SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini...

28
viii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga. Denpasar, 14 Juli 2017 Yang menyatakan, (I Putu Hendra Adhi Septawan) 1216051155

Transcript of SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini...

Page 1: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

viii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan

Hukum/Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu perguruan tinggi

manapun, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang

secara tertulis diacu dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan

duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja

mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka

penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban

ilmiah tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.

Denpasar, 14 Juli 2017

Yang menyatakan,

(I Putu Hendra Adhi Septawan)

1216051155

Page 2: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ....................... iv

KATA PENGANTAR..................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN............................................................ viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

ABSTRAK........................................................................................................ xii

ABSTRACT..................................................................................................... .. xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 11

1.3 Ruang Lingkup Masalah ............................................................ 12

1.4 Orisinalitas Penelitian ............................................................... 12

1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................... 14

a. Tujuan Umum......................................................................... 14

b. Tujuan Khusus ....................................................................... 15

1.6 Manfaat Panelitian ..................................................................... 15

a. Manfaat Teoritis ..................................................................... 15

b. Manfaat Praktis ..................................................................... 15

1.7 Landasan Teoritis ....................................................................... 16

1.8 Metode Penelitian....................................................................... 19

a. Jenis Penelitian ..................................................................... 19

Page 3: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

x

b. Jenis Pendekatan .................................................................. 19

c. Sifat Penelitian ............................................................................. 20

d. Data dan Sumber Data ................................................................. 20

e. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 22

f. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .................................. 22

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JAMINAN, JAMINAN

FIDUSIA, DAN KOPERASI .......................................................... 23

2.1 Jaminan .............................................................................. ....... 23

2.1.1 Pengertian Jaminan .......................................................... 23

2.1.2 Jenis Jaminan ................................................................... 24

2.1.3 Fungsi Jaminan ................................................................ 25

2.2 Jaminan Fidusia ................................................................... ..... 27

2.2.1 Istilah dan Pengertian Jaminan Fidusia ........................... 27

2.2.2 Latar Belakang Timbulnya Lembaga Fidusia ................. 28

2.2.3 Dasar Hukum Jaminan Fidusia ....................................... 30

2.2.4 Objek dan subjek jaminan fidusia .................................... 30

2.2.5 Eksekusi Jaminan Fidusia ............................................... 31

2.3 Koperasi ..................................................................................... 32

2.3.1 Pengertian Koperasi ........................................................ 32

2.3.2 Sejarah Awal Koperasi di Indonesia ................................ 33

2.3.3 Jenis-jenis Koperasi ......................................................... 35

2.3.4 Sifat Koperasi .................................................................. 36

2.3.5 Nilai dan Prinsip-Prinsip Koperasi ................................... 36

BAB III IMPLEMENTASI PEMBEBANAN BENDA DENGAN

JAMINAN FIDUSIA DI KOPERASI SERBA USAHA

ARTHA ASIH SEJAHTERA .......................................................... 38

Page 4: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

xi

3.1 Dasar Hukum Pendirian Koperasi Serba UsahaArtha Asih

Sejahtera sebagai Pemberi Pinjaman ........................................ 38

3.2 Syarat dan Prosedur Pemberian Pinjaman kepada Nasabah

di Koperasi Serba UsahaArtha Asih Sejahtera . ....................... 40

3.3 Pembebanan Benda Dengan Jaminan Fidusia Dalam

Pemberian Pinjaman di Koperasi Serba Usaha Artha Asih

Sejahtera ................................................................................... 49

3.4 Pelaksanaan eksekusi di Koperasi Serba Usaha Artha

Asih Sejahtera .......................................................................... 53

BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM

IMPLEMENTASI PEMBEBANAN FIDUSIA DI KOPERASI

SERBA UASAHAARTHA ASIH SEJAHTERA ............................. 55

4.1 Kekuatan Akta Jaminan Fidusia Yang Tidak Didaftarkan ......... 55

4.2 Faktor-faktor yang Berpengaruh Tidak Didaftarkannya

Jaminan Fidusia Koperasi Serba UsahaArtha Asih

Sejahtera.......... ............................................................................ 56

4.3 Upaya-Upaya yang Ditempuh Oleh Koperasi Serba Usaha

Artha Asih Sejahtera Apabila Debitur Wanprestasi ................... 58

BAB V PENUTUP.......................................................................................... 66

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 66

5.2 Saran ............................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 68

DAFTAR RESPONDEN

Page 5: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

xii

ABSTRAK

Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992

tentang Perkoperasian, Koperasi adalah :“Badan usaha yang beranggotakan orang

seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasarkan atas asas kekeluargaan, kegiatan usaha koperasi serba usaha dan unit

serba usaha adalah menghimpun simpanan koperasi berjangka dan tabungan

koperasi dari anggota dan calon anggotanya, koperasi lain, dan atau anggotanya

serta memberikan pinjaman kepada anggota, calon anggotanya, koperasi lain dan

atau anggotanya. Sehubungan dengan pemberian pinjaman tersebut koperasi wajib

menerima jaminan untuk meminimalkan resiko terjadi pinjaman bermasalah yang

dilakukan oleh debitor. Maka permasalahan yang menjadi pembahasan dalam

penelitian ini adalah Bagaimanakah implementasi pembebanan jaminan fidusia

yang dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Artha Asih Sejahtera dan Faktor-

faktor apakah yang menyebabkan jaminan tidak didaftarkan dengan jaminan

fidusia oleh Koperasi Serba Usaha Artha Asih Sejahtera.

