TA_06081009035

23
UJI EFEKTIVITAS AIR PERASAN BUAH NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA DARAH MENCIT (Mus musculus L.) SERTA SUMBANGANNYA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Yeni Rusmila Dewi 1 , Lucia Maria Santoso 2 , Mgs. M. Tibrani 3 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya 2,3 Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya Email : [email protected] ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang uji efektivitas air perasan buah nanas (Ananas comosus L.Merr) terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida darah mencit (Mus musculus L.). Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh air perasan buah nanas dalam menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah Mencit. Metode penelitian ini adalah penelitian experimental yang menggunakan 25 ekor mencit galur Sub- Swiss Webster, usia 3-4 bulan, berat badan berkisar antara 31- 40 g, dibagi menjadi 5 kelompok; kontrol negatif (aquadest); kontrol positif (MDLT 2%); P1 (MDLT 2% + Air perasan buah nanas 60%; P2 (MDLT 2% + Air perasan buah nanas 80%; P3 (MDLT 2% + Air perasan buah nanas 100% masing-masing sebanyak 0,1 ml/10 g bb. Penelitian ini dilakukan selama 14 hari dan pengukuran kadar kolesterol total dan trigliserida darah dilakukan pada hari ke-15 dengan memotong pembuluh darah leher mencit. Rerata kadar koleterol total dan trigliserida darah mencit tiap kelompok diuji dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol total pada hari ke-15 didapatkan rerata kadar kolesterol total pada tiap kelompok perlakuan berturut-turut adalah 141,11 ; 158,54 ; 152,59 ; 144,74 ; dan 131,65 mg/dl. Rerata kadar trigliserida kelompok I-V berturut- turut adalah 96,33 ; 94,98 ; 68,75 ;85,61; 88,59 mg/dl. Simpulan menunjukkan bahwa pemberian air perasan buah nanas berpengaruh secara tidak signifikan (p>0,05) terhadap kadar kosterol total (p=0,594) dan trigliserida darah mencit (p=0,253), artinya air perasan buah nanas tidak dapat 1

Transcript of TA_06081009035

Page 1: TA_06081009035

UJI EFEKTIVITAS AIR PERASAN BUAH NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.)

TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA DARAH

MENCIT (Mus musculus L.) SERTA SUMBANGANNYA PADA PEMBELAJARAN

BIOLOGI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Yeni Rusmila Dewi1, Lucia Maria Santoso2, Mgs. M. Tibrani3

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya2,3Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya

Email : [email protected]

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang uji efektivitas air perasan buah nanas (Ananas comosus L.Merr) terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida darah mencit (Mus musculus L.). Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh air perasan buah nanas dalam menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah Mencit. Metode penelitian ini adalah penelitian experimental yang menggunakan 25 ekor mencit galur Sub-Swiss Webster, usia 3-4 bulan, berat badan berkisar antara 31-40 g, dibagi menjadi 5 kelompok; kontrol negatif (aquadest); kontrol positif (MDLT 2%); P1 (MDLT 2% + Air perasan buah nanas 60%; P2 (MDLT 2% + Air perasan buah nanas 80%; P3 (MDLT 2% + Air perasan buah nanas 100% masing-masing sebanyak 0,1 ml/10 g bb. Penelitian ini dilakukan selama 14 hari dan pengukuran kadar kolesterol total dan trigliserida darah dilakukan pada hari ke-15 dengan memotong pembuluh darah leher mencit. Rerata kadar koleterol total dan trigliserida darah mencit tiap kelompok diuji dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol total pada hari ke-15 didapatkan rerata kadar kolesterol total pada tiap kelompok perlakuan berturut-turut adalah 141,11 ; 158,54 ; 152,59 ; 144,74 ; dan 131,65 mg/dl. Rerata kadar trigliserida kelompok I-V berturut-turut adalah 96,33 ; 94,98 ; 68,75 ;85,61; 88,59 mg/dl. Simpulan menunjukkan bahwa pemberian air perasan buah nanas berpengaruh secara tidak signifikan (p>0,05) terhadap kadar kosterol total (p=0,594) dan trigliserida darah mencit (p=0,253), artinya air perasan buah nanas tidak dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah mencit percobaan yang diberi pakan MDLT. Hasil penelitian ini disumbangkan pada pembelajaran biologi di SMA khususnya pada standar kompetensi (SK) 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas, Kompetensi Dasar 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah.

Kata kunci : Kolesterol Total, Trigliserida darah, Mencit, Nanas

ABSTRACT

Has done research on testing the effectiveness of pineapple juice (Ananas comosus L.Merr) for total cholesterol and triglyceride blood of mice (Mus musculus L.). This study aimed to determine the effect of pineapple juice in lowering total cholesterol and blood triglycerides Mice. This research method is experimental research that uses 25 sub-strains of mice tails Swiss Webster, aged 3-4 months, weight range 31-40 g, were divided into 5 groups: negative

