Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

43
Laporan RISET PARTISIPASI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN @ 2015

Transcript of Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Page 1: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Laporan

RISET PARTISIPASI

KOMISI PEMILIHAN UMUMKABUPATEN BONE BOLANGOTAHUN @ 2015

Page 2: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Chapter- 1

Pendahuluan

Page 3: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

A. Rasionalitas Riset

Riset pemilu merupakan salah satu elemen strategis dalam

manajemen pemilu.Riset tidak hanya memberikan rasionalitas

akademik mengenai suatu substansi pemilu.Riset lebih jauh

memberikan pijakan empirik mengenai persoalan atas hal yang menjadi

perdebatan. Hasil riset memastikan program dan kebijakan kepemiluan

tidak dibangun atas postulat spekulatif, tetapi dikonstruksi

berlandaskan pada argumen empirik dan rasional dengan proses yang

dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam negara demokrasi, partisipasi pemilih menjadi elemen

penting demokrasi perwakilan.Ia adalah fondasi praktik demokrasi

perwakilan.Persoalannya, terdapat sejumlah masalah menyangkut

partisipasi pemilih yang terus menggelayut dalam setiap pelaksanaan

pemilu.Sayangnya, persoalan itu tidak banyak diungkap dan sebagian

menjadi ruang gelap yang terus menyisakan pertanyaan. Beberapa

persoalan terkait dengan partisipasi dalam pemilu diantaranya adalah

fluktuasi kehadiran pemilih ke TPS, suara tidak sah yang tinggi, gejala

politik uang, misteri derajat melek politik warga, dan langkanya

kesukarelaan politik.

Masalah tersebut perlu didedah sedemikian rupa untuk diketahui akar

masalah dan dicari jalan keluarnya.Harapannya, partisipasi dalam

pemilu berada pada idealitas yang diimajinasikan. Oleh karena itu,

program riset menjadi aktivitas yang tidak terhindarkan dalam

manajemen pemilu.

B. Tujuan

Tujuan dari Riset Pemilu 2014 adalah untuk mentradisikan

kebijakan berbasis riset atas persoalan-persoalan yang berkaitan dengan

manajemen pemilu serta menjadi Bahan penyusunan kebijakan untuk

Page 4: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

meningkatkan dan memperkuat partisipasi warga dalam pemilu dan

setelahnya .

Secara khusus riset ini bermaksud untuk menemukan akar masalah

atas persoalan-persoalan yang terkait dengan partisipasi dalam pemilu ,

serta terumuskannya rekomendasi kebijakan atas permasalahan yang

dihadapi dalam kaitannya dengan partisipasi dalam pemilu .

C. Tema Riset

Terdapat sejumlah persoalan ditemukan dari setiap periode

pemilu.Potret persoalan itu dilihat dalam rentang waktu pemilu-

pemilu pada masa reformasi sampai dengan saat ini. Persoalan-

persoalan yang dapat dijadikan tema potensial untuk diriset

menyangkut partisipasi pemilih diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Masalah Sosial Ekonomi menjadi bagian penting dari partisipasi

masyarakat. Rasionalitas pemilih untuk ikut serta dalam ivent

demokrasi berkorelasi dengan kondisi ekonomi dan social masyarakat,

oleh karena itu gambaran kondisi social ekonomi merupakan bagian

informasi riset yang mengawali pembahasan kajian –kajian / tema

tentang partisipasi masyarakat pada pemilu 2014 di Propinsi Gorontalo.

2. Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih di TPS (Voter turn-out)

Partisipasi pemilih sejak pemilu 1999 sampai dengan pemilu 2014

bergerak fluktuatif. Pada pemilu legislatif, penurunan partisipasi

pemilih sekitar 10% konsisten terjadi sampai pada pemilu 2009.

Sementara itu pada pemilu 2014, angka partisipasinya naik sebesar 5%.

Pada kasus pilpres, tercatat dalam pemilu 2014 pertama kalinya dalam

sejarah angka partisipasinya lebih rendah dibandingkan pemilu

legislatif. Pertanyaannya, kenapa angka partisipasi pemilu legislatif

naik dibandingkan pemilu sebelumnya? Kenapa angka partisipasi

Pilpres menyimpang dari pola pada pemilu-pemilu sebelumnya? Selain

Page 5: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

itu kenapa golput tetap saja hadir dalam setiap pemilu? Apa

penyebabnya?

3. Perilaku memilih (Voting behaviour). Perilaku memilih adalah

terkait dengan keputusan pemilih untuk memilih kandidat atau peserta

pemilu tertentu. Kenapa seorang pemilih menjatuhkan pilihannya

kepada kandidat atau peserta pemilu tertentu. Tentu beragam alasan

yang dapat dikemukakan oleh setiap pemilih. Persoalannya adalah,

sejauhmana pilihan-pilihan itu bersifat rasional? Dengan kata lain,

sejauhmana pilihan politik mereka berdasarkan pertimbangan rasional

menyangkut kandidat atau peserta pemilu itu. Apakah rekam jejak,

program atau janji peseta pemilu menjadi bahan pertimbangan atau

faktor lain. Riset ini penting untuk mengetahui tingat rasionalitas

pemilih dalam pemilu.

4. Politik uang (Money politics/Vote buying) Politik biaya tinggi

menjadi keluhan sebagian peserta pemilu. Salah satu penyebabnya

adalah fenomena politik uang. Peserta pemilu mengeluarkan sejumlah

uang untuk mendapatkan dukungan pemilih, atau pemilih aktif

meminta imbalan dari dukungan yang diberikannya. Fenomena ini

sudah pasti menjadikan demokrasi kita tidak sehat. Pertanyaannya,

bagaimana politik uang terjadi? Polanya seperti apa? Kenapa disebagian

tempat terjadi politik uang, disebagian tempat kebalikannya? Faktor apa

yang mempengaruhi? Kebiajakan apa yang perlu ditempuh untuk

mengatasi mengatasi fenomena politik uang?

5. Tingkat melek politik warga (Political literacy). Terdapat keyakinan

bahwa tingkat melek politik warga berpengaruh pada sikap dan

perilaku politik warga negara. Muaranya adalah pada tingkat

kedewasaan perilaku berdemokrasi. Relasi itu bersifat perbandingan

lurus, yaitu semakin tinggi tingkat melek politik warga semakin matang

perilaku demokrasinya, dan sebaliknya. Dengan kata lain, wajah

Page 6: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

demokrasi sebuah negara sebagian ditentukan oleh tingkat melek politik

warga. Pertanyaannya adalah seberapa tinggi/dalam melek politik

warganegara? bagaimana melek politik warga selama ini terbentuk?

faktor apa saja yang mempengaruhi terbentuknya melek politik warga?

Kebijakan apa saja yang perlu dirumuskan untuk meningkatkan melek

politik warga?

6. Kesukarelaan Warga dalam politik (Political voluntarism).

Kesukarelaan warga dalam politik berpengaruh luas dalam kehidupan

politik. Absennya kesukarelaan warga dapat merusak sendi-sendi

demokrasi. Dalam jangka pendek, biaya politik mahal menjadi resiko

yang harus ditanggung karena segalanya serba berbayar. Dalam jangka

panjang, korupsi menjadi virus endemik yang pasti menyerang.

Sebaliknya, tatanan demokrasi semakin kuat apabila kesukarelaan

warga tumbuh dan hidup didalam masyarakat. Dari pemilu kepemilu

kesukarelaan warga mengalami pasang surut. Kesukarelaan warga yang

kehadirannya ditandai dengan munculnya relawan dari berbagai

kalangan kuat muncul dalam pemilu 2014. Pertanyaannya, apa faktor

yang mempengaruhi munculnya keskuraleaan politik warga dan faktor

apa yang menghambatnya? Kebijakan apa saja yang dapat ditempuh

untuk menumbuhkan dan mmperkuat kesukarelaan warga dalam

politik? Potensial tema riset lain dapat ditambahkan sepanjang

berkaitan dengan partisipasi pemilih dalam pemilu dan

dikoordinasikan/disampaikan pilihan temanya dengan KPU pada

struktur diatasnya.

7. Media Sosial menjadi tren pelaksanaan pemilu dalam lima tahun

terakhir, berbagai kejutan dan efektifitas penggunaan media menjadi

hal yang perlu dicermati dalam riset ini berikut efesiensi

pemanfaatannya oleh Komisi pemilihan Umum

Page 7: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Chapter- 2Kondisi Sosial Ekonomi

Page 8: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Kondisi Ekonomi Rumah tangga di Kabupaten Bone Bolango berdasarkan hasil survey ini

menunjukan bahwa lebih dari separuh responden (64 persen) menyatakan kondisi

Ekonomi rumah tangga sama saja dengan tahun lalu bahkan 10 persen responden

lainnya menyatakan kondisi ekonomi rumah tangganya lebih buruk dari tahun sebelumnya

hanya 26 persen yang menyatakan perbaikan ekonomi rumah tangga dibandingkan tahun

sebelumnya. Kondisi ini tentunya memberi isyarat penting bahwa kebijakan pembangunan

yang dihasilkan dari pemilu 2014 belum membawa perubahan siginifikan terhadap kondisi

ekonomi masyarakat.

Data Survey ini jika dibandingkan dengan Perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Bone Bolango menunjukan kondisi serupa, dalam tiga tahun terakhir (2010-

2014) angka kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango Relatif Stabil dan belum

menunjukan perubahan yang signifikan bahkan tahun 2013 mengalami kenaikan 0,53

persen dari 16.66 menjadi 17.19 hingga saat ini. (Lihat Grafik)

lbih buruk dariyg lalu10%

Kondisi Ekonomi Rumah Tangga

Kondisi Ekonomi Rumah tangga di Kabupaten Bone Bolango berdasarkan hasil survey ini

menunjukan bahwa lebih dari separuh responden (64 persen) menyatakan kondisi

Ekonomi rumah tangga sama saja dengan tahun lalu bahkan 10 persen responden

lainnya menyatakan kondisi ekonomi rumah tangganya lebih buruk dari tahun sebelumnya

hanya 26 persen yang menyatakan perbaikan ekonomi rumah tangga dibandingkan tahun

sebelumnya. Kondisi ini tentunya memberi isyarat penting bahwa kebijakan pembangunan

yang dihasilkan dari pemilu 2014 belum membawa perubahan siginifikan terhadap kondisi

ekonomi masyarakat.

Data Survey ini jika dibandingkan dengan Perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Bone Bolango menunjukan kondisi serupa, dalam tiga tahun terakhir (2010-

2014) angka kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango Relatif Stabil dan belum

menunjukan perubahan yang signifikan bahkan tahun 2013 mengalami kenaikan 0,53

persen dari 16.66 menjadi 17.19 hingga saat ini. (Lihat Grafik)

lbh baik dri thnlalu26%

sama saja daritahun lalu

64%

lbih buruk dariyg lalu10%

Kondisi Ekonomi Rumah Tangga

Kondisi Ekonomi Rumah tangga di Kabupaten Bone Bolango berdasarkan hasil survey ini

menunjukan bahwa lebih dari separuh responden (64 persen) menyatakan kondisi

Ekonomi rumah tangga sama saja dengan tahun lalu bahkan 10 persen responden

lainnya menyatakan kondisi ekonomi rumah tangganya lebih buruk dari tahun sebelumnya

hanya 26 persen yang menyatakan perbaikan ekonomi rumah tangga dibandingkan tahun

sebelumnya. Kondisi ini tentunya memberi isyarat penting bahwa kebijakan pembangunan

yang dihasilkan dari pemilu 2014 belum membawa perubahan siginifikan terhadap kondisi

ekonomi masyarakat.

Data Survey ini jika dibandingkan dengan Perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Bone Bolango menunjukan kondisi serupa, dalam tiga tahun terakhir (2010-

2014) angka kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango Relatif Stabil dan belum

menunjukan perubahan yang signifikan bahkan tahun 2013 mengalami kenaikan 0,53

persen dari 16.66 menjadi 17.19 hingga saat ini. (Lihat Grafik)

Kondisi Ekonomi Rumah tangga di Kabupaten Bone Bolango berdasarkan hasil survey ini

menunjukan bahwa lebih dari separuh responden (64 persen) menyatakan kondisi

Ekonomi rumah tangga sama saja dengan tahun lalu bahkan 10 persen responden

lainnya menyatakan kondisi ekonomi rumah tangganya lebih buruk dari tahun sebelumnya

hanya 26 persen yang menyatakan perbaikan ekonomi rumah tangga dibandingkan tahun

sebelumnya. Kondisi ini tentunya memberi isyarat penting bahwa kebijakan pembangunan

yang dihasilkan dari pemilu 2014 belum membawa perubahan siginifikan terhadap kondisi

ekonomi masyarakat.

Data Survey ini jika dibandingkan dengan Perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Bone Bolango menunjukan kondisi serupa, dalam tiga tahun terakhir (2010-

2014) angka kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango Relatif Stabil dan belum

menunjukan perubahan yang signifikan bahkan tahun 2013 mengalami kenaikan 0,53

persen dari 16.66 menjadi 17.19 hingga saat ini. (Lihat Grafik)

Page 9: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Oleh sebab itu Kebutuhan mendesakyang dianggap Penting dan mendesak perlu

dilakukan oleh pemerintah daerah saat ini adalah Pembukaan lapangan kerja (29 persen),

Perbaikan jalan (23 Persen) pelayanan kesehatan (12 Persen), Penyediaan air bersih dan

pendidikan Gratis (10 persen ) dan lainnya penyediaan Rumah layak huni, penyediaan

listrik dan kebutuhan lainnya.

Kebutuhan terhadap pembukaan lapangan kerja ini cukup beralasan sebab mengaju pada

data BPS, tingkat pengangguran terbuka di kabupaten Bone Bolango sebesar 3,88 persen

atau kurang lebih 1.746 angkatan kerja penduduk bone bolango usia kerja belum bekerja

(penganguran terbuka)

Oleh sebab itu Kebutuhan mendesakyang dianggap Penting dan mendesak perlu

dilakukan oleh pemerintah daerah saat ini adalah Pembukaan lapangan kerja (29 persen),

Perbaikan jalan (23 Persen) pelayanan kesehatan (12 Persen), Penyediaan air bersih dan

pendidikan Gratis (10 persen ) dan lainnya penyediaan Rumah layak huni, penyediaan

listrik dan kebutuhan lainnya.

Kebutuhan terhadap pembukaan lapangan kerja ini cukup beralasan sebab mengaju pada

data BPS, tingkat pengangguran terbuka di kabupaten Bone Bolango sebesar 3,88 persen

atau kurang lebih 1.746 angkatan kerja penduduk bone bolango usia kerja belum bekerja

(penganguran terbuka)

Oleh sebab itu Kebutuhan mendesakyang dianggap Penting dan mendesak perlu

dilakukan oleh pemerintah daerah saat ini adalah Pembukaan lapangan kerja (29 persen),

Perbaikan jalan (23 Persen) pelayanan kesehatan (12 Persen), Penyediaan air bersih dan

pendidikan Gratis (10 persen ) dan lainnya penyediaan Rumah layak huni, penyediaan

listrik dan kebutuhan lainnya.

Kebutuhan terhadap pembukaan lapangan kerja ini cukup beralasan sebab mengaju pada

data BPS, tingkat pengangguran terbuka di kabupaten Bone Bolango sebesar 3,88 persen

atau kurang lebih 1.746 angkatan kerja penduduk bone bolango usia kerja belum bekerja

(penganguran terbuka)

Oleh sebab itu Kebutuhan mendesakyang dianggap Penting dan mendesak perlu

dilakukan oleh pemerintah daerah saat ini adalah Pembukaan lapangan kerja (29 persen),

Perbaikan jalan (23 Persen) pelayanan kesehatan (12 Persen), Penyediaan air bersih dan

pendidikan Gratis (10 persen ) dan lainnya penyediaan Rumah layak huni, penyediaan

listrik dan kebutuhan lainnya.

Kebutuhan terhadap pembukaan lapangan kerja ini cukup beralasan sebab mengaju pada

data BPS, tingkat pengangguran terbuka di kabupaten Bone Bolango sebesar 3,88 persen

atau kurang lebih 1.746 angkatan kerja penduduk bone bolango usia kerja belum bekerja

(penganguran terbuka)

Page 10: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Keamanan Daerah saat dilaksanakannya survey ini sebagian besar responden menilai

aman / cukup aman hanya 7 persen yang menyatakan kondisi daerah tidak aman.Potensi

kerawanan konflik setiap saat berubah menjadi konflik social yang besar jika semua

komponen didaerah tidak sigap.Tahapan Pelaksanaan Pilkada saat dilaksanakannya

survey ini dapat berubah menjadi sumber konflik jika tidak diantisipasi sejak dini, penting

untuk mengkoordinasikan permasalahan sekecil apapun dimasyarakat.

lainnya

penyediaan jaringan listrik

Mahyani

pendidikan grtis

penyediaan air bersih

pelayanna kesehatan

prbaikan jalan

pmbkaan lapngan kerja

Keamanan Daerah saat dilaksanakannya survey ini sebagian besar responden menilai

aman / cukup aman hanya 7 persen yang menyatakan kondisi daerah tidak aman.Potensi

kerawanan konflik setiap saat berubah menjadi konflik social yang besar jika semua

komponen didaerah tidak sigap.Tahapan Pelaksanaan Pilkada saat dilaksanakannya

survey ini dapat berubah menjadi sumber konflik jika tidak diantisipasi sejak dini, penting

untuk mengkoordinasikan permasalahan sekecil apapun dimasyarakat.

2%

6%

8%

10%

10%

12%

lainnya

penyediaan jaringan listrik

Mahyani

pendidikan grtis

penyediaan air bersih

pelayanna kesehatan

prbaikan jalan

pmbkaan lapngan kerja

Kebutuhan Mendesak

Keamanan Daerah saat dilaksanakannya survey ini sebagian besar responden menilai

aman / cukup aman hanya 7 persen yang menyatakan kondisi daerah tidak aman.Potensi

kerawanan konflik setiap saat berubah menjadi konflik social yang besar jika semua

komponen didaerah tidak sigap.Tahapan Pelaksanaan Pilkada saat dilaksanakannya

survey ini dapat berubah menjadi sumber konflik jika tidak diantisipasi sejak dini, penting

untuk mengkoordinasikan permasalahan sekecil apapun dimasyarakat.