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

yaitu dengan metode penelitian hukum empiris. Penelitian hukum empiris adalah

penelitian hukum mengenai implementasi ketentuan hukum secara in action pada

setiap peristiwa hukum yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini menggunakan

data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang bersumber dari

penelitian lapangan yaitu suatu data yang diperoleh langsung dari sumber utama

di lapangan yaitu baik dari responden maupun informan sedangkan data sekunder

adalah data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan.

Hasil dari penelitian ini adalah implementasi pembebanan yang dilakukan

oleh Koperasi Serba Usaha Artha Asih Sejahtera pada umumnya tidak didaftarkan

dengan jaminan fidusia tetapi hanya dengan akta dibawah tangan serta penyerahan

dokumen kepemilikan kendaraan bermotor yang akan disimpan dan akan

dikembalikan saat pinjman dilunasi. Faktor-faktor yang berpengaruh dengan tidak

didaftarkannya jaminan fidusia oleh Koperasi Serba Usaha Artha Asih Sejahtera

yaitu adanya faktor ekonomi seperti faktor biaya,dan faktor kekeluargaan.

Kata kunci : Jaminan, Jaminan Fidusia, Koperasi

Page 6: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

xiii

ABSTRACT

Under Article 1, paragraph (1) of Law No. 25 of 1992 concerning

Cooperatives, Cooperatives is: "The business entity consisting of a person or

legal entity with the bases cooperative activities based on the principle of

cooperation as well as people's economic movement based on the principle of

family" .businesses credit unions and savings and loan is to collect deposits of

cooperatives time and savings cooperative of members and prospective members,

other cooperatives, and or members and to provide loans to members, prospective

members, and or other cooperative members. In connection with the provision of

such loans cooperatives shall receive assurances to minimize the risk of bad loans

made by the debtor. Then issues under discussion in this research is the

imposition of fiduciary How is the implementation done by the Credit Unions

Artha Asih Sejahtera What factors are causing collateral is not registered with

fiduciary guarantee by the Credit Unions Artha Asih Sejahtera.

The method of research used in writing this essay is by the method of

empirical legal research. Empirical legal research is legal research on the

implementation of the provisions of the law in action on any legal events that

occur in the community. This study uses primary data and secondary data.

Primary data is data from field research is a data obtained directly from primary

sources on the ground that both the respondent and informant while secondary

data is data obtained through library research.

Results from this study is the implementation of load carried by the Credit

Unions Artha Asih Sejahtera generally not registered with fiduciary but only by

deed under the hand as well as the delivery vehicle ownership documents to be

stored and will be returned when and credit repaid. Factors that influence with

the registration of fiduciary by the Credit Unions Artha Asih Sejahtera namely the

economic factors such as cost factorsand familial factors.

Keywords: Security, Fiduciary, Cooperative

Page 7: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu upaya dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat

diperlukan suatu badan perekonomian seperti koperasi. Pemerintah mununjuk

koperasi sebagai salah satu organisasi ekonomi rakyat yang perlu dikembangkan

peran sertanya dalam membantu masyarakat ekonomi lemah agar dapat

meningkatkan taraf hidupnya.

Oleh karena itu pemerintah memberikan landasan hukum yang dijelaskan

dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No 17 Tahun 2012 Tentang Koperasi

yang menyatakan bahwa Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang

perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan

kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan

prinsip koperasi.

Dalam upaya mendukung keseimbangan dan peningkatan pembangunan,

lembaga keuangan bukan bank seperti koperasi ini telah menunjukan

perkembangan yang sangat pesat seiring dengan kemajuan pembangunan di

Indonesia dan perkembangan ekonomi internasional serta sejalan dengan

peningkatan tuntutan kebutuhan masyarakat akan jasa yang tangguh dan sehat.1

1„C.S.T. Kansil, 1987, Hukum Perusahaan Indonesia, PT. Pradnya Paramita, Jakarta,

h.75.

1

Page 8: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

2

Begitu besar peranannya dan harapan yang diemban dan dibebankan

kepada koperasi, maka wajar bila pembangunan perkoperasian diarahkan untuk

mengembangkan koperasi menjadi makin maju, makin mandiri, dan makin

berakar dalam masyarakat serta menjadi badan usaha yang sehat dan mampu

berperan disemua bidang usaha guna mewujudkan ekonomi kerakyatan

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Salah satu keistimewaan

koperasi antara lain kredit uang dalam koperasi dilakukan dengan jalan bersatu

dan bekerja sama untuk dapat memperoleh kredit yang dibutuhkan dan memberi

manfaat dengan syarat-syarat yang mudah serta bunga yang rendah atas dasar

kepercayaan para pihak yang bekerja sama dalam meringankan beban hidupnya.