1

Page 2: TA_06081009035

control (distilled water), positive control (MDLT 2%) ; P1 (MDLT 2% pineapple juice + 60%; P2 (MDLT 2% pineapple juice + 80%; P3 (MDLT 2% pineapple juice + 100% respectively as much as 0.1 ml/10 g bb. The research was conducted for 14 days and measured levels of total cholesterol and blood triglycerides done on day 15 by cutting the neck blood vessels of mice. The mean levels of blood triglycerides and total koleterol mice per group were tested with Kruskal-Wallis test. Results of total cholesterol levels on day 15 the mean total cholesterol level obtained in each treatment group was 141.11 respectively; 158.54; 152.59; 144.74, and 131.65 mg / dl. Mean triglyceride levels IV groups respectively are 96.33: 94.98: 68.75: 85.61: 88.59 mg / dl. The conclusions showed that administration of pineapple juice effect is not significant (p> 0.05) on levels of total kosterol (p = 0.594) and triglycerides blood of mice (p = 0.253), pineapple juice that is not able to lower total cholesterol and blood triglyceride levels of mice fed experimental MDLT. The results of this study was donated to the teaching of biology in high school, especially the standard of competence (SK) 3. Explain the structure and function of human organs and certain animals, disorder or disease that may occur and the implications on salingtemas, Basic Competency 3.2 recognizes the links between structure, function, and processes as well as disorders or diseases that may occur in the circulatory system.

Key words: Total Cholesterol, Triglycerides blood, Mice, Pineapple

PENDAHULUAN

2

Page 3: TA_06081009035

Hiperlipidemia didefinisikan sebagai

peningkatan lipid dalam plasma darah,

terutama disebabkan oleh asupan makanan

yang tinggi kandungan lemak. Peningkatan

ini tentu saja berbahaya bagi tubuh karena

dapat memicu aterosklerosis, sehingga dapat

menyebabkan penyakit jantung koroner dan

stroke. Banyak bahaya atau risiko yang

diakibatkan oleh karena hiperlipidemia, untuk

itu diperlukan upaya untuk

menanggulanginya, misalnya dengan

menggunakan obat hipolipidemia.

Obat hipolipidemia akan menimbulkan

ketergantungan bagi penggunanya dan bila

digunakan secara berkelanjutan obat ini akan

mengakibatkan gangguan fungsi organ lain

seperti fungsi ginjal, hati, dan paru-paru

(Hicow, 2011). Begitu pula seperti yang

dilaporkan oleh American Medical

Association (AMA), mengobati kolesterol

dengan obat hipolipidemia yang digunakan

saat ini bisa menyebabkan sakit kepala, gagal

jantung, kerusakan ginjal dan gangguan

pencernaan (Braverman dan Braverman,

2007). Adanya bahaya yang dapat ditimbulkan

obat hipolipidemia maka diperlukan usaha

untuk mencari alternatif lain yang lebih aman,

misalnya penggunaan tanaman yang memiliki

potensi hipolipidemia.

Tanaman berpotensi hipolipidemia

merupakan tanaman yang dapat menurunkan

kadar lemak dalam darah karena kandungan

senyawa aktif yang dimilikinya. Tanaman

berpotensi hipolipidemia memiliki kandungan

vitamin C dan senyawa aktif lain seperti

myricetin, quercetin, thyramine dan fenulid

acid yang berperan sebagai anti oksidan

(Chris, 2008). Tanaman berpotensi

hipolipidemia yang memiliki kandungan

vitamin C dan senyawa antioksidan yang

lengkap adalah nanas.

Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.)

yang kerap dikonsumsi sebagai buah segar

merupakan suku Bromeliaceae. Buah nanas

mengandung vitamin C (24,0 miligram) dan

vitamin A (39,0 miligram) dalam setiap 100

gram nanas (Chris, 2008). Hasil penelitian

ilmiah lain menunjukkan nanas memiliki

kandungan senyawa fenolik antara lain

quercetin (Chris, 2008). Penelitian terkait

kemampuan senyawa- senyawa tersebut dalam

menurunkan kadar kolesterol total darah sudah

pernah dilakukan sebelumnya.

Penelitian mengenai efek vitamin C

yang terkandung dalam kelopak bunga rossela

menunjukkan hasil bahwa vitamin C mampu

menurunkan kadar kolesterol total darah tikus

putih (Marsalina, 2010). Begitu juga pada

penelitian mengenai efek quercetin yang

terkandung dalam ekstrak bawang merah

terhadap kadar kolesterol tikus yang diberi diet

hiperlipidemia, didapatkan bahwa terjadi

penurunan kadar kolesterol total darah (Putri,

dkk., 2010). Penelitian lain membuktikan

bahwa quercetin dapat meningkatkan kadar

kolesterol HDL sampai 28,6% pada tikus yang

3

Page 4: TA_06081009035

diberi diet lemak tinggi (Yugarani, dkk.,

dikutip Putri, dkk., 2010). Pengalaman empiris

masyarakat mengatakan bahwa buah nanas

dapat membantu menurunkan kadar kolesterol

total dan trigliserida darah. Cara yang sering

digunakan oleh masyarakat dalam

mengkonsumsi nanas untuk membantu

menurunkan kadar koleterol total dan

trigliserida darah adalah dengan cara dibuat

minuman seperti jus, perasan air nanas atau

dikonsumsi langsung sebagai buah segar.

Pengalaman empiris masyarakat ini belum

dibuktikan secara ilmiah kebenarannya serta

adanya beberapa penelitian yang membuktikan

kemampuan senyawa tersebut dalam

menurunkan kadar kolesterol total serta

terkandungnya senyawa tersebut dalam nanas,

cukup menarik bagi penulis untuk melakukan

penelitian tentang efektivitas pemberian air

perasan buah nanas (Ananas comosus (L.)

