SYIRIK.docx

18
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu al-jahlu (kebodohan), dhai‟ful iiman (lemahnya iman), dan taqliid (ikut-ikutan secara membabi-buta). Al-jahlu sebab pertama perbuatan syirik. Karenanya masyarakat sebelum datangnya Islam disebut dengan masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dalam kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cendrung berbuat syirik. Karenanya semakin jahiliyah suatu kaum, bisa dipastikan kecenderungan berbuat syirik semakin kuat. Penyebab kedua perbuatan syirik adalah dhai‟ful iimaan (lemahnya iman). Seorang yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang. Ketika seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar karena ingin segera kaya, datang ke kuburan para wali untuk

Transcript of SYIRIK.docx

Page 1: SYIRIK.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu al-

jahlu (kebodohan), dhai‟ful iiman (lemahnya iman), dan taqliid (ikut-

ikutan secara membabi-buta).

Al-jahlu sebab pertama perbuatan syirik. Karenanya masyarakat

sebelum datangnya Islam disebut dengan masyarakat jahiliyah.

Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah.

Dalam kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang

cendrung berbuat syirik. Karenanya semakin jahiliyah suatu kaum,

bisa dipastikan kecenderungan berbuat syirik semakin kuat.

Penyebab kedua perbuatan syirik adalah dhai‟ful iimaan

(lemahnya iman). Seorang yang imannya lemah cenderung berbuat

maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya rasa

takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk

menguasai diri seseorang. Ketika seseorang dibimbing oleh hawa

nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh ke dalam perbuatan-

perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar karena

ingin segera kaya, datang ke kuburan para wali untuk minta

pertolongan agar ia dipilih jadi presiden, atau selalu merujuk

kepada para dukun untuk suapaya penampilannya tetap memikat

hati orang banyak.

Taqliid sebab yang ketiga. Al-Qur’an selalu menggambarkan

bahwa orang-orang yang menyekutukan Allah selalu memberi

alasan mereka melakukan itu karena mengikuti jejak nenek moyang

mereka.

Allah berfirman,“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji,

mereka berkata, „Kami mendapati nenek moyang kami

Page 2: SYIRIK.docx

mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami

mengerjakannya.‟ Katakanlah, „Sesungguhnya Allah tidak

menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.‟ Mengapa kamu

mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?”

(QS. Al-A’raf: 28).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian syirik dalam Islam, dan bagaimana hukum syirik

tersebut ?

2. Apa saja jenis-jenis syirik?

3. Apa contoh perilaku orang yang berbuat syirik?

4. Apa akibat perbuatan syirik?

5. Apa hikmah menghindari perbuatan syirik?

C. TUJUAN

1. Dapat mengetahui pengertian syirik dalam agama islam, serta

dapat mengetahui hukum siyrik.

2. Dapat mengetahui jenis-jenis syirik.

3. Dapat mengetahui contoh perilaku orang yang berbuat syirik.

4. Dapat mengetahui akibat perbuatan syirik.

5. Dapat mengetahui hikmah menghindari perbuatan syirik.

Page 3: SYIRIK.docx

BAB II

ISI

A. PENGERTIAN SYIRIK

Syirik secara bahasa berasal dari bahasa arab asyraka-

yusyriku-syirkan wa syirkatan . Syirik dari segi bahasa artinya

mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang

mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang

melakukan syirik disebut musyrik. Allah mengampuni semua dosa

yang dilakukan hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman

Allah SWT :

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,

dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi

siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan

Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-

Nisaa’: 48)

Hukum Syirik

Firman Allah Subhanahu wata’ala :

“... Demi Allah, sesungguhnya orang-orang Yahudi itu telah

meyakini bahwa barang siapa yang menukar (kitab Allah) dengan

sihir itu, maka tidak akan mendapatkan bagian (keuntungan) di

akhirat” (QS. Al Baqarah, 102).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu bahwa

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

Page 4: SYIRIK.docx

“Jauhilah tujuh perkara yang membawa kehancuran !, para sahabat

bertanya : “Apakah ketujuh perkara itu ya Rasulullah ?”, beliau

menjawab :” yaitu syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang

diharamkan Allah kecuali dengan sebab yang dibenarkan oleh

agama, makan riba, makan harta anak yatim, membelot dari

peperangan, menuduh zina terhadap wanita yang terjaga dirinya

dari perbuatan dosa dan tidak memikirkan untuk melakukan dosa,

dan beriman kepada Allah” (HR. Bukhori dan Muslim).

