Surat Perjanjian Kerja Borongan

download Surat Perjanjian Kerja Borongan

of 35

Transcript of Surat Perjanjian Kerja Borongan

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    1/35

    SURAT PERJANJIAN

    Pada hari ini tanggal Januari 2010. Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

    1. Nama :

    Umur :Pekerjaan :Alamat :Selanjutnya disebut Pihak Pertama bertindak untuk dan atas namanya sendiri.

    2. Nama :Umur :Pekerjaan : Pemborong Bangunan

    Alamat :Selanjutnya disebut Pihak Kedua bertindak untuk dan atas nama dirinya sendirimembuat surat perjanjian yang mengikat kedua belah pihak sebagai berikut :

    Pasal 1 (Satu ) Objek Pekerjaan

    Pihak Pertama memberikan pekerjaan borongan kepada pihak kedua untukmembuat 5 unit ruko dua setengah tingkat permanent yang terletak di Bagan Batu,Riau Simpang Pucut dan Pihak Kedua menerima pekerjaan borongan tersebut.

    Pasal 2 ( Dua ) Harga BoronganHarga Borongan tersebut pada pasal 1 (satu) untuk bahan dan upah tukangsebesar Rp.1.173.000.000 ( satu miliar seratus tujuh puluh tiga juta ) termasukdidalamnya surat Ijin Mendirikan Bangunan ( IMB ) menjadi tanggungan PihakKedua.

    Pasal 3 ( Tiga ) Syarat Pekerjaan

    Ukuran bangunan yang dimaksud adalah :Tingkat I 20 X 20 m tinggi 4 mTingkat II 22 X 20 m tinggi 3,8 mTingkat III 9 X 20 m tinggi 3,8 m

    A. Tingkat I

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    2/35

    1. Pondasi galian tanah sedalam 100X 100 X 1,3 cm slop 25 X 30 cm dicor betonbertulang besi 14,1 mm 6 stap.

    2. Tiang pilar 23 X 30 cm dicor beton bertulang besi 14,1 mm X 6 stap.3. Balok gantung disamakan cor beton bertulang besi 14,1 mm 8 stap, ring balok

    disamakan cor beton bertulang besi 14,1 mm 6 stap.

    4. Dinding dipasang batu bata separuh diplester halus luar dan dalam.5. Lantai dasar dicor beton tebal 7cm tidak diplester halus.6. Satu set pintu press standard tiap ruko diatas pintu besi dipasang 12 buah kaca

    blok.7. satu buah pintu kayu ukuran 90 X 200 cm8. satu buah kamar mandi di bawah tangga ukuran 1,20 X 2,50 cm tidak pakai pintu

    kosong.9. Satu buah kosen ventilasi ukuran 50 X 3,40 m diatas pintu belakang.

    10. Dinding luar kapur jadi dinding dalam kapur sekali / dasar.11. Tiap Pintu 1 buah tangga ke lantai dua.

    B. Tingkat II

    1. Tiang pilar 23 X 30 cm dicor beton bertulang besi 14,1 mm X 6 stap.2. Lantai di cor beton bertulang besi 18,9 mm serta jarak ikatan besi 12 cm tebal

    coran 10 cm didak diplester halus.3. Dinding dipasang batu bata separuh diplester halus luar dalam.4. Diding bagian depan dipasang satu buah jendela dari kayu tiga lobang ukuran

    60 X 120 cm

    5. Tiap tingkat ruko masing-masing dua buah kamar mandi kosong tidak pakai pintudan skat kamar depan.6. Tiap pintu satu buah tangga ke lantai tiga lebarnya 1,10 m, cor betulang besi

    8,9 mm.7. Dinding luar dikapur jadi, dinding dalam dikapur sekali dasar.8. Dinding belakang tiap ruko dipasang satu buah jendela dari kayu dua lubang ukuran

    50 X 60cm, pakai kanopi cor.

    C. Tingkat III

    1. Tiang pilar 23 X 30 cm dicor beton bertulang besi 14,1mm X 6 stap.2. Lantai dicor beton bertulang besi 8,9mm serta jarak ikat besi 12cm tebalnya coran

    10cm tidak diplester halus.3. Dinding bagian depan dipasang masing-masing satu buah jendela dari kayu ukuran

    60 x 120 cm tiga lubang.4. Dinding luar kapur jadi, dinding dalam dikapur sekali dasar.

    Pasal 4 ( Empat ) Bahan Bangunan

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    3/35

    1. Batu krikil dari Rantau Prapat dan Tanjung Medan.2. Pasir sungai dari Rantau Prapat dan pangkatan.3. Batu bata dari Perbaungan dan Kisaran4. Semen padang serta andalas.5. Besi beton dalam negeri.

    6. Pipa listrik dan pipa air united.7. Pekerjaan tambah-kurang akan diperhitungkan kemudian.8. Waktu penyelesaian lebih kurang 195 hari.

    Pasal 5 ( Lima ) Pembayaran

    1. Pembayaran pertama sebesar Rp. 352.000.000 (Tiga ratus lima puluh duajuta rupiah) diberikan setelah surat perjanjian ini ditandatangani oleh keduabelah pihak.

    2. Pembayaran kedua sebesar Rp. 270.000.000 (dua ratus tujuh puluh jutarupiah) setelah pekerjaan siap 30%.

    3. Pembayaran ketiga sebesar Rp. 270.000.000 (dua ratus tujuh puluh jutarupiah) diberikan setelah pekerjaan siap 75% menurut penilaian kedua belahpihak.

    4. Pembayaran keempat sebesar Rp. 270.000.000 (dua ratus tujuh puluh jutarupiah) diberikan setelah pekerjaan siap 95% menurut penilaian kedua belahpihak.

    5. Pembayaran kelima sebesar Rp. 11.000.000 (seratus sepuluh juta rupiah)diberikan setelah pekerjaan siap 100% menurut penilaian kedua belah pihak.

    Pasal 6 ( Enam ) Bencana Alam dan Material

    Apabila terjadi bencana alam termasuk didalamnya gempa bumi, tanah longsor, dsb,yang terjadi diluar perkiraan dan kemampuan Pihak Kedua dan akibat dari kerugianitu menjadi tanggungan Pihak Pertama.

    Pasal 7 ( Tujuh ) Penutup

    1. Surat perjanjian ini berlaku sejak kedua belah pihak membubuhkan tanda tanganmasing-masing.

    2. Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, satu asli dan satu copy. Masing-masing dibubuhi materai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) dan memiliki kekuatanhokum yang sama.

