Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

33
TUGAS ETNOFARMASI Survei Etnofarmakologi Tanaman Obat di Iloilo, Filipina Disusun oleh: Kelompok 6 Wilda Yuniar 132210101024 Nur Khijjatul Meiliyah 132210101028 Stella Christa Santoso 132210101030 Risti Rostiani 132210101042 Aini Zuhriyah 132210101048

description

ETNOFARMASI

Transcript of Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

Page 1: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

TUGAS ETNOFARMASI

Survei Etnofarmakologi Tanaman Obat di Iloilo, Filipina

Disusun oleh:

Kelompok 6

Wilda Yuniar 132210101024

Nur Khijjatul Meiliyah 132210101028

Stella Christa Santoso 132210101030

Risti Rostiani 132210101042

Aini Zuhriyah 132210101048

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etnofarmasi adalah studi tentang bagaimana masyarakat suatu etnis atau

wilayah menggunakan suatu tanaman obat, atau ilmu multidisiplin yang mempelajari

penggunaan obat-obatan terutama obat tradisional oleh suatu masyarakat lokal

(etnik). Etnofarmasis merupakan orang yang mengeksplorasi bagaimana suatu

tanaman digunakan sebagai pengobatan. Hal ini terkait dengan studi mengenai

sediaan obat yang terkait dengan penggunaannya dalam konteks kultural.

Etnofarmasi meliputi studi-studi:

Identifikasi dan etnotaksonomi bahan alam yang digunakan dalam

pengobatan (etnobiologi medis: etnofarmasi, etnomikologi, etnozoologi).

Preparasi tradisional sediaan farmasi (etnofarmasetika).

Evaluasi aksi farmakologis suatu preparasi pengobatan tertentu

(etnofarmakologi).

Efektivitas klinis (Etnofarmasi klinis).

Aspek medis-sosial yang terkait dalam penggunaan obat (antropologi

kesehatan).

Kesehatan masyarakat dan farmasi praktis yang membahas penggunaan

oleh publik dan re-evaluasi obat-obatan.

Tanaman obat memiliki kontribusi penting dalam sistem kesehatan

masyarakat setempat sebagai sumber utama obat untuk sebagian besar penduduk

pedesaan. Tanaman tidak hanya memiliki nilai gizi, tetapi memiliki nilai ritual.

Mereka memainkan peran kunci dalam pengembangan dan kemajuan studi yang

modern sebagai titik awal untuk pengembangan hal baru dalam obat.

Tanaman obat kembali diakui karena beberapa alasan termasuk

meningkatnya kepercayaan dalam pengobatan herbal. Obat allopathic dapat

menyembuhkan berbagai macam penyakit. Namun, harga yang mahal dan efek

1

Page 3: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

samping menyebabkan banyak orang untuk kembali ke obat-obatan herbal yang

memiliki efek samping yang lebih sedikit. Sebaliknya, karena informasi tentang

penggunaan jenis tanaman untuk tujuan terapeutik telah lulus dari satu generasi ke

generasi berikutnya melalui tradisi lisan. Pengetahuan tentang tanaman terapi telah

mulai menurun dan menjadi usang melalui kurangnya pengakuan oleh generasi muda

sebagai akibat dari pergeseran sikap dan sosial ekonomi perubahan yang sedang

berlangsung. Selain itu, pengetahuan adat pada penggunaan tanaman obat yang

kurang dikenal juga cepat menurun. Melalui realisasi erosi terus menerus dalam

pengetahuan tradisional banyak tanaman yang berharga untuk obat di masa lalu dan

kepentingan pembaharuan, dan saat ini kebutuhan untuk meninjau pengetahuan yang

berharga dengan harapan pengembangan sektor tanaman obat.

Pengetahuan tradisional terhadap keanekaragaman hayati menyangkut

nama, penggunaan dan pengelolaan tanaman dan hewan seperti yang dirasakan oleh

masyarakat lokal atau adat di daerah tertentu. Nama tumbuhan dan hewan adalah akar

dari pengetahuan tradisional keanekaragaman hayati. Selain itu, penamaan dan

klasifikasi tumbuhan dan hewan yang ditularkan dari generasi ke generasi terus

diciptakan oleh masyarakat dan kelompok-kelompok dalam menanggapi lingkungan

mereka.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, muncul rumusan masalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana taksonomi tanaman obat yang ditemukan di Tigbauan, Iloilo?

