31untb.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/7.-ANALISIS-KEAUSAN-AGREGAT...memenuhi syarat pengujian,...

3
ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|31 http://www.untb.ac.id/Maret-2019/ Volume 5, No.1, Maret-2019 ANALISIS KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES (Material Batuan di Tiga Kabupaten Pulau Lombok) Oleh : I Gede Utama Hadi Sutrisna Dosen Fakultas Teknik Sipil Universitas Nusa Tenggara Barat Abstrak: Pembangunan infrastruktur seiring waktu terus berjalan, sehingga dibutuhkan material yang memenuhi syarat pengujian, dari Quary yang diketahui di ambil jenis batunya dan dipecah menjadi agregat kasar dengan ukuran tidak seragam, untuk dapat menetukan kualitas agregat tersebut salah satu dilakukan pengujian keausan agregat dengan mesin abrasi los angeles, mesin diputar sebanyak 500 kali putaran, setelah mencapai 500 putaran agregat dikeluarkan dan disaring menggunakan saringan No.12 dan yang tertahan ditimbang. Sehingga mendapatkan nilai keausan material batu Bongor mencapai 42,08 %, batu Pengkores keausan nya mencapai 38,75 %, batu Selowjan keausannya mencapai 28,17 %, dan untuk batu Pringga baya keausannya mencapai 19,86 %.Untuk batu bongor berdasarkan Spesifikasi Umum tahun 2010 (rev 3) untuk batasannya memcapai 40% berarti batu bongor tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai material agregat kasar bahan bangunan karana 40 % < 42,08%. Sedangakan batu pengkores, selowjan, dan pringgabaya masih memenuhi syarat untuk dijadikan material agregat kasar sebagai bahan bangunan. Kata kunci: Keausan, Agregat PENDAHULUAN Luas pulau Lombok 5.435 Km² dengan struktur geologi Nusa Tenggara Barat dengan batuan tertua (berumur tersia) dan yang termuda (berumur kuarter), batuan lombok didominasi degan batuan gunung api serta batuan alluvium ( recent), batuan di pulau Lombok terdiri dari persilangan batu pasir kuarsa, batu lempung , breksi, lava, tufa dengan lensa-lensa batu gamping , batu gamping dan dasit. Seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya kebutuhan material khususnya batu alam untuk kebutuhan bahan dasar infrastruktur umum dan infrastruktur pribadi banyak ditemukan quary quary yang menyuplai bahan dasar tetapi tidak diperkuat dengan hasil test bahan dari konstruksi bangunan pribadi (non umum) atau konstruksi bangunan umum khususnya tempat ibadah, mereka masih belum mengetahui kwalitas material yang digunakan dan kurangnya tenaga ahli yang dilibatkan sebagai pendamping pelaksanaan pembangunan tersebut karena terkadang bangunan tersebut bersifat sosial, perlu kita ketahui untuk mendapatkan bahan dasar tersebut lebih mudah perlu diperhatikan cost (biaya) yang dikeluarkan untuk mendapatkan material yang sesui spesifikasi, sehingga mendorong para peneliti untuk melaksanakan penelitian material batu alam yang terdapat di quary pulau Lombok pada kabupaten Lombok barat, kabupaten Lombok tengah dan kabupaten Lombok timur.. METODE PENELITIAN a. Persiapan Persiapan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari tijauan pustaka, perumusan masalah, dan meninjau ulang standart nasional yang akan dijadikan sebagai acuan penelitian, dan ditetapkan perencanaan penelitian yang akan dilaksanakan. Material yang diuji diambil dari quary desa Bongor termasuk kabupaten Lombok Barat , Desa pengkores dan desa selowjan termasuk kabupaten lombok tengah dan Pringgabaya di kabupaten lombok timur. b. Alat yagn dibutuhkan 1. Mesin Los Angeles. 2. Saringan No.12 serta disiapkan juga satu set saringan 3. Timbangan dengan ketelitian 0,1 % terhadap berat contoh5 gr 4. Bola bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 cm (17/8”) dan berat masing – masing antara 390 450 gr. 5. Oven yang dilengkapi dengan pengatur temperatur untuk memanasi sampai 100 ± 5°C.

Transcript of 31untb.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/7.-ANALISIS-KEAUSAN-AGREGAT...memenuhi syarat pengujian,...

