanak-kanak: marah dandendam lantaran kalah voting.

Voting tidaklah merusak kecen-derungan rakyat menyukai harmoni.Rakyat tidak begitu peduli, apakahpara elite mengambil keputusandengan mufakat atau pemungutansuara. Yang penting keputusan ituberfaedah bagi rakyat.

Warga Aceh sangat ahli dalampolitik, karena ditempa penga-laman panjang tentang konflik.Rakyat sudah kenyal dan sanggupmenerima perbedaan secara de-wasa. Yang acapkali kurang dewa-sa adalah para elite yang disan-dera hawa nafsu politik jangkapendek, sesaat dan selalu inginmembuat keputusan tanpa pertim-bangan jauh ke depan. Merekalebih mementingkan puja puji dari

kelompok tertentu ketimbang logikabenar tidaknya keputusan yangdiambil.

Karena itu, kita justru harusmulai berani membangun keber-samaan dan harmoni di tengahtradisi baru berdemokrasi, ter-masuk ketika harus voting. Basisnyasederhana: sanggup menerimakemenangan dan kekalahan secaradewasa. Menang tidak pongah,kalah tidak marah-marah. Menangsecara elegan, kalah terhormat.

Lantaran itu, mufakat maupunpemungutan suara sama dera-jatnya di hadapan demokras. Mufa-kat dan voting sama-sama memberiruang memadai bagi kerakyatanyang dipimpin oleh hikmat kebijak-sanaan dalam permusyawaratan-perwakilan.

Jurna

P

Irwandi dan Mendagri Mardiyanto

Page 6: tabloid Sipil edisi 6

6Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 LAPORAN UTAMA

Menuju MTQTerbesar di Dunia

EMAHAMAN tentang sya-riat di tanah nanggroe inimulai membingungkan.Segala sesuatunya harus

diselaraskan dengan kemampuanmembaca Al Quran. Seolah ada ang-gapan, jika lulus uji baca Al Quran,berarti orang itu akan mampumenjadi pemimpin yang baik. Kare-na itulah, jika ingin duduk sebagaiangota legislatif, harus mampumelewati tes baca Al Quran. Semakinpintar baca Al Quran, barangkali,akan semakin gigih membela kepen-tingan rakyat.

Setidaknya harapan itu yang adadi kepala sebagian anggota DPRAceh. Itu sebabnya dalam QanunPartai Lokal yang disahkan beberapawaktu lalu, mereka mewajibkanbaca Al Quran untuk semua calonlegislatif yang akan bertarung dalamPemilu tahun depan. Kalau saja ada

50 partai yang bertarung dalamPemilu di Aceh tahun depan, di manasatu partai mengusulkan 100 kan-didat anggota legislatif, maka seti-daknya ada 5.000 orang yang harusdiuji baca Al Quran.

Bisa dibayangkan berapa lamawaktu yang tersita untuk mengujiribuan kandidat anggota legislatiftersebut. Sudah pasti akan munculbanyak pro-kontra di sana. Kandidatyang tidak lulus, sudah tentu akanmelakukan protes. Apalagi jikastandar uji baca Al quran itu tidakjelas. Kasus Pilkada dua tahun lalusetidaknya menjadi bukti.

Inilah yang menjadi salah satukeberatan dari Gubernur Irwandidan sejumlah politisi di DPR Aceh.“Saya bukan menentang syariatIslam, tapi bagaimana agar pelak-sanaan Pemilu di Aceh lebih efisiendan lancar,” kata Irwandi.

Beberapa politisi dari partainasional juga sependapat denganargumen itu. Malah menurut mere-ka, kalau tetap dipaksakan berlakuuji tes baca Al Quran, aturan ituberpeluang ditolak Pemerintahpusat, sebab bertentangan denganUU Pemilu.

“Jika kandidat anggota legislatif

dari Partai Nasional juga dites bacaAl Quran, jelas bertentangan denganUU,” kata Juru bicara Fraksi PBR,Abdurrahman Ahmad. Kalau untukkandidat dari partai lokal, Ahmadmenilai bisa-bisa saja karena berlakusecara khusus di Aceh.

Dalam penjaringan para anggotalegislatif, seharusnya yang diutama-kan adalah kemampuan kandidattersebut dalam menyerap dan mem-baca aspirasi rakyat. Bukan kemam-

puan baca Al quran belaka. Benarbahwa baca Al quran adalah pentingbagi warga Aceh. Namun tentuharus ditentukan tempatnya dimana uji baca Al quran itu perludilaksanakan.

“Jangan mentang-mentang kitadaerah syariat, semua posisi di dae-rah ini harus diuji baca Al Quran.Kalau begitu, kita usulkan saja agarpesepakbola yang bergabung da-lam Persiraja harus lulus uji baca AlQuran juga,” kata Al Muqaddar,salah seorang mahasiswa di Aceh.

Soal alasan bisa dicari. “Merekakan membawa nama Aceh di kan-cah nasional. Karena kita daerahsyariat, makanya semuanya harusberdasarkan syariat,” katanya ke-sal.

Muqaddar bukannya menen-tang pelaksanaan syariat Islam.Tapi, menurutnya, syariat di siniseharusnya dalam bentuk imple-mentasi moral. Bukan kemampuanbaca tulis Al Quran belaka.

Seorang anggota legislatif yangfasih dan hebat dalam membaca AlQuran, tidak akan banyak man-faatnya bagi rakyat kalau dia tidakmampu menyerap aspirasi danmemperjuangkan suara rakyat yangmemilihnya. “Kita butuh wakilrakyat yang benar-benar mema-hami kondisi yang dibutuhkanrakyat,” tambahnya.

Masalahnya, apakah kemam-puan baca Al Quran sudah men-jamin itu? Karena itu, kata Mu-qaddar, sebaiknya uji baca Al Quranitu diganti dengan uji moral.

Aktivis NGO ini sepakat de-ngan Gubernur Irwandi, jika me-mang ingin menguji kemampuancalon anggota parlemen dalammenjalankan syariat Islam, sebaik-nya tes tersebut diganti saja denganujian tertulis tentang dasar-dasaraqidah, ibadah, dan hukum Islamlainnya. Seleksi ini tentu saja lebihobjektif, karena tolok ukur peni-laian yang dilakukan akan sama,juga tidak akan memakan waktuyang cukup lama.

Penyantuman uji baca Al Qurandalam Pemilu mendatang tam-paknya akan menjadi pembicaraanhangat di tingkat nasional, karenapemerintah pusat akan membahasQanun Partai Lokal yang sudahdisahkan DPR Aceh tersebut.

Para politisi dari partai lokal

UU memang menabalkan bahwa Acehadalah negeri syariat. Tapi, apakahsemua posisi harus memberlakukan ujibaca Al quran? Kalau begitu, mari kitausulkan agar pemain Persiraja juga wajibbisa baca Al quran.

P

tes baca Al Quran saat Pilkada 2006

Page 7: tabloid Sipil edisi 6

7Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 LAPORAN UTAMA

Qanun sudah ada. Proses verifikasiDepartemen Hukum dan HAM sudahmeloloskan 12 partai lokal. Lantas,apakah itu sudah menjamin bahwa partailokal dipastikan siap bertarung dalamPemilu di Aceh April tahun depan?

Ooops...! tunggu dulu. Hingga se-karang kepastian itu belum ada, sebabproses verifikasi faktual yang dilakukanKomite Independen Pemilu (KIP) belumjelas. Tanpa ada verifikasi KIP, berartipartai lokal tidak akan bisa ikut Pemilu.

Kapan verifikasi dilakukan? Ini yangdipertanyakan sekelompok penguruspartai lokal dalam kunjungan mereka kekantor KIP Aceh, Senin 16 Juni lalu. Parapolitisi itu resah, karena Komite PemilihanUmum (KPU) pusat sudah menentukanbahwa batas akhir verifikasi faktual partailokal adalah 5 Juli 2008.

Kekhawatiran ini yang membuatdelegasi partai lokal, 16 Juni lalu, men-datangi kantor Komite IndependenPemilu (KIP) Aceh. Setidaknya merekameminta kepastian agar nasib merekasebagai peserta Pemilu dijelaskan

pun mengaku sebenarnya keberatanjika uji tes baca Al Quran diber-lakukan dalam Pemilu nanti. Bukanberarti mereka menentang syariatIslam di Aceh. “ Kita ingin ba-gaimana agar pelaksanaan Pemiluberjalan lebih efisien dan efektif,”kata Thamrin Ananda, SekretarisJenderal Partai Rakyat Aceh.

Thamrin yakin, tidak ada ko-relasi antara kemampuan baca AlQuran dengan keahlian seseorangsebagai wakil rakyat di parlemen.Ia malah bisa memberi contoh,seorang tokoh terkenal di Aceh yangbisa baca Al Quran, namun hatinyabusuk

“Dia adalah Snouck Hurgronje,penasihat pasukan Belanda saatmenjajah Aceh masa lalu,” kataThamrin. Sebelum datang ke Aceh,Snouck pernah belajar bahasa Arab

dan Islam di Arab Saudi. Bahkan iapun bisa menghafal beberapa ayatAl Quran. “ Nyatanya orangnyabejat,” ujarnya. Setidaknya, ujarThamrin, ini bukti bahwa kemam-puan baca Al Quran tidak selalusejalan dengan kemampuan danmoral seseorang.

PRA sendiri sebenarnya tidakmenentang kebijakan itu. Tapi, ke-bijakan itu membuat sistem Pemiludi Aceh kian bertele-tele. Biaya punbertambah. Andai saja seorang calonanggota legislatif dikenakan biayaRp50 ribu per orang untuk ikut ujites baca Al Quran, berarti dana yangdikeluarkan 5.000 kandidat itu men-capai Rp250 juta.

“ Itukan biaya. Belum lagi soalwaktu yang terbuang,” kata Tham-rin. Makanya, jika tes baja Al Quranitu jadi dilaksanakan, Thamrin

berseloroh, di Aceh akan ada mu-sabaqah tilawatil Qur’an (MTQ)terbesar di dunia.

Sementara poli t is i PartaiAceh menilai, tes baca Al Quranitu wajar saja dilaksanakan diAceh. “ Kami siap,” kata AdnanBeuransyah, juru bicara partai itu.Baginya, membaca Al Quran bagiorang Aceh bukanlah masalahberat. Namun soal waktu danefisiensi, Adnan tidak bisa mem-beri penjelasan. “Soal pelak-sanaan, itu urusan KIP,” jelasnya.

Tapi, ada pula pandangan yanglebih keras. Mereka menilai pem-berlakuan uji tes baca Al Quranbukanlah semata-mata untuk mem-buktikan kepada pihak luar bahwaAceh berbeda dengan daerah lain,tapi salah satu upaya mempersulitketerlibatan Partai lokal. Setidaknya

Thamrin Ananda mencium gelagatini.

Bukan rahasia lagi, aksi massadi depan kantor DPR Aceh yangmendukung uji baca Al Quranadalah pendukung salah satu partaiberkedok Islam. Aksi mereka ber-hasil. Sengaja atau tidak, akhirnyayang menjadi korban adalah partailokal. “Sistem Pemilu Aceh menjadirumit,” kata Thamrin.

Ia memberi contoh, qanunyang sudah disahkan itu nantinyaakan dievaluasi oleh Pemerntahpusat – dalam hal ini DepartemenDalam Negeri – untuk diteliti danditetapkan. Menteri Dalam Negeriberhak untuk merevisi jika ter-nyata ada pasal dalam qanunbertentangan dengan UU yanglebih tinggi. “Jika ternyata pasaltentang baca Al Quran dibatalkanoleh pusat, kan butuh waktu lagibagi DPR Aceh untuk membahas-nya,” ujar Thamrin.

Alasan Thamrin masuk di akal.Lagi pula, pemerintah pusat jugapernah melakukan hal yang samaketika menolak klausul tentangQanun No 7 tahun 2007 soal Pelak-saan Pemilu di Aceh. Dalam salahsatu pasal di qanun itu, ada dise-butkan soal status keanggotaan KIPAceh yang bisa dicopot sebelumberkekuatan hukum tetap. Pasal itukemudian ditolak pemerintah pu-sat. Sebab, UU menyebutkan hanyavonis yang berkekuatan hukumtetap yang bisa menghentikan se-seorang dari jabatannya.

“Qanunnya diterima, tapi adaklausul yang ditolak dan direvisi,”ujar Agung Wijaya, peneliti lem-baga Demos Aceh. Untuk QanunPilkada ini, Agung juga menilai adapeluang pasal 36 soal baca Al Quranditolak. “Kita lihat saja nanti. Tapi,saya punya feeling akan dipersoalkanpusat,” katanya.

Menjadi sangat rumit nanti jikapemerintah hanya menolak pasal 36soal tes Al Quran bagi calon legis-latif partai nasional. Sementarapasal 13 — berkaitan tes baca Al qu-ran bagi Partai Lokal – diloloskan.Kalau itu terjadi, kata Agung, akanmenjadi unik. “Berarti hanya calonlegislatif partai lokal saja yang tesbaca Al Quran,” katanya tertawa.

Jika itu terjadi, tentu berpeluangmemunculkan protes. Akhirnya DPRAceh harus berembuk lagi mencaripenyelesaian. Proses Pemilu di Acehpun menjadi lebih sulit.

Kalau memang pemerintahpusat mau menolak pasal qanun itu,kata Agung, sebaiknya ditolakuntuk kedua-duanya. Kalau me-mang diloloskan, ya, juga haruskedua-duanya. “Sehingga tidakterjadi diskriminatif,” tambahnya.Dengan demikian proses Pemilu diAceh berjalan lancar.

Pemilu di Aceh akan menjadisorotan dunia, sebab inilah pertamadi Indonesia adanya peserta daripartai lokal. Bila sukses, bukan tidakmungkin akan ada tuntutan agarpartai lokal juga diizinkan di daerahlain. Ya, seperti calon perseoranganyang sukses di Aceh dan kini akanberlaku secara nasional.

Fazri, Irwan

Nasib Parlok di Awang-awang

secepat mungkin.Mereka meminta KIP Aceh mendesak

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusatmengundurkan jadwal pengumumanpenetapan partai yang lolos sebagaipeserta Pemilu. Sebab, apabila jadwalpengumuman itu tetap dilakukan pada 5Juli 2008, maka dipastikan partai lokalterancam tidak bisa ikut dalam Pemilu2009. “Apa mungkin verifikasi bisa tuntasdalam waktu sesingkat itu?” tanya TamiAnsar, dari Partai Suara IndependenRakyat Aceh (SIRA).

Tami dan pengurus partai lokallainnya menilai KIP Aceh terlalu gamblingkarena berani bekerja dengan waktuyang sesingkat itu. Mereka khawatir,justru nanti hasil verifikasi menjadi tidakakurat. Itu sebabnya, para penguruspartai lokal minta kepada KIP memintadispensasi kepada KPU untuk mem-perpanjang masa verifikasi partai lokal.“Mengundurkan waktu, kami kira adalahsolusi yang tepat,” kata Thamrin Ananda,Sekjen PRA.

Sempitnya masa verifikasi terkait

dengan lambatnyaQanun Partai Lokaldisetujui DPR Aceh.Dan sekarang, kendatisudah disetujui, tapitidak otomatis bisa di-terapkan. Harus ter-lebih dahulu menda-pat penetapan daripemerintah pusat.

Seandainya sajaMendagri menyetujuiQanun Parlok tersebuttanpa ada koreksi,maka pekan ketiga,sekitar tanggal 25 Ju-ni, qanun tersebut ba-ru bisa diberlakukan.Jika batas waktu verifi-kasi adalah 5 Juli, arti-nya KIP hanya punyawaktu melakukan veri-fikasi selama 11 hari.

Tapi, apabila adakoreksi, tentulahakan jadi masalah,karena qanun itu ha-rus dibahas kembalidan ini akan mema-

kan waktu lama lagi. Ujung-ujungnyaproses verifikasi partai lokal menjaditerhambat. Verifikasi tidak bisa dilakukansebelum ada keputusan penetapanqanun dari pemerintah pusat. “Inimenunjukkan nasib partai lokal sepertidipermainkan,” kata Thamrin. Apalagijumlah anggota KIP Aceh hanya tujuhorang.

Bagi KIP sendiri, tampaknya belumada upaya untuk menuruti kemauanpengurus partai lokal itu. Mereka hanyamenghimbau, sebaiknya partai lokalmempersiapkan diri manakala verifikasisudah bisa dilakukan. “Sehingga, saatverifikasi dilakukan, semua Parlok bisamelewatinya dengan mulus,” kata JuruBicara KIP Aceh, Nasir Zalba.

KIP sendiri mengaku masih me-nunggu keputusan dari Mendagri, apakahQanun Parlok bisa dilaksanakan atautidak. Jika ada pasal yang ditolak, apaboleh buat, ya partai lokal siap-siap saja.Mudah-mudahan saja tetap bisa ikutPemilu.

Rizanul

Page 8: tabloid Sipil edisi 6

8Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 NANGGROE

CMYK

CMYK

ENURUT data BadanPusat Statistik, pada2007 lalu, tingkat pe-ngangguran di Aceh

sekitar 1,3 juta (atau 28,2 persen darijumlah penduduk). Jumlah pe-ngangguran ini cukup tinggi diIndonesia. Jika tidak ditanganidengan baik, pada akhir tahun iniangka tersebut bisa jadi akan me-lonjak, karena akan ada tambahan24 ribu pencari kerja baru. Merekaadalah kelompok pencari kerjayang selama ini hidup di Malaysia.Perdana Menteri Abdullah AhmadBadawi mengatakan, para pen-datang asal Aceh itu akan dipu-langkan karena izin tinggal merekasudah habis.

Warga Aceh sebanyak 24 ribuadalah pendatang yang masuk keMalaysia pada akhir 2004 hinggapertengahan 2005. Mereka mengakukeluar dari Aceh karena alasanrumah mereka hancur dibantaikerasnya gelombang tsunami.Kondisi itu diperburuk karenakonflik yang masih melanda Aceh.

Banyak warga Aceh yang pin-dah ke Malaysia karena merekamemiliki keluarga yang tinggal di

Duh, Mereka Terancam

Pemerintah Malaysia berencanamendeportasi 24 ribu warga Aceh dinegara itu yang mendapat izin tinggaldengan kartu korban tsunami. Sebuahtugas berat bagi Irwandi Yusuf. Upayapendekatan untuk mendapatperpanjangan segera dilakukan.

negeri jiran itu. Sebagian besar daripendatang itu berusia 18 – 45 tahun.Tekanan ekonomi yang buruk diAceh termasuk yang mendorongmereka mengadu nasib ke Ma-laysia.

Sejarah Migrasi warga Aceh keMalaysia sebenarnya sudah ber-langsung sejak masa konflik tahun1976. Sebagian dari warga Aceh itutelah mendapatkan kartu perma-nent resident. Bahkan tidak sedikityang sudah menjadi warga negaraMalaysia. Jumlah keturunan Acehdi negeri itu mencapai 26 ribu jiwa.Mereka umumnya sudah hiduptenang dengan ekonomi yangstabil. Di keluarga-keluarga inilahorang Aceh korban tsunami banyakmenyandarkan hidup sebelummendapatkan pekerjaan sebagaiburuh di sejumlah perkebunan atauperusahaan lainnya.

Kondisi Aceh yang hancurmembuat Pemerintah Malaysia me-rasa kasihan dengan para pendatangini. Atas dasar belas kasihan inilah,Malaysia kemudian memberi me-reka izin tinggal selama dua tahun,dan mendapat kartu penduduktsunami (tsunami card). Bermodalizin inilah, 24 ribu pendatang asalAceh tersebut bisa tinggal bebas dinegeri jiran itu. Umumnya merekabekerja sebagai buruh kasar.

Dua tahun sudah berlalu, kiniPemerintah Malaysia mulai me-ngevaluasi keberadaan para pen-datang tersebut. Masa berlaku tsu-nami card akan habis pada Agustustahun ini. Maka, berembus kabar,

semua warga yang memegangkartu tersebut akan dikembalikanke Aceh.

Karuan, warga Aceh tersebuttentu saja mulai resah. Merekakasak kusuk untuk membahas apalangkah yang harus dilakukan kedepan. Hidup di Aceh tentu bukanhal mudah karena kondisi ekonomidi Aceh tidak sebaik Malaysia.Pengaduan pun mereka sampaikanke kantor Duta Besar Indonesia diMalaysia, minta agar pemerintahIndonesia melakukan lobi kepadaPerdana Menteri Abdullah AhmadBadawi.

Kawasan Chow Kit, KualaLumpur, adalah wilayah yanggegap gempita membicarakan ma-salah ini. Kawasan ini pusat ke-giatan masyarakat Aceh di Ma-laysia. Seni dan tradisi Aceh kerapsekali dipertontonkan di wilayahini, termasuk kegiatan keagamaan.

Bersamaan dengan peringatanMaulid Nabi Muhammad, 8 Junilalu, warga Aceh Malaysia me-ngundang Duta Besar, Da‘i Bachtiaruntuk hadir mendengarkan keluhanyang dialami warga Aceh di sana.Mereka meminta agar Da’i me-ngupayakan agar mereka tidaksampai dideportasi kembali ketanah air.

“Kami mohon kepada DubesIndonesia bapak Da‘i Bachtiaruntuk melobi kerajaan Malaysiauntuk memperpanjang masa ber-lakunya kartu Tsunami bagi sekitar24.000 warga Aceh di sini,” katasalah satu tokoh masyarakat Aceh,

Basri bin Yusuf. Mereka begitumenaruh harapan besar kepada Da’ikarena hanya cara diplomatislahyang efektif untuk meminta Ma-laysia mengurungkan niatnya.

Kedatangan Duta Besar In-donesia sebagai undangan dalamacara kenduri masyarakat Aceh itumerupakan yang pertama dalamsejarah. Sebelumnya, hubunganpihak kedutaan Indonesia di Ma-laysia dengan warga Aceh tidakbegitu harmonis. Di masa konflik,mencuat tuduhan kalau warga Acehdi Malaysia adalah pendukungGAM.

“Ini merupakan peristiwa ber-sejarah. Seorang Dubes Indonesiahadir pada acara masyarakat Acehyang pertama kali. Masyarakat Acehdiminta untuk tidak lagi curiga,”kata Basri, yang langsung disambuttepuk tangan dari sekitar 1.000 orangyang hadir pada saat itu.

Selain Da’i, hadir dalam acaraitu antara lain Yang DipertuanMasyarakat Aceh di Malaysia FaisalHassan, Presiden Universiti IslamAntar Bangsa (Internasional) SanusiZuned beserta istrinya, Nurlelayang juga cucu pejuang Aceh DaudBeureuh, dan menteri Agama Ma-laysia Zahid Hamidi.

Menurut dana Pemerintah Ma-laysia, sebenarnya negeri itu adamenampung sekitar 36.000 ma-syarakat Aceh setelah kejadianTsunami 26 Desember tahun 2004.Tujuannya ialah agar mereka dapatmencari dan meneruskan kehidu-pan di Malaysia. Setelah terjadinya

M

Deportasi

Page 9: tabloid Sipil edisi 6

9Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 NANGGROE

CMYK

CMYK

perdamaian antara pemerintahIndonesia dengan GAM, maka adasebagian warga Aceh yang kembalike kampung halaman, dan masihtersisa 24.000 pemegang kartu Tsu-nami di Malaysia.