1.2.2 Bagian tanaman mana yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat?

1.2.3 Bagaimana persiapan, aplikasi, dan rute administrasi tanaman obat?

1.2.4 Bagaimana keragaman bentuk pertumbuhan tanaman obat?

1.2.5 Bagaimana habitat, distribusi, dan kelimpahan tanaman obat?

1.3 Tujuan

2

Page 4: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

1.3.1 Untuk mengkategorikan keragaman tanaman obat asli di Tigbauan, Iloilo

berdasarkan peringkat taksonomi mereka.

1.3.2 Untuk mengetahui bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman

obat.

1.3.3 Untuk mendokumentasikan penggunaan tradisional, persiapan dan aplikasi

tanaman obat (Ethnopharmacology) oleh masyarakat setempat.

1.3.4 Untuk menentukan distribusi, bentuk morfologi, habitat dan nilai-nilai

tanaman obat asli (etnobotani) sumber daya di Tigbauan, Iloilo.

1.3.5 Untuk mengidentifikasi habitat, distribusi, dan menghitung kelimpahan

tanaman obat menggunakan setiap spesies tanaman obat asli yang

diidentifikasi.

BAB II

3

Page 5: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Tinjauan Daerah

Total luas daerah Iloilo sekitar 8.889 ha, dimana 93,78% dikhususkan untuk

pertanian dan kegiatan rumpun warga. Di luar dari area ini, 1.077 ha ditanami kelapa,

4.554 ha ditanami padi, dan 19 ha digunakan sebagai tambak. Sekitar 60 ha

digunakan sebagai perumahan, kebutuhan komersial, dan institusional. Kota ini

merupakan daerah dengan medan yang datar. Dataran tersebut sekitar 57% dari total

luas area yang mencakup sekitar 6.667 ha. Daerah ini terletak di sekitar barat laut

sungai Sibalom, dan berbatasan dengan Guimbal, Leon dan Tubungan yang meliputi

wilayah perbukitan sekitar 1,518 ha. Hal ini sesuai dengan yang ditunjukkan pada

gambar di bawah ini:

Daerah ini tidak mencakupi hutan di dalamnya, dan berada di kawasan dengan

titik tertinggi 200 meter di atas permukaan laut dan terendah adalah 1 (satu) meter di

atas permukaan laut. Kota ini memiliki dua sungai utama, sungai Sibalom dan sungai

Tacuyong.

Berdasarkan studi morfologi, Tigbauan memiliki empat jenis tanah yaitu;

Tanah liat Sta Rita, lempung pasir halus Lamingan, lempung tanah liat Alimodian,

dan lempung lumpur Alimodian. Dengan jenis dan kategori kemiringan tanah

4

Page 6: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

tersebut, 1.077 ha dikhususkan untuk kelapa sedangkan sisanya adalah bukit-bukit

yang ditanami tanaman akar, bambu, jagung dan pohon buah seperti mangga, dll.

Daerah ini memiliki dua musim, yakni musim hujan dan musim panas: musim hujan

dimulai awal Juni dan berakhir awal November sedangkan musim panas dimulai awal

November dan berakhir pada bulan Mei. Kedua musim ini mempengaruhi dua

macam industri di kota madya, yakni perikanan dan perkebunan.

2.2 Metode Sampling

Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data

adalah dengan menggunakan metode snowball sampling, yang merupakan teknik non

probabilitas yang digunakan oleh peneliti untuk mengidentifikasi potensi subyek

dalam studi di mana subyek sulit untuk ditemukan. Snowball sampling adalah teknik

pengambilan sampel dengan bantuan informan, dan dari informan inilah akan

berkembang sesuai petunjuknya. Dalam hal ini peneliti hanya mengungkapkan

kriteria sebagai persyaratan untuk dijadikan sampel. Informan yang dituju adalah

kolektor tanaman atau tukang kebun, dukun dan pedagang.

