SURVEY MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP,...
Transcript of SURVEY MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP,...
SURVEY MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS WAKIF
KOTA TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
Ulfah Fauziah
NIM. 1113086000050
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Ulfah Fauziah
2. Nama Panggilan : Ulfah
3. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 20 Oktober 1995
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl.Merpati Raya No. 39 RT 002/01,
Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan, 15413
7. Telepon : 085945041820
8. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
Tahun 2013-2017 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2010-2013 : SMAN 87 Jakarta
Tahun 2007-2010 : SMPN 178 Jakarta
Tahun 2001-2007 : SDN VI Ciputat
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Staf Divisi Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Ekonomi Syariah periode 2015-2016
2. Staf Divisi Liaison Officer Sharia Economic Festival 2016
3. Bendahara KKN Gempita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016
vii
4. Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
5. Anggota tim bola basket SMPN 178 Jakarta periode 2007-2010
6. Osis SMP 178 Jakarta seksi Kesiswaan periode 2008-2009
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Haryono Limpuno
2. Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 12 April 1954
3. Ibu : Mutia
4. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 14 Juni 1958
5. Alamat : Jl.Merpati Raya No. 39 RT 002/01,
Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan, 15413
6. Anak ke : 5 dari 5 bersaudara
viii
ABSTRACT
This study aimed to analyze the factors that influence the waqf decision in South
Tangerang City. The data used are primary data by using questionnaires
technique distributed to 100 respondents waqf in South Tangerang City. There are
5 variables: motivation, perception, attitudes, religiosity, and decisions. The
method used is multiple linear regression analysis with SPSS Software version
20.0 and Microsoft Excel 2010. The results of this study indicate that the
variables of motivation, attitude, perception, and religiosity together significantly
influence the waqf decision with a significant value 0.000 which is smaller than
the significance used 5%. Then, with partially motivation, perception, attitude,
and religiosity have a significant effect on waqf decision. The prediction ability of
the four dependent variables on the independent variable is 46,9%. While the
remaining 53,1% influenced by other factors not included in this research
variable.
Keywords : Motivation, Perception, Attitude, Religiosity, and multiple
linear regression analysis
ix
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan wakif Kota Tangerang Selatan. Data yang digunakan adalah data
primer dengan menggunakan teknik kuesioner yang disebarkan kepada 100
responden wakif Kota Tangerang Selatan. Jumlah variabel yang diteliti ada 5
variabel yaitu motivasi, persepsi, sikap, religiusitas, dan keputusan. Metode yang
digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan Software SPSS versi
20.0 dan Microsoft Excel 2010. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel motivasi, persepsi sikap, dan religiusitas secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap keputusan wakif dengan nilai signifikan sebesar
0.000 lebih kecil dari signifikansi yang digunakan yaitu 5%. Secara parsial
motivasi, persepsi, sikap, dan religiusitas berpengaruh signifikan terhadap
keputusan wakif. Kemampuan prediksi dari keempat variabel dependen terhadap
variabel independen adalah 46,9%. Sedangkan sisanya 53,1% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam variabel penelitian ini.
Kata kunci : Motivasi, Persepsi, Sikap, Religiusitas, dan Analisis Regresi
Linear Berganda
x
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya yang tidak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta Salam semoga
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhmammad SAW.
Skripsi ini berjudul “Survey Motivasi, Persepsi, Sikap, Religiusitas Wakif
Kota Tangerang Selatan”. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan
Program Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak dan dapat
menambah wawasan serta pengetahuan kepada semua pihak. Maka, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan sebagai
dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya dengan penuh
kesabaran dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta, sebagai
dosen penasehat akademik yang selalu memberikan bimbingan selama
kegiatan perkuliahan berlangsung.
2. Bapak Yoghi Citra Pratama, SE., M.Sc selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang juga selalu memberikan arahan dan motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Ibu Endra Kasni Laila Yuda, S.Ag., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan motivasi dan informasi kepada
penulis.
4. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Ekonomi Syariah yang telah memberikan ilmunya
tanpa lelah sehingga ilmu-ilmu yang telah disampaikan dapat bermanfaat bagi
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan
xi
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta. Serta, seluruh
staf akademik dan tata usaha yang telah membantu penulis dalam mengurus
segala kebutuhan adminstrasi penulis.
5. Kedua Orang Tua penulis, ayahanda tercinta Bapak Haryono Limpuno,
ibunda tercinta Ibu Mutia. Kakak tercinta Gunawan Wibisono, Hary
Widjayanto dan Endang P. beserta seluruh keluarga yang telah memberikan
dukungan lahir dan batin.
6. Seluruh teman-teman Ekonomi Syariah angkatan 2013 terutama Nurul
Hasanah, Putri Nurani, Nadya Zakiyah, Nabila Nur Rahmadyani, dan Puspa
Cahya Insani, sahabat yang telah menemani selama 4 tahun dan memberikan
semangat serta doa selama penulis menjalani skripsi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Putri Ayu Sahara, Sinthya Novianty, dan Arniati yang telah menyemangati
dan memberikan doa yang tak henti kepada penulis. Serta, adik tercinta Alifia
Zalfa dan Daanish Hussein yang telah memberikan semangat kepada penulis.
8. Bagi semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini semoga bantuan yang
telah diberikan baik berupa moril maupun materil dapat dibalas oleh Allah
SWT. Aamin yaa Robbal „Alamin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini sepenuhnya masih jauh dari
kesempurnaan karena masih banyaknya kekurangan yang ada. Oleh karena itu,
penulis menerima dan mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak. Demikian yang bisa penulis dapat sampaikan semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamin.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 27 Mei 2017
Penulis,
(Ulfah Fauziah)
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF ........................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI ........................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. vi
ABSTRACT .........................................................................................................viii
ABSTRAK ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvii
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... ..xviii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 9
1. Tujuan Penelitian .................................................................................. 9
2. Manfaat Penelitian ................................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 11
A. Motivasi ...................................................................................................... 11
1. Pengertian Motivasi ............................................................................. 11
xiii
2. Aspek Motivasi ..................................................................................... 13
B. Persepsi ....................................................................................................... 14
1. Pengertian Persepsi .............................................................................. 14
2. Aspek Persepsi ...................................................................................... 16
C. Sikap ........................................................................................................... 17
1. Pengertian Sikap .................................................................................. 17
2. Aspek Sikap .......................................................................................... 18
D. Religiusitas .................................................................................................. 19
1. Pengertian Religiusitas ........................................................................ 19
2. Aspek Religiusitas ............................................................................... 20
E. Pengambilan Keputusan ............................................................................. 22
1. Pengertian Pengambilan Keputusan .................................................... 22
2. Aspek Pengambilan Keputusan ........................................................... 25
F. Wakif .......................................................................................................... 26
1. Pengertian Wakif ................................................................................. 25
2. Dasar Hukum Wakaf ........................................................................... 25
G. Keterkaitan Antar Variabel Bebas dengan Variabel Terikat ...................... 29
H. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 31
I. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 33
J. Hipotesis ..................................................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 38
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 38
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 38
xiv
1. Populasi .................................................................................................. 38
2. Sampel .................................................................................................... 39
C. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 40
1. Data Primer ............................................................................................ 40
2. Data Sekunder ........................................................................................ 41
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 42
1. Uji Kualitas Data .................................................................................... 43
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 44
3. Uji Hipotesis .......................................................................................... 46
4. Analisis Regresi Linear Berganda ......................................................... 48
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 50
1. Variabel Dependen ................................................................................ 50
2. Variabel Independen .............................................................................. 50
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 54
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................ 54
B. Hasil dan Pembahasan ................................................................................ 56
1. Karakteristik Responden ........................................................................ 56
2. Uji Kualitas Data .................................................................................... 61
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 67
4. Uji Hipotesis .......................................................................................... 71
5. Uji Regresi Linear Berganda ................................................................. 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 80
A. Kesimpulan ............................................................................................ 80
xv
B. Saran ...................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 82
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 87
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pemanfaatan Wakaf ...................................................................... 2
Tabel 1.2 Potensi Wakaf Uang di Indonesia ................................................ 4
Tabel 1.3 Jumlah Tanah Wakaf di Kota Tangerang Selatan ........................ 8
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 33
Tabel 3.1 Bobot/Skor Skala Likert ............................................................... 41
Tabel 3.2 Operasional Variabel .................................................................... 51
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Motivasi .......................................................... 61
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Persepsi .......................................................... 62
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Sikap .............................................................. 62
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Religiusitas .................................................... 63
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Keputusan ...................................................... 63
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi ..................................................... 64
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi ...................................................... 65
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Sikap .......................................................... 65
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Religiusitas ................................................ 66
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan .................................................. 66
Tabel 4.11 Hasil Uji Tests of Normality .......................................................... 68
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................... 69
Tabel 4.13 Hasil Uji Adjusted R Square .......................................................... 71
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik F (Uji Signifikansi Secara Simultan) .............. 72
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik t (Uji Signifikansi Secara Parsial) ................... 73
Tabel 4.16 Hasil Regresi Linear Berganda ..................................................... 75
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Sederhana Mengenai Keputusan Pembelian ..................... 22
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 32
Gambar 4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ............... 67
Gambar 4.2 Scatterplot ..................................................................................... 70
xviii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Usia Responden ............................................................................ 56
Grafik 4.2 Jenis Kelamin Responden ............................................................. 57
Grafik 4.3 Pendidikan Terakhir Responden ................................................... 58
Grafik 4.4 Pekerjaan Responden..................................................................... 59
Grafik 4.5 Pendapatan Responden ................................................................. 60
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ..................................................................... 88
Lampiran 2 Tabulasi Data Responden .............................................................. 91
Lampiran 3 Hasil Uji Kualitas Data ................................................................. 96
Lampiran 4 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ............................................... 99
Lampiran 5 Uji Multikolinearitas ..................................................................102
Lampiran 6 Uji Normalitas ............................................................................103
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Di dalam Islam, terdapat instrumen-instrumen yang dapat digunakan dan
dimanfaatkan dalam mewujudkan kesejahteraan sosial diantaranya adalah
wakaf. Sebagai kelembagaan Islam, wakaf telah menjadi salah satu penunjang
perkembangan masyarakat Islam.
Wakaf adalah bentuk donasi yang diberikan seseorang dengan bersifat
sukarela dengan dana atau pokok wakafnya tetap terjaga dan terpelihara.
Misalkan, tanah yang diwakafkan haruslah bisa dikelola dan dipelihara sesuai
dengan tujuan yang ditentukan, bahkan lebih baik bila dapat dikembangkan
lebih luas, dan dapat memberikan hasil manfaat wakaf yang lebih besar.
Wakaf telah dikenal dan dilaksanakan sejak agama Islam masuk ke Indonesia.
Di Indonesia, luas tanah wakaf yang dimiliki berdasarkan Kementerian
Agama (2014) adalah 4.142.464.288 m² atau sekitar 4.142 km² dari sebagian
tanah Indonesia yaitu 1.904.569 km². Dengan 435.395 titik lokasi yang
tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Apabila jumlah tanah wakaf tersebut dapat dimanfaatkan ketika
Indonesia saat ini sedang menghadapi krisis ekonomi, wakaf sangat potensial
untuk dikembangkan guna membantu masyarakat yang kurang mampu.
Kekayaan wakaf yang jumlahnya begitu banyak, pada umumnya
pemanfaatanya masih bersifat konsumtif dan belum dikelola secara produktif
(Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2013).
2
Wakaf dikelola oleh nazhir yang memiliki kewajiban utama untuk
menjaga, mengelola dan mengembangkan harta wakaf tersebut, yang bisa
dimanfaatkan untuk membangun fasilitas sosial, seperti masjid dan lembaga
pendidikan atau digunakan untuk kegiatan di sektor riil, seperti pertokoan,
hotel, pertanian, dan masih banyak lagi lainnya. Sehingga, pada intinya wakaf
akan dapat mengatasi berbagai masalah penyebab utama dari kemiskinan
(Bank Indonesia, 2016).
Pemahaman wakaf di Indonesia saat ini masih terbatas karena
kebanyakan umat Islam di Indonesia pada umumnya menggunakan tanah
wakafnya untuk kepentingan ibadah atau membangun masjid-masjid dan
mushalla. Karena menurut mereka, pemanfaatan tanah wakaf seperti itu lebih
terasa manfaatnya dibandingkan dengan pemanfaatan yang lain. Dapat dilihat
di bawah ini berdasarkan Sistem Informasi Wakaf (2017) pemanfaatan dari
tanah wakaf, sebagai berikut:
Tabel. 1.1
Pemanfaatan Wakaf
No. Bangunan Jumlah
1. Masjid 44,99%
2. Mushalla 28,62%
3. Sekolah 10,45%
4. Sosial Lainnya 8,32%
5. Makam 4,61%
6. Pesantren 3,01%
Sumber: Sistem Informasi Wakaf (2017)
Saat ini, wakaf dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang bersifat
komersial maupun nirlaba. Pada umumnya, wakaf dipahami sebagai penyedia
infrastruktur bagi aktivitas-aktivitas nirlaba religius, seperti masjid. Namun,
pada kenyataanya, wakaf dapat dikelola sebagai investasi yang bersifat
3
komersial dan dapat menghasilkan laba. Laba yang dihasilkan dapat
digunakan untuk mendukung operasional sektor nirlaba, misalnya untuk
beasiswa atau bantuan bea premi BPJS bagi pasien di rumah sakit bagi kaum
dhuafa. Pada akhirnya apabila hal tersebut dapat dijalankan dengan baik maka
akan memberikan manfaat fiskal (Bank Indonesia, 2016).
Benda wakaf tidak hanya terbatas hanya pada benda yang tidak bergerak.
Saat ini, wakaf sudah berkembang, salah satunya adalah wakaf uang. Wakaf
uang dikategorikan ke dalam wakaf bergerak. Wakaf uang membuka peluang
untuk menciptakan investasi guna memberikan pelayanan kesehatan,
keagamaan, pendidikan dan pelayanan sosial ekonomi. Wakaf uang juga
dapat menjadi sebuah strategi untuk mensejahterakan dan melepaskan
ketergantungan Ekonomi (Nasution, 2005 dalam Nizar, 2014).
Berdasarkan Sutami (2012), Mustafa Edwin Nasution mencontohkan,
bila 10 juta umat muslim di Indonesia mewakafkan uangnya mulai dari Rp
1000,- sampai Rp 100.000,-/bulan, maka minimal dana wakaf uang yang akan
di dapat mencapai Rp 20 triliun. Kemudian, Direktur Tabungan Wakaf
Indonesia yaitu Zaim Saidi juga menyatakan bahwa potensi wakaf uang di
Indonesia dapat mencapai sepertiga kekayaan umat muslim jika potensi
tersebut diukur mengikuti anjuran untuk berwakaf dari sepertiga harta yang
dimiliki.
