supply

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut PPEKI (1989), menyatakan bahwa ilmu ekonomi kesehatan adalah penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Ekonomi kesehatan adalah ilmu yang mempelajari supply dan demand sumber daya pelayanan kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan kesehatan terhadap populasi. Ekonomi kesehatan perlu dipelajari, karena terdapat hubungan antara kesehatan dan ekonomi. Pelayanan kesehatan berbeda dengan barang dan pelayanan ekonomi lainnya. Pelayanan kesehatan atau pelayanan medis sangat heterogen, terdiri atas banyak sekali barang dan pelayanan yang bertujuan memelihara, memperbaiki, memulihkan kesehatan fisik dan jiwa seorang. Supply pada pelayanan kesehatan berbeda dengan supply produk secara umum. Adanya consumer ignorence menyebabkan provider kesehatan memiliki peran yang lebih. Service yang diberikan oleh provider bukan karena permintaan pasien tetapi provider sendiri yang menentukan

description

promosi kesehatan

Transcript of supply

Page 1: supply

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut PPEKI (1989), menyatakan bahwa ilmu ekonomi kesehatan adalah

penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi

kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Ekonomi kesehatan adalah ilmu

yang mempelajari supply dan demand sumber daya pelayanan kesehatan dan dampak sumber

daya pelayanan kesehatan terhadap populasi. Ekonomi kesehatan perlu dipelajari, karena

terdapat hubungan antara kesehatan dan ekonomi.

Pelayanan kesehatan berbeda dengan barang dan pelayanan ekonomi lainnya.

Pelayanan kesehatan atau pelayanan medis sangat heterogen, terdiri atas banyak sekali barang

dan pelayanan yang bertujuan memelihara, memperbaiki, memulihkan kesehatan fisik dan

jiwa seorang. Supply pada pelayanan kesehatan berbeda dengan supply produk secara umum.

Adanya consumer ignorence menyebabkan provider kesehatan memiliki peran yang lebih.

Service yang diberikan oleh provider bukan karena permintaan pasien tetapi provider sendiri

yang menentukan pelayanan atau tindakan apa yang diberikan sesuai dengan penyakitnya.

Besarnya service yang dapat diberikan pelayanan kesehatan sangat tergantung pada

besarnya resources yang dimilikinya, seperti kemampuan tenaga medis dan non-medis,

besarnya cost atau biaya yang dikeluarkan oleh industri kesehatan untuk gaji pegawai,

pembelian peralatan, dan pemeliharaan lainnya.

1.2 Tujuan

a. Mempelajari pengertian supply dan supply maksimal

b. Mempelajari pengertian pelayanan kesehatan

c. Mempelajari pengertian supply maksimal pada pelayanan kesehatan

d. Mempelajari faktor yang mempengaruhi supply pelayanan kesehatan

Page 2: supply

e. Mempelajari cara menghitung supply maksimal pada pelayanan kesehatan

f. Mempelajari bentuk kurva dan elastisitas supply pada pelayanan kesehatan

1.3 Manfaat

a. Bagi mahasiswa

Mahasisiwa dapat lebih memahami dan mengerti mengenai supply pada pelayanan

kesehatan serta dapat mengaplikasikannya ketika mengahadapi masalah yang

berkaitan dengan ekonomi kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Bagi pembaca

Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk memperluas pengetahuan

mengenai supply pada pelayanan kesehatan dan dapat mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari berkaitan dengan masalah ekonomi kesehatan.

Page 3: supply

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Supply dalam Pelayanan Kesehatan

2.1.1 Definisi Supply

Penawaran (supply) adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu

harga dan waktu tertentu. Dalam ilmu ekonomi, penawaran maksimal (supply maksimal)

menunjukkan jumlah (maksimum) yang ingin dijual pada berbagai tingkat harga, atau berapa

harga (minimum) yang masih mendorong penjual untuk menawarkan berbagai jumlah dari

suatu barang. Titik beratnya pada kerelaan atau kesediaan untuk menjual, bukan berapa

barang yang sungguh-sungguh terjual.

Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan

antara harga suatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan para penjual. Hukum

penawaran mengatakan bahwa makin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah

barang tersebut yang akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga

suatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan dengan asumsi ceteris

paribus bahwa semua variabel yang sedang tidak dibicarakan diangap tetap dan sama.

Hal mendasar dalam supply baik itu pada produk barang ataupun jasa adalah fungsi

produksi yang meliputi input (6M2T1I) dan proses. Fungsi produksi menggambarkan

hubungan antara output pada barang ataupun jasa tersebut dengan sumber daya (input) yang

digunakan untuk memproduksinya.

2.1.2 Definisi Supply Maksimal

Supply maksimal pelayanan kesehatan adalah jumlah maksimal/ kemampuan

maksimal/ kapasitas maksimal pelayanan yang dapat diberikan dalam periode tertentu.

Page 4: supply

2.1.3 Definisi Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah upaya, pekerjaan atau kegiatan kesehatan yang ditujukan

untuk mencapai derajat kesehatan perorangan/ masyarakat yang optimal/ setinggi-

tingginya.

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Supply Pelayanan Kesehatan

2.2.1 Karakteristik Fungsi Produksi (Characteristics of Production Function)

Penawaran terhadap produk atau pelayanan adalah tergantung pada fungsi produksi.

Supply pada pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kemampuan produksi/input yaitu

6M (man, money, material, machine, methode, market ), 2T (time, technology), dan 1I

(information).

a. Man : dokter, dokter spesialis, bidan, perawat, skm, farmasis, tenaga administrasi, dan

lain sebagainya.

b. Money : biaya operasional, biaya infestasi dan biaya lain-lain.

c. Material : berhubungan dengan logistik pelayanan kesehatan, misalnya obat, suntik,

bahan makanan, dan lain sebagainya.

d. Methode : SOP rumah sakit, Standart Pelayanan Minimal (SPM), dll

e. Machiene : peralatan laboratorium, peralatan unit penunjang, incenerator, dll

f. Market : wilayah kerja pelayanan kesehatan, segmentasi pasar, masyarakat sasaran

yang dibidik berdasarkan proses STP (segmenting, targeting dan posisioning)

g. Teknologi : kecanggihan dan kemutakhiran teknologi yang digunakan misalnya finger

print, dan lain sebagainya.

h. Time : waktu yang digunakan untuk pelayanan, unit pelayanan.

i. Informasi : melalui internet, pamflet dan leaflet.

Page 5: supply

2.2.2 Faktor Dominan dalam Supply Pelayanan Kesehatan

Supply pelayanan kesehatan merupakan derivat dari supply sehingga faktor yang

mempengaruhi juga sama. Faktor paling dominan yang mempengaruhi penawaran pada

pelayanan kesehatan adalah man dan machine (fasilitas medis) sedangkan 4M 2T 1i lainnya

diasumsikan terpenuhi. Sumberdaya manusia dan machine merupakan faktor terpenting

dalam pelayanan kesehatan karena:

a. Pelayanan kesehatan merupakