SURAT KEPUTUSAN KETUA STAI BUNGA BANGSA Nomor: 0019 /...
Transcript of SURAT KEPUTUSAN KETUA STAI BUNGA BANGSA Nomor: 0019 /...
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
SURAT KEPUTUSAN
KETUA STAI BUNGA BANGSA
Nomor: 0019 / BI.A-1 / 2010
Tentang
PANDUAN PENERAPAN KODE ETIK DAN TATAKRAMA
MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA
KETUA BUNGA BANGSA CIREBON
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka peningkatan efektifitas
dan efisiensi pada pelaksanaan kegiatan
akademik dilingkungan Sekolah Tinggi Agama
(STAI) Bunga Bangsa Cirebon, maka dipandang
perlu untuk menyusun panduan penerapan kode
etik dan tatakrama mahasiswa pada STAI Bunga
Bangsa Cirebon
b. Bahwa penyusunan petunjuk teknis
pelaksanaan penerapan kode etik dan tatakrama
mahasiswa pada Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Bunga Bangsa Cirebon, perlu ditetapkan
dengan Keputusan Ketua STAI Bunga Bangsa
Cirebon
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2
tahun 1998, jo nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 60 tahun 1999, tentang Pendidikan
Tinggi.
3. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 394 tahun
2003 tentang pedoman pendirian Perguruan
Tinggi Agama Islam
4. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 156 tahun
2004, tentang pedoman pengawasan,
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
pengendalian dan pembinaan Diploma, Sarjana
Perguruan Tinggi Agama Islam
5. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 353 tahun
2004 tentang pedoman penyusunan kurikulum
PTAI
6. Keputusan Menteri Agama RI nomor 387 tahun
2004 tentang petunjuk pelaksanaan pembukaan
program studi pada Perguruan Tinggi Agama
Islam
7. Surat Keputusan Dirjen Bimbaga Islam Depag
RI Nomor: Dj.II/43/03 tanggal 4 April 2003
tentang pemberian status Terdaftar Jurusan
Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Tinggi
Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon
8. Pedoman akademik Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Bunga Bangsa Cirebon tahun
2008
Memperhatikan : Rapat Pimpinan STAI Bunga Bangsa Cirebon
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
TENTANG PENERAPAN KODE ETIK DAN
TATAKRAMA MAHASISWA SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA
CIREBON
Pertama : Memberlakukan penerapan kode etik dan tatakrama
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Bunga
Bangsa Cirebon di lingkungan Sekolah Tinggi
Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon, sebagaimana
terlampir dan merupakan satu kesatuan dari
penetapan ini.
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
Kedua : Semua pelaksanaan kegiatan penerapan kode etik
dan tatakrama mahasiswa di lingkungan Sekolah
Tinggi Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon
mengacu kepada panduan penerapan kode etik dan
tatakrama mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam
Bunga Bangsa Cirebon di lingkungan Sekolah
Tinggi Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon
Ketiga : Unit/Sub. Unit yang terkait dalam pelaksanaan
penerapan kode etik dan tatakrama mahasiswa di
lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Bunga
Bangsa Cirebon agar melaksanakannya tugas fungsi
pada unit dan sub unit kerja dilingkungan kantor
satuan kerja masing-masing
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,
dengan ketentuan bahwa segala sesuatu akan diubah
dan ditinjau kembali sebagaimana mestinya apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan di
dalam penetapan ini.
Ditetapkan di : Cirebon
Pada Tanggal : 10 Januari 2010
Ketua STAI BBC,
Ttd.
H. Oman Fathurohman, MA
Tembusan disampaikan Kepada Yth:
1. Kopertais Wilayah II Jawa Barat dan Banten
2. Ketua Yayasan Pendidikan Bunga Bangsa Cirebon
3. Arsip
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
PANDUAN PENERAPAN KODE ETIK DAN
TATAKRAMA MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA
CIREBON
I. DASAR PEMIKIRAN
Dalam rangka mewujudkan visi Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Bunga Bangsa Cirebon sebagai
Perguruan Tinggi yang memiliki keunngulan akademik
yang kompetitif, professional, demokratik dan madiri yang
dilandasi nilai-nilai ke-Islaman, maka Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Bunga Bangsa Cirebon mengembang
misinya untuk: 1) menyiapkan tenaga ahli ke-Islaman yang
memiliki keunggulan akademik, kemantapan akidah,
berakhlak mulia dan mandiri, serta mampu merespon
dinamika perubahan masyarakat global, 2)
mentranformasikan ajaran Islam melalui ilmu, amal dan
pengabdian dalam kehidupan beragama, bernegara,
bermasyarakat dab berbangsa, 3) mensinergikan kajian
ilmu-ilmu ke-Islaman dengan ilmu terkait yang diarahkan
bagi pengembangan ilmu dan pemberdayaan masyarakat
yang Islami, 4) membangun kultur akademik yang
demokratis melalui pengembangan kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Darma
Perguruan Tingi) melalui aspek keilmuan, kemasyarakatan
dan kebangsaan sesuai dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat dan kebangsaan.
