Rangkuman Smart Sky UAS PKN Oleh 7C:

Berkomitmen terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara

Gedung pancasila terletak di Jalan Pejambon Nomor 6, Jakarta Pusat. Disana terjadi proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.

A. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

1. Pembentukan BPUPKI

Jepang mulai menguasai Indonesia setelah Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, Subang Jawa Barat pada tanggal 8 Maret 1942.

Semboyan “Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia” digunakan oleh Jepang untuk menarik simpati rakyat Indonesia.

Bulan September 1944Perdana Menteri Jepang, Koiso, dalam sidang parlemen mengatakan bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

1 Maret 1945 Jepang mengumumkan pembentukan Dokuritsu

Junbi Coosakai (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI).

Anggota BPUPKIBeranggotakan 62 orang yang terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan 7 orang anggota perwakilan dari Jepang.

Ketua BPUPKIDiketuai oleh dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua yaitu: Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso.

Sidang Pertama BPUPKITanggal 29 Mei – 1 Juni 1945.Membahas tentang dasar negara.

Sidang Kedua BPUPKITanggal 10 – 17 Juli 1945.

Membahas tentang rancangan Undang-Undang Dasar.

Sidang BPUPKI dilaksanakan di “Chuo Sangi In”, kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila.

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

Dasar negara merupakan pondasi berdiri nya suatu/sebuah negara.

Usulan mengenai dasar Indonesia merdeka dalam sidang pertama BPUPKI dikemukakan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

Mr. Mohammad Yamin Mengusulkan dasar negara pada 29 Mei 1945. Ia mengajukan 2 usulan, tertulis dan lisan. Usulan nya sebagai berikut.

Tertulis1. Peri Kebangsaan2. Peri Kemanusiaan3. Peri Ketuhanan4. Peri Kerakyatan5. Kesejahteraan Sosial

Lisan1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kebangsaan persatuaan Indonesia3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan

5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Mr. SoepomoMengusulkan dasar negara pada 31 Mei 1945. Dasar negara menurut Mr. Soepomo adalah sebagai berikut.

1. Persatuan2. Kekeluargaan3. Keseimbangan lahir dan batin4. Musyawarah5. Keadilan rakyat

Ir. SoekarnoMengusulkan dasar negara pada 1 Juni 1945. Dasar Negara tsb. Berjudul Dasar Negara Indonesia Merdeka.Dasar negara menurut Ir. Soekarno, berbentuk Philosophische Grondslag (Grondslag Filosofis) atau Weltanschauung (Pandangan Dunia). Dasar negara menurut Ir. Soekarno adalah sebagai berikut.

1. Kebangsaan Indonesia2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan3. Mufakat atau Demokrasi4. Kesejahteraan Sosial5. Ketuhanan yang Berkebudayaan

Kelima dasar tersebut dinamakan Panca Dharma, kemudian diubah menjadi Pancasila.

Panitia Delapan Betugas untuk mengumpulkan usul-usul para anggota yang akan dibahas pada masa sidang berikutnya. Panitia ini diketuai oleh Ir. Soekarno, terdiri dari 6 orang wakil golongan kebangsaan dan 2 orang wakil golongan Islam.

Anggota Panitia DelapanGolongan KebangsaanSoekarno, M. Hatta, M. Yamin, A.A Maramis, M. Sutardjo Kartohadikoesoemo, Otto Iskandardinata.

Golongan IslamKi Bagoes Hadikoesoemo dan K.H. Wachid Hasjim.

Panitia SembilanTerdiri dari:Golongan KebangsaanSoekarno (ketua), M. Hatta, M. Yamin, A.A. Maramis, Soebardjo

Golongan IslamK.H. Wachid Hasjim, K.H. Kahar Moezakir, H. Agoes Salim, dan R. Abikusno Tjokrosujoso

Rapat Panitia SembilanDilaksanakan di kediaman Ir. Soekarno pada tanggal 22 Juni 1945, di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta. Terjadi karena terjadi perbedaan pandangan antarpeserta rapat tentang rumusan dasar negara.

Hasil Rapat Panitia SembilanOleh Soekarno rancangan Pembukaan UUD tahun 1945 ini diberi nama “Mukaddimah”, oleh M. Yamin dinamakan “Piagam Jakarta”, oleh Sukiman Wirjosandjojo disebut “Gentlemen’s Agreement”

Dasar Negara Berdasarkan Piagam Jakarta1. Ketuhanan dengan kewajiban

menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

B. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

Faktor berdirinya PPKI adalah karena kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan oleh Jepang. Sebagai gantinya, dibentuklah Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai.

Ketua PPKI : Ir. SoekarnoWakil PPKI : M. Hatta

Hasil Sidang PPKI, 18 Agustus 19451. Menetapkan UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 19452. Memilih presiden dan wakil presiden, yaitu Ir.

Soekarno dan M. Hatta3. Membentuk sebuah Komite Nasional, untuk

membantu Presiden.

Salah Satu Keputusan Sidang PPKIMengesahkan UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, yang dalam Pembukaan Alinea IV mencantumkan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara.

Rumusan Sila-Sila Pancasila1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

Lambang dan Sila Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

SEMANGAT PENDIRI NEGARA

Nasionalisme : Suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada bangsa atau nation state.

Nasionalisme dalam arti sempit (chauvinisme):Nasionalisme yang negatif, karena mengandung makna perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya yang sangat tinggi dan berlebihan. Sebaliknya, memandang rendah terhadap bangsa lain.

Nasionalisme dalam arti luas :Nasionalisme yang positif, karena mengandung perasaan cinta yang tinggi tetapi tidak memandang rendah negara lain.

Patriotisme :Semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-gala nya untuk mempertahankan bangsanya.

JIWA DAN SEMANGAT 45

Pro-patria dan primus patrialis

Mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah air.

Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan.

Jiwa toleran atau tenggang rasa antaragama, antarsuku, antargolongan, dan antarbangsa.

Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab. Jiwa ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak

mengandung balas dendam.

Kepatuhan Terhadap Norma

Hakikat Norma Pedoman yang bernilai di dalam masyarakat. Ketentuan yang harus ditaati oleh tiap – tiap

individu di masyarakat tersebut.

Tujuan NormaTercipta kehidupan bersama yang : -Tertib

-Tenteram -Aman

-Harmonis

Norma Kehidupan Norma Agama Norma Kesusilan Norma Kesopanan Norma HukumKeempat norma kehidupan tersebut berjalan secara sistematik, simultan, dan komplementer.

Norma AgamaNorma yang bersumber pada wahyu Tuhan yang berisi: - Larangan

- Perintah- Anjuran

Norma agama wajib ditaati oleh umat manusia.

Contoh :-Rajin beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan.-Mencegah dan tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama.-Mengimani adanya Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Sanksi :- Pelanggar norma agama

mendapatkan sanksi secara tidak langsung, artinya pelanggar baru akan menerima sanksi nya nanti di akhirat berupa siksaan di neraka.

Norma Kesusilaan Peraturan hidup yang dianggap sebagai suara

hati sanubari manusia Merupakan bisikan kalbu atau suara batin yang

diakui dan disadari oleh orang sebagai pedoman dalam sikap dan perbuatannya.

Contoh :-Jujur-Berbuat baik terhadap semua manusiaSanksi :

-Mengakibatkan rasa bersalah dan penyesalan mendalam bagi si pelanggat.

Norma Kesopanan Peraturan hidup yang timbul dari pergaulan

segolongan manusia Peraturan-peraturan itu diikuti dan ditaati

sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku manusia di sekitar nya.

Contoh :-Menghormati orang yang lebih tua-Jangan meludah di lantai atau sembarang tempat-Mempersilahkan tempat duduk kepada wanita di dalam kereta api atau bus, terutama wanita hamil, atau membawa bayi.

Sanksi : -Pelanggaran norma ini mengakibatkan celaan atau pengasingan dari lingkungan masyarakat.

Norma Hukum Peraturan hidup yang dibuat oleh penguasa

negara Bersifat memaksa dan mempunyai sanksi tegas Agar tercipta kehidupan yang lebih adil dan

teratur

Tujuan :Menjamin kepastian hak dan kewajiban secara seimbang kepada tiap=tiap orang.

Fungsi :

- Hak dan kewajiban setiap anggota masyarakat menjadi jelas dan lebih terjamin.

- Menjaga keseimbangan yang serasi antara berbagai kepentingan yang ada.

- Jika ada pelanggaran, hokum akan melaksanakan fungsi nya sehingga keadaan kembali normal dan seimbang.

Contoh :-Peraturan lalu lintas-Undang-undang

Sanksi : - Sanksi denda sampai hukuman fisik (dipenjara, hukuman mati)

Norma berdasarkan daya pengikatnya:

Tata cara (usage): norma yang paling lemah daya ikatnya.

Kebiasaan (folkways): kegiatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama karena suka.

Tata kelakuan (mores): aturan berdasarkan hal yang baik dan seharusnya.Adat istiadat (customs): kebiasaan social sejak lama di lingkungan social.

Menurut Aristoteles manusia adalah makhluk zoon politicon,artinya makhluk social: hidup bersama dan membutuhkan bantuan orang lain.

Indonesia adalah Negara hukum seperti yang tertera di pasal 1 ayat 3, Negara hukum adalah Negara yang mendasarkan segala sesuatu pada hukum tertulis (dikodifikasikan) maupun yang tidak tertulis

Berperilaku baik sesuai norma; Berlaku sopan Menghormati yang lebih tua Menyayangi keluarga Mematuhi peraturan yang ada Tidak main hakim sendiri Mengikuti kerja bakti Senang membantu Melaksanakan pancasila dan UUD 1945 Menghindari pelanggaran KKN Membayar pajak

Kesadaran berkonstitusi dan Pembukaan UUD 1945

1. Konstitusi adalah hukum dasar yang dijadikan pegangan oleh suatu Negara.

2. Landasan konstitusional Indonesia adalah UUD 1945 yang ada dalam pasal 1 ayat 2.

3. Makna pembukaan UUD 1945: Alinea pertama: kemerdekaan adalah hak

segala bangsa. Alinea kedua: cita-cita bangsa Indonesia

adalah untuk membentuk Negara Indonesia yang merdeka,bersatu,adil, dan makmur.

Alinea ketiga: kemerdekaan bukan hanya hasil dari perjuangan namun juga karena rahmat Allah yang maha kuasa dan pernyataan proklamasi.

Alinea keempat: tujuan bangsa Indonesia,bentuk Negara,dan rumusan dasar pancasila.

4. seperti yang tercantum dalam Berita Republik Indonesia tahun II nomor 7 UUD terdiri atas pembukaan(preambule),batang tubuh(pasal-pasal),dan penjelasan.

5. Indonesia pernah berganti menjadi konstitusi RIS tahun 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 Kemudian tanggal 17 Agustus 1950 diberlakukan UUDS 1950 karena gangguan dari Belanda yang kemudian kembali lagi menjadi UUD 1945 karena Dekrit Presiden 5 Juli oleh presiden Ir.Soekarno.

6. syarat berdirinya Negara:- De Jure: pengakuan dari Negara lain- De Facto: wilayah,penduduk,dan

pemerintahan

7. Negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa: pasal 29 ayat 1 UUD 1945.

8. Kemerdekaan memeluk agama di Indonesia dijamin secara hukum: pasal 29 ayat 1 UUD 1945.

9. Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental.

10. Alasan mengapa pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah:

Secara materiil: karena pembukaan merupakan visi dan jiwa proklamasi dan pembukaan UUD 1945 memuat pancasila sebagai dasar Negara dan jika kita menghapus dasar Negara pancasila maka sama saja dengan menghilangkan Negara Indonesia.

Secara yuridis: suatu peraturan/badan hukum hanya dapat diubah secara sah oleh lembaga yang membuat atau lembaga yang lebih tinggi.pembukaan UUD dibuat oleh PPKI dan tidak ada lembaga yang lebih tinggi dari PPKI jadi pembukaan UUD tidak dapat dirubah.

11. Nilai-nilai dalam perumusan pancasila: Semangat persatuan dan kesatuan Musyawarah untuk mencapai mufakat Rela berkorban Cinta tanah air

12. cara menghargai komitmen para pendiri: memiliki semangat persatuan dan nasionalisme adanya rasa memiliki thdp. Bangsa Indonesia selalu bersemangat dalam berjuang mengutamakan kepentingan bersama

dibanding golongan/pribadi mendukung cita-cita Negara Indonesia

13. komitmen adalah keterikatan untuk melakukan sesuatu