susu · 2020. 11. 12. · Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring. Lauk pauk...

12
susu

Transcript of susu · 2020. 11. 12. · Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring. Lauk pauk...

Page 1: susu · 2020. 11. 12. · Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring. Lauk pauk terdiri dari lauk pauk hewani dan nabati. Lauk pauk hewani contohnya seperti daging, unggas,

susu

Page 2: susu · 2020. 11. 12. · Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring. Lauk pauk terdiri dari lauk pauk hewani dan nabati. Lauk pauk hewani contohnya seperti daging, unggas,

A. ASAL USUL HARI BAWA BEKAL NASIONAL

Hari Bawa Bekal Nasional diperingati setiap tanggal 12 April. Peringatan ini dimulai pada 12 April 2013 atas gagasan salah satu perusahaan peralatan rumah tangga multinasional yang sudah disetujui oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Data BPOM tahun 2006-2010 menunjukkan 48% jajanan anak sekolah mengandung bahan kimia yang berbahaya. Hasil pengujian 10.429 sampel pangan jajanan anak sekolah (PJAS) dari seluruh Indonesia yang dilakukan BPOM pada tahun 2014, masih ada 23,82% sampel yang tidak memenuhi syarat. Penyebab PJAS tidak memenuhi syarat pada tahun 2014 adalah 74,9% disebabkan pencemaran mikroba, 15,7% menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berlebihan, dan 9% menggunakan bahan berbahaya.

Atas dasar situasi tersebut, gerakan membawa bekal nasional dilaksanakan setiap tahunnya pada tanggal 12 April. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan pasal 3 ayat 2 bahwa materi pembinaan diantaranya kualitas jasmani, kesehatan, dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi yaitu salah satunya melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah. Makanan bekal yang bergizi dapat disusun dengan mengacu kepada pedoman gizi seimbang yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.

B. KONDISI KECUKUPAN ENERGIDI INDONESIA

Berdasarkan Studi Diet Total yang diselenggarakan oleh Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Tahun 2014, tingkat kecukupan energi penduduk Indonesia masih kurang yaitu hanya 76,6%. Kelompok umur dengan tingkat kecukupan energi tertinggi adalah usia balita (0-59 bulan) sebesar 101%, sedangkan kelompok umur dengan tingkat kecukupan energi terendah adalah usia 13-18 tahun sebesar 72,3%.

Rerata Tingkat Kecukupan Energi Penduduk Indonesia berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2014

1

Gambar 1.

0-59 bulan101

5-12 tahun86,5

13-18 tahun72,3

19-55 tahun73,8

>55 tahun78

Penduduk Indonesia76,6

Sumber: Studi Diet Total, 2014

Page 3: susu · 2020. 11. 12. · Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring. Lauk pauk terdiri dari lauk pauk hewani dan nabati. Lauk pauk hewani contohnya seperti daging, unggas,

Tingkat kecukupan energi minimal atau sangat kurang dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) (<70% AKE) artinya mengonsumsi energi kurang dari 70% Angka Kecukupan Energi (AKE).Tingkat kecukupan energi kurang dari AKG (70 - <100% AKE) artinya mengonsumsi energi antara 70% sampai kurang dari 100% AKE.Tingkat kecukupan energi sesuai AKG (100 - <130% AKE) artinya mengonsumsi energi antara 100% sampai kurang dari 130% AKE.Tingkat kecukupan energi lebih besar dari AKG (>130% AKE) artinya mengonsumsi energi sama atau lebih besar dari 130% AKE.

Sumber: Studi Diet Total, 2014

Kelompok usia sekolah masih dalam masa pertumbuhan yang pastinya membutuhkan energi yang cukup untuk

tumbuh dan beraktivitas. Melihat kondisi kurangnya tingkat kecukupan energi pada anak sekolah seperti yang

disajikan pada Gambar 2, dibutuhkan dukungan dari orangtua untuk memastikan kecukupan energi anak setiap

harinya, salah satunya dengan membawa bekal ke sekolah.

