SWOT analisis
-
Upload
bangoen12345 -
Category
Documents
-
view
8 -
download
0
description
Transcript of SWOT analisis
![Page 1: SWOT analisis](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072111/563db943550346aa9a9ba430/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peternakan adalah bagian dari agribisnis yang mencakup usaha-usaha atau
tingkah laku bisnis pada usaha pengelolaan sarana produksi peternakan,
pengelolaan budidaya peternakan, prosesing atau penanganan selama masa
pemeliharaan dalam peternakan, penanganan pasca panen, dan pemasaran
(Suharno, 2002:9). Peternakan terdiri dari berbagai macam, ada peternakan sapi,
peternakan bebek, peternakan ikan, peternakan ayam dan sebagainya. Peternakan
ayam sendiri terbagi lagi atas beberapa jenis, yaitu peternakan ayam petelur,
peternakan ayam kampung, peternakan ayam cemani, peternakan ayam ras
pedaging atau broiler. Ayam ras pedaging atau broiler adalah ayam yang
pertumbuhannya sangat cepat (4-6 minggu) sehingga dapat menghasilkan daging
untuk dikonsumsi dalam waktu yang relatif singkat. Ayam broiler ini adalah
sejenis ayam yang dibudidayakan khusus untuk komersial. Di Indonesia ayam
broiler ini termasuk komoditas ternak yang relatif baru jika dibandingkan dengan
usaha ternak sapi, ternak kambing atau ternak itik. Namun, seiring waktu usaha
ternak ayam broiler ini sangat berkembang menjadi salah satu usaha peternakan
yang sangat diminati. Usaha peternakan ayam broiler ini dapat melibatkan
masyarakat multinasional maupun masyarakat peternak kecil, karena usaha ini
![Page 2: SWOT analisis](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072111/563db943550346aa9a9ba430/html5/thumbnails/2.jpg)
modal dan segala aspek lain yang diperlukan tergantung pada peternak itu sendiri.
Usaha peternakan ini juga dapat mengambil sistem mandiri atau usaha kemitraan.
Menjadi sebuah peternakan ayam broiler yang menguntungkan itu tidak
cukup. Peternakan harus juga tumbuh. Pada kenyataannya, jika usaha itu tidak
bertumbuh, maka tidak dapat mempertahankan keuntungan dalam jangka panjang.
Para pemilik menginginkan terjadinya pertumbuhan penghasilan, para pegawai
menginginkan untuk memiliki kesempatan untuk lebih berkembang, dan
distributor ingin melayani usaha peternakan yang bertumbuh. Dan untuk itulah
peneliti ingin melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
peternakan ayam, dan mengambil usaha peternakan Pak Lagan untuk menjadi
fokus penelitian. Melalui strategi pengembangan analisis SWOT (Strenght,
Weakness, Opportunity, Threat ) ini peneliti ingin melihat startegi yang tepat
untuk dijadikan cara mengembangkan peternakan ini. Peneliti melihat peternakan
ayam broiler ini memiliki prospek pasar yang bagus, karena usaha ayam broiler
atau ras pedaging ini tergolong mudah dan cepat menghasilkan keuntungan.
Namun, tidak sedikit dari para pelaku usaha tersebut justru mengalami kerugian.
Padahal, mereka merasa sudah menjalankan usahanya dengan cukup baik.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi yang tepat
untuk peternakan ayam broiler milik Pak Lagan melalui analisis SWOT yang
berasal dari Albert Humphrey dimana analisis ini memaksimalkan kekuatan
(Strenghts) dan peluang (Opportunities) , namun secara bersamaan dapat
meminimalisir kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats) (Rangkuti,
![Page 3: SWOT analisis](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072111/563db943550346aa9a9ba430/html5/thumbnails/3.jpg)
2009:19). Setelah kita merumuskan analisis SWOT pada usaha peternakan ini
maka kita dapat melihat posisi kita dalam pasar dan dapat menfokuskan diri
kepada jenis pengembangan apa yang akan dicapai. Setelah itu memperbaiki
kelemahan-kelemahan dari peternakan ini dan membuat perencanaan yang matang
dan bagaimana menyikapinya apabila datang ancaman serta memaksimalkan
kekuatan.