Untuk melaksanakan visi dan misi dimaksud, perlu
dipersiapkan perangkat pendukungnya yang terkait dengan
pembinaan dan pengembangan mahasiswa dilingkungan
Sekolah Tingi Agama Islam (STAI) Bunga Bangsa Cirebon,
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
baik dari segi sumberdayanya maupun pedoman/petunjuk
teknis pelaksanaannya.
II. LANDASAN
Perundang-undangan yang menjadi landasan dalam
penyusunan kode etik dan tatakrama mahasiswa Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Bunga Bangsa Cirebon adalah
sebagai berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun
1998, jo nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60
tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi.
3. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 394 tahun 2003
tentang pedoman pendirian Perguruan Tinggi Agama
Islam
4. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 156 tahun 2004,
tentang pedoman pengawasan, pengendalian dan
pembinaan Diploma, Sarjana Perguruan Tinggi Agama
Islam
5. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 353 tahun 2004
tentang pedoman penyusunan kurikulum PTAI
6. Keputusan Menteri Agama RI nomor 387 tahun 2004
tentang petunjuk pelaksanaan pembukaan program studi
pada Perguruan Tinggi Agama Islam
7. Surat Keputusan Dirjen Bimbaga Islam Depag RI
Nomor: Dj.II/43/03 tanggal 4 April 2003 tentang
pemberian status Terdaftar Jurusan Pendidikan Agama
Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam Bunga Bangsa
Cirebon
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
8. Pedoman akademik Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Bunga Bangsa Cirebon tahun 2003
III. TUJUAN PENYUSUNAN
1. Petunjuk penerapan kode etik dan tatakrama mahasiswa
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bunga Bangsa
Cirebon, disusun sebagai tindak lanjut dari Keputusan
Ketua STAI Bunga Bangsa Cirebon tentang Pedoman
pelaksanaan akademik dilingkungan Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Bunga Bangsa Cirebon
2. Petunjuk pelaksanaan ini juga merupakan acuan bagi
para pimpinan/pejabat dalam merumuskan kegiatan
tugas dan fungsinya disesuaikan dengan kondisi pada
unit kerja masing-masing dan sebagai instrument
perencanaan, pengendalian pelaksanaan, pelaporan
akuntabilitas dan pengawasan.
IV. PENERAPAN KODE ETIK DAN TATAKRAMA
MAHASISWA
1. Kode Etik
Kode etik mahasiswa adalah sebagai dasar dan arah
etik untuk menjaga kualitas dan kepribadian serta
kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan tri darma
perguruan. Sasaran utamanya adalah mahasiswa yang
sah dan secara administrative tercatat pada Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Bunga Bangsa Cirebon
Kode etik mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Bunga Bangsa Cirebon merupakan wahana
pembinaan kepribadian, pengetahuan dan keterampilan
dikembangkan dalam rangka:
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dan atau professional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan atau menciptakan ilmu
pengetahuan agama Islam
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan agama Islam serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Dalam mewujudkan tujuan tersebut, bagi
mahasiswa sebagai bagian dari civitas akademika dan
pengembangan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Bunga Bangsa Cirebon diperlukan kode etik mahasiswa
yang memadai
2. Butir-butir Kode Etik Mahasiswa
Untuk memudahkan pelakasanaannya dalam
penerapannya, maka Kopertais Wilayah II Jawa Barat
dan Banten memberikan rancangan kode etik mahasiswa
PTAIS yang dituangkan dalam butir-butir etik yang
berwawasan ke-Islaman, keilmiahan dan kebangsan
berikut ini:
a. Wawasan ke-Islaman
1) Meningkatkan keualitas ke-Islaman dengan
senantiasa menambah keluasan pemahaman,
kedalaman penghayatan dan amaliah ajaran
agama Islam baik selaku pribadi maupun
kelompok, misalnya lewat beragam kegiatan
ta’lim keagamaan, kegiatan peribadatan dan
kegiatan kemasyarakatan
2) Mewarnai pergaulan, baik dalam kalangan civitas
akademika atau diluarnya, dengan sifat ukhuwah
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
islamiyah (persaudaraan sesama muslim), saling
menghormati, saling menegang rasa dan banyak
berkebijakan, misalnya dengan meningkatkan
kebersamaan, memperhatikan prinsip tatakrama
atau kesesuaian, tidak memaksakan kehendak
dengan semena-mena dan senantiasa berbuat
segala sesuatu yang dapat menghasilan manfaat
3) Menjungjung tinggi terhadap tugas dan pekerjaan
serta objektif terhadap prestasi kerja, dengan cara
melaksanakan sikap amanah yaitu terpercaya
dengan penuh kejujuran, tanggung jawab yang
