Sustainability Design & Ecological Design

40
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perancangan bangunan sering kali kurang memperhatikan keselarasan dengan alam dalam hal pemanfaatan sumber daya alam dan penggunaan teknologi yang tidak ramah terhadap alam .Oleh karena itu perancangan bangunan secara arsitektur mempunyai andil besar memicu pemanasan global dan berakibat pada turunnya kualitas hidup manusia .Dari semua gejala alam yang sudah terjadi, kini sudah saatnya perancangan bangunan secara arsitektur lebih memahami alam melalui pendekatan dan pemahaman terhadap perilaku alam lebih dalam agar tidak terjadi kerusakan alam yang lebih parah .Sasaran utama dari upaya ini adalah tidak memperparah pemanasan global melalui upaya rancangan arsitektur yang selaras dengan alam serta memperhatikan kelangsungan ekosistem yaitu dengan pendekatan ekologi .Pendekatan ekologi ini diharapkan menghasilkan konsep-konsep perancangan arsitektur yang ramah lingkungan, ikut menjaga kelangsungan ekosistem, menggunakan energi yang efisien, memanfaatkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui secara efisien, dan menekankan penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan daur ulang .Semua ini ditunjukkan bagi kelangsungan ekosistem, kelestarian alam dengan tidak merusak tanah, air, dan udara tanpa mengabaikan

Transcript of Sustainability Design & Ecological Design

Page 1: Sustainability Design & Ecological Design

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perancangan bangunan sering kali kurang memperhatikan keselarasan dengan alam dalam

hal pemanfaatan sumber daya alam dan penggunaan teknologi yang tidak ramah terhadap

alam .Oleh karena itu perancangan bangunan secara arsitektur mempunyai andil besar

memicu pemanasan global dan berakibat pada turunnya kualitas hidup manusia .Dari

semua gejala alam yang sudah terjadi, kini sudah saatnya perancangan bangunan secara

arsitektur lebih memahami alam melalui pendekatan dan pemahaman terhadap perilaku

alam lebih dalam agar tidak terjadi kerusakan alam yang lebih parah .Sasaran utama dari

upaya ini adalah tidak memperparah pemanasan global melalui upaya rancangan arsitektur

yang selaras dengan alam serta memperhatikan kelangsungan ekosistem yaitu dengan

pendekatan ekologi .Pendekatan ekologi ini diharapkan menghasilkan konsep-konsep

perancangan arsitektur yang ramah lingkungan, ikut menjaga kelangsungan ekosistem,

menggunakan energi yang efisien, memanfaatkan sumber daya alam yang tidak dapat

diperbaharui secara efisien, dan menekankan penggunaan sumber daya alam yang dapat

diperbaharui dengan daur ulang .Semua ini ditunjukkan bagi kelangsungan ekosistem,

kelestarian alam dengan tidak merusak tanah, air, dan udara tanpa mengabaikan

kesejahteraan dan kenyamanan manusia secara fisik, sosial, dan ekonomi secara

berkelanjutan .

1.2 TUJUAN

Tujuan diterapkannya konsep sustainability design dan ecological design adalah :

1. Menyelamatkan manusia dan lingkungan dari bahaya yang dihadapinya

2. Menunjukkan komitmen terhadap lingkungan, ekonomi, dan pelayanan sosial

3. Menghasilkan penghematan dana bagi pembangunan

4. Mengurangi konsumsi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, meminimalkan

limbah, dan membuat lingkungan sehat dan produktif

Page 2: Sustainability Design & Ecological Design

5. Mengetahui mengenai aplikasi desain ekologis dalam perancangan arsitektur

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang di maksud dengan sustainability design dan ecological design ?

2. Apa permasalahan-permasalahan yang muncul dalam sustainability design ?

3. Bagaimanakah contoh penerapan ilmu ekologikal dalam perancangan bangunan

arsitektur ?

4. Apa dampak pengaruh desain ekologis terhadap kehidupan manusia dan lingkungan

sekitarnya ?

5. Bagaimana hubungan antara sustainability design dan ecological design ?

1.4 METODE

Metode yang digunakan untuk mencapai sustainability design antara lain :

1. Ekonomi sumber daya :

- Konservasi energi

- Konservasi air, dan

- Konservasi bahan

2. Siklus hidup desain :

- Tahap pra-bangunan

- Tahap bangunan

- Tahap pasca-gedung

3. Desain manusiawi :

- Pengawetan untuk kondisi alam

- Desain dan perencanaan situs kota

- Desain untuk kenyamanan manusia

Dan metode yang digunakan untuk mencapai ecological design antara lain :

1. Konservasi

2. Regenerasi, dan

3. Pelayanan

Page 3: Sustainability Design & Ecological Design

BAB II

SUSTAINABILITY DESIGN

2.1 PENGERTIAN SUSTAINABILITY DESIGN

Sustainability design (desain berkelanjutan) adalah konsep tentang keterkaitan lingkungan,

ekonomi, dan keadilan sosial yang merupakan sebuah jalan ke depan untuk menunjukkan

tanggung jawab dari generasi saat ini untuk warisan generasi masa depan kita demi hidup

yang lebih baik bagi keturunan kita .Dapat diartikan juga sebagai suatu upaya pemenuhan

kebutuhan saat ini dengan memikirkan generasi di masa depan agar dapat terpenuhi pula

kebutuhannya .

Sustainability dikatakan sebagai reaksi umum terhadap krisis lingkungan global,

pertumbuhan pesat kegiatan ekonomi dan populasi manusia, deplesi sumber daya alam,

kerusakan ekosistem, dan hilangnya keanekaragaman hayati sehingga terjadi suatu

pemikiran yang seimbang tentang pembangunan, perkembangan manusia, dan pemikiran

tentang kehidupan yang baik di muka bumi ini .