23%

29%

Keamanan Daerah saat dilaksanakannya survey ini sebagian besar responden menilai

aman / cukup aman hanya 7 persen yang menyatakan kondisi daerah tidak aman.Potensi

kerawanan konflik setiap saat berubah menjadi konflik social yang besar jika semua

komponen didaerah tidak sigap.Tahapan Pelaksanaan Pilkada saat dilaksanakannya

survey ini dapat berubah menjadi sumber konflik jika tidak diantisipasi sejak dini, penting

untuk mengkoordinasikan permasalahan sekecil apapun dimasyarakat.

Page 11: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

1%

7%

30%

62%

Keamanan Daerah

tdk aman

kurang aman

cukup aman

aman

Page 12: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Chapter- 3

Partisipasi PemiluChapter- 3

Partisipasi PemiluChapter- 3

Partisipasi PemiluChapter- 3

Partisipasi Pemilu

Page 13: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Partisipasi Pemilu (Baca: politik) menurut Herbert McClosky adalah kegiatan-kegiatan

sukarela dari warga masyarakat, melalui mana mereka mengambil bagian dlm proses

pemilihan penguasa dan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses

pembentukan kebijakan umum. Penggunaan hak pilih dalam pemilu termasuk kegiatan

partisipasi politik karena aktivitas tersebut mempengaruhi siapa yang duduk sebagai

pengambil kebijakan yang secara tidak langsung mempengaruhi kebijakan yang diambil.

Hasil survey ini menunjukan bahwa tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Bone

Bolango sebesar 87 persen sedangkan responden yang menyatakan tidak ikut pada

pemilu 2014 hanya 13 persen. Hasil ini jika dibandingkan dengan hasil hitung actual KPU

yakni 87, 76. Tingkat partisipasi pemilih ini jika dibandingkan dengan Pemilu Presiden

2014 mengalami penurunan 7,01 persen (Grafik) , angka penurunan ini adalah realitas

Nasional. Survey ini menunjukan fakta bahwa tingkat kedekatan kepentingan pemilih

dengan calon yang akan dipilih berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat partisipasi

pemilih. Semakin dekat / sama kepentingan pemilih dengan yang dipilih maka

keikutsertaan untuk memilih akan makin tinggi, sebaliknya semakin jauh jarak

kepentinganya keduanya maka makin rendah pula tingkat partisipasi pemilih.

Partisipasi Pemilu (Baca: politik) menurut Herbert McClosky adalah kegiatan-kegiatan

sukarela dari warga masyarakat, melalui mana mereka mengambil bagian dlm proses

pemilihan penguasa dan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses

pembentukan kebijakan umum. Penggunaan hak pilih dalam pemilu termasuk kegiatan

partisipasi politik karena aktivitas tersebut mempengaruhi siapa yang duduk sebagai

pengambil kebijakan yang secara tidak langsung mempengaruhi kebijakan yang diambil.

Hasil survey ini menunjukan bahwa tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Bone

Bolango sebesar 87 persen sedangkan responden yang menyatakan tidak ikut pada

pemilu 2014 hanya 13 persen. Hasil ini jika dibandingkan dengan hasil hitung actual KPU

yakni 87, 76. Tingkat partisipasi pemilih ini jika dibandingkan dengan Pemilu Presiden

2014 mengalami penurunan 7,01 persen (Grafik) , angka penurunan ini adalah realitas

Nasional. Survey ini menunjukan fakta bahwa tingkat kedekatan kepentingan pemilih

dengan calon yang akan dipilih berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat partisipasi

pemilih. Semakin dekat / sama kepentingan pemilih dengan yang dipilih maka

keikutsertaan untuk memilih akan makin tinggi, sebaliknya semakin jauh jarak

kepentinganya keduanya maka makin rendah pula tingkat partisipasi pemilih.

ya87%

tidak13%

Partisipasi Pemilih

Partisipasi Pemilu (Baca: politik) menurut Herbert McClosky adalah kegiatan-kegiatan

sukarela dari warga masyarakat, melalui mana mereka mengambil bagian dlm proses

pemilihan penguasa dan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses

pembentukan kebijakan umum. Penggunaan hak pilih dalam pemilu termasuk kegiatan

partisipasi politik karena aktivitas tersebut mempengaruhi siapa yang duduk sebagai

pengambil kebijakan yang secara tidak langsung mempengaruhi kebijakan yang diambil.

Hasil survey ini menunjukan bahwa tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Bone

Bolango sebesar 87 persen sedangkan responden yang menyatakan tidak ikut pada

pemilu 2014 hanya 13 persen. Hasil ini jika dibandingkan dengan hasil hitung actual KPU

yakni 87, 76. Tingkat partisipasi pemilih ini jika dibandingkan dengan Pemilu Presiden

2014 mengalami penurunan 7,01 persen (Grafik) , angka penurunan ini adalah realitas

Nasional. Survey ini menunjukan fakta bahwa tingkat kedekatan kepentingan pemilih

dengan calon yang akan dipilih berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat partisipasi

pemilih. Semakin dekat / sama kepentingan pemilih dengan yang dipilih maka

keikutsertaan untuk memilih akan makin tinggi, sebaliknya semakin jauh jarak

kepentinganya keduanya maka makin rendah pula tingkat partisipasi pemilih.

Partisipasi Pemilih

Partisipasi Pemilu (Baca: politik) menurut Herbert McClosky adalah kegiatan-kegiatan

sukarela dari warga masyarakat, melalui mana mereka mengambil bagian dlm proses

pemilihan penguasa dan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses

pembentukan kebijakan umum. Penggunaan hak pilih dalam pemilu termasuk kegiatan

partisipasi politik karena aktivitas tersebut mempengaruhi siapa yang duduk sebagai

pengambil kebijakan yang secara tidak langsung mempengaruhi kebijakan yang diambil.

Hasil survey ini menunjukan bahwa tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Bone

Bolango sebesar 87 persen sedangkan responden yang menyatakan tidak ikut pada

pemilu 2014 hanya 13 persen. Hasil ini jika dibandingkan dengan hasil hitung actual KPU

yakni 87, 76. Tingkat partisipasi pemilih ini jika dibandingkan dengan Pemilu Presiden

2014 mengalami penurunan 7,01 persen (Grafik) , angka penurunan ini adalah realitas

Nasional. Survey ini menunjukan fakta bahwa tingkat kedekatan kepentingan pemilih

dengan calon yang akan dipilih berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat partisipasi

pemilih. Semakin dekat / sama kepentingan pemilih dengan yang dipilih maka

keikutsertaan untuk memilih akan makin tinggi, sebaliknya semakin jauh jarak

kepentinganya keduanya maka makin rendah pula tingkat partisipasi pemilih.

Page 14: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Tingkat Partisipasi Pemilu 2014 di kabupaten Bone Bolango menurut survey ini

menemukan kesadaran tinggi sebagai warga Negara, mayoritas responden 70, 1 persen

menyatakan bahwa keikutsertaan dalam pemilu karena menjadi warga Negara yang baik

alas an lainnya yang mengemuka menginginkan adanya perubahan 16, 5 persen dan

lainna biasa memilih 8 persen dan caleg di percaya 4,6 persen.

Sebaliknya bagi 13 persen yang menyatakan tidak ikut pemilu 2014 menyatakan beragam

alasan, hamper separuh mempunyai alas an bahwa tidak ada gunanya memilih (41

persen) sebab pemilu hanya menguntungkan elite –elit saja (44 persen), alas an

administrative juga mengemuka misalnya alas an tidak terdaftar sebagai pemilih

(4 persen) , parpol tidak bias dipercaya 4 persen dan alas an lainnya juga 4 persen.

87,76%

PEMILU LEGISLATIF

0,3%

0,5%

4,6%

dapat uang

lainnya

caleg dipercaya

biasa memilih

ada perubahan

warga yang baik

Tingkat Partisipasi Pemilu 2014 di kabupaten Bone Bolango menurut survey ini

menemukan kesadaran tinggi sebagai warga Negara, mayoritas responden 70, 1 persen

menyatakan bahwa keikutsertaan dalam pemilu karena menjadi warga Negara yang baik

alas an lainnya yang mengemuka menginginkan adanya perubahan 16, 5 persen dan

lainna biasa memilih 8 persen dan caleg di percaya 4,6 persen.

Sebaliknya bagi 13 persen yang menyatakan tidak ikut pemilu 2014 menyatakan beragam

alasan, hamper separuh mempunyai alas an bahwa tidak ada gunanya memilih (41

persen) sebab pemilu hanya menguntungkan elite –elit saja (44 persen), alas an

administrative juga mengemuka misalnya alas an tidak terdaftar sebagai pemilih

(4 persen) , parpol tidak bias dipercaya 4 persen dan alas an lainnya juga 4 persen.

87,76%

80,75%

Partisipasi Pemilu 2014

PEMILU LEGISLATIF PEMILU PRESIDEN

7,01 %

0,3%

0,5%

4,6%

8,0%

16,5%

Alasan Ikut Pemilu

Tingkat Partisipasi Pemilu 2014 di kabupaten Bone Bolango menurut survey ini

menemukan kesadaran tinggi sebagai warga Negara, mayoritas responden 70, 1 persen

menyatakan bahwa keikutsertaan dalam pemilu karena menjadi warga Negara yang baik

alas an lainnya yang mengemuka menginginkan adanya perubahan 16, 5 persen dan

lainna biasa memilih 8 persen dan caleg di percaya 4,6 persen.