Sejak tahun lalu sebenarnyaKerajaan Malaysia sempat inginmengakhiri perlindungan dan pe-nampungan masyarakat Aceh diMalaysia namun berhasil diper-panjang satu tahun lagi hingga Agus-tus 2008 setelah diadakan pen-dekatan dan lobi oleh GubernurAceh Irwandi Yusuf. Pada Agustus2008, masa pemegang kartu Tsunamiakan habis dan kerajaan Malaysiatampaknya enggan untuk memberiperpanjang untuk kedua kalinya.

Dalam dialog dengan wargaAceh itu, Da’i tidak mampu memberijawaban tegas. Menurutnya, depor-tasi adalah hak pemerintah Malaysiakarena memang izin tinggal wargaAceh di sana sudah habis masaberlakunya. “Kita harus meng-hormati hukum dan aturan di negeriini,” katanya.

“Tidak lupa juga saya meng-ingatkan bahwa tahun depan Indo-nesia akan mengadakan Pemilu.Oleh sebab itu manfaatkanlah hakpilih anda dalam Pemilu nanti,”katanya. Dari pernyataan ini, tersiratjelas kalau Da’i tampaknya tidakmau ngotot untuk memperjuangkanperpanjangan masa tinggal parakorban tsunami itu.

Apa boleh buat, satu-satunyaharapan rakyat hanya ada di pundakGubernur Aceh Irwandi Yusuf.Ketika habis mas aberlaku tsunamicard pada Agustus 2007, Irwandi jugayang melobi Malaysia untuk mem-perpanjang masa berlaku kartutersebut. Sekarang, menjelang habispada Agustus ini, kembali Irwandiyang diminta melakukan lobi.Upaya penjelasan kepada Irwandisudah dilakukan beberapa tokohAceh di Banda Aceh.

Hasilnya, Irwandi tampaknya

tidak bisa mengelak lagi. Ia me-ngaku dalam waktu dekat ini akansegera berangkat ke Malaysiauntuk melobi pejabat Kerajaan disana agar memperpanjang izintinggal bagi 24.000 pemegangkartu tsunami.

“Saya akan upayakan agar masatinggal orang Aceh di sana di-perpanjang,” katanya. Upaya ini per-lu dilakukannya, sebab kalau sajasemua warga Aceh itu dikembalikanke kampung halamannya, tentu sajabeban pengangguran di daerah iniakan meningkat. Betapa tidak, tanpakedatangan mereka saja, tingkatpengangguran di Aceh sudah cukuptinggi.

Itu sebabnya Gubernur Ir-wandi berharap agar pihak Ke-rajaan negara tetangga itu maumempertimbangkan kondisi kehi-

dupan ekonomi Aceh yang belumsepenuhnya pulih akibat konflikpanjang dan bencana tsunami rak-sasa pada 26 Desember 2004. Me-nurut Irwandi, rencana untukmelobi pihak Kerajaan Malaysiasebenarnya sudah diancang-ancangsejak ia mendapat kabar dari se-jumlah warga Aceh pemegang kar-tu tsunami di Malaysia, bahwa izintinggal mereka akan berakhir padaAgustus 2008.

“Memang saya sudah berencanauntuk pergi ke Malaysia untukmelobi pejabat Kerajaan Malaysia,agar rencana kepulangan merekaditunda dulu. Tidak mungkin me-reka dibawa pulang tahun ini, karenalapangan kerja belum mencukupi.Kita meminta perpanjangan untuksatu tahun lagi, sambil kita mem-benahi,” katanya.

Tidak jelas bagaimana hasil lobiyang dilakukannya nanti, namunIrwandi tampaknya optimis KerajaanMalaysia masih memahami kondisiAceh yang masih sangat butuh ban-tuan dari negara lain. Hal ini dida-sarkan pada pengalamannya tahunlalu ketika melakukan lobi untuk halyang sama, di mana ketika itu Irwandilangsung datang menjumpai Tim-balan Perdana Menteri, Tan Sri NajibTun Razak.

“ Saya minta kepada beliau agarwarga pemegang kartu tsunami Acehjangan dipulangkan dulu, belum tahumau diberi pekerjaan apa, karena Acehmasih belum sepenuhnya pulih,”katanya. Berkat pendekatan itu, Ir-wandi akhirnya berhasil. Akankahyang kedua ini akan berhasil pula? Kitatunggu gebrakan Teungku Agam.

Rizanul

Tidak bisa dibantah, Malaysia adalahlahan para pencari kerja dari Indonesia.Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI)yang bekerja di negeri jiran itu mencapai1,2 juta, termasuk ekspatriat dan sekitar15.000 pelajar Indonesia, dan sekitar200.000 warga Indonesia pemegangpermanent residence. Dari semua sukudi Indonesia, Aceh adalah pendudukterbanyak. Jumlah warga Aceh yangmendapat izin permanent resident men-capai 26 ribu jiwa. Ada pula lebih dari 10ribu warga Aceh yang sudah menjadiwarga negara di sana.

Tak mengejutkan jika hubunganAceh dan Malaysia begitu dekat. Tidaksedikit pejabat tinggi di Malaysia me-rupakan keturunan Aceh. Senimankondang P Ramlee begitu sangatdiagungkan di Malaysia. P Ramleeadalah putra asli Aceh yang merantauke negeri itu saat usia remaja.

Di samping pengungsi korbantsunami, banyak pula pemuda Acehyang datang ke Malaysia sebagai

Ada Menabung, Ada Menanti Tiang gantungpekerja resmi (TKI). Menurut KepalaBalai Pelayanan Penempatan danPerlindungan TKI Provinsi Aceh MukhtarSsos, jumlahnya lebih dari 1.000 orang.Mereka ini tidak hanya bekerja untuk diridan keluarganya, tapi turut pula mem-bantu perekonomian Aceh. Jika katakansaja rata-rata mereka mengirim uangRp 1 juta per bulan ke kampung hala-mannya, berarti devisa yang dihasilkanmencapai Rp 1 miliar per bulan.

Di saming cerita manis itu, banyakpula cerita pahit. Tidak sedikit pemudaAceh di sana yang terjerat dalam kasusperdagangan narkotika (dadah). Tergiurdengan pendapata yang besar, merekatidak sadar sesungguhnya telah me-rusak citra Aceh di Malaysia. Data yagmasuk ke Provinsi Aceh, saat ini se-tidaknya 450 pemuda Aceh yang dita-han di sejumlah penjara di Malaysia.Sebagian besar dari mereka tengahmenanti keputusan kerajaan soaleksekusi mati.

Bisnis narkoba sanat diharamkan di

Malaysia. Sedikit saja ketahuan mem-bawa ganja atau benda haram lainnya,hukuman gantung akan menanti.

Pemerintah Aceh sebenarnya jugasudah berupaya untuk membantu paratahanan ini. Gubernur telah membantutim advokasi warga Aceh di Malaysia. Na-mun yang dibantu hanyalah tahanan yangterkait kasus politik atau kriminal biasa.

“Setidaknya Pemeirntah Aceh akanmengupayakan agar para tahanan itumendapatkan pengacara yang bagusuntuk mendampingi mereka di pe-ngadilan,” kata Kepala Biro Hukum danHumas Pemerintah Aceh Hamid Zein.Untuk kasus yang terkait narkoba,Pemerintah Aceh mengaku tidak akanmemberi bantuan.

Dua penjara yang paling banyakmenahan warga Aceh adalah penjaraSungai Buloh dan Penjara Kajang. DiPenjara Sungai Buloh, setidaknya ada250 warga Aceh yang ditahan terkaitkasus dadah dan kriminal lainnya.Sebanyak 89 orang dari mereka sudah

dijatuhi hukuman mati. Namun belumdieksekusi karena masih menungguputusan tingkat pengadilan yang lebih tinggi.

Sedang di Penjara Kajang, adasekitar 200 pemuda Aceh yang ditahandi sana. Tidak ada data pasti berapa darijumlah itu yang seadng bersiap meng-hadapi ancaman hukum gantung.

Banyaknya warga Aceh yang terlibatbisnis narkotika di Malaysia membuatcitra Aceh di negeri itu mulai rusak.Padahal, kalau saja tidak ada pemudaAceh yang terlibat kriminal apalagidadah, hubungan Aceh dan Malaysiapastilah sangat harmonis. Namun akibatulah pemuda yang ingin cepat kaya itu,Malaysia semakin hati-hati menerimakedatangan pemuda Aceh.

Inipula salah satu hambatan bagiIrwandi atau pemerintah Indonesia untukmelobi perpanjangan masa berlakukartu tsunami. Begitupun, PemerintahAceh berjanji akan terus berupaya. Kitalihat saja nanti hasilnya.

Rizanul

Duta Besar Indonesia di Malaysia Da’i Bakhtiar bersilaturrahmi dengan warga Aceh di Kuala Lumpur

Page 10: tabloid Sipil edisi 6

10Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 NANGGROE

ABU 4 Juni lalu, Satu persatu kapal pukat langgamerapat ke bibir pantaiDesa Pusong, Kecamatan

Banda Sakti, Lhokseumawe “Kamipulang cepat, mulai besok (5 Juni-red) tidak melaut, karena kapalrekan kami sudah ditangkap TNI ALtadi malam,” kata seorang awakkapal pukat langga yang baru turundari kapalnya. Kapal pukat lanngaadalah sebutan lain untuk kapalpukat harimau mini.

Hari itu, informasi telah ditang-kapnya tiga kapal pukat langgamilik nelayan Desa Pusong oleh TNIAL, menjadi topik hangat yangdibahas para nelayan di pesisir kotaLhokseumawe itu.

Dua hari sebelumnya, seratusanlebih nelayan tradisional di Lhok-seumawe mendatangi Makorem-011/Lilawangsa. Kedatangan ituuntuk mengadukan keberadaankapal pukat langga yang selama inibebas beroperasi di zona opera-sional boat nelayan pukat darat atauboat jaring. “Nelayan pukat hari-mau mini juga diundang ke Koremuntuk duduk sama-sama bermusya-

Ditangkap salah,Dibiarkan pun salahDibiarkan pun salah

Sejumlah nelayan di Lhoksemawemengadukan keberadaan kapal pukatlangga ke Makorem. Mereka merasadirugikan. Anehanya setelahditangkap, nelayan dan panglima laotikut protes.

warah mencari solusi, tapi nelayanpukat harimau tidak datang,” katasejumlah nelayan boat jaring.

Mendapat laporan dari paranelayan tradisional bahwa kapalpukat langga bebas beroperasi diperairan Lhokseumawe dan melang-gar zona operasional, Danrem Li-langwangsa Kol Inf Eko Wiratmo-ko langsung memanggil KomandanLanal Lhokseumawe Letkol (Laut)Andi Kriswanto untuk menindak-lanjuti laporan para nelayan tra-disional itu.

Hari itu juga, Danlanal Lhok-seumawe menindaklanjuti laporantersebut. Hasilnya, tiga kapal pukatlannga beserta pawang (nahkoda)ditangkap. Keberadaan kapal pukatlangga dinilai mengancam matapencaharian nelayan tradsional.

Kapal yang ditanggap itu, yakniKM Bintang Terang, nahoda ZulkifliAhmad pawang. KM Bintang Masmilik nelayan Pusong, nahkodaMuhammad Jamal. Dan KM SeribuDinar milik nelayan Kandang, Keca-matan Muara Dua, Lhokseumawe,nahkodanya Khaidir. TNI AL jugamemeriksa sekitar 30-an awak kapaltersebut.

“Tiga nahkoda kami amankansebagai tersangka, sedangkan 30-anawak kapal itu dilepas setelahdimintai keterangan,“ kata Letkol(Laut) T Andi Kriswanto, KomandanPangkalan Angkatan Laut (Dan-lanal) Lhokseumawe, 4 Juni didermaga Pelabuhan Umum KruengGeukueh.

Ketiga pawang kapal tersebut

dititipkan ke LembagaPermasyarakatan Klas IIA Lhok-seumawe.

Penangkapan tersebut dilaku-kan menyahuti aspirasi para nela-yan tradisional yang melakukanunjuk rasa ke Makorem 011/LW duahari sebelumnya. Para nelayan itumeminta dilakukan penertibanterhadap kapal pukat langga yangmencari ikan di kawasan sekitar 2mil dari garis pantai. Kapal besar itusangat meresahkan dan merugikannelayan tradisional yang memangalatnya sangat terbatas.

Tak hanya karena permintaannelayan tradisional yang merasadirugikan, dari hasil pemeriksaan,kapal-kapal itu ternyata tidak me-lengkapi Surat Izin Usaha Perairan(SIUP) dan Surat Izin PenangkapanIkan (SIPI). Kemudian, melanggarareal penangkapan ikan yang seha-rusnya GT atau ukuran tonase 30 tonke atas hanya di izinkan mengambilikan berjarak sekitar 12 mil, tetapimalah merapat di daerah tangkapanikan nelayan tradisional.

“Kasihan nelayan tradisional tidak akan mendapatkan ikan lagi,karena hanya menyisakan sampah.Lagi pula mereka mengurus SIUPdan SIPI itu di Bireuen yang meru-pakan salah alamat. Aturannya kandi Lhokseumawe,“ kata Danlanal.

Akibat perbuatannya, tiga nah-koda yang menjadi tersangka dijeratdengan Undang-undang Nomor 31tahun 2004 tentang perikanan pasal27 junto 93 dengan ancaman huku-man delapan tahun penjara atau

denda Rp2 miliar.Ekses dari penangkapan itu,

sejak 5 Juni 2008 ribuan nelayanpukat langga di Pusat PendaratanIkan (PPI) Pusong, Lhokseumawe,mogok melaut. Sebagai bentukprotes para nelayan terhadap TNIAL yang menangkap tiga kapalpukat langga dan menahan tiganahkoda kapal itu. Paska penang-kapan, aktivitas nelayan lumpuhtotal. Seluruh nelayan yang mencariikan di lautan lepas, merapat kedermaga.

“Kami akan menghentikanaktivitas perdagangan ikan di PPILhokseumawe. Nelayan juga akanmenggalang solidaritas karenasebagian besar pedagang ikan dipasar Pusong adalah orang-orangnelayan pukat langga,” kata Pang-lima Laot Lhok Pusong, Rusli Yusuf,5 Juni lalu.

Soal SIUP dan SIPI, menurutRusli, pihaknya sudah melaksa-nakan sesuai hukum adat laot yangdikeluarkan Dinas Perikanan Kabu-paten Bireun. Pengurusan izin dila-kukan di Bireun, karena Dinas Pe-rikanan Kota Lhokseumawe mem-persulit nelayan dalam prosespengurusan izin dimaksud.

Dia juga membantah bahwakapal yang ditangkap itu meng-gunakan pukat harimau. Pukat jenisitu sudah digunakan nelayan sejakdahulu kala, dan selama ini tidakpernah dipersoalkan.

Rusli juga menyesalkan pe-nangkapan itu yang membuat keru-gian bagi kapal KM Seribu Dinar,

R

Page 11: tabloid Sipil edisi 6

11Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 NANGGROE

karena ikan yang ada dalam fiber(kotak penyimpan ikan) sudahmembusuk. Anehnya lagi, dua ikandi dalam fiber juga raib. Kerugianrata-rata Rp2,2 juta per fiber. Pa-dahal, KM Seribu Dinar saat di-tangkap bukan sedang labuh ikandi kawasan garis pantai, tetapihendak pulang dari melaut me-lewati rute lintas laut untuk me-rapat ke PPI.

Mogok melaut ribuan nelayandi Lhokseumawe berlanjut hingga6 Juni 2008. Meski Panglima LaotAceh sudah turun tangan, namunpihak Pangkalan Angkatan Laut(Lanal) Lhokseumawe tetap meno-lak membebaskan tiga kapal yangditahan.

Buntutnya, ratusan dari ribuannelayan di Lhokseumawe, 6 Juni2008, mendatangi kantor WalikotaLhoskeumawe untuk membahaspersoalan ditangkapnya tiga kapalpukat langga oleh TNI AL.

Dalam pertemuan tersebut ha-dir Wakil Walikota Suadi Yahya,Sekjen Panglima Laot Aceh M AdliAbdullah, Mayor (Laut) Hendi me-wakili Danlanal Lhokseumawe,Wakil Ketua Komisi B DPRK Lhok-seumawe, Junaidi Arsyen, per-wakilan dari Syahbandar Lhos-keumawe, Faisal Matriadi, dariuniversitas Malikulsaleh Lhokseu-mawe, dan ratusan nelayan pukatlangga dan nelayan tradisional.

Para nelayan meminta PemkoLhokseumawe bertanggung jawabatas ditangkapnya tiga kapal pukatlangga. Hal itu terjadi karena Pem-ko Lhoskeumawe mempersulitpelayanan kepada nelayan di dae-rah itu. Menyikapi protes itu, WakilWalikota Suaidi Yahya langsungmemerintahkan Kadis Perikanandan Kelautan untuk mengubahparadigma birokrasi selama ini.

Untuk meminta penangguhanpenahanan tiga kapal pukat langgayang ditahan TNI AL, perwakilanpara nelayanan menjumpai Dan-lanal Lhokseumawe Letkol (Laut) T

Andy Kriswanto. Para perwakilannelayan yang diutuskan untukmenjumpai Danlanal, antara lainSekretaris Jenderal Panglima LaotAceh M Adli Abdullah, Wakil KetuaKomisi B DPRK Lhokseumawe,Junaidi Arsyen, Faisal Matriadi dariUnimal, Panglima Laot Lhok Pu-song Rusli Yusuf dan beberapanelayan kapal pukat langga sertanelayan tradisional.

“Kedatangan kami kemari un-tuk mencari solusi agar pihak Lanalmembebaskan tiga kapal pukatlangga yang ditahan bersama nah-kodanya,” kata Wakil Ketua KomisiB DPRK Lhokseumawe JunaidiArsyen

Belum selesai Junaidi Arsyenberbicara, Danlanal Andi Kriswantolangsung “interupsi”. “Maaf, kalaubisa saya potong. Kemarin itu kanbapak (sambil menunjuk ke arahseorang nelayan tradisional-red)dan bapak (sambil menunjuk kePanglima Laot Lhok Pusong RusliYusuf-red) yang ikut demo keDanrem meminta kapal pukatlangga ditangkap. Lha, sekarang kokdatang ke saya minta kapal itudilepas,” kata Danlanal.

“Kemarin itu ada warga sipilmemerintahkan anggota saya untukmembebaskan kapal pukat langgayang kami tahan di PelabuhanUmum Krueng Geukuh. Warga sipilitu mengatasnamakan perintahsaya. Anggota saya nelpon saya apabenar saya perintahkan mem-bebaskan kapal itu. Saya katakantidak ada, lha berani sekali wargasipil itu,” kata Danlanal denganlogat Jawanya yang kental.

“Kalau sudah gondok, sayamakan beuling ini,” tambahnyasambil memecahkan kaca lampu,lalu menyantap kaca itu bak ke-rupuk. Sekonyong-konyong, mataJunaidi Arsyen, M. Adli Abdullah,Faisal Matriadi, dan perwakilannelayan yang duduk dalam per-temuan tersebut, terbelalak seakantidak percaya dengan apa yang

mereka lihat.Begitupun, Danlanal mengaku

tetap akan membantu nelayan dengancara mempercepat proses pelim-pahan kasus penangkapan tiga kapalpukat langga dan nahkodanya kepihak kejaksaan.

“Kalau diminta lepas, ya, nggakbisa. Soal penangguhan, silahkannantinya diminta pada pihak kejak-saan, kami tidak punya kewenanganmemberikan penangguhan pena-hanan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, FaisalMatriadi dari Unimal juga sempatmempertanyakan kepada Danlanalterkait masih bebasnya beroperasikapal pukat harimau asing di per-airan Lhokseumawe yang tidakditangkap oleh TNI AL. “Bagus per-nyataan Anda itu. Ayo, tunjukkandi mana pukat harimau itu, kitasama-sama ikut patroli. Saya seretkapal pukat harimau itu kemari,”katanya.

Setelah melalui proses panjang,akhirnya ribuan nelayan pukatlangga di Pusat Pendaratan Ikan(PPI) Pusong, Lhokseumawe, kem-bali melaut, pada 8 Juni 2008.Sementara mengenai nasib tiga

nahkoda (pawang) yang masihditahan di Lembaga Pemasya-rakatan Klas II-A Lhokseumawe,akan dilakukan upaya penangguhanmasa hukuman, dan kapal motordiambil kembali melalui pinjampakai, setelah menjalani prosedurhukum yang berlaku. TNI AL me-minta nelayan paling lambat, 10Juni 2008, harus siap perizinansementara untuk dijadikan pe-gangan hukum.

Menurut Rusli, salah satu ke-simpulan yang diambil dalam rapatrapat itu adalah menentukan tapalbatas antara jarak lokasi mencariikan nelayan pukat darat (perahukecil) dengan pukat langga.

Ia juga menyesalkan sikapDinas Kelautan dan PerikananBireuen yang mengeluarkan izinasal-asalan.

Mereka merasa tertipu denganpelayanan dinas tersebut di Bireuenyang menipu dalam pengurusanSIUP dan SIPI, di mana biaya urusRp500 ribu ternyata tak resmi danbertentangan dengan Undang-un-dang nomor 31 tahun 2004 pasal 27junto 93 tentang kelautan.

Irman Ibra

Menurut para nelayan tradisional, diLhokseumawe sedikitnya terdapat 12kapal pukat langga milik nelayan se-tempat. Sedangkan nelayan tradisionalyang menggunakan boat pukat darat

Mesin vs Tenaga Manusiaatau boat jaring mencapai 200 unit.“Pukat harimau mini beroperasi siangmalam, termasuk di daerah operasikami,” kata sejumlah nelayan DesaPusong. Anehnya, para nelayan me-

nolak disebutkan namanya. Secaratidak langsung mereka menunjukkanketakutannya terhadap toke-toke kapalpukat langga.

“Dulu, sepak-terjang pukat harimaumini (pukat langga) lebih dasyat lagi diperairan ini. Dulu banyak kapal pukatharimau mini dari Idi, Aceh Timur, dandari Sumatera Utara. Aturannya, wilayahoperasi mereka berjarak 5 mil daripantai (per mil 1852 meter). Sudah adasurat perjanjian sejak tahun 1990-an.Tapi tetap dilanggar,” kata nelayan kecilitu.

Boat jaring, dipakai oleh satu hinggadua nelayan. Selama ini, setiap dua kaliberoperasi mendapat penghasilanRp100 ribu. “Potong biaya modal; BBM15 liter Rp60 ribu, konsumsi, pen-gadaan es batangan per boat 20-30batangan, hingga ongkos angkut dariPPI Rp30 ribu. Keuntungan bersihpaling maksimal Rp 20 ribu – Rp30 ribu.Kami hanya mmapu menangkap ikankecil kualitas lokal seperti teri,” kata

seorang nelayan boat jaring.Sedangkan kapal pukat langga

mampu menangkap ikan berkualitasekspor, seperti ikan tairo atau tenggiridengan harga jual Rp30 ribu per Kg,kerapu Rp36 ribu per Kg, JuwanaRp36 ribu per Kg, Tenggiri BungaRp25 ribu per Kg, Bawal Putih Rp54ribu per Kg, Kerapu Hati Rp27 ribuper Kg, dan Koli Cantik Rp29 ribu perKg. “ Ikan- ikan i tu kami k i r im keMedan. Toke di Medan mengeksporke Singapura, Thai land, dan be-berapa negara lain,” kata Alimuddin,seorang pedagang ikan di pasartradisional Lhokseumawe.

