Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

24
Harga P. Jawa Rp. 5.500,- Luar P. Jawa Rp. 6000,- Oplah 35 ribu PRO J - J - Edisi IV / 05 - 18 Agustus 2014 PROJO KAWAL MANDAT RAKYAT Relawan Alice Norin “Jatuh Cinta” dengan Jokowi Salam Tiga Jari MOVE INDONE SIA JOKOWI PRESIDEN pilihan Rakyat The MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN mohon maaf lahir dan batin 1 Syawal 1435 H Iklan Event Organizer - Advertising - Marketing Communication - Publishing DIRGAHAYU HUT RI KE 69 Pemimpin Dunia Sambut Jokowi

description

Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

Transcript of Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

Page 1: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

1PRO J - J - Edisi IV / 05 -18 Agustus 2014

PRESIDENT RI 2014 - 2019

Harga P. Jawa Rp. 5.500,- Luar P. Jawa Rp. 6000,- Oplah 35 ribu PRO J - J - Edisi IV / 05 - 18 Agustus 2014

PROJO KAWAL MANDAT RAKYAT

Relawan

Alice Norin “Jatuh Cinta” dengan Jokowi

Salam Tiga JariMOVE

INDONESIA

JOKOWI PRESIDEN pilihan Rakyat

The

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN mohon maaf lahir dan batin 1 Syawal 1435 H

Iklan

Event Organizer - Advertising - Marketing Communication

- PublishingDIRGAHAYU HUT RI KE 69

Pemimpin Dunia Sambut Jokowi

Page 2: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

2 PRO J - J - Edisi IV / 05 - 18 Agustus 2014

Penasehat Gunawan Wirosaroyo

Pemimpin Umum Dr. I Ketut Mardjana

Wakil Pemimpin Umum DR. Todung Mulya Lubis, SH., LLM DR. Frans Hendra Winarta, SH., MH. DR. Teguh Samudera, SH., MH DR. Andrew Sitanggang, SH., LLM.DR. Roberto Hutagalung, SH., MH Prastowo SH., MH Drs. Erlangga Mantik, MA.

Pemimpin UsahaBudi Ari Setiadi, S.IP., M.Si

SekretarisKartika Djoemadi

Wakil Pemimpin UsahaAgus Setiawan, SE P. Sihombing Riyadi, Endad

Pemimpin Redaksi Manahara S.

Wakil Pemimpin Redaksi Hj. Ida Rosida Lutfi Guntur Siregar Yukendro Budhi Tarigan Agus Yohanes Riyo Kristian Utomo Sekretaris Redaksi Mella, Maya, Freddi Alex

Staff Redaksi Gusmawati Azwar Sunggul Sirait, Silas Dutu

Jurnalis Ingry Rerena, Sunny , Ali

Redaktur Pelaksana Debora Sonata

Staff Admin Dwi Aryani, Annis, Fenty

Manager Iklan & Marketing Djani Santoso, Djeni Mukar, Adi Wiguna

Fotografer & Kontributor Firmansyah, Ade, Ferdinan Perangin Angin

Pemasaran & Sirkulasi Wilibeso, IwanSeluruh Relawan

Penerbit Projo & Pro J - J

Alamat Redaksi :Ruko Rajawali Center Blok B No.3

Jl.Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan Telp : (021) 68110999, 7820390

Jokowi Presiden dan Pemimpin Baru RI

Pilihan Rakyat

Jokowi merupakan seorang pemimpin teladan yang mau melanjutkan program-program pendahu-lunya. Jokowi juga akan mengambil program yang menurutnya baik, dan membuang program yang menurutnya buruk, tanpa menghujat pendahu-lunya. Sosok Jokowi adalah pemimpin yang dekat dengan rakyat. Program blusukan yang dilakukan Jokowi murni mendengar suara dan aspirasi demi mensejahterakan rakyat, bukan pencitraan. Kinerja Jokowi selama memimpin Jakarta memang tak ada yang baru. Namun yang membuat dirinya istimewa adalah, apa yang dilakukannya tak pernah dilakukan oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya.

Saat keliling Jakarta, Jokowi tidak sungkan-sung-kan untuk keluar dari mobil. Naik taksi atau ojek di padatnya lalu lintas ibukota.Tak seperti politisi lain, ia mengunjungi tempat kumuh penuh tikus. Mendengarkan keluhan dan memeriksa kinerja bawahnnya lewat inspeksi dadakan. Jokowi juga pernah melantik Walikota Jakarta Timur di tempat pembuangan sampah. Ini untuk mendidik pemimpin lokal agar terbiasa menangani langsung hal-hal yang kotor. Juga agar berusaha membersihkan ibukota. Dengan turun ke lapangan, menurut-nya ia bisa langsung mengetahui masalah dan memecahkannya. Disebutkan pula, Jokowi adalah seorang putra tukang kayu. Sosoknya kontras dengan politisi terkenal lainnya yang priyayi dan berduit.

Jokowi menggunakan pendekatan-pendekatan demokratis yang lembut dan mengedepankan dialog langsung dengan rakyat sebagai sebuah mekanisme problem solving. Cara ini sangat efektif karena menyentuh akar per-masalahan dan rakyatnya secara langsung. Gaya kepemimpinannya membuatnya dekat dengan masyarakat den-gan menunjukkan kemampuannya berinovasi dan memberi solusi. Ia tidak mempedulikan protokol yang ketat, dan terkadang menerabas formalitas birokrasi, demi mencari jawaban langsung akan sebuah permasalahan rakyatnya. Jelas, ini adalah sebuah perbedaan yang mendorong langkah nyata dalam tindakan kepemimpinan.

Di tengah-tengah melambungnya harga-harga bahan pokok, pelayanan publik yang buruk, dan korupsi yang merajalela, Indonesia butuh pemimpin yang tahu masalah. Indonesia butuh pemimpin sekaliber Jokowi yang setiap hari bertemu rakyat untuk mengetahui masalah-masalah riil yang benar-benar ada di akar rumput, bukan pemimpin yang hanya ada di menara gading, menunggu laporan anak buah. Indonesia butuh Jokowi karena beberapa aspek kepemimpinan yang dimilikinya sangat mumpuni. Aspek-aspek inilah yang membuatnya layak menjadi pemimpin bangsa dan Presiden RI periode tahun 2014-2015.

“Mengharukan” ... kata yang tepat untuk menggam-barkan kemenangan Jokowi – JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden pilihan rakyat. Mengharukan karena mengingat perjuangan mereka dan seluruh para relawan untuk melawan raksasa koalisi partai, melawan isu sentimen SARA, melawan bertubi-tubi kampanye hitam dan melawan kecurangan rekapi- tulasi suara. Namun, akhirnya rakyat menentukan pilihannya. Jokowi pernah berujar, “Siapa pun yang menjadi presiden, karena semua takdir Allah, kita harus menerima,” katanya dalam suatu kesempatan. Ya, pernyataannya semakin menguatkan ungkapan “Suara rakyat adalah suara Tuhan”. Karena lebih dari separuh rakyat yang mengikuti Pilpres mem-berikan suaranya untuk Jokowi.

Pemimpin Umum Dr. I Ketut Mardjana

Pemimpin Redaksi Manahara S.

Seluruh Staf Redaksi PRO J - J Mengucapkan

MINAL AIDIN WAL FAIDZIN mohon maaf lahir dan batin

1 Syawal 1435 H

DIRGAHAYU HUT RI KE 69

Page 3: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

3PRO J - J - Edisi IV / 05 -18 Agustus 2014

Jangan sampai suara yang sudah Jokowi dapat dicurangi,” tandas Budi Arie.

Projo menempatkan relawan hampir di semua TPS pada saat itu, dan kini mereka juga me-nempatkan relawan untuk menjadi saksi pada saat proses rekapitulasi. “Lelah memang, tapi demi kebenaran dan kemenangan rakyat, kelelahan itu menjadi semangat bagi kami untuk bekerja,” tegas Budi Arie. Projo tidak ingin kecolongan sedikitpun suara yang sudah didapat Jokowi. Mereka dengan ketat mengawasi.

Kini perjuangan mereka sudah selesai, pada 22 Juli 2014 kemenangan Jokowi-JK diumumkan secara resmi oleh KPU. Tapi sayangnya pengakuan kemenangan dari kubu Prabowo masih sulit didapat. Mereka masih mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Yah, pada akh-irnya pengawalan mandat rakyat memang tak akan berakhir sampai kebenaran benar-benar ditegakkan di bumi Indonesia. “Semangat Projo, semangat Indonesia!” seru Budi Arie mengakhiri wawancara.

PROJO Mengawal Mandat Rakyat

Pesta Demokrasi usai sudah. Pemilihan legislatif dan pemilihan presiden be-serta wakilnya sudah terlaksana. Ibarat pepatah “Tak ada Gading yang Tak Retak”, pelaksanaan pemilihan umum juga tak sempurna seratus persen.

Tapi yang lebih penting, mandat rakyat untuk memilih pemimpin yang diing-inkan rakyat sudah terpenuhi. Ya, terpilihnya Jokowi sebagai Presiden RI yang ke-7 merupakan suara rakyat Indonesia yang rindu akan pemimpin yang jujur, sederhana dan mencintai rakyatnya.

Kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) dengan setia mengawal mandat rakyat yang menginginkan Jokowi menjadi presiden sejak awal. “Projo berdiri karena kami mendengar seruan dan tangisan rakyat. Rakyat memerlukan pemimpin sejati. Dan pemimpin rakyat sejati harus lahir dari kandungan rakyat itu sendiri. Dan semua itu ada pada Jokowi,” ujar Koordinator Nasional Projo, Budi Arie Setiadi.

Sebelum Jokowi memutuskan menjadi calon Presiden dari PDI-P, PROJO memang sudah mendengarkan suara rakyat yang ingin Jokowi menjadi Presiden mereka. Maka pada tanggal 23 Desember 2013, kelompok relawan Projo sepakat untuk mengawal mandat rakyat tersebut dan menyuarakan ke publik bahwa Jokowi memang pantas menjadi calon presiden, meski saat itu beliau masih menjabat sebagai Gubernur DKI. “Mungkin awalnya tak ada yang menyangka Jokowi mau menjadi calon Presiden. Tapi semua menjadi mungkin ketika kita mengutamakan kepentingan rakyat. Dan Projo berjuang untuk mengawal man-dat rakyat itu,” tegas Budi Arie.

Projo kemudian berjuang dengan mendirikan banyak cabang di seluruh Indone-sia, sampai akhirnya relawan mencapai sembilan juta orang. Mereka disatukan dalam kegiatan-kegiatan seperti pertemuan nasional, rembug nasional, mem-buat penerbitan dan sebagainya. Relawan Projo tidak mengenal kata dominasi. Semuanya punya hak dan kesempatan yang sama. Budi Arie melihat para rela-wan Projo adalah relawan yang militan, memiliki semangat juang yang tinggi, dan memberikan tenaga, waktu serta pikiran untuk kemenangan Jokowi. Meski tidak dibayar.

Ketika tahapan pemilihan pada 9 Juli selesai, bukan berarti tugas Projo mengaw-al mandat rakyat selesai. Perjuangan masih panjang sampai akhirnya nanti Joko-wi-JK dilantik pada Oktober 2014. Bahkan perjuangan Projo makin sulit, karena harus melawan praktek kecurangan yang bertebaran dari Aceh hingga Papua. Pi-hak kubu lawan terbukti menggunakan praktik curang dengan beragam modus. Mulai dari mengurangi suara pada saat rekapitulasi, intimidasi dan sebagainya. Kemenangan Jokowi berdasarkan real count lembaga survey kredibel memang harus dikawal lebih ketat. “Disinilah tugas kami selanjutnya. Mengawal agar suara itu tetap seperti yang sudah dihitung di TPS dan ditetapkan KPU Pusat.

Gunawan, Projo Solo

PROJO Menjadi Pengkonsolidasi Kekuatan Rakyat

Pro Jokowi merupakan kelompok relawan yang sejak awal merekomendasikan kepada PDIP agar Jokowi dicalonkan menjadi calon presiden. “November 2013 kita sudah membuat gerakan yang namanya Pro Jokowi. Dulu kan Jokowi belum

muncul di permukaan, tapi rakyat memunculkan dirinya untuk menjadi pemimpin baru,” terang Gunawan, relawan Projo Solo. Akhirnya Projo membuat kegiatan yang mendukung Jokowi dan meminta rekomendasi partai. “Jadi kita Projo, sebelum partai mencalonkan, sebelum ada rekomendasi partainya, kita sudah mensosialisasikan Jokowi,” ujar Gunawan.

Gunawan kemudian menegaskan Projo merupakan kekuatan penghubung untuk mengkonsolidasikan seluruh kekuatan relawan. Ia melihat rakyat sebenarnya sudah punya kekuatan sendiri dan Projo tinggal menghubungkan kekuatan-kekuatan tersebut.

Ke depan, Gunawan berharap Jokowi memiliki sikap kekonsisten antara perbuatan dengan perkataan. ” membela kepentingan rakyat,” tuturnya. Menurutnya, berbagai program Jokowi selama memimpin Solo dan Jakarta, mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik. Program Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar adalah contoh yang nyata.

Menurutnya Jokowi dan JK adalah pemimpin yang cekatan, lincah dan berani melaku-kan terobosan-terobosan. Kata "lamban" pasti akan hilang dalam kamus pemerintahan ke depan.

Gunawan mengatakan saat ini rakyat banyak mengeluh karena mereka tidak merasakan kehadiran negara dalam persoalan mereka. Pemerintahan ke depan pasti serius meningkatkan kualitas kinerja aparaturnya. Ia mengatakan saatnya kepemimpinan yang melayani hadir lebih nyata dalam kehidupan publik.

Kebanggaan menyelimuti segenap warga Solo, karena Jokowi sebagai putera daerah

menjadi Presiden RI. Kemenangan itu dirayakan relawan Projo Solo dengan menerbang-kan tujuh lampion ke angkasa, penanda Jokowi menjadi Presiden RI ke Tujuh.

Anggota relawan Projo Karang Anyer, Sari yang juga putri dari Pembina Projo Pusat, Gunawan, mengungkapkan kegembiraannya ketika KPU sudah menetapkan Jokowi dan JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Namun kegembiraan itu tidak mereka rayakan dengan konvoi turun ke jalan. Sesuai instruksi Jokowi, pendukung Jokowi memang tidak diperbolehkan konvoi turun ke jalan. Hal ini untuk menghindari terjadinya kekacauan.

“Semoga kemenangan Jokowi menjadi awal yang baik, membawa harapan baru untuk Indonesia yang lebih baik,” tutur Sari.

Dalam proses kerja untuk memenangkan Jokowi di Solo, Sari mengaku Projo Solo terli-hat sangat kompak satu sama lain, saling mengisi dan berbagi pengetahuan untuk men-etralisir kampanye hitam. Sari juga melihat kehadiran relawan yang mendukung Jokowi merupakan fenomena yang tidak pernah terjadi sebelumnya. “Kita tidak dibayar, tapi kita disini senang sekali, tidak ada sikut-sikutan, kami kompak-kompak saja,” ujar Sari.

Sari yang merupakan putri dari Bapak Gunawan, pembina Projo Jakarta mengatakan dirinya banyak membantu ayahya sejak awal saat merekomendasikan Jokowi menjadi presiden sebelum partai mendeklarasikannya. Setelah PDIP mendeklarasikan Jokowi menjadi capres dari PDIP, Sari dan ayahnya melakukan sosialisasi sampai ke daerah timur Indonesia. “Apalagi waktu di Kalimantan kita disambut gembira. Mereka sudah menyukai Jokowi,” ujar Sari. Ia juga sempat terharu saat melihat seorang bapak tukang becak mau memberikan beberapa ribu uangnya untuk membeli kaos bergambar Jokowi.

Setelah Jokowi sudah ditetapkan sebagai Presiden, Sari tidak ingin Projo begitu saja bubar. Ia ingin agar Projo Pusat Bikin Kongres untuk dapat memantau dan mendampingi Jokowi secara langsung. Dan membuat kegiatan yang berkelanjutan untuk Projo di berbagai daerah agar kekompakan tetap terjaga. “Kita di daerah ingin ada kegiatan lagi, seperti Silahturahmi Nasional dan sebagainya,” pinta Sari.

Terkait dengan penolakan Prabowo terhadap hasil pilpres, Sari kecewa karena Prabowo tidak bisa memegang kata-katanya saat debat capres yang lalu. “Ia pernah bilang dirinya siap kalah dan siap menang, tapi nyatanya?” tandas Sari. Sari sadar mengakui kekalahan memang sulit, apalagi kekalahan yang dilakukan dengan curang. Bukan tanpa alasan Sari berkata demikian. Ia melihat banyak kasus kecurangan dilakukan kubu Prabowo, seperti adanya tabloid Obor Rakyat, money politic di berbagai daerah, bahkan anggota KPPS sudah ada yang ditangkap.

Sari optimis pemerintahan Jokowi nantinya akan kuat, asalkan koalisi tetap kompak. Pihak-pihak yang awalnya ingin menjatuhkan Jokowi pada akhirnya akan bosan sendiri dan tidak akan bertahan dengan berbagai manuver yang mereka lakukan.

Budi Arie Setiadi (Koord. Nasional PROJO)

Page 4: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

4 PRO J - J - Edisi IV / 05 - 18 Agustus 2014

REAL COUNT, JOKOWI - KALLA KALAHKAN PRABOWO-HATTA

Suara Joko Widodo-Jusuf Kalla mengungguli Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ber-dasarkan hasil real count.

Berdasarkan hasil real count, Budi Ari mengatakan, Jokowi-Kalla menang telak di Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, Papua, Su-lawesi Barat, dan Sulawesi Selatan. Jokowi-Kalla menang dengan raihan 60-73 persen suara di sejumlah provinsi itu.

"Tapi ada beberapa provinsi di mana Jokowi-Kalla tidak menda patkan suara yang signifikan," Ujar Budi Ari. Jokowi-Kalla, kalah telak di Goronta-lo, Nusa Tenggara Barat, dan Suma-tera Barat. Suara Prabowo-Hatta di ketiga provinsi itu 60-74 persen. Di sisi lain koordinator saksi Jokowi-Kalla, Djarot mengatakan. Ihwal kasus di Sampang, Madura, Djarot mengatakan tim Jokwi-Kalla tengah melakukan investigasi. Sebab, kejanggalan di sana sangat luar biasa. "Kita investigasi siapa pelaku, sutradara, apa motivasi utama dan sebagainya," ucap Djarot.

Prabowo-Hatta Jokowi-JK1 Kalimantan Barat 1,032,354 1,537,0462 Nusa Tenggara Barat 1,844,178 701,2383 Aceh 1,089,290 913,3094 Sumatera Selatan 2,132,163 2,027,0495 Kalimantan Selatan 941,809 939,7486 Kepulauan Riau 332,908 491,8197 Jambi 871,316 897,7878 Bangka Belitung 200,706 412,3599 D.I.Yogyakarta 977,342 1,234,249

10 Bengkulu 433,173 523,66911 Sulawesi Barat 165,494 456,02112 Kalimantan Tengah 468,277 696,19913 Sulawesi Tenggara 511,134 622,21714 Gorontalo 378,735 221,49715 Sumatera Barat 1,797,505 539,30816 Bali 614,241 1,535,11017 Riau 1,349,338 1,342,81718 Maluku 433,981 443,04019 Sulawesi Tengah 632,009 767,15120 Jawa Tengah 6,485,720 12,959,54021 Jawa Barat 14,167,381 9,530,31522 Lampung 2,033,924 2,299,88923 Sulawesi Utara 620,095 724,55324 Kalimantan Timur 687,734 1,190,15625 Papua Barat 172,528 360,37926 Banten 3,192,671 2,398,63127 NTT 769,391 1,488,07628 Sulawesi Selatan 1,214,857 3.037.026.2929 Maluku Utara 306,792 256,60130 DKI Jakarta 2,528,064 2,859,89431 Jawa Timur 10,277,088 11,669,31332 Papua 769,132 2,026,73533 Sumatera Utara 2,831,514 3,494,835

Jumlah Suara 62,576,444 70,997,833Jumlah Prosentase 46.85% 53.15%

Rekapitulasi Suara Untuk Luar Negeri Jumlah Suara

Prabowo-Hatta 313,600Jokowi-JK 364,257

No Nama Provinsi Jumlah Suara

Hasil Rekapitulasi Perhitungan Perolehan Suara Pilpres 2014 di 33 Provinsi di Indonesia Oleh KPU

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia telah menyelesaikan proses Rapat Pleno Terbuka Penetapan Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara dan Penetapan Pasangan Calon

Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Hasil Pemilu 2014, Selasa (22/07) di Ruang Sidang Lantai 2 KPU RI.

Rapat pleno terbuka ini berlangsung sejak tanggal 17 – 22 Juli 2014 untuk melakukan rekapitulasi penghitungan suara di luar negeri sebanyak 130 Panitia Pemilhan Luar Negeri (PPLN) di 96 negara dan 33 KPU Provinsi seluruh Indonesia.

Adapun hasil penetapan rekapitulasi penghitungan suara yang telah dilaksanakan, sebagai berikut :

1. Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden H. Prabowo Subianto dan Ir. H. M. Hatta Rajasa mendapatkan jumlah suara sebesar 62.576.444 atau prosentase 46,85 %.2. Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Ir. H. Joko Widodo dan Drs. H.M. Jusuf Kalla mendapatkan jumlah suara sebesar 70.997.833 atau prosentase 53,15 %.

Hasil rekapitulasi penghitungan suara ini mempunyai selisih sebesar 8.421.389 suara. Jumlah suara sah adalah sebesar 133.574.277, sedangkan jumlah suara tidak sah sebesar 1.379.690, sehingga total jumlah suara sah dan tidak sah sebesar 134.953.967.

Hasil Rekapitulasi Pilpres 2014 oleh KPU

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat telah menyelesaikan rekapitulasi hasil penghitungan perole-han suara Pilpres 2014 di 33 provinsi di Indonesia dan di luar negeri. Rekapitulasi suara selesai pukul 17.30 WIB dan diskors hingga pukul 20.00 WIB untuk pengesahan hasil Pilpres 2014.

"Rekapitulasi perhitungan suara dalam dan luar negeri telah selesai. Kita membutuhkan perlengka-pan administrasi agar sesuai dengan yang dicermati, angka yang masuk adalah angka yang sudah dipaparkan dan kita bahas," kata Ketua KPU Husni Kamil di Gedung KPU, Jakarta, Selasa sore.

Hasil KPU: Ir. H. Joko Widodo dan Drs. H. Jusuf Kalla Ditetapkan Sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih RI Periode 2014 - 2019

Dia mengatakan data masuk ke pihaknya melalui dua tahap. Pertama, data dikirim melalui pesan pendek dan Internet. Kedua, data tersebut dibandingkan dengan data manual yang telah dihitung secara berjenjang dari kecamatan, kabupaten, sampai provinsi.

"Kedua jenis data dikomparasi dan dihitung ulang manual berdasarkan formulir C1 dan DA1 secara berjenjang," ujar Djarot.

Page 5: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

5PRO J - J - Edisi IV / 05 -18 Agustus 2014

Jokowi, Presiden Terpilih Pertama yang Tak Berasal dari Elit Politik, Militer “dan Soeharto”Terpilihnya Jokowi menjadi Presiden

RI ke-7 menjadi pembicaraan hangat di dunia internasional. Bagaimana tidak? Jokowi adalah sejarah baru bagi Indonesia karena Indonesia saat ini memiliki pem-impin yang bukan berasal dari elit partai dan militer. Dan khususnya lagi, Jokowi bukan politisi yang tumbuh di zaman Soeharto.