Menurut Nasution (2005), jumlah penduduk muslim kelas menengah di
Indonesia sebanyak 10 juta jiwa dengan rata-rata penghasilan perbulan antara
4
Rp 500.000 sampai Rp 10.0000.000 dan mempunyai potensi untuk
memperoleh dana wakaf, sebagai berikut:
Tabel. 1.2
Potensi Wakaf Uang di Indonesia
Tingkat
Penghasilan /
bulan
Jumlah
Muslim
Tarif
wakaf/bulan
Potensi
wakaf tunai /
bulan
Potensi
wakaf tunai
/ tahun
Rp 500.000,00 4 juta Rp 5.000,00 Rp 20 milyar Rp 240
milyar
Rp 1 juta – Rp
2 juta
3 juta Rp
10.000,00
Rp 30 milyar Rp 360
milyar
Rp 2 juta – Rp
5 juta
2 juta Rp
50.000,00
Rp 100
milyar
Rp 1,2
triliun
Rp 5 juta- Rp
10 juta
1 juta Rp
100.000,00
Rp 100
milyar
Rp 1,2
triliun
Total Rp 3 triliun
Sumber: Edwin Nasution (2005)
Di Indonesia, terdapat beberapa lembaga wakaf salah satunya Tabungan
Wakaf Indonesia yang tercatat pada tahun 2008, menyalurkan wakaf uangnya
mencapai Rp 10.031.099.801 yang diperuntukkan untuk beberapa sektor,
seperti sektor pendidikan, sektor kesehatan, sektor dakwah, dan sektor
ekonomi. Kemudian, Pondok Pesantren Gontor tahun 2008, dapat
menghimpun dana wakaf uang sebesar Rp 30.238.000.000. Bentuk
pemberdayaan yang dilakukan Gontor untuk mengoptimalkan sumber daya
wakafnya ialah dengan mendirikan beberapa usaha seperti penggilingan padi,
percetakan, toko kelontong, dll. (Bank Indonesia, 2016)
Lalu, Yayasan Wakaf Bangun Nurani Bangsa menerima wakaf uang
sebesar Rp 48 miliar dan disalurkan untuk pembelian saham PT Graha 165
sebesar Rp 31.000.000.000,- dan pembelian seluruh unit pada lantai 5 Menara
165 dengan nilai mencapai Rp 14.900.000.000,-. Kemudian, Rumah Wakaf
5
Indonesia juga telah menyalurkan wakafnya mencapai Rp 1.693.878.392
dengan disalurkan untuk investasi aset keuangan maupun sektor riil dan
proyek-proyek lainnya.
Sementara untuk perkembangan wakaf di dunia seperti Amerika Serikat
yang merupakan negara dengan minoritas Islamnya menurut Direktorat
Pemberdayaan Wakaf (2013), sudah mengelola wakaf secara profesional.
Lembaga wakaf yang mengelola wakaf di Amerika Serikat bernama The
Kuwait Awqaf Public Foundation dan bermarkas di New York. Nilai aset
wakaf yang dimiliki dibangun sebuah apartemen senilai US 85 juta di atas
tanah The Islamic Cultural Center. Sedangkan, di Bangladesh telah
mengembangkan wakaf nya di instrumen-instrumen keuangan di Pasar
Modal.
Wakaf di Indonesia saat ini dikelola oleh Badan Wakaf Indonesia dan
bekerja sama dengan 100 lembaga (Nazhir) dan 15 bank disebut LKS-PWU
yang telah terdaftar sebagai penerima wakaf uang. Pembentukan BWI sendiri
memberikan sinyal positif bagi wakif-wakif yang ingin mewakafkan hartanya
dikarenakan sudah terbentuknya lembaga resmi wakaf yang dibentuk oleh
pemerintah Indonesia.
Wakaf di Indonesia telah diatur dalam Undang-undang tahun 2004
tepatnya undang-undang No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf dan PP No. 42
tahun 2006 tentang pelaksanaannya. Dengan adanya badan hukum dan
hukum yang berlaku di Indonesia tentang wakaf menjadi angin segar bagi
para wakif untuk tidak takut dalam memproduktivitaskan wakafnya.
6
Kemudian, seiring dengan potensi yang dimiliki wakaf, akan dibentuk
sebuah Bank Wakaf Ventura. Bank Wakaf Ventura lebih memfokuskan
kepada penyaluran dana ke masyarakat melalui pesantren. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan pembangunan perekonomian Indonesia dan dapat
digunakan sebagai penyokong untuk pembangunan infrastruktur (ICMI,
2017).
Harta merupakan amanah yang diberikan oleh Allah kepada manusia.
Manusia hanyalah pemegang amanah yang mempunyai kewajiban untuk
memanfaatkan harta tersebut. Harta adalah bekal ibadah untuk melaksanakan
muamalah di antara sesama manusia melalui kegiatan zakat, infak, dan
sedekah (Hasan, 2014).
Wakaf diyakini dapat memberikan keberkahan serta menjauhkan wakif
dari segala bahaya. Rasulullah menyebutkan bahwa sebaik-baik manusia
adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya. Amalan wakaf menerapkan
keduanya, yaitu memperpanjang umur dan juga bentuk amalan yang baik.
Panjang umur yang dimaksud adalah bahwa sepeninggalan wakif, namanya
akan terus disebut-sebut oleh orang-orang yang merasakan hasil manfaat dari
wakafnya, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Maka dengan
berwakaf, meskipun secara fisik seorang wakif telah meninggal, namun
namanya selalu disebut, seolah-olah ia hidup di tengah-tengah mereka.
Keberadaan wakif sangat penting dan harus dipertahankan agar
dikemudian hari wakif tersebut akan tetap berwakaf. Kemudian, nazhir juga
berperan dalam mempertahankan wakif sehingga nazhir harus mempunyai
7
program yang inovatif agar wakif tidak beralih dan muncul wakif-wakif baru
yang akan tertarik untuk memproduktivkan harta wakafnya. Lalu, untuk
mempertahankan wakif yang ada perlu diterapkan unsur kehati-hatian.
Nazhir yang tidak mempunyai kinerja yang baik tentu akan
mengecewakan wakif. Sebagai konsekuensinya wakif akan pindah menuju
institusi lain. Selain mempertahankan wakif yang sudah ada, otoritas juga
mensyaratkan nazhir untuk melakukan sosialisasi dan program edukasi yang
cukup kepada masyarakat luas agar tercipta wakif-wakif baru. Sehingga
komunikasi antara wakif dan nazhir haruslah terlain dengan baik agar tidak
terjadi penyalahgunaan oleh nazhir itu sendiri (Bank Indonesia, 2016).
Menurut hasil penelitian Pusat Bahasa dan Budaya UIN Jakarta dan Ford
Foundation (2006) dalam Djalaluddin (2007), dalam hal wakaf 74% motivasi
wakif adalah agar mendapat pahala yang tetap mengalir (hak Allah SWT), 18
% untuk menyebarkan nilai-nilai Islam, dan 7 % untuk membayar hak fakir
miskin.
Banten merupakan provinsi keempat di Indonesia yang memiliki
penduduk muslim terbanyak, yaitu sebesar 10.065.783 jiwa penduduk dan
Berdasarkan Siwak (2017), tanah wakaf yang berada di Banten berjumlah
13.207 dengan luas 946,49 Ha. Lalu, Kota Tangerang Selatan merupakan
salah satu kota yang terdapat di Provinsi Banten dan merupakan hasil
pemekaran dari Kota Tangerang yang memiliki jumlah tanah wakaf sebanyak
573 lokasi dengan luas 45,19 Ha.
8
Berdasarkan Tabel 1.3, Kecamatan Serpong memiliki tanah wakaf yang
paling banyak sebanyak 222 buah, Kedua Kecamatan Pondok Aren sebanyak
214 buah, dan Kecamatan Setu tidak memiliki tanah wakaf. Berikut rincian
dari jumlah tanah wakaf yang berada di Kota Tangerang Selatan:
Tabel. 1.3
Jumlah Tanah Wakaf di Kota Tangerang Selatan
No. Daerah Jumlah Tanah Wakaf
1. Serpong 222 buah
2. Serpong Utara 1 buah
3. Pondok Aren 214 buah
4. Ciputat 117 buah
5. Ciputat Timur 13 buah
6. Pamulang 6 buah
7. Setu -
Sumber: Sistem Informasi Wakaf (2017)
Metode dalam menyampaikan sosialisasi tentang wakaf harus
disesuaikan dengan calon wakif. Calon wakif juga harus dilengkapi dengan
motivasi-motivasi spiritual agar kesadaran untuk berwakaf akan datang
dengan sendirinya. Faktor psikologi secara umum sangat berpengaruh
terhadap keputusan seseorang untuk melakukan suatu tindakan dalam
menentukan pilihan. Sehingga, ketika nazhir mengetahui faktor apa yang
paling berpengaruh dalam keputusan wakif, maka metode tesebut dapat
disosialisasikan dengan tepat sesuai faktor yang paling berpengaruh dalam
keputusan wakif.
Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan suatu penelitian berjudul “Survey Motivasi, Persepsi, Sikap,
Religiusitas Wakif Kota Tangerang Selatan”.
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik wakif yang terdapat di Kota Tangerang Selatan?
2. Apakah terdapat pengaruh motivasi, persepsi, sikap, dan religiusitas
terhadap keputusan wakif?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan dengan
tujuan sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui bagaimana karakteristik wakif yang terdapat di
Kota Tangerang Selatan.
b) Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel
dependen (Motivasi, Persepsi, Sikap, dan Religiusitas) terhadap
variabel independen (keputusan wakif).
2. Manfaat Penelitian
a) Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
b) Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pemahaman penulis
tentang hal perilaku wakif dan terkait lebih dalam lagi tentang wakaf
10
dan sebagai wadah untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh
selama ini.
c) Bagi Pemerintah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
menetapkan dan mendayagunakan wakaf dengan produktif dan dapat
dijadikan sebagai instrumen moneter yang dapat diandalkan di masa
depan.
d) Bagi Lembaga Wakaf
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang akan
memberikan wawasan dan pengetahuan untuk strategi pemasaran
wakaf sehingga dapat menambah wakif-wakif baru.
e) Wakif
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan bagi yang sudah
berwakaf dan wakif baru sehingga dapat menjadi landasan untuk
mengambil keputusan untuk dapat mewakafkan harta.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Schiffman dan Kanuk (2008) berpendapat bahwa motivasi dapat
digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang
memaksa mereka untuk bertindak. Tenaga pendorong tersebut
dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan
yang tidak terpenuhi. Individu secara sadar maupun tanpa sadar
berjuang untuk mengurangi ketegangan ini melalui perilaku yang
mereka harapkan akan memenuhi kebutuhan mereka dengan demikian
akan membebaskan mereka dari tekanan yang mereka rasakan.
Terdapat tiga teori motivasi, yaitu:
Teori motivasi Freud mengasumsikan bahwa kekuatan-kekuatan
psikologi yang membentuk perilaku pembeli sebagian besar berasal
dari bawah sadar.
Teori motivasi Maslow mengatakan bahwa bila seseorang berhasil
dalam memuaskan suatu kebutuhan yang penting, maka kebutuhan
tersebut bukan merupakan motivasi lagi, dan orang tersebut akan
berusaha memuaskan kebutuhan yang paling penting berikutnya.
Teori motivasi Herzberg mengembangkan teori motivasi menjadi
dua teori yaitu faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan dan
faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan.
12
Kehendak seseorang dalam membeli suatu barang atau jasa
muncul karena faktor kebutuhan maupun keinginan. Kebutuhan adalah
segala sesuatu yang harus dipenuhi atau diperlukan. Sedangkan,
keinginan adalah hasrat atau harapan seseorang yang jika dipenuhi
belum tentu meningkatkan kesempurnaan fungsi manusia ataupun suatu
barang (Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, 2008).
Mannan (1995) menjelaskan bahwa kebutuhan digolongkan
menjadi tiga golongan, yaitu: keperluan yang meliputi semua hal yang
diperlukan untuk memenuhi segala kebutuhan yang harus dipenuhi,
kesenangan yang didefinisikan sebagai komoditi yang penggunaannya
menambah efisiensi pekerja, dan kemewahan menunjuk kepada
komoditi serta jasa yang penggunaannya tidak menambah efisiensi
seseorang bahkan mungkin menguranginya. Dalam membandingkan
konsep kepuasan dengan pemenuhan kebutuhan perlu membandingkan
tingkatan-tingkatan, yaitu Darruriyah, Hajiyyah, Tahsiniyyah.
(Nasution, 2002).
Dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu tindakan
yang diakibatkan adanya kebutuhan dan keinginan seseorang sehingga
memaksa mereka untuk bertindak. Kemudian dalam Islam kebutuhan
seseorang memiliki tingkatan yaitu Darruriyah, Hajiyyah, Tahsiniyyah.
13
2. Aspek Motivasi
Maslow menyusun teori motivasi manusia yang diterima secara
luas berdasarkan pada gagasan mengenai hierarki kebutuhan manusia
yang universal. Kebutuhan pada urutan yang lebih tinggi menjadi
kekuatan penggerak jika kebutuhan yang lebih rendah sudah terpuaskan
dan ketidakpuasan itu akan memotivasi perilaku. Hierarki tersebut
dijelaskan sebagai berikut (Schiffman dan Kanuk, 2008):
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling dasar
dimana kebutuhan ini diperlukan untuk menunjang kehidupan
biologis. Menurut Maslow, kebutuhan fisiologis menonjol jika
kebutuhan tersebut terus-menerus tidak dapat dipenuhi. Bagi
kebanyakan orang kebutuhan biogenis pada umumnya telah
terpenuhi.
Kebutuhan keselamatan dan keamanan
Kebutuhan akan keamanan dan perlindungan menjadi kekuatan
pendorong di belakang perilaku individu. Kebutuhan ini jauh
lebih besar dari sekedar keamanan fisik, meliputi ketertiban,
stabilitas kebiasaan sehari-hari, dan pengendalian atas kehidupan
diri dan lingkungan.
Kebutuhan sosial
Kebutuhan ini meliputi cinta, kasih sayang, pemilikan, dan
penerimaan. Orang mencari kehangatan dan memenuhi kebutuhan
14
hubungan antar manusia dengan orang lain dan didorong oleh
cinta kepada keluarga mereka.
Kebutuhan akan kepentingan diri sendiri
Kebutuhan ini dapat berorientasi ke dalam maupun ke luar diri,
atau kedua-duanya. Kebutuhan yang terarah ke dalam diri
mencerminkan kebutuhan individu akan penerimaan diri, harga
diri, dan kepuasan pribadi atas pekerjaan yang dilaksanakan
dengan baik. Sedangkan, kebutuhan yang terarah ke luar diri
meliputi kebutuhan akan martabat, nama baik, dan pengakuan
dari orang lain.
Kebutuhan akan aktualisasi diri
Kebutuhan ini mengacu pada keinginan individu untuk
melengkapi kemampuannya untuk menjadi apa saja yang mampu
ia raih.
B. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008) persepsi didefinisikan
sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan
menafsirkan. Mowen (1998) menyatakan bahwa tahap pemaparan,
perhatian, dan pemahaman sebagai persepsi. Persepsi ini bersama
keterlibatan konsumen dan memori akan memengaruhi pengolahan
informasi. Persepsi adalah bagaimana seorang konsumen melihat
realitas di luar dirinya atau dunia sekelilingnya.
15
Menurut Stanton (2001) persepsi dapat didefiniskan sebagai makna
yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli yang
kita terima melalui lima indra. Menurut Hawkins dan Coney (2005)
persepsi adalah proses bagaimana stimulasi itu diseleksi, diorganisasi,
dan diinterpretasikan (Sangadji, 2013). Persepsi juga dibentuk oleh:
karakteristik dari stimuli, hubungan stimuli dengan sekelilingnya, dan
kondisi-kondisi dalam diri kita sendiri.
Selain itu, persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik,
tapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar
dan keadaan individu yang bersangkutan. Persepsi dapat sangat
beragam antara individu satu dengan yang lain yang mengalami realitas
yang sama. Persepsi itu lebih penting dari realitas, karena persepsi
itulah yang akan memengaruhi perilaku konsumen (Kotler, 2009).
Proses persepsi diawali dengan proses sensasi dan adanya sensasi
berupa diterimanya stimuli oleh indra, kemudian diikuti oleh proses
seleksi, organisasi, dan interpretasi oleh konsumen (Suryani, 2008).
Dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses individu dalam
memilih, memaknai, dan memahami suatu hal yang diperoleh
berdasarkan pengalaman di masa lalu, pengetahuan yang didapat, dan
pengaruh dari lingkungan sekitar.
16
2. Aspek Persepsi
a. Pengalaman
Pengalaman merupakan suatu kejadian yang pernah dialami,
dijalani, dirasai, ditanggung dan sebagainya. Pengalaman
konsumen sebelumnya akan mempengaruhi harapan-harapan
mereka.
b. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui yang
berkenaan dengan suatu hal. Pengetahuan ini diperoleh bisa didapat
dari membaca, diskusi, dari pengamatan, dan dari proses berpikir.