berdasarkan ukuran moral sosial dan keagamaa,
menghargai tinggi prestasi orang lain,
berkesediaan untuk memotivasi dirinya,
menghindari rasa dengki dan sebagainya
4) Menghargai tingginya kelebihan sumber daya
manusia masing-masing dengan cara menerapkan
sikap kompetitif yang sehat, dengan menghindari
kecongkakan arogansi dan tinggi hati sum’ah
serta saling mendorong memanfatkan sumber
daya manusia tersebut sebesar-besarnya
5) Menerapkan amar ma’rup nahi munkar secara
objektif dengan teknik penyampaian yang arif,
misalnya dalam bertingkah laku, bekerja,
beribadat, belajar, berkegiatan, bertolong-
menolong dan bermasyarakat dalam arti yang
seluas-luasnya
6) Menjaga citra diri sebagi manusia muslim, citra
lembaga Perguruan Tinggi Islam sebagai lembaga
pendidikan ke-Islaman dan citra agama Islam
pada umumnya dengan menjaga pergaulan antara
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
lain pergaulan bebas, free sex, anakis, kebrutalan,
menjaga penampilan, menjaga kebersihan dan
ketertiban (cara hidup dan cara memnafaatkan
fasilitas lingkungan) dan menjaga kewibawaan
b. Wawasan Keilmiahan 1) Mengutamakan nilai-nilai ilmiah melalui kreasi
dan inovasinya mengembangkan darma bakti
untuk nusa, bangsa dan agama antara lain;
mengutamakan nilai-nilai rasional dan objektif
ilmiah dengan cara-cara demokratis, membela
keadilan kebenaran dengan segala
konsekuensinya secara ilmiah yang didasarkan
atas rasa tanggung jawab pada diri sendiri, pada
masyarakat dan pada Allah SWT.
2) Menanamkan rasa cinta almamater dalam setiap
kegiatan kemahasiswaan, antara lain melalui
kegiatan lembaga kemahasiswaan memberikan
sumbangan, pikiran dalam bentuk peran serta
sosial terhadap kebijakan pemerintah dan
pengembangan bangsa.
3) Membina suasana pergaulan yang harmonis dan
layak di dalam kampus untuk mendukung proses
pendidikan, seperti menghargai pendapat dosen,
sesama mahasiswa ataupun pendapat orang lain,
mematuhi peraturan-peraturan perkuliahan,
peraturan penggunaan fasilitas kampus baik
fasilitas administrasi maupun fasilitas fisik/materi
4) Memelihara sikap persahabatan dan persaudaraan
atas dasar hormat menghormati dalam setiap
pergaulan dalam kampus dan atau antar kampus
yang dilakukan secara Ukhuwah Islamiyah
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
5) Memupuk kesadaran untuk dapat menyelesaikan
studi dengan sebaik baiknya sehingga menjadi
ahli yang dapat mengembangkan ilmu dan
amalnya bagi masyarakat, bangsa, agama dan
Negara
6) Membiasakan kesadaran perlunya saling
mengingatkan (kritik konstruktif) yang berpijak
pada obyektifitas dan teknin penyampaian yang
kondusif, misalnya dalam hal meluruskan
kecurangan dalam proses belajar mengajar
(menyontek dan kerjasama serta perjokian dalam
ujian), meluruskan ketertiban dalam bergaul antar
anggota sivitas akademika, antara lain dengan
dosen dan karyawan serta pemanfaatan fasilitas
belajar (membaca dan meminjam bahan pustaka,
ruang belajar/kuliah dan sebagainya). ]
c. Wawasan Kebangsaan 1) Meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai
Pancasila dengan memahami, menghayati,
mengamalkan dan mengamankannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2) Membina kesadaran tentang keserasian hidup
yang layak sebagai warga Negara, tanpa
diskriminasi rasa kesukuan, agama, kedudukan
sosial dan pandangan politik.
3) Memiliki jiwa suka membantu dan menolong,
orang lain, suka bermasyarakat, minimum di
lingkungan tempat tinggalnya, suka
bersilaturahmi dengan keluarga/kerabat dan
tetangganya yang sakit, bertaziah kepada
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
keluarga/kerabat dan tetangganya yang
meninggal dunia, ikut kerja bakti dan sebagainya.
4) Berpartisipasi dalam usaha –usaha untuk
kemajuan dan pembangunan masyarakat, sesuai
dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan
mengutamakan sifat profesinya.
5) Berpenampilan yang baik, menarik dan sopan
dalam cara berpakaian, berdandan, berbicara dan
dalam bertingkah laku, secara cara/keluarga
kerabat dan tetangganya di kampus, di rumah,
bertamu, bertamasya, berolah raga dan
sebagainya.
6) Selalu berencana dalam setiap tindakan, dengan
membiasakan kesadaran seperlunya memiliki
wawasan ke depan, berkemajuan (dinamis) dan
menjaga diri dalam bidang-bidang yang ditekuni
(ilmu keahlian, keterampilan, profesionalitas) dari
kemandegan dan kebuntuan, misalnya dengan
kesediaan menerima kritik, tanggap terhadap
temuan baru, memanfaatkan potensi cipta, rasa
dan karsa yang dimiliki, bercita-cita besar,
senanatiasa haus akan kemajuan tetapi terhindar
dari sikap arogansi ilmiah yang sia-sia dan
sebagainya.
