SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL (SDGs) - Kementerian … · ... PRESIDEN RI CO-CHAIR dengan PM Inggris...
Transcript of SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL (SDGs) - Kementerian … · ... PRESIDEN RI CO-CHAIR dengan PM Inggris...
1. Agenda Pembangunan global paska MDG, yang secara seimbang menangani 3 pilarPembangunan berkelanjutan: (1) Pilarpembangunan manusia; (2) Pembangunan Ekonomi Ramah Lingkungan; dan (3) Pembangunan Lingkungan yang lestari.
2. Disusun dari bawah (bottom up), tidak hanyaoleh PBB namun melibatkan berbagai unsur: Pemerintah, Parlemen, NGO danPengusaha/bisnis.
3. Melanjutkan MDGs: (i) pendalaman; (ii) melanjutkan yang belum tercapai/selesai.
2
I. PENDAHULUAN
II. INDONESIA TERLIBAT SEJAK AWAL
4
• Presiden menjadi Co-Chair HLPEP Post 2015 Development Agenda masukan kepada Sekjen PBB
• Men PPN/Kepala Bappenas Menjadi Co-Chair Global Partnership –menetapkan bahwa akan menggunakan Post 2015 sebagai Agenda Pembangunan yang akan diadopsi dalam Global Partenrship.
• Anggota Open Working Group: 30 negara menyusun masukan dari negara-negara untuk Agenda Pembangunan Paska 2015
• Memberi masukan kepada ASEAN
HLPEP: PRESIDEN RI CO-CHAIR dengan PM Inggris dan PresidenLiberia
WH
O
3 CO-CHAIR:
PRESIDEN RI
PM INGGRIS
PRESIDEN LIBERIA
ANGGOTA PANEL: 24 ORANG DARI SWASTA, NGO, PAKAR DAN FIGUR PENTING (a.l. Ratu Raina/Jordan dan Paul Polman CEO Unilever)
WH
AT
From Vision to Action:
1. 5 transformation Shift: (i) leave no one behind; (ii) put SD at the Core; (iii) Transform Economies for Jobs and Inclusive Growth; (iv) Build Peace and Affective, Open, Accounatble Public Institutions) and; (v) Forge a new global partnership.
2. Ensure More and Better Long Term Financing
3. Data revolutions TH
E A
GEN
DA
UNIVERSAL GOAL, NATIONAL TARGETS:
1. End Poverty
2. Empower girls and Women and Achieve Gender Equality
3. Provide Quality Education and Lifelong Learning
4. Ensure Healthy Lives
5. Ensure Food security and Good Nutrition
6. Achieve Universal Access to Water and Sanitation
7. Secure Sustainable Energy
8. Create Jobs, Sustainable Livelihoods and Equaitable Growth
9. Manage Natural Resource Assets Sustainably
10. Ensure Good Governance and Effective Institutions
11. Ensure Stable and Peaceful Societies
12. Create a Global Enabling Environment and Catalyse Long-Term Financing
MASUKAN KE ASEAN
MASALAH/TANTANGAN DI ASEAN DAN MANDAT
KPD ACC
PRIORITAS YANG PERLU DISELESAIKAN (NEGARA DAN BERSAMA SEBAGAI ASEAN)
LESSONS FROM ASEAN EXPERIENCES
VISION, MISION AND PROPOSED
GOAL FROM ASEAN
REVIEW MDG ASEAN (MDG ASIA PASIFIK 2013):
- Laporan tahun 2013 sudah banyak perubahan pada dibanding 2005, namun masih
banyak pula yang statusnya SLOW dan NO PROGRESS/regressing
- Dalam 1 tahun terakhir perlu menjaga yang sudah accelerated, namun tetap perlu
memacu yang masih slowdown agar tercapai di 2015, dan melanjutkan yang masih
belum tercapai di 2015 nanti.
MASUKAN UTK PENYUSUNAN VISI MISI DAN ASEAN’S SDG – bahan zero draft:- Isu yang dinilai penting dalam beberapa Sectoral Body: Prosperity; Resiliensi dan
Sustainability – dapat dijadikan elemen visi- Isu: daya saing, pertumbuhan yang sustainable; harmonisasi; inclusive, sejahtera dan
sehat serta peran Asean dapat menjadi elemen Misi (cara mencapai visi)
Dunia yang bebas dari kemiskinan, kelaparan, penyakit dan keinginan where all life can thrive
Dunia yang bebas dari ketakutan dan kekerasan
Dunia dengan masyarakat yang melek aksara
Dunia yang menyediakan akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas pada semua tingkat, pelayanan kesehatan dan perlindungan sosial, dimana secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial dijamin.
Dunia dimana kita memperkuat komitmen hask asazi atas air minum aman dan sanitasi, dimana higienis meningkat dan pangan cukup, aman, terjangkau dan bergizi.
Dunia dimana habitat aman, berdaya tahan dan dimana terdapat akses untuk energi yang terjangkau, reliable dan berkelanjutan.
Dunia dimana ada penghormatan terhadap hak asazi dan human dignity, supremasi hukum, keadilan, kesetaraan dan tidak diskriminasi (berdasar ras, etnik dan perbedaan budaya) dan kesempatan yang sama dan peluang yang sama untuk full realization potensi manusia dan kontribusinya terhadapkemakmuran bersama
Dunia yang berinvestasi terhadap anak2 dan dimana anak2 dapat tumbuh bebas dari kekerasan dan eksploitasi
Dunia dimana perempuan dan anak perempuan menikmaati kesetaraan jender dan terbebas dari semua hambatan legal, sosial dan ekonomi. Kebutuhan masyarakat yang paling rentan atas keadilan, toleransi, keterbukaan dan inklusi sosial dimana masyarakat dapat dipenuhi.
Dunia dimana setiap negara menikmati pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif dan keempatan kerja yang “decent” untuk semua
Dunia dimana pola konsumsi dan produksi dan penggunaan sumberdaya alam (udara, lahan, sungai, danau, akuifer dari laut ne samudera) yang berkelanjutan.