2.2 PRINSIP SUSTAINABILITY DESIGN

Prinsip sustainability design mempunyai kemampuan untuk :

1. Mengoptimalkan potensi situs

2. Mengurangi konsumsi energi yang tidak dapat diperbaharui

3. Menggunakan produk ramah lingkungan yang lebih baik

4. Melindungi dan melestarikan air

5. Meningkatkan kualitas lingkungan dalam ruangan

Arsitek William McDonough mengembangkan prinsip-prinsip di atas yang seharusnya

dimiliki bumi di masa mendatang melalui desain berkelanjutan sebagai berikut :

1. Meminta hak kemanusiaan dan alam untuk hidup berdampingan dalam kondisi sehat,

mendukung, beragam, dan berkelanjutan

Page 4: Sustainability Design & Ecological Design

2. Kenali interdependensi .Unsur-unsur manusia berinteraksi dengan dan bergantung pada

dunia alam dengan implikasi yang luas dan beragam pada setiap skala .Memperbanyak

pertimbangan desain dan memikirkan efek jangka panjangnya .

3. Menghormati hubungan antara roh dan materi .Pertimbangkan semua aspek

pemukiman manusia termasuk masyarakat, hunian, industri, dan perdagangan dalam

hal yang ada dan mengembangkan hubungan antara kesadaran spiritual dan material

4. Menerima tanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan desain terhadap

kesejahteraan manusia, kelangsungan hidup sistem alam dan hak mereka untuk hidup

berdampingan

5. Membuat objek aman yang bernilai jangka panjang .Jangan membebani generasi

mendatang dengan persyaratan untuk pemeliharaan atau administrasi waspada

terhadap potensi bahaya akibat kecerobohan kreasi produk, proses, atau standar

6. Hilangkan konsep limbah .Mengevaluasi dan mengoptimalkan siklus hidup penuh

dengan produk dan proses untuk mendekati keadaan sistem alam di mana terdapat

limbah

7. Mengandalkan aliran energi alam .Desain manusia harus seperti dunia hidup,

memperoleh kekuatan kreatif mereka dari pendapatan surya matahari .Memasukkan

energi ini secara efisien dan aman untuk digunakan bertanggung jawab

8. Memahami keterbatasan desain .Tidak ada ciptaan manusia yang tahan selamanya dan

desain tidak menyelesaikan semua masalah .Mereka yang membuat dan berencana

harus melatih kerendahan hati dalam menghadapi alam .Perlakukan alam sebagai model

dan mentor, bukan ketidaknyamanan untuk dihindari atau dikontrol

9. Mencari perbaikan terus-menerus dari berbagai pengetahuan .Mendorong komunikasi

langsung dan terbuka antara rekan, pelanggan, produsen, dan pengguna untuk

menghubungkan pertimbangan jangka panjang yang berkesinambungan dengan

tanggung jawab etis dan membangun kembali hubungan yang tidak terpisahkan antara

proses-proses alam dan aktivitas manusia .

2.3 DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN SUMBER DAYA ALAM

Page 5: Sustainability Design & Ecological Design

Dampak negatif dari pembangunan konstruksi yang sangat beragam antara lain

dieksploitasinya sumber daya alam secara berlebihan .Akhir-akhir ini pertambangan sumber

daya alam yang dikeruk habis-habisan, penggundulan hutan tanpa penanaman kembali, di

mana hal-hal semacam ini dapat menurunkan kualitas sumber daya alam lain di bumi .Tidak

hanya itu, teknologi dan hasil teknologi yang digunakan manusia (kendaraan, alat-alat

produksi dalam sistem produksi barang dan jasa, peralatan rumah tangga, dan sebagainya)

dapat menimbulkan dampak negatif akibat emisi gas buangan, limbah yang mencemari

lingkungan .

Sangat tidak mudah untuk menghilangkan dampak dari pembangunan dan konstruksi

terhadap lingkungan .Tidak mungkin melarang orang untuk mendirikan bangunan karena

bangunan tersebut sudah menjadi kebutuhan manusia sehingga yang dapat dilakukan

adalah memasukkan konsep arsitektur berkelanjutan (desai berkelanjutan) dalam rangka

meminimalkan dampak negatif konstruksi terhadap lingkungan .

Konsep desain berkelanjutan yang disampaikan oleh berbagai narasumber dan praktisi

dalam konsep memiliki banyak persamaan, yaitu menyerukan agar sumber daya alam dan

potensi lahan tidak digunakan secara sembarangan, penggunaan potensi lahan untuk

arsitektur yang hemat energi, dan sebagainya .

2.4 KONSEP SUSTAINABILITY DESIGN

Konsep sustainability design menyatakan bahwa teknologi masa depan harus berfungsi

terutama dalam pola bioregional dan skala .Mereka harus mempertahankan

keanekaragaman hayati dan integritas lingkungan, memberikan kontribusi pada kesehatan

udara, air, dan tanah, serta menggabungkan desain dan kontruksi yang mencerminkan

kondisi bioregional dan mengurangi dampak penggunaan pada manusia .

Berbagai konsep dalam arsitektur yang mendukung desain berkelanjutan antara lain dalam

efisiensi penggunaan energi, efisiensi penggunaan lahan, efisiensi penggunaan material,

penggunaan teknologi dan material baru, serta manajemen limbah .

Pada tahun 1987, Brundtland, Komisi Lingkungan dan Pembangunan mendefinisikan

pembangunan berkelanjutan sebagai “pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini

tanpa mengkompromikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan

Page 6: Sustainability Design & Ecological Design

mereka sendiri “ .Cita-cita pembangunan berkelanjutan tidak hanya terbatas pada

pertanian, tetapi pertanian merupakan bagian penting dari itu .

Sebuah kunci konsep dari pertanian berkelanjutan adalah kapasitas lingkungan yang

ditentukan dengan menilai seberapa banyak menggunakan lingkungan tertentu dapat

menahan sebelum terjadi penurunan produktivitas tersebut .Tujuan umumnya adalah untuk

pertanian yang mempertahankan integritas agro-ekosistem melalui mengurangi

ketergantungan pada bahan kimia, perawatan lebih besar dari tanah, dan konservasi air .