Menurut definisi yang diberikan oleh Arifin Chicago, yang menyatakan

bahwa koperasi adalah „suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau

badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar menjadi anggota,

dengan kerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi

kesejahteraan anggotanya‟.2 Sedangkan secara umum koperasi dipahamisebagai

perkumpulan orang yang secara sukarelamempersatukan diri untuk

memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka pada suatu

perusahaan yang demokratis.3

Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian : “Koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan

orang-orang, seseorang, atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

2 Asyhadie Zaeni, 2005, Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.60. 3 Budi Untung,2005, Hukum Koperasi Dan Peran Notaris Indonesia, ANDI,

Yogyakarta, h. 3.

Page 9: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

3

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.” Berdasar ketentuan ini, koperasi

sebagai badan usaha dapat bergerak di berbagai bidang.

Gambaran umum semua koperasi adalah struktur organisasi yang terdiri

dari sekelompok orang (kelompok koperasi) dan suatu badan usaha bersama

(koperasi) yang menghubungkan orang yang satu dengan orang yang lain dengan

hubungan pelayanan khusus. Ada bermacam pandangan mengenai motif untuk

bekerja sama dan sifat hubungan antara kelompok koperasi dan badan usaha

koperasi.4 Anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi

tersebut, terdapat pula usaha lain yang dapat meningkatkan usaha dan

kesejahteraan anggota dengan kegiatan usaha lain termasuk dalam kegiatan

perbankan sehingga koperasi juga mempunyai peran di sektor kehidupan

ekonomi. Dalam hal kegiatan perbankan yang berbentuk hukum, koperasi tujuan

utamanya tetap mensejahterakan anggotanya sekaligus mensejahterakan

masyarakat secara keseluruhan.5

Berdasarkan kitab Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 mengatur

tentang Jaminan Fidusia, tepatnya dalam Pasal 1 UU Fidusia yang dimaksud

dengan Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan sesuatu benda atas dasar

kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak pemilikannya yang

diadakan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda itu.

4 Andjar Pachta,W, dkk,. 2005, Hukum Koperasi Indonesia Pemahaman, Regulasi,

Pendirian, dan Modal Usaha, Kencana, Jakarta, h. 14. 5 Muhamad Djumhana,2006, Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti,

Bandung, h. 188.

Page 10: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

4

Dalam UU No. 42 Tahun 1999 merupakan salah satu peraturan yang

berkaitan dengan jaminan. Dimana Undang-Undang tersebut telah mengatur

mengenai jaminan fidusia, dimaksudkan untuk menampung kebutuhan

masyarakat mengenai pengaturan jaminan fidusia sebagai salah satu sarana untuk

membantu kegiatan usaha dan untuk memberikan kepastian hukum kepada para

pihak yang berkepentingan. berdasarkan Pasal 1 angak (2) UU No. 42 Tahun 1999

disebutkan :

“Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang

berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya

bangunan yang tidak dibebani hak tanggungan sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang tetap

berada dalam penguasaan Pemberi Fidusia, sebagai agunan bagi pelunasan utang

tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada Penerima Fidusia

terhadap Kreditor lainnya.”

Pada dasarnya jaminan fidusia dituangkan dalam akta notaris. Akta

pembebanan fidusia ini telah dibakukan oleh pemerintah, dengan tujuan untuk

melindungi nasabah yang ekonominya lemah. Menurut H. Salim HS, “di dalam

akta pembebanan ini tidak atur penyelesaian sengketa dengan cara ADR, tetapi

yang diatur dalam akta ini hanya penyelesaian sengketa dengan cara litigasi, yaitu

perkara yang timbul diselesaikan oleh pengadilan6. Penyelesaian sengketa dengan

cara mengajukan gugatan kepengadilan bertujuan untuk mendapat putusan hukum

yang tetap. Namun gugatan kepengadilan untuk mendapatkan keputusan tetap

6 H. Salim HS, 2014, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, PT Raja Grafindo,

Jakarta h.79

Page 11: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

5

memerulkan waktu dan tenaga yang lama serta biaya yang mahal. untuk

menghindari waktu yang berlarut-larut dalam penyelesaian kredit macet maka

undang-undang memberikan pengecualian bahwa kreditur dapat melakukan

eksekusi atau penjualan jaminan hutang melalui pelelangan umum berdasarkan

Sertifikat Jaminan Fidusia dengan irah-irah “DEMI KEADILAN

BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” yang cukup

memberikan kepastian hukum. Hal ini dapat memberikan kekuatan eksekutorial

kepada penerima fidusia untuk dapat langsung melaksanakan eksekusi secara

langsung tanpa melalui pengadilan. Dengan cara seperti ini, atau titel seperti ini

maka eksekusi jaminan fidusia dapat dilaksanakan dengan cepat, sederhana,

efisien, dan mengandung kepastian hukum.

Sertifikat Jaminan Fidusia diperoleh melalui pendaftaran benda yang

dibebani dengan jaminan fidusia, dimana pendaftaran tersebut dilakukan pada

Kantor Pendaftaran Fidusia. Berdasarkan Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor

86 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya

Pembuatan Akta Jaminan Fidusia, adapun tujuan pendaftaran jaminan fidusia

adalah :

1. Untuk memberikan kepastian hukum kepada para pihak yang berkepentingan;

2. Memberikan hak yang didahulukan kepada penerima fidusia terhadap kreditur

yang lain. Ini disebabkan jaminan fidusia memberikan hak kepada penerima

fidusia untuk tetap menguasai bendannya yang menjadi obyek jaminan fidusia

berdasarkan kepercayaan.

Page 12: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

6

Sehingga dengan tidak didaftarkannya jaminan fidusia tersebut maka akan

menimbulkan ketidakpastian hukum, tidak dilaksanakannya kewajiban

pendaftaran fidusia tersebut menyebabkan jaminan fidusia tidak memenuhi unsure

publisitas, sehingga sulit untuk melakukan pengontrolan. Hal tersebut dapat

menimbulkan hal-hal yang tidak sehat dalam praktek perbankan.

Berdasarkan UU No. 42 Tahun 1999, apabila debitur atau pemberi fidusia

cidera janji, eksekusi terhadap benda yang menjadi obyek jaminan fidusia dapat

dilakukan dengan cara :

1. Pelaksanaan titel eksekutorial sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (2)

oleh penerima fidusia;

2. Penjualan benda yang menjadi obyek jaminan fidusia atas kekuasaan

Penerima Fidusia sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil

pelunasan hutangnya dari hasil penjualan;

3. Penjualan dibawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan pemberi

dan penerima fidusia jika dengan cara demikian dapat diperoleh harga tinggi

yang menguntungkan para pihak.

Untuk melakukan eksekusi terhadap obyek jaminan fidusia, menurut Pasal

30 UU No. 42 Tahun 1999 maka, “pemberi fidusia wajib menyerahkan benda

yang menjadi obyek jaminan fidusia dalam rangka pelaksanaan eksekusi jaminan

fidusia”.

Apabila benda yang menjadi obyek jaminan fidusia terdiri atas benda

perdagangan atau efek yang dapat di jual di pasar atau bursa, maka penjualannya

Page 13: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

7

dapat di lakukan di tempat-tempat tersebut sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Koperasi dapat dibedakan berdasarkan jenis kegiatan koperasi, jenis

anggota, profesi anggota, fungsi serta tujuan, dan kebutuhan sendiri. Tetapi pada

dasarnya koperasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu koperasi yang

berdasarkan kegiatan usaha serta jenis koperasi beradasarkan anggotanya.7

Pada dasarnya koperasi dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :

a. Koperasi konsumsi (menyediakan barang konsumsi anggota).

b. Koperasi produksi (menghasilkan barang bersama).

c. Koperasi serba usaha (menerima tabungan dan memberi pinjaman).

d. Koperasi serba usaha (campuran).

Jenis koperasi berdasarkan tingkatannya dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Koperasi primer (anggotanya masih perorangan).

b. Koperasi sekunder (gabungan koperasi atau induk koperasi).

Koperasi sebagai suatu badan usaha yang berbadan hukum dapat

melaksanakan kegiatan usaha serba usaha sebagai salah satu usaha atau satu-

satunya kegiatan usaha koperasi. Dalam pasal 44 UU Perkoperasian khususnya

koperasi serba usaha dalam kegiatan usahanya adalah menerima tabungan atau

menghimpun dana serta menyalurkannya kembali, dana tersebut berasal dari dan

untuk anggota koperasi lainnya. Oleh karena itu pinjaman wajib dikelola dengan

prinsip kehati-hatian (Prudential).

7

Andjar Pachta,W, dkk,op.cit, h. 25.

Page 14: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

8

Pengembalian pinjaman secara tepat waktu dan jumlah yang tepat akan

mempengaruhi kelangsungan hidup dan lembaga koperasi tersebut, sebab sumber

dana yang dikeluarkan adalah dana yang berasal dari anggota koperasi atau

masyarakat yang dapat diminta atau diambil kembali dan tidak ada alasan bagi

koperasi untuk tidak memberikannya. Selain itu dengan adanya bunga pinjaman,

koperasi juga dapat membutuhkan dana yang bersumber dari bunga pinjaman

untuk menunjang kegiatan operasional koperasi.

Kegiatan pinjam meminjam uang yang terjadi di masyarakat itu ada

melalui pemberian pinjaman. Pemberian suatu pinjaman pada dasarnya dapat

diberikan kepada semua orang apabila orang tersebut mempunyai kemampuan

untuk membayar. Melalui perjanjian utang piutang antara kreditur dan debitur

yang disebut dengan perjanjian. Apabila perjanjian pinjaman disepakati, maka

lahirlah kewajiban pada kreditur untuk menyerahkan uang yang diperjanjikan oleh

kreditur, dengan hak menerima uang tersebut kembali dari debitur tepat

padawaktunya, disertai bunga yang telah disepakati bersama.8 Selama proses

tersebut tidak mengalami masalah, dalam arti kreditur dan debitur melakasanakan

hak dan kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan, maka persoalan tidak

akan muncul.