Dunia dimana good governance, supremasi hukum dan iklim lingkungan yang mendukung di tingkat nasional dan internasional untuk pembangunanyang berkelanjutan, termasuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berlanjt, pembangunansosial, perlindungan lingkungan dan penghaousankemiskinan dan kelaparan.
Dunia dimana pembangunan dan aplikasi teknologi yang sensitif terhadap iklim, menghormati kehati dan memiliki daya tahan (resilient).
Dunia dimana humanity hidup dalam harmoni dengan alam dan dimana wildlife and makhluk hiudp lainnya terlindungi.
8
VISI: ambisius dan transformasional
• Ambisius: peningkatan kesejahteraan di segala aspek: individu, komunitas danmasyarakat dan ekosistemnya --> 3 pilar secara komprehensif
• Transformasional: PLANET adalah pembatas kehidupan yang berkelanjutan
No Goal PEMBANGUNAN SOSIAL Target MOI
1 End poverty in all its forms everywhere 5 3
2End hunger, achieve food security and improvednutrition and promote sustainable agriculture
5 3
3Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages
9 4
4Ensure inclusive and equitable quality education and promote lifelong learning opportunities for all
7 3
5Achieve gender equality and empower all women and girls
6 3
6Ensure availability and sustainable management of water and sanitation for all
6 2
11Make cities and human settlements inclusive, safe, resilient and sustainable
7 3
45 21
9
AGENDA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL: 17 GOAL, 109 TARGET DAN 63 MOI
No Goal PEMBANGUNAN EKONOMI Target MOI
7Ensure access to affordable, reliable, sustainable and modern energy for all
3 2
8Promote sustained, inclusive and sustainable economic growth, full and productive employment and decent work for all
10 2
9Build resilient infrastructure, promote inclusive and sustainable industrialization and foster innovation
5 3
10 Reduce inequality within and among countries 7 3
12Ensure sustainable consumption and production patterns
8 3
33 13
10
No Goal PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP dan TATAKELOLA Target MOI
13 Take urgent action to combat climate change and its impacts 3 2
14Conserve and sustainably use the oceans, seas and marine resources fro sustainable development
7 3
15Protect, restore and promote sustainable use of terrestrial ecosystems, sustainably manage forests, combat desertification, and halt and reverse land degradation and halt biodiversity loss
9 3
16Protect peaceful and inclusive societies for sustainable development, provide access to justice for all and build effective, accountable and inclusive institutions at all levels
10 2
17
Strengthen the MOI and revitalize the global partnership fro sustainable development:• Finance - 5• Technology - 3• Capacity Building - 1• Trade -3• Policy and institutional coherence - 3• Multi-stakeholder partnership - 2• Data, monitoring and Accountability - 2
-19
29 2911
• Pelaksanaan Agenda memerlukan Kemitraan Global yang direvitalisasi: (i) global solidarity, untukmasyarakat termiskin dan masyarakat rentan; (ii)yang memfasilitasi keterlibatan global yang menyatukanpemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, UN system dan aktor lainnya.
• MOI terjabarkan dalam Goal 17 dan di setiap Goal, merupakan kunci untuk merealisasikan Agenda.
• Menyadari pentingnya:o Parlemen lokal melalui peran dalam legislasi dan
alokasi anggaran serta ensuring akuntabilitas darikomitmen Pemerintah dan lembaga publik;
o Kerjasama dengan otoritas lokal dan regional, sub-regional, lembaga internasional, akademis, organisasi philantrophies, voluntir dsb.
12
Means of Implementation
14
1. RENCANA KERJA PERSIAPAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGs) 2015-2016
No. KEGIATAN 2015
1. Penyusunan legal aspek SDGs:a. Penyusunan draft Inpres tentang Pembangunan Berkelanjutanb. Penyusunan draft Tim Koordinasi Pembangunan Berkelanjutan
Nasionalc. Penyusunan draft Pembentukan Sekretariat Pembangunan
Berkelanjutan Nasional
2. Pemetaan goal, target, dan calon indikator Pembangunan Berkelanjutanuntuk 3 pilar (ekonomi, sosial, dan lingkungan)
3. Rangkaian rapat koordinasi antara Bappenas, BPS, Kemenlu, Parlemen(BKSAP DPR RI) dan KL terkait serta CSOs untuk:
a. Membahas goal, target, dan calon indikator nasional
b. Penyusunan bahan sosialisasi: (i) teknokratik; (ii) versipopuler/masyarakat dan dunia usaha.
c. Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2016.