Agribisnis ayam broiler mulai berkembang pada masa prapelita tahun 1950-
an dan era pembangunan jangka panjang I sampai masa Pelita (Pembangunan
Lima tahun), pada saat itu peternakan ayam ras ini semakin berkembang karena
mendapat perhatian lebih dari pemerintah yang menciptakan program BIMAS
(Bimbingan Masyarakat) ayam, yaitu program pengembangan ayam ras pedaging
dan petelur secara besar-besaran yang dikembangkan diberbagai daerah ditanah
air. Melalui program ini, kalangan peternak kecil memanfaatkan dana BIMAS
untuk mengembangkan usaha dalam skala kecil menjadi usaha taninya. Dengan
program BIMAS banyak masyarakat dari semua lapisan akhirnya membuat
peternakan ayam sebagai aktivitas kegiatan bisnis baru yang menggiurkan. Ayam
broiler akhirnya menjadi suatu komoditas baru yang sangat berkembang
diberbagai daerah karena proses pemeliharaan yang relatif singkat. Akan tetapi,
disisi lain, karena peningkatan yang luar biasa cepat ayam broiler mulai
mengalami masalah dipemasaran, hasil produksi ayam broiler yang begitu banyak
tidak dapat diserap semua oleh pasar karena pola konsumsi masyarakat tidak
meningkat mengimbangi meningkatnya produksi hasil peternakan ayam broiler.
![Page 4: SWOT analisis](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072111/563db943550346aa9a9ba430/html5/thumbnails/4.jpg)
Bukan hanya pasar yang membebani peternak ayam broiler pada masa itu, pada
krisis moneter pada tahun 1997 terjadi penurunan industri agribisnis peternakan
unggas secara drastis. Para peternak ayam mengalami kesulitan karena harga
pakan yang merupakan kebutuhan utama ayam melonjak naik, sedangkan harga
ayam dan telur yang berada dalam pasar mengalami penurunan secara terus-
menerus. Pada akhir periode 1998 merupakan titik balik peternakan ayam ras
pedaging atau broiler yang melonjak tajam sehingga peternak mendapatkan
keuntungan lebih dibanding untung yang didapat sebelum krisis moneter.
Perkembangan ayam broiler saat ini semakin meningkat dari tahun ketahun,
ditandai dengan peningkatan pertumbuhan penduduk dan ekonomi daerah.
Semakin tinggi populasi penduduk dan pendapatan perkapita masyarakat maka hal
ini akan berbanding lurus dengan semakin tingginya permintaan akan ayam
broiler. Populasi ayam broiler tertinggi saat ini ada dipulau jawa. Ayam broiler
saat ini menjadi andalan menu keluarga-keluarga di Indonesia, restoran-restoran
juga menjadikan ayam menjadi menu andalan atau menu utama. Ayam menjadi
salah satu makanan kesukaan masyarakat Indonesia karena selain rasanya yang
enak, ayam juga merupakan sumber protein hewani yang murah dan mudah
didapat dibandingkan dengan hasil ternak jenis lain.
Peternakan ayam broiler milik Pak Lagan adalah salah satu peternakan
ayam yang belum genap berdiri selama dua tahun. Peternakan ayam Pak lagan ini
bukan satu-satunya peternakan yang berdiri diwilayah ini. Banyak peternak lain
yang mengambil lokasi disekitar daerah ini karena dianggap cocok untuk
![Page 5: SWOT analisis](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072111/563db943550346aa9a9ba430/html5/thumbnails/5.jpg)
membudidayakan ayam broiler untuk komersial dan petelur, daerah ini jauh dari
keramaian kota dan penduduk sehingga ayam broiler dapat bertumbuh dengan
baik karena jauh dari kebisingan yang dapat menyebabkan ayam tersebut stress
dan akhirnya tidak bertumbuh.
Secara umum pengelolaan ayam broiler haruslah bersifat intensif, karena
ayam broiler memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap suara, bau-bauan dan
mudah terserang penyakit. Dalam pemeliharaan ayam broiler juga harus benar-
benar sangat diperhatikan, suhu udara, pakan, air minum, obat-obatan dan
kepadatan ayam juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ayam tersebut,
apabila salah satu saja yang terlewatkan atau ditangani tidak tepat maka ayam bisa
saja tidak bertumbuh sehingga hal ini akan merugikan peternak. Hal inilah yang
harus dikuasai oleh pemilik atau orang yang khusus dipekerjakan untuk terjun
langsung menangani kandang ayam tersebut.