Sebaliknya bagi 13 persen yang menyatakan tidak ikut pemilu 2014 menyatakan beragam

alasan, hamper separuh mempunyai alas an bahwa tidak ada gunanya memilih (41

persen) sebab pemilu hanya menguntungkan elite –elit saja (44 persen), alas an

administrative juga mengemuka misalnya alas an tidak terdaftar sebagai pemilih

(4 persen) , parpol tidak bias dipercaya 4 persen dan alas an lainnya juga 4 persen.

PEMILU PRESIDEN

70,1%

Tingkat Partisipasi Pemilu 2014 di kabupaten Bone Bolango menurut survey ini

menemukan kesadaran tinggi sebagai warga Negara, mayoritas responden 70, 1 persen

menyatakan bahwa keikutsertaan dalam pemilu karena menjadi warga Negara yang baik

alas an lainnya yang mengemuka menginginkan adanya perubahan 16, 5 persen dan

lainna biasa memilih 8 persen dan caleg di percaya 4,6 persen.

Sebaliknya bagi 13 persen yang menyatakan tidak ikut pemilu 2014 menyatakan beragam

alasan, hamper separuh mempunyai alas an bahwa tidak ada gunanya memilih (41

persen) sebab pemilu hanya menguntungkan elite –elit saja (44 persen), alas an

administrative juga mengemuka misalnya alas an tidak terdaftar sebagai pemilih

(4 persen) , parpol tidak bias dipercaya 4 persen dan alas an lainnya juga 4 persen.

Page 15: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Fakta bahwa tingkat partisipasi masyarakat Bone Bolango tahun 2014 cukup tinggi tidak

saja ditunjukan oleh pemilih yang saat ini kondisi ekonomi keluarganya lebih baik dari

tahun lalu (26 persen), namun responden yang merasakan kondisi ekonomi rumah

tangganya sama saja bahkan lebih buruk dari tahun lalu masing-masing 64 persen dan

10 persen. Fakta ini menunjukan bahwa tingginya kesadaran masyarakat dalam memilih

meskipun mereka sadar bahwa kondisi ekonomi kehidupannya tidak mengalami

perubahan. Pertanyannnya apakah tingginya kesadaran ini diakibatkan oleh kesadaran

atas pengetahuan yang dimiliki atau disebabkan factor lain diluar kesadaran tersebut,

misalnya mobilisasi oleh calon anggota legislative atau Tim sukses dengan diiming-imingi

sejumlah uang atau barang?

4%

4%

7%

41%

44%

parpol tdk dipercaya

lainnya

tdk terdaftar

tidak ada gunanya

untungkan elit

Alasan Tidak Ikut Pemilu

Page 16: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Tingkat Partisipasi pemilih juga secara nyata terdistribusi di semua daerah pemilihan di

kabupaten Bone Bolango, tingkat partisipasi pemilih berada diatas 20 persen atau pada

kisaran 21 – 32 persen, perbedaan tingkat partisipasi antar daerah pemilihan tidak

menonjol dan relative merata di seluruh dapil di Bone Bolango.

lbih buruk dari yglalu10%

Tingkat Partisipasi pemilih juga secara nyata terdistribusi di semua daerah pemilihan di

kabupaten Bone Bolango, tingkat partisipasi pemilih berada diatas 20 persen atau pada

kisaran 21 – 32 persen, perbedaan tingkat partisipasi antar daerah pemilihan tidak

menonjol dan relative merata di seluruh dapil di Bone Bolango.

lbh baik dri thnlalu26%

sama saja daritahun lalu

64%

lbih buruk dari yglalu10%

Kondisi Sosial Ekonomi(base: Ikut Pemilu)

Dapil I21%

Dapil 225%Dapil 3

32%

Dapil 422%

Partisipasi Pemilih(base : Dapil )

Tingkat Partisipasi pemilih juga secara nyata terdistribusi di semua daerah pemilihan di

kabupaten Bone Bolango, tingkat partisipasi pemilih berada diatas 20 persen atau pada

kisaran 21 – 32 persen, perbedaan tingkat partisipasi antar daerah pemilihan tidak

menonjol dan relative merata di seluruh dapil di Bone Bolango.

lbh baik dri thnlalu26%

Tingkat Partisipasi pemilih juga secara nyata terdistribusi di semua daerah pemilihan di

kabupaten Bone Bolango, tingkat partisipasi pemilih berada diatas 20 persen atau pada

kisaran 21 – 32 persen, perbedaan tingkat partisipasi antar daerah pemilihan tidak

menonjol dan relative merata di seluruh dapil di Bone Bolango.

Page 17: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Kalangan Ibu Rumah tangga mendominasi Tingkat Partisipasi Pemilu 2014yakni 31

persen, demikian halnya Petani (29 persen), Buruh (16 persen) dan Nelayan (8 persen).

Partisipasi Pemilu di Bone Bolango juga ditunjukan oleh Pemilih yang berbeda latar

belakang pendidikan, hamper separuh 41 persen responden yang berlatar pendidikan SM/

sederajat menyatakan turut serta pada pemilu 2014, demikian halnya responden yang

berlatar bekang pendidikan SD/ sederajat 24 persen , yang berlatar bekang pendidikan

SLTP/sederajat 15 persen, yang berlatar bekang pendidikan Diploma 6 persen dan yang

tidak sekolah hanya 2 persen ( Grafik)

2%

6%

8%

8%

16%

29%

31%

Wiraswasta

Masih Sekolah/kuliah

PNS / Pensiunan

Nelayan

Buruh

Petani

Ibu RumahTangga

Partisipasi Pemilih(base: Status Pekerjaan)

2%

6%

11%

15%

24%

41%

Tidak Sekolah

Diploma/Akdmk

Sarjana/SI/S2/S3

SLTP/Sederajat

SD Sederajat

SLTA/Sederajat

Partisipasi Pemilih(base: Tingkat Pendidikan)

Page 18: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Apakah Pemilu 2014 sesuai harapan? 82 persen responden dalam survey ini menyatakan

bahwa pemilu 2014 sesuai harapan meskipun faktanya mereka menyadari bahwa belum

ada perubahan berarti silih-bergantinya pemilu ke pemilu, Pilkada ke Pilkada.

.

ya82%

tidak18%

Pemilu sesuai harapan

ya47%

kenalorangnya

34%

tahu fotonya saja15%

tidak tahu4%

TingkatPengenalan caleg

Page 19: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Chapter- 4Kampanye &Media Sosial

Page 20: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Sepertiga responden menyatakan sering bahkan selalu mengikuti berita terkait informasi

pemerintahan, politik dan social budaya, hanya 10 persen responden yang menyatakan

tidak pernah mengikuti berita.

Sumber informasi berita sebagian besar bersumber dari radio (20 persen), dialogis (24

persen), Baliho (19 persen) dan media social 10 persen), lainnya melalui stiker dan

selabaran. Survey ini menemukan bahwa Radio menjadi pilihan mayoritas Masyarakat di

Kabupaten Bone Bolango mendapatkan informasi seputar permasalahan di daerah

maupuninformasi terkait pemilu. Perlu dipertimbangkan untuk mengoptimalkan media

Radio sebagai sarana sosialisasi dan Pendidikan Politik Warga.

selalu10%

sering25%

jarang31%

kadang-kadang

24%

tidakpernah10%

Mengikuti berita

Page 21: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Jenis Program berita adalah Program radio yang paling diminati oleh masyarakat Bone

Bolango 62 persen, selanjutnya siaran –program acara keagamaan 14 persen sisanya

music 9 persen, talkshow 3 persen dan acara lainnya 12 persen.

Lain halnya dengan aksesibilitas terhadap informasi Partai Politik, survey ini menunjukan

bahwa spanduk lebih dominan menyajikan inforamsi Partai Politik di bandingkan kegiatan

lainnya. Sumber Informasi partai melalui spanduk 31 persen, Dialog 27 persen, TV 11

persen, Stiker 11 persen, radio 10 persen dan Koran 10 persen .

4%selebaran

lainnya

stiker

medsos

baliho

dialog

radio

Sumber Informasi Pemilu 2014

keagamaan14%

talkshow3%

musik9%

Jenis Program berita adalah Program radio yang paling diminati oleh masyarakat Bone

Bolango 62 persen, selanjutnya siaran –program acara keagamaan 14 persen sisanya

music 9 persen, talkshow 3 persen dan acara lainnya 12 persen.

Lain halnya dengan aksesibilitas terhadap informasi Partai Politik, survey ini menunjukan

bahwa spanduk lebih dominan menyajikan inforamsi Partai Politik di bandingkan kegiatan

lainnya. Sumber Informasi partai melalui spanduk 31 persen, Dialog 27 persen, TV 11

persen, Stiker 11 persen, radio 10 persen dan Koran 10 persen .

