TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

15
TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Telaah Atas Urgensi Tabayyun Dalam Kehidupan Masyarakat) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag.) Oleh: UMI SALAMAH 9.333.017.14 JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN ILMU SOSIAL INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI 2018

Transcript of TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Page 1: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

(Telaah Atas Urgensi Tabayyun Dalam Kehidupan Masyarakat)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Agama (S.Ag.)

Oleh:

UMI SALAMAH

9.333.017.14

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN ILMU SOSIAL

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

KEDIRI

2018

Page 2: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

ii

Halaman Persetujuan

TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Telaah Atas Urgensi Tabayyun Dalam Kehidupan Masyarakat

UMI SALAMAH

NIM. 933301714

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Drs. H.A. SHOBIRI MUSLIM, M.Ag.

NIP. 19590309 199403 1 002

Pembimbing II

HASAN BASRI, M.Ag.

NIP. 19721112 200003 1 001

Page 3: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

iii

NOTA DINAS

Kediri, 26 Mei 2018

Nomor :

Lampiran : 4 (empat) berkas

Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada

Yth. Bapak Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Kediri

Di Jl. Sunan Ampel 07-Ngronggo Kediri

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Memenuhi permintaan Bapak Rektor untuk membimbing

penyusunan skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini:

Nama : UMI SALAMAH

NIM : 9333.017.14

Judul : TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

(Telaah atas Urgensi Tabayyun dalam Kehidupan

Masyarakat)

Setelah diperbaiki materi dan susunannya, kami berpendapat

bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat sebagai kelengkapan ujian

akhir Sarjana Strata Satu (S-1).

Bersama ini kami lampirkan berkas naskah skripsinya dengan

dapat segera diujikan dalam siding munaqasah.

Demikian agar maklum dan atas kesediaan Bapak kami ucapkan

terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Pembimbing I

Drs. H.A. SHOBIRI MUSLIM, M.Ag.

NIP. 19590309 199403 1 002

Pembimbing II

HASAN BASRI, M.Ag.

NIP. 19721112 200003 1 001

Page 4: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

iv

Halaman Pengesahan

TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Telaah Atas Urgensi Tabayyun Dalam Kehidupan Masayarakat

UMI SALAMAH

NIM. 9333.017.14

Telah Diujikan di Depan Sidang Munaqasah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Kediri pada tanggal………………………………..2018

Tim Penguji

1. Penguji Utama

Dr. A. Halil Thahir, M.HI.

NIP. 197111212005011006

(…………………………………)

2. Penguji I

Drs. H.A. SHOBIRI MUSLIM, M.Ag.

NIP. 19590309 199403 1 002

(………………………………..)

3. Penguji II

HASAN BASRI, M.Ag.

NIP. 19721112 200003 1 001

(…………………………….......)

Kediri,………………………….2018

Rektor IAIN Kediri

Dr. Nur Chamid, MM.

NIP. 19680714 199703 1 002

Page 5: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

v

Halaman Pengesahan

TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Telaah Atas Urgensi Tabayyun Dalam Kehidupan Masayarakat

UMI SALAMAH

NIM. 9333.017.14

Telah Diujikan di Depan Sidang Munaqasah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Kediri pada tanggal………………………………..2018

Tim Penguji

1. Penguji Utama

Dr. A. Halil Thahir, M.HI.

NIP. 197111212005011006

(…………………………………)

2. Penguji I

Drs. H.A. SHOBIRI MUSLIM, M.Ag.

NIP. 19590309 199403 1 002

(………………………………..)

3. Penguji II

HASAN BASRI, M.Ag.

NIP. 19721112 200003 1 001

(…………………………….......)

Kediri,………………………….2018

Plt. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Ilmu Sosial

Dr. Moh. Asror Yusuf, M.Ag.

NIP. 197506132003121004

Page 6: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

vi

MOTTO

“Jangan menduga ketika malam kelam matahari tidak terbit lagi. Tetapi,

jangan pula mengharap terbitnya fajar pada saat kelamnya malam, karena

itu bukan optimisme yang diajarkan, melainkan angan-angan bolong yang

apabila hingggap di hati, sebenarnya telah dilakukan oleh tipuan dan

rayuan syaitan”

(Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA.)

SARING before SHARING !

Page 7: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

vii

PERSEMBAHAN

Bismilla>hirrahma>nirrahi>m

Dengan mengharap rida Illahi, kupersembahkan karya kecil nan sederhana ini untuk Abah dan Ibu,

guru-guruku, sahabat-sahabat dan semua pihak yang telah mengantarkanku hingga detik ini.

Spesial untuk sobat-sobat IAT dan sahabat kamar An-Nisa, salam persaudaraanku untuk mereka,

para perempuan dengan keunikan profesi dan sejuta tawa tanpa pandang siapa.

Untuk ribuan tujuan hidupku yang tak pernah henti menghapus lelah dan selalu mendampingiku

untuk selalu memiliki rasa’Lillah’.