Karena sifat dan tujuan tersebut, diperuntukan
bagi pengembangan mahasiswa sebagai bagian
dari civitas akademika dan pengembangan
PTAIS, secar substantive menjadi tanggung
jawab PTAIS, yang dalam hal ini menjadi bidang
garapan Pembantu Rektor III Univ/Institut dan
Pembantu Ketua III Sekolah Tinggi, namun atas
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
kepedulian dan tanggung jawab yang melekat
pada Kopertais terhadap pengawasan,
pengendalian, pembinaan dan pemberdayaan
PTAIS, maka PTAIS dengan adanya rancangan
ini, pertama dapat memgembangkan sesuai
dengan kondisi dan lingkungan PTS masing-
masing, kedua dengan adanya rancangan ini,
tidak berarti untuk menghilangkan semangat
otonomi yang melekat pada tugas fungsi PTAIS.
3. Tatakrama Mahasiswa
Tatakrama bagi mahasiswa menjadi sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari, bahkan merupakan
tuntutan masyarakat. Dalam pergaulan antara sesama
manusia, tatakrama merupakan kebiasaan yang yang
berlaku dalam lingkungan tertentu. Tatakrama yang
berlaku di satu tempat belum tentu berlaku dan dapat
diterima di tempat lain. Peranan adat istiadat sangat
besar pengaruhnya dalam tatakrama pergaulan.
Selain itu perkembangan ilmu dan teknologi yang
ditandai dengan aneka ragam perubahan yang sangat
cepat turut mempengarui norma-norma kehidupan. Apa
yang dulu dianggap baik, mungkin menjadi kurang baik
sesuai dengan irama perkembangan zaman. Kalau pada
zaman revolusi fisik seorang pria yang berambut
gondrong merupakan suatu kebanggaan. Di masa itu
para pemuda tidak sempat memangkas rambutnya
karena titik perhatian dan kesempatan ditujukan kepada
perjuangan mempertahankan tanah air tercinta. Namun
di masa-masa sekarang kalau seorang mahasiswa ke
kampus dengan rambut gondrong tentu akan
menimbulkan masalah. Ibu atau Bapak Dosen akan
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
menyuruh mahasiswa tersebut untuk menggunting
rambutnya.
Di atas telah dinyatakan bahwa peranan adat
istiadat sangat besar pengaruhnya. Kita ambil contoh,
cara duduk yang sopan di berbagai propinsi tidak sama.
Demikian juga penilaian terhadap seorang yang tidak
menghabiskan makanannya dengan menyisakan sedikit
tidak sama di berbagai tempat., ada yang mengatakan
hal tersebut sopan tapi ada pula yang menganggap
kurang baik.
Pelaksanaan tatakrama perlu memperhatikan hal-hal
berikut:
a. Situasi dan kondisi setempat
b. Faktor adat dan kebiasaan
c. Perkembangan zaman
Oleh karena itu, kita perlu hati-hati dalam memberi
penilaian apakah perbuatan itu sesuai dengan tatakrama
atau dianggap tidak sopan. Selain tatakrama yang
berlaku setempat, ada pula tatakrama yang berlaku
secara nasional misalnya : sikap kita saat lagu Indonesia
Raya dikumandangkan.
Dalam buku ini akan diuraikan berturut-turut pengertian
dan jenis-jenis tatakrama, pentingnya tatakrama dalam
kehidupan sehari-hari dan penerapan tatkrama dalam
berbagai lingkungan kehidupan. Selanjutnya diharapkan
dapat menambah nalar mahasiswa mengenai tatkrama
dalam kehidupan sehari-hari.
a. Pengertian
Tatakrama adalah kebiasaan sopan santun yang
disepakati dalam lingkungan pergaulan antar
manusia setempat dan berlaku dalam kurun waktu
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
tertentu. Secara harfiah tatakrama terdiri atas atas
dua kata yaitu tata dan karma. Tata berarti adat,
aturan, norma, peraturan. Krama berarti sopan
santun, kelakuan tindakan atau perbuatan. Dengan
demikian tatakrama berarti adat sopan santun,
kebiasaan sopan santun
Selain itu ada sebutan lain untuk tatakrama
yaitu etiket atau etika dan telah menjadi bagian
dalam hidup kita. Bahkan lebih dari itu tatakrama
telah menjadi persyaratan dalam kehidupan sehari-
hari dan menjadi tuntutan masyarakat dimana saja
serta dalam kurun waktu kapan saja. Tatakrama yang
pada mulanya berlaku setempat, lambat laun dapat
merambat ke lingkungan yang lebih luas. Seirama
dengan laju perkembangan waktu tatakrama tersebut
diterima sebagai kesepakatan dan akhirnya menjadi
tatakrama nasional.
b. Jenis-jenis Tatakrama
Tatakrama telah menjadi bagian dari kehidupan
manusia. Secara garis besar ada beberapa jenis
tatakrama yang erat kaitannya dalam kehidupan
sehari-hari yaitu:
- Tatakrama bicara
- Tatakrama pergaulan
- Tatakrama penampilan
1) Tatakrama bicara
Dalam berbagai hubungan antar manusia
diperlukan pembicaraan antara sesama manusia.
