SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

13
SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG KABUPATEN OGAN KEMIRING ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN Oleh : Moch. Budiraharja, Arif Munandar Keywords : panas bumi, temperatur, gradien termal, aliran panas, kompilasi. SARI Secara administratif daerah panas bumi Way Selabung termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Mekakau Ilir, Kabupaten Ogan Kemiring Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan. Gejala panas bumi di daerah survei ditandai dengan kemunculan manifestasi panas bumi berupa lima mata air panas dengan temperatur berkisar antara 44,4 92,5 o C. Pengukuran temperatur dasar lubang memperlihatkan temperatur berkisar antara 26,14 hingga 37,22 o C dengan rata-rata 28,71 o C. Nilai gradien termal permukaan yang terukur berkisar antara 0,003 hingga 1,470 o C/m dengan rata rata 0,078 o C/m. Nilai aliran panas (heat flow) permukaan daerah survei berkisar antara 0,009 hingga 3,477 W/m 2 , dengan rata-rata 0,220 W/m 2 . Terdapat konsistensi zona anomali hasil pengukuran temperatur dasar lubang, gradien termal dan aliran panas kesemuanya terkonsentrasi di sekitar pemunculan manifestasi air panas Way Selabung memanjang ke arah air panas Lubuk Suban dengan luas sekitar ± 3,95 km 2 .

Transcript of SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

Page 1: SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

SURVEI ALIRAN PANAS

DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG

KABUPATEN OGAN KEMIRING ULU SELATAN

PROVINSI SUMATERA SELATAN

Oleh :

Moch. Budiraharja, Arif Munandar

Keywords : panas bumi, temperatur, gradien termal, aliran panas, kompilasi.

SARI

Secara administratif daerah panas bumi Way Selabung termasuk ke dalam wilayah

Kecamatan Mekakau Ilir, Kabupaten Ogan Kemiring Ulu Selatan, Provinsi Sumatera

Selatan.

Gejala panas bumi di daerah survei ditandai dengan kemunculan manifestasi panas

bumi berupa lima mata air panas dengan temperatur berkisar antara 44,4 – 92,5 oC.

Pengukuran temperatur dasar lubang memperlihatkan temperatur berkisar antara

26,14 hingga 37,22 oC dengan rata-rata 28,71 oC.

Nilai gradien termal permukaan yang terukur berkisar antara 0,003 hingga 1,470 oC/m

dengan rata – rata 0,078 oC/m.

Nilai aliran panas (heat flow) permukaan daerah survei berkisar antara 0,009 hingga

3,477 W/m2, dengan rata-rata 0,220 W/m2.

Terdapat konsistensi zona anomali hasil pengukuran temperatur dasar lubang, gradien

termal dan aliran panas kesemuanya terkonsentrasi di sekitar pemunculan manifestasi

air panas Way Selabung memanjang ke arah air panas Lubuk Suban dengan luas

sekitar ± 3,95 km2.

Page 2: SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

1. PENDAHULUAN

Daerah panas bumi Way Selabung

terletak di Kecamatan Mekakau Ilir,

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan,

Provinsi Sumatera Selatan. Secara

geografis area survei berada pada

koordinat 360000 – 376000 mT dan

9468000 – 9486000 mU pada proyeksi

peta Universal Tranverse Mercator

(UTM) Datum WGS 1984 zona 48

belahan bumi selatan dengan luas area

survei sekitar 16 x 18 km2 (Gambar 1).

Pencapaian ke lokasi penyelidikan dapat

di tempuh melalui darat dengan rute

Bandung-Merak, dilanjutkan dengan

kapal laut Merak-Bakauhuni kemudian

Bakeuhuni-Way Selabung atau dapat

pula melalui pesawat udara dari Jakarta-

Palembang/Lampung dan dilanjutkan

perjalanan darat ke lokasi.

Survei aliran panas ini dilakukan untuk

memetakan aliran panas dangkal secara

vertikal dan horizontal pada daerah

prospek dengan tujuan untuk

mengetahui dan memastikan sebaran

prospek panas dan aliran panas dangkal

secara vertikal dan horizontal dengan

membandingkan karakteristik batuan

dan fluida dalam sistem panas bumi di

daerah Sumani.