Merr.) terhadap kadar koleterol total dan

trigliserida darah mencit (Mus mucullus (L.)).

Manfaat setelah dilakukannya penelitian ini

nantinya, akan melengkapi data dan informasi

potensi nanas sebagai tanaman hipolipidemia.

Informasi potensi nanas ini dapat

digunakan oleh guru sebagai alternatif

penggunaan contoh tanaman yang berpotensi

hipolipidemia pada mata pelajaran biologi

kelas XI SMA. Selama ini nanas hanya

diinformasikan hanya sekedar buah konsumsi

saja. Informasi ini diharapkan menjadikan

siswa lebih memahami materi pelajaran,

karena spesies tanaman yang diambil

merupakan spesies tanaman yang sudah lama

dikenal dan banyak terdapat di Sumatra

Selatan. Oleh sebab itu, informasi potensi

nanas sebagai hipolipidemia ini akan

disumbangkan dalam proses kegiatan belajar

mengajar di SMA, khususnya dalam

pemberian materi yang memerlukan contoh

upaya penanganan dan pencegahan penyakit

tertentu, misalnya pada sistem peredaran

darah. Adapun konsep mengenai berbagai

penyakit yang terjadi pada peredaran darah

dipelajari pada materi pembelajaran biologi di

SMA pada Standar Kompetensi 3.

Menjelaskan struktur dan fungsi organ

manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit

yang mungkin terjadi serta implikasinya pada

salingtemas, Kompetensi Dasar 3.3

Menjelaskan keterkaitan antara struktur,

fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit

yang dapat terjadi pada sistem peredaran

darah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Maret 2012 sampai dengan bulan April 2012

dengan metode experimental. Alat yang

digunakan dalam penelitian ini adalah bak

plastik berukuran 30 x 25 x 10 cm yang

dilengkapi dengan kawat kasa sebagai

kandang mencit, sekam, botol minum mencit,

syringe gavage, gelas ukur, gelas kimia,

4

Page 5: TA_06081009035

gunting bedah, sarung tangan, neraca,

sentrifuse, bunsen, kain kasa, clinepete, dan

Biosystem A15. Adapun bahan yang

digunakan adalah mencit jantan galur Swiss

Webster, buah nanas, aquadest, air ledeng,

MDLT, dan pakan berupa pellet ikan (pakan

standar).

Pelaksanaan Penelitian

Hewan percobaan dibagi dalam 5

kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor

mencit. Mencit ditimbang untuk mendapatkan

data awal tentang berat badan mencit.

Kemudian mencit dihiperlipidemia dengan

pemberian MDLT 2%/kg BB secara oral

dengan sonde lambung selama 7 hari kecuali

P0/ I / Kontrol negatif. Kemudian selama 7

hari mencit diberi MDLT 2% BB dan sediaan

uji dengan tiga variasi konsentrasi 60%, 80%

dan 100% (Rokhmah, 2007) secara oral

dengan sonde lambung. Mencit kembali

ditimbang (Dachriyanus, dkk., 2010). Setelah

perlakuan pada mencit selama 14 hari,

pengukuran kadar kolesterol dan trigliserida

darah dilakukan pada hari ke 15 untuk setiap

mencit pada masing-masing kelompok dengan

memotong pembuluh darah leher. Pengukuran

serum darah dilakukan dengan menggunakan

alat Biosystem A15 yang terdapat di BBLK

Palembang. Data yang diperoleh dari hasil

penelitian diolah secara statistik dengan

menggunakan sidik ragam uji F. Jika data

dengan masalah skala pengukuran numerik

tetapi tidak memenuhi untuk uji parametrik

(misalnya distribusi data tidak normal), maka

dilakukan uji nonparametrik yang merupakan

alternatif dari uji parametriknya. Alternatif uji

one way ANOVA adalah uji Kruskal-Wallis

(Dahlan, 2011).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Kadar Kolesterol Total

Hasil penelitian tentang efektivitas

pemberian air perasan buah nanas terhadap

kadar kolesterol total darah mencit adalah

sebagai berikut: kelompok I (Kontrol Negatif)

yang diberi aquadest memiliki kadar kolesterol

sebesar 141,11 mg/dl setelah 14 hari

perlakuan. Kelompok II (kontrol Positif) yang

diberi MDLT 2 % BB selama 14 hari

penelitian memiliki kadar kolesterol sebesar

158,54 mg/dl. Perbandingan kadar kolesterol

kedua kelompok ini menunjukkan bahwa

MDLT yang diberikan memiliki efek

hiperkolesterolemia. Kelompok yang diberi

perlakuan air perasan buah nanas yaitu

kelompok III, IV, dan V memiliki kadar

kolesterol total secara berurutan sebesar

152,59 ; 144,74 ; 131,65 mg/dl. Data rata-rata

hasil penelitian dari kelompok III, IV dan V

lebih rendah dibandingkan dengan kelompok I

sebagai kontrol yang hanya diberi aquadest

maupun kelompok II yang diberi pakan

MDLT. Data tersebut menunjukkan bahwa

terjadi penurunan kadar kolesterol total seiring

5

Page 6: TA_06081009035

meningkatnya konsentrasi air perasan nanas

yang diberikan. Data rerata kadar koleterol

disajikan dalam bentuk Gambar 4 sebagai

berikut.

