T INGKA T PENGE TAHUA N IBU BA LITA TE NTANG...
Transcript of T INGKA T PENGE TAHUA N IBU BA LITA TE NTANG...
T
TINGKAT
KEMBA
PR
SEKOLA
T PENGET
ANG BALI
MULY
Diajukan un
P
ROGRAM
AH TINGG
TAHUAN
ITA USIA
YO VI PR
SRAGE
KARYA
ntuk memen
Pendidikan D
Di
DEWI
NI
M STUDI D
GI ILMU
SUR
N IBU BAL
A 2-5 TAH
RINGANO
EN TAHUN
TULIS IL
nuhi salah sa
Diploma III
isusun Oleh
I WULAN S
IM : B10 07
DIPLOMA
KESEHA
RAKART
2013
LITA TEN
HUN DI PO
OM MASA
N 2013
LMIAH
atu syarat Tu
Kebidanan
:
SARI
0
A III KEB
ATAN KU
TA
NTANG T
OSYANDU
ARAN
ugas Akhir
BIDANAN
USUMA HU
0
TUMBUH
U SARI
N
USADA
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpakan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Tumbuh Kembang
Balita usia 2-5 tahun di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen”.
Karya Tulis ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai
salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis llmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III STIKes Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Erlyn Hapsari, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Bapak Sumarsono, Ama.Pd selaku kepala Desa Pringanom Masaran Sragen,
yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam melakukan
penelitian.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
v
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juli 2013
Penulis
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Dewi Wulan Sari
B10.070
TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG TUMBUH
KEMBANG BALITA USIA 2-5 TAHUN DI POSYANDU SARI
MULYO VI PRINGANOM MASARAN SRAGEN
TAHUN 2013
(xiv + 41 halaman + 18 lampiran + 4 tabel + 2 gambar)
ABSTRAK
Latar Belakang: Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling
berkaitan dan berkesinambungan dimulai sejak konsepsi hingga dewasa. Dasar
kepribadian anak terbentuk dari keluarga dan lingkungan. Pengetahuan dan
kesadaran para ibu balita serta masyarakat pada umumnya sangat perlu, dalam
melaksanakan pemantauan perkembangan dan memberikan rangsangan terhadap
perkembangan anak. Peranan keluarga terutama ibu dalam mengasuh anak
memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak, karena ibu
merupakan orang tua yang paling dekat dengan anak.
Tujuan Penelitian: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan Ibu balita tentang tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun. Tujuan
khusus untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu balita tentang tumbuh kembang
balita usia 2-5 di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen pada
tingkat baik, cukup dan kurang.
Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, lokasi dan waktu
penelitian di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen pada tanggal
18 April 2013, teknik pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah
sampel 45 responden, instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah
diuji validitas dan reliabilitasnya teknik analisa data dengan analisa univariat.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 45 Ibu balita di Posyandu Sari Mulyo
VI Pringanom Masaran Sragen diperoleh hasil yang memiliki pengetahuan
berkategori baik sebanyak 6 responden (13,3%), pengetahuan cukup sebanyak 33
responden (73,4%) dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (13,3%).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
ibu balita di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang tumbuh kembang balita yaitu sebanyak 33
responden (73,4%).
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu Balita, Tumbuh Kembang Balita
Kepustakaan : 19 literatur (2003 s/d 2012)
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Kegagalan bukan akhir dari segalanya, tetapi kegagalan adalah keberhasilan
yang datangnya terlambat.
Untuk mencapai sukses perlu perjuangan.
Allah tidak akan memberi cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas
kemampuan.
Semua usaha itu tidak ada yang sia-sia, hanya saja belum bisa kita dapatkan
yang kita inginkan dan semua pasti akan indah pada waktunya.
PERSEMBAHAN
Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan
kelancaran dalam pembuatan karya tulis ini.
Ayah dan ibunda tercinta yang selalu memberikan
doa, dukungan, kasih sayang sepanjang hidupku.
Kakakku dan adikku tersayang yang selalu
memberikan semangat serta dukungan.
Orang yang kusayang yang jauh disana terimakasih
buat dukungannya.
Sahabat-sahabatku (Lia, Iin, Astar, Ayu, Suswatun,
Anik, Tiara, Amrina dan teman seperjuangan KTI)
yang selalu menemaniku dan menyayangiku di saat
suka dan duka.