Kantor berita The Associated Press mencatat bahwa sejak pemilihan presiden secara langsung dilakukan di Indonesia pada 2004, “Jokowi adalah kandidat pertama yang tidak memiliki kaitan dengan mantan diktator Soeharto, yang berkuasa selama 30 tahun (lebih) sebelum diguling-kan pada 1998.”

Perjalanan politik Jokowi yang begitu cepat membuat dunia internasional kagum padanya. Padahal sembilan tahun lalu Joko-wi hanya seorang pengusaha mebel kayu di kota kecil Solo.

Kemenangan Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden 2014, yang diwarnai penolakan lawannya Prabowo Subianto untuk mengakui hasil itu, tak pelak menjadi pemberitaan berbagai media besar di dunia.

Reuters menyebut Jokowi “the new face of Indonesian politics.”

“Ketika pemilik bisnis mebel Joko 'Jokowi' Widodo banting setir ke politik sembilan tahun lalu, dia betul-betul tak dikenal,” mulai Reuters.

Namun citranya sebagai pemimpin yang bersih di kota kecil Solo dan kiprahnya selama 1,5 tahun sebagai gubernur Jakarta mampu mendorongnya ke kursi presiden.

Meskipun Jokowi kurang pengalaman di politik nasional, dia telah membangun reputasi sebagai pemimpin yang efisien dan menghendaki reformasi secara demokratis, dan terpilih untuk memimpin ibukota pada 2012. Secara umum dia dianggap bersih dari noda elite militer dan bisnis yang mengendalikan Indonesia selama puluhan tahun. Demikian Associated Pers menulis.

Kantor berita asal Amerika Serikat itu juga menyoroti sikap Prabowo yang me-nolak mengakui hasil tersebut dan sejak dilakukannya hitung cepat oleh lembaga survei terus mengklaim kalau dirinya-lah yang menang.

Penolakan Prabowo yang didukung mayoritas partai-partai besar ini “mencer-minkan sikap nyata kelompok elite yang tidak siap kalah,” kata AP mengutip pendapat pakar politik Maswadi Rauf dari Universitas Indonesia.

Bagi banyak orang Indonesia, Jokowi me-wakili era yang memutus mata rantai dari kelompok elite lama yang berkuasa sejak runtuhnya kekuasaan Soeharto.

"Jokowi adalah figur pertama yang murni lepas dari Soeharto, sementara yang lain tumbuh dari era itu, termasuk Prabowo," kata pengamat politik Paul Rowland seperti dikutip Reuters. "Dia jenis politisi dari generasi yang berbeda dan sekarang muncul bursa untuk politisi macam dia, yang rendah hati namun bisa memberes-kan pekerjaan.”

Reuters juga memuat kembali wawancara sebelumnya dengan Jokowi, di mana dia menegaskan tidak akan dibayang-bayangi oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekar-noputri seperti yang dikhawatirkan banyak pihak selama ini.

Dalam wawancara tersebut, Jokowi menga-takan 80% anggota kabinetnya akan dipilih

berdasarkan kompetensi atau merit system, bukan hasil tawar-menawar dengan parpol lain.

"Sudah saya katakan bahwa saya sangat menghormati Megawati. Tapi saya katakan juga bahwa saya akan sangat independen. Jika ada yang menyebut saya boneka, itu salah besar,” kata Jokowi dalam wawancara pertengahan Juli.

Namun Jokowi sadar pemerintahannya ke depan tidak akan mudah. Tapi kemenangan Jokowi memberi harapan besar bagi rakyat Indonesia. Bahwa rakyat kecil juga bisa menjadi pemimpin negara ini. Seperti yang dikatakan BBC saat mengutip ucapan seo-rang warga. “Dia membuat kami bisa bilang ke anak-anak kami: lihatlah Jokowi, dia dulu menjual mebel dan besar dari wilayah pinggiran yang kumuh. Sekarang dia jadi presiden. Sekarang, semua orang bisa jadi presiden.”

BBC melihat popularitas Jokowi didorong oleh gayanya di pemerintahan yang suka melakukan inspeksi mendadak di kan-tor-kantor dinas dan “blusukan,” yang oleh BBC diterjemahkan sebagai unannounced visits to slum areas.

“Tugas kita mudah; karena dari awal JOKOWI sudah melekat di hati Rakyat”

Jokowi itu sudah memiliki brand-nya sendiri dan dari awal sudah dicintai rakyat. Kita para relawan hanya meng-ingatkan masyarakat saja untuk tetap

memilih beliau. Demikian penuturan Ketua Projo Jawa Timur, Drs. Madchan HR kepa-da tabloid Pro JJ. Karena brand atau gaya tersendiri yang dimiliki Jokowi inilah maka Projo kemudian meminta PDIP untuk mengusung Jokowi menjadi calon presiden. Puncaknya, Projo mengadakan rembug na-sional di Depok yang dinamakan Deklarasi Depok. Kemudian hasil deklarasi itu disodorkan ke Megawati, dan akhirnya diterima.

Setelah PDIP mendapat koalisi, Projo semakin bersemangat. Kemudian Projo membentuk cabang di tingkat kabupaten sebanyak 24 kabupaten. “Dan itu sampai ke koordinator desa. SK yang saya tandatangani itu ada 365 kecamatan dari 700 kecamatan yang ada di Jawa Timur,” ujar Madchan.

Di awal Projo Jawa Timur sempat kesulitan untuk bergerak karena tidak memiliki atribut. Untunglah kondisi itu tidak berlama-

lama. Gerakan Projo ini juga semakin kuat karena bergerak bersa-ma-sama dengan gerakan Khofifah Indar Parawansa dan Pemuda Anshor. Madchan mengakui relawan bisa bergerak lebih fleksibel dan mudah diterima rakyat karena tidak membawa bendera partai. “Kita tidak punya strategi khusus, kita hanya door to door, bertatap muka dengan masyarakat di warung-warung dan sebagainya,” ujar Mad-chan. Bahkan relawan Projo sempat pesi-mis ketika melihat kubu Prabowo memba-gi-bagikan sembako kepada masyarakat, sedangkan relawan Projo hanya bermodal menjual sosok Jokowi. Tapi untungnya

Jokowi menang di Jawa Timur dengan suara berkisar 64 persen. Itu karena sosok Jokowi sudah melekat di hati rakyat kecil seperti petani, nelayan dan buruh di Jawa Timur.

Kemenangan Jokowi menjadi Presiden RI memberi rasa syukur yang tak terhingga di hati Madchan. Mereka langsung syuku-ran ketika 9 Juli lalu pengumuman Quick Count yang memenangkan Jokowi dan ia juga sempat datang ke Jakarta menyak-sikan secara langsung hitungan manual KPU. Namun Madchan menyayangkan gera-kan dari partai pengusung yang diras-anya kurang mengarahkan para relawan untuk bergerak hampir sama dengan di banten. “Mereka lemah, tidur nyenyak, dan detik-detik terakhir mereka bangun,-mungkin karena mereka kelelahan saat pileg. Semestinya komandan dari relawan ini kan partai yang ngarahkan. Jadi ini kan sendiri-sendiri,” tandas Madchan.

Madchan mengakui projo Jawa Timur tidak memiliki strategi khusus karena sejak awal Jokowi sudah diterima masyarakat. “Jadi tugas kita gampang, hanya mengin-gatkan masyarakat saja,” ujar Madchan. Ia memang sangat mengagumi Jokowi karena Jokowi adalah pemimpin kedua setelah Soekarno yang bisa menggerakkan mas-yarakat sebanyak itu tanpa harus dibayar.

DRS. MADCHAN HR KORDA PROJO JATIM Pasca kemenangan Jokowi, Madchan

berharap agar kelompok relawan Projo di-patenkan menjadi sebuah lembaga perma-nen. Apakah itu berbentuk LSM, lembaga kajian Ormas, dan sebagainya. Agar projo menjadi sebuah gerakan moral untuk men-gawal Jokowi dalam menjalankan pemer-intahannya. “Tanpa dipatenkan menjadi sebuah lembaga organisasi yang mapan, kita akan sulit bergerak,” ujar . Madchan yang juga menjadi Ketua Koalisi Rakyat Bersatu ini. Apalagi Projo merupakan salah satu kelompok relawan yang sudah memi-liki gaung nasional. “Namun apabila Projo Pusat tidak mau mematenkan diri, maka Projo Jawa Timur akan mengambil langkah untuk berdiri sendiri. Artinya terlepas dari Projo Nasional, kalau projo nasional tidak mau dan tidak mampu,” tegas Madchan.

Apa yang membuat Madchan bersedia menjadi Ketua Projo Jawa Timur? Karena ia melihat Jokowi mengusung Tri Sakti Soekarno, yaitu rakyat harus berdaulat dalam politik, rakyat harus berkpribadi-an dalam bidang kebudayaan dan rakyat harus berdikari dalam bidang ekonomi. Ke depan, ia berharap agar Jokowi tidak meninggalkan rakyat , artinya seluruh ke-bijakan yang dibuat harus pro rakyat. Dan Madchan menegaskan bahwa Projo Jawa Timur siap mengawal kebijakan yang pro rakyat, yang tidak lepas dari ajaran Tri Sakti Bung Karno.

Edisi Berikutnya

* Figur dan Rekam Jejak Para Calon Menteri

* Pahlawan yang Klaim Relawan yang Kalem

Page 6: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

6 PRO J - J - Edisi IV / 05 - 18 Agustus 2014

Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Kemenangan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI sudah di depan mata. Kini saatnya mereka mulai bertugas dan mulai mempersiapkan jalan untuk mencapai visi dan misi yang sudah mereka tetapkan selama kampanye.

Visi misi Jokowi-JK diberi judul ‘Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian’ itu tertuang dalam 42 halaman.

Sedangkan misinya antara lain:1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum.3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.7. Mewujudkan masyarakat yang berkperibadian dalam kebudayaan.

Kami menawarkan solusi untuk membawa kehidupan bangsa ke arah yang lebih baik dengan menggerakkan semangat gotong royong demi terwujudnya Indonesia yang ber-

Program Prioritas Jokowi-JK di Bidang Hukum

Dalam dokumen visi misi yang diser-ahkan pada KPU beberapa waktu lalu, Jokowi - JK akan memberi

penekanan pada 42 prioritas utama dalam bidang penegakan hukum. Salah satu pal-ing menonjol adalah rencana lelang jabatan untuk penegak hukum.

“Kami akan memilih Jaksa Agung dan Kapolri yang bersih, kompeten, antikorupsi dan komit pada penegakan hukum. Kami akan melakukan lelang jabatan strategis pada lembaga penegak hukum dan pem-bentukan regulasi tentang penataan aparat penegak hukum,” demikian visi misi Jokowi - JK seperti dikutip Tabloid Pro JJ dari kpu.go.id.

Jokowi juga berkomitmen menyelesaikan secara berkeadilan terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu. Sebab kasus-kasus itu sampai saat ini masih

Program Revolusi Karakter Bangsa

Revolusi karakter bangsa, menurut Jokowi-JK dilakukan melalui kebi-jakan penataan kembali kurikulum

pendidikan nasional yang mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan. Juga menempatkan secara proporsional aspek pendidikan seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriot-isme, dan cinta tanah air.

Pasangan ini juga akan mengevaluasi mod-el penyeragaman dalam sistem pendidikan nasional. Termasuk penyeragaman UAN dan pembentukan kurikulum yang menja-

daulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi serta kepribadian dalam kebudayaan.Dalam visi misinya itu, Jokowi -JK menawarkan 12 agenda strategis dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, 16 agenda strategis untuk menuju Indo-nesia yang berdikari dalam bidang ekonomi dan 3 agenda strategis untuk Indonesia berkepribadian dalam kebudayaan.

Dari 31 agenda itu diperas lagi menjadi 9 agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan.Sembilan Agenda Prioritas (disebut Nawa Cita):1. Kami akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.2. Kami akan membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya3. Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daaerah-daer ah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.4. Kami akan menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penega kan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercya.5. Kami akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.6. Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional7. Kami akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.8. Kami akan melakukan revolusi karakter bangsa.9. Kami akan memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

menjadi beban sosial politik bagi bangsa Indonesia seperti; Kerusuhan Mei, Trisak-ti-Semanggi 1 dan 2, Penghilangan Paksa, Talang Sari- Lampung, Tanjung Priok, Tragedi 1965.

“Kami berkomitmen menghapus semua bentuk impunitas di dalam sistem hukum nasional, termasuk di dalamnya merevisi UU Peradilan Militer yang pada masa lalu merupakan salah satu sumber pelangga-ran HAM.” Karena itu, Jokowi berjanji akan memperjuangkan penghormatan terhadap HAM di lingkungan Negara-nega-ra ASEAN untuk diimplementasikan sesuai kesepakatan yang sudah ditandatangani di dalam ASEAN-Charter. Menurutnya, ada dua hal yang harus dibenahi untuk meneg-akkan hukum di Indonesia.

Pertama, ujar Jokowi, membangkitkan kesadaran hukum pada diri masyarakat.

Program Jokowi – JK Menjadikan Indonesia Sebagai Negara Maritim

Joko Widodo dan Jusuf Kalla berkomit-men akan mewujudkan Indonesia sebagai poros negara maritim dunia.

Adapun program pertama yang akan dilakukan pasangan nomor urut dua ini adalah memetakan komoditas laut In-donesia. Banyak potensi yang bisa digali dari wilayah laut negeri ini, seperti migas, perikanan, dan pariwisata.

“Kita bisa kembangkan itu, modernisasi

sarana dan prasarana penunjang seperti kapal dan pelabuhan lalu permudah kredit usaha rakyat untuk kelautan dan perikanan, lalu perkuat potensi wisata, khususnya daerah-daerah yang terpencil,” katanya. Selain meningkatkan sarana dan prasarana penunjang, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) juga harus ditingkatkan.

Jokowi-JK mempunyai program untuk memajukan SDM di sektor maritim. Seperti pengetahuan di sektor perikanan dan sek-

tor tata ruang laut. Saat ini, pengetahuan di sektor perikanan dan tata ruang laut masih dinilai kurang, sehingga banyak potensi kekayaan kita yang justru dimanfaatkan oleh negara lain.

Sebagai ladang laut dunia, Indonesia wajib memperkuat pengawasan di seluruh ka-wasan laut Indonesia. Jokowi menekankan sekarang marak terjadi illegal fishing dan illegal mining yang dilakukan negara-nega-ra tetangga. Jokowi-JK siap meningkatkan

peran TNI dalam menjaga kedaulatan kawasan maritim negara Indonesia.

Sebagaimana diketahui, dalam debat calon presiden, Minggu (22/6) lalu, Joko Widodo mengatakan akan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Dengan menjadi poros maritim dunia, Joko Widodo dan Jusuf Kalla siap mendobrak dominasi negara-negara maju asia di mata dunia

ga keseimbangan aspek muatan lokal dan nasional.

Untuk pendidikan dasar pembobotan dilakukan dengan menekankan 70 persen substansi harus berisi budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian dari revolusi mental. Untuk pendidikan tinggi, 60 persen politeknik dan 40 persen sains.

Jokowi-JK berjanji akan memberikan jam-inan hidup yang memadai para guru yang ditugaskan ke daerah terpencil. Dengan

memberikan tunjangan fungsional, asuran-si, dan fasilitas yang memadai.Pasangan itu akan menginisiasi UU Wajib Belajar tanpa dipungut biaya. Untuk men-capai target tingkat partisipasi 100 persen untuk SD, dan 95 persen untuk tingkat SLTP. Serta subsidi untuk perguruan tinggi negeri.

Untuk mewujudkan revolusi karakter, Joko-wi-JK akan mewajibkan aparatur pemer-intah untuk menganut ‘techno-ideology’. Melalui pendidikan penguasaan teknologi, menurut mereka rakyat harus bangkit dari amnesia sejarah dan amnesia ideologi.

Caranya yaitu dengan menggerakkan mas-yarakat melalui kampanye-kampanye. “Kesadaran hukum itu nomor satu. Mas-yarakat harus tahu hak dan kewajiban,” ujar dia.

Kedua, menurut Jokowi, program priori-tas yang akan dijalankan di bidang hu-kum adalah menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan lahan. Termasuk konflik antar masyarakat dengan perusahaan.

“Ini penting untuk diselesaikan. Artinya yang namanya undang-undang berkaitan dengan agraria harus dilihat lagi, karena di situlah sumbernya,” tambah Jokowi.Sementara, dari sisi lembaga hukumnya sendiri, Jokowi mengaku tak ada hal khusus yang harus direformasi. Menurutnya, lem-baga hukum di Indonesia secara organisasi sudah baik. Hanya saja, oknumnya yang perlu dibenahi. “Itu hanya masalah penem-patan dan rekrutmen,” ujarnya.

VISI & MISI

Page 7: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

7PRO J - J - Edisi IV / 05 -18 Agustus 2014

Program Jokowi – JK untuk Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan MasyarakatJokowi –JK menjabarkan program mereka di bidang perekenomian sebagai berikut:

• Membangun “tol laut” (transportasi laut cepat) yang menghubungkan Indonesia lewat transportasi laut, sebagai hal yang vital untuk negara maritim. Hal ini untuk melancarkan perdagangan antar pulau. Jokowi telah bekerja membuat kesepakatan bersama dengan Provinsi Sulawesi Selatan, NTT dan Lampung untuk menyediakan bahan pokok bagi Jakarta dan mencegah over produksi di daerah lain.

• Membangun infrastruktur jalan baru 2000 km, terutama di Sumatera dan luar Jawa.

• Memperbaiki jalan rusak terutama di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

• Membangun 10 bandara baru dan merenovasi yang lama.

• Membangun 10 pelabuhan baru dan merenovasi yang lama.

• Membangun 10 kawasan industri baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja.

• Membangun 5.000 pasar tradisional di seluruh Indonesia. Jokowi sudah melakukan di Surakarta dan DKI Jakarta. Pasar tradisional adalah nafas ekonomi rakyat, harus bisa bersaing dengan mall.

Program Jokowi –JK di bidang Politik Internasional dan Ketahanan NasionalJoko Widodo (Jokowi) memiliki beberapa program dalam bidang politik interna-sional dan ketahanan nasional. Untuk mencapai politik bebas aktif yang menjadi dasar politik luar negeri Indonesia, capres yang akrab disapa Jokowi tersebut memili-ki empat program.

“Pertama adalah perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Kedua perlind-ungan sumber daya maritim, kemudian peningkatan produktivitas dan daya saing, serta keamanan regional kawasan,” ucap Jokowi, Minggu (22/6/2014).

Program Jokowi untuk Reformasi Birokrasi

Bicara soal reformasi birokrasi, Jokowi yakin sekali bakal menuntaskan persoalan yang selama ini jadi sumber korupsi dan mempersulit masyarakat ini.

“Arah reformasi birokrasi ini sesuatu yang sederhana tapi kita yang sudah pesimis. Kalau saya dan Pak JK sangat optimis membenahi organisai karena SDM-nya baik-baik. Sekarang ini kenapa tidak ber-jalan dengan baik, karena sistemnya tidak dibangun,” ungkap Jokowi.

“E-goverment, e-budgeting, e-procurement, e-catalog, e-audit, semuanya dibangun. Kalau itu dilakukan pemerintah pusat itu gampang. Saya tinggal tab saja, setiap saat bisa dilakukan. Panggil saja programmer, tidak ada dua minggu bisa dilakukan, kita

• Memperbaiki pasar tradisional yang sudah ada, agar menarik bagi pengunjung dan bisa bersaing dengan mall.

• Menciptakan layanan satu atap untuk investasi. Jokowi mempelopori ini di Solo dan DKI Jakarta, sehingga memudahkan setiap orang yang akan berinvestasi.

• Efisiensi perizinan usaha, hal ini sudah dipelopori Jokowi di Surakarta dan di DKI Jakarta

• Membangun agribisnis kerakyatan dengan memberikan dukungan modal. Para petani dan pemuda desa dapat mengembangkan pertanian menjadi modern.

• Memberikan kebijakan fiskal dan non-fiskal untuk mendorong investasi di hulu dan menengah.

• Penanggulangan kemiskinan di pertanian dan dukungan regenarasi bagi petani.

• Membangun pusat ilmu pengetahuan dan techno-park di seluruh Indonesia.

Di bidang kesejahteraan rakyat Jokowi-JK memiliki program Kartu Indonesia Pintar yakni wajib belajar 12 dengan bebas biaya dan bebas dari segala pungutan. Juga Kartu Indonesia Sehat agar masyarakat miskin punya akses terhadap pengobatan. Indonesia kerja dan Indonesia sejahtera di atas dicapai melalui: reformasi agraria, pembukaan lahan 9 juta hektar bagi petani miskin dan buruh tani, rumah susun bersubsidi dan jaminan sosial menyeluruh.

Capres bernomor urut dua tersebut juga berkomitmen untuk mendukung penuh negara Palestina merdeka, berdaulat, serta menjadi negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Jokowi juga menyebutkan, untuk mencapai kepentingan politik bebas aktif di atas, ada tiga strategi diplomasi.

“Diplomasi antar pemerintah, antar pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya, serta antar masyarakat Indonesia dengan masyarakat negara lain,” lanjut Jokowi.

harus optimis dan itu sudah kita lakukan dan sudah kita buktikan,” imbuh Jokowi.Selain itu proses rekrutmen pegawai juga akan diseleksi dengan baik. Jokowi akan melakukan seleksi dan promosi terbuka. “Saya kira ini hanya masalah niat atau tidak niat, mau atau tidak mau, itu saja,” pung-kasnya.

Joko Widodo punya kiat khusus agar pe-merintah daerah mengikuti perintah pusat. Yakni dengan melakukan politik angga-ran, diatur sedemikian rupa agar daerah menurut arahan pemerintah pusat.

“Kenapa daerah tidak mengikuti pusat, bisa mereka mengikuti 100 persen yang diikuti pusat, dengan politik anggaran. Karena 85 persen anggaran daerah itu dari pusat, ka-

lau tidak mau beri punishment, kalau ber-prestasi berikan insentif. Gampang sekali, ini hal sederhana yang jarang dilakukan,” kata Jokowi dalam debat capres cawapres di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6/2014).

Jokowi mencontohkan, misalnya semua perizinan pembangunan di daerah harus satu pintu. Jika itu dilaksanakan daerah akan mendapatkan insentif.

“Kalau tidak, bisa dana alokasi khususnya dipotong atau dikurangi itu buat daerah sudah mengerikan. Itu politik yang akan kita jalankan agar daerah sejalan dengan pemerintah pusat,” ungkapnya.

Jokowi akan membuat semua peraturan dikeluarkan dari satu pintu yakni Setneg.

Karena semua kementerian bisa mengeluar-kan peraturan, menurut Jokowi, membuat banuak aturan tidak sinkron.

“Pintunya harus diberi satu dan keluarnya akan sejalan sesuai arah yang dijalankan garisnya pemerintah pusat,” katanya.

Untuk melakukan reformasi birokrasi, Jokowi – JK memiliki 5 prioritas utama, yaitu penetapan payung hukum yang lebih kuat, reformasi struktur birokrasi, konsis-tensi pelaksanaan UU Aparatur Negara, pemberantasan korupsi, dan aksi nyata perbaikan kualitas pelayanan publik.

Sementara itu, untuk memperkuat ketahanan nasional Jokowi memili-ki tiga program, yaitu peningkatan kesejahteraan prajurit, modernisasi alat utama sistem pertahanan, serta pening-katan industri pertahanan Indonesia.