Sopan santun berbicara berkaiatan erat dengan:
(a) Siapa yang diajak berbicara
(b) Kalimat yang dipergunakan
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
(c) Dimana pembicaraan itu dilakukan
(d) Sikap berbicara
(e) Tata cara berbicara
Jika berbicara dengan orang yang lebih tua
tau yang dihormati, maka dipergunakanlah
bahasa yang sopan. Misalnya “bu, pak dosen
mengirimkan formulir ini untuk diisi ibu. Beliau
mengharapkan agar formulir ini dapat
diterimanya kembali besok pagi”. Kata tati
kepada ibunya
Selain itu perlu juga diperhatikan dimana
pembicaraan itu dilakukan. Bila kebetulan pada
saat itu ibu sedang berbicara dengan tamu,
sebaiknya tunda dahulu penyampaian
pembicaraan itu. Tunggulah sampai ibu berbicara
dengan tamunya. Atau sangat terpaksa minta
maaf terlebih dahulu kepada tamu dan ibu untuk
meminta waktu sebentar. Sikap berbicara tertentu
perlu diperhatikan.
Secara umum perlu diingat dalam berbicara
dengan seseorang perlu menghindari sikap-sikap
sebagai berikut
(a) Memotong pembicaraan orang
(b) Memborong pembicraan
(c) Berbicara tanpa memandang yang diajak
bicara
(d) Berbicara bekepanjangan tank tentu arah
(e) Acuh tak acuh terhadap pembicaraan teman
bicara
Biala ada beberapa orang disuatu ruangan
sebaiknya menggunkan bahasa yang dimengerti
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
orang banyak. Jangan sekali-kali menggunakan
bahasa daerah yang tidak dimengerti oleh orang
lain yang kebetulan berada di situ dan berlainan
bahasa daerahnya dengan anda. Hal lain yang
patut dihindari yaitu berbicara sambil berbisik-
bisik dihadapan beberapa orang yang berada di
tempat itu.
Berbicara sendiri dengan teman saat dosen
sedang memberi penjelasan merupakan hal yang
kurang sopan. Hal ini terjadi, misalnya Yudi dan
Tono tidak menghargai penjelasan dari dosennya.
Bukankah dosen Tono dan Yudi sedang berusaha
memberi penjelasan kepada mahasiswa di
kelas/ruang kuliah itu. Dosen sedang bekerja
keras, sudah sepatutnya upaya dosen ini dihargai
2) Tatakrama Pergaulan
Orang yang dapat menyesuaikan diri dalam
pergaulan adalah orang yang dapat menyesuaikan
diri dengan tatakrama yang berlaku. Biasanya
orang yang demikian akan tentram hidupnya.
Dalam etiket pergaulan antar manusia perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
(a) Siapa yang dihadapi
(b) Di mana pergaulan itu berlangsung
(c) Bagaimana cara bersikap
Ikutilah Peristiwa di Bawah ini:
(a) Yati datang terlambat karena semalam ia tidur
larut malam. Akibatnya Yati terlambat
bangun, Yati langsung masuk kelas/ruang
kuliah tanpa mengetuk pintu dan memberi
salam kepada ibu Dosen. Bagaimana
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
pendapatmu mengenai sikap Yati ini?
Jelaskan bagaimana seharusnya Yati
bersikap?
(b) Tono sedang asyik membaca buku ketika
ibunya memanggil, tono berpura-pura tidak
mendengar. Setelah dipanggil berulangkali
akhirnya Tono dating dengan wajah yang
keruh. Ternyata ibunya minta tolong dibelikan
minyak tanah ke warung. Tono menerima
tugas itu dengan rasa mendongkol, sepanjang
jalan Tono menggerutu dan menghentakan-
hentakan kakinya. Jelaskan beberapa
kekeliruan sikap Tono yang tidak sesuai
dengan tatakrama pergaulan.
(c) Pak Yaman adalah warga baru di desa
Cipadung, namun pak Yaman cepat sekali
menerima dan mengikuti kebiasaan hidup,
penduduk di desa itu. Sikap pak Yaman yang
rendah hati dan tidak ingin menang sendiri
dalam bergaul dengan tetangganya membuat
pak Yaman disukai warga masyarakat desa
Cipadung. Salah satu sikap pak Yaman yang
terpuji adalah keseapan memberi bantuan bila
diperlukan, sesuai dengan batas
kemampuannya. Sebaliknya bila ia menerima
penghargaan dari masyarakat di desa itu
meluncur ucapan terima kasih yang diiringi
wajah yang cerah
Coba anda ungkapkan sikap pak yaman
merupakan sikap yang sesuai dengan tuntutan
tatakrama pergaulan.