4%

7%

8%

10%

19%

Sumber Informasi Pemilu 2014

berita62%

keagamaan14%

musik9% lainnya

12%

Jenis Program radio

Jenis Program berita adalah Program radio yang paling diminati oleh masyarakat Bone

Bolango 62 persen, selanjutnya siaran –program acara keagamaan 14 persen sisanya

music 9 persen, talkshow 3 persen dan acara lainnya 12 persen.

Lain halnya dengan aksesibilitas terhadap informasi Partai Politik, survey ini menunjukan

bahwa spanduk lebih dominan menyajikan inforamsi Partai Politik di bandingkan kegiatan

lainnya. Sumber Informasi partai melalui spanduk 31 persen, Dialog 27 persen, TV 11

persen, Stiker 11 persen, radio 10 persen dan Koran 10 persen .

19%

24%

28%

Sumber Informasi Pemilu 2014

berita62%

Jenis Program berita adalah Program radio yang paling diminati oleh masyarakat Bone

Bolango 62 persen, selanjutnya siaran –program acara keagamaan 14 persen sisanya

music 9 persen, talkshow 3 persen dan acara lainnya 12 persen.

Lain halnya dengan aksesibilitas terhadap informasi Partai Politik, survey ini menunjukan

bahwa spanduk lebih dominan menyajikan inforamsi Partai Politik di bandingkan kegiatan

lainnya. Sumber Informasi partai melalui spanduk 31 persen, Dialog 27 persen, TV 11

persen, Stiker 11 persen, radio 10 persen dan Koran 10 persen .

Page 22: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Kegiatan Dialogis yang dilakukan oleh Partai Politik dan Caleg dinilai oleh lebih sepertiga

responden 37 persen paling disukai responden.Acara Hiburan 14 persen, acara

keagamaan 8 persen, konvoi 8 persen dan kegiatan lainnya di bawah 7 persen. (Lihat

Grafik)

koran

radio

stiker

TV

dialog

spanduk

Sumber Informasi Partai Politik

0%

1%

Film

Jalan santai

Bulusukan

Olah raga

bagi-bagi Uang

Kerja Bakti

Sembako

Musik

lainnya

Acara Tradisional

Pasar Murah

Pelayanan Kesehatan

Konvoi

Acara Keagamaan

Hiburan

Dialogis

Kegiatan Dialogis yang dilakukan oleh Partai Politik dan Caleg dinilai oleh lebih sepertiga

responden 37 persen paling disukai responden.Acara Hiburan 14 persen, acara

keagamaan 8 persen, konvoi 8 persen dan kegiatan lainnya di bawah 7 persen. (Lihat

Grafik)

10%

10%

11%

11%

Sumber Informasi Partai Politik

0%

1%

1%

1%

2%

2%

3%

3%

3%

4%

5%

7%

8%

8%

14%

Jenis kampanye yang disukai

Kegiatan Dialogis yang dilakukan oleh Partai Politik dan Caleg dinilai oleh lebih sepertiga

responden 37 persen paling disukai responden.Acara Hiburan 14 persen, acara

keagamaan 8 persen, konvoi 8 persen dan kegiatan lainnya di bawah 7 persen. (Lihat

Grafik)

27%

31%

Sumber Informasi Partai Politik

37%

Jenis kampanye yang disukai

Kegiatan Dialogis yang dilakukan oleh Partai Politik dan Caleg dinilai oleh lebih sepertiga

responden 37 persen paling disukai responden.Acara Hiburan 14 persen, acara

keagamaan 8 persen, konvoi 8 persen dan kegiatan lainnya di bawah 7 persen. (Lihat

Grafik)

Page 23: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Media social yang menjadi trend Pemilu 2014 diresponden oleh 37 Responden yang

menyatakan kebiasaan mereka menggunakan media social dalam kehidupan sehari-hari.

Pengguna media social tersebut merata di seluruh Daerah pemiliha (DAPIL) di kabupaten

Bone Bolango.Terbanyak di dapil 3 yakni 32 persen dan sedikit di dapil 2 yakni 18 persen.

Pengguna media social ini hamper seratus persen menyatakan ikut serta pada pemilu

2014 lalu yakni 96 persen, artinya media social ini cukup efektif memobilisasi pemilih.

Dapil I22%

Dapil 218%

Dapil 332%

Dapil 428%

PenggunaMedia Sosial(Base : Dapil)

ya96%

tidak4%

PenggunaMedia Sosial

(Base : Ikut Pemilu)

Page 24: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Chapter- 5

Money PolitikChapter- 5

Money PolitikChapter- 5

Money PolitikChapter- 5

Money Politik

Page 25: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Partisipasi politik itu sendiri digolongkan menjadi dua jenis, yaitu partisipasi autonom dan

partisipasi yang dimobilisasi.Mobilisasi terkoordinasi dipandang penting karena ia

memberi dampak besar pada kehadiran pemilih di TPS. Namun demikian, aktivitas

kampanye calon dalam berbagai pemilihan sangat sedikit diarahkan untuk tujuan

mendatangkan emilih ke TPS tingkat partisipasi dalam pemilu tidak selalu berbanding

lurus dengan minat dan kepedulian masyarakat terhadap urusan publik dan politik. Sangat

mungkin tingkat partisipasi yang tinggi tidak didasari oleh tingkat melek politik yang baik,

melainkan karena mobilisasi misalnya melalui instrument Uang atau barang untuk

mempengaruhi pemilih

Hasil Survey pada kali ini menunjukan bahwa 20 persen responden menyatakan

toleransinya terjadap praktek Money Politik, sebaliknya yang menolak praktek Money

Politik 80 persen .

Profil responden yang menolak dan menerima Praktek Money politik di kabupaten Bone

Bolango dapat di telusuri melalui latar belakang Pendidikan dan pekerjaan responden.

Survey menunjukan bahwa penerimaan terhadap Money Politik ini tidak mengenal strata

pendidikan, Praktek ini dapat terjadi dan dilakukan oleh semua kalangan, faktanya

responden yang berlatar pendidikan SMA, SMP dan sarjana mentolerir praktek yang

mencederai demokrasi ini(Grafik)

Ya, Wajarditerima

20%

Tidak bisaditerima

80%

MoneyPolitik

Page 26: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Demikian halnya bagi responden yang mempunyai pekerjaan Nelayan, Wirasawsta,

Petani, Buruh bahkan Ibu Rumah tangga cukup merespon paling tinggi yakni sebesar 29

persen ( Grafik)

Page 27: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Terima -Pilih Calonbyk uang

15%

Terima - Pilihsaathari H

9%

Terima - tdk pilihcalon29%

Sikap Menerima Money Politik

perbaikanFasilitas Umum

53%

Terima - PilihCalon47%

Terima - Pilihsaathari H

9%

Terima - tdk pilihcalon29%

Sikap Menerima Money Politik

Pemberian Uang20%

PembagianPakaian

13%

perbaikanFasilitas Umum

53%

Lainnya1%

Jenis Money Politik

Terima - PilihCalon47%

Sikap Menerima Money Politik

Pemberian Uang20%

PembagianSembako

13%

PembagianPakaian

13%

Jenis Money Politik

Page 28: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

menegur & melaporkan kpd pngawas

cukup menyaksikan saja

Akan membantu jika dibutuhkan

Tindakan melihat Money Politik

48%

29%

23%

menegur & melaporkan kpd pngawas

cukup menyaksikan saja

Akan membantu jika dibutuhkan

Tindakan melihat Money Politik

Page 29: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Chapter- 6

INTEGRITAS KPUChapter- 6

INTEGRITAS KPUChapter- 6

INTEGRITAS KPUChapter- 6

INTEGRITAS KPU

Page 30: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

74%

77%

77%

77%

80%

88%

89%

23%

26%

23%

11%

20%

12%

23%

KPU Jujur

KPU Mandiri

KPU Adil

KPU Akuntabilitas

KPU Profesional

KPU Proporsional

KPU Terbuka

Integritas KPU

Ya Tidak

Ya48%

Ragu-Ragu32%

Tidak11% TT/TJ

9%

Nilai Netralitas KPU

74%

77%

77%

77%

80%

88%

89%

23%

26%

23%

11%

20%

12%

23%

KPU Jujur

KPU Mandiri

KPU Adil

KPU Akuntabilitas

KPU Profesional

KPU Proporsional

KPU Terbuka

Integritas KPU

Ya Tidak

74%

77%

77%

77%

80%

88%

89%

23%

26%

23%

11%

20%

12%

23%

KPU Jujur

KPU Mandiri

KPU Adil

KPU Akuntabilitas

KPU Profesional

KPU Proporsional

KPU Terbuka

Integritas KPU

Ya Tidak

Page 31: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

TabelPenilaian Netralitas KPU

(Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden)

Tkt Pendidikan

Ya Ragu-

Ragu

Tidak TT/TJ

Tidak Sekolah 3% 2% 4% 1%

SD Sederajat 20% 18% 22% 23%

SLTP/Sederajat 12% 18% 13% 27%

SLTA/Sederajat 41% 43% 45% 26%

Diploma/Akdmk 7% 5% 4% 6%

Sarjana/SI/S2/S3 12% 12% 11% 11%

TabelPenilaian Netralitas KPU

(Berdasarkan Jenis Pekerjaan Responden)

Jenis PekerjaanYa Ragu-Ragu Tidak TT/TJ

PNS / Pensiunan 10% 6% 4% 5%Ibu RumahTangga 31% 28% 37% 35%Masih Sekolah/kuliah 6% 9% 7% 5%Buruh 16% 15% 15% 14%Petani 21% 31% 24% 23%Wiraswasta 2% 2% 2% 0%Nelayan 8% 7% 8% 10%

Page 32: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Penutup & Rekomendasi Kebijakan

Partisipasi politik masyarakat di Kabupaten Bone Bolango cukup tinggi – tertinggi dari

daerah lainnya di Propinsi Gorontalo, factor penyebabnya adalah mudahnya eksesibilitas

informasi sehingga ketersediaan informasi ini dapat meningkatkan melek politik warga

Bone Bolango. Fakta ini ditemukan terutama untuk wilayah-wilayah yang berbatasan

dengan Kota Gorontalo.

