Surat Edaran Menteri Kesehatan no.132 Tahun 2013

2
M ENTERI KESEHATAN REPUBUK INDONESIA Yang terhormat, Para Gubernur di Seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR : 132 TAHU N 2013 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) Tantangan yang dihad api Indones ia terkait denga n masalah air minum, higiene dan sanitasi masih sangat besar. Hasil Studi Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSOP) tahun 2006 , menunjukkan 47% masyarakat masih berperilaku buang air besar ke sungai , sawah , kolarn, kebun dan tem pat terbuka lainnya. Implikasinya, diare, yang merupakan penyakit berbasis lingkungan, masih merupakan pembunuh nomor satu untuk kematian bayi di Indonesia dan menyumbang 42% dari penyebab kematian bayi usia 0-11 bulan. Di Indonesia , sekitar 162 ribu balita meninggal setiap tahun atau sekitar 460 balita setiap harinya (Riset Kesehat an Dasar 2010) . Dari sudut pandang ekonomi, Indonesia mengalami kerugian sebesar $ 6,3 miliar ( Rp. 56,7 trillun ) pertahun akibat buruknya kondisi sanitasi dan higiene, hal im setara dengan 2,3% dari produk domestik bruto. Hasil studi WHO (2007), intervensi melalui modifikasi lingkungan dapat menurunkan risiko penyakit diare sampai dengan 94%. Modifikasi lingkungan tersebut termasuk didalamnya penyediaan air bersih yang menurunkan risiko 25%, pemanfaatan jamban menurunkan risiko 32%, pengolahan air minum tingkat rumah tangga menurun kan risiko sebesar 39% dan euei tangan pakai sabun menurunkan risiko sebesar 45%. Berdasarkan pada hasil studi tersebut diformu lasikan kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebagai Program Nasional dan masuk menjadi salah satu target MDGs 7e, Renstra Kemenkes 2010-2014, dan RPJMN 2010- 2014 dimana persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat pada tahun 2014 adalah sebesar 75% sementara itu eapaian pada akhir tahun 2012 hanya 56,24% dari 69 % yang ditargetkan . STBM adalah suatu pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan dengan metode pemieuan, untuk mewujudkan kondisi sanitasi total di komunitas. Pendekatan ini bertujuan untuk mengubah perilaku melalui pemberdayaan di masyarakat dengan pendekatan 5 Pilar STBM, yaitu : 1. Stop Buang Air Besa r Semb arangan (SBS); 2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS); 3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAM-RT); 4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PS-RT); 5. Pengelolaan Limbah Cair Rurnah Tangga (PLC-RT) JI. H.R. Rasun a Said Blok X5. Kav 4-9 Jakarta 12950 Telepon/Faksim ile (021) 5201591 1

Transcript of Surat Edaran Menteri Kesehatan no.132 Tahun 2013

Page 1: Surat Edaran Menteri Kesehatan no.132 Tahun 2013

MENTERI KESEHATAN REPUBUK INDONESIA

Yang terhormat ,

Para Gubernur di Seluruh Indonesia

SURAT EDARAN NOMOR : 132 TAHU N 2013

TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

Tantangan yang dihad api Indones ia terkait denga n masalah air minum, higiene dan sanitasi masih sangat besar. Hasil Studi Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSOP) tahun 2006 , menunjukkan 47% masyarakat masih berperilaku buang air besar ke sungai , sawah , kolarn , kebun dan tem pat terbuka lainnya. Implikasinya, diare, yang merupak an penyakit berbasis lingk ungan, masih merupakan pembunuh nomor satu untuk kematian bayi di Indonesia dan menyumbang 42% dari penyebab kematian bayi usia 0-11 bulan. Di Indonesia , sekitar 162 ribu balita meninggal setiap tahun atau sekitar 460 balita setiap harinya (Riset Kesehat an Dasar 2010) .