2.3 Pengumpulan Data Etnobotani

Data etnofarmakologi dikumpulkan dari 20 Agustus - 12 September 2010

melalui wawancara semi-terstruktur dengan memilih orang tua yang berpengetahuan,

tukang kebun, penyembuh, dan pedagang, usia antara 35-80 tahun dengan 5 laki-laki

dan 8 perempuan dari barangay yang dipilih berdasarkan survei kuosioner.

Wawancara dan diskusi dilakukan dengan menggunakan logat lokasi. Untuk tujuan

etis, data dikumpulkan dengan izin dari informan dan sepengetahuan para pejabat

barangay lokal terutama pemimpin barangay.

2.4 Prosedur Klasifikasi Tanaman

5

Page 7: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

Nama-nama lokal dan ilmiah tanaman, serta klasifikasi taksonomi seperti

kelas, ordo, dan famili diidentifikasi melalui spesies dan genera berdasarkan referensi

oleh Buot, et al., (2006), Cronquist (1988), De Tavera (1901) Madulid (2000),

Quisumbing (1978), Simpson (2005), Stuart (2000) dan Watson dan Dallwitz (1992).

Spesimen dari sampel yang kurang meyakinkan identifikasinya di lapangan

dikumpulkan dan dibawa ke West Visayas State Univesity, La Paz, kota Iloilo untuk

dicocokkan dengan menggunakan referensi koleksi mereka.

2.5 Identifikasi Tanaman

Semua spesimen dikumpulkan baik jenis tumbuhan budidaya ataupun

tumbuhan liar. Identifikasi awal dari spesimen yang dikumpulkan dibuat dalam

sebuah situs, kemudian tanaman-tanaman tersebut dikeringkan berdasarkan prosedur

standar dalam preparasi spesimen herbarium, yang sebelumnya sudah diidentifikasi

terlebih dahulu berdasarkan koleksi referensi yang diterbitkan ataupun di website,

kemudian dibandingkan dengan spesimen herbarium otentik dari WVSU dan terakhir

dikonfirmasi oleh pihak Botani dan Taksonomi.

2.6 Analisis Data Etnobotani

Untuk menganalisis dan meringkas data etnobotani tanaman obat dan

pengetahuan terkait, digunakan metode statistik deskriptif.

BAB III

6

Page 8: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Taksonomi Tumbuhan Obat yang Ditemukan di Tigbauan, Iloilo

Taksonomi tanaman obat yang ditemukan di Tigbauan, Iloilo berdasarkan

survei nama lokal dengan mengikuti klasifikasi sistem Cronquist adalah sebagai

berikut :

Divisi Magnoliophyta

Kelas Magnoliopsida

I.Subkelas Magnoliidae

1.Ordo Magnoliales (Bromhead (1838)

1.Famili Annonaceae Juss. (1789)

1.Annona muricata

2.Annona reticulata

3.Annona squamosa

2.Ordo Piperales Dumort. (1829)

2.Famili Piperaceae

1.Peperomia pellucida Linn.

2.Piper betle

II.Subkelas Caryophylliidae

3.Ordo Caryophyllales

3.Famili Basellaceae

1.Basella rubra Linn.

4.Famili Nyctaginaceae

1.Mirabilis jalapa Linn.

5.Famili Polygonaceae Juss. (1789)

1.Antigonon leptopus

6.Famili Portulacaceae Juss. (1789)

1.Portulaca oleracea Linn.

4.Ordo Ranunculales Dumort. (1829)

7

Page 9: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

7.Famili Menispermaceae Juss. (1789)

1.Tinospora rumphii Boerl.

5.Ordo Saxifragales Dumort (1829)

8.Famili Crassulaceae J. St.-hil. (1805)

1.Bryophyllum pinnatum

III. Subkelas Rosidae

6.Ordo Brassicales Bromhead (1838)

9.Famili Caricaceae

1.Carica papaya

10.Famili Moringaceae Martynov (1820)

1.Moringa oleifera

7.Ordo Fabales Bromhead (1838)

11.Famili Fabaceae Lindl. (1836)

1.Bauhinia malabarica

2.Cassia alata Linn.