15
2. RENCANA KERJA PERSIAPAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGs) 2016
NO. KEGIATAN 2016
1. Penyusunan rencana pelaksanaan 2016: matriks program (APBN/D) danperan stakeholders (NGO, swasta, filantrofi, pakar/akademia, parlemen)
2. PELAKSANAAN SOSIALISASI: Pusat dan Daerah
3. Penajaman program pelaksanaan SDG: Pusat-daerah
4. Penajaman dan pengembangan data dan indikator SDG
5. Penyusunan:
a. Pemantauan dan laporan tahunan
b. Roadmap SDGs
c. Koordinasi pelaksanaan dan komunikasi – termasuk peningkatankapasitas
6. Penyelesaian Laporan 15 tahun pelaksanaan MDG
16
No. GoalKandidat
Indikator
Indikator
Tersedia
1. Goal 1 End poverty in all its forms everywhere 10 9
2.Goal 2 End hunger, achieve food security and improved nutrition and promote sustainable agriculture
12 6
3Goal 3 Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages
22 15
4Goal 4 Ensure inclusive and equitable quality education and promote lifelong learning opportunities for all
12 9
5Goal 5 Achieve gender equality and empower all women and girls
12 9
6Goal 6 Ensure availability and sustainable management of water and sanitation for all
10 25
7Goal 11 Make cities and human settlement inclusive, safe, resilient, and sustainable
20 7
TOTAL 98 80
3. Hasil kajian:A. Pilar Pembangunan Manusia
• Pilar ini terdiri dari 7 goal, 98 indikator.• Hasil pemetaan:
No. GoalKandidat
Indikator
Indikator
Tersedia
1Goal 7 Ensure access for affordable, reliable, sustainable and modern energy for all
10 20
2Goal 8 Promote sustained inclusive and sustainable economic growth full and productive employment and decent work for all
22 19
3.Goal 9 Build resilient infrastructure, promote inclusive and sustainable industrialization and foster innovation
16 12
4.Goal 10 Reduce inequality within and among countries
17 6
5Goal 12 Ensure sustainable consumption and production patterns
21 39
TOTAL 86 96
B. Pilar Pembangunan Ekonomi• Pilar ini terdiri dari 5 goal, dan 86 indikator.• Hasil pemetaan:
17
No. GoalKandidat
Indikator
Indikator
Tersedia
1Goal 13 Take urgent action to combat climate change and its impacts
8 26
2
Goal 14 Conserve and sustainably use the oceans, seas, and marine resources for sustainable development
19 29
3
Goal 15 Protect, restore, and promote sustainable use of terrestrial ecosystem, sustainably manage forest, combat desertification, and halt and reserve land degradation and halt biodiversity loss
24 33
4
Goal 16 Promote peaceful and inclusive societies for sustainable development, provide access to justice for all and build effective, accountable and inclusive institutions at all levels
17 11
5
Goal 17 Strengthen the means of implementation and revitalize the global partnership for sustainable development
38 7
TOTAL 106 106
C. Pilar Pembangunan Lingkungan• Pilar ini terdiri dari 3+2 goal, 106 indikator.• Hasil pemetaan:
18
6. Kesimpulan :
a. Secara garis besar ketersediaan data daninformasi calon indikator PB yang tersedia dalamRPJMN dan Renstra K/L cukup baik. Perlu dipilihyang tepat dan dibangun yang diperlukan.
b. Pengalaman MDGs: sebanyak 63 indikator MDGs sudah tersedia dalam database di tingkat nasionaldan provinsi untuk periode 2001-2015.
Untuk tingkat kabupaten/kota baru tersediasebanyak 34 indikator MDGs untuk periode 2011-2013 yang bersumber BPS. Sebagian besarindikator MDGs masih akan digunakan sebagaiindikator PB.
19
c. Sumber kajian BPS: (i) Dari 252 kandidat indikatorPB, sebanyak 32 indikator MDGs telah tersedia, sebanyak 169 indikator memungkinkan untukdikumpulkan, dan sebanyak 51 indikator perludikembangkan lebih lanjut (Sumber: TeguhPramono; Direktur Statistik Bidang KesejahteraanRakyat BPS, pada Workshop PemantauanPelaksanaan RAD MDGs Regional Barat di Medan 25-26 Agustus 2015).
d. Sumber Informasi UN Environment Programme(UNEP) dan UNDP: dari 323 kandidat indikator PB yang most ready sebanyak 219 indikator (67,8%), sudah ready sebanyak 87 indikator (26,93%), dannot ready sebanyak 17 indikator (5,26%). 1
20
7. Rekomendasi:
a. Pemilihan indikator terutama diprioritaskan: (i) Yang sejalan dengan agenda pembangunan nasional yang dirumuskan pada RPJMN dan RenstraKementerian/Lembaga; (ii) Yang sudah tersedia – untukpelaksanaan 2016.
b. Masih diperlukan informasi tentang kesepakatan PBB untuk goal, target, indikator PB, serta kejelasan definisioperasional untuk setiap indikator sebagai dasarketerbandingan antar negara, antar provinsi dan antarkabupaten/kota.
c. Untuk perencanaan dan pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan diperlukan data dan informasi yang akuratdan memadai dengan melibatkan berbagai pemangkukepentingan di tingkat nasional, provinsi, dankabupaten/kota sehingga ownership terhadap data daninformasi tersebut tinggi.
21
Laporan Pencapaian MDGs Indonesia tahun2014, pencapaian 63 indikator MDGs dapatdapat dikelompokkan dalam 3 kategori:
1. 13 indikator sudah dicapai sebelum 20152. 36 indikator diperkirakan dapat dicapai pada
tahun 20153. 14 indikator diperlukan kerja keras untuk
mencapai sasaran tahun 2015
24
A. PENCAPAIAN MDGs 2014
25
Kategori Perlu Kerja Keras
GOAL 1
KEMISKINAN
ASUPAN KALORI
GOAL 4
ANGKA KEMATI AN BAYI
ANGKA KEMATI
AN BALITA
GOAL 5
ANGKA KEMATI AN IBU
(AKI)
GOAL 6
HIV DAN AIDS
PENGETAHUAN
KOMPREHENSIF HIV
DAN AIDS
GOAL 7
EMISI KARBONDI
OKSIDA
AIR MINUM PERDESAAN
SANITASI LAYAK
PERDESAAN
KUMUH PERKOTAAN
GOAL 8
RASIO EKSPOR
DAN IMPOR TERHADAP
PDB
KOMPUTER PRIBADI
AKSES INTERNET
TANTANGAN YANG DIHADAPI
a. Masih adanya kesenjangan yang cukup lebar dalam pencapaianMDGs antarprovinsi dan antarkabupaten/kota serta antartingkat sosial ekonomi.