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
Dari uraian di atas diharapkan anda dapat
menarik kesimpulan hal-hal yang diperlukan
dalam etiket bergaulan. Etiket pergaulan sangat
diperlukan dalam berbagai lingkungan kehidupan
yaitu di lingkungan rumah, kampus dan
lingkungan masyarakat.
Agar terjadi hubungan yang selaras, serasi, sesuai
dengan etika pergaulan seseorang perlu bersikap
antara lain:
(1) Tidak acuh terhadap orang lain
(2) Mengetuk pintu bila akan memasuki suatu
tempat
(3) Memberi salam bila berjumpa seseorang
(4) Mohon maaf bila terlambat
(5) Melakukan perintah dengan wajah yang jernih
(6) Dapat menempatkan diri
(7) Sanggup menyesuaikan diri dengan
lingkungan
(8) Rendah hati, tidak ingin menang sendiri
(9) Siap memnberi bantuan sesuai batas
kemampuan
(10) Mengucapkan terima kasih bila menerima
bantuan dari orang
3) Tatakrama penampilan
Kesan pertama bila kita berjumpa seseorang ialah
melihat penampilannya. Penampilan memberikan
kesan yang langsung ke dalam penglihatan orang
lain. Karena itu, penampilan perlu diperhatikan
agar sedapat mungkin selaras dengan tatakrama
yang berlaku.
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
Dalam etika penampilan ada beberapa hal yang
perlu mendapat perhatian, antara lain:
(a) Kesederhanaan rapi, pantas dan bersahaja
(b) Cara berpakaian yang disesuaikan dengan
waktu dantempat
Bacalah uraian peristiwa di bawah ini dan
berikanlah komentar!
Dini akan menghadiri pesta perpisahan di
kampusnya. Ia ingin tampil berbeda dari
penampilannya sehari-hari. Dini ingin agar
rambutnya disisir dengan gaya masa kini. Dini
mohon kepada ibunya untuk pergi ke salon pinata
rambut
Ibu dini tidak setuju mengapa Dini harus
bersusah-susah, penampilan Dini sudah cukup
baik. Bukankan kesederhanaan akan memberi
kesan bahwa Dini tertap kelihatan rapid an pantas
Yanti diajak Ibunya untuk melayat tetangganya
yang baru saja meninggal, Yangti segera berganti
pakaian. Pita rambutnya yang berwarna merah
mencolok di lepas oleh Yanti nampak sangat
bersahaja. Ia menggunakan gaun yang berwarna
lembut dan sama sekali tidak memakai perhiasan.
Yanti bertanya kepada ibunya mengapa ibu
melepas kalung dan giwang berliannya.
Tahukah anda apa kira-kira jawaban ibu atas
pertanyaan-pertanyaan anaknya?
c. Pentingnya Tatakrama dalam Kehidupan Sehari-
hari Peran tatakrama sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Kadang keberhasilan seseorang turut
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
dipengaruhi oleh nilai tambah dari tatakrama orang
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Bangsa
Indonesia menyadari bahwa setiap manusia di dunia
harus berhubungan dengan sesama manusia.
Hubungan dengan sesama manusia ini memerlukan
saling menghargai dan hormat menghormati. Untuk
dapat menghargai dan menghormati sesama manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan diperlukan upaya
menempatkan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya.
Agar dapat menempatkan manusia sebagaimana
mestinya perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan
dengan harga diri seseorang yaitu antara lain:
1) Menghindarkan perbuatan yang membuat orang
lain tersinggung
2) Menghindarkan perbuatan
mengupat/menggunjingkan orang lain
3) Memberikan penghargaan/pujian atas hasil karya
seseorang
4) Memanusiakan manusia
Kadang-kadang dalam pergaulan sehari-hari kita
ingin membuat lelucon yang segar upaya seperti ini
cukup baik namun perlu diusahakan lelucon anda
jangan sampai membuat orang lain merasa
tersinggung. Perhatikan lelucon di bawah ini:
1) Rini baru saja memenangkan perlombaan lompat
jauh. D hadapan beberapa temannya Yati
memberi selamat kepada Rini sambil berkata,
“selamat ya Rin” tak kuduga, “putrid semampai”
alias semester tak sampai seperti engkau ini
mampu memenangkan perlombaan. Teman-
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
teman Rini tertawa gembira Rini ikut tertawa
walaupun dengan perasaan jengkel. Bagaimana
pendapat anda mengenai sikap Yati?
2) Tanpa diminta Tini menceritakan keburukan sinta
dihadapan Yanti, Yanti hanya mendengarkan saja
ia tak memberi komentar. Dalam hatinya Yanti
berkata “enkau tidak menghargai dan
menempatkan Sinta sebagai manusia, Tini? Tini
masih terus mengumpat Sinta, apa yang akan kau
lakukan jika engkau adalah Yanti
3) Ayah sudah bersusah payah mengantri karcis
untuk mengajak ibu menonton film di slah satu
bioskop sangat terkenal. Ibu sangat berterima
kasih atas perhatian ayah. Ibu dengan senang hati
pergi ke bioskop bersama ayah walaupun
sebenarnya ia tidak begitu menyukai judul film
yang akan dilihat. Berikan komentar anda
mengenai sikap ibu!