“Nelayan tradisional dengan pukatdarat atau jaring paling jauh mampuberoperasi dengan jarak 250-300 meterdengan bibir pantai. Pukat darat ditarikdengan tenaga manusia, sedangkanpukat langga menggunakan kapal yangditarik dengan mesin,” kata salahseorang nelayan Desa Pusong.

Irman Ibra

Pertemuan nelayan dan muspida Aceh Utara

foto-foto: Irman

Page 12: tabloid Sipil edisi 6

12Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 NASIONAL

CMYK

CMYK

RO kontra tentang kebe-radaan Ahmadiyah terusmencuat di seluruh Indone-sia. Aksi-aksi pengrusakan-

kantor dan masjid Ahmadiyah terjadidi mana-mana. Tuntutan agar alirantersebut dilarang berkembang di In-donesia, terus mencuat. Yang menen-

tang adalah ke-lompok mus-lim yang me-ngaku tidak re-la agamanyadinodadi aja-ran sesat. Se-mentara yangmembela ada-lah kelompoknasional yangmerasa bahwasoal keyakinanadalah hak aza-si manusia.

Bagin ke-lompok keduaini ada angga-pan, soal sesatatau tidak, itu

bukan urusan manusia. Yang pentinghak sebagai pemeluk agama tetapdijalankan. Mereka berpedomankepada UUD 1945 yang menyatakanbahwa “ warga negara Indonesiaberhak memeluk agama sesuai ke-percayaannya masing-masing. “

Kelompok pembela Ahmadiyahinilah yang menggelar aksi demo diMonas, Jakarta pada akhir 1 Juni lalu.Mereka menamakan diri Aliansi

Mengorbankan Agama

Aksi mendukungdan menolak

Ahmadiyah kiantajam dua pekan

terakhir. Takseperti keyakinan

umat Islam padaumumnya, aliranyang berhulu di

Pakistan inimeyakini Mirza

Ghulam Ahmad,pendiri

Ahmadiyah,sebagai Imam

Mahdi.

Kebangsaan untuk Kebebasan Ber-agama (AKKB). Para anggota or-ganisasi ini mengklaim sebagaikelompok nasionalis. Banyak diantara mereka non muslim. Ada pulatokoh gereja, pendeta dan lainnya.

Acara itu katanya untuk mem-peringati hari Kelahiran Pancasila.Namun ada semacam agenda du-kungan terhadap Ahmadiyah. Inilahyang menghadirkan kekecewaan darikelompok muslim lainnya. Merekamenuding AKKB itu hanya sebuahkedok untuk menghancurkan Islam.

“Mereka membawa-bawa se-mangat nasionalis, tapi merekasesungguhnya ingin merusak Islam,”kata Habib Rizieq, tokoh FrontPembebasan Islam (FPI).

Bersama dengan pendukungnya,Habib menggelar aksi di hari yangsama di Monas. Sejalan dengan FPI,kelompok Islam lainnya HizbutTahrir juga mendukung Habib. Ke-lompok ini menurunkan tim pe-ngamanan sendiri yang merekanamakan Komando Laskar Islam.Panglimanya adalah Munarman,seorang pengacara yang cerdas, danmantan Ketua YLBHI Jakarta.

Buntut dari dua aksi itulah terjadikericuhan. Munarman dituduh mela-kukan penganiayaan. Padahal iamengaku diprovokasi oleh kelompokAKKB. Usai aksi, Munarman dinya-takan sebagai buronan. SementaraHabib sebagai pimpinan aksi, ditahantiga hari setelah aksi.

Munarman sendiri akhirnya

menyerahkan diri pada 9 Juni lalu,sehari setelah pemerintah mengeluar-kan Surat Keputusan Bersama (SKB)yang melarang penyebaran Ahma-diyah di Indonesia. Munarman me-mang pernah berjanji, ia akan menye-rahkan diri ke polisi jika Ahmadiyahyang sesat itu dilarang beraktivitasdi Indonesia.

“ Mereka mengotori Islam. Sayaakan terus menentang ajaran itu,” katamantan Direktur LBH Banda Aceh ini.Ia bahkan rela berseberangan denganseniornya Adnan Buyung Nasutionyang merupakan salah satu pendu-kung AKKB.

Dengan gaga Munarman punmenyatakan “ Saya bertanggungja-wab penuh atas aksi di Monas itu.Mau dihukum pun saya siap. Silahkansaya ditahan, yang lain bebaskan.Saya yang menanggung beban inisemuanya.”

Sejak menyerah, Munarman lang-sung dinyatakan sebagai tersangkadan ditahan di sel Polda Metro Jayabersama Habib Rizieq. Penahanankedua tokoh Islam ini mendapatprotes dari berbagai pihak. Setiap harinyaris tidak pernah halaman PoldaMetro tidak dihadang aksi demo.Tamu-tamu terus berdatangan me-ngunjungi Munarman dan Habib didalam tahanan.

Sementara para pendukungAKKB yang merasa dirinya ‘menang’semakin angguh. Dukungan lembagainternasional terus mengalir kekelompok itu. Kini mereka tengah

melakukan sosialisasi ke sejumlahdaerah tentang kebebasan beragama.Ada agar massa terus mendukungAhmadiyah yang nyata-nyata sesat.Merusak Islam adalah agenda ter-sembunyi kelompok ini.

Nabi BaruPengikut Ahmadiyah meyakini

bahwa pada 1876 Mirza memperolehilham pertama dari Allah, saat diaberusia 40 tahun. Ketika itu ayahnyasedang terkulai koma. Ilham itumengatakan ayah Mirza akan wafatsetelah magrib dan itulah memangyang terjadi.

”Perintah Allah” itu terus ber-datangan. Sejumlah ilham tersebutkemudian ditulis menjadi tazkirah,yang oleh sejumlah kalangan di-sebut sebagai kitab suci Ahmadiyah.Tak hanya menerima ”wahyu”,Mirza juga pemikir yang rajinmenulis di surat kabar. Buku perta-manya berjudul Barahiyn Ahma-diyah. Buku itu berisi pembelaanterhadap Islam dari serangan Barat.Oleh para pengikutnya, Mirza laludianggap mujadid.

Pengikutnya bertambah pesat.Sejumlah buku menyebutkan padamulanya pengikut Mirza disebutQadianiyah atau Mirzaiyah. Qadia-niyah merujuk pada tempat Qadian,tempat tinggal Mirza dan Mirzaiyahmerujuk pada namanya.

Nama itu kemudian bergantimenjadi Ahmadiyah. Buku Ahma-diyah, Keyakinan yang Digugat,menyebutkan nama itu muncul

P

Nasionalisme

Mirza Ghulam

foto-foto: antara

Page 13: tabloid Sipil edisi 6

13Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 NASIONAL

CMYK

CMYK

ketika pemerintah Inggris, yangmenjajah India, melakukan sensuspenduduk, mewajibkan orang men-cantumkan agamanya.

Di Indonesia, Ahmadiyah masukpada 1924. Saat itu dua orang mubaligAhmadiyah, Maulana Ahmad danMirza Wali Ahmad, tiba di Yogyakartadan diizinkan berpidato dalam muk-tamar ke-13 Muhammadiyah. Tahunberikutnya, mubalig Ahmadiyahlainnya mendarat di Tapaktuan, Aceh,dan mulai menyebarkan ajaran Ah-madiyah ke seluruh Sumatera.

Dalam perjalanannya, Ahma-diyah pecah menjadi dua: Qadian danLahore. Yang pertama tetap mengakuikenabian Mirza, sedangkan yangkedua menolaknya. Nama Lahoredipakai untuk menandai kelahirankelompok ini di Lahore, Pakistan.

Di Indonesia, Ahmadiyah Qadianbergabung dalam Jemaat AhmadiyahIndonesia. Adapun kelompok Lahorebergabung dalam Gerakan Ahma-diyah Indonesia.

Majelis Ulama Indonesia berkali-kali sudah mengeluarkan fatwa sesatuntuk Ahmadiyah, terutama merekayang Qadiani. Pada 1980, majelis itumenilai Qadiani sebagai aliran sesat.Kelompok Lahore tidak disebut-sebutdalam fatwa itu.

Dalam fatwa Majelis yang terbitpada 2005, Lahore juga dinyatakansesat. Pada tahun yang sama, BadanKoordinasi Pengawas Aliran Ke-percayaan Masyarakat merekomen-dasikan agar pemerintah melarangAhmadiyah dari seluruh wilayahhukum Indonesia. Tapi pemerintahbelum bersikap atas aliran itu.

Sejak sikap anti-Ahmadiyah kiankeras dua tahun terakhir, DepartemenAgama memilih berdialog denganpetinggi Ahmadiyah, terutama darialiran Qadiani. Petinggi aliran inimenyambut baik. Sepanjang 2007,dialog itu berlangsung tujuh kali.

Dari reli dialog itu kemudiandisimpulkan bahwa pengikut Ah-madiyah ingin diterima sebagai bagiandari komunitas muslim Indonesia.Pemerintah setuju dengan syarat parapetinggi aliran itu kembali mengakuiMuhammad sebagai nabi terakhir.

Mungkin karena merasa tertekan,pemimpin Ahmadiyah lalu melunak

dan menuangkan sikap mereka dalam12 butir pernyataan. Di situ antara laindijelaskan bahwa Ahmadiyah me-ngakui Muhammad Rasulullah SAWsebagai nabi terakhir dan Mirza Ghu-lam Ahmad adalah seorang guru,pembawa berita gembira, yang ber-tugas memperkuat syiar Islam yangdibawa Nabi Muhammad. Penjelasanitu ditandatangani pada 14 Januari 2008dan diumumkan sehari berselang.

Menteri Agama lalu membentuktim khusus yang bertugas memantaupelaksanaan 12 butir penjelasanAhmadiyah itu. Tim ini resmi diben-tuk pada 24 Januari 2008 lewat SuratKeputusan Nomor 6 Tahun 2008.

Setelah tiga bulan memantau, timitu menyimpulkan bahwa Ahma-diyah tidak melaksanakan keputusantersebut secara konsisten. Sementaraitu, sejumlah petinggi aliran tersebuthakulyakin semua butir berjalan dilapangan.

Perbedaan itu membuat semua-nya kembali ke titik nol. Pada 16 April2008, Badan Koordinasi PengawasAliran Kepercayaan Masyarakatkembali menggelar rapat membahasAhmadiyah. Hasilnya? Badan itu

memerintahkan Ahmadiyah meng-hentikan semua kegiatan.

Jaksa Agung Muda Intelijen Wis-nu Subroto, yang menjabat ketuabadan itu, mensinyalir praktek ajaranAhmadiyah sudah mengganggu ke-tertiban umum. ”Peringatan harusdilakukan lewat Surat KeputusanBersama Menteri Agama, KejaksaanAgung, dan Menteri Dalam Negerisesuai dengan Undang-Undang No-mor 1/PNPS/1965 tentang PenodaanAgama.”

Badan itu mengingatkan parapemuka agama dan organisasi massaIslam agar menjaga ketertiban danmenghormati proses penyelesaianAhmadiyah.

Repotnya, tidak semua warga taatpada imbauan itu. Dini hari, Seninpekan lalu, sebuah masjid milikAhmadiyah di Sukabumi, Jawa Barat,hangus dibakar sekelompok orang(lihat ”Hangusnya Masjid di LembahSejuk”). Kini sekitar 500 ribu pengikutdi seantero negeri gundah-gulana.

Para petinggi Ahmadiyah tidaktinggal diam. Berbagai upaya dila-kukan. Mereka meminta bantuan dariYayasan Lembaga Bantuan HukumIndonesia.

Mereka juga berusaha menya-tukan langkah dengan menggelarpertemuan nasional di Bali pada 19April 2008. Polisi sudah memberi izin,tapi ancaman yang berdatanganmembuat rencana itu kandas.

Kini harapan mereka tinggal satu:surat keputusan bersama Jaksa Agung,Menteri Agama, dan Menteri DalamNegeri. Jika tiga pejabat itu menyetujuikeputusan Badan Koordinasi PengawasAliran Kepercayaan Masyarakat, tamatsudah riwayat Ahmadiyah.

Massa Islam di lapangan tidaksedikit juga yang berdiri di belakangAhmadiyah. Sejumlah organisasimassa dan lembaga swadaya ma-syarakat dikabarkan menggelar aksisimpatik untuk Ahmadiyah pekan ini.

Selasa pekan lalu, 500 orangmenggelar unjuk rasa di halamanpendapa Kabupaten Sukabumi, persisketika Musyawarah Pimpinan DaerahSukabumi sedang berunding soalAhmadiyah.

Abah Tatan, koordinator forumorang miskin, mengecam pembakaranmasjid di Sukabumi itu. Dia mendesakpara petinggi yang sedang rapat agarmenangkap para pelaku.

Para santri wilayah Cirebon me-nuntut pemerintah bertindak tegasterhadap pelaku pembakaran tersebut.”Kami menolak keras aksi pemba-karan masjid itu,” kata Solichin, KetuaForum Komunikasi Alumni KeluargaSantri Wilayah Cirebon.

Solichin menuding sikap peme-rintah yang tidak tegas menjadi pe-nyebab terjadinya tindak kekerasanterhadap Ahmadiyah. Dia menuntutPresiden Susilo Bambang Yudhoyonosegera mengambil sikap.

Pemerintah sendiri sebenarnyasudah mengambil sikap. Pada 8 Junilalu terbit Surat Keputusan Bersama(SKB) yang ditandatangani MenteriDalam Negeri, Menteri Agama danJaksa Agung. SKB tersebut menyata-kan bahwa Ahmadiyah tidak bolehberkembang di Indonesia.

SKB tersebut agak mengambang.Yang dilarang hanyalah penyebaran-nya. Ahmadiyah sendiri tidak dinyata-kan sebagai agama terlarang. “Kalaudijalankan sendiri-sendiri, silahkan,”kata Jaksa Agung. “ Asalkan jangandisebarkan.”

Tentu saja SKB ini kembali menuaipolemik. Para petinggi Ahmadiyahmelakukan perlawanan. Dengan didu-kung kelompok AKKB – yang di-belangnya ada tokoh agama lain —mereka mengadu kepada Dewan Per-timbangan Presiden. Di sana merekaditerima sejumlah anggota Dewan.

Dalam pertemuan itu, petinggiAhmadiyah berkeluh-kesah soal suratkeputusan bersama tersebut. Merekaberharap Dewan memberi masukankepada Presiden agar membatalkanpenerbitan keputusan itu.

Angin segar ditiupkan anggotaDewan Pertimbangan. ”Akan kamicoba secepatnya mencegah keluarnyasurat keputusan itu,” kata anggotaDewan bidang hukum, Adnan BuyungNasution. Dia juga berjanji akanmeminta Yudhoyono membatalkanSKB tersebut.

Nini

Munarman, Panglima Laskar Islam

Page 14: tabloid Sipil edisi 6

14Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 NANGGROE

1889Mirza Ghulam Ahmad mendirikan Ahmadiyah diQadian, Punjab, India.1908Mirza Ghulam Ahmad meninggal dunia.1914Ahmadiyah pecah menjadi dua: aliran Lahore danQadian. Ahmadiyah Lahore tidak lagi mengakui Mirzasebagai nabi. Adapun Ahmadiyah Qadian tetapmeneruskan ajaran awal Mirza Ghulam Ahmad.1924Dua orang mubalig Ahmadiyah Lahore, MaulanaAhmad dan Mirza Wali Ahmad, tiba di Yogyakarta,Indonesia. Mereka disambut dengan baik olehkomunitas Muhammadiyah dan diizinkan berpidatodalam muktamar ke-13 Muhammadiyah.Februari 1925Seorang mubalig Ahmadiyah Qadian, Rachmat Ali,tiba di Tapaktuan, Aceh, dan menyebarkan Ahmadiyahdi Sumatera.1929Muktamar Muhammadiyah ke-18 di Solo menyatakanAhmadiyah sebagai aliran sesat. Anggota Mu-hammadiyah yang percaya pada kenabian MirzaGhulam Ahmad memilih keluar dan mendirikanGerakan Ahmadiyah Indonesia.September 1933Tokoh Ahmadiyah Qadian, Abubakar Ayyub, berdebatterbuka dengan tokoh Persatuan Islam, A. Hassan, diJakarta mengenai ajaran Ahmadiyah. Debat itu tidakmenghasilkan kesepakatan apa pun.13 Maret 1953Organisasi Ahmadiyah Qadian, yakni Jemaat AhmadiyahIndonesia, mendapat status badan hukum (SuratKeputusan Menteri Kehakiman RI Nomor JA 5/23.)

Pernah Singgahdi TapaktuanSeorang ulama Ahmadiyah pernahsinggah dan menyebarkan Ahmadiyah diTapaktuan. Dari sini kemudianberkembang ke seluruh Sumatera. Tapi,saat ini Ahmadiyah tidak terdengar diAceh.

A LIRAN Ahmadiyah te-lah menyebar di ber-bagai penjuru dunia. DiPakistan, penyebaran ini

sempat memunculkan perdebatanpanjang. Ummat Islam melakukanprotes keras terhadap mereka.Sebagai jalan keluarnya, akhirnyaPemerintah Paistan memutuskanbahwa Ahmadiyah bukanlah agamaIslam. Karena tidak lagi dinyatakansebagai Islam, aliran Ahmadiyahkini aman di Pakistan.

Di Indonesia, tuntutan yangsama juga berkembang. Adapermintaan agar pemerintahmeniru langkah Pakistan. “Se-baiknya dinyatakan bahwa me-reka bukan agama Islam,” katamantan menteri Hukum danHAM Yusril Izha Mahendera.Dengan demikian, Ahmadiyahbisa bebas berkembang di In-

donesia dengan tidak lagi mem-bawa-bawa Islam.

Jika Ahmadiyah masih meng-anggap dirinya Islam, bagaimana-pun, kata Yusril, warga Islam lainakan marah karena aliran Ahma-diyah jelas-jelas menyimpang dariAlquran dan Hadish.

Aliran Ahmadiyah muncul dari

India yang dikembangkan olehpendirinya Mirza Ghulam Ahmad.Aliran ini masuk ke Indonesiapertama kali pada 1924 dan ber-kembang di Pulau Jawa.

Di Aceh, Ahmadiyah samasekali tidak berkembang. Saat initdak pernah terdengar ada ke-lompok pengajian atau masjid

Ahmadiyah di wilayah ini. Tapibukan berarti Ahmadiyah tidakpernah ada di Aceh. Justru perkem-bangannya di Sumatera diawalidari Aceh, yakni di Tapaktuan.

Di bawah ini adalah kronologisberkembangnya Ahmadiyah diIndonesia, yang dirangkum dariberbagai sumber:

Januari 1965Presiden Soekarno menerbitkan UU Nomor 1/PNPS/1965 tentang Penyalahgunaan dan/atau PenodaanAgama. Ahmadiyah secara hukum mulai terdesak.1980Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa me-nyatakan Ahmadiyah sebagai aliran sesat.Juli 1981Orang nomor dua dalam organisasi Ahmadiyah Qadianinternasional, Mirza Mubarok Ahmad, cucu MirzaGhulam Ahmad, datang ke Indonesia. Dia menemuiwarga Ahmadiyah di pelosok Jawa Barat.Agustus 1990Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memenangkan gugatanJemaat Ahmadiyah Indonesia atas Pemimpin RedaksiMedia Dakwah yang dinilai bersalah karena memuatfoto Mirza Ghulam, dengan sorban berhiaskan ularkobra.2000Khalifah tertinggi Ahmadiyah Qadian, Mirza ThahirAhmad, berkunjung ke Indonesia untuk menjadipembicara di seminar International Forum on IslamicStudies. Di sela kunjungannya, Mirza sempat bertemudengan Presiden Abdurrahman Wahid.September 2002Permukiman warga Ahmadiyah di Pancor, Lombok,Nusa Tenggara Barat, diserbu pemuda setempat selamalima hari berturut-turut.Mei 2005Badan Koordinasi Pengawas Aliran KepercayaanMasyarakat mengadakan rapat terbatas di KejaksaanAgung dan menyatakan Ahmadiyah—baik aliranLahore maupun Qadian—sebagai ajaran menyimpang.Namun rekomendasi ini tidak disusul dengan penetapansurat keputusan bersama tiga menteri yang melarang

kegiatan Ahmadiyah di Indonesia.Desember 2005Jemaat Ahmadiyah Indonesia mengadu ke KomisiNasional Hak Asasi Manusia.Agustus 2007Menteri Agama Maftuh Basyuni memerintahkanKepala Badan Penelitian dan Pengembangan danPendidikan dan Pelatihan Departemen Agama AthoMuzdhar berdialog dengan Jemaat AhmadiyahIndonesia. Ada tujuh pertemuan sepanjang September2007-Januari 2008. Pertemuan selalu dihadiri wakil dariDepartemen Dalam Negeri, Markas Besar KepolisianRI, dan Deputi Menteri Koordinator KesejahteraanRakyat.15 Januari 2008Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia me-ngumumkan 12 butir penjelasan yang memuatklarifikasi soal keyakinan Ahmadiyah mengenaikedudukan Nabi Muhammad SAW dalam teologialiran itu. Badan Koordinasi Pengawas AliranKepercayaan Masyarakat menggelar rapat untukmembentuk tim evaluasi guna memantau pelaksanaanke-12 butir penjelasan Ahmadiyah itu.24 Januari 2008Menteri Agama membentuk tim pemantau danevaluasi pelaksanaan 12 butir penjelasan AhmadiyahIndonesia.16 April 2008Setelah mengevaluasi selama tiga bulan, BadanKoordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakatmenyatakan ajaran Ahmadiyah tetap menyimpang dariakidah Islam. Badan ini juga meminta Menteri Agama,Menteri Dalam Negeri, dan Jaksa Agung segeramengeluarkan surat penghentian kegiatan JemaatAhmadiyah di Indonesia.

Fazri

Page 15: tabloid Sipil edisi 6

15Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 NANGGROE

Sidang Ajaib

AJAH Mat bin As ter-tunduk lesu kala pe-tugas keamananmenghadirkannya da-lam sidang di Penga-

dilan Negeri Takengon awal Junilalu. Remaja berusia 17 tahun iniseakan menjadi bintang pada hariitu. Ada puluhan pasang mata yanghadir menyaksikan sidang tersebut.Ketika jaksa penuntut umum Mu-hammad Radyan membacakan tun-tutannya, sejumlah pengunjunglangsung tersentak. Betapa tidak,seorang yang didakwa terlibat kasuspembakaran kantor KPA dan pem-bunuhan lima pemuda yang ada didalamnya, ternyata dituntut satutahun penjara.

“ Apa, tuntutan satu tahun? “ ujarseorang pengunjung yang berada diluar sidang. Ia tidak habis mengerti,mengapa sebuah kasus pembunuhanberencana justru dituntut amatringan. Malah ada yang menduga,bukan tidak dalam putusan hakimnanti, Mad hanya akan dihukumpenjara selama 6-8 bulan.

Jika ada pengunjung yang ter-kejut, sebaliknya Mad justru tam-pak tenang. Sejumlah media sem-pat memprediksikan para ter-sangka kasus pembunuhan itubakal dihukum berat. Nyatanyayang dialami Mat tidak seperti itu.Tanpa banyak memberi komentarkepada wartawan, Mad berlaludengan dikawal petugas keama-nan.