Menurut buku Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi tahun 2019, dalam sehari, urutan

tertinggi proporsi konsumsi kalori penduduk Indonesia adalah padi-padian, makanan dan minuman jadi, dan minyak

dan kelapa baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. Proporsi kalori dari kelompok daging, telur, dan susu

hanya sekitar 2% di daerah perdesaan dan sekitar 3% di daerah perkotaan. Proporsi kalori dari ikan dan produk laut

lainnya hanya sekitar 2% dan lebih banyak dikonsumsi di perdesaan. Kelompok buah dan sayur masih sedikit

dikonsumsi oleh penduduk Indonesia. Buah-buahan lebih banyak dikonsumsi di daerah perkotaan, sedangkan

sayur-sayuran lebih banyak dikonsumsi di perdesaan.

Hasil Studi Diet Total Tahun 2014 menunjukkan bahwa persentase tertinggi pada tingkat kecukupan energi sangat

kurang (<70% AKE) adalah usia 13-18 tahun (52,5%). Persentase tertinggi pada tingkat kecukupan energi sesuai

(100-<130% AKE) adalah usia balita 0-59 bulan (27,1%).

Proporsi Penduduk Menurut Klasifikasi Tingkat Kecukupan Energi dan Kelompok Umur di Indonesia Tahun 2014

Gambar 2.

<70% AKE 70-<100% AKE 100-<130% AKE 70-<100% AKE

C. PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT INDONESIA

2

6,8

29,7

52,550

44,648,9

40,1

30,332,5 33,5

27,1

19,9

12,2 12,915,5 17,1

6,34,65

10,2

0-59 bulan 5-12 tahun 13-18 tahun 19-55 tahun >55 tahun

Page 4: susu · 2020. 11. 12. · Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring. Lauk pauk terdiri dari lauk pauk hewani dan nabati. Lauk pauk hewani contohnya seperti daging, unggas,

Konsumsi buah dan sayur penduduk Indonesia pada umumnya dan anak usia sekolah pada khususnya masih

rendah. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, persentase kurangnya konsumsi buah

dan sayur di Indonesia adalah 95,5%. Sedangkan pada kelompok anak usia sekolah persentasenya lebih tinggi yaitu

sekitar 96%. Konsumsi buah dan sayur dikategorikan cukup jika mengonsumsi sayur dan/atau buah (kombinasi

sayur dan buah) minimal 5 porsi per hari selama 7 hari dalam seminggu.

Proporsi Konsumsi Kalori per Kapita Sehari Menurut Kelompok Komoditas Makanan Daerah Tempat Tinggal, Maret 2019

Gambar 3.

Sumber: Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi, 2019

Padi-padian

Makanandan Minuman Jadi

Minyak & Kelapa

Bahan Minuman

Daging

Telur & Susu

Bahan MakananLainnya

Kacang-kacangan

Ikan/Udang/Cumi/Kerang

Buah-buahan

Sayur-sayuran

Umbi-umbian

Bumbu-bumbuan

42,8634,91

21,0228,6

12,4312,08

4,964,2

2,323,42

2,213,34

2,432,8

2,272,63

2,472,322,172,25

2,041,68

2,311,28

0,520,48

Perkotaan Perdesaan

Persentase Kurangnya Konsumsi Buah dan Sayur pada Penduduk Usia Sekolah Tahun 2018 Gambar 4.

Sumber: Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi, 2019

15-19 tahun72,3

5-9 tahun96,9

10-14 tahun96,8

Penduduk Indonesia95,5

3

Page 5: susu · 2020. 11. 12. · Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring. Lauk pauk terdiri dari lauk pauk hewani dan nabati. Lauk pauk hewani contohnya seperti daging, unggas,

Gambar 5.

Perilaku konsumsi penduduk Indonesia lainnya adalah kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman berisiko

seperti makanan dan minuman manis, makanan asin, makanan berlemak/kolesterol/gorengan, makanan yang

dibakar, makanan daging/ayam/ikan olahan dengan pengawet, bumbu penyedap, minuman berkarbonasi,

minuman berenergi, dan mi instan/makanan instan lainnya. Makanan dan minuman ini dianggap berisiko terhadap

kesehatan jika dikonsumsi 1-6 kali per minggu dan lebih dari satu kali dalam sehari.