2. LANDASAN GEOSAINS

2.1 Geologi

Daerah panas bumi Way Selabung

berada pada busur magmatik dan

merupakan salah satu segmen Sesar

Sumatera bagian selatan. Daerah ini

juga berada pada graben yang terbentuk

akibat adanya aktivitas Sesar Sumatera.

Secara umum, daerah ini disusun oleh

batuan vulkanik dan batuan sedimen

klastik yang berumur Tersier hingga

Kuarter. Penyebaran batuan di daerah

panas bumi Way Selabung

dikelompokkan ke dalam 15 satuan

batuan yaitu satuan Lava Akar

Jangkang, satuan Batupasir, satuan

Lava Asadimana, satuan Lava

Pematang Gong, satuan Breksi Tua,

satuan Aliran Piroklastik Ranau, satuan

Aliran Piroklastik Sapatuhu, satuan

Jatuhan Piroklastik Ranau, satuan Lava

Laai, satuan Lava Bengkok, satuan Lava

Pandan, satuan Lava Gedang, satuan

Lava Perean, satuan Lava Tebat Gayat

dan Aluvium.

Struktur geologi yang berkembang

didominasi oleh arah baratlaut–tenggara

yang terpotong oleh sesar dengan arah

baratdaya– timurlaut dan arah utara–

selatan. Mata air panas yang muncul di

permukaan dikontruksi oleh pengaruh

dari intersection atau pertemuan antara

sesar Sumatera dengan antitetiknya,

sehingga menghasilkan zona permeabel

yang sangat baik untuk meloloskan

fluida panas ke permukaan.

2.2 Geokimia

Manifestasi panas bumi di permukaan

muncul berupa lima mata air panas yaitu

mata air panas air panas Way

Page 3: SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

Selabung 1 (APW1), air panas Way

Selabung 2 (APW1), air panas Way

Selabung 3 (APW3), air panas Lubuk

Suban (APL) dan air panas Selabung

Damping. Temperatur terukur pada lima

mata air panas tersebut berkisar antara

44,4 – 92,5 oC, dengan debit antara 0,05

l /detik – 0,5 l/detik.

Hasil pengeplotan pada diagram segitiga

Cl-SO4-HCO3 menunjukkan bahwa air

panas daerah Way Selabung pada

umumnya bertipe klorida bikarbonat atau

klorida sulfat dan juga tipe bikarbonat.

Mata air panas dengan temperatur relatif

rendah (air panas Way Selabung 3, dan

Selabung Damping) termasuk ke dalam

tipe bikarbonat, sementara mata air

panas dengan temperatur lebih tinggi

termasuk ke dalam tipe klorida sulfat

ataupun klorida bikarbonat.

Plotting pada diagram Na-K-Mg

menunjukkan bahwa air panas Way

Selabung 1 dan Way Selabung 3 berada

pada daerah partial equilibrium yang

mengindikasikan bahwa reaksi antara

fluida dengan batuan reservoir telah

mencapai kesetimbangan sebagian.

Sementara untuk sampel air panas yang

lain berada pada daerah immature

water, lebih mengindikasikan bahwa air

panas tersebut telah tercampur dengan

air dingin di permukaan dengan proporsi

yang tinggi.

Hasil analisis isotop pada grafik δD

terhadap δ18O, memperlihatkan bahwa

air panas Way Selabung 2 dan Way

Selabung 3 terletak sangat dekat pada

garis Meteoric Water Line (MWL). Hal ini

menunjukkan bahwa mata air panas

tersebut sangat dipengaruhi oleh air

meteorik atau air permukaan. Sementara

air panas yang lain, yaitu air panas Way

Selabung 1, Lubuk Suban, Selabung

Damping, Arumatai dan Kota Batu

menunjukkan adanya pengayaan

oksigen berkisar antara 1,14 – 1,84‰

sehingga pada plot tersebut berada di

sebelah kanan menjauhi garis MWL,

sebagai indikasi bahwa pembentukan

mata air panas berhubungan dengan

adanya interaksi antara fluida panas

pada sistem panas bumi dengan batuan

yang menyebabkan terjadinya

pengkayaan 18O.