Mad tidak sendiri. Ada 24 oranglagi yang terlibat kasus yang samadan kini sedang menanti persi-dangan. Mereka adalah orang-orangyang dituduh terlibat pembakarankantor Komite Peralihan Aceh(KPA) di Desa Atu Lintang. Take-ngon pada Sabtu dinihari 1 Maretlalu. Tidak hanya rumah saja yanghangus terbakar, lima orang ang-gota KPA juga ikut terpanggang didalamnya. Seorang lagi ditemukansudah menjadi mayat tidak jauh darilokasi itu.

Peristiwa itu sempat meng-gegerkan Aceh. Sempat pula men-cuat isu kalau anggota KPA daridaerah lain akan melakukan pem-balasan. Namun kabar itu isapanjempol belaka. Tindakan kepolisianyang cepat akhirnya meredam ber-bagai rumor tentang pembunuhantersebut. Namun bukan berartipihak GAM diam.

Para pentolan GAM menyam-paikan aksi protes dan tuntutan agarkasus itu diusut tuntas. Polisi me-

Atu LintangSidang Ajaib

W

Pembakaran dan pembunuhananggota KPA di Takengon dianggaphanya kasus kriminal biasa. Seorangpelakunya bahkan hanya dituntut satutahun penjara. Ada banyakkejanggalan dalam persidangan itu.

mang bekerja cepat. Terbukti dalamdua pekan, 25 orang berhasil di-tangkap dan dinyatakan sebagaitersangka. Dari semua tersangka itu,Mad yang paling muda. Yang lain-nya oprang dewasa dan beberapaorang sudah berumur. Ada pulaseorang kepala desa. Umumnya paratersangka adalah warga di sekitarlokasi kejadian.

Sejak awal pengungkapankasus ini memunculkan perde-batan di kalangan penagak hukumdan tokoh GAM. Pihak GAM me-nuding kalau aksi pembakaran itumerupakan bagian dari scenariountuk menggagalkan perdamaianAceh. Pelakunya dituding sebagaikelompok milisi . Tragedi inibegitu menarik perhatian, karenamerupakan yang paling hebatsejak terajutnya perdamaian Hel-sinki Agustus 2005.

Kasus ini mengingatkan tragedi3 Maret 2003, di mana terjadi aksimassa yang merusak kantor Pe-mantau perdamaian. Akhirnyaproses perdamaian yang digalangHenry Dunant Center kala itu gagaltotal.

Lain lagi dengan hasil penyi-dikan pihak kepolisian. Selamadalam pemeriksaan, sama sekalitidak ditemukan unsur politis didalamnya. “Kasus itu kriminalmurni,” kata Kapolda Aceh Irjen PolRismawan. Tuduhan adanya keter-libatan kelompok lain sebagai da-lang, sama sekali tidak terungkapdalam pemeriksaan polisi.

Mereka hanya memberi tigakategori untuk para pelaku, yaknikelompok yang menyuruh me-lakukan, kelompok pelaku (ek-

sekutor), dan kelompok yang turutserta. Tidak dijelaskan kelompokmana yang paling banyak. Hanyasaja, polisi tetap bersikeras kalaukasus pembakaran kantor KPA itutidak terkait politik.

Dalam proses persidanganpun,nyaris tidak ada kejutan. Dakwaanjaksa hanya mengarah pada kasuskriminal biasa. Padahal bisa di-pastikan, para korban dianiaya lebihdahulu sebelum tewas terpanggang.Tuntutan satu tahun penjara kepadasalah seorang terdakwanya tidakbeda dengan kasus kekerasan biasa.

Komisi untuk Orang Hilang danKorban Tindak Kekerasan (KontraS)serta Lembaga Bantuan Hukum(LBH) Banda Aceh, sempat mem-pertasnyakan proses sidang Madtersebut. Sebab, majelis hakimmenyebab Mat sebagai anak-anak.Padahal menurut Koordinator Kon-traS Aceh, Asiah Uzia, anggapan itutidak benar.

“Hal ini menjadi rancu me-ngingat pelaku yang melanggarketentuan-ketentuan dalam aspekhukum pidana, dimana disebutkanbahwa yang dimaksud dengan anakdalam hukum pidana adalah ber-umur 16 tahun, seperti yang terteradalam pasal 45 KUHP,” ujarnya.

Jika jaksa ingin mengunakanmekanisme anak dalam terminologiUndang-undang PerlindunganAnak, kata Asiah, maka seharusnyaterhadap 24 tersangka lainnya jugaharus dikenakan Undang-undangyang sama. Di manadisebutkanbahwa setiap orang yang menyuruhanak untuk terlibat dalam peristiwayang mengandung kekerasan, di-ancam penjara 5 tahun dan/atau

denda 100 juta Rupiah.Itu sebabnya Kontras khawatir

persidangan kasus Atu lintang ituakan menjadi preseden buruk bagipenegakan hukum terhadap kasuskekerasan di Aceh. Mat sendirihanya didakwa dengan pasal 340KUHP jo pasal 56 ke-1 KUHP joUndang-undang Nomor 3 Tahun1997 tentang Peradilan Anak. Se-telah Mat, dalam waktu dekat akanmenyusul 24 orang lagi yang akandisidangkan.

Hingga sekarang situasi di AtuLintang masih belum sepenuhnyaaman. Para keluarga korban pem-bakaran itu merasa slit untuk kem-bali ke kampungnya, karena umum-nya masyarakat disana tidak me-nyukai mereka. Walaupun mencuatseruan agar dilakukan islah antarakelompok anti dan pendukungGAM di sana, namun itu tidakmenjadi jaminan bahwa Atu Lin-tang akan aman.

Beberapa waktu lalu, empatkeluarga yang anaknya tewas da-lam pembunuhan itu menyam-paikan pengaduan ke kantor DPRAceh. Mereka mengadukan si-tuasi desa yang belum aman.Bahkan mereka tidak bisa pu-lang. Sayangnya, pengaduan inisampai sekarang belum terta-ngani.

Kasus pembunuhan ini ber-mula dari perseteruan kelompokpemuda yang bergabung dalamKPA dan sekelompok pemuda laindalam upaya memperebutkan pe-nguasaan terminal di Takengon. Taklama setelah kejadian itulah, kantorKPA kemudian dibakar massa.

Qahar

Lokasi Pembunuhan Atu Lintang

Page 16: tabloid Sipil edisi 6

16Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 FIGUR

CMYK

CMYK

Raisa KamilaRaisa KamilaBanyak gadis menjadikan buku catatan harian sebagai

tempat menyurahkan semua isi hati. Masalah apapun akanditumpahkan dalam buku harian,

misalnya kegiatan rutin, impian-impian, sampai kesedihan

setelah putus dari pacar.Tapi, berbeda bagi Raisa

Kamila. Gadis maniskelahiran Banda Aceh, 15Mei 1991 ini menjadikanbuku catatan hariansebagai guru sekaliguswadah tempat dia belajaruntuk menjadi seorangpenulis. Dari buku

catatan harian, dia kinimenjelma sebagai

gadis berprestasi.Pelajar kelas

Berawal dari Catatan Hariandua SMA 1 Banda Aceh ini baru sajamemenangkan lomba filmdokumenter yang diselenggarakanMuslim Aid. Lebih hebat lagi, dia jugamemenangkan lomba menulis ceritapendek yang dilaksanakan di saatbersamaan.

Film berjudul “Perjalanan PulangRani Monika” karya Raisa Kamila danMifta Sugesti menjadi juara pertamalomba pada akhir 2007 tersebut. Filmini merupakan kisah nyata yangdialami pelajar korban tsunami.

“Saya sendiri nggak nyangka filmitu akhirnya keluar sebagai juara,”imbuhnya. Perjuangan Raisa dalammembuat film itu dituangkan jugadalam blog-nya.

Penggarapan film yang mencerita-kan tentang kehidupan seorang pelajarSekolah Menengah Atas (SMA), yang

tinggal di satu barak pengungsiandan terus berjuang menghadapisegala tantangan hidup dalammelanjutkan pendidikan, digarapRaisa dengan penuh tantangan.

Dalam waktu singkat, film ituakhirnya rampung, dengan

bermodal handycam pinjamandari Komunitas Tikar Pandan.

Lebih mengejutkan. Saatpenganugerahan hadiah,

Raisa tak hanya menangdi lomba filmdokumenter. Dia jugameraih juara pertamalomba menulis ceritapendek. Judulceritanya, “SebukuMakale”, berkisahtentang kerinduanseorang gadisterhadap ke-kasihnya. Cerita

ini berlatarkehidupan Tanah

Gayo.Prestasi menulis

membuatnya me-nonjol dalam ling-

karan penulis muda diAceh. Beberapa prestasi

telah diraihnya sejaklama dan dimuat

dalam beberapamedia lokal dan

nasional.Misalnya,ketika diamenulistentanggelombangraya. Karya-nya dimuatdi sebuahhariannasional.Bukti bahwabukankacanganlagi.

“Menulis

itu sangat mengasyikkan,” ujarnya.Raisa mengisahkan, ia mulai

menulis sejak sekolah dasar, diawalidari kegemarannya menulis catatanharian dan membuat majalah kecil-kecilan. Bakatnya didapati secaraotodidak. Banyaknya koleksi bukumilik orang tuanya di rumah jugadiakui sangat membantunya.

“Waktu kecil, ayah seringmenyuruh saya membaca buku karyaPramoedya Ananta Toer,” katanyamengenang.

Kemampuannya jangan ragukanlagi. Segudang prestasi pernahdiraihnya baik di tingkat lokalmaupun nasional. Mulai dari lombamengarang di majalah Bobo, lombasurat perdamaian untuk Aceh, lombamenulis di Sekolah Dokarim danmasuk 20 besar lomba menulisdiselenggarakan UNICEF, yangdiikuti 2.000 peserta dari seluruhIndonesia.

Raisa juga gemar melukis.Bahkan, penghargaan yang pertamakali didapatkannya pun berasal darilomba melukis yang diadakan sebuahharian lokal di Aceh, saat dia masihduduk di kelas tiga SD. “Itu hal yangpaling berkesan, dan akan selalu sayaingat,” ujarnya.

Raisa sadar kemampuannyabelum seberapa. Maka dia memilihSekolah Menulis Dokarim, BandaAceh, sebagai tempat mengasah bakatmenulis. Sekolah itu berada satupayung dengan Komunitas TikarPandan, tempat Raisa meminjamhandycam untuk meracik film do-kumenternya.

Dara yang sedang sibuk dalammengurus organisasi SolidaritasIndependen Kaum Muda Aceh(SIKMA) ini juga terpilih sebagaisalah satu kandidat peserta programpertukaran pelajar ke Swiss, yang difasilitasi AFS Year Program dan YouthExchange and Study (YES).

“Selain sibuk ngurus SIKMA, sayajuga sedang bersiap-siap untukberangkat mengikuti pembelajaran diSwiss,” imbuhnya.

Terpilihnya Raisa sebagai salahsatu kandidat pertukaran pelajartidaklah mudah. Ia harus mengikutiserangkaian tes. “Tes yang palingberat saat wawancara kepribadian.Itu yang hampir membuat sayagagal. Yang diuji adalah mental,”sebutnya.

Raisa berharap dapat belajarbanyak di Swiss nanti. Sepulang darisana,ia mengaku akan mencobamembagi pengetahuan yang dimili-kinya kepada semua orang.

“Saya merasa berhutang kepadamasyarakat Aceh, yang telah mem-bawa saya sehingga bisa belajar diSwiss,” ujar dara yang mengakubercita-cita sebagai antropolog danpenulis ini. Harry Qamaruddin

Page 17: tabloid Sipil edisi 6

17Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 FIGUR

CMYK

CMYK

Bola adalah satu hal yang tidak ter-pisahkan dari hidup laki-laki ini. Bahkan,ia rela meninggalkan bangku kuliah demiolah raga yang paling terkenal seanterodunia itu. Namanya Herry Koswanto. DiIndonesia, ia dikenal sebagai salah seoranglegendaris sepak bola.

15 April lalu, perempuan hitammanis ini dilantik menjadi Kepala PolisiSektor (Kapolsek) Baiturrahman.Disana, ia membawahi 36 anggotakepolisian.

“Saya sama sekali tidakmenyangka akan menjadiKapolsek, apalagi saya seorangperempuan. Ini sebuahsurprise dan saya sangatbersyukur atas anugerahdan kepercayaan ini,” katawanita kelahiran AcehBesar, 21 Juli 1967 ini.

Elfiana bergabungdi kepolisian tahun1987-1988, melaluijalur bintara.Pendidikan

Surprise jadiKapolsek

Iptu Elfiana

polisinya diikuti di sekolah kepolisianCiputat, Jakarta. Di tahun 2003, iamelanjut karirnya ke sekolah calonperwira (Secapa) di Sukabumi. Setahundisana, ia lulus sebagai perwiraangkatan 30 Resume Angkabrata.

Pengalaman dinas selama lebihkurang 20 tahun di kepolisian mem-buat perempuan ini sangat berhati-hatidan menghargai hidupnya. Bagi dia,kapolsek bukanlah jabatan sepele,meskipun posisi ini berada dalamtingkat terbawah struktut teritorialKepolisian Republik Indonesia (Polri).

Sebelum menjabat KapolsekBaiturahman, Elfiana bertugas di unitPPA ( Pemberdaya Perempuan dan Anak) Polda NAD. Dari tahun 2005-2008.“Saya selalu menanggani korbankekerasan dalam rumah tangga,maupun kekerasan biasa. Itu membuat

saya tahu akan kejamnya hidup,” ungkapanak pertama dari enam bersaudarapasangan Reubin dan (alm) Nurbiah.

Sebagai kapolsek yang ber-tanggung jawab, ia tidak segan-seganuntuk terjun langsung ke lapangan.“Polsek merupakan gardu depan polridengan masyarakat,” kata dia. Setiapmalam sabtu dan minggu ia selalumenyempatkan diri untuk ikut berpatrolibersama anggotanya.

“Kepada semua masyarakat untukbersama-sama menjaga ketertiban,baik lelaki maupun perempuan tidakperlu takut melopor ke polisi, apabilaterjadi Sesuatu hal yang mengancamjiwa anda dan ketertiban umum ,” ujarElfiana berpesan. “Berdoa danberusaha, sekali tampil harus berasil ”itulah motto hidup Elfiana.

Tahara

Tantangan Baru untuk PersirajaHerry Kiswanto

Herry dibesarkan di klub PardedetexMedan. Tahun 1979 ia terpilih mem-perkuat tim nasional sepak bola Indonesia.bermain di posisi libero. Di tahun 1987 iaberhasil membawa tim nasional juara Sea

Games 1987 di Jakarta danjuara sub grup Pra PialaDunia.

Selama karirnya, iatelah Lima kali suksesmembawa timnya juarakompetisi dan tiga kalijuara piala liga Indo-

nesia. Dan semasa karir-nya ia hanya pernah men-

dapat sekali kartu kuning,ketika membela Krama Yud-

ha Tiga Berlian melawanPelita Jaya di era Galatama.

Tahun 1993 Herry menyatakandiri gantung sepatu sebagai

pemain bola.Sejak tahun 1997 ia lalu me-

mulai karirnya sebagai pelatih. Prestasigemilang yang pernah diraihnya se-

bagai pelatih antaranya membawaPersija ke semifinal di liga super Djarum

Super Indonesia.Tim yang pernah diasuh-

nya adalah, Persija Lam-pung, Indosemen, PSSI Se-marang, Persikabo Bogor,

PSS Sleman, serta Persmin Minahasa.Sepak terjangnya sebagai pelatih yangtelah meloloskan banyak klub menjadijuara menarik perhatian pemerintahAceh dan memintanya melatih Per-siraja.

Setelah sukses meloloskan klubPersmin Minahasa ke kompetisi SuperLiga di musim 2007/2008 lalu, laki-lakiyang biasa dipanggil Akang ini resmidikontrak untuk jangka waktu satu tahunoleh klub Persiraja Banda Aceh, sebagaipelatih kepala di kompetisi Divisi Utamauntuk musim 2008/2009. Nilai kontraknyaRp400 juta per tahun. dilengkapi fasilitasmobil dan tempat tinggal.

“Saya mau bekerjasama dengan siapasaja, asalkan merasa cocok, serta mem-punyai visi dan misi yang sama,” kataHerry. Bagi dia, tidak ada istilah pilih-pilih klub. Tugas seorang pelatih adalahmelatih, bukan memilih klub.

“Lagipula saya lahir di Aceh, wa-

laupun saya keturunan campuran Sula-wesi, Jawa dan Sunda. Jadi betul-betulIndonesia,” canda pria yang juga hobbyolah raga renang dan tennis meja itu.Herry lahir di Kuta Alam, Banda Aceh, 25April tahun 1955.

Di bawah asuhan Herry, Persirajatelah melakukan seleksi terhadap seratusorang calon pemain baru. Tapi karenadianggap tidak memenuhi standar iamembubarkannya. Sedangkan pemainPersiraja sebelumnya rama yang sudahpindah klub. Terpaksa ia memutuskanmemakai pemain luar untuk memperkuattim tersebut.

“Saat ini hanya enam orang pemainasli lokal,” kata dia. Lima pemain asingasal Kamerun, Liberia, Argentina danChili. Selebihnya dari Medan, Jawa,Kalimantan, dan Sulawesi.

“Tim ini saya bentuk dari nol. Inilahtantangan bagi saya,” tukas Herry.

Mellyan

Oprah Winfrey

Host TerkayaPesona Op-

rah Winfreysampai saat inimasih menye-dot perhatiandunia. Di tengahkelesuan ratingtelevisi dan sir-kulasi majalah,dia tetap mam-pu menghasil-kan USD 272 ju-ta (Rp 2,5 triliun)untuk periodesetahun lalu. Takpelak, dia beradadi posisi teratasdalam daftar 100Selebriti PalingB e r p e n g a r u hversi majalahForbes.

Posisi ke-dua didudukioleh bintanglapangan golf, Tiger Woods. Peng-hasilannya selama setahun lalumencapai USD 115 juta (Rp 1,08tril iun). Posisi ketiga ditempatioleh Angelina Jolie. Meski peng-hasilan Jolie hanya USD 14 juta (Rp131,5 miliar) , ketenarannya taktertandingi. Dia dinyatakan berhakberada di posisi ketiga. Suaminya,Brad Pitt, harus terpuruk di posisi

ke-10 denganp e n g h a s i l a nUSD 20 juta (Rp187,9 miliar).

Menanggapipemberitaan so-al kekayaan ini,Oprah hanyatersenyum-se-nyum. Ia me-ngaku lebih ba-nyak mengha-biskan uangnyauntuk kegiatansosial ketim-bang kepenti-ngan pribadi.

“Saya ma-s ih terobses imendirikan se-kolah di nega-ra-negara mis-kin,” katanya.S e b e l u m n y aOprah sudah

punya sekolah di Afrika dan wi-layah miskin di Amerika. Oprahadalah salah satu pendukung utamaObama dalam perebutan satu jatahdari Partai Demokrat untuk menujukursi Presiden AS. Pengaruh du-kungan Oprah sangat besar dalammendulang suara bagi Barrac Oba-ma hingga akhirnya bisa menga-lahkan Hillary Clinton. Dit

Tantangan Baru

Page 18: tabloid Sipil edisi 6

18Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 WAWANCARA

Drs. H Abdul Salam Poroh, Ketua KIP Aceh

“Pemilu Aceh Paling Rumitdibanding daerah lain”

Di banding daerah lain di Indonesia, tugas menanganipemilu di Aceh barangkali relatif lebih sulit. Batapa tidak, diprovinsi ini jumlah partai peserta pemilunya lebih banyak. Selaindiikuti partai-partai dari pusat, partai lokal juga turut berkiprah.

Kalau saja ada 40 partai nasional yang akan ikut pemilutahun depan dan ditambah, katakanlah, 10 partai

lokal, berarti sedikitnya jumlah partai pesertapemilu di Aceh mencapai 50 peserta. Dalam

sejarah Indonesia, ini adalah jumlah pesertapemilu terbesar.

Karena pesertanya lebih banyak,sudah tentu prosesnya lebih rumit

pula. Apalagi kalau ditambah lagidengan kewajiban baca Al quran

bagi setiap calon anggota legislatif,sudah tentu masalahnya tidak

ringan. Bayangkan, di-perkirakan ada sekitar 4.000

para kandidat wakil

rakyat yang akan bertarung pada Pemilu tahun depan. Kalausemua kandidat itu harus dites baca Al quran, sudah tentu bakalbanyak masalah yang muncul kemudian. Ria-riak protes dariorang-orang yang tidak lolos tes akan mencuat di mana-mana.Setidaknya kondisi ini mengingatkan kita saat tes baca Al qurandalam Pilkada dua tahun silam. Tak heran jika anggota KIP harusbekerja keras untuk meminimal konflik yang mungkin terjadi.

Anggota KIP Aceh berjumlah tujuh orang. Mereka adalahhasil penyaringan yang dilakukan DPR Aceh. Mulanya ada lebih50 orang kandidat yang ikut tes. Setelah diseleksi beberapakali, akhirnya hanya tujuh yang dilantik sebagai anggotapelaksana pemilu di Aceh ini.

KIP Aceh diketuai oleh Abdul Salam Poroh. Ia terpilihsecara aklamasi dalam sebuah rapat yang digelar pada 25 Meilalu di Hotel Aston Vila Jakarta. Sebelum menjabat sebagaiketua KIP, jabatan terakhirnya adalah sebagai SekretarisDewan DPR Aceh.

Berikut ini penjelasan Abdul Salam tentang masalah Pemiludi Aceh dan persoalan yang mungkin mereka alami:

Apa saja proses yang sudahdilakukan KIP sampai sekarang?

Sejak kami dilantik pada tanggal24 Mei oleh Gubernur Irwandi Yusuf,pada hari itu, setelah pelantikan kamilangsung berangkat ke Jakarta untukmengikuti pembekalan di KomisiPemilihan Umum (KPU) pusat,disana saya dipilih sebagai ketua.Kemudian pada tanggal 4 sampai de-ngan tanggal 7 Juni, kami dipanggillagi ke Jakarta untuk diberikan lagipembekalan, tentu dalam bidangyang lain. Jadi setelah dilantik, kamisudah dua kali diberikan pem-bekalan untuk memantapkan tugas-tugas penanganan pemilu nanti.Setelah pembekalan itu kami lang-sung bekerja. Mempersiapkan tem-pat, membagi masing-masing tugastujuh orang anggota Komisi Inde-penden Pemilihan (KIP), dan se-karang kita sudah mulai melak-sanakan tugas-tugas yang sesuaidengan tahapan pelaksanaan pemilu.Sekarang ini kami sedang melak-sanakan tugas pendataan pemilih.Memang sudah ada data-data awaldari Pilkada tahun lalu, tetapi saatini ada terjadi perubahan-perubahanyang lain. Ada yang meninggal, ada

yang menjadi TNI atau Polisi, adajuga yang pensiun.

Berarti KIP harus melakukanpendataan lagi?

Ya, harus kita sesuaikan lagi,hingga nanti pada akhirnya lahirlahyang namanya daftar pemilih se-mentara. Untuk perbaikan-per-baikan itu waktunya sampai bulanNovember 2008. Baru kemudianlahirlah yang namanya daftar pemi-lih tetap. Waktunya itu sampaimenjelang pemilu. Proses yang kitalakukan ini namanya pemutakhirandata. Sekarang sedang berjalan.