Almamaterku tercinta.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. vii
CURRICULUM VITAE ............................................................................ viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................ 1
B. Perumusan Masalah ..................................................... 3
C. Tujuan Penelitan .......................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ...................................................... 5
F. Sistemetika Penulisan .................................................. 6
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ............................................................ 8
1. Pengetahuan ............................................................ 8
2. Ibu ........................................................................... 11
3. Balita ....................................................................... 11
4. Tumbuh Kembang Balita Usia 2 – 5 Tahun ........... 13
B. Kerangka Teori ............................................................ 22
C. Kerangka Konsep ........................................................ 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................ 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................... 24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 24
D. Instrumen Penelitian .................................................... 25
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 29
F. Variabel Penelitian ...................................................... 29
G. Definisi Operasional .................................................... 30
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................ 30
I. Etika Penelitian ............................................................ 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum ........................................................ 34
B. Hasil Penelitian ............................................................ 35
C. Pembahasan ................................................................. 37
D. Keterbatasan Penelitian ............................................... 39
xi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 40
B. Saran ............................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1. Kerangka Teori .................................................................... 22
Gambar 2. 2. Kerangka Konsep ................................................................ 23
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3. 1. Kisi-kisi kuesioner tentang tumbuh kembang balita ............... 26
Tabel 3. 2. Indikator tingkat pengetahuan ibu balita tentang
tumbuh kembang balita usia 2 – 5 tahun ................................ 30
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas
Lampiran 5. Surat Balasan Permohonan Validitas
Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan Penelitian
Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian
Lampiran 8. Surat Permohonan Responden
Lampiran 9. Informend Consent
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Tabel Distribusi Frekuensi Responden
Lampiran 13. Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Hasil Data Pengetahuan Ibu Balita tentang Tumbuh
Kembang Balita Usia 2 – 5 Tahun
Lampiran 16. Perhitungan Manual
Lampiran 17. Tabel r Product Moment
Lampiran 18. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita karena
pada masa ini merupakan pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini
kemampuan berbahasa, kreatifitas, sosial, emosional, dan intelegensia
berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya
(Ronald H. S, 2011).
Salah satu cara termudah untuk memonitor kemajuan anak adalah dengan
mengamati pertumbuhannya. Faktor genetik berpengaruh dalam hal ini. Untuk
memastikan anak bertumbuh mencapai puncak potensialnya, anak
memerlukan kombinasi nutrisi yang baik, tidur yang cukup, lingkungan rumah
yang hangat dan penuh kasih sayang, serta tingkat hormon perangsang
pertumbuhan yang tepat. Kekurangan salah satu dari elemen-elemen itu
menyebabkan anak tertinggal dari proyeksi pola pertumbuhannya
(Cooper C, dkk, 2008).
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun terdapat
beberapa variasi tetapi setiap anak akan melewati suatu pola yang merupakan
tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan (IDAI, 2005).
Pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai sejak lahir hingga mencapai
dewasa. Pertumbuhan ditandai oleh perubahan ukuran badan anak, dari kecil
1
2
menjadi besar dan semakin besar secara fisik (dapat dilihat oleh indra
penglihatan). Sedangkan, perkembangan ditandai dengan kemampuan, yaitu
kemampuan terbatas pada waktu lahir seperti tersenyum, berbicara, berjalan,
berlari, belajar dan bergaul dikemudian hari (DepKes RI, 2004).
Seorang anak memiliki ciri khas yang berbeda dengan orang dewasa,
selain itu anak memerlukan perhatian khusus untuk optimalisasi tumbuh
kembang anak. Peran orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan
anak sangat diperlukan terutama pada saat mereka berada di usia balita, karena
pada saat ini anak mulai mengembangkan kemampuan dasar yang dimilikinya.
Lingkungan fisiko-bio-psiko-sosial adalah lingkungan yang mempengaruhi
tumbuh kembang seorang anak dalam menuju kedewasaan dengan kualitas
hidup yang baik, yang meliputi lingkungan fisik, biologik dan psikososial
(Hurlock, 2007).
Berdasarkan Studi Pendahuluan di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom
Masaran Sragen pada tanggal 18 September 2012, jumlah balita yang
berkunjung di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen sebanyak
45 anak. Semua balita yang berkunjung di posyandu memiliki KMS (Kartu
Menuju Sehat). Posyandu dilaksanakan 1 bulan sekali oleh bidan desa, bidan
puskesmas dan kader. Hasil wawancara dari 10 ibu yang memiliki balita, 6
orang ibu balita berpengetahuan cukup, ibu mengetahui tentang pengertian
tumbuh kembang dan dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang balita, sedangkan 4 orang ibu balita berpengetahuan kurang,
ibu hanya sebagian mengetahui pengertian tumbuh kembang balita dan
3
faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang balita. Di Posyandu
tersebut bidan juga pernah memberikan penyuluhan tentang tumbuh kembang
balita, tetapi ada beberapa ibu yang belum mengerti.
Berdasarkan uraian di atas, ibu sebagai pengasuh dan menjadi orang yang
paling dekat dengan anak harus mengetahui proses dan faktor-faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang anak terutama usia balita, maka dari itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian “Tingkat Pengetahuan Ibu Balita
tentang Tumbuh Kembang Balita Usia 2-5 tahun di Posyandu Sari Mulyo VI
Pringanom Masaran Sragen”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan Ibu balita tentang tumbuh kembang
balita usia 2-5 tahun di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran
Sragen ?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang balita
usia 2-5 tahun di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen.
4
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang
balita usia 2-5 tahun di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran
Sragen pada tingkat baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang
balita usia 2-5 tahun di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran
Sragen pada tingkat cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang
balita usia 2-5 tahun di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran
Sragen pada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan kebidanan
Menambah ilmu pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan
balita.