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|31

http://www.untb.ac.id/Maret-2019/ Volume 5, No.1, Maret-2019

ANALISIS KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES(Material Batuan di Tiga Kabupaten Pulau Lombok)

Oleh :

I Gede Utama Hadi SutrisnaDosen Fakultas Teknik Sipil Universitas Nusa Tenggara Barat

Abstrak: Pembangunan infrastruktur seiring waktu terus berjalan, sehingga dibutuhkan material yangmemenuhi syarat pengujian, dari Quary yang diketahui di ambil jenis batunya dan dipecah menjadiagregat kasar dengan ukuran tidak seragam, untuk dapat menetukan kualitas agregat tersebut salah satudilakukan pengujian keausan agregat dengan mesin abrasi los angeles, mesin diputar sebanyak 500 kaliputaran, setelah mencapai 500 putaran agregat dikeluarkan dan disaring menggunakan saringan No.12 danyang tertahan ditimbang. Sehingga mendapatkan nilai keausan material batu Bongor mencapai 42,08 %,batu Pengkores keausan nya mencapai 38,75 %, batu Selowjan keausannya mencapai 28,17 %, dan untukbatu Pringga baya keausannya mencapai 19,86 %.Untuk batu bongor berdasarkan Spesifikasi Umumtahun 2010 (rev 3) untuk batasannya memcapai 40% berarti batu bongor tidak memenuhi syarat untukdigunakan sebagai material agregat kasar bahan bangunan karana 40 % < 42,08%. Sedangakan batupengkores, selowjan, dan pringgabaya masih memenuhi syarat untuk dijadikan material agregat kasarsebagai bahan bangunan.

Kata kunci: Keausan, Agregat

PENDAHULUAN

Luas pulau Lombok 5.435 Km² dengan strukturgeologi Nusa Tenggara Barat dengan batuan tertua(berumur tersia) dan yang termuda (berumurkuarter), batuan lombok didominasi degan batuangunung api serta batuan alluvium ( recent), batuandi pulau Lombok terdiri dari persilangan batu pasirkuarsa, batu lempung , breksi, lava, tufa denganlensa-lensa batu gamping , batu gamping dan dasit.Seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknyakebutuhan material khususnya batu alam untukkebutuhan bahan dasar infrastruktur umum daninfrastruktur pribadi banyak ditemukan quary –quary yang menyuplai bahan dasar tetapi tidakdiperkuat dengan hasil test bahan dari konstruksibangunan pribadi (non umum) atau konstruksibangunan umum khususnya tempat ibadah, merekamasih belum mengetahui kwalitas material yangdigunakan dan kurangnya tenaga ahli yangdilibatkan sebagai pendamping pelaksanaanpembangunan tersebut karena terkadang bangunantersebut bersifat sosial, perlu kita ketahui untukmendapatkan bahan dasar tersebut lebih mudahperlu diperhatikan cost (biaya) yang dikeluarkanuntuk mendapatkan material yang sesui spesifikasi,sehingga mendorong para peneliti untukmelaksanakan penelitian material batu alam yangterdapat di quary pulau Lombok pada kabupatenLombok barat, kabupaten Lombok tengah dankabupaten Lombok timur..

METODE PENELITIAN

a. PersiapanPersiapan dilaksanakan secara bertahap,dimulai dari tijauan pustaka, perumusanmasalah, dan meninjau ulang standart nasionalyang akan dijadikan sebagai acuan penelitian,dan ditetapkan perencanaan penelitian yangakan dilaksanakan.Material yang diuji diambil dari quary desaBongor termasuk kabupaten Lombok Barat ,Desa pengkores dan desa selowjan termasukkabupaten lombok tengah dan Pringgabaya dikabupaten lombok timur.

b. Alat yagn dibutuhkan1. Mesin Los Angeles.2. Saringan No.12 serta disiapkan juga satu

set saringan3. Timbangan dengan ketelitian 0,1 %

terhadap berat contoh5 gr4. Bola – bola baja dengan diameter rata-rata

4,68 cm (17/8”) dan berat masing – masingantara 390 – 450 gr.

5. Oven yang dilengkapi dengan pengaturtemperatur untuk memanasi sampai 100 ±5°C.

32|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 5, No. 1, Maret 2019 http://www.untb.ac.id/Maret-2019/

c. Uji Laboratorium1. Batu diambil dari lokasi di pecah terlebih

dahulu secara manual denga palu batumenjadi agregat kasar yang mempunyaiukuran yang tidak seragam dan dimasukankedalam pemecah mini (Stone Crusher)dan matrial akan menjadi agregatmendekati ukuran 37,5 mm – 12,5 mm.