Jaza>kumulla>h Ahsanal Jaza>’

Page 8: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Huruf Transliterasi

Arab Indonesia Arab Indonesia

}D ض ’ ء

}T ط B ب

}Z ظ T ت

‘ ع Th ث

Gh غ J ج

F ف }H ح

Q ق Kh خ

K ك D د

L ل Dh ذ

M م R ر

N ن Z ز

W و S س

H ه Sh ش

Y ي }S ص

B. Konsonan Rangkap

Konsonan Rangkap (shaddah), yang bersumber dari ya>’ nisbat (ya>’

yang ditulis sebagai petunjuk sifat) ditulis coretan atasnya. Contoh:

ditulis Ah}madi>yah أحمديةّ

Konsonan rangkap yang berasal dari bukan ya>’ nisbat ditulis dobel

hurufnya. Contoh:

ditulis dalla دلّّ

C. Ta>’ Marbut}ah

Page 9: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

ix

1. Bila dimatikan ditulis “ah”. Contoh:

ditulis jama>’ah جماعة

2. Bila dihidupkan karena berangkai dengan kata lain (sebagai Mud}a>f), maka

ditulis “at”. Contoh:

ditulis ni’mat Alla>h نعمةّالله

D. Vocal pendek

Fathah ditulis a, kasrah ditulis i dan dammah ditulis u, masing-masing

dengan huruf tunggal.

E. Vocal panjang (madd)

A panjang ditulis a>, i panjang ditulis i> dan u panjang ditulis u>, masing-

masing dengan coretan di atas huruf a,i dan u.

F. Bunyi huruf dobel

Bunyi huruf dobel (dipthong) Arab ditransliterasikan dengan menggabung

dua huruf “ay” dan “aw”, masing-masing untuk أي dan أو.

G. Kata sandang alif + la>m

Jika terdapat huruf alif + la>m yang diikuti huruf qamari>yah maupun

diikuti huruf shamsi>yah, maka huruf alif + la>m ditulis al-. Contoh:

ditulis al-Ja>mi’ah الجامعة

H. Huruf besar

Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD.

I. Kata dalam rangkaian frase dan kalimat

Page 10: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

x

Tetap konsisten dengan rumusan diatas, kata dalam rangkaian frase dan

kalimat ditulis kata per kata. Contoh:

ditulis Shaikh al-Isla>m شيخّالإسلام

J. Lain-lain

Kata-kata yang sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

seperti kata ijmak, nash, hadis, dll, tidak mengikuti pedoman transliterasi ini dan

ditulis sebagaimana dalam kamus tersebut.

Page 11: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

xi

KATA PENGANTAR

Bimillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunianya yang dilimpahkan-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan denga

baik. Skripsi ini mengungkapkan pemahaman tabayyun dalam perspektif al-Qur’a,

dengan kajian tafsir tematik. Dalam skripsi ini dibahas tentang makna tabayyun

serta urgensi tabayyun dalam kehidupan masyarakat.

Metode tafsir tematik atau dikenal dengan al tafsir al-Mawdu’iy

merupakan sebuah metode penafsiran yang menghimpun ayat-ayat alQur’an dari

berbagai surah dan berkaitan dengan persoalan atau topic yang ditetapkan

sebelumnya. Kemudian, penafsir membahas dan menganalisis kandungan ayat-

ayat tersebut sehingga menjadi satu kesatuan. Dalam penelitian ini, penulis

mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan tabayyun, kemudian

menguraikannya melalui pendapat beberapa mufassir.

Penulis menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada

berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan terutama kepada yang terhormat:

1. Rektor IAIN, Ketua Fakultas Ushuluddin dan Ilmu Sosial dan Ketua Jurusan

Ilmu al-Qur’an dan Tafsir IAIN Kediri beserta staf, atas segala kebijaksanaan,

perhatian serta dorongan sehingga penulis dapat menjalani studi dengan baik.

Page 12: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

xii

2. Bapak Drs H.A. Shobiri Muslim, M.Ag. dan Bapak Hasan Basri, M.Ag.

selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta

dorongan sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

3. Ibu Nyai Hj Nadziroh Manshur, Bapak K.H. Anwar Manshur dan Bapak KH.

Anwar Iskandar, yang senantiasa mendoakan dan mendidik serta mengayomi

para santri, serta yang selalu penulis harapkan ridho dan barokah ilmunya.

4. Ibu Hj Asroriyah dan Bapak H. M. Mahsun tercinta yang selalu menyertai

penulis dengan kasih sayang, do’a dan restu selama hidup penulis terlebih saat

penulis menyelesaikan skripsi ini.

5. Kakak Tercinta, H. Miftachun Nada, Ahsin Khuluqina, Sifa Rizqiana dan M.

Ulil Azmi Gumilang yang tak pernah lelah member motivasi dan semangat

hingga penulis menyelesaikan studi

6. Teman-teman mahasiswa Ilmu al-Qur’an dan Tafsir tahun 2014, teman-teman

santri Pondok Pesantren Al-Amien terlebih sahabat-sahabat sekaligus saudara

tercinta kamar An-Nisa dan berbagai pihak yang telah me support saya.