Persentase tertinggi makanan dan minuman berisiko yang dikonsumsi penduduk Indonesia pada tahun 2018 adalah

minuman manis (91,49%), sedangkan persentase terendah adalah minuman berenergi (7,8%).

Pada anak usia sekolah, tiga teratas makanan dan minuman berisiko yang paling banyak dikonsumsi adalah

minuman manis, makanan manis, dan makanan yang mengandung bumbu penyedap. Ketiga kelompok makanan

dan minuman ini dapat dengan mudah dijumpai pada jajanan anak sekolah.

Persentase Kebiasaan Mengonsumsi Makanan dan Minuman Beresiko pada Penduduk Umur 3 Tahun ke Atas Tahun 2018

Sumber: Riskesdas, 2018

Minuman Manis91,49%

Makanan yang MengandungBumbu Penyedap88,4%

Makanan Manis87,9%

Makanan Berlemak/Berkolestrol/Gorengan86,7%Makanan Asin

72,7%

Minuman Berkarbonasi(Soft Drink)

13,2%

Minuman Berenergi7,8%

Sumber: Riskesdas, 20184

Gambar 6.Persentase Kebiasaan Mengonsumsi Makanan dan Minuman Beresiko pada Penduduk Usia Sekolah Tahun 2018

73,974,574,3

45,245,543,8

43,941,4

35,5

12,417,9

23,8

46,4

12,2

95,895,36

93,43

95,794,4

91,6

88,489,5

89,4

8789,389,5

75,879,978,8

Makanan yang Dibakar

Minuman Berkarbonasi (Soft Drink)

Minuman Berenergi

Minuman Manis

Makanan Manis

Makanan yang Mengandung Bumbu Penyedap

Makanan Berlemak/Berkorestol/Gorengan

Mie Instan/ Makanan Instan Lainnya

Makanan Asin

Makanan Daging/Ayam/Ikan olahan dengan Pengawet

Mie Instan/ Makanan InstanLainnya87,9%

Makanan yang Dibakar39%

Makanan Daging/Ayam/Ikan Olahan dengan

Pengawet27,9%

Page 6: susu · 2020. 11. 12. · Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring. Lauk pauk terdiri dari lauk pauk hewani dan nabati. Lauk pauk hewani contohnya seperti daging, unggas,

Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman berisiko ini dapat diminimalisasi dengan pembiasaan makan makanan yang baik seperti buah dan sayur dan mengurangi kebiasaan jajan dengan membawa bekal dari rumah.

D. MANFAAT MEMBAWA BEKAL

Lebih HigienisBekal dari rumah lebih higienis

karena mulai dari persiapan bahan mentah, proses memasak,

dan penyajian dikelola sendiri dari rumah sehingga kebersihannya

pasti terjamin.

Lebih AmanMakanan bekal lebih aman dari

bahan kimia pengawet dan pewarna serta aman dari

kontaminasi mikroorganisme yang biasa ditemui di jajanan

anak sekolah.

Nutrisi yang lengkapOrangtua dapat menyediakan bekal makanan untuk anak dan memastikan kecukupan gizinya berdasarkan pedoman gizi seimbang.

Lebih HematBekal dari rumah biasanya cukup mengenyangkan sehingga mengurangi keinginan jajan. Estimasi biaya yang dikeluarkan juga lebih murah karena biasanya bekal makanan dibuat bersama dengan makanan yang dikonsumsi keluarga dalam sehari.

E. KONSEP GIZI SEIMBANG DAN “ISI PIRINGKU”

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang menyebutkan bahwa pedoman gizi seimbang bertujuan untuk memberikan panduan konsumsi makanan sehari-hari dan berperilaku sehat berdasarkan prinsip konsumsi aneka ragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik, dan memantau berat badan normal.

Pedoman gizi seimbang ini dikemas dalam kampanye “Isi Piringku” yang menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yaitu:

50%karbohidrat dan

protein

50%buah dan sayur

5

Selain pola makan dengan gizi seimbang, kampanye “Isi Piringku” juga menekankan kepada pembatasan konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL), cuci tangan pakai sabun, minum air 8 gelas per hari, dan aktivitas fisik selama 30 menit per hari.