b. Masih terbatasnya sumberdaya terutama yang berasal dari non Pemerintah
c. Masih belum termobilisasinya sumberdaya yang berasal daridunia usaha, masyarakat, termasuk kerjasama dengan mitrapembangunan
d. Di tingkat daerah belum seluruh indikator MDGs terintegrasipada sistem perencanaan dan penganggaran jangka pendekmaupun jangka menengah
e. Masih belum lengkapnya database indikator MDGs di tingkatkabupaten dan kota
f. Masih perlu diperkuatnya strategi komunikasi dan advokasiMDGs terhadap berbagai stakeholders baik di Pusat maupun di daerah 26
LEGAL ASPEK1. Inpres No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan
yang Berkeadilan
2. Tim Koordinasi Percepatan Pencapaian MDGs Nasional 2011-2015
3. Surat Edaran Menteri PPN dan Menteri Dalam Negeri Nomor: 0068/M.PPN/02/2012 dan Nomor: 050/583/SJ
4. Peraturan Gubernur tentang RAD MDGs Provinsi 2011-2015
5. Peraturan Bupati dan Walikota tentang RAD MDGs Kabupatendan Kota
27
UPAYA PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs
PERENCANAAN
1. Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium di Indonesia Tahun 2010-2014
2. Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Percepatan PencapaianTujuan MDGs di Daerah (RAD MDGs)
3. Pedoman Review RAD MDGs Provinsi
4. RAD MDGs Provinsi
5. Pedoman Teknis Definisi Operasional Indikator MDGs
6. Pedoman Harmonisasi Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Percepatan Pencapaian SasaranMDGs
7. Pedoman Penyusunan Rencana Aksi MDGs Kabupaten Kota
8. Penyusunan Database MDGs28
IMPLEMENTASI
1. Laporan Pencapaian Tujuan MDGs NasionalTahun 2010, 2011, 2013 dan 2014
2. Laporan Pencapaian Tujuan MDGs ProvinsiTahun 2013
3. Rencana Aksi MDGs Accelaration Frame Work (MAF) : •AKI ( Provinsi Jateng, Banten, Jatim)•HIV dan AIDS ( Provinsi Kepulauan Riau)•Air Minum Layak (Provinsi NTB)•Sanitasi Layak (Provinsi Bengkulu)
29
MONITORING DAN EVALUASI
1. Pedoman Pemantauan dan Evaluasi PelaksanaanMDGs
2. Pedoman Penyusunan Laporan MDGs Provinsi3. Pedoman Pemberian Insentif bagi Daerah Untuk
Pencapaian Sasaran MDGs4. Laporan Pencapaian Tujuan MDGs Provinsi5. Laporan Pencapaian Tujuan MDGs Nasional6. Penyusunan Website MDGs Indonesia7. Pengembangan E-Monev MDGs8. Penyusunan Data Indikator MDGs Kabupaten Kota
Tahun 2011-20139. Peningkatan Diseminasi Informasi MDGs (Radio Talk
Show , TV Talk Show, dan Media Visit)30
31
PROVINSI PEMENANG PENGHARGAAN MDGs 2015
NO KATEGORI JUARA2015
(fokus pada kelompokmiskin dan rentan)
1.Laju Pencapaian MDGs Terbaik 2012-2014
Terbaik 1Terbaik 2Terbaik 3
Nusa Tenggara BaratDKI JakartaJawa Tengah
2.Tingkat Pencapaian MDGs Tertinggi2014
Terbaik 1Terbaik 2Terbaik 3
DKI JakartaDI YogyakartaBali
3.Pengentasan Kemiskinan Terbaik2012-2014
Terbaik 1Terbaik 2Terbaik 3
PapuaSulawesi TengahDI Yogyakarta
4.Pencapaian Indikator MDGs Terbanyak 2012-2014
Terbaik 1Terbaik 2Terbaik 3
DKI JakartaDI YogyakartaNusa Tenggara Barat
TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
IndikatorAcuan
dasar
Saat
ini
Target
MDGs
2015
Status Sumber
1.1
Proporsi penduduk dengan
pendapatan kurang dari USD
1,00 (PPP) per kapita per hari
20,60
%
(1990)
5,90%
(2008)10,30% ●
Bank
Dunia
dan BPS
1.1a
Persentase penduduk yang
hidup di bawah garis
kemiskinan nasional
15,10
%
(1990)
11,25%
(2014)7,55% ▼
BPS,
Susenas
1.2 Indeks Kedalaman Kemiskinan2,70%
(1990)
1,75%
(2014)
Berku-
rang►
BPS,
Susenas
TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN
IndikatorAcuanDasar
Data Terbaru
Target MDGs 2015
Status Sumber
TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN
Target 1B: Menciptakan Kesempatan Kerja Penuh dan Produktif dan Pekerjaan Yang Layak Untuk Semua, Termasuk Perempuan dan Kaum Muda
1.4Laju pertumbuhan PDB
per tenaga kerja
3,52%
(1990)
5,66%
(2013)-
PDB Nasional
dan Sakernas
1.5
Rasio kesempatan
kerja terhadap
penduduk usia 15
tahun ke atas
65,00%
(1990)
62,64%
(2014)-
BPS, Sakernas
1.7
Proporsi tenaga kerja
yang berusaha sendiri
dan pekerja bebas
keluarga terhadap total
kesempatan kerja
71,00%
(1990)
42,57%
(2014)Menurun ►
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN
IndikatorAcuanDasar
Data TerbaruTarget
MDGs 2015Status Sumber
TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARANTarget 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparandalam kurun waktu 1990-2015
1.8Prevalensi balita denganberat badan rendah/ kekurangan gizi
31,00%
(1989)*
19,60%
(2013) **15,50% ►
* BPS,
Susenas
** Kemenkes,
Riskesdas
1.8aPrevalensi balita giziburuk
7,20%
(1989)*
5,70%
(2013) **3,60% ►
1.8bPrevalensi balita gizikurang
23,80%
(1989)*
13,90%
(2013) **11,90% ►
1.9
Proporsi pendudukdengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsiminimum:
BPS, Susenas- 1400 Kkal/kapita/hari
17,00%
(1990)
17,39%
(2014)8,50%
- 2000 Kkal/kapita/hari
64,21%
(1990)
66,96%
(2014)35,32%
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
DK
I Jak
arta
Bal
i
Kal
iman
tan
Sel
atan
Ban
ten
Kep
ula
uan
Ban
gka
Bel
itu
ng
Kal
iman
tan
Te
nga
h
Kal
iman
tan
Tim
ur
Kep
ula
uan
Ria
u
Mal
uku
Uta
ra
