T.A 2020 - Unismuh
Transcript of T.A 2020 - Unismuh
ISLAMIC CENTER DENGAN TEMA MODERN DI
KOTA MAKASSAR ( TINGKAT REGIONAL )
ISMALIC CENTER WITH A MODERN THEMA IN THE
CITY OF MAKASSAR
SKRIPSI
Di susun sebagai salah satu pelengkap dan syarat untuk Memenuhi Salah SatuPersyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur
Di program Studi Arsitektur , Universitas Muhammadiyah Makassar
NAMA : NUR AZIZAH M
NIM : 1058 3000 3015
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
KATA PENGANTAR
T.A 2020
Assalamu Alaikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,
karena rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyusun
skripsi ini, dan dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik yang
harus ditempuh dalam rangka menyelesaikan Kuliah Program Stara Satu
(S1) Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Makassar. Adapun Judul tugas akhir ini adalah Gedung Islamic Center
Dengan Tema Modern Di Kota Makassar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan skripsi ini
masih terdapat kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan penulis sebagai
manusia biasa tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan baik ditinjau dari
segi teknis penulisan maupun data-data penunjang. Oleh karena itu, penulis
menerima dengan ikhlas dan senang hati segala koreksi serta perbaikan
guna penyempurnaan tulisan ini agar kelak dapat bermanfaat.
Skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan, arahan, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan
dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. DR. H. Abdul Rahman Rahim, MM. sebagai Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ir. Hamzah Al Imran, ST., MT. sebagai Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Irnawaty Idrus, ST., MT. sebagai Ketua Prodi Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Ir.Rasmawarni.MM sebagai pembimbing I dan ibu Rohana, ST., MT.
sebagai pembimbing II, yang telah dengan ikhlas memberikan bimbingan
dan arahan selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai pada Fakultas Teknik atas segala
waktunya telah mendidik dan melayani penulis selama mengikuti proses
belajar mengajar di Universitas Muhammadiyah Makassar.
6. Ayahanda dan Ibunda yang tercinta, penulis ini mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya atas segala limpahan kasih sayang, doa dan
pengorbanannya dalam menyelesaikan kuliah.
7. Saudara-saudaraku REAKSI serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas
Teknik khususnya Angkatan 2015 yang dengan keakraban dan
persaudaraannya banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Semoga semua pihak tersebut di atas mendapat pahala yang berlipat ganda
di sisi Allah SWT dan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
penulis, rekan-rekan, masyarakat serta bangsa dan negara. Aamiin.
Makassar, Februari 2020
NUR AZIZAH M
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................vi
ABSTRAK ............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................4
C. Tujuan dan Sasaran......................................................................4
D. Metode Perancangan...................................................................6
E. Ruang Lingkup Perancangan ........................................................7
F. Sistematika Penulisan ...................................................................5
BAB II STUDI PUSTAKA .......................................................................7
A. Pengertian Islamic Center ............................................................8
B. Klasifikasi Islamic center ..........................................................10
1. Islamic Center Tingkat Pusat ...................................................10
2. Islamic Center Tingkat Regional .............................................10
3. Islamic Center Tingkat Kabupaten...........................................11
4. Islamic Center Tingkat Kacamatan ..........................................11
5. Fungsi Mesjid...........................................................................17
C. Konsep Perancangan Islam.........................................................18
1. Arsitektur Islam........................................................................18
2. Pendekatan Perancangan Islamic Center ..................................19
3. Arsitektur Modern ....................................................................20
D. Studi Banding Islamic Center....................................................23
BAB III ANALISIS PERENCANGAN ISLAMIC CENTER..............26
A. Gambaran Umum Makassar ....................................................26
B. Analisi Tapak..........................................................................28
a. Keadaan Wilayah.................................................................28
b. Pertimbangan pemilihan site:...............................................28
c. Analisis Pemilihan Lokasi ...................................................28
d. Analisis Pemilihan Tapak ....................................................29
e. View....................................................................................30
f. Analisis Kebisingan .............................................................31
g. Orientasi Matahari dan Angin..............................................32
h. Analisis Sirkulasi.................................................................33
i. Kondisi Fisik Lokasi ............................................................34
j. Konsep Utilitas Bangunan ....................................................34
k. Analisis Fungsi dan Program Ruang ...................................35
C. Analisis Kegiatan ....................................................................36
D. Kebutuhan Ruang ...................................................................38
E. Kebutuhan Fasilitas .................................................................49
BAB IV HASIL PERANCANGAN........................................................58
A. Konsep Tapak .........................................................................58
1. Sirkulasi .............................................................................58
2. Kebisingan dan Polusi Udara..............................................58
3. View ..................................................................................59
B. Konsep Pemrograman Ruang ..................................................59
C. Konsep Tampilan Bentuk Bangunan .......................................56
D. Konsep Kelengkapan Bangunan..............................................61
1. Material Fasad Bangunan ...................................................61
2. Struktur Atap......................................................................61
E. Utilitas.....................................................................................62
BAB V KESIMPULAN ..........................................................................63
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................64
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mesjid Asyuhada Trisakti 22
Gambar 2. Mesjid Almarkaz 23
Gambar 3. Aktifitas Dari Dalam Mesjid Almarkaz 24
Gambar 4. Peta Kota Makassar 25
Gambar 5. Peta Alternatif Pemilihan Lokasi 28
Gambar 6. Peta Lokasi 29
Gambar 7. Orientasi View Tapak 29
Gambar 8. Output view 30
Gambar 9. Analisis Kebisingan 31
Gambar 10. Orientasi Matahari Dan Arah Angin 32
Gambar 11. Konsep Sistem Jaringan Air Bersih 33
Gambar 12. Konsep Sistem Jaringan Air Kotor 34
Gambar 13. Alur Sirkulasi Kepengurusan Dan Pengelola 35
Gambar 14. Alur Sirkulasi Pengunjung 35
Gambar 15. Alur Sirkulasi Guru Pengajar 36
Gambar 16.Ukuran Tubuh Manusia 49
Gambar 17. Ukuran Hamzah 51
Gambar 18. Konsep Sirkulasi 56
Gambar 19. Konsep Kebisingan dan Polusi Udara 56
Gambar 20. Konsep View 57
Gambar 21. Konsep Material Bangunan 57
Gambar 22. Konsep Tampilan Bentuk Bangunan 58
Gambar 23. Konsep Bentuk Bangunan 58
Gambar 24. Konsep Material Bangunan 59
Gambar 25. Konsep Struktur Atap 59
ABSTRAK
Islamic Center merupakan wadah fisik kegiatan yang menampung
beberapa kegiatan dan penunjang keislaman. Yang meliputi kegiatan
mu’amalah dan dakwah atau selain tempat beribadah, juga sebagai tempat
pembinaan dan pengembangan agama islam. Islamic Center juga mempunyai
peran sebagai pusat atau santra informasi keislaman baik bagi umat muslim
maupun bagi masyarakat yang ingin mengetahui dan ingin belajar tentang
Islam. Di beberapa tempat di Indonesia sudah terdapat cukup banyak mesjid
maupun Islamic center yang menerapkan identitas dan karakter modern dari
suatu daerah.
Tidak seperti pada umumnya bangunan-bangunan berasitektur Islam
yang selalu mengambil wujud fisik dari timur tengah, Islamic center ini dalam
perancangannya adalah memanfaatkan potensi arsitektur modern sebagai acuan
desain. Arsitektur modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan Arsitektur
di mana ruang menjadi objek utama utuk di olah. Jika pada masa sebelumnya
arsitektur lebih memikirkan bagaimana cara mengolah façade, ornament, dan
aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas frisik pada masa arsitektur modern
kualitas non- fisik yang lebih di pentingkan.
Selain itu untuk menguatkan tema dan menghasilkan arsitektur yang islami,
maka di gunakan beberapa prinsip. Di antara prinsip-prinsip tersebut yaitu
prinsip pengingatan kepada tuhan, prinsip pengingatan pada ibadah dan
perjuangan, prinsip pengingatan pada kehidupan setelah kematian, prinsip
pengingatan akan kerendahan hati, prinsip pengingatan akan wakaf dan
kesejahteraan publik, prinsip pengingatan terhadap toleransi kultural, prinsip
pengingatan akan kehidupan yang berkelanjutan, dan prinsip pengingatan
tentang keterbukaan.
Kata kunci :Islamic Center . modern, kota Makassar.
ABSTRAK
Islamic Center is a physical place of activity that accommodates some
Islamic activities and support. Which includes mu'amalah activities and
propaganda or other than a place of worship, also as a place for fostering and
developing Islamic religion. The Islamic Center also has a role as a center or
center for Islamic information both for Muslims and for people who want to
know and want to learn about Islam. In some places in Indonesia there are
already quite a number of mosques and Islamic centers that apply the identity
and modern character of an area.
Unlike in general Islamic architecture buildings which always take the
physical form of the Middle East, the Islamic center in its design is utilizing
the potential of modern architecture as a design reference. Modern architecture
is a session in the development of Architecture where space is the main object
for processing. If in the previous period architecture was more concerned with
how to process façade, ornament, and other aspects of physical quality in the
modern architecture, non-physical quality was more important.
In addition to reinforcing the theme and producing Islamic architecture,
several principles are used. Among these principles are the principle of
remembrance of God, the principle of remembrance of worship and struggle,
the principle of remembrance of life after death, the principle of remembrance
of humility, the principle of remembrance of waqf and public welfare, the
principle of remembrance of cultural tolerance, the principle of remembrance
of life sustainable, and the principle of remembering openness.