Menurut Brundtland :

- The earth is one, but the world is not ; kita bergantung pada sumber daya alam dari

satu bumi sedangkan kita pun terbagi-bagi atas negara dan wilayah geopolitik .Di

satu sisi ada negara yang kaya sumber daya alam, di sisi lain ada negara yang miskin

sumber daya alam

- Kerusakan lingkungan dapat dilihat sebagai akibat dari tingginya permintaan

terhadap sumber daya alam (eksplorasi hutan, migas, hasil tambang, dan

pertania) .Polusi sendiri pun muncul akibat meningkatnya standar hidup manusia

- Di sisi lain kemiskinan akut pun dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan

polusi karena masyarakat miskin hanya mampu untuk mengambil langsung dari

lingkungan (misalnya hutan) tanpa memikirkan daur hidup hutan itu atau para kaum

miskin yang berurbanisasi ke kota kemudian tinggal di daerah kumuh dan padat

- Pertumbuhan ekonomi meningkatkan standar hidup manusia membawa pada

permintaan tinggi akan sumber daya alam, migas, bahan-bahan sintetis dan kimia,

serta pada akhirnya berbuntut pada polusi dan kerusakan lingkungan (degradasi)

Perlunya mengingat kondisi bumi yang semakin menurun dengan adanya degradasi kualitas

atmosfer bumi yang memberi dampak pemanasan global .Semakin banyak arsitek dan

konsultan arsitektur yang menggunakan prinsip desain berkelanjutan, semakin banyak pula

bangunan yang tanggap lingkungan dan meminimalkan dampak lingkungan akibat

pembangunan .Dorongan untuk lebih banyak menggunakan desain berkelanjutan

merupakan konsekuensi dari komitmen Internasional tentang pembangunan berkelanjutan

karena arsitektur berkaitan erat dan fokus perhatiannya kepada faktor manusia dengan

Page 7: Sustainability Design & Ecological Design

menitikberatkan pada pilar utama konsep desai berkelanjutan, yaitu aspek lingkungan

binaan dengan pengembangan lingkungannya, di samping pilar pembangunan ekonomi dan

sosial .

Sebagai proses perubahan, desain berkelanjutan harus dapat menggunakan sumber daya

alam, investasi, pengembangan teknologi, dan mampu meningkatkan pencapaian

kebutuhan dan aspirasi manusia .Dengan demikian desai berkelanjutan diarahkan sebagai

produk sekaligus proses berarsitektur yang erat mempengaruhi kualitas lingkungan binaan

yang bersinergi dengan faktor ekonomi dan sosial sehingga menghasilkan karya manusia

yang mampu meneladani generasi berarsitektur di masa datang .

Proses desain berkelanjutan meliputi keseluruhan siklus masa suatu bangunan mulai dari

proses pembangunan, pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran bangunan .Visi desain

berkelanjutan tidak saja dipacu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (glass house effect)

tetapi juga mengandung maksud untuk lebih menekankan pentingnya sisi kualitas dibanding

kuantitas yang ditinjau dari aspek fungsional, lingkungan, kesehatan, kenyamanan, estetika,

dan nilai tambah .

2.5 KEBUTUHAN AKAN SUSTAINABILITY DESIGN

Industri bangunan merupakan salah satu manufaktur terbesar di dunia .Desain, konstruksi,

dan perawatan dari bangunan-bangunan tersebut juga memberi pengaruh-pengaruh ke

areal di luar lokasi mereka, yaitu mempengaruhi terhadap sumber-sumber air, kualitas

udara, dan pola transportasi dalam suatu komunitas .

Menurut Integrated Waste Management Board CA, konsumsi sebuah bangunan itu biasanya

menghabiskan :

- 40% dari energi yang terpakai diseluruh dunia

- 25% dari pemotongan kayu

- 16% dari pemakaian air bersih

- 50% dari pengrusakkan ozon berhubung CFC masih dipakai

- 30% dari konsumsi bahan mentah

- 35% dari buangan-buangan CO2

- 40% dari sampah padat yang ditujukan untuk menguruk lahan

Page 8: Sustainability Design & Ecological Design

Melihat kenyataan di atas pemikiran untuk menggunakan bahan bangunan daur ulang

menjadi pemikiran utama akan tetapi muncul suatu permasalahan baru yaitu terjadinya

peningkatan pemakaian energi untuk mengumpulkan dan memproses material daur ulang

tersebut .Di sisi lain dikhawatirkan tidak adanya teknologi yang ramah lingkungan yang

dapat mengolah bahan bangunan tersebut atau bahkan bahan bangunan yang diperoleh

dari alam membutuhkan energi dan biaya yang jauh lebih kecil dibandingkan harus

mengolah bahan daur ulang yang ada .

2.6 PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DALAM SUSTAINABILITY DESIGN

1. Kepemilikan tanah tidak jelas dalam Undang-Undang

2. Kenaikan harga sewa dan harga-harga lainnya

3. Pengembangan bendungan pembangkit listrik tenaga air dan proyek-proyek

pemeliharaan air, pelaksanaan kehutanan, serta perkembangan dan pembentukan

taman, pembangunan koridor transportasi dan pertumbuhan pusat-pusat kota

4. Hanya sebuah revolusi dalam sikap mengenai penggunaan lahan dan konsekuensi

jangka panjang dari apa yang mereka gunakan serta akan mengoptimalkan manfaat

untuk jumlah penduduk terbesar di planet ini, termasuk manusia

2.7 CONTOH-CONTOH PENERAPAN BANGUNAN SUSTAINABILITY DESIGN

1. Rumah Glacier

Salah satu dari beberapa rumah sadar akan kebutuhan mendesak “go green” yaitu

rumah Glacier yang diciptakan dengan metode rumah dan terletak di

Washington .Meskipun tujuannya diasumsikan sebagai rumah ramah lingkungan yang

focus pada fungsi bukan pada penampilan, Glacier melakukan keseimbangan antara

berkelanjutan yang menyebabkan adanya keindahan arsitektur dan desain modern .

Page 9: Sustainability Design & Ecological Design

Gb. 2.1 Rumah Glacier Gb. 2.2 Interior Glacier

(www.solusiproperti.com) (www.solusiproperti.com)

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan rumah adalah cedar dan sangat jelas

terlihat dari luar .Setelah masuk, gabus membuat kesan sebagai produk lantai,

sementara bamboo dimanfaatkan baik sebagai lantai dan untuk kamar mandi .Kerikil

juga digunakan sebagai lantai kamar mandi, menambah efek alami dari luar

jendela .Jendela ganda tidak hanya menyediakan pemandangan indah dari hutan dan di

luar rumah, tetapi juga memberikan rasa panas yang tidak diinginkan yang masuk dan

keluar rumah .