2. Bagi diri sendiri
Menerapkan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata
dalam melaksanakan penelitian tentang tumbuh kembang balita.
3. Bagi Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen
Sebagai evaluasi tentang tingkat pengetahuan ibu balita yang berada di
posyandu tentang tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun.
5
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tumbuh kembang balita pernah diteliti oleh :
1. Tanjung (2012), dengan judul “Tingkat Pengetahuan ibu tentang tumbuh
kembang balita di Posyandu Klengkeng 1 Asrama Polisi Manahan
Surakarta”. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Jumlah
responden dalam penelitian ini dalam kategori baik 13 orang (16.7%),
berpengatahuan cukup 51 orang (65,4%) dan kurang baik 14 orang
(17,9%).
2. Sulestari (2004), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh
Kembang Balita di Depok Sleman Yogyakarta”. Jenis penelitian ini
menggunakan accidental sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini
berjumlah 43 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner.
Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitiannya
adalah tingkat pengetahuan ibu-ibu balita tentang tumbuh kembang balita
dalam kategori baik 31 orang (62,8%), dalam kategori sedang 9 orang
(31,4%) dan kurang baik 3 orang (5,7%).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas yaitu meliputi:
tempat, waktu, jumlah responden, teknik pengambilan sampel dan hasil.
6
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB ini berisikan Perkembangan pengetahuan, pengertian Ibu,
teori tumbuh kembang balita meliputi teori tentang balita,
pengertian tumbuh kembang, faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang balita (faktor genetik, faktor lingkungan),
kebutuhan tumbuh kembang balita, kebutuhan fisik-biomedis
(Asuh), kebutuhan emosi atau kasih sayang (Asih), kebutuhan akan
stimulasi mental (Asah), ciri-ciri tumbuh kembang balita,
pertumbuhan fisik balita, perkembangan balita (anak). Kerangka
teori dan kerangka konsep.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi, dan
waktu penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan data,
teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional,
metode pengelolaan dan analisis data, etika penelitian.
7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil
penelitian dan keterbatasan penelitian.
BAB V PENUTUP
BAB ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011).
b. Tingkatan pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan yang dicakup dalam
domain kognitif mempunyai enam tingkat yaitu:
1) Tahu (Know)
Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2) Memahami (Comprehention)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat
menginterpretasikan secara benar.
8
9
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil
(sebenarnya).
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau
suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan
untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam
suatu keseluruhan yang baru.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan adalah :
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu.
10
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup.
2) Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupan keluarga.
3) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai berulang tahun. Jadi semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berfikir dan bekerja.
4) Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia
dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
perilaku orang atau kelompok.
5) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
d. Pengukuran pengetahuan
Menurut Arikunto (2010), pengukuran pengetahuan dapat
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang
isi materi yang akan diukur atau diketahui dan dapat disesuaikan
dengan tingkatan-tingkatannya.
11
Menurut Riwidikdo (2010), data dimaknai dengan parameter yang
telah ditentukan, yaitu sebagai berikut :
1) Pengetahuan baik : bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
2) Pengetahuan cukup : bila nilai mean – 1SD x mean + 1 SD
3) Pengetahuan kurang : bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
2. Ibu
Ibu adalah orang tua perempuan seorang anak, baik melalui hubungan
biologis maupun sosial. Umumnya, ibu memiliki peranan yang sangat
penting dalam membesarkan anak, dan panggilan ibu dapat diberikan
untuk perempuan yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seseorang
yang mengisi peranan ini. Ibu adalah sebutan untuk menghormati kodrat
perempuan dan sebagai satu-satunya jenis kelamin yang mampu untuk
melahirkan anak (Wikipedia Bahasa Indonesia, 2012).
3. Balita
a. Pengertian
Menurut Suyitno (2011), balita atau bawah lima tahun merupakan
salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal.
Menurut Suryono (2009), masa balita adalah masa dimana anak
mulai tumbuh kembang dengan segala sesuatu hal yang baru.
Perkembangan pola pikir anak pada saat ini harus diarahkan kepada
12
hal-hal yang baik, agar terus berkembang kearah yang baik sampai
anak dewasa nanti. Balita yang sehat alami akan selalu membuat hati
orang tua gembira, karena balita yang sehat itu akan selalu ceria dan
aktif.