Pemberian pinjaman oleh Koperasi Serba usaha, sebagaimana dilakukan

pada pemberian kredit bank, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

rangka melindungi dan mengamankan dana masyarakat yang dikelola Koperasi

Serba usaha untuk disalurkan dalam bentuk pinjaman, yaitu

8 Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, 2000, Jaminan Fidusia, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta, h. 1.

Page 15: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

9

1. Dilakukan menggunakan prinsip kehati-hatian;

2. Memiliki keyakinan atas kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya

sesuai dengan yang diperjanjikan;

3. Menempuh cara-cara yang tidak merugikan lembaga dan masyarakat yang

mempercayakan dananya pada Koperasi Serba usaha;

4. Memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat.

Guna mendapatkan keyakinan atas kesanggupan debitor, maka sebelum

memberikan pinjaman, harus dilakukan penilaian yang seksama terhadap watak

(character), kemampuan (capacity to create sources of funding), modal (capital),

agunan (collateral), wewenang untuk meminjam (competence to borrow) dan

prospek usaha debitor tersebut (condition of economy and sector of business).9

koperasi dapat memberikan pinjaman kepada peminjam (debitur) dengan

disertakan dengan jaminan. Jaminan utang dapat berupa barang atau benda

sehingga merupakan jaminan kebendaan yang memberikan hak-hak kebendaan

kepada pemegang jaminan atau janji penanggungan utang yang merupakan

jaminan perorangan.10

Fungsi dari jaminan ini untuk memastikan pengembalian

uangnya serta menghindari jika debitur lalai mengembalikan uang pinjaman pada

saat yang ditentukan.

Terkait dengan permohonan pinjaman oleh anggota koperasi serba usaha

yang disertakan dengan jaminan, ada baiknya melihat beberapa syarat jaminan

utang menjadi jaminan utang yang baik, yaitu:

9 Kasmir, 2002, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Keenam, PT. RajaGrafindo

Persada, Jakarta, h. 104-105. 10

M. bahsan, 2007, Hukum Jaminan Dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta, h. 2.

Page 16: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

10

1. Mudah dan cepat dalam proses pengikatan jaminan.

2. Jaminan utang jangan menempatkan kreditornya untuk bersengketa.

3. Gampang dinilai harga barang jaminan tersebut.

4. Nilai jaminan tersebut dapat meningkat terus, atau setidak-tidaknya stabil.

5. Jaminan barang tidak membebankan kewajiban-kewajiban tertentu bagi

kreditor. Misalnya kewajiban untuk merawat dan memperbaiki barang, bayar

pajak, dan sebagainya.

6. Gampang dieksekusi ketika pinjaman macet, jelas model pengeksekusian

jaminan tersebut, cepat dan murah biaya pelaksanaan eksekusi tersebut, dan

tanpa perlu bantuan dari debitur. Hal ini berarti bahwa suatu pinjaman utang

haruslah selalu berada alam keadaan “mendekati tunai” (near to cash).11

Koperasi tidak seperti bank yang dapat menyediakan dana besar untuk

masyarakat. Pada dasarnya koperasi menerapkanpembebanan benda bergerak

pada jaminan kebendaan sebagai jaminan kredit. Berlandasan pada hukum positif

yang absah di Indonesia, pembebanan benda bergerak sebagai jaminan kredit

menggunakan Lembaga Jaminan Gadai yang diatur dalam Pasal 1150 sampai

dengan Pasal 1160 KUHPerdata, dan Lembaga jaminan Fidusia sebagaimana

diatur dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.

Koperasi Serba usahaArtha Asih Sejahtera merupakan salah satu koperasi

yang berkedudukan di Desa Guwang di Gianyar. Unit serba usaha yang menerima

simpanan dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan

berjangka sebagai fungsi utama

11

Munir Fuady, 2014, Konsep Hukum Perdata, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, h. 63.

Page 17: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

11

Koperasi Serba usahaAtha Asih Sejahtera ketika pemberian pinjamanpada

khususnya kepada anggota membebankan benda sebagai jaminan, yang umumnya

berupa benda bergerak berdasarkan kepercayaan. Benda jaminan tersebut tetap

dalam penguasaan debiturnya karena dapat dipergunakan untuk beraktivitas dalam

kehidupan sehari-hari atas dasar kepercayaan dari Koperasi kepada anggotanya.

Dalam implementasi pembebanan benda jaminan tercatat sebagian besar

tidak didaftarkan sebagai yang telah ditentukan dalam Pasal 11 Undang-Undang

Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, hal itu disebabkan karna adanya

biaya tambahan yang merugikan selaku penerima pinjaman ( debitur ), maka dari

itu terdapat potensi tidak didaftarkannya jaminan fidusia oleh koperasi serba

usaha artha asih sejahtera .Oleh karena itu sangat menarik untuk diteliti pada suatu

karya ilmiah yang berjudul:“Implementasi Pembebanan Jaminan Dengan

Jaminan Fidusia Pada Koperasi Serba usaha Artha Asih Sejahtera di

Gianyar ”.