Menyangkut verifikasi PartaiLokal?

Kalau ditingkat pusat, yangdilakukan adalah verifikasi admi-nistrasi oleh Komisi PemilihanUmum pusat. Kalau saya katakanpusat, disini artinya bukan Jakarta,tatapi tekanannya itu pada KPU.Untuk verifikasi partai lokal, verifi-kasi adminitratifnya itu dilakukanoleh KPU. Sedangkan yang kamilakukan di provinsi, kemudian dikabupaten itu namanya verifikasifaktual. Itu sudah kita mulai 13 Juni,hari terakhir. Parnas yang terakhirdiverifikasi adalah Partai Merdeka.

Jadi itu sudah kita lakukan untukpartai politik. Istilah sekarang partaipolitik nasional (parnas), itu untukmembedakan antara parnas denganpartai politik lokal. Padahal kalaukita melihat peraturan yang ada,untuk partai nasional disebut partaipolitik saja, sedangkan yang lokaldisebut partai politik lokal. Sesudahverifikasi ditingkat propinsi dila-kukan, berkasnya akan dikirimkanke kabupaten. Di kabupaten akandiverifiaksi lagi, tetapi tekanannyapada segi lain. Kalau di propinsitekanannya itu pada pengurus,kantor. Kalau di kabupaten, tekan-nya itu pada KTA (kartu tanda ang-gota) dari partai itu. Verifikasi ditingkat kabupaten akan dilakukanpada tanggal 14 sampai dengan 24juni.

Itu yang menyangkut verifikasiparnas, kalau verifikasi partailokal?

Menyangkut verfikasi partaipolitik itu belum ada qanun, dan hariini masih dibahas. Insya Allah kalauqanun ini sudah selesai dibahas, dansudah disahkan menjadi qanun,kemudian diundangkan dalam lem-baran daerah, baru kita mulai veri-

fikasi untuk partai politik lokal.Qanun belum selesai, apa itu

tidak menghambat kerja KIP?Kita tidak bisa berbicara be-

gitu. Kalau misalnya memangmenghambat, lalu apa yang maukita katakan? Lalu kalau dikatakantidak menghambat, kita juga tidakberbuat apa-apa. Namun kemu-dian, akibat dari itu pergeseranwaktu pasti terjadi. Kita sudahlaporkan ke KPU, bahwa kalau diAceh ini terjadi pergeseran waktu,khusus yang menyangkut denganverifikasi partai politik lokal. Kitasudah kirimkan surat kesana(KPU). Saat ini kita terus me-lakukan apa-apa yang mungkinkita lakukan. Karena di dalamqanun, sebagai aturan pelaksa-nanya, itu akan keluar enam pe-raturan KIP Propinsi, dan limakeputusan KIP Propinsi. Itu sudahkita buat, draftnya sudah ada. Ituuntuk mengantisipasi kelambatan-kelambatan kedepan nantinya.Begitu nanti qanun sudah disahkan,kita langsung mulai melakukantugas-tugas kita. Misalnya me-ngumumkan, memberitahukan,membuat formulir.

Page 19: tabloid Sipil edisi 6

19Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 WAWANCARA

Untuk partai nasional, adaberapa partai yang diverifikasi?

Yang sudah kita terima ber-kasnya ada 12 parnas, itu sudah kitaverifiakasi. Jadi itulah beberapa yangsudah kita lakukan. Semua kegiatanpemilu ini, sampai dengan haripemungutan suara nantinya, itusemua sudah ada tahap-tahapnya,dituangkan dalam peraturan KPU No9. Sudah terjadwal dengan sedemi-kian rupa, tinggal melaksanakan saja.

Soal penjaringan anggota KIP didaerah, sampai kapan prosesnya?

Itu dalam operasioal di tingkatkabupaten. Memang di tingkat kabu-paten sampai hari ini itu masih terusdalam proses. Itu wewenanganDPRD, bukan wewenanng kami. Itubisa dilihat dalam qanun No 7 pasal14. jadi anggota KIP itu dilantik olehDPR. Sebelum KIP yang baru dilan-tik, anggota KIP atau KPU lama itumasih menjalankan tugas merekaseperti biasa. Ada klausula yangseperti. Jadi bagi daerah yang belumdibentuk KIP baru, KIP lama yangbertugas, sampai terbentuknya KIPbaru. Tapi untuk Aceh ada kecualinya,yaitu untuk Kabupaten Pidie Jaya danKabupaten Subulussalam. Kenapa?Karena disana ada pemilihan bupati(Pilkada). Untuk daerah itu, sebelumdilakukan pemilu, ada pemilihanbupatinya. Sekarang baru ada duadaerah yang sudah diangkat anggotaKIP yang baru. Dari 23 daerah, duayang sudah diangkat KIP yang baru,lainnya belum. Sekarang masih padatahap penjaringan-penjaringan, fitand propertest dan sebagainya.

Terlambatnya penjaringan ang-gota KIP, apa itu tidak memperlam-bat kerja-kerja KIP?

Tidak, karena memang sudah adabatas waktunya, yaitu sampai tanggal5 Juli nanti. Sampai pada tanggal itu,seluruh KIP di daerah harus sudahterlantik. Makanya saya katakan inimasih terlambat.

Kendala yang selama ini diha-dapi KIP?

Memang ada kendala, isitilahnyakendala tradisional. Misalnya kantor.Sekarang kantor yang kita tempati inikan dulunya kantor KIP, sedangkanKPU kantorya itu di Geuceu. Nahsekarang, KPU dan KIP sudah ber-gabung kantornya. Jadi dalam satukantor ada dua bagian. Yang dulunyacuma 23 orang, sekarang sudahmenjadi 56 orang. Ya jadinya kan agaksempit. Kami berharap dan sangatbersenang hati, apabila bapak gu-bernur mau memberikan kantor itu(bagian belakang kantor arsip-red).Kantor yang ditempati sekarang jugakantor arsip. Kalau bapak gubernurmau memberikan kantor itu kamisangat bersyukur, karena memangsudah sangat representatif.

Suasana kantor yang beginiakan menghambat kerja KIP?

Tidak. Tapi itu sebagai kendala.Walaupun tugas KIP kedepan me-mang sangat berat, tapi ini tidakmenghambat. Cuma kan akan lebihbagus, kalau kantornya bisa lebihluas. Kalau untuk menghambat kerjasaya rasa tidak.

Kendala yang lainnya?Sepertinya sekarang ini belum

terasa. Karena pemilu kan masihsembilan bulan lagi. Yang sedikit

terasa, ya soal qanun verifikasi ituyang belum selesai dibahas. Begituini selesai dibahas, semua prosesnyasudah bisa dijalankan. Sudah bisaberlari kencang. Kalau sekarang inimasih menghambat tugas-tugaskami, karena belum ada qanun.

Dilihat dari kerjanya, sepertinyake depan tugas KIP ini akan terasabegitu berat?

Bagi saya ini sudah biasa. Karenasudah biasa kerja berat. Apalagianggota KIP sekarang banyak yangmasih muda-muda, energik. Tinggalkita gerakkan dan beri semangat.Dengan begitu kesulitan-kesulitanyang diprediksi oleh banyak oranginsya Allah akan bisa diatasi.

Memang kalau dibandingkandengan nasional, KIP di Aceh me-mang tugasnya agak berat. Kalau didaerah lain tugas lebih ringan, karenadi propinsi lain kan tidak ada parlok.Sedangkan di Aceh, ada parlok yangmenjadi pekerjaan rumah bagi kami.Jadi gak salah orang menilai bahwatugas KIP ini memang berat.

Soal waktunya yang sempit?Akan kita coba sebaik mungkin.

Tahapan-tahapannya kan sudah ada.Contoh, di kabupaten-kabupatensekarang ini kan sedang dibentukKIP kab/kota. Ada yang sudah, adayang belum, ada yang sudah pe-ngumuman, ada yang baru fit andpropertes, macam-macamlah. Tetapipada tanggal 5 Juli, semua itu harussudah selesai. Begitu juga menyang-kut soal verifikasi, nantinya sesuaijadwal yang sudah ditentukan, semuaitu harus sudah selesai.

Dengan kondisi seperti sekarang,jadwal itu akan dapat dicapaidengan baik?

Akan kita usahakan.KIP juga harus mengeluarkan

sejumlah aturan, apa itu sudahselesai dibahas?

Jadi KIP memang dibebankanuntuk mengeluarkan aturan. Kalauyang terkait dengan qanun ada enamaturan yang harus dibuat. Kemudianada lima keputusan. Semua itu sudah

ada draftnya, tinggal menungguqanun selesai dan diundangkandalam lembaran daerah. Satu harisetelah itu, kami sudah mengesahkanaturan-aturan itu. Sekarang ini kitamenunggu induknya disahkan dulu.Karena memang sesuai dengan atu-rannya, bahwa tanggal aturan-aturanyang dibuat oleh KIP itu tidak bolehlebih dari tanggal disahkannyaqanun. Jadi draftnya semua sudahselesai, tinggal diberi tanggal, lalusaya tandatangani. Aturan-aturanyang dibuat KIP memuat tetangpenjabaran pasal-pasal yang adadalam qanun.

Ada kemungkinan aturan-atu-ran itu akan berubah?

Tidak. Kalaupun ada mungkinhanya pada redaksi katanya saja,menyangkut materinya semua sudah fit.

Lalu bagaimana Anda melihatpotensi konflik dalam pemilu kedepan?

Kalau itu tidak bisa saya ra-malkan, dan mudah-mudahan tidak.Semua orang bisa membaca sendiritentang itu. Seperti Pilkada lalu,orang bilang Pilkada akan rusuh dansegala macam, tapi kenyataannya kantidak, semuanya sukses.

Soal Partai Lokal, dari 12 yanglolos administrasi, menurut Andaberapa jumlah partai yang ber-peluang ikut dalam Pemilu nanti?

Saya pribadi yakin semua parlokbisa ikut pemilu, tapi kondisinya bisasaja berubah. Keyakinan saya inimuncul karena didasarkan waktu yangdibutuhkan KIP dalam melakukanverifikasi. KIP hanya perlu waktubeberapa hari saja untuk menye-lesaikan tugasnya lalu melaporkanhasil verifikasi tersebut kepada KomitePemilihan Umum (KPU) di Jakarta,sampai batas waktu 5 Juli 2008.

Logikanya begini, kalau verifikasiterhadap 12 partai nasional di tingkatprovinsi bisa selesai dilakukan dalamdua hari, berarti untuk verifikasiterhadap parlok juga tidak membu-tuhkan waktu yang lama. KIP akanberkerja keras mengejar sisa waktu.

Mekanisme verifikasi yang di-lakukan KIP bagaimana?

Verifikasi sudah kami lakukansejak 12 Juni lalu. Benar baru 12 dari 35partai politik berbasis nasional yangkami verifikasi. Mereka adalah partaiyang telah dinyatakan lulus verifikasiadministrasi oleh Komisi PemilihanUmum (KPU) pusat. Untuk pelaksanaanverifikasi faktual terhadap 12 parpol,KIP telah membentuk dua tim, dimanamasing-masing tim akan memveri-fikasi enam parpol. Setelah verifikasiditingkat provinsi selesai, pada 14-27Juni verifikasi faktual terhadap parpolitu dilanjutkan di tingkat kabupaten/kota oleh KIP kabupaten/kota masing-masing. Kita Rencanakan hasil veri-fikasi faktual terhadap parpol ditingkatprovinsi dan kabupaten/kota akanselesai sesuai jadwal. Sehingga dalamdurasi waktu 26-28 Juni ini, kita sudahbisa menyerahkan hasilnya ke KPUpusat.

Bagaimana dengan Partainasional lainnya?

Menurut ketentuan, ada 16 partainasional yang tidak perlu lagimenjalani proses verifikasi. Ke-16parpol itu terdiri dari tujuh parpolyang memenuhi pasal 315 Undang-undang (UU) tentang Pemilu dansembilan parpol yang memenuhipasal 316 UU yang sama. Umumnyamereka partai besar yang sudahmemiliki kursi di DPR RI.

Verifikasi Partai lokal bagai-mana?

Untuk verifikasi partai lokalakan kami lakukan setelah qanunPartai Lokal disahkan oleh DPR Aceh.Kita baru mendapat kabar bahwaqanun itu sudah disahkan pada 13Juni lalu. Dengan demikian tam-paknya kami sudah bersiap-siap akanbekerja. Qanun itu adalah dasar kamiuntuk melakukan verifikasi. Untukparlok kita hanya mempunyai satudasar hukum yaitu qanun. Karenaitulah, untuk melakukan verifikasiterhadap parlok tidak akan bisaberjalan tanpa ada qanun sebagaipayung hukum. Qahar

Page 20: tabloid Sipil edisi 6

20Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 SOSOK

ENGAN dukungan su-ara yang telah melam-paui batas minimal2.118,Obama dengan ge-

milang menyatakan kemenangan-nya dalam pertarungan nominasiPartai Demokrat. Senator kelahiranHawaii berusia 46 tahun itu me-ngalahkan Senator Hillary Clintonsetelah pertarungan panjang selamalima bulan terakhir. KemenanganObama atas nominasi Partai De-mokrat ini merupakan sejarah barubagi seorang kulit hitam dalam men-capai tahapan tertinggi dalamproses Pemilu AS yang panjang danmelelahkan.

Sejumlah tokoh kulit hitam lainseperti Jesse Jackson, Alan Keyes,Carol Moseley Braun,dan Al Sharp-ton belum pernah melewati tahapnominasi partai seperti dilalui priayang pernah bersekolah di Menteng,Jakarta Pusat itu.

Dalam pidato kemenangannya

Sejarah Baru Menanti AS

Barack Obama melewati satu tahappenting untuk mengukir sejarah sebagaipresiden kulit hitam pertama AS. Ia akanbersaing dengan kandidat Partai RepublikJohn McCain. Keduanya kini masihmencari calon wakil.

di Xcel Energy Center di St Paul,Minnesotta, Obama mengajak se-luruh pendukung Demokrat untukbersatu menghadapi calon presidenPartai Republik John McCain No-vember mendatang. “Hari ini,sayaberdiri di depan Anda dan sayakatakan bahwa saya akan menjadicalon dari Partai Demokrat untukpemilihan Presiden AS,” tambah-nya.

Obama juga mengajak seluruhpendukung Demokrat melakukanperubahan secara besar-besarandalam kebijakan negara. “Sudahwaktunya bagi kita membukalembaran baru meninggalkan ke-bijakan lama,” ujar suami Michelleini di depan 17.000 pendukungnya.Menurut perkiraan MSNBC, Obamasaat ini telah meraih 2.122 delegasi.Ini berarti dia telah melampauibatas minimal jumlah delegasi yangdipersyaratkan Partai Demokrat,yakni 2.118 delegasi.

Sementara Hillary memper-oleh 1.925 delegasi. Pidato Obamadisampaikan bersamaan denganberakhirnya pemilihan penda-huluan di South Dakota dan Mon-tana yang digelar sehari sebe-lumnya.

Pemilihan di dua negara ba-gian itu merupakan yang terakhir

sejak Obama dan Hillary memulaipersaingan 17 bulan silam.Hasilpenghitungan menunjukkan, Oba-ma mengandaskan Hillary di Mon-tana dengan 60% lawan 40% suara.Sementara Hillary unggul di SouthDakota dengan 55,5% lawan 44,5%suara.

Stretegi KampanyeDalam kampanyenya nanti,

Obama akan banyak menyerangkebijakan pemerintahan Republikyang melancarkan perang di Irakdengan menghabiskan dana mi-liaran dolar AS selama lima tahunterakhir. Obama secara langsungmenyerang pernyataan McCainyang akan mempertahankan tentaraAS di Irak selama mungkin, bahkanhingga 100 tahun ke depan.

Dengan kondisi ekonomi ASyang terpuruk sekarang ini, Obamamengatakan anggaran perang terse-but akan sangat bermanfaat untukmembenahi kondisi kehidupanrakyat AS.Dia berjanji akan mem-benahi kondisi pendidikan, kese-hatan, dan kesejahteraan rakyat ASdengan menarik pasukan AS dariIrak secara bertahap.

Senator dari negara bagian Illi-nois ini cenderung untuk menye-rahkan kembali pemerintahan Irakkepada rakyat Irak sendiri. Di lain

kesempatan, Obama memuji SenatorHillary Clinton yang akhirnyasecara jujur mengakui kekalahan-nya. Hillary bahkan mengatakania akan mendukung penuh Obamadalam kampanye November men-datang.

”Saya bertekad menyatukanpartai kita sehingga kita lebih kuatdan lebih siap dari sebelumnyauntuk merebut kembali GedungPutih pada November,” kata Hillaryyang disambut teriakan pendu-kungnya di New York City. Pidatoitu merupakan gambaran kalaupersaingan Hillary dan Obamasudah berakhir dan Hilary mengakusiap mendukung kampanye Obama.

Siapa yang akan mendapingiObama sebagai kandidat wakilpresiden nanti? Ini yang masihmenjadi tanda tanya. Nama Hillarymemang sempat muncul sebagaisalah satu kandidat yang akandisandingkan dengan Obama. Na-mun di samping itu masih banyakpula nama lain yang dianggap idelsebagai wakil. Ini tentu bukan tugasringan, sebab lawan yang akandihadapi Obama adalah seorangpoliti yang sudah matan dalamlapangan politik.

John McCain telah lebih 30tahun berkesimpung dalam Partai

D

Page 21: tabloid Sipil edisi 6

21Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 SOSOK

Republik. Usianya saat ini sudah 71tahun, bandingkan dengan Obamayang masih 45 tahun. Oleh sebabitu, Obama jelas membutuhkanwakil untuk memperkuat perole-han suaranya. Hillary memangmasuk dalam daftar salah satu calonwapres yang tengah diper-timbangkan, meski belum final.Nama nama lainnya yang kuatadalah Senator Joseph Biden dariDelaware, Gubernur New MexicoBill Richardson, dan Senator SamNunn, pakar pertahanan militer disenat AS.

Walau pemilihan presiden baruakan berlangsung lima bulan lagi,namun persaingan keras antaraObama dan McCain sudah mencuatke permukaan. Dalam beberapapernyataannya, John McCain acapkali melancarkan kritik kepadaObama. Dia menuding Obamaseorang dengan ideologi liberalyang gagal. ”Saya sudah beberapatahun mengamati dan saya terkejutseorang pria muda terlibat dalambanyak ide-ide yang gagal,”kataMcCain.

”Seperti orang-orang sebe-lumnya, dia menilai pemerintahmerupakan jawaban bagi semuamasalah, karena itu pemerintahharus menggunakan seluruh sum-ber daya dan membuat keputusanuntuk kita,” tambah McCain da-lam pidato paling keras saat Oba-ma memenangi nominasi De-mokrat.

McCain terus menyatakan bah-wa dirinya berbeda dengan Presi-

den George W Bush. Pernyataan ituuntuk melawan kampanye Obamayang menyamakan Senator Arizonaitu dengan Bush. Penasihat Obamamenilai McCain telah mengalamikekalahan di babak pertama de-ngan bereaksi seperti.

Obama sendiri masih terusmelakukan beberapa pendekatandengan politisi dabn tokoh masya-rakat di Amerika Serikat. Ia terusmenggali isu-isu penting yangakan diusungnya dalam kampanyemendatang. Adiknya Maya Soe-toro ikut mendukungnya dalam

kegiata kampanye dalam bentuklain.

Isu yang berkembang di Ame-rika saat ini adalah ekonomi danIrak. Jika dua tahun lalu isu Irakmasih menjadi isu sentral pemiludan politik, ekonomi AS saat initengah memburuk akan menjaditema penting kampanye keduakubu. Karena itu, Obama meren-canakan akan memulai kampanyedi North Carolina dengan temaekonomi, termasuk upaya menga-tasi kenaikan harga BBM yangtinggi.

ALAM sejarah pemilihan presiden diAmerika Serikat, baru kali ini ke-hangatannya terasa amat kental di

Indonesia. Kehadiran Barack Obamasebagai kandidat yang diunggulkan PartaiDemokrat hangat dibicarakan di sejumlahpelosok tanah air. Obama Fans Club malahsudah terbentuk di Jakarta yang sebagianbesar anggotanya mengaku cukup dekatdengan kandidat presiden berkulit hitam itu.Tidak jelas apakah Obama juga kenaldengan mereka atau tidak.

Tentu ada alasan mengapa penggemarObama di Jakarta itu mengaku tertarikmendukung kandidat presiden dari PartaiDemokrat. Alasannya, sebab Obamapernah tinggal selama dua tahun di Jakarta.Bahkan ia sempat sekolah di Menteng. Iamasih punya banyak teman kecil yangtinggal di Jakarta. Teman-teman sekolahObama inilah yang kemudian menggagasterbentuknya komunitas pendukung Obamadi Indonesia.

Kumpul-kumpul pendukung itu berawaldari komunitas dunia maya, yaitu facebook.Jejaring sosial ini dalam waktu singkatmengajak ratusan orang Indonesiamendukung Barack Obama. Dari dukungandi dunia maya, berlanjut pada ”kopi darat”.Dari pribadi-pribadi yang tidak salingmengenal, komunitas ini memiliki semangatyang sama: Indonesia for Obama danpunya semangat berkumpul. Merekamembawa poster dan pernak-pernikbertuliskan ”Yes We Can” dan ”Change WeCan Believe In Obama ’08”.

Enda Nasution, sang penggagasjejaring sosial ”Indonesia for Obama”,berharap semangat Obama sebagai tokohmuda kelahiran 4 Agustus 1961 itu dapatmenular ke Indonesia. Sebab, calonpresiden Indonesia pada pemilihan presiden

Sampai Juli ini, Obama akanmengusung tema ekonomi keseluruh AS untuk merebut simpatidari kelas menengah yang sangatterpukul oleh kenaikan hargaBBM. North Carolina belum per-nah dimenangkan Demokrat sejakpemilu 1976. Begitu juga denganVirginia yang pekan lalu dikun-jungi Obama. Dari North Ca-rolina, Obama akan membidikMissouri yang juga menjadi basiskekuatan Republik dalam pemilupresiden.

Rizanul

Obama dan Indonesiatahun 2009 adalah tokoh yang sudahberumur sekitar 60 tahun.

”Sebagai orang muda, kita berharapada tokoh muda Indonesia, seperti Obama,yang berusia 47 tahun dan berani majusebagai calon presiden,” kata Enda, yangjuga dikenal sebagai blogger.

Agus Hamonangan, seorang mo-derator milis mengungkapkan, ada kebang-gaan ketika banyak orang membicarakanmasa kecil Barack Obama yang pernahtinggal di Jakarta. Sejarah ini dapatmembuat nama Indonesia selalu ikutdisebut-sebut.

Dalam sejarah pemilihan presiden AS,memang baru kali ini nama Indonesiadisebut-sebut media massa. Banyak orangingin tahu latar belakang keluarga Obamayang multikultur dan multiras. Bahkan,keluarga Obama melambangkan kebe-ragaman AS.

Barack Obama dilahirkan di Queen’sMedical Center di Honolulu, Hawaii, AmerikaSerikat, dari pasangan Barack HusseinObama Sr, ekonom lulusan Harvard asalKenya, dan Ann Dunham dari Wichita,Kansas, Amerika Serikat. Ketika Obamadilahirkan, kedua orangtuanya adalahmahasiswa di East-West Center diUniversitas Hawaii di Manoa.