b. Ciri-ciri Balita sehat
Menurut Ronald H.S (2011), ciri-ciri balita sehat adalah :
1) Lincah dan aktif
2) Antusias bermain
3) Suhu tubuh antara 36,50C-37
0C
4) Tidur lelap dalam waktu cukup
5) Bentuk kaki normal
6) BAB dan BAK lancar
7) Kulit bersih jika luka cepat sembuh
8) Rambut tidak mudah kusam dan rontok
9) Gigi cemerlang
10) Gusi merah muda dan tidak mudah berdarah
11) Kuku merah muda (tidak pucat) dan tidak rapuh
12) Makan lahap
13) Cocok dengan KMS (Kartu Menuju Sehat)
14) Harum baunya
15) Bahagia dan responsif
13
4. Tumbuh Kembang Balita Usia 2-5 tahun
a. Pengertian
Pertumbuhan (growth) adalah dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter),
umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh). Perkembangan (development) adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
proses pematangan. Pada masa ini kecepatan pertumbuhan dan
terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan
gerak halus) serta fungsi eksresi/pembuangan. Periode penting dalam
tumbuh kembang dalam masa usia ini akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada usia 2 tahun
pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak
masih berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut syaraf dan
cabangnya. Kemampuan motorik halus anak, sudah mulai meningkat
dan menjadi lebih tepat pada saat usia 5 tahun (Soetjiningsih, 2012).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang balita
Menurut Soetjiningsih (2012), secara umum terdapat dua faktor
utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang balita, yaitu :
14
1) Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbang kembang anak. Melalui instruksi genetik yang
terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan
kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Disamping itu, banyak
penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom,
seperti sindrom Down, sindrom Turner, dan lain-lain.
2) Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai
atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan ini merupakan
lingkungan “bio-psiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap
hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya. Secara garis besar
faktor lingkungan dibagi menjadi:
a) Faktor pranatal
Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih
didalam kandungan. Faktor yang mempengaruhi antara lain:
Gizi ibu pada waktu hamil, mekanis, toksin/zat kimia,
endokrin, radiasi, infeksi, stres, imunitas, anoksia embrio.
b) Faktor postnatal
Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
setelah lahir. Faktor yang mempengaruhi lingkungan postnatal
digolongkan menjadi:
15
(1) Lingkungan biologis, antara lain: Ras/suku bangsa, jenis
kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan
terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolisme dan
hormon.
(2) Faktor fisik, antara lain: cuaca/musim/keadaan geografis
suatu daerah, sanitasi, keadaan rumah dan radiasi.
(3) Faktor psikososial, antara lain: stimulasi, motivasi belajar,
ganjaran/hukum yang wajar, kelompok sebaya, stres,
sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi anak-
orang tua.
(4) Faktor keluarga dan adat istiadat, antara lain :
pekerjaan/pendapatan keluarga, pendidikan ayah/ibu,
jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga, stabilitas
rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, adat, agama,
urbanisasi dan politik.
c. Kebutuhan tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun
Menurut Ronald H.S (2011), kebutuhan dasar anak untuk tumbuh
kembang balita usia dibagi menjadi tiga yaitu :
1) Kebutuhan fisik biomedis (Asuh)
a) Pangan/gizi
b) Perawatan kesehatan dasar : imunisasi, pemberian ASI,
penimbangan yang teratur dan pengobatan.
c) Pemukiman yang layak
16
d) Kebersihan perseorangan dan sanitasi lingkungan
e) Pakaian
f) Rekreasi dan kesegaran jasmani
2) Kebutuhan emosi dan kasih sayang (Asih)
Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat
dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang
selaras, baik fisik, mental, ataupun psikososial.
3) Kebutuhan akan stimulasi mental (Asah)
Stimulasi mental mengembangkan perkembangan kecerdasan,
kemandirian, kreatifitas, agama, kepribadian, moral-etika,
produktifitas dan sebagainya.
Anak yang mendapat asuh, asih, dan asah yang memadai akan
mengalami tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi
genetik yang dimilikinya.
d. Ciri-ciri tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun
Menurut Soetjiningsih (2012), ciri-ciri tumbuh kembang balita
yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
1) Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi
sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan
dan lingkungan. Ini berarti bahwa tumbuh kembang sudah terjadi
sejak didalam kandungan dan setelah kelahiran merupakan sesuatu
17
masa dimana mulai saat itu tumbuh kembang anak dapat dengan
mudah diamati.
2) Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa
perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara
organ-organ. Pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti 4 pola,
yaitu pola umum, limfoid, neural dan reproduksi.
3) Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi
kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
Contoh, anak akan belajar duduk sebelum belajar berjalan, tetapi
umur saat anak belajar duduk/berjalan berbeda antara anak satu
dengan lainnya.
4) Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan
saraf.
Contoh, tidak ada latihan yang dapat menyebabkan anak dapat
berjalan sampai sistem saraf siap untuk itu, tetapi tidak adanya
kesempatan praktik akan menghambat kemampuan ini.
5) Aktifitas seluruh tubuh akan diganti respons individu yang khas.
Contoh, bayi akan menggerakkan seluruh tubuhnya, tangan dan
kakinya kalau melihat sesuatu yang menarik, tetapi pada anak yang
lebih besar reaksinya hanya tertawa atau meraih benda tersebut.
6) Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
Langkah pertama sebelum berjalan adalah perkembangan
menegakkan kepala.
18
7) Reflek primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan
menghilang sebelun gerakan volunter tercapai.
e. Pertumbuhan fisik balita usia 2 – 5 tahun
Menurut Soetjiningsih (2012), pertumbuhan fisik adalah hasil dari
perubahan bentuk dan fungsi dari organisme. Pertumbuhan dibagi
menjadi 2 bagian yaitu :
1) Pertumbuhan janin intrauterin
2) Pertumbuhan setelah lahir (berat badan, tinggi badan, kepala, gigi,
jaringan lemak, organ-organ tubuh).
Kecepatan pertumbuhan umur 2 tahun, kecepatan pertambahan
panjang badan kira-kira 5 cm per tahun. Rumusan panjang anak
dari usia 3 tahun sampai remaja 80 + 5 cm. Sesudah tahun pertama
kenaikan 1,5 – 2 kg atau 2 – 3 kg setiap tahun. Rumusan berat
badan 7 – 2n kg (n = tahun) berat badan umur 1 tahun adalah 3
kali berat badan lahir 2,5 tahun adalah 4 kali berat badan lahir dan
5 tahun adalah 2 kali berat badan umur 1 tahun (Wahidayat, 2003).
f. Perkembangan anak
1) Menurut Soetjiningsih (2012), melalui DDST (Denver
Developmental Screening Test) mengemukakan 4 parameter
perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan balita
yaitu :
19
a) Personal social (kepribadian/tingkah laku sosial). Aspek yang
berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, bermain
bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan
lain di luar rumah.
b) Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil,
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Misalnya,
kemampuan untuk menggambar, memegang sesuatu benda,
dan lain-lain.
c) Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,
mengikuti perintah dan berbicara spontan. Misalnya,
mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata
yang ditujukan kepadanya.
d) Gross motor (perkembangan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Misalnya, melompat dan menari.
Perkembangan balita dibagi menjadi 7 aspek perkembangan,
seperti pada buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan
Balita) yaitu :
20
(1) Tingkah laku sosial
(2) Menolong diri sendiri
(3) Intelektual
(4) Gerakan motorik halus
(5) Komonikasi pasif
(6) Komonikasi aktif
(7) Gerakan motorik kasar
2) Tahapan perkembangan 2-5 tahun
Menurut Soetjiningsih (2012), tahapan perkembangan mental,
gerakan-gerakan kasar & halus, emosi, sosial, perilaku, bicara
meliputi:
a) Usia 2-3 tahun
Motorik halus
(1) Membuat jembatan dengan 3 kotak
(2) Menggambar lingkaran
Motorik kasar
(1) Belajar meloncat, memanjat melompat dengan satu kaki
(2) Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya
lingkungan lain diluar keluarganya
Bahasa
(1) Mampu menyusun kalimat
(2) Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-
kata yang ditujukan kepadanya
21
b) Usia 3-4 tahun
Motorik halus
(1) Menggambar garis silang
(2) Mengenal 2 atau 3 warna
Motorik kasar
(1) Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
(2) Bermain dengan anak lain
(3) Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana
Bahasa
(1) Banyak bertanya
(2) Bicara dengan baik
(3) Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
c) Usia 4-5 tahun
Motorik halus
(1) Menggambar segiempat dan segitiga
(2) Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan
Motorik kasar
(1) Melompat dan menari
(2) Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa
Bahasa
(1) Minat kepada kata baru dan artinya
(2) Pandai bicara
(3) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
22
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1. Kerangka Teori
Sumber: Notoatmodjo (2011) dan Soetjiningsih (2012)
Pengetahuan
Faktor yang mempengaruhi
Pengetahuan:
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Lingkungan
5. Sosial budaya
1. Pengertian tumbuh kembang
balita
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang balita
3. Ciri-ciri tumbuh kembang balita
4. Pertumbuhan fisik
5. Perkembangan
Ibu Balita Tumbuh kembang
balita usia 2-5 tahun
23
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian
Tingkat
pengetahuan ibu
balita tentang
tumbuh kembang
balita usia 2-5 tahun
Baik
Cukup
Kurang
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Lingkungan
5. Sosial budaya
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Menurut
Hidayat (2007), deskriptif kuantitatif adalah suatu penelitian yang bertujuan
menggambarkan suatu fenomena dengan bentuk angka-angka. Penelitian ini
menggambarkan pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang balita usia
2-5 tahun.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian
(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan di Posyandu Sari Mulyo VI
Pringanom Masaran Sragen.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk
pelaksanaan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan pada
tanggal 18 April 2013.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010).
Dalam penelitian ini populasinya adalah semua ibu yang mempunyai
24
25
balita usia 2-5 tahun yang tercatat di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom
Masaran Sragen jumlah 45 orang.
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang mewakili suatu populasi
(Arikunto, 2010). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
total sampling. Menurut Hidayat (2007), total sampling adalah teknik
pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Menurut Arikunto (2006), jika populasi kurang dari 100 lebih baik
diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10%-15%
atau 20%-25% atau lebih.
Kriteria pengambilan sampel yaitu :
a. Ibu yang memiliki balita usia 2-5 tahun.
b. Ibu balita yang tercatat di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom
Masaran Sragen.
Jadi, sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 45 responden.
D. Instrumen Penelitian
Alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur tingkat
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Menurut Arikunto (2010), kuesioner adalah sejumlah pernyataan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui dan sudah
disediakan jawabannya.
26
Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup. Menurut
Arikunto (2010), kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawabannya. Responden
diminta untuk memilih salah satu jawaban “Benar” atau “Salah” atas
pernyataan tentang tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun. Dalam penelitian
ini ada dua pernyataan yaitu pernyataan favorable (positif) dan pernyataan
unfavorable (negatif). Adapun kriteria penskoran pada pernyataan favorable
adalah skor 1 jika jawaban benar dan skor 0 jika jawaban salah. Sedangkan
penskoran pada pernyataan unfavorable adalah skor 0 jika jawaban benar dan
skor 1 jika jawaban salah. Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen,
maka diperlukan kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Kuesioner tentang Tumbuh Kembang Balita
Variabel Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah
Item
Tingkat
pengetahuan
ibu balita
tentang
tumbuh
kembang
balitausia 2 –
5 tahun
1. Pengertian
tumbuh
kembang balita
2. Faktor yang
mempengaruhi
tumbuh
kembang balita
3. Kebutuhan
tumbuh
kembang balita
4. Ciri-ciri tumbuh
kembang balita
5. Pertumbuhan
fisik
6. Perkembangan
anak
1, 2
3, 5, 7
8, 10, 12
14, 17, 18,
19
20, 21
22, 23, 25,
27
-
4, 6
9, 11, 13
15, 16
-
24, 26
Total
2
5
6
6
2
6
27
27
Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita gunakan sebagai alat ukur
yang sahih atau tidak, maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap karakteristiknya
sama yaitu di Posyandu Sari Mulyo VII Pringanom Masaran Sragen dengan
jumlah responden 30 orang. Menurut Mahfoedz (2007), alasan jumlah
responden 30 orang adalah karena kaidah umum penelitian agar diperoleh
distribusi nilai hasil penelitian mendekati kurva normal.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak
diukur. Untuk mengetahui validitas item digunakan rumus Pearson
Product Moment. Dengan menggunakan perhitungan komputer dengan
SPSS. Suatu item dikatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel
(Riwidikdo, 2010). Rumus Pearson Product Moment adalah sebagai
berikut:
rxy² ² ²
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi
x : Skor item atau pertanyaan
y : Skor total (item)
N : Jumlah responden
28
Setelah diperoleh nilai rxy, kemudian hasilnya dikonsultasikan dengan
harga kritik product moment, jika rhitung> rtabel (0,361) maka dikatakan butir
soal itu valid dan jika rhitung< rtabel (0,361) dikatakan butir soal tidak valid.
Berdasarkan hasil uji validitas, terdapat 27 butir soal yang valid dan 3
butir soal yang tidak valid yaitu 3, 23, 27 untuk selanjutnya pernyataan
yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian. Jadi, jumlah soal yang
digunakan dalam penelitian adalah 27 butir soal.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010).
Untuk menguji reliabilitas pada instrumen ini menggunakan Alpha
Cronbach, dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.
Menurut Riwidikdo (2010), suatu item dikatakan reliabel bila nilai Alpha
Crobanch (0,826) >rkriteria (0, 75). Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai
berikut :
r11 = ²
²
Keterangan:
r11 : Reabilitas instrumen
k : Jumlah butir pertanyaan atau banyaknya soal
b² : Jumlah varian butir
t² : Jumlah varian total
29
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mengumpulkan data
dalam penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer
dan data sekunder. Menurut Hidayat (2007) :
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
dan diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui
pengisian kuesioner oleh responden.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
obyek penelitian, peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara baik secara komersial
ataupun non komersial. Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari
data yang dimiliki bidan desa mengenai berapa jumlah ibu yang memiliki
balita usia 2-5 tahun yang berkunjung ke Posyandu Sari Mulyo VI
Pringanom Masaran Sragen.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok
lain (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel
tunggal yaitu pengetahuan Ibu Balita tentang tumbuh kembang Balita usia 2-5
tahun.
30
G. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek
atau fenomena (Hidayat, 2007).
Tabel 3.2
Indikator Tingkat Pengetahuan Ibu Balita tentang Tumbuh Kembang
Balita
No Variabel Indikator Alat Ukur Skala
Ukur
Hasil Ukur
1 Pengetahuan
ibu balita
tentang
tumbuh
kembang
balita usia
2-5 tahun
Kemampuan
responden untuk
menjawab
kuesioner tentang
tumbuh kembang
balita usia 2-5
tahun
Kuesioner
Ordinal a. Baik: bila nilai
responden
(x) > mean + 1 SD
b. Cukup: bila nilai
mean – 1 SD x
mean + 1 SD
c. Kurang: bila nilai
responden (x) <
mean – 1 SD
(Riwidikdo, 2010)
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Metode Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data kemudian
dilakukan pengolahan data. Hal ini disesuaikan dengan tujuan yang akan
dicapai dalam penelitian ini. Menurut Notoatmodjo (2010), langkah-
langkah yang harus dilakukan ialah sebagai berikut:
31
a. Editing (Penyuntingan Data)
Editing ialah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan atau
setelah data terkumpul.
b. Coding (Membuat Lembaran atau Kartu Kode)
Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap
data yang terdiri atas beberapa kategori. Lembaran atau kartu kode
berisi nomor responden dan nomor-nomor pertanyaan.
c. Data Entry (Memasukkan Data)
Data entry adalah mengisi kolom-kolom lembar kode atau kartu
kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.
d. Tabulasi
Tabulasi adalah membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan
penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.
2. Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu
menganalisis terhadap variabel dari hasil tiap penelitian untuk
menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2010). Pengambilan kesimpulan diambil dari prosentase
angka hasil pengumpulan data yang dinilaikan.
32
Menurut Riwidikdo (2010), data dimaknai dengan parameter yang
telah ditentukan, yaitu sebagai berikut :
a. Pengetahuan baik : bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
b. Pengetahuan cukup : bila nilai mean – 1 SD x mean + 1 SD
c. Pengetahuan kurang : bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung mean (x) adalah
sebagai berikut:
X =
Keterangan:
X : mean atau nilai rata-rata
n : jumlah sampel
xi : besaran atau nilai dari data
Sedangkan menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung
simpangan baku (SD) adalah sebagai berikut:
sd=
Keterangan:
sd : simpangan baku
xi : besaran atau nilai dari data
n : jumlah sampel
33
Sedangkan rumus prosentase untuk jumlah ibu yang mengetahui
tumbuh kembang balita usia 2–5 tahun, berdasarkan tingkat
pengetahuannya (Riwidikdo, 2010) adalah sebagai berikut :
Jumlah ibu menurut tingkat pengetahuan
Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%
Jumlah responden
I. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian pada responden peneliti harus
memperlihatkan etika penelitian. Menurut Hidayat (2007), etika dalam
penelitian yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Informend Consent (Lembar Persetujuan)
Informend Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan
sebelum penelitian dilakukan. Tujuan dari informend consent adalah agar
subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.
Jika subyek bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan.
Jika subyek tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien
dan tidak boleh memaksa.
2. Anonimity (Tanpa Nama)
Anonimity adalah tidak mencantumkan nama responden pada lembar
kuesioner dan hanya menuliskan kode pada lembar kuesioner.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Confidentiality adalah memberikan jaminan kerahasiaan informasi
yang diberikan oleh responden.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum
Lokasi penelitian ini adalah Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran
Sragen RT 16 Kelurahan Pringanom Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen.
Batas wilayah tersebut adalah sebelah utara berbatasan dengan desa Jetak,
sebelah selatan berbatasan dengan desa Pakis, sebelah barat berbatasan dengan
desa Bakung, dan sebelah timur berbatasan desa Pandak.
Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen memiliki tenaga
kesehatan yang terdiri dari 1 bidan desa dan 4 kader terlatih. Sarana dan
prasarana di Posyandu ini terdiri dari meja pendaftaran, penimbangan balita,
pencatatan, pengisian KMS, penyuluhan perorangan, penyuluhan tambahan
makanan.
Pelayanan yang diberikan Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran
Sragen yaitu ibu hamil, kesehatan balita dan anak, gizi balita, dan imunisasi
balita. Jadwal posyandu dilakukan sebulan sekali yaitu setiap tanggal 18.
34
35
B. Hasil penelitian
Setelah dilakukan analisis data terhadap tingkat pengetahuan ibu
balita tentang tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun dengan jumlah
sampel 27 responden, mendapatkan hasil :
Std. Deviasi = 1
2
2
n
n
xixi
= 145
45
87235620054
= 145
1938620054
= 44
668
= 2,15
= 3,9
Mean = n
x
= 45
934
= 20,8
36
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui nilai Mean dan Standar
Deviasi seperti pada tabel berikut ini:
Tabel. 4.1. Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat Pengetahuan Ibu
balita tentang tumbuh
kembang balita usia 2-5 tahun
20,8 3,9
Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi dapat dikategorikan 3
tingkat pengetahuan yaitu:
a. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
(x) > 20,8 + 1 . 3,9
x > 24,7
Jadi pengetahuan baik jika nilai responden = > 24,7
b. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x mean + 1 SD
20,8 – 1. 3,9 x 20,8 + 1. 3,9
16,9 x 24,7
Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 16,9 x 24,7
c. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean -1 SD
(x) < 20,8 – 1 . 3,9
x < 16,9
Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 16,9
37
Tabel. 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu balita Tentang
Tumbuh Kembang Balita Usia 2-5 tahun di Posyandu Sari Mulyo VI
Pringanom Masaran Sragen
No. Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)
1.
2.
3.
