Swot Dan 7 Unsur Gcg
Click here to load reader
-
Upload
reza-maulana -
Category
Documents
-
view
171 -
download
1
Transcript of Swot Dan 7 Unsur Gcg
SWOT
Pengertian SWOT
SWOT merupakan suatu metode perancangan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Teknik ini dibuat oleh Albert Humprey, yang memimpin proyek riset pada
Universitas Stanford pada 1960-1970-an.
Strenght adalah kekuatan yang dimiliki sebuah perusahaan. Kekuatan yang dimaksud
adalah suatu kelebihan yang dimiliki perusahaan dalam mengelola kinerja
perusahaannya. Antara lain kekuatan dalam mengolah input (SDA, SDM,modal, dan
manajemen ) untuk menghasilkan output yang bernilai tinggi serta dapat bersangdi
dunia bisnis.
Weakness adalah kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini setiap
perusahaan harus mampu meminimalkan dampak kelemahan yang mereka miliki
terhadapkinerja perusahaan. Mereka juga harus mampu menindaklanjuti kelemahan
yang merekamiliki agar dapat menemukan solusi dan strategi yang jitu untuk
menembus pasar.
Opportunity adalah peluang perusahaan untuk meningkatkan daya saing serta untuk
menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pemenuhan kebutuhan berupa produk-produk
yangberkualitas di pasaran. Peluang ini juga digunakan untuk memperluas jaringan
pemasaranproduk yang mereka hasilkan.
Threat adalah ancaman bagi perusahaan baik itu dari luar maupun dari dalam. Ancaman
yang datang dari dalam dapat berupa adanya perpecahan yang timbul akibat suatu
perbedaantujuan dan pandangan antara satu divisi dengan divisi lain atau salah paham
antar individuatau kelompok dalam sebuah organisasi perusahaan. Ancaman yang
SWOT dan 7 Unsur dalam Good Corporate Governance Page 1
datang dari luar dapatberupa penilaian seputar dimensi makro, faktor-faktor ekonomi
( naik turunnya harga bahanbaku, krisis ekonomi ), sosial budaya, pasar, biaya, pesaing,
pelanggan, pemerintah, politik, dan teknologi.
Tujuan Analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang
terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga proses yang dirancang dapat
berjalan optimal, efektif, dan efisien.
Jenis-Jenis Analisis SWOT
1. Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W,
serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap
kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka
selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S),
harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O)
harus memiliki satu pasangan satu Threath (T).
Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah
selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara
memberikan skor pada masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen
dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti
lajur vertikal. Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan
skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk
mengurangi kadar subyektifitas penilaian.
SWOT dan 7 Unsur dalam Good Corporate Governance Page 2
2. Model Kualitatif
Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan
urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat
pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif
setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O
memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi.
Selain itu, SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas
dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat
dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja misalnya, SubKomponen S ada sebanyak
10 buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah.
Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta.
Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak
menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang
dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan
telah ditetapkan. Bagaimana menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu
membangun visi-misi organisasi atau program.
7 UNSUR DALAM GOOD CORPORATE GOVERNANCE ( GCG )
1. Shareholders
Pemegang saham dalam sebuat perusahaan, baik yg minoritas / mayoritas, biasanya berada
diluar perusahaan.
2. Board of commisioners ( BOC )
Board of commissioner adalah orang-orang yang menjabat sebagi dewan komisaris dalam
sebuah perusahaan. Fungsi dari BOC sendiri adalah mengawasi pelaksanaan tugas pengelolaan oleh
dewan direksi, dan juga memberikan nasehat ataupun masukan pada dewan direksi tersebut.
Pengangkatan dan Pemberhentian BOC
SWOT dan 7 Unsur dalam Good Corporate Governance Page 3
Anggota dewan komisaris diangkat dan diberhentikan dengan persetujuan dari RUPS yang
kemudian dilaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM untuk dicatatkan dalam daftar wajib
perusahaan atas pergantian dewan komisaris. Dalam pengangkatan dewan komisaris diusulkan oleh
anggota RUPS yang memiliki wewenang untuk mengusulkan dewan komisaris.
Dalam hukum Indonesia, selain Dewan Komisaris dikenal Dewan Pengawas Syariah yang
merupakan pengawas yang harus dibentuk dalam sebuah PT yang menjalankan usaha dengan
prinsip syariah yang ditunjuk oleh RUPS dan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia.
Tugas dan wewenang dari Board Of Commisioners antara lain adalah :
melakukan pengawasan atas jalannya usaha PT dan memberikan nasihat kepada direktur
dalam melakukan tugas, dewan direksi berdasarkan kepada kepentingan PT dan sesuai
dengan maksud dan tujuan PT.
kewenangan khusus dewan komisaris, bahwa dewan komisaris dapat diamanatkan dalam
anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu direktur, apabila direktur
berhalangan atau dalam keadaan tertentu.
Kewajiban BOC anatara lain adalah :
membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinan rapat
melaporkan kepada PT mengenai kepemilikan saham dan/atau keluarga atas saham PT dan
saham di PT lainnya
memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan
3. Board of director ( BOD )
Board of director adalah orang yang menjabat sebagai dewan direktur ataupun dewan
direksi pada sebuah perusahaan. Di corporation yang besar, terutama yang sudah go public, board of
directors menyerahkan wewenang pengelolaan sehari-hari kepada sebuah tim atau komite
eksekutif, disebut executive committee, management committee, executive team atau management
team. Direktur dapat seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang
ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas. Penyebutan
direktur dapat bermacam-macam, yaitu dewan manager, dewan gubernur, atau dewan eksekutif.
