Survei Perusahaan Kewirausahaan

17
LAPORAN HASIL SURVEI PERUSAHAAN ACUAN PRODUK AGRIBISNIS (Usaha Kecil Almira-Jl. Sumbersari Gang III ) (Sebagai Tugas Terstruktur Praktikum Mata Kuliah Rancangan Kewirausahaan) Disusun Oleh : Kelompok 5 Intan Fauziah 125040100111001 Indri Julianthi Sirait 125040100111224 Fandy Febrian D 125040101111217 Lita Septiyani 125040100111103 Anandita Widya P 125040101111168 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Transcript of Survei Perusahaan Kewirausahaan

Page 1: Survei Perusahaan Kewirausahaan

LAPORAN HASIL SURVEI PERUSAHAAN ACUAN PRODUK AGRIBISNIS

(Usaha Kecil Almira-Jl. Sumbersari Gang III )(Sebagai Tugas Terstruktur Praktikum Mata Kuliah Rancangan Kewirausahaan)

Disusun Oleh :Kelompok 5

Intan Fauziah 125040100111001Indri Julianthi Sirait 125040100111224Fandy Febrian D 125040101111217Lita Septiyani 125040100111103Anandita Widya P 125040101111168

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2014

Page 2: Survei Perusahaan Kewirausahaan

PROFIL PERUSAHAAN ACUAN

1.1 Profil Perusahaan

Usaha kecil Almira merupakan bisnis yang bergerak di bidang makanan

ringan dan kue. Semakin berkembangnya para konsumen makanan,

disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan banyaknya

permintaan akan inovasi makanan.  Pada kesempatan tersebut, Ibu Zahruni

Ulfah sebagai pemilik usaha kecil Almira memberikan kemudahan bagi

masyarakat sekitar untuk menikmati produk makanan ringannya.

Usaha kecil Almira berbentuk usaha Perseorangan. Struktur organisasinya

belum berpola, tidak ada pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan

tegas. Suatu perusahaan hanya diolah oleh pemiliknya dan kadang-kadang ada

bantuan dari suami dan kedua putrinya.

Usaha kecil tersebut beralamatkan di Jalan Sumber Sari gang III,

Kecamatan Lowokwaru Malang, Jawa Timur Tlp. (0341) 465005.

1.2 Sejarah Perusahaan

Usaha yang bergerak di bisnis kue dan makanan ringan ini berdiri pada

tahun 2009 di Jalan Sumber Sari gang III, Malang, Jawa Timur. Pendiri

Perusahaan Almira ini adalah Ibu Zahruni Ulfah yang merupakan ibu rumah

tangga yang menyalurkan hobinya dalam membuat produk makanan ringan

dan kue. Awalnya perusahaan ini hanya menyuplai ke toko-toko kue yang

berada di Malang. Namun pada 2014, Ibu Zahruni Ulfah melihat potensi

pemasaran di tempat tinggalnya yaitu banyaknya para pendatang (mahasiswa)

di wilayah tersebut sehingga beliau juga memasarkan produknya yang

diperjualkan di depan rumahnya sendiri.

1.3 Visi Perusahaan

Visi dari usaha kecil Almira adalah sebagai berikut :

a. Menyajikan makanan ringan yang sehat dan bergizi;

b. Menjadi penyedia makanan ringan yang baik.

1.4 Misi Perusahaan

Misi dari usaha kecil Almira adalah sebagai berikut :

a. Menyediakan makanan ringan yang sehat dan bergizi bagi semua

orang;

Page 3: Survei Perusahaan Kewirausahaan

b. Memberikan menu alternative untuk menikmati makanan ringan

yang enak;

c. Menyediakan menu makanan baru bagi semua orang

Page 4: Survei Perusahaan Kewirausahaan

FAKTOR PRODUKSI

2.1 Kecukupan Jumlah Pasokan Bahan Baku

Dalam penyediaan bahan baku, pemilik Almira selalu memiliki

bahan baku dalam pembuatan tahu fantasi yaitu tahu mentah karena tahu

fantasi amira telah mempunyai banyak relasi pedagang tahu dipasar. Jadi

kelangkaan bahan baku dapat dihindari. Perubahan bahan baku pada

produksi unit bisnis sangat sensitif karena dalam pembuatan tahu fantasi,

tahu merupakan bahan utama yang tidak dapat digantikan dengan bahan

baku lain.