3.Clitoria ternatea Linn.

4.Erythrina variegata Linn.

5.Gliricidia sepium

6.Mimosa pudica Linn.

7.Pachyrrhizus erosus Linn.

8.Pithecellobium dulce

9.Pterocarpus indicus Willd.

10.Samanea saman Merr.

11.Sesbania grandiflora Linn.

12.Tamarindus indica Linn.

8.Ordo Malpighiales Mart (1829)

12.Famili Euphorbiaceae Juss. (1789)

1.Antidesma bunius Linn.

2.Euphorbia hirta Linn.

8

Page 10: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

3.Macaranga tanarius

4.Manihot esculenta Crantz.

5.Phyllanthus urinaria

6.Ricinus communis Linn.

9.Ordo Malvales Dumort. (1829)

13.Famili Bixaceae Kunth (1822)

1.Bixa orellana

14.Famili Malvaceae Juss. (1789)

1.Abelmoschus esculentus Linn.

2.Corchorus olitorius L.

3.Hibiscus rosa-sinensis L.

4.Hibiscus sabdariffa Linn.

5.Sida rhombifolia Linn.

6.Theobroma cacao Linn.

10.Ordo Myrtales Rchb. (1828)

15.Famili Combretaceae R. Br.(1810)

1.Quisqualis indica

2.Terminalia catappa

16. Famili Myrtaceae Juss (1789)

1.Syzygium cumini

2.Psidium guajava

11.Ordo Oxalidales Heintze (1927)

17.Famili Oxalidaceae R. Br.(1818)

1.Averrhoa bilimbi

2.Averrhoa carambola Linn.

3.Oxalis repens Thub.

12.Ordo Rosales Perleb (1826)

18.Famili Moraceae Link (1831)

1.Artocarpus altilis

9

Page 11: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

2.Artocarpus heterophyllus Lam.

3.Ficus elastica

19. Famili Anacardiaceae R. Br. (1818)

1.Spondias pinnata (Linn. f.) Kurz

2.Spondias purpurea Blanco

13.Ordo Sapindales Dumort. (1829)

20.Famili Meliaceae Juss. (1789)

1.Azadirachta indica A. Juss.

2.Sandoricum koetjape Merr.

3.Swietenia mahogany Jacq.

21.Famili Rutaceae Juss. (1789)

1.Citrus hystrix

2.Citrus microcarpa

3.Triphasia trifolia P. Wils.

22.Famili Sapindaceae Juss. (1789)

1.Cardiospermum halicacabum

IV. Subkelas Asteridae

14.Ordo Apiales Nakai (1930)

23. Famili Apiaceae Lindl (1836)

1.Centella asiatica

24.Famili Araliaceae Juss. (1789)

1.Nothopanax scutellaria (Burm. f.) Merr.

15. Ordo Asterales Lindl (1833)

25. Famili Asteraceae Martynov (1820)

1.Wedelia biflora Linn.

2.Blumea balsamifera (Linn.) D. C.

16.Ordo Ericales Dumort. (1829)

26. Famili Balsaminaceae Bercht and J. Prel (1820)

1.Impatiens balsamina Linn.

10

Page 12: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

27.Famili Ebenaceae Gurke (1891)

1.Diospyros blancoi

28.Famili Sapotaceae Juss.(1789)

1.Achras sapota Linn.

2.Chrysophyllum cainito Linn.

3.Pouteria campechiana (HBK.) Baehni

17.Ordo Gentianales Lindl. (1833)

29.Famili Apocynaceae Juss. (1789)

1.Catharanthus roseus Linn.

2.Nerium indicum Mill.

3.Plumeria rubra

4.Tabernaemontana pandacaqui

30.Famili Rubiaceae Juss. (1789)

1.Gardenia jasminoides

2.Morinda citrifolia

3.Mussaenda philippica A. Rich.

4.Nauclea orientalis

18. Ordo Lamiales Bromhead (1838)

31. Famili Lamiaceae Martynov (1820)

1.Coleus aromaticus Benth.

2.Coleus scutellarioides

3.Mentha arvensis Linn.