Page 7: susu · 2020. 11. 12. · Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring. Lauk pauk terdiri dari lauk pauk hewani dan nabati. Lauk pauk hewani contohnya seperti daging, unggas,

Porsi bahan makanan dalam ‘’Isi Piringku’’ adalah sebagai berikut:

Makanan pokok (sumber karbohidrat) sebanyak 2/3 dari ½ piringContoh bahan makanan pokok adalah beras, jagung, singkong, ubi, talas, sagu, dan produk olahannya (roti, pasta, mie, dan lainnya).Berdasarkan Studi Diet Total tahun 2014, mayoritas penduduk Indonesia mengonsumsi beras sebagai makanan pokok yaitu sebesar 97,7%. Sedangkan dari kelompok umbi, persentase yang paling banyak dikonsumsi adalah singkong dan olahannya (19,6%).

a.

Proporsi Penduduk yang Mengonsumsi Kelompok Serealia dan Olahannya di IndonesiaTahun 2014

Gambar 7.

Sumber: Studi Diet Total, 2014

Proporsi Penduduk yang Mengonsumsi Kelompok Umbi dan Olahannya di Indonesia Tahun 2014Gambar 8.

Jagung & Olahannya9,1%Beras

97,7%

Terigu30,2%

Mie23,4%Olahan Terigu

19,5%

Sumber: Studi Diet Total, 2014

6

Lainnya2,6%

Olahan Beras12,2%

Sagu dan Olahannya1,8%

Singkong dan Olahannya19,6%

Ubi Jalar2,5%

Umbi Lainnya0,8%

Kentang dan Olahannya10,2%

Salah satu pesan dalam pedoman gizi seimbang adalah biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengonsumsi lebih dari satu jenis makanan pokok dalam sehari atau sekali makan. Umbi-umbian yang merupakan pangan lokal Indonesia dapat menjadi salah satu alternatif makanan pokok sehingga dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras.

Page 8: susu · 2020. 11. 12. · Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring. Lauk pauk terdiri dari lauk pauk hewani dan nabati. Lauk pauk hewani contohnya seperti daging, unggas,

Salah satu pesan dalam pedoman gizi seimbang adalah biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok. Hal Salah satu cara mengangkat pangan lokal adalah dengan mengembangkan produk boga yang beragam misalnya roti atau mie campuran tepung singkong dan terigu, pembuatan roti gulung pisang, singkong goreng keju, dan lainnya.

Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring.Lauk pauk terdiri dari lauk pauk hewani dan nabati. Lauk pauk hewani contohnya seperti daging, unggas, ikan termasuk hasil laut, telur, susu dan hasil olahannya. Sedangkan lauk pauk nabati seperti tahu, tempe, kacang-kacangan.

Hasil Studi Diet Total, pada tahun 2014 kelompok daging dan olahannya yang paling banyak dikonsumsi penduduk Indonesia adalah daging unggas (21,5%). Konsumsi kelompok ikan dan olahannya sebagai sumber protein juga sudah cukup baik yaitu persentase tertinggi adalah konsumsi ikan laut (25,5%).

b.

Proporsi Penduduk yang Mengonsumsi Kelompok Daging dan Olahannya di Indonesia Tahun 2014Gambar 9.

Sumber: Studi Diet Total, 2014

Daging Unggas21,5%

Daging Sapi, Kerbau4,6%

Daging Babi dan Olahannya0,7%

Daging Domba, Kambing0,7%

Daging Lainnya0,2%

Olahan Daging Unggas1,9%

Olahan Daging Sapi,Kerbau8,1%

7

Proporsi Penduduk yang Mengonsumsi Kelompok Ikan dan Olahannya di Indonesia Tahun 2014

Gambar 10.