1.2 Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang diatas, maka dapat ditarik beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Implementasi Pembebanan Benda dengan Jaminan Fidusia di

Koperasi Serba usaha Artha Asih Sejahtera?

2. Faktor-faktor apakah yang berpengaruh dalam Implementasi Pembebanan

Jaminan Fidusiadi Koperasi Serba usaha Artha Asih Sejahtera?

Page 18: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

12

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Agar pembahasan tidak melebar dari rumusan masalah yang ditetapkan

dan untuk memperoleh hasil yang lebih mendalam pembahasan akan dibatasi.

Maka dalam penulisan ini akan ditekankan pada pelaksanaan pembebanan benda

dengan jaminan fidusia dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam implementasi

pembebananjaminan fidusia di Koperasi Serba Usaha Artha asih sejahtera.

1.4 Orisinalitas Penelitian

Dengan ini penulis menyatakan bahwa penulisan skripsi ini merupakan

hasil karya asli dari penulis, merupakan suatu buah pemikiran penulis yang

dikembangkan sendiri oleh penulis. Untuk sebagai bukti mendukung pelaksanaan

semangat anti plagiat di dalam bidang pendidikan di Indonesia, maka penulis

tunjukkan orisinalitas dari penelitian yang tengan di buat dengan menampilkan

beberapa judul penelitian terdahulu sebagai pembanding:

Page 19: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

13

Tabel 1 :

No Judul Nama Penulis Rumusan Masalah

1 Skripsi: Penyelesaian

Kredit Macet Di Koperasi

Bank Perkreditan Rakyat

(KBPR) VII Koto

Pariaman

Agusra Rahmat.

(Fakultas Hukum

Reguler Mandiri

Universitas Andalas

Padang 2011).

1. Apa sajakah faktor-faktor

yang menyebabkan kredit

macet pada Koperasi

Bank Prekrditan Rakyat

(KBPR) VII Koto

Pariaman ?

2. Bagaimana penyelesaian

masalah kredit macet dan

hambatan-hambatan yang

ditemui

dalampenyelesaian kredit

macet di Koperasi Bank

Perkreditan Rakyat

(KBPR) VII Koto

Pariaman ?

2 Skripsi: Penyelesaian

Kedit Macet Atas Kredit

Tanpa Agunan Yang

Diberikan Kepada Usaha

Kecil Dan Menengah.

Made Gede Dwidya

Santhika.

(Program Ekstensi

Fakultas Hukum

Universitas Udayana

2010).

1. Apa dasar hukum

perjanjian krdit tanpa

agunan atas kredit yang

diberikan kepada usha

kecil dan menengah?

Page 20: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

14

2. Bagaimana penyelesaian

kredit macet tanpa agunan

atas kredit yang diberikan

kepada usaha kecil dan

menengah?

1.5 Tujuan Penelitian

Sebagai tahapan terakhir bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan

studinya ditingkat perguruan tinggi khususnya Fakultas Hukum Universitas

Udayana, diperlukan adanya suatu karya tulis yang bersifat ilmiah dalam suatu

bidang studi tertentu, baik yang bersifat penelitian kepustakaan maupun penelitian

lapangan yang merupakan karya nyata atas kemampuan akademis selama

mengikuti pendidikan. Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan skripsi ini

adalah

a. Tujuan umum

Tujuan umum dalam penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah

merupakan tujuan yang bersifat akademis, yaitu :

1. Untuk mengetahui implementasi pembebanan jaminan dengan jaminan fidusia

di Koperasi Serba usaha Artha Asih Sejahtera.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam implementasi

pembebanan di Koperasi Serba Usaha Artha Asih Sejahtera.

Page 21: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

15

b. Tujuan khusus

Adapun yang menjadi tujuan khusus penyusunan skripsi ini adalah untuk

memahami permasalahan yang diangkat dan diperoleh dari suatu penelitian.

Adapun tujuan khusus tersebut meliputi:

1. Untuk memahami implementasi pembebanan benda jaminan dengan jaminan

fidusia di Koperasi Serba usaha Artha Asih Sejahtera.

2. Untuk memahami faktor-faktor yang berpengaruh dalam implementasi

pembebanan jaminan fidusia di koperasi serba usaha Artha Asih Sejahtera.

1.6 Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

1. Mengembangkan wawasan mahasiswa dalam penerapan ilmu hukum

serta meningkatkan pengetahuan di bidang pelaksanaan pembebanan

jaminan dengan jaminan fidusia dalam hal ini khususnya dalam

koperasi di Indonesia.

2. Penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

pengembangan hukum khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor

yang berpengaruh dalam implementasi pembebanan fidusia di

koperasi di Indonesia.

b. Manfaat praktis

1. Dapat menemukan jawaban terhadap permasalahan yang terjadi, yakni

mengetahui pelaksanaan pembebanan benda dengan jaminan fidusia

oleh koperasi serba usaha.

Page 22: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

16

2. Penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi pelaksana-pelaksana hukum yang berhubungan dengan faktor-

faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan pembebanan jaminan

fidusia pada koperasi serba usaha.

1.7Landasan Teoritis

Di dalam pembahasan karya ilmiah tugas akhir sebelumnya perlu kiranya

diuraikan beberapa konsep yang menjadi landasan teoritis yang berkaitan dengan

pokok permasalahan yang akan di bahas. Adanya landasan teoritis sangat

diperlukan dalam suatu penulisan karya ilmiah yang bertujuan untuk membantu

penelitian dalam menentukan tujuan dan arah penelitian, memilih konsep

yangtepat dalam kerangka pembahasan pokok permasalahan yang dikaji.

Mengenai pengertian Koperasi Serba Usaha merupakan koperasi yang

kegiatan usahanya di berbagai segi ekonomi, seperti bidang produksi, konsumsi,

perkreditan, dan jasa yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum

koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus

sebagai gerakan ekonomi rakyat yag berdasarkan asas kekeluargaan..

Berdasarkan Pasal 1 angka 11Undang-Undang Republik Nomor 10 Tahun

1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indoesia Nomor 7

Tahun 1992 Tentang Perbankan, menyebutkan bahwa: “ Kredit adalah penyediaan

uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan pinjam-meminjam antar bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga”. Suatu perjanjian kredit yang didalamnya

Page 23: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

17

terdapat kesepakatan antara dua subjek hukum yang saling mengikatkan dirinya

pada perjanjian tersebut. Perikatan diantara dua subjek hukum dapat lahir dari

undang-undang dan perjanjian. Perikatan merupakan suatu hubungan hukum

dalam lapangan harta kekayaan antara dua orang atau lebih dimana pihak yang

satu berhak atas sesuatu dan pihak yang lain berkewajiban atas sesuatu.

Hubungan hukum antara subjek hukum baru dapat dikatakan, apabila telah

dipenuhi syarat berikut:

1. Adanya dasar hukum, yaitu peraturan-peraturan hukum yang mengatur

hubungan hukum itu; dan

2. Timbulnya peristiwa hukum.12

Jika dikaitkan dengan penelitian ini, maka hubungan hukum tersebut

timbul dari perjanjian. Adapun Teori perjanjian (overeenkomst theorie) yang

dikemukakan oleh Thol dalam bukunya ”Das Handsrech” mengatakan; yang

menjadi dasar hukum mengikatnya adalah suatu perjanjian, yang

merupakanperbuatan hukum dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan

dirinya dengan satu orang atau lebih.13

Dalam Pasal 1313 KUHPerdata diatur

mengenai perjanjian,yang menyebutkan bahwa: “Suatu perjanjian adalah suatu

perbuatan dengan mana satu orang atau lebih megikatkan dirinya terhadap satu

orang lain atau lebih”. Adapun syarat sahnya suatu perjanjian, terdapatdalam

Pasal 1320 KUHPerdata,yaitu:

Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan syarat-syarat:

1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;

12

R. Soeroso, 2000, Penghantar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, h. 269. 13

Ahmadi Miru, Sakka Pat, 2008, Hukum Perikatan, Penjelasan Makna pasal 1233

sampai 1456 BW, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 78.

Page 24: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

18

2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;

3. Suatu hal tertentu;

4. Suatu sebab yang halal.

Pemberian pinjaman modal disyaratkan adanya agunan atau jaminan

kredit. Definisi dari Agunan menurut pasal 1 angka 23 Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1998 tentang Perbankan adalah jaminan tambahan yang diserahkan

nasabah debitur kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau

pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.Adapun perbedaan mengenai jaminan

dan agunan yaitu pengertian “jaminan” lebih luas daripada pengertian “agunan”,

dimana agunan berkaitan dengan “barang”, sementara “jaminan” tidak hanya

berkaitan dengan barang, tetapi berkaitan pula dengan character, capacity,

capital, dan condition of economy dari nasabah kreditur yang bersangkutan.14

Akan tetapi dalam hal prosedur pemberian pinjaman tersebut koperasi

tidak memenuhi syarat-syarat yang berkaitan dengan pelaksanaan pengikatan

jaminan. Adanya beberapa faktor-faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan

pembebanan jaminan fidusia dapat mempengaruhi koperasi tidak menjalankan

prosedur pelaksanaan pengikatan atau pembebanan benda jaminan dengan

jaminan fidusia sesuai dengan peraturan yaitu Undang-Undang Nomor 42 Tahun

1999 tentang Jaminan Fidusia pada koperasi.

14

Rachmadi Usman, 2009, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta, h. 67.

