T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU...

21
LAPORAN PANITIA KHUSUS RUU ·TENTANG PERADILAN AGAMA DALAM RAP1\T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU TENTANGPERADILAN AGAMA TANGGAL 14 DESEMBER 1989 DEWAN PERW AKILAN RAK YAT REPUBLIK INDONESIA

Transcript of T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU...

Page 1: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

I

LAPORAN PANITIA KHUSUS RUU ·TENTANG PERADILAN AGAMA DALAM RAP1\T PARIPURNA DPR-RI

PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU TENTANGPERADILAN AGAMA TANGGAL 14 DESEMBER 1989

DEWAN PERW AKILAN RAK YAT REPUBLIK INDONESIA

Page 2: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

10

untuk Rapat-rapat Tim Sinkronisasi i semula diberi waktu se­

lama 3 hari kerja, yaitu mulai tanggal 28 sampai dengan 30

Nopember 1989, akan tetapi karena ada masa1ah-masa1ah yang

per1u mendapat pembahasan secara 1ebih menda1am, maka Tim

Sinkronisasi menambah 1 hari kerja, sehingga baru se1esai

pada tangga1 1 Desember 1989 ma1am.

Pada akhir se1esainya pembahasan RUU tentang Peradi1an Aga­

rna oleh Tim.Sinkronisasi, di1akukan penanda tanganan bersama . .

Draft Akhir RUU tentang Peradilan Agama yang dilakukan-"oleh:

1) Ketua Tim Sinkronisasi H. Bambang Sutisna, SH

2} Wakil

3) Wakil

4) v-:aki1

5) Wakil

6) Waki1

F.KP

F.ABRI

F.PP

F.PDI

·Pemer intah

Prof.H.Z. Ansori Ahmad, SH

D.P. Soenardi, SH

Sukardi Effendi, SH

Djupri, SH

Dirjen Ke1ernbagaan Agama Islam

Departemen Agama.

Draft RUU, tentang Pe"radi1an Agama hasil kerja Tim Sinkroni­

sasi tersebut, dilaporkan pada Rapat Panja ~engan Pemerintah

tangga1 4 Desember 1989. Setelah diberikan kesempatan kepada

Fraksi-fraksi dan Pemerintah untuk memberikan tanggapan atas

rumusan Draft Akhir RUU tentang Peradilan Aga~a tersebut,

akhirnya Rapat Panja menyetujui dan menerima bahwa Draft RUU

tersebut dapat dise1esaikan dengan sebaik-baiknya tentang

sistematika dan rumusannya secara konsisten dan benar, se­

hingga dapat disetujui dan diterima untuk diteruskan kepada

Rapat Kerja Pansus dengan Pemerintah dan pembahasan se1an­

jutnya (Pembicaraan Tingkat IV).

7. Dalam Rapat Kerja Pansus dengan Pemerintah tanggal 6 Desem­

ber 1989, kese1uruhan hasil kerja Panja di1apoikan kepada

Pansus, dan akhirnya kese1uruhan Dr~ft Akhir RUU tentang

Peradilan Agama dapat diterima secara bu1at oleh keempat

Fraksi dan Pemerintah, serta disepakati secara bu1at pula

untuk diteruskan ke Pembicaraan Tingkat IV untuk memperoleh

persetujuan dan pengesahannya dalam Sidang Paripurna DPR~RI

tanggal 14 Desember 1989 (hari ini). _

8. Ka1au dibandingkan antara RUU as1inya dengan Draft Akhir RUU

tentang Peradilan Agama, pada garis besarnya dapat disampai­

kan antara lain sebagai berikut:

Page 3: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

:\

"

11

a. Judul RUU tetap tidak mengalami perubahan, yaitu Rancang­

an Undang-undang Tentang Peradilan Agarna.

b. Konsiderans Menimbang mengalami penyempurnaan redaksi dan

penambahan satubutir baru'sehingga menjadi 5 butir.

Sedangkan Konsiderans Mengingat tetap tidak mengalarni pe­

rubahan, terdiri dari 3 butir.

c. Jumlah Bab dan Pasal dalam Draft RUU tentang Peradilan

Agama tetap tidak rnengalami perubahan, yaitu 7 Bab dan

108 Pasal, narnun dalam uraian Pasal-pasal terdapat peru­

bahan-perubahan baik penambahan ketentuan, maupun penyem­

purnaan uraian, dan ada juga seluruh ketentuan Pasal di­

ganti dengan ketentuan baru.

Dari 7 Eab tersebut, 6 Bab judulnya disepakati sesuai RUU

aslinya, sedangkan Bab IV yang berjudul "ACARA" diganti

dengan judul '!HUKUf\1 ACARAII.

Bagian Ketiga dari Bab IV yang berjudul "Li'an dihapus

dan dijadikan Paragraf 4 dari Bagian Kedua dengan ju~ul

"Cerai Dengan Alasan Zina". Karena Bagian Ketiga dihapus

dan menjadi Paragraf, maka Bagian Keempat dari Eab IV

menjadi Bagian Ketiga dari Bab IV dengan judul tetap, ya­

itu "Biaya Perkara".

Begitu pula Penjelasan Umum dan Penjelasan Pasal-pasal ada

yang mengalami perubahan.

9. Draft; Akhir RUU tentang Peradilan Agama antara lain sebagai

berikut:

Urutan Eab dan Pasal:

BAB I KETENTUAN UMUM

- Bagian Pertama, pengertian

yang memuat Pasal 1 terdiri atas 5 butir.

- Bagian Kedua, Kedudukan

yang memuat Pasal 2 dan Pasal 3 terdiri atas

2 ayat.

- Bagian Ketiga, Ternpat Kedudukan

yang memuat Pasal 4 terdiri atas 2 ayat.

- Eagian Keempat, Pembinaan

yang memuat Pasal 5 terdiri atas,3 ayat.

Page 4: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

12

BAB II SUSUNAN PENGADILAN

- Bagian Pertama, Umum

yang memuat Pasal 6 terdiri atas 2 butir, Pa­

sal 7, pasal 8, Pasal 9 terdiri atas 2 ayat,

dan Pasal 10 terdiri atas 3 ayat.

- Bagian Kedua, Ketua, wakil Ketua, Hakim, Panitera, dan Juru Sita

- Paragraf 1, Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim

yang memuat Pasal 11 terdiri dari atas 2 ayat,

Pasal 12 terdiri atas 2 ayat, Pasal 13 terdiri

atas 2 ayat, Pasal 14 terdiri atas 3 ayat, Pa­

sallS terdiri atas 2 ayat, Pasal 16 terdiri

atas 4 ayat, Pasal 17 terdiri atas 3 ayat, Pa­

sal 18 terdiri atas 2 ayat, Pasal 19 terdiri

atas 3 ayat, Pasal 20, Pasal 21 terdiri atas

2 ayat, Pasal 22 terdiri atas 2 ayat, Pasal 23,

Pasal 24 terdiri atas 2 ayat, dan Pasal 25.

- Paragraf 2, Panitera

yang memuat Pasal 26 terdiri atas 3 ayat, Pa­

sal 27, Pasal 28, Pasal 29,' Pasal 30, Pasal 31,

Pasal 32, Pasal 33, Pasal 34, Pasal 35 terdiri

atas 3 ayat, Pasal 36, dan pasal 37.

- paragraf 3, Juru Sita

yang memuat Pasal 38, Pasal 39 terdiri atas 2

ayat, Pasal 40 terdiri atas 2 ayat, Pasal 41,

dan Pasal 42 terdiri atas 3 ayat.

- Bagian Ketiga, Sekretaris

yang mernuat Pasal 43, Pasa1 44, pasal 45, Pa­

sal 46, Pasal 47, dan Pasal 48.

BAB III KBKUASAAN PENGADILAN

yang memuat Pasa1 49 terdiri atas 3 ayat, Pasa1 50,

Pasa1 51 terdiri atas 2 aya~, Pasal 52 terdiri atas

2 ayat, dan Pasal 53 terdiri atas 4 ayat.

BAB IV HUKUM ACARA

- Eagian Pertarna, Urnum

yang rnemuat Pasal 54, Pasa1 55, Pasal 56 ter­

diri atas 2 ayat, Pasal 57 terdiri atas 3 ayat,

Page 5: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

r

13

Pasal 58 terdiri atas 2 ayat, Pasa1 59 terdi­

ri atas 3 ayat, Pasal 60, Pasal 61, Pasa1 62

terdiri atas 3 ayat, Pasa1 63, dan Pasal 64.

- Bagian Kedua, Pemeriksaan Sengketa Perkawinan

- Paragraf 1, Umum

yang memuat Pasal 65

- paragraf 2, Cerai Ta1ak

yang memuat Pasa1 66 terdiri atas 5 ayat, Pa­

sal 67, Pasal 68 terdiri atas 2 ayat, Pasa1

69, Pasa1 70 terdiri atas 6 ayat, Pasa1 71

terdiri atas 2 ayat, dan Pasa1 72.

- Paragraf 3, Cerai Gugat

yang memuat Pasal 73 terdiri atas 3 ayat, Pa­

sal 74, Pasa1 75, pasal 76, ~asal 77, Pasa1

78, Pasal 79, Pasal 80 terdiri atas 2 ayat,

Pasal 81 terdiri atas 2 ayat, Pasal 82 terdi­

ri atas 4 ayat, Pasal 83, Pasal 84 terdiri

atas 4 ayat, Pasal 85, dan Pasa186 terdiri

atas 2 ayat.

- Paragraf 4, Cerai Dengan Alasan Zina

yang memuat Pasal 87 terdiri atas 2 ayat, dan

Pasal 88 terdiri atas 2 ayat.

- Bagian Ketiga, Biaya Perkara

yang memuat Pasal 89 terdiri atas 2 ayat, Pa­

sal 90 terdiri atas 2 ayat, dan pasal 91 ter­

diri atas 2 ayat.

BAP V KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

yang memuat Pasal 92, Pasal 93, Pasal 94, Pasal 95,

pasal 96, Pasal 97, Pasal 98, Pasal 99 terdiri atas

2 ayat, Pasal 100, Pasal 101 terdiri atas 3 ayat,

Pasal 102, pasal 103 terdi~i atas 2 ayat, Pasal 104,

dan Pasal 105 terdiri atas 2 ayat.

EAB VI KETENTUAN PERALIHAN

yang memuat Pasal 106 terdiri atas 2 butir.

Page 6: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

14

BAB VII KETENTUAN PENUTUP

yang memuat Pasa1 107 terdiri atas 2 ayat dan Pa­

sal 108.

PENJELASAN UMUM

- Eutir 1 terdiri atas 5 alinea,

- Eutir 2 terdiri atas 6 alinea,

- Eutir 3 terdiri atas 4 alinea,

- Eutir 4 terdiri atas 11 alinea,

- Butir 5 terdiri atas 5 alinea,

- Butir 6 terdiri atas 2 a1inea,

- Butir 7 terdiri atas 3 alinea,

PENJELASAl'J PASAL OEMI PASAL

- Pasal dan atau ayat yang diberi Penjelasan ss~agai­

mana mestinya sebanyak 42 buah ,

- pasal dan atau ayat yang diberi Penjelasan "CU­

kup jelas" sebanyak 143 buah.

Adapun RUD tentang Peradi1an Agama se1engkapnya, seperti

yang telah kami sampaikan kepada Saudara-saudara.

III. SUASANA PEMEAHASAN.

Saudara Ketua dan Sidang yang kami muliakan,

Sebelum mengakhiri laporan ini, kiranya kurang leng­

kap kalau tidak digambarkan sua sana pembahasan RUU ten tang

Peradi1an Agama di pansu's, Panja, Timcil, Timmus, dan Tim Si~kronisasi, yang diwarnai dengan ~emangat perjuangan dahulu

,dan masih ingat dalam ingatan ki ta I begi tu memasyarakatnya la­

gu " KOPRAL JONO ft. Kami tidak akan menyanyikannya, tetapi a­

kan membuat transkrip dalam tutur kat a sebagai berikut :

KOP .Kooperatif.

Dengan mengutamakan kerjasama yang .baik antara Pim­

pinan, Para Anggota, Pemerintah, dan Sekretariat ~an­

sus, yang diliputi dengan semangat kebersamaan, kesa­

tuan dan persatuan, penuh toleransi, tenggang rasa,

penuh kesungguhan dan tanggung jawab, sehingga pemba­

hasan RUU tentang Peradi1an Agama dapat diselesaikan

dengan baik.

R Realistik.

Masalah-masa1ah yang ada hub~ngannya dengan pembahas­

an RUU tentang Peradilan Aga~a ini, rnaka semua pihak

Page 7: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

15

selalu ingat kepada sumber, dasar dan landasan kita

bersama yaitu Paneasila dan Undang-Undang Dasar 1945

sebagaimana mestinya, dan harus bisa dilaksanakan

sebagai sarana peneari keadilan untuk rakyat yang

beragama Islam ~i'bumi Nusantara ini.

A Asah-Asih-Asuh.

Merupakan suatu ungkapan kata yang mengandung makna

yang sansat dalam. Dalam pembahasan RUU tentang Per~

adilanAgama ini diskusi dilakukan seeara mendalam

pada setiap rapat, baik di Pansus, panja, Timeil,

Timmus, maupun Tim Sinkronisasi dengan penuh argu­

mentasi dari masing-masing pihak yang kadang-kadang

menghangat. Akan tetapi selalu dilandasi dengan rasa

kasih sayang diantara para pihak,dan menjaga agar sua­

sana rapat--'tetap berjalan dengan tenang dan lanear, se­

hingga dapat menghasilkan kesepakatan maupun rumusan

yang baik.

L Lurus.

Dalam pembahasan ROU tentang Peradilan Agama ini, se­

mua pihak berpikir dan bekerja lurus dalam satu tujuan

yang sarna yaitu produk undang-undang yang ~baik dan sem­

purna, sehingga masing-masing pihak tidak terlalu me­

nonjolkan kepentingan pribadi atau golongannya, akan

tetapi lurus dengan satu tujuan yaitu menghasilkan

RUU tentang Peradilan Agama yang baik bagi kehidupan . bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, berdasarkan Paneasila.

J Jujur.

Dalam rangka pembahasan RUU tentang Peradilan Agama

ini, semua pihak, baik Pimpinan, Anggota maupun Peme­

rintahmengemukakan sesuatu dengan jujur, lurus hati,

tulus dan ikhlas, sehingga pembiearaan berjalan seeara

terbuka dan lancar.

o Olah.

Dalam membahas RUU tersebut,oleh Pansus bersama Peme­

rintah diolah sedemikian rupa membahasnya, agar meng­

hasilkan undang-undang yang baik dan sempurna dalam

pelaksanaannya nanti.

Page 8: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

16

N Na1ar.

Dalam membahas RUU ini, setiap kesepakatan harus

didasari pertimbangan baik buruknya, akal budi, se­

hingga dapat menghasilkankeputusan ataupun kesepa­

katan yang didasarkan kepada nalar yang sehat.

o Optimise

Optimis adalah kunci bagi semua orang yang ingin

berhasil untuk mencapai sesuatu tujuanyang baik.

Oleh karena itu dengan bekal opt~mis, Pansus ber­

usaha menyelesaikan tugas yang diemban dari Dewan

ini selesai tepat sesuai jadwal yang ditentukan.

Dan alhamdulillah, pada Sidang Yang ffulia hari ini

Pansus menyampaikan laporan hasil akhir kerja Pan­

sus RUU ten tang Peradilan Agama dan Draft akhir RUU

tentang Peradilan Agama.

IV. K"E S IMP U LAN.

Dalarn RUU tehtang Peradilan Agama ini telah terakoITOdasikan secara proporsional dalam pengukuhan Peradilan Agama yang telah ada

dalam tatanan kehidupan rnasyarakat selama ini, antara lain:

1. Bahwa RUU tentang Peradilan A9ama telah menjarnin terwujudnya kesera9am~

an Susunan, Kekuasaan dan Hukum Acara Pengadilan dalam

lingkungan Peradilan Agama yang selama ini masih plura­

listik .dan diatur dalam peraturan perundangan yang ber­

beda-bedaj

2. Baliwa RUO ten tang Peradilan Agama telah menjamin pula terwujudnya pengadilan yang mandiri dan sederajat dengan pengadilan

dalam lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Ne­

gara dan peradilan Militer;

3. Bahwa RUO tentEmg Peradilan Agama telah menegaskan subyek hukum dan kedudukan Peradilan Agama, sehingga tidak lagi terasa

adanya kesenjangan antara judul dengan subyek hukum yang

menjadi yustisiabelen Peradilan Agama, sebagaimana yang

tercantum dalam Pasal 1 butir 1 dan Pasal 2 RUU;

4. Bahwa RUU tentang Peradilan Agama telah memberikan kelelu~saqn,bagi pa­

ra pencari keadilan yang beragama Islam untuk melakukan

pilihan hukum dalam menyelesaikan perkara ke~arisan, hi­

bah dan wasiat sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 49

ayat (1) huruf b dan didalam Penjelasan Umum RUU;

Page 9: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

, 17

5. Bahwa R(JU tentang Peradilan As;ama telah rnenegaskan kesederajatan ke­

dudukan/hak pihak istri dengan pihak suami, sebagairnana

yang diatur dalarn pasal-pasal yang rnengatur tentang pro­

ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai

dengan alasan zina;

6. Bahwa ROO tentang Peradilan Agarna telah menj amin pengarnanan terhadap

kernungkinan penyusupan unsur bekas anggota organisasi

terlarang Partai Kornunis Indonesia, termasuk organisasi

rnassanya atau seseorang yang terlibat lang sung ataupun

tak langsung dalarn "G.30.S/PKI" atau organisasi terla­

rang lainnya, baik bagi hakirn roaupun bagi pejabat,pera­

dilan agama selain hakirn sebagairoana yang tercanturn da­

lam Pasal 13 serta Penjelasan Pasal 27, 39 dan 45 RUU

serta pasal-pasal lain yang terkait.

v. P E NUT U P.

Saudara Ketua dan Sidang yang karoi muliakan,

Sudah lebih k?rang 4 (empat) bulan Pansus RUU tentang

Peradilan Agarna membahas RUU ten tang Peradilan Agama yang

ditugaskan dari Dewan yang mulia ini.

Selama proses pembahasan, baik dalam Rapat-rapat Pan­

sus, panja, Timcil, Timmus maupun Tim Sinkronisasi dengan

Pemerintah, berlangsung dengan penuh kesungguhan, saling

pengertian yang senantiasa d~landasi pada unsur-unsur per­

musyawaratan demokrasi Pancasila.

Pembahasan RUU tentang Per~dilan Agama telah selesai

dengan baik dan paripurna, sehingga pernbahasan seluruh ma­

teri RUU tentang Peradilan Agama yang ditugaskan kepada

Pansus RUU tentang Peradilan Agama DPR-RI bersarna-sama de­

ngan Pemerintah selesai sesuai jadwal yang diten~ukan, dan

hari ini disarnpaikan kepada Sidang Dewan yang'mulia ini.

Suatu pengalaman yang, sangat berharga bagi kami selaku

Pimpinan Pansus dan kita semua, bahwa selama pembahasan se­

jak awal sarnpai disampaikannya di Sidang Paripurna DPR-RI

hari ini dalam rangka Pembicaraan Tingkat IV RUU tentang

Peradilan Agama, terasa sekali terjalin kerjasama yang ko­

koh, sikaptoleransi, dedikasi, dan kesungguhan dari selu­

ruh anggota Pansus.

Begitu pula V7akil Pemerintah dalam hal ini Yang Ter­

horrnat Saudara Menteri Agarna beserta Staf yang selalu hadir

dan tekun serta sabar sarna-sarna membahas RUU tersebut,mernbe­

rikan suasana sejuk, dengan senantiasa diliputi suasana ke­

keluarg~~dan keakraban dalarn setiap tingkat pernbahasan,

,;

Page 10: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

18

baik pad a pansus, Panja,Timcil, Timmus, maupun Tim Sin­

kronisasi.

Marilah dengan keheningan, kita memanjatkan puji syu­

kur Alhamdulillah kepada Allah Subhanahu Wata'ala yang

telah meridhoi kita semua, sehingga kita sekalian dengan

selamat yang kadang-kadang melalui saat-saat yang keras,

pada akhirnya semua tugas dapat kita selesaikan, karena

berbekal pada itikad kepentingan negara dan bangsa diatas

kepentingan pribadidan golongan masing-masing, dan dalam

perrnusyawaratan untuk mencapai mufakat, kita selalu berpi­

jak pada sistem demokrasi Pancasila. Apa yang telah dilalui

itu semata-mata beritikad untuk sarna-sarna menghasilkan kar­

ya yang terbaik bag i persembahan Dewan kepada Nusa ,'. Bang­

sa, dan Negara.

Saudara Ketua dan Sidang yang kami muliakan,

Selarna .pembahasan RUU tentang Peradilan Agama oleh

Pansus, banyak kata-kata telah dirangkurn, dipadu kalimat

diucapkan, bersungguh~sungguh dalam pengkajian yang meng­

asyikan bahkan melelahkan, disana-sini diselingi dengan

penuh humor, sehingga -mampu menjernihkan cuaca yang ber­

awan, dan selalu dapa~ melahirkan jalan keluar penyelesai­

an yang dengan dasar musyaw~rah dan rnufakat ~enca~i hasil

akhir yang terbaik.

Beraneka macam tutur kata, gerak dan nada tampil di­

dalam setiap persidangan. .1Suara keras bukanlah marah, suara

halus -bukanlah merayu, banyak bertanya bukanlah menguji,

tetapi kesemuanya ini adalah merupakan keanekaragaman pemba­

waan dalam persidangan, namun itu bertujuan satu, yaitu un- -

tuk menghasilkan suatu Undang-undang yang baik untuk diper­

sernbahkan kepada nusa dan bangsa,'yang kita cintai ini.

Mernang, bagi setiap anggota Dewan, kalaulah berjalan

tak cukup selangkah, kalau berkata tak cukup sepatah, kare­

Da pikiran t~ksekali datang dan ingatan tak sekali timbul,

untuk itu kepada semua pihak mohon pengertiannya, karena

semua ini dilakukan untuk melaksanakan amanat rakyat kepa­

da wakil-wakilnya di lernbaga ini, didalam dernokrasi Panca­

sila kita.

Walaupun demikian, 'tak akan ada hasil tanpa karya, le­

bih besar karya lebih besar pula hasilnya. Narnun, tak akan

Page 11: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

19

ada pula hujan tanpa guruh dan petir, keindahan laut tidak

akan ada tanpa gegap gempitanya ombak-omb~k yang besar,

tiada gading yang tidak retak, tiada mawar yang tidak ber­

duri, tiada insan yang tidak bersifat alpa dan salah.

Oleh karena itu, sidang Dewan yang kami muliakan, apa­

bila selama kita bergaul dan berkumpul untuk mengeluti

bersama permasalahan-permasalahan dalam Pansus ini, ada

hal-hal, tutur kata, selera bahasa maupun tingkah laku yang

tidak disengaja dan tidak berkenan dihati kita semuanya,ma­

rilah kita saling memaafkan dan kita jernihkan kembali rasa

kekeluargaan dan kebersamaan kita, bagaikan matahari menya­

pu bersih embunpagi.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami menyampai­

kan ucapan terima kasih yang sedalamrjalamnya kepada Anggota

Pimpinan dan anggota Pansus yang mewakili Fraksi-fraksi yang

telah bersama-sama menyelesaikan tugas kita ini.

Atas nama Pansus, kami menyampaikan ucapan terima kasih pu­

la yang ·sedalam-dalamnya kepada Saudara Menteri Agama Eapak

H. Munawir Sadzali, MA beserta Staf yang telah dengan sabar

dan tekun bersama-sama menyelesaikan tugas kita bersama.

Ucapan terima kasi~ kami sampaikan pula kepada Pim­

pinan DPR-RI yang selalu memberi arahan, pandangan dan bim­

bingan kepada Pansus agar dapat menyelesaikan dengan seba-

ik-b~iknya.

Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada selu­

ruh lapisan masyarakat, cendekiawan, budayawan dan politisi

yang telah menyampaikan sumbang pikirnya demi kebaikan RUU

ini.

Rasa terima kasih kami sampaikan pula kepada Saudara

Sekretaris Jenderal DPR-RI beserta Staf yang telah membantu

kelancaran tugas Pansus.

Ucapan yang sarna kami sampaikan pula kepada para war­

tawan d~ri semua mass media cetak, RRI dan TV-RI yang te­

lah meliput. serta menyebarluaskan pembahasan dan hasil-ha­

silkerja Pansus kepada masyarakat,se~ta menyerap aspirasi

masyarakat sebagai bahan masukan untuk Pansus.

Akhirnya, hasil maksimal daripada pansus ini, tidak

dapat terpisahkan daripada seluruh kegiat~n Sekretariat

Pansus, oleh karena itu khusus kepada Sekretaris Pansus

Saudara Dudung Kamaludin beserta Stat yang telah menunjukah

m"

Page 12: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

20

dedikasi kerja yang tinggi dengan tidak rnengenal lelah

dan waktu, kesungguhan dan keuletannya dalarn rnenjalankan

tugasnya seh±ngga tnenunj ang kelancaran Pansus, pada kesern­

patan yang berbahagia ini karni .rnenyarnpaikan ucapan teri­

rna kasih yang sedalarn-dalarnnya, sernoga pengabdiannya rne­

rupakan kebulatan karya Pansus.

Harapan karni, semoga Pernerintah segera dapat rnenge­

luarkan peraturan pelaksanaan lebih lanjut setelah disah­

kan dan diundangkannya RUU tentang Peradilan Agarna ini,

dengan tetap rnendengarkan suara Dewan, sehingga tidak ada

kesenjangan antara Undang-undang dengan pelaksanaannya.

Bersarna ini kami sampaikan hasil akhir dan Draft Akhir

RUU tentang Peradilan Agama yang telah selesai dibahas

oleh Pansus, untuk mohon persetujuannya dalarn Sidang Pari­

purna Tingkat IV yang berbahagia ini, dan selanjutnya di­

sarnpaikan kepada Iiapak Presiden untuk disahkan menjadi Un­

dang-undang.

Dernikianlah laporan kami, dan atas kesabaran dan per­

kenan Saudara Ketua dan Sidang yang mulia, kami ucapkan te­

rima kasih.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Maha Kuasa, Maha Pengasih

dan Maha Pengarnpun, tetap rnenyertai kita sernua. ~~ien.

Wabillahi Taufik Wal Hidayah,

Wassalarnu'alaikurn Warahmatullahi Wabarakatuh,

. ,,;..~

Jakarta, 14 ~esernber 1989~

PANITIA KHUSUS

RUU TENTANG PERADILAN AGAMA

K E T U A ,

H. BAr,lBANG SUTISNA I SH

ANGGOTA NO. 156

Page 13: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

LAPORAN PANITIA KHUSUS

RUU TENTANG PERADILAN AGAMA DALAM RAPA'r PARIPURNA DPR-RI

PEMfS[CARAAN TINGKAT IV RUU TENTANG PERADILAN AGAMA

TANGGAL 14 DESEMEER 1989

Eismillahirrahrnanirrahim, Assalamu'alaikum Wr. Wb. Saudara Ketua Sidang yang mulia,

Saudara Menteri Agama beserta Staf yang kami hormati,

Saudara-saudara para Anggotadan Sidang Dewan yang kami

muliakan.

I. PENDAHULUAN.

Pertama-tama marilah kita panj~tkan puji syukur Alhamdulil­

lah, kehadhirat Allah Subhanahu Wata'ala, karena atas rakhmat dan

ridhoNya kita dalam keadaan sehat wal'afiat pada hari ini dapat

hadir dan berkumpul pada Sidang Paripurna DPR-RI yang mulia ini,

dalam rangka pembicaraan tingkat IV/pengambilan keputusan RUU

tentang Peradilan Agama.

Atas nama seluruh Pimpinan dan Anggota Panitia Khusus (Pan­

sus) RUU tentang Peradilan Agama, kami menyampaikan ucapan terima

kasih kepada Saudara Ketua dan Sidang yang'mulia atas kesempatan

yang diberikan untuk melaporkan hasil akhir pembahasan RUU tentang

Peradilan Agama pada tingkat III yang lalu.

Saudara Ketua dan Sidang yang kami muliakan,

Pansus tentang Peradilan Agama dibentuk dan ditetapkan pada

Rapat Paripurna DPR-RI tanggal 24 Agustus 1989, dan dituangkan

dengan Surat Keputusan DPR-RI Nomor 2/DPR-RI/I/1989-l990, tanggal

24 Agustus 1989~ Anggota Pansus sebanyak 57 orang, yang terdiri

dari 39 orang Anggota Tetap dan 18 orang Anggota pengganti dengan

komposisi sebagai berikut·:

- Fraksi Karya Pembangunan 23 orang Anggo.ta Tetap, dan

9 orang Anggota Pengganti.

- Fraksi ABRI 8 orang Anggota Tetap, dan

4 orang Anggota Pengganti.

- Fraksi Persatuan Pembangunan 5 orang Anggota Tetap, dan

2 orang Anggota Pengganti.

- Fraksi Partai Dempkrasi 3 orang Anggota Tetap, dan

3 orang Anggota pengganti.

Pada rapat Pansus yang pertama tanggal 24 Agustus 1989 yang

dipimpin Wakil Ketua DPR-RI Koordinator Bidang Kesra Eapak DR. H ..

Jailani Naro, SH yang kemudian ditetapkan dalam Surat Keputusan Pimpinan DPR-RI Nomor 2/Pimp/I/1989-l990, terpilih Pimpinan Pansus

ten tang Peradilan Agama yang terdiri dari:

- Ketua H. Bambang Sutisna, SH F.KP

- Wakil Ketua Ir. A. Moestahid Astari F.KP

- Wakil Ketua H. Suryo I'1ardj iyo ( F .. ABRI)

- Wakil Ketua Abubakar, SH H F.PP )

- Wakil Ketua Ir. H. Andjar Siswoyo F.PDI

Page 14: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

2

Saudara Ketua dan Sidang yang mulia,

Dapat karoi kemukakan, bahwa selama rapat-rapat, baik pada

rapat panitia Khusus (Pansus), panitia Kerja (Panja) , Tim Ke­

eil (Timeil) , Tim Perumus (Timmus), dan Tim Sinkronisasi de­

ngan Pemerintah, kami semua"senantiasa memperoleh lindungan

dan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami, Pimpin­

an, Anggota dan Pemerintah serta Staf Sekretariat selalu ber­

ada dalam keadaan sehat-walafiat, dan pembiearaan tingkat III

dapat berjalan dengan lancar dan tertib serta mampu menghasil­

kan produk yang kita inginkan bersama, yaitu RUU tentang Per­

adilan Agama.

Rumusan·dalam RUU tentang Peradilan Agama yang kami per­

sembahkan, merupakan hasil mufakat bulat dalam permusyawarat­

an yan~ berlangsung secara terbuka, jujur dan obyektif, deng­

an memperhatikan pengalaman masa lalu, kondisi perkembangan

saat sekarang dan mengantisipasi perkembangan masa mendatang,

dengan dilandasi oleh kepentingan bersama yaitu kebijaksanaan

Pemerintah, aspirasi masyarakat dan Dewan yang mulia ini.

Saudara Ketua dan Sidang yang mulia,

Pada saat RUU tentang Peradilan Agama masuk ke DPR-RI,

khususnya pada saat pembicaraan tingkat III; kami bahkan ma­

syarakat pada umurnnya diliputi oleh rasa kekhawatiran bahwa

pembahasan RUU tersebut akan alot, tersendat-sendat dan ti­

dak akan selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Hal ini karni sadari, karena RUU tentang Peradilan Agamame­

merlukan pembahasan yang cukup berat dan mendalam, karena bu­

kan hanya rnaterinya y~ng cukup luas dan pelik, akan tetapi

RUU tersebut rnenyentuh sisi kehidupan dan keyakinan p"ribadi,

sehingga apabila penanganannya kurang arif dan bijaksana, ma­

ka akan rnenyinggung suatu yang arnat peka dalam"kehidupan ma­

syarakat dan terganggunya persatuan dan kesatuan bangsa.

Akan tetapi, setelah Pansus RUU tentangPeradilan Agama

bersama-sama dengan Pemerintah membahasnya, maka kekhawatir­

an ini berangsur-angsur berkurang, timbul rasa optimis, dan

akhirnya kenyataa~ membuktikan bahwa pembahasannya dapat ki­

ta selesaikan pada waktu dan jadwal yang kita" putuskan ber­

sarna.

Keberhasilan kita bersama ini, tiada lain karena sema­

ngat dan keinginan bersarna diantara Dewan dan Pemerintah,

Page 15: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

3

faktor-fakto~ pendorong kel~ncaran pembahasannya antara la­

in

1. Kekompakan dan konsistensi sikap dan langkah pimpinan

PansuS yang sejak awal telah bertekad untuk mensukseskan

pembahasan RUU di atas dasar kepentingan nasional, sehing­

ga dapat turut memberikan arahan kepada anggota Pansus

dari Fraksinya masing-rnasing. Oleh karena itu, melalui

sidang yang mulia ini, kami sarnpaikan terima kasih kepa­

da Saudara-saudara Wakil Ketua yang telah turut memper­

lancar pembahasan tingkat III tersebut.

2. Sikap Saudara Menteri Agama beserta Staf dan Staf Ahli

yang bersikap selalu demokratis, terbuka, jujur dan ako­

modatif yang terarah secara p6sitif serta cepat tanggap

atas aspirasi dari Fraksi-fraksi, sehingga mernpercepat

dan rnemperlancar dalam membuat suatu rumusan dan pernba­

hasan RUU tentang Peradilan Agama. Oleh karena itu atas

nama Pimpinan dan Anggota-anggota, kami sampaikan hor­

mat dan terima kasih.

3. Para Juru Bicara Fraksi-fraksi dalarn mengernukakan penda­

patnya masing-masing sarna sekali tidak mencerminkan per­

juangan kepentingan pribadi atau golongan fraksinya,akan

tetapi dengan keterbu~aan pikiran adu argumentasi seca­

ra sehat untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara

atas dasar kebenaran dan tidak berdasarkanmenang-rnenang­

an dan juga tidak berdasarkan senang atau tidak senang.

Atas nama Pimpinan Pansus karni menyampaikan rasa hormat

dan terima kasih kepada FKP. FABRI, FPP, dan FPDI yang

telah rnenunjukkan sikap yang seperti tersebut di atas.

Mudah-mudahan kondisi, sikap dan dorongan-dorongan ter­

sebut diatas' dapat diturnbuh kembangkan baik diantara Fraksi-

~fr.aksi,Pimpinan dan Anggota-anggota serta dengan pihak ekse­

kutif yang sarna-sama mengemban tugas dari rakyat, bangsa'dan

negara dalam rangka pengamalan bemokrasi Pancasila.

II. KRONOLOGIS PEMEAHASAN.

Untuk mengetahui secara garis besar kronologis pernba­

hasan RUU tentang Peradilan Agarna, dapat karni laporkan se­

bagai berikut :

Page 16: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

4

1. Raneangan Undang-undang tentang Peradi1an Agama yang

terdiri dari 7 Babdan 108 Pasa1, disampaikan oleh

~emerintah kepada Pimpinan DPR-RI dengan Amanat Pre­

siden Nomor R.06/PU/XII/1988 tangga1 3 Desember1988.

2. Sesuai dengan Ketentuan Pasa1 131 ayat (1) Peraturan

Tata Tertib DPR-RI, masuknya RUU tersebut te1ah di­

beritahukan kepada Anggota Dewan da1am Rapat paripur­

na DPR-RI tangga1 17 Desember 1988.

3. Pembiearaan Tingkat I/Keterangan Pemerintah atas RUU

tentang Peradilan Agama disampaikan da1am Rapat Pari­

purna DPR-RI tangga1 28 Januari 1989.

4. Pembieara"an Tingkat II/Pemandangan Umum Fraksi-fraksi

disampaikan da1am Rapat Paripurna DPR-Rltanggal 12

Juni 1989.

5. Pembiearaan Tingkat II/Jawaban Pemerintah Atas Peman­

dangan Umum Fraksi-fraksi disampaikan da1am Rapat Pa­

ripurna DPR-RI tanggal 19 Juni 1989.

6. Da1am Rapat Paripurna DPR-RI tanggal- 24 Agustus 1989,

dibentuk1ah PANSUS RUU tentang Peradi1an Agama yang

beranggotakan 57 orang, terdiri dari 39 orang Anggota

Tetap dan 18 orang Anggotapengganti.

7. Dalam Rapat Pansus RUU tentang Peradilan Agama tanggal

24 Agustus 19.89 yang dipimpin olef! vlaki1 Ketua DPR-RI/

Koordinator EidangKesra Eapak DR. H. Jailani Naro,SH,

telah terpilih Pimpinan PANSUS seperti yang te1ah ka­

mi sebutkan di atas.

8. Pembahasan RUU tersebut dilakukan oleh PANSUS melalui

Rapat-rapat Kerja PANSUS, Rapat-rapat'panja, Rapat-ra-

pat Timei1, Rapat-rap~t Timus dan Rapat-rapat Tim Sin­

kronisasi serta lobby-lobby.

9. Dengan memperhatikan.jadwa1 aeara DPR-RI yang telah

ditetapkan oleh Eadan Musyawarah, yang antara lain me­

nentukan Rapat Paripurna DPR-RI Pembiearaan Tingkat

IV/Pengambilan Keputusan atas RUU tentang Per~dilan

Agama akan dilakukan pada tanggal 14 Desember 1989,

maka Pimpinan PANSUS dalam rapatnya tanggal 25 Agus­

tus 1989 menyusun Program Kerja/Raneangan Jadwal Aea­

ra Rapat-rapat PANSUS, dimana pada tangga1 28 Agustus

1989 Raneangan Program Kerja/Jadwa1 Aeara tersebut

Page 17: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

5

dibawa ke rapat konsultasi Pimpinan PANSUS dengan Pe­

merintah.

Program Kerja/Rancangan Jadwal Acara tersebut disahkan

pada Rapat Kerja Pansus dengan Pemerintah tanggal 29

Agustus 1989 sebagai Program Kerja/Jadwal Acara Rapat­

rapat PANSUS RUU tentang Peradilan Agama mu1ai tanggal

24 Agustus 1989 sampai dengan tanggal 14 Desember 1989.

Dari waktu yang disediakan tersebut, digunakan oleh

Pansus RUU tentang Peradilan Agama denganrapat-rapat

sebagai berikut:

a. Rapat

b. Rapat

c. Rapat

d. Rapat

e. Rapat

rintah

f. Rapat

Kerja Pansus dengan Pemerintah:

panja dengan Pemerintah

Timci.l dengan Pemerintah

Timmus dengan Pemerintah

Tim Sinkronisasi dengan Peme-

Fraksi-fraksi

11 kali.

10 kali.

5 kali.

5 ka1i.

4 kali.

41 kali~

Disamping itu, .juga diselingi digunakan oleh Rapat-ra­

pat Pimpinan Pansus, tugas Sekretariat, dan reses Masa

Persidangan ke-I Tahun Sidang 1989-1990 mulai tanggal

16 Oktober sampai dengan tanggal 4 Nopember 1989.

10. Setelah rnelalui pembahasan pada Rapat-rapat Fraksi,Ra­

pat-rapat Pansus, Rapat-rapat Panja, Rapat-rapat Timcil,

Rapat-rapat Timmus dan Rapat-rapat Tim Sinkronisasi ber­

sarna dengan Pemerintah yang memakan waktu 76 hari ker­

ja, maka pada Rapat Kerja Pansus bersama Pemerintah

tanggal 6 Desember 1989, Draft Akhir RUU tentang Per­

adilan Agama tersebuttelah disampaikan dan disetujui

sebagai Draft Akhir RUU tentang Per~dilan Agama hasil

kerja Pansus untuk disampaikan dan disetujui pada Pem­

bicaraan Tingkat IV Pengambilan Keputusan atas RUU ten­

tang Peradilan Agama dalam Sidang Paripurna DPR-RI yang

mu1ia hari ini, dan selanjutnya disampaikan kepada Pe­

merintah untuk disahkan menjadi Undang-undang tentang

Peradilan Agarna.

Saudara Ketua dan Sidang yang mulia,

Setelah rnenyarnpaikan secara kronologis pem,bahasan RUU

tentang Peradilan Agarna, karni akan sampaikan laporan secara

singkat jalannya pernbahasan RUD tentang Peradilan Agama da-

Page 18: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

6

lam pansus antara lain sebagai berikut:

1. Pertama~tama diberikan kesempatan kepada Fraksi-fraksi

untuk menyusun Daftar Inventarisasi Masa1ah (DIM). Da­

ri DIM tersebut terdapat 166 masalah, dengan perineian

sebagai berikut: FKP = 43 masalah, F.ABRI = 32 masalah,

FPP = 47 masalah, dan FPDI = 44 masalah.

2. Selanjutnya semua masalah tersebut dibahas dalam Rapat

Kerja Pansus dengan Pemerintah selama 7 hari berturut­

turut mulai tanggal 25 sampai dengan 2'8 September 1989

dan tanggal 2 sampai dengan 4 Oktober 1989.

Pembahasan dalam Pansus tersebut dilakukan seeara menda­

lam dengan penuh semangat kekeluargaan, kebersamaan de­

ngan dilandasi tekad ,bersama seeara musyawarah untuk men­

eapai mufakat dengan kadang-kadang dise1ingi lobby-lobby,

sehingga pembahasan dapat berjalan seeara efektif dan

produktif.

Selama pembahasan dalam Pansus tersebut, telah disepa­

kati butir masa1ah atau materi baik berupa pasal, ayat,

butir maupun judul sebagai berikut: 166 buah disetujui;

40 butir mas~lah/materi diserahkan kepada panja; Judul,

Konsideran "Menimbang" dan "Mengingat" serta Penjelasan

Umum diserahkan kepada Timeil; dan 23 butir masalah/ma­

teri diserahkan kepada TiR~US.

Pada tangga1 4 Oktober 1989' dalam Rapat Kerja Pansus de­

ngan Pemerintah, maka dibentuklah Panja, Timeil dan Tim­

mus derigan mandat penuh untuk membahas hasil kerja Pan­

sus yang diserahkan kepadanya.

Adapun susunan Anggota Panja, Timeil, dan Timmus adalah

sebagai berikut:

a. Panja.

1) Pimpinan Pansus sebagai Pimpinan panja.

2) Anggota dari Fraksi-fraksi: - F.KP 14 orang

- F.ABRI 5 orang

- F.PP 3 orang

- F.PDI 2 orang.

3) Waki1 Pemerintah.

b. Timeil.

1) K e t u a Abubakar, SH (F.PP)

2) Anggota dari Fraksi-fraksi: - F.KP

- F.ABRI

6 orang

2 orang

Page 19: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

7

3) Wakil Pernerintah.

c. Tirrunus.

1) K e t ua

2) Anggota dari Fraksi-fraksi

3) Wakil Pernerintah.

- F.PP

- F.PDI

1 orang

1 orang.

H. Barnbang Sutisna,SH ;;(F.KP).

- F.KP 9 orang

- F.ABRI 4 orang

- F.PP

- F.PDI

2 orang

2 orang.

3. Kernudian Panja rnerigadakan Rapat dengan Pernerintah untuk rnern­

bahas 40 butir rnasalah/rnateri yang telah disepakati Pansus

diserahkan kepada Panja.

Waktu yang disediakan untuk Panja sebanyak 17 hari, yaitu

15 hari untuk rnembahas 40 butir masalah/materi yang dise­

rahkan dari Pansusi 1 hari untuk menerima laporan Timcil

dan Timmus serta pernbentukan Tim Sinkronisasii dan 1 hari

untukmenerima laporan Tim Sinkronisasi dan pengesahan ha-.

sil kerja Tim Sinkronisasi sebagai Draft Akhir RUU tentang

Peradi1an Agarna yang akan disarnpaikan kepada Pansus RUU

tentang Peradilan Agarna dan pr'oses pembahasan se1anjutnya

(Pernbicaraan Tingkat IV).

Pembahasan 40 butir masalah/materi yang diserahkan Pansus

kepada Panja, di1aks~nakan berturut-turut butir demi butir

secara menda1am dengan penuh semangat kekelu.argaan, keber­

sarnaan dengan di1andasi tekad bersama untuk menyelesaikan,

dengan sikap saling memberi dan menerima dengan kadang-ka­

dang diselingi lobby-lobby untuk pendekatan yang 1ebih men­

dalam daripada materi-materi yang dibahas.

Semli1a untuk peTI]bahasan materi tersebut di atas, Panja disediakan wak-'

tu ~u1ai tangga1 9 Oktober 1989 sampai dengan tangga1 ter­

akhir 23 Nopember 1989 (15 hari). Akan tetapi berkat do­

rongan dan keinginan bersama untuk menye1esaikan dengan di-

1andasi musyawarah untuk mencapai mufakat yang tinggi, maka

akhirnya dapat dicapai kesepakatan-kesepakatan dan disele­

saikan dari se1uruh materi yang ditugaskan pansus kepada

Panja pada tangga1 13 Nopember 1989, berarti ada percepat­

an waktu sebanyak 7 hari.

Page 20: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

8

Hasil pembahasan Panja tersebut telah disampaikan pada

Rapat Ke~ja Pansus dengan Pemerintah tanggal 14 Nopem­

ber 1989. pada kesempatan Rapat Kerja Pansus tersebut,

sekaligus dilaporkan pula mengenai masih eukup waktu

yang tersisa bagi Panja, maka diminta persetujuan Pan­

sus untuk dapatnya "Konsideran Mengingat" yang menyang­

kut Pasal 27 dan 29 Undang-Undang Dasar 1945 yang telah

diserahkan kepada Timei1, dibahas oleh Panja, dimana pa­

da rapat tersebut Panstis dapat menyetujuinya.

pada tangga1 15 Nopember 1989, Panja membahas Konsideran

"Mengingat" yang menyangkut Pasa1 27 dan 29 Undang-Un­

dang Dasar 1945, dimana sete1ah diadakan pembahasan, di­

sepakati tetap seperti RUU.

4. Se1anjutnya Timei1 mengadakan rapat-rapat bersama Peme­

rintah. Sesuai dengan tugas yang diserahkan dari Pansus,

Timei1 membahas Judu1, Konsideran "Menimbang" dan "meng­

ingat" dan Penje1asan Umum.

Karena ada pereepatan waktu se1esainya pembahasan di Pan­

ja, maka Rapat-rapat Timei1 pun diajukan waktunya, yang

sedianya mu1ai tangga1 27 sampai dengan tangga1 30 Nopem­

ber 1989 dan tangga1 4 Desember 1989, menjadi mu1ai tang­

gal 20 sampai dengan tangga1 23 Nopember 1989 dan tangga1

27 Nopember 1989. Da1am Timei1 pun pembahasan di1akukan

seeara menda1am daripada materi yang diserahkan Pansus,

dan hasil kerja Timeil tersebut telah di1aporkan dan di­

terima oleh Panja pada rapatnya tanggal 28 Nopember 1989.

5 Of Bersamaan dengan waktu Rapat-rapat Timeil, Timmus pun mengadakan Rapat-rapatnya. Karena ada pereepatan waktu

selesainya pembahasan di panja, maka Rapat-rapat Timmus

pun diajukan waktunya, sedianya mulai tangga1 27 sampai

dengan tanggal 30 Nopember 1989 dan tangga1 4 Desember

1989, diajukan menjadi mu1ai tanggal 20 sampai dengan

tanggal 23 Nopember 1989 dan tanggal 27 Nopember 1989.

Timmus diserahi tugas untuk membahas butir masa1ah/mate­

ri yang dilimpahkan dari hasil kerja Pansus dan panja

yang diserahkan kepada Timmus, yang pada saat itu seba­

nyak 23 butir masalah/materi, akan tetapi kemudian da1am

Rapat-rapqt Timmus berkembang menjadi 38 butir.

Oleh Timmus, materi dibahas butir demi butir seeara men-

Page 21: T PARIPURNA DPR-RI PEMBICARAAN TINGKAT IV RUU ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028...2019/10/28  · ses penyelesaian cerai talak, gugatan cerai, dan cerai dengan

9

dalam dengan adu argumentasi antara para anggota, pimpin­

an, maupun Pemeriritah, dengan kadang-kadang diselingi lob­

by-lobby, tetapi akhirnya dengan musyawarah untuk mencapai

mufakat, Timmus dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Hasil Kerja Timmus tersebut telah dilaporkan dan diterima

pada R~pat panja tanggal 28 Nopember1989.

6. pala Rapa t panja dengan Pemerintah tanggal 28 Nopember 1989,

dibentuklah Tim Sinkronisasi yang 1.terdiri dari:

a. Pimpinan panja sebagai Pimpinan Ex-Officio

b. Anggota dari Fraksi-fraksi:

1) F.KP - Prof. H.Z. Ansori Ahmad, SH

- H.N. Ni'mat Rahmatullah

- H. Andi Mattalata,SH/Drs.H.Harun Rasyidi

- H. Syamsul Ma'arif, ~.

2) F.ABRI - D. P.; Boenardi, SH

- R.M. Purba.

3) F.PP - Sukardi Effendi, SH

- H. Koensholehoedin

4) F.PDI - Djupri, SH

- Budi Hardjono, SH.

c. Wakil Pernerintah.

Sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Panja, tugas "Tim

Sinkronisasi adalah rnensinkronkan hasil-hasil kerja Tim­

eil dan Tirnrnus, seperti antara lain sebagai berikut:

a. Penyesuaian antara Konsideran,Dikturn Pasal, Penjelasan

Urnum, dan Penjelasan Pasal-pasal.

b. Penyernpurnaan tanda baca, huruf-huruf besar dan kecil,

serta tata cara penulisan.

c. Penyeragaman istilah kata-kata yang dipakai dalam suatu

kalima t.

d. Penulisan istilah-istilah hukum dan perundang-undangano

Disamping masalah-masalahtersebut di atas, membahas juga

masalah-rnasalah yang pada RapatPanja tanggal 28 Nopember

1989 diserahkan kepada Tim Sinkronisasi Hntuk dibahas.