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tahu fantasi bukanlah

bahan baku dalam pembuatan produk lain seperti ke lumpur, lumpia, risoles

dan lain sebagainya sehingga dalam penyediaan bahan baku tahu fantasi

amira Memiliki relasi yang berbeda-beda dalam setiap produk yang

dihasilkan.

Menurut pemilik dari tahu fantasi amira, dalam pembuatan tahu

fantasi tidak dapat menggunakan alternatif bahan baku lain kecuali tahu.

Karena tekstur dari tahu yang lembut dan mudah dihancurkan dalam

pembuatan adonan tahu fantasi sebelum digoreng. Selain itu naman dari

produknya sendiri adalah tahu fantasi sehingga mengharuskan penggunaan

tahu dalam produk tersebut.

Dalam pembuatan tahu fantasi, tahu mentah di hancurkan terlebih

dahulu dalam bentuk adonan yang kemudian ditaruh dalam cetakan untuk

kemudian dikukus. Setelah dikukus adonan di goreng. Pembuatan tahu

fantasi ini tidak ada bahan baku lain yang dapat mensubstitusikan tahu.

2.2 Standar Kualitas Bahan Baku

Kualitas produk yang digemari masyarakat adalah produk yang

menggunakan tahu yang masih segar artinya adalah tahu yang belum

tercium aroma yang kurang enak atau bahkan rasanya pahit apabila

disimpan terlalu lama. Sehingga dalam pengolahan tahu fantasi amira tidak

melakukan penyimpanan atas bahan baku jadi tahu fantasi amira dalam

produksinya selalu membeli bahan baku setiap hari. Untuk standar grading

dan seleksi produk yang dilakukan pemerintah baik untuk produk tahu

Page 5: Survei Perusahaan Kewirausahaan

fantasi maupun tahu mentah sebagai bahan baku pembuatan tahu fantasi

masih belum dilakukan karena produk dan bahan baku masih dalam skala

industri rumahan.

2.3 Penjadwalan Pasokan Bahan Baku

Untuk pedjadwalan pasokan bahan baku tidak begitu menonjol

karena dalam proses produksinya, tahu fantasi amira selalu membeli bahan

baku setiap hari di relasi pedagang tahu di pasar. Pembelian dilakukan

setiap hari karena sifat tahu yang mudah rusak sementara penanganan

seperti pendinginan atau penanganan lain yang digunakan dalam

memperlama umur simpan bahan baku masih belum dilakukan. Untuk

ketersediaan bahan baku yaitu tahu ini tergantung dari impor kedelai karena

kedelai dari indonesia masih belum bisa memenuhi kebutuhan pasar,

sehingga jika terjadi keterlambatan impor dapat mengakibatkan naiknya

harga bahan baku.

2.4 Sistem Pengadaan Bahan Baku

Dalam pengadaan bahan baku, Ibu Zahruni tidak berpindah-pindah

produsen. Hal tersebut untuk memudahkan dalam koordinasi apabila terjadi

kenaikan harga ataupun penurunan jumlah produk, selain itu juga agar harga

yang diterima dapat tetap stabil dan merupakan harga pasaran. Karena bila

pindah penjual bisa saja Ibu Zahruni mendapat harga yang lebih tinggi dari

biasanya. Pengadaan bahan baku juga dilakukan setiap hari karena Tahu

tidak dapat bertahan lama.

Untuk bahan baku mie, Ibu Zahruni juga hanya pada satu produsen

namun pembelian dalam jumlah besar, selain karena bisa bertahan lebih

lama daripada tahu, dengan membeli dalam jumlah besar maka harga yang

diterimpun juga relative lebih murah daripada harga eceran.