Gambar 4. Diagram kadar

kolesterol total

Keterangan :I : Kontrol Negatif (Aquadest)II : Kontrol Positif (MDLT 2%

BB)III : P 1 (MDLT 2 % BB + air

perasan buah nanas 60 %)IV : P 2 (MDLT 2 % BB + air

perasan buah nanas 80 %)V : P 3 (MDLT 2 % BB + air

perasan buah nanas 100 %)

Rerata hasil pengukuran kadar

kolesterol total darah mencit putih kemudian

diuji normalitasnya untuk mengetahui apakah

data yang didapat mempunyai distribusi data

yang normal. Data yang mempunyai distribusi

normal berarti mempunyai sebaran data yang

normal juga sehingga data tersebut dapat

dianggap mewakili populasi. Nilai p > 0,05

merupakan distribusi normal dari suatu data

(Priyatno, 2011).

Hasil tes normalitas diperoleh nilai

signifikansi kelompok I, III, IV, V > 0,05 yang

menunjukkan sebaran data normal, akan tetapi

nilai signifikansi kelompok II < 0,05 yang

menunjukkan bahwa sebaran data kelompok II

tidak normal. Homogenitas varians data dapat

dicari dengan uji varians pada SPSS,

didapatkan nilai signifikansi menunjukkan

0,297 (p > 0,05) sehingga varians data

homogen. Jadi syarat sebaran data normal

untuk uji anova tidak terpenuhi. Karena salah

satu syarat uji anova tidak terpenuhi, maka

digunakan Uji Kruskal- Wallis, yang

merupakan alat uji lebih dari dua sampel yang

saling tidak berhubungan. Dari uji ini

diperoleh hasil perhitungan p= 0,594 (p> 0,05,

HO diterima) berarti air perasan buah nanas

pada konsentrasi tertentu tidak dapat

menurunkan kadar kolesterol total dan

trigliserida darah mencit secara signifikan.

Oleh karena perbedaannya tidak signifikan

yang artinya adalah tidak ada perlakuan yang

pengaruhnya menonjol dibanding kontrol atau

perlakuan lainnya, maka analisa statistik tidak

dilanjutkan dengan uji post hoc.

Kadar Trigliserida

Hasil penelitian tentang efektivitas

pemberian air perasan buah nanas terhadap

kadar trigliserida darah mencit menunjukan

bahwa kadar trigliserida kelompok I (kontrol

negatif) setelah pemberian aquadest selama 14

hari penelitian sebesar 94,98 mg/dl. Kelompok

6

Page 7: TA_06081009035

II (Kontrol Positif) memiliki kadar trigliserida

sebesar 96,33 mg/dl. Hal ini menunjukkan

bahwa MDLT yang diberikan meningkatkan

kadar trigliserida darah mencit percobaan.

Kelompok II, IV, dan V yang diberi air

perasan nanas memiliki kadar trigliserida

berurutan sebesar 76,55 ; 84,88 ; 88,59 mg/dl.

Data ini menunjukkan bahwa kelompok yang

diberi air perasan buah nanas memiliki kadar

trigliserida darah yang lebih rendah

dibandingkan kedua kelompok kontrol. Hal

tersebut menunjukkan bahwa terjadi

penurunan terhadap kadar trigliserida darah

mencit. Data rerata kadar triglisrida tersebut

disajikan dalam Gambar 5 sebagai berikut.

Gambar 5. Diagram kadar trigliserida

darah mencit

Keterangan :I : Kontrol Negatif (Aquadest)II : Kontrol Positif (MDLT 2%

BB)III : P 1 (MDLT 2 % BB + Air

perasan Nanas 60 %)IV : P 2 (MDLT 2 % BB + Air

perasan Nanas 80 %)V : P 3 (MDLT 2 % BB + Air

perasan Nanas 100 %)

Pengujian data yang dilakukan seperti

pada kadar kolesterol total juga dilakukan

untuk menguji kadar trigliserida.

Hasil tes normalitas memperlihatkan

nilai signifikansi kelompok I, II, dan IV > 0,05

yang menunjukkan sebaran data normal, akan

tetapi nilai signifikansi kelompok II dan V <

0,05 yang menunjukkan bahwa sebaran data

kelompok II dan V tidak normal. Homogenitas

varians data dapat dicari dengan uji varians

pada SPSS, didapatkan nilai signifikansi

menunjukkan 0,512 (p>0,05) artinya varians

data homogen. Karena salah satu syarat uji

anova tidak terpenuhi (data tidak normal),

maka digunakan Uji Kruskal- Wallis, yang

merupakan alat uji lebih dari dua sampel yang

saling tidak berhubungan, menggunakan

prosedur statistik non parametrik. Dari uji ini

diperoleh hasil p= 0,253 (p> 0,05, HO diterima)

berarti air perasan buah nanas pada

konsentrasi tertentu tidak dapat menurunkan

kadar kolesterol total dan trigliserida darah

mencit secara signifikan. Oleh karena

perbedaannya tidak signifikan yang artinya

adalah tidak ada perlakuan yang pengaruhnya

menonjol dibanding kontrol atau perlakuan

lainnya, maka analisa statistik tidak

dilanjutkan dengan uji post hoc.