Indikasi yang dapat ditulis dalam penelitian ini bersifat empiris berdasarkan
fakta yang terdapat dilapangan. Peneliti melihat bahwa terdapat beberapa masalah
pada peternakan milik Pak Lagan. Bibit ayam atau lebih sering disebut DOC (Day
Old Chicken) sering sekali bermasalah pada periode tertentu sehingga membuat
keuntungan dari pemilik berkurang, DOC seringkali bermasalah pada distributor
karena perjalanan yang jauh menyebabkan bibit ayam ini stress dan terkena hujan
pada saat perjalanan dari medan/ padang kekandang sehingga menyebabkan ayam
mengalami pertumbuhan yang lambat. Dari segi pakan, agen distributor seringkali
memasok pakan yang sudah lama berada digudang penyimpanan sehingga
![Page 6: SWOT analisis](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072111/563db943550346aa9a9ba430/html5/thumbnails/6.jpg)
seringkali pakan yang akan diberikan ke ayam sudah berkutu, pada saat
pemulangan terkadang distributor sangat lambat , selain itu seringkali distributor
salah memberikan pakan sesuai dengan umur ayam yang ada dipermintaan.
Faktor lingkungan juga banyak mempengaruhi kualitas ayam dan pertumbuhan
ayam, misalnya saja pada saat terjadi kebakaran hutan di Riau maka udara saat itu
tercemar dan berkabut, ayam-ayam hampir diseluruh peternakan yang ada
didaerah tersebut terjangkit penyakit ngorok yaitu ayam bersin-bersin, ingus
keluar lewat hidung dan terdengar suara ngorok pada saat bernafas.
Strategi menurut hamel dan phalad dalam rangkuti (2013 : 4) suatu tindakan
terus menerus yang dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan pelanggan. Dan, Rangkuti mengelompokkan strategi menjadi 3 (tiga)
bagian , yaitu strategi manajemen, strategi investasi dan strategi bisnis. Strategi
bisnis ini bersifat fungsional karena beriorentasi pada fungsi-fungsi manajemen.
Rangkuti (2004) juga merumuskan srategi dalam hubungannya terhadap faktor
internal dan eksternal. Dimana analisis internal dan eksternal adalah keseluruhan
analisis yang tergabung dalam analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluangdan
ancaman). Analisis SWOT adalah keseluruhan evaluasi tentang kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan (kotler 2009 : 51). Peneliti ingin
menganalisis SWOT pada peternakan ini karena peneliti ingin lebih
mengembangkan usaha peternakan ayam Pak Lagan ini, dan memaksimalkan
keuntungan dari segala produk peternakan ayam broiler tersebut. Peneliti melihat
beberapa produk sampingan dari usaha peternakan ayam broiler ini, yaitu berupa
![Page 7: SWOT analisis](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072111/563db943550346aa9a9ba430/html5/thumbnails/7.jpg)
kotoran ayam yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman atau untuk bahan
gas bio. Dan ayam-ayam yang mati selama pemeliharaan dapat digunakan untuk
pakan ikan lele. Peneliti ingin melihat semua nilai komersial yang dapat
memberikan keuntungan maksimal. Sehingga peternak tidak hanya terfokus pada
satu jenis produk yaitu ayam hidup yang akan dipasarkan.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti strategi
pengembangan melalui “Analisis SWOT Pada Usaha Peternakan Ayam Broiler
Pak Lagan Di Lubuk Sakat, Pekanbaru Riau “
1.2 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah adalah suatu langkah yang diambil peneliti agar
penelitian tidak melebar dan terlalu luas, sehingga peneliti kehilangan fokus dan
menyulitkan proses penelitian. Maka peneliti membuat batasan masalah sebagai
pengontrol penelitian. Adapun batasan masalah peneliti adalah sebagi berikut :
1. Penelitian ini dibatasi hanya pada analisis SWOT pada peternakan ayam Pak
Lagan
2. Unit analisis dalam penelitian ini adalah pemilik peternakan ayam broiler
Pak Lagan.
![Page 8: SWOT analisis](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072111/563db943550346aa9a9ba430/html5/thumbnails/8.jpg)
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana strenght weakness opportunity threat (SWOT) peternakan ayam
broiler Pak Lagan ?
2. Apa strategi Pak Lagan dalam mengembangkan usaha peternakannya?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor internal pada peternakan ayam broiler Pak
Lagan.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor eksternal pada peternakan ayam broiler Pak
Lagan.
3. Untuk melihat strategi yang tepat pada peternakan ayam broiler Pak Lagan
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis, penelitian ini dapat memperkaya bahan refrensi penelitian di
bidang Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara
![Page 9: SWOT analisis](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072111/563db943550346aa9a9ba430/html5/thumbnails/9.jpg)
2. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
baik secara langsung maupun tidak langsung bagi kepustakaan Departemen
Ilmu Administrasi Bisnis
3. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta
kontribusi sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak terkait dalam bidang
usaha khususnya mengenai peternakan ayam broiler.