Gb. 2.3 Interior Glacier

(www.solusiproperti.com)

Glacier adalah salah satu contoh utama desain interior rumah berkelanjutan yang terus

bersentuhan dengan alam yang dipelihara pondasinya .

2. Telstra Stadium

Merupakan stadium utama di Homebush Bay yang juga merupakan salah satu contoh

menarik dari sustainability design .Firma local, Bligh Voller Nield merancang stadium

yang fleksibel terutama dalam perubahan kapasitas tempat duduknya .Penerangan pada

Page 10: Sustainability Design & Ecological Design

beberapa tempat juga dirancang menggunakan lampu hemat energy dan bersumber

dari pembangkit matahri .Lampu bertenaga matahari tersebut diletakkan di daerah

pedestrian dan daerah sirkulasi .Koridor stadium tersebut juga tidak menggunakan

pendingin udara dan hanya ruang-ruang tertentu dalam stadium tersebut yang

menggunakan pendingin udara .Stadium tersebut juga memanfaatkan air hujan yang

ditampung di 4 penampungan yang kemudian didistribusikan guna pengairan lapangan

rumput dan toilet .

Gb. 2.4 Telstra Stadium Gb. 2.5 Telstra tampak atas

(www.architectureurban.blogspot.com) (www.architectureurban.blogspot.com)

3. Millenium Parks

Pada Millenium Parks diterapkan segmentasi berupa system terasering .Sistem

terasering tersebut memiliki multifungsi, dapat digunakan sebagai sarana hiking dan

rekreasi karena system tersebut dapat diakses oleh pejalan kaki, sepeda, hingga kursi

roda .Lapisan bawah tanah terasering tersebut menyembunyikan tanah yang

sebelumnya terkontaminasi .Pada koridor-koridor jalan tertentu diletakkan system pool

untuk air hujan dan air kotor yang kemudian akan diolah dan digunakan kembali serta

disalurkan untuk menyirami jutaan tanaman yang tumbuh di Millenium Parklands .

Page 11: Sustainability Design & Ecological Design

Gb. 2.6 Millenium Parklands

(www.architectureurban.blogspot.com)

Millenium Parklands juga merupakan pembangunan tahap pembuangan terakhir tanah

kontaminasi dari Homebush Bay yang konon bervolume sebesar 1.5 juta meter

kubik .Tanah kontaminasi tersebut justru menjadi pondasi dari system terasering yang

kemudian dilapis dengan batu-batu dan material organic .Kini Millenium Parklands

terdiri dari 40 km jalur pedestrian dan trek sepeda, rumah bagi 2.5 juta tanaman, dan

rumah baru bagi 10 macam spesies burung, serta menjadi contoh sukses pengolahan

lahan tercemar .

4. Olympic Park Station

Sekitar 50 ribu pengunjung per hari olimpiade saat itu dating dengan menggunakan

kereta .Dan stasiun tersebut dapat berfungsi dengan maksimal hanya dengan 4 platform

yang ada .Stasiun tersebut berangkat dari ide sederhana yaitu keinginan untuk

memberikan kemudahan bagi pengunjung yang datang dan pergi .Konsep tersebut

diterapkan dengan baik oleh Ken Maher dan Rodney Uren dari Hassell .Apabila dilihat

pada level tertentu, stasiun ini seperti terletak di bawah tanah dengan hanya

menyisakan bentuk atap di atas tanah .Namun tidaklah demikian apabila dilihat dari

pintu masuk .

Page 12: Sustainability Design & Ecological Design

Gb. 2.7 Tampak depan Gb. 2.8 Interior

(www.architectureurban.blogspot.com) (www.architectureurban.blogspot.com)

Sirkulasi pada stasiun dibagi menjadi dua level, untuk kedatangan dan

keberangkatan .Keseluruhan level tersebut dilayani oleh eskelator yang mudah

dijangkau dan lift untuk kursi roda .Material pada lantai dilengkapi oleh penuntun orang

buta .Sarana induction loops juga diterapkan untuk membantu orang yang

menggunakan hearing aids .

Bentuk atap melengkung pada stasiun merupakan kekuatan utama dari desain stasiun

tersebut .Bentuk atap tersebut mengambil bentuk daun dan diletakkan sepanjang 200

meter .Pada setiap rangka kubah diletakkan skylight yang memungkinkan sinar matahari

dan udara masuk .Stasiun ini juga tidak menggunakan pendingin udara, melainkan

hanya bergantung dari sirkulasi udara yang mengalir dari bawah ke atas .Pada bagian

dalam atap tersebut dilapisi oleh akustik panel aluminium putih dan semua penerangan

berupa uplight yang kemudian dibiaskan oleh panel aluminium tersebut .

5. School of Art and Design Nanyang, Singapore

Sekolah ini menyapu sudut kampus seperti hutan dengan bentuk dan organik

bervegetasi yang memadukan lansekap dan struktur alam serta teknologi tinggi dan

melambangkan kreatifitas kampus tersebut .

Page 13: Sustainability Design & Ecological Design

Gb. 2.9 Green Roof Gb. 2.10 Tampak depan

(www.inhabit.com) (www.inhabit.com)

Fasad kaca bangunan menyediakan kinerja tinggi untuk mengurangi beban panas

matahari dan memanfaatkan pandangan alam dan cahaya matahari ke dalam ruang

kelas .Atap hiijau bangunan melengkung membedakan struktur lain di kampus, tetapi

garis antara lansekap dan bangunan menjadi kabur .Atap berfungsi sebagai ruang

pertemuan informal menantang ide linier dan persepsi .Atap menciptakan ruang

terbuka, melindungi bangunan, mendinginkan udara sekitarnya dan menampung air

hujan untuk irigasi lansekap .