Sebaliknya daerah yang akses informasinya sulit, memiliki kecenderungan untuk

mengandalkan tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat sebagai sumber informasi

politik, sehingga forum-forum berbasis keagamaan & adat lebih efektif untuk

meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan hal-hal yang berkaitan dengan

kepemiluan.Kedua fakta ini memberi informasi penting bahwa tingkat konsumsi media

yang rendah tidak selamanya memberi efek bagi tingkat melek politik yang rendah pula,

sebab ada sumber informasi politik alternatif lainnya yang dapat di akses oleh public.

Kedua, terdapat kecenderungan bahwa perilaku pemilih di Bone Bolango dalam Pemilu

2014 beleum sepenuhnya otonom, keputusan untuk menentukan pilihan politik umumnya

masih di dasari oleh kesamaan asal wilayah; arahan tokoh adat; afiliasi puri dari kandidat;

dan identifikasi dengan partai politik tertentu, hanya sebagian kecil saja yang mendasari

pada pilihan –pilihan rasional misalnya menentukan pilihan berdasarkan pertimbangan

untung rugi kolektif, bukan untung rugi pribadi/kelompok atau pertimbangan pragmatis.

Media social dan media kampanye lainnya di Kabupaten Bone Bolango cukup baik

kampanye via sosial media cukup efektif,

Page 33: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

B. Saran/ Rekomendasi Kebijakan

1. Memperkenalkan Nilai – nilai dasar pemilu dan demokrasi dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara kepada seluruh elemen masyarakat.

2. Memberikan sosialisasi/pengertian kepada seluruh masyarakat tentang pentingnya

penggunaan suara dalam pemilu/pemilihan.

3. Meningkatkan partisipasi pemilih, baik secara kualitas maupun kwantitas.

- Mengurangi angka kecurangan pemilu, konfik pemilu, mobilisasi pemilih sehingga

menghasilkan pemenang yang berkualitas.

4. Memperkuat sistem demokrasi.

- Memberikan pendidikan pemilih kepada masyarakat untuk membentuk nilai dan

kesadaran akan peran, hak, kewajiban dan tanggung jawab pemilih dalam sistem

demokrasi.

5. Mengadakan pendekatan sosial baik secara perorangan, kekeluargaan, adat, suku,

agama maupun organisasi – organisasi kemasyarakatan.

6. Mempermudah persyaratan perekrutan badan adhoc ( PPK, PPS, KPPS ).

Page 34: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Metodologi Riset

Survey dilaksanakan tanggal 01 s.d 30 Sept 2015. Survey

mewawancarai 1.034 responden target sebagai sampel yang tersebar di

18 kecamatan dan 53 Desa yang dipilih secara Stratifed Random

Sampling pada tingkat kecamatan, kelurahan dan acak sederhana bagi

kepala keluarga terpilih. Sampling error sebesar -/+ 3.0 persen dengan

taraf kepercayaan 95 persen

Pengumpulan data lapangan melibatkan 10 surveyor yang berintegritas

dan insyaAllah amanah. Selain itu 2 orang peneliti politik lokal

Gorontalodilibatkan dalam Focus Group Discussion (FGD).

Metode riset dapat dipilih antara kuantitatif, kualitatif, atau

campuran.Metode kuantitatif berusaha mencari generalisasi atas

masalah yang diteliti.Kerangka teori pada metode kuantitatif

dimaksudkan untuk diuji kebenarannya sehingga hasil akhir dari

penelitian adalah diterima atau ditolaknya sebuah teori/kerangka

pemikiran dan dibangunnya kerangka pemikiran baru atas sebuah

permasalahan.

Sementara itu pada metode kualitatif, penelitian dimaksudkan untuk

mencari pemaknaan atau kedalaman atas sebuah

permasalahan.Kerangka teori berfungsi sebagai pisau analisis untuk

membantu peneliti merangkai dan memberi makna atas berbagai fakta

yang ditemukan dalam penelitian.Pada metode campuran,

mengasosiasikan prosedur kerja pada metode kuantitatif dan

kualitatif.Data kuantitatif dilengkapi dengan data kualitatif dan

sebaliknya untuk dicapai satu analisis yang lebih komprehensif.

Dari berbagai pilihan metode riset tersebut, pilihan metode disesuaikan

dengan kebutuhan dan fisibilitas berbagai hal yang menyangkut riset,

dengan memperhatikan beberapa hal:

Page 35: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

1. Sumber data Sumber data dapat berupa data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh sendiri melalui

wawancara, observasi, tes, kuesioner, dsb. Data sekunder adalah data

yang diperoleh dari sumber kedua, seperti buku, dokumentasi, data dari

lembaga/institusi, dsb. Sumber data pada metode kuantitatif bersifat

random, sedangkan pada kualitatif bersifat purposive atau snowball.

2. Pengumpulan data Pada metode kuantitatif teknik pengumpulan

data dapat dilakukan melalui survey, wawancara, FGD, kuesioner,

observasi, dsb. Pada metode kualitatif melalui participant observation,

in depth interview, dokumentasi, maupun teknik triangulasi.

3. Pengolahan data Bagaimana data diklasifikasikan atau

dikumpulkan untuk kebutuhan membangun argumen, serta pemilahan

data menurut relevansinya.

4. Analisis/Interpretasi data Analisis data disesuaikan dengan

pilihan metode riset yang digunakan. Pada metode kuantitatif, analisis

dilakukan dengan menggunakan statistic sedangkan pada kualitatif

menginterpretasikan pola, model, atau pun teori yang digunakan.

Page 36: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Daftar Bacaan

Almond, Gabriel dan Bingham Powell Jr. 1978. Comparative Politics.

Boston: Little, Brown and Company.

Downs, Anthony. 1967. Inside Bureaucracy. Boston: Little, Brown and

Company.

Goodin, Robert E. dan Hans-Dieter Kligemann. 1996. A New Handbook

of Political Science. New York: Oxford University Press.

Koentjaraningrat. 2007. Pengantar Antropologi Sosial. Jakarta: Rajawali

Press.

Lipton, Michel. 1977. The Poor People Stay Poor: Urban Bias in World

Development. Cambride: Harvard University Press.

Rodee dkk. 2004. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Rajawali Press.

Soekanto, Soerdjono. 2007. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali

Press.

Surbakti, Ramlan dkk. 2011. Merancang Sistem Politik Demokratis:

Menuju Pemerintahan Presidensial yang Efektif. Jakarta:

Kemitraan Partnership.

Syafiie, Inu Kencana. 2005. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung: PT

Refika Aditama.

Umar, Arif Alauddin dkk. 2008. Pengaruh Kultural Terhadap

Partisipasi Politik Masyarakat Kota Makassar dalam Pemilihan

Walikota Tahun 2008. Makassar: Hasanuddin University.

Regulasi & Surat Keputusan terkait lainnya

Undang – undang Nomor 08 tahun 2012 tentang Pemilihan UmumAnggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerahdan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tahun 2014

Peraturan KPU Nomor 23 Tahun 2014Tentang Perubahan KedelapanAtas Peraturan KPU Nomor 07 Tahun 2012 tentang Tahapan,Program, dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan UmumAnggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014 SebagaimanaTelah Beberapa Kali Diubah, Terakhir dengan Peraturan KPUNomor 22 Tahun 2014

Page 37: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

LampiranLampiranLampiranLampiran

Page 38: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

PROFIL RESPONDEN

Tidak Sekolah2%

Diploma/Akdmk

6%

PROFIL RESPONDEN

Laki-Laki51%

Perempuan49%

Jenis kelamin

Tidak Sekolah2%

SD Sederajat21%

SLTP/Sederajat16%SLTA/Sederajat

43%

Diploma/Akdmk

6%

Sarjana/SI/S2/S3

12%

Tingkat Pendidikan

PROFIL RESPONDEN

Laki-Laki51%

Jenis kelamin

SD Sederajat21%

SLTP/Sederajat16%

Tingkat Pendidikan

PROFIL RESPONDEN

Page 39: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

Wiraswasta2%

IbuRumahTangga

32%

Buruh16%

Petani26%

Wiraswasta2%

Nelayan9%

Jenis Pekerjaan

17-24 thn14%

25-34 thn28%

35-44 thn29%

45-55 thn18%

> 55 thn9%

Kelompok Usia

< 100.00029%

100.000-500.000

17%

500.000-1 juta9%

1 juta - 5 juta1%

> 5 juta44%

Pendapatan

PNS /Pensiunan

8%

IbuRumahTangga

32%

MasihSekolah/kuliah

7%

Jenis Pekerjaan

< 17 tahun2%

17-24 thn14%

25-34 thn28%

Kelompok Usia

< 100.00029%

100.000-500.000

17%

500.000-1 juta9%

Pendapatan

Page 40: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

1

Nomor Kuesioner ;

RESPONDEN ADALAH WAJIB PILIH

1 Tgl wwcr : - -

2 Nama Resp : …………………………. .…………

3 Kec. : ……………………….……………

4 Kel / Desa : ……………………….……………

1. Bagaimana keadaan ekonomi rumah tangga B/I/S saat ini.?(1) Lebih baik dari tahun lalu(2) Sama saja dari tahun lalu(3) Lebih buruk dari tahun lalu

2. Menurut B/I/S kebutuhan apa yang paling mendesak untuk ditanganioleh pemerintah daerah (sebut Daerah Kab/Kota) saat ini?