Keywords: Islamic Center. modern city of Makassar.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia yang sebagian besar penduduknya beragama Islam merupakan
suatu potensi untuk menanamkan ilmu dan kaidah-kaidah agama Islam. Dewasa
ini banyak sekali masyarakat yang beragama Islam namun belum memahami
akan hukum dan syariat agama yang sesungguhnya. Semakin berkembangnya
segala sektor kehidupan di dunia ini apabila tidak diimbangi dengan
peningkatan rohani, maka akan terjadi kerusakan mental manusia.
Dari sektor rohani, agama yang memegang peranan penting karena
bagaimanapun juga semua kegiatan manusia tidak lepas dari agama.disini
berfungsi sebagai perameter dan kontrol terhadap semua tingkah laku manusia,
sehingga pemerintah harus tanggap terhadap semua ini. Dalam hal ini
pemerintah memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk
mengembangkan semua kegiatan keagamaan.Salah satu langkah pemerintah
adalah dengan pengadaan lembaga-lembaga yang baik secara langsung maupun
tidak langsungAdanya bersifat intern dalam melakukan dakwah.
Indonesia juga merupakan bangsa yang majemuk tidak hanya terlihat
dari beragamnya jenis suku bangsa, namun juga dari beragamnya agama yang
dianut. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 29 dan Pancasila dengan sila
2
pertamanya merupakan komitmen yang menjamin kebebasan setiap warga
negara untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing dan
merupakan hak yang dimiliki sejak lahir di dunia, hal tersebut tidak dapat
dipengaruhi oleh siapapun dan tidak dapat dipaksakan.
Untuk menghadapi masalah itu, perlu kiranya ada sebuah media yang
bersifat netral untuk menyatukan visi dan misi dari tiap aliran tanpa penonjolan
aliran mayoritas sesuai dengan perkembangan dan pemusatan kegiatan. Media
tersebut yang sekarang ini banyak berkembang di kota-kota besar bahkan di luar
negeri juga bisa kita temui yaitu Islamic Center.
Kota Makassar juga termasuk salah satu kota terbesar di Indonesia,
Jumlah penduduk di Sulawesi Selatan pada 2018 mencapai 8,77 juta jiwa yang
terdiri atas 4,29 juta jiwa laki-laki dan 4,49 juta jiwa perempuan. Adapun
penduduk terbanyak berada di Kota Makassar, yakni 1,5 juta jiwa atau setara
17,15% total penduduk.
Provinsi dengan ibu kota Makassar tersebut memiliki luas 46 ribu km
persegi dengan kepadatan penduduk sebesar 192 per km persegi. Sementara
jumlah kepala keluarga sebanyak 2 juta dengan jumlah rata-rata anggota
keluarga tiga orang. Sedangkan di kecamatan Jl. Tanjung bunga jumlah
penduduknya semakin bertambah sedangkan perbtasan tanjung bunga dan
galesong utara mayoritas penduduknya beragama islam dan semakin hari
jumlah penduduknya samkin bertambah. dan saya akan membangun Islamic
3
Center karna di daerah tersebut belum terdapat sebuah bangunan Islamic
Center.
Menurut Rupmoroto (1981) selain tempat untuk beribadah, Islamic
Center juga merupakan tempat kegiatan mu’amalah dan dakwah sehingga
disebut pusat aktivitas kebudayaan islam dan pengembangan ajaran islam.
Dimana umat muslim dan masyarakat mendapatkan informasi tentang agama
islam.
4
B. Rumusan Masalah
Bagaimana mewujudkan pusat pengembangan kegiatan islam di
kota makassar yang dapat menunjang kegiatan dalam bidang dakwah, sosial
pendidikan ,dan kebudayaan ?
C. Tujuan dan Sasaran
Untuk Mewujudkan pusat pengembangan kegiatan dalam bidang
dakwah, sosial pendidikan, dan kebudayaan.
D. Metode Perancangan
Metode perancangan yang di lakukan dalam penulisan ini adalah
metode deskriktif.Yaitu mempelajari, mengumpulkan dan menjelaskan
data-data yang telah didapat. Pengumpulan data ini melalui studi
pustaka,observasi lapangan, dan kemudian dianalisa dan dilakukan suatu
pendekatan yang menjadi dasar penyusunan Islamic Center dengan tema
modern pengumpulan data yang di maksud antara lain sebagai berikut :
1) Studi Literatur
Mengadakan studi literatur yaitu mempelajari referensi literature baik
dari buku maupun dari Internet mengenai teori, konsep dan standar
perancangan Islamic Center dengan tema Modern.
5
2) Stu di Banding
Melakukan studi banding yaitu melakukan perbandingan dari tipologi
bangunan sejenis. Hal-hal yang di perlukan adalah jenis fungsi, jenis
kegiatan, dimensi ruang, bangunan. Penampilan tampak dan sebagainya.
Serta data-data tentang Kota Makassar untuk mendapatkan potensi,
kendala dan karakter yang kemudian menjadi pertimbangan dalam
landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur.
3) Studi Lapangan
Pengamatan langsung ke lokasi yang dipilih untuk mengetahui
keadaan sebenarnya di lokasi, lingkungan sekitar tapak, mengenal
potensi, dan permasalahan yang ada di sekitar lokasi sesuai disiplin ilmu
perancangan arsitektur. Dilakukan untuk memperoleh data, antara lain:
Kondisi dan potensi fisik kawasan
1) Kondisi tata guna lahan, tata ruang dan massa dalam kawasan.
2) Kondisi fasilitas pendukung yang ada di sekitar kawasan.
3) Aktifitas dalam kawasan
4) Survay
Melakukan pengambilan gambar pada lokasi yang akan di bangun
pada lokasi tersebut bagaimana keadaan pada lokasi tersebut.
5) Konsep
Analisis terhadap tapak, bentuk, ruang, struktur, dan utilitas yang
di gunakan untuk menetapkan konsep perancangan yang akan di
6
terapkan pada desain. penentuan konsep harus sudah
mempertimbangkan tema modern.
E. Ruang Lingkup Perancangan
Dalam hal ini pembahasan dibatasi pada disiplin ilmu arsitektur dan
disiplin ilmu lain. Sehinggah dapat mendukung pemecahan masalah pada topik
pembahasan yang dibahas, dengan data pendukung untuk standar perancangan
Islamic Center dengan pendekatan arsitektur modern.
1. Ruang Lingkup Objek
a) Tapak
Lokasi Islamic Center berada di kota Makassar
b) Fungsi
Fungsi perancangan adalah sebagai pusat pembinaan dangan
pengembangan agama Islam,dan fungsi sosial. Pendidikan dan
peribadatan.
c) Pengguna
Islamic Center diperuntukan bagi para para masyarakat muslim.
7
F. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang, rumusan
masalah perancangan, tujuan perancangan.
Bab II : Studi pustaka
Studi pustaka, menjelaskan tentang deskripsi proyek yang terdiri
dari tinjauan pustaka tentang proyek, penekanan konsep
perancangan bangunan yang dintegrasikan dengan nilai-nilai
keislaman dan studi banding proyek sejenis.
Bab III : Analisis Perancangan
Menjelaskan tentang tinjauan lokasi mengenai uraian tempat dan
kondisi wilayah penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik,
lokasi dan alasan memilih lokas.
Bab IV: Hasil Perancangan
Menjelaskan tentang hasil perancangan Islamic center dari segi
konsep maupun perencanaan.
Bab V: Penutup
8
BAB II
STUDI PUSTAKA
A. Pengertian Islamic Center
Islamic Center mulai dikenal di negara–negara barat seperti eropa
dan Amerika sebagai tempat untuk mewadahi kegiatan ibadah seperti
sholat, kajian, maupun kegiatanp kegiatan keislaman yang lainnya.
Dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SWT belum pernah di
kenal istilah Islamic Center sebelumnya. Awal mula munculnya Islamic
Center di sebabkan karena keresahan umat muslim yang bermukim di
Negara dan mayoritas penduduk non – muslim, sehingga di Negara
tersebut dengan menjadi minoritas dan mengalami kesulitan untuk
melaksanakan ibadah, belajar, maupun untuk berkumpul dan bersilaturahim
dengan sesama muslim lainnya. Masyarakat muslim minoritas tersebut
kemudian berkumpul dan mendirikan Islamic Center sebagai wadah untuk
beribadah dan melakukan kegiatan keislaman lainnya.
Pengertian Islamic Center sebagai pusat pembinaan, pengembangan
dan pendidikan serta kebudayaan Islam dapat diartikan lebih terperinci
seperti di bawah ini:
a. Pengkajian; studi disertai penelitian terhadap bahan-bahan
kepustakaan maupun terhadap segi-segi amalah yang hidup
9
dan berkembang dimasyarakat.
b. Pendidikan; yang terdapat di dalam Islamic Center yakni bentuk pendidikan
non-formal,yaitu:
1) Forum temu pandapat untuk saling melengkapi antara ulama serta
cendikiawanmuslim.
2) Pendidikan dan pembinaan masyarakat melalui pendidikan nonformal.
3) Taman pengajiananak
c. Kebudayaan: kebudayaan Islam yang menjadi bagian yang integral dalam
kebudayaanIndonesia.
Pada tahun 1981 Rupmoroto (lihat Musani, 2018) menyatakan
bahwa Islamic Center merupakan tempat yang menampung beberapa
kegiatan dan penunjang keislaman diantaranya kegiatan ibadah, mu’amalah
dan dakwah.Islamic Center juga mempunyai peran sebagai pusat atau
sentra informasi keislaman baik bagi umat muslim maupun masyarakat
yang ingin mengetahui lebih dalam tentangIslam.
Ruang –ruang khusus wanita yang memungkinkan mereka keluar
masuk tanpa bercampur dengan pria baik digunakan untuk sholat maupun
untuk pendidikan kesejahteraan masyarakat.
10
B. Klasifikasi Islamic center
Di Indonesia Islamic Center diklasifikasikan menjadi:
1. Islamic Center Tingkat Pusat
Yaitu Islamic Centeryang mencakup lingkup nasional dan mempunyai
mesjid yang bertaraf Negara, yang di lengkapi dengan fasilitas penelitian
dan pengembangan, perpustakaan, museum, dan pameran keagamaan,
ruang musyawarah besar, ruang rapat dan konfrensi, pusat pembinaan
kebudayaan dan agama, balai penyuluhan rohani, balai pendidikan dan
pelatihan mubalight, pusat radio dakwah dan sebagainya.
2. Islamic Center Tingkat Regional
Yaitu Islamic Center yang mencangkup lingkup provensi dan
mempunyai masjid bertaraf provinsi, yaitu masjid raya yang di lengkapi
fasilitas yang hampir sama dengan tingkat pusat tetapi bertaraf dan berciri
regional.
3. Islamic Center Tingkat Kabupaten
Yaitu Islamic Center yang mencakup lingkup lokal kabupaten dan
mempunyai mesjid bertaraf kabupaten, yaitu mesjid agung, yang dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas yang bertaraf lokal dan lebih banyak berorientasi
pada operasional pembangunan dakwah secara langsung.
11
4. Islamic Center Tingkat Kecamatan
Yaitu Islamic Center yang mencakup lingkup kecamatan dan mempunyai
mesjid yang tarafnya kecamatan, yang di tunjang dengan fasilitas-fasilitas
seperti balai dakwah, balai kursus kejuruan, balai pustaka, balai kesehatan
dan konsultasi mental, fasilitas kantor dan asrama ustadz/ pengasuh
a. Sifat, status dan pengelolaan Islamic Center
Sifat, status dan pengelolaan Islamic Center adalah
1) Koordiantif partisipatif dalam arti penanganan serta
pengelolaannya bersifat koordinatif inter departemen tingkat
pusat maupun daerah seluruh masyarakat Kanwil dan
Kantor Agama setempat, serta partisipasi dalam arti seluruh
masyarakat digerakkan untuk melaksanakan proyek ini, baik
dana partisipasi langsung maupun dana sosial keagamaan serta
tenaga untuk menyelesaikan proyek ini.
2) Dana dari pemerintah dapat berbentuk subsidi inpres atau
dana kerohanian Presiden, PELITA, B.K.M, dana dari
daerah APBD, BAZIs, dan sebagainya.
3) Kantor Depan dibantu lembaga dakwah sosial dan
pendidikan keagamaan setempat adalah pengelola Islamic
Center tersebut yang diangkat/dikukuhkan oleh pejabat
setempat tiap periode kurang lebih tiga tahun.
12
4) Dikaitkan dengan Dirjen Bimas Islam, Islamic Center
merupakan Puspenag (Pusat Penerangan Agama) bagi wilayah
yang bersangkutan.
b. Pengelola Islamic center adalah sebagai berikut :
1) Status organisasi Islamic Center adalah organisasi semi
ofisial (setengah resmi) sesuai dengan tujuan dan fungsinya
untuk menggerakkan partisipasi masyarakat untuk
membangun. Untuk tingkat propinsi ditetapkan oleh KDH
tingkat 1 atas usul Kanwil setempat. Untuk tingkat
kabupaten/kotamadya ditetapkan oleh Bupati/Walikota atas
usul kepala Kantor Depag setempat.
2) Bentuk dan struktur Islamic Center adalah organisasi/
profesional dengan sistem pengurus dan anggaran rumah
tangga yang seragam.
c. Bentuk dan tata laksana organisasi disusun sebagai berikut:
1) Dewan Pembina
Dewan Pembina diambil dari unsur-unsur ulama, kyai,
pendidik, tokoh masyarakat dan penguasa (umara) yang
mempunyai bobot kekuasaan dan wibawa yang cukup untuk
wilayah/daerah masing-masing yang berfungsi sebagai badan
konsultatif/legislatif.
2) Dewan Pengurus
13
Dewan pengurus diambil dari unsu-unsur penguasa (umara),
mubaligh pendidik dan penyuluh agama yang merupakan
pelaksana langsung Islamic Center.
d. Susunan dewan pembina sekurang-kurangnya 9 orang yang terdiri
dari:
1) Seorang Ketua Umum
2) Dua orang Wakil Ketua
3) Seorang Sekretaris
4) Lima orang Anggota
e. Susunan dewan pengurus harian sekurang-kurangnya 20 orang terdiri
dari:
1) Seorang Ketua Umum
2) 2 orang Wakil Ketua
3) 2 orang Sekretaris
4) 2 orang Bendahara
5) Seorang Ketua Bidang Dakwah
6) Seorang Ketua Bidang Pustaka dan Kursus
7) Seorang Ketua Bidang Pembina Anak-anak
8) Seorang Ketua Bidang Dana dan Logistik
9) 7 orang staf operasi/pengajar/instruktur
14
f. Bentuk susunan dan jumlah pengurus disesuaikan dengan kebutuhan
dan bergantung dari ruang lingkup pelayanannya, nasional, regional
dan lokal.
Jangka waktu kepengurusan (periode) ditetapkan selama 3 tahun.
1) Sifat dan model administrasi menganut sistem administrasi
pendidikan, terutama administrasi kursus (administrasi
pendidikan non formal).
2) Prinsip dan pembiayaan rutin, dan pembinaan harus mengarah
pada swadaya masyarakat. Biaya dari pemerintah berupa
subsidi rutin sampai dipandang mampu untuk mandiri.
3) Koordinator operasional di bawah koordinasi Bimas untuk
tingkat pusat, Kanwil Depag untuk tingkat propinsi, dan
Kantor Depag untuk tingkat kabupaten/kodya.
g. Lingkup kegiatan sesuai dengan buku Pedoman Pelaksanaan Islamic
Center di Indonesia, maka lingkup kegiatan Islamic Center dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
Kegiatan Ubudiyah/Ibadah Pokok
Kegiatan Sholat, meliputi: Sholat wajib lima waktu dan sholat
sunnat baik yang dilakukan secara individu maupun
berkelompok.
a. Kegiatan Zakat:
1) Penerimaan zakat
15
2) pengumpulan zakat dan penyimpanan
3) Pengolahan/pembagian zakat
b. Kegiatan Ramadhan
1) Sholat tarawih
2) Kegiatan pesantren kilat/mental training
3) Membaca Al-Qur'an/tadarus
1. Kegiatan Naik Haji, meliputi: pendaftaran, pemeriksaan
kesehatan, penataran/penyuluhan, latihan manasik haji, cara
pakaian ihrom, cara ibadah di perjalanan dan
mengkoordinasi keberangkatan.
Upacara peringatan Hari Besar Islam:
a) Hari Besar Idul Fitri: membayar zakat fitrah yang
dibayarkan sebelum hari raya tiba, sholat idul fitri.
b) Hari Raya Idul Adha: Sholat Idul Adha, menyembelih
hewan qurban untuk dibagikan fakir miskin.
c) Hari Maulid Nabi Muhammad Saw, meliputi kegiatan
perayaan dengan dilengkapi acara kesenian.
d) Hari Isra' Mi'raj, meliputi kegiatan perayaan, seminar,
dan ceramah.
e) Hari Nuzulul Qur'an, meliputi kegiatan perayaan dan
lomba membaca Al-Qur'an.
16
2. Kegiatan Muamalah/Kegiatan Kemasyarakatan
a) Kegiatan penelitian dan pengembangan
b) Meneliti dan pengembangan
c) Penerbitan dan percetakan
d) Seminar, diskusi, dan ceramah
e) Training dan penataran
f) Kursus Bahasa Arab dan Inggris
g) Pameran-pameran
3. Kegiatan sosial kemasyarakatan
a) Kursus keterampilan dan perkoperasian
b) Konsultasi hukum dan konsultasi jiwa
c) Pelayanan kebutuhan umat, seperti buku-buku, kitab,
baju dan perlengkapan muslim, makanan, kebutuhan
sehari-hari dan sebagainya.
4. Pelayanan sosial:
a) Bantuan fakir miskin dan yatim piatu
b) Pelayanan penasehat perkawinan
c) Bantuan pelayanan khitanan missal
d) Bantuan santunan kematian dan pengurusan jenazah
7. Pelayanan pendidikan, meliputi taman kanak-kanak dan
madrasah diniyah.
17
8. Pelayanan kesehatan, meliputi bantuan kesehatan, Poliklinik
dan BKIA.
9. Kegiatan pengelola
Meliputi kegiatan administrasi yang mengkoordinir dan
mengelolah seluruh kegiatan yang ada.
10. Kegiatan penunjang
a) Pelayanan Cafetaria
Pelayanan untuk menginap Imam, Khotib dan petugas
rutin serta tamu, alim ulama, mahasiswa/pelajar dan para
cendikiawan dari luar.