B. MACAM-MACAM SYIRIK

Dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya, syirik dapat dibagi

menjadi dua yaitu:

1. Syirik Akbar (Syirik Besar)

Syirik akbar merupakan syirik yang tidak akan mendapat

ampunan Allah. Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari

agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia

meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya. Syirik akbar

dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu Zahirun Jali (tampak nyata),

yakni perbuatan kepada tuhan-tuhan selain Allah atau baik tuhan

yang berbentuk berhala, binatang, bulan, matahari, batu, gunung,

pohon besar, sapi, ular, manusia dan sebagainya. Demikian pula

menyembah makhluk-makhluk ghaib seperti setan, jin dan malaikat.

Yang kedua yaitu syirik akbar Bathinun Khafi (tersembunyi) seperti

meminta pertolongan kepada orang yang telah meninggal. Setiap

orang yang menaati makhluk lain serta mengikuti selain dari apa

yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya, berarti telah

terjerumus kedalam lembah kemusyrikan.

Syirik besar juga terbagi menjadi:

a) Syirik Do’a, yaitu di samping dia berdo’a kepada Allah Subhanahu

wa Ta’ala, ia juga berdo’a kepada selainNya.

Page 5: SYIRIK.docx

b) Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu

ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala

c) Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal

maksiyat kepada Allah.

d) Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah

dengan Allah dalam hal kecintaan.

Firman Allah SWT:

Artinya: “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang

tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya

perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.

Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya

agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka,

sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.

2. Syirik Asghar (Syirik Kecil)

Syirik asghar termasuk perbuatan dosa besar, akan tetapi masih

ada peluang diampuni Allah jika pelakunya segera bertobat.

Seorang pelaku syirik asghar dikhawatirkan akan meninggal dunia

dalam keadaan kufur jika ia tidak segera bertaubat.

Contoh-contoh perbuatan syirik asghar antara lain:

a) Bersumpah dengan nama selain Allah

Sabda rasulullah SAW :

Artinya: “Dan barang siapa yang bersumpah dengan

selain nama Allah, maka dia telah kufur.

b) Memakai azimat

Page 6: SYIRIK.docx

Memakai azimat termasuk perbuatan syirik karena

mengandung unsur meminta atau mengharapkan sesuatu

kepada kekuatan lain selain Allah.

Sabda rasulullah SAW :

Artinya: “Barangsiapa menggantungkan azimat, maka dia

telah berbuat syirik”. (HR. Ahmad).

c) Mantera

Mantera yaitu mengucapkan kata-kata atau gumam-

gumam yang dilakukan oleh orang jahiliyah dengan

keyakinan, bahwa kata-kata atau gumam-gumam itu dapat

menolak kejahatan atau bala dengan bantuan jin.

Sabda rasulullah SAW:

Artinya: ”Sesungguhnya mantera, azimat dan guna-guna

itu adalah perbuatan syirik” . (HR. Ibnu Hibban).

d) Sihir

Sihir termasuk perbuatan syirik karena perbuatan

tersebut dapat menipu atau mengelabui orang dengan

bantuan jin atau setan. Dan dalam sebuah hadits disebutkan:

Artinya: “Barangsiapa yang membuat suatu simpul

kemudian dia meniupinya, maka sungguh ia telah menyihir.

Barangsiapa menyihir, sungguh ia telah berbuat syirik”. (HR.

Nasa’i).

e) Peramalan

Yang dimaksud peramalan ialah menentukan dan

memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib pada masa-

masa yang akan datang baik itu dilakukannya dengan ilmu

perbintangan, dengan membaca garis-garis tangan, dengan

bantuan jin dan sebagainya. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Barangsiapa yang mempelajari salah sat ilmu

perbintangan, maka ia telah mempelajari sihir”. (HR. Abu

Daud). Yamg dimaksud ilmu perbintangan dalam hadits ini

Page 7: SYIRIK.docx

bukanlah ilmu perbintangan yang mempelajari tentang planet

yang dalam ilmu pengetahuan disebut astronomi.