(1) Pembukaan Lapangan Kerja(2) Masalah Kesehatan(3) Masalah Pendidikan(4) Listrik / PLN(5) Perbaikan Jalan(6) Penyediaan Air bersih(7) Penyediaan Rumah Layak Huni(8) Lainnya ................................................................

3. Menurut B/I/S bagaimana kondisi keamanan daerah setahun terakhirini?(1) Cukup aman(2) Aman(3) Kurang aman(4) Tidak Aman

4. Bagaimana penilaian B/I/S tentang Kinerja Anggota Legislatifselama ini .?

(1) Memuaskan(2) Cukup Memuaskan

(3) Tidak Memuaskan(88) TT / TJ

5. Bagaimana penilaian B/I/S tentang Kinerja Pemerintah Daerahselama ini .?

(1) Memuaskan(2) Cukup Memuaskan

(3) Tidak Memuaskan(88) TT / TJ

6. Apakah B/I/S aktif menggunakan media Sosial ?(1) Ya ( 2) Tidak Pert 8

7. Jika YA Seberapa sering B/I/S menggunakan Media Sosial tersebut?( beri tanda (V) pada bagian yang dipilih

No Jenis MediaSosial

SeringSetiap Hari/jam (1)

Jarang(SetiapMinggu)(2)

Kadang-kadang(sebulan 1-2kali) (3)

1 Facebook2 BBM3 Email4 Tweeter5 Instagram6 Fandpage7 Lainnya

8. Apakah Bapak/Ibu aktif dalam kegiatan sosial-keagamaan berikutini ?

(1) Arisan Sosial- Keagamaan (Mis ; NU, Muhammadiyah, SIdll)

(2) Serikat pekerja/buruh, tani & nelayan(3) Perhimpunan /klub olah raga(4) Organisasi Pemuda(5) Karang Taruna(6) Kelompok seni-Budaya(7) Partai Politik(8) Lainnya

9. Apakah B/I/S mengikuti berita-berita yang berkaitan denganmasalah-masalah sosial kemasyarakatan atau politik di tingkat daerahataupun nasional?

1. Selalu2. Sering3. Jarang4. Kadang-kadang5. Tidak pernah

10. Dari mana B/I/S memperoleh Informasi tersebut?(1) Dialog tatap muka sosialisasi(2) Spanduk/baliho(3) Kalender/stiker/poster(4) Radio/ Majalah / Buletin(5) Media social Internet (FB,Tw,dll)(6) Pengumuman / selebaran(7) Lainnya…______________________

11. Siaran Radio mana yang Paling Sering di dengar ?1. RRI2. Selebes Radio3. STAR FM4. POLIYAMA FM5. Lainnya………

12. Apa jenis acara/program di Radio Yang paling sering B/I/Sdengarkan?

1. Berita / Informasi2. Acara keagamaan (pengajian dan kerohanian)3. Dialog / talkshow (rumah kopi dll)4. Musik5. Lainnnya........................................

13. Apakah selama Pileg 2014 ini B/ I/S menggunakan Hak pilihsecara Bebas (tanpa tekanan) ?

(1) Ya (2) Tidak

14. Apakah B/I/S menggunakan hak Pilih pada Pemilihan Umum tahun2014 (Pileg)

(1) Ya Pert 15 (2) Tidak Pert 16

15. Jika YA apa alasan B/I/S memilih.?1.) Menjadi warga negara yang baik2.) Ada perubahan Kondisi Bangsa & Daerah3.) Calon Legislatif baik dan dipercaya4.) Sudah biasa memilih5.) Karena diberi sejumlah Uang6.) Lainnya …………….

16. Jika TIDAK Apa alasan B/I/S tidak IKUT Pemilihan Legislatif 9April 2014?

1) Pemilu tidak ada gunanya untuk perbaikan ekonomimasyarakat

2) Pemilu hanya menguntungkan calon tertentu dan elit-elitpolitik

3) Partai politik tidak bisa dipercaya lagi4) Calon Legislatif tidak ada yang dinginkan5) Tidak terdaftar sebagai pemilih6) Lainnya .................................................

17. Apakah B/I/S mengenal Calon Anggota Legislatif yang dipilihtersebut ?

(1) Ya..sudah lama mengenal dan sangat dekat(2) Ya hanya mengenal orangnya(3) Hanya Tahu Fotonya & Tidak Mengenal Orangnya(4) Tidak Tahu /mengenal sama sekali

18. Menurut B/I/S Apakah hasil Pemilu Legislatif 2014 lalu sesuaiharapan ?

(1) Ya (2) Tidak

19. Apakah B/I/S menggunakan hak Pilih pada Pemilihan Umum tahun2014 (Pilpres )

(1) Ya (2) Tidak Pert 20

KOMISI PEMILIHAN UMUMPROPINSI GORONTALO

SURVEY PARTISIPASI PEMILU 2014

Page 41: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

2

20. . Jika TIDAK Apa alasan B/I/S tidak IKUT Pemilihan Presiden 9Juni 2014?

1) Pilpres tidak ada gunanya untuk perbaikan ekonomimasyarakat

2) Piplres hanya menguntungkan orang-orang tertentu dan elit-elit politik

3) Partai politik tidak bisa dipercaya lagi4) Calon Presiden tidak ada yang dinginkan5) Tidak terdaftar sebagai pemilih6) Lainnya ................................................

21. Dari mana sumber Informasi Partai Politik & Calon AnggotaLegislatif diperoleh ?

1) Dialog tatap muka2) Spanduk/baliho3) Kalender/stiker/poster4) Radio5) Koran6) Televisi

22 Pada massa kampanye jenis kegiatan mana paling B/I/S sukai ?

1) Konvoi2) Berdialog Dgn Warga3) Panggung Hiburan4) Acara Keagamaan5) Jalan Santai6) Acara Tradisonal7) Kerja Bakti8) Konser Musik / Band

9) Pelayanan Kesehatan10) Pasar Murah11) Bagi Bagi Uang12) Bagi Bagi Sembako13) Blusukan14) Acara Olah Raga15) Pemutaran Film16) Lainnya ____________

23 Jika ada Partai / Calon yang ingin mengadakan kegiatan berikut inikegiatan apa yang B/I/S ingin ikuti ?.

1) Kegiatan Bakti Sosial2) Kegiatan Keagamaan3) Kegiatan Olahraga4) Kegiatan Pendidikan

5) Kegiatan Wirausaha6) Kegiatan yang sesuai

dengan Hobi7) Kegiatan Budaya Daerah8) Lainnya………

24. MENURUT B/I/S, Apakah Pemberian sejumlah UANG,BARANG untuk mempengaruhi pilihan pemilih adalah hal yangWAJAR?

(1) Ya, wajar di TERIMA(2) Tidak bisa di TERIMA Pert 26

25. Jika YA, Apakah B/I/S akan menerima bila ada orang yangmemberi UANG atau HADIAH tersebut?

(1) Akan menerima dan Memilih Calon yang memberi Uang(2) Akan menerima dan memilih calon yang memberi Uang

lebih Banyak(3) Akan menerima dan memilih yang memberikan Uang saat

menjelang pemungutan Suara(4) Akan menerima, dan tidak memilih Calonnya(5) Lainnya _____________________(TULISKAN)

26 Jika tidak apa alasan B/I/S1) Saya sudah memiliki pilihan (keluarga / teman dekat)2) Sudah dari dulu mempunyai pilihan Partai tertentu3) Saya takut dan/tangkap Panwas4) Saya tahu bahwa Pemberian sejumlah UANG, BARANG

adalah Pelanggaran5) Lainnya _____________________(TULISKAN)

27. Apakah B/I/S pernah melihat, menyaksikan Pemberian sejumlahUANG, BARANG untuk mempengaruhi pilihan pemilih?

(1) Ya (2) Tidak Pert 28

28. Jika YA, bentuk pemberian tersebut berupa(1) Pemberian Uang(2) Pembagian Sembako(3) Pembagian Pakaian(4) Perbaikan Fasilitas Umum(5) Lainnya .................