SWOT dan 7 Unsur dalam Good Corporate Governance Page 4
Seorang direktur atau dewan direksi dalam jumlah direktur dalam suatu perusahaan
(minimal satu), yang dapat dicalonkan sebagai direktur, dan cara pemilihan direktur ditetapkan
dalam anggaran dasar perusahaan. Pada umumnya direktur memiliki tugas antara lain:
1. memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan
2. memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer)
3. menyetujui anggaran tahunan perusahaan
4. menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan
Pengangkatan dan pemberhentian
Direktur diangkat dan diberhentikan dengan persetujuan dari RUPS yang kemudian
dilaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM untuk dicatatkan dalam daftar wajib perusahaan atas
pergantian direktur. Dalam pengangkatan direktur diusulkan oleh anggota RUPS yang memiliki
wewenang untuk mengusulkan direktur.
Tugas dan tanggungjawab
Eksternal :
mewakili PT atas nama perseroan untuk melakukan bisnis dengan perusahaan lain
mewakili PT dalam perkara pengadilan
Internal :
mengurus dan mengelola PT untuk kepentingan PT yang sesuai dengan maksud dan tujuan
PT
menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan kebijakan yang tepat (keahlian, peluang, dan
kelaziman usaha) yang ditentukan dalam UU Perseroan Terbatas dan anggaran dasar PT
Tanggung jawab
Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan
kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam
menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Atas kerugian PT, direktur
akan dimintakan pertanggungjawabannya baik secara perdata maupun pidana.
SWOT dan 7 Unsur dalam Good Corporate Governance Page 5
Apabila kerugian PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan
kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam
menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, maka direktur tidak dapat
dipersalahkan atas kerugian PT.
4. Audit System
Audit sistem didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan evaluasi fakta/ evidence untuk
menentukan apakah suatu sistem dalam pelaksanaan GCG telah melindungi aset, menjaga integritas
data dalam GCG, dan memungkinkan tujuan organisasi tercapai secara efektif dengan menggunakan
sumber daya secara efisien.
5. Corporate Secretary
Keberadaan Corporate Secretary di Indonesia tidak dikenal dalam UU Perseroan Terbatas
(UUPT) maupun UU Pasar Modal (UUPM) yang saat ini berlaku. Namun, Keberadaan Corporate
Secretary diatur dalam Keputusan Ketua BAPEPAM No. 63 tahun 1996. Dalam keputusan itu
disebutkan, bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanannya terhadap investor, emiten dan
perusahaan publik diwajibkan membentuk Corporate Secretary paling lambat 1 Januari 1997.
Apabila diteliti, keputusan Ketua BAPEPAM tersebut diberlakukan jauh sebelum isu Corporate
Governance populer di Indonesia. Namun, prinsip Corporate Governance sudah terkandung di
dalamnya meskipun dalam pengertian yang sangat terbatas: meningkatkan pelayanan terhadap
investor.
Dalam keputusan Ketua BAPEPAM tersebut empat peranan dan fungsi pokok Corporate
Secretary adalah:
Pertama, mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang
berlaku di Pasar Modal.
Kedua, memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan kondisi
emiten atau perusahaan publik.
Ketiga, memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka mematuhi ketentuan UUPM dan
peraturan pelaksanaannya.
Terakhir, menjadi penghubung antara perusahaan dengan BAPEPAM dan perusahaan
dengan masyarakat.
Keputusan Ketua BAPEPAM tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan keputusan direksi BEJ
yang terakhir diberlakukan melalu Keputusan Direksi BEJ No. 339 tahun 2001. Dalam keputusan
direksi BEJ ini kewajiban membentuk Corporate Secretary (selain Komite Audit dan Komisaris
SWOT dan 7 Unsur dalam Good Corporate Governance Page 6
Independen) semakin dikukuhkan dengan fungsi yang semakin diperluas, yaitu termasuk
didalamnya: Pertama, menyiapkan Daftar Khusus yang berkaitan dengan direksi, komisaris, dan
keluarganya dalam perusahaan tersebut yang mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan
peranan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. Kedua, membuat daftar pemegang
saham termasuk kepemilikan 5 % saham atau lebih. Ketiga, menghadiri rapat direksi dan membuat
berita acara rapat. Terakhir, bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS perusahaan.
6. Stakeholders
"Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun luar perusahaan yang
mempunyai peran dalam menentukan perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang
mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan. Penulis manajemen yang lain menyebutkan bahwa
stakeholders terdiri atas berbagai kelompok penekan (pressure group) yang mesti di pertimbangkan
perusahaan" ( Rhenald Kasali Manajemen Public Relations halaman 63)
Stakeholders ini secara umum bisa di bagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang di
dalam perusahaan atau di sebut internal stakehoders dan yang berada di luar perusahaan yang di
sebut external stakeholder.
7. Disclosure
Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang
diisyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan
keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan adanya
pengungkapan sukarela yang dilakukan perusahaan dapat mendorong keyakinan investor dan
kreditur dalam menentukan kebijakan investasi yang diambil.
Botosan (1997), Suripto (1998), Hail (2002) membagi kriteria voluntary disclosure dalam
beberapa item. Banyaknya item voluntary disclosure dalam laporan tahunan yang digunakan untuk
menghitung indeks voluntary disclosure bervariasi antara peneliti satu dengan peneliti lainnya.
Kriteria-kriteria tersebut digunakan untuk menentukan apakah perusahaan telah mengungkapkan
informasi di luar apa yang telah diwajibkan, ebagai tambahan informasi bagi pengguna laporan
keuangan.
Terimakasih
SWOT dan 7 Unsur dalam Good Corporate Governance Page 7