Semoga amal kebaikan mereka mendapat pahala yang berlipat ganda dari

Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam skripsi ini masih jauh

dari yang diharapkan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca

sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Penulis juga berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan seluruh pembaca pada

umumnya. Amin

Kediri, 26 Mei 2018

Penulis

Page 13: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

xiii

ABSTRAK

UMI SALAMAH, Dosen Pembimbing, Drs. H. M. SHOBIRI MUSLIM, M. Ag.

Dan HASAN BASRI, M.Ag. ; Tabayyun dalam Perspektif Al-Qur’an, Telaah atas

Urgensi Tabayyun dalam Kehidupan Masyarakat, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir,

Ushuluddin, IAIN Kediri, 2018.

Kata Kunci: Tabayyun, Perspektif Al-Qur’an, Urgensi dan Kehidupan Masyarakat

Informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, sebab melalui

perkembangan informasi, berbagai aspek kehidupan baik agama, pendidikan,

ekonomi, politik dan lainnya juga mengalami perkembangan. Namun di zaman

sekarang, tepatnya di era digital, banyak sekali informasi yang berbau kepalsuan,

menjerumuskan bahkan memprovokasi. Sikap tabayyun sangat diperlukan guna

membendung penyebaran informasi yang mengandung kedustaan agar tidak

menimbulkan bencana atau penyesalan di kemudian hari. Dalam al-Quran,

tabayyun dimaknai sebagai usaha mencari kejelasan dengan sungguh atas suatu

informasi yang belum jelas kebenarannya.

Penelitian ini bersifat kajian pustaka yang dilakukan dengan cara

dokumnentasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara mencari data primer dan

data sekunder yang sesuai tema. Data primer yang digunakan adalah al-Qur’an,

hadits-hadits, kitab-kitab tafsir yang meliputi Tafsir Al-Mishbah, Jami>’ul

Baya>n an Ta’wi>l Ayi Al-Qur’a>n dan Tafsir Al-Maraghy, serta menggunakan

metode tafsir mawdu’I yaitu sebuah metode menafsirkan al-Qur’an dengan cara

mencari jawaban al-Qur’an tentang suatu masalah dengan jalan menghimpun

ayat-ayat al-Qur’an yang membicarakan satu topic yang sama.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tabayyun merupakan usaha mencari

kejelasan suatu informasi penting yang disertai kehati-hatian hingga benar-benar

diketahui kebenarannya. Tabayyun tidak hanya diperuntukkan ketika informasi

penting dibawa oleh orang fasik. Lebih luas, tabayyun bisa diberlakukan terhadap

semua informasi penting yang dibawa oleh berbagai macam pihak, sebab di

zaman sekarang ini sulit untuk membedakan fasik atau bukan. Melalui pendekatan

sosial, penulis menguraikan urgensi tabayyun dalam kehidupan masyarakat yang

meliputi aspek sosial, pendidikan dan politik.

Page 14: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………… ii

NOTA DINAS……………………………………………………………..… iii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… iv

HALAMAN MOTTO…………………………………………………….… vi

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………. vii

PEDOMAN TRANSLITERASI…………………………………………… viii

KATA PENGANTAR…………………………………………………….... xi

ABSTRAK…………………………………………………………………… xiii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………... 8

C. Tujuan Penelitian……………………………………………. 8

D. Kegunaan Penelitian…………………………………………. 9

E. Telaah Pustaka………………………………………………. 10

F. Kerangka Teori……………………………………………… 12

G. Metode Penelitian…………………………………………… 14

H. Sistematika Pembahasan……………………………………. 17

BAB II : TINJAUAN UMUM ISTILAH TABAYYUN

A. Pengertian Tabayyun…………………………………………… 20

1. Informan……………………………………………….. 24

2. Kandungan Informasi………………………………….. 28

B. Sebab-sebab Melakukan Tabayyun…………………………… 32

Page 15: TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

xv

C. Metode Tabayyun………………………………………….. 36

BAB III : TABAYYUN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

A. Ayat-ayat Tabayyun……………………………………………….. 40

1. Fi’il Ma>d}i…………………………………………………45

2. Fi’il Mud}a>ri’………………………………………………59

3. Fi’il Amr…………………………………………………. 62

B. Klasifikasi Makiyyah dan Madaniyyah……………………..... 65

C. Asbabun Nuzul……………………………………………….. 72

D. Munasabah dan Makna antara Ayat-ayat tentang

Tabayyun……………………………………………………………. 77

BAB IV :URGENSI TABAYYUN DALAM KEHIDUPAN

MASYARAKAT

A. Urgensi Tabayyun dalam Aspek Sosial……………………. 85

1. Terhindar dari Perpecahan……………………………… 85

2. Menangkal Terjadinya Pembunuhan Karakter………….. 88

3. Menciptakan Lingkungan Sosial yang Damai………….. 92

B. Urgensi Tabayyun dalam Aspek Pendidikan

1. Meningkatkan Minat Baca Masyarakat………………… 95

2. Mendorong Pengembangan Ilmu Pengetahuan………… 96

3. Membentuk Generasi Beriman…………………………. 98

C. Urgensi Tabayyun dalam Aspek Politik…………………… 100

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………… 103

B. Saran………………………………………………………. 105

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 106