5. Fungsi Masjid
Menurut Salam Mustain Ada dua hal penting yang sebenarnya
menjadi pertimbangan dalam membangun sebuah masjid.Yang pertama
fungsi utama dari sebuah mesjid sebagai tempat beribadah yaitu
menyembah Allah SWT, dan yang kedua adalah aspek spasial dan
arsitektur sebuah mesjid yang dapat menjadi tempat bersosialisasi dan
bersilaturahmi serta dapat meningkatkan kekhusukan dan kesyahduan
jamaah tidak hanya pada saat beribadah tetapi saat berada di lingkungan
masjid.
18
C. Konsep Perancangan Islam
1. Arsitektur Islam
Arsitektur islam adalah gagasan dan karya arsitektur yang sesuai
dengan pandangan dan kaidah-kaidah Islam tentang arsitektur dan tidak
terbatas pada masjid saja. Jadi arsitektur islam adalah karya arsitektur yang
sesuai dengan pandangan islam sehingga arsitektur yang memiliki
pendekatan konsep Islam dikatakan sebagai arsitektur Islam.tidak tertutup
kemungkinan arsitektur Islam di temukan dan berkembang di tempat yang
pemeluknya non muslim atau sebaliknya. Jadi arsitektur Islam bukan
arsitektur yang berada di Arab atau bangunan peribadatan / masjid saja
.Banyak pandangan-pandangan yang menyesatkan bahwa seolah-olah
arsitektur Islam adalah bangunan masjid saja.Rumusan karya arsitektur
Islam pada intinya bukan terletak pada perwujudan bentuk fisiknya
melainkan nilai hakiki dan semangat moralnya.Pandangan inilah yang
hendaknya mendasari perwujudan karya arsitektur.
Menurut Ahmad noe’man Gaya arsitektur Islam yang mencolok
baru berkembang setelah kebudayaan muslim memadukannya dengan gaya
arsitektur dari Roma, mesir, dan Byzantiun. Contoh awal yang paling
populer misalnya Dome of The Rock yang di selesaikan pada tahun 691 di
jurusalem. Gaya arsitektur yang mencolok dari bangunan ini misalnya
ruang tenga yang luas dan terbuka, bangunan yang melingkar, dan
penggunaan pola kaligrafi yang berulang. Mesjid Raya Sammara di
19
irak,selesai pada tahun 847, bangunan berciri khas dengan adanya minaret.
Juga masjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki turut memengaruhi corak
arsitektur Islam.
2. Pendekatan perancangan Islamic center
Menurut Mukti Lubis Fisa 2017 perancangan Islamic center,
pendekatan yang di gunakan adalah konsep yang berhungan dengan manusia
dan mahluk ciptaan Allah. Sehingga dari kedua konsep tadi dapat
tergambarkan sebuah gambaran interaksi umat islam dengan sang pencipta
tetapi tidak melupakan kodrat manusia sebagai mahluk sosial yang saling
membutuhkan satu sama lain.
Ekspresi yang dihadirkan dalam perancangan Islamic center terdiri
dari dua unsur, yaitu unsur isi yang membentuk karakter arsitektur dan unsur
bentuk yang menampilkan ekstetika. Unsur ini memegang peran penting,
yaitu ekspresi teknis, yang memberi ciri teknis dan konstruktif baik secara
ciri maupun dekoratif.Sedangkan yang kedua adalah symbol fungsi, yang
memberi kesan kepada pengamat terhadap fungsi bangunan.
Unsur bentuk di nyatakan melalui komposisi penyusunannya.
Komposisi ini memiliki unsur titik, garis, bidang, warna, tekstur, efek
cahaya, skala, ruang, dan massa. Komposisi ini di susun dengan prinsip
desain, yaitu keutuhan, keseimbangan, dinamika, irama, komposisi dan
dominan.
20
3. Arsitektur Modern
Arsitektur Modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur
di mana ruang menjadi objek utama untuk diolah. Jika pada masa
sebelumnya arsitektur lebih memikirkan bagaimana cara mengolah façade,
ornament, dan aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik pada masa
arsitektur modern kualitas non-fisik yang lebih di pentingkan.fokus dalam
arsitektur modern adalah bagaimana memunculkan sebuah gagasan ruang.
Kemudian mengolah dan mengelaborasinya sedemikian rupa. Hingga
akhirnya di artikulasikan dalam penyusunan elemen-elemen ruang secara
nyata.
Arsitektur Modern yang telah melepaskan diri dari aturan aturan yang
bersangkutan dengan modern, tetapi masih memiliki sifat – sifat dan
karakter yang sama dengan postmodern. Dan juga arsitektur modern itu
adalah hasil dari pengoreksian dari kesalahan-kesalahan yang terjadi pada
arsitektur postmodern ke modern dan perpaduan dari Art dan Science,
Technology, Internasional dan lokal.
Berpikir Kreatif dan Inovatif Dalam proses perancangan seorang
arsitek dituntut untuk selalu berpikir kreatif. Kreativitas yang dilakukan
akan menghasilkan berbagai alternatif solusi pemecahan dan perancangan
yang membawa sang arsitek pada desain yang dihasilkan. Berpikir kreatif
sebagai persyaratan dalam proses perancangan arsitektural tersebut. Jika
dilihat dari cara berpikir Islami memiliki semangat yang sama.
21
Menurut Charles Jencks 1973 Arsitektur Modern mempunyai spirit
yang menawarkan konsep kesederhanaan, kejujuran dan fungsional serta
rasional yang tidak mengada-ada. Arsitektur modern menolak tradisi,
budaya dan unsur-unsur masa lalu sebagai sumber kebenaran.Pandangan ini
membawa moralitas baru dalam arsitektur, yaitu antitradisi, anti ornamen
serta lebih mementingkan kejujuran (kejujuran material, struktur dan
fungsi). Akibatnya, pengertian estetika mengalami pergeseran. Yang disebut
”indah” tidak lagi berupa olahan yang penuh tempelan ornament serta
materian yang berbentuk modern yang akan di terapkan pada bangunan
Islamic center.
Konsep yang dimiliki arsitektur modern tersebut merupakan suatu
pemikiran yang menarik dan inspiratif karena sesuai dengan semangat
konsep Islami. Pandangan ini sangat kuat pengaruhnya terhadap konsep
karya-karya arsitektur masjid. Konsep tersebut mencerminkan cara pandang
yang Islami, tidak berlebih-lebihan dan tidak mubazir. Konsep Islam
menyatakan bahwa agama Islam ditujukan untuk orang-orang yang berpikir
(rasional) karena pada dasarnya Islam itu sangat rasional. Selain itu,
ketertarikannya pada konsep tersebut karena secara prinsipiil bertolak
belakang dengan cara kerja seorang arsitek yang hanya mengandalkan
pencarian bentuk semata-mata (dalam bentuk), tanpa landasan pemikiran
yang jelas. Bertentangan.Point yang terdapat dalam arsitektur modern dan
juga terdapat dalam filosofi dasar islam yang di terapkan dalam Islamic
22
center yang di rencanakan adalah universalisme, dan kesedarhanaan desain
universalisme karna mengarah pada bentuk–bentuk bangunan modern yang
sesuai dengan konsep awal perencanaan universalisme ini. Contoh
penerapan arsitektur modern pada bangunan masjid dapat di lihat di bawah
ini.
Gambar 1. Gamabr luar masjid Asyuhada trisakti(Sumber : masjid-asy-syuhada-univ-trisakti-grogol-jakarta di akses 1 oktober)
Gambar di atas atas adalah gambar masjid Trisakti dan tampilan luar
bangunan ini tidak menunjukkan bangunan masjid karena tampilan luar
yang benar – benar modern, dengan pemakaian jalusi sebagai kisi – kisi dan
sebagai sun shading. Tampilan luarnya massif yang di dominasi kolom dan
elemen kaca menjadi unsur pokok masjid ini, salah satu elemen islami yang
terdapat pada masjid ini adalah kubah segitiga yang terdapat pada bagian
dalam yang terbuat dari kaca transparan. Kesederhanaaan desan sangat
terasa pada masjid Asyuhada trisakti ini. Bentuk – bentuk seperti ini yang
ingin di tampilkan dan di coba di aplikasikan pada bangunan Islamic Center
23
yang di rencanakan. Bangunan ini sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan
fungsionalnya dan semangat.
D. Studi BandingIslamic Center
1. Mesjid Almarkaz
Mesjid Almarkas adalah merupakan mesjid termegah di kota
Makassar mesjid ini didirikan pada tahun 1994 atas prakarsa jendral M.
Jusuf. Ide pendiriannya sendiri sebenarnya sudah terlontar sejak tahun 1989
ketika Jendral M. Jusuf menjadi pimpinan perjalan haji. Pembangunan
mesjid ini membutuhkan waktu selama dua tahun. Mesjid ini di resmikan
pada tahun 1996. Mesjid ini juga di konstruksikan menjadi tiga lantai
sedangkan di lantai satu di bangi menjadi ruangan- ruangan untuk
kesekretariatan, aula, perpustakaan, pendidikan, koprasi,dan kantor MUI
Sulawesi selatan.