Pembahasan

Hasil uji statistik dari penelitian ini

menunjukkan bahwa kadar kolesterol total dan

7

Page 8: TA_06081009035

trigliserida darah mencit kontrol positif

berbeda tidak signifikan (p>0,05)

dibandingkan kelompok perlakuan yang diberi

air perasan buah nanas walaupun terjadi

sedikit perbedaan kadar kolesterol total dan

trigliserida antar kelompok perlakuan.

Pengamatan pada kelompok kontrol

positif yang hanya diberi campuran lemak sapi

dan minyak goreng (MDLT) menunjukkan

kadar kolesterol total dan trigliserida yang

paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

pemberian MDLT dapat meningkatkan kadar

kolesterol total dan trigliserida darah, hal ini

sejalan dengan penelitian Dachriyanus, dkk

(2007). Diet asam lemak yang sangat jenuh

dapat meningkatkan konsentrasi koleterol

dalam darah (Guyton dan Hall, 1996 dikutip

Aprila, dkk., 2010). Keadaan ini disebabkan

karena asam lemak dapat diubah menjadi

asetil KoA melalui oksidasi beta, sedangkan

asetil KoA adalah prekursor dari kolesterol.

Kenaikan jumlah prekursor dapat

menyebabkan peningkatan kadar kolesterol

dalam darah (Muray, dkk., 1996 dikutip

Aprila, dkk., 2010).

Peningkatan kadar kolesterol total

serum dalam penelitian ini disebabkan

meningkatnya jumlah konsumsi asam lemak

jenuh dan adanya radikal bebas akibat dari

proses hidrolisis dan oksidasi saat pemanasan

pakan MDLT. Radikal bebas yang terkandung

dalam pakan MDLT dapat merusak asam

nukleat, protein, dan membran lipid sehingga

dapat menimbulkan kerusakan hati (Usoh,

dkk., 2005 dikutip Aprila, dkk., 2010). Hal ini

dapat mengganggu metabolisme dan ekskresi

kolesterol dari dalam tubuh sehingga kadar

kolesterol total dan trigliserida serum dapat

meningkat. Kolesterol total serum terdiri dari

VLDL, LDL, HDL, dan kolesterol bebas.

Trigliserida serum terdiri dari trisilglserida dan

asam lemak bebas.

Mekanisme peningkatan kadar

kolesterol total yaitu akibat peningkatan kadar

asam lemak bebas dalam plasma yang dapat

meningkatkan sekresi VLDL oleh hati,

meliputi triasilgliserol dan kolesterol

tambahan ke dalam sirkulasi darah. VLDL

merupakan prekursor IDL, dan IDL prekursor

dari LDL. LDL bertugas untuk

mendistribusikan kolesterol dari hati ke

jaringan. LDL untuk dapat memasuki sel, LDL

berikatan dengan reseptor LDL yang terletak

pada permukaan membran sel. LDL yang

berikatan akan mengalami endositosis dan

dipecah dalam ribosom. Peningkatan

kolesterol ke dalam sel dapat menurunkan

jumlah reseptor LDL. Penurunan reseptor

LDL dapat menyebabkan jumlah LDL dalam

sirkulasi meningkat (Murray RL, dkk., dikutip

Aprila 2010).

Setelah dilakukan uji statistik

peningkatan kadar kolesterol total dan

trigliserida serum darah pada penelitian ini

meningkat secara tidak signifikan. Pada semua

kelompok perlakuan yang mendapat pakan

8

Page 9: TA_06081009035

MDLT dan air perasan buah nanas terjadi

penurunan kadar kolesterol dan trigliseridanya

namun berbeda tidak signifikan. Hal ini

disebabkan karena peningkatan kadar

kolesterol total dan trigliserida setelah

pemberian pakan MDLT meningkat secara

tidak signifikan, sehingga selisih perbedaan

yang didapatkan antar kelompok perlakuan

kecil. Kemungkinan lain perbedaan hasil

penelitian ini disebabkan karena kadar

kolesterol total dan trigliserida darah mencit

yang digunakan berbeda sejak awal karena

perbedaan pemberian pakan standar yang

diberikan antara penelitian ini dan penelitian

Dachiyanus, dkk (2007).

Hal ini terlihat dari perbandingan kadar

kolesterol total dan trigliserida darah mencit

kelompok I (Kontrol negatif). Penelitian ini

kelompok kontrol negatif menunjukkan hasil

pengukuran yakni sebesar 141,11 mg/dl untuk

kadar kolesterol total dan 94,98 mg/dl untuk

kadar trigliserida, sedangkan pada penelitian

Dachriyanus, dkk (2007) kelompok kontrol

negatif memiliki kadar kolesterol total sebesar

117,23 mg/dl dan kadar trigliserida sebesar

55,10 mg/dl. Penelitian Inawati, dkk (2006),

kelompok kontrol negatif menunjukkan hasil

pengukuran kadar kolesterol total sebesar 57,8

mg/dl dan trigliserida sebesar 41,0 mg/dl.

Perbedaan inilah yang dimungkinkan menjadi

penyebab selisih perbedaan kadar kolesterol

total dan trigliserida kontrol positif yang diberi

MDLT mengalami peningkatan yang tidak

signifikan. Pemberian pakan MDLT tersebut

pada mencit yang memang memiliki kadar

kolesterol total dan trigliserida yang tergolong

tinggi akan menyebabkan sekresi asam

empedu yang terbatas sehingga akan

membatasi pula jumlah ekskresinya, sehingga

mengurangi jumlah kolesterol yang terekresi

(Francis, dkk.,2005 dikutip Nugraha, 2008).