Page 6: Survei Perusahaan Kewirausahaan

FAKTOR PEMASARAN PERUSAHAAN

3.1 Analisis Konsumen

Untuk menganalisis konsumen, perlu dilakukan segmentasi. Melalui

segmentasi pasar ini, perusahaan berusaha membagi pasar yang luas dan

heterogen ke segmen yang lebih kecil yang dampak dilayani lebih efisien ,

pas, dan sesuai dengan kebutuhan spesifik konsumen. Konsumen yang

menjadi fokus dari Almira adalah masyarakat sekitar perusahaan yang

biasanya dari kalangan berpendapatan sedang dan kebanyakan adalah

berprofesi sebagai mahasiswa. Hal ini dikarenakan letak perusahaan yang

berada disekitar tempat tinggal atau kos-kosan mahasiswa. Selain itu,

segmentasi pasar juga bias didasarkan pada hal berikut ini :

o Geografis

Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dalam mengkonsumsi

gorengan karena gorengan merupakan makan kudapan yang cocok dengan

selera masyarakat Indonesia, mudah didapatkan, harganya relatif terjangkau.

Wilayah berdirinya Almira ini merupakan wilayah yang dekat dengan

kampus UB dan kos mahasiswa dimana para mahasiswa biasanya mencari

tempat makan atau tempat bersantai yang dekat dengan kampus atau kos. Jl.

Sumbersari gang III merupakan salag satu tempat yang sangat strategis

untuk berusaha makanan guna memenuhi permintaan pasar tersebut.

o Demografi

Untuk segmentasi demografi yaitu memilah-milah pasar atas faktor

who to buy, produk ini diperuntukkan bagi mahasiswa dan masyarakat,

dengan berbagai usia, baik anak-anak maupun orang tua. Untuk jenis

kelamin ditujukan baik untuk wanita maupun pria. Dan untuk kelas

sosialnya adalah menengah keatas. Yang menjadi dasar pemikiran mengapa

akhirnya mengsegmentasikan pasarnya kepada mahasiswa adalah karena

konsumen kategori ini cukup loyal akan suatu poduk jika mampu

memuaskan selera mereka. Selain itu, mereka juga ingin merasakan sensasi

yang berbeda dalam menikmati gorengan. Selama masih mempertahankan

kualitas dan menawarkan produk yang inovatif.

Page 7: Survei Perusahaan Kewirausahaan

o Psikografi

Untuk segmentasi psikografi yaitu memilah-milah pasar atas faktor

why they buy, produk gorengan ini hadir dengan menawarkan beberapa

manfaat seperti makanan kudapan yang unik, enak, sehat dan bergizi karena

menawarkan variasi gorengan maupun kue basah yang berbeda yang tidak

ditemukan ditempat lain, diproses dengan minyak non-kolesterol dan tanpa

bahan pengawet, higienis dan bersih. Selain itu dengan mengkonsumsi

gorengan ini dapat memenuhi kebutuhan/ gaya hidup konsumen yang

menginginkan makanan yang cepat saji (praktis) dan efisien.

o Perilaku

Untuk segmentasi perilaku yaitu memilah-milah pasar atas faktor how

they buy, produk ini mudah untuk di dapatkan karena produk gorengan

bumbu ini dijual di sekitar lingkungan kampus dan dekat dengan kos

mahasiswa. Karena produk ini sesuai dengan selera masyarakat Indonesia,

sehingga penerimaan masyarakat akan produk ini diprediksikan akan cukup

antusias. Secara khusus preferensi mahasiswa terhadap makanan cepat saji

dan ringan lebih tinggi daripada makanan berat. Mengingat waktu efektif

kerja mereka cukup padat sehingga mereka lebih senang untuk makan

makanan yang tidak merepotkan, cepat saji, memiliki rasa yang unik, dan

mudah untuk dijangkau. Mahasiswa juga biasanya membeli makanan

kudapan ketika bersantai sepulang kuliah.

Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen

mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.

o Pengambilan Keputusan Konsumen

Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami

berbagai pentahapan sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu

untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh

dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui

lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi

Page 8: Survei Perusahaan Kewirausahaan

produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.

Dalam hal ini biasanya kalangan mahasiswa yang saat memiliki jadwal

penuh dan tidak memungkinkan untuk waktu makan siang akan mencari

produk yang sekiranya bisa membantu mengganjal perut,

2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen

kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi

kebutuhannya. Pada tahap ini konsumen atau para mahasiswa yang sudah

mengetahui akan kebutuhan makan akan mencari informasi warung

ataupun usaha jualan makanan yang ada di sekitar kampus.

3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap

berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang

dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan. Setelah

mendapatkan berbagai pilihan pokok maupun alternative dalam

memenuhi kebutuhannya (makan), yang dilakukan adalah mengevaluasi

setiap alternatif yang tersisa, karena disekitar situ terdapat beberapa

penjual makanan ringan.

4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek

tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu. Setelah kegiatan

mengevaluasi alternative, tahap selanjutnya adalah memberi keputusan

pembelian, apakah konsumen potensial tersebut memutuskan untuk

membeli ataupun tidak membeli produk gorengan tersebut dengan

berbagai pertimbangan.

5. Sikap Pasca Pembelian. Sikap pasca pembelian menyangkut sikap

konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa.

Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau

jasa tersebut atau tidak. Apabila gorengan ini bisa memuaskan

permintaannya, maka kegiatan pengkonsumsian bisa berlanjut. Namun

apabila produk tidak sesuai harapan yang diinginkan oleh konsumen

tersebut, maka kemungkinan konsumen tersebut tidak akan membeli atau

mengkonsumsi produk milik perusahaan lagi.

Page 9: Survei Perusahaan Kewirausahaan

3.2 Analisis Lingkungan Kompetitif

Lingkungan kompetitif adalah faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap

manajemen organisasi atau aktifitas usaha oleh karena adanya suatu

perusahaan yang menawarkan barang dan jasa yang sama atau serupa

kepada kelompok konsumen atau nasabah yang sama.

Untuk kompetitor dari Almira di pasar baru tidak ada kompetitor.

Hal ini dikarenakan di pasar baru tersebut hanya Almiralah yang menjual

produk gorengan. Namun dalam jarak beberapa meter ada ditemukan

kompetitor dari Almira yang memang menjual produk yang sama dan

membidik target yang sama pula.

Apabila ada suatu perusahaan yang akan membuka usaha dibidang

yang sama, maka peluangnya untuk bersaing dengan Almira cukup kecil,

karena Almira sudah lebih dahulu terkenal dan merupakan perusahaan besar

yang tentunya telah mengantongi kepercayaan dari konsumen. Dilihat dari

skala luas daerah Almira hanya ada dua sampai tiga perusahaan yang

bergerak pada bidang yang sama. Namun dapat disimpulkan dari

penampilan perusahaan bahwa memang Almira mendapatkan omset lebih

banyak, dan pangsa pasarnya lebih luas. Hal ini ditunjukkan dari

penampilan Almira yang lebih besar daripada perusahaan kompetitornya.

Berdasarkan hasil survey lapang, ada beberapa hambatan untuk

memasuki jenis bisnis yang sama, diantaranya

a. Modal Usaha

Modal pertama dalam memulai suatu usaha memang tidaklah murah,

untuk membeli semua peralatan yang dimulai dari nol, selain itu,

setelah prodyk telah jadi, perusahaan masih memebutuhkan modal

untuk memperkenalkan atau mempromosikan produk tersebut ke

pasar. Untuk proses promosi dibutuhkan modal yang cukup besar

dalam pencetakkan brosur, pamflet, dan media lain sebagainya.

b. Produk Kalah Bersaing

Sebagai bisnis yang baru di rintis ini gorengan buah belum menyatu

dengan pikiran masyarakat terlebih banyak masyarakat yang sudah

Page 10: Survei Perusahaan Kewirausahaan

mempunyai pedagang gorengan langganan. Sehingga perushaan baru

trsebut dituntut agar bagaimana caranya membuka pasar bagi

perusahaannya sendiri.

c. Kebosanan Konsumen

Kebosanan adalah hal manusiawi yang dimiliki oleh manusia. Tidak

menutup kamungkinan apabila konsumen akan bosan dengan produk

yang ditawarkan. Sehingga produk gorengan harus lebih ditingkatkan

lagi. Inovasi produk, Karena gorengan itu merupakan produk yang

memang dapat dibuat sendiri di rumah. Namun agar perusahaan tetap

dapat berjalan, maka akan terus diadakan inovas-inovasi terhadap

produk sehingga konsumen hanya akan menemukan produk tersebut

di perusahaan itu dan pastinya akan membeli produk tersebut.

