Ta Take Lola

download Ta Take Lola

of 112

description

Manajemen

Transcript of Ta Take Lola

HOSPITAL BYLAWS TATAKELOLA PERATURAN INTERNAL RS

CURICULLUM VITAENama Dr Hanna Permana Subanegara MAPuskesmasLahirTasikmalaya, 4 Agustus 1953PendidikanS-2 Riwayat Pekerjaan DIREKTUR RS PEMERINTAH & SWASTADOSEN PASCASARJANA UI, UGM, UNHAS, URINDOSENIOR CONSULTANT PT DAYA PAKAR GEMILANGHOSPITAL MANAGEMENT EXPERT PT. DARENASENIOR CONSULTANT PT SANKSEKERTASENIOR CONSULTANT PT MULTI INDONESIADEWAN PENASEHAT ARSADA PUSATANGGOTA TIM PENYUSUN PERMENDAGRI 61KETUA TIM PENYUSUN SPM KEMENKESANGGOTA TIM PENYUSUN DRAFT UU RS NO 44 2009AlamatJl Pondok Damar E-5, Golf City Kedaton, CikupaTangerang, BantenTelp : HPRumah/Fax081218772233 - 085885800649021-5926383E-mail [email protected]

Dr Hanna Permana Subanegara MAPuskesmasTATAKELOLADEFINISI BYLAWSSuatu produk hukum yang merupakan peraturan internal, yang mengatur hubungan, peran, tugas dan wewenang, pemilik, pengelola dan organisasi staff medis, yang ditetapkan dengan peraturan pemilik Puskesmas

bylaws terdiri dari, corporate bylaws dan medical staff bylaws.LATAR BELAKANGShifting paradigmHUBUNGAN HUKUM DALAM Puskesmas

DIREKSIPEMILIKNAKES / DOKTERPASIENADMINISTRASI PuskesmasPEMASOKKARY. LAINPemilik, Direksi, SMF

Direksi, Nakes, Adm + Kary

Direksi dan SMF, Nakes

Direksi, Nakes, Pasien

Direksi, Adm Puskesmas, Pemasok

HBLSOPSTANDARDStandar / SOP HK Umum HUKUM UMUM AdministrasiAspek Hukum Perdata PidanaTUJUAN MENYUSUN BYLAWSMemenuhi ketentuan :Peryaratan Puskesmas Pemerintah dengan PPK-BLUDTatakelola Perusahaan/Organisasi yang baik (Good Corporate Governance)Tatakelola Pelayanan Medis/Klinis yang baik (Good Clinical Governance (Kepmenkes 631/2005) yang baru 755 Tentang Komite MedikMenghindari konflik dalam pengelolaan oeganisasiISTILAH HUKUMKONSTITUSIProduk hukum tertinggiSTATUTALazim pada perguruan tinggiANGGARAN DASARLazim untuk perkumpulan, yayasan atau PT dan sejenisnyaSTATUTAN (Belanda)Suatu peraturan internal untuk perkumpulanPERATURAN INTERNALMerupakan aturan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, melalui Kepmen 772 Tahun 2002BYLAWSPRINSIP PRINSIP IMPLEMENTASI PELAYANAN MEDIS/KESEHATAN The right for respect (hak dihormati)The right for information (hak memperoleh informasi)The right to be heard (hak utk didengar)The right to choose (hak utk memilih)The right for safety (hak utk memperoleh keselamatan)

GOOD CLINICAL GOVERNANCE Bersumber dari Etika Kedokteran:Do good (berbuat baik)Do no harm (tidak membahayakan)Veracity/honesty (sopan santun)Autonomy (otonomi)Confidentiality ( kerahasiaan)Justice (keadilan)BADAN HUKUMYANG MEWAKILIYAYASANPengurus Yayasan, UU 16 Tahun 2001PERSEROAN TERBATAS (PT)Bosard of director, UU 1 Tahun 95Badan Hukum LainnyaPemilik Badan Hukum tePuskesmasebutORGANISASI PEMERINTAHPemerintah Pusat atau Pemerintah DaerahRmha Sakit Pemerintah PusatMenteri Kemenkes cq Dirjen YanmedPuskesmas Pemerintah Daerah KabupatenBupatiPuskesmas Daerah KotaWalikotaPuskesmas SwastaBergantung pemiliknya siapa, yayasan, perorangan, kelompok, keagamaan dllPEMILIK PUSKESMASPENGELOLA PUSKESMAS

Pimpinan tertinggi

Harus jelas a. tugas pokok dan fungsinya,b. wewenang dan tanggung jawabc. Hak dan kewajibannyad. Cara pengangkatan dan pemberhentiane. Masa kerja f. struktur organisasi yang dipimpinnyaSTAF MEDIS

Staf Medis tenaga medis (dr umum, dr Spesialis, drg, drg.spesialis) yang bekerja purna dan paruh waktu di unit pelayanan PuskesmasKomite Medikwadah profesional medis yang bertanggung jawab terhadap mutu pelayanan Puskesmas- Sub Komite kelompok kerja dibawah Komite Medis yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus

NoMANFAAT1.PEMERINTAHMengetahui arah dan tujuan Puskesmas dan acuan penyelesaian sengketa Puskesmas2.PEMILIKAcuan pengeloaan Puskesmas, tugas wewenang, fungsi, struktur dalam pengelolaan Puskesmas dan penyelesaian sengketa di Puskesmas3.PuskesmasKetetapan hukum, dan kewenangan Puskesmas4.PENGELOLA PUSKESMASSebagai acuan dalam pengelolaan Puskesmas dan acuan penyelesaian konflik yang berkekuatan hukum5.STAFF MEDIS FUNGSIONALSebagai acuan dalam pelaksanaan pelayanan medis yang akuntabel6.MASYARAKATPerlindungan hukum dalam menerima pelayanan medis di PuskesmasMANFAAT HBLCARAPENYUSUNAN DOKUMEN BYLAWSCARA PENULISAN HBLMenulis BAB dalam huruf besar dan angka romawi, contoh : BAB IIIMenulis kata bagian dalam huruf kecil dan angka ditulis berdasarkan ejaannya contoh : Bagian KelimaMenuis judul Bagian dalam huruf besar, Contoh : KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Penulisan pasal dibawah judul dan angka bersambung terus, tidak mengenal bab perbabPenomoran ayat ditulis angka didalam tanda kurung contoh : (1), (2) dan seterusnya.Jika merujuk kepada pasal, maka kalimatnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 dstJika merujuk kepada ayat, maka kalimatnya, sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dst OUTLINE HBL1. Substansi peraturan Tatakelola Puskesmas (HBL)a. Nama, Tujuan dan filosofib. Pengaturan Governing bodyc. badan hukumd. pengorganisasiane. mekanisme pengawasanf. Kepala Puskesmasg. mekanisme review dan revisih. peraturan Puskesmas2. Materi dan substansi inti, termasuk peraturan tentang staf medisa. Core contentb. Local spesific

3. Substansi SMFa. uraian tentang SMF, kelompok SMF dan Komite Medik. komite keperawatan jika adab. Garis besar tugas, tanggung jawab, hak, kewenangan dan kewajibanc. Kredensial dan privilege, 4. Kerangka Peraturan (HBL) terdiri dari:a. Judul, yang memuat jenis peraturan, nomor, tahun pengundangan, dalam bentuk peraturan pemilik organisasib. Pembukaanfrase, misal : dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Jabatan pembentuk peraturan (HBL), konsiderans, dasar hukum dan diktum pendahuluanc. Batang Tubuhd. Penutup

Corporate bylaws(Tatakelola Puskesmas)PERATURAN BUPATI BEKASINOMOR / TAHUN 20..

TENTANGPOLA TATAKELOLAPUSKESMAS

BUPATI

MenimbangAlasan perlunya dibuat peraturan tentang pola tatakelola di Puskesmas

MengingatDasar hukum dalam penyusunan peraturan tersebut

MEMUTUSKAN

Menetapkan : POLA TATAKELOLA PUSKESMAS ..................BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1

Merupakan penjelasan atau pengertian istilah dan konsep konsep yang digunakan dan tercantum dalam isi HBL agar penulisan tidak diulang ulang

Misalnya

Yang disebut pemilik adalah pemilik Puskesmas ...... Kabupaten BekasiYang dimaksud Kepala adalah Kepala pada Puskesmas ...... Kabupaten Bekasi

BATANG TUBUHBAB IIPOLA TATAKELOLA PUSKESMAS

Bagian kesatuIDENTITASPasal 2

Memuat jatidiri organisasi Puskesmas yang terdiri dari nama, jenis, kelas, lokasi dan logo beserta maknanya.

Misalnya

Nama Puskesmas adalah Puskesmas dhabeda Kabupaten BekasiStatus Puskesmas pemerintah/swasta adalah milik pemerintah daerah/pusat/swastaJenis Puskesmas adalah Puskesmas .Kelas Puskesmas adalah Puskesmas dengan perawatanAlamat Puskesmas adalah jl Kakaramanggih No 53 Jawa Barat

Bagian keduaFALSAFAH, VISI, MISI, VALUE, MOTO, TUJUAN STRATEGISPasal 3

Misalnya

Falsafah Puskesmas adalah memberikan pelayanan dengan hatiVisi adalah Puskesmas yang terpercaya di IndonesiaMisi Puskesmas adalah :a. memberikan pelayanan dengan standar Nasional b. meningkatkan kompetensi SDM secara berkesinambungan(4) Value : kerjasama yang kompak dalam memberikan pelayanan(5) Motto : kesehatan anda adalah kebahagiaan kami(6) Tujuan strategis Puskesmas adalah :a. terselenggaranya pelayanan dengan kualitas Nasionalb. tersedianya karyawan dengan skill knowledge dan attitude yang memadai.

25Bagian ketigaKEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMASPasal 4Misalnya

Puskesmas dhabeda adalah suatu institusi pelayanan kesehatan perorangan mlik pemerintah /swasta/yayasan Tuturubun, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada pemilik melalui sekretaris daerah dan secara teknis operasional dibawah koordinasi Dinas kesehatan

Puskesmas mempunyai tugas pokok membantu pemilik dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan, memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara komprehensif yang berdayaguna dan berhasil guna yang mengutamakan pelayanan kuratif, preventif, promotif dan rehabilitatif.

Untuk menjalankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Puskesmas mempunyai fungsi :a.pelaksana pelayanan pengobatan, pencegahan, promosi kesehatan dan pemulihanb.pelaksana pendidikan kedokteran dan keperawatan . dst

Bagian Keempat KEWAJIBAN PUSKESMASPasal 5Setiap Puskesmas mempunyai kewajiban :Memberikan pelayanan promotif kuratif, preventif dan rehabilitatif.....;Tugas Pokok PUSKESMASBagian keempatKEDUDUKAN PEMILIK PUSKESMASPasal 6Pemilik Puskesmas adalah Pemerintah Daerah yang bertanggungjawab terhadap kelangsungan operasional, pengembangan dan kemajuan PuskesmasPemerintah Daerah dalam melaksanakan tanggungjawabnya mempunyai kewenangan:a. menetapkan peraturan tentang Pola Tata Kelola dan SPMb. membentuk dan menetapkan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas;c. memberhentikan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas karena sesuatu hal yang menurut peraturannya membolehkan untuk diberhentikan;d. memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar ketentuan yang berlaku dan memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi.