Page 25: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

19

1.8 Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah

sebagai berikut :

a. Jenis penelitian

Penelitian yang dilakukan sehubungan dengan penulisan skripsi ini

adalah termasuk jenis penelitian hukum yang bersifat penelitian hukum

empiris. Penelitian hukum empiris adalah penelitian hukum mengenai

pemberlakuan atau implementasi ketentuan hukum (kodifikasi, undang-undang

atau kontrak) secara in action pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi

di dalam masyarkat. Fokus penelitian hukum empiris adalah pada penerapan

atau implementasi ketentuan normatif pada peristiwa hukum tertentu dan

hasilnya.15

b. Jenis pendekatan

Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan menggunakan

pendekatan:

1) Pendekatan fakta

Pendekatan fakta dengan melihat dan meneliti fakta-fakta yang ada

di lapangan mengenai kendala-kendala yang dihadapi koperasiserba usaha

dalam melaksanakan pembebanan jaminan dengan jaminan fidusia dan

faktor-faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan pembebanan jaminan

fidusia pada koperasi serba usahaArtha Asih Sejahtera di Gianyar.

15

Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum Dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti,

Bandung, h. 134.

Page 26: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

20

2) Pendekatan analisis konsep hukum (analitical & conseptual approach)

Pendekatan konseptual beranjak dari pandangan-pandangan dan

doktrin-doktrin yang berkembang di dalam ilmu hukum. Dengan

mempelajari pandangan-pandangan dan doktrim-doktrin di dalam ilmu

hukum, peneliti akan menemukan ide-ide yang melahirkan pengertian

hukum, konsep-konsep hukum, dan asas-asas hukum yang relevan dengan

isu yang dihadapi.16

Dalam hal ini isu yang dihadapi yakniyang berkaitan

dengan kendala-kendala yang dihadapi Koperasi Serba usahaArtha Asih

Sejahtera dalam upaya pelaksanaan pembebanan jaminan dengan jaminan

fidusia.

c. Sifat penelitian

Sifat penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah deskriktif. Penelitian

yang sifatnya deskriktif merupakan penelitian secara umum, termasuk di

dalamnya penelitian ilmu hukum, yang mempunyai tujuan untuk

menggambarkan sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau untuk

menentukan penyebab suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat.

Dengan menggunakan sifat penelitian deskriktif ini, diharapkan mampu

mengetahui implementasi berlakunya Undang-Undang Jaminan Fidusia

sebagai dasar hukum pembebanan benda sebagai jaminan.

d. Data dan sumber data

Sumber data penelitian ini berasal dari penelitian secara langsung ke

masyarakat untuk mendapatkan data yang konkret. Disini dilakukan penelitian

16

Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group,

Jakarta, h.95.

Page 27: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

21

secara langsung ke Koperasi Serba usaha Artha Asih Sejahtera, yang

mengeluarkan pinjaman disini terdapat dua jenis data :

a) Data primer yaitu data yang diperoleh melalui penelitian di lapangan yang

berasal dari informan, yaitu para pengurus dan anggota Koperasi Artha Asih

Sejahtera serta responden.

b) Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan, yang

meliputi :

1) Bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan yaitu :

a) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

b) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

c) Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas

Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan.

d) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.

e) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan

Kegiatan Usaha Serba usaha oleh Koperasi.

2) Bahan hukum sekunder berupa : buku-buku hukum, jurnal-jurnal hukum

dan hasil karya ilmiah para sarjana yang berkaitan dengan penyelesaian

pinjaman bermasalah.

3) Bahan hukum tersier berupa kamus hukum Indonesia, kamus bahasa

Indonesia, kamus bahasa Inggris, kamus bahasa Belanda, dan

encyclopedia.

Page 28: SURAT PERNYATAAN KEASLIAN - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya ilmiah/Penulisan Hukum ... 1.4 Orisinalitas Penelitian

22

e. Teknik pengumpulan data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data

sekunder, yang teknik pengumpulannya berbeda satu dengan yang lainnya.

Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk data primer, teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara

langsung dengan para informan serta terdapat beberapa responden. Selain

itu data dapat pula dikumpulkan dengan observasi langsung dimana

peneliti mengadakan pengamatan secara langsung yaitu di Koperasi Artha

Asih Sejahtera.

2. Untuk data sekunder, teknik pengumpulannya dilakukan dengan studi

dokumen, dengan melakukan pengumpulan dokumen yang relevan dengan

permasalahan penelitian, kemudian dibaca serta dianalisis, dan selanjutnya

diklasifikasikan secara sistematis.

f. Teknik pengolahan dan analisis data

Dari data yang berhasil dikumpulkan, baik data primer maupun data

sekunder kemudiandianalisa dengan teknik analisa kualitatif. Kualitatif

merupakan menggambarkan data hasil penelitian yang terdapat dilapangan

dengan cara menguraikan tanpa menganalisa angka, serta pengolahan data

disajikan secara deskriktif analisis yaitu memaparkan secara lengkap dan

mendetail aspek-aspek tertentu yang berkaitan atau yang bersangkut paut

dengan masalah, diberikan uraian-uraian dan disajikan secara berurutan sesuai

dengan data yang pada akhirnya menjadi skripsi.