    3. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak akan diselesaikan secara

    musyawarah dan kekeluargaan.

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    4/35

    Demikian surat perjanjian ini dibuat tanpa ada paksaan dari pihak manapun danuntuk dapat dipergunakan apabila diperlukan.

    Pihak Pertama Bagan Batu, Januari 2010

    ( ) ( AENG / DARMANTO W.S)

    SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA

    Yang Bertanda Tangan di bawah ini :

    1. Nama : Ny Lisa Mukti Nur

    Umur : 28 Tahun

    Alamat : Jl. Embong Malang NO.18 Surabaya

    Telp. (031) 72163434

    Untuk Selanjutnya disebut Pihak I (Satu) Kepala Yayasan

    2. Nama :

    Umur :

    Alamat :Untuk Selanjutnya disebut Pihak II (Dua) Pekerja / Baby Sitter

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    5/35

    3. Nama :

    Umur :

    Alamat :

    Untuk selanjutnya disebut pihak III (Tiga) pengambil jasa atau majikan

    Dengan ini bersedia memberikan ketentuan kontrak kerja yang telah disepakati bersama

    sebagai berikut : Kontrak kerja dilaksanakan selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal kontrak ini ditanda

    tangani, dan dapat diperpanjang dengan pemberitahuan / persetujuan dari pihak-pihak yang

    bersangkutan.

    Pihak kedua (Baby Sitter) bersedia mengsuh, merawat seorang pasien / Baby dan

    ditempatkan pada :

    Keluarga Bapak/Ibu

    Alamat .

    Dengan perincian uang gaji baby sitter :

    - Uang gaji sebesar Rp- Uang administrasi sebesar Rp

    - Pihak I (Yayasan) telah menerima dimuka uang gaji baby sitter 1 (satu setengah) bulan

    sebesar Rp

    - Pihak II (baby sitter akan) mnenerima uang gaji setiap bulan sebesar Rp

    selama 3 (tiga) bulan pertama, dan bulan berikutnya sebesar Rp /bulan.

    Kenaikan gaji baby sitter merupakan kebijaksanaan majikan nantinya.

    Jika sebelum masa kontrak kerja 1 (satu) tahun tidak ada kecocockan antara majikan dan

    baby sitter, maka majikan harus harus mengembalikan baby sitter tersebut pada pihak

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    6/35

    yayasan dan pihak yayasan segera mengirim baby sitter pengganti, dengan catatan biaya

    transport dipikul bersama.

    Demikian surat kontrak kerja ini dibuat dan disepakati bersama untuk dapat dipertanggung

    jawabkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan.

    Baby sitter

    Surabaya, ....

    Yayasan L.P.P.P. baby sitter

    Surabaya

    Pengambil Jasa-----------------------------

    Ny. Liza Mukti Nur

    Pimpinan

    KEPUTUSAN

    MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

    REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR KEP. 102/MEN/VI/2004

    TENTANG

    WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBURMENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang :

    a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 78 ayat (4) Undang-undang Nomor 13

    Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan perlu diatur mengenai waktu kerja

    lembur dan upah kerja lembur;

    b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri;

    Mengingat :

    1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya

    Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari

    Republik Indonesia untuk seluruh Indonesia (Lembaran Negara Repupblik

    Indonesia Tahun 1951 Nomor 4);2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    7/35

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);

    3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang KewenanganPemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

    5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/M Tahun 2001 tentang

    Pembentukan Kabinet Gotong Royong;

    Memperhatikan :

    1. Pokok-pokok Pikiran Sekretariat Lembaga Kerjasama Tripartit Nasional

    tanggal 23 Maret 2004.

    2. Kesepakatan Rapat Pleno Lembaga Kerjasama Tripartit Nasional tanggal

    23 Maret 2004;

    MEMUTUSKAN :Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

    REPUBLIK

    INDONESIA TENTANG WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA

    LEMBUR.

    Pasal 1

    Dalam Keputusan Menteri ini yang dimaksud dengan :

    1. Waktu kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40

    (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu

    atau 8 (delapan) jam sehari, dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima)

    harikerja dalam 1 (satu) minggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan

    atau pada hari libur resmi yang ditetapkan Pemerintah.

    2. Pengusaha adalah :

    a. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu

    perusahaan milik sendiri;

    b. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri

    menjalankan perusahaan bukan miliknya.

    c. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia

    mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang

    berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

    3. Perusahaan adalah :

    a. setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan,milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara

    yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam

    bentuk lain;

    b. usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan

    mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk

    lain.

    4. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna

    menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun

    untuk masyarakat.

    5. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan

    dalam bentuk lain.6. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    8/35

    sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang

    ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau

    peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan

    keluarganya atas suatu pekerja dan/ atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

    7. Menteri adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

    Pasal 2(1) Pengaturan waktu kerja lembur berlaku untuk semua perusahaan, kecuali bagi

    perusahaan pada sektor usaha tertentu atau pekerjaan tertentu.

    (2) Perusahaan pada sektor usaha tertentu atau pekerjaan tertentu sebagaimana dimaksud

    dalam ayat (1) diatur tersendiri dengan Keputusan Menteri.

    Pasal 3

    (1) Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu)

    hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.

    (2) Ketentuan waktu kerja lembur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak termasuk

    kerja lembur yang dilakukan pada waktu istirahat mingguan atau hari libur resmi.

    Pasal 4

    (1) Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja, wajib membayarupah lembur.

    (2) Bagi pekerja/buruh yang termasuk dalam golongan jabatan tertentu, tidak berhak atas

    upah kerja lembur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dengan ketentuan mendapat

    upah yang lebih tinggi.

    (3) Yang termasuk dalam golongan jabatan tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)

    adalah mereka yang memiliki tanggung jawab sebagai pemikir, perencana, pelaksana

    dan pengendali jalannya perusahaan yang waktu kerjanya tidak dapat dibatasi menurut

    waktu kerja yang ditetapkan perusahaan sesuai denga peraturan perundang-undangan

    yang berlaku.

    Pasal 5

    Perhitungan upah kerja lembur berlaku bagi semua perusahaan, kecuali bagi perusahaan

    pada sektor usaha tertentu atau pekerjaaan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.

    Pasal 6

    (1) Untuk melakukan kerja lembur harus ada perintah tertulis dari pengusaha dan

    persetujuan tertulis dari pekerja/buruh yang bersangkutan.