2.8 FAKTOR KURANGNYA PENERAPAN SUSTAINABILITY DESIGN

Pendekatan sustainability design perlu diterapkan secara menyeluruh dengan melihat

seluruh daur hidup dari setiap bangunan .Konsep tersebut tidak cukup hanya semata-mata

diterapkan pada elemen-elemen bangunan secara terpisah .Hal ini memang cukup sulit

dipahami oleh mahasiswa arsitektur maupun arsitek yang sudah berpraktek cukup

lama .Hambatannya terletak pada beberapa aspek yaitu :

1. Sustainability design sulit diterapkan karena keengganan klien untuk membayar lebih

untuk setiap solusi ramah lingkungan .Biasanya hal ini disebabkan karena rendahnya

kesadaran klien terhadap dampak rumah tersebut di masa depan

2. Karena ketiadaan data yang diperlukan untuk melakukan analisa awal sebelum proses

desain dimulai .Data-data detail seperti tata guna lahan sekitar, topografi, jenis tanah,

Page 14: Sustainability Design & Ecological Design

system instalasi air limbah, dan lain-lain, biasanya tidak tersedia sehingga analisa lahan

menjadi kurang optimal

3. Kesulitan integrasi konsep-konsep di atas karena waktu proses desain yang terlalu

singkat .Padahal untuk mendapatkan konsep desain yang berkelanjutan, kita perlu

melakukan analisa yang mendalam, proses desain, serta simulasi untuk mengecek

apakah desain kita dapat bekerja secara optimum .Proses yang ketiga ini dapat disebut

juga sebagai “Total Building Performance Evaluation” .Proses ini biasanya dilakukan oleh

ahli “Building Science” dengan beberapa software dan model bangunan yang

final .Dengan proses ini maka keseluruhan proses membutuhkan waktu minimal 3

bulan, tergantung pada luasan dan tingkat kerumitan rumah tersebut .

4. Keengganan arsitek untuk menerapkan desain yang terintegrasi dengan tata

ruang .Biasanya hal ini disebabkan karena pendekatan desain yang berorientasi ke

“mikro” dalam prosesnya .Padahal sering kali tata ruang secara keseluruhan menjadi

carut-marut karena desain perumahan yang tidak tanggap terhadap konteks lingkungan

perkotaan

Page 15: Sustainability Design & Ecological Design

BAB III

ECOLOGICAL DESIGN

2.9 PENGERTIAN ECOLOGICAL DESIGN

Ekologi desain atau eko-arsitektur merupakan pembangunan secara holistis (berhubungan

dengan system keseluruhan) yang memanfaatkan pengalaman manusia (tradisi dalam

pembangunan) sebagai proses dan kerja sama antara manusia dan alam sekitarnya atau

pembangunan rumah sebagai kebutuhan hidup manusia dalam hubungan timbale balik

dengan lingkungan alamnya .

Berpikir dengan landasan ekologi tentang desain adalah sebuah cara memperkuat

hubungan alam dan budaya .Arsitektur dengan tradisional secara sendirinya sudah

memperhitungkan tentang masalah struktur, bentuk, dan estetika, atau sebagai arsitek

yang mementingkan keamanan dan efisiensi .Desain ekologi adalah sebuah bentuk desain

dengan meminimalisir dampak kerusakan lingkungan dengan mengintegrasi dirinya sendiri

dengan proses kehidupan .Integrasi ini berimplikasi dengan desain yang menghormati

keberagaman spesies, meminimalisir penggunaan sumber daya alam, cagar alam dan siklus

air, memelihara kualitas habitat dan ekosistem, dan memenuhi semua syarat dari kesehatan

ekosistem dan manusia .

2.10 STRATEGI DALAM ECOLOGICAL DESIGN

Seorang arsitek dalam merancang dan membuat suatu karya arsitektur jika tidak

memperhatikan alam dan budaya maka daerah tersebut akan mengakibatkan kerusakan

bagi kita sebagai pengguna dan alam sebagai penyedia .Jika seorang arsitek lalai dalam

mengaplikasikan ilmu desain ekologinya maka tidak ayal bumi akan rusak di masa yang akan

datang .Untuk itu, ilmu desain ekologi sangat penting bagi semua orang karena mereka

akan berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan alam .Desain ekologi

menyediakan 3 solusi dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul belakangan ini,

yaitu :

Page 16: Sustainability Design & Ecological Design

1. Konservasi

Konservasi adalah perlindungan dalam penggunaan sumber daya alam yang mencakup

vegetasi, hewani, energy, bahan tambang, lahan, air, udara, bahan bakar fosil (batubara,

minyak tanah, gas alam, dan lain-lain) .Sumber daya alam dapat dibagi menjadi 2 bagian

yaitu sumber daya alam dapat diperbaharui (renewable source) dan sumber daya alam

tidak dapat diperbaharui (unrenewable source) .Kita sebaiknya lebih mengoptimalkan

penggunaan renewable source karena sumber daya ala mini dapat diperbaharui dan

dapat terjaga kelestariannya .Selain itu penggunaan renewable source lebih ramah

lingkungan .Sedangkan untuk unrenewable source, jika penggunaannya tidak dibatasi

maka akan sangat berbahaya bagi kita ke depannya karena sumber daya ala mini tidak

dapat diperbaharui .Untuk mengatasi hal ini, saat ini mulai dikembangkan suatu

teknologi yang mengurangi penggunaan unrenewable source seperti pengembangan

solar system (energy tenaga matahari) sebagai penggunaan bahan bakar kendaraan

bermotor .Penggunaan getah jarak untuk bahan bakar mobil .Selain itu sekarang juga

beredar kendaraan hemat energy .Tidak hanya itu, proses daur ulang (recycling)

memegang peranan yang penting dalam penghematan penggunaan sumber daya alam,

yaitu sebuah cara untuk memperlambat proses yang buruk yang terjadi di alam dengan

cara membuat sumber yang langka diperpanjang umurnya atau masa awetnya .Dengan

mendaur ulang, menambah insalasi, dan merancang kendaraan yang hemat BBM,

desain ekologi bekerja untuk meregenerasikan efek-efek buruk yang terjadi akibat

desain lingkungan yang tidak sesuai dengan prinsipnya .Konservasi juga dilakukan untuk

memperbaiki dan melestarikan kehidupan habitat itu sendiri seperti pelestarian hutan

tropis untuk pelestarian hewan, vegetasi, dan manusia yang ada di sekitarnya .