Gambar 2.Gamabr luar masjid Almarkaz(Sumber : Dokumentasi pribadi )
Di lantai pertama, Al-Markaz memiliki sebuah perpustakaan yang
selalu ramai dikunjungi. Terdapat juga Taman Kanak kanak (TK), Taman
24
bacaan Alquran (TPA), Baitul Maal Watanwil (BMT), Lembaga Amil
Zakat (LAZ), kelompok bimbingan ibadah Haji (KBIH), Koperasi,
Lembaga penterjemah Al-quran, Kursus Bahasa, Radio Penerbitan dan
lainnya. Sementara lantai 2 dan 3 digunakan sebagai tempat sholat dan
kegiatanlainnya.
Gambar 3.Gamabr Dalam Masjid Almarkaz(Sumber : Dokumentasi pribadi )
25
BAB III
ANALISIS PERENCANGAN ISLAMIC CENTER
A. Gambaran Umum Kota Makassar
Kota Makassar adalah ibu kotaProvinsi Sulawesi Selatan. Luas wilayah
kota Makassar adalah 199,26 km2. Letak geografis kota Makassar adalah 5˚8
Lu 119˚25 BT . Makassar terletak di pesisir barat daya Pulau Sulawesidan
berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan
Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Marosdi sebelah timur dan Kabupaten
Gowa di sebelah selatan. Pada tahun 2013 tercata bahwa jumlah penduduk kota
Makassar adalah 1.612.413 jiwa yang semakin tahunnya mengalami
peningkatan.
Gambar 4. Peta kota makassar(Sumber :peta-kota-makassar-sejarah-dan-letak-lokasi
26
Berikut adalah 3 lokasi yang ditinjau untuk pemilihan tapak yang
sesuai dan strategis untuk proyek Islamic Center di kota Makassar:
Table 1. Analisis Pemilihan Lokasi
Lokasi AJl. Metro Tj. Bunga
Lokasi BJl. Barombong
Lokasi CJl. Tamalate
Kriteria Bobot Kriteria Bobot Kriteria Bobot- Akses dekat
dengan pusatperbelanjaandanperumahan
- Kondisi lokasiberkonturdatar dandidukungprasaranayang baik
- Merupakankawasancampuranbisnis
3
4
4
- Akses dekatdenganperkantoran
- Kondisi dilokasi iniselalu padatkendaraan
- Kawasanperkantoran,pendidikan,perdagangandan jasa
4
4
3
- Akses dekatdenganperkantorandan kampus
- Kondisilokasi jugamemilikikepadatanyang tinggi
- Kawasanperkantoran,perdagangandan jasa danpendidikan
4
3
4
Sumber: (analisis penulis, peta RT/RW Makassar 2015-2034)
Lokasi proyek yang terpilih adalah: Jl. Barombong, galesong utara ,
dengan luas lahan 2.5 ha
Total 11 Total 11 Total 11
27
B. Analisis tapak
a. Keadaan Wilayah
Pemilihan lokasi terletak dijalan barombong Kecamatan Galesong,
Galesong selatan , Galesong utara Kabupaten Takalar.
b. Pertimbangan pemilihan site:
Lokasi merupakan daerah pedesaan (berada di pinggir kota) ini
dimaksudkan agar dapat diperoleh lingkungan sekitar untuk
mendirikan bangunan Islamic Center .
1) Pada lokasi ini sangat strategis dan mudah di jangkau
2) Lokasi mudah dicapai.
3) Cocok untuk mendirikan Islamic Center
c. Analisis Pemilihan Lokasi
Lokasi perencanaan ditentukan berdasarkan 6 kriteria yang mengacu
pada peraturan menteri PU.No. 29/PRT/M/2006, yaitu ;
1) Tata guna lahan, sesuai arahan RTRW Kota Makassar
2) Pencapaian mudah dengan kendaraan umum atau pribadi.
3) Dekat dari perkotaan
4) Memiliki daya Tarik
5) Kondisi lokasi sangat cocok untuk membangun sebuah Islamic
Center
6) Memiliki lahan yang cocok untuk perencanaan.
28
Gambar 5. Alternatif Pemilihan Lokasi(Sumber :http:google.peta-kota-makassar-)
d. Analisis Pemilihan Tapak
Untuk memperoleh tapak yang sesuai dengan kriteria perencanaan,
maka tapak yang terpilih harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai
berikut :
Aksebilitas yang baik, meliputi ketersediaan sarana dan prasarana
transportasi yang baik.
1) Mudah dijangkau dari pusat pelayanan transportasi.
2) Dilalui oleh kendaraan umum dan kendaraan pribadi.
3) Adanya utilitas kota yang baik, meliputi jaringan listrik, jaringan
air bersih, jaringan telpon, riol kota dan lain-lain.
4) Lahan yang memadai.
5) Potensi visual yang baik.waktuke depan
29
Gambar 6. Peta Lokasi(Sumber: Google Maps 2019)
e. View
Pada lokasi perencanaan Islamic Center yang terletak di Jl.Metro
Janjung Bunga. Maccini sombala kota Makassar, terdapat area-area yang
berbatasan langsung dengan tapak. Pandangan kea rah tapak akan
mempengaruhi dalam proses perencangan, dan bisa menjadi faktor
pendukung, adapun analisis orientasi view pada tapak adalah :
Gambar 7. Orientasi View Tapak(Sumber: olah data lapangan, 11 oktober 2019)
Ada beberapa potensi tapak dari orientasi view dari dalam dan dari
luar tapak di antaranya adalah sebagai berikut:
30
a. Potensi
1. Memiliki view yang baik karena menghadap ke jalan utama.
Gambar 8. Output Orientasi View(Sumber: olah data lapangan, 11 oktober 2019)
f. Analisis Kebisingan
Berdasarkan hasil pengamatan, lokasi tapak yang kebisingan
untuk lebih diperhatikan, dan diketahui. bahwa sumber kebisingan
yang paling tinggi berasal dari Jalan utama yang berada di depan
lokasi karena yang merupakan akses kepermukiman warga. Dari data
diatas dapat diambil kesimpulan, adalah menempatkan bangunan di
bagian dalam tapak dan Penggunaan beberapa pohon untuk
mengurangi frekuensi kebisingan.
31
Gambar 9. Analisa Kebisingan(Sumber: olah data lapangan, 11 oktober 2019)
g. Orientasi Matahari dan Angin
Faktor orientasi matahari dan angin sangat berpengaruh pada
perancangan yang berkaitan dengan kenyamanan pengguna bangunan
nantinya. Seperti yang di ketahui cahaya matahari pagi sangat bermanfaat
bagi kesehatan, sedangkan matahari siang cenderung di hindari karena
memiliki pancaran radiasi, untuk memanfaatkan matahari dan angin dapat
dapat di simpulkan sebagai berikut:
a) Bangunan pada bagian timur-barat dan memaksimalkan bukaaan
b) Bentuk bangunan di buat untuk memaksimalkan penghawaan alami
dan memaksimalkan sirkulasi udara dalam bangunan.
32
Gambar 10. Orientasi Matahari dan Arah angin(Sumber olahdata Lapangan, 18 april 2019)
h. Analisis Sirkulasi
Penataan sirkulasi merupakan salah satu poin yang harus
diperhatikan karena kita dapat mengetahui penempatan yang cocok untuk
bangunan yang akan dibuat, sirkulasi akan terbagi 2, yaitu sirkulasi
kendaraan dan untuk pejalan kaki.
1) Penataan sirkulasi yang dilakukan pada pengunjung adalah sebagai
berikut:
2) Memisahakan antara jalur pejalan kaki dengan kendaraan
3) Penataan sirkulasi yang dilakukan pada kendaraan adalah sebagai
berikut :
a) Menyediakan area parkir
b) Memusatkan area parkir
Pergerakan kendaraan memiliki sirkulasi menerus dari jalan
raya ke tempat parkir dengan tidak menghambat sirkulasi
pejalan kaki. Untuk pekerjaan dropping barang terdapat
33
sirkulasi khursus untuk kendaraan servis yang terpisah dari
kendaraan pemakai fasilitas ini.
i. Kondisi Fisik Lokasi
Bentuk tapak persegi empat merupakan lahan kosong dan berkontur
datar . di sekitar wilayah ini terdapat banyak lahan kosong. Untuk
aksesbilitas dapat di capai melalui jalan darat. Dalam hal ini, prasarana
jalan yang berperan penting dalam memfasilitasi aksebilitas menuju lokasi.
Untuk aksebilitas di daerah di dukung oleh prasarana yang baik. Lokasi ini
dapat di lalui dan di akses oleh transportasi umum.
j. Konsep Utilitas Bangunan
1) Penghawaan
Dua elemen pada desain bangunan yang harus mendapat perhatian
adalah tata penghawaan dan pencahayaan. Dua elemen ini sangat
penting di lakukan secara benar, dengan tujuan agar ruang-ruang di
dalam bangunan mendapat pencahayaan dan penghawaan alami yang
cukup.
2) Jaringan air bersih
Gambar 11. Konsep Sistem Jaringan Air BersihSumber: Hasil Analisis
34
3) Jaringan air kotor
Gambar 12. Konsep Sistem Jaringan Air KotorSumber: Hasil Analisis,2019
k. Analisis Fungsi dan Program Ruang
1. Fungsi Islamic Center
Fungsi pokok dari Islamic Center selain sebagai tempat
beribadah, yaitu tempat pembinaan dan pengembangan agama Islam.