4) Dengan kasar Iwan memarahi Yanto yang tak
sengaja memecahkan cangkir kesayangannya.
Berbagai caci maki meluncur dari mulut Iwan
tanpa ada balas kasihan. Yanto merasa sedih
sekali, namun ia tak berdaya pantaskah perbuatan
iwan, menurut pendapat anda? Jelaskan!
d. Penerapan Tatakrama di Berbagai Lingkungan
Kehidupan
Setalah memahami apa yang dimaksud dengan
tatakrama dan mengetahu jenis-jenis tatakrama serta
menyadari perlunya tatakrama dalam kehidupan
sehari-hari, apa tindak lanjut kita? Sekedar
memahami, mengetahui dan menyadari saja belum
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
cukup untuk menciptakan hubungan yang harmonis
dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang anda ketahui,
pahami dan sadari, hal tersebut hendaknya diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Di bawah ini tersaji beberapa contoh penerapan
tatakrama yang berlangsung di dalam berbagai
lingkungan kehidupan yaitu di rumah, di kampus dan
di masyarakat.
1) Penerapan Tatakrama di Lingkungan Rumah (a) Bacalah uraian di bawah ini dan buatlah
himpunan sikap yang bertalian dengan
tatakrama
Bertemu dan Menerima Tamu Sore hari keluarga pak Yaman menerima tamu
yaitu Bapak dan Ibu Ardi. Dalam percakapan
yang mencerminkan betapa akrabnya
hubungan kedua keluarga itu, tiba-tiba pak
Ardi bersin. Segera pak Ardi mohon maaf
kepada keluarga pak Yaman, bapa dan ibu
Yaman menyambut permohonan maaf itu
dengan ucapan “tidak apa-apa, pak Ardi
mudah-mudahan bersinnya pak Ardi
merupakan upaya untuk bertahan dari
gangguan kesehatan”.
Pak Ardi mengucapkan terima kasih dan
meneruskan pembicaannya, bagaimana kabar
anak sulungmu Tanto. Apakah ia jadi
melanjutkan sekolahnya di AKABRI? Pak
Yaman memang sangat bangga pada putra
sulungnya yang bernama Tanto. Mendengar
pernytaan pak Ardi pak Yaman langsung
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
bercerita panjang lebar tentang putra
kebanggaannya itu pak Yaman lupa bahwa
sebenarnya ia perlu sekali-kali memberi
kesempatan kepada pak Ardi untuk berbicara.
Pak ardi cukup bijaksana, ia mendengarkan
dengan penuh perhatian cerita pak Yaman,
berlainan hal dengan ibu Ardi. Bu Ardi
merasa jenuh mendengarkan cerita pak
Yaman. Pak Ardi memberi isyarat kepada
isterinya agar tetap berusaha menjadi
pendengar yang baik. Karena asiknya
mendengarkan keberhasilan Tanto, pak
Yaman lupa bahwa air yang disuguhkan oleh
Yanti putrid bungsunya sudah mulai dingin.
Untunglah bu Yaman menyadari hal itu,
dengan ramah bu Yaman mempersilahkan
tamunya untuk minum.
Setelah pak Ardi dan istrinya mohon diri,
Yanti mengur ayahnya, “bapak tadi
memborong pembicaraan, Yanti kasihan
melihat kegelisahan bu Ardi mendengar cerita
bapak”. Bu Ardi mengingatkan Yanti bahwa
ia tak boleh berkata demikian kepada
bapaknya. Tidak pantas seorang anak
berbicara seperti itu kepada orang tuanya,
Yanti bingung mengapa ia disalahkan.
(b) Bantulah Yanti mengatasi kebingungannya
kalau perlu coba didiskusikan dengan teman
se-kosan mu.
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
2) Penerapan tatakrama di lingkungan kampus Bcalah uraian di bawah ini kemudianberikan
pendapatmu
Situasi belajar di kelas/ruang kuliah
Pagi itu ibu dosen Nani kelihatan berseri-seri
wajahnya. Stelah para mahasiswa memberi salam
yang dibalas dengan hangat oleh ibu dosen Nani,
mulailah bu dosen Nani menjelaskan tentang
penerapan tatakrama di lingkungan kampus. Para
mahasiswa mendengarkan penjelasan ibu dosen
Nani dengan penuh hidmat.
Ketika ibu dosen Nani akan memberi contoh
tentang beberapa sikap yang berkaitan dengan
tatakrama berbicara, Yudi memotong
pembicaraan ibu dosen Nan. Santi memberi
isyarat kepada Yudi bahwa perbuatannya itu tidak
benar, Yudi masih belum menyadari
kekeliruannya.
