Surya Digital 16 Nopember 2012

2
join facebook.com/suryaonline HAL 2 DIGITAL NEWSPAPER edisi pagi surabaya.tribunnews.com surya.co.id | JUMAT, 16 NOVEMBER 2012 | Terbit 2 halaman Spirit Baru Jawa Timur follow @portalsurya www SURABAYA, SURYA-STEPHANIE Rose Bongiovi (19) harus mendekam di tahanan. Anak per- empuan penyanyi Jon Bon Jovi itu ditangkap karena penyalahgunaan narkoba dan sempat over dosis, kemarin. Seperti dikutip dari Femalefirst, Kamis (16/11), polisi segera bertindak setelah mendapat laporan Stephanie ditemukan over dosis di kamarnya di Kirkland, New York, kemarin. Di kamarnya, ditemukan sekantong kecil heroin, ganja, dan sejumlah obat-obatan lain. Remaja yang sekolah di the Hamilton College itu pun dilarikan ke rumah sakit. Setelah kondisinya stabil, Stephanie harus siap menghadapi pengadilan. Seorang petu- gas polisi di Kirkland mengatakan, Stephanie harus ditahan karena memiliki dan memakai narkoba. ’’Ini masuk dalam perbuatan kriminal,’’ katanya. Hingga saat ini, Jon Bon Jovi belum mem- berikan keterangan apapun terkait pena- hanan putrinya tersebut. Stephanie adalah anak tertua Jon dari empat bersaudara dari istrinya Dorothea Hurley. Stephanie mulai menggunakan narkoba tak lama setelah Badai Sandy merusak rumah keluarganya senilai USD24 juta. Dia bersama ibu dan adik-adiknya terpaksa tinggal di apartemen untuk sementara. Sedangkan Jon saat itu masih dalam agenda tur di Inggris. Seorang sumber mengatakan, Jon sudah memotong pendek agenda turnya dan ingin segera bertemu keluarganya di New York. ’’Dia tak sabar ingin kembali dan bertemu mereka,’’ ujarnya. ANAK BON JOVI OD VAKSIN JADI INCARAN INDUSTRI OBAT

description

Anak Bon Jovi Ditahan Karena OD, Vaksin Jadi Incaran Industri Obat, Cantona Siap Tangani MU

Transcript of Surya Digital 16 Nopember 2012

Page 1: Surya Digital 16 Nopember 2012

join facebook.com/suryaonline

HAL

2

DIGITAL NEWSPAPER

edisi pagisurabaya.tribunnews.com surya.co.id | JUMAT, 16 NOVEMBER 2012 | Terbit 2 halaman

Spirit Baru Jawa Timursurabaya.tribunnews.com surya.co.id

Spirit Baru Jawa TimurSpirit Baru Jawa Timur

follow @portalsurya

www

SURABAYA, SURYA-STEPHANIE Rose Bongiovi (19) harus mendekam di tahanan. Anak per-empuan penyanyi Jon Bon Jovi itu ditangkap karena penyalahgunaan narkoba dan sempat over dosis, kemarin.

Seperti dikutip dari Femalefirst, Kamis (16/11), polisi segera bertindak setelah mendapat laporan Stephanie ditemukan over dosis di kamarnya di Kirkland, New York, kemarin. Di kamarnya, ditemukan sekantong kecil heroin, ganja, dan sejumlah obat-obatan lain.

Remaja yang sekolah di the Hamilton College itu pun dilarikan ke rumah sakit. Setelah kondisinya stabil, Stephanie harus siap menghadapi pengadilan. Seorang petu-gas polisi di Kirkland mengatakan, Stephanie harus ditahan karena memiliki dan memakai narkoba. ’’Ini masuk dalam perbuatan kriminal,’’ katanya.

Hingga saat ini, Jon Bon Jovi belum mem-berikan keterangan apapun terkait pena-hanan putrinya tersebut. Stephanie adalah anak tertua Jon dari empat bersaudara dari istrinya Dorothea Hurley.