“Kami yakin pergeseran geo politik dan geo ekonomi dari barat ke Asia harus dihadapi. Kita harus memenangkan pertarungan samudra, kita ingin Indonesia menjadi poros maritim agar Indonesia menang di laut, berwibawa, dan dihormati bangsa lain,”pungkasnya.

Hidup memang penuh tantangan, terkadang kita berada di atas dan tak jarang juga kita berada di bawah. Akan tetapi, yang terpenting adalah kita harus kerja keras dan memiiki cinta agar kehidupan menjadi lebih berwarna. - Joko Widodo

Page 8: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

8 PRO J - J - Edisi IV / 05 - 18 Agustus 2014

KECURANGAN BISA DILAPORKAN KE KPKDukungan kepada KPK untuk mengusut praktik kecurangan dalam pemilihan presiden (pilpres) terus berdatangan. Sejumlah LSM yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) menyambangi kantor lembaga anti rasuh itu. Mereka meminta KPK turun langsung mengusut setiap pelanggaran pilpres tahun ini.

Ada 15 orang yang mewakili lembaga masing-masing. Seperti perwakilan Walhi, Migrant Care, ICW, Imparsial, Kontras, IGJ dan FSGI. Di gedung KPK, mereka langsung meng-gelar pertemuan dengan KPK.

Perwakilan KMS Haris Azhar mengatakan KPK harus menindak setiap kecurangan dalam pilpres tahun ini. Terutama yang menggunakan politik uang dan intimidasi untuk memilih calon tertentu. “Keduanya masih sering terjadi,” ujarnya di gedung KPK.

Pria yang juga menjabat Direktur Kontras menyebut pihaknya sudah menemukan indika-si kecurangan di beberapa daerah. Misalnya, kasus intimidasi di Karawang dan Bangkal-an. Menurut dia di Karawang ada salah satu kepala desa yang ditekan oleh bupati untuk memilih salah satu capres. Sedangkan di Bangkalan, mantan bupati diduga terlibat dalam jual beli suara. “KPK harus memberi perhatian lebih pada kasus itu,” ujarnya.

Tim hukum pasangan calon Jokowi-JK menerima 160 laporan dugaan kecurangan dalam pemi-lihan presiden (pilpres). Data

tersebut dijadikan bukti jika hasil reka-pitulasi KPU tak sesuai dengan perkiraan mereka.

Ketua Bidang Hukum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjua-ngan (DPP PDIP) Trimedya Panjaitan menjelaskan, dari 160 laporan yang masuk, 101 di antaranya tertabulasi. Tapi, ia masih menerima pengaduan dari publik jika ada potensi penyimpangan pilpres di daerah mereka.

"Kami jamin, laporan itu bukan direkayasa karena mempunyai data lengkap dari pelapor, hingga waktu mereka melakukan pengaduan," kata Trimedya saat konferensi pers di Jakarta, Senin (14/7).

Dia menambahkan, tim kuasa hukum memverifikasi untuk dijadikan alat bukti jika hasil final penghitungan suara tak sesuai dengan rekapitulasi internalnya. Sejauh ini, pihaknya mengirim 64 pengacara.

Ada 16 provinsi yang ia klaim memiliki selisih sekitar tujuh juta suara. Meski banyak isu yang beredar, hal terpenting baginya adalah jangan sampai suara yang berasal dari kotak suara di tempat pemungutan suara (TPS) itu diganggu gugat.

Dalam acara, hadir pula Sekjen PDIP sekaligus Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Tjahjo Kumolo, Penasihat Tim Kampanye Dai Bachtiar, kuasa hukum pasangan Jokowi-JK Taufik Basari, dan beberapa kuasa hukum dari berbagai partai koalisi.Calon wakil presiden nomor urut dua Jusuf Kalla (JK) mengatakan, potensi manipulasi formulir C1 yang dilaporkan timnya ke KPU RI dinilai sebagai kesalahan administrasi.

JK mengatakan, jangan sampai kesalahan itu merupakan sebuah kesengajaan. Berdasar-kan pengalaman pelaksanaan pemilu, cara tersebut merupakan modus kecurangan. Tapi, ia berharap, dugaan penggelembungan suara itu tak dilakukan untuk menangkan pilpres. "Mudah-mudahan, itu hanya kesalahan administrasi saja, bukan karena sengaja pengge-lembungan suara," kata JK.

Dia menambahkan, kalaupun modus tersebut masih terjadi di sejumlah daerah dengan pola yang hampir serupa, maka harus diantisipasi. Adanya inventarisasi formulir C1 yang timnya pegang dapat menjadi data untuk mengontrol potensi kecurangan tersebut.

Menurut dia, KPU bersikap netral demi menjaga amanah rakyat pada suara pilpres ini. Hasil dari pemilu ini bukan hanya tanggung jawab KPU, tapi semua pihak, termasuk masyarakat. Itulah mengapa ia meminta partisipasi aktif publik. "KPU menjaga suara rakyat. Namun, semua pihak tetap mengawasinya," ujar dia.

Jokowi-JK terima 160 aduan curang

Jika nanti hasil pilpres berujung di Mahkamah Konstitusi (MK), JK menyatakan, itu merupakan kondisi yang wajar terjadi. Pasangan calon Jokowi-JK bersama tim memper-siapkan diri dengan memperkuat bukti hukum.

Menurut dia, tidak mudah bila kubu kompetitornya, Prabowo-Hatta, hendak menyoalkan hasil perselisihan rekapitulasi. "Tidak mudah mencari suara dalam jumlah besar. Kalau mau kalahkan kita, butuh sekitar lima juta suara," kata dia.

Bila Ditemukan Kecurangan, Harusnya Sudah Selesai di Tingkat Bawah

KRISTIAN - PDI PERJUANGAN

Pernyataan Prabowo yang menolak hasil pilpres karena menganggap banyak kecurangan sontak membuat mas-yarakat terkejut. Termasuk Ketua PDIP Tangsel, Kristian. Kasus ini mengingatkannya pada kejadian rekapitulasi suara di tingkat Kelurahan, dimana saksi dari kubu Prabowo meminta dilakukan pemungutan suara ulang. Alasannya karena menurut mereka ada masyarakat yang mencoblos tanpa menggunakan formulir A5. Memang Jokowi-JK saat itu mendapat suara lebih banyak daripada Prabowo-Hatta. Dan itu sudah diselesaikan di tingkat bawah.

Kristian merasa ada keanehan karena penolakan terjadi saat rekapitulasi tingkat nasional. Padahal bila ada masalah di tingkat bawah, maka seharusnya sudah selesai sejak rekapitulasi di tingkat desa atau kelurahan. Karena kubu Prabowo juga memiliki saksi-saksinya sendiri. “Terbukti saat rekap di desa atau kelurahan mereka sudah mengamini dengan membubuhkan tanda tangan, tapi kenapa kemudian di tingkat nasional jadi diper masalahkan. Itu artinya Prabowo tidak percaya dengan saksi-saksinya sendiri,” ujar Kristian.

Namun bagaimanapun juga, Kristian dan rekan-rekannya sesama kader PDIP merasa bangga dan senang karena Jokowi akhirnya terpilih menjadi Presiden RI ke-7. Kerja keras mereka selama ini ternyata tidak sia-sia. Terlebih di Tangerang Selatan, Jokowi juga menang.

“Kita merasa lebih baik berkoalisi dengan rakyat daripada pemilik modal. Kita jalan door to door meyakinkan masyarakat,” ujar Kristian. PDIP Tangsel menggalang internal partai dan partai koalisi lainnya, juga menggalang kekuatan relawan dan basis massa yang selama ini belum tersentuh politik. “Banyak dokter-dokter memben-tuk kelompok relawan Dokter Pendukung Jokowi, atau Perawat Pendukung Jokowi, dan banyak lainnya,” ujar Kristian.

Dalam mengkonsolidasikan simpatisan partai, Kristian melakukan banyak diskusi secara rutin, bisa dua kali seminggu. Dan menjelang hari pencoblosan, diskusi semakin intens. Karena semakin mendekati tanggal 9 Juli, isu-isu kampanye hitam semakin banyak berkembang. Meski mereka mendapat banyak intimidasi, ancaman dari kubu lawan, tapi Kristian dan rekan-rekannya tidak takut. Dan segera menyelesaikan konflik secara kekeluargaan.

Page 9: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

9PRO J - J - Edisi IV / 05 -18 Agustus 2014

“Curang”Katamsi Ginano- Penggemar Buku

Mengutip perkataan calon presiden (capres) Prabowo Subianto, Sabtu, 19 Juli 2014 Prabowo Desak Pencoblosan

Ulang tempo.co menulis “Insya Allah, kalau tidak ada kecurangan, kami akan menang” Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI terbitan Departemen Pendidikan Nasion-al dan Balai Pustaka (2005) mengartikan “curang” sebagai “tidak jujur”, “tidak lurus hati”, “tidak adil”; serta kecurangan adalah “perihal curang”, “perbuatan yang curang”, “ketidakjujuran” dan “keculasan”. Mengin-gat pemilihan presiden hanya diikuti oleh pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sinyal curang capres Prabowo jelas ditunjukkan kepada pesaingnya. Dugaan itu adalah isu yang sungguh serius. Terlebih karena perilaku curang biasanya lebih mampu dilakukan oleh individu atau kelompok yang memiliki sumber daya lebih digdaya. Berhimpun di Koalisi Merah Putih yang digagas Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo-Hatta didukung oleh enam partai yang total menguasai 63 persen kursi Dewan Perwakilan Rakyat 2014-2019. Sebaliknya, penyokong Jokowi-JK, yang dipimpin Partai Demokrasi Indonesia Per-juangan, yang berposisi di parlemen dan pemerintahan sejak 2004, hanya meraih 37 persen kursi di DPR. Dominasi Prabowo-Hatta kian sempurna karena didukung oleh Partai Demokrat sebagai ruling party dan pemimpin koalisi Sekretariat Gabungan (Setgab) yang 10 tahun terakhir berkuasa di negeri ini; tokoh-tokoh publik terkemuka; bahkan media massa, terutama televisiKekuatan itulah yang dipertontonkan pada Selasa, 8 Juli 2014, tatkala mereka satu suara menetapkan RUU Perubahan

Terhadap UU Nomor 27/2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Konse-kuensinya, PDIP sebagai partai politik peraih suara terbanyak dalam pileg 2014 belum pasti menduduki kursi pimpinan DPR sebagaimana yang sebelumnya lazim dipraktekkan. Dengan demikian, isu curang yang kini dimainkan oleh kelompok Prabowo-Hatta gagal menemukan landasan logis dan factual. Isu ini justru menyikut kawan seiring, terutama Partai Demokrat, dan lebih khusus lagi Presiden SBY. Bahwa presiden tak kompeten mengendalikan laku alat-alat Negara dan wewenang yang ada di genggamannya. Tafsiran itu bukan tanpa alasan Publik, misalnya, dapat men-jadikan keterlibatan Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Otonomi Daerah, Seti-yardi Budiono, menerbitkan tabloid Obor Rakyat sebagai rujukan dugaan ketidak becusan itu. Di sisi lain, penyelenggara pilpres adalah KPU yang dipilih (dari kabupaten/kota hingga pusat) dengan melibatkan DPR yang dikuasai Partai Demokrat dan koalisinya di Setgab, yang kini menjadi penyokong utama Prabowo-Hatta. Maka, boleh dikata, dugaan curang capres Prabowo tak lebih dari rengekan “jagoan” kekar berotot dan merasa pintar bertarung, yang tak dinyana keok dihajar lawan yang sejak mula Cuma dianggap anak bawang. Selain karena kesadaran dan pilihan politik sebagian besar rakyat, kemenangan pasangan Jokowi-JK dan koalisi “kurang berdaya” yang mengusung mereka tak lepas dari kecerdikan menyiasati ”the advantages of disadvantages”. Sebaliknya, kekalahan Prabowo-Hatta dan raksasa Koalisasi Merah Putih tak lain disebabkan oleh abai mewaspadai “the disadvantages of advantages”. (Sumber Koran Tempo dan tim bersama)

Panggilan Jiwa untuk Berpartipasi Memenangkan Jokowi

Di Tuban Jokowi-JK mendapat kemenan-gan. Semua itu tak lepas dari kerja keras para relawan yang ikhlas menjalankan tugasnya karena panggilan jiwa.

Pada dasarnya masyarakat Tuban memang sangat mengimpikan pemimpin yang sederhana, memperhatikan masyarakat kecil dan mau mensejahterakan masyar-akat. “Beliau (Jokowi) adalah salah satu anak bangsa yang dipilih untuk memimpin kami, yang tentunya banyak berharap ada perubahan-perubahan yang lebih baik lagi nantinya,” ujar Tanto. Kegembiraan atas kemenangan Jokowi mereka gunakan sekedarnya, tidak mau beruforia berlebi-han. Karena nanti bisa memancing emosi atau kecemburuan dari kubu yang kalah, sehingga bisa terjadi konflik di daerah.

Projo Tuban juga melihat kinerja para anggota dari partai koalisi juga sudah cukup maksimal. Hanya saja dalam hal konsolidasi memang dirasa kurang maksimal. Justru pergerakan relawan lebih dominan mewarnai daerah Tuban dibanding partai koalisi.

Selama bekerja sebagai relawan di Tuban, Tanto sangat terkesan ketika ia dan rekan rela-wan lain mendatangi suatu wilayah di Tuban. Meski mereka terlambat satu jam, tapi ratu-san penduduk masih setia menunggu meski hujan gerimis. Dan yang paling membuat Tanto terharu, saat ia menanyakan di podium apakah masyarakat datang ke tempat itu karena ingin dibayar. Ternyata jawab mereka, tidak. “Karena saya bercerita, bahwa kami dari koordinator relawan Projo, terbentuk dari keinginan sama tanpa ada biaya sama, ini kita urunan, kita bangun di kecamatan mereka juga urunan. Kami harapkan semua yang hadir disini ada nilai yang sama dari kita. Jadi cukup terharu saya,” ujar Tanto.

Dengan semangat inilah kita sangat memahami, kami menyumbangkan tenaga kami, karena kita tidak punya apa-apa selain tenaga dan pikiran,”tutur Tanto. Setelah Jokowi menang, ia berharap kelompok relawan Projo tidak bubar, tetapi tetap mengawal semua kebijakan dari tingkat pusat sampai daerah. Karena nantinya pasti akan ada oposisi parlemen, sehingga bisa saja menghambat kebijakan-kebijakan pemerintah Jokowi. Hal inilah yang harus diantisipasi Projo.

Tanto juga berharap agar projo membangun organisasi Projo ini profesional secara menasional yang dilegitimasi secara struktural. “Hasil kongres dan punya pengurus di semua wilayah Indonesia serta mempunyai AD/ART dan peraturan organisasi yang jelas,” tandasnya. “Persiapan kami sebagai relawan Projo, tentunya kami akan melakukan penataan organisasi yang lebih dalam lagi untuk segera melegitimasi, mengatur, dan mengawal kebijakan-kebijakan Jokowi ketika menjadi kepala negara,” lanjut Tanto.

Sulistyanto Widyatmoko, S.H (Tanto)Korcab. PROJO Tuban, Jawa Timur

Pengumuman kemenangan Jokowi-JK sudah di depan mata. Kegembiraan pun meliputi relawan Pro Jokowi khususnya yang berada di Tangerang. Koordina-tor Projo Tangerang, Budi masih ingat saat dirinya dan rekan-rekan sesama

relawan berjuang dan bekerja keras untuk mensosialisasikan program Jokowi-JK dan meng-counter kampanye hitam yang menyerang pasangan nomor urut dua itu.

Meski tanpa dibayar, kelompok relawan Projo Tangerang bergotong royong menyiapkan atribut, kelengkapan persiapan kampanye, meng-counter kampanye hitam melalui face-book, twitter, instagram dan media sosial lainnya. Mereka juga aktif menyebar tabloid yang memuat informasi positif tentang Jokowi.

Sebelum hari pencoblosan 9 Juli, mereka masih tetap bekerja. Namun karena masa tenang, mereka bekerja dengan berbicara tatap muka dengan penduduk di warung-warung dan menyebarkan lebih dari 4000 eksemplar tabloid ke rumah-rumah. “Kami tidak melakukannya di depan umum,” ujarnya. Bahkan relawan Projo juga tetap menga-wal surat suara dari TPS sampai rekapitulasi di tingkat pedesaan, kecamatan, kabupaten/kota.

Meski Jokowi dan JK sudah terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden, tapi Projo Tangerang tetap bertekad akan mengawal pemerintahan Jokowi karena pasti akan ada tantangan dari pihak-pihak yang tidak menyukai kebijakan Jokowi-JK. “Karena tidak semua kebijakannya menyenangkan semua kelompok,” ujar Budi.

Budi mengakui perjuangan untuk memenangkan Jokowi di Tangerang cukup sulit. Pada pemilihan legislatif, PDIP sebagai partai pengusung Jokowi hanya mendapat 18 persen suara, karena itu Projo bersama partai koalisi seperti Nasdem dan PKB berusaha

PROJO Tangerang; Meraih Suara Signifikan di Kantong Prabowo

memenangkan Jokowi. Tapi sayangnya, karena banyaknya kampanye hitam yang beredar di masyarakat tentang Jokowi, akhirnya Projo banyak menghabiskan energi untuk meng-counter kampanye hitam tersebut daripada mensosialisasikan program-program Jokowi-JK. “Jadi kita lebih banyak melakukan persuasi, memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dengan cara door to door, nongkrong di warung kopi dan menyebar-kan tabloid kepada masyarakat.

Di awal kampanye, Projo Tangerang sudah melakukan pengumpulan tanda tangan mulai dari kecamatan sampai kota Tangerang. Meski perolehan suara pada 9 Juli 2014 lalu untuk Jokowi tidak sebanyak suara yang diperoleh kubu Prabowo Hatta, tapi Projo cukup takjub karena mendapat suara di atas 40 persen. Karena Budi sadar kalau sejak lama Tangerang merupakan kantong suara untuk Prabowo-Hatta. Kini Jokowi-JK sudah menang, Budi hanya berharap agar ke depannya Indonesia bisa damai, sekolah dan bero-bat gratis, birokrasi semakin baik. “Ya, harapannya ke depan Indonesia menjadi lebih baik,” tutup Budi mengakhiri wawancara.

Budi, Koord. Projo

Tangerang

Page 10: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

10 PRO J - J - Edisi IV / 05 - 18 Agustus 2014

“TAK ADA KALAH DAN MENANG, RAKYAT LAH PEMENANG SEJATINYA” Pemenang

Pilpres adalah Rakyat

Kemenangan Jokowi – JK sudah di depan mata. Sejumlah real count oleh lembaga independen makin memperlihatkan siapa

pemenang kontestasi politik lima tahunan itu. Tidak ada yang kalah dan menang.

Rakyatlah pemenang sejati dengan kedaulatannya. Dalam menjaga kedaula-tan rakyat, maka lembaga penyelenggara Pemilu seperti KPU, Bawaslu dan DKPP harus bersikap netral. Karena kemenangan Pilpres bukan ditentukan advokat, tapi suara hati nurani rakyat.

Demikian disampaikan Ketua Koordinator Nasional PROJO, Budi Arie Setiadi kepada Tabloid Pro JJ. Ia berharap lembaga-lem-baga penting tersebut bekerja dengan baik, netral dan imparsial. Menurutnya Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu dan DKPP diuji netralitas dan kredibilitasnya. Sebab keberadaan lembaga-lembaga yang punya otoritas dalam melaksanakan dan mengawasi pemilu tersebut akan mewar-nai pertumbuhan demokrasi Indonesia ke depan.

Dalam kesempatan itu, PROJO juga menyampaikan belasan bukti kecurangan yang terjadi di lapangan dari mulai di Tanggerang, Wonosobo sampai Madura. Selain itu penemuan praktek politik uang yang terjadi di beberapa daerah ber-langsung sangat terstruktur dan masif.

“Harus ada pengusutan tuntas terhadap berbagai praktek kecurangan tersebut. Apakah karena kelalaian atau memang ada dalang di balik semua kejadian itu. Harus ada proses hukum agar ada efek jera. Demokrasi itu adalah peradaban yang ha-

rus di jaga dan di rawat dari para kriminal politik,” ujar Budi lagi. Selain itu PROJO juga menghimbau seluruh pihak untuk sama-sama menjaga kualitas demokrasi kita. Peran KPU, Bawas-lu dan DKPP sangat menentukan nasib bangsa ini.

“Mereka harus kredibel. Jangan main-main dengan suara dan aspirasi rakyat. Peng-ingkaran terhadap aspirasi rakyat adalah kejahatan kemanusiaan,” pungkas aktivis UI 98 ini.

Meski begitu, baginya suara rakyat tak akan mungkin bisa dipermainkan. Siapapun pe-menangnya, bagi Projo, pemenangnya ada-lah rakyat. “Demokrasi yang bermartabat harus diwujudkan dalam suasana damai. Saatnya kita kembali bergandeng tangan. Tantangan ke depan bangsa ini sangat be-rat. Perlu kebersamaan dan gotong royong seluruh anak bangsa,” ujarnya.

Menurutnya, demokrasi yang diperjuang-kan sejak 16 tahun lalu, harus dijaga dan dirawat terus-menerus dengan segenap hati. Segala perbedaaan yang terjadi selama masa kampanye adalah bagian dari keinda-han demokrasi.

“Saatnya seluruh anak bangsa bersatu padu untuk kemajuan bangsa,” tambah mantan kepala Balitbang PDI-P DKI Jakarta itu.

“Berbagai agenda rakyat harus segera diwujudkan. Rakyat tidak boleh terlalu lama menantikan akrobat dan sirkus politik para elit. Apalagi bila hanya sekedar politik dagang sapi.” Menurutnya, Pilpers 2014 akan meng-hasilkan sebuah pemerintahan yang sesuai

dengan kehendak dan aspirasi rakyat.

“Mari kita sama-sama menjaga dan menghormati suara rakyat tersebut. Tidak ada yang kalah dan menang. Rakyatlah pemenang sejatinya dengan kedaulatannya yang harus kita jaga keharuman dan kein-dahannya,” pungkas aktivis UI 98 itu.

Sementara itu kubu Prabowo-Hatta menyiapkan 2.000 advokat dan paralegal bila hasil pemilihan umum presiden akan berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK). Anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK Pra-mono Anung menilai jumlah advokat tidak menentukan kemenangan di Mahkamah Konstitusi.

“Yang tentukan bagaimana fakta faktual. Pilpres dapat perhatian publik belum lihat gerakan relawan semasif se-intens ini dari sebelumnya,” kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/7/2014).

Menurut Pramono, Jokowi memperoleh suara terbanyak di Pilpres maka hal itu merupakan kemenangan relawan yang luar biasa. Ia mengatakan form C1 harus terus dipantau.

“Kalau ada kecurangan kecil sekali. Kalau mau jujur keputusan KPU sudah selesai,” kata Pramono. Bila jujur, kata Pramono,

sebenarnya hasil pemilihan presiden 2014 sudah diketahui. Tetapi, pihaknya tetap menunggu keputusan KPU.“Kalau menang jangan mabuk, kalau kalah jangan merendahkan. Yang terpenting penghitungan real KPU adalah refleksi yang sebenarnya. Karena basis datanya sama C1 jadi kemungkinan kecil sekali beda,” ungkap Wakil Ketua DPR ini.