Ikan Laut25,5%

Ikan Air Tawar11%

Udang, Kepiting, dan Olahannya3,9%

Hewan Air Lainnya0%

Olahan Ikan16,6%

Cumi, Kerang, Keong, dan Olahannya1,1%

Sumber: Studi Diet Total, 2014

Page 9: susu · 2020. 11. 12. · Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring. Lauk pauk terdiri dari lauk pauk hewani dan nabati. Lauk pauk hewani contohnya seperti daging, unggas,

Selain daging dan ikan, telur juga banyak dikonsumsi penduduk Indonesia dengan persentase tertinggi adalah telur unggas (35,5%). Sedangkan sumber protein nabati yang paling banyak dikonsumsi adalah kacang kedelai dan olahannya yaitu sebesar 47,4%.

Pesan gizi seimbang dalam mengkonsusmsi lauk pauk adalah biasakan mengonsumsi lauk pauk berprotein tinggi. Dalam mewujudkan gizi seimbang, kelompok protein hewani dan nabati perlu dikonsumsi bersama. Pangan protein hewani memiliki kandungan protein lebih tinggi dan lebih mudah diserap oleh tubuh, namun mengandung kolesterol dan lemak yang tinggi. Sedangkan pangan protein nabati memang memiliki kandungan protein yang lebih sedikit dari hewani tetapi telah terbukti dapat menurukan kolesterol dan meningkatkan sensitifitas dan produksi insulin.

8

Proporsi Penduduk yang Mengonsumsi Kelompok Telur dan Olahannya di indonesia Tahun 2014Gambar 11.

Sumber: Studi Diet Total, 2014

Telur Ayam35,5%

Telur Bebek0,6%

Olahan Telur0,3%

Telur Lainnya0,7%

Proporsi Penduduk yang Mengonsumsi Kelompok Kacang-kacangan dan Olahannya di IndonesiaTahun 2014

Gambar 12.

Sumber: Studi Diet Total, 2014

Kacang Kedelai dan Olahannya47,4%

Kacang Lainnya dan Olahannya3,8%

Biji-bijian dan Olahannya

2,5%

Kacang Tanah danOlahannya11,2%

Page 10: susu · 2020. 11. 12. · Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring. Lauk pauk terdiri dari lauk pauk hewani dan nabati. Lauk pauk hewani contohnya seperti daging, unggas,

Susu sebagai sumber protein yang disajikan dalam bentuk minuman dianjurkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak setelah usia satu tahun. Pada Studi Diet Total tahun 2014, jenis susu yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia adalah susu formula balita (24,1%).

9

Proporsi Penduduk yang Mengonsumsi Kelompok Susu dan Olahannya di Indonesia Tahun 2014Gambar 13.

Sumber: Studi Diet Total, 2014

Daging Unggas21,5%

Daging Sapi, Kerbau4,6%

Daging Babi dan Olahannya0,7%

Daging Domba, Kambing0,7%

Daging Lainnya0,2%

Olahan Daging Unggas1,9%

Olahan Daging Sapi,Kerbau8,1%

Sayur-sayuran (sumber vitamin dan mineral) sebanyak 2/3 dari ½ piringContoh sayur-sayuran adalah wortel, bayam, kangkong, selada air, tomat, kol, brokoli, labu siam, rebung, terong, pare, daun singkong, dan lainnya.

Sayuran yang paling banyak dikonsumsi oleh penduduk Indonesia menurut Studi Diet Total tahun 2014 adalah sayuran daun dengan persentaser 79,1%.

c.

Proporsi Penduduk yang Mengonsumsi Kelompok Sayur dan Olahannya di Indonesia Tahun 2014Gambar 14.

Sumber: Studi Diet Total, 2014

Daging Unggas21,5%

Daging Sapi, Kerbau4,6%

Daging Babi dan Olahannya0,7%

Daging Domba, Kambing0,7%

Daging Lainnya0,2%

Olahan Daging Unggas1,9%

Olahan Daging Sapi,Kerbau8,1%

Page 11: susu · 2020. 11. 12. · Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring. Lauk pauk terdiri dari lauk pauk hewani dan nabati. Lauk pauk hewani contohnya seperti daging, unggas,

Buah-buahan (sumber vitamin dan mineral) sebanyak 1/3 dari ½ piringContoh buah-buahan adalah pisang, papaya, semangka, melon, manga, jeruk, apel, belimbing, salak, jambu air, duku, rambutan, dan lainnya.