2. Regenerasi

Regenerasi adalah sebuah proses memperbaiki dan memperbaharui jaringan

kehidupan .Regenerasi yaitu perpanjangan dari keadaan lingkungan yang sebelumnya

buruk menjadi ekosistem yang sehat .Regenerasi biasanya diterapkan dalam

peremajaan hutan, tumbuhan-tumbuhan yang sudah tua, atau pepohonan yang telah

dimanfaatkan untuk bangunan diganti dengan pepohonan yang baru .Hal ini mencegah

Page 17: Sustainability Design & Ecological Design

kerusakan lingkungan khususnya hutan lindung dan hutan gundul .Dalam ilmu

kearsitekturan, regenerasi diterapkan dalam peremajaan bangunan atau perbaikan

sanitasi bangunan yang telah termakan usia dan tidak memenuhi standar kesehatan

lagi .Hal ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan standar kesehatan

masyarakat serta mencegah bahaya yang ditimbulkan oleh bangunan yang telah

dimakan usia .

3. Pelayanan

Pelayanan yaitu bentuk hubungan yang harmonis antara sesame makhluk hidup dengan

lingkungan .Manusia sebagai pengguna alam hendaknya menjaga kelestarian lingkungan

demi kelangsungan hidup di masa yang akan datang sehingga dapat digunakan kembali

oleh generasi berikutnya .

Di Bali konsep pelayanan ini telah ada dan berkembang sejak dulu .Konsep tersebut

tersirat dalam ajaran Tri Hita Karana, yaitu :

a. Parahyangan

Hubungan yang harmonis antara makhluk hidup dengan Tuhan Yang Maha Esa

b. Pawongan

Hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama manusia

c. Palemahan

Hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan sekitar

Contoh penerapan konsep pelayanan antara lain membangun suatu karya arsitektur

yang ramah dan bersahabat dengan lingkungan, menjaga kelestarian lingkungan agar

manusia dapat hidup dengan sehat dan nyaman .

2.11 PRINSIP ECOLOGICAL DESIGN

Adapun beberapa prinsip mengenai desain ekologis, yaitu :

1. Mengurangi penggunaan energy dan material

2. Menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam sekitarnya

3. Membiarkan proses alam terjadi secara alami

4. Mengintegrasikan tujuan manusia dengan arus, sirkulasi, dan pola alam

Page 18: Sustainability Design & Ecological Design

2.12 PENDEKATAN ECOLOGICAL DESIGN PADA PERANCANGAN ARSITEKTUR

Ada berbagai cara yang dilakukan dari pendekatan ekologi dengan perancangan arsitektur,

tetapi pada umumnya mempunyai inti yang sama .

Ken Yeang (2006) mendefinisikan sebagai : Ecological design is bioclimatic design, design

with the climate of the locality and low energy design .Ken Yeang menekankan pada

integrasi kondisi ekologi setempat, iklim makro dan mikro, kondisi tapak, program

bangunan, konsep desain dan system yang tanggap pada iklim, penggunaan energy yang

rendah yang diawali dengan upaya perancangan secara pasif dengan mempertimbangkan

bentuk, konfigurasi, fasad, orientasi bangunan, vegetasi, ventilasi alami, dan

warna .Integrasi tersebut dapat tercapai dengan mulus dan ramah melalui 3 tingkatan, yaitu

:

1. Integrasi fisik dengan karakter fisik ekologi setempat meliputi keadaan tanah, topografi,

air tanah, vegetasi, iklim, dan sebagainya

2. Integrasi system-sistem dengan proses alam meliputi cara penggunaan air, pengolahan

dan pembuangan limbah cair, system pembuangan dari bangunan dan pelepasan panas

dari bangunan dan sebagainya .

3. Integrasi penggunaan sumber daya yang mencakup sumber daya alam yang

berkelanjutan

Aplikasi dari ketiga integrasi tersebut dilakukannya pada perancangan tempat tinggalnya .

Page 19: Sustainability Design & Ecological Design

Gb. 3.1 Tempat tinggal Ken Yeang, pencegah radiasi matahari dan atap ganda

(www.fportofolio.petra.ac.id)

Menurut Metallinou (2006) pendekatan ekologi pada perancangan arsitektur atau eko-

arsitektur bukan merupakan konsep rancangan bangunan hi-tech yang spesifik, tetapi

konsep rancangan bangunan yang menekankan pada suatu kesadaran dan keberanian sikap

untuk memutuskan konsep rancangan bangunan yang menghargai pentingnya

keberlangsungan ekosistem di alam.Pendekatan dan konsep rancangan arsitektur seperti ini

diharapkan mampu melindungi alam dan ekosistem di dalamnya dari kerusakan yang lebih

parah dan juga dapat menciptakan kenyamanan bagi penghuninya secara fisik, social, dan

ekonomi .

Heinz Frick (1998) berpendapat bahwa eko-arsitektur tidak menentukan apa yang

seharusnya terjadi dalam arsitektur karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai

standar atau ukuran baku .Namun mencakup keselarasan antara manusia dan alam .Eko-

arsitektur juga mengandung dimensi waktu, alam, sosio-kultural, teknik bangunan, dan

ruang .Ini menunjukkan bahwa eko-arsitektur bersifat kompleks, padat, dan vital .Eko-

arsitektur mengandung bagian-bagian arsitektur ekologis (kemanusiaan dan kesehatan),

arsitektur surya, arsitektur bionic (teknik sipil dan konstruksi bagi kesehatan), serta biologi

pembangunan .Oleh karena itu, eko-arsitektur adalah istilah holistic yang sangat luas dan

mengandung semua bidang .