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam produk, dan jasa serta
pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut,
dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai
konsumen.
c. Lingkungan
Lingkungan konsumen dibagi menjadi dua macam, yaitu
lingkungan makro dan mikro. Lingkungan mikro adalah
lingkungan yang sangat dekat dengan konsumen yang berinteraksi
langsung dengan konsumen seperti ayah, ibu, adik, kakak dan
anggota keluarga yang lain yang tinggal bersama dengan
konsumen. Sedangkan, lingkungan makro adalah lingkungan yang
jauh dari konsumen yang bersifat umum dan berskala luas,
17
misalnya sistem politik dan hukum, kondisi ekonomi, dan budaya.
Maka dari itu memiliki pengaruh luas terhadap masyarakat.
C. Sikap
1. Pengertian Sikap
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008) sikap merupakan
kecenderungan yang dipelajari untuk berperilaku dengan cara yang
tetap menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu obyek
tertentu. Ada empat kategori besar model sikap yang sudah mendapat
perhatian. Salah satunya model sikap tiga komponen yang terdiri dari
bagian, yaitu komponen kognatif meliputi pengetahuan dan keyakinan
mengenai berbagai produk dan jasa. Komponen afektif memfokuskan
pada emosi atau perasaan konsumen terhadap produk atau jasa tertentu.
Komponen konatif yang berhubungan dengan kemungkinan bahwa
konsumen akan bertindak dengan cara tertentu.
Kotler (2009) berpendapat bahwa sikap adalah evaluasi, perasaan
emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap objek
tertentu atau gagasan tertentu. Orang memiliki sikap terhadap hampir
semua hal, seperti agama, politik, pakaian. Sikap menempatkan semua
itu ke dalam kerangka pemikiran menyukai atau tidak menyukai objek
tertentu, yang bergerak menjauhi objek tersebut. Oleh karena itu, sikap
sangat sulit berubah atau konsisten.
18
Engel (1995) mengemukakan bahwa sikap menunjukkan apa yang
konsumen sukai dan yang tidak disukai. Definisi tersebut
menggambarkan pandangan kognitif dari psikolog sosial dimana sikap
dianggap memiliki tiga unsur, yaitu kognitif, afektif, dan kognatif.
Berdasarkan pengertian sikap di atas, dapat disimpulkan bahwa
sikap merupakan tindakan seseorang dalam mengevaluasi, menyukai
atau tidak menyukai objek tertentu yang terdiri dari tiga komponen,
yaitu komponen kognitif, afektif, dan kognatif.
2. Aspek Sikap
Engel (1995) dalam Suwito (2007), berpendapat bahwa
karakteristik sikap terdapat lima dimensi didalamnya, yaitu:
a. Arah
Dimensi ini berkaitan dengan kecenderungan pada sikap ke arah
yang positif, negatif, atau netral.
b. Eksternitas
Dimensi ini berkaitan dengan perasaan suka atau tidak suka yang
memiliki tingkatan-tingkatan.
c. Resistensi
Dimensi ini berkaitan dengan kekuatan sikap untuk tidak berubah.
Sikap memiliki perbedaan konsistensi dimana ada sikap yang
mudah berubah dan nada yang sulit untuk berubah.
19
d. Persistensi
Dimensi ini berkaitan dengan perubahan sikap secara gradual yang
disebabkan oleh waktu. Karena, seiring dengan waktu sikap juga
mengalami perubahan.
e. Tingkat keyakinan
Dimensi ini berkaitan dengan seberapa yakin seseorang akan
kebenaran sikapnya. Dimensi ini sangat erat hubungannya dengan
perilaku.
D. Religiusitas
1. Pengertian Religiusitas
Menurut Jalaluddin (Azizah, 2006), kata religi berasal dari bahasa
latin yaitu religio yang berarti mengikat. Religi atau agama pada
umumnya terdapat aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban yang harus
dilaksusanakan yang semua itu berfungsi untuk mengikat dan
mengutuhkan diri seseorang atau sekelompok orang dalam
hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia dan sekitarnya).
Ancok (2015) keberagaman atau religiusitas kehidupan manusia
diwujudukan dalam berbagai sisi kehidupan. Aktivitas beragam bukan
hanya terjadi ketika seseorang melakukan ibadah,tapi juga ketika
melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan supranatural.
Bukan hanya berkaitan dengan aktivitas yang tampak dan dapat dilihat
mata, tapi juga aktivitas yang tak tampak dan terjadi dalam hati
20
seseorang. Dengan demikian, agama adalah sebuah sistem yang
berdimensi banyak.
Kemudian, religiusitas adalah sesuatu yang lebih menitikberatkan
pada masalah perilaku, sosial, dan merupakan sebuah doktrin dari setiap
agama atau golongan yang wajib diikuti oleh setiap pengikutnya
(Fetzer, 1999).
Dapat disimpulkan, bahwa religiusitas adalah suatu doktrin yang
dapat memengaruhi kehidupan seorang manusia yang memiliki aturan
dan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang tersebut
di dalam setiap aktivitas yang ia lakukan yang tidak hanya berkaitan
dengan sesama manusia melainkan juga Tuhannya.
2. Aspek Religiusitas
Menurut Glock dan Stark dalam Ancok (2015), religiusitas
memiliki lima dimensi, yaitu:
a. Keyakinan
Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius
berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui
kebenaran doktrin tersebut. Setiap agama mempertahankan
seperangkat kepercayaan dimana para penganut diharapkan akan
taat.
b. Praktik Agama
Dimensi ini berisi perilaku pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang
dilakukan seseorang untuk menunjukkan komitmen terhadap
21
agama yang dianutnya. Praktik-praktik keagamaan ini terdiri dari
dua kelas penting, yaitu ritual dan ketaatan.
c. Pengalaman
Dimensi ini berisi fakta bahwa semua agama mengandung
pengharapan-pengharapan tertentu. Dimensi ini berkaitan dengan
pengalaman keberagamaan, perasaan-perasaan, persepsi-persepsi,
dan sensasi-sensasi yang dialami seseorang atau didefinisikan oleh
suatu kelompok keagamaan yang melihat komunikasi yaitu dengan
Tuhan
d. Pengetahuan Agama
Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orang-orang yang
beragama paling tidak memiliki sejumlah mengenai dasar-dasar,
keyakinan, kitab suci, dan tradisi-tradisi. Dimensi pengetahuan dan
keyakinan saling berkaitan satu sama lain, karena pengetahuan
mengenai suatu keyakinan adalah syarat bagi penerimanya.
e. Pengamalan
Dimensi ini mengacu pada identifikasi akibat-akibat keyakinan
keagamaan, praktik, pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari
hari ke hari. Walaupun agama banyak menggariskan bagaimana
pemeluknya seharusnya berpikir dan bertindak dalam kehidupan
sehari-hari dimana ada batas konsekuensi agama yang merupakan
bagian dari komitmen keagamaan.
22
E. Pengambilan Keputusan
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Schiffman dan Kanuk (2008) mendefinisikan keputusan adalah
pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang
konsumen yang akan memutuskan pilihan maka ia harus memiliki
pilihan alternatif. Langkah-langkah dalam mengambil keputusan, yaitu
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif yang
akhirnya bisa menuntun seseorang dalam mengambil keputusan. Tidak
semua situasi pengambilan keputusan konsumen menerima tingkat
pencarian informasi yang sama.
Schiffman dan Kanuk (2008) merancang hubungan yang
memberikan gambaran menyeluruh mengenai pengambilan keputusan.
Model tersebut mempunyai tiga komponen utama seperti yang disajikan
pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1
Model Sederhana Mengenai Keputusan Pembelian
Sumber: Schiffman dan Kanuk (2008:491)
Berikut adalah penjelasan dari Gambar 2.1:
a. Masukan
Merupakan komponen yang memengaruhi berbagai pengaruh luar
yang berlaku sebagai sumber informasi mengenai produk tertentu
dan memengaruhi nilai-nilai, sikap, dan perilaku konsumen yang
Masukan
(Pengaruh
eksternal)
Proses
(Pengambilan
keputusan)
Keluaran
(Perilaku setelah
keputusan)
23
berkaitan dengan produk. Terdapat dua masukan dimana masukan
pemasaran merupakan usaha langsung untuk mencapai,
memberikan informasi, dan membujuk konsumen untuk membeli
dan menggunakan produknya. Kemudian, Pengaruh kelas sosial,
budaya, dan subbudaya, walaupun kurang nyata, merupakan
faktor-faktor masukan yang penting yang dihayati dan diserap dan
memengaruhi bagaimana para konsumen akhirnya menilai
menerima atau mengolah produk.
b. Proses
Berhubungan dengan cara konsumen mengambil keputusan
Untuk memahami proses ini bidang psikologi mempengaruhi
dalam diri dalam proses pengambilan keputusan konsumen.
dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
Pengenalan kebutuhan terjadi ketika konsumen dihadapkan
dengan suatu masalah. Di kalangan konsumen ada dua tipe
pengenalan kebutuhan, yaitu tipe keadaan yang sebenarnya
yang merasa bahwa mereka mempunyai masalah ketika
sebuah produk tidak dapat berfungsi secara memuaskan dan
tipe keadaan yang diinginkan, dimana bagi mereka keinginan
terhadap sesuatu yang baru dapat menggerakan proses
keputusan.
Penelitian sebelum pembelian dilakukan ketika konsumen
biasanya mencoba mengingat sebelum mencari berbagai
24
informasi eksternal mengenai kebutuhan yang berhubungan
dengan konsumsi tersebut. Pengalaman yang lalu dianggap
sebagai sumber informasi internal kemudian terdapat juga
sumber informasi pemasaran dan informasi nonkomersial
sebagai sumber informasi eksternal seperti perbedaan gender,
harga.
Penilaian alternatif konsumen cenderung menggunakan dua
macam informasi seperti daftar merk yang akan mereka
rencanakan untuk dipilih dan kriteria yang akan mereka
pergunakan untuk menilai setiap merk.
c. Porsi keluaran
Dalam mengambil keputusan konsumen menyangkut dua
kegiatan pasca pembelian yang berhubungan dengan perilaku
pembelian dan penilaian pasca pembelian, yaitu:
Perilaku pembelian dimana konsumen melakukan tiga tipe
pembelian, yaitu pembelian percobaan, pembelian ulangan,
dan pembelian komitmen jangka panjang. Ketika konsumen
membeli suatu produk untuk pertama kalinya lebih sedikit
dari biasanya pembelian ini dianggap sebagai pembelian
percobaan. Pembelian ulang dilakukan ketika suatu merk
atau produk sudah mapan sehingga dapat memuaskan
dibanding merk-merk lain. Lalu, komitmen jangka panjang
dilakukan ketika konsumen tidak mungkin untuk
25
melakukan percobaan yang akhirnya mengubah penilaian
mereka.
Penilaian pasca pembelian timbul ketika kinerja yang
sesungguhnya sesuai dengan harapan yang menimbulkan
perasaan netral, kinerja melebihi harapan, yang
menimbulkan apa yang dikenal sebagai pemenuhan harapan
secara positif, dan kinerja dibawah harapan yang
menimbulkan pemenuhan harapan secara negatif dan
ketidakpuasan.
2. Aspek Pengambilan Keputusan
Terdapat empat indikator keputusan menurut Kotler (1995:70),
yaitu:
a. Kemantapan pada sebuah produk
b. Kebiasaan dalam membeli produk
c. Memberikan rekomendasi kepada orang lain
d. Melakukan Pembelian Ulang
F. Wakif
1. Pengertian Wakif
Wakif bisa berupa badan hukum atau orang yang memiliki hak
penuh terhadap harta yang diwakafkan sebab menurut Kompilasi
Hukum Islam, badan hukum mempunyai hak penuh terhadap suatu
harta sebagaimana orang yang memiliki harta (Direktorat
Pemberdayaan Wakaf, 2013).
26
Selain itu, orang yang beragama non muslim juga bisa berwakaf
termasuk lembaga asing sehingga perlu dikembangkan atau dicarikan
format atau ketentuan yang cocok bagi warga negara atau lembaga
asing non muslim tersebut.
Di Indonesia, para wakif lebih banyak memilih untuk
mengikrarkan wakafnya bagi kepentingan ibadah sebagai hal yang
dapat membantu kepentingan umum. Karena masjid, mushalla, atau
langgar biasanya sangat terasa manfaatnya bagi umat muslim yang
menggunakannya.
Syarat-syarat dari wakif, sebagai berikut:
a) Orang dewasa, bukan anak-anak
b) Berakal sehat
c) Dalam keadaan sehat, bukan orang yang sedang sakit keras
d) Pemilik penuh terhadap harta yang diwakafkannya
e) Pemilik sah terhadap harta yang diwakafkannya
f) Orang cakap bertindak, bukan orang yang dibawah pengampuan
g) Tidak mempunyai hutang melebihi jumlah hartanya
h) Beragama Islam
Wakaf adalah menahan suatu benda yang kekal abadi secara fisik
yang dapat digunakan dan dimanfaatkan sehingga wakaf dapat menjadi
sumber bagi pembangunan ekonomi umat Islam. Harta wakaf memiliki
3 ciri-ciri, yaitu (Ichsan, 2016):
27
a) Keunikan pada konsep pemisahan antara hak pemilikan dan faedah
penggunanya.
b) Wakaf adalah sedekah berterusan dikarenakan wakif dapat
memperoleh pahala secara terus-menerus dan penerima wakaf
mendapat manfaatnya secara terus-menerus.
c) Penggunaan harta wakaf untuk kebajikan dan diharuskan sesuai
dengan syara’.
Berdasarkan Djalaluddin (2011), tujuan khusus dari wakaf berasal
dari motivasi orang-orang yang berwakaf (wakif). Di antara motivasi-
motivasi yang menjadi tujuan khusus itu, yaitu:
a) Motivasi agama, dimana wakif dalam mewakafkan hartanya karena
ada keinginan untuk memperoleh pahala atau dihapuskan dosa-
dosanya.
b) Motivasi gharizah, dimana seseorang dihadapkan pada dua
kecenderungan yaitu kecenderungan untuk tetap mempertahankan
harta yang dimiliki dan kekhawatiran kalau ternyata keturunannya
tidak mampu mengolah harta peninggalannya dengan baik.
c) Motivasi sosial, dimana seseorang merasakan adanya tanggung
jawab kepada masyarakat dan lingkungannya. Maka wakif
menyisihkan sebagian hartanya untuk kepentingan masyarakat.
Menurut Djalaluddin (2011) ada tiga jenis wakaf dalam Islam,
yaitu:
28
a) Wakaf diny adalah mengkhususkan harta dan kekayaan untuk
kepentingan ibadah dalam arti terbatas, seperti tempat untuk shalat,
haji, dan sebagainya. Wakaf diny tidak hanya ada dalam tradisi
Islam, dalam agama lain pun juga ada.
b) Wakaf khairy (philanthropic) adalah mengkhususkan sebagian
kekayaan yang dimiliki untuk kepentingan kebajikan, seperti
kesehatan, pendidikan, kebudayaan, keamanan, sosial, dan Untuk
jenis ini, juga bukan hanya kaum muslimin yang mengenalnya,
umat lain juga memiliki tradisi ini, hanya saja Islam telah
melakukan pengembangan yang cukup penting.
c) Wakaf khas atau dzurry (family or posterity trust) adalah wakaf
yang diutamakan untuk keluarga dan untuk masyarakat luas. Wakaf
jenis ini pertama kali dikembangkan oleh umat Islam, yaitu ketika
Umar bin Khatthab mewakafkan tanahnya di Khaibar yang
kemudian diikuti oleh para sahabat dalam mewakafkan harta
mereka untuk keluarga dan masyarakat sebagainya.
2. Dasar Hukum Wakaf
Dasar hukum wakaf bersumber dari al-Qur’an dan Hadist. Dalam
al-Qur’an tidak ditemukan secara tekstual. Imam Muslim dari Abu
Hurairah juga menjelaskan bahwa wakaf merupakan salah satu amalan
yang tidak terputus imbalannya dari Allah SWT. meskipun pemberinya
telah meninggal.
29
“Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: jika
seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga
perkara (yaitu): sedekah jariyah ilmu yang diamalkan, atau do‟a anak
yang shalih”.
Sedangkan di dalam hukum positif yang berlaku di Indonesia,
wakaf telah diatur dalam UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf dan PP
No. 42 Tahun 2006 tentang pelaksanannya.
Tujuan wakaf sebagai amalan kebaikan dijadikan dasar para ulama
dalam menerangkan konsep wakaf pada keumuman ayat-ayat al-Qur’an
yang memerintahkan manusia untuk berbuat baik dengan berinfak.
G. Keterkaitan Antar Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
1. Motivasi Terhadap Keputusan
Motivasi merupakan proses timbulnya dorongan sehingga
konsumen tergerak untuk mengambil keputusan dalam membeli suatu
produk (Suryani, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Gutsche (2016),
menyatakan bahwa motivasi intrinsik atau ekstrinsik merupakan faktor
yang penting bagi pemberi amal untuk menyumbangkan hartanya.
Kamaruddin dkk (2015), Rizkia dkk (2014) menyatakan bahwa
motivasi seseorang berpengaruh terhadap keputusan muzakki.
Kurniawati (2015) menyatakan bahwa motivasi merupakan keinginan
seseorang untuk masa depannya yang membuat bersemangat dalam
mengerjakan sesuatu artinya bahwa orang yang membayar zakat adalah
orang yang selalu melihat manfaat di masa depan.
30
2. Persepsi Terhadap Keputusan
Dalam penelitian Ringim (2013), persepsi berkontribusi terhadap
keputusan pelanggan dalam memilih perbankan syariah. Rizkia dkk
(2014) menyatakan bahwa pemahaman atau persepsi dari para muzakki
berpengaruh signifikan tentang zakat. Tetapi, harus ditingkatkan lagi
mengenai pemahaman tentang zakat emas, peternakan dll.
3. Sikap Terhadap Keputusan
Sikap merupakan fungsi penilaian konsumen untuk menilai apakah
produk tersebut memberikan manfaat atau kegunaan bagi dirinya
(Suryani, 2008). Dalam penelitian Aji (2014), bahwa hasil dari variabel
sikap menjadi perhatian terhadap setiap lembaga zakat untuk terus
menerus mengedukasi khususnya yang tergolong muzakki seperti
efektifitas, bentuk program-program, transparansi yang merupakan
salah satu strategi untuk menumbuhkan sikap positif masyarakat dalam
membayar zakat. Teah dkk (2014), menyatakan bahwa sikap memiliki
pengaruh signifikan terhadap keputusan untuk berwakaf.
Saad (2016) menyatakan bahwa sikap memberikan hubungan yang
positif terhadap niat untuk membayar zakat. Sedangkan Amin (2013)
menyatakan sikap berperan penting dalam niat atau keputusan perilaku
untuk melakukan pembiayaan rumah.
4. Religiusitas Terhadap Keputusan
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008) agama menjadikan seorang
konsumen untuk mengambil keputusan membeli yang dipengaruhi oleh
31
identitas agama. Worthington (2015) telah melakukan penelitian
hubungan antara religiusitas dan keputusan untuk memilih keuangan
Islam. Kemudian, penelitian Hussein dkk (2015), Usman dkk (2017)
menyatakan bahwa religiusitas mempengaruhi dalam pemilihan bank
syariah. Siswantoro (2016) menyatakan bahwa religiusitas seseorang
berpengaruh terhadap keputusan muzakki maupun keputusan untuk
beramal. Maulida (2013) menyatakan bahwa variabel religiusitas
berpengaruh terhadap keputusan dalam beramal. Sedangkan, dalam
penelitian Mukmin (2015) faktor religiusitas paling dipertimbangkan
oleh konsumen ketika memilih BMT.
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting. Kerangka berpikir yang baik, memuat hal-hal, seperti
variabel-variabel yang akan diteliti dan dijelaskan, diskusi dalam kerangka
berpikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskan pertautan atau hubungan
antar variabel yang diteliti, dan ada teori yang mendasari, diskusi juga harus
dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel itu
positif atau negatif, kerangka berpikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan
dalam bentuk diagram, sehingga pihak lain dapat memahami kerangka
berpikir yang dikemukakan dalam penelitian (Muis, 2008).
32
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
Survey Motivasi, Persepsi, Sikap, Religiusitas Wakif Kota Tangerang Selatan
Motivasi
(X1)
Religiusitas
(X4)
Persepsi
(X2)
Sikap
(X3)
Keputusan Wakif (Y)
Uji Reliabilitas dan Uji Validitas
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heterokedastisitas
Analisis Regresi Linear Berganda
Uji Hipotesis
Uji F Uji t Uji Adjusted R2
Interpretasi
Kesimpulan dan Saran
33
I. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti Judul Metode
Analisis
Hasil
Penelitian
1. Hastomo Aji
(2014)
Intensi
Muzakki
Membayar
Zakat
Pendekatan
Teori Planned
Behavior
Modifikasi
(Studi
Terhadap
Pegawai
Kementerian
Agama Pusat)
Tabulasi
silang dengan
regresi
berganda
Secara simultan
variabel sikap,
norma subjektif,
kendali perilaku dan
strategi marketing
mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
intensi muzakki
dalam membayar
zakat dan secara
parsial variabel sikap
dan kendali perilaku
berpengaruh
signifikan terhadap
intensi muzakki
membayar zakat.
2. N. Kurniawati
dan A. Sukma
(2015)
Preferensi
Masyarakat
Kabupaten
Sukabumi
Dalam
Pengambilan
Keputusan
Membayar
Zakat
Analisis faktor Faktor yang
mempengaruhi
keputusan membayar
zakat melalui
lembaga zakat adalah
faktor pertama yaitu
faktor psikologi, dan
faktor sosial, terdiri
dari keyakinan,
komunikasi,
keluarga,
pengetahuan, dan
motivasi. Faktor
kedua adalah faktor
sosial, terdiri dari
interaksi, pekerjaan,
dan prestasi. Faktor
ketiga adalah faktor
sosial yaitu gaya
hidup. Faktor
keempat yaitu
budaya.
34
3. Andi Martina
Kamaruddin,
H. Zamruddin
Hasid, Hj. Isna
Yuningsih
(2015)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Keputusan
Berzakat dan
Loyalitas
Muzakki
Terhadap LAZ
Rumah Zakat
Kota
Samarinda
Analisis jalur Motivasi,
pemahaman, kualitas
layanan berpengaruh
secara signifikan
terhadap keputusan
berzakat profesi.
Motivasi,
pemahaman, kualitas
layanan tidak
berpengaruh secara
langsung terhadap
loyalitas muzakki
dalam berzakat
profesi. Keputusan
berzakat muzakki
berpengaruh secara
langsung terhadap
loyalitas muzakki.
4. Sri Maulida
(2013)
Pengaruh
Religiusitas
Terhadap
Perilaku
Beramal
(Charitable
Behavior)
Masyarakat
Kota
Yogyakarta
Analisis
Regresi
Sederhana
Variabel Religiusitas
berpengaruh
signifikan terhadap
perilaku beramal
5. Eka Satrio dan
Dodik
Siswantoro
(2016)
Analisis
Faktor
Pendapatan,
Kepercayaan,
dan
Religiusitas
dalam
Mempengaruhi
Minat
Muzakki
Untuk
Membayar
Zakat
Penghasilan
melalui
Lembaga Amil
Zakat
SMARTPLS Variabel pendapatan,
kepercayaan, dan
religiusitas
berpengaruh secara
signifikan terhadap
minat muzakki
berzakat melalui
lembaga amil zakat.
35
6. Rina Rizkia,
Muhammad
Arfan, dan M.
Shabri (2014)
Pengaruh
Faktor
Budaya,
Motivasi,
Regulasi, dan
Pemahaman
Tentang Zakat
Terhadap
Keputusan
Muzakki
Untuk
Membayar
Zakat Maal
Regresi
logistic binary
logit
Setiap variabel bebas
yaitu budaya,
motivasi, regulasi,
dan pemahaman
berpengaruh dengan
variabel terikat.
Variabel motivasi
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap keputusan
muzakki untuk
membayar zakat di
Kota Sabang.
`7. Min Teah dan
Michael Win
(2014)
Moderating
Role of
Religious
Beliefs on
Attitudes
Towards
Charities and
Motivation to
Donate
Factor
Analysis,
Regression
Analaysis
Sikap dan
kepercayaan agama
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
keputusan untuk
berwakaf
8. Alsadek Gait
Andrew
Worthington
(2015)
Attitudes of
Libyan retail
consumers
toward Islamic
methods of
finance
Discriminant
Analysis
Religius memiliki
pengaruh yang
paling tinggi dalam
keputusan untuk
menggunakan
metode Islam dalam
keuangan.
9. Kabiru Jinjiri
Ringim (2014)
Perception of
Nigerian
Muslim
account
holders in
conventional
banks toward
Islamic
banking
products
PLS Persepsi memiliki
hubungan yang
positif terhadap
keputusan pemegang
saham dalam
memilih produk di
perbankan syariah
10. Ram Al Jaffri
Saad dan
Roszaini
Haniffa (2016)
Determinants
of zakah
(Islamic
tax)
compliance
behavior
Multiple
Regression
Analysis.
Sikap memberikan
hubungan yang
positif terhadap niat
untuk membayar
zakat.
36
11. Hanudin Amin,
Abdul-Rahim
Abdul-
Rahman, dan
Dzuljastri
Abdul Razak
(2014)
Theory of
Islamic
consumer
behaviour
An empirical
study of
consumer
behaviour of
Islamic
mortgage in
Malaysia
PLS sikap berperan
penting dalam niat
atau keputusan
perilaku untuk
melakukan
pembiayaan rumah.
12. Mariam
Mourad
Hussein Abou-
Youssef Wael
Kortam Ehab
Abou-Aish
Noha El-
Bassiouny
(2015),
Effects of
religiosity on
consumer
attitudes
toward Islamic
banking in
Egypt
Factor
analysis
13. Hardius
Usman,
Prijono
Tjiptoherijanto,
Tengku Ezni
Balqiah, I
Gusti Ngurah
Agung (2017)
The role of
religious
norms,
trust,
importance of
attributes, and
information
sources in the
relationship
between
religiosity and
selection of the
Islamic
bank
Two-Way
Analysis of
Variance
(ANOVA)
37
J. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi,
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empiris.
Hipotesis kerja ( ) disusun berdasarkan atas teori yang dipandang
handal, sedangkan hipotesis nol ( ) dirumuskan karena yang digunakan
masih diragukan kehandalannya (Muis, 2009). Adapun hipotesis yng
dirumuskan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. : Karakterisitik wakif tidak berpengaruh terhadap keputusan wakif
di Kota Tangerang Selatan
: Karakterisitik wakif berpengaruh terhadap keputusan wakif di
Kota Tangerang Selatan
2. : Motivasi, persepsi, sikap, dan religiusitas tidak berpengaruh
terhadap keputusan wakif Kota Tangerang Selatan
: Motivasi, persepsi, sikap, dan religiusitas berpengaruh terhadap
keputusan wakif Kota Tangerang Selatan
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini membahas tentang perilaku wakif dalam
keputusannya untuk berwakaf. Dalam penelitian ini motivasi, persepsi,
sikap, dan religiusitas merupakan variabel bebas (independen) dan
keputusan merupakan variabel terikat (dependen). Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui apakah variabel independen dapat mempengaruhi
variabel dependen. Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
sudah pernah berwakaf (wakif) yang tinggal di wilayah Kota Tangerang
Selatan.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Muis (2009) mendefiniskan populasi yaitu sekelompok orang,
kejadian, atau gejala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu.
Anggota populasi disebut dengan elemen populasi. Masalah populasi
timbul terutama pada penelitian opini yang menggunakan metode survei
sebagai teknik pengumpulan data. Populasi bukan hanya terpaku pada
manusia, tetapi juga bisa berupa obyek atau subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek
atau subyek itu (Mufraini, 2013). Berdasarkan laporan tahunan Kota
Tangerang Selatan (2016), jumlah populasi masyarakat di Kota
Tangerang Selatan adalah sebesar 1.543.209 jiwa.
39
2. Sampel
Menurut Supriyadi (2014) sampel merupakan sebagian dari
populasi yang diteliti. Sampel merupakan sebagai perwakilan dari
populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel
dapat digeneralisasikan pada populasi. Penarikan sampel diperlukan
jika populasi yang diambil sangat besar dan peneliti memiliki
keterbatasan untuk menjangkau seluruh populasi tersebut.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana setiap
anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama sebagai
sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling
Menurut Muis (2009). Purposive Sampling yaitu merupakan teknik
penarikan sampel yang dilakukan karena tujuan penelitian hanya
dimaksudkan untuk mengungkap variabel sebatas dalam sampel itu
saja. Sedangkan Mufraini (2013) menyatakan bahwa Purposive
Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
sesuai dengan tujuan dari peneliti agar tujuan tersebut dapat terpenuhi.
Roscoe dalam Supriyadi (2014) memberikan acuan umum untuk
menentukan ukuran sampel:
a) Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda),
ukuran sampel sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel
dalam penelitian.
40
b) Analisis SEM ukuran sampel 5 (lima) kali jumlah indicator atau
berkisar 100 sampel sampai 200 sampel.
c) Ukuran sampel lebih dari 30 orang dan kurang dari 500 adalah
tepat untuk kebanyakan penelitian
d) Pada umumnya penentuan sampel tergantung biaya yang ada,
makin besar jumlah sampel lebih baik dari sedikit sampel.
Tingkat Keyakinan 95% adalah tingkat lazim yang digunakan.
makna dari keyakinan 95% (alpha 0,05) ini adalah setidaknya ada 95
dari 100 taksiran sampel akan mencerminkan populasi yang
sebenarnya. Sehingga berdasarkan pernyataan di atas, bahwa di dalam
penelitian ini sampel yang digunakan adalah sebesar 100 responden
wakif di Kota Tangerang Selatan dengan tingkat kepercayaan 95%.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode dalam mengumpulkan data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer dan sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah merupakan data yang bersumber dari responden
secara langsung dan bukan dalam bentuk file-file (Sarwono, 2006).
Dengan kata lain data primer merupakan data yang secara langsung
berhubungan dengan responden. Untuk mendapatkan data primer
peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain FGD
dan penyebaran kuesioner (Mufraini, 2013).
41
Tipe skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, dan pendapat
seseorang. Biasanya cara pengisian kuesioner jenis ini dengan
menggunakan ceklis atau pilihan ganda. Kemudian untuk masing-
masing sikap kemudian diberi bobot (Mufraini 2013). Bobot/skor dari
skala likert, sebagai berikut:
Tabel 3.1
Bobot/Skor Skala Likert
Sangat
setuju
(SS)
Setuju
(S)
Netral
(N)
Tidak setuju
(TS)
Sangat tidak
setuju
(STS)
5 4 3 2 1
Sumber: Mufraini (2013)
Dalam penelitian ini, data primer yang digunakan oleh peneliti
berupa data yang diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner yang
dibagikan kepada 100 responden wakif yang berada di Kota Tangerang
Selatan.
2. Data Sekunder
Menurut Sarwono (2006), data sekunder merupakan data yang
sudah tersedia sehingga peneliti tinggal mencari dan menggunakan data
tersebut. Menurut Mufraini (2013) data sekunder dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan,
jurnal, dan lain-lain.
Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini, yaitu dengan
melakukan riset kepustakaan. Peneliti melakukan studi kepustakaan,
yang diperoleh dengan membaca buku-buku teori yang berhubungan
42
dengan permasalahan penelitian untuk memperoleh landasan teori yang
berada di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Perpustakaan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, KUA Ciputat, serta
masjid-masjid, mushalla, dan panti asuhan yang menerima wakaf di
Kota Tangerang Selatan. Kemudian, peneliti juga mengumpulkan data
yang berasal dari artikel, jurnal, dan data dari internet.