Bagian keenamPEJABAT PENGELOLA PUSKESMASParagraf 1Komposisi Pejabat PengelolaPasal 7 Pejabat Pengelola Puskesmas adalah pimpinan Puskesmas yang bertanggungjawab terhadap kinerja operasional Puskesmas, terdiri atas ;a. Pemimpin, dengan sebutan Kepalab. Pejabat Administrasi dan Keuangan, dengan sebutan Kepala Subbagian Tatausaha.

Pasal 8

Kepala bertanggungjawab kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan terhadap operasionalisasi Puskesmas secara menyeluruh.

Pasal 9

Kepala Subbagian Tatausaha bertanggungjawab kepada Kepala sesuai bidang tanggungjawabnya.

Pasal 10

Komposisi Pejabat Pengelola Puskesmas dapat dilakukan perubahan, baik jumlah maupun jenisnya, setelah melalui analisis jabatan guna memenuhi tuntutan perubahan.Perubahan komposisi Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

Paragraf 2Pengangkatan Pejabat PengelolaPasal 11Pejabat pengelola adalah seorang tenaga kesehatan

Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan Pejabat Pengelola Puskesmas ditetapkan berdasarkan kompetensi, meliputi keterampilan, ilmu pengetahuan dan attitude.

Pejabat Pengelola Puskesmas diangkat dan diberhentikan dengan keputusan Bupati.Pasal 12

Dalam hal Kepala berasal dari unsur Pegawai Negeri Sipil (PNS), maka yang beangkutan merupakan pengguna anggaran dan barang daerah.Dalam hal Kepala berasal dari unsur non Pegawai Negeri Sipil, maka yang bersangkutan bukan merupakan pengguna anggaran dan barang daerahDalam hal Kepala bukan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka yang menjadi pengguna anggaran dan barang daerah adalah Kepala Subagian Tatausaha yang berasal dari unsur Pegawai Negeri Sipil.Khusus Puskesmas BLUDParagraf 3Persyaratan Sebagai Kepala dan Kepala SubbagianPasal 13Syarat untuk dapat diangkat menjadi Kepala adalah :Seorang tenaga kesehaan yang mempunyai keahlian dalam bidang Kesehatan masyarakatTidak pernah menjadi pemimpin perusahaan yang dinyatakan pailit;Berstatus Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) dan atau Non Pegawai Negeri Sipil.Bersedia membuat Surat Pernyataan Kesanggupan untuk menjalankan praktik bisnis sehat di Puskesmas dengan meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan kinerja manfaat bagi masyarakat.Memenuhi syarat administrasi kepegawaian bagi Kepala yang berstatus Pegawai Negeri Sipil. Pasal 14Syarat untuk dapat diangkat menjadi Wakil Kepala Administrasi dan Keuangan adalah :Seorang yang memiliki kompetensi dan pengalaman dibidang administrasi keuangan dan atau akuntansi.Tidak pernah menjadi pemegang keuangan perusahaan yang dinyatakan pailit.Berstatus Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) dan memenuhi syarat administrasi kepegawaian.Bersedia membuat Surat Pernyataan Kesanggupan untuk menjalankan prinsip pengelolaan keuangan yang sehat di Puskesmas.

Pasal 15Syarat untuk dapat diangkat menjadi Wakil Kepala Pelayanan adalah :Seorang tenaga kesehatan, yang memenuhi kriteria keahlian, integritas, kepemimpinan dan pengalaman di bidang pelayanan medis.Berstatus Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) dan memenuhi syarat administrasi kepegawaianBersedia membuat Surat Pernyataan Kesanggupan untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja pelayanan dan kinerja manfaat bagi masyarakat pengguna..Paragraf 4Pemberhentian Kepala dan Wakil KepalaPasal 16Kepala dan wakil Kepala dapat diberhentikan karena :Meninggal dunia.Berhalangan secara tetap selama 3 ( tiga ) bulan berturut-turut.Tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik.Melanggar misi, kebijakan atau ketentuan-ketentuan lain yang telah digariskan.Mengundurkan diri karena alasan yang patut.Terlibat dalam suatu perbuatan melanggar hukum yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap Paragraf 5Tugas, Kewajiban, Fungsi, Wewenang, Tanggungjawab Kepala dan Wakil KepalaPasal 17Tugas dan Kewajiban Kepala adalah :Memimpin dan mengelola Puskesmas sesuai dengan visi misi Puskesmas yang telah ditetapkan, Mengembangkan pelayanan sesuai standar dalam rangka memelihara dan meningkatkan kualitas pelayanan.Memelihara, menjaga dan mengelola kekayaan Puskesmas.Menyiapkan Rencana Bisnis Strategis ( Renstra bisnis ) dan Rencana Bisnis Anggaran ( RBA ) Puskesmas.Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan kinerja manfaat bagi masyarakat melalui sistem akuntabilitas Puskesmas.