Page 20: Sustainability Design & Ecological Design

Gb. 3.2 Skema rumah ekologis

(www.iyatduniaarsitektur.blogspot.com)

Dari berbagai pendapat dari perancangan arsitektur dengan pendekatan ekologi, pada

intinya adalah mendekati masalah perancangan arsitektur dengan menekankan pada

keselarasan bangunan dengan perilaku alam, mulai dari tahap pendirian sampai usia

bangunan habis .Bangunan sebagai pelindung manusia yang ketiga harus nyaman bagi

penghuni, selaras dengan perilaku alam, efisien dalam memanfaatkan sumber daya alam,

dan ramah terhadap alam sehingga perencanaannya perlu memprediksi kemungkinan-

kemungkinan ketidakselarasan dengan alam yang akan timbul di masa bangunan didirikan,

beroperasi sampai tidak digunakan, terutama dari penggunaan energy, pembuangan limbah

dari system-sistem yang digunakan dalam bangunan .Semua keputusan yang diambil harus

melalui pertimbangan secara teknis dan ilmiah yang holistic dan interdisipliner .

Tujuan perancangan arsitektur melalui pendekatan arsitektur adalah upaya ikut menjaga

keselarasan bangunan rancangan manusia dengan alam untuk jangka waktu yang

panjang .Keselarasan ini tercapai melalui kaitan dan kesatuan antara kondisi alam, waktu,

ruang, dan kegiatan manusia yang menuntut perkembangan teknologi yang

mempertimbangkan nilai-nilai ekologi dan merupakan suatu upaya yang berkelanjutan .

2.13 PATOKAN BANGUNAN YANG MEMANFAATKAN ECOLOGICAL DESIGN

1. Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan sebagai paru-paru

hijau

2. Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguan atau radiasi geobiologis

dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan

3. Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah

4. Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan

5. Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan memajukan

system bangunan kering

6. Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu mengalirkan

uap air

Page 21: Sustainability Design & Ecological Design

7. Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa pakai bahan

bangunan dan struktur bangunan

8. Mempertimbangkan bentuk atau proporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal

9. Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan

dan membutuhkan energy sesedikit mungkin (mengutamakan energy terbarukan)

10. Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat dimanfaatkan oleh

semua penghuni

2.14 CONTOH-CONTOH PENERAPAN BANGUNAN ECOLOGICAL DESIGN

1. House of the Future

House of the Future adalah proyek konseptual rumah masa depan yang dirancang oleh

arsitek Australia, Innovarchi, untuk pameran yang berlangsung di Sydney Opera

House .Desain ini didasarkan pada kesederhanaan, kepraktisan, dan kemampuan dalam

menggunakan bahan ekologis .Walaupun dilihat dari segi bentuk, bangunan ini tidak

terlihat sederhana lagi karena terbentuk dari permainan-permainan bentuk sederhana

yang dikomposisikan menjadi bentuk yang disposisi .

Gb. 3.3 House of the Future

(www.kuliaharsitektur.blogspot.com)

Bahan utama rumah ini adalah panel-panel yang juga berfungsi membentuk atap .Bahan

lain yang digunakan adalah kayu, terutama kayu pinus dari perkebunan pinus yang

berkelanjutan .Sang arsitek juga ingin menggabungkan garis antara ruang dalam dan

ruang luar, berusaha untuk memprovokasi penghuni untuk menilai kembali gagasan

tentang lingkungan rumah tradisional .

Page 22: Sustainability Design & Ecological Design

Proyek ini dinilai unik tidak hanya dalam penggunaan materialnya saja, tetapi idenya

dalam memulai desain ini, juga bentuk yang spesifik dan disposisi .Penataan ruangnya

juga menarik .Desain yang menarik adalah penempatan pada cell panel surya pada

permukaan yang merupakan taman yang berfungsi untuk mendinginkan dan mengatur

suhu interior melalui pusat control system ventilasi alam .Sebuah strip dari panel surya

semi-transparan yang terletak membelah rumah sekaligus menyediakan cahaya siang

hari pada ruang dalam .

2. Green School, Bali

Selama pembangunannya, hanya bamboo, rumput gajah, dan tanah liat yang

dipergunakan .Semen digunakan hanya di beberapa tempat di yayasan .Pusat dan

bangunan paling penting adalah jantung sekolah .Ini mungkin merupakan gedung

terbesar di dunia yang dibangun sepenuhnya dari bamboo .Dengan tinggi 18 meter dan

luas 64 meter persegi , area sekolahnya mencakup berbagai struktur yaitu gedung

apartemen, ruang kelas, gedung kantor, dan café .Sekolah ini mendapat listrik dari

sumber ramah lingkungan yaitu generator turbin air dan panel surya .Terobosan untuk

meminimalisir pencemaran dunia yang patut diacungi jempol .

Gb. 3.4 Direction of Green School Gb. 3.5 Kelas ditengah hamparan sawah

(www.wahw33d.blogspot.com) (www.wahw33d.blogspot.com)

Sekolah unik nan ajaib ini merupakan satu-satunya sekolah di dunia yang bangunannya

terbuat dari batang bamboo yang ramah lingkungan .Pendingin udaranya tidak lagi

memakai AC, melainkan kincir angin melalui terowongan bawah tanah .Tenaga listriknya

menggunakan bio-gas yang terbuat dari kotoran hewan untuk menyalakan

Page 23: Sustainability Design & Ecological Design

kompor .Tambak udang sebagai tempat budidaya sekaligus peternakan sapi .Ditambah

lagi arena olahraga, laboratorium, perpustakaan, dan lain-lain .

Gb. 3.6 Bangunan yang didominasi oleh bamboo

(www.wahw33d.blogspot.com)

Kemudian yang tatkala uniknya adalah jembatan bamboo yang membentang ditengah-

tengah sekolah, yang di bawahnya mengalir sungai Ayung .Ini memang salah satu visi

dan juga kelebihan sekolah tersebut yaitu berinteraksi dengan alam .

Gb. 3.7 Jembatan bamboo di atas sungai Ayung

(www.wahw33d.blogspot.com)

3. Eco-Tech

Hingga hari ini sampah plastic masih menjadi masalah besar bagi keberlanjutan

lingkungan hidup di bumi .Di antara penyumbang plastic terbesar adalah botol kemasan

minum ringan yang secara global dikenal sebagai PET bottle .

