Surat Pertanyaan

2

Click here to load reader

description

Tuli mendadak atau sudden deafness atau sudden sensorineural hearing loss (SSNHL) didefenisikan sebagai kehilangan pendengaran sensorineural yang lebih dari 30 dB pada 3 frekuansi berturut turut dalam onset 3 hari, sering unilateral dan bersifat idiopatik. Etiologi tuli mendadak masih belum diketahui secara pasti namun terdapat banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli sebagai faktor resiko terjadinya tuli mendadak. Prevalensi tuli mendadak 5-30 tiap 100.000 orang pertahun. Distribusi laki-laki dan perempuan hampir sama, dengan puncak usia 50-60 tahun. 1-3 Insiden tuli mendadak di poli THT-KL RS. M. Djamil Padang pada satu tahun terakhir periode Agustus 2010 sampai Agustus 2011 berkisar 37 orang pasien (Munilson, Jacky).Tuli mendadak atau sudden deafness atau sudden sensorineural hearing loss (SSNHL) didefenisikan sebagai kehilangan pendengaran sensorineural yang lebih dari 30 dB pada 3 frekuansi berturut turut dalam onset 3 hari, sering unilateral dan bersifat idiopatik. Etiologi tuli mendadak masih belum diketahui secara pasti namun terdapat banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli sebagai faktor resiko terjadinya tuli mendadak. Prevalensi tuli mendadak 5-30 tiap 100.000 orang pertahun. Distribusi laki-laki dan perempuan hampir sama, dengan puncak usia 50-60 tahun. 1-3 Insiden tuli mendadak di poli THT-KL RS. M. Djamil Padang pada satu tahun terakhir periode Agustus 2010 sampai Agustus 2011 berkisar 37 orang pasien (Munilson, Jacky).Tuli mendadak atau sudden deafness atau sudden sensorineural hearing loss (SSNHL) didefenisikan sebagai kehilangan pendengaran sensorineural yang lebih dari 30 dB pada 3 frekuansi berturut turut dalam onset 3 hari, sering unilateral dan bersifat idiopatik. Etiologi tuli mendadak masih belum diketahui secara pasti namun terdapat banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli sebagai faktor resiko terjadinya tuli mendadak. Prevalensi tuli mendadak 5-30 tiap 100.000 orang pertahun. Distribusi laki-laki dan perempuan hampir sama, dengan puncak usia 50-60 tahun. 1-3 Insiden tuli mendadak di poli THT-KL RS. M. Djamil Padang pada satu tahun terakhir periode Agustus 2010 sampai Agustus 2011 berkisar 37 orang pasien (Munilson, Jacky).Tuli mendadak atau sudden deafness atau sudden sensorineural hearing loss (SSNHL) didefenisikan sebagai kehilangan pendengaran sensorineural yang lebih dari 30 dB pada 3 frekuansi berturut turut dalam onset 3 hari, sering unilateral dan bersifat idiopatik. Etiologi tuli mendadak masih belum diketahui secara pasti namun terdapat banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli sebagai faktor resiko terjadinya tuli mendadak. Prevalensi tuli mendadak 5-30 tiap 100.000 orang pertahun. Distribusi laki-laki dan perempuan hampir sama, dengan puncak usia 50-60 tahun. 1-3 Insiden tuli mendadak di poli THT-KL RS. M. Djamil Padang pada satu tahun terakhir periode Agustus 2010 sampai Agustus 2011 berkisar 37 orang pasien (Munilson, Jacky).Tuli mendadak atau sudden deafness atau sudden sensorineural hearing loss (SSNHL) didefenisikan sebagai kehilangan pendengaran sensorineural yang lebih dari 30 dB pada 3 frekuansi berturut turut dalam onset 3 hari, sering unilateral dan bersifat idiopatik. Etiologi tuli mendadak masih belum diketahui secara pasti namun terdapat banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli sebagai faktor resiko terjadinya tuli mendadak. Prevalensi tuli mendadak 5-30 tiap 100.000 orang pertahun. Distribusi laki-laki dan perempuan hampir sama, dengan puncak usia 50-60 tahun. 1-3 Insiden tuli mendadak di poli THT-KL RS. M. Djamil Padang pada satu tahun terakhir periode Agustus 2010 sampai Agustus 2011 berkisar 37 orang pasien (Munilson, Jacky).Tuli mendadak atau sudden deafness atau sudden sensorineural hearing loss (SSNHL) didefenisikan sebagai kehilangan pendengaran sensorineural yang lebih dari 30 dB pada 3 frekuansi berturut turut dalam onset 3 hari, sering unilateral dan bersifat idiopatik. Etiologi tuli mendadak masih belum diketahui secara pasti namun terdapat banya

Transcript of Surat Pertanyaan

Surat PernyataanYang bertanda tangan dibawah ini:

Nama

: Ferina Oetami MuslimTempat dan Tanggal Lahir: Pekanbaru, 30 April 1994Agama

: Islam

Alamat

: Perumahan Pandau Jl. Dedap I C42 no. 10Dengan ini menyatakan :

1. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik

2. Tidak rangkap jabatan pada organisasi internal dan eksternal kampus ataupun teregistrasi sebagai PNS

Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila surat pernyataan ini tidak benar, maka Saya bersedia di diskualifikasi dalam pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru.Yang menyatakan,

Ferina Oetami MuslimCalon Wakil Ketua HIMIKA