Baik
Cukup
Kurang
6
33
6
13,3%
73,4%
13,3%
Total 45 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan ibu balita tentang
tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun di Posyandu Sari Mulyo VI
Pringanom Masaran Sragen pada kategori pengetahuan baik sebanyak 6
responden (13,3%), pengetahuan cukup sebanyak 33 responden (73,4%)
dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (13,3% ). Jadi tingkat
pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun di
Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen dapat dikategorikan
dalam pengetahuan cukup yaitu sebanyak 33 responden (73,4%).
C. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan Tingkat Pengetahuan Ibu balita tentang
tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom
Masaran Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 6 responden
(13,3%), pengetahuan cukup sebanyak 33 responden (73,4%) dan pengetahuan
kurang sebanyak 6 responden (13,3%). Jadi tingkat pengetahuan ibu balita
tentang tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun di Posyandu Sari Mulyo VI
38
Pringanom Masaran Sragen dapat dikategorikan dalam pengetahuan cukup
yaitu sebanyak 33 responden (73,4%).
Menurut Notoadmodjo (2011), Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini
terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat
pengetahuan ibu balita adalah cukup, hal ini dikarenakan sebagian besar ibu
balita kurang mengetahui tentang pengertian, perkembangan dan pertumbuhan
tumbuh kembang balita dari kuesioner yang telah diberikan. Pertumbuhan
(growth) adalah dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Perkembangan (development)
adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
proses pematangan (Soetjiningsih, 2012).
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Tanjung (2012), dengan
judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Balita tentang Tumbuh Kembang Balita Usia
2-5 tahun di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen” hasil
penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan ibu balita tentang tumbuh
kembang balita di Posyandu Klengkeng I Asrama Polisi Manahan Surakarta
39
dikategorikan cukup yaitu 51 responden (65,4%). Menurut Notoatmodjo
(2011), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah tingkat
pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan dan sosial budaya.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu
balita tentang tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun pada kategori cukup,
yaitu sebanyak 33 responden (73,4%), hal ini terjadi karena kemungkinan
pengetahuan responden dipengaruhi oleh informasi dan hubungan sosial
masyarakat.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala Penelitian
Tidak bisa mengumpulkan responden dalam waktu yang singkat, hal
ini dikarenakan sebagian responden dalam mengisi kuesioner kurang fokus
dan membutuhkan waktu yang agak lama.
2. Kelemahan/ Keterbatasan
a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu balita tentang tumbuh
kembang balita usia 2-5 tahun.
b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan
jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara
mendalam.
40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang balita usia 2-5
tahun di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen dalam
kategori baik sebanyak 6 responden (13,3%).
2. Tingkat pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang balita usia 2-5
tahun di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen dalam
kategori cukup sebanyak 33 responden (73,4%).
3. Tingkat pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang balita usia 2-5
tahun di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen dalam
kategori kurang sebanyak 6 responden (13,3%).
B. Saran
1. Bagi posyandu
a. Bidan
Dapat memberikan informasi-informasi baru melalui pelatihan,
penyuluhan, dan konseling kepada ibu-ibu yang memiliki balita.
Khususnya pengetahuan tentang tumbuh kembang balita usia 2-5
tahun.
40
41
b. Kader
Dapat memberikan informasi-informasi baru melalui penyuluhan dan
konseling kepada ibu-ibu yang memiliki balita sehingga menambah
pengetahuan dan wawasan khususnya tentang tumbuh kembang balita
usia 2-5 tahun.
2. Responden
Diharapkan responden ikut aktif dalam kegiatan penyuluhan-penyuluhan
yang diadakan oleh bidan setempat atau kader posyandu khususnya
pengetahuan tentang tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun.
3. Peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan variabel
penelitian dan menggunakan kuesioner terbuka sehingga dapat diperoleh
hasil yang lebih baik tentang tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
–––––––––––––. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Cooper C, dkk. 2008. Ensiklopedia Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Depkes. RI. 2004. Asuhan Kesehatan Anak dalam konteks keluarga. Jakarta:
Direktorat Bin. Kes. Ga.
Hidayat. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Hurlock. 2007. Peranan Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak. Available at:
www.hurlock.com/peranan-orangtua-terhadap-perkembangan-anak.htm
Diakses tanggal 2 November 2012.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2005. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Edisi
pertama. Jakarta: Sagung Seto.
Mahfoedz, I. 2007. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan Keperawatan dan
Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya
Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
____________. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta.
Riwidikdo, H. 2009. Statistika Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia. Press.
__________. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Pustaka
Rihama.
Ronald, H. S. 2011. Pedoman Perawatan Balita/Tim Kesehatan Masyarakat
Mandiri. Bandung: Nuansa Aulia.
Soetjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Kedokteran EGC.
Sulestari. 2004. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Balita di
Depok Sleman Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah.
Suyanto. 2008. Riset Kebidanan. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Tanjung. 2012. Tingkat Pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita di
Posyandu Klengkeng 1 Asrama Polisi Manahan Surakarta. STIKes
Kusuma Husada Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.
Wahidayat. 2003. Buku Kuliah I Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2012. Pengertian Ibu. Available at:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/ibu. Diakses tanggal 5 November 2012.