Temperatur bawah permukaan dihitung

dengan menggunakan geotermometer

Na-K terhadap sampel yang ada. Hasil

penghitungan umumnya menunjukkan

temperatur berkisar antara 146-176oC,

hanya sampel air panas Selabung

Damping dan Kota Batu saja yang

menunjukkan temperatur antara 216-

232oC. Namun hasil perhitungan dari

sampel air panas Selabung Damping

dan Kota Batu diragukan karena

berdasarkan analisis pada diagram

segitiga Na-K-Mg, kedua sampel air

panas tersebut berada pada daerah

immature water sehingga dianggap tidak

mencerminkan kondisi reservoir.

Page 4: SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

2.3 Geofisika

Anomali magnet total memperlihatkan

anomali tinggi di sebelah baratdaya dan

anomali rendah di sebelah timutlaut.

Secara umum, anomali ini juga

memperlihatkan pola kelurusan berarah

baratlaut-tenggara.

Pengukuran gaya berat memperlihatkan

daerah anomali sisa tinggi terletak di

sebelah baratdaya dan anomali rendah

di sebelah timurlaut. Anomali tinggi di

baratdaya diinterpretasikan sebagai

batuan vulkanik, sedangkan anomali

rendah di sebelah timur laut

diinterpretasikan sebagai batuan

sedimen tersier yang berada pada

cekungan Sumatera Selatan. Pola

kelurusan memperlihatkan dominasi

arah baratlaut-tenggara dan baratdaya-

timurlaut. Kelurusan-kelurusan ini

diperkirakan berhubungan dengan Sesar

Sumatera dan antitetiknya.

Pengukuran geolistrik tahanan jenis

memperlihatkan sebaran tahanan jenis

relatif rendah mengisi bagian tengah ke

arah barat dengan arah lineasi baratlaut-

tenggara yang terindikasi sampai

bentangan AB/2 1000 m. Korelasi

dengan peta geologi, kemungkinan nilai

rendah yang dipermukaan merupakan

respon jatuhan batuan piroklastik produk

Ranau yang berkomposisi batu apung

dan debu vulkanik yang mengisi celah

depresi di daerah ini, sedangkan nilai

rendah yang bagian dalam merupakan

respon batuan sedimen berupa batu

pasir. Sedangkan lineasi sebaran

tahanan jenis yang berarah baratlaut-

tenggara diperkirakan akibat kontrol

Sesar Besar Sumatera.

Sebaran nilai tahanan jenis relatif tinggi

di bagian timur dan timurlaut

diperkirakan respon batuan piroklastik

produk Sapatuhu yang tersusun dari

lava andesit, batu apung dan juga

konglomerat. Di bagian timurlaut nilai

tinggi diduga sebagai respon batu pasir

kering yang membentuk topografi

perbukitan terjal dan tandus.

Mata air panas Way Selabung, Selabung

Damping, dan Lubuk Suban berada di

satuan lava (Akar jangkang) yang pada

bentangan AB/2 250 dan 500 m terukur

relatif rendah dan pada bentangan AB/2

800 dan 1000 m semakin meninggi.

Diduga pada kedalaman dangkal satuan

lava tersebut mengalami alterasi oleh

fluida panas sehingga menurunkan

besaran fisis dalam hal ini tahanan

jenisnya, tetapi proses alterasi tersebut

hanya terjadi di permukaan sehingga

pada bentangan AB/2 800 dan 1000 m

(penetrasi lebih dalam) tahanan jenis

yang terukur kembali tinggi sebagai

respon batuan lava yang segar.