Maka dapat dikelompokkan menjadi tiga fungsi berdasarkan tingkat
kepentingannya yaitu:
a) Fungsi primer, yaitu fungsi utama dari bangunan antara lain
sebagai sarana peribadatan dan sarana pembinaan, pengembangan
dan penelitian.
b) Fungsi sekunder, yaitu merupakan fungsi yang muncul akibat
adanya kegiatan yang digunakan untuk mendukung kegiatan
utama.
c) Fungsi penunjang, merupakan kegiatan yang mendukung
terlaksananya semua kegiatan yang ada di Islamic Center.
35
C. Analisis Kegiatan
a. Alur sirkulasi
1. Kepengurusan dan Pengelola
Gambar 13. Alur Kepengurusan dan PengelolaSumber: Hasil Analisis,2019
2. Pengunjung
Gambar 14. Alur PengunjungSumber: Hasil Analisis,2019
36
3. Guru MengaJar
Gambar 15 Alur Guru MengaJarSumber: Hasil Analisis,2019
37
D. Kebutuhan Ruang
a. Tabel aktifitas dan fasilitas
No Pengelompokkan Kebutuhan ruang
1
Kelompok primer,
merupakan kelompok yang
terdiri dari fungsi ibadah,
pembinaan, pengembangan
dan penelitian (PPP) dan
pengelolaan yaitu:
- -Masjid
-Kantor pengelola
-Pusat PPP
-Perpustakaan
-Pusat konsultasi ke-Islaman
2
Kelompok sekunder,
merupakan kelompok yang
terdiri dari fungsi komersil
dan informasi dan hiburan,
yaitu:
-Ruang pertemuan/Ruang multi
fungsi
-Pujasera/kantin
-Taman
(Sumber : Olah Data Oktober 2019)
38
b. Analisis Kebutuhan Ruang
Besaran ruang yang dibutuhkan pada perancangan Islamic Center
didasarkan pada standar luasan yang umum dipakai : yaitu
Tabel 2. Besaran Ruang Masjid
No. Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan
1. R.
Imam/Mihrab
dan Mimbar
2 orang PPM 0,6 m x 1,2
m = 0,72
m2/orang
0,72 m2 x 2 = 1,44 m2
2. R. shalat/liwan 1400 orang PPM 0,6 m x 1,2
m = 0,72
m2/orang
0,72 m2 x 1400 = 1008 m2
3. R.Shalat
Mezanine
600 orang PPM 0,6 m x 1,2
m = 0,72
m2/orang
0,72 m2 x 600 = 432m2
4. R. Wudhu pria Asumsi
jumlah
jamaah pria
70% x 2000
= 1400
PPM Tempat
wudhu =
0,01 x
kapasitas.
Satu tempat
wudhu = 0,9
x 1 = 0,9
m2/orang
Tempat wudhu = 0,01 x 1400
= 14.
Kebutuhan luas = 0,9 m2 x 14
= 12,6 m2
39
5. R.wudhu
wanita
Asumsi
jumlah
jamaah
wanita
30% x 2000
Tempat
wudhu =
0,01 x
kapasitas.
Satu tempat
Tempat wudhu = 0,01 x 600 =
6.
Kebutuhan luas = 0,9 m2 x 6 =
5,4 m2
= 600 PPM wudhu = 0,9
= 600 x 1 = 0,9 m2
6. Toilet pria
(urinoir)
70% x 2000
= 1400
PPM Jumlah
urinoir =
0,003 x
kapasitas.
Satu urinoir
= 0,6 x 0,8 =
0,48 m2
Jumlah urinoir = 0,003 x 1400
= 4,2.
Kebutuhan luas = 4,2 x 0,48m2
= 2m2
7. Toilet pria
(WC)
70% x 2000
= 1400
PPM 1 WC untuk
500 orang.
1,25 x 2 =
2,5 m2
Jumlah WC = 1400 : 500 =
2,8.
Kebutuhan luas = 2,8 x 2,5
m2= 7 m2
8. Toilet difabel
pria
2 orang PPU &
As
3,3 x 1,6 =
5,2 m2
2 x 5,2 m2 = 10,4 m2
9. Toilet wanita
(WC)
30% x 2000
= 600
PPM 1 WC untuk
250 orang.
1,25 x 2 =
2,5 m2
Jumlah WC =
600:250=2,4Kebutuhan luas =
2,4 x 2,5 m2 = 6 m2
10. Toilet difabel 2 orang PPU 3,3 x 1,6 = 2 x 5,2 m2 = 10,4 m2
40
wanita &As 5,2 m2
11. R. Elektrikal /
Audio
5 orang NAD 0,8 s/d 2 m2
per orang
2 m2 x 5 = 10 m2
12. Gudang 5 orang As 14 m2
Sub Total 1519,24 m2
Sirkulasi 30% 303,848 m2
TOTAL 104.8 m2
Sumber: (hasil analisis mesjid almarkaz, 2019)
Tabel 3. Besaran Ruang Kantor Pengelola
No. Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan
1. R. Pimpinan 1 ruang NAD 49 m2 49 m2
2.R. WakilPimpinan 1 ruang NAD 35 m2 35 m2
3. R. Sekretaris 2 orang NAD 10 m2 2 x 10 = 20 m2
4. R. Stafadmin
4 orang NAD 0,8 s/d 2 m2
per orang4 x 2 = 8 m2
5.R. Stafpublikasi 4 orang NAD
0,8 s/d 2 m2
per orang 4 x 2 = 8 m2
6.R. Kabagkeuangan 1 orang BPDS 12 m2 12 m2
7.R. Stafkeuangan
4 orang NAD0,8 s/d 2 m2
per orang4 x 2 = 8 m2
8.R. Kabagpersonalia 1 orang BPDS 12 m2 12 m2
9R. Stafpersonalia 4 orang NAD
0,8 s/d 2 m2
per orang 4 x 2 = 8 m2
41
No.Ruang
Kapasitas SumberStandar
Luasan
10.R. Editor danpercetakan 4 orang NAD
65 s/d 70 m2
per orang 65 m2
11. R. Arsip 40 file NAD 0,27 m2 40 x 0,27 = 10,8
m2
12. R. Rapat 20 orang NAD 0,8 s/d 2 m2
per orang20 x 2 m2 = 40
m2
13. R. Tamu 5 orang NAD 0,8 s/d 2 m2
per orang5 x 2 m2 = 10 m2
14.R. Istirahatdan pantry 1 ruang NAD
5% dari luaskantor
5% x 357,8 =
17,89 m2
15. Locker 1 ruang NAD 2% dari luas
kantor
2% x 357,8 =
7,15 m2
16. Toilet
2 WC pria
4 urinoir
2 wastafel
2 WC
wanita2wastafel
NMH
1,8 m2 / unit0,4 m2 / unit0,54 m2 /
unit
1,8 m2 / unit0,54 m2 /
unit
1,8 x 2 = 3,6m2
0,4 x 4 = 1,6m2
0,54 x 2 = 1,08
m2
1,8 x 2 = 3,6 m2
0,54 x 2 = 1,08
m2
17. Gudang 1 ruang NAD4% dari luaskantor
4% x 357,8 =
14,3 m2
Sub Total 408,1 m2
Sirkulasi 20% 81,62 m2
Total 489,72 m2
Sumber: (hasil analisis, 2019)
42
Tabel 4. Besaran Ruang Pusat Pembinaan, Pengembangan dan Pendidikan
No. Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan
1. R. TPQ 20 orang As 0,8 m2 /
orang
16 m2
2. R. Kelas 1 kelas = 15orang
NAD 0,8 s/d 2 m2
per orang
4 kelas = 15 x 4
= 60 orang.
60 x 2 m2 = 120
m2
3. R. Pengajar 15 orang NAD0,8 s/d 2 m2
per orang15 x 2 m2 = 30
m2
4. R.
Perpustakaan:
5. Lobby
10% x
jumlahpengunjung
= 10 x 200 =
20.
NAD
0,9 m 2 20 x 9 m2 = 18
m2
6
R. Baca 200 orang As 1,92 m2 200 x 1,92 m2 =
384 m2
43
No. Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan
7 R. Koleksi 10000 buku 45m2
8R. Katalog
3 unitkomputer As 1 x 1 = 1 m2 3 x 1 = 3 m2
9 R.
Administrasi
8 orang NAD 20 s/d 25 m2 25 m2
10R. Fotokopi As 6 m2
11R. Audiovisual 20 orang NAD 70 s/d 80 m2 80 m2
12Gudang arsip 2 orang NAD 15 s/d 20 m2 20 m2
13
1,8 m2 / unit 1,8 x 2 = 3,6 m2
2 WC pria 0,4 m2 / unit 0,4 x 4 = 1,6 m2
Toilet
4 urinoir
2 wastafel NMH
0,54 m2 /
Unit
0,54 x 2 = 1,08
m2
3 WC wanita 1,8 m2 / unit 1,8 x 3 = 5,4 m2
2 wastafel 0,54 m2 /
Unit
0,54 x 2 = 1,08
m2
Sub Total Perpustakaan 593,76 m2
14 Gudang 4 orang As 20 m2
15 Toilet
2 WC pria
2 urinoir
2 wastafel
3 WC wanita
2 wastafel
NMH
1,8 m2 / unit0,4 m2 / unit0,54 m2 /
unit
1,8 m2 / unit0,54 m2 /
Unit
1,8 x 2 = 3,6m2
0,4 x 2 = 0,8m2
0,54 x 2 = 1,08
m2
1,8 x 3 = 5,4 m2
0,54 x 2 = 1,08
m2
44
Sub Total 791,72 m2
Sirkulasi 20% 158,344 m2
Total 950,064 m2
Sumber: (hasil analisis, 2019)