4.Pogostemon cablin Blanco.

32.Famili Oleaceae Hoffmanns. and Link (1809)

1.Jasminum sambac Linn.

33.Famili Verbenaceae J. St.-Hil. (1805)

1.Duranta repens Linn.

2.Lantana camara

3.Premna odorata Blanco

11

Page 13: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

4.Vitex negundo Linn.

34. Famili Boraginaceae Juss. (1789)

1.Cordia obliqua Willd.

2.Ehretia microphylla Lam.

19. Ordo Solanales Dumort (1829)

35. Famili Convolvulaceae Juss. (1789)

1.Ipomoea aquatica Forsk.

2.Ipomoea batatas Linn.

36. Famili Solanaceae Juss. (1789)

1.Capsicum frutescens

Kelas Liliopsida (Monocots)

I.Subkelas Liliidae

20.Ordo Alismatales Dumort. (1829)

37.Famili Araceae Juss.(1789)

1.Colocasia esculenta Linn.

2.Pistia stratiotes

21. Ordo Asparagales Bromhead (1838)

38. Famili Iridaceae Juss. (1789)

1.Jatropha curcas

22. Ordo Liliales Perleb (1826)

39. Famili Liliaceae Juss. (1789)

1.Aloe barbadensis Mill.

23.Ordo Pandanales Lindl. (1833)

40. Famili Pandanaceae

1.Pandanus tectorius

24.Ordo Poales Small (1903)

41.Famili Poaceae (R. Br. )Barnh. (1895)

1.Andropogon citratus D.C.

2.Saccharum spontaneum

12

Page 14: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

3.Saccharum officinarum Linn.

25. Ordo Zingiberales Griseb. (1854)

42. Famili Musaceae Juss. (1789)

1.Musa sapientum Linn.

II. Subkelas Commeliniidae

26. Ordo Arecales Bromhead (1840)

43. Famili Arecaceae Schutz. Sch. (1832)

1.Areca catechu

2.Cocos nucifera

3.Corypha elata

27. Ordo Commelinales Dumort (1829)

44. Famili Commelinaceae Mirb. (1804)

1.Rhoeo discolor

Informan melaporkan jumlah spesies tanaman yang ditengarai sebagai

tanaman obat yakni sekitar 101 spesies yang digolongkan berdasarkan taksonomi

sebagaimana yang tercantum pada tabel berikut.

3.2 Bagian Tanaman yang Dimanfaatkan

Menurut hasil survei mengenai bagian dari tanaman obat yang sering

dimanfaatkan, ternyata daun merupakan bagian yang banyak dimanfaatkan sebagai

obat, sedangkan biji jarang sekali digunakan sebagai obat.

13

Page 15: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

3.3 Persiapan, Aplikasi dan Rute Adsministrasi Tanaman Obat

Bagian tanaman yang digunakan untuk membuat obat harus melalui tahap

penyiapan. Terkadang, yang dibutuhkan adalah bagian tanaman yang masih segar

ataupun yang telah dikeringkan atau bisa jadi kita membutuhkan keduanya.

Namun, bentuk persiapan umum yang biasanya dilakukan untuk membuat

sediaan berupa pasta adalah bagian tanaman yang masih segar dilumat dengan lesung

dan alu. Untuk memperoleh jamu rebusan, bagian tanaman direbus ke dalam air dan

ekstraknya digunakan. Untuk chewing, bagian tanaman obat dikunyah. Untuk

membuat infus, bagian tanaman dimasukkan dalam air dalam kurun waktu tertentu.

Dalam metode aplikasinya, yang sering digunakan adalah sediaan dengan

metode aplikasi eksternal daripada internal. Oleh karena itu, rute pemberian yang

umum adalah rute subkutan.

14

Page 16: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

3.4 Keragaman Bentuk Pertumbuhan Tanaman Obat

Tanaman obat di Iloilo, Filipina terbagi ke dalam 3 kategori bentuk

pertumbuhan yaitu: herba, semak, dan pohon. Grafik di atas menunjukkan bahwa dari

101 tanaman obat, yang paling banyak dimanfaatkan adalah tanaman obat yang

berbentuk pohon (46,53%), sedangkan yang paling sedikit dimanfaatkan adalah

tanaman obat yang berbentuk semak.