    (2) Perintah tertulis dan persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat

    dibuat dalam bentuk daftar pekerja/buruh yang bersedia bekerja lembur yang

    ditandatangani oleh pekerja/buruh yang bersangkutan dan pengusaha.

    (3) Pengusaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus membuat daftar pelaksanaan

    kerja lembur yang memuat nama pekerja/buruh yang bekerja lembur dan lamanya

    waktu kerja lembur.Pasal 7

    (1) Perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh selama waktu kerja lembur

    berkewajiban :

    a. membayar upah kerja lembur;

    b. memberi kesempatan untuk istirahat secukupnya;

    c. memberikan makanan dan minuman sekurang-kurangnya 1.400 kalori apabila kerja

    lembur dilakukan selama 3 (tiga) jam atau lebih.

    (2) Pemberian makan dan minum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c tidak boleh

    diganti dengan uang.

    Pasal 8

    (1) Perhitungan upah lembur didasarkan pada upah bulanan.(2) Cara menghitung upah sejam adalah 1/173 kali upah sebulan.

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    9/35

    Pasal 9

    (1) Dalam hal upah pekerja/buruh dibayar secara harian, maka penghitungan besarnya

    upah sebulan adalah upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima) bagi pekerja/buruh yang

    bekerja 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau dikalikan 21 (dua puluh satu)

    bagi pekerja/buruh yang bekerja 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

    (2) Dalam hal upah pekerja/buruh dibayar berdasarkan satuan hasil, maka upah sebulanadalah upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

    (3) Dalam hal pekerja/buruh bekerja kurang dari 12 (dua belas) bulan sebagaimana

    dimaksud dalam ayat (2), maka upah sebulan dihitung berdasarkan upah rata-rata

    selama bekerja dengan ketentuan tidak boleh lebih rendah dari upah dari upah

    minimum setempat.

    Pasal 10

    (1) Dalam hal upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap maka dasar perhitungan

    upah lembur adalah 100 % (seratus perseratus) dari upah.

    (2) Dalam hal upah terdiri dari upah pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap,

    apabila upah pokok tambah tunjangan tetap lebih kecil dari 75 % (tujuh puluh lima

    perseratus) keseluruhan upah, maka dasar perhitungan upah lembur 75 % (tujuh puluhlima perseratus) dari keseluruhan upah.

    Pasal 11

    Cara perhitungan upah kerja lembur sebagai berikut :

    1. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja :

    a.1. untuk jam kerja lembur pertama harus dibayar upah sebesar 1,5 (satu setengah)

    kali upah sejam;

    a.2. untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2(dua) kali

    upah sejam.

    2. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi

    untuk waktu kerja 6 (enam) hari kerja 40 (empat puluh) jam seminggu maka :

    b.1. perhitungan upah kerja lembur untuk 7 (tujuh) jam pertama dibayar 2 (dua) kali

    upah sejam, dan jam kedelapan dibayar 3 (tiga) kali upah sejam dan jam lembur

    kesembilan dan kesepuluh dibayar 4 (empat) kali upah sejam.

    b.2. apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek perhitungan upah lembur

    5 (lima) jam pertama dibayar 2 (dua) kali upah sejam, jam keenam 3(tiga) kali

    upah sejam dan jam lembur ketujuh dan kedelapan 4 (empat) kali upah sejam.

    3. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi

    untuk waktu kerja 5 (lima) hari kerja dan 40 (empat puluh) jam seminggu, maka

    perhitungan upah kerja lembur untuk 8 (delapan) jam pertama dibayar 2 (dua) kali

    upah sejam, jam kesembilan dibayar 3(tiga) kali upah sejam dan jam kesepuluh dan

    kesebelas 4 (empat) kali upah sejam.Pasal 12

    Bagi perusahaan yang telah melaksanakan dasar perhitungan upah lembur yang nilainya lebih

    baik dari Keputusan Menteri ini, maka perhitungan upah lembur tersebut tetap berlaku.

    Pasal 13

    (1) Dalam hal terjadi perbedaan perhitungan tentang besarnya upah lembur, maka yang

    berwenang menetapkan besarnya upah lembur adalah pengawas ketenagakerjaan

    Kabupaten/Kota.

    (2) Apabila salah satu pihak tidak dapat menerima penetapan pengawas ketenagakerjaan

    sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka dapat meminta penetapan ulang kepada

    pengawas ketenagakerjaan di Provinsi.

    (3) Dalam hal terjadi perbedaan perhitungan tentang besarnya upah lembur padaperusahaan yang meliputi lebih dari 1 (satu) Kabupaten/Kota dalam 1(satu) Provinsi

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    10/35

    yang sama, maka yang berwenang menetapkan besarnya upah lembur adalah pengawas

    ketenagakerjaan Provinsi.

    (4) Apabila salah satu pihak tidak dapat menerima penetapan pengawas ketenagakerjaan

    sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) dapat meminta penetapan ulang

    kepada pengawas ketenagakerjaan di Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

    Pasal 14Dalam hal terjadi perbedaan perhitungan tentang besarnya upah lembur pada perusahaan

    yang meliputi lebih dari 1 (satu) Provinsi, maka yang berwenang menetapkan besarnya

    upah lembur adalah Pengawas Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja dan

    Transmigrasi.

    Pasal 15

    Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor:KEP-

    72/MEN/1984 tentang Dasar Perhitungan Upah Lembur, Keputusan Menteri Tenaga Kerja

    Nomor

    KEP-608/MEN/1989 tentang Pemberian Izin Penyimpangan Waktu Kerja dan Waktu

    Istirahat

    Bagi Perusahaan-perusahaan Yang Mempekerjakan Pekerja 9 (sembilan) Jam Sehari dan 54(lima puluh empat) Jam Seminggu dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia

    Nomor: PER-06/MEN/1993 tentang waktu kerja 5 (lima) Hari Seminggu dan 8 (delapan) Jam

    Sehari, dinyatakan tidak berlaku lagi.

    Pasal 16

    Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakarta

    pada tanggal 25 Juni 2004

    MENTERI

    TENAGAKERJA DAN TRANSMIGRASI

    REPUBLIK INDONESIA

    JACOB NUWA WEA

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    11/35

    SURAT PERJANJIAN KERJA

    Yang bertanda tangan dibawah ini :

    1. Nama : ALI MURTADA

    Alamat : Pojok Pelita RT.01 RW.07 Cerme Kidul Cerme Gresik

    Jabatan : Pimpinan / Pemilik Usaha

    Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Warung Internet (Warnet) OZA NET yang

    berkedudukan di Jl Raya Domas 486.

    Selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut sebagai Pihak Pertama (Pemilik Usaha)

    2. Nama : AMIRUL MUMIN

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Tempat & Tgl lahir : Gresik, 12 Februari 1990

    Agama : Islam

    Pendidikan terakhir : Sekolah Dasar (SD)

    Alamat : Medangan RT.2 RW.1 Metatu, Benjeng, Gresik.

    No.KTP / NIK : 35.2504.120290.0003

    Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai Pihak

    Kedua (Operator).

    Kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian kerja dengan ketentuan dan syarat-

    syarat sebagai berikut:

    Pasal 1

    Pihak Pertama dengan ini menyatakan menerima Pihak Kedua sebagai Operator Warnet OZA

    NET, yang terletak di Jl Raya Domas 486 dan Pihak kedua dengan ini menyatakan bersedia

    menjadi Operator Warnet.

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    12/35

    Pasal 2

    Masa kontrak kerja adalah selama 6 (enam) bulan dihitung sejak tanggal masuk diterima

    bekerja, yakni sejak tanggal 1 Januari 2010. Upah diberikan secara bulanan, besarnya upah

    Rp 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) dengan waktu kerja sehari 8 jam, atau 56 jam

    seminggu dan Pihak ke II bersedia bekerja lembur apabila diminta oleh Pihak ke II dengan

    upah lembur Rp. 2000/jam.

    Pasal 3

    Apabila Pihak Pertama atau Pihak Kedua mengakhiri perjanjian kerja untuk waktu tertentu

    sebelum waktunya berakhir, maka pihak yang mengakhiri perjanjian kerja tersebut wajib

    membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar sisa upah pekerja sampai waktu atau

    pekerjaan seharusnya selesai, kecuali apabila putusnya hubungan kerja karena alasan

    memaksa (kesalahan/pelanggaran berat pekerja)

    Pasal 4

    Pihak Pertama dan Kedua bersedia mentaati isi perjanjian ini, dan pihak kedua akan patuh

    pada tata tertib Warnet.

    Pasal 5

    Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerja ini, akan diatur dalam bentuk peraturan/tata

    tertib Warnet.

    Pasal 6

    Segala perselisihan yang timbul akibat perjanjian kerja ini akan diselesaikan secara

    musyawarah dan mufakat, dan apabila tidak dapat diselesaikan para pihak dapat

    menyelesaikan melalui jalur hukum sesuai peraturan yang berlaku.

    Pasal 7

    Kedisiplinan dan Ketertiban telah diatur dalam Peraturan Warnet, dan wajib ditaati, apabila

    ada pelanggaran akan diberikan Surat Peringatan. Apabila Pihak Kedua (2) telah

    mendapatkan Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali maka Pihak Pertama (1) berhak

    melakukan Pemutusan Hubungan Kerja.

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    13/35

    Demikian Surat Perjanjian Kerja ini dibuat, setelah para pihak membaca dan memahami

    isinya kemudian dengan sukarela tanpa paksaan atau tekanan dari siapapun bersama-sama

    menandatanganinya diatas kertas bermaterai cukup.

    Dibuat di : Gresik

    Pada Tanggal :

    Pihak Pertama (I) Pihak Kedua (II)

    ALI MURTADA AMIRUL MUMIN

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    14/35

    SURAT PERJANJIAN KERJA

    Yang bertanda tangan dibawah ini :

    1. Nama : ALI MURTADA

    Alamat : Pojok Pelita RT.01 RW.07 Cerme Kidul Cerme Gresik

    Jabatan : Pimpinan / Pemilik Usaha

    Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Warung Internet (Warnet) OZA NET yang

    berkedudukan di Jl Raya Domas 486.

    Selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut sebagai Pihak Pertama (Pemilik Usaha)

    2. Nama : AGUS DWI KURNIAWAN

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Tempat & Tgl lahir : Gresik, 15 Agustus 1988

    Agama : Islam

    Pendidikan terakhir : SMK

    Alamat : Perum. Cerme Indah N-19

    No.KTP / NIK : 352510.150888.0002

    Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai Pihak

    Kedua (Operator).

    Kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian kerja dengan ketentuan dan syarat-

    syarat sebagai berikut:

    Pasal 1

    Pihak Pertama dengan ini menyatakan menerima Pihak Kedua sebagai Operator Warnet OZA

    NET, yang terletak di Jl Raya Domas 486 dan Pihak kedua dengan ini menyatakan bersedia

    menjadi Operator Warnet.

    Pasal 2

    Masa kontrak kerja adalah selama 6 (enam) bulan dihitung sejak tanggal masuk diterima

    bekerja, yakni sejak tanggal 1 Januari 2010. Upah diberikan secara bulanan, besarnya upah

    Rp 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) dengan waktu kerja sehari 8 jam, atau 56 jam

    seminggu dan Pihak ke II bersedia bekerja lembur apabila diminta oleh Pihak ke II dengan

    upah lembur Rp. 2000/jam.

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    15/35

    Pasal 3

    Apabila Pihak Pertama atau Pihak Kedua mengakhiri perjanjian kerja untuk waktu tertentu

    sebelum waktunya berakhir, maka pihak yang mengakhiri perjanjian kerja tersebut wajib

    membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar sisa upah pekerja sampai waktu atau

    pekerjaan seharusnya selesai, kecuali apabila putusnya hubungan kerja karena alasan

    memaksa (kesalahan/pelanggaran berat pekerja)

    Pasal 4

    Pihak Pertama dan Kedua bersedia mentaati isi perjanjian ini, dan pihak kedua akan patuh

    pada tata tertib Warnet.

    Pasal 5

    Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerja ini, akan diatur dalam bentuk peraturan/tata

    tertib Warnet.

    Pasal 6

    Segala perselisihan yang timbul akibat perjanjian kerja ini akan diselesaikan secara

    musyawarah dan mufakat, dan apabila tidak dapat diselesaikan para pihak dapat

    menyelesaikan melalui jalur hukum sesuai peraturan yang berlaku.

    Pasal 7

    Kedisiplinan dan Ketertiban telah diatur dalam Peraturan Warnet, dan wajib ditaati, apabila

    ada pelanggaran akan diberikan Surat Peringatan. Apabila Pihak Kedua (2) telah

    mendapatkan Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali maka Pihak Pertama (1) berhak

    melakukan Pemutusan Hubungan Kerja.