Stephanie mulai menggunakan narkoba tak lama setelah Badai Sandy merusak rumah keluarganya senilai USD24 juta. Dia bersama ibu dan adik-adiknya terpaksa tinggal di apartemen untuk sementara. Sedangkan Jon saat itu masih dalam agenda tur di Inggris.

Seorang sumber mengatakan, Jon sudah memotong pendek agenda turnya dan ingin segera bertemu keluarganya di New York. ’’Dia tak sabar ingin kembali dan bertemu mereka,’’ ujarnya.

ANAKBON JOVI

OD

VAKSIN JADIINCARAN

INDUSTRI OBAT

Page 2: Surya Digital 16 Nopember 2012

join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya

JUMAT, 16 NOVEMBER 2012 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com 2

SURABAYA, SURYA- Produksi vaksin menjadi salah satu tulang punggung bisnis industri farmasi di negara maju. Vaksin dianggap menguntungkan karena tidak ada produk generiknya, berbeda dengan obat-obatan yang setelah masa paten, akan menjadi generik.

“Karena tidak ada produk generik-nya, produk vaksin sangat baik dilihat dari sisi keberlanjutannya,” ujar Vice President International Business Development Sanofi Pasteur, Vincent Hamelin, Kamis (15/11/2012).

Perusahaan farmasi itu sendiri memproduksi vaksin untuk 20 penyakit sebanyak lebih dari satu miliar dosis per tahun. Saat ini terdapat 13 vaksin yang tengah dikembangkan dalam tahapan-tahapan berbeda. Penjualan pada tahun 2011 (tidak termasuk H1N1 ) mencapai 3.469 juta euro.

Hal itu membuat persaingan antara perusahaan farmasi dalam pengem-bangan vaksin baru dan pemasaran vaksin yang telah ada, sangat kompe-titif. Ada setidaknya lima perusahaan farmasi besar yang mempunyai pasar terbesar yakni Sanofi, Novartis, Pfizer, Merck, dan GSK.

Pasar utama di daerah dengan populasi tinggi yang angka kelahiran baru juga biasanya tinggi yakni di Asia seperti di China, India, Indonesia, dan negara Asia lainnya. Untuk negara-negara dengan pendapatan rendah, vaksin biasanya disalurkan sebagai

vAksin JADi incArAn

bagian dari program-program eradikasi penyakit oleh lembaga-lembaga dunia, sehingga tidak memberatkan negara-negara tersebut.

DiragukanKarena sarat dengan muatan bisnis

inilah sebenarnya vaksin diragukan.

Sebagai misal, para pakar internasional mempertanyakan efektivitas dan keamanan Tamiflu, obat utama yang dipakai untuk mengatasi pandemi flu, termasuk flu burung.

Tamiflu memang memperpendek durasi gejala flu, tetapi sejauh ini tidak ada bukti obat ini mampu mengurangi

jumlah pasien yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Para pakar juga mengklaim, efek samping obat ini mungkin tidak dilaporkan.

Para dokter dari Chochrane Colla-boration, sebuah lembaga penelitian yang memiliki jaringan di 100 negara, mengkaji 16.000 data pengujian klinis mengenai obat ini. Mereka secara kritis mempertanyakan seberapa baik obat ini bekerja dan juga keamanannya.

Carl Heneghan, salah seorang peneliti, mengatakan apa yang dicari dari suatu obat adalah manfaatnya dan kemungkinan efek samping. “Saat ini tanpa adanya bukti ilmiah kita tidak da-lam posisi bisa mengatakan manfaatnya melebihi efek sampingnya,” katanya.

Para peneliti juga mengklim 60 persen orang yang terlibat dalam uji klinik tahap 3 tidak pernah dipublikasikan. “Kami khawatir data-data tersebut tidak dalam pengawasan komunitas ilmiah,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Roche selaku produsen Tamiflu, meyakinkan bahwa 80 persen data uji klinik terbuka dan dilakukan oleh ilmuwan independen.