Penelitian ini menggunakan air perasan

buah nanas agar lebih mirip dengan cara

penyajian yang umum di masyarakat.

Berdasarkan kajian literatur bahwa quersetin

turunan flavonoid yang terkandung dalam

buah nanas dapat larut dalam air (Robinson,

1991 dikutip Marsalina, 2010) dan flavonoid

dapat diekstraksi lebih baik menggunakan

etanol 70 % dan tetap ada dalam lapisan airnya

(Harborne, 1996). Sehingga digunakanlah air

perasan buah nanas dalam penelitian ini

supaya dapat langsung diaplikasikan

kekehidupan nyata tanpa khawatir ada zat

toksik dari pelarut yang digunakan. Selain itu,

cara ini dipilih karena pendekatan metode

seperti yang umum dilakukan oleh masyarakat

dan untuk membuktikannya secara ilmiah.

Apabila menggunakan pelarut air saja sudah

mampu menurunkan kadar kolesterol total dan

trigliserida seperti apa yang telah berkembang

di masyarakat, maka tidak perlu untuk

menggunakan pelarut lainnya. Tidak

terjadinya efek yang signifikan dari pemberian

air perasan buah nanas pada mencit

hiperlipidemia disebabkan karena belum

9

Page 10: TA_06081009035

diketahui secara pasti persentase kelarutan

flavonoid ini dalam air. Diduga kelarutan

flavonoid dalam air jauh lebih rendah

dibandingkan kelarutannya dalam pelarut

etanol. Mungkin persentase kelarutannya kecil

sehingga zat-zat yang memiliki potensi

sebagai hipolipidemia yang terkandung dalam

buah nanas tidak tersari dengan sempurna, lagi

pula pemberian air perasan buah nanas pada

penelitian ini hanya seminggu sehingga pada

akhirnya air perasan buah nanas tidak mampu

membantu menurunkan kadar kolesterol total

dan trigliserida darah mencit percobaan secara

signifikan. Apabila waktu pemberian air

perasan buah nanas ini lebih lama, diduga air

perasan buah nanas mampu menurunkan kadar

kolesterol total dan tigliserida mencit

percobaan secara signifikan.

Kelemahan lain pada penelitian ini

antara lain: tidak diperiksanya kadar kolesterol

total dan trigliserida serum mencit sebelum

diberikan air perasan buah nanas sehingga

tidak dapat dilihat perubahan kadar kolesterol

total dan triglisrida serta efek dari air perasan

buah nanas tersebut dalam satu kelompok

perlakuan, perbedaan kandungan quercetin

(favonoid) dalam tiap nanas, dan jumlah diet

standar yang dikonsumsi oleh mencit tidak

diperhitungkan.

Meskipun hasil uji statistik

menunjukkan perbedaannya tidak signifikan,

dari data hasil penelitian dapat dilihat bahwa

air perasan buah nanas mampu menurunkan

kadar kolesterol total dan trigliserida darah

mencit percobaan. Persentase selisih

perbedaan kadar kolesterol total dan

trigliserida darah mencit percobaan yang

dibandingkan dengan kelompok kontrol positif

(II) yaitu pada konsentrasi 100% penurunan

rata-rata kadar kolesterol total dan trigliserida

darah sebesar 16,9 % dan 6,7 %. Pada

konsentrasi 80 % penurunan rata-rata kadar

kolesterol total dan trigliserida sebesar 8,7 %

dan 10,6 %. Pada konsentrasi 60 % penurunan

rata-rata kadar kolesterol total dan trigliserida

sebesar 3,6 % dan 19,4 %. Penyebab

persentase penurunan dari pemberian air

perasan nanas ini terhadap kadar kolesterol

total dan trigliserida darah mencit berbanding

terbalik belum diketahui secara pasti, yang

seharusnya trigliserida semakin baik

persentase penurunannya seiring dengan

peningkatan konsentrasi yang diberikan tetapi

pada penelitian ini tidak demikian.

Penurunan kadar tersebut dikarenakan

kandungan zat yang terkandung di dalam

nanas berupa senyawa antioksidan, antara lain

seperti vitamin C dan senyawa turunan

flavonoid yakni quercetin. Mekanisme kerja

senyawa antioksidan tersebut dalam

menurunkan kadar kolesterol total dan

trigliserida darah diduga bekerja dengan cara

penghambatan terhadap HMG-CoA reduktase

yang berfungsi sebagai pengkatalis dalam

pembentukan kolesterol dan meningkatkan

aktivitas Lechitin Cholesterol Acyl

10

Page 11: TA_06081009035

Taransferase (LCAT). LCAT merupakan

enzim yang dapat mengkonversi kolesterol

bebas menjadi ester kolesterol yang lebih

hidrofobik, sehingga ester kolesterol dapat

berikatan dengan partikel inti lipoprotein

untuk membentuk HDL baru. Hal ini akan

meningkatkan kadar HDL serum (Lewis,

dkk.,2000 dikutip Aprila, 2010).

Penghambatan terhadap HMG-CoA reduktase

menyebabkan penurunan sintesis kolesterol

dan meningkatkan jumlah reseptor LDL yang

terdapat dalam membran sel hati dan jaringan

ekstrahepatik, sehingga kadar kolesterol total

dan LDL dalam plasma turun (Kolovou,

dkk.,2001 dikutip Aprila, 2010).