Dengan sabar bu dosen Nani menjelskan bahwa
apa yang dilakukan oleh Yudi bertentangan atau
tidak sesuai dengan tatakrama berbicara.
Memotong pembicaraan seseorang adalah
perbuatan yang tidak sopan. Tapi karena Yudi
belum mengerti maka perbuatan Yudi masih
dapat dimaklumi.
Menyadari kekeliruan Yudi segera meminta maaf
ibu dosen Nani memuji perbuatan Yudi sambil
berkata, “bagus sekali Yudi, bila kamu sudah
berbuat salah, minta maaflah segera. Ibu
memaafkan kesalahanmu karena orang yang
sanggup dan mau memberi maaf adalah orang
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
yang berjiwa besar, ibu ingin menjadi orang yang
berjiwa besar, “kata ibu dosen Nani” sambil
tersenyum.
Pernyataan ibu dosen Nani disambut dengan
tepuk tangan oleh para mahasiswa. “mengapa kita
tidak boleh memotong pembicaraan orang B?”
Sinta bertanya. Ibu dosen Nani mengembalikan
pertanyaan Sinta kepada para mahasiswa, untuk
di jawab. Dapatkah anda memperkirakan apa saja
jawaban yang diberikan oleh para mahasiswa?
3) Penerapan Tatakrama di Lingkungan
Masyarakat
Bacalah uraian di bawah ini, kemudian
himpunlah perbuatan-perbuatan yang sesuai dan
yang bertentangan dengan tatakrama pergaulan.
Perjalanan di Tempat Umum
Pada hari minggu Yudi dan Yanto pergi ke pasar
ikan. Letak pasar ikan itu cukup jauh dari rumah
mereka. Sebab itu yudi dan Yanto memanfaatkan
bis kota. Keadaan di bis kota hari ini sangat
padat. Yudi dan Yanto berusaha memasuki bis itu
dengan susah payah. Karena tak mungkin duduk
terpaksa Yudi dan Yanto berdiri berdesak-
desakan dengan orang banyak di bis itu. Pada
suatu halte di mana bis itu berhenti, banyak
penumpang yang turun. Ada beberapa kursi yang
kosong sebenarnya Yudi dan Yanto dapat segera
duduk di kursi itu, tapi Yudi mengurungkan
niatnya sebab di hadapan Yudi dan Yanto ada
seorang ibu yang menggendong anaknya yang
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
berumur kurang lebih satu tahun sedangkan
disebelahnya berdiri seorang nenek-nenek.
Yudi tak sampai hati melihat kedua orang kaum
ibu itu. Dengan sikap yang perwira Yudi dan
Yanto mempersilahkan ibi dan anaknya serta
nenek-nenek itu untuk duduk. Alangkah gembira
hati kedua orang yang telah menerima bantuan
itu. Secara spontan mereka mengucapkan terima
kasih yang disambut Yudi dengan anggukan
kepala. Yanto melayangkan pandangannya ke
bagian belakang bis itu. Ah alangkah geramnya
hati, Yanto melihat seorang anak muda yang
dengan tenang duduk sambil mengantuk. Padahal
di sampingnya berdiri seorang kake-kake. Bagi
Yanto anak muda itu dinilainya telah
menunjukkan sikap manusia yang tak
bertatakrama. Alangkah tidak bermalunya ia yang
mempunyai tulang yang kekar dengan enak
duduk padahal ada kake-kake yang lebih pantas
di beri ke sempatan untuk duduk.
Tak lama kemudian bis itu sudah berhenti di
pasar ikan. Kembali Yudi dan Yanto melihat
pemandangan yang tidak menyenangkan.
Beberapa orang pedagang ikan secara berebutan
berusaha membeli ikan. Nampaknya kepentingan
pribadi yang berlebihan telah mengalahkan
pencerminan manusia yang bertatakrama.
Panduan Penerapan Kode Etik dan Tatakrama Mahasiswa ______ 26
V. PENUTUP
Setelah kita membaca contoh etika berbicara, etika
pergaulan dan etika penampilan yang berlaku di lingkungan
rumah, kampus, dan masyarakat ada beberapa hal yang
patut diingat yaitu antara lain:
1) Hubungan antar manusia dilandasi oleh saling
menghormati, saling menghargai dan tenggang rasa
2) Manusia adalah makhluk sosial, yang dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya harus
berhubungan dengan manusia lainnya
3) Untuk menciptakan hubungan yang selaras, serasi dan
seimbang diperlukan tata cara berhubungan yang diatur
dalam tatakrama pergaulan
4) Tatakrama merupakan perwujudan manusia yang
mempunyai martabat dan derajat yang tinggi.
Akhirnya diharapkan agar mahasiswa dapat
mengembangkan lebih lanjut apa yang sudah diperoleh
dengan mempelajari tatakrama yang berlaku di lingkungan
kehidupannya.
Ditetapkan di : Cirebon
Pada Tanggal : 10 Januari 2010
Ketua STAI BBC,
Ttd.
H. Oman Fathurohman, MA