“Kami memiliki landasan integritas dan kekuatan yang disokong oleh data mengenai efektivitas dan keamanan Tamiflu. Berbagai studi klinik dan peng-alaman di lapangan menunjukkan obat ini efektif mengurangi keparahan dan durasi gejala,” tulis perusahaan farmasi itu dalam pernyataannya.(kompas)

NEW YORK, SURYA - Legenda hidup Manchester United, Eric ‘The King’ Cantona (46), membuka peluang un-tuk menjadi suksesor Sir Alex Fergu-son. Tapi, sebenarnya Cantona justru berharap Ferguson bisa selamanya melatih “Red Devils”.

Karier Cantona di Old Trafford tak begitu lama, hanya lima tahun. Akan tetapi, fans Setan Merah sudah memberikan apresiasi besar kepada Cantona dengan menjulukinya The King. Kecintaan publik Old Trafford kepadanya, telah membuat Cantona jatuh hati dan selalu merasa dekat dengan MU.

Berikut wawancara Cantona dilansir Mirror Football, Rabu (14/11/2012):n Apa tanggapan Anda mengenai

Sir Alex Ferguson yang sebentar lagi menginjak usia 71 tahun?

“Dia masih muda dan memiliki banyak energi. Dia juga mencintai pertandingan serta masih bisa mem-berikan suatu hal lebih banyak lagi. Saya suka menonton MU memenangi suatu trofi. Dan, saya ingin Ferguson menjadi manajer MU selamanya.”n Mengapa Anda begitu ingin

melihat Ferguson di MU dalam waktu lama?

“Ferguson seorang pemenang. Itulah alasan dia memenangi ban-yak gelar. Luar biasa saat bersama dengannya. Pertandingan berikut selalu seperti pertandingan perdana dalam karier pemain. Dia memberi-kan pemain semangat, kecintaan dalam pertandingan, dan mental pemenang.”n Apakah Anda berminat menjadi

manajer MU suatu saat nanti?“Seperti sebuah ungkapan, ‘saat

burung camar mengikuti sebuah ka-pal, karena burung tersebut berpikir ada banyak ikan sarden yang akan dilempar ke lautan’. Saya jelas siap. MU selalu spesial. Tetapi, saat ini saya bekerja di New York Cosmoc. Jika ada suatu hari nanti (melatih MU), mengapa tidak?”n Mengapa Anda pensiun begitu

cepat pada usia 31 tahun. Sementara, Ryan Giggs dan Paul Scholes saat ini masih bermain untuk MU?

“Giggs dan Scholes berbeda. Sementara saya, ketika berusia 20 ta-hun, saya pernah mengatakan jika ke-

hilangan gairah bermain, maka saya akan berhenti. Masih tetap bermain dan memiliki semangat (seperti Giggs dan Scholes), itu bagus. Saya juga senang jika memiliki hal tersebut. Tetapi, saya telah kehilangannya dan memutuskan pensiun”.nPeran Wayne Rooney saat

ini mirip dengan peran yang Anda mainkan ketika masih di MU?

“Peran bermain di lapangan bukan sesuatu yang pemain minta. Pemain harus mendapatkannya dan butuh ses-eorang sebagai pendorong. Saya san-gat bangga bermain dengan peran itu. Sungguh hebat. Ferguson memberikan saya kebebasan di lapangan. Tetapi, saya butuh waktu. Ferguson men-ciptakan peran tersebut untuk saya. Ini juga tergantung dengan taktik tim. Apa yang dibutuhkan dari pemain”.n Momen terbaik Anda selama di

MU?“Kenangan terbaik saya terjadi

ketika kami memenangi gelar ganda (Premier League dan Piala FA musim 1993-94) dengan para pemain muda.

Itu hebat memenanginya dengan pemain-pemain baru. Pemain baru semusim di klub dan mereka sangat hebat”. (kompas.com)

Eric cAntonA siAp tAngAni Mu

inDustri obAt