D. Metode Analisis Data
Metode penelitian ini merupakan metode kuantitatif yang juga disebut
sebagai metode positivistic dikarenakan, berdasarkan pada filsafat
positivisme. Fakta atau fenomena yang diamati memiliki realitas objektif
yang bisa diukur. Kemudian tujuan penelitian kuantitatif ini digunakan
untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antar variabel yang diteliti
(Supriyadi, 2014).
Dalam penelitian ini menggunakan dua macam statistik untuk
menganalisis data, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik
deskriptif adalah metode mengatur, merangkum, dan mempresentasikan
data dengan cara yang formatif. Sedangkan, statistik inferensial merupakan
metode yang digunakan untuk mengestimasi sifat populasi berdasarkan
sampel (Lind dkk, 2007).
Untuk menguji hipotesis dari variabel, peneliti menggunakan teknik
analisis regresi linier berganda dikarenakan variabel bebas (independen)
yang digunakan lebih dari satu yang memengaruhi satu variabel terikat
(dependen).
43
1. Uji Kualitas Data
a) Uji Validitas
Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran
yang akurat (Muis, 2009). Validitas adalah tingkat kemampuan
instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan
masalah yang hendak diharapkan. Dengan kata lain, validitas
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Secara konseptual validitas terbagi menjadi 3 (tiga) macam,
yaitu (Mufraini, 2013):
Validitas isi, merupakan sebuah fungsi yang menunjukkan
seberapa baik dimensi dan elemen sebuah konsep digambarkan
Criterion related validity, menunjukkan kemampuan sebuah
instrumen pengukuran dalam membedakan individu.
Validitas konstruk, membuktikan seberapa bagus hasil yang
diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori dimana
pengujian dirancang.
Dalam uji validitas bisa dilakukan dengan melihat nilai
dan . Dengan ketentuan jika nilai lebih besar
dari maka dikatakan valid dan sebaliknya jika lebih kecil
dikatakan tidak valid dan harus dibuang dari pengolahan data
(Supriyadi, 2014).
44
b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah mengetahui konsistensi atau keteraturan
hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrumen tersebut
digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden. Hasil
uji reliabilitas dapat mencerminkan dipercaya atau tidaknya suatu
instrumen penelitian berdasarkan tingkat pemantapan dan ketepatan
suatu alat ukur dalam pengertian bahwa hasil pengukuran yang
didapatkan merupakan ukuran yang benar dari suatu yang diukur.
Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah dengan
menggunakan metode Alpha Cronbach yang digunakan dalam
menentukan reliabel. Tingkat realibilitas dengan metode Alpha
Cronbach diukur berdasarkan skala 0 sampai 100, jika nilai Alpha
Cronbach diatas 70% maka dikatakan reliabel atau jika Alpha
Cronbach > 0,70 (Supriyadi, 2014).
2. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan prasyarat kebanyakan prosedur
statistika inferential. Ada beberapa cara untuk mengeksplorasi
asumsi normalitas diantaranya dengan uji Kolmogorov Smirnov,
Shapiro-Wilk atau uji lainnya atau dengan melihat grafik. Dalam
Software SPSS 20.0 disajikan grafik uji Normal Probability Plot
yang dapat dilihat dengan melihat titik-titik nilai data yang akan
terletak kurang lebih dalam suatu garis lurus (Uyanto, 2006).
45
b) Uji Multikolinearitas
Menurut Muis (2009), multikolineritas pada dasarnya adanya
suatu hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara
beberapa atau semua variabel bebas. Asumsi yang digunakan
dalam uji multikolinearitas adalah tidak ada hubungan yang kuat
antara variabel bebas dalam model. Untuk menguji
multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF untuk semua variabel
independen. Dimana jika nilai VIF < 5 atau VIF < 10 dapat
dikatakan bahwa persamaan regresi tidak terdapat gejala
multikolinearitas (Supriyadi, 2014).
c) Uji Heteroskedastisitas
Asumsi yang melandasi model regresi linear adalah varians
yang bersifat homogen atau lebih dikenal dengan istilah
homoskedastisitas. Cara mendeteksinya adalah dengan metode
grafik. Salah satu cara yang digunakan dengan membuat grafik
antara variabel dependen sebagai sumbu datar dengan nilai variabel
sisaan atau residual sebagai sumbu tegak. Dapat dilihat di grafik
Scatterplot, jika tidak terlihat suatu pola yang sistematis atau
dikatakan random maka persamaan regresi tersebut memenuhi
syarat uji heteroskedastisitas (Supriyadi, 2014).
46
3. Uji Hipotesis
a) Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien Determinasi (adjusted R2) menunjukkan besarnya
nilai R dan adjusted R2. Nilai R berhubungan dengan besaran
korelasi antara seluruh variabel independen dengan variabel
dependen. Sedangkan adjusted R2 memberi arti besarnya
kontribusi variabel independen kepada variabel dependen
(Supriyadi, 2014).
b) Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan merupakan uji yang menunjukkan apakah ada
pengaruh antara seluruh variabel dependen dengan variabel
independen. Pada signifikan p-value sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari p-value 0,05 atau 0,10 atau 0,01 dapat dikatakan bahwa
seluruh variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen (Supriyadi, 2014).
Maka hipotesis statistiknya dapat dirumuskan, sebagai
berikut:
artinya variabel independen (motivasi, persepsi,
sikap, dan religiusitas) tidak mempunyai pengaruh secara
simultan terhadap variabel dependen (keputusan wakif Kota
Tangerang Selatan)
artinya variabel independen (motivasi, persepsi,
sikap, dan religiusitas) mempunyai pengaruh secara simultan
47
terhadap variabel dependen (keputusan wakif Kota Tangerang
Selatan)
c) Uji Parsial (Uji T)
Uji parsial merupakan uji yang menunjukkan apakah masing-
masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen. Variabel yang memiliki nilai signifikan p-value lebih
kecil dari nilai Alpha p-value sebesar 0,05 atau 0,10 atau 0,01 dapat
dikatakan bahwa variabel independen tersebut berpengaruh
terhadap variabel dependen (Supriyadi, 2014).
Maka hipotesis statistiknya dapat dirumuskan, sebagai
berikut:
1) Variabel Motivasi
artinya variabel motivasi tidak mempunyai
pengaruh secara parsial terhadap keputusan wakif Kota
Tangerang Selatan.
artinya variabel motivasi mempunyai
pengaruh secara parsial terhadap keputusan wakif Kota
Tangerang Selatan.
2) Variabel Persepsi
artinya variabel persepsi tidak mempunyai
pengaruh secara parsial terhadap keputusan wakif Kota
Tangerang Selatan.
48
artinya variabel persepsi mempunyai
pengaruh secara parsial terhadap keputusan wakif Kota
Tangerang Selatan.
3) Variabel Sikap
artinya variabel sikap tidak mempunyai
pengaruh secara parsial terhadap keputusan wakif Kota
Tangerang Selatan.
artinya variabel sikap mempunyai pengaruh
secara parsial terhadap keputusan wakif Kota Tangerang
Selatan.
4) Variabel Religiusitas
artinya variabel religiusitas tidak
mempunyai pengaruh secara parsial terhadap keputusan
wakif Kota Tangerang Selatan.
artinya variabel religiusitas mempunyai
pengaruh secara parsial terhadap keputusan wakif Kota
Tangerang Selatan.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda merupakan pengembangan dari
analisis regresi sederhana dimana terdapat lebih dari satu variabel
independen bebas (Uyanto, 2006).
Regresi adalah ketergantungan satu variabel dependen dengan satu
atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi
49
dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel
dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Muis,
2009).
Regresi berganda adalah hubungan antara satu dependen variabel
dengan lebih satu independen variabel (Supriyadi, 2014).
Persamaan regresi linear berganda yang digunakan, sebagai
berikut:
Keterangan:
Y = Variabel dependen atau terikat (Keputusan Wakif)
= Konstanta
= koefisien regresi motivasi
= koefisien regresi persepsi
= koefisien regresi sikap
= koefisien regresi religiusitas
= motivasi
= persepsi
= sikap
=religiusitas
= Standar error
Y =𝐁𝟎 + 𝐁𝟏 𝐗𝟏 + 𝐁𝟐 𝐗𝟐 + 𝐁𝟑𝐗𝟑 + 𝐁𝟒 𝐗𝟒 + 𝐞
50
E. Operasional Variabel Penelitian
Menurut Hamid (2007) operasional variabel adalah batasan dari
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, dengan maksud untuk
menghindari kemungkinan adanya makna ganda, sekaligus mendefinisikan
variabel-variabel sampai dengan kemungkinan pengukuran dan cara
pengukurannya. Dalam penelitian ini terdapat 5 (lima) variabel dimana 4
(empat) variabel independen dan 1 (satu) variabel dependen. Berikut ini
adalah variabel independen dan dependen (Supriyadi 2014):
1. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang mengalami perubahan dengan
pola teratur dan dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini
variabel terikat adalah keputusan wakif yang berada di Kota Tangerang
Selatan.
2. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang sengaja mengalami perlakuan
atau sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel
terikat). Dalam penelitian ini variabel bebas yaitu motivasi, persepsi,
sikap, dan religiusitas.
51
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Variabel Konsep Indikator Butir Pertanyaan
Motivasi
(X1)
Maslow dalam
Schiffman dan
Kanuk (2008),
kebutuhan pada
urutan yang
lebih tinggi
menjadi
kekuatan
penggerak jika
kebutuhan
yang lebih
rendah sudah
terpuaskan
yang akan
memotivasi
perilaku.
1. Kebutuhan
akan
aktualisasi
diri
2. Kebutuhan
akan
kepentingan
diri sendiri
3. Kebutuhan
sosial
4. Kebutuhan
keselamatan
dan
keamanan
5. Kebutuhan
fisiologi
1. Saya berwakaf
karena bentuk
aktualisasi diri
saya terhadap
lingkungan
sekitar.
2. Saya termotivasi
untuk berwakaf
karena bisa
mendorong rasa
percaya diri saya
di lingkungan
sosial.
3. Saya termotivasi
untuk berwakaf
karena
kepedulian saya
terhadap
lingkungan sosial
4. Saya berwakaf
karena adanya
fasilitas yang
mendukung saya
untuk berwakaf
dengan aman.
5. Saya berwakaf
karena kebutuhan
saya telah
terpenuhi.
Persepsi
(X2)
Mowen (1998),
persepsi
merupakan
tahap
pemaparan,
pemahaman,
perhatian, dan
bagaiamana
seorang
konsumen
melihat realitas
di luar dirinya
atau dunia
sekelilingnya.
1. Pengalaman
2. Pengetahuan
3. Lingkungan
1. Saya berwakaf
karena keluarga
saya ada yang
sudah pernah
berwakaf
2. Saya berwakaf
berdasarkan
pengetahuan dan
pendidikan yang
saya miliki
3. Saya berwakaf
karena ada
kerabat atau
teman di
52
lingkungan saya
yang sudah
pernah berwakaf
4. Saya berwakaf
karena
berdasarkan
pengalaman
pribadi yang saya
miliki
Sikap
(X3)
Engel (1995),
sikap
menunjukkan
apa yang
konsumen
sukai dan tidak
sukai yang
memiliki tiga
unsur, yaitu
kognitif,
afektif, dan
kognatif
1. Arah
2. Eksternitas
3. Resistensi
4. Persistensi
5. Tingkat
keyakinan
1. Saya yakin wakaf
adalah sikap yang
positif
2. Saya suka
berwakaf
3. Saya akan terus
berwakaf seiring
pendapatan yang
saya miliki
4. Saya yakin wakaf
dapat berguna
bagi diri saya
sendiri, masa
depan saya, dan
keturunan saya
5. Saya berwakaf
karena keyakinan
agama yang saya
miliki
Religiusitas
(X4)
Glock dan
Stark dalam
Jalaludin
(2004),
religiusitas
adalah
keseluruhan
dari fungsi jiwa
individu
mencakup
keyakinan,
perasaan, dan
perilaku pada
ajaran
agamanya yang
secara sadar
dikerjakan.
1. Keyakinan
2. Praktik
agama
3. Pengalaman
4. Pengetahuan
agama
5. Pengamalan
1. Saya selalu
menjalankan
ibadah yang telah
ditentukan
2. Saya berwakaf
karena ingin
memberikan
sebagian harta
yang saya miliki
kepada orang
yang
membutuhkan
3. Saya selalu
melaksanakan
perintah agama di
setiap aktivitas
yang saya jalani
4. Saya selalu
53
mengutamakan
agama dalam
mempertimbangk
an suatu hal.
5. Saya selalu
berusaha untuk
mempelajari
agama secara
mendalam
6. Saya selalu
meluangkan
waktu untuk
beribadah di sela-
sela waktu
kesibukan saya
Keputusan
(Y)
Schiffman dan
Kanuk (2008),
keputusan
adalah
pemilihan
suatu tindakan
dari dua atau
lebih pilihan
alternatif.
1. Kemantapan
pada sebuah
produk
2. Kebiasaan
dalam
membeli
produk
3. Memberikan
rekomendasi
kepada orang
lain
4. Melakukan
pembelian
ulang.
1. Saya telah
memantapkan
hati saya untuk
berwakaf
2. Saya telah
terbiasa untuk
berwakaf
3. Saya akan
merekomendasik
an wakaf kepada
orang lain
4. Saya akan
berwakaf lagi di
kemudian hari
54
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Kota Tangerang Selatan merupakan daerah yang baru resmi
memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang pada tahun 2008 dan terletak di
bagian timur Provinsi Banten. Secara administratif Kota Tangerang Selatan
terdiri dari 7 kecamatan, yaitu Serpong, Serpong Utara, Pondok Aren,
Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, dan Setu serta 45 kelurahan. Wilayah
kota Tangerang Selatan mempunyai batas administrasi di sebelah utara
berbatasan dengan Kota Tangerang dan DKI Jakarta, sebelah timur
berbatasan dengan Kota Depok dan DKI Jakarta, sebelah selatan berbatasan
dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok, dan sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Tangerang. Sarana dan prasarana umum yang dimiliki
oleh Kota Tangerang Selatan cukup banyak. Berdasarkan Dinas Pendidikan
Kota Tangerang Selatan (2014) , sarana pendidikan yang dimiliki oleh Kota
Tangerang Selatan berjumlah 413 sekolah. Lalu, fasilitas kesehatan yang
dimiliki berjumlah 17 unit rumah sakit.
Jumlah penduduk di Kota Tangerang Selatan berjumlah 1.543.209
dengan 777.713 penduduk laki-laki dan 765.496 penduduk perempuan. Hal
ini menunjukkan bahwa Tangerang Selatan didominasi oleh laki-laki.
Sedangkan, untuk kelompok usia didominasi oleh usia 30-34 tahun dengan
jumlah 150.592 jiwa. Kemudian, jumlah penduduk miskin yang berada di
kota Tangerang Selatan untuk tahun 2015 sebesar 25.890. Jumlah ini
55
meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 25.290.
Pendidikan terakhir yang dimiliki oleh masyarakat Tangerang Selatan
didominasi oleh tingkat sarjana yaitu sebesar 4.387 dengan mayoritas
perempuan sebesar 2.490 sarjana.
Lalu, jumlah angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2015 berjumlah
685.752 jiwa dengan pengangguran berjumlah 42.058 dan bukan angkatan
kerja berjumlah 474.269. Untuk jumlah angkatan kerja yang bekerja
didominasi oleh laki-laki berjumlah 450.303 dan perempuan berjumlah
425.945.
Jumlah penduduk muslim di Kota Tangerang Selatan sebesar 1.093.969
atau sebesar 89.20% dan sisanya 10.8% merupakan penduduk non-muslim.
Kemudian, jumlah masjid dan mushalla di Kota Tangerang Selatan masing-
masing sebesar 537 unit dan 933 unit dan sarana peribadatan muslim di
Kota Tangerang Selatan mendominasi dibandingkan dengan sarana
peribadatan yang dimiliki oleh non-muslim di Kota Tangerang Selatan.
Hal ini berarti bahwa mayoritas penduduk di Kota Tangerang Selatan
adalah muslim. (Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, 2016).
Sehingga, aktivitas perilaku konsumen dalam beramal yang dilakukan oleh
umat muslim di Tangerang Selatan dapat berpengaruh terhadap Kota
Tangerang Selatan.
56
B. Hasil dan Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Uji deskriptif responden digunakan untuk mendeskripsikan data
dan meringkas data yang diobservasi (Uyanto, 2006). Sehingga, dapat
memberikan gambaran mengenai karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan
yang diukur menggunakan skala nominal dan diuji dengan SPSS 20.0.
Untuk gambaran mengenai karakteristik responden wakif yang
berada di Kota Tangerang Selatan, sebagai berikut:
a) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Grafik 4.1
Usia Responden
Sumber: Data primer diolah (2017)
Pengolahan data primer ini menggunakan SPSS 20.0 dan
Microsoft Excel 2010. Dari 100 responden wakif yang berada di
Kota Tangerang Selatan, berdasarkan Grafik 4.1 menunjukkan
bahwa responden wakif yang memiliki usia 20-29 tahun berjumlah
Usia
20-29
17%
Usia
30-39
10%
Usia
40-49
32%
Usia
>50
41%
Usia
57
17 responden atau sebesar 17%, jumlah responden yang memiliki
usia 30-39 berjumlah 10 responden atau sebesar 10%, jumlah
responden yang memiliki usia 40-49 berjumlah 32 responden atau
sebesar 32%, dan jumlah responden yang memiliki usia >50
berjumlah 41 responden atau sebesar 41%. Sehingga, jumlah
responden wakif Kota Tangerang Selatan yang diteliti mayoritas
berusia >50 tahun dengan persentase sebesar 41%.
b) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Grafik 4.2
Jenis Kelamin Responden
Sumber: Data primer diolah (2017)
Pengolahan data primer ini menggunakan SPSS 20.0 dan
Microsoft Excel 2010. Dari 100 responden wakif yang berada di
Kota Tangerang Selatan, berdasarkan Grafik 4.2, menunjukkan
bahwa responden wakif yang berjenis kelamin pria berjumlah 46
responden atau sebesar 46% dan 54 responden yang berjenis
Pria
46% Wanita
54%
Jenis Kelamin
58
kelamin wanita atau sebesar 54%. Sehingga, mayoritas responden
wakif Kota Tangerang Selatan yang diteliti adalah wanita dengan
persentase sebesar 54%.
c) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Grafik 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
Sumber: Data primer diolah (2017)
Pengolahan data primer ini menggunakan SPSS 20.0 dan
Microsoft Excel 2010. Dari 100 responden wakif yang berada di
Kota Tangerang Selatan, berdasarkan Grafik 4.3 menunjukkan
bahwa responden wakif yang memiliki pendidikan terakhir SD
berjumlah 5 responden atau sebesar 5%, untuk pendidikan terakhir
SMP berjumlah 3 responden atau sebesar 3%, untuk pendidikan
terakhir SMA berjumlah 18 responden atau sebesar 18%, dan
pendidikan terakhir sarjana berjumlah 74 responden atau sebesar
74%. Sehingga, mayoritas responden wakif Kota Tangerang
SD
5%
SMP
3%
SMA
18% Sarjana
74%
Pendidikan Terakhir
59
Selatan yang diteliti memiliki pendidikan terakhir sebagai sarjana
dengan persentase sebesar 74%.
d) Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Grafik 4.4
Pekerjaan Responden
Sumber: Data primer diolah (2017)
Dari 100 responden wakif yang berada di Kota Tangerang
Selatan, berdasarkan Grafik 4.4 menunjukkan bahwa responden
wakif yang memiliki pekerjaan sebagai PNS berjumlah 21
responden atau sebesar 21%, pekerjaan sebagai karyawan swasta
berjumlah 29 responden atau sebesar 29%, pekerjaan sebagai
wirausaha berjumlah 20 responden atau sebesar 20%, dan
pekerjaan lainnya berjumlah 30 responden atau sebesar 30%.
Sehingga, mayoritas responden wakif Kota Tangerang Selatan yang
diteliti memiliki pekerjaan yang beragam, yaitu sebagai guru
honorer, notaris, ibu rumah tangga, arsitek, dan pensiun (sudah
tidak bekerja) dengan persentase sebesar 30%.
PNS
21%
Karyawan
Swasta
29% Wirausaha
20%
Lainnya
30%
Pekerjaan
60
e) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Grafik. 4.5
Pendapatan Responden
Sumber: Data primer diolah (2017)
Dari 100 responden wakif yang berada di Kota Tangerang
Selatan, berdasarkan Grafik 4.5 menunjukkan bahwa responden
wakif yang memiliki pendapatan <1 juta rupiah berjumlah 7
responden atau sebesar 7%, pendapatan sebesar 1 juta sampai 3 juta
rupiah berjumlah 19 responden atau sebesar 19%, pendapatan
sebesar 3 juta-5 juta rupiah berjumlah 35 responden atau sebesar
35%, dan pendapatan sebesar >5 juta rupiah berjumlah 39
responden atau sebesar 39%. Sehingga, mayoritas responden wakif
Kota Tangerang Selatan yang diteliti memiliki pendapatan sebesar
>5 juta dengan persentase sebesar 39%.
<1 juta
7%
1 juta -3 juta
19%
3 juta - 5
juta
35%
>5 juta
39%
Pendapatan
61
2. Uji Kualitas Data
Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dalam suatu pertanyaan,
peneliti menyebarkan 100 kuesioner yang berisi 24 pertanyaan dengan
menggunakan skala ordinal kepada wakif yang berada di Kota
Tangerang Selatan.
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk melihat sebuah instrumen dari
pertanyaan tersebut valid atau tidak. Pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan Corrected Item-Total Correlation, dimana
jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Dengan n = 100
dan tingkat signifikansi 5%, maka diperoleh r tabel sebesar 0,165.
Sehingga, setiap item dari 24 butir pertanyaan yang dihasilkan
harus berada di atas 0,165 untuk menyatakan bahwa butir
pertanyaan tersebut valid
1) Variabel Motivasi
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Motivasi
Pertanyaan Corrected Item-Total
Correlation
r tabel Keterangan
X1.1 0,538 0,165 Valid
X1.2 0,508 0,165 Valid
X1.3 0,499 0,165 Valid
X1.4 0,535 0,165 Valid
X1.5 0,402 0,165 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Berdasarkan Tabel 4.1, menunjukkan bahwa untuk semua
butir pertanyaan pada variabel motivasi memiliki r hitung lebih
62
besar dari 0,165. Dengan demikian ,untuk semua butir
pertanyaan yang terdapat di variabel motivasi adalah valid dan
dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
2) Variabel Persepsi
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Persepsi
Pertanyaan Corrected Item-Total
Correlation
r tabel Keterangan
X2.1 0,506 0,165 Valid
X2.2 0,441 0,165 Valid
X2.3 0,656 0,165 Valid
X2.4 0,581 0,165 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Berdasarkan Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa untuk semua
butir pertanyaan pada variabel persepsi memiliki r hitung lebih
besar dari 0,165. Dengan demikian, untuk semua butir
pertanyaan yang terdapat di variabel motivasi adalah valid dan
dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
3) Variabel Sikap
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Sikap
Pertanyaan Corrected Item-Total
Correlation
r tabel Keterangan
X3.1 0,480 0,165 Valid
X3.2 0,387 0,165 Valid
X3.3 0,531 0,165 Valid
X3.4 0,500 0,165 Valid
X3.5 0,497 0,165 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa untuk semua butir
pertanyaan pada variabel sikap memiliki r hitung lebih besar dari
63
0,165. Dengan demikian, untuk semua butir pertanyaan yang
terdapat di variabel motivasi adalah valid dan dapat dilanjutkan ke
tahap selanjutnya.
4) Variabel Religiusitas
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Religiusitas
Pertanyaan Corrected Item-Total
Correlation
r tabel Keterangan
X4.1 0,631 0,165 Valid
X4.2 0,540 0,165 Valid
X4.3 0,651 0,165 Valid
X4.4 0,650 0,165 Valid
X4.5 0,621 0,165 Valid
X4.6 0,507 0,165 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Berdasarkan Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa untuk semua
butir pertanyaan pada variabel religiusitas memiliki r hitung lebih
besar dari 0,165. Dengan demikian, untuk semua butir
pertanyaan yang terdapat di variabel motivasi adalah valid dan
dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
5) Variabel Keputusan
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Keputusan
Pertanyaan Corrected Item-Total
Correlation
r tabel Keterangan
Y1.1 0,500 0,165 Valid
Y1.2 0,665 0,165 Valid
Y1.3 0,576 0,165 Valid
Y1.4 0,557 0,165 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Berdasarkan Tabel 4.5, dapat dilihat bahwa untuk semua
butir pertanyaan pada variabel keputusan memiliki r hitung lebih
64
besar dari 0,165. Dengan demikian, untuk semua butir
pertanyaan yang terdapat di variabel keputusan adalah valid dan
dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
b) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur konsisten tidaknya
jawaban seseorang terhadap item pertanyaan di dalam sebuah
kuesioner (Sarjono, 2011). Penelitian ini menggunakan Software
SPSS 20.0, dengan metode Cronbach‟s Alpha. Metode Cronbach‟s
Alpha.merupakan salah satu koefisien yang paling sering digunakan.
Menurut Nunnally (1978) dalam Uyanto (2006), skala pengukuran
yang reliabel sebaiknya memiliki nilai Cronbach‟s Alpha minimal
0,70
Hasil uji reliabilitas dari variabel motivasi, persepsi, sikap,
religiusitas, dan keputusan dengan 100 responden dapat dilihat,
sebagai berikut:
1) Variabel Motivasi
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas Motivasi
Motivasi
Cronbach's Alpha
N of Items
.734 5
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2017)
Berdasarkan Tabel 4.6, menunjukkan bahwa nilai
Cronbach‟s Alpha pada variabel motivasi memiliki nilai sebesar
0,734. Dengan demikian, pertanyaan dalam kuesioner ini adalah
65
reliabel karena memiliki nilai Cronbach‟s Alpha lebih besar dari
0,70 dan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
2) Variabel Persepsi
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Persepsi
Persepsi
Cronbach's Alpha
N of Items
.749 4
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2017)
Berdasarkan Tabel 4.7, menunjukkan bahwa nilai
Cronbach‟s Alpha pada variabel persepsi memiliki nilai sebesar
0,749. Dengan demikian, pertanyaan dalam kuesioner ini adalah
reliabel karena memiliki nilai Cronbach‟s Alpha lebih besar dari
0,70 dan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
3) Variabel Sikap
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas Sikap
Sikap
Cronbach’s Alpha
N of Items
.718 5
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2017)
Berdasarkan Tabel 4.8, menunjukkan bahwa nilai
Cronbach‟s Alpha pada variabel sikap memiliki nilai sebesar
0,718. Dengan demikian, pertanyaan dalam kuesioner ini adalah
65eliable karena memiliki nilai Cronbach‟s Alpha lebih besar
dari 0,70 dan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
66
4) Variabel Religiusitas
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Religiusitas
Religiusitas
Cronbach's Alpha
N of Items
.827 6
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2017)
Berdasarkan Tabel 4.9, menunjukkan bahwa nilai
Cronbach‟s Alpha pada variabel religiusitas memiliki nilai
sebesar 0,827. Dengan demikian, pertanyaan dalam kuesioner
ini adalah reliabel karena memiliki nilai Cronbach‟s Alpha lebih
besar dari 0,70 dan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
5) Variabel Keputusan
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Keputusan
Keputusan Wakif
Cronbach's Alpha
N of Items
.772 4
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2017)
Berdasarkan Tabel 4.10, dapat dilihat bahwa nilai
Cronbach‟s Alpha pada variabel keputusan memiliki nilai
sebesar 0,772. Dengan demikian, pertanyaan dalam kuesioner
ini adalah reliabel karena memiliki nilai Cronbach‟s Alpha lebih
besar dari 0,70 dan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
67
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan uji prasyarat statistik yang harus
dipenuhi dalam menggunakan analisis regresi linier. Uji asumsi klasik
terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
dan uji autokorelasi.
a) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan prasyarat dalam prosedur statisrika
inferential. Ada beberapa cara untuk melihat asumsi normalitas,
yaitu dengan Shapiro-Wilk atau dengan Kolmogorov-Smirnov. Jika,
nilai uji Kolomogorov Smirnov>0,05 maka menunjukkan data
terdistribusi normal.
Gambar 4.1
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2017)
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa grafik
Normal P-Plot yang terdistribusi normal karena pola distribusi
68
dengan titik-titik menyebar berhimpit di sekitar diagonal dan tidak
tersebar terlalu jauh dari garis diagonal sehingga kedua hal ini
menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal. Sehingga,
data responden wakif yang ada di dalam penelitian ini terdistribusi
normal dan dapat digunakan atau diteruskan dalam model regresi.
Tabel 4.11
Hasil Uji Tests of Normality Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Unstandardized Residual
.080 100 .116 .982 100 .197
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2017)
Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan SPSS 20.0, selain
dengan melihat grafik Normal P-Plot, alat analisis normalitas
lainnya adalah dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
dengan asumsi jika nilai sig. Kolmogorov-Smirnov>0,05 maka data
terdistribusi normal.
Berdasarkan Tabel 4.11, menunjukkan bahwa nilai
signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,116 lebih besar dari
0,05. Sehingga data dalam penelitian ini terdistribusi dengan
normal.
b) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan, untuk mengetahui apakah
hubungan di antara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi
69
atau tidak (Sarjono: 2010). Jika nilai VIF <10 maka tidak terjadi
gejala multikolinearitas di antara variabel bebas.
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2017)
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, menunjukkan bahwa nilai VIF
dari variabel motivasi sebesar 1,699, nilai VIF dari variabel
persepsi sebesar 1,399, nilai VIF dari variabel sikap sebesar 1,413,
dan nilai VIF dari variabel religiusitas sebesar 1,351.
Nilai VIF yang didapat semua variabel menunjukkan nilai VIF
kurang dari angka 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas di
antara variabel bebas dan asumsi terpenuhi dalam penelitian ini.
c) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residu satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
adalah yang homokedastisitas. Uji heteroskedastisitas menunjukkan
bahwa varians-varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan
observasi.
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Motivasi .588 1.699
Persepsi .715 1.399
Sikap .708 1.413
Religiusitas .740 1.351
70
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji scatterplot dimana
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu
Y dan tidak membuat pola yang jelas. Sehingga, jika terlihat pola
yang jelas yang dihasilkan oleh titik-titik tersebut maka terjadi
heteroskedastisitas antar variabel.
Gambar 4.2
Scatterplot
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2017)
Berdasarkan Gambar 4.2 pada Scatterplot di atas,
menunjukkan bahwa data atau titik-titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk pola. Kemudian, titik-titik juga tersebar di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga, tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas.
71
4. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R²)
Uji koefisien determinasi (Adjusted R²), mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependennya yang dilihat melalui R Square. Nilai R Adjusted
Square yang mendekati 1 (satu), berarti kemampuan variabel-
variabel memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel independen.
Tabel 4.13
Hasil Uji Adjusted R Square
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2017)
Berdasarkan Tabel 4.13, didapat bahwa nilai R Square sebesar
0,469 atau 46,9%. Hal ini berarti bahwa 46,9% perilaku responden
wakif Kota Tangerang Selatan dapat dipengaruhi dan diterangkan
oleh variabel independen berupa variabel motivasi, variabel
persepsi, variabel sikap, dan variabel religiusitas. Sedangkan
sisanya, sebesar 53,1% (100%-46,9%) perilaku wakif dapat
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dan disertakan
dalam penelitian ini.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .701a .491 .469 2.039942
a. Predictors: (Constant), Religiusitas, Persepsi, Sikap, Motivasi b. Dependent Variable: Keputusan
72
b. Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen (keputusan wakif) atau bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama (simultan) terhadap variabel dependen.