    Demikian Surat Perjanjian Kerja ini dibuat, setelah para pihak membaca dan memahamiisinya kemudian dengan sukarela tanpa paksaan atau tekanan dari siapapun bersama-sama

    menandatanganinya diatas kertas bermaterai cukup.

    Dibuat di : Gresik

    Pada Tanggal :

    Pihak Pertama (I) Pihak Kedua (II)

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    16/35

    ALI MURTADA AGUS DWI KURNIAWAN

    KETENTUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJAWAKTU TERTENTU

    KEPMEN NO. 100 TH 2004

    http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/
  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    17/35

    MENTERI

    TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

    REPUBLIK INDONESIA

    KEPUTUSAN

    MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA

    NOMOR : KEP.100/MEN/VI/2004

    TENTANG

    KETENTUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

    MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

    Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 59 ayat (8) Undang-undangNomor 13 tentang Ketenagakerjaan, perlu diatur mengenai

    perjanjian kerja waktu tertentu;

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Keputusan Menteri ini yang dimaksud dengan :

    1. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang selanjutnya disebut PKWT adalah

    perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan

    hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerja tertentu.

    2. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu yang selanjutnya disebut PKWTT

    adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk

    mengadakan hubungan kerja yang bersifat tetap

    3. Pengusaha adalah :

    a. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu

    perusahaan milik sendiri;.

    b.Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdirisendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya;

    c. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di

    Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b

    yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

    4. Perusahaan adalah :

    a. setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang

    perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta

    maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar

    upah atau imbalan dalam bentuk lain;

    b. usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan

    mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuklain.

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    18/35

    5. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau

    imbalan dalam bentuk lain.

    Pasal 2

    (1) Syarat kerja yang diperjanjikan dalam PKWT, tidak boleh lebih rendah daripadaketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    (2) Menteri dapat menetapkan ketentuan PKWT khusus untuk sektor usaha dan atau

    pekerjaan tertentu.

    BAB II

    PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG SEKALI SELESAIATAU SEMENTARA SIFATNYA YANG PENYELESAIANNYA

    PALING LAMA 3 (TIGA) TAHUN

    Pasal 3

    (1) PKWT untuk pekerjaan yang sekali selesai atau sementara sifatnya adalah PKWT

    yang didasarkan atas selesainya pekerjaan tertentu.

    (2) PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat untuk paling lama 3 (tiga)

    tahun.(3) Dalam hal pekerjaan tertentu yang diperjanjikan dalam PKWT sebagaimana

    dimaksud dalam ayat (1) dapat diselesaikan lebih cepat dari yang diperjanjikan maka

    PKWT tersebut putus demi hukum pada saaat selesainya pekerjaan.

    (4) Dalam PKWT yang didasarkan atas selesainya pekerjaan tertentu harus

    dicantumkan batasan suatu pekerjaan dinyatakan selesai.

    (5) Dalam hal PKWT dibuat berdasarkan selesainya pekerjaan tertentu namun karena

    kondisi tertentu pekerjaan tersebut belum dapat diselesaikan, dapat dilakukan

    pembaharuan PKWT.

    (6) Pembaharuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dilakukan setelah melebihi

    masa tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya perjanjian kerja.

    (7) Selama tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud dalam ayat (6)tidak ada hubungan kerja antara pekerja/buruh dan pengusaha.

    (8) Para pihak dapat mengatur lain dari ketentuan dalam ayat (5) dan ayat (6) yang

    dituangkan dalam perjanjian.

    BAB III

    PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG BERSIFAT MUSIMAN

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    19/35

    Pasal 4

    (1) Pekerjaan yang bersifat musiman adalah pekerjaan yang pelaksanaannya tergantung

    pada musim atau cuaca.

    (2) PKWT yang dilakukan untuk pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

    hanya dapat dilakukan untuk satu jenis pekerjaan pada musim tertentu.

    Pasal 5

    (1) Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan untuk memenuhi pesanan atau target

    tertentu dapat dilakukan dengan PKWT sebagai pekerjaan musiman.

    (2) PKWT yang dilakukan untuk pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

    hanya diberlakukan untuk pekerja/buruh yang melakukan pekerjaan tambahan.

    Pasal 6

    Pengusaha yang mempekerjaan pekerja/buruh berdasarkan PKWT sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 5 harus membuat daftar nama pekerja/buruh yang melakukan

    pekerjaan tambahan.

    Pasal 7

    PKWT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 tidak dapat dilakukan

    pembaharuan.

    BAB IV

    PKWT UNTUK PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN

    DENGAN PRODUK BARU

    Pasal 8

    (1) PKWT dapat dilakukan dengan pekerja/buruh untuk melakukan pekerjaan yangberhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih

    dalam percobaan atau penjajakan.

    (2) PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan untuk jangka

    waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang untuk satu kali paling lama 1

    (satu) tahun.

    (3) PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak dapat dilakukan pembaharuan.

    Pasal 9

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    20/35

    PKWT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 hanya boleh diberlakukan bagi

    pekerja/buruh yang melakukan pekerjaan di luar kegiatan atau di luar pekerjaan yang

    biasa dilakukan perusahaan.

    BAB V

    PERJANJIAN KERJA HARIAN ATAU LEPAS

    Pasal 10

    (1) Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam hal waktu dan

    volume pekerjaan serta upah didasarkan pada kehadiran, dapat dilakukan dengan

    perjanjian kerja harian atau lepas.

    (2) Perjanjian kerja harian lepas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan

    dengan ketentuan pekerja/buruh bekerja kurang dari 21 (dua puluh satu ) hari dalam 1

    (satu)bulan.

    (3) Dalam hal pekerja/buruh bekerja 21 (dua puluh satu) hari atau lebih selama 3 (tiga)

    bulan berturut-turut atau lebih maka perjanjian kerja harian lepas berubah menjadi

    PKWTT.

    Pasal 11

    Perjanjian kerja harian lepas yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 10 ayat (1) dan ayat (2) dikecualikan dari ketentuan jangka waktu PKWT pada

    umumnya.

    Pasal 12

    (1) Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh pada pekerjaan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 10 wajib membuat perjanjian kerja harian lepas secara tertulis

    dengan para pekerja/buruh.

    (2) Perjanjian kerja harian lepas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dibuat

    berupa daftar pekerja/buruh yang melakukan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalamPasal 10 sekurang-kurangnya memuat :

    1. nama/alamat perusahaan atau pemberi kerja.

    2. nama/alamat pekerja/buruh.

    3. jenis pekerjaan yang dilakukan.