Pada tahun 2000, Andreas Froese, seorang pekerja bio-konstruksi yang tengah

membersihkan sampah botol plastic dari festival di Honduras mendapatkan ide untuk

Page 24: Sustainability Design & Ecological Design

menggunakan botol PET bekas menjadi material konstruksi bangunan .Lalu digagaslah

pembangunan sebuah rumah ramah lingkungan dengan menggunakan 8000 botol PET

bekas dengan judul proyek “Eco-House” yang berlokasi di Eco-Park, El Zamorano, di

daerah Tegucigalpa-Honduras yang kemudian menjadi proyek pionir Eco-Tech

Gb. 3.8 Eco-House, Honduras Gb. 3.9 Konstruksi rumah botol, Mexico

(www.mystateofequilibrium.blogspot.com) (www.mystateofequilibrium.blogspot.com)

Eco-Tech lalu tumbuh menjadi lembaga penyelamat lingkungan berbasis

kemanusiaan .Misi mereka adalah bersama masyarakat membangun rumah bagi warga

miskin dunia sekaligus mengurangi limbah sampah plastic dan mengubahnya menjadi

hal yang lebih bermanfaat .Selain dapat mengurangi sampah, proyek perumahan

berbahan dasar botol PET bekas ini diharapkan mampu mengurangi jumlah permukiman

kumuh di setiap Negara .

Gb. 3.10 Roman Aquaduct, Honduras Gb. 3.11 Proyek Eco-Tech di Uganda

(www.mystateofequilibrium.blogspot.com) (www.mystateofequilibrium.blogspot.com)

4. Rumah Baja

Page 25: Sustainability Design & Ecological Design

Bangunan baja menawarkan banyak keuntungan .Baja biasanya dibangun lebih cepat

daripada bangunan menggunakan bahan-bahan lain .Selain itu, biaya biasanya lebih

rendah dibandingkan dengan metode tradisional bangunan .Baja beratnya ringan, lebih

mudah untuk mempertahankan dan baja membawa potongan resiko kebakaran .Baja

adalah bahan bangunan yang 66% dapat didaur ulang yang merupakan biaya efektif

khususnya dan lingkungan alternative lain untuk bahan bangunan .Kekuatan utama

pada struktur baja adalah dapat menahan kondisi cuaca yang kurang baik seperti badai,

angin tinggi, berat salju, bahkan tahan gempa .Baja juga tahan terhadap rayap,

rambatan, retak, dan menggelikan rotting sehingga meningkatkan daya tahan .

Gb. 3.12 Rumah baja

(www.gotocld.com)

Walaupun baja bingkai rumah masih sedikit lebih mahal dibandingkan tradisional

berbasis kayu bangunan, faktanya baja lebih hemat energy dan mengurangi

maintenance yang membuat baja jauh lebih menarik .

Page 26: Sustainability Design & Ecological Design

BAB IV

PENUTUP

2.15 SIMPULAN

Dalam pembangunan secara berkelanjutan didasarkan pada teknologi bangunan local dan

tuntutan ekologis alam .Ketentuan cara membangun merupakan fungsi perencanaan .Asas-

asas pembangunan berkelanjutan yang ekologis dapat dibagi menjadi dua :

- Asas yang menciptakan keadaan yang ekologis berkelanjutan

- Asas yang menjawab tantangan oleh keadaan yang ekologis tidak berkelanjutan

Asas tentang ekologi yang berkelanjutan selalu bersangkut-paut dengan ambang batas

biofisika dan fungsi ekosistem secara holistis .

Dari seluruh kajian, pekerjaan arsitektur adalah membuat arsitektur yang selaras dengan

alam yaitu arsitektur yang ketika membangun dan menggunakannya tidak merusak alam

sesuai prinsip-prinsip sustainability design dan ecological design .Ketika mendesain harus

sudah dipikirkan bagaimana ia dapat meminimalkan dampak negative alam, meminimalkan

pemakaian energy yang dapat maupun tidak dapat diperbaharui, meminimalkan

pemakaian material beracun, meminimalkan pengrusakan unsur alam, vegetasi, air, udara,

tanah, dan iklim, serta meminimalkan ketergantungan pada system pengontrol lingkungan

mekanik .Selain itu yang sebaiknya dilakukan adalah mendaur ulang material bangunan

dan kebutuhan manusia lainnya agar dapat bermanfaat lagi apabila telah selesai dipakai

atau didaur ulang untuk dipakai lagi sendiri .Mendaur ulang material bangunan agar bisa

kembali ke alam lagi dengan baik dan menyatu dengan bumi secara alamiah .

2.16 SARAN-SARAN

Dengan melihat kondisi bumi kita akhir-akhir ini dan dengan berkembang luasnya isu global

warming, maka kita sebagai orang yang pertama mengetahui yaitu sebagai arsitek

seharusnya menerapkan ilmu sadar lingkungan yang bersifat ekologis dan berkelanjutan

(sustainable) dalam mendirikan suatu bangunan agar bumi dan lingkungan sekitar kita tetap

terjaga kelestarian dan keharmoniannya .Biarkan alam bekerja dengan sendirinya, kita

Page 27: Sustainability Design & Ecological Design

sebagai arsitek tetap mengikuti struktur sesuai dengan apa yang alam kerjakan .Memang

sangat sulit dan hanya baru beberapa saja yang menerapkan bangunan sadar lingkungan,

tetapi dengan keinginan kita untuk mewujudkan alam yang tetap terjaga kelestariannya

maka kita harus bersama-sama mencapai tujuan tersebut agar baik alam maupun kita

sendiri mendapatkan manfaatnya .

Page 28: Sustainability Design & Ecological Design

DAFTAR PUSTAKA

- www.tjoretblog.blogspot.com

- www.sustainabledesign.com

- www.aryap.blogspot.com

- www.gotocld.com

- www.mystateofequilibrium.blogspot.com

- www.wahw33d.blogspot.com

- www.kuliaharsitektur.blogspot.com

- www.iyatduniaarsitektur.blogspot.com

- www.fportofolio.petra.ac.id

- www.inhabit.com

- www.architectureurban.blogspot.com

- www.solusiproperti.com

Page 29: Sustainability Design & Ecological Design