Pasal 18

Fungsi Kepala adalah :Penentu kebijakan operasional dibidang pelayanan kesehatan masyarakat; Penyelenggara Pelayanan kesehatan masyarakat yang menunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang pelayanan kesehatan;Penyusun perencanaan, implementasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan.Pelaksana pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.Pengelola akuntansi dan keuangan.Pengelola urusan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat, organisasi dan tata laksana, serta rumah tangga, perlengkapan dan umum.Pasal 19

Wewenang Kepala adalah:Memberikan perlindungan dan bantuan hukum kepada seluruh karyawan Puskesmas, yang berkaitan dengan pelayanan;Menetapkan kebijakan operasional Puskesmas.Menetapkan peraturan, pedoman, petunjuk teknis dan prosedur tetap Puskesmas.Mengangkat dan memberhentikan pegawai Puskesmas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.Menetapkan hal hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban pegawai Puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundang undangan.Mendatangkan ahli, profesional, konsultan atau lembaga independen sesuai kebutuhan.Menetapkan organisasi fungsional sesuai dengan kebutuhan.Mengangkat pejabat fungsional dan memberhentikan sesuai dengan peraturan dan perundang ndangan yang berlaku.Menandatangani perjanjian dengan pihak lain untuk jenis perjanjian yang bePuskesmasifat teknis operasional pelayananMendelegasikan sebagian kewenangan kepada jajaran di bawahnya.Meminta pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dari semua Wakil KepalaMenerapkan penghargaan dan hukuman bagi seluruh karyawan, sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Pasal 20

Tanggungjawab Kepala menyangkut hal hal sebagai berikut :Terselenggaranya operasionalisasi organisasi Puskesmas;Terselenggaranya pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas standar nasional dan akuntabel;Terwujudnya kelancaran dan efektifitas pembiayaan;Penyelenggaraan program kerja, penerapan, pengendalian, pengawasan dan pelaporan;Peningkatan akses, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan.Pasal 21

Tugas dan kewajiban Wakil Kepala Administrasi dan Keuangan adalah :Menyusun Rencana Bisnis Anggaran;Menyiapkan Daftar Pelaksanaan Anggaran Puskesmas;Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya;Menyelenggarakan pengelolaan kas;Melakukan pengelolaan utang piutang;Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi;Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan;Mengkoordinasikan pengelolaan sistem remunerasi, pola tarif dan pelayanan administrasi keuangan;Mengkoordinasikan pelaksanaan serta pemantauan pelaksanaan dengan bekerjasama dengan Satuan Pengawas Internal;Menyusun rencana kegiatan di bidang administrasi Puskesmas;Melaksanakan kegiatan di bagian administrasi sesuai dengan Rencana Bisnis Strategis;Memonitor pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi;Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidang administrasi dan keuanganMelaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala.Pasal 22

Fungsi Wakil Kepala Administrasi dan Keuangan adalah :Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan teknis administrasi serta bidang anggaran dan perbendaharaan.Penyiapan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang akuntansi dan verifikasi .Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pengelolaan pendapatan.Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang perencanaan.Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang kesekretariatan.Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang organisasi dan kepegawaian. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala sesuai dengan tugas dan fungsinya.Pasal 23

Tugas dan kewajiban Wakil Kepala Pelayanan adalah

Menyusun rencana pelayanan medis dengan mempertimbangkan rekomendasi dari komite komite yang ada di Puskesmas.Melaksanakan kegiatan pelayanan medis sesuai dengan Rencana Bisnis Strategis.Memonitor pelaksanaan kegiatan pelayanan medis.Mempertanggungjawabkan kinerja pelayanan di bidang pelayanan medis.Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan Kepala.Pasal 24

Fungsi Wakil Kepala Pelayanan adalah :Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pelayanan medis;Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pelayanan keperawatan;Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Kepala sesuai dengan tugas dan fungsinya.Pasal 25

Tugas dan kewajiban Wakil Kepala Pelayanan Penunjang adalah :Menyusun rencana pelayanan penunjang medis dan non medis dengan mempertimbangkan rekomendasi dari komite komite yang ada di Puskesmas;Melaksanakan kegiatan pelayanan penunjang medis dan non medis sesuai dengan Rencana Bisnis Strategis;Memonitor pelaksanaan kegiatan pelayanan penunjang medis dan non medis;Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidang pelayanan penunjang medis dan non medis;Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan Kepala.Pasal 26

Fungsi Wakil Kepala Pelayanan Penunjang adalah:Pengkoordinasian penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pelayanan penunjang medis dan non medis.Pengkoordinasian penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pendidikan, pelatihan dan penelitian.Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Kepala sesuai dengan tugas dan fungsinya.Bagian KetujuhORGANISASI PELAKSANAParagraf 1InstalasiPasal 27

Guna memungkinkan penyelenggaraan kegiatan pelayanan, pendidikan pelatihan penelitian dan pengembangan kesehatan dibentuk instalasi yang merupakan unit pelayanan non struktural.Pembentukan instalasi ditetapkan dengan keputusan Kepala.Instalasi dipimpin oleh Kepala Instalasi yang diangkat dan diberhentikan oleh Kepala.Dalam melaksanakan kegiatan operasional pelayanan Kepala Instalasi wajib berkoordinasi dengan bidang atau seksi terkait.Pasal 28

Pembentukan dan perubahan instalasi didasarkan atas analisa kebutuhan.Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis instalasi dilaporkan secara tertulis kepada Pemilik.

Pasal 29

Kepala instalasi mempunyai tugas dan kewajiban merencanakan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi, serta melaporkan kegiatan pelayanan di instalasinya masing masing.Paragraf 2Panitia PanitiaPasal 30

Guna memungkinkan dukungan penyelenggaraan kegiatan pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan perorangan dibentuk panitia panitia yang merupakan jabatan fungsional, yang berada langsung dibawah Kepala.Pembentukan panitia panitia ditetapkan dengan keputusan Kepala.Panitia dipimpin oleh Ketua Panitia.Pembentukan panitia berdasarkan kebutuhan.Pembentukan panitia dilaporkan kepada pemilik Puskesmas.

Paragraf 3Kelompok Jabatan FungsionalPasal 31

Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai bidang keahliannya.Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja yang ada.Kelompok jabatan fungsional bertugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing masing yang berlaku.Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.Paragraf 3Staf Medis FungsionalPasal 32

Staf medis fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional.Staf medis fungsional mempunyai tugas melaksanakan, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, promosi kesehatan dan pemulihan kesehatan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.Dalam melaksanakan tugasnya, staf medis fungsional menggunakan pendekatan tim dengan tenaga profesi terkait.