Sebelumnya, Kubu Prabowo-Hatta sudah siap hasil pemilihan umum presiden akan berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK). Sebanyak 2.000 advokat dan paralegal su-dah bergabung dengan kubu Prabowo-Hat-ta untuk menghadapi hasil sengketa Pilpres.

“Sampai hari ini sudah bergabung bersama kami TPMP (Tim Pembela Merah Putih) sebanyak 2.000 advokat dan paralegal. Mereka tersebar di seluruh Indonesia,” kata Habiburokhman yang merupakan perwak-ilan advokat dan paralegal di Jakarta, Rabu (16/7/2014).

Habib menuturkan, pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait kecurangan dalam Pilpres yang dilakukan kubu lawan. Menurutnya, Jakarta merupakan daerah masif terjadinya kecurangan.

“Kami juga siap menghadapi gugatan Jokowi-JK jika Prabowo-Hatta dinyatakan menang oleh KPU,” katanya.

Para Alumni Perguruan Tinggi Ingin Perubahan, Tak Ingin Kembali ke Zaman Kelam Orde BaruKoordinator Relawan Alumni Pergu-

ruan Tinggi, Ammarsjah mengata-kan pada mulanya kelompok relawan

ini tumbuh dari kesadaran para alumni Perguruan Tinggi yang ingin melihat ada perubahan lebih baik di Indonesia dan juga tidak ingin zaman orde baru kembali lagi. Pada awalnya mereka melihat sosok Jokowi dirasa tepat untuk dititipkan agenda rakyat. Namun ketika PDIP pada pemilhan legislatif ternyata tidak mendapat suara sebesar 25 persen seperti yang diprediksi, tapi hanya 19 persen, maka mulai muncul kampanye bahwa tidak ada Jokowi efek. Ini mendorong Ammarsjah dan rekan-rekan-nya bahwa Jokowi harus dikawal. Karena selain Jokowi, akan sulit menemukan figur seperti dirinya yang mau melayani rakyat dengan sepenuh hati.

Ada sekitar 500 pengurus yang tergabung dalam kelompok relawan Alumni Per-guruan Tinggi, sedangkan relawannya sekitar 5000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ammarsjah yang merupakan mantan aktiv-is mahasiswa ITB melihat ada gejala zaman orde baru akan datang kembali dalam wa-jah baru. Karena itu ia ingin memperjuang-kan Jokowi yang merupakan tokoh yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan zaman orde baru. Ada dua motif mengapa alumni mendeklarasikan diri. Pertama, ingin melihat perubahan, dan kedua tidak ingin kembali ke zaman orde baru. Ada lima hal yang dilakukan kelompok relawan Alumni Perguruan Tinggi da-

lam memenangkan Jokowi menjadi presiden. Pertama, memperkuat visi misi Jokowi dengan menurunkannya dalam berbagai program. Dulu ada kampanye negatif terhadap Jokowi, dikatakan dia tidak punya visi misi. Kemudian para akademisi seperti UI, Undip, ITS dan sebagainya membangun tim untuk menurunkan visi misi Jokowi menjadi program kerja yang brilian. “Jadi yang kita kerjakan, kita merumuskan visi misinya menjadi program. Misalnya teman-teman di ITB, mengambil fokus pada infrastruktur dan energi. IPB, pangan dan pertanian. UGM, pada lingkun-gan. ITS, sisi maritimnya. Jadi semua keunggulan dari Perguruan Tinggi, kita kumpulkan dan berikan pada Jokowi sebagai sebuah bahan sehingga ia bisa melihat bagaimana menghadapi persoalan bangsa dan negara,” terang Ammarsjah.

Hal kedua yang dilakukan kelompok relawan Alumni Perguruan Tinggi yaitu melawan tabloid Obor Rakyat yang penuh dengan fitnah, dengan mengeluarkan tabloid Pelayan Rakyat yang diterbitkan dalam dua episode dan dicetak sebanyak 20 ribu eksemplar.

Hal ketiga yaitu mengawal pemilu dari kecurangan. “Maka kita mempro-mosikan sebuah gerakan melawan kecurangan. Waktu itu membuat web-site Dua Juta Relawan, dimana para relawan bisa mengunggah formulir C1 yang sudah difoto agar tidak dimanipulasi kemudian mengirim ke website Dua Juta Relawan,” ujar Ammarsjah.

Hal keempat yang mereka lakukan yaitu ikut terlibat dalam sosial media. Dan terakhir, ikut terlibat dalam konsolidasi masing-masing daerah dalam pos-pos relawan. Bahkan nama kelompok relawan di tiap daerah boleh berbeda-beda, tapi payungnya tetap relawan alumni Perguruan Tinggi.

Pasca kemenangan Jokowi, kelompok relawan alumni perguruan tinggi berencana membuat workshop yang nantinya akan muncul program-pro-gram atau rencana apa yang akan dilakukan kedepannya. “Kita bisa jadi partner yang baik bagi pemerintahan,” ujar Ammarsjah.

PR yang harus dilakukan para relawan menurut Ammarsjah adalah mengawal agenda rakyat yang dititipkan pada Jokowi agar tidak dibajak kelompok kepentingan tertentu. Memang ada partai pendukung, tapi itu tidak cukup. Di belakang Jokowi harus ada kelompok relawan dan rakyat.

Terkait dengan kinerja partai pengusung selama ini, Am-marsjah mengakui sudah banyak keluhan para relawan ka-rena antara relawan dan partai kurang bersinergi. Padahal bila sinergi itu dibangun dari awal dengan baik, mungkin saja selisih suara antara Jokowi dan Prabowo mencapai sepuluh persen lebih. Misalnya kolaborasi dalam menga-wal pemungutan dan rekapitulasi suara waktu itu. Namun Ammarsjah maklum bila partai pengusung tidak bisa kerja maksimal karena mereka sudah lelah saat pelaksanaan Pi-leg yang lalu. Selama proses kampanye, Ammarsjah men-gakui memang banyak pengalaman menyenangkan dan juga tidak menyenangkan yang dirasakan para kelompok relawan. Sempat berkonflik antar dua kubu, kehilangan data base calon pemilih dan yang paling menyakitkan ada-lah fitnah. Namun yang paling berkesan dirasa Ammarsjah adalah proses pelaksanaan pilpres ini membuka matanya siapa sebenarnya kawannya dan wataknya masing-masing. “Alam menyeleksi dengan sempurna, watak dan karakter manusia. Hari ini alam menunjukkan kepada kita siapa sebenarnya kawan kita, itulah pelajaran yang bisa saya dapatkan,” ujar Ammarsjah.

Harapan ke depan untuk Jokowi, Ammarsjah ingin Jokowi setia pada agenda rakyat dan melibatkan partisipasi mas-yarakat dalam membuat dan menjalankan kebijakan.

Ammarsjah Koordinator Relawan

Alumni Perguruan Tinggi

Budi Arie Setiadi(Koord. Nasional PROJO)

Page 11: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

11PRO J - J - Edisi IV / 05 -18 Agustus 2014

Ilmu dan Politik di Hitung CepatIlmu dan Politik di Hitung Cepat

Hitung cepat sudah menjadi suatu praktik penelitian sosial-politik, yang diperkenal-kan oleh LP3ES sejak Pemilihan Presiden Indonesia 2004.

Sejak saat itu praktik ini sudah meluas dan diterapkan oleh lembaga penelitian lainnya dalam pemilihan presiden, gubernur, dan pemilihan lain, tanpa menimbulkan kon-troversi. Sebab, hasil hitung cepat dan hasil hitungan manual oleh panitia pemilihan tidak banyak bedanya.

Kontroversi muncul pertama kali dalam Pemilihan Presiden 2014 karena adan-ya dua kelompok lembaga penelitian yang mengumumkan hasil hitung cepat berbeda. Perbedaan hasil ini kemudian mendapat amplifikasi politis yang luas karena kelompok yang satu menunjukkan keunggulan perolehan suara bagi pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, sedangkan kelompok lain memperlihatkan keunggulan pasangan Prabowo-Hatta dalam perolehan suara merdeka.

Dampak politis dari perbedaan hasil hitung cepat dua kelompok lembaga penelitian ini sudah dibahas oleh beberapa penulis lain. Tulisan ini akan difokuskan pada dampak ilmiah dari kontroversi itu dan bagaimana kontroversi itu seyogianya diselesaikan menurut konvensi yang berlaku dalam komunitas akademis.

Legitimasi ilmiah

Dalam arti tertentu seseoang menjadi ilmu-wan karena dia diterima dan diakui dalam suatu komunitas dari rekan-rekan yang bekerja dalam bidang ilmu yang sama. Le-gitimasi seorang ilmuwan tidak diberikan oleh khalayak ramai, tetapi oleh rekan-re-kan sejawatnya berdasarkan pencapaian dalam bidang ilmu yang digeluti. Dalam istilah sosiologi-pengetahuan, legitimasi seorang ilmuwan bukanlah legitimacy by the people (seperti halnya seorang politikus), melainkan legitimacy by peers, yaitu legitimasi yang diberikan oleh rekan-rekan sejawat. Kalau seorang dokter

atau peneliti di laboratorium medis sekali kelak menemukan obat untuk penyakit kanker atau HIV-AIDS, keabsahan temuan obat itu akan dipuji dan ditetapkan oleh rekan-rekan dokter atau para peneliti di laboratorium medis, dan bukan oleh besar kecilnya dukungan khalayak ramai atau massa yang dikerahkan untuk memaksakan penerimaan terhadap temuan tersebut. Pada titik inilah terletak perbedaan hakiki antara legitimasi ilmiah. Dalam praktik politik, presiden, gubernur, bupati, atau walikota mendapat mandat melalui suara terbanyak yang memilih dia. Ukuran legitimasi dalam politik adalah besar-kecilnya dukungan rakyat melalui suara yang diberikan dalam pemili-han, di mana para pemilih tidak harus mengemukakan alasan bagi pilihan yang dilakukannya. Sebaliknya, legitimasi suatu temuan ilmiah atau pendapat ilmiah tidak ditetapkan berdasarkan besar-kecilnya dukungan dari anggota masyarakat, tetapi berdasarkan apakah temuan atau pendapat itu dapat dipertahankan dengan argument dan bukti-bukti terbaik yang meyakinkan anggota komunitas akademis atau komuni-tas professional. Jadi, sekalipun temuan atau pendapat itu dipertahankan oleh beberapa orang saja, bahkan hanya oleh satu orang, keabsa-han ilmiah layak diberikan. Ketika Albert Einsten mengumumkan teori relativitasn-ya, dia tidak mengarahkan jumlah besar ahli fisika untuk mendukung teori baru tersebut, tetapi membuktikan validnya teori itu melalui perhitungan matematis, yang kemudian diterima dan diakui oleh ahli-ahli fisika lainnya. Filsuf Jerman, Juergen Habermas, menulis bahwa hal yang menentukan dalam dus kursus ilmiah adalah the criterion of the better argument, yaitu argument yang lebih baik, yang harus diperlakukan sebagai kriterium untuk men-erima suatu pendapat, konsep, atau teori. Sampai di sini kita dapat bertanya, apakah quick count atau hitung cepat merupakan suatu praktik politik atau praktik ilmiah? Jawabannya jelas sekali : hitung cepat ada-lah suatu praktik ilmiah (dalam kelompok ilmu-ilmu sosial) dan bukan suatu praktik

politik meskipun apa yan dihasilkan oleh praktik ilmiah ini dapat membawa akibat politik. Dikatakan praktik ilmiah karena hakikat hitung cepat bukanlah untuk memperoleh kekuasaan (yang menjadi tujuan setiap tindakan politik), melainkan memperoleh keterangan tentang suatu realitas sosial dan politik seperti perolehan suara dalam pemilihan. Yang dicari adalah pengetahuan, bukan kekuasaan. Bahwa keterangan, in-formasi, dan pengetahuan yang dihasilkan oleh hitung cepat dapat dimanfaatkan secar politik, ini soal lain yang masuk dalam bidang pemanfaatan pengetahuan dan informasi atau the use of knowledge. Tugas hitung cepat, seperti tugas semua penelitian ilmiah lainnya, adalah menghasilkan peng-etahuan atau the production of knowledge. Dalam kerja memproduksi pengetahuan, seorang ilmuwan atau peneliti mengusa-hakan lahirnya pengetahuan baru berupa temuan dan hasil penelitian. Akan tetapi, ilmu pengetahuan mempersyaratkan juga bahwa pengetahuan baru yang dihasilkan bukan merupakan pengetahuan yang diper-oleh secara untung-untungan, berdasarkan tebakan atau karena kebetulan melainkan melalui suatu proses yang bisa ditelusuri tahapan-tahapannya. Inilah sebabnya, prosedur yang ditempuh dalam menghasil-kan pengetahuan yang dihasilkan. Prosedur ini menjadi penting karena di sini, dalam prosedur ini, anggota komunitas ilmuwan dan peneliti dapat melihat bagaimana pengetahuan baru itu diperoleh, metode dan teknik penelitian mana yang diguna-kan, dan bagaimana mengetes validitas pengetahuan tersebut. Sosiologi Amerika, RK Merton, menyata-kan bahwa prosedur keilmuan ini merupa-kan dasar bagi berlakunya asas komunalitas (communality) dalam ilmu pengetahuan yang diwajibkan setiap temuan ilmiah untuk diumumkan dalam publikasi dan ju-rnal-jurnal ilmiah, agar para ilmuwan lain menjadi tahu tentang temuan baru itu dan memberikan pendapat mereka tentangnya. Tindakan itu sekalian untuk mengecek seberapa jauh temuan baru itu diperoleh melalui prosedur yang berlaku umum dan

penelitian ilmiah, dan apakah temuan itu benar-benar merupakan hal baru dalam body of knowledge yang ada hingga saat itu.

Kewajiban Ilmiah Hitung cepat hasil Pemilihan Presiden 2014 oleh dua kelompok lembaga peneli-tian mempunyai dua hasil yang berbeda. Berdasarkan asas komunalitas dalam ilmu pengetahuan, perbedaan hasil ini harus diklarifikasikan melalui pertemuan dan diskusi di antara para peneliti dari dua kelompok lembaga penelitian yang melaku-kan hitung cepat. Klarifikasi itu menyang-kut pertanyaan mengapa terdapat hasil yang berbeda, prosedur penelitian mana saja yang ditempuh oleh setiap kelompok peneliti, dan sejauh mana ada faktor-faktor eksternal (seperti dana atau tekanan poli-tik) yang memengaruhi hasil hitung cepat? Kontroversi mengenai perbedaan hasil ini tidak dapat diselesaikan dengan mengerah-kan massa untuk mendukung hasil hitung cepat dari kelompok peneliti yang satu atau kelompok yang lain. Kalau ini dilakukan, keadaannya lebih kurang sama dengan mengerahkan massa untuk mendukung suatu temuan di sebuah laboratorium medis menyangkut obat kanker atau HIV-AIDS, padahal massa yang dikerahkan itu praktis buta huruf tentang seluk-beluk penyakit kanker dan HIV-AIDS dan kemu-ngkinan pengobatannya. Kesediaan untuk menerapkan transparansi dan akuntabilitas dalam penelitian akan menjamin kredibilitas sebuah lembaga penelitian. Sebaliknya, keengganan untuk bersikap transparan dan akuntabel akan merugikan kredibilitas suatu lembaga penelitian dan bahkan menghilangkan kepercayaan publik terhadap lembaga bersangkutan. Tawaran untuk menunggu pengumuman KPU, dan tantangan agar lembaga yang hasil hitung cepatnya tidak sesuai dengan hasil penghitungan manual KPU harus membubarkan diri, tidak ada relevansinya secara ilmiah, karena dengan membubarkan diri, lembaga bersang-kutan terbebas dari kewajiban memper-tanggungjawabkan hasil hitung cepat yang dilakukannya.

Kita Lakukan Instruksi JokowiBendahara Projo Banten, Agus Setiawan yang cukup aktif bergerillnya dan mensosialisasikan mengata-kan kelompok relawan Projo sudah kerja kerja dan maksimal untuk memnangkan Jokowi, mulai dari Lebak sampai Tangerang di 8 Kabupaten/Kota tersebut tanpa mengenal lelah siang maupun malam, siang kita bagi-bagi atribut partai malamnya kita ketemu berkumpul untuk evaluasi dan agenda be-soknya maka kami merasa cukup puas dengan hasil rekapitulasi suara sebesar 43 persen untuk Jokowi. Meski kalah, tapi terjadi peningkatan suara yang dulu saat polling hanya 26 persen. Dan Agus juga bangga karena di TPSnya dan TPS Sekretariat Pro Jo Banten yang merupakan Basis Golkar, Jokowi bisa menang mutlak.

Ketika proses kampanye berlangsung, Agus dan rekan-rekannya menjalankan strategi turun ke masyarakat, door to door, menyentuh hati masyarakat, menjelaskan visi misi Jokowi dan prestasinya selama menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI. “Kita lakukan seperti instruksi Jokowi,” ujar Agus.

“Kami juga memasang spanduk, membagikan brosur, kaos, stiker dan atribut justru kami membuat tabloid Pro J-J, untuk mengcounter kampanye hitam Tabloid Obor Rakyat, Pro J-J dicetak 35 ribu eksemplar dan sudah dibagikan ke pasar-pasar, ke angkot, supir taksi dan seluruh masyarakat se-Banten” tambah Agus.

Terkait dengan kinerja partai pengusung dan partai koalisi, Agus mengatakan kerjasama yang antara relawan dan partai sudah dan perlu ditingkatkan lagi kedepannya baik karena bekerja bersama-sama dan bergotong royong memenangkan Jokowi.

Untuk ke depannya, Agus berharap relawan Projo di Banten tetap bersatu dan mendukung kemajuan di Banten. Harapan Agus ke depan, ia ingin menselaraskan dengan visi misi Jokowi karena masyarakat Tangerang ingin aman, damai dan sembako murah. “Intinya saya ingin bekerja dan melayani masyarakat Kota Tangerang,” ujar Agus.

Agus SetiawanBendahara Umum Projo Banten,

Page 12: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

12 PRO J - J - Edisi IV / 05 - 18 Agustus 2014

Wong CilikBandung Mawardi

Siapa pemilih Joko Widodo-Jusuf Kalla? Fitri Hari dari Lingkaran Survei Indonesia memberi jawaban: wong

cilik. Janji-janji untuk program pendidikan dan kesehatan menjadi pemicu dukungan wong cilik (rakyat kecil) bagi Joko Wido-do-Jusuf Kalla (Koran Tempo, 9 Juli 2014).

Jargon wong cilik masih bertahan sampai sekarang. Megawati Soekarnoputri semakin menguatkan pengaruh jargon wong cilik saat memimpin PDI Perjuangan. Sekarang, Joko Widodo dianggap ikon pemimpin bagi wong cilik.

Jargon politik muncul di kalangan perger-akan politik untuk menumbuhkan nasion-alisme dan imajinasi dalam membentuk Indonesia. Sejak awal abad ke-20, para tokoh pergerakan politik akrab dengan

Alice Norin “Jatuh Cinta” dengan JokowiMeski berkecimpung di dunia entertainment, Alice Norin mengaku sedikit banyak tahu tentang dunia politik. Sejak munculnya sosok Joko Widodo, Alice seperti 'jatuh cinta' dengan sosoknya, lantaran dianggap beda dengan pemimpin-pemimpin yang ada di Indonesia.

"Nggak terlalu ngikutin politik sebelumnya, sekarang jadi lumayan ngikutin dengan adanya Jokowi. Jokowi sukses menarik hati masyarakat terutama anak muda, jadi ngiku-tin," ujar Alice. "Saya pribadi mendukung. Dari awal saya melihat beliau first impression down to earth bisa jadi hero. Bismillah buat yang terbaik," lanjutnya.

Sebagai masyarakat yang tinggal di Indonesia, Alice menaruh harapan terhadap pemimp-in yang akan memimpin Indonesia tersebut. Harapan menjadi lebih baik dan menjadi Indonesia yang hebat merupakan harapan Alice untuk Indonesia.

"Ya Insya Allah menjadikan Indonesia lebih baik. Semoga bisa bersaing dengan negara lain juga, jadi maju," pungkasnya berharap.

Harapan Mantan Pebulutangkis untuk JokowiSusi Susanti, berharap jika Jokowi-JK terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia, agar lebih mem-prihatikan mantan-mantan atlet yang sudah pensiun. “Ya saya berharap,jika Jokowi-JK terpilih agar lebih diperhatikan mantan-mantan atlet seperti kita, tidak hanya atlet bulu tangkis, tapi atlet yang sudah mengharumkan nama bangsa, agar lebih sejahtera”, kata Susi Santi di PBSI.

Pebulutangkis Taufik juga mengharapkan Jokowi “bisa memikirkan setelah atlet pensiun karena tidak jelas tunjangan masa depannya”. “Pemerintah dan masyarakat hanya melihat kalau mereka berpresta-si tetapi tidak ada masa depannya ... jangan hanya diapresiasi semasa mereka jadi atlet,” kata Taufik dalam diskusi melalui Google Hangouts.“Olah raga Indonesia menurun karena banyak orang tua yang tidak mengizinkan anaknya jadi atlet,” tambahnya.

istilah kromo. Tjipto Mangoenkoesoemo menjuluki diri sebagai “anak si kromo” alias anak dari “rakjat jelata” (M. Balfas, 1952). Julukan ini mengacu kepada pengabdian Tjipto Mangoenkoesoemo bagi kese-hatan kaum jelata dan pendidikan politik. Predikat sebagai dokter Jawa menjadi modal untuk berbaur dan membela kaum kromo dalam represi kolanialisme dan arogansi feodalisme.

Penggunaan jargon kromo masih berta-han sampai masa 1930-an. Sukarno dalam pidato dan tulisannya masih menggunakan jargon kromo, selain mempropogandakan penggunaan jargon marhaen. Risalah Indo-nesia Menggugat (1930) garapan Sukarno membuat penjelasan: “di dalam tangannja kaum kromo dan kam marhaen itulah ter-utama letaknja nasib Indonesia.” Sukarno

pun memberi tuduhan bagi gerakan politik berpamrih elitisme. Sukarno berkata: “...siapa jang menjdalankan politiek ‘salon-sa-lonan’ atau ‘menak-menakan’, siapa yang tidak memperusahakan marhaenisme atau kromonisme – walaupun ia seribu kali se-hari berteriak tjinta bangsa, tjinta rakjat, ia hanyalah mendjalankan politiek jang tjuma ‘politiek-politiekan’ belaka!”

Kesejarahan jargon politik menjadi refe-rensi pembelajaran politik mutahir. Joko Widodo (2014) mengakui bahwa Sukarno adalah mentor dalam berpolitik. Risalah Indonesia Menggugat dianggap mengandung relevansi dengan situasi seka-rang. Sejarah bersambung melalui kesa-daran untuk membela dan memartabatkan kromo, marhaen, wong cilik. Sekarang, jargon paling akrab adalah wong cilik ket-imbang kromo dan marhaen. Jargon selalu memuat situasi zaman dan efek bahasa politik. Zaman untuk jargon kromo dan marhaen sudah berlalu, kita mengingatnya sebagai sejarah.

Pendokumentasian jargon marhaen pernah

dilakukan pleh Sanoesi Pane melalui guba-han puisi berjudul Marhaen. Sanoesi Pane menulis : Kami berdjalan berabad-abad/Dalam djoerang jang gelap goelita/Tidak berharap tidak berhadjat/Tidak berpikir tidak bertjinta. Kaoem Marhaen anak seng-sara/ Kami beekerdja setengah mati/ Orang bersenang tertawa-tawa. Sekarang, Joko Widodo semakin memberi pengesahan atas kebermaknaan wong cilik sebagai “sum-bagan” dari produksi bahasa politik sejak awal abad ke-20: kromo dan marhaen. Kita menganggap ada kesetaraan makna jika menempatkan pemimpin sebagai pembela bagi rakyat.