Namun, saat Obama berusia dua tahun,orangtuanya bercerai. Ayahnya kembali keKenya, hanya sempat bertemu sekali dengananaknya, sebelum meninggal dunia padatahun 1982. Ann Dunham kemudian menikahlagi dengan Lolo Soetoro, mahasiswa East-West Center dari Indonesia.

Saat berusia enam tahun, Obamapindah ke Jakarta. Ann ikut suami ke-duanya, Lolo Soetoro. Dari perkawinan itulahirlah Maya Soetoro, yang tidak lain adikObama lain ayah. Namun, empat tahun

kemudian, tahun 1971, Obama me-ninggalkan Jakarta, tinggal bersamakakeknya di Hawaii.

Para sahabat dan guru Obama di SDMenteng Jakarta Pusat mengaku banggakepada Barack Obama. ”Saya pikir bukanhanya saya, tetapi semua orang Indonesiabangga kepadanya karena dia pernahtinggal di Indonesia,” kata Cut Citra Dewi,sahabat Obama satu kelas di SD Menteng,seperti dikutip Reuters.

”Kami akan selalu berdoa untuk Obamadan berharap dia berhasil menjadi presidenAS. Kita saat ini menghadapi krisis globaldan kita berharap jika Obama menjadipresiden, dia mampu mengatasi situasi ini.Tak ada lagi perang,” ungkapnya.

Para sahabatnya saat bersama dibangku SD Menteng menceritakan, Obamakecil sangat suka menggambar karakterkartun. Mereka berharap Obama menjadipresiden AS dan ini akan memperkuathubungan Indonesia dengan AS. Salahseorang guru Obama di SD Menteng,Effendi, mendoakan Obama.

Sosok Obama memang cukupmemukau publik. Dia adalah calonpresiden AS yang berhasilmemanfaatkan kecanggihanteknologi internet, baik untukpublikasi maupunmenggalang donasi bagikampanyenya.

DDDDD Obama memiliki dua putri dari pernikahannyadengan Michelle. Sedangkan ayah tirinyayang dulu di Jakarta telah meninggal dunia.Adiknya Maya Soetoro kini hidup diHonolulu, mendukung kampanye Obama.

Rizanul

Obama kecil (kanan) bersama ayah tirinya Soetoro, Ibu kandungnya Ann Dunham dan Maya Soetoro saat di Jakarta

Maya Soetoro, adik Barack Obama

Page 22: tabloid Sipil edisi 6

22Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 EKONOMI

CMYK

CMYK

ENCANA alam, terutamabanjir bandang, agaknyasudah menjadi langgananwarga Pining. Hampir setiap

tahun daerah ini selalu kedatanganbencana alam tersebut. Tidak jarangsampai memakan korban. Keca-matan Pining berjarak sekitar 40 kmdari Blangkejeren, ibukota gayoLues. Akses ke wilayah itu masihsangat sulit. Hanya sepeda motoryang bisa digunakan untuk me-nembus desa-desa pedalaman. Aki-batnya, ketika bencana datang,bantuan pasti lambat sampai.

Ketika kampanye Pilkada duatahun lalu berlangsung, para kan-didat Bupati berlomba-lomba men-janjikan pembangunan di kecamatanini. Sektar 1.500 jiwa pendudukPining menyambut hangat janjitersebut. Namun setelah terpilih,hingga sekarang tidak tampak pro-gram pemerintah yang menonjol diwilayah pedalaman ini.

Bahkan bencana alam hebat

Derita HidupDerita HidupDerita HidupDerita HidupDerita Hidup Orang PiningOrang PiningOrang PiningOrang PiningOrang Pining

Banjir bandang di Kecamatan Pining,Kabupaten Gayo Lues, dua tahunlalu, menghancurkan hampir semuasawah dan kebun warga. Hingga kinibelum diperbaiki. Akibatnya, wargamulai merambah hutan. Ada jugayang bertani ganja

yang terjadi dua tahun silam, sampaisekarang belum teratasai denganbaik. Banyak rumah penduduk yangbelum diganti. Ratusan hektarkebun sawah penduduk terbeng-kalai karena tertimbun longsoranbatu dan lumpur akibat banjirbandang tersebut.

“Sebanyak 90 persen lahan sa-wah di Pining rusak berat,” ujarAman Jarum, tokoh masyarakat sertarelawan pemerhati lingkungan didaerah itu. Jika tak segera direhabsegera, Aman yakin, warga akanmelakukan tindakan pelanggaranhukum. Bisa saja mencuri kayu ataumenanam ganji. “Sekarang sajasudah banyak yang melakukannya,”kata Aman.

Jalan ke Pining pun memangsangat memprihatinkan. Hampirsemua jembatan yang ada di jalanmenunju desa itu dalam kondisikritis. Tak mengherankan jika hargakebutuhan pokok di Pining melon-jok hingga 20 persen di banding kotalain di Gayo Lues. Dalam catatanPemerintah Aceh, kecamatan initermasuk miskin dan tertinggal.

Beberapa pemuda desa mencobabekerja sebagai buruh bangunan.Tapi penghasilan mereka sulit di-katakan cukup untuk menghidupikebutuhan keluarga. Gaji buruhbangunan di kecamatan itu hanya Rp30 ribu per hari.

Abdul Karim misalnya, selainbekerja sebagai petani, ia menyambi

pula sebagai buruh bangunan. De-ngan penghasilan itupula ia harusmembiayai tiga anaknya sekolah diSD dan SMP. Tidak jarang ia harusmeminta beras kepada tetangga.“Habis mau apa lagi,” katanya.

Rekan-rekan Karim ada yangmemilih cara lain yang lebih me-nguntungkan, yakni merambah hutan.Ada yang bertujuan untuk membukalahan kebun, ada pula yang inginmendapatkan kayu untuk dijual kepengusaha yang secara periodikdatang ke desa itu membelinya.

“Kini warga Pining banyak yangmembuka kebun di Telege dan AihKering,” kata Makmur, kepala DesaKampung Pining. Makmur meru-pakan salah seorang kepala desayang secara tegas menolak rencanapemekaran Provinsi ALA.

Merambah kayu adalah peker-jaan biasa bagi warga Pining. Satulagi yang menjadi tradisi banyakpemuda di sana adalah menanamganja. Ketika perambahan kayumarak terjadi, para pemuda Piningramai-ramai meninggalkan kebia-saan bertanam ganja. Mereka beralihke bisnis kayu karena jauh lebihmenguntungkan.

Sekarang, setelah berlakunyamoratorium hutan, warga menjadikebingunan. Kembali sebagai peta-ni, rasanya sangat sulit karenasebagian besar lahan pertaniansudah tertutup lumpur dan bebatuanakibat bencana banjir bandang hebat

dua tahun lalu.Bencana banjir bandang itu ter-

jadi pada Juma’at malam, 22 De-sember 2006. bermula dari hujanderas yang turun dua hari sebelum-nya, kemudian disusul dengan da-tangnya arus air deras bercampurbebatuan dari arah pegunungan.

Air sungai meluap. Material pasir,batu, kayu dan lumpur menyatumenuju ke pemukiman warga sekitar.Kejadian yang berlangsung di malamhari itu membuat warga tak bisaberbuat banyak. Empat warga Keca-matan Pining tewas disapu air deras.Satu di antaranya sampai sekarangbelum ditemukan mayatnya.

Selain korban jiwa, banjir itumerusak sejumlah bangunan, seperti,rumah, masjid, menasah, balai desa,dan jalan. Sawah dan kebun habisditerjang bebatuan dan air lumpur.

“Sekitar 400 hektar lahan wargaPining di sembilan kampung, hancurtanpa bisa ditanami lagi karenadipenuhi pasir,” kata Abu Kari AmanJarum, 51 tahun, penduduk KampungPertik, salah satu desa yang beradadi Kecamatan Pining. Saat kejadian,laki-laki itu menyelematkan diridengan menaiki jembatan besi Su-ngai Pining yang baru saja selesaidipasang. Jembatan itu kini masihrusak dan belum pernah diperbaikipemerintah setempat.

Sebelum banjir, jembatan itu me-rupakan satu-satunya pintu masukmenuju desa-desa di Kecamatan

B

Page 23: tabloid Sipil edisi 6

23Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 EKONOMI

CMYK

CMYK

foto-foto: ashaf

Pining. Dari sembilan desa yang ada,hanya satu desa yang berada diseberang sungai Pining, yaitu Kam-pung Pintu Rime. Sementara dariPintu Rime ke delapan kampunglainnya, harus terlebih melewatisungai Pining. Delapan kampung lainnyakni, Kampung Pining, Pertik,Ekan, Baru, Lesten , Pepela, Uring danKampung Gajah semua kampung ituberada di sepanjang daerah aliransungai.

Bencana itu telah merusak kehi-dupan di Pining. Warga yang tadinyahidup sebagai petani, kini tidak lagibisa berbuat apa-apa karena lahansudah tidak ada. Jika sebelumnyawarga Pining menjual beras keibukota kabupaten, sekarang merekayang justru membeli beras. Bencanaitu telah membuat perekonomianwarga morat-marit.

Untuk bisa memenuhi kebu-tuhan sehari-hari, selain merambahhutan, cara efektif bagi pemuda diPining adalah menanam ganja. Ka-wasan ini sejak dulu memang dike-nal sebagai lahan yang sangat suburuntuk menanam ganja. Untuk men-dapatkan ganja, di sini tidak perlumembayar.

Jika datang ke warung-warungkopi di kecamatan pining, kita akanbanyak melihat para pemuda danorang tua tengah on karena mengisapganja. Bahkan potongan daun danbatang ganja berukuran kecil, kerapterlihat jatuh di bawah meja.

“Hal-hal seperti itu biasa disini”, ujar salah seorang warga yangkebetulan keheranan Sipil saatberkunjung ke sana beberapa waktulalu. Tidak jauh dari warung itu,terdapat komplek kantor MuspikaKecamatan Pining.

Keunikan lainnya di Piningadalah, suasana orang-orang (ke-banyakan pemuda) yang menye-lipkan senjata tajam di pinggangnya.Suasana demikian adalah hal yangjamak di sana. Tapi kondisi itu, kataAmir, salah seorang pemuda setem-pat, baru muncul dua tahun terakhir.Sebelumnya para pemuda desa sangatgigih bekerja sebagai petani. Di sianghari biasanya mereka sibuk bekerjadi sawah. Di tempat lain, ada kesibu-kan petani yang sedang berkebun.

“Dulu desa kami sangat indah.Susunan sawah terlihat sangat rapi.Apalagi jika menjelang panen, enaksekali dilihat,” kata Amir. Sekarangkondisinya sangat memprihatinkan.Sandaran ekonomi warga hancurberantakan.

Sebagai pelariannya, menanamganja dan merambah hutan adalahpilihan sejumlah warga di sana.Caranya, hutan ditebang terlebihdahulu. Setelah daun kayu keringkemudian dibakar. Bibit ganja laludisebar di lokasi itu. Untuk men-dapatkan bibit ganja, sangat mudahdi Pining karena ganja-ganja liarbanyak terdapat di pegunungan.Bibit ganja disemai hingga me-nunggu proses tanam sekitar 20-30hari.

Ganja kemudian di tanam disela-sela pohon yang belum mem-busuk. Humus dan iklim hutanmembuat ganja bisa tumbuh men-capai 1-2 meter. Setelah ditanam,sesekali dibersihkan dari hamarumput. “Kalau masa panen hampirtiba, harus rajin-rajin menjaga, kalautidak dicuri orang,” kata salahseorang petani ganja lainnya.

Setelah beberapa kali menyian-gi rumput ganja, tiga bulan kemu-

dian ganja sudah siap panen. Setelahdipanen lalu dijemur. Ganja dijemurdi tempat yang terbuka dan terkenamatahari. Seperti di pinggir sungaiatau di atas batu-batu besar di SungaiPining.

Ganja itu kemudian dijual kepa-da agen di luar daerah. SepertiKutecane, Aceh Timur, Aceh Tami-ang, Langkat dan Gayo Lues. Untukmengantarkannnya, biasanya adaperan beberapa kurir yang mem-bawa ganja itu melewati “jalan tikus”di hutan pedalaman.

Ongkos kurir sebesar Rp 80 ribuper kilogram. Itu harga untuk perja-lanan dari dari Pining ke Pulo Tige,Aceh Tamiang. melewati hutanLesten. Lama Perjalanan seharisemalam. Jalur Pining dan Lestenyang berjarak 22 kilometer, danhanya bisa ditempuh jalan kaki.

Harga ganja biasanya mencapai

Rp 500 ribu per kg. Terkadang bisanaik karena permintaan banyak,sementara ketersediaan barang sedi-kit. “Ya, pandai-pandai kita lahmemainkan harga,” kata seorangpemuda Pining yang aktif bisnis ganja.

Memang tidak semua pemudaPining berani ambil risiko menanamganja. Ada juga yang memilih me-naman nilam, coklat dan sejumlahtanaman perkebunan lainnya. “Har-ga minyak nilam saat ini Rp. 700-800ribu per liternya dengan masa tanamenam bulan,” ujar Karim pendudukLesten yang menanam nilam satuhektar. Namun tak semua warga maumencontoh Karim. Selain karenamasa tanamnya lebih lama, perawa-tannya juga rumit. Untuk menanamnilam butuh modal sekitar Rp 5 juta,sedangkan menanam ganja hanyabutuh modal nekad.

Ashaf

AMA Pining barangkali tidakterlalu akrab di telinga publik diIndonesia. Bahkan warga Acehpesisir barat dan timur pun tidak

terlalu sering mendengar nama kecamatanini. Di wilayah Aceh bagian tengah, Piningboleh jadi kerap disebut. Tapi sangat sedikitorang luar yang berkunjung ke kecamatanini.

Tapi di Lembaga PemasyarakatanTanjung Gusta Medan, nama Pining cukuppopuler. “Saya memang tidak pernah kedaerah itu. Tapi sering sekali mendengar-

Terkenal sebagai Penghuni Penjara

nya,” ujar Khairul, salah seorang petugassipir di penjara itu. Maklum, cukup banyakpenghuni Tanjung Gusta yang berasal dariPining. “Mereka semua terkait kasus ganja,”kata Khairul.

Bukan hanya di Medan, hampir semualembaga pemasyarakatan di kota-kotabesar di Aceh, seperti Banda Aceh danLhokseumawe, selalu ada penghuni wargaPining. Kasusnya sama: ganja! Paling tidaksaat ini tercatat ada 30 pemuda yangberasal dari Pining, menghuni sejumlahpenjara di Sumatera Utara dan Aceh.

Hebatnya, tak semua pesakitan itulelaki dan berusia dewasa. Beberapa diantaranya terdapat para wanita, anak-anakdan remaja.

Misalnya Riza, 15 tahun, Ancah, 14tahun, dan Kitam 15 tahun. Mereka adalahbekas siswa SMP yang dihukum empattahun penjara di Tanjung Gusta, Medan.Mereka merupakan contoh generasi mudaPining yang harus menghabiskan usiaremajanya di balik jeruji.

Keterlibatan perempuan dalam bisnisharam ini bukanlah yang aneh. Sejakpuluhan tahun lalu, sindikat perdaganganganja memanfaatkan kaum hawa untukmengelabui polisi. Misalnya, dengan caramembalutkan gumpalan daun ganja kebagian perut dan berlagak seperti pe-rempuan hamil. Cara lain, menyembunyikanganja kering di bawah geladak ambulanceyang mengangkut perempuan sakit.

Rasiyah, 26 tahun, janda tiga anakyang kini mendekam di penjara Blangkejeranpunya cerita. Awal November 2006 iatertangkap dalam perjalanan dari GayoLues menuju perbatasan Aceh Tenggara.Rasiyah mengaku disuruh orang yang barudikenalnya untuk membawakan barangseberat 20 kilogram ke Kutacane.

Dengan bekal ongkos Rp 30 ribu, iadijanjikan akan diberi bagian ratusan ribulagi jika dagangan itu terjual. Sayang, polisikeburu menemukan ganja kering di balikkeranjang sayur singkong yang di-

panggulnya. “Saya hanya ingin memberianak-anak cukup makan,” kata warga KutaBukit ini sambil mendekap Putrinya, 3 tahun,anaknya yang terkecil.

Menurut Kepala PemberdayaanPerempuan Kabupaten Gayo Lues, Armiati,banyaknya perempuan yang menjadi kurirganja juga disebabkan karena penjara gagalmembuat mereka jera. “Meskipun keraptertangkap, mereka tak merasa kesulitanhidup di penjara,” kata Armiati ketikamengunjungi tahanan perempuan diBlangkejeren beberapa waktu lalu.

Perempuan terpenjara itumendapatkan makan tanpa harus bekerjadan memperoleh sejumlah kelonggaran.“Mereka bisa pulang semalam atau duamalam asal mau menyogok petugas,”tambah Armiati.

Armiati memang mengakui, upayapemerintah untuk memberdayakan paraperempuan di Gayo Lues masih belumserius. Kantor tempat Armiati bekerjamisalnya, pernah memberi bantuan modalkerja bagi sejumlah kelompok perempuan.Sayang, upaya seperti ini mandek.

Modal yang dipinjamkan bukan hanyatidak berkembang, bahkan sama sekali tidakdapat dikembalikan alias macet. Maka takmengherankan, dengan kondisi pere-konomian yang begitu sulit seperti sekarangini, beberapa perempuan memilih jalan pintas.Menjadi kurir ganja.

Ashaf

N

Page 24: tabloid Sipil edisi 6

24Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 UKM

CMYK

CMYK

NILAH salah satu obsesiIrwandi: mengoptimalkan la-han-lahan kritis sebagai lahanperkebunan. Lahan tersebut

akan diberikan hak pengelolaannyakepada masyarakat. Bibit ada, tenagapenyuluh tersedia, dana awal jugadiberikan. Irwandi berharap, padatahun ini setidaknya sudah ada 15ribu lahan sawit baru yang akandibuka. Itu masih milik PemerintahAceh. Punya swasta lebih banyaklagi.

Saat ini saja di Aceh terdapat75.000 hektar lahan kelapa sawityang ditanami oleh produsen small-holder, sebanyak 120.000 hektar milikperkebunan pemerintah dan 85.000hektar milik perkebunan swasta.Produksi total minyak sawit mentahAceh yang berasal dari lahan-lahanitu sebanyak 500.000 metrik ton.Jumlah ini sebenarnya jauh di bawahrata-rata nasional.

Ke depan, perkebunan kelapasawit akan dikembangkan melaluiperkebunan plasma. Keluarga yang

Gemerlap Sawit Aceh

I

Pemerintah Aceh akan mengembangkan bisnis perkebunansawit dengan sistem plasma. Warga diberi tanah untukmengelola perkebunan itu. Ada tenaga penyuluh dari Malaysia.Aceh menuju daerah sawit?

berpartisipasi akan mendapatkankepemilikan dan menjalankan per-kebunan plasma mereka. Peme-rintah Aceh merencanakan untukmemberikan lahan seluas empathektar bagi keluarga miskin, korbankonflik, dan anak yatim piatu.Mereka nantinya akan diberi hakuntuk mengelola lahan tersebutdengan bantuan dari tenaga ahliyang kita sediakan.

Dalam 10 tahun mendatang,Irwandi berobsesi, program pe-ngembangan perkebunan berbasismasyarakat desa akan lebih besarlagi. Pemerintah Aceh berharapmasyarakat desa mampu mengelolahutan dengan pertanian yang berni-lai ekonomi tinggi.

Perkebunan rakyat juga akanbisa meningkatkan luas kawasanperkebunan sawit hingga lebih dari500.000 hektar. Dengan demikian,pada tahun 2015 Aceh bisa meng-hasilkan 1,5 juta ton minyak sawitdan pada tahun 2020 meningkat lagimenjadi 2,0 juta ton. Jumlah pro-

duksi itu hanya kalah tipis dariSumatera Utara.

Jika rencana itu berhasil, berartiAceh akan menjadi salah satu sentrasawit di Indonesia, setelah SumateraUtara, Riau dan Jambi. Selain pe-ngusaha lokal, semangat untukmendatangkan investor asing jugacukup tinggi. Lebih dari 10 investorsawit asal Malaysia kini tengahmengambil ancang-ancang men-jadikan Aceh sebagai lahan investasikebun mereka.

Tingginya minat investor Ma-laysia mengembangkan bisnis Sawitdi Aceh terungkap dalam sebuahdokumen yang adau di tangan tanganpejabat di Pusat Perizinan Investasi(PPI) Departemen Pertanian, Jakarta.Dari informasinya itu, terlihatsederet perusahaan Malaysia yangtengah mengincar lahan di In-donesia. Aceh salah satu yang men-jadi sasaran.

Dalam lembar itu, tertera nama44 perusahaan asing-terbanyak (16)perusahaan asal Malaysia-yangmengincar perkebunan seluas 0,44juta hektare (ha). “Mereka antusias,”kata seorang pejabat Deptan.

Terutama Malaysia, bukan ha-nya yang kecil, melainkan jugaperkebunan besar mereka memangterus ‘menggempur’ lahan kelapasawit di Tanah Air. Belum lama ini,IJM Plantations Berhad’s, melalui

anak usahanya, Gunaria Sdn Bhd,misalnya, menyepakati pengambil-alihan (akuisisi) 95% saham peru-sahaan perkebunan sawit Indonesia,PT Zarhasih Kaltim Perkasa (ZKP)senilai Rp2,85 miliar (US$313,359),cash.

Perusahaan ini juga tengahmengincar lahan di Aceh. Merekamenilai, investas sawit di Aceh atauSumatera akan lebih efisien karenajaraknya yang sangat dekat denganMalaysia.

Total investasi Sime Darby Bhd,yang mulai menggarap kebun ke-lapa sawit Indonesia sejak 1998 seluas270.000 ha, termasuk mengakuisisiperkebunan sawit milik konglome-rat Salim, di Indonesia US$1,2 miliar.Pada awalnya, investasi perusahaanasal negeri jiran, Malaysia mencapaiUS$400 juta.

Komisaris Utama Sime DarbyBhd, Tun Musa Hitam mengakuipintu investasi di bidang perkebu-nan kelapa sawit di Indonesia masihsangat terbuka lebar. Dia menunjukada tiga daerah yang memilikipotensi untuk dikembangkan, yakniAceh, Riau, dan Jambi.

Antusiasme ini nyaris samadengan kejadian 1996. Pada tahunitu, Pemerintah Indonesia di bawahPresiden Soeharto merencanakanuntuk mengalahkan Malaysia se-bagai pengekspor minyak kelapa

Page 25: tabloid Sipil edisi 6

25Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 PERILAKU

CMYK

CMYK

sawit terbesar di dunia dengan caramenambah luas areal perkebunankelapa sawit di Indonesia dua kalilipat, menjadi 5,5 juta hektare pada2000. Separuh dari luasan perke-bunan kelapa sawit ini dialokasikanuntuk perusahaan perkebunan swas-ta asing.

Bedanya, pada 1996, berkem-bangnya subsektor perkebunan ke-lapa sawit di Indonesia tidak lepasdari adanya kebijakan pemerintahyang memberikan berbagai insentif.Terutama kemudahan dalam peri-zinan dan bantuan subsidi investasi

untuk pembangunan perkebunanrakyat pola PIR-Bun dan dalamperizinan pembukaan wilayah baruuntuk areal perkebunan besar swasta.