Hasil pengukuran magnetotellurik

memperlihatkan sebaran tahanan jenis

secara lateral memperlihatkan pola

lineasi berarah baratlaut-tenggara yang

diinterpretasikan sebagai struktur sesar

Page 5: SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

Dilihat dari atas hingga ke bawah, pola

lineasi tersebut cenderung mengalami

pergeseran arah yang berlawanan

dengan arah jarum jam. Pergeseran ini

sebagai indikasi adanya pergerakan aktif

dari Sesar Besar Sumatera. Sesar-sesar

aktif inilah yang diperkirakan menjadi

pengontrol utama sistem panas bumi di

daerah ini. Di sebelah baratdaya daerah

survei terlihat adanya sebaran tahanan

jenis rendah dari elevasi 250 meter

hingga elevasi -500 meter. Tahanan

jenis ini diinterpretasikan sebagai batuan

penudung pada sistem panas bumi

daerah Way Selabung. Pada elevasi

-750 meter sebaran tahanan jenis

rendah tersebut cenderung mengecil

dan mulai muncul tahanan jenis sedang.

Tahanan jenis sedang ini

diinterpretasikan sebagai batas antara

batuan penudung dan puncak zona

reservoir.

Kompilasi dari metode geologi, geofisika

dan geokimia menunjukkan adanya

kumpulan anomali yang berkorelasi

dengan luas prospek panas bumi.

Daerah yang diasumsikan anomali

berdasarkan metode geofisika adalah

tahanan jenis rendah, gaya berat tinggi

dan magnet rendah, sedangkan

berdasarkan geologi dan geokimia

ditunjukkan oleh kerapatan liniasi

struktur, Hg dan CO2 yang tinggi

terdapat di baratdaya daerah survei

dengan luas sekitar 27 km2 (Gambar 3).

3. METODOLOGI

Secara garis besar metode survei aliran

panas dangkal terdiri pengeboran lubang

dengan kedalaman antara 5 – 10 m,

pengukuran temperatur dasar lubang

dengan menggunakan thermometer

digital, pengukuran konduktivitas

batuan/tanah dan pembuatan peta

sebaran temperatur dasar lubang, peta

sebaran gradien temperatur permukaan

dan peta sebaran aliran panas

permukaan.

4. HASIL SURVEI

Penyebaran lubang bor sebagaimana

terlihat pada Gambar 4. Pengeboran

dilakukan dengan menggunakan hand

auger dan mesin bor portabel sebanyak

36 lubang bor dengan kedalaman antara

5 - 10 meter dengan diameter lubang

berukuran 2 ½”.

Pengukuran temperatur dilakukan

setelah lubang dianggap stabil dan

dilakukan pada pagi hari untuk

menghidari pengaruh panas dari

permukaan, terutama untuk daerah/

lokasi yang terbuka atau terkena sinar

matahari secara langsung. Dari hasil

pengukuran diketahui temperatur dasar

lubang berkisar antara 26,14 hingga

37,22 oC dengan rata-rata 28,71 oC.

Hasil pengukuran nilai konduktivitas

panas (k) menunjukkan bahwa rata-rata

nilai konduktivitas adalah 3,25 W/m.K

dengan kisaran nilai antara 2,67 hingga

3,59 W/m.K. Pada umumnya nilai

Page 6: SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

konduktivitas batuan akan semakin

tinggi pada batuan yang masih segar

kondisinya selain itu batuan yang

mengandung mineral mafik tinggi (basa

dan ultrabasa) umumnya mempunyai

nilai k lebih tinggi dari pada batuan

berkomposisi asam, hal ini karena

kandungan mineral mafik yang tersusun

oleh unsur logam magnesium (Mg) dan

besi (Fe).

4.1 Sebaran Temperatur Dasar

Lubang Bor

Penghitungan statistik terhadap

temperatur dasar lubang dengan

menggunakan grafik probabilitas

diperoleh nilai ambang sebesar 30,32

oC, sehingga temperatur yang

mempunyai nilai lebih tinggi dari nilai

ambang tersebut adalah temperatur

anomali. Penyebaran zona anomali

temperatur lebih dari 30,32 oC hanya

meliputi lokasi di sekitar manifestasi air

panas Way Selabung ke arah mata air

panas Lubuk Suban dimana lingkungan

geologinya berada pada batuan vulkanik

Lava Asadimana, Piroklastik Ranau dan

Piroklastik Sapatuhu. Zona anomali ini

berada pada zona Sesar Akarjangkang

yang berarah utara - selatan sehingga

menjadikan daerah ini memiliki

kemampuan untuk meloloskan air

permukaan (meteoric water) ke bawah

permukaan, berinteraksi dengan fluida

magmatik dan gas-gas vulkanik yang

berasal dari tubuh magma dan terjadi

rambatan panas yang menghasilkan

fluida panas. Luas areal daerah anomali

temperatur dasar lubang bor daerah

survei mencapai ± 4,09 km2 (garis biru

putus-putus pada Gambar 5).

4.2 Sebaran Gradien Temperatur

Permukaan

Nilai gradien temperatur permukaan

yang terukur berkisar antara 0,003

hingga 1,470 oC/m dengan rata – rata

0,078 oC/m. Penyebaran zona anomali

gradien temperatur permukaan daerah

survei berada di sekitar manifestasi mata

air panas Way Selabung sampai ke

mata iar panas Lubuk Suban. Dengan

mengambil nilai latar 0,308 oC/m,

didapatkan luas zona anomali gradien

temperatur permukaan di daerah survei

mencapai ± 3,95 km2 (garis biru putus-

putus pada Gambar 6).

4.3 Sebaran Aliran Panas Permukaan

Nilai aliran panas (heat flow) permukaan

daerah penyelidikan berkisar antara

0,009 hingga 3,477 W/m2, dengan rata-

rata 0,220 W/m2. Penyebaran zona

anomali aliran panas permukaan daerah

survei berada di sekitar manifestasi mata

air panas Way Selabung sampai ke

mata iar panas Lubuk Suban . Dengan

menggunakan nilai latar 0,768 W/m2 luas

zona anomali aliran panas mencapai

±3,94 km2 (garis biru putus-putus pada

Gambar 7).

Page 7: SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

5. PEMBAHASAN

Hasil pengukuran temperatur dasar

sumur, gradien temperatur permukaan

dan aliran panas permukaan di daerah

survei menunjukkan bahwa seluruh zona

anomali berada di sekitar pemunculan

mata air panas Way Selabung dan

Lubuk Suban yang lingkungan

geologinya berada pada batuan vulkanik

Lava Asadimana, Piroklastik Ranau dan

Piroklastik Sapatuhu dan di kontrol oleh

Sesar Akarjangkang yang berarah utara

- selatan.

Daerah panas bumi Way Selabung

berada pada busur magmatik dan

merupakan salah satu segmen Sesar

Sumatera bagian selatan. Daerah ini

juga berada pada suatu graben yang

terbentuk akibat adanya aktivitas Sesar

Sumatera. Secara umum, daerah ini

disusun oleh batuan vulkanik dan batuan

sedimen klastik yang berumur Tersier

hingga Kuarter.

Sistem panas bumi di daerah Way

Selabung berada pada kedua tatanan

geologi tersebut, di mana di bagian

baratnya didominasi oleh batuan

vulkanik (andesit-basalt) yang

membentuk tubuh strato dengan

pembentukan kaldera dan kawah serta

di bagian tengahnya terbentuk jalur

depresi Kepayang yang diakibatkan oleh

pola merencongnya sesar Sumatera.

Pembentukan sistem panas bumi di

daerah Way Selabung berhubungan

dengan munculnya tubuh basalt yang

berumur Kuarter dengan permeabilitas

yang terbentuk akibat perpotongan sesar

Way Selabung, Kotadalam dan

Akarjangkang dalam suatu pola

hidrogeologi di daerah lepasan

(discharge).

6. KESIMPULAN

Dari hasil survei aliran panas permukaan

diperoleh beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

Pengukuran temperatur dasar lubang

memperlihatkan temperatur berkisar

antara 26,14 hingga 37,22 oC dengan

rata-rata 28,71 oC.

Nilai gradien termal permukaan yang

terukur berkisar antara 0,003 hingga

1,470 oC/m dengan rata – rata 0,078

oC/m.

Nilai aliran panas (heat flow)

permukaan daerah survei berkisar

antara 0,009 hingga 3,477 W/m2,

dengan rata-rata 0,220 W/m2.