    4. besarnya upah dan/atau imbalan lainnya.

    (3) Daftar pekerja/buruh sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) disampaikan kepada

    instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat selambat-

    lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak mempekerjakan pekerja/buruh.

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    21/35

    BAB VI

    PENCATATAN PKWT

    Pasal 13

    PKWT wajib dicatatkan oleh pengusaha kepada instansi yang bertanggung jawab di

    bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota setempat selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari

    kerja sejak penandatanganan.

    Pasal 14

    Untuk perjanjian kerja harian lepas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 maka yangdicatatkan adalah daftar pekerja/buruh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2).

    BAB VII

    PERUBAHAN PKWT MENJADI PKWTT

    Pasal 15

    (1) PKWT yang tidak dibuat dalam bahasa Indonesia dan huruf latin berubah menjadi

    PKWTT sejak adanya hubungan kerja.

    (2) Dalam hal PKWT dibuat tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (2), atau Pasal 5 ayat (2), maka PKWT berubah menjadi PKWTT sejak

    adanya hubungan kerja.

    (3) Dalam hal PKWT dilakukan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan produk

    baru menyimpang dari ketentuan Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3), maka PKWT berubah

    menjadi PKWTT sejak dilakukan penyimpangan.

    (4) Dalam hal pembaharuan PKWT tidak melalui masa tenggang waktu 30 (tiga puluh)

    hari setelah berakhirnya perpanjangan PKWT dan tidak diperjanjikan lain sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 3, maka PKWT berubah menjadi PKWTT sejak tidak

    terpenuhinya syarat PKWT tersebut.

    (5) Dalam hal pengusaha mengakhiri hubungan kerja terhadap pekerja/buruh dengan

    hubungan kerja PKWT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan

    ayat (4), maka hak-hak pekerja/buruh dan prosedur penyelesaian dilakukan sesuai

    ketentuan peraturan perundang-undangan bagi PKWTT.

    BAB VIII

    KETENTUAN PERALIHAN

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    22/35

    Pasal 16

    Kesepakatan kerja waktu tertentu yang dibuat berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga

    Kerja Nomor PER-06/MEN/1985 tentang Perlindungan Pekerja Harian Lepas,

    Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-02/MEN/1993 tentang KesepakatanKerja Waktu Tertentu dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-05/MEN/1995

    tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada Perusahaan Pertambangan Minyak dan

    Gas Bumi, masih tetap berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja waktu

    tertentu.

    BAB IX

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 17

    Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Tenaga Kerja

    Nomor PER-06/MEN/1985 tentang Perlindungan Pekerja Harian Lepas, Peraturan

    Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-02/MEN/1993 tentang Kesepakatan Kerja Waktu

    Tertentu dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-05/MEN/1995 tentang

    Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas

    Bumi, dinyatakan tidak berlaku lagi.

    Pasal 18

    Keputusan Menteri ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di jakarta

    pada tanggal 21 Juni 2004

    MENTERI

    TENAGAKERJA DAN TRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA

    JACOB NUWA WEA

    Like this:

    SukaBe the first to like this post.

    http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?like=1&_wpnonce=0bf745f35fhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?like=1&_wpnonce=0bf745f35f
  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    23/35

    Tulisan ini dikirim pada pada Kamis, Juni 21st, 2007 6:57 am dan di isikan dibawah Uncategorized. Anda dapatmeneruskan melihat respon dari tulisan ini melalui RSS 2.0 feed. r Anda dapat merespon, ortrackbackdari

    website anda.

    14 Responses to KETENTUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN

    KERJA WAKTU TERTENTU

    1. Ketentuan pencabutan izin operasional Outsourcing Online mengatakan:

    Juni 21, 2007 pukul 7:30 am

    [...] http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-

    perjanjian-kerja-waktu-terte... [...]

    Balas

    2. teguh mengatakan:

    Maret 12, 2008 pukul 8:02 am

    Gimana ketentuan pelaksanaan PKWT untuk bidang kelistrikan? Saya outsourcing di

    PT. PLN(Persero), saya dinaungi perusahaan jasa tenaga kerja A akan tetapi setiap

    tahun habis kontrak dengan perusahaan jasa naker A berganti dengan kontrak baru

    dengan perusahaan B pada tempat kerja yang sama ( PT. PLN (Persero) ), tanpa ada

    pesangon (kontrak per tahun) ? Adakah ketentuan tentang hal tersebut?

    Balas

    3. Wahyu mengatakan:

    Januari 8, 2009 pukul 4:21 am

    apa bedanya PKWT dan PKWTT? yg saya alami adalah sama saja. cuma beda nama.

    status tetap outsourcing yg bekerja di tempatkan di perusahaan pengguna (user).

    Balas

    o ikomatussuniah mengatakan:

    April 8, 2011 pukul 12:58 am

    PKWT adalah perjanjian Kerja Waktu Tertentu atau lebih gampangnya

    disebut tenaga kerja kontrak, sedangkan PKWTT adalah Perjanjian Kerja

    Waktu Tidak Tertentu atau disebut juga tenaga kerja tetap.Ketentuan PKWT

    diatur dalam Pasal 56-62 Undang-undang No. 13/2003 tentang

    Ketenagakerjaan.Khusus ketentuan pekerjaan yang dapat dikategorikan

    PKWT ada di pasal 59. perbedaan antara karyawan PKWT dan PKWTTadalah pada; Tenaga kerja PKWT tidak berhak mendapatkan kompensasi saat

    http://outsourcingonline.wordpress.com/category/uncategorized/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/feed/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/trackback/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/trackback/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pencabutan-izin-operasional/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-3http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-terte..http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-terte..http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=3#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-210http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=210#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-375http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=375#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-1136http://outsourcingonline.wordpress.com/category/uncategorized/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/feed/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/trackback/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pencabutan-izin-operasional/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-3http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-terte..http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-terte..http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=3#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-210http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=210#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-375http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=375#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-1136
  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    24/35

    PHK, sedangkan tenaga kerja PKWTT berhak mendapat kompensasi saat di

    PHK; Tenaga kerja PKWT dalam jamsostek tidak mendapat jaminan hari tua

    dan/atau pensiun, sedangkan tenaga kerja PKWTT jaminan asuransinya dalam

    jamsoostek tercover lengkap.akan tetapi tenaga kerja PKWT dapat berubah

    status nmenjadi tenaga kerja tetap dan berhak mendapatkan kompensasi PHK

    apabila dalam kondisi: perjanjian kerja dibuat secara lisan, jenis pekerjaanyang diperjanjikan bersifat terus menrus, pekerjaan yang diperjanjikan

    menyangkut core business, disyaratkan adanya masa percobaan, perjanjian

    kerja lewat 3 tahun termasuk perpanjangan kontrak. demeikian semoga

    bermanfaat. terimakasih.