f) Dukun dan tenung

Dukun ialah orang yang dapat memberitahukan tentang

hal-hal yang ghaib pada masa datang, atau memberitahukan

apa yang tersirat dalam naluri manusia. Adapun tukang

tenung adalah nama lain dari peramal atau dukun, atau

orang-orang yang mengaku bahwa dirinya dapat mengetahui

dan melakukan hal-hal yang ghaib, baik dengan bantuan jin

atau setan, ataupun dengan membaca garis tangan. Dalam

sebuah hadits diterangkan:

Artinya: “Dari Wailah bin Asqa‟i ra berkata: aku

mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa datang

kepada tukang tenung lalu menanyakan tentang sesuatu,

maka terhalanglah tobatnya selama empat puluh hari. Dan

bila mempercayai perkataan tukang tenung itu, maka kafirlah

ia”. (HR. Thabrani).

g) Bernazar kepada selain Allah

Dalam masyarakat masih dijumpai seseorang bernazar

kepada selain Allah. Misalnya seseorang bernazar, “Jika aku

sembuh dari penyakit aku akan mengadakan sesajian ke

makam wali”. Perbuatan seperti itu adalah perbuatan yang

sesat.

Firman Allah SWT:

Artinya: “Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang

kamu nazarkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.

Page 8: SYIRIK.docx

Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang

penolongpun baginya”. (QS. Al-Baqarah: 270).

h) Riya

Riya adalah beramal bukan karena Allah, melainkan

karena ingin dipuji atau dilihat orang. Riya termasuk

syirik,sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Artinya: “Sesuatu yang amat aku takuti yang akan

menimpa kamu ialah syirik kecil. Nabi ditanya tentang hal ini,

maka beliau menjawab, ialah Riya”. (HR. Ahmad).

C. CONTOH PERILAKU ORANG YANG BERBUAT SYIRIK

Pada masa pemerintahan Fir’aun, dari kaum Fir’aun kita dapat

menarik pelajaran bahwa yang disebut syirik bukan hanya sikap

seseorang yang mengagung-agungkan sesuatu dari kalangan

sesama makhluk, termasuk sesama manusia (kultus), tetapi syirik

juga meliputi sikap mengagung-agungkan diri sendiri kemudian

menindas harkat dan martabat sesama manusia, seperti tingkah

diktator dan tiran.

Sebagaimana firman Allah SWT:

Artinya: “Dan ini sama sekali tidak dalam „kegagalan‟ atau

„keperkasaan‟, melainkan justru dalam kehinaan yang lebih

mendasar, karena dia diperhamba oleh nefsunya sendiri untuk

berkuasa dan menguasai orang lain. Inilah keadaan Fir‟aun yang

kemudian mengalami hukum Tuhan yang tragis dan dramatis, dan

dia baru insyaf setelah malapetaka menimpa, namun sudah

terlambat.” (QS. Yunus: 90).

D. AKIBAT DARI PERBUATAN SYIRIK

Adapun akibat negatif yang ditimbulkan dari syirik, antara lain:

1. Sulit menerima kebenaran. Firman Allah SWT:

Page 9: SYIRIK.docx

“Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka,

penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat

adzab yang berat.” (QS. Al-Baqarah: 7).

Hati orang-orang syirik tertutup untuk menerima kebenaran baik

yang datangnya dari Allah dan Rasul-Nya. Menurut Ibnu Jarir,

ketertutupan hati orang syirik itu lantaran dari sifat kesombongan dan

penentangannya terhadap kebenaran yang disampaikan kepadanya.

Orang-orang syirik yang mendustakan ayat-ayat Allah dideri peringatan

atau tudak sama saja bagi mereka, karena hati mereka buta.

2. Munculnya perasaan bimbang dan ragu. Firman Allah SWT:

Artinya : “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah

penyakitnya itu, dan mereka mendapat adzab yang pedih, karena

mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 10).

Menurut pendapat Ibnu Abbas, penyakit hati orang syirik adalah

perasaan bimbang dan ragu (syak), kegoncangan batin seperti inilah

yang menjadikan mereka merasa gelisah. Hatinya tidak pernah tenang,

merasa tidak puas dengan harta, jabatan yang mereka miliki.