Kini, kendati ada insentif berupasubsidi bunga kredit melalui prog-ram Revitalisasi Perkebunan, tetapilebih banyak karena permintaancrude palm oil (turunan pertama darikelapa sawit) yang melonjak. Sebabbanyak negara menggelar programbiodiesel, solusi mengatasi kianmahalnya harga minyak fosil danberkurangnya produksi.

Di sisi lain, meminjam istilah

Ketua Harian Dewan Minyak SawitIndonesia (DMSI) Rosediana Su-harto, kenaikan harga CPO tidak me-lulu karena harga minyak mentah.

Harga minyakMinyak kedelai dan minyak rape

yang banyak digunakan di Eropa,Amerika Serikat, China, dan lain-lain sebagai bahan makanan dan jugakebutuhan nonpangan lainnya an-tara lain, bahan bakar yang dapatdiperbarui.

Karena permintaan yang cukupbesar di negara yang pada umumnyaberiklim subtropis tersebut, pro-

duksi dan harga dari kedua minyaksayur itu menjadi tinggi dan me-mengaruhi harga minyak dan lemaklainnya yang a.l. minyak sawit.

Tak ayal, mereka yang semulatidak menggeluti industri minyaksawit, kini berduyun-duyun masuk.Kini, harga satu kavling perkebunankelapa sawit pun, terutama di Riaudan Jambi misalnya, melonjak dariRp25 juta menjadi Rp40 juta.

Bahkan, di kedua provinsi itu,banyak petani di daerah menolakuntuk diwawancarai wartawan ka-rena takut diserbu orang kota yangberduit.

Di luar grup usaha besar yanglebih dulu berkecimpung di sawit-Bakrie, Sinar Mas, Salim Grup, AsianAgri, Wilmar, London Sumatera,Astra Agro Lestari, Sampoerna Agro-kini Barito pun mulai mengincar danCharoen Pokhpand.

Termasuk PT Inti Kapuas Aro-wana Tbk (IIKP) yang memutuskanuntuk melakukan investasi padabidang perkebunan kelapa sawit.Setelah mempelajari hasil kajian usahadi bidang kelapa sawit yang dilakukanoleh PT Agrindo Management Ser-vices, perusahaan itu memutuskaninvestasi di perkebunan kelapa sawit.IIKP merupakan perusahaan yang me-nekuni industri ikan hias, khususnyaarwana. Dalam usahanya itu IIKPmelakukan usaha penangkaran ikanarwana di Pontianak.

Namun, banyak hal yang harusdiwaspadai. Kasus yang pernahterjadi dan menjadi modal pihakpesaing untuk mendiskreditkanindustri ini tidak ramah lingkungan,perlu ditekan.

Di industri minyak sawit, di-kenal biaya sosial (social costs). Biayaini timbul sebagai akibat terjadinyapermasalahan dan atau konfliksosial dalam pelaksanaan kegiatantertentu. Misalnya, biaya yang harusdikeluarkan karena terjadinya kon-flik lahan antara perusahaan per-kebunan dan masyarakat lokal yangtinggal di lokasi pembangunanperkebunan kelapa sawit.

Konversi hutanPasalnya, kasus itu, pernah ter-

jadi dan banyak dilakukan karenalahan yang tersedia dan cocok untuksawit sangat terbatas, akibatnyaharus mengonversi hutan.

Pada 1999, misalnya, hutan pro-duksi terbatas yang telah dikonversimenjadi areal perkebunan sampaiMaret 1999, mencapai 166.532,25hektare (ha). Terluas di Riau, 94.616,45ha disusul di Jambi seluas 27.675 ha,Aceh 17.635 ha, Sumut 10.903,80 ha,dan Maluku 3.840 ha.

Bahkan, menurut catatan Dephut(1999), total areal hutan yang telahdikonversi untuk perkebunan sam-pai Maret 1999, 4,06 juta ha dan totalareal perkebunan kelapa sawit hing-ga 1998, 2,77 juta ha.

Dari areal konversi 4,06 juta haitu, konversi terluas terjadi di Riau,1,53 juta ha, Kaltim 434.738,37 ha, danKalteng 428.053,89 juta ha. Secarakeseluruhan di antara lima pulauterbesar di Indonesia, pada saat itu,konversi terluas terjadi di Sumatraseluas 2,55 juta ha disusul Kali-mantan 1,41 juta ha.

Fazri

EMANGAT mengembangkan per-kebunan sawit kini tengah melandawarga Aceh di pesisir barat. Kawasan

yang dulunya dikenal sebagai bakaslokasi HPH, kini dijadikan sebagai hutansawit. Di Kabupaten Aceh Singkil misal-nya, sejumlah perusahaan nasionalramai-ramai mengelola ribuan hektarlahan sawit. Mereka antara lain PT Astra,Ubertraco, Mopoli Raya dan lainnya. Tidakjauh berbeda, lahan di Nagan Raya danAceh Barat juga menjadi intaian peru-sahaan besar tersebut.

Yang berbeda justru di Aceh BaratDaya. Semangat menanam sawit diwilayah ini tidak didominasi perusahaanbesar, melainkan rakyat. Pemerintahsetempat agaknya cukup berhasil me-rangsang semangat warganya untukmengolah lahan terlantar menjadi kebunsawit. Untuk itu, Pemerintah menye-diakan bantuan bibit.

Pemda Aceh barat Daya sedangmengembangkan program pembagianbibit sawit sebanyak 250 ribu batang secaragratis kepada warga yang ingin membukalahan perkebunan. Bitbit tersebut termasukkategori unggul. Usianya 8 -9 bulan.Masyarakat hanya diminta mempersiapkanlahan hingga siap tanam.

Pemda setempat memang beren-cana untuk menjadikan Abidaya sebagaikawasan SAMIRA (Sawit Milik Rakyat),pembibitan yang dilakukan oleh PemdaAbdya berada di pinggir jalan Inpres

Demam Sawit di Pesisir Baratpenanaman sawait 250.000 batang,diperkirakan akan ada tambaha lahanperkebunan milik rakyat seluas 1.700hektar pada tahun ini. Tahun depan,mereka menargetkan bisa mengem-bangkan sawit itu hingga 3.500 hektar.

Ini yang membuat Abdiya berbedadengan daerah di pesisir barat lainnya.Jika perkebunan sawit di Aceh Singkil,Nagan Raya dan Aceh Barat lebih banyakdikuasai perusahaan –perusahaanbesar, maka di Abdiya justru perkebunanmenjadi milik rakyat. Dalam lima tahunke depan, Pemda Abdiya mengharapkanakan ada 15.000-17.500 hektar kawasanperkebunan yang dikembangkan olehrakyatnya.

“Kita utamakan rakyat, bukan untukperkebunan besar,” kata Akmal, BupatiAceh Barat Daya. Jika perusahaan besaringin investasi di wilayahnya, Akmalmeminta sebaiknya mereka mendirikanpabrik saja. “Untuk perkebunan, biarrakyat aja sebagai pemiliknya,” tambahAkmal.

Bila semua lahan diserahkan ke-pada perusahaan besar, Akmal kha-watir nasib Abdiya akan sama denganNagan Raya atau Aceh Singkil. Didaerah itu, hanya 30 persen lahan yangmenjadi milik rakyat. Selebihnya punyaorang-orang di luar Aceh. Dampaknya,pembangunan di Naga Raya dan AcehSingkil jadi terbengkalai. “Uang hasilsawit banyak lari ke luar Aceh. Se-

mentara rakyat hanya jadi buruh belaka,”katanya.

Keseriusan pemda Aceh Barat Dayadalam membangun kawasan sawit rak-yat sudah terlihat sejak tahun 2007 lalu,puluhan milyar dana APBK Abdya dia-lokasikan untuk pengeringan rawa, pem-bangunan infrastruktur dasar dan pem-bibitan kelapa sawit. Diperkirakan lahanseluas 15.000 hektar seluruhnya akanmenjadi kebun sawit pada tahun 2010-2011.

Perhitungannya, jika dilakukan pe-nanaman 1700 hektar pada akhir tahunini, paling tidak pada akhir 2011, ada800 KK warga Aceh Barat Daya akanmemetik buah pasir. Pada 2012 panenmeningkat.

“Maka seat pesawat terbang daribanda Kuala Batu tidak lagi di bookingoleh pejabat dan para kontraktor di negeriitu. Setidaknya minimal tiga seat dipesawat itu ditempati oleh petani sawit,”ujar Akmal.

Dalam anggaran tahun depan pun,kata Akmal, Pemerintah Kabupaten Abdiyamasih tetap fokus kepada pengembanganekonomi rakyat melalui perkebunan sawitini. Akmal agaknya banyak belajar dariperkebunan yang ada di Labuhan Batu,Sumatera Utara dan juga di Malaysia. Disana, rakyat hidup makmur, karenaperkebunan dikuasai warga, bukanperusahaan besar.

Fadli

Desa Tertinggal(IDT) atau di porospembukaan jalanalternatif yang di-buka dengan lebar30 meter berada didesa Lama TuhaKecamatan KualaBatee. Bibit terse-but diperoleh dariPusat Pengemba-ngan Kelapa Sawitdi Sumatra Utara.Pemda Abdyamencadangkan la-han 100 hektar un-tuk kawasan pem-bibitan tanamanperkebunan milikrakyat.

Di bandingdaerah lain,Pemda Aceh BaratDaya tampaknyaselangkah beradadi depan. Dengan

sssss

Page 26: tabloid Sipil edisi 6

26Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 LINGKUNGAN

Orangutan diRumah OrangRumah Orang

Populasi orangutan (pongopygmaeus) di Kawasan Leuserdikhawatirkan mengalamikepunahan. Aksi pembalakan danpengrusakan hutan tempatbermukim satwa langka itu menjadipenyebabnya.

ASIB sejumlah satwa yang banyakterdapat di kawasan ekosistem leuserterus terancam. Setelah harimausumatera yang menjadi incaran parapemburu karenna bagian tubuhnyayang mahal, orangutan pun ikut jadisasaran. Setiap tahun jumlah orang-utan yang ada di kawasan hutanlindung itu terus mengalami penyu-sutan.

Direktur Yayasan EkosistemLestari (YEL), Sofyan Tan di Medan,

Selasa, mengatakan, orangutan Su-matera yang bermungkim di TamanNasional Gunung Leuser (TNGL)Langkat setiap tahunnya terus ber-kurang hingga yang total sudahmencapai 500 ekor.

“Tahun 2006 orangutan di ka-wasan TNGL perbatasan Aceh danLangkat, masih ada sekitar 7.000 ekor,tapi tahun 2007 hanya tinggal 6.500ekor lagi. Kekurangan tersebut sangatmemprihatinkan, mengingat satwatersebut dilindungi oleh undang-undang,” katanya. Tahun ini, jumlahorangutan itu diperkirakan terusmenyusut. Jika tidak ditanganidengan baik, bukan tidak mungkinorangutan di Leuser akan punah.

Salah satu penyebab punahnyaorangutan itu adalah banyaknya aksipencurian kayu di hutan yang me-nyebabkan habitat mereka tergang-gu. Banyak pula orang yang memangsengaja untuk memburu orangutan

untuk dijadikan koleksi pribadi.“ Bahkan, orang utan tersebut

juga ada yang diburu sekelompoksuku yang tinggal di sekitar hutanuntuk dikonsumsi sebagai sumberprotein hewani.,” ujar Sofyan Tan.

Pesatnya pembukaan lahan per-kebunan sawit di Sumatera jugatermasuk yang mendorong cepatnyakepunahan hewan ini. Data daricenter for Orangutan Protection,pembukaan lahan sawit di Sumaterasekal 2006 - November 2007 setidakyatelah menewaskan 544 orangutan.

Mereka dibunuh karena di-anggap hawa bagi perkebunan sawit.Pihak perusahaan perkebunan me-ngaku kerap dirugikan oleh orang-utan, karena binatang ini paling sukamemakan tunas muda buat sawit.Padahal kondisi itu terpaksa dila-kukan orangutan karena makananmereka sudah habis ditebang olehperusahaan itu.

DI Aceh saja, pada 2008 ini akandibuka lahan sawit milik Peme-rintah seluas 15 ribu hektar. Se-mentara swasta mencapai 30 ribuhektar. Ironisnya, di lokasi pem-bukaan itu banyak terdapat orang-utan, seperti di Aceh Timur danAceh Tamiang yang berbatasandengan langkat. Diperkirakan bakallebih banyak lagi orangutan yangmenjadi korban. Ya, selain korbankarena pemburuan, binatang inijuga korban bisnis kapitalis.

Sepanjang tahun 2008, YELmemperkirakan, tingkat pem-buruan orangutan di kawasan Leu-ser cukup tinggi. Malah, kata Sof-yan, saat konflik melanda Aceh,tingkat pemburuan orangutan sa-ngat marak. Pelakunya adalahoknum tertentu yang memburuorang utan ketika mereka memburumusuhnya.

“Ketika musuh tidak didapat,orangutan yang mereka sikat,”tambahnya. Sampai di kota, orang-utan itu kemudian dijual kepadakolektor atau penggemar hewan.Tidak sedikit orang kaya di kota-kota besar memiliki peliharaanorangutan di rumahnya. Padahaltindakan itu adalah pelanggaranhukum.

Yang menjadi incaran parapemburu biasanya adalah bayiorangutan. Aksi ini ditenggarai kuatsebagai salah satu yang semakinakan ”memunahkan” kehidupanorangutan. Karena banyak manusiayang meminati memelihara bayiorangutan. Bahkan hingga ke luarnegeri. Hingga orangutan diburuhingga ke habitatnya.

Para pemburu biasanya me-milih untuk mengambil bayi orang-utan untuk diselundupkan keluarIndonesia – yang entah bagaimana-ternyata lolos juga. Untuk men-dapatkan seekor bayi orangutan,para pemburu jelas harus mem-bunuh tiga-lima orangutan dewasa.Terutama harus membunuh ibunyayang akan mati-matian melindungianaknya. Orangutan dewasa yangtertangkap lainnya juga dibunuhdengan keji dan akan diambil segalorgan-organ tubuhnya untuk dijualdan digunakan sebagai pengobatantradisional.

Kendati kini pemerintah Indo-nesia kemudian memberlakukanUU atas satwa langka seperti orang-utan, namun kondisi hutan Indo-nesia sendiri masih dalam kritisyang luar biasa.

Orangutan Sumatera meru-pakan salah satu hewan endemisyang hanya ada di Sumatera. Orang-utan di Sumatera hanya menempatibagian utara pulau itu, terutama dikawasan ekosistem Leuser, mulaidari Timang Gajah, Aceh Tengah

N

Page 27: tabloid Sipil edisi 6

27Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 LINGKUNGAN

sampai Sitinjak di Tapanuli Selatan.Keberadaan hewan mamalia ini

dilindungi Undang-Undang 5 tahun1990 tentang Konservasi SumberDaya Alam Hayati dan Ekosistemnyadan digolongkan sebagai ‘CriticallyEndangered’ oleh IUCN.

Di Sumatera, salah satu populasiorangutan terdapat di daerah aliransungai (DAS) di wilayah Aceh Teng-gara, Aceh Tengah, Langkat, BatangToru, Sumatera Utara. Populasiorangutan liar di Sumatera diper-kirakan sejumlah 7.300.

Populasi orangutan Sumaterakini diperkirakan 6.000 an ekor.Padahal pada era 1990 an, diper-kirakan 200.000 ekor. Populasi mere-ka terdapat di 13 daerah terpisahsecara geografis. Kondisi ini me-nyebabkan kelangsungan hidupmereka semakin terancam punah.

Saat ini hampir semua orangutansumatera hanya ditemukan di Pro-vinsi Aceh dan Sumatera Utara,dengan Danau Toba sebagai bataspaling selatan sebarannya. Dalamjumlah kecil ada juga terdapat disebelah barat daya danau, yaituSarulla Timur dan hutan-hutan diBatang Toru Barat.

Populasi orangutan terbesar diSumatera dijumpai di kawasan LeuserBarat (2.508 individu) dan LeuserTimur (1.052 individu), serta RawaSingkil (1.500 individu). Populasi lainyang diperkirakan potensial untukbertahan dalam jangka panjang(viable) terdapat di Batang Toru,Sumatera Utara, dengan ukuransekitar 400 individu.

Selain di Sumatera, populasihewan ini ada pula di Kalimantan,atyau yang disebut dengan orangutan

Borneo. Orangutan di Borneo dike-lompokkan ke dalam tiga anak jenis,yaitu Pongo pygmaeus pygmaeusyang berada di bagian utara SungaiKapuas sampai ke timur laut Sa-rawak; Pongo pygmaeus wurmbiiyang ditemukan mulai dari selatanSungai Kapuas hingga bagian baratSungai Barito; dan Pongo pygmaeusmorio.

Diperkirakan secara total po-pulasi liarnya di alam hanya 45.000hingga 69.000. Di Borneo, orangutandapat ditemukan di Sabah, Sarawak,dan hampir seluruh hutan dataranrendah Kalimantan, kecuali Kali-mantan Selatan dan Brunei

Meskipun orang utan termasukhewan omnivora (bertulang bela-kang), tapi sebagian besar darimereka hanya memakan tumbuhan.Makanan kesukaan orang utan ada-

lah buah-buahan. Makanan lainnyaantara lain daun-daunan, biji-bijian,kulit kayu dan tunas tanaman (yanglunak).

Selain itu mereka juga me-makan serangga dan hewan-hewankecil lainnya (seperti burung danmamalia kecil). Orang utan bahkantidak perlu meninggalkan pohonmereka jika ingin minum. Merekabiasanya meminum air yang telahterkumpul di lubang-lubang diantara cabang pohon. Orang utanbetina biasanya melahirkan padausia 7-10 tahun dengan lama kan-dungan berkisar antara 8,5 hingga9 bulan; hampir sama dengan ma-nusia. Jumlah bayi yang dilahirkanseorang betina biasanya hanya satu.Bayi orang utan dapat hidup man-diri pada usia 6-7 tahun.

Rizanul

H

Di Tengah HimpitanHutan

ASIL penelitian para pakar primatasedunia menyebutkan, orangutan secaraginelogis mempunyai “kedekatan”dengan manusia. Sebanyak 97% DNA

orangtutan sama dengan manusia. Orangutan jugamempunyai jenjang umur seperti halnya manusiahingga 50-60 tahun. Mereka mempunyai keluarga,“sistem sosial”, “budaya”, bahkan mempunyai nilai-nilai “manusiawi” seperti halnya manusia.

Orangutan adalah satu-satunya kera besaryang mewakili benua Asia dan hanya bisa ditemui diIndonesia, yaitu Sumatera (Orangutan Sumatera/Pongo abelii) dan Kalimantan (Pongo pygmaeus).Sebanyak 90% orangutan ada di dua pulau ini dan10%-nya ada di Malaysia (Sabah dan Serawak).

Kera besar tersisa di dunia lainnya hanya bisa

ditemui di benua Afrika yaitu: gorilla (Gorillagorilla/ Gorilla beringei), simpanse (Pantroglodytes) dan banobo atau simpansepigmi (Pan paniscus). Jadi jika adaditemukan dan diakui adanya orangutan dinegara lain, maka itu bisa dipastikan darihasil penangkaran atau diperoleh secaraillegal.

Kehidupan orangutan “sedikit”berbeda dengan kehidupan ”saudara-saudaranya” di benua Afrika. Merekajarang turun ke “permukaan bumi”karena lebih banyak menghabiskanwaktunya menjelajah dan hidup di ataspohon. Hal ini menjadi penting untukmenghindari predator seperti harimaumisalnya di Sumatera.

Secara psikologis, orangutan jugamempunyai kesadaran atas ke-mampuan mereka sendiri. Merekamampu berpikir dan menempatkandirinya dalam hubungan denganlingkungan sosial dan fisiknya. Merekabahkan mempunyai kemampuan belajardengan cepat, mengambil kesimpulandan mampu membuat serta mem-bongkar peralatan. Daya ingatnya jugasangat kuat, juga bakat yang mengagum-kan untuk memahami tanda-tandalingkungan. Termasuk memahami “baha-sa” yang dikenalnya sejak masa bayi.

Orangutan juga memahami nilai-nilaikekeluargaan di antara sesama mereka.

Bahkan anak-anak orangutan pun sama sepertihalnya anak-anak manusia pada umumnya. Pakarorangutan Prof Dr Carel van Schaik menggambarkanbahwa ibu orangutan adalah ibu yang sempurna yangmenurutnya mendekakati gambaran “ideal” yangdigambarkan Plato. Hubungan ibu-anak orangutanternyata lebih lama dan sangat erat daripada semuamamalia lain di dunia. Anak-anaknya diberi perhatianpenuh dan kasih sayang total. Mereka begitu sabarmenjawab setiap rengekan anaknya.

Ketika induk primata lain akan panik danmelarikan diri meninggalkan anaknya saat datangancaman, ibu orangutan rela mati mempertahankandan melindungi anaknya. Ibu orangutan akanmengeluarkan suara-suara lembut untuk bicaradengan anaknya- yang tentu saja hanya bisadidengar anaknya.

Selagi tidur anak-anak orangutan juga me-ngeluarkan suara dengkuran nan lembut. Jika anakmanusia menunjuk-nunjuk ketika meminta makanan,maka anak orangutan akan berulangkali mengalihkanpandangannya dari makanan ke mata ibunya. Anakorangutan jantan tinggal bersama ibunya hingga usiatujuh atau delapan tahun. Sementara anak orangutanbetina bisa tinggal bersama ibunya lebih lama lagi,sehingga bisa belajar banyak dari ibunya terutamadalam hal ”mengurus anak”.

Pada usia sekitar 14 tahun anak-anak orangutandipastikan sudah hidup mandiri dan bisa membuatsarangnya sendiri. Mereka mempunyai ”teknis” yangbagus dalam membangun sarangnya. Merekamembuatnya dari ranting-ranting dan daun-daunan.Meskipun kelihatannya labil, namun sarang orangutanyang dibangun oleh mereka sangat kuat menahanberat badan orangutan dewasa (betina 40 kg danjantan 80 kg-kurang lebih). Seperti halnya manusia,mereka juga memasang atap bagi ”rumahnya”.

Orangutan dewasa jarang tinggal bersama dalamsatu sarang. Kecuali betina yang memiliki anak kecil.Mereka membuat sarang setiap kali hendak tidur.Pada akhir kehamilannya, orangutan betina akanmembuat beberapa sarang dalam satu hari. Selainuntuk tidur, sarang orangutan berfungsi untuk me-lindungi mereka dari hujan lebat dan sebagai tempatistirahat ketika mereka merasa sedang sakit.

Orangutan juga punya strategi jitu dalammengatur perkembangbiakannya. Orangutan betinatidak akan melahirkan anak berikutnya sebelum anakyang sedang diasuhnya mandiri. Jarak kelahiranantara anak yang satu dengan yang lainnya bisamencapai sembilan tahun. Mungkin itu sebabnyaspesies ini menjadi semakin langka selain habitatmereka juga terancam rusak. Orangutan betina akanmatang secara seksual pada usia sembilan tahun(McConkey dalam Caldecot & Miles, 2005). Namunmereka baru bereproduksi pada usia 15 tahun.