3.3 Analisis Rencana Pemasaran

Produk dari Almira telah didesain dengan baik, dimana terdapat

berbagai jenis gorengan yang tersedia di Almira membuat konsumen senang

karena berbagai gorengan dan kue-kue basah dapat ditemukan perusahaan

ini. Untuk desain produk, baik dari segi bentuk dan penampilan dibuat

menarik agar memiliki daya jual dan daya tarik konsumen. Strategi harga

telah ditetapkan oleh Almira dimana harga yang ditetapkan tidak terlalu

mahal dan sesuai dengan kantong mahasiswa, tentunya juga harganya lebih

murah dari harga produk dari kompetitornya. Kalaupun harga dari

kompetitornya lebih murah, maka perusahaan akan meningkakan pelayanan,

dimana konsumen pastinya tidak akan menyesal mengeluarkan biaya demi

kenyamanan. Namun strrategi promosi tidak dilakukan oleh Almira, karena

yang menyebarkan informasi adalah dari mulut ke mulut konsumen. Jadi

apabila produk perusahaan memang layak dan sesuai dengan kebutuhan

konsumen, maka perusahaan tersebut tidak akan kalah saing dengan lainnya.

Tapi dengan syarat perusahaan tersebut haruslah tetap menjaga kualitas agar

selalu eksis dan jaya.

Selain menjual diperusahaan yang beralamat di pasar baru, Almira

juga menyalurkan hasil produksinya ke beberapa tempat lain yang

diperkirakan juga akan menambah omset dari penjualan produk tersebut.

Page 11: Survei Perusahaan Kewirausahaan

Marketing mix (bauran pemasaran) yang dilakukan oleh Almira sudah

cukup baik. Hal ini dikarenakan pada aspek Produk : Almira menyediakan

berbagai macam gorengan yang tentunya dari sisi rasa dapat diterima

konsumen. Price : Harga yang ditetapkan oleh perusahaan merupakan harga

yang tergolong cukup murah, dibandingkan dengan kompetitornya, dan juga

pas sebagaimana porsi dari produk tersebut. Placement : Untuk tempat atau

posisi dari perusahaan sudah strategis dimana memang merupakan tempat

daerah dekat kampus UB dan dekat kos mahasiswa dimana mahasiswa

adalah konsumen yan ditargetkan oleh perusahaan ini. Ssedangkan untuk

Promotion, tidak dijalankan karena memang perusahaan ini percaya dengan

produknya, bahwa tanpa promosi perusahaan mereka tetap dikenal karena

memiliki produk yang berkualitas.

Page 12: Survei Perusahaan Kewirausahaan

GAMBARAN SINGKAT PRODUK KELOMPOK

Taisi Sahabat adalah singkatan yang dibuat unik dan menarik, tahu merupakan makanan yang sudah dikenal luas oleh masyarakat umum terutama tahu ini sering dikonsumsi oleh masyarakat baik dari kalangan menengah bawah maupun atas. Taisi merupakan singkatan dari tahu isi sedangkan Sahabat artinya sehat, halal dan bermanfaat. Jadi dalam hal ini tahu isi ini menyehatkan dan juga halal dimana dalam tahu isi nantinya akan diisi dengan berbagai macam sayuran sehat yang dapat membedakan produk ini dengan produk lainnya.

Taisi Sahabat ini memiliki 2 varian yaitu original dan pedas variasi disini untuk memberikan pilihan kepada konsumen dan memperluas pasar produk kami karena kesukaan setiap individu berbeda. Varian ini juga membuat keunggulan dalam produk ini. Produk ini adalah tahu krispy ukuran sedang yang diberi isi beef, telur, jagung manis, wortel, kentang, brokoli, dan mayonais. Semua isisan dimasukkan dalam tahu yang telah digoreng setengah matang sebelumnya dan kemudian digoreng menggunakan tepung krispy.

Taici Sahabat mempunyai keunikan:a. Alami tanpa bahan pengawet b. Dikemas menggunakan sterofoam yang menarik dan praktis c. Memiliki promosi yang menarik