29. Apakah tindakan B/I/S B/I/S Jika melihat, menyaksikan Pemberiansejumlah UANG, BARANG untuk mempengaruhi pemilih ?

(1) Menegur dan atau Melaporkan kepada Pengawas Pemilu(2) Cukup Menyaksikan saja(3) Tak mempedulikannya(4) Akan membantu jika di butuhkan

30. Apakah B/I/S SETUJU bahwa Pengawasan PenyelenggaraanPemilu adalah tanggungjawab bersama?

(1) Ya (2) Tidak

31 Apakah B/I/S PERCAYA bahwa Penyelenggara Pemilu (KPU)TIDAK terlibat dalam kepentingan Politik?

(1) Ya (2) Ragu-ragu (3) Tidak ( 88) TT/TJ

32 Bagaimana Penilaian B/I/S tentang Integritas KPU dalamPenyelenggaraan Pemilu Legislatif 9 April 2014 ? (beri tanda (V)pada bagian yang dipilih

No Aspek Ya (1) Tidak (2)1 Mandiri2 Jujur3 Adil4 Keterbukaan5 Profesionalitas6 Proporsionalitas7 Akuntabilitas

33. Dari berbagai pihak berikut ini, manakah menurut B/I/S yangmelakukan kecurangan PEMILU 2014.?

(1) Petugas PPS(2) PPK dan(3) KPUD(4) Panwas

(5) Partai Politik(6) Kepala kelurahan / Desa(7)Tim Sukses Partai /CALEG(8) Lainnya _____________

34 Menurut B/I/S Apakah Penyelenggara Pemilu telah bekerja sesuaiHarapan ?

(1) Ya (2) Ragu-ragu (3) Tidak ( 88) TT/TJ

35 Apakah B/I/S YAKIN bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidakterlibat dalam kepentingan Politik Praktis?

(1) Ya (2) Ragu-ragu (3) Tidak ( 88) TT/TJ

PROFIL RESPONDEN1. Jenis kelamin

(1) Laki-laki(2) Perempuan

2. Pendidikan1.) Tidak sekolah2.) SD/Sederajat3.) SLTP/sederajat4.) SLTA / sederajat5.) Diploma/Akademik6.) Sarjana (S1, S2, S3)

3 Pekerjaan1.) PNS/Pensiunan2.) Ibu Rumah Tangga3.) Sekolah / Kuliah4.) Petani5.) Swasta6.) Nelayan7.) Tak bekerja

4 Usia(1) < 17 tahun(2) 17- 24 tahun(3) 25 – 34 tahun(4) 35 – 44 tahun(5) 45 – 55 tahun(6) > 55 tahun

5. Agama(1) Islam(2) Katholik(3) Protesta(4) Hindu(5) Budha

6. Pendapatan perbulan1.) 250.000 – 500.0002.) 500.000 – 1juta3.) 1juta – 5 juta4.) 5 juta5.) Rahasia / tidak jawab

7. Apakah B/I/S mempunyaiKartu Pemilih

(1) Ya(2) Tidak

8. Apakah B/I/S mempunyaiHandphone

(1) Ya(2) Tidak

Berkenan kami tahu?

No Hp ………………………...

Surveyor : …………………………….Ttd : _________

Kuesioner ini tidak diperkenankan dimiliki dengan caraapapun oleh siapapun, KERAHASIAN RESPONDEN

DIJAMIN SEPENUHNYATerimakasih atas Kerjasama yang Baik

Page 42: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

JUMLAH SAMPEL KABUPATEN BONE BOLANGO = 1.100Sampling Error = 3 %

No Nama Desa Jlh Sampel1 OLUHUTA 272 PAUWO 533 DUTOHE 164 TOTO SELATAN 245 TALANGO 216 DUTOHE BARAT 267 BONGOIME 488 TOTO UTARA 399 LONUO 16

10 BUTU 1411 BERLIAN 1012 TIMBUOLO TIMUR 3413 SUKMA 1314 HUANGOBOTU 3715 OLELE 2516 BINTALAHE 1817 BILUNGALA 3618 LEMBAH HIJAU 1519 KEMIRI 920 MAMUNGAA 1121 KAIDUNDU 2422 TOMBULILATO 1923 MOOPIYA 1524 BUNGA 1325 TALUDAA 2726 SOGITIA 2427 ILOHUUUWA 1328 BOLUDAWA 4729 TINELO 2730 HELUMO 1331 TULABOLO 1032 DUMBAYA BULAN 1733 PANGI 1134 MOLINTOGUPO 2035 BONEDAA 1036 PANCURAN 637 DUANO 3438 TAPADAA 1039 PINOGU 1540 TALULOBUTU 2341 LANGGE 1942 MERANTI 11

43 BOIDU 1844 LONGALO 1945 SUKA DAMAI 1846 MONGIILO 17

KOMISI PEMILIHAN UMUMPROPINSI GORONTALO

SURVEY PARTISIPASI PEMILU 2014JUMLAH SAMPEL KABUPATEN BONE BOLANGO = 1.100

Sampling Error = 3 %No Nama Desa Jlh Sampel

1 OLUHUTA 272 PAUWO 533 DUTOHE 164 TOTO SELATAN 245 TALANGO 216 DUTOHE BARAT 267 BONGOIME 488 TOTO UTARA 399 LONUO 16

10 BUTU 1411 BERLIAN 1012 TIMBUOLO TIMUR 3413 SUKMA 1314 HUANGOBOTU 3715 OLELE 2516 BINTALAHE 1817 BILUNGALA 3618 LEMBAH HIJAU 1519 KEMIRI 920 MAMUNGAA 1121 KAIDUNDU 2422 TOMBULILATO 1923 MOOPIYA 1524 BUNGA 1325 TALUDAA 2726 SOGITIA 2427 ILOHUUUWA 1328 BOLUDAWA 4729 TINELO 2730 HELUMO 1331 TULABOLO 1032 DUMBAYA BULAN 1733 PANGI 1134 MOLINTOGUPO 2035 BONEDAA 1036 PANCURAN 637 DUANO 3438 TAPADAA 1039 PINOGU 1540 TALULOBUTU 2341 LANGGE 1942 MERANTI 11

43 BOIDU 1844 LONGALO 1945 SUKA DAMAI 1846 MONGIILO 17

KOMISI PEMILIHAN UMUMPROPINSI GORONTALO

SURVEY PARTISIPASI PEMILU 2014JUMLAH SAMPEL KABUPATEN BONE BOLANGO = 1.100

Sampling Error = 3 %No Nama Desa Jlh Sampel

1 OLUHUTA 272 PAUWO 533 DUTOHE 164 TOTO SELATAN 245 TALANGO 216 DUTOHE BARAT 267 BONGOIME 488 TOTO UTARA 399 LONUO 16

10 BUTU 1411 BERLIAN 1012 TIMBUOLO TIMUR 3413 SUKMA 1314 HUANGOBOTU 3715 OLELE 2516 BINTALAHE 1817 BILUNGALA 3618 LEMBAH HIJAU 1519 KEMIRI 920 MAMUNGAA 1121 KAIDUNDU 2422 TOMBULILATO 1923 MOOPIYA 1524 BUNGA 1325 TALUDAA 2726 SOGITIA 2427 ILOHUUUWA 1328 BOLUDAWA 4729 TINELO 2730 HELUMO 1331 TULABOLO 1032 DUMBAYA BULAN 1733 PANGI 1134 MOLINTOGUPO 2035 BONEDAA 1036 PANCURAN 637 DUANO 3438 TAPADAA 1039 PINOGU 1540 TALULOBUTU 2341 LANGGE 1942 MERANTI 11

43 BOIDU 1844 LONGALO 1945 SUKA DAMAI 1846 MONGIILO 17

KOMISI PEMILIHAN UMUMPROPINSI GORONTALO

SURVEY PARTISIPASI PEMILU 2014JUMLAH SAMPEL KABUPATEN BONE BOLANGO = 1.100

Sampling Error = 3 %No Nama Desa Jlh Sampel

1 OLUHUTA 272 PAUWO 533 DUTOHE 164 TOTO SELATAN 245 TALANGO 216 DUTOHE BARAT 267 BONGOIME 488 TOTO UTARA 399 LONUO 16

10 BUTU 1411 BERLIAN 1012 TIMBUOLO TIMUR 3413 SUKMA 1314 HUANGOBOTU 3715 OLELE 2516 BINTALAHE 1817 BILUNGALA 3618 LEMBAH HIJAU 1519 KEMIRI 920 MAMUNGAA 1121 KAIDUNDU 2422 TOMBULILATO 1923 MOOPIYA 1524 BUNGA 1325 TALUDAA 2726 SOGITIA 2427 ILOHUUUWA 1328 BOLUDAWA 4729 TINELO 2730 HELUMO 1331 TULABOLO 1032 DUMBAYA BULAN 1733 PANGI 1134 MOLINTOGUPO 2035 BONEDAA 1036 PANCURAN 637 DUANO 3438 TAPADAA 1039 PINOGU 1540 TALULOBUTU 2341 LANGGE 1942 MERANTI 11

43 BOIDU 1844 LONGALO 1945 SUKA DAMAI 1846 MONGIILO 17

KOMISI PEMILIHAN UMUMPROPINSI GORONTALO

SURVEY PARTISIPASI PEMILU 2014

Page 43: Survey Partisipasi Pemilih (KPU Kab. Bone Bolango)

47 PILOLAHEYA 1048 AYULA SELATAN 1649 HUNTU SELATAN 2050 TINELO AYULA 1651 HUNTU BARAT 2452 BULOTALANGI 1753 POPODU 24

1100