Dari sudut pandang ekonomi, Indonesia menga lami kerugian sebesar $ 6,3 miliar ( Rp. 56,7 trillun ) pertahun akibat buruknya kondisi sanitasi dan higiene, hal im setara dengan 2,3% dari produk domestik bruto. Hasil studi WHO (2007), intervensi melalui modifikasi lingkungan dapa t menurunkan risiko penyakit diare sampai dengan 94%. Modifikasi lingkungan terse but termasuk didalamnya penyediaan air bersih yang menurunkan risiko 25%, pemanfaatan jamb an menurunkan risiko 32%, pengolah an air minum tingkat rumah tangga menurun kan risiko sebesar 39% dan euei tangan pakai sabun menurunkan risiko sebesar 45%. Berdasark an pada hasil studi tersebut diformu lasikan kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebaga i Program Nasional dan masuk menjadi salah satu target MDGs 7e, Renstra Kemenkes 2010-2014, dan RPJMN 2010- 2014 dimana persentase penduduk yang menggu nakan jamban sehat pada tahun 2014 adalah sebesar 75% sementara itu eapaian pada akhir tahun 2012 hanya 56,24% dari 69 % yang ditargetkan .

STBM adalah suatu pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan dengan metode pemieuan, untuk mewujudkan kondisi sanitasi total di komunitas. Pendekatan ini bertujuan untuk mengubah perilaku melalui pemberdayaan di masyarakat dengan pendekatan 5 Pilar STBM, yaitu : 1. Stop Buang Air Besa r Semb arangan (SBS); 2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS); 3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAM- RT); 4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PS-RT) ; 5. Pengelolaan Limbah Cair Rurnah Tangga (PLC-RT)

JI. H.R. Rasuna Said Blok X5. Kav 4-9 Jakarta 12950 Telepon/Faks im ile (021) 5201591

1

Page 2: Surat Edaran Menteri Kesehatan no.132 Tahun 2013

Selain itu prinsip pendekatan ini adalah dengan tidak adanya subsidi perangkat keras sanitasi individu, masyarakat sebagai pemimpin, tidak menggurui atau memaksa dan totalitas yaitu seluruh komponen masyarakat terlibat dalam proses identifikasi, analisa masalah, potensi perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana sanitasi.

Kementerian Kesehatan te lah mengembangkan dokumen Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Kesehatan RepubJik Indonesia Nomor 852 /MEN KES/SKJIXJ2008, selain itu Pemerintah Indonesia memasukkan pendekatan STBM me njadi bag ian dari Rencana Tindak Percepatan Pen­capaian Sasaran Program Pro Rakyat yang diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 3, tahun 2010, tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan dim ana pelaksanaannya dia­wasi langsung oleh Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).

Desa/Kelurahan SBS (Stop Bua ng air besar Sem barangan) adalah desa/kelurahan yang 100% masyarakatnya telah buang air besa r di jamban sehat , yaitu , mencapai perubahan perilaku kolek tif terkait Pilar 1 dari 5 pilar STBM dan ditargetkan pada akhir tahun 2014, tidak akan ada lagi masyarakat Indonesia yang melakukan praktek buang air besar sembarangan (BABS) . Mernperhatikan target cap aian perubahan perilaku masyarakat pada akhir tahun 2014 dan capaian yang ada pada saat ini, maka diperlukan strategi upaya percepatan pencapaian target, oleh kare na itu kami sampaikan agar masing-masing Pemerintah Daerah di semua kabupaten/kota dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

1. Verifikasi Desa/Kelurahan STB M untuk rnenqetahui status perilaku dan akses masyarakat terhadap sanitasi .

2. Peningkatan kebutuhan masyarakat terh adap sanitasi den gan pemberdayaan rnelalui meto da pemicuan dan pemasa ran sanitas i

3. Pencapaian minim al satu Desa/Kelurahan terverif ikasi Stop Buang air besar Sembarangan (SBS) setiap tahunnya untu k setrap wilayah kerja Puskesmas

4. Peningkatan status desa/kelurahan SBS menjadi Desa/Kelurahan STBM dengan pengembangan pilar STB M lainnya.

Demikian Surat Edaran ini kami sampaikan . Atas perhatian dan kerja sama Saudara karru ucapkan ter ima kasih.

Ditetapkan di : Jakarta

/,--P;3"da .- -' ,g?,' : Maret 2013

/ ,-v ' M nte .I , S "hatan \ I . ~ , t. "

{,* \

\. ~~ I , "" f/Q . ' /.

.NNafsJaWMboi, Sp.A, MPH

Ternbusan : 1. Menteri Dalam Negeri 2. Direktur Jenderal PP dan PL 3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi d i seluruh Indonesia 4. Arsip

2