Tabel 4.14
Hasil Uji Statistik F (Uji Signifikansi Secara Simultan)
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2017)
Berdasarkan Tabel 4.14, dapat dilihat bahwa variabel
motivasi, persepsi, sikap, dan religiusitas mempunyai nilai
signifikansi sebesar 22,894 dengan nilai P-Value 0,000
lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 5% atau
0,05. Hal ini berarti bahwa ditolak secara sangat
signifikan dan semua koefisien regresi tidak semuanya bernilai nol.
Sehingga variabel independen (motivasi, persepsi, sikap, dan
religiusitas mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel
dependen (keputusan wakif Kota Tangerang Selatan). Maka, model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan wakif yang
berada di Kota Tangerang Selatan.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 381.086 4 95.271 22.894 .000b
Residual 395.330 95 4.161
Total 776.415 99 a. Dependent Variable: Keputusan b. Predictors: (Constant), Religiusitas, Persepsi, Sikap, Motivasi
73
c. Uji Statistik t (Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel motivasi, persepsi, sikap, dan
religiusitas (independen). Ketentuan untuk uji statistik parsial
adalah jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka menolak
dan menerima . Sedangkan, jika nilai probabilitas lebih besar
dari 0,05 maka menerima menolak .
Tabel 4.15
Hasil Uji Statistik t (Uji Signifikansi Secara Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.691 1.438 -.480 .632
Motivasi .182 .084 .206 2.156 .034
Persepsi .177 .087 .176 2.037 .044
Sikap .320 .085 .327 3.757 .000
Religiusitas .169 .064 .225 2.648 .009
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2017)
Berdasarkan hasil uji statistik t (secara parsial) yang berada
pada Tabel 4.15, untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel motivasi, persepsi, sikap dan religiusitas (variabel
independen) secara parsial dapat dijelaskan, sebagai berikut:
1) Pengaruh Variabel Motivasi (X1) Terhadap Keputusan Wakif
(Y)
Berdasarkan pada Tabel 4.15, variabel motivasi memiliki nilai
t sebesar 2,156 dan nilai P-Value sebesar 0,034 lebih kecil dari
74
taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti bahwa uji hipotesis
menerima menolak Sehingga, secara
parsial variabel motivasi yaitu berpengaruh signifikan terhadap
variabel keputusan wakif yang berada di Kota Tangerang
Selatan.
2) Pengaruh Variabel Persepsi (X2) Terhadap Keputusan Wakif
(Y)
Berdasarkan pada Tabel 4.15, variabel persepsi memiliki nilai
t sebesar 2,037 dan nilai P-Value sebesar 0,044 lebih kecil dari
taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti bahwa uji hipotesis
menolak . Sehingga, secara parsial
variabel persepsi berpengaruh signifikan terhadap variabel
keputusan wakif yang berada di Kota Tangerang Selatan.
3) Pengaruh Variabel Sikap (X3) Terhadap Keputusan Wakif (Y)
Berdasarkan pada Tabel 4.15, variabel sikap memiliki nilai t
sebesar 3,757 dan nilai P-Value sebesar 0,000 lebih kecil dari
taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti bahwa uji hipotesis
menolak Sehingga. secara parsial
variabel sikap berpengaruh signifikan terhadap variabel
keputusan wakif yang berada di Kota Tangerang Selatan.
75
4) Pengaruh Variabel Religiusitas (X4) Terhadap Keputusan
Wakif (Y)
Berdasarkan pada Tabel 4.15, variabel religiusitas memiliki
nilai t sebesar 2,648 dan nilai P-Value sebesar 0,009 lebih kecil
dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti bahwa uji hipotesis
menerima menolak . Sehingga secara
parsial, variabel religiusitas berpengaruh signifikan terhadap
variabel keputusan wakif yang berada di Kota Tangerang
Selatan.
5. Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda merupakan pengembangan dari
analisis regresi sederhana dimana terdapat lebih dari satu variabel
independen x. Analisis regresi berganda digunakan untuk melihat
pengaruh sejumlah variabel independen terhadap variabel dependen y
atau juga unntuk memprediksi nilai suatu variabel dependen y
berdasarkan nilai variabel-variabel independen.
Tabel 4.16
Hasil Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.691 1.438 -.480 .632
Motivasi .182 .084 .206 2.156 .034
Persepsi .177 .087 .176 2.037 .044
Sikap .320 .085 .327 3.757 .000
Religiusitas .169 .064 .225 2.648 .009
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 (2017)
76
Berdasarkan Tabel 4.16, dapat diperoleh persamaan regresi linear
berganda dari Tabel Coefficients sebagai berikut:
+ + + 0,320 +
Keterangan:
Y = Keputusan Wakif
= Motivasi
2 = Persepsi
= Sikap
= Religiusitas
Adapun interpretasi statistik pada model persamaan regresi di atas,
sebagai berikut:
a) Berdasarkan pada persamaan regresi di atas, nilai konstanta yang
diperoleh adalah sebesar -0,691 menyatakan jika nilai variabel
motivasi, persepsi, sikap, dan religiusitas dapat diartikan dengan
rata-rata kontribusi variabel lain di luar model memberikan dampak
negatif terhadap keputusan wakif.
b) Pengaruh Motivasi terhadap Keputusan Wakif
Pada persamaan regresi di atas, variabel motivasi memperoleh
nilai sebesar 0,182, menyatakan bahwa jika setiap kenaikan variabel
motivasi sebesar 1% maka akan menyebabkan meningkatnya
keputusan wakif yang berada di Kota Tangerang Selatan sebesar
0,182% dengan variabel lain dianggap tetap atau konstan.
77
Berdasarkan Tabel 4.16, variabel motivasi mendapat nilai
signifikan 0,034 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti menerima .
Sehingga, variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan wakif yang berada di Kota Tangerang Selatan. Hasil
penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Kurniawati dan Sukma (2015), Kamaruddin dkk (2015), Rizkia dan
Shabri (2014) yang menyatakan bahwa motivasi seseorang
berpengaruh signifikan terhadap keputusan muzakki.
c) Pengaruh Persepsi terhadap Keputusan Wakif
Pada persamaan regresi di atas, variabel persepsi memperoleh
nilai sebesar 0,177, menyatakan bahwa jika setiap kenaikan variabel
motivasi sebesar 1% maka akan menyebabkan meningkatnya
keputusan wakif yang berada di Kota Tangerang Selatan sebesar
0,177% dengan variabel lain dianggap tetap atau konstan.
Berdasarkan Tabel 4.16, variabel persepsi mendapat nilai
signifikan 0,044 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti menerima .
Sehingga, variabel persepsi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan wakif yang berada di Kota Tangerang Selatan. Hasil
penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Rizkia dkk (2014) yang menyimpulkan bahwa pemahaman atau
persepsi dari para muzakki berpengaruh signifikan terhadap zakat.
Tetapi, harus ditingkatkan lagi mengenai pemahaman tentan zakat
emas, peternakan, dll.
78
d) Pengaruh Sikap terhadap Keputusan Wakif
Pada persamaan regresi di atas, variabel sikap memperoleh nilai
sebesar 0,320, menyatakan bahwa jika setiap kenaikan variabel sikap
sebesar 1% maka akan menyebabkan meningkatnya keputusan wakif
yang berada di Kota Tangerang Selatan sebesar 0,320% dengan
variabel lain dianggap tetap atau konstan.
Berdasarkan Tabel 4.16, variabel sikap mendapat nilai
signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti menerima .
Sehingga, variabel sikap berpengaruh signifikan terhadap keputusan
wakif yang berada di Kota Tangerang Selatan. Hasil penelitian ini
juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Aji (2014) yang
menyatakan bahwa hasil dari variabel sikap berpengaruh signifikan
terhadap keputusan muzakki.
Sehingga, variabel sikap menjadi perhatian bagi setiap lembaga
zakat untuk terus menerus mengedukasi setiap masyarakat
khususnya muzakki. Edukasi tersebut dapat menumbuhkan sikap
positif masyarakat dalam membayar zakat.
e) Pengaruh Religiusitas terhadap Keputusan Wakif
Pada persamaan regresi di atas, variabel religiusitas memperoleh
nilai sebesar 0,169, menyatakan bahwa jika setiap kenaikan variabel
religiusitas sebesar 1% maka akan menyebabkan meningkatnya
keputusan wakif yang berada di Kota Tangerang Selatan sebesar
0,169% dengan variabel lain dianggap tetap atau konstan.
79
Berdasarkan Tabel 4.16, variabel religiusitas mendapat nilai
signifikan 0,009 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti menerima .
Sehingga, variabel religiusitas berpengaruh signifikan terhadap
keputusan wakif yang berada di Kota Tangerang Selatan. Hasil
penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Satrio dan Siswantoro (2016), Maulida (2013) yang menyatakan
bahwa variabel religiusitas berpengaruh signifikan terhadap
keputusan muzakki maupun untuk keputusan beramal.
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari yang telah dilakukan
terhadap survey motivasi, persepsi, sikap, religiusitas wakif di Kota
Tangerang Selatan menunjukkan hasil penelitian yang telah diuji dan
dijelaskan pada bab sebelumnya dengan melakukan pengujian hipotesis
menggunakan analisis regresi linear berganda, maka dapat ditarik
kesimpulan, sebagai berikut:
1. Karakteristik wakif yang berada di kota Tangerang Selatan rata-rata
berusia lebih dari 50 tahun dengan mayoritas wanita dan pendidikan
terakhir yang dimiliki adalah sebagai sarjana. Pekerjaan yang dimiliki
wakif saat ini sangat beragam, seperti guru honorer, ibu rumah tangga,
pensiunan, notaris, arsitek dan sebagainya. Lalu, pendapatan wakif yang
mendominasi saat ini lebih dari Rp 5.000.000,-.
2. Variabel motivasi, persepsi, sikap, dan religiusitas secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap keputusan wakif sehingga mampu
menjelaskan variabel dependen sebesar 46,9% dan sisanya 53,1%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
Kemudian, secara parsial variabel motivasi, persepsi, sikap, dan
religiusitas juga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
wakif.
81
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis
mencoba menyampaikan saran yang diharapkan dapat membantu dan
bermanfaat, diantaranya:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel yang
berbeda karena dari hasil yang didapat masih ada variabel yang dapat
mempengaruhi keputusan wakif. Serta, diharapkan dapat meneliti
dengan sampel yang lebih besar lagi untuk dapat lebih mewakili
populasi tersebut.
2. Bagi lembaga wakaf, penelitian ini diharapkan dapat membantu atau
sebagai acuan untuk strategi dalam menarik wakif-wakif yang baru.
Sehingga, variabel motivasi, sikap persepsi, religiusitas dapat
digunakan sebagai strategi dalam pemasaran. Kemudian, edukasi
tentang wakaf terhadap masyarakat juga perlu dilakukan sebagai salah-
satu cara untuk memberikan pemahaman bahwa wakaf sangat
bermanfaat bagi kehidupan di masyarakat.
82
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Hastomo. “Intensi Muzakki Membayar Zakat Pendekatan Teori Planned
Behaviour Modifikasi (Studi Terhadap Pegawai Kementerian Agama
Pusat)”, Vol. 7 No. 3, Jurnal Bimas Islam, 2014
Amin, Hanudin dkk. "Theory of Islamic Consumer Behaviour", Vol. 5 Iss 2,
Journal of Islamic Marketing, 2014
Ancok, Djamaludin dan Fuat Nashori Suroso. “Psikologi Islam: Solusi Islam Atas
Problem-problem Psikologi”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2015
Azizah, Nur. “Perilaku Moral dan Religiusitas Siswa Berlatar Belakang
Pendidikan Umum dan Agama”, Volume 33, No. 2, Jurnal Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, 2006
Bank Indonesia, “Wakaf: Pengaturan dan Tata Kelola Yang Efektif”, Bank
Indonesia, Jakarta, 2016
Djamil, Fathurrahman. “Standarisasi dan Profesionalisme Nazhir di Indonesia”,
Vol IV No. 4, Al-Awqaf, Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam, Jakarta, 2012
Djalaluddin, Ahmad. “Legitimasi Fiqih Bagi Optimalisasi dan Pendayagunaan
Wakaf”, Vol 3 No. 1, Iqtishaduna, 2011
Fauzia, Ika Yunia dan Abdul Kadir Riyadi. “Prinsip Dasar Ekonomi Islam:
Perspektif Maqasid al-Syariah’, Prenadamedia Group, Jakarta, 2014
Gutsche, Andrew Davies Sabrina. “Consumer Motivations for Mainstream
“Ethical” Consumption", Vol. 50 I, Journal of Marketing, European, 2016
Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi”, FEIS, Jakarta, 2007
Hasan, Ali. “Marketing Bank Syariah”, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010
83
Hasan, Nurul Ichsan. “Perbankan Syariah: Sebuah Pengantar”, Referensi (GP
Press Group), Jakarta, 2014
Hasan, Tholhah. “Pemberdayaan Nazhir”, Al-Awqaf, Jurnal Wakaf dan Ekonomi
Islam. Vol IV No. 4, Jakarta, 2012
Hussein, Mariam Mourad dkk. "Effects of Religiosity on Consumer Attitudes
Toward Islamic Banking in Egypt", International Journal of Bank
Marketing, 2015
Ichsan, Nurul. “Peluang dan Tantangan Inovasi Produk Asuransi Umum
Syariah”, Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 7 No. 2, 2016
Kamaruddin, Andi Martina dkk. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Berzakat Profesi dan Loyalitas Muzakki Terhadap LAZ Rumah Zakat Kota
Samarinda”, Volume 12 No. 2, Jurnal Eksekutif, 2015
Kementerian Agama, “Penggunaan Tanah Wakaf”, artikel diakses tanggal 28 mei
2017, dari http://siwak.kemenag.go.id/index.php
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. “Manajemen Pemasaran”, PT Indeks,
Indonesia, 2009
Kurniawati, N. dan A. Sukma. “Preferensi Masyarakat Kabupaten Sukabumi
dalam Mengambil Keputusan Membayar Zakat”, Vol 1 No. 2, Jurnal
Syarikah, 2015
Lind, Douglas A et al. “Teknik-Teknik Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi
Menggunakan Kelompok Data Global Edisi 13”, Salemba Empat, Jakarta,
2007
84
Makmun, Syukron dan Ririn Tri Ratnasari. “Faktor Nasabah Memilih BMT
Mandiri Sejahtera Gresik”, Vol 2 No.8, JESST, 2015
Mannan, Abdul. “Teori dan Praktek Ekonomi Islam”, PT Verisia Yogya Grafika,
Yogyakarta, 1995
Maulida, Sri. “Pengaruh Religiusitas Terhadap Perilaku Beramal (Charitable
Behavior) Masyarakat Kota Yogyakarta”, Vol 3, No.1, Jurnal Ekonomi
Syariah, Indonesia, 2013
Muis, Moh. Sidiq Priadana Saludin. “Metodologi Penelitian Ekonomi dan
Bisnis”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009
Mufraini, M. Arief. “Metodologi Penelitian Bidang Studi Ekonomi Islam”, UIN
Jakarta Press, Jakarta, 2013
Nasution, Mustafa Edwin. “Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam”, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta, 2007
Nizar, Ahmad. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Wakif Tentang
Wakaf Uang”, Vol. 4, No. 1, Esensi Jurnal Bisnis dan Manajemen, 2014
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta dan Bank Indonesia, “Ekonomi Islam”, PT Rajagrafindo
Persada, Jakarta, 2008
Ringim, Kabiru Jinjiri, "Perception of Nigerian Muslim Account Holders in
Conventional Banks Toward Islamic Banking Products", Vol. 7 Iss 3,
International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and
Management, 2014
85
Rizkia, Rina dkk., “Pengaruh Faktor Budaya, Motivasi, Regulasi dan
Pemahaman Tentang Zakat Terhadap Keputusan Muzakki Untuk Membayar
Zakat (Studi Para Muzakki di Kota Sabang)”, Vol 7 No. 1, Jurnal Telaah &
Riset Akutansi, 2014
Saad, Ram Al Jaffri dan Roszaini Haniffa. "Determinants of Zakah (Islamic Tax)
Compliance Behavior", Vol. 5 Iss 2, Journal of Islamic Accounting and
Business Research, 2014
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. “Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis
Disertasi Himpunan Jurnal Penelitian”, CV Andi Offset, Yogyakarta, 2013
Sarwono, Jonathan. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2006
Satrio, Eka dan dodik siswantoro. “Analisis Faktor Pendapatan, Kepercayaan,
dan Religiusitas dalam Mempengaruhi Minat Muzakki Untuk Membayar
Zakat Penghasilan Melalui Lembaga Amil Zakat”, Simposium Nasional
Akuntansi XIX, Lampung, 2016
Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk, “Perilaku Konsumen”, PT Macana Jaya
Cemerlang, Klaten, 2008
Supriyadi, Edy. “SPSS + Amos”, In Media, Bogor, 2014
Suryani, Tatik. “Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran”, Graha
Ilmu, Yogyakarta, 2008
Sutami. “Perkembangan Wakaf di Indonesia”, Al-Awqaf, Jurnal Wakaf dan
Ekonomi Islam. Vol V, No. 2, Jakarta, 2012
86
Suwito, Arfian. “Pengaruh Sikap Terhadap Merek dan Sikap Iklan pada Minat
Beli Konsumen”, Skripsi Universitas Muhammadiah Surakarta, 2007
Tangerang Selatan. “Kota Tangerang Selatan Dalam Angka Tahun 2016”
dokumen terpublikasi di: https://tangselkota.bps.go.id
Teah, Min dkk., “Moderating Role of Religious Beliefs on Attitudes Towards
Charities and Motivation to Donate", Vol. 26 Iss 5, Asia Pacific Journal of
Marketing and Logistics, 2014
Thayyeb, Yuli Yasin. “Pengelolaan Wakaf di Mesir”, Al-Awqaf, Jurnal Wakaf
dan Ekonomi Islam. Vol V, No. 2, Jakarta 2012
Usman, Hardius, dkk. "The Role of Religious Norms, Trust, Importance of
Attributes, and Information Sources in The Relationship Between Religiosity
and Selection of The Islamic Bank", Vol. 8 Issue: 2, Journal of Islamic
Marketing, 2017
Uyanto, Stanislius S. “Pedoman Analisis Data Dengan SPSS”, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2006
Worthington, Alsadek Gait Andrew. "Attitudes of Libyan Retail Consumers
Toward Islamic Methods of Finance", Vol. 8 Iss 4, International Journal of
Islamic and Middle Eastern Finance and Management, 2015
87
LAMPIRAN-LAMPIRAN
88
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
SURVEY MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS WAKIF
KOTA TANGERANG SELATAN
I. Profil Responden
1. Nama : …………………………………………
2. Alamat :…………………………………………
3. Umur : 1. 20-29 tahun 2. 30-39 tahun
3. 40-49 tahun 4. >50 tahun
4. Jenis Kelamin : 1. Pria 2. Wanita
5. Pendidikan terakhir: 1. SD 2. SMP
3. SMA 4. Sarjana
6. Pekerjaan : 1. PNS 2. Karyawan Swasta
3. Wirausaha 4. Lainnya…………
7. Pendapatan : 1. <1 juta 2. 1.000.000 - 3.000.000
3. 3.000.000 – 5.000.000 4. > 5 juta
II. Isilah kuesioner ini dengan menandai (X) atau ceklis (V) pada
salah satu jawaban yang anda pilih di kolom yang telah tersedia
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
89
Kuesioner
A. Motivasi (X1)
No. Butir Kuesioner SS S N TS STS
1. Saya berwakaf karena bentuk aktualisasi diri
saya terhadap lingkungan sekitar.