Bagian KedelapanORGANISASI PENDUKUNGParagraf 1Satuan Pengawas InternalPasal 33

Guna membantu Kepala dalam bidang pengawasan internal dan monitoring dibentuk Satuan Pengawas Internal.

Pasal 34

(1) Tugas pokok Satuan Pengawas Intern adalah :a. Pengawasan terhadap pelaksanaan dan operasional Puskesmas.b. Menilai pengendalian pengelolaan / pelaksanaan kegiatan Puskesmasc. Memberikan saran perbaikan kepada Kepala.

(2) Fungsi Satuan Pengawas Intern adalah : a. Melakukan pengawasan terhadap segala kegiatan di l ingkungan Puskesmas b. Melakukan penelusuran kebenaran. c. Melakukan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawas fungsional.

Paragraf 2Komite MedisPasal 35

Guna membantu Kepala dalam menerapkan dan menjamin mutu pelayanan medis agar sesuai dengan standar pelayanan Puskesmas dan untuk memberi wadah bagi profesional medis dibentuk Komite Medis.Komite Medis mempunyai otoritas tertinggi dalam organisasi Staf Medis.Susunan, tugas, fungsi, dan kewajiban, serta tanggungjawab dan kewenangan Komite Medis diuraikan lebih lanjut dalam Bab Pola Tata Kelola Staf Medis.Paragraf 3Komite KeperawatanPasal 36

Guna memperlancar pelayanan keperawatan, menyusun Standar Pelayanan Keperawatan dan memantau pelaksanaannya, mengatur kewenangan perawat dan bidan, mengembangkan pelayanan keperawatan, program pendidikan, pelatihan dan penelitian serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, maka dibentuk Komite Keperawatan.Pasal 37Komite Keperawatan merupakan badan non struktural yang berada di bawah serta bertanggungjawab kepada Kepala.Susunan Komite Keperawatan terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua dan seorang sekretaris yang kesemuanya merangkap anggota sejumlah 4 orang.

Pasal 38Dalam menjalankan tugasnya Komite Keperawatan wajib menjalin kerjasama yang harmonis dengan pejabat pejabat struktural, Komite Medis, Manajemen Keperawatan dan instalasi terkait.Bagian KesembilanTATA KERJAPasal 39Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Puskesmas wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi dan cross functional approach secara vertikal, horizontal dan diagonal baik di lingkungannya serta dengan unit unit lain sesuai tugas masing-masing.

Pasal 40Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing masing dan apabila terjadi penyimpangan, wajib mengambil langkah langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Pasal 41Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Pasal 42Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan serta menyampaikan laporan berkala pada waktunya.

Pasal 43Setiap laporan yang diterima oleh setiap pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan corrective action dan memberikan petunjuk kepada bawahannya.Pasal 44Kepala Bagian/Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian/Kepala Sub Bidang/Kepala Seksi, Kepala Instalasi, ketua ketua komite dan ketua ketua panitia wajib menyusun Strategic Action Plan dan annual plan serta wajib menyampaikan laporan berkala kepada atasannya.

Pasal 45Dalam menyampaikan laporan kepada atasannya, tembusan laporan lengkap dengan semua lampirannya disampaikan pula kepada unit unit lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 46Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh kepala unit organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan dan pembinaan kepada bawahannya masing masing wajib mengadakan rapat berkala.Bagian KesepuluhPENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIAParagraf 1Tujuan PengelolaanPasal 47

Pengelolaan Sumber Daya Manusia merupakan pengaturan dan kebijakan mengenai Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan ketenagaan secara kuantitatif dan kualitatif untuk mendukung percapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.Pasal 48

Sumber Daya Manusia Puskesmas dapat berasal dari PNS dan Non PNS.Penerimaan pegawai Puskesmas adalah sebagai berikut Untuk pegawai yang bePuskesmastatus PNS dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlakuUntuk pegawai Non PNS dilakukan mekanisme \rekruitmen,outsourching, Kerja Sama Operasional (KSO), magang, atau cara cara lain yang efektif dan efisien (3) Rekruitmen pegawai PNS maupun Non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan dengan cara seleksi, meliputi seleksi administrasi, test psikologi, seleksi akademik dan keterampilan, wawancara dan test kesehatan. (4) Outsourching pegawai dilaksanakan berdasarkan kebutuhan tenaga yang ditetapkan oleh Kepala dan dilaksanakan oleh bidang SDM, sesuai ketentuan yang berlaku.(5) Kerjasama operasional dilaksanakan sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala dengan pihak ketiga.Paragraf 2Penghargaan dan SanksiPasal 49Untuk mendorong motivasi kerja dan produktivitas pegawai maka Puskesmas menerapkan kebijakan tentang imbal jasa bagi pegawai yang mempunyai kinerja baik dan sanksi bagi pegawai yang tidak memenuhi ketentuan atau melanggar peraturan yang ditetapkan.Pasal 50

Kenaikan pangkat PNS merupakan penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian pegawai yang bersangkutan terhadap negara berdasarkan sistem kenaikan pangkat reguler dan kenaikan pangkat pilihan sesuai ketentuan yang berlaku, yang dikaitkan dengan peningkatan upah berdasarkan sistem remunerasi.

Kenaikan pangkat pegawai non PNS adalah merupakan penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja pegawai berdasarkan kinerja yang bersangkutan dan dikaitkan dengan kenaikan upah berdasarkan sistem remunerasi Puskesmas.Pasal 51

Kenaikan pangkat reguler diberikan kepada PNS yang tidak menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu, termasuk PNS yang : a. Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu, b.Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induk dan tidak menduduki jabatan pimpinan yang telah ditetapkan pePuskesmasamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu.