    Balas

    4. petmengatakan:

    April 16, 2009 pukul 9:57 am

    INILAH Indonesia . sepertinya budaya kasta tak akan pernah sirnah !!!!

    semoga yang dzolim dibukakan pintu hatinya

    semoga yang di dzolimi diberi kesabaran dan ketenangan jiwa melebihi keserakahan

    kaum penindas

    Sabar ya mas, posisi aq jg seperti anda,

    Balas

    5. Satpam PT.PIM mengatakan:

    September 4, 2009 pukul 8:20 pm

    Satpam PT.PIM ada yg di outsourcing ada juga yang dikaryawankan..sistem

    kotraknya ada yang PKWT,ada juga yang PKWTT.,ini benar tidak ada keadilan dari

    perusahaan,yang ingin di tanyakan apa di bolehkan sebagai satpam dipekerjakan

    dalam sistem kotrak PKWT.tolong di jelaskan

    Balas

    6. munandarmengatakan:

    Oktober 18, 2010 pukul 5:03 am

    Saya mempunyai masalah tentang PKWT. Kontrak kerja antara pemberi kerja dan

    penerima kerja adalah 2 tahun begitu juga kontrak kerja perusahaan & karyawan

    dibuat 2 tahun. Pemberi kerja kemudian memperpanjang penerima kerja maksimal 3

    bulan dengan alasan tender untuk pekerjaan tersebut sedang berlangsung.

    Pertanyaannya dengan membayarkan pesangan yang 2 tahun dengan 3 kali gaji

    apakah harus membayar pesangon kembali untuk masa yang 3 bulan tersebut.

    Sesuaikah pesangon yang telah saya bayarkan yaitu 3 kali mengingat setelah

    masuknya perusahaan yang baru karyawan tetap ditransfer ke perusahaan yang baru.

    http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=1136#respondhttp://petetok.dagdigdug.com/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-446http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=446#respondhttp://wordpress.com/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-547http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=547#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-884http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=1136#respondhttp://petetok.dagdigdug.com/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-446http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=446#respondhttp://wordpress.com/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-547http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=547#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-884
  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    25/35

    Balas

    7. Hendrymengatakan:

    Januari 5, 2011 pukul 8:32 am

    PKWT; System yg sangat menyudutkan posisi buruh.

    Balas

    8. DENDITYA mengatakan:

    Maret 14, 2011 pukul 3:01 am

    berdasarka KEP.100/MEN/VI/2004 Pasal 13 PKWT wajib dicatatkan olehpengusaha kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan

    kabupaten/kota setempat selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak

    penandatanganan., apabila unsur ini tidak terpenuhi oleh perusahaan outsourcing,

    apakah ada sanksi-nya?

    Balas

    9. mia 3RBTmengatakan:

    April 8, 2011 pukul 8:20 am

    dari pada gak bisa makan mendingan terima aja deh

    nasibnasib.

    Balas

    10. ade mengatakan:

    Juni 1, 2011 pukul 3:54 am

    apakah suatu peraturan, UU, Keputusan Mentri dsb tidak boleh bertentangan dengan

    UUD 1945 Keputusan Mentri no 100 thn 2004 dinilai bertentangan dengan UUD

    1945 YANG PADA SALAH SATUNYA mengatur tentang pekerjaan dan pendidikan

    yang layak untuk seluruh warga indonesia karena pada Keputusan tersebut tidak ada

    Jaminan bahwa sesorang yang terikat dengan PKWT terjamin Hidupnya apakah suatu

    Landasan Negara Seperti UUD 1945 patut ditentang

    Balas

    11. yanto mengatakan:

    http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=884#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-977http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=977#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-1099http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=1099#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-1137http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=1137#respondhttp://gmail.com/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-1187http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=1187#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=884#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-977http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=977#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-1099http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=1099#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-1137http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=1137#respondhttp://gmail.com/http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-1187http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=1187#respond
  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    26/35

    Juli 30, 2011 pukul 7:06 am

    di perusahaan saya bekerja sistem pkwt yang gak jelas,,,,,

    karyawan yang sudah bekerja kontrak sudah sgt lama belum juga di angkat menjadi

    karyawan tetap,,,

    malahan untuk menghapus masa kerja kontrak di jadikan ke harian selama sebulanterus disambung kontrak lagi,,,,

    apakah ini yang di sebut keadilan bagi buruh?

    Balas

    12. Jerrymengatakan:

    Agustus 4, 2011 pukul 11:43 pm

    Apakah PKWT dapat dibenarkan jika waktu yang tertuang didalam PKWT tersebuttidak dijelaskan secara detail kapan berakhirnya kontrak kerja waktu tententu tsb dan

    hanya menyebutkan maksimal 2 tahun, dan bagaimana jika sebelum kurun waktu

    tersebut pekerjaan sudah dinyatakan selesai, misalnya 1,5 thn, apakan selisih waktu

    tersebut akan diperhitungkan sebagai ganti rugi ?

    Terima kasih.

    PERJANJIAN KERJA

    Perjanian ini dibuat pada hari , tanggal , bulan , tahun . Kami yangbertanda tangan di bawah ini:

    1. Nama : _________________________________________________

    http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-1293http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=1293#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-1306http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-1293http://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/?replytocom=1293#respondhttp://outsourcingonline.wordpress.com/2007/06/21/ketentuan-pelaksanaan-perjanjian-kerja-waktu-tertentu/#comment-1306
  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    27/35

    KTP : _________________________________________________Jabatan : _________________________________________________Alamat : _________________________________________________Telepon/HP : _________________________________________________Faksimile : _________________________________________________

    Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnyadisebut pihak kesatu/perusahaan.

    2. Nama : _________________________________________________KTP : _________________________________________________Alamat : _________________________________________________Telepon/HP : _________________________________________________

    Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnyadisebut pihak kedua/karyawan.

    Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sebagaiberikut.

    Pasal 1Pihak kesatu dengan ini menyatakan menerima pihak kedua sebagai

    karyawan dengan bidang tugas dan pihak kedua menyatakan besediamenjadi karyawan pihak kesatu dalam bidang tugas yang telah disebutkan.