Jika tidak ada gangguan (dari predator danmanusia), usia orangutan jantan bisa saja men-capai hingga 40-60 tahun. Jadi dalam kondisinormal, selama hidup, orangutan paling hanya bisabereproduksi menghasilkan anak paling banyakempat saja. Jika makanan yang tersedia tidakmecukupi dan terjadi stres, maka orangutan betinatidak akan berminat melakukan hubungan seksual.Akibatnya, jumlah anak yang dihasilkannya punakan lebih sedikit lagi.

Rizanul

Page 28: tabloid Sipil edisi 6

28Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 BUDAYA

CMYK

CMYK

Yang Nikmatdari Dubur Musang

NGIN mendapat untung besar daribisnis pertanian kopi? Tidak perlurepor-repot. Selain memiliki per-kebunan kopi, Anda selaku petanisebaiknya juga memelihara musang.Biarkan musang itu berkeliaran dikebun. Biarkan ia memakan biji kopiyang sudah masak. Biarkan ia ber-kembang biak di sana. Dari hasilpertanian kopi dan pemeliharaanmusang itu, niscaya petani kopi akanmendapatkan untung besar.

Musang adalah jenis binatangpengerat. Hewan ini kerap ber-keliaran di semak-semak dan ke-bun. Ia suka menyergap ayam danmemakan serangga. Tapi makananutamanya sesungguhnya adalahbiji-bijian. Salah satu makananfavorit musang adalah buah kopi.

Pada malam hari musang akanmemakan biji kopi yang sudahmatang. Instingnya sangat jeli,sehingga binatang ini hanya maumemakan buah kopi yang terbaik.Buah kopi yang di makan selanjut-nya diolah dalam sistem pencerna-anya. Namun yang dicerna hanya-lah kulit buahnya saja, sedangkanbiji kopinya dikeluarkan utuhbersama kotoran.

Biji kopi yang dikeluarkan darianus musang telah melalui tahapanfermetasi sempurna selama dalamsaluran pencernaannya. Kulit dandaging kopi dihancurkan. Sedang-kan biji kopi — yang justru di-butuhkan petani – dikeluarkankembali melalui anus bercampurkototan. Asal tahu saja, hasil proseskimia alami ini justru membuatkualitas biji kopi yang dikeluar-kannya menjadi lebih baik. Aroma-nya jauh berbeda dengan kopi hasilpanen dari pohonnya.

Dubur Musang

I

Kopi termahal di dunia adalah kopi hasil kotoran musang. DiAmerika Serikat dan Eropa, kopi ini sangat diminati. Acehberpotensi mengembangkan bisnis kopi ini. Tapi, petani jugaharus memelihara musang.

Musang disebut pula dengannama Luwak. Itu sebabnya kopiyang dihasilkan dari kotoran mu-sang disebut juga Kopi Luwak.

Jenis kopi ini barangkali tidakterlalu populer di Indonesia. Namundi luar negeri, Kopi Luwak adalahjenis kopi yang paling dicari. Bagi parapenikmat kopi sejati, Kopi Luwakdianggap belum bisa tertandingi olehjenis kopi manapun di dunia.

Warnanya hitam kental. Aro-manya, wow...bagi penikmat kopisejati, mungkin tidak akan melu-pakannya. Sampai-sampai ada yangmengaku bulu kuduknya berdiri.Dan tentu saja, hanya bagi orang-orang yang memiliki kecintaantinggi terhadap kopi yang dapatmerasakan sensasi ini.

Upaya mengembangkan KopiLuwak sebenarnya sudah dilakukansejumlah petani di Aceh Tengah,Bener Meriah dan Gayo Lues. Na-mun kebanyakan dari mereka ha-nya mendapatkan kopi ini dari hasilkotoran musang liar. Belum banyakpetani di Aceh yang terpikir untukmemelihara musang. Berbeda sekalidengan petani kopi di Lampung danSulawesi. Semangat memeliharamusang di kebun kopi sedangsemarak di sana. Malah saat inisedang dikaji tentang upaya pe-ngembang biakan musang.

“Binatang itu memang tidakmudah untuk dipelihara dan di-jinakkan,” kata Amrin Gayo, salahseorang petani kopi di Aceh Tengah.Salah satunya cara agar musang itukerap datang ke kebun kopi, adalahdengan membiarkan ia melakukanapa saja di sekitar kebun.

Musang biasanya akan mem-buang kotoran di satu tempat yang

sama dalam jangka pan-jang. Hal ini memudah-kan petani kopi untukmemungut kotoran ter-sebut dan menyaringbiji-bijian kopi yangmasih tersisa. Tapi tentukapasitas buah kopiyang dimakan binatangitu tidak terlalu banyak.Itu sebabnya produksiKopi Luwak pun amatsedikit. Di seluruh In-donesia, kopi ini hanyadipanen kurang dari 200kg per tahun. Tak meng-herankan jika kopi inidikategorikan langka.Harganya pun selangit.

Di pasar interna-sional, Kopi Luwak di-

jual dengan harga hingga ratusandollar AS. Biji kopi bermerek KopiLuwak yang telah disangrai dalamkemasan setengah kilogram dijualdengan harga 175 dollar AS ( sekiarRp 1,6 juta).

Selain Kopi Luwak, kopi terkenallainnya adalah Blue Mountain dariJamaika dan kopi Arabica Supremodari Colombia. Namun harga keduajenis kopi ini jauh di bawah KopiLuwak. Setengah kilogram BlueMountain sekitar 35 - 40 dollar AS.Sedangkan setengah kilogram Ara-bica Supremo seharga 14 dollar AS.

Untuk mendapatkan biji KopiLuwak, petani harus menunggudalam waktu lama. Setiap pagimereka harus memungut kotoranmusang dan kemudian menyaringbiji kopi yang tersisa. Sekali mem-buang kotoran, paling hanya 20-40biji kopi yang diperoleh. Hari demihari petani harus rajin mengum-pulkannya. “ Dalam dua bulan, bisadapat satu Ons saja, itu sudah luarbiasa,” kata Amrin.

Tidak jelas bagaimana sejarahtemuan tentang kopi Luwak ini. Adaversi lain yang mengatakan cerita inibermula dari seorang petani kopi diSulawesi yang ingin memanen ko-pinya. Suatu ketika ia menemukan bijikopi yang sudah terkelupas ber-campur dengan kotoran musang.Semula ia jijik, tapi saat itu harga kopisedang mahal-mahalnya. Dari padaterbuang sayang, ia memungut kopiitu untuk diminum langsung.

Tidak disangka, aromanya sa-ngat luar biasa. Sejak itu petani tadi

mulai bercerita kepada teman-temannya. Kabar tentang kopihasil kotoran musang akhirnyamenjadi cerita yang terus ber-kembang hingga ke seantero jagat.Karena jumlah produksi kopi inisangat sedikit, tidak heran jikahanya resto-resto elit yang menye-diakannya.

Di Aceh, kopi ini memangsudah menjadi pembicaraan ba-nyak orang. Namun sulit sekalidiperoleh. Petani pun tidak banyakyang sabar untuk memungut kopihasil kotoran musang. “Jika dapat,biasanya kita lebih suka meminumuntuk kebutuhan sendiri. Rasanya,sungguh nikmat,” kata Amrin.

Belum ada terdengar kabartentang petani kopi Aceh yangmampu memproduksi Kopi Luwakdalam jumlah besar. Di Indonesia,Kopi Luwak lebih banyak dihasil-kan di Lampung dan Sulawesi.Semua kopi itu umumnya dieksporke Eropa dan Amerika.

Di Amerika dan Eropa kopijenis sangat digemari. Menurut IsaacJones, Direktur penjualan Tastes ofthe World, salah satu penyalur kopi,teh, dan cokelat di Amerika,

Di Inggris, Kopi Luwak bisa di-nimkati di Toserba Peter Jones diSloane Square, Kota London. DanAnda mungkin tak akan percaya,satu cangkir kopi itu dijual seharga50 Pound, atau lebih kurang 1 jutarupiah. Sedangkan untuk bubukkopinya dijual dengan harga 324Pound atau Rp5,9 juta per kilogram.

Ashaf

Page 29: tabloid Sipil edisi 6

29Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 PESONA

CMYK

CMYK

AMA danau Laut Tawar tercantumdalam sebuah buku dongeng yangdibagikan kepada anak-anak kelas4 di sebuah Sekolah Dasar di

Bandung. Sebagai bacaan, ceritanya biasa saja.Tetapi namanya, Laut Tawar, lengket di benak.Agaknya, kata ‘laut’ yang mencitrakan keluasanitu memberi kesan megah pada nama danauini. Demikian juga narasi awal tentang betapaindahnya alam di sekitar danau yang terletaksekitar 3000 m di atas permukaan laut ini.

Keindahan yang teruji, ketika kita datang kelokasi danau di Takengon ini. Udara yang sejuk,menurunkan kabut pada penghujung malam,terangkat saat fajar menyingsing. Permukaandanau yang tenang hanya diganggu riak kecil dariperahu nelayan, mencari ikan depik, ikan khasdanau ini. Hamparan rumput pampa, mem-percantik tepian danau dengan bunganya, yangserupa bulu berwarna putih kecoklatan. Di-tambah sawah berteras yang meluas dari kakigunung hingga ke tepi air, danau Laut Tawarmewakili pemandangan khas Asia Tenggarayang tak ada duanya di dunia.

Lokasi yang ideal sebagai tempatberlibur keluarga ini menyediakan pe-nginapan-penginapan yang cukup rep-resentatif. Tak sedikit yang menghadaplangsung ke arah danau, sehingga paratamu yang menginap dapat langsung

LAUT TAWARLAUT TAWAR

menikmati kecantikan matahari terbit darijendela kamar mereka. Mereka yang memilikihobi fotografi, terutama fotografi alam bebas,akan menemukan banyak sekali objekjepretan yang menarik di sini.

Sebaiknya, bangun sebelum subuh, agardapat melihat permainan cahaya mataharipada permukaan air ketika fajar tiba. Saatbegitu juga tepat untuk menyaksikan nelayanyang mulai turun, serta para petambak yangmemberi pakan ternaknya. Bila angin bertiupdari arah yang tepat, telinga juga bisa me-nangkap sayup suara muadzin memanggil.

Tak sulit mencapai danau Laut Tawar. Hanyabeberapa menit dari pusat kota Takengon, ibukota Kabupaten Aceh Tengah. Danau ini me-nyimpan potensi wisata air yang selama inidimungkinkan menjadi salah satu primadonaekonomi daerah. Selain potensi fauna sertakeindahan alamnya, bermacam olah raga airjuga dapat lebih dikembangkan di sini.

Takengon, dengan danau Laut Tawar yangberada di sisi timur kota sejuk itu, juga dihuniwarga kota yang gemar mengoleksi beranekajenis tanaman bunga. Bertandanglah ke sana.Segala kepenatan dari rutinitas sehari-hari,dimungkinkan lenyap bila berada di daerahyang sebagian besar merupakan bagian darikawasan ekosistem Leuser itu.

Azhar, Thaya

N

Page 30: tabloid Sipil edisi 6

30Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008 KESEHATAN

Tiada hari tanpa rokok. Kalimatitu cocok bagi para pencandu rokok(adiksi nikotin). Beberapa jam tidakmengisap rokok, pencandu biasanyaakan merasa gelisah. Mulut terasatidak enak hingga bingung hendakmelakukan sesuatu.

Di Indonesia, terdapat sekitar 63juta perokok yang sulit menghindarikecanduan. Walaupun mereka me-nyadari rokok berdampak negatifbagi kesehatan fisik, mental hinggaekonomi.

Data WHO tahun 2008 mencatat,sebanyak 5,4 juta orang meninggalakibat rokok di seluruh dunia. Untukkawasan Asia Tenggara, sebanyak124 juta orang dewasa yang merokok.Sekitar 46% berada di Indonesia.

Berawal dari keprihatinan ter-sebut, PT Pfizer Indonesia bersamaYayasan Jantung Indonesia danLembaga Menanggulangi MasalahMerokok (LM3) mengembangkanterapi yang bertujuan untuk mem-buat orang-orang berhenti merokok.

Dinamakan dengan terapi far-makologi. “Sudah sejak dulu orangmencari obat yang cocok agar se-seorang bisa berhenti merokok.Namun, baru ditemukan kalauterapi farmakologi bisa membuatorang berhenti merokok dalam tigabulan,” kata dokter spesialisasipenyakit jantung dan pembuluhdarah serta konsultan dari RS Hara-pan Kita, dr Aulia Sani SpJP(K).

Dia menuturkan, seseorang sulitberhenti merokok karena nikotin didalam rokok menyebabkan adiksi.Nikotin 5 hingga 10 kali lebih kuatmenimbulkan efek psikoaktif pada

Cara Efektif Stop Rokok

Kecanduan rokokmenjadi masalahserius yang dihadapidunia. Terobosanterapi farmakologiterbaru, mampumenghentikankebiasaan merokokdalam tiga bulan.

manusia daripada kokain dan mor-fin. “Terapi farmakologi caranyacukup mudah. Pasien kami terapidengan obat yang bernama Vare-nicline,” sebut dokter yang jugaDewan Pembina Yayasan JantungIndonesia dan Anggota KomnasPMM itu.

Terapi tersebut terdiri atas bebe-rapa tahap. Aulia menjelaskan, untuktahap awal, pasien diberikan dosisawal Varenicline sebanyak 0,5 mgselama beberapa hari. Setelah itudilanjutkan dengan 1 mg Vareniclinehingga dosis tetap Varenicline yangharus diminum dua kali per hari.

Setelah melakukan terapi farma-kologi dengan menggunakan Vare-nicline, dia mengaku rata-rata pasienbisa berhenti merokok dalam waktutiga bulan. Tanpa mengalami gang-guan seperti gelisah, sulit berkonsen-trasi, hingga selera makan menurun.

Varian obat Varenicline me-rupakan terobosan baru yang dise-but sebagai nicotinic acetylcholinereceptor partial agonist. “Selaindibantu dengan terapi, yang palingpenting agar dapat berhenti mero-kok, setiap orang harus memilikiniat. Kalau niat sudah kuat, 150%akan sukses berhenti merokok,”katanya.

Pengurus Lembaga Menang-gulangi Masalah Merokok( LM3), drWidjajantimemaparkan, Vareniclineadalah obat nonnikotin pertamayang secara khusus diciptakan untukberhenti merokok.

“Obat ini bekerja pada reseptordi mana nikotin bekerja sehinggadapat mengurangi gejala kecan-

duan,” katanya.Di samping itu Varenicline

memiliki cara kerja yang unikdengan menghalangi (antagonisteffect) nikotin yang menempel padaotak. Bukan sebagai terapi peng-ganti nikotin, yang sudah adasebelumnya. Varenicline juga mam-pu mengurangi rasa nikmat yangditimbulkan dari rokok jika se-orang pasien merokok kembali.

Hal tersebut dibuktikan de-ngan sebuah studi yang melibatkan1.210 perokok. Setelah 12 pekanpertama diberi terapi farmakologidengan Varenicline, pencandu ro-kok berhasil berhenti merokok.Kemudian, terapi diteruskan se-lama 12 pekan. Hasilnya menun-jukkan perpanjangan terapi me-ningkatkan keberhasilan pasien un-tuk berhenti merokok

Seperti disadari semua orang,kebiasaan merokok akan menye-babkan datangnya berbagai pe-nyakit. Salah satunya bronkitis.Penyakit ini disebut radang salurannapas dan dikenal dua jenis, yaituakut dan kronik.

Menurut dr Ahmad Hudoyo, Sp.P, spesialis paru yang aktif sebagaipengajar di Departemen Pulmo-nologi FKUI, bronkitis akut dapatdisebabkan oleh infeksi maupunbahan-bahan yang merangsang,termasuk bahan kimia. Bronkitiskronik sifatnya ireversibel (menetapatau tidak bisa sembuh) dan prog-resif, artinya penyakit makin lamamakin berat.

“Penyebab bronkitis kronikadalah bahan iritan, radikal bebas

serta gas-gas yang beracun yangmengiritasi selama beberapa puluhtahun secara terus-menerus. Gas-gasberbahaya tersebut terdapat di-dalam asap rokok,” beber dokteryang menyelesaikan spesialis bi-dang pulmonologi di FKUI serta trai-ning onkologi paru di ToranomonTokyo ini.

Menurutnya, mereka yang me-ngalami penyakit ini dapat dilihatdari gejala utama alami batuk-batuk.Bila penyebabnya infeksi, batukakan disertai demam dan dahakberwarna kuning.

“Batuk berdahak disertai sesaknapas adalah gejala yang khas padabronkitis kronik. Disebut kronikkarena terjadi terus menerus, setiaphari selalu batuk. Bermacam obatdan dokter yang sudah beranti gantitetap batuk. Tidak menjadi sembuhtetapi malah bertambah berat. Biladitumpanghi infeksi, gejala ber-tambah berat, disertai demam,dahak yang tadinya putih berubahmenjadi kuning,” tuturnya panjanglebar.

Diagnosis bronkitis kronik se-benarnya cukup dengan melihatgejala-gajala tadi. Foto rontgendiperlukan untuk menyingkirkankemungkinan penyakit lainnya.Pemeriksaan laboratorium yangperlu adalah pemeriksaan faal paruuntuk menilai berat ringannyaderajat sesak napas (obstruksi)-nya.

Sebenarnya tidak ada obat yangmanjur untuk menyembuhkan pe-nyakit ini. Tetapi obat-obatan danoksigen diperlukan untuk meringan-kan gejalanya saja. Bila ada tanda-

Page 31: tabloid Sipil edisi 6

31Edisi 6 • Tahun I •Juni 2008 KESEHATAN

Dimana Tabloid SIPIL Bisa DidapatBireuenBadrunAditya Agency.Jln. Medan-Banda Aceh,No.11 Bireuen. Hp 081360157383

Lhokseumawe & sekitarH. HamzahToko Buku dan Koran Aron Pos,Jl. Suka RamaiLhokseumawe, Hp. 0811672766

TakengonNovia Agency.D/a Pasar Inpres Balee Atu,Kios B.16Takengon. Hp. 081360057385

Bener MeriahSadikinSimpang Pante Raya, Galon Gatra.Bener Meriah, Hp. 085261531897

Blang PidieRizalLoket Abdya Perdana TravelHp. 085261488445

MeulabohSayed FadlainJln Syiah Kuala 435, Kuta PadangHp. 085260181605

Nagan RayaKamalFaisal Ponsel, Simpang Peut.Nagan Raya Hp. 081377239907

TapaktuanT. MasrizalKustum Rana(depan SD Alue Keutapan)Ttn Hp 085260193193

Kedai RundingMaryada Adzkiya Agency,Jln Tapaktuan-Medan. Km. 35Kedai Runding, Telp. 0656 - 441451,Hp. 085277333307

SigliYusufJln. Abu Beurueh Meunasah PalohKambeuek Kec. Mutiara Sigli,Hp. 085218343015

BeureunuenYuliadi Tarmizi AgencyGalon Sapri, Simpang Lamlo.Beureunuen Hp. 085260074478

Aceh TimurNasir AgencyDepan Mesjid Raya Kota Binjai,Julok Aceh TimurHp 085261747605

Langsa & Aceh TamiangH. Azizd/a Jailani Agency. Jln Sudirman No.1,Langsa, Telp. 0641 - 32337

KutacaneYashut/AntoJln Cut Nyak Dhien, No.50,Hp.081397708821

Banda AcehSabri, Depan Rex PeunayongHp. 08126906745Anuar AR, Jl. Cut Nyak Dhien, Setui

TapaktuanBestari RadenKomp. Perumahan Guru SD, LorongHilir, Lhok Bengkuang TapaktuanAceh Selatan. Hp. 081377195487

CalangMirzaD/a Kantor Asosiasi Pedagang Ikan(API) Jln. Banda Aceh-Meulaboh,Desa Panton MakmurCalang, Hp. 081377478677

Formulir Berlangganan Tabloid SIPILMohon dicatat sebagai pelanggan Tabloid SIPIL

DATA PRIBADI1. Nama : ……………………………………………….2. Pekerjaan : ……………………………………………….3. Alamat Kirim : ……………………………………………….

: ……………………………………………….: ……………………………………………….

4. RT/RW : ……………………………………………….5. Kode Pos : ……………………………………………….6. Telp/Fax : ……………………………………………….7. Hp : ……………………………………………….8. Mulai Berlangganan : ………………/……………. (Bulan/Tahun)

: S/d..…………/……………. (Bulan/Tahun)9. Jumlah Rp : ……………………………………………….

Tanggal :Pelanggan

Tanda Tangan

Kirimkan/Fax. Formulir Berlangganan& Tanda Bukti Pembayaran Bank Mandiri Cabang Banda AcehNo. Rek. 105-00-0531602-5a/n Perkumpulan Impact

Kepada Penerbit SIPILGedung IMPACT, Jalan T Iskandar No 50 Lambhuk, Banda Aceh 23118Telp.: 0651 – 28541 ext 105Fax: 0651 – 28542Email: [email protected]

Harga Tabloid SIPIL Rp. 3000,- Tahun 2008, terbit dua minggu sekali. Apabilaada perubahan harga akan diberitahukan, bagi pelanggan yang sudahmembayar sebelum kenaikan harga tidak di kenakan harga baru.

ð Berlangganan 6 bulan Rp. 34.000,-ð Berlangganan 1 tahun Rp. 67.000,-

Catatan :Tambahan Ongkos Kirim Untuk Wilayah Luar Banda Aceh akandisesuaikan

Suara Arus Bawah

tanda infeksi maka dibutuhkan antibiotika.“Karena penyebab utama penyakit ini

dari rokok, maka kebiasaan merokok harusdihentikan. Pengobatan jangka panjangadalah pemakaian oksigen dirumah. Bilapenyakit bertambah parah dengan sesaknapas yang meninjol, artinya pasien sudahtergantung dengan O2, maka oksigen harusdipakai terus menerus,” saran dokterspesialis paru RS Persahabatan Jakarta ini.

Sama halnya dengan bronkitis, pe-nyebab kanker paru juga diakibatkan olehkebiasaan merokok. Penyebaran seringterjadi yaitu ke tukang, hati, otak dankelenjar ginjal. Dari 100 orang yangmenderita kanker paru, 90 orang diantaranya ternyata mempunyai riwayatkebiasaan merokok sebelumnya.

“Hubungan yang erat ini juga terbuktidengan dosis-akibat. Bila seseorangmerokok lebih lama, lebih banyak jumlah

batang, lebih dalam cara menghisapnyamaka kemungkinan terkena kanker parulebih tinggi,” paparnya.

Ditambahkan olehnya, gejala yangsering dijumpai yaitu batuk-batuk (keringatau berdahak), sakit dada, sesak napas,batuk darah, nafsu makan berkurang danberat badan turun drastis. Pilihan pe-ngobatan tergantung jenis kanker danstage atau stadium (derajat).

“Untuk mengetahui jenis biasanyadilakukan biopsi agar dapat membedakantumor itu jinak (tumor) atau ganas (kan-ker). Dengan biopsi, kita bisa mem-bedakan apakah suatu tumor itu jinak(tumor) atau ganas (kanker),” terangnya.

Bila kanker, selanjutnya bisa dibedakantipenya apa dan mengetahui jenis obat yangharus diberikan. Setelah jenis diketahui, laluditentukan derajat kankernya.

Fazri

Page 32: tabloid Sipil edisi 6

32Edisi 6 •Tahun I • Juni 2008

CMYK

CMYK