Tabel 5. Besaran Ruang Pusat Konsultasi ke-Islaman
No. Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan
1. R. Ketua 4 orang NAD20 m2 s/d 25 m2
per orang 25 m2
2. R. Sekretaris 2 orang NAD 10 m2 10 m2
3. R.
Resepsionis
3 orang NAD 0,8 m2 s/d 2
m2
3 x 2 m2 =
6m2
4. R. Tunggu 5 orang NAD 0,8 m2 s/d 2
m2
5 x 2 m2 =
10m2
5. R. Praktek 4 orang As 10 m2
konsultasi
Sub Total 61 m2
Sirkulasi 20% 12,2 m2
Total 73,2 m2
Sumber: (hasil analisis, 2019)
45
Tabel 6. Besaran Ruang Multi Fungsi
No. Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan
1. Teras/Lobby 1000
orang
NAD 10% jumlah orang 10% x 1000 =
100 m2
2. Hall 500 orang As 300 m2
3. R. Ganti pria 10 orang As 6,3 m2
4. R. Gantiwanita
9 orang As 5,7 m2
5. R. Alat /gudang
As 40 m2
6. Toilet pria
3 WC pria
5 urinoir
3 wastafel
NMH
1,8 m2 / unit0,4 m2 / unit0,54 m2 / unit
1,8 x 3 = 5,4
m2
0,4 x 5 = 2 m2
0,54 x 3 =
1,62 m2
7. Toilet wanita
3 WC
wanita3wastafel
NMH 1,8 m2 / unit 0,54m2 / unit
1,8 x 3 = 5,4
m2
0,54 x 3 =
1,62 m2
Sub total 468,04 m2
Sirkulasi 20% 93,608 m2
Total 561,648 m2
Sumber: (hasil analisis, 2019)
46
Tabel 7. Besaran Ruang Kantin
No. Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan
1. Hall 40 orang NAD 0,9 m2 40 x 0,9 = 36m2
2. R. Makan 200 orang NAD 1,2 m2 200 x 1,2 = 240
m2
3. Dapur 30%R.
Makan
BPDS30% x 240 = 72
m2
4. Pantry 25%R.
Makan
BAER25% x 240 = 60
m2
5. Gudang 50%
Pantry
BAER 50% x 60 =
30m2
6. Toilet
2 WC pria
4 urinoir
2 wastafel
3 WC
wanita2wastafel
NMH
1,8 m2 / unit 0,4m2 / unit 0,54m2 / unit 1,8 m2
/ unit 0,54 m2 /unit
1,8 x 2 = 3,6m2
0,4 x 4 = 1,6m2
0,54 x 2 = 1,08
m2
1,8 x 3 = 5,4 m2
0,54 x 2 = 1,08
m2
Sub total 479,56 m2
Sirkulasi 20% 95,912 m2
Total 575,472 m2
Sumber: (hasil analisis, 2019)
47
Tabel 8. Besaran Ruang Pos Keamanan
No. Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan
1. Pos pusat 5 unit 5 m2 per unit 5 x 5 = 25 m2
2. Pos penjagaan 5 unit 5 m2 per unit 5 x 5 = 25 m2
Sub total 50 m2
Sirkulasi 20% 10 m2
Total 60 m2
Sumber: (hasil analisis, 2019)
Tabel 9. Besaran Ruang Servis dan Lapangan Parkir
No. Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan
1. R. pompa As 30 m2
2. R. genzet As 30 m2
3. R. Trafo
Listrik
As 20 m2
4. Tandon air As 30 m2
5. Gudang 2 orang NAD 15 s/d 20
m2
15 m2
Tabel 14. Total Besaran Ruang
No. Fasilitas Luasan
1. Masjid 10823 m2
2. Kantor pengelola 489,72 m2
3. Pusat PPP & Perpustakaan 950,064 m2
4. Pusat konsultasi ke-Islaman 73,2 m2
48
No. Fasilitas Luasan
5. Ruang multifungsi 561,648 m2
6. Kantin 575,472 m2
7. Pos keamanan 60 m2
8. Servis dan lapangan parker 4662 m2
Total 9195,104 m2
Sumber: (hasil analisis, 2019)
E. Kebutuhan Fasilitas
Program Kebutuhan Ruang (Aktivitas & Fasilitas)
Kelompok kegiatan Jenis kegiatan Kebutuhan ruang
Kajian ke islaman Pengajian (kajian-kajian):
- Kajian ilmu fiqih
- Kajian Tafsir Al ’qur an
- Kajian Tafsir Hadis
Serambi Mesjdi
Pengembanngan keislaman - Kegiatan Romadhan - Menyediakan
fasilitas yang ada
-kelas terbuka atau
di serambi mesjid
Hubungan antar lembaga - Studi banding dan menjalin kerja sama
antar lembaga dakwah
- Ruang
kesekretarian
lembaga Dakwah
IC
Ketakmiran -kegiatan ibadah sholat
- Taddarus Qur ‘an
- Mesjid
- Mesjid
49
- Pertunjukan kesenian islam
- Pameran ke Islaman
- Auditorium atau
ruang serba guna
Bimbingan haji - Kegiatan bimbingan manasik haji - ruang kelas
Sosial - Baitul Maal R.Bazis
a. Gedung / area peribadatanutama.
1. Area Shalat / Masjid
Fasilitas utuk melaksanakan shalat wajib 5 waktu,
shalat Jum’at shalat sunat, shalat sunat berjamaah,
pengajian, i’tikaf, dll.
Berdasarkan kondisi yang ada, luas area shalat / masjid
yang terrsedia adalah 1740 m2.
Gambar 16. Ukuran Tubuh Manusia
Luasan/area shalat per orang yaitu 0,6 x 1,2 = 0,72 m2.
Luas sirkulasi/flow 20%
Luas Ruang 3322 m2
Sehingga 3322 – 20% = 2658 m2
50
Banyaknya orang 2658 : 0,72 = 3691 orang (dibulatkan
menjadi 3700 orang). Sehingga luas area masjid yang
tersedia dapat menampung sebanyak 3700 orang .
Alur atau flow pada ruang yang telah memiliki standar umumnya telah
di perhitungkan dalam standar tersebut, namun dalam ruang tertentu
flow tidak memiliki standar yang jelas. Perlu perhitungan sendiri
dalam pengelolahan desain. Data mengenai prentase flow gerak adalah
sebagai berikut:
a. 10% kebutuhan standar flow gerak.
b. 20% kebutuhan keleluasan sirkulasi
c. 30% tuntutan kenyaman fisik
d. 40% tuntutan kenyamanan psikologi
e. 50% tuntutan spesifikasi kegiatan.
f. 70-100% keterkaitan dengan banyak kegiatan .
b. Organisasi Ruang
Salah satu fungsi ruang adalah Untuk memperoleh pola penataan
ruang yang optimal dilakukan dengan pengorganisasian ruang-ruang.
Dalam hal ini yang mempengaruhi adalah kegiatan dalam ruang, fungsi
dalam tiap kelompok kegiatan dan tingkat antar ruang berkegiatan.
1. Analisis Tampilan Bentuk Bangunan
Konsep bangunan ini berbentuk huruf Hijaiyah yaitu huruf
Hamzah. alasan mengambil bentuk huruf Hamzah ini adalah karena
51
Islamic Centre tersebut sangat erat kaitannya dengan Agama Islam dan
huruf Hamzah itu mewakili salah satu huruf Hijaiyah yang ada dalam
Al-Quran yang mana Al-Quran merupakan petunjuk bagi umat Islam.
Gambar 17. Huruf Hamzah
(Sumber: Analisis 2020 )
2. Konsep Fasad Bangunan
Konsep fasad bangunan menggunakan ornamen Dekoratif
yang berkarakter dan dapat memberi nilai tambah pada tampilan
arsitektur bangunan Islamic Centre. Ornamen dekoratif yang
dipilih adalah motif Kaligrafi.
3. Analisis Kelengkapan Bangunan
Penetapan Struktur dan Material pada Bangunan
Sistem Up Struktur yang digunakan pada Islamic Center Modern
menggunakan struktur baja. Material penutup atap di dan dinding
52
pengepit mihrrab menggunakan material beton Pada struktur tambahan
digunakan secondary skin untuk meredam atau mengurangi sinar
matahari langsung masuk kedalam agar ruangan menjadi nyaman dan
tidak panas.
1. Sistem Mid Struktur
a) Modul horizontal dengan menggunakan struktur grid.
b) Modul vertikal floor to floor adalah 4m.
2. Sistem Mid Struktur
Pondasi bangunan menggunakan pondasi footplate yang
dimasukan untuk perkuatan struktur sebagai akibat penggunaan
rangka atap baja pada struktur atapnya. Pertimbangan menggunakan
pondasi foot plate adalah ketinggian bangunan yang kurang dari 3
lantai.
4. Analisa Utilitas Bangunan
1. Sistem Jaringan Air Bersih
Menggunakan sistem Down Feed Distribution dimana dari
sumber air dipompa ke atas, ditampung dalam roof tank,
lalu dikonsumsikan di level bangunan dibawahnya.
2. Sistem Jaringan Air Kotor
Air kotor yang berasal dari KM, wastafel dan kantin
disalurkan ke peresapan, air kotor yang berasal dari buangan
WC, urinoir dan air buangan tanaman (yang mengandung
53
tanah) diairkan dulu ke septictank kemudian ke sumur
peresapan. Sedangkan air hujan yang jatuh keatap bangunan
atau tapak bangunan dapat dibuang ke saluran kota.