Kenaikan pangkat pilihan adalah penghargaan yang diberikan kepada PNS yang menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu.

Pasal 52

Rotasi PNS dan non PNS dilaksanakan dengan tujuan untuk peningkatan kinerja dan pengembangan karir :Rotasi dilaksanakan dengan mempertimbangkan: a.Penempatan seseorang pada pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keterampilannya;b. Masa kerja di unit tertentu;c. Pengalaman pada bidang tugas tertentu;d. Kegunaannya dalam menunjang karir;e. Kondisi fisik dan psikis pegawai.Paragraf 3Pengangkatan PegawaiPasal 53

Pegawai Puskesmas dapat berasal dari PNS dan / atau non PNS yang profesional sesuai dengan kebutuhan.Pegawai Puskesmas yang berasal dari non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dipekerjakan secara tetap atau berdasarkan kontrak.

(3) Pengangkatan pegawai Puskesmas yang berasal dari PNS disesuaikan dengan peraturan perundang undangan.(4) Pengangkatan pegawai Puskesmas yang berasal dari non PNS dilakukan berdasarkan pada prinsip efektifitas, efisiensi, dalam peningkatan pelayanan dan sesuai dengan kebutuhan.

(5) Pengangkatan pegawai Puskesmas yang berasal dari non PNS diatur lebih lanjut dengan keputusan Bupati.Paragraf 4Disiplin PegawaiPasal 54(1) Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban yang dituangkan dalam a. Daftar hadir,b. Laporan kegiatanc. Daftar penilaian pekerjaan pegawai.

(2) Tingkatan dan jenis hukuman disiplin pegawai, meliputi :Hukuman disiplin ringan, yang terdiri dari teguran lisan, teguran tertulis dan pernyataan tidak puas secara tertulis.Hukuman disiplin sedang, yang terdiri dari penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 ( satu ) tahun, penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun, dan penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 ( satu ) tahun.Hukuman disiplin berat yang terdiri dari penurunan pangkat setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 ( satu ) tahun, pembebasan dari jabatan, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, dan pemberhentian tidak hormat sebagai PNSParagraf 5Pemberhentian PegawaiPasal 55Pemberhentian PNS diatur menurut peraturan perundangan tentang pemberhentian PNS.Pemberhentian pegawai non PNS dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.Pemberhentian atas permintaan sendiri dilaksanakan apabila pegawai Puskesmas non PNS mengajukan permohonan pemberhentian sebagai pegawai pada masa kontrak dan atau tidak memperpanjang masa kontrakb. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun dilaksanakan apabila pegawai Puskesmas non PNS telah memasuki masa batas usia pensiun sebagai berikut :1. Batas usia pensiun tenaga medis 60 tahun.2. Batas usia pensiun tenaga perawat 56 tahun.3. Batas usia pensiun tenaga non medis 56 tahun.

(3) Pemberhentian tidak atas permintaan sendiri dilaksanakan apabila pegawai Puskesmas non PNS melakukan tindakan tindakan pelanggaran sesuai yang diatur dalam pasal tentang disiplin pegawai.Pasal 56

(1) Penetapan remunerasi dalam bentuk gaji pimpinan Puskesmas, mempertimbangkan faktor faktor yang berdasarkan:Ukuran (size) dan jumlah aset yang dikelola Puskesmas, tingkat pelayanan serta produktivitasPertimbangan persamaannya dengan industri pelayanan sejenis ;Kemampuan pendapatan Puskesmas yang bersangkutan, danKinerja operasional Puskesmas yang ditetapkan oleh pemilik dengan mempertimbangkan antara lain indikator keuangan, pelayanan, dan manfaat bagi masyarakat.

(2) Remunerasi dalam bentuk gaji pejabat keuangan dan pejabat teknis ditetapkan paling banyak sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari gaji pimpinan Puskesmas.Pasal 57(1) Remunerasi dalam bentuk jasa pelayanan bagi pejabat pengelola dan pegawai sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 ayat (2) dapat dihitung berdasarkan indikator penilaian :Pengalaman dan masa kerja ( basic index ).Keterampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku( competency index ).Resiko kerja ( risk index ).Tingkat kegawatdaruratan ( emergency index ).Jabatan yang disandang ( position index ) ; danHasil / capaian kerja ( performance index ).

(2) Pegawai Puskesmas yang berstatus PNS, gaji pokok dan tunjangan mengikuti peraturan perundang undangan tentang gaji dan tunjangan PNS serta dapat diberikan tambahan penghasilan sesuai remunerasi yang ditetapkan oleh pemilik sebagaimana dimaksud dalam pasal 57 ayat (1).Pasal 58

Pejabat pengelola, yang diberhentikan sementara dari jabatannya memperoleh penghasilan sebesar 50% ( lima puluh persen ) dari remunerasi / honorarium bulan terakhir yang berlaku sejak tanggal diberhentikan sampai dengan ditetapkannya keputusan definitif tentang jabatan yang bersangkutan.

Bagi pejabat pengelola berstatus PNS yang diberhentikan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memperoleh penghasilan sebesar 50% ( lima puluh persen ) dari remunerasi bulan terakhir di Puskesmas sejak tanggal diberhentikan atau sebesar gaji PNS berdasarkan surat keputusan pangkat terakhir.Bagian Kedua BelasSTANDAR PELAYANAN MINIMALPasal 59Untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan umum yang diberikan oleh Puskesmas, pemilik menetapkan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas dengan peraturan Pemilik.

Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diusulkan oleh pimpinan Puskesmas.

Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus mempertimbangkan jenis dan mutu pelayanan. Pasal 60

Standar Pelayanan Minimal harus memperhatikan dimensi mutu layanan sebagai berikut:aksesefektifitas.efisiensikeselamatan dan keamanankenyamanankesinambungan pelayanankompetensi teknishubungan antar manusiaBagian Ketiga BelasPENGELOLAAN KEUANGANPasal 61Pengelolaan keuangan Puskesmas berdasarkan pada prinsip efektivitas, efisiensi dan produktivitas dengan berazaskan akuntabilitas dan transparasi.

Pasal 62Dalam rangka penerapan prinsip dan azas sebagaimana dimaksud pasal 61, maka dalam penatausahaan keuangan diterapkan sistem akuntansi berbasis akrual (SAK) dan standar akuntansi pemerintahan (SAP).

Pasal 63Subsidi dari pemerintah untuk pembiayaan Puskesmas dapat berupa biaya gaji, biaya pengadaan barang modal, dan biaya pengadaan barang dan jasa dan biaya operasional.Bagian Keempat BelasTARIF LAYANANPasal 64

Puskesmas dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang dan / atau jasa layanan yang diberikan.Imbalan atas barang dan / atau jasa layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya satuan per unit layanan.Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (2), untuk menutup seluruh atau sebagian dari biaya layanan.Tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat berupa besaran tarif dan / atau pola tarif sesuai jenis layanan Puskesmas.Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah berdasarkan besaran biaya satuan ditambah dengan batas keuntungan, tingkat bunga bank, tingkat inflasi dan jasa pelayanan dengan mempertimbangkan tarif Puskesmas sekitar, ability to pay dan wilingness to payPasal 65Tarif layanan Puskesmas diusulkan oleh Pimpinan Puskesmas kepada Bupatimelalui Kepala Dinas Kesehatan.Tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan Bupati.Penetapan tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat, serta kompetisi yang sehat.

Pasal 66Peraturan Bupati mengenai tarif layanan Puskesmas dapat dilakukan perubahan sesuai kebutuhan dan perkembangan keadaan.Perubahan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara keseluruhan maupun per unit layanan.Proses perubahan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) berpedoman pada ketentuan pasal 65.Bagian Kelima BelasPENDAPATAN DAN BIAYAParagraf 1PendapatanPasal 67

Pendapatan Puskesmas dapat bersumber dari :Jasa layanan. Hibah.Hasil kerjasama dengan pihak lainAPBD.APBN dan Lain lain pendapatan Puskesmas yang sah.Pasal 68

Pendapatan Puskesmas yang bersumber dari jasa layanan dapat berupa imbalan yang diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat.

Pendapatan Puskesmas yang bersumber dari hibah dapat berupa hibah terikat dan hibah tidak terikat.

Hasil kerjasama dengan pihak lain dapat berupa perolehan dari kerjasama operasional, sewa menyewa dan usaha lainnya yang mendukung tugas dan fungsi Puskesmas.

Pendapatan Puskesmas yang bersumber dari pendapatan yang berasal dan otorisasi kredit anggaran pemerintah daerah bukan dari kegiatan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ).5.Pendapatan Puskesmas yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat berupa pendapatan yang berasal dari pemerintah dalam rangka pelaksanaan dekonsentasi dan / atau tugas pembantuan dan lain lain.

6.Puskesmas dalam melaksanakan anggaran dekonsentrasi dan / atau tugas pembantuan, proses pengelolaan keuangan diselenggarakan secara terpisah berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan APBN

7.Lain lain pendapatan Puskesmas yang sah sebagaimana dimaksud dalam pasal 68 huruf f, antara lain Hasil penjualan kekayaan yang tidak dipisahkan.Hasil pemanfaatan kekayaan.Jasa giro.Pendapatan bunga.Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.Komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan / atau pengadaan barang dan / atau jasa oleh Puskesmas.Hasil investasiPasal 69

Seluruh pendapatan Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 kecuali yang berasal dari hibah terikat, dapat dikelola langsung untuk membiayai pengeluaran Puskesmas sesuai RBA.

Hibah terikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diperlakukan sesuai peruntukkannya.Seluruh pendapatan Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 huruf a, huruf b, huruf c dan huruf f, dilaksanakan melalui rekening kas Puskesmas dan dicatat dalam kode rekening kelompok pendapatan asli daerah pada jenis lain lain pendapatan asli daerah yang sah dengan obyek pendapatan Puskesmas.

Seluruh pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaporkan kepada pejabat pengelola keuangan daerah setiap triwulan.

Format laporan pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Paragraf 2BiayaPasal 70

Biaya Puskesmas merupakan biaya operasional dan biaya non operasional.

Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencakup seluruh biaya yang menjadi beban Puskesmas dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi.Biaya non operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencakup seluruh biaya yang menjadi beban Puskesmas dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi.

Biaya Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dialokasikan untuk membiayai program peningkatan pelayanan, kegiatan pelayanan dan kegiatan pendukung pelayanan.

Pembiayaan program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dialokasikan sesuai dengan kelompok, jenis, program dan kegiatan.Pasal 71Biaya operasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 70 ayat (2), terdiri dari :Biaya pelayanan dan.Biaya umum dan administrasi.(2) Biaya pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, mencakup seluruh biaya operasional yang berhubungan langsung dengan kegiatan pelayanan(3) Biaya umum dan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, mencakup seluruh biaya operasional yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan pelayanan.(4) Biaya pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), terdiri dari : Biaya pegawai. Biaya bahan. Biaya jasa pelayanan. Biaya pemeliharaan. Biaya barang dan jasa dan. Biaya pelayanan lain lain.(5) Biaya umum dan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), terdiri dari : Biaya pegawai. Biaya administrasi kantor. Biaya pemeliharaan. Biaya barang dan jasa. Biaya promosi.biaya umum dan administrasi lain lain.Pasal 72Biaya non operasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 71 ayat (3) terdiri dari :Biaya bungaBiaya administrasi bankBiaya kerugian penjualan aset tetapBiaya kerugian penurunan nilai danBiaya non operasional lain lain