3.5 Habitat, Distribusi, dan Kelimpahan Tanaman Obat

15

Page 17: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

Berdasarkan tempat ketersediaan dan pertumbuhan tanaman obat, habitatnya

dibagi ke dalam 2 lokasi besar, yaitu habitat liar dan taman rumah. Grafik di atas

menunjukkan bahwa tanaman obat lebih banyak ditemukan di habitat liar (53,09%)

daripada di taman rumah (46,9%).

Habitat liar terbagi menjadi 7 tempat yang mungkin jauh atau dekat tempat

tinggal masyarakat lokal atau mencakup jarak tertentu dari populasi rakyat itu, atau

dianggap sebagai daerah terpencil (terisolasi). yaitu: hutan, tepi jalan, peternakan,

padang rumput, ladang, tanah lapang, dan daerah dekat sungai.

44% tanaman obat banyak ditemukan di hutan, dimana tanaman tersebut dapat

tumbuh secara alami, tanpa ada gangguan manusia, sedangkan di daerah dekat sungai

tanaman obat yang ditemukan hanya sedikit (3%). Dengan demikian, lokasi dan

kondisi lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan distribusi tanaman obat.

16

Page 18: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

Kuantitas tanaman obat yang ada ini semakin menurun dari waktu ke waktu

akibat faktor aktivitas manusia (antropogenik) maupun kondisi fisika dan kimia

lingkungan (non-antropogenik). Berdasarkan pengetahuan dari informan, tanaman

obat diklasifikasikan ke dalam 3 kategori yaitu: tanaman yang biasa ditemui (common

encountered), kadang-kadang ditemukan (occasionally encountered), dan yang

langka/jarang sekali ditemui (rarely encountered). Dari 101 tanaman obat yang

dikenal sebagai tanaman obat, mayoritas (56%, n=57) adalah common encountered,

34%, n=34 occasionally encountered, dan sisanya (10%, n=10) rarely encountered.

Tanaman obat yang lazim/umum ditemukan adalah yang berbentuk herba dan semak,

yang ada di sekitar kebun, tepi jalan, tanah lapang, peternakan, dan padang rumput.

Tanaman obat yang langka/ jarang sekali ditemukan adalah herba dan pohon yang

ada di hutan, atau dekat aliran sungai.

Berikut adalah daftar tanaman obat berdasarkan derajat kelimpahannya:

Derajat Kelimpahan Tanaman Obat

Rarely Encountered Spondias pinnata, Nothopanax scutellaria, Areca

catechu, Cordia obliqua, Quiqualis indica, Macaranga

tanarius, Pachyrrhizus erosus, Sesbania grandiflora,

Pogostemon cablin, Premna odorata

Occasionally

Encountered

Spondias purpurea, Annona reticulata, Pistia stratiotes,

Corypha elata, Wedelia biflora, Rhoeo discolor,

Diopyrus blancoi, Ricinus communis, Bauhinia

malabarica, Cassia alata, Erythrina variegata, Coleus

aromaticus, Coleus scutellarioides, Mentha arvensis,

Hibiscus sabdariffa, Theobroma cacao, Artocarpus

altilis, Ficus elastica, Syzygium cumini, Mirabilis

jalapa, Averrhoa carambola, Oxalis repens, Pandanus

tectorius, Piper betle, Gardenia jasminoides,

Morinda citrifolia, Mussaenda philippica, Nauclea

17

Page 19: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

orientalis, Citrus microcarpa, Triphasia trifolia,

Pouteria campechiana, Lantana camara, Vitex negundo

Commonly

Encountered

Annona muricata, Annona squamosa, Catharanthus

roseus, Nerium indicum, Plumeria rubra,

Tabernaemontana pandacaqui, Colocasia esculenta,

Cocos nucifera, Blumea balsamifera, Impatiens

balsamina, Basella rubra, Bixa orellana, Ehretia

microphylla, Carica papaya, Terminalia catappa,

Ipomoea aquatica, Ipomoea batatas, Bryophyllum

pinnatum, Antidesma bunius, Euphorbia hirta, Manihot

esculenta, Phyllanthus urinaria, Clitoria ternatea,

Gliricidia sepium, Pithecellobium dulce, Pterocarpus

indicus, Tamarindus indica, Andropogon citratus,

Saccharum spontaneum, Saccharum officinarum,

Jatropha curcas, Aloe barbadensis, Abelmoschus

esculentus, Hibiscus rosa-sinensis, Sida rhombifolia,

Azadirachta indica, Sandoricum koetjape, Swietenia

mahogany, Tinospora rumphii, Mimosa pudica,

Samanea saman, Artocarpus heterophyllus, Moringa

oleifera, Musa sapientum, Psidium guajava, Jasminum

sambac, Averrhoa bilimbi, Peperomia pellucida,

Antigonon leptopus, Portulaca oleracea, Citrus hystrix,

Cardiospermum halicacabum, Achras sapota,

Chrysophyllum cainito, Capsicum frutescens,

Corchorus olitorius, Centella asiatica, Duranta repens

3.6 Tanaman Obat untuk Penyakit Tertentu

18

Page 20: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

Pengetahuan informan terhadap masing-masing tanaman obat dan populernya

tanaman obat dalam pengobatan penyakit tertentu diidentifikasikan secara umum,

berdasarkan penerapan pada organ tubuh tertentu akibat penyakit tertentu pula.

Pemikiran tersebut sudah dikonfirmasi dan dikonsultasikan terhadap referensi dari De

Tavera (1901), Quisumbing (1978) and Stuart (2000).

Berikut adalah daftar penyakit dan tanaman obat yang biasa digunakan untuk

mengobati penyakit tersebut:

Gastrointestinal Pandanus tectorius, Carica papaya, Ipomoea

aquatica, Saccharum spontaneum, Duranta

repens, Andropogon citrates, Spondias

purpurea, Macaranga tanarius, Artocaprus

altilis, Achras sapota, Gardenia jasminoides,

Ehretia microphylla, Artocarpus heterophyllus,

Morinda citrifolia, Abelmoschus esculentus,

Pithecellobium dulce, Antigonon leptopus,

Oxalis repens, Mentha arvensis

Demam dan sakit kepala Jasminum sambac, Terminalia catappa,

Sesbania grandiflora, Cordia obliqua,

Theobroma cacao, Sida rhombifolia, Corchorus

olitorius, Sandoricum koetjape, Diospyrus

blancoi, Nothopanax scutellaria, Piper betle,

Wedelia biflora, Nerium indicum,

Luka Tabernaemontana pandacaqui, Coleus

aromaticus, Pandanus tectorius,

Cardiospermum halicacabum, Bauhinia

malabarica, Musa sapientum, Capsicum

frutescens, Jatropha curcas, Moringa oleifera,

Psidium guajava

19

Page 21: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

Flu dan batuk Coleus aromaticus, Averrhoa bilimbi, Blumea

balsamifera, Premna odorata, Tamarindus

indica, Saccharum officinarum, Vitex negundo,

Triphasia trifolia, Rheo discolor, Swietenia

mahogany, Morinda citrifolia, Psidium guajava,

Citrus microcarpa, Mentha arvensis

Gangguan muskuloskeletal Jasminum sambac, Coleus aromaticus, Clitoria

ternatea, Pogostemon cablin,Piper betle,

Corypha elata, Colocasia esculenta, Ricinus

communis, Lantana camara, Coleus

scutellarioides, Areca catechu, Erythrina

variegata

Penyakit kulit Terminalia catappa, Catharanthus roseus,

Mimosa pudica, Coleus aromaticus,

Tabernaemontana pandacaqui, Peperomia

pellucida, Pistia stratiotes, Sesbania

grandiflora, Bryophyllum pinnatum, Averrhoa

bilimbi, Gliricidia sepium, Euphorbia hirta,

Nerium indicum, Cassia alata, Mirabilis jalapa,

Lantana camara, Aloe barbadensis, Corypha

elata, Hibiscus sabdariffa, Bixa orellana,

Centella asiatica, Spondias pinnata, Basella

rubra, Pterocarpus indicus, Azadirachta indica,

Quisqualis indica, Annona muricata, Ficus

elastic, Antidesma bunius, Mussaenda

philippica, Syzygium cumini, Portulaca

oleracea, Oxalis repens, Hibiscus rosa-sinensis

Masalah Ophthamological Phyllanthus urinaria, Euphorbia hirta

20

Page 22: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

Sakit gigi Plumeria rubra

Masalah ginjal Pacchyrrhizus erosus, Cocos nucifera

3.7 Pembahasan

Banyaknya tanaman obat (n =101 spesies) dan kegunaannya di masyarakat

menunjukkan tingkat kedalaman pengetahuan lokal pada tanaman obat asli dan

aplikasinya. Secara umum, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa daerah

yang berbeda di berbagai belahan dunia menunjukkan adanya pengetahuan adat

etnofarmakologi yang cukup banyak. Dukun mempercayai bentuk kesucian dan

kekuatan kuratif dari tanaman obat. Distrik Tigbauan, Iloilo menunjukkan adanya

ketergantungan pada tanaman obat untuk perawatan kesehatan yang mungkin terkait

dengan kemiskinan, kurangnya akses ke rumah sakit terdekat dan fasilitas modern

dan kepercayaan tradisional tentang efektivitas tanaman.

Ada keragaman tanaman obat dan pengetahuan tradisional tentang

penggunaan, persiapan dan aplikasi yang masih dipertahankan di antara etnis

Tigbauan. Pelestarian pengetahuan ini tampaknya merupakan hasil dari

ketergantungan lanjutan dari masyarakat setempat pada tanaman obat. Pemanfaatan

pohon yang lebih banyak dari tumbuh-tumbuhan dan semak-semak untuk tujuan obat

dapat mengisyaratkan fakta bahwa tekanan akibat panen obat signifikan pada

keanekaragaman tumbuhan di daerah. Penggunaan daun yang lebih banyak dari

bagian tanaman lainnya mengisyaratkan bahwa budaya medis tradisional di daerah

tidak mengancam keanekaragaman hayati.

BAB IV

21

Page 23: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

PENUTUP

Penutup makalah ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan

saran. Kesimpulan dan saran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

4.1 Kesimpulan

Ada sekitar 101 jenis tanaman obat yang disurvei di Tigbauan, Iloilo, Filipina

yang dikelompokkan menjadi 92 genus, 44 famili, dan 27 ordo berdasarkan

sistem klasifikasi Cronquist.

Bagian tanaman yang digunakan untuk obat adalah bagian tanaman segar, bahan

tanaman kering atau keduanya.

Teknik penggunaan untuk obat adalah pasta, decoction/jamu, chewing, dan infus.

Bentuk pertumbuhan tanaman yang ada adalah pohon, semak dan herba yang

terdistribusikan sebagai tumbuhan budidaya (di taman/kebun rumah) dan

tumbuhan liar.

Distribusi tanaman ini diklasifikasikan berdasarkan yang biasa ditemui, jarang

ditemui dan kadang-kadang ditemui.

Tanaman yang ada digunakan untuk mengobati berbagai penyakit

gastrointestinal, demam dan sakit kepala, batuk dan gangguan muskuloskeletal

dingin, penyakit dermatologis, masalah opthalmological, sakit gigi dan masalah

ginjal.

4.2 Saran

Skrining mengenai detail fitokimia dari tanaman obat.

Memastikan ketersediaan jangka panjang untuk keperluan pengobatan.

Mendorong kesadaran masyarakat di semua tingkatan untuk menjaga

keanekaragaman hayati dan pengetahuan etnomedisin dari etnis Tigbauan.

Pembuatan database tanaman obat.

22

Page 24: Survey Tanaman Obat Di Iloilo Filipina Etnofarmasi Print

Menggunakan cara sampling yang lain untuk dapat lebih mengenali dan

menemukan tanaman obat yang tak dikenal di suatu daerah.

Melakukan penelitian tentang metode propagasi dan budidaya tanaman obat asli

untuk penyakit manusia dan ternak.

23