2. Saya termotivasi untuk berwakaf karena bisa
mendorong rasa percaya diri saya di
lingkungan sosial.
3. Saya termotivasi untuk berwakaf karena
kepeduliaan saya terhadap lingkungan sosial
4. Saya berwakaf karena adanya fasilitas yang
mendukung saya untuk berwakaf dengan aman
5. Saya berwakaf karena kebutuhan saya telah
terpenuhi.
B. Persepsi (X2)
N
o.
Butir Kuesioner SS S N TS STS
1. Saya berwakaf karena keluarga saya ada yang sudah
pernah berwakaf
2. Saya berwakaf berdasarkan pengetahuan dan
pendidikan yang saya miliki
3. Saya berwakaf karena ada kerabat atau teman di
lingkungan saya yang sudah pernah berwakaf
4. Saya berwakaf karena berdasarkan pengalaman
pribadi yang saya miliki
C. Sikap (X3)
No. Butir Kuesioner SS S N TS STS
1. Saya yakin wakaf adalah sikap yang positif
2. Saya suka berwakaf
3. Saya akan terus berwakaf seiring pendapatan
yang saya miliki
4. Saya yakin wakaf dapat berguna bagi diri saya
sendiri, masa depan saya, dan keturunan saya
5. Saya berwakaf karena keyakinan agama yang
saya miliki
90
D. Religiusitas (X4)
No. Butir Kuesioner SS S N TS STS
1. Saya selalu menjalankan ibadah yang telah
ditentukan
2. Saya berwakaf karena ingin memberikan
sebagian harta yang saya miliki kepada orang
yang membutuhkan
3. Saya selalu melaksanakan perintah agama di
setiap aktivitas yang saya jalani
4. Saya selalu mengutamakan agama dalam
mempertimbangkan suatu hal.
5. Saya selalu berusaha untuk mempelajari agama
secara mendalam
6. Saya selalu meluangkan waktu untuk beribadah
di sela-sela waktu kesibukan saya
E. Keputusan dalam berwakaf (Y)
No. Butir Kuesioner SS S N TS STS
1. Saya telah memantapkan hati saya untuk
berwakaf
2. Saya telah terbiasa untuk berwakaf
3. Saya akan merekomendasikan wakaf kepada
orang lain
4. Saya akan melakukan wakaf dikemudian hari
91
Lampiran 2: Tabulasi Data Responden
No. M1 M2 M3 M4 M5 P1 P2 P3 P4 S1 S2 S3 S4 S5
1 4 3 4 3 3 3 4 3 4 5 5 5 5 5
2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 4 5 5 3 3 3 3 3 5 5 5 4 5
5 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4
6 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
7 5 4 5 5 4 5 4 3 4 5 5 5 5 5
8 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5
9 5 3 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5
10 4 5 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5
13 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5
14 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5
15 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5
16 4 3 4 3 4 3 4 3 3 5 3 3 4 5
17 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5
18 2 2 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5
19 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5
20 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4
21 2 2 4 5 5 3 4 3 4 5 5 5 5 5
22 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 5
23 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
24 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
25 3 4 4 5 5 2 4 2 4 5 4 4 5 5
26 5 5 5 4 4 2 4 4 4 5 5 4 5 5
27 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5
28 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5
29 2 2 4 4 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4
30 5 5 5 5 5 4 5 2 4 5 5 5 4 5
31 4 3 4 4 2 2 5 2 4 5 4 4 5 5
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
33 4 4 3 3 3 2 4 3 4 5 4 3 4 5
34 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4
35 5 4 4 4 3 3 4 3 4 5 5 5 5 5
36 2 3 5 4 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5
37 5 4 5 4 5 2 4 4 5 4 5 4 5 5
38 5 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5
92
39 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5
40 4 5 4 3 3 5 5 5 4 5 5 4 4 4
41 5 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 4
42 4 5 4 4 5 3 4 5 4 5 4 5 5 5
43 3 3 4 4 5 2 4 3 3 4 3 4 4 5
44 5 4 4 4 5 2 5 4 4 5 2 5 4 4
45 4 5 4 3 3 5 5 5 4 5 5 4 4 4
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5
47 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5
48 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5
49 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5
50 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5
51 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4
52 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5
53 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5
54 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5
55 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5
56 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5
57 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 5 5
58 4 3 3 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5
59 3 4 4 4 3 3 4 3 4 5 4 4 5 5
60 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 5 4 4 4
61 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4
62 5 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 5 5
63 4 4 4 4 5 3 3 2 3 5 4 4 5 5
64 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5
65 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5
66 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5
67 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4
68 4 3 4 2 2 2 4 2 4 5 4 3 5 5
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5
70 3 3 3 3 3 3 5 2 3 4 5 3 3 3
71 5 2 5 5 2 3 5 5 5 4 4 5 5 5
72 5 4 4 4 4 3 5 2 3 5 5 5 4 4
73 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4
74 4 3 5 5 5 3 3 2 3 5 5 5 5 5
75 2 3 5 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 2
76 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5
77 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3
78 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5
79 5 4 4 4 5 2 5 4 4 5 2 5 4 4
93
80 4 3 4 4 4 3 3 3 3 5 4 3 4 4
81 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
82 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
83 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
84 3 2 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5
85 4 2 4 3 4 2 4 2 3 5 5 5 5 5
86 5 3 4 4 3 2 4 2 3 5 4 4 5 5
87 4 3 3 4 3 5 4 2 2 5 4 3 5 4
88 4 3 3 4 3 4 3 2 2 5 4 3 4 3
89 4 3 3 4 3 2 4 2 2 5 4 3 5 5
90 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
91 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4
92 4 4 4 4 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5
93 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5
94 5 5 5 5 2 2 3 2 3 5 5 5 5 5
95 2 2 4 3 4 3 2 2 4 5 5 4 3 5
96 3 3 4 3 4 3 2 2 4 5 5 4 3 5
97 5 4 5 5 2 2 3 2 3 5 5 4 5 4
98 4 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4 4 5 5
99 4 3 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4
100 3 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 5
No. R1 R2 R3 R4 R5 R6 K1 K2 K3 K4
1 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3
4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3
5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4
8 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
9 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4
10 5 3 5 5 5 4 3 3 3 3
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
16 5 4 5 5 4 4 4 3 3 5
17 3 5 3 4 3 4 4 3 4 4
94
18 4 5 4 4 4 5 4 3 4 2
19 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5
20 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
21 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
22 4 5 4 4 4 4 4 2 3 4
23 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
24 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4
25 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4
26 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4
27 5 5 3 5 5 4 3 3 3 4
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
29 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
30 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4
31 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4
32 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
33 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5
34 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
35 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4
36 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5
37 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4
38 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4
39 5 5 4 5 5 4 4 3 4 4
40 4 4 4 4 5 3 4 3 3 3
41 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5
42 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5
43 5 4 5 5 4 4 3 3 4 3
44 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4
45 4 4 4 4 5 3 4 3 3 3
46 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4
47 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5
48 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5
49 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5
50 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5
51 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4
52 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5
53 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5
54 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4
55 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
56 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5
57 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5
58 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5
95
59 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4
60 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4
61 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4
62 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5
63 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4
64 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
65 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4
66 4 4 4 3 3 5 3 5 4 5
67 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
68 3 4 3 4 4 4 4 3 4 5
69 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4
70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
71 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5
72 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4
73 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4
74 5 5 4 5 5 4 5 4 3 5
75 5 5 4 4 5 5 3 3 3 2
76 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4
77 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
78 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4
79 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4
80 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4
81 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
82 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4
83 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
84 4 5 3 4 4 3 5 5 3 2
85 4 4 4 4 4 4 5 4 3 2
86 3 4 4 4 4 4 5 4 3 2
87 2 5 3 4 4 4 3 3 3 3
88 4 5 3 4 4 4 4 3 3 3
89 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4
90 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
91 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
92 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
93 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
94 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
95 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3
96 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3
97 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4
98 4 5 5 5 5 5 3 3 4 4
96
99 5 5 4 4 5 4 4 3 2 4
100 4 5 5 5 5 5 4 3 2 4
Lampiran 3: Hasil Uji Kualitas Data
Lampiran 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.734 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
M1 12.32333 6.644 .538 .672 M2 12.48678 6.681 .508 .684 M3 12.32352 6.979 .499 .687 M4 11.57624 6.725 .535 .673 M5 12.25613 7.161 .402 .724
Lampiran 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Persepsi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
97
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.749 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P1 9.00355 4.830 .506 .713 P2 8.13738 5.209 .441 .746 P3 9.12998 4.359 .656 .626 P4 8.40351 4.664 .581 .670
Lampiran 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Sikap
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.718 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
S1 13.66893 5.913 .480 .671 S2 13.91365 5.759 .387 .708 S3 13.66924 5.200 .531 .647 S4 14.41658 5.465 .500 .661 S5 13.66940 5.689 .497 .663
98
Lampiran 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Religiusitas
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.827 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
R1 14.87511 9.852 .611 .797 R2 15.38615 10.464 .540 .811 R3 15.78578 9.564 .651 .788 R4 15.47783 9.679 .650 .788 R5 15.62257 9.875 .621 .795 R6 15.55551 10.306 .507 .818
Lampiran 3.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.772 4
99
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
K1 10.14813 5.063 .500 .754 K2 9.15050 4.439 .665 .667 K3 9.39470 4.694 .576 .716 K4 9.75314 4.794 .557 .726
Lampiran 4 : Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Keputusan 12.81575 2.800460 100
Motivasi 15.24179 3.165347 100
Persepsi 11.55775 2.796173 100
Sikap 17.33474 2.860629 100
Religiusitas 18.54071 3.723292 100
Correlations
Keputusan Motivasi Persepsi Sikap Religiusitas
Pearson Correlation
Keputusan 1.000 .543 .441 .574 .504
Motivasi .543 1.000 .530 .457 .418
Persepsi .441 .530 1.000 .296 .260
Sikap .574 .457 .296 1.000 .449
Religiusitas .504 .418 .260 .449 1.000
Sig. (1-tailed)
Keputusan . .000 .000 .000 .000
Motivasi .000 . .000 .000 .000
Persepsi .000 .000 . .001 .004
Sikap .000 .000 .001 . .000
Religiusitas .000 .000 .004 .000 .
N
Keputusan 100 100 100 100 100
Motivasi 100 100 100 100 100
Persepsi 100 100 100 100 100
Sikap 100 100 100 100 100
Religiusitas 100 100 100 100 100
100
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .701a .491 .469 2.039942 1.449
a. Predictors: (Constant), Religiusitas, Persepsi, Sikap, Motivasi
b. Dependent Variable: Keputusan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 381.086 4 95.271 22.894 .000b
Residual 395.330 95 4.161
Total 776.415 99
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Religiusitas, Persepsi, Sikap, Motivasi
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Correlations Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Zero-
order
Partial Part Tolerance VIF
1
(Constant) -.691 1.438
-.480 .632
Motivasi .182 .084 .206 2.156 .034 .543 .216 .158 .588 1.699
Persepsi .177 .087 .176 2.037 .044 .441 .205 .149 .715 1.399
Sikap .320 .085 .327 3.757 .000 .574 .360 .275 .708 1.413
Religiusitas .169 .064 .225 2.648 .009 .504 .262 .194 .740 1.351
a. Dependent Variable: Keputusan
101
102
Lampiran 5: Uji Multikolinearitas
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition
Index
Variance Proportions
(Constant) Motivasi Persepsi Sikap Religiusitas
1
1 4.909 1.000 .00 .00 .00 .00 .00
2 .039 11.249 .03 .02 .64 .04 .15
3 .020 15.568 .35 .16 .00 .12 .54
4 .019 15.957 .01 .74 .32 .03 .31
5 .013 19.631 .62 .08 .04 .81 .00
a. Dependent Variable: Keputusan
103
Lampiran 6: Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1.99830648
Most Extreme Differences
Absolute .080
Positive .062
Negative -.080
Kolmogorov-Smirnov Z .799
Asymp. Sig. (2-tailed) .545
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.