2. Setelah itu material agregat di cuci, dandikeringkan dam oven setelah itudilaksanakan analisa saringan untukmendapatkan ukuran agregat 37,5 mm, 25mm, 19 mm, dan 12,5 mm dan ditimbangsesui dengan kebutuhan pengujian abrasi Adan abrasi B.

3. Benda uji dan bola baja dimasukan kemesin Los Angeles.

4. Putaran mesin dengan kecepatan 30 rpmsampai dengan 33 rpm; jumlah putarangradasi A dan Gradasi B 500 putaran.

5. Setelah selesai pemutaran, benda ujidikeluarkan dari mesin, kemudian saringdengan saringan No 12 (1,70 mm) tanpapencucian. butiran yang tertahan saringanno 12 dicuci bersih, selanjutkanyadikeringkan dalam oven pada temperatur110 °C±5°C sampai berat tetap.

d. AnalisisSetelah pengujian dengan mesin Los Angelesselesai maka dapat di analisis keausan agregatdengan parameter sebagai berikut :

Keausan = 100%Keterangan :a = berat benda uji semula (gram)b = berat benda uji tertahan saringan No. 12(1,70 mm) (gram)

Pengujian keausan dilaksanakan untukmengetahui agregat tersebut dapatmempertahankan kualitasnya akibat prosesmekanis yang dapat menyebabkan pecahnyabutir-butir agregat akibat proses tersebut.Dengan cara memperhartikan pada agregatyang tertahan satringan No.12 semakin banyakmaterial yang tertahan maka dapat dikatakanbahwa kualitas agregat yang diuji semakinbagus kualitasnya karena sedikit materialagregat kasar yang pecah atau rapuh.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Table 1. Hasil Pemeriksaan Keausan AgregatBongor Kab. Lombok Barat

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Keausan AgregatPengkores Kab. Lombok Tengah

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Keausan AgregatSelowjan Kab. Lombok Tengah

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|33

http://www.untb.ac.id/Maret-2019/ Volume 5, No.1, Maret-2019

Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Keausan AgregatPringga Baya Kab. Lombok Timur

PENUTUP

a. Simpulan1. Dari hasil analisis nilai keausan agregat

dari masing – masing quary didapatkanuntuk batu Bongor keausannya mencapai42,08 %, batu Pengkores keausan nyamencapai 38,75 %, batu Selowjankeausannya mencapai 28,17 %, dan untukbatu Pringga baya keausannya mencapai19,86 %.

2. Untuk batu bongor berdasarkan SpesifikasiUmum tahun 2010 (rev 3) untukbatasannya memcapai 40% berarti batubongor tidak memenuhi syarat untukdigunakan sebagai material agregat kasarbahan bangunan karana 40 % < 42,08%.Sedangakan batu pengkores, selowjan, danpringgabaya masih memenuhi syarat untukdijadikan material agregat kasar sebagaibahan bangunan.

b. Saran

Adapun saran perlu dilaksanakan penelitianlanjutan uji berat jenis, uji penyerapan air, ujikekekalan bentuk dengan Na2SO4, uji kuattekan untuk dapat melihat kemungkinan batupengkores, slowjan, dan batu pringga bayadapat dimanfatkan secara rinci sebagai bahanbangunan infarastruktur.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2010). Spesifikasi umum Dirjen BinaMarga, Revisi 3. Jakarta

Ludofikus Dumin, Ferdinan Nikson Liem, danAbia E. Mata (2018). AnalisisLaboratorium Penggunaan Agregat DariQuary Wae Mese Untuk CampuranBeraspal Panas Di Kabupaten ManggaraiBarat – Ntt . Teknik Sipil Politeknik NegeriKupang, Kupang

SNI. (2008). Cara Uji Keausan Agregat denganmesin abrasi Los Angeles. Badan NasionalIndonesia, Jakarta

Sulfah Anjarwati . (2013). Analisis KeausanAgregat Batu Andesit Banyumas DenganMesin Abrasi Los Angeles, UniversitasMuhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah.

Syamsul Arifin* Muh. Kasan* Novita Pradani.2007 . Pengaruh Nilai Abrasi AgregatTerhadap Karakteristik Beton Aspal.Universitas Terbuka. Palu