Pasal 73

Ambang batas RBA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (2), ditetapkan dengan besaran persentase.Besaran persentase sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional Puskesmas.Besaran persentase sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan dalam RBA dan Daftar Pelaksananaan Anggaran (DPA) Puskesmas oleh PPKD.Persentase ambang batas tertentu sebagaimana dimaksud ayat (1), merupakan kebutuhan yang dapat diprediksi, dapat dicapai, terukur, rasional dan dapat dipertanggungjawabkan. Pasal 74

Pengeluaran biaya Puskesmas diberikan fleksibilitas dengan mempertimbangkan volume kegiatan pelayananFleksibilitas pengeluaran biaya Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan pengeluaran biaya yang disesuaikan dan signifikan dengan perubahan pendapatan dalam ambang batas RBA yang telah ditetapkan secara definitif.Fleksibilitas pengeluaran biaya Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hanya berlaku untuk biaya Puskesmas yang berasal dari pendapatan selain dari APBN/APBD dan hibah terikat.Fleksibilitas pengeluaran biaya Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak berlaku untuk Puskesmas BLUD bertahap.Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, Kepala mengajukan usulan tambahan anggaran dari APBD kepada PPKD melalui Sekretariat Daerah. Pasal 75

Ambang batas RBA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (2), ditetapkan dengan besaran persentase.Besaran persentase sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditemtukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional Puskesmas.Besaran persentase sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan dalam RBA dan Daftar Pelaksananaan Anggaran (DPA) Puskesmas oleh PPKD.Persentase ambang batas tertentu sebagaimana dimaksud ayat (1), merupakan kebutuhan yang dapat diprediksi, dapat dicapai, terukur, rasional dan dapat dipertanggungjawabkan. Bagian Keenam belasPENGELOLAAN SMBER DAYA LAINPasal 76

Pengelolaan sumber daya lain yang terdiri dari sarana, prasarana, gedung, jalan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengelolaan sumber daya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk kepentingan mutu pelayanan dan kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Puskesmas..Bagian Ketujuh belasPENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH PUSKESMASPasal 77Kepala menunjuk pejabat yang mengelola lingkungan Puskesmas antara lain lingkungan fisik, kimia, biologi serta pembuangan limbah yang berdampak pada kesehatan lingkungan internal dan eksternal serta halaman, taman, dan lain-lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Tugas Pokok Pengelola Lingkungan dan Limbah Puskesmas meliputi pengelolaan limbah dan sampah, pengawasan dan pengendalian vector/serangga, sistem pengelolaan lingkungan fisik dan biologi Puskesmas serta menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan pendidikan, pelatihan penelitian/pengembangan di bidang penyehatan lingkungan Puskesmas.

(3) Fungsi Pengelola Lingkungan dan Limbah Puskesmas.Penyehatan ruang dan bangunan Puskesmas.Penyehatan makanan dan minuman.Penyehatan air bersih dan air minum.Pemantauan pengelolaan linen.Pengelolaan sampah.Pengendalian serangga dan binatang pengganggu.Desinfeksi dan sterilisasi ruang.Pengelolaan air limbah.Upaya penyuluhan kesehatan lingkungan.Bagian Kedelapan BelasPrinsip tata KelolaPasal 78

Puskesmas beroperasi berdasarkan pola tata kelola atau peraturan internal, yang memuat antara lain : Struktur organisasi. Prosedur kerja. Pengelompokkan fungsi yang logis dan. Pengelolaan sumber daya manusia.

Tata kelola sebagaimana dimaksud ayat (1) memperhatikan prinsip antara lain :Transparansi.Akuntabilitas.Responsibilitas.Independensi.Pasal 79

(1) Struktur organisasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 78 ayat (1) huruf a menggambarkan posisi jabatan,pembagian tugas, fungsi, tanggung jawab dan wewenang dalam organisasi . Hal ini sudah sesuai dengan Peraturan pemilik ..... Nomor .... tahun ....... tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Puskesmas.(2) Prosedur kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 78 ayat (1) huruf b menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi dalam organisasi.

(3) Pengelompokkan fungsi yang logis sebagaimana dimaksud dalam pasal 78 ayat (1) huruf c, menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektivitas pencapaian organisasi.

(4) Pengelolaan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam pasal 78 ayat (1) huruf d, merupakan pengaturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber daya manusia yang berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif / kompeten untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif dan produktif.Pasal 80Transparansi sebagaimana dimaksud dalam pasal 78 ayat (2) huruf a, merupakan asas keterbukaan yang dibangun atas dasar kebebasan arus informasi agar informasi secara langsung dapat diterima bagi yang membutuhkan.Akuntabilitas sebagaimana dimaksud dalam pasal 87 ayat (2) huruf b, merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem yang dipercayakan pada Puskesmas agar pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan.Responsibilitas sebagaimana dimaksud dalam pasal 78 ayat (2) huruf c, merupakan kesesuaian atau kepatuhan didalam pengelolaan organisasi terhadap bisnis yang sehat serta perundang undangan.

(4) Independensi sebagaimana dimaksud dalam pasal 78 ayat (2) huruf d, merupakan kemandirian pengelolaan organisasi secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang undangan dan prinsip bisnis yang sehat.(4) Akuntabilitas sebagaimana dimaksud ayat (2) diwujudkan dalam perencanaan, evaluasi dan laporan pertanggunggugatan dalam sistem pengelolaan keuangan, hubungan kerja dalam organisasi, manajemen SDM, pengelolaan aset,dan manajemen pelayanan CORPORATE BYLAWS SELESAI