    Pasal 2Pihak kedua akan menjalani masa percobaan selama tiga bulan, terhitung

    sejak tanggal pertama masuk kerja, yaitu tanggal hingga ...Upah yang akan diterima pihak kedua selama masa percobaan sebesar . %dari gaji karyawan, yaitu Rp dengan waktu kerja .. jam sehari, ..hari seminggu.

    Pasal 3Pihak kedua akan menerima tunjangan diluar upah untuk transport sebesar

    Rp . per hari dan tunjangan makan sebesar Rp . per hari.

    Pasal 4Apabila di kemudian hari, pihak kesatu mengakhiri masa bekerja sebelum

    ketentuan waktu yang disepakati, maka pihak kesatu wajib membayar penaltisebesar .. sampai waktu yang seharusnya diselesaikan. Sebaliknya, jika

    yang mengakhiri masa kerja sebelum ketentuan waktu yang disepakati adalahpihak kedua, maka pihak kedua wajib membayar penalti sebesar . kali lipatgaji bruto.

    Pasal 5Pihak kesatu dan kedua bersedia menaati peraturan perusahaan dan pihak

    kedua akan patuh pada tata tertib perusahaan.

    Pasal 6Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerja ini akan dibuat setelah masa

    percobaan tiga bulan selesai dan membuat kontrak kerja yang baru.

    Pasal 7Segala perselisihan yang muncul akibat perjanjian kerja ini akan diselesaikan

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    28/35

    secara musyawarah dan apabila kedua belah pihak tidak dapat menemuikesepakatan maka akan diselesaikan melalui jalur hukum.

    Surat perjanjian ini disetujui, ditandatangani, serta dibuat rangkap dua,bermaterai cukup, dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

    Dibuat di : Pada tanggal :

    Pihak Pertama Pihak Kedua

    ( ) ( )

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    29/35

    Surat Pengunduran Diri Kerja

    _______, ___ _______ 2010

    Kepada,

    Yth. _____________PT _______________

    Jln. ______________

    Dengan hormat,

    Surat ini dibuat untuk menyampaikan informasi mengenai pengunduran diri saya dari jabatan

    yang sedang saya pegang sekarang ini. Hari terakhir saya bekerja akan efektif berlaku sejak

    tanggal pengunduran diri ini dibuat. Saya telah membuat ikatan perjanjian kontrak dengan

    perusahaan yang baru.

    Terima kasih tak terhingga saya ucapkan untuk bimbingan dan dukungan penuh Anda selamamasa kerja saya di perusahaan ini. Saya telah mendapatkan banyak keahlian baru selama itu

    dan keahlian ini akan menjadi nilai besar bagi karir saya berikutnya.

    Hormat saya,

    .

    NSTRUKSI KERJANo _________________________

    Tanggal :

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    30/35

    Kepada : Diberikan oleh: Disetujui oleh : ..

    Instruksi kerja lapangan, menjadi perwakilan pada pembukaan cabang barushowroom milik PT dengan instruksi kerja sebagai berikut.1. .2. .3. .4. .5. .

    Demikian instruksi kerja ini agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

    Tertanda,

    ..

    Contoh Surat Permintaan Penarikan Rekening

    _______, ___ _______ 2010

    Kepada,

    Yth. _____________

    Jln. ______________

    Dengan hormat,

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    31/35

    Kami menginformasikan kepada Anda bahwa kami telah menahan instruksi kepada bank

    karena pengurus perusahaan kami yang bertanggung jawab untuk itu sedang sakit dan

    rekening Anda menjadi tidak jelas.

    Kami harap Anda memahami kesulitan kami dan dengan senang hati menarik kembalirekening sejumlah . termasuk untuk alasan incidental.

    Terima kasih.

    Hormat kami,

    .

    _______, ___ _______ 2010

    Kepada,Yth. _____________PT ______________

    Jln. ______________

    Dengan hormat,

    Terima kasih kami ucapkan atas kepercayaan Anda mengajukan pemesananpada kami tertanggal .. Semua produk yang tertera dalam formulir

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    32/35

    pemesanan telah kami antarkan sesuai dengan petunjuk yang Anda berikan.Fotokopi rekening, kami lampirkan sebagai tanda bukti. Namun dengan sangatmenyesal, kami tidak dapat mengirimkan pesanan item karena barangtersebut baru akan tersedia bulan depan.

    Kekosongan barang adalah akibat tertundanya produksi karena jenis bahanyang biasa digunakan tidak tersedia. Anda adalah pelanggan tetap kami dantelah bekerja sama cukup lama. Kami harap permasalahan kami ini dapatdimaklumi dan Anda bersedia untuk menunggu produk tersebut selama satubulan. Salam hangat.

    Hormat kami,

    ....

    Lampiran: Rekening No. ..

    _______, ___ _______ 2010

    Nomor : .Hal : .

    Kepada,

    Yth. _____________PT ______________Jln. ______________

    Dengan hormat,

    Melalui surat ini, kami meminta perhatian Anda atas pesanan pembelian kamiNo, tertanggal yang pelaksanaannya ditunda untuk waktu yanglama.

    Kami melakukan pemesanan berdasarkan pendapat Anda yang mengatakanbahwa semua produk akan tiba di negara kami dalam waktu . bulan. Namun

    sayangnya, setelah lebih dari . bulan, kami masih belum menerima pesananbarang tersebut.

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    33/35

    Kami meminta bukti pengiriman yang telah Anda laksanakan dan dikirimkanmelalui faksimile dalam waktu seminggu. Bila tidak, maka pesanan tersebuttelah kami batalkan.

    Hormat kami,

    ..

    1. Definisi

    2. Ruang lingkup pengadaan jasa

    3. Hubungan kemitraan

    4. Persyaratan administratif

    5. Biaya penyediaan jasa

    6. Cara pembayaran

    7. Penerbitan PO

    8. Pernyataan Jaminan

    9. Laporan

    10. Hak, Kewajiban, dan tanggung jawab

    11.Sanksi

    12. Bencana tak terduga

    13. Benturan kepentingan

    14. Kepemilikan Informasi

    15. Informasi rahasia

    16. Penggunaa logo

    17. Audit

    18. Jangka waktu kontrak

    19. Penyelesaian perselisihan

    20. Hukum yang berlaku

    21. Pemberitahuan

    22. Pengalihan tugas23. Keterpisahan

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    34/35

    24. Lampiran

    25. Pengakhiran kontrak

    26. Aturan Tambahan

  • 7/29/2019 Surat Perjanjian Kerja Borongan

    35/35