Meskipun terdapat konsistensi zona

anomali hasil pengukuran temperatur

dasar lubang, gradien termal dan

aliran panas yang terkonsentrasi di

sekitar pemunculan manifestasi air

panas Way Selabung memanjang ke

arah air panas Lubuk Suban namun

hal ini tidak dapat memberikan

gambaran secara pasti mengenai

area prospek panas bumi di daerah

tersebut dikarenakan pengambilan

contoh dan pengukuran temperatur

Page 8: SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

hanya dilakukan pada kedalaman 5 –

10 meter.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kami sampaikan

kepada semua pihak yang telah

membantu serta memberi kemudahan

dalam mengakses data yang diperlukan

dalam pembuatan tulisan ini.

Page 9: SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

DAFTAR PUSTAKA

Fournier, R.O., (1981), Application of

Water Geochemistry Geothermal

Exploration and Reservoir

Engineering, “Geothermal System :

Principles and Case Histories”. John

Willey & Sons, New York.

Giggenbach, W.F., (1988), Geothermal

Solute Equilibria Deviation of Na – K -

Mg – Ca Geo Indicators, Geochemica

Acta 52, 2749 – 2765.

Mahon K., Ellis, A.J., (1977), Chemistry

and Geothermal System, Academic

Press, Inc. Orlando.

Stuwe, K. (2007), Geodinamics of The

Lithosphere, 2th edition, Springer

Berlin.

Tim Pengembangan Metode Termal

(1997), Pengukuran Aliran Panas

Daerah Guci- Jawa Tengah,

PPPTMGB “LEMIGAS”.

Tim Survei Aliran Panas (2011), Survei

Aliran Panas Daerah Panas Bumi

Lainea, Kabupaten Konawe Selatan,

Sulawesi Tenggara, Pusat Sumber

Daya Geologi.

Tim Survei Aliran Panas (2011), Survei

Aliran Panas Daerah Panas Bumi

Kampala, Kabupaten Sinjai, Sulawesi

Selatan, Pusat Sumber Daya Geologi.

Tim Survei Aliran Panas (2012), Survei

Aliran Panas Daerah Panas Bumi

Bittuang, Kabupaten Tana Toraja,

Sulawesi Selatan, Pusat Sumber

Daya Geologi.

Tim Survei Aliran Panas (2012), Survei

Aliran Panas Daerah Panas Bumi

Suwawa, Kabupaten Bone Bolango,

Gorontalo, Pusat Sumber Daya

Geologi.

Tim Survei Aliran Panas (2012), Survei

Aliran Panas Daerah Panas Bumi

Lompio-Tambu, Kabupaten

Donggala, Sulawesi Tengah, Pusat

Sumber Daya Geologi.

Tim Survei MT (2011), Survei

Magnetotellurik Daerah Panas Bumi

Way Selabung, Kabupaten OKU

Selatan, Sumatera Selatan, Pusat

Sumber Daya Geologi.

Tim Survei Terpadu (2011), Survei

Terpadu Geologi Geokimia dan

Geofisika Daerah Panas Bumi Way

Selabung, Kabupaten OKU Selatan,

Sumatera Selatan, Pusat Sumber

Daya Geologi.

.

Page 10: SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

Gambar 1 Peta Lokasi Daerah Survei

Gambar 2 Peta Geologi Daerah Panas Bumi Way Selabung

Page 11: SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

Gambar 3 Peta Kompilasi Geologi, Geokimia dan Geofisika Daerah Panas Bumi Way Selabung

Gambar 4 Peta Sebaran Titik Bor dan Pengambilan Sampel Daerah Panas Bumi Way Selabung

Page 12: SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

Gambar 5 Peta Sebaran Temperatur Dasar Lubang Bor Daerah Panas Bumi Way Selabung

Gambar 6 Peta Sebaran Gradient Temperatur Daerah Panas Bumi Way Selabung

Page 13: SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG ...

Gambar 7 Peta Sebaran Aliran Panas Permukaan Daerah Panas Bumi Way Selabung

Gambar 8 Peta Kompilasi Geosains dan Aliran Panas Daerah Panas Bumi Way Selabung