Kemampuan quercetin tidak hanya

mampu menghambat aktivitas HMG-CoA

reduktase dan meningkatkan aktivitas LCAT,

quercetin juga memiliki kemampuan sebagai

antioksidan yang juga berguna sebagai

pengikat LDL supaya tidak teroksidasi dan

mengatasi radikal bebas. Pada kondisi

hiperlipidemia, tubuh akan berusaha

menyeimbangkan kolesterol plasma dengan

cara mengubah kolesterol menjadi asam

empedu. Sintesis asam empedu memerlukan

oksigen dan beberapa zat lain. Semakin

banyak asam empedu yang disintesis,

semakin banyak oksigen yang diperlukan.

Peningkatan tersebut akan mengasilkan

radikal bebas sebagai hasil sampingannya.

Aktivitas dari senyawa-senyawa antioksidan

(quercetin dan vitamin C) dalam nanas dapat

mencegah terjadinya stress oksidatif yaitu

gangguan keseimbangan antara produksi

oksidan dan antioksidan terkait dengan

konsumsi radikal bebas dari MDLT

(Herowati, dkk., 2008). Berikut mekanisme

quercetin sebagai antioksidan dalam

menangkap radikal bebas yang dikhawatirkan

dapat mengoksidasi LDL.

RH + O2

R* + OOH

Asam lemak tak jenuh Oksigen

Radikal bebas

R* + O2

ROO*

Radikal bebas Oksigen

Peroksida aktif

` Oksigen bebas dalam darah

mengoksidasi ikatan rangkap pada asam

lemak tak jenuh maka terbentuklah radikal

bebas. Radikal bebas yang terbentuk akan

bereaksi dengan oksigen sehingga akan

menghasilkan peroksida aktif. Saat sudah

terbentuk peroksida aktif, disinilah

quercetin berperan. Senyawa quercetin

(3,5,7,3’,4’-pentahidroksiflavon) akan

mendonasikan satu atom hidrogen pada

senyawa peroksida aktif (ROO), diikuti

oksidasi lebih lanjut membentuk produk

akhir yang stabil nonreaktif. Sehingga

pembentukan radikal bebas selanjutnya

dapat dihentikan.

11

Page 12: TA_06081009035

Terbentuknya senyawa radikal yang

nonreaktif mengakibatkan kadar kolesterol

total menurun karena LDL tidak teroksidasi.

Oksidasi kolesterol LDL merupakan suatu

proses biologi yang diduga terlibat dalam

mekanisme proses inisiasi dan akselerasi lesi

arteri. (Sukandar E, dikutip Aprila, 2010).

LDL yang teroksidasi dapat menyebabkan

viskositas darah menjadi lebih kental dan

peluang terjadinya menyumbatan pembuluh

darah (atheroskelosis) menjadi lebih tinggi.

Dengan adanya senyawa antioksidan dalam air

perasan nanas, oksidasi LDL dapat dihindari.

Selain quercetin, Vitamin C yang

terkandung di dalam air perasan buah nanas

juga membantu meningkatkan laju kolesterol

yang dibuang dalam bentuk asam empedu,

meningkatkan kadar HDL, dan berfungsi

sebagai pencahar sehingga meningkatkan

pembuangan feses dan menurunkan

penyerapan kembali asam empedu serta

pengubahannya menjadi kolesterol (Marsalina,

2010).

Kandungan senyawa aktif yang

terdapat pada buah nanas cukup potensial

untuk menurunkan kadar kolesterol total dan

trigliserida melalui reaksi penghambatan

HMG-CoA reduktase dan sebagai antioksidan

pendonor atom hidrogen kepada senyawa

peroksida aktif. Namun hal ini tidak tampak

pada hasil penelitian yang menunjukkan

bahwa pemberian air pearasan buah nanas

belum memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap penurunan kadar kolesterol total dan

trigliserida darah mencit.

Sumbangan Hasil Penelitian

Data hasil penelitian berupa informasi

dan data tentang kemampuan buah nanas

dalam menjaga kadar kolesterol total dan

trigliserida dalam kondisi stabil sehingga

dapat mencegah penyakit pada sistem

peredaran darah akan dijadikan sebagai

sumbangan materi bahan pembuatan LKS dan

Handout pada pembelajaran biologi kelas XI.

Adanya LKS dan Handout yang diberikan

pada materi ini akan lebih mengefektifkan

waktu pembelajaran, sehingga tujuan

pembelajaran akan lebih maksimal

pencapainnya. Adapun konsep mengenai

berbagai penyakit yang terjadi pada peredaran

darah dipelajari pada materi pembelajaran

biologi di SMA pada Standar Kompetensi 3.

Menjelaskan struktur dan fungsi organ

manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit

yang mungkin terjadi serta implikasinya pada

salingtemas, Kompetensi Dasar 3.2

Menjelaskan keterkaitan antara struktur,

fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit

yang dapat terjadi pada sistem peredaran

darah. Dalam mencapai kompetensi dasar

yang telah ditetapkan, maka dibuatlah contoh

perangkat pembelajaran berdasarkan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yakni

Silabus yang terdapat pada lampiran 1 dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

12

Page 13: TA_06081009035

pada lampiran 2. Selain perangkat

pembelajaran juga dilengkapi dengan lembar

kegiatan siswa (LKS) pada lampiran 3, dan

handout pada lampiran 4.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil dari penelitian ini diketahui

bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

pada kadar kolesterol total dan trigliserida

darah antara kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

perlakuan pemberian air perasan buah nanas

pada dosis penelitian ini tidak berpengaruh

nyata dalam menurunkan kadar kolesterol total

dan trigliserida darah mencit yang diberi

pakan MDLT.