Joko Widodo justru mengimbuhi perspektif dari pengaruh penggunaan jargon poli-tik, mengacu ke pemahaman agama. Joko Widodo menganggap merhaen, wong cilik, dan kaum duafa menunjuk pada lapisan sosial sama: kalangan tak berdaya secara ekonomi. Kita menantikan Joko Widodo membuktikan pengharapan kromo, mar-haen, wong cilik dan kaum duafa sesudah mendapat amanat melalui peristiwa drama-tis berdalik demokrasi, 9 Juli 2014. (Sumber Koran Tempo)

Prastowo; “Saya Yakin Jokowi Bisa Lebih Baik”

Advokat senior Prastowo yakin Jokowi mampu menegakkan hukum setegak- tegaknya di negara Indonesia. Itu karena ia melihat selama Jokowi memimpin sebagai walikota dan gubernur, Jokowi sudah mempraktekkan penegakan hu-

kum tersebut. “Kenapa saya milih Jokowi, karena beliau yang menjalankan penegakan hukum dengan betul. Dan itu penting bagi negara kita yang mengaku sebagai negara hukum,” ujar Prastowo.

Prastowo juga yakin Jokowi bisa menerapkan visi misinya yaitu menjadikan hukum sebagai panglima karena selama ini memang sudah dipraktekkan oleh Jokowi. Ia juga mengapresiasi pelaksanaan Pemilu yang berjalan dengan baik dan lancar seperti yang diharapkan rakyat. Tapi ia sangat menyayangkan sikap Prabowo yang menolak hasil pilpres dan menarik diri dari proses pelaksanaan pilpres. “Sangat disayangkan se-bagai perwira, justru saya kasihan denganPrabowo, dikelilingi orang-orang yang punya ambisi tertentu. Jadi dia dipakai sekarang,” ujar Prastowo.

Harapan ke depan, Prastowo berharap Jokowi tetap menjalankan kepemimpinan yang pro rakyat seperti saat menjadi Walikota dan Gubernur, meskipun saat ini dia duduk menjadi Presiden.

Page 13: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

13PRO J - J - Edisi IV / 05 -18 Agustus 2014

Anggun Ghally Fitria Galang Projo Kaltim

PROJO Kalimantan Timur; Melawan Tebaran FitnahRelawan Projo Kalimantan Timur

khususnya Balikpapan masih ingat ketika menyaksikan banyaknya tab-

loid Martabat beredar di kawasan perkam-pungan, pesantren dan masjid-masjid di kawasan Balikpapan.

Tabloid Martabat merupakan tabloid yang mengunggulkan Prabowo namun men-jelekkan Jokowi tanpa kebenaran yang valid. Peristiwa seperti itu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi relawan Projo yang sedang berjuang memenangkan Joko-wi kala itu. Beruntung, kerja keras relawan Projo tidak sia-sia. Jokowi menang lebih dari 60 persen di Kalimantan Timur.

Kata Anggun yang sering mendampingi Imam Sugiat, Koordinator Projo Kalim-antan Timur, masyarakat pada dasarnya sudah menyukai Jokowi sebagai presiden karena kesederhanaan dan metode blusu-kan yang dipakai Jokowi saat menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakar-ta. “Yang kita lakukan adalah keliling ke kampung-kampung, membagikan atribut dan mensosialisasikan tentang Jokowi,” ujar Anggun.

Tokoh Budaya dan Seni Minta Prabowo LegowoSejumlah Budayawan mengirimkan

surat terbuka untuk calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto.

Mereka antara lain Goenawan Mohamad, Seno Gumira Ajidarma, dan Mira Lesmana, yang meminta Prabowo legowo menerima hasil Pemilu Presiden 2014.

Di akun Facebook-nya pada 13 Juli lalu, Goenawan menulis sepucuk surat terbuka.

“Tanah Air kita membutuhkan Anda berdua (Prabowo-Hatta Rajasa). Dalam posisi apapun dalam menang atau dalam kalah, demikian ditulis Goenawan.

Kemenangan politik, menurut Goenawan, memang penting. Tapi, kata dia, kehidupan bangsa yang paling mempercayai jauh lebih penting. Dia melanjutkan, kemenangan politik bersifat sementara. “Tapi cita-cita untuk kebebasan Indonesia akan terus menggerakkan hidup anak cucu kita,” tulis Goenawan. Kemenangan politik, kata dia, selalu untuk “aku” atau dia. “Tapi. Indone-sia untuk ‘kita’.”

Joko Widodo, calon presiden nomor urut 2, kata Goenawan, telah menye-but Prabowo-Hatta sebagai patriot dan negarawan. “Berjuta-juta rakuat Indonesia berharap demikian. Mari kita hormati hasil pilihan rakyat 2014,” tulisnya.

Sementara itu, Seno Gumira Ajidama menu-lis singkat dalam surat untuk Prabowo di medi sosial Tumblr. “Mas Bowo yang baik, dengarlah hati nurani Anda. Salam, “ ujar pria kelahiran Boston, Amerika Serikat, itu.

Hal senada disampaikan Mira Lesmana. Sutradara film ini berharap Prabowo legowo dan menyerahkan kepemimpinan Indonesia kepada bapak Joko Widodo. “Bapa akan selalu ada untuk membantu mimpi kita menuju Indonesia hebat,” demikian tulisan Mira.

Sejumlah artis, seperti Ernest Perkasa, Happy Salma, Pandji Pragiwaksono, dan sutradara Joko Anwar, juga membuat surat serupa. Dalam petikan suratnya, Pandji menulis: “Pak Prabowo, Anda saat ini ada di penghujung perjalanan. Sesaat lagi, kerja keras Anda bersa-ma seluruh tim akan bertemu dengan takdir. Apa hasilnya, saya berharap Anda menerima dengan baik dan hati terbuka.”

Surat terbuka itu menyusul sikap Prabowo menafikan berbagai hasil hitung cepat ataupun hitung riil sejumlah lembaga. Prabowo bahkam meminta Komisi Pemilihan Umum tidak melanjutkan proses penghitugan suara.

Memang diakui Anggun, sentimen agama yang menyudutkan Jokowi sangat kencang beredar di masyarakat. Mereka hampir per-caya bahwa bila Jokowi jadi presiden, maka Indonesia menjadi negara kafir atau Syiah.

Kemudian Anggun meyakinkan bahwa sosok Jusuf Kalla merupakan tokoh muslim sejati yang tidak mungkin menggadaikan imannya karena jabatan. Demikian persuasi Anggun kepada masyarakat.

Anggun mengakui beberapa pejabat daerah

di sana sempat mempengaruhinya agar tidak memilih Jokowi JK, namun Anggun membalas argumentasi mereka dengan mengatakan Jokowi adalah sosok yang sederhana, suka blusukan dan tidak meng-gunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi dan politik.

Lalu apa yang dirasakan Anggun ketika mendengar Jokowi menang? “Saya sangat bahagia. Karena satu malam sebelum pen-coblosan, banyak teman-teman saya yang hampir tidak bisa mencoblos karena tidak punya formulir A5, tapi kemudian kami melapor ke RT dan akhirnya 20 orang itu bisa menggunakan hak pilihnya mencoblos nomor 2,” ujar Anggun.

Saat menjalankan tugas sebagai relawan, Anggun mengaku tidak terlalu banyak ber-hubungan dengan anggota partai koalisi. Ia tidak menafikan peran partai koalisi, tapi memang ia melihat peran relawan lebih besar dan banyak daripada partai koalisi. “Tidak seantusias relawan,” ujar Anggun. Keantusiasan relawan itu dilihat Anggun saat melihat relawan yang harus menempuh perjalanan panjang berjam-jam sampai ke

desa-desa meskipun transportasi di daerah Kalimantan sangat sulit.

Setelah Jokowi menjadi presiden, Anggun berharap Jokowi menjalankan apa yang sudah dijanjikannya selama ini. Untuk membuat Indonesia menjadi sejahtera dan makmur.

Goenawan Mohamad

Mira Lesmana

Ibu Empat Anak ini Minta Jokowi Lindungi Anak dan Perempuan

Artis cantik Krisdayanti menaruh harapan besar seandainya Joko Widodo atau Jokowi terpilih sebagai presiden. Ia berharap Jokowi, lebih lagi memberikan perhatiann-ya terhadap perempuan, terutama ibu dan anak.

Sebab, ia adalah seorang ibu dengan empat orang anak. Belakangan ini marak terjadi kekerasan terhadap mereka. Terutama anak-anak yang mengalami pelecehan sek-sual. Ada juga kasus anak hilang.

“Saya ibu dengan empat orang anak, yang pasti menginginkan dari pemerintah memperhatikan kaum wanita lebih banyak.

Kemudian menjaga dengan regulasi dan aparaturnya supaya tidak ada lagi setiap lima menit itu ada yang kehilangan anakn-ya,” ucapnya. Dia berkeyakinan Jokowi bisa melakukannya seandainya terpilih sebagai presiden. Sebab, kinerja bekas Walikota Solo itu, sudah terbukti selama memimpin Ibukota.

“Memang (sebagai gubernur) implemen-tasinya belum terlalu luas, tapi nanti mu-dah-mudahan ketika beliau ada di rumah putih itu (istana), dengan kepercayaan besar dan penuh dari rakyat Indonesia, mudah-mudahan dia bisa mengimplemen-tasikan yang belum terlaksana,” tandasnya.

Istri dari Raul Lemos itu mengungkapkan bahwa dirinya cukup tegang menunggu hasil perhitungan dari KPU pada tanggal 22 Juli.

“Jujur saya deg-degan, mudah-mudahan pak Jokowi-JK terpilih dan bisa memimp-in Indonesia,” ucap Krisdayanti.

Krisdayanti sangat menaruh harapan besar pada sosok Jokowi-JK. “Semoga Pak Jokowi bisa amanah, Insya Allah sesuai dengan keinginan masyarakat. Banyak masyarakat indonesia yang ingin dipimpin oleh beliau,” tandasnya.

KrisdayantiArtis

Page 14: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

14 PRO J - J - Edisi IV / 05 - 18 Agustus 2014

TIGOR Korcab. PROJO Tangsel

Satu-satunya Kota di Pinggiran Jakarta yang Menangkan JokowiDari keseluruhan pemungutan suara Pilpres 9 Juli 2014, hampir seluruh Jabodetabek mengunggulkan Prabowo-Hatta, kecuali DKI Jakarta dan Tangerang Selatan. Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara, Jokowi-JK meraih 359.778 suara dan Prabowo-Hatta mendapat 336.141 suara di Kota Tangerang Selatan.

Semua ini tak terlepas dari kerja keras para relawan Jokowi-JK, termasuk dari para koordinator relawan. Seperti kerja keras Koordinator Projo Tangerang Selatan, Tigor.

Tigor termasuk salah satu tokoh yang dise-gani di Kota Tangerang Selatan. Keaktifannya dalam berbagai organiasi seperti Majelis Kehormatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Ketua Asosiasi Konstruksi di Tangsel dan berbagai organisasi lainnya, membuat masyarakat lebih membuka diri saat Tigor menyampaikan argumentasinya mengapa masyarakat harus memilih Jokowi. Bahkan karena kepercayaan masyarakat terhadap dirinya lah yang membuat istrinya bisa memenangkan satu kursi DPRD Propin-si dengan meraup 8500 suara. “Padahal selama ini istri saya itu pergi kerja jam 7, pulang jam 6 sore, sehingga tidak terla-lu dikenal masyarakat,” ujarnya sambil tertawa.

Tigor memang bukan pengurus partai PDIP, tapi ia selalu memegang dan membagikan ideologi para pendiri bangsa kepada orang-orang di sekitarnya

Di Sulawesi UtaraRelawan Jokowi dan Relawan Prabowo “Aman-aman Saja”

“Lain padang, lain ilalang”, ungkapan itu sepertinya cocok untuk menggambarkan suasana kampanye pilpres yang lalu di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Ketua Projo Sulut, Franko mengatakan suasana kampanye antara dua kubu di sana sangat kondusif. Tidak ada konflik, ancaman dan perilaku tidak mengenakkan seperti di daerah-daerah lain. Dan yang paling berkesan bagi masyarakat Sulut, saat Jokowi hadir langsung memberi kuliah umum disana.

Ya, masyarakat bangga dan senang karena bisa bertatap muka dengan calon pemimp-in impian mereka yang selama ini hanya mereka lihat melalui televisi. Dan Projo Sulut menjadi fasilitator dalam pertemuan tersebut.

Franko menyatakan tidak ada strategi khusus untuk memenangkan Jokowi meski di Sulawesi Utara Jokowi mendapat suara terbanyak. Projo Sulut hanya melaksanakan strategi sesuah arahan dari Rakornas Projo Pusat. Seperti melakukan sosialisasi ke masyarakat, membuat pertemuan, seminar, membagikan atribut kampanye, menyebar pamflet, aksi tanda tangan, memasang spanduk membangun kerjasama dengan

Menangkan Jokowi partai pendukung dan sebagainya. Hanya saja cara mensosialisasikan tinggal menyesuaikan dengan karakteristik warga daerah masing-masing.

Di awal Projo Sulut terbentuk, mereka langsung membentuk Projo di tingkat kabupaten dan kota dan diturunkan lagi membentuk Projo tingkat kecamatan.

Projo Sulut tersebar di 15 Kabupaten/Kota dan juag tingkat kecamatan. Ia mengatakan karena daerah Sulut cukup luas, maka pen-gurus di kabupaten/kota masing-masing berjumlah 20 orang, sedangkan kabupaten/kota sekitar 15-17 orang. “Itu baru pen-gurus, belum lagi relawannya yang sangat banyak,” ujar Franko.

Fokus kerja dari relawan Projo Sulut saat itu adalah “menjual” sosok Jokowi ke masyarakat dan membangun opini di tengah masyarakat. Relawan menjelaskan kepada masyarakat tentang figur Jokowi dan prestasi-prestasi beliau selama ini.

Kerjasama relawan Projo dan partai pengusung dan partai pendukung lainnya cukup baik. “Di Sulut mereka melakukan kerjanya dengan baik, seperti kami pernah melakukan road show dengan partai Nas-dem,” terang Franko.

Franko sendiri bersedia menjadi Ketua Projo karena ingin memperjuangkan sosok

khususnya kepada kaum muda. Pergaulan-nya yang luas dan dipercaya masyarakat Tangsel membuat masyarakat mau mendengar ketika Tigor memberi pengertian tentang Jokowi.

Ia berbicara dengan masyarakat dimana saja, entah itu di warung kopi, pasar, men-datangi para tokoh masyarakat di Tangsel, dan banyak lagi.

Strategi Tigor dan rekan-rekannya untuk mendulang suara di Tangsel dengan cara fokus pada masyarakat pendatang di Tangsel, karena kebanyakan penduduk Tangsel adalah masyarakat pendatang.

Tigor mengakui satu bulan sebelum pen-coblosan merupakan kerja berat buat para relawan. Karena teror fitnah yang diberikan pada Jokowi sangat kencang dan hampir mengubah keputusan mereka untuk memi-lih Jokowi. “Bahkan sempat mempengaru-hi saya juga, karena hampir setiap detik teror-teror fitnah itu bertebaran di media,” ucapnya.

Untung pada akhirnya Projo Pusat mengirimkan banyak atribut dan per-lengkapan kampanye kepada Tigor. Ada 500 buah spanduk yang dikirim ke Pro-jo Tangsel. Tigor kemudian menyebar spanduk di perumahan-perumahan, membagi-bagi kaos, tabloid dan sebagain-ya. Akhirnya semangat masyarakat yang hampir luntur karena fitnah itu bangkit kembali. Bahkan hanya dari tujuh keca-matan di Tangsel, muncul 20 kelompok relawan Jokowi.

Semangat Tigor ini terus membara bahkan sampai tiga hari masa tenang. Ia mengaku sempat dipanggil Bawaslu untuk klarifikasi karena rekannya membagi-bagikan tabloid Pro JJ kepada pedagang pasar saat malam hari. Namun karena tabloid Pro JJ tidak berisi fitnah ataupun menyerang kubu lawan, maka pemanggilan Bawaslu tidak berdampak pada sanksi kepada relawan. “Hanya klarifikasi saja,” ujar pria yang hobi baca dan traveling ini sambil tertawa.

Setelah Jokowi terpilih, Tigor berharap agar kelompok relawan Projo tidak bubar begitu saja. Tapi harus merapatkan ba-risan untuk mengawal kebijakan Jokowi dan ikut berkontribusi dalam membantu program-program yang dicanangkan Jokowi. Langkah pertama dengan cara mengumpulkan seluruh relawan Projo dan mendirikan cabang di seluruh Propinsi di Indonesia.

“Relawan ini harus mempunyai kontribusi ke depan dalam pembangunan bangsa,” ujar Tigor. Menurutnya Projo harus menja-di ormas yang mengawal Jokowi, memberi masukan, menjadi pendamping Jokowi dalam pengawasan, menjadi alat pelindung dari serangan-serangan luar. “Projo men-jadi alat presiden ke depannya. Bagaimana Projo menjadi ormas nasional yang men-gawal beliau, baik dalam bidang program, pengawasan program, masukan-masukan, apapun bentuknya,” ujar Tigor.

Tapi kelompok relawan Projo tidak boleh keluar dari garis awalnya yaitu ideologi yang diusung PDIP. Karena awalnya

pendiri Projo merupakan simpatisan PDIP yang berada di luar struktur.

Sedangkan harapan untuk Jokowi, Tigor berharap Jokowi menepati janjinya. Tigor mengaku ia bukan politisi pragmatis, ia hanya ingin mengedepankan kepentingan rakyat. Karena itu, bila Jokowi tidak me-nepati janjinya, maka ia akan ada di barisan terdepan mengkritisi Jokowi. Akan tetapi ia percaya Jokowi akan menepati janjinya meski butuh waktu.

Jokowi yang jujur, baik dan mampu untuk membuat perubahan di negara ini. Ia berharap agar Projo tetap ada, mungkin bentuknya saja yang diubah. “Projo sebaiknya dijadikan organisasi yang melakukan kontroling kepada Jokowi dan membantu mengawasi pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan,” saran Franko.

Setelah pengumuman kemenangan Jokowi, Franko tidak bisa menggam-barkan betapa bahagianya dirinya ketika figur yang selama ini diper-juangkan ternyata berhasil mem-impin bangsa ini. Ia berharap Jokowi menjadikan Indonesia lebih baik, mengurangi tingkat pengangguran, mengurangi tingkat kemiskinan.

“Intinya Jokowi diharapkan berhasil mensejahterakan rakyat Indonesia,” ujar Franko.

Terkait dengan sikap politik Prabowo yang menolak hasil pilpres dan menarik diri dari proses pelaksanaan pilpres, Franko angkat bicara. Menurutnya sikap Prabowo merupakan manusiawi, terlepas dia merupakan mantan jenderal. Karena Franco sering melihat kasus dimana calon kepala daerah yang kalah akan sulit mengakui kekalahan itu.

FRANKO Korda. PROJO Sulut

Demikian juga dengan Prabowo. “Mungkin saja dia sedang emosional karena kekalahan itu, akhirnya khilaf dengan sikapnya. Mana ada orang yang mau kalah,” tutur Franko kemudian.

Page 15: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

15PRO J - J - Edisi IV / 05 -18 Agustus 2014

Jokowi adalah Kita“A leader is best when people barely know he exists, when his work is done, his aim fulfilled, they will say: we did it ourselves.” — Lao Tzu

Hampir tujuh puluh tahun lamanya Indonesia menikmati kemerdekaan dari jajahan kompeni. Selama beberapa masa jabatan pemerintahan dalam kurun waktu hampir tujuh puluh tahun ini pula, Indonesia dipimpin oleh presiden yang memiliki keunikan karakter kepemimpinan masing-masing.

Soekarno dikenal dengan kepemimpinannya yang kharismatis dan berapi-api. Dibawah kepemimpinannya, Indonesia dikenal sebagai negara yang cukup disegani. Bahkan, sebagai negara yang baru saja merdeka, Indonesia telah mampu menggalang kekuatan non-blok yang mengimbangi perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet pada masa itu.

Soeharto, dengan ketegasan dan tata kelola pemerintahan yang dibangunnya berhasil membawa pembangunan ekonomi di Indonesia. Indonesia yang mengalami inflasi parah, kelaparan, dan terlibat krisis internasional dengan Malaysia berhasil dibawa kembali ke kondisi stabil. Terlepas dari kekurangannya dalam membangun demokrasi, namun tetap ada prestasi Soeharto yang harus diingat oleh bangsa ini.

B.J. Habibie, walau tergolong singkat, berhasil membawa bangsa kita dalam masa transi-si menuju reformasi. Abdurrahman Wahid atau dikenal dengan Gus Dur pun merupa-kan pemimpin yang membawa prinsip egaliter di dalam pemerintahan yang dibangun-nya. Pada masa Gus Dur, istana dan rakyat seolah tanpa jarak.

Megawati Soekarno Putri berhasil menjaga keutuhan NKRI dari aksi terorisme dan dis-integrasi yang marak terjadi pada zamannya. Susilo Bambang Yudhoyono berhasil mem-pertahankan keutuhan NKRI, meredakan gerakan separatis, dan menegakkan kembali kewibawaan Indonesia di mata Internasional. Di bawah kepemimpinan SBY kekuatan ekonomi Indonesia diakui dunia dengan tergabungnya Indonesia dalam G-20.

Terlepas dari banyak kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing presiden yang pernah memimpin negeri ini, tentunya ada kekurangan yang mau tidak mau harus diakui pula. Pelanggaran HAM, merajalelanya mafia peradilan, lemahnya penegakan hukum, peng-abaian nilai-nilai pluralisme, dan kemiskinan masih tetap ada dan hidup di Indonesia. Indonesia yang secara de jure telah merdeka ini, rupanya secara de facto masih belum sejahtera. Hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah dan harus diperjuangkan oleh presiden terpilih 2014 nanti.

Untuk mencapai Indonesia yang sejahtera itulah dibutuhkan pemimpin yang mema-hami penderitaan rakyatnya. Pemimpin yang benar-benar lahir dari rakyat, mengalami keseharian rakyat, dan mengerti pergulatan rakyat sehari-hari untuk dalam menjalani hidup di republik ini. Pemimpin rakyat harusnya lahir dari rakyat, itulah esensi dari demokrasi, pemerintahan yang dari, oleh, dan untuk rakyat.

Diperlukan pemimpin yang bersahaja, sederhana, dan jujur, dan tulus untuk mengabdi bagi kepentingan Indonesia. Pemimpin yang tidak mau berkompromi dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pemimpin yang tidak terbebani dengan masa silam yang suram dan tidak terbelenggu dengan konflik kepentingan para kroninya. Indonesia membutu-hkan pemimpin yang teduh, yang mampu menggelorakan semangat dan harapan rakyat dengan tindakan dan contoh. Bukannya sekedar mengumbar orasi tanpa aksi. Indonesia membutuhkan presiden yang mengayomi bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan kaum yang berbeda. Pemimpin yang menyatukan rakyatnya. Pancasilais singkatnya. Pluralis nyata.

Persoalan yang dihadapi Indonesia memang tidak bisa diselesaikan sendiri oleh sang presiden. Tetapi, peranan presiden itu justru adalah sebagai katalisator perubahan. Menggerakkan rakyat untuk menjalankan peran masing-masing di negara ini, mengger-akkan kita untuk menyelesaikan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Harapan, inspirasi, dan semangat itulah yang dibutuhkan. Pembangunan Indonesia yang berkelanjutan, dibangun dulu dari jiwanya. Maka, tidak salah apabila demokrasi, reformasi yang kita jalankan harusnya lebih dulu membenahi jiwa bangsa ini yang terluka akibat sejarah kelam penindasan hak-hak rakyat. Jika rekonsiliasi nasional tidak dijalankan, negara ini akan bubar. Rekonsiliasi nasional ini, hanya bisa dilakukan apabila kita melakukan rev-olusi jiwa, revolusi mental. Barulah kesejahteraan rakyat bisa diwujudkan (welfare state).

Tugas pemimpin yang benar bukanlah mengambil alih seluruh tugas rakyat dan memi-kulnya sendirian. Pemimpin yang benar harusnya, dari depan ia menunjukkan ketela-danan, dari belakang memberikan dorongan, dan ditengah-tengah rakyatnya ia menjadi

Catatan tentang JokowiNovriantoni KaharDosen Universitas Paramadina

Saya selalu mengibaratkan Jokowi bagaikan pembalap MotoGP asal Spanyol, Marc Marquez, yang terus dibayang-bayangi pembalap kawakan Italia, Valentino Rossi. Tiga bulan sebelum Pemilu Presiden 2014, pengamat sering menyebut Jokowi

superstar yang sulit ditandingi di sirkuit perpolitikan Indonesia. Namun siapa sangka Marquez a.k.a Jokowi terus dipepet Rossi a.k.a Prabowo sampai di lap-lap terakhir. Kenapa ini terjadi? Tak mudah merenggut cinta-kasmaran masyarakat Indonesia kepada Jokowi. Namun kombinasi beberapa hal sempat jua membuat cinta itu goyah. Pertama, ada Obor Rakyat, tabloid yang sangat jorok memainkan isu suku, agama, ras, dan antar golon-gan (SARA) dalam mendiskreditkan Jokowi. Banyak saya jumpai masyarakat, awam maupun terdidik, yang sempat termakan info beracun tabloid ini. Kedua, kacaunya pola kampanye Jokowi dibanding rivalnya. Sebuah media Australia pernah mengulas soal ini. Yang paling parah adalah soal keukeh-nya Jokowi menem-puh jalur darat agar dapat menyapa sebanyak mungkin rakyat. Padahal, dengan durasi terbatas dan wilayah Indonesia yang begitu luas, semestinya Jokowi lebih sering naik jet dan helikopter guna menunjang di masa kampanye. Ketiga, banyak memang yang jatuh cinta kepada Jokowi, tapi cinta itu gampang pula goyah oleh faktor-faktor di luar Jokowi. Saya banyak dengar orang bilang begini: “Jokowi-nya orang baik, tapi sayang dia diusung PDIP!” Agak aneh, orang mencari-cari aspek tercela di luar diri Jokowi, sementara Prabowo Subianto yang punya rekam jejak kurang elok justru terbantu oleh unsur-unsur di luar dirinya. Kombinasi tiga aspek inilah yang saya lihat terus menggerus elektabilitas Jokowi. Bahkan menurut survei lembaga yang kredibel, elektabilitas Jokowi nyaris disalip Prabowo sejak akhir Juni. Ketika jarak keunggulan itu tinggal 0,5 persen, salah seorang pakar poitik Indonesia kepada saya pernah berkata: “Jika percaya wahyu, sekaranglah waktunya bermohon!’’ Rupanya, keajaiban masih menyambangi perpolitikan Indonesia. Di lap-lap terakhir, banyak hal positif menghinggapi kubu Jokowi-JK. Sebaliknya, muncul beberapa blun-der di kubu Prabowo-Hatta. Misalnya protes keluarga Gus Dur terhadap eksploitasi ungkapan kutipan almarhum. Juga ungkapan “sinting” seorang anggota tim sukses Prabowo-Hatta ketika menanggapi janji Hari Santri dari Jokowi. Namun yang paling menakjubkan adalah dukungan berbondong-bondong dan bergelombang dari para relawan dan figur-figur publik saat awal Juli. Munculnya cuitan #AkhirnyaMilihJokowi dari selebritas ber-follower jutaan macem Sherina dan kawan-kawan amat besar pengaruhnya terhadap pemilih galau dan kaum pemula yang condong ke Prabowo Hatta. Konser 2 Jari, yang tiada berbayar dan masif, ikut pula menambah energy positif kepada Jokowi-JK sehingga tampil prima di debat putaran terakhir. Semua itu, tak syak lagi, membuat elektabilitas Jokowi kembali naik dan berjarak 3 persen pada sur-vey LSI 3-5 Juli. Baliknya tren positif ini mebuat bos LSI, Denny J.A, yakin bahwa cinta kepada Jokowi telah kembali dan Jokowi-JK akan menang tipis.

inspirator dan membangun semangat pantang menyerah (ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani). Justru pemimpin seperti inilah pemimpin yang diidam-idamkan rakyat.

Jokowi menunjukkan semua itu. Sebagai gubernur, ia menunjukkan keteladanan. Tatkala mewajibkan seluruh PNS DKI Jakarta bersepeda, ia menunjukkan keteladanan dengan ikut bersepeda pula. Ia berbaur di masyarakat, tak segan masuk ke daerah kumuh bahkan ketika media tidak meliput. Kehadirannya menjadi inspirasi bagi pribadi-pribadi yang berinteraksi dengannya. Dari belakang, Jokowi mendorong proyek mobil SMK di Solo sehingga buah karya anak-anak SMK itu berhasil dikenal luas oleh publik. Tanpa hendak memuji-muji Jokowi, namun itulah fakta yang sudah diketahui umum, sebuah notoire feiten. Kiprah seperti ini menunjukkan adanya kualitas dan kapasitas sebagai pemimpin tidak hanya untuk lingkup kota ataupun provinsi, tetapi juga nasional.

Keteladanan dan ketulusan inilah menjadi harapan besar rakyat Indonesia. Semoga pilpres tanggal 9 Juli 2014 nanti memberikan hasil yang sesuai dengan harapan rakyat Indonesia. Memberikan napas baru bagi kehidupan rakyat Indonesia menuju kepada negara Indonesia yang sejahtera dibawah kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai pasangan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang baru.

Jakarta, 7 Juli 2014Dr. Frans H. Winarta, S.H., M.H.Advokat Pejuang Hak Asasi ManusiaKetua Umum - Gerakan Masyarakat Pluralisme Indonesia (DPP GEMPI)

Page 16: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

16 PRO J - J - Edisi IV / 05 - 18 Agustus 2014

Ini Harapan Masyarakat untuk JokowiPetani : “Jokowi Jangan Hapus Subsidi Pupuk dan Harus Menekan Impor”Ketua Umum Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir menyambut baik terpilihnya Jokowi sebagai presiden baru. Ia meminta Jokowi mampu melindungi petani salah satunya dari serbuan produk pertanian impor.

“Saya sambut baik Pak Jokowi sebagai presiden baru. Saya ingin Pak Jokowi lebih memperhatikan sektor pertanian dan melindungi petani salah satunya dari serbuan produk pertanian impor,” ungkap Winarno. Setelah itu ada sejum-lah pekerjaan rumah berat lainnya yang harus dilakukan Jokowi untuk membenahi sektor pertanian. Seperti pencetakan lahan pertanian baru, memperbaiki infrastruktur pertanian dan penggunaan teknologi perta-nian. Cara tersebut dilakukan agar tercipta kedaulatan pangan.

“Saat ini perhatian pemerintah melihat sektor pertanian baru 70%, kita ingin 100%. Saat ini 52% infrastruktur irigasi pertanian kita banyak yang rusak. Intinya bagaimana menciptakan kedaulatan pangan di dalam negeri,” tuturnya. Cara tersebut hanya dapat dilakukan dengan dukungan anggaran pemerintah yang kuat. Sehingga dengan dukungan anggaran yang cukup besar di sektor pertanian, semangat Indonesia untuk berswasembada pangan dapat ter-cipta. “Kita juga ingin Pak Jokowi mencoba aplikasi sistem tata niaga pangan seperti di Thailand yaitu sistem pusat pasar pangan. Bagaimana ini semua dilakukan intinya adalah dukungan anggaran yang kuat di sektor pertanian,” katanya

Pesan Nelayan untuk JokowiNelayan di daerah Medan Labuhan, Su-matra Utara menilai kesejahteraan mereka selama ini masih rendah, sehingga mereka berharap calon presiden Joko Widodo dap-at memperhatikan hal tersebut jika menjadi Presiden terpilih.Rahfizah, salah satu nelayan yang telah ber-layar sejak umur 10 tahun mengungkapkan kesulitan nelayan adalah wilayah tangkap ikan yang sudah rusak karena alat tangkap

yang merusak. Dan biasanya dimiliki pen-gusaha besar, sehingga hasil tangkap ikan tidak maksimal. Karena itu ia ingin agar Jokowi memperhatikan hal itu.

Berbeda dengan nelayan Samsudin Siregar yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan bantuan kapal nelayan pada Jokowi. “Kami kesulitan karena belum ada bantuan untuk kapal nelayan, sementara kapal-kapal kami yang sudah berumur 10 tahunan hampir rongsok dan tidak bisa beroperasi,” jelasn-ya. Belum lagi, komposisi ikan dan nelayan di daerah tersebut tidak ideal.

Samsudin mengatakan gejala ‘over fishing’ atau kelebihan nelayan dibandingkan hasil tangkapan membuat nelayan disekitar daerah tersebut terancam tidak bisa makan jika tidak ada penanganan lanjutan dari pemerintah. Para nelayan ingin agar Jokowi mengatasi permasalahan mereka.

Bankir: Bila Jokowi Presiden, Semoga Situasi Ekonomi StabilDirektur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Ahmad Baiquni mengungkapkan, pihaknya mengharapkan pemerintahan baru dapat mewujudkan per-tumbuhan ekonomi yang kondusif sehing-ga perbankan dapat memperoleh semacam insentif atau peluang untuk ekspansi kredit.

Selain itu, harapan lain yang diutarakan Baiquni adalah situasi politik yang semakin stabil. Oleh karena itu, sentimen-sentimen positif pun dapat terus menghiasi iklim usaha di Tanah Air.

“Mudah-mudahan dengan situasi politik stabil, dengan pilpres yang aman akan memberi sentimen positif terhadap per-tumbuhan ekonomi ke depan. Tentu ini faktor-faktor yang membuat kita optimis-tis, paling tidak di masa-masa yang akan datang,” ujar Baiquni.

Pedagang Warteg ; Jokowi Bisa Kendalikan Harga SembakoHaryadi Himawan selaku koordinator Blusukan (Bulak Sumur Untuk Jokowi-JK)

mengatakan para pedagang Warteg sebagai pengusaha rumah makan rakyat kecil memiliki harapan yang besar terharap Jokowi-JK untuk mengembangkan bahan pangan lokal.

“Kita disini ngomong kedaulatan pangan, bahwa untuk tempe saja harus impor. Kita ingin jika Jokowi meningkatkan pangan kedelai lokal,” katanya. Sementara itu, Nurul Cahaya Hakim selaku pengusaha Warteg mengharapkan, agar Jokowi-JK bisa mengendalikan harga sembako yang sam-pai saat ini tidak tentu arah harga jualnya.

Tak berbeda hal dengan Cahaya sebagai anggota Paguyuban Warteg Indonesia, Buswan Kumarga salah satu pemilik resto-ran di Jakarta pun ikut berpatisipasi untuk menyeruarakan pengadaan bahan pokok pangan.

Melihat sosok Jokowi yang sederhana, Buswan pun yakin jika Jokowi mampu memfasilitasi para petani Indonesia untuk lebih maju menghasilkan bahan pangan yang berkualitas.

Perhimpunan Indonesia Tionghoa Berharap Jokowi Hapus Diskrimi-nasi RAS di IndonesiaPerhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) meminta Jokowi bersama Jusuf Kalla dapat menghapus diskriminasi suku, agama, dan ras di Indonesia. Selain itu, Inti yakin Joko-wi dapat menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat jika nanti terpilih pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.

Menurut dia, harus ada tindakan yang tegas untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM. Kemudian, Benny juga meminta Jokowi menuntaskan kasus korupsi. Khusus untuk di Bandung, mereka meminta Jokowi memperhatikan industri tekstil di Bandung serta para buruhnya.

Pengusaha; Jokowi Segera Susun Action Plan dan MerealisasikannyaKetua Umum Asosiasi Pengusaha Indone-

sia (APINDO) Sofjan Wanandi mengatakan pengusaha menyambut baik kemenangan pasangan tersebut dan diharapkan mampu bekerjasama secara baik dengan pemerin-tah yang dipimpin oleh Jokowi nantinya.

“Tentu rencana kerja kedua harus didukung oleh pengusaha supaya bisa mempercepat pembangunan di Indonesia. Jadi harus bisa bekerjasama dengan semua,” ujarnya.

Menurut Sofjan, hal pertama yang perlu dilakukan oleh pasangan ini usai dilantik pada Oktober mendatang yaitu menyusun action plan dan segera merealisasikannya.“Kita perlukan betul-betul action plan den-gan semua rencana yang baik. Kalau tidak ada action plan percuma juga, ini yang harus didahulukan, saya pikir semuanya akan berjalan baik,” katanya.

Organisasi; Jokowi Harus Mampu Mengadopsi Pemikiran Bung Kar-no Kemudian MendaratkannyaWakil Ketua Umum FRONT PENA BK (Pemuda Nasionalis Bung Karno) Feri-gatten mengatakan bahwa FRONT PENA BK sebagai wadah para pemuda yang selalu menggali pemikiran-pemikiran Bung Karno menyambut baik Kemenan-gan Jokowi-JK dan di harapkan dengan kemenangan tersebut mampu menggali kembali konsep-konsep Kepemimpinan Bung Karno yang Up To Date yang dapat di implementasikan dengan Kondisi Kekinian.

Sebab menurut Bung Ferry banyak sekali pemikiran-pemikiran Bung Karno yang sangat Releven untuk diambil dan di pergu-nakan oleh Jokowi-JK dalam rangka mem-bangun Karakter Bangsa & Negara apalagi Jargon Kampanye Revolusi Mental tersebut sebenarnya sejalan dengan konsep-konsep dan pemikiran-pemikiran Bung Karno.

“Masa negara Lain dapat menerapkan konsep dan pemikiran-pemikiran Bung Karno dalam memajukan dan mensejahter-akan Bangsanya masing-masing sementara Fouding Father kita yang menggali dari Bumi Pertiwi ini tidak di terapkan,”tandas Bung Ferry

Dibanding Pilpres 2009, Pilpres tahun 2014 lebih curang. Analis politik Lem-baga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menilai, kecurangan yang terja-di pada Pilpres 2014 lebih masif dan terstruktur. Karena itu Pilpres tahun ini kecurangannya lebih berani dan kasar.

"Pilpres kali ini paling brutal," kata Boni di Galeri Cafe, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2014). Menurut Boni, brutalnya kecurangan pemilu dimulai dari tingkat bawah, seperti tempat pemungutan suara dan penyelenggara pemilu di tingkat kelurahan.Sedangkan Pilpres sebelumnya dilakukan secara sistematis tetapi pergerakannya senyap. Sebab, permainannya waktu Pilpres 2009 pada data-data yang sudah diakumulasi oleh Komisi Pemilihan Umum.

"Tapi kali ini permainannya itu dimulai dari tingkat bawah. Seperti memunculkan pemilih siluman dan metode ini pernah ditemukan di tahun 2006 di Pilkada Depok, Jawa Barat, untuk mencoblos secara tertentu," ungkapnya. Selain kecurangan, politik uang yang terjadi selama Pilpres 2014 pun diyakini lebih bru-tal. Sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi sejumlah indikasi pencucian uang terkait dengan perhitungan suara pemilihan presiden 2014. Koalisi menemukan indikasi keterlibatan kepala daerah dalam praktek politik uang.

"Soal keterlibatan kepala daerah dan birokrat di dalam upaya mengubah hasil pilpres tanggal 9 Juli kemarin, kami menyampaikan beberapa informasi yang kami dapat di lapangan, termasuk yang di luar negeri, yang di Malaysia, yang Hongkong. Kami juga menjelaskan beberapa model kejahatan, seperti politik uang dan intimidasi, tapi dalam konteks ini yang terkait dengan KPK, yaitu politik uang," kata Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, yang juga anggota Koalisi, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Pilpres Tahun Ini Lebih Haris menyebutkan, ada indikasi pengucuran uang kepada beberapa kepala daerah dan birokrasinya untuk mengintervensi perhitungan suara pilpres 2014. Hal yang menarik, lanjut dia, ada informasi yang menyebutkan bahwa salah seorang calon presiden be-rangkat ke Papua dengan pesawat pribadinya untuk menemui pejabat daerah di Papua.Dia juga menyampaikan ada indikasi kecurangan terkait proses perhitungan suara di Bangkalan dan di Johor, Malaysia.

Selain itu, Haris menyebut adanya indikasi penggunaan kekuasaan untuk membuka nama data base guru yang digunakan untuk mengirim amplop-amplop agar mempen-garuhi pilihan guru-guru tersebut."Jadi kalau menurut teman-teman dari FSGI (Federasi Serikat Guru Indonesia), data guru itu adalah data rahasia yang tidak boleh digunakan untuk kepentingan tertentu. Jadi kalau misalnya di sana dipakai oleh Golkar waktu pileg dan dipakai oleh capres nomor satu, kami menduga ada keberpihakan Kemendikbud terhadap capres nomor 1," kata Haris. Dia juga mengatakan bahwa KPK merespon baik laporan ini. Kepada Koal-isi, KPK berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut. Haris menambahkan, KPK sudah mendapatkan informasi yang serupa dengan informasi yang disampaikan Koalisi.

"Tapi mereka akan melakukannya dalam waktu dekat ataupun dalam waktu jangka menengah. Kira-kira intinya kurang lebih seperti itu, akan ada beberapa tindaklanjut lagi yang akan kami lakukan, seperti pelaporan resmi dan juga sharing informasi yang lebih dalam," tuturnya.

Selain melaporkan kepada KPK, Koalisi berencana melaporkan temuan tersebut kepada lembaga lain, di antaranya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Haris menyayangkan langkah Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemili-han Umum yang belum mau menerima kedatangan mereka.

CURANG

Page 17: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

17PRO J - J - Edisi IV / 05 -18 Agustus 2014

Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto yang memandang bila Jokowi memenangi pilpres dan menjadi Presiden untuk periode 2014-2019, ekonomi Indonesia bakal menguat.

“Namun, kondisi ini tergantung kepada kabinetnya nanti, sebaiknya jangan melibatkan banyak parpol,” ujarnya.

Dia memandang, menguatnya Rupiah dan IHSG karena dorongan pencapresan Jokowi bukan hanya fenomena sesaat. “Malahan kondisi ini akan selamanya menggairahkan pasar dan forever,” jelas dia. “Kalau pasar dan dunia usaha merespon positif pencapresan Jokowi, maka ekonomi diperkirakan akan membaik. Rupiah dan IHSG juga akan men-guat. Itu semua karena gairah baru lantaran ada ekspektasi yang lebih baik,” ungkapnya.

Sebelumnya, usai pengumuman pencapresan Jokowi, bursa saham merespon positif. In-deks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 3,23 persen, melonjak 152,48 poin ke level 4.878. LQ 45 juga ditutup berada di zona hijau 4,56 persen atau 36,26 poin ke level 830,67. Padahal, pada

Ekonom: Jika Jokowi Presiden, Ekonomi Membaik 5 Tahun ke Depan

pembukaan perdagangan hari ini IHSG berada di zona merah. Tak hanya IHSG saja yang menguat Rupiahpun ikut merespon positif kabar tersebut. Rupiah menguat di level Rp 11.421 per dolar AS mengikuti perkembangan pasar saham yang ikut membaik. Sentimen positif investor dan pelaku pasar atas pencapresan Jokowi, ikut mengangkat Rupiah dari keterpurukan.

Riyadi, seorang tokoh masyarakat di Hayam Wuruk Kota Jakarta menilai perjalanan pelaksanaan pilpres

cukup baik dan berhasil karena Indone-sia sudah mampu menjalankan sistem demokrasi dengan tertib dan damai. Yang terpenting adalah semua pihak harus taat pada hukum dan konstitusi seh-ingga pelaksanaan pemilu ke depannya Indonesia bisa lebih siap menjadi negara demokrasi terbesar setelah Amerika Seri-kat dan India.

Hanya saja Riyadi menyayangkan sikap Prabowo yang tidak mencerminkan sikap calon pemimpin yang negarawan. Riyadi berharap agar semua pihak bisa bersatu padu, bahu membahu membangun bangsa tanpa ada yang merasa kalah dan menang

dan tetap bersatu. Ia menjadikan barometer kepemimpinan yang baik dan demokratis seperti yang dilakukan Jokowi dan Ahok, dimana keduanya berasal dari partai yang berbeda, namun bisa bersinergi saling men-dukung satu sama lain. “Semua kita harus bahu membahu, sebagai anak-anak bangsa, sehingga negara ini lebih maju untuk ke-makmuran dan kesejahteraan rakyat. Saya harapkan semua masalahnya bisa beres dengan damai,” ujar Riyadi. Pandangan Riyadi tentang kepemimpinan Jokowi ke depan, ia optimis Jokowi akan menjalankan pemerintahan dengan baik. Karena Jokowi akan memilih menteri-men-teri profesional, bukan lagi berdasar bagi-bagi kue dan kepentingan kelompok-nya. “Yang terpenting Jokowi harus bisa membangun team work yang kuat karena

ia juga tidak bisa berjalan sendiri, ia butuh bantuan para Mentri-Mentri yang profe-sional, jujur, dan siap bekerja.” ujar Riyadi. Ia percaya Jokowi merupakan sosok pem-impin yang sederhana, terbuka dan mau menerima masukan dari masyarakat. Meski Riyadi sadar bahwa Jokowi dan JK adalah manusia juga bukan malaikat yang sempur-na. Karena itu keterbukaan mereka untuk menerima saran akan lebih baik untuk pemerintahan mereka ke depannya.

Sebagai tokoh masyarakat, Riyadi berharap Jokowi dan JK tegas dan tidak pandang bulu menindak pelanggar hukum. “Betul-betul mengurus negara untuk kesejahteraan rakyat negara harus hadir disetiap tindakan anarkis yang dilakukan oleh satu kelom-pokn ke komunitas lainnya,” tuturnya.

Jokowi Harus Bisa Membangun Kabinet yang Kuat

Jokowi Punya Political Will untuk Menegakkan HukumNotaris Uttiek melihat produk hukum di Indonesia sudah sangat cukup.

Akan tetapi masalahnya adalah minimnya keinginan para pemimpin bangsa ini untuk melaksanakannya. “Tapi saya percaya Jokowi memiliki

political will untuk menegakkan hukum,” ujar Uttiek.

Yang dibutuhkan negara ini menurutnya bukan hanya orang pintar, tapi orang yang juga memiilki kredibilitas, integritas, jujur, bersih dan berkomitmen untuk menegakkan hukum. Dan itu pada diri Jokowi.

“Dia akan memilih kabinet yang memenuhi kriteria itu. Maka dengan sendirinya penegakan hukum yang baik akan berjalan,” ujar Uttiek yakin.

Ia mengapresiasi Jokowi ketika mulai membuka partisipasi rakyat menjelang pemer-intahannya. Yaitu meminta masukan dari rakyat, kira-kira siapa yang cocok menjadi menteri. “Setidak-tidaknya itu membuktikan Jokowi ke depannya akan sering melibat-kan rakyat dalam pemerintahannya,” ujar Jokowi.

Uttiek berharap agar Jokowi bisa menegakkan pemerintahan yang bersih dan jujur. Memang Uttiek menyadari korupsi tidak bisa dihilangkan seketika, tapi komitmen itu harus ada tanpa tebang pilih. Dan keterlibatan partai dalam pemerintahan Jokowi tidak boleh mendikte kebijakan Jokowi sehingga menyimpang dari pemerintahan yag bersih dan jujur.

Riyadi / Aseng

Selain sikap Prabowo yang menolak pilpres dan menarik diri dari proses pilpres, Uttiek melihat pilpres kali ini sangat menarik yang pernah terjadi sepanjang pemilu di Indone-sia. Karena tingkat swing voter paling sedikit. “Sekarang semua semangat memilih itu karena Jokowi,” kata Uttiek.

Menanggapi sikap Prabowo, Uttiek mengatakan memang membutuhkan kedewasaan un-tuk menerima satu kenyataan. Karena kemenangan dan penetapan KPU sudah ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan dan semua permasalahan sudah diklarifikasi di tingkat bawah. “Menurut saya penetapan KPU sudah final,” katanya kemudian.

Utiek R. Abdurachman, SH, MLI., MKn

Page 18: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

18 PRO J - J - Edisi IV / 05 - 18 Agustus 2014

JOKOWI PRESIDEN PILIHAN RAKYATQUICK COUNT LEMBAGA SURVEY KREDIBEL; JOKOWI-JK KALAHKAN PRABOWO-HATTA

Isak tangis pecah. Sambil berlinang air mata, Puan Maharani memeluk erat sang ibunda, Megawati Soekarnoputri.

Keduanya menangis. Dua perempuan dari klan Soekarno itu tak kuasa menahan emosi ketika hasil hitung cepat (quick count) yang terpampang di layar besar di rumah Mega, memperlihat-kan pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla memperoleh hasil pemilu presiden 9 Juli 2014, sebesar 52,72 persen. Sementara lawan mereka, pasangan capres dan cawapres Prabowo Subiato-Hatta Rajasa mendapatkan 47,28 persen.

Meski penghitungan belum 100 persen, namun hasil quick count lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang ditayang-kan MetroTV itu kontan membuat suasana di rumah Mega di Kebagusan, Jakarta Selatan, diliputi keharuan.

Terlihat wajah cawapres Jusuf Kalla, yang juga hadir di rumah itu, diliputi suka cita. Mega dan JK bersalaman. Bersama tim pemenangan, keduanya berjalan beriringan menuju meja panjang untuk segera meng-umumkan kemenangan itu. “Alhamdulillah setelah melakukan kewajiban selama 5 tahun memberikan hak pilih kita, pada Rabu 9 Juli 2014, kita saksikan suatu proses penghitungan bahwa pasangan Ir. Joko Widodo bersama Bapak H. Jusuf Kalla telah dapat dinyatakan sebagai presiden RI versi quick count," kata Mega di hadapan media dan pendukungnya, Rabu 9 Juli 2014.

Di hari yang sama, keharuan juga melipu-ti kediaman mendiang ayahanda capres Prabowo Subianto, Sumitro Djojohadiku-sumo. Usai menyaksikan hasil quick count dan melihat perolehan suaranya -- versi sejumlah pollster lebih tinggi dari rivalnya, Jokowi-JK, Prabowo spontan sujud syukur di lantai rumah di kawasan kebayoran

Baru, Jakarta Selatan itu.Aksi ini diikuti Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, dan politisi PPP Ahmad Yani. Dibelakangnya, para pendukung ramai meneriakkan asma Allah. “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Prabowo-Hatta menang,” teriak mereka.

Kedua kubu saling klaim memenangkan pilpres. Kubu Prabowo-Hatta mengklaim menang berdasarkan quick count 4 lembaga survei, yakni Lem-baga Survei Nasional (LSN) –ditenggarai milik ketua team sukses, Indone-sia Research Center (IRC) –ditenggarai didanai oleh Harry Tanoesoedibyo, Puskaptis –ditenggarai milik orang PKS, dan Jaringan Suara Indonesia (JSI)

–dienggarai milik Didik Sarbini.

Sementara kubu Jokowi-JK mengklaim menang berdasar-kan hasil quick count 7 lembaga survei yang terintegritas yakni CSIS Cyrus Network, Litbang Kompas, Radio Republik Indonesia (RRI), Saiful Mujani Research Center (SMRC), Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Indikator Politik Indonesia, dan Populi Center. Namun berdasarkan hasil quick count RRI terhadap 97% suara yang masuk, Jokowi-JK unggul dengan memper-oleh 52,60% suara. Sedangkan lawannya, Prabowo-Hatta memperoleh 47,40% suara. Kemenangan Jokowi-JK juga terlihat dari hasil quick count Litbang Kompas terhadap 100% suara yang masuk, Jokowi-JK memperoleh 52,34% suara. Sedangkan Prabowo-Hatta 47,66% suara. Ke-unggulan pasangan yang diusung PDIP, Partai Nasdem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI ini juga terlihat dari hasil quick count 6 lembaga survei lainnya, yakni CSIS Cyrus Network, SMRC, LSI, Indikator Politik Indonesia, Populi Center, dan Poltracking.

Kendati demikian, kubu Prabowo-Hatta belum mau men-erima kemenangan lawannya. Dengan merujuk pada hasil quick count LSN, IRC, Puskaptis, dan JSI, mereka juga mengklaim menang.

Kondisi ini membuat masyarakat bingung sekaligus resah. Di satu sisi masyarakat bingung hendak memper-cayai siapa, di sisi lain pubik resah, takut perbedaan ini bisa menimbulkan gesekan atau benturan antara pen-dukung dua kubu capres.

Jokowi sendiri mengumumkan kemenangannya dua kali. Setelah di rumah Mega, gubernur nonaktif DKI Jakarta itu kembali menegaskan kemenangannya versi quick count di Tugu Proklamasi, Jakarta.

“Dari hasil quick count lembaga yang kredibel, yang mereka terbiasa dengan hasil yang akurat, tadi sudah diumumkan. Dari CSIS 52% : 48%, Litbang Kompas 52,3% : 47,6%, SMRC 52,8% : 47,2%, dari Indikator 52,6% : 47,3%, RRI 52,5% : 47,5%, LSI 53,3% : 46,7%," ucap Jokowi di hadapan ribuan pendukungnya.

“Prabowo Sujud syukur, mensyukuri hal yang dia anggap sudah mutlak jadi milik nya

Jokowi menegaskan kemenangannya versi quick count di Tugu Proklamasi, Jakarta

KPU Dituding Tidak Adil Suharso : KH Maimun Minta PPP Menerima Hasil

Koalisi Merah Putih meminta Komisi Pemilihan Umum menunda proses rekapitulasi hasil pemilu presiden yang sedang berjalan. Ini disebabkan, banyak rekomendasi Bawaslu terkait pemilihan ulang karena terjadinya kecurangan tidak dilaksanakan KPU.

Hal itu disampaikan Idrus Marham selaku Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dalam konferensi pers Minggu (20/7). Hadir dalam acara itu capres Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua umum PPP Suryadharma Ali, Presien PKS Anis Matta, Ketua Umum PBB MS Kaban dan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hat-ta Mahfud MD. Sebelumnya, dalam per-temuan juga terlihat Amien Rais dan Zu-lkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional, serta Max Sopacua dari Partai Demokrat. “Pak Syarif Hasan tadi SMS saya, beliau lagi di luar negeri sehingga tidak bisa datang.” kata Idrus.

Idrus menuding terjadi gerakan masif untuk merekayasa hasil pilpres. “Ini ketidak adilan, dan (ada) berbagai kecurangan yang memengaruhi hasil pilpres,“ kata Idrus. Hal ini telah disampaikan kepada Bawaslu yang juga telah merekomendasikan penyelesa-ian masalah ini kepada KPU pusat. “Kami meminta KPU pusat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang direkomendasikan Bawaslu dan tidak melanjutakan rekapitu-

lasi sampai salah ini selesai,” katanya.Idrus mengatakan, anggota KPU yang tidak menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu harus di pidanakan. Pihak Prabowo-Hatta memiliki data lengkap terkait kecuran-gan itu. Ia tak memaparkan isi data itu, memberi contoh kecurangan, seperti di Sumatera Utara dan Jawa Tengah. “Di Jawa Timur, rekomendasi Bawaslu harus ada PSU (pemungutan suara ulang) di kabupaten kota, di Jakarta PSU di 5.814 TPS,” kata Idrus. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu juga diminta bertindak tegas terhadap oknum-oknum penyelenggara pemilu yang mengabaikan rekomendasi Bawaslu. Idrus juga menuding, ada oknum-oknum penyelenggara pemilu yang terlibat dalam rekayasa pemilu.

Tugas sudah selesaiDalam kesempatan yang sama, Prabowo mengimbau agar semua penyelenggara pemilu bertindak sesuai dengan sumpah-nya, yaitu menjamin proses pemilu bersih dan transparan.

Prabowo mengatakan, timnya menuntut hal yang sudah dijamin undang-undang, yakni ketidak beresan diperiksa Bawaslu, dan Bawaslu memberi rekomendasi PSU, dan KPU wajib melaksanakannya. Konse-kuensi tidak dilaksanakan adalan ancaman pidana. “Kami mempertanyakan legitimasi seluruh proses ini. Kita bisa anggap semua ini cacat,” katanya.

Adapun Mahfud MD mengatakan, pros-es hukum yang akan ditempuh Koalisi Merah Putih bukan menjadi domain tugasnya sebagai Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta. Menurut Mahfud, tugasnya sudah selesai. Urusan hukum akan ditan-gani pengacara. Sementara Aburizal Bakrie membantah Golkar berkomunikasi dengan pihak Joko Widodo ataupun PDI-P. “Tidak ada komunikasi dengan pihak mereka baik dari saya maupun Golkar,” katanya.

Fatwa sesepuh PPPKetua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH Maimun Zubair meminta semua kader PPP untuk mener-ima keputusan KPU yang akan ditetapkan pada Selasa (22/7).

Menurut Wakil Ketua Umum PPP Su-harso Monoarfa, hal itu disampaikan KH Maimun saat dirinya dipanggil ke Pondok Pesantren Al Anwar di Rembang, Sabtu. Dia datang menemui KH Maimun Zubair bersama Ketua DPP PPP Arwani Thomafi. “Beliau itu tokoh yang sangat dihomati. Pak Prabowo datang ke KH Maimun Zubair, Pak Jokowi juga datang ke KH Maimun Zubair. Saya kesana karena ingin menden-garkan fatwa beliau meminta PPP meneri-ma keputusan KPU,” papar Suharso. Selain itu, KH Maimun juga meminta PPP agar mendukung pemerintahan mendatang un-tuk bisa menjadi pemerintahan yang kuat dan stabil sehingga bisa menyejahterakan rakyat. Wakil Ketua Umum DPP Golkar Sharif Cicip Sutadjo menilai tidak perlu ada penundaan pengumuman KPU terkait hasil rekapitulasi. Dia berpendapat, semua pihak perlu menghormati agenda pengumuman hasil rekapitulasi nasional. “Kalaupun ada kecurangan, bisa diajukan ke MK,” kata Sharif di Jakarta, Sabtu (19/7).

Page 19: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

19PRO J - J - Edisi IV / 05 -18 Agustus 2014

KECURANGAN SELAMA PILPRESDelapan Jenis Kecurangan Pilpres yang Sistematis

Sebanyak delapan komunitas besar relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla membeberkan delapan jenis kecu-rangan pada Pilpres 2014. Delapan

jenis kecurangan tersebut diduga memiliki dua motif atau tujuan, menggembosi suara Jokowi-JK dan menggelembungkan suara Prabowo-Hatta.

Delapan komunitas relawan yang membe-berkan motif kecurangan sistematis itu ada-lah Seknas Jokowi, Aliansi Rakyat Merdeka, Bara JP, Kawan Jokowi, Gerak Cepat Jokowi JK, Gerakan 2 Juta Relawan Saksi, Jokowi4Me, dan Jasmev.

“Berdasarkan perhitungan real count Tim Kampanye Nasional, Jokowi-JK unggul dengan perolehan presentasi 53,46 persen suara. Kemenangan Jokowi-JK juga telah diverifikasi dengan kelompok relawan yang juga melakukan tabulasi berdasar Formulir C1 dan data relawan di setiap TPS. Namun, kami menemukan berbagai bentuk kecu-rangan, intimidasi, dan pencurian suara yang sistematis dan terstruktur. Kecurangan itu jelas-jelas merugikan perolehan suara pasangan Jokowi-JK,” ujar Muhammad Yamin, perwakilan Seknas Jokowi, di posko Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2014).

M Yamin lalu menjelaskan delapan pola kecurangan tersebut.

1. Kekeliruan Penulisan Formulir C1. Dalam modus ini petugas PPS sering

pura-pura salah tulis. Kecurangan ini banyak ditemukan di tanah tinggi, Tan-gerang, seperti yang banyak diberitakan media massa. Selain di Tangerang, modus ini banyak dilakukan di Yogyakarta, Tidore, dan Sulsel. Pola di berbagai daerah tersebut cenderung sama, sehingga patut diduga sebagai upaya sistematis dan terencana.

2. Pengisian berita acara belakangan, menunggu para saksi pergi. Bentuk kecu-rangan ini umumnya disertai intimidasi terhadap saksi Jokowi-JK, termasuk dian-taranya saksi lawan menolak tandatangan dengan alasan dibuat-buat atau alasan yang tidak jelas, dan bahkan tanpa alasan.

3. Kongkalikong petugas dengan saksi. Motif ini ditemukan di Bangkalan dan Pamekasan, Pulau Madura, serta di Situbondo dan Bondowoso, Jawa Timur. Dimana umumnya seluruh suara di TPS untuk pihak lawan. Anehnya, jumlah suara seringkali sama dengan jumlah DPT, pada-hal di setiap TPS pasti ada nama DPT yang telah meninggal atau berada di luar daerah.

4. Keberatan saksi tidak ditulis. Ditemukan di berbagai daerah, termasuk DKI Jakarta.

5. Keberatan tidak ditanggapi. Ditemukan di berbagai daerah, termasuk DKI Jakarta.

6. Data pada Formulir C1 dan D1 berbeda. Ditemukan di berbagai daerah.

7. Rekapitulasi dilakukan di tempat gelap. Ditemukan di berbagai daerah.

8. Kotak suara tidak tersegel. Selain tidak tersegel, banyak juga ditemukan penyeleng-gara pemilu membuka segel kotak suara tanpa sepengetahuan saksi.

Bahkan di Papua, ditemukan pengu-rus parpol membawa lari kotak suara untuk dicoblos sendiri. Berun-tung upaya tersebut berhasil digagalkan oleh relawan Bara JP.

Berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan delapan kelompok besar komunitas relawan, para relawan memastikan ada gerakan sistematis untuk menggembosi suara Jokowi-JK dan menggelembungkan suara lawan. Oleh sebab itu, KPU dan Bawaslu diminta segera mengambil langkah-langkah strategis.

“Bawaslu mulai dicurigai oleh teman-teman di lapangan. Maka, kami mulai sekarang akan memelototi Bawaslu lebih serius. Se-lain itu, kami akan melakukan semua upaya hukum untuk menjaga suara rakyat yang dipercayakan pada Jokowi-JK,” ujar Sihol Manulang, perwakilan Bara JP.

Walau kecurangan terjadi sistematis, Sihol memastikan hingga saat ini para relawan cukup berhasil melapisi saksi dari parpol dalam mengawal dan mencegah dampak besar kecurangan tersebut. Sehingga, hing-ga saat ini suara Jokowi-JK masih aman di atas 53 persen.

Bawaslu Sudah Terima 36 Laporan

KecuranganBadan Pengawas Pemilu dan sejumlah pengawas independen telah menerima sejumlah laporan tentang kekeliruan dan dugaan

kecurangan selama proses pemilu presiden lalu.

Dikhawatirkan permasalahan seperti akan sering dijumpai selama proses rekapitu-lasi yang dijadwalkan akan berakhir pada pekan ketiga bulan Juli, kata Bawaslu.

"Hingga saat ini kurang lebih 36 laporan dari seluruh provinsi," kata Ketua Bawas-lu, Muhammad, kepada wartawan, Sabtu (12/07) malam di Jakarta.

Bawaslu, menurutnya, tengah mengecek ulang laporan-laporan tersebut untuk memastikan apakah itu semata kekeliruan atau dugaan kecurangan.

Menurutnya, salah-satu temuannya adalah ada sejumlah pemilih yang diperkenankan memilih tanpa formulir A5.

"Saya kira itu tidak sesuai dengan peraturan KPU," katanya.

Adapun anggota Bawaslu, Daniel Zuchron mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan selama proses rekapitulasi karena dikhawatirkan terjadinya sejumlah potensi pelanggaran lainnya.

"Pertama, potensi kecurangan melalui mobilisasi dari kelompok tertentu di TPS. Kedua, potensi tidak terakomodirnya pemilih dalam DPT sehingga dia tidak

memiliki hak pilih," kata Daniel. "Selanjutnya, kesalahan-kesalahan yang disengaja atau pun karena lalai menyangkut penghitungan ataupun rekapitulasi," kata Daniel.

Pola kecurangan di TPSSementara, Komite Pemantau Independen Indonesia, KPII, mengatakan, pihaknya telah menerima dugaan kecurangan atau kekeliruan pemilu presiden yang terjadi di beberapa TPS di antaranya di Tangerang, Banten dan Pontianak, Kalimantan Barat.

Mereka juga masih memeriksa kebenaran laporan tentang dugaan kecurangan atau kekeliruan hasil penghitungan suara di Malaysia.

Anggota KPII, Umar Idris mengatakan, pi-haknya menemukan pola dugaan kecuran-gan yang sering dijumpai di TPS.

"Dengan cara dia mengubah angka yang tadinya kecil menjadi begitu besar," kata Umar. Dia mengkhawatirkan, potensi ke-curangan ini akan terjadi pada tingkat reka-pitulasi di tingkat atas, mulai kecamatan, kabupaten atau kota hingga provinsi.

KPII, lanjut Umar, meminta Komisi Pemili-han Umum bersikap pro aktif, terbuka serta transparan sehingga potensi kecurangan dapat diketahui.

Kesalahan teknis semataSecara terpisah, Ketua KPU, Husni Kamil Manik, mengatakan, sejauh ini yang terjadi adalah kesalahan teknis penulisan semata dan bukan kecurangan yang disengaja.

"Misalnya, angkanya yang dinyatakan delapan itu sesungguhnya nol dalam dokumen aslinya. Tapi kemudian, karena proses scan, mungkin ada yang tidak lengkap, kemudian sepertinya menjadi angka delapan. Tapi yang dihitung bukan angka delapan," tegas Husni Kamil Malik di Jakarta.

Dia juga menegaskan KPU sangat terbuka sekali dalam melakukan rekapitulasi."Apalagi yang kerja ini 'kan jutaan orang. Kalau kesalahannya lima TPS, ya kita perbaiki lah. Tidak terlalu sulit memperbaikinya," jelasnya.

Para pemantau independen pemilu sebelumnya telah memperingatkan agar KPU, Bawaslu, dan masyarakat perlu mencermati kemungkinan adanya kecurangan di pemilu presiden. Hal ini ditekankan karena selisih perolehan suara kedua kubu calon presiden tidak terlalu lebar. Proses rekapitulasi suara pemilu presiden dijadwalkan selesai pada pekan ketiga Juli ini.

Namun, kondisi ini tidak akan menyurut-kan niat para relawan membawa kasus kecurangan pada Pilpres 2014 ke ranah hukum. Mereka akan membawa kasus ke-curangan ke sejumlah penegak hukum, dari Polri, KPK, hingga Mahkamah Konstitusi.

Page 20: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

20 PRO J - J - Edisi IV / 05 - 18 Agustus 2014

Prabowo MundurMengundurkan Diri Bisa Terancam Pidana

Kejadian mengejutkan baru saja terjadi dalam sejarah Pemilu langsung di Indonesia. Salah satu pasangan capres mengundurkan diri di detik-detik penyelesaian rekapitulasi suara. Ya, Prabowo Subianto menyatakan menarik diri atau mundur dari pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Namun dengan mengambil langkah ini, Calon presiden (capres) itu terancam pidana 3 hingga 6 tahun.

Dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Pasal 246 disebutkan bahwa “Setiap calon Presiden atau Wakil Presiden yang dengan sengaja mengundurkan diri setelah pemungutan suara putaran pertama sampai dengan pelaksanaan pemungutan suara putaran kedua, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) dan paling banyak Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)”.

Pakar hukum tata negara, Refly Harun membenarkan adanya pidana tersebut bahwa Prabowo bisa terancam pidana lantaran mundur dari Pilpres. “Iya. Undang-Undang itu dibuat untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini,” ujar Refly Harun kepada media. Dia menjelaskan, meski demikian, pengunduran diri Prabowo tak berpengaruh terhadap proses rekapitulasi dan pengumuman hasil Pilpres 2014. Jika keberatan, menurut dia, kubu Prabowo hanya bisa mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Proses pemungutan suara sudah selesai. Jadi hasil pemilu tetap dilanjutkan. Mereka (Prabowo) bisa mengajukan gugatan 24 jam (ke MK) setelah pengumuman KPU,” jelas Refly.“Yang berpengaruh bila mundurnya setelah pemungutan suara, rakyat jadi tidak memi-lih. Kalau ini kan setelah pencoblosan, rakyat sudah menentukan pilihannya,” imbuh dia.

Sikap Prabowo Tak Baik bagi Demokrasi

Jika pasangan tidak puas dengan hasil Pemilu, sebaiknya menempuh jalur ke Mahkamah Konstitusi. Demikian pernyataan pengamat Politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing. Ia menilai sikap calon presiden Prabowo Subianto yang menolak dan me-narik diri dari proses Pemilihan Presiden 2014 telah mengecewakan masyarakat. Sikap Prabowo itu memberi dampak tidak baik pada perkembangan demokrasi.

“Kedua calon presiden merupakan tokoh yang dikagumi masyarakat. Buktinya selisih suara hanya sekitar lima persen. Artinya keduanya sama-sama mendapat dukungan rak-yat. Jika ada pasangan yang menarik diri menjelang hasil final seperti ini, akan tidak baik untuk demokrasi ke depan,” ujar Emrus. Ke depan, kata Emrus, masyarakat akan pesimis-tis dengan pemilihan umum. Untuk itu, ia menyarankan pasangan yang tidak menerima hasil pilpres dan berpikir ada ketidakadilan, sebaiknya mengambil legal action dengan menggugat ke Mahkamah Konstitusi.

“Sehingga ada hukum formal definitifnya. Demokrasi yang beradab diselesaikan secara hukum,” ujarnya. Menurut Emrus, sebaiknya Prabowo menarik diri dari pilpres sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan calon presiden dan wakil presiden. “Ibarat pertandingan tinju, ini mundur setelah ronde ke-12. Jangankan di ronde ke-12, kalau mundur di ronde pertama saja sudah dinyatakan kalah. Harusnya mundur sebelum ronde pertama,” kata Emrus.

Hal senada juga disampaikan Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra. Menurut-nya Prabowo tidak bisa begitu saja mundur dari proses Pilpres 2014. Terlebih, tahapan pilpres telah menuju akhir. “Prabowo tidak bisa mengundurkan diri dari proses pemili-han Presiden, ini sama berlaku seperti seseorang yang sudah mencalonkan diri sebagai anggota DPR atau kepala daerah,” ungkap Yusril. Seharusnya, sambung dia, bila Prabowo keberatan dengan hasil yang diumumkan KPU, maka bisa menggunakan jalur hukum di Mahkamah Konstitusi (MK). “Jika ada keberatan soal apapun harusnya diajukan ke MK,” tukas Yusril.

JOKOWI; Saya Yakin Prabowo Negarawan

Menanggapi sikap Prabowo yang mundur dari proses Pilpres, Jokowi malah menanggapinya dengan tenang. Ia juga meyakinkan masyarakat bahwa Prabowo akan memperhitungkan langkahnya dengan menempatkan

kepentingan bangsa di atas kepentingan kelompok dan golongan.

“Saya yakin Pak Prabowo negarawan, yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas segala-galanya,” ujar mantan Walikota Solo itu.

“Mengenai KPU dan lainnya saya hanya tunduk pada konstitusi dan tunduk pada ke-hendak rakyat.”

Saat pengumuman mundurnya Prabowo, Jokowi tengah berada di Waduk Pluit, Jakar-ta Utara. Pada awalnya dia sempat menolak dimintai komentarnya soal mundurnya Prabowo. Di sana dia sempat duduk-duduk di sekitar taman yang berada di tepi waduk bersama dengan jubirnya, Anies Baswedan.

Calon Presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, menyampaikan pidatonya menanggapi penyelenggaraan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014, di rumah Polonia, Jl Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (22/7/2014).

Namun calon Wakil Presiden nomor urut 1, Hatta Rajasa, tak nampak mendampingi Prabowo dalam penyampaian pernyataan politiknya terkait penyelenggaraan Pilpres 2014 yang akan ditetapkan hari ini oleh Komisi Pemilihan Umum.

Selain Hatta, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta juga tak hadir dalam acara ini. Adapun yang hadir dalam pernyatan politk ini Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Ketua DPP Demokrat MAx Sopacua, Ketua Umum PArtai Bulan Bintang MS Kaban, dan Ketua DPP PKS Taufik Ridho.

Katanya Hatta Rajasa, akan menghabiskan waktu untuk menemani putrinya yang baru saja melahirkan. Aktivitas itu dipilih Hatta sambil menunggu hasil rekapitulasi nasional pemilihan presiden 2014 yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum pada hari ini, 22 Juli 2014. “Pak Hatta menerima putri beliau yang melahirkan,” ujar Ketua DPP Partai Amanat Nasional Tjatur Sapto Edy dalam pesan pendek kepada Tempo, Senin, 21 Juli 2014.

Hatta Rajasa belakangan jarang tampil di hadapan publik. Dalam acara tim pemenangan yang digelar di Hotel Four Seasons, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad, 20 Juli 2014, Hatta memilih absen. Saat itu tim kampanye beralasan Hatta menunggui putrinya yang melahirkan.

Hatta Tak Dampingi Prabowo

“Presiden Sudah Mengucapkan Selamat Kepada Jokowi.”

Partai utama di koalisi merah putih pen-dukung Prabowo Subianto – Hatta Rajasa mengakui kemenangan Joko Widodo – Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden. Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pem-bangunan, Suharso Monoarfa, mengaku su-dah menerima pernyataan dari 18 pengurus wilayah yang mendesak partainya untuk mendukung kemenangan Jokowi-Kalla.

Menurut Suharso, pengurus daerah yang secara terbuka mendukung Jokowi an-tara lain Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Gorontalo. Pengurus daerah ini, menurut Suharso, termasuk pihak yang tak sepakat bila partai pimpinan

Suryadharma Ali itu ikut menggugat hasil pemilihan presiden yang diajukan kubu Prabowo-Hatta ke Mahkamah Konstitusi.

Suharso mengatakan, sikap mayoritas pengurus wilayah itu sejalan dengan hasil Musyawarah Kerja Nasional PPP di Bandung, awal Februari lalu, akan di formalkan dalam bentuk keputusan partai melalui pleno dan rapat pimpinan nasional. “Dukungan ke Jokowi gagasanya sudah lama, hanya keputusan berkoalisi ke Prabowo yang berbeda.” Kata suharso di Jakarta kemarin

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono juga meminta partai berlambang pohon beringin ini menerima hasil reka-pitulasi pemungutan suara oleh Komisi

PARTAI UTAMA PRO-PRABOWO AKUI KEMENANGAN JOKOWIPemilihan Umum. Ia menilai Golkar harus Legowo untuk segera menyampaikan uca-pan selamat kepada Jokowi-Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. “Terserah, saya tak bisa memaksakan,”ka-tanya.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengakui legitimasi kemenangan Jokowi-Kalla. Namun sikap Demokrat menunggu arahan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono. “SBY sebagai presiden sudah mengucapkan selamat kepada Jokowi. Kami menunggu sikap SBY sebagai ketua umum,”ujar amir.

PPP, Golkar, dan Demokrat adalah tiga Partai utama pendukung Prabowo-Hatta. Dalam pemilihan umum legislative 9 April

lalu, Gabungan tiga partai ini mengua-sai 191 kursi, yakni Golkar 91 kursi, Demokrat 61 kursi, dan PPP 39 kursi. Tiga anggota Koalisi Merah Putih lainnya men-guasai 153 kursi, yakni Partai Gerindra 73 kursi, PKS 40 kursi, dan PAN 40 kursi.

Politikus PKS, Hidayat Nur Wahid, menya-takan partainya tetap setia kepada koal-isi. Sebab, keputusan bergabung dengan koalisi merupakan kebijakan partai yang disetujui Majelis Suryo PKS, yang otomatis berlaku bagi semua anggota.”Kami sudah mantap dengan keputusan politik ini.

Page 21: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

21PRO J - J - Edisi IV / 05 -18 Agustus 2014

Banjir Ucapan selamat disampaikan pemimpin dunia kepada Joko Widodo setelah ia ditetapkan Komisi Pemilihan Umum sebagai pemenang Pemilihan Presiden.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama dikabarkan menyapa langsung dalam bahasa Indonesia. “Dia bilang, ‘Pak Jokowi apa kabar, Selamat ya’.” Kata Jokowi sapaan Joko Widodo dibalai kota, Jakarta kemarin.

Jokowi mengatakan Obama juga mengajaknya turut hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pasific Economic Cooperation, November mendatang, di Cina. Selain Oba-ma, pemimpin Negara yang mengajak Jokowi hadir dalam KTT APEC adalah Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Perdana Menteri Jepang Shinzio Abe.

Di media social, ucapan pertama datang dari akun Twitter Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, selasa malam. “@leeshienloong menyampaikan selamat kepada @joko-wi_do2 dan menyatakan harapan untuk berkerja sama memperkuat hubungan Indone-sia-Singapura.”

Hampir bersamaan, cuitan datang dari Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Setelah itu, ucapan selamat datang dari Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Menteri Luar Negeri Kanada John Baird, Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dan Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Duro Barroso. Duta Besar Negara sahabat Indonesia juga tak ketinggalan, seperti Duta Besar Norwegia Stig Traavik, Duta Besar Amerika Serikat Robert O Blake, dan Duta Besar Australia Greg Moriarty.

Fenomena terpilihnya Jokowi menghiasi berita media Internasional. Halaman berita Google bahkan menjadikan nama Jokowi sebagai topik tersendiri. Kemenangan Jokowi antara lain diberitakan The Guardian, Wall Street Journal, Financial Times, ABC,BB-C,Christian Sciense Monitor, dan Sky News Australia.

The Guardian, misalnya menulis lompatan karier Jokowi diluar biasa, dari gubuk bambu ke kursi Presiden. “Ini menginspirasi jutaan warga biasa,” cetus media asal inggris itu

Financial Times menyebutkan bersinarnya Jokowi sejalan dengan tren pemimpin dunia yang berangkat dari karier wali kota. Ada Lee Myung-Bak, mantan Presiden Korea Selatan serta Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Turki yang juga mantan wali kota Istanbul. Hal serupa dialami Matteo Renzi Perdana Menteri Italia yang pernah menjabat wali kota Florence. (Sumber Koran Tempo)

PEMIMPIN DUNIA SAMBUT JOKOWI

Presiden Amerika Serikat Barack ObamaAkun Twitter Menteri Luar Negeri Kanada, John Baird

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak

Akun Twitter Perdana Menteri

Singapura Lee Hsien Loong

Atas lukisannya yang amat terk-enal, Guernica (1937), Picasso (1881-1973) berkata, “Saya adalah manusia yang

selalu mencari sisi positif seseorang. Saya selalu ingin menggambarkan bagian-bagian yang baik saja dari setiap pribadi manusia. Dengan begitu, lukisan Guernica adalah petunjuk kegagalan saya dalam menemukan sisi-sisi baik yang saya maksudkan itu. Guernica adalah tanda bahwa saya baru mampu me-lihat kecelakaan besar kemanusiaan.”

Dunia tahu bahwa Guernica adalah mahakarya yang menggambarkan perang habis- habisan warga sipil di Spanyol pada pertengahan 1930-an. Pertikaian tanpa tentara itu menghasilkan teriakan pedih membahana. Ratusan orang mati dan darah mengalir bagai air kali. Syahdan, neraka ini bermula dari perbedaan politik dua kubu masyarakat, yang menyebabkab setiap kelompok tak henti berusaha mengepruk dan mengalahkan. Dan setiap persona diganggu oleh nafsu untuk tak henti men-golok-olok di segala sisi jalan. (Sebelum media sosial dan setiap gadget mengako-modasi olok-olok semacam ini pada zaman sekarang). Guernica adalah lawan kata dari keinginan Picasso untuk selalu meng-gambarkan sisi-sisi baik manusia.

Picasso memang hadir sebagai “penasihat moral sosial-politik” pada abad ke-20. Ikti-kad untuk senantiasa melukiskan “sisi-sisi baik” adalah rumus utamanya. “Kita punya lawan yang menyimpan sekarung kebaikan. Kita punya kawan baik yang punya be-berapa bungkus keburukan,” kata ribuan karyanya. Puncak dari perhelatan pikiran positif itu adalah lambing perdamaian yang ia cipta, dan lantas dipakai lembaga so-sial-politik seluruh dunia sepanjang masa. Lambang itu berupa burung merpati putih.

Sang lambang diciptakan ketika Picasso diminta untuk membuat poster Congres Mondial Des Partians de la Paix (Kongres Dunia Pejuang Perdamaian) yang dispon-sori oleh Partai Komunis Prancis, pada April 1949. Di situ ia mempresentasikan secara realistis seekor merpati putih dalam teknik litografi. Lalu, atas berbagai kar-ya yang selalu menjunjung “sisi-sisi baik manusia”, Picasso dinobatkan sebagai salah satu dari “100 Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah” oleh Michael H. Hart. Namanya bersanding dengan Nabi Mu-hammad SAW, Isaac Newton, Copernicus, dan Yesus.

Seniman adalah pencari dan pemanifestasi hal-hal baik! Bertolak dan Picasso, kita boleh teringat kepada para seniman Indo-nesia yang riuh berpartisipasi dalam pemi-lihan presiden tempo hari. Dalam acara ini rumah besar seniman terbelah dua.

Kini setelah 22 Juli, dua pasang manusia baik itu selesai berkompetisi. Ada belahan seniman yang menang. Namun nurani seniman sejati akan mengatakan bahwa kemenangan pasangan manusia baik terjadi lantaran dihantar oleh manusia baik yang kalah. Sementara itu, filsafat kesenian ber-tutur: kebaikan tidak pernah kalah, meski ia bukan pemenang.

Dari sini kita sah berangan, alangkah indah jika kedua kelompok seniman pengusung para manusia baik itu segera kembali men-yatukan rumah besarnya. Mereka kemudi-an bersama-sama membuat perhelatan seni yang menjunjung dua pasang manusia baik itu dalam satu panggung: “Perhelatan Seni Dalam Tiga Jari”, misalnya apabila perhe-latan ini terjadi, Picasso di surge mungkin akan tersenyum berseri-seri. (Sumber Koran Tempo)

Salam Tiga JariAgus Dermawan T.

Pengamat Budaya dan Seni

Jakarta Globe Magazine

Page 22: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

22 PRO J - J - Edisi IV / 05 - 18 Agustus 2014

SANTAP TUMPENG JUMBO DI TUGU

PROKLAMASI

Pesta Perayaan Kemenangan Joko Widodo dalam pemilihan Presiden digelar di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin. Sebuah tumpeng jumbo setinggi 7 meter disajikan untuk disantap bersama. Acara ini dihadiri sekitar 1.000 relawan

Jokowi. Acara ini digelar oleh Relawan Jokowi – JK yang terdiri dari : Seknas Jokowi, Projo, Jasmev, Garda Pemuda Nasdem, Garda Bangsa PKB, Bara-JP, Pusat Informasi Relawan, Duta Jokowi , Almisbat, Pospera, EP For Jokowi , KIB, ARM, Forum Alumni Perguruan Tinggi, RPJB, Seknas Perempuan, Seknas Muda, RMI, Jenggala Center, Kawan Jokowi , Revolusi Harmoni, dll.

“Ini untuk rakyat Indonesia” kata Jokowi setelah memotong tumpeng itu dan diberi-kannya kepada seorang relawan paruh baya. Pekik “Hidup Jokowi” membahana setelah mantan Wali Kota Solo itu membagikan bagian tumpeng kepada relawan yang lain.“Tujuh atau pitu. Pitulungan dalam bahasa Jawa artinya Pertolongan. Jadi Presiden ketu-juh, Jokowi berarti pertolongan buat rakyat Indonesia,” kata Indartoyo, konsultan budaya, dalam syukuran itu kepada Tempo, yang menanyakan makna tumpeng setinggi 7 meter tersebut.

Tumpeng raksasa, menurut Indartoyo, Juga melambangkan kemenangan Jokowi sebagai presiden ketujuh. Bentuk tumpeng yang mengerucut bisa diartikan kepemimpinan Joko-wi tidak diskriminatif, melayani masyarakat dari yang di atas sampai bawah. “Tumpeng juga melambangkan rasa syukur.”ujarnya

Koordinator Nasional Pro-Jokowi, Budi Arie Setiadi, menambahkan, tumpeng tersebut mewakili harapan rakyat Indonesia kepada Jokowi. “Harapan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia,”kata dia Jokowi mengucapkan terima kasih kepada relawan yang hadir. Dia mengatakan perolehan suara dalam Pemilu Presiden mencerminkan kepercayaan rakyat kepada dirinya. “Kepercayaan itu merupakan amanah yang harus saya laksanakan,”ujar Jokowi.

Dia meminta pendukungnya tak hanyut dalam kesenangan dan kemenangan. Menurut Jokowi, masih banyak tugas yang harus dikerjakan. Pemilu yang baru berlalu merupakan langkah awal menuju Indonesia makmur dan sejahtera.

Selain di Tugu Proklamasi, perayaan kemenangan Jokowi digelar di sejumlah daerah. Seperti di Pasar Gede Solo ratusan tukang becak berkonvoi membawa foto Jokowi berke-liling kota. “semasa menjadi Wali Kota Solo, Pak Jokowi sangat perhatian terhadap rakyat kecil. Saat (Jokowi) menjadi presiden, saya berharap tetap dekat dengan rakyat kecil,” ujar Sunarno,salah seorang tukang becak.

Di Kabupaten Semarang, delapan relawan dan kader PDI Perjuangan berjalan kaki sejauh 30 kilometer. Mereka berangkat dari kantor DPRD Kabupaten Semarang di jalan pon-egoro menuju Panti Marhaen di Jalan Brigjen Katamso. “Ini Nazar relawan jika Jokowi menang pilpres,” kata sekretaris PDI Perjuangan Kabupaten Semarang, Bondan Maruto-hening, kemarin. Relawan Jokowi di Tasikmalaya, Jawa Barat, Menyambut kemenangan itu dengan menggunduli kepala. “Tadi malam ramai-ramai cukur rambut,” kata Kepala Kantor Sekretariat PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya, Aditya Ramdani. (Sumber Koran Tempo)

Ajakan Presiden terpilh Joko Widodo untuk bergerak bersama dinilai penting sebagai panduan dasar bagi

proses pembangunan bangsa.

Sebagai bagian dari isi pidato kemenangan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014, ajakan itu pertama-tama tentu saja bertujuan menautkan kembali kekuatan bangsa yang sempat terpolarisasi selama proses Pemilu. Suka atau tidak, pelaksanaan Pemilu Presiden 2014 telah menciptakan polarisasi di kalangan elite dan masyarakat antara pendukung pasan-gan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Lebih dari sekedar upaya pemulihan ke-kompakan, yang mungkin sempat tergang-gu selama pelaksanan pemilu presiden, seruan Jokowi untuk bergerak bersama sangatlah mendasar sebagai tuntunan pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Setelah perhatian dikuras untuk pemilu, kini saatnya kembali berkerja. Tak boleh ada yang berpangku tangan dan berdiam diri, tetapi sama-sama bangkit bergerak, bangkit bersemangat berjuang untuk ke-jayaan negeri.

Dorongan untuk gerak bersama dan kembali berkerja semakin menarik ketika Jokowi, yang mengutip ajaran Bung Karno, menegaskan pentingnya membangun bangsa yang bertumpu pada kemandirian ekonomi, kedaulatan politi, dan kepriba-dian dalam kebudayaan. Tantangan yang dihadapi tentu saja tidak kecil. Indonesia merasa memiliki kemandirian ekonomi, tetapi dalam kenyatannya pasar justru men-jadi pemilik ekonomi. Indonesia bahkan

menjadi pasar bagi komoditas yang sesung-guhnya mudah diproduksi di dalam negeri.

Juga kedaulatan dalam bidang politik tampak kedodoran. Perilaku aparat Negara yang tidak kredibel dan korup merupakan ekspresi dari rapuhnya kedaulatan politik. Begitu juga dalam bidang kepribadian dalam kebudayaan. Semangat gotong royong, mis-alnya, mengalami proses pelapukan. Dengan memperhatikan realitas social, politik, dan ekonomi yang kedodoran, harapan perbai-kan sangatlah tinggi atas kepemimpinan Jokowi-JK sebagai lokomotif dalam pem-bangunan lima tahun mendatang.

Duet Jokowi-JK yang perlu didukung kuat seluruh komponen bangsa, diharapkan dapat memacu kemajuan bangsa dan Negara supaya tidak tertinggal jauh di belakang dalam persaingan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kerumitan yang dihadapi semakin besar di tengah arus perubahan yang berlangsung begitu cepat di dunia yang semakin landai. Gelombang perubahan tidak bisa dihadapi dengan sikap reaktif, tetapi perlu antisipasi sebagai keniscayaan bagi sebuah pemerintahan, gouverner c’est previor, berdasarkan visi yang berjangkauan jauh ke depan.

Tidak kalah pentingnya, upaya mendorong kemajuan perlu ditopang oleh kekompakan dan soliditas di kalangan warga bangsa. Ha-nya dengan kekompakan, bangsa Indonesia dapat menjadi lebih kuat (fortius), bergerak lebih cepat (citius), dan terbang lebih tinggi (altius), ibarat garuda mengarungi angkasa dan penuh gairah melintas sejarah. (Sumber Koran Kompas)

JOKOWI-PRESIDEN bersama Sukarelawan, Pendukung JokowiSyukuri-Kemenangan

MOVEINDONESIA

Page 23: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

23PRO J - J - Edisi IV / 05 -18 Agustus 2014

Pidato Kemenangan Jokowi - JK

“SAATNYA BERGERAK BERSAMA”Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,Om Swastiastu,

Namo Buddhaya

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia telah menetapkan kami berdua,

Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih 2014 - 2019.

Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada bapak Prabowo Subianto dan bapak Hatta Rajasa yang telah menjadi sahabat

dalam kompetisi politik untuk mendapatkan mandat rakyat untuk memimpin negeri ini lima tahun ke depan.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh rakyat Indonesia.

Saya berharap, kemenangan rakyat ini akan melapangkan jalan untuk mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan

berkepribadian secara kebudayaan.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, perbedaan pilihan politik seakan menjadi alasan untuk memisahkan kita. Padahal kita pahami bersama,

bukan saja keragaman dan perbedaan adalah hal yang pasti ada dalam demokrasi, tapi juga bahwa hubungan-hubungan pada level masyarakat adalah tetap

menjadi fondasi dari Indonesia yang satu.

Dengan kerendahan hati kami, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, menyerukan kepada saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk kembali ke takdir sejarahnya

sebagai bangsa yang bersatu; bangsa yang satu, bangsa Indonesia. Pulihkan kembali hubungan keluarga dengan keluarga, tetangga dengan tetangga,

serta teman dengan teman yang sempat renggang.

Kita bersama sama bertanggung-jawab untuk kembali membuktikan kepada diri kita, kepada bangsa-bangsa lain, dan terutama kepada anak-cucu kita,

bahwa politik itu penuh keriangan; politik itu di dalamnya ada kegembiraan; politik itu ada kebajikan; politik itu adalah suatu pembebasan.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,Pemilihan Umum Presiden kali ini memunculkan optimisme baru bagi kita,

bagi bangsa ini. Jiwa merdeka dan tanggung jawab politik bermekaran dalam jiwa generasi baru. Kesukarelaan yang telah lama terasa mati suri kini hadir kembali dengan semangat baru. Pemilihan Umum Presiden telah membawa politik ke

sebuah fase baru bukan lagi sebagai sebuah peristiwa politik semata-mata, tetapi peristiwa kebudayaan. Apa yang ditunjukkan para relawan, mulai dari pekerja budaya dan seniman, sampai pengayuh becak, memberikan harapan

bahwa ada semangat kegotong-royongan, yang tak pernah mati.

Semangat gotong royong itulah yang akan membuat bangsa Indonesia bukan saja akan sanggup bertahan dalam menghadapi tantangan,

tapi juga dapat berkembang menjadi poros maritim dunia, locus dari peradaban besar politik masa depan.

Saya hakkul yakin bahwa perjuangan mencapai Indonesia yang berdaulat, Indonesia yang berdikari dan Indonesia yang berkepribadian,

hanya akan dapat tercapai dan terwujud apabila kita bergerak bersama.

INILAH SAATNYA BERGERAK BERSAMA!Mulai sekarang, petani kembali ke sawah.

Nelayan kembali melautAnak kembali ke sekolah.

Pedagang kembali ke pasar.Buruh kembali ke pabrik.

Karyawan kembali bekerja di kantor.

Lupakanlah nomor 1 dan lupakanlah nomor 2, marilah kembali ke Indonesia Raya.

Kita kuat karena bersatu, kita bersatu karena kuat!Salam 3 Jari, Persatuan Indonesia!

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi WabarakatuhOm Shanti Shanti Shanti Om,

Namo BuddhayaMerdeka!!! Merdeka!!! Merdeka!!!

Joko Widodo – Jusuf Kalla

Pasangan calon presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla menyampaikan pidato kemenangan setelah penetapan hasil pemilihan presiden 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum, Selasa 22 Juli 2014. Pidato disampaikan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.

Page 24: Tabloid pro j j (edisi 4) 2014

24 PRO J - J - Edisi IV / 05 - 18 Agustus 2014

MengucapkanMINAL AIDZIN WAL FAIDZIN mohon maaf lahir

dan batin1 Syawal 1435 H

Saatnya, BeRgeRAK BeRsAMA ....!!!

DIRGAHAYU HUT RI KE 69