5. Instalasi Listrik
Listrik diperoleh dari PLN dan sebagai cadangan digunakan
Genset yang secara otomatis akan bekerja ketika pasokan
listrik dari PLN mengalami gangguan (padam).
6. Sistem Management Sampah
Sistem pembuangan sampah dengan pengelompokan jenis
sampah yaitu sampah basah dan kering yang kemudian
ditampung dalam bak sementara yang selanjutnya dibuang
ke TPA kota.
7. Sistem Pemadam Kebakaran
a) Sistem pendeteksian bahaya kebakaran yang
menggunakan alat smoke detector dan heat detector pada
plafon bangunan.
b) Sistem perlawanan bahaya kebakaran yang
menggunakan sprinkler. Selain itu sistem perlawanan
bahaya kebakaran juga menggunakan fire
extinguisher,hydrant dan hydrant pilar.
8. Sistem Penangkat Petir
54
Bangunan Islamic Center Modern ini akan menggunakan
sistem penangkal petir, yaitu sistem Faraday karena
jangkauannya yang luas dan sifat menolak petir yang tidak
membahayakan lingkungan sekitar.
9. Pencahayaan
Sistem pencahayaan direncanakan menggunakan
pencahayaan alami dan buatan.
10. Sistem Penghawaan
Sistem pengkondisian udara terbagi menjadi dua, yaitu
secara mekanis dan buatan. Secara mekanis yaitu dengan
menggunakan exhaust fan pada ruang-ruang seperti, ruang
pendukung teknis. Sistem pengkondisian udara buatan
dengan menggunakan sistem AC ducting split, dengan Air
Handling Unit (AHU) di setiap lantai serta penggunaan
ducting untuk pendistribusian ion dingin pada area yang
luas dan memanjang, seperti auditorium .
55
1. Material
No Jenis material Gambar Pengaruh
1 Keramik Material keramik di gunakan di
bagian fasad bangunan dan di
dalam bangunan
2 Krawangan grc Krawangan Grc adalah
merupakakan sebuah dekorasi
sekat berlubang dan
mempunyai fungsi sebagai
ventilasi udara dan sekaligus
sebagai pencahayaan yang
sifatnya alami.
3
4.
Kaca
Concrete blok
Kaca berfungsi untuk
memasukan cahaya dan
memperluas pandangan
Concrete beton, juga di sebut
blok cinder dan blok semen,
tersedia dalam berbagai bentuk
dan ukuran . mereka terbuat
dari campuran semen, tersedia
berbagai bentuk dan ukuran
56
BAB IV
KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Tapak
1. Sirkulasi
Akses utama ke tapak melalui Jl. Barombong yang merupakan satu
jalur dan Enterance ke dalam tapak dipisahkan dengan sirkulasi
kendaraan masuk dan keluar kendaraan.
Gambar 18. Konsep Sirkulasi.
(Sumber: Analisis penulis,2020 )
2. Kebisingan & polusiudara
Kebisingan dan polusi udara berdasarkan dari jalan raya. Untuk
menghindari terjadinya kebisingan dan polusi udara . maka di letakkan
pepohonan di sekeliling tapak.
Gambar 19. .Konsep Kebisingan dan Polusi Udara.
(Sumber: Analisis penulis,2020 )
56
BAB IV
KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Tapak
1. Sirkulasi
Akses utama ke tapak melalui Jl. Barombong yang merupakan satu
jalur dan Enterance ke dalam tapak dipisahkan dengan sirkulasi
kendaraan masuk dan keluar kendaraan.
Gambar 18. Konsep Sirkulasi.
(Sumber: Analisis penulis,2020 )
2. Kebisingan & polusiudara
Kebisingan dan polusi udara berdasarkan dari jalan raya. Untuk
menghindari terjadinya kebisingan dan polusi udara . maka di letakkan
pepohonan di sekeliling tapak.
Gambar 19. .Konsep Kebisingan dan Polusi Udara.
(Sumber: Analisis penulis,2020 )
56
BAB IV
KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Tapak
1. Sirkulasi
Akses utama ke tapak melalui Jl. Barombong yang merupakan satu
jalur dan Enterance ke dalam tapak dipisahkan dengan sirkulasi
kendaraan masuk dan keluar kendaraan.
Gambar 18. Konsep Sirkulasi.
(Sumber: Analisis penulis,2020 )
2. Kebisingan & polusiudara
Kebisingan dan polusi udara berdasarkan dari jalan raya. Untuk
menghindari terjadinya kebisingan dan polusi udara . maka di letakkan
pepohonan di sekeliling tapak.
Gambar 19. .Konsep Kebisingan dan Polusi Udara.
(Sumber: Analisis penulis,2020 )
57
3. View
View utama bangunan tersebut berada di sepanjang Jl. Barombong
di bagian depan bangunan terdapat pagar dan tulisan Islamic Center
sebagai penanda bangunan.
Gambar 20. Konsep view
(Sumber: Analisis penulis,2020 )
B. Konsep Pemrograman Ruang
Gambar 21. Konsep Pemrograman Ruang
(Sumber: Analisis penulis,2020 )
1. Zona Publik, merupakan taman yang di letakkan di
sekeliling bangunan.
2. Zona semi public, merupakan fungsi utama pada bangunan
yaitu mesjid Islamic Center
3. Zona semi privat merupakan biro/kantor pengelola di
bagian belakang.
58
4. Zona servis yang merupakan gudang ruang pompa, genzet
dan ME diletakkan pada bagian belakang agar tidak dapat
terlihat.
C. Konsep Tampilan Bentuk Bangunan
Karena tapak menghadap ke tenggara, sedangkan kiblat menghadap ke
barat, bangunan mesjid dibuat berbentuk modern. Bentuk bangunan yang di
hasilkan menyesuaikan aspek-aspek fisik yang terdapat dalam arsitektur
modern.
Bentuk bangunan maupun bangunan penunjang diperoleh berdasarkan
karakteristik dari arsitektur modern. Dan yang menjadi icon pada Islamic
Center adalah dari segi bentuk fasad.
Gambar 22. Konsep Tampilan Bentuk Bangunan
(Sumber: Analisis penulis,2020 )
Gambar 23. Konsep Bentuk Bangunan
(Sumber: Analisis penulis,2020 )
59
D. Konsep kelengkapan Bangunan
1. Material Fasad Bangunan
Material yang di gunakan di bagian lafas al-quran bangunan ini
menggunakan material concrete blok dan krawangan Grc yang dapat
membuat cahaya masuk di dalam ruangan.
Gambar 24. KonsepMaterial Bangunan
(Sumber: Analisis penulis,2020 )
2. Struktur
Struktur atap yang di gunakan adalah atap spandek menggunakan
struktur baja berat.
Gambar 25. Konsep Struktur Atap
(Sumber: Analisis penulis,2020 )
60
Gambar 25. Rencana Atap
(Sumber: Analisis penulis,2020 )
E. Utilitas
1. Pencahayaan Alami
Pada bangunan di berikan bukaan berupa lubang di bagian fasad
bangunan agar udara dan cahaya bisah masuk di dalam ruangan.
2. Pencahayaan Buatan
Konsep pencahayaan buatan terdapat di setiap ruangan yang akan di
berikan pencahayaan buatan.
3. Air bersih dan Air Kotor
4. Listrik
Sumber berasal dari PLN, dan Genset sebagai alternatif
lain jika listrik lagi padam.
61
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pada akhir pembahasan penelitian ini, setelah melalui beberapa tahapan
penelitian di atas, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Islamic Center merupakan tempat kegiatan umat islam,
tempat menambah wawasan tentang agama islam,
sehingga perlu adanya wadah ini untuk menampung
jumlah penduduk di Makassar yang mayoritas
beragamaIslam. Agar dapat mengembangkan agama
islama dengan adanya islamic center di di kota
Makassar terutama jl. Tanjung bunga
62
DAFTAR PUSTAKA
Rupmoroto .1981 .Islamic Center Contenporer cultural Center di Manado .
Lubis,Fisa Mukti. 2017. Perancangan Islamic Center di Kota Lubuk.
Mustain,Salam.”Fungsi Mesjid dalam Pendidikan Islam bagi Masyarakat”.
Skripsi Surakarta . Agama Islam.
Noe ́ man, Achmad.2002. Arsitektur Islam, Bandung: Makalah tidak di
terbitkan.
Jencks , Charles . 1973 . Modern Architekture Movement. Penguin Books .
Budi , Bambang,setia . 2001. Pengantar Sejarah Perkembangan arsitektur
Mesjid di jawa.
Putro, Dewanto, Ismoyo,Yusuf, Rifki .2012 . Islamic Center Daerah
Istimewa.Yokyakarta.
Badan Perancanaan Pembangunan Daerah kota Makassar . pasal 81 tentang
ketentuan pemanfaatan Ruang. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Makassar.2015-2034 .
Badan pusat statistik Provensi Sulawesi Selatan . 2016 . jumlah penduduk
menurut kabupaten /kota dan Agama yang di Anut di Provensi Sulawesi
Selatan 2015.1 hlmn .
63
Penduduk-menurut-kabupaten- kota- dan- agama- yang- di anut - di-
provensi- sulawesi- selatan - 2015.html. 15 mei2019, pkl. 15.15
64