Sum
ate
ra B
arat
Jam
bi
Ria
u
Kal
iman
tan
Bar
at
Sula
wes
i Uta
ra
Sum
ate
ra U
tara
Jaw
a B
arat
Sula
wes
i Sel
atan
IND
ON
ESIA
Sula
wes
i Bar
at
Jaw
a Ti
mu
r
Sum
ate
ra S
elat
an
Sula
wes
i Ten
gah
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Lam
pu
ng
Jaw
a Te
nga
h
DI Y
ogy
akar
ta
Nu
sa T
engg
ara
Bar
at
Go
ron
talo
Ben
gku
lu
Ace
h
Mal
uku
Nu
sa T
engg
ara
Tim
ur
Pap
ua
Bar
at
Pap
ua
3.9
2
4.5
3
4.6
8
5.3
5
5.3
6
6.0
3
6.4
2
6.7
0
7.3
0
7.4
1
7.9
2
8.1
2
8.5
4
8.7
5
9.3
8
9.4
4
10
.28
11
.25
12
.27
12
.42
13
.91
13
.93
14
.05
14
.28
14
.46
15
.00
17
.25
17
.44
17
.48
18
.05
19
.13
19
.82
27
.13 30
.05
Pe
rse
nta
se
Provinsi
Persentase Penduduk Di Bawah Garis Kemiskinan Menurut Provinsi, 2014
Sumber: Susenas BPS, 2014
TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA
Indikator Acuan Dasar Data Terbaru
Target
MDGs 2015
Status Sumber
TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA
Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan di manapundapat menyelesaikan pendidikan dasar
2.1Angka Partisipasi Murni
(APM) Sekolah Dasar88,70% (1992)*
96,00%
(2013/2014)**100,00% ►
*BPS, Susenas
**Kemdikbud
2.2.
Proporsi murid kelas 1 yang
berhasil menamatkan sekolah
dasar
62,00% (1990)96,57%
(2013/2014)100,00% ► Kemdikbud
2.3
Angka melek huruf penduduk
usia 15-24 tahun, perempuan
dan laki-laki
96,60% (1990) 98,88% (2014) 100,00% ► BPS, Susenas
Perempuan -99,05%
(2014)
100,00%
laki-laki -98,71%
(2014)
100,00%
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus36
TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Indikator Acuan Dasar Data Terbaru
Target
MDGs 2015
Status Sumber
TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015
3.1Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkatpendidikan dasar, menengah dan tinggi
BPS,
Susenas
- Rasio APM perempuan/ laki-laki di SD100,27
(1993)99,28% (2014) 100,00 ●
- Rasio APM perempuan/ laki-laki di SMP99,86
(1993)104,10%(2014) 100,00 ●
- Rasio APM perempuan/ laki-laki di SMA93,67
(1993)103,28%(2014) 100,00 ●
- Rasio APM perempuan/ laki-laki di PerguruanTinggi
74,06
(1993)112,01%(2014) 100,00 ●
3.1aRasio melek huruf perempuan terhadap laki-lakipada kelompok usia 15-24 tahun
98,44
(1993)100,34%(2014) 100,00 ●
3.2Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahandi sektor nonpertanian
29,24%
(1990)35,53%(2014) Meningkat ►
BPS,
Sakernas
3.3 Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR12,50%
(1990)17,32%(2014) Meningkat ► KPU
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus37
38
-
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00
50.00
Kal
iman
tan
Tim
ur
Pap
ua
Pap
ua
Bar
at
Kep
ula
uan
Ban
gka
Bel
itu
ng
Kal
iman
tan
Te
nga
h
Ria
u
Kal
iman
tan
Bar
at
Kep
ula
uan
Ria
u
Kal
iman
tan
Sel
atan
Jaw
a B
arat
Ban
ten
Jam
bi
Sum
ate
ra U
tara
Sula
wes
i Ten
ggar
a
IND
ON
ESIA
Nu
sa T
engg
ara
Bar
at
DK
I Jak
arta
Sula
wes
i Uta
ra
Jaw
a Ti
mu
r
Sum
ate
ra S
elat
an
Mal
uku
Ace
h
Lam
pu
ng
Ben
gku
lu
Sula
wes
i Sel
atan
Nu
sa T
engg
ara
Tim
ur
Sula
wes
i Bar
at
Mal
uku
Uta
ra
Bal
i
Sula
wes
i Ten
gah
Sum
ate
ra B
arat
DI Y
ogy
akar
ta
Jaw
a Te
nga
h
Go
ron
talo
25
.56
25
.94
27
.44
28
.32
30
.50
30
.92
31
.30
31
.33
31
.45
32
.02
32
.26
34
.06
34
.41
35
.06
35
.53
36
.02
36
.32
36
.97
37
.02
37
.33
37
.46
37
.54
37
.66
37
.67
38
.06
38
.30
38
.33
38
.94
39
.68
40
.15
40
.22
40
.92
40
.99
47
.32
Pe
rse
nta
se
Provinsi
Sumber: BPS, Sakernas untuk MDGs 2012-2014
Kontribusi Perempuan Dalam Pekerjaan Upahandi Sektor Non-Pertanian menurut Provinsi, 2014
TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK
IndikatorAcuanDasar
Data Terbaru
Target MDGs 2015
Status Sumber
TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK
Target 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun waktu1990-2015
4.1Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup
97 (1991)
40 (2012)
32 ▼
BPS, SDKI 4.2Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup
68 (1991)
32 (2012)
23 ▼
4.2aAngka Kematian Neonatal per 1000 kelahiran hidup
32 (1991)
19 (2012)
Menurun ►
4.3Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak
44,50% (1991)*
89,42 % (2014)*
Meningkat ►*BPS, Susenas
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
Pap
ua
Sum
ate
ra B
arat
Ace
h
Kal
iman
tan
Te
nga
h
Sum
ate
ra U
tara
Ban
ten
Jam
bi
Kal
iman
tan
Tim
ur
Kal
iman
tan
Bar
at
Go
ron
talo
Sum
ate
ra S
elat
an
Pap
ua
Bar
at
Kep
ula
uan
Ria
u
Sula
wes
i Bar
at
Sula
wes
i Ten
gah
Ria
u
Lam
pu
ng
Ind
on
esia
Jaw
a B
arat
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Mal
uku
Jaw
a Ti
mu
r
Sula
wes
i Uta
ra
DK
I Jak
arta
Kal
iman
tan
Sel
atan
Sula
wes
i Sel
atan
Kep
ula
uan
Ban
gka
Bel
itu
ng
Nu
sa T
engg
ara
Tim
ur
Bal
i
Ben
gku
lu
Nu
sa T
engg
ara
Bar
at
Mal
uku
Uta
ra
Jaw
a Te
nga
h
DI Y
ogy
akar
ta
Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasicampak
Sumber: BPS, Susenas 2014
TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
IndikatorAcuan dasar
Saat iniTarget MDGs 2015
StatusSumbe
r
Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015
5.1Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran hidup
390 (1991)
359(2012)
102 ▼
BPS, SDKI *BPS,
Susenas5.2
Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih
40,70%
(1992)*
86,89%(TriwulanI 2014)*
Meningkat ►
TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
IndikatorAcuan dasar
Saat iniTarget MDGs 2015
Status Sumber
Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015
5.3Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) bagi perempuan menikah usia 15-49, semua cara
49,70% (1991)
61,17 %(2014)*
Meningkat ►
BPS Susenas*, SDKI,
Kemenkes RI**
5.3aAngka pemakaian kontrasepsi (CPR) pada perempuan menikah usia 15-49 tahun, cara modern
47,10% (1991)
60,18 %(2014)*
Meningkat ►
5.4
Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15-19 tahun) per 1000 perempuan usia 15-19 tahun
67 (1991)
48 (2012) Menurun ►
5.5Cakupan pelayanan Antenatal (sedikitnya 1 kali kunjungan dan 4 kali kunjungan)
- 1 kunjungan:75,00%(1991)
93,76 % (2014) **
Meningkat►
- 4 kunjungan:56,00% (1991)
85,72 %(2014) **
►
5.6Unmet Need (kebutuhan keluarga berencana/KB yang tidak terpenuhi)
12,70% (1991)
11,4%(2012)
Menurun ►
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
Proporsi Kelahiran Yang Ditolong Tenaga Kesehatan TerlatihTahun 2014
Sumber: BPS, Susenas 2014
TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA
IndikatorAcuanDasar
Data Terbaru
Target MDGs 2015
Status Sumber
TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYATarget 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS hingga tahun2015
6.1Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari totalpopulasi
-0,46%
(2014)Menurun ▼ Kemenkes
6.2Penggunaan kondom pada hubungan seksberisiko tinggi terakhir
12,80%
(2002/03
)*
43,52%
(2013)**Meningkat ►
**
Kemenkes,
Surveilans
Terpadu
Biologis
dan
Perilaku
(STBP)
6.3Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahunyang memiliki pengetahuan komprehensiftentang HIV/AIDS
-21,3%
(2014)Meningkat ▼
Kemenkes
RI
Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengantahun 2010
6.5Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yangmemiliki akses pada obat-obatan antiretroviral
-86.93%
(2014)Meningkat ►
Kemenkes
RI
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
44
TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
45
IndikatorAcuan
dasarSaat ini
Target
MDGs
2015
Status Sumber
Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan
penyakit utama lainnya hingga tahun 2015
6.6aAngka kejadian dan tingkat
kematian akibat malaria
6.6Angka kejadian malaria (per 1,000
penduduk)
4,68
(1990)
0,99
(2014)
Sudah
Tercapai●
Kementerian
Kesehatan (2014)
6.7Proporsi anak balita yang tidur
dengan kelambu berinsektisida-
34,80%
(2013)Meningkat ▼
Kemenkes,
Riskesdas 2013
TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus46
IndikatorAcuan
dasarSaat ini
Target
MDGs 2015Status Sumber
Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan
penyakit utama lainnya hingga tahun 2015
6.9Angka kejadian, prevalensi dan tingkat
kematian akibat Tuberkulosis
6.9aAngka kejadian Tuberkulosis(semua
kasus/100.000 penduduk/tahun)
343
(1990)
183
(2013) Dihen-
tikan,
mulai
berku-
rang
●
Global TB Report,
WHO, 20146.9b
Tingkat prevalensi Tuberkulosis(per
100.000 penduduk)
443
(1990)
272
(2013)●
6.9cTingkat kematian karena Tuberkulosis
(per 100.000 penduduk)92 (1990)
25
(2013)●
6.10
Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang
terdeteksi dan diobati dalam program
DOTS
6.10aProporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang
terdeteksi dalam program DOTS
20,0%
(2000)
70 %
( 2014)*70,0% ● Global TB Report,
WHO
*Kemenkes6.10bProporsi kasus Tuberkulosis yang diobati
dan sembuh dalam program DOTS
87,0%
(2000)
89.7%
(, 2014)*85,0% ●
TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
48
Indikator Acuan dasar Saat iniTarget MDGs
2015Status Sumber
Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan dan program nasionalserta mengurangi kerusakan pada sumberdaya lingkungan
7.1
Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan citra satelit dan survei foto udara terhadap luas daratan
59,97% (1990) 66 % (2014) Meningkat ●KementerianKehutanan
7.2Jumlah emisi karbon dioksida (CO2)
1,377,983 Gg CO2
(2000)* 247.522Gg CO2
(2000)**
1,791,372 Gg CO2e (2005)*
339.426 Gg CO2e (2005)**
356.823Gg CO2e (2008)**
Berkurang 26% pada tahun 2015
▼
KementerianLingkunganHidup
7.2aJumlah konsumsi energi primer (BOE per kapita)
2,64 BOE (1991) 3,46 (2012)Berkurang darikondisi BAU6,99
KementerianEnergi danSumber DayaMineral
7.2bIntensitas energi (BOE per1000 USD)
5,28 BOE/ USD 1.000 (1990)
1,00 BOE/USD 1.000 (2012)
Menurun
7.2c Elastisitas energi 0,98 (1991) 1.6 (2010) Menurun
7.2dBauran energi untuk energi terbarukan
3,5% (2000) 6,00% (2012) -
TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
49
Indikator Acuan dasar Saat iniTarget MDGs
2015Status Sumber
Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan danprogram nasional serta mengurangi kerusakan pada sumberdaya lingkungan