Hasil Studi Diet Total menunjukkan pada tahun 2014, buah yang paling banyak dikonsumsi penduduk Indonesia adalah pisang dengan persentase 15,1%.

d.

Proporsi Penduduk yang Mengonsumsi Kelompok Buah dan Olahannya di Indonesia Tahun 2014Gambar 15.

Sumber: Studi Diet Total, 2014

Daging Unggas21,5%

Daging Sapi, Kerbau4,6%

Daging Babi dan Olahannya0,7%

Daging Domba, Kambing0,7%

Daging Lainnya0,2%

Olahan Daging Unggas1,9%

Olahan Daging Sapi,Kerbau8,1%

10

Pedoman gizi seimbang menganjurkan untuk banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan. Konsumsi sayuran

dan buah-buahan yang cukup dapat menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol dalam darah.

Selain itu sayur dan buah dapat menurunkan risiko kesulitan buang air besar dan kegemukan.

F. PESAN GIZI SEIMBANG UNTUK ANAK SEKOLAH

Biasakan makan 3 kali sehari (pagi,

siang, dan malam) bersama

keluarga

Biasakan mengonsumsi ikan dan

sumber protein lainnya

Perbanyak mengonsumsi sayuran

dan cukup buah-buahan

Biasakan membawa bekal

makanan dan air putih dari rumah

Batasi mengonsumsi makanan

cepat saji, jajanan, dan makanan

selingan yang manis, asin, dan

berlemak

Biasakan menyikat gigi

sekurang-kurangnya dua kali

sehari setelah makan pagi dan

sebelum tidur

Hindari merokok

Page 12: susu · 2020. 11. 12. · Lauk pauk (sumber protein) sebanyak 1/3 dari 1/2 piring. Lauk pauk terdiri dari lauk pauk hewani dan nabati. Lauk pauk hewani contohnya seperti daging, unggas,

REFERENSI

Badan Pusat Statistik. 2019. Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi. Jakarta: Badan Pusat Statistik.Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI. 2018. ‘’Isi Piringku”. http://kesmas.kemkes.go.id/portal/konten/~rilis-berita/062511-isi-piringku (akses 16 april 2020)Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Media KIE Isi Piringku. http://kesmas.kemkes.go.id/portal/download/detail/430 (akses 27 Maret 2020)Fikri, Muammar. 2016. ‘’Hari Bawa Bekal Nasional, tentang Tren dan Asal Usulnya”. https://beritagar.id/artikel/berita/hari-bawa-bekal-nasional-tentang-tren-dan-asal-usulnya (akses 26 Maret 2020)Isa, Muhammad. 2015. “Hari Bawa Bekal Nasional 3: Kesehatan Berasal dari Pemahaman dan Keluarga”. https://www.kompasiana.com/muhammadisad/5535aeb26ea8341620da42ec/hari-bawa-bekal-nasional-3-kesehatan-berasal-dari-pemahaman-dan-keluarga (akses 26 Maret 2020).Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.Kementerian Kesehatan RI. 2015. Situasi Pangan Jajanan Anak Sekolah. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.Kementerian Kesehatan RI. 2019. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Lembaga Penerbitan Badan Litbangkes.Kementerian Pendidikan Nasional RI. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional RI.Manalu, HSP, Su’udi, Amir. 2016. Kajian Implementasi Pembinaan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) untuk Meningkatkan Keamanan Pangan: Peran Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota. Jakarta: Media Litbangkes Vol 26.Siswanto, dkk. 2014. Buku Survei Konsumsi Makanan Individu dalam Studi Diet Total 2014. Jakarta: Lembaga Penerbitan Badan Litbangkes.Trans7. 2019. “Hari Bawa Bekal Nasional’’. https://www.trans7.co.id/seven-updates/hari-bawa-bekal-nasional (akses 26 Maret 2020)

susu

Penanggung Jawab: Didik Budijanto

Redaktur: Boga Hardhana

Penyunting: Winne Widiantini

Penulis: Eka Satriani Sakti

Desain Grafis/Layouter: Rizqitha Maula