Saran

Mengingat dalam penelitian ini kadar

kolesterol total dan trigliserida darah belum

turun ke kondisi normal, maka disarankan:

1. Untuk penelitian mendatang perlu

digunakan metode pengekstraksian

buah nanas yang lebih baik agar

kandungan zat dalam nanas dapat

tersari dengan sempurna dan waktu

penelitian perlu diperpanjang.

2. Perlu dilakukan penelitian tentang

pakan hiperkolesterolemik yang dapat

meningkatkan kadar kolesterol total

mencit secara signifikan sehingga

dapat dilihat adanya pengaruh air

perasan buah nanas dalam menurunkan

kadar kolesterol total dan trigliserida

darah mencit.

3. Hasil penelitian diharapkan dapat

dijadikan sebagai materi sumbangan

pembuatan LKS dan Handout pada

pembelajaran Biologi di SMA kelas XI

semester genap, yaitu pada Standar

Kompetensi 3 dan Kompetensi Dasar

3.3.

4. Data hasil penelitian ini dapat

digunakan untuk penelitian lebih lanjut

terhadap mamalia lain sebelum

dilakukan uji klinis.

DAFTAR PUSTAKA

Aprila Fajrin, Fifteen. 2010. Aktivitas Ekstrak Etanol Ketan Hitam untuk Menurunkan Kadar Kolesterol. Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. 5 No. 2. http: //repository.unand.ac.id/992/. Diakses 23 April 2012.

Braverman, Eric dan Dasha Braverman. 2007. Penyakit Jantung dan Penyembuhannya secara Alami. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Crish. 2008. Macam-Macam Buah & Manfaatnya. http://morenicenews. blogspot. com/2008/11/manfaat-nanas-untuk-kesehatan.html . Diakses 12 Januari 2012 .

Dachcriyanus, Delpa Oria Katrin, Rika Oktarina, Olvia Ernas, Suhatri, Husmi Mukhtar. 2007. Uji Efek A-Mangosten Terhadap Kadar Kolesterol Total, Trigliserida, Kolesterol HDL, dan Kolesterol LDL Darah Mencit Putih Jantan Serta Penentuan Lethal Dosis 50

13

Page 14: TA_06081009035

(Ld50). Jurnal Sains Teknik Farmasi. Volume 12 Nomor (2) : 64-72. http://repository.unand.ac.id/992/. Diakses 1 Maret 2011.

Dahlan, M. Sopiyudin. 2011. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.

Harborne, J.B. 1996. Metode Fitokimia. ITB : Bandung..

Herowati, Rina, Rahman Emran Kartasasmita, I Ketut Adnyana, Nuraini Harmastuti, Tutus Gusdinar Kartawinata. 2008. Aktivitas Antiinflamasi Kuersetin 3-Monoasetat, Hasil Asetil Selektif Kuersetin. Artocarpus Vol. 8 No. 2 September 2008 : 60-67. http://www.biochemj.org/bj/342/0397/bj3420397.htm. Diakses 23 Mei 2012

Hicow. 2011. Mengurangi Tingkat Kolesterol Menggunakan Zocor. http:// id. hicow.com/statin/low-density-lipoprotein/simvastatin-2791071.html. Diakses 30 Januari 2012

Inawati, Syamsudin, Hendiq Winarno. 2006. Pengaruh Ekstrak Daun Inai (Lawsonia inermis Linn) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa, Kolesterol Total dan Trigliserida Darah Mencit yang Diinduksi Aloksan. Jurnal Kimia Indonesia. Volume 1 Nomor (2): 71-7

Marsalina, Meisa. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Kadar Kolesterol Total Darah dan Berat Badan Tikus Putih (Rattus norvegicus). Skripsi. Surakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Nugraha, Aswin. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Buah Rambutan (Naphelium lappaceum L.) terhadap Kadar Kolesterol Total Serum pada Tikus Wistar. Artikel Ilmiah. Semarang : FK Universitas Diponegoro.

Putri, Rista Harwita, Pudjadi dan Henny Kartikawati. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Merah (Allium ascalonicum) terhadap Kadar Kolesterol HDL Serum Tikus Wistar Hiperlipidemia. Jurnal FK Undip. http:// repository. undip.ac.id/992/. Diakses 12 Desember 2011.

Priyatno, duwi. 2011. Buku Saku SPSS (Analisis Statistik Data). Jakarta : Buku Seru.

Rokhmah, Septi. 2007. Pengaruh Konsentrasi Air Perasan Nanas Muda (Annanas comosus (L) Merr terhadap Gambaran Histopatologik Testis Mencit (Mus muculus). Skripsi. Yogyakarta : FKIP Universitas Ahmad Dahlan.

Utami, Dhiah Putri. 2010. Pengaruh Penambahan Ekstrak Buah Nanas (ananas comosus l. merr) dan Waktu Pemasakan yang Berbeda terhadap Kualitas Daging Itik Afkir. Skripsi. Surakarta : FP Universitas Sebelas Maret.

14