7.3Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) dalam metrik ton
8.332,7 metrik ton BPO (1992)
0 CFC, Halon, CTC, TCA, metil
bromida 6,689.21 metrik ton HCFC
(2010)
0 CFCs sementara HCFCs menurun
►
KementerianLingkunganHidup
7.4
Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman
66,08% (1998) 93,54% (2013)Tidakterlampaui
►
KementerianKelautan &Perikanan
7.5
Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan
26,40% (1990) 42% (2014) Meningkat ►KementerianKehutanan
7.6Rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan teritorial
0,14% (1990) 5,1% (2012) Meningkat ►
* Kementerian Kehutanan** Kementerian Kelautan &Perikanan
TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
50
IndikatorAcuan dasar
Saat iniTarget MDGs 2015
Status Sumber
Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutanterhadap sumber air minum layak dan fasilitas sanitasi dasar layak hingga tahun 2015
7.8
Proporsi rumah tangga denganakses berkelanjutan terhadapsumber air minum layak, perkotaandan perdesaan
37,73% (1993)
68.36 (2014)
68.87% ►
BPS, Susenas
7.8a Perkotaan50,58% (1993)
80.72 (2014)
75.29% ●
7.8b Perdesaan31,61% (1993)
56.09 (2014)
65.81% ▼
7.9
Proporsi rumah tangga denganakses berkelanjutan terhadapfasilitas sanitasi dasar layak,perkotaan dan perdesaan
24,81% (1993)
61,04% (2014)
62.41% ►
7.9a Perkotaan53,64% (1993)
76,75% (2014)
76.82% ►
7.9b Perdesaan11,10% (1993)
45,45%(2014)
55.55% ▼
TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
IndikatorAcuanDasar
Data Terbaru
Target MDGs 2015
Status Sumber
TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Target 7D: Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupanpenduduk miskin di permukiman kumuh (minimal 100 juta) pada tahun2020
7.10Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan
20,75% (1993)
9,12% (2014)
6% (2020)
▼BPS, Susenas
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus51
52
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Sumber Air Minum Layak, Perkotaan dan Perdesaan Tahun
2014
Sumber: BPS, Susenas 2014
TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
IndikatorAcuanDasar
Data Terbaru
Target MDGs 2015
Status Sumber
TUJUAN 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
Target 8A: Mengembangan sistem keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasisperaturan, dapat diprediksi dan tidak diskriminatif
8.6a
Rasio ekspor dan impor
terhadap PDB (indikator
keterbukaan ekonomi)
41,60% (1990)*
39,96%**(2014)
Meningkat ▼
* BPS & Bank Dunia** BPS
8.6bRasio pinjaman terhadap
simpanan di bank umum
45,80% (2000)
88,7% (2014)
Meningkat ►
Bank Indoensia
8.6cRasio pinjaman terhadap
simpanan di BPR
101,30% (2003)
124,45%(2014)
Meningkat ►
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus 53
TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
IndikatorAcuanDasar
Data Terbaru
Target MDGs 2015
Status Sumber
TUJUAN 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
Target 8D :Menangani Utang Negara Berkembang Melalui Upaya Nasional MaupunInternasional Untuk Dapat Mengelola Utang Dalam Jangka Panjang
8.12Rasio pinjaman luar negeri
terhadap PDB
24,59% (1996)
6,4%
(2014)Berkurang ►
Kementerian Keuangandan BPS
8.12
a
Rasio pembayaran pokok
utang dan bunga utang luar
negeri terhadap
penerimaan hasil ekspor
(DSR)
51,00% (1996)
3,8%
(2014)Berkurang ►
Kementerian Keuangandan Bank Indonesia
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus 54
TUJUAN 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
IndikatorAcuanDasar
Data Terbaru
Target MDGs 2015
Status Sumber
TUJUAN 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
Target 8F : Bekerja Sama Dengan Swasta Dalam Memanfaatkan Teknologi Baru, TerutamaTeknologi Informasi Dan Komunikasi
8.14
Proporsi penduduk yang
memiliki jaringan PSTN
(kepadatan fasilitas telepon
per jumlah penduduk)
4,02% (2004)
5,57% (2014)
Meningkat ► BPS, Susenas
8.15Proporsi penduduk yang
memiliki telepon seluler
14,79% (2004)
87,07% (2014)
100,00% ► BPS, Susenas
8.16Proporsi rumah tangga
dengan akses internet-
36,45% (2014)
50,00% ▼ BPS, Susenas
8.16aProporsi rumah tangga yang
memiliki komputer pribadi-
17,75% (2014)
Meningkat ▼ BPS, Susenas
Status : ● Sudah Tercapai► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus55
56
No. IndikatorStatus Capaian
2010 2011 2013 2014
1.1Proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP) per kapita per hari
● ● ● ●
1.1aPersentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional
- ▼ ▼ ▼
1.2 Indeks Kedalaman Kemiskinan ► ► ► ►
1.4Laju pertumbuhan PDB per tenagakerja
1.5Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas
STATUS CAPAIAN MDGS TAHUN 2010-2014
57
No. IndikatorStatus Capaian
2010 2011 2013 2014
1.7Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja
► ► ► ►
1.8Prevalensi balita dengan berat badan rendah / kekurangan gizi
► ► ► ►
1.8a Prevalensi balita gizi buruk ► ► ► ►
1.8b Prevalensi balita gizi kurang ► ► ► ►
1.9Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum:
- 1400 Kkal/kapita/hari ▼ ▼ ▼ ▼
- 2000 Kkal/kapita/hari ▼ ▼ ▼ ▼
STATUS CAPAIAN MDGS TAHUN 2010-2014
58
No. IndikatorStatus Capaian
2010 2011 2013 2014
2.1 Angka Partisipasi Murni (APM) sekolah dasar ► ► ► ►
2.2.Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan
sekolah dasar► ► ► ►
2.3Angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun,
perempuan dan laki-laki► ► ► ►
3.1Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat
pendidikan dasar, menengah dan tinggi
- Rasio APM perempuan/laki-laki di SD ● ► ● ●
- Rasio APM perempuan/laki-laki di SMP ● ► ● ●
- Rasio APM perempuan/laki-laki di SMA ► ● ● ●
- Rasio APM perempuan/laki-laki di Perguruan
Tinggi► ► ● ●
59
No. IndikatorStatus Capaian
2010 2011 2013 2014
3.1aRasio melek huruf perempuan terhadap laki-
laki pada kelompok usia 15-24 tahun● ● ● ●
3.2Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan
di sektor nonpertanian► ► ► ►
3.3 Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR ► ► ► ►
4.1Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran
hidup► ► ▼ ▼
4.2Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran
hidup► ► ▼ ▼
4.2aAngka Kematian Neonatal per 1000 kelahiran
hidup► ► ► ►
4.3Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi
campak► ► ► ►
60
No. IndikatorStatus Capaian
2010 2011 2013 2014
5.1 Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran hidup ▼ ▼ ▼ ▼
5.2Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan
terlatih► ► ► ►
5.3Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) bagi perempuan
menikah usia 15-49, semua cara► ► ► ►
5.3aAngka pemakaian kontrasepsi (CPR) pada perempuan
menikah usia 15-49 tahun, cara modern▼ ► ► ►
5.4Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15-19 tahun)
per 1000 perempuan usia 15-19 tahun► ► ► ►
5.5Cakupan pelayanan Antenatal (sedikitnya satu kali
kunjungan dan empat kali kunjungan)
- 1 kunjungan: ► ► ► ►
- 4 kunjungan: ► ► ► ►
5.6 Unmet Need (kebutuhan keluarga berencana/KB yang
tidak terpenuhi)▼ ► ► ►
61
No. Indikator
Status Capaian
2010 2011 2013 2014
6.1 Prevalensi HIV dan AIDS (persen) dari total populasi ▼ ▼ ▼ ▼
6.2 Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi terakhir ▼ ▼ ► ►
6.3Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan
komprehensif tentang HIV dan AIDS▼ ▼ ▼ ▼
6.5Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-
obatan antiretroviral▼ ► ► ►
6.6 Angka kejadian dan tingkat kematian akibat Malaria
66.a Angka kejadian Malaria (per 1,000 penduduk): ► ► ► ►
6.7 Proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida ▼ ► ► ►
6.8Proporsi anak balita dengan demam yang diobati dengan obat anti malaria
yang tepat
6.9 Angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian akibat Tuberkulosis
6.9a Angka kejadian Tuberkulosis (semua kasus/100,000 penduduk/tahun) ● ● ● ●
6.9b Tingkat prevalensi Tuberkulosis (per 100,000 penduduk) ● ● ● ●
6.9c Tingkat kematian karena Tuberkulosis (per 100,000 penduduk) ● ● ● ●
6.10Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dan diobati dalam
program DOTS
6.10a Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dalam program DOTS ● ● ● ●
6.10bProporsi kasus Tuberkulosis yang diobati dan sembuh dalam program
DOTS● ● ● ●
62
No IndikatorStatus Capaian
2010 2011 2013 2014
7.1Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan citra
satelit dan survei foto udara terhadap luas daratan▼ ▼ ▼ ►
7.2 Jumlah emisi karbon dioksida (CO2) ▼ ▼ ▼ ▼
7.2a. Jumlah konsumsi energi primer (per kapita)
7.2b. Intensitas Energi
7.2c. Elastisitas Energi
7.2d. Bauran energi untuk energi terbarukan
7.3 Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) dalam metrik ton ► ► ► ►
7.4 Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman ► ► ► ►
7.5Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman
hayati terhadap total luas kawasan hutan► ► ► ►
7.6 Rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan teritorial ► ► ► ►
7.8Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum
layak, perkotaan dan perdesaan▼ ▼ ► ►
7.8a Perkotaan ▼ ▼ ● ●
7.8b Perdesaan ▼ ▼ ▼ ▼
7.9Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak,
perkotaan dan perdesaan▼ ▼ ► ►
7.9a Perkotaan ▼ ► ● ●
7.9b Perdesaan ▼ ▼ ▼ ▼
7.10 Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan ▼ ▼ ▼ ▼
63
No. Indikator
Status Capaian
2010 2011 2013 2014
8.6aRasio Ekspor + Impor terhadap PDB (indikator
keterbukaan ekonomi)► ► ► ▼
8.6b Rasio pinjaman terhadap simpanan di bank umum ► ► ► ►
8.6c Rasio pinjaman terhadap simpanan di BPR ► ► ► ►
8.12 Rasio pinjaman luar negeri terhadap PDB ► ► ► ►
8.12aRasio pembayaran pokok utang dan bunga utang luar
negeri terhadap penerimaan hasil ekspor (DSR)► ► ► ►
8.14Proporsi penduduk yang memiliki jaringan PSTN
(kepadatan fasilitas telepon per jumlah penduduk)► ► ► ►
8.15 Proporsi penduduk yang memiliki telepon seluler ► ► ● ●
8.16 Proporsi rumah tangga dengan akses internet ▼ ▼ ▼ ▼
8.16aProporsi rumah tangga yang memiliki komputer
pribadi▼ ▼ ▼ ▼