3. Hanya akan memperoleh kesenangan sementara.

Kesenangan hidup di dunia yang diperoleh orang-orang musyrik

sifatnya sementara, di akhirat kelah akan mendapatkan siksa yang

pedih. Meskipun ketika hidup di dunia mereka dalam keadaan miskin

dan sengsara, lebih-lebih jika mereka kaya, bagi mereka hal itu tetap

Page 10: SYIRIK.docx

merupakan keuntungan dan kesenangan karena mereka mengikuti

hawa nafsunya.

4. Amalan dan harta yang yang dinafkahkan sia-sia.

Amalan yang dinafkahkan orang-orang musyrik adalah sia-sia (tidak

diberi pahala oleh Allah), apa yang dimilikinya tidak akan dapat

digunakan untuk menebus siksa di akhirat kelak, sebagaimana firman

Allah SWT:

Artinya : “Perumpaan harta yang mereka infakkan di dalam

kehidupan dunia ini, ibarat angin yang mengandung hawa sangat

dingin yang menimpa tanaman (milik) suatu kaum yang menzalimi diri

sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menzalimi mereka, tetapi

mereka yang menzalimi diri sendiri.” (QS. Ali Imran: 117).

5. Orang musyrik dinilai sebagai makhluk terburuk.

Allah menilai orang-orang musyrik dengan penilaian yang sangat

rendah. Orang-orang musyrik itu seperti binatang ternak, bahkan

mereka lebih rendah dan sesat daripada binatang.

6. Menjadi musuh Allah.

Perbuatan musyrik menyebabkan murka Allah SWT, sebagaimana

firman Allah:

Page 11: SYIRIK.docx

Artinya: “Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-

malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya

Allah adalah musuh orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 98).

7. Dijanjikan mendapat siksa neraka.

Allah menerangkan dalam firman-Nya:

Artinya : “Pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula

wajah yang hitam muram. Adapun orang-orang yang berwajah hitan

muram (kepada mereka dikatakan), mengapa kamu syirik setelah

beriman? Karena itu rasakanlah adzab disebabkan kekafiranmu itu.”

(QS. Ali Imran: 106).

E. HIKMAH MENGHINDARI PERBUATAN SYIRIK

Seseorang yang dapat membebaskan dirinya dari perbuatan syirik

memiliki pengaruh dalam kehidupan manusia secara nyata, antara

lain :

1. Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia.

2. Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaan.

3. Membuat manusia menjadi suci dan benar.

4. Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal, tidak

mempunyai hubungan khusus dengan siapapun atau apapun

yang menyebabkan rusaknya iman.

5. Tidak mudah putua asa dengan keadaan yang dihadapi.

6. Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia. Dalam

hubungan ini ada dua hal yang membuat manusia menjadi

pengecut, yaitu takut mati, dan pemikiran yang menyatakan

bahwa ada orang lain selain Allah yang dapat mencabut

nyawanya.

7. Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan, menghalau

rasa cemburu, dengki, dan iri hati.

Page 12: SYIRIK.docx

8. Menjadi taat dan patuh kepada hukum-hukum Allah.

Page 13: SYIRIK.docx

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai

kekuatan tertentu atau juga mempercayai hal-hal selain Allah Swt. Orang

yang mempercayai hal tersebut dinamakan Musyrik. Sedangkan orang

musyrik itu adalah orang yang mempersekutukan.

Pengertian Musyrik menurut istilah yaitu orang yang menyembah

dan mengakui adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu

dengan Allah, baik Zat, Sifat, ataupun perbuatan-Nya.

Sikap syirik dapat merusak, bahkan dapat menggugurkan aqidah

Islam. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati jangan sampai gerak hati,

ucapan, dan perbuatan kita terbawa kedalam kemusyrikan. Sebab ada

syirik kecil dan syirik besar. Syirik kecil dapat berubah menjadi syirik

besar.

Page 14: SYIRIK.docx

DAFTAR PUSTAKA

Subhani, Ja’far. 1996. Tauhid Dan Syirik. Bandung: Mizan.

http://materidakwah-online.blogspot.com/2012/03/hukum-syirik.html

(Diunduh tanggal 01 maret 2013, pukul 13.16)

Wahhab, Muhammad Bin Abdul. 2000. Tegakkan Tauhid Tumbangkan

Syirik. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Tim Penyusun. 2008. Akidah Akhlak al-Hikmah. Surabaya: Akik Pusaka.