Table Dd - Urogenitalia

41
TABLE DD SISTEM UROGENITALIA SINDROM NEFROTIK GLOMERULONEFRITIS AKUT (GNAP) Definisi suatu sindroma (kumpulan gejala- gejala) yang terjadi akibat berbagai penyakit yang menyerang ginjal dan menyebabkan terjadinya proteinuria ,menurunnya kadar albumin dalam darah,penimbunan garam dan air yang berlebihan dan meningkatnya kadar lemak dalam darah. Kelainan ginjal beupa proliferasi dan inflamasi glomeruli yang disebabkan sekunder oleh mekanisme imunologis terhadap antigen tertentu yang sering didahului infeksi. Suatu reaksi imunologis pd ginjal krn bakteri atau virus tertentu, yg paling sering terjadi akibat infeksi kuman Streptococcus β hemolitikus group A tipe 12. EPIDEMIOLOGI Lebih banyak pada anak laki-laki. Insidens SN primer setiap tahun= 2 kasus/100.000 anak umur <16 th, Angka prevalensi kumulatif 16 /100.000 anak umur <14 th. Terjadi pada anak laki-laki dan perempuan 2:1 Umur 5- 15 tahun Anak umur 3-7 tahun Anak laki-laki > anak perempuan ETIOLOGI Sindrom nefrotik bawaan : Diturunkan sebagai resesif autosom atau karena reaksi fetomaternal. Sindrom nefrotik sekunder : Disebabkan oleh parasit malaria, penyakit kolagen, glomerulonefritis akut, glomerulonefrits kronik, trombosis vena renalis, bahan kimia Streptokokus beta hemolitikus grup A bakteri gram positif berbentuk bulat yang secara khas membentuk spt rantai. diberi spesies nama S. pyogenes Infeksi bakteri Gizi alergi TABLE DD SISTEM UROGENITAL - RINA 1

description

rt

Transcript of Table Dd - Urogenitalia

TABLE DD SISTEM UROGENITALIASINDROM NEFROTIKGLOMERULONEFRITIS AKUT (GNAP)

Definisisuatu sindroma (kumpulan gejala-gejala) yang terjadi akibat berbagai penyakit yang menyerang ginjal dan menyebabkan terjadinya proteinuria ,menurunnya kadar albumin dalam darah,penimbunan garam dan air yang berlebihan dan meningkatnya kadar lemak dalam darah.Kelainan ginjal beupa proliferasi dan inflamasi glomeruli yang disebabkan sekunder oleh mekanisme imunologis terhadap antigen tertentu yang sering didahului infeksi.

Suatu reaksi imunologis pd ginjal krn bakteri atau virus tertentu, yg paling sering terjadi akibat infeksi kuman Streptococcus hemolitikus group A tipe 12.

EPIDEMIOLOGI Lebih banyak pada anak laki-laki. Insidens SN primer setiap tahun= 2 kasus/100.000 anak umur meningkat- Urinalisis > cast hialin dan granular, hematuria- Dipstick urin > positif untuk protein dan darah- Berat jenis urin > meningkatUji darah- Albumin serum > menurun- Kolesterol serum > meningkat- Hemoglobin dan hematokrit > meningkat (hemokonsetrasi)- Laju endap darah (LED) > meningkat- Elektrolit serum > bervariasi Uji diagnostik- Biopsi ginjal merupakan uji diagnostik yang tidak dilakukan secara rutinBakteriologis (hapusan tenggorok)BIOPSI GINJAL Laboratorium : LED meningkat Hb menurun krn retensi urin yg disebabkan hipovolemia ASTO + Aktivitas komplemen (C3 menurun (B1C globulin)) krn mudah.

Urine : Makroskopik : Jml urin berkurang BJ meningkat Hematuri Mikroskopik : Anorganik : Silinder eritrosit, leukosit, hialin Organik : eritrosit (++), leukosit (+++) proteinuria negatif sampai ++ sedimen: hematuria mikroskopis

PENATALAKSANAAN Istirahat sampai edema tinggal sedikit Diet protein 3 - 4 gram/kg BB/hari Diuretikum : furosemid 1 mg/kgBB/hari. Bila edema refrakter, dapat digunakan hididroklortiazid (25 - 50 mg/hari), selama pengobatan diuretik perlu dipantau kemungkinan hipokalemi, alkalosis metabolik dan kehilangan cairan intravaskuler berat. Kortikosteroid : 28 hari prednison per oral 60 mg/hari luas permukaan badan (1bp) dengan maksimum 80 mg/hari.Prednison per oral 28 hari dosis 40 mg/hari/1bp, setiap 3 hari dalam satu minggu dengan dosis maksimum 60 mg/hari. Terdapat respon selama pengobatan, maka pengobatan ini dilanjutkan secara intermitten selama 4 minggu Antibiotika bila ada infeksi : cyclosporin 6mg/kgBB/hari dalam 2 dosis Punksi ascitesProlonged bed rest selama 3-4 minggu/berbulan-bulanDiet tanpa garam(dibatasi) sebanyak 0,5-1gram/hari (bila edema)

Amoksisilin : dosis 3 x 250-500mg sehari, untuk anak-anak 50-100mg/kgBB.

Hipertensi berat dg gejala ensafalopati : diberikn klonidin (0,002-0,006mg/kgBB) dpt diulang sampai 3 kali/ diazoxide 5/mg/kgBB/hari secara IV. Juga bisa diberikan nifedipin secara sublingual dosis 0,25-0,5 mg/kgBB/hri dpt diulangi 30-60 menit bila diperlukan

Pemberian penicillin pd fase akut, selama 10 hr

PENCEGAHANPRIMERBagi individu yg tidak maupun beresiko dengan memiliki keluarga yg berpenyakit ginjal ataupun umum untuk chekup ataupun periksa laboratorium sesekali SEKUNDERHati-hati obat rematik, antibiotika tertentu, Infeksi: obati segera, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodikTERSIERTerapi Pengganti Ginjal

KOMPLIKASI Infeksi sekunder mungkin karena kadar imunoglobulin yang rendah akibat hipoalbuminemia. Shock terjadi terutama pada hipoalbuminemia berat (< 1 gram/100ml) yang menyebabkan hipovolemia berat shg menyebabkan shock. Trombosis vaskuler mungkin akibat gangguan sistem koagulasi sehingga terjadi peninggian fibrinogen plasma. Komplikasi yang bisa timbul adalah malnutrisi atau kegagalan ginjal.

Oligouri sampai anuria Ensefalopati hipertensi Dispnea, orthopnea, ronki basah Kardiomegali Anemia GNC kematian

PROGNOSISPrognosis umumnya baik, kecuali pada keadaan-keadaan sebagai berikut :1. Menderita untuk pertamakalinya pada umur di bawah 2 tahun atau di atas 6 tahun.2. Disertai oleh hipertensi.3. Disertai hematuria.4. Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder.5. Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal. Baik, sembuh dlm 2-3 minggu dg penurunan gejala2 dan tidak ada kompilikasi 95% sembuh sempurna, 2% meninggal, 2% mjd GNC Jika dlm 1thn, gejala tdk berkurang GNC (deteksi dg pemeriksaan LED)

GAGAL GINJAL AKUTKWASHIOKOR

DefinisiAdalah penurunan fungsi ginjal yang mendadak dengan akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Gagal ginjal akut pada anak-anak lebih sering terjadi pada bayi.

salah satu bentuk malnutrisi protein berat yang disebabkan oleh intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yang normal atau tinggi

EPIDEMIOLOGI Umumnya pada anak usia sekolah ( > 1-4 thn) dan bayi Pada dewasa akibat komplikasi parasit / infeksi lain Penduduk di negara berkembang : Afrika, Asia, Amerika tengah, Amerika Selatan, dan bag. Termiskin Eropa

ETIOLOGI1. Penyebab Prarenal pada anak adalah menurunya tekanan arteri efektif akibat perfusi ke ginjal menurun,adapun penyebab dari hipoperfusi ginjal adalah :a. Hipovolemiab. Penurunan volume vaskuler c. Penurunan curah jantung2. Penyebab Renal,disebabkan oleh :a.Kelainanan vaskuler intrarenal b.Glomurulonephritisc. Nephritis Interstisiald. Kerusakan Tubuluse. Anomali kongenital Ginjal3. Penyebab Pascarenal Penyebabnya adalah uropathy obstruktif yang bisa terjadi karena : a. Kelainan kongenitalb. Tumor c. Terdapat asam urat

Pola makan Faktor sosial Faktor ekonomi Faktor infeksi & penyakit lainnya

GEJALA KLINIS Pada Bayi Baru Lahir Tidak Kencing Dalam 24-48 Jam Anak-anak Riwayat Muntah-berak 1-2 Hari Sebelumnya GGA Prarenal/Sindrom Hemolitik Uremik Sakit Tenggorokan 1-2 Minggu Sebelumnya Kencing Berdarah Atau Sangat Nyeri Ada Riwayat Sering Panas Memakai Obat Yg Bersifat Nefrotoksik Sebelumnya Oliguri-poliuri Pucat Edema Mual,muntah Letargi Wujud Umum (pucat, kurus, edema pedis &pretibial,moon face) perubahan mental (cengeng, nafsu makan menurun, rambut rapuh pertumbuhan yang terhambat BB & TB rendah : BB baku Keluhan yanga sering ditemukan adalah pertumbuhan anak yang kurang keluhan anak yang tidak mau makan (anoreksia), anak tampak lemas serta menjadi lebih pendiam, dan sering menderita sakit yang berulang

PEMERIKSAAN FISIK Kesadaran Menurun Koma GGA Lama Pernapasan Kusmaul Sesak Napas Pada Penderita CHF Hipertensi Mulut Kering Turgor kulit jelek Edema

Edema kurus pucat moon face Hiperpigmentasi Palpasi : hepatomegali

PEMERIKSAAN PENUNJANG UrinalisisBj >1.020 GGA PrarenalProteinuria + / ++Nefritis Interstisial DitemukanEosinofiluriaProteinuria/albuminuriSedimen leukosit mengandung:leukosit, RBCKonsentrasi Na dlm urinOsmolaritas urin rendah

Indeks UrinBJ Tinggi Dan Osmolalitas Tinggi (Ggaprarenal)GGK Renal Tinggi : >40 Meq/L (Renal)GGK Renal Rendah : 6 tahun Pencegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan Imunisasi

KOMPLIKASIKelebihan volume intravaskulerHiponatremiaHiperkalemiaAsidosis metabolikHiperfostatemiaHipokalsemia HipertensiGagal jantung

Shock Koma Cacat permanen

PROGNOSISKurang baikTergantung penyebab, umur, dan luas kerusakan yang teradi Ginjal Angka Kematian > 50% Disebabkan Sepsis, Syok Kardiogenik, Opersi Jantung terbuka

Penanganan yang cepat dan tepat pada kasus-kasus gizi seperti kwashiorkor, umumnya dapat memberikan prognosis yang cukup baik Std. lanjut maningkatkan kshatan umum, kmngkinan gangg. fisik permanen dan gangg. Intelektual Terlambat fatal

BPH - Hiperplasia Prostat JinakGAGAL GINJAL KRONIK

DEFINISIPembentukan jaringan yang berlebihan karena jumlah sel bertambah, tetapi tidak ganas (Jinak). Yang sering terjadi pada pria diatas usia 50 tahun. Perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat,biasanya berlangsung beberapa tahun Ketidak mampuan ginjal untuk mempertahankan keseimbangan dan integritas tubuh yang muncul secara bertahap sebelum terjun ke fase penurunan faal ginjal tahap akhir.

EPIDEMIOLOGI Insiden penyakit ginjal stadium terminal berkisar 148 dari 1.000.000 orang pertahun

ETIOLOGI Teori Dihidrotestosteron Ketidakseimbangan antara estrogen-testosteron Interaksi stroma-epitel Berkurangnya kematian selprostatPenyakit infeksi tubulointerstitial, Penyakit peradangan, Penyakit vascular hipertensif, Penyakit metabolic

Nefropati Toksik Infeksi inflamasi Gangguan jaringan penyambung Gangguan kongenital dan herediter Penyakit metabolik

GEJALA KLINIS Penyempitan lumen uretra prostatika tekanan intravesikal LUTS Hesitansi dan mengejan saat berkemih Penurunan VOLUME dan kekuatan aliran urine Perasaan berkemih tidak tuntas Nyeri pada area lumbosakral yang menyebar ke panggul dan turun ke kaki Ketidaknyamanan perineal dan rectal Anemia, penurunan berat badan Kelemahan MualGejala Dini: Lethargi Sakit kepala Kelelahan fisik BB Mudah tersinggung DepresiGejala Lanjut: Anoreksia Mual disertai muntah Nafas dangkal/sesak Edema yg disertai lekukan Pruritus mungkin tp mungkin sgt parahStadium 1: penurunan cadangan ginjal kreatinin serum dan kadar Blood Ureum Nitrogen (BUN) normal dan penderita asimtomatik.Stadium 2: Insufisiensi ginjal > 75% jaringan yg berfungsi telah rusak (GFR = 25% dari normal). Pd tahap ini BUN mulai >normal, kadar kreatinin serum mulai > normal, azotemia ringan, timbul nokturia, & poliuriStadium 3: Gagal ginjal stadium akhir (uremia) Timbul jk 90% massa nefron telah hancur, GFR 10% dr normal, kreatinin klirens 5-10 ml permenit/kurang. Pada tahap ini kreatinin serum & kadar BUN sangat mencolok dan timbul oliguri

PEMERIKSAAN FISIKTanda - tanda hipertensi Perhatikan apakah pasien terlihat sesak nafas Perhatikan ad/adny tanda2 Anemia Perhatikan ad/adny tanda 2 penyakit sistemik perhatikan adanya bengkak pd bag 2tubuh tertentu/slrh tbh (anasarka), dll tergantung pada stadium mana pasien datang dengan penyebab GGK

PEMERIKSAAN PENUNJANG Prostate-Specific Antigen (PSA) Blood TestTest ini untuk mendeteksi ada tidaknya kanker BPH. Urin analisa : Hematuria dan Infeksi Ureum dan kreatinin untuk mengetahui fungsi ginjal Pemeriksaan Radiologi :a. Cystouretroscopy : Test ini untuk mengamati uretra, kandung kemih dan ukuran prostat.b. USG. Pemeriksaan Lab Pemeriksaan EKG USG Foto polos abdomen IVP Pielografi Retrograd Pemeriksaan foto dada Pemeriksaan radiologi tulang

PENATALAKSANAANMedikamentosa Penghambat adrenergik- Penghambat reduktase- HormonalOperasi Prostatektomi terbuka TURP TUIP ElektrovaporasiInvasif Minimal TUNT TUBD Stent uretrs TUNAMemperlambat Kerusakan Ginjal Tx hipertensi, target 1)

PEMERIKSAAN FISIKInspeksi : pada apendisitis akut sering ditemukan adanya abdominal swelling, sehingga pada pemeriksaan jenis ini biasa ditemukan distensi perutPalpasi : pada daerah perut kanan bawah apabila ditekan akan terasa nyeri. Dan bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri (Rovsing Sign &Blumberg Sign). Inspeksi : Pasien selalu meletakkan tangan di perut kanan bagian bawah Nyeri tekan defence musculare perut kanan bawah, Berbaring telentang dengan fleksi pada paha kanan , Gerakan ekstansi pada paha kanan menambah rasa nyeri, Rebound tenderness +

PEMERIKSAAN PENUNJANGuji psoas dan uji obturator /colok dubur:untuk mengetahui letak apendiks yang meradang.Pem. laboratorium Leukositosis & neutrofil >75%CRP ditemukan jumlah serum yang meningkat.Radiologi USG :Terdapat bagian memanjang tempat inflamasi pada apendiks CT-scan :bagian yang menyilang dengan apendikalit apendiks yang mengalami inflamasi serta adanya pelebaran sekum

PENATALAKSANAANBila diagnosis positif apendisitis akut maka segera dilakukan apendektomi yaitu cara terbuka dan cara laparoskopiApabila apendisitis baru diketahui setelah terbentuk massa periapendikuler, maka diberi terapi antibiotik kombinasi,yang aktif terhadap kuman aerob dan anaerob.Setelah gejala membaik, yaitu sekitar 6-8 minggu, baru lakukan apendektomi Namun bila terbentuk abses, maka dianjurkan melakukan drainase dan sekitar 6-8 minggu kemudian dilakukan apendisektomiBila tidak ada tanda dan gejala serta telah diberi antibiotik tidak ada tanda abses/radang,maka pembedahan dibatalkan

Analgesik opioidMorfin Sulfat (Astramorph, Duramorph, Oramorph)Starting dose: 0.1 mg/kg IV/IM/SCMaintenance dose: 5-20 mg/70 kg IV/IM/SC q4hAntibiotics Metronidazole (Flagyl) : 7.5 mg/kg IV before surgery Gentamicin (Gentacidin, Garamycin)Before surgery:2 mg/kg IV loading dose before surgeryAfter surgery:3-5 mg/kg/d divided tid/qid thereafterNon Medikamentosa AppendectomyInsisi besar (>2cm)Waktu penyembuhan agak lama Laparoscopic surgeryInsisi kecil (0.51.5cm)Minim perdarahanHarga lebih mahal

PENCEGAHANPrimer Sering makan makanan berserat dan menjaga kebersihan.Sekunder menurunkan resiko obstuksi dan peradangan pada lumen appendiks

KOMPLIKASIPerforasiPeritonitisAbses apendiks

PROGNOSIS Kebanyakan pasien sembuh dengan pembedahan Komplikasi dapat terjadi jika pengobatan terlambat atau terjadi pertonitis. Waktu penyembuhan tergantung umur, kondisi dan komplikasi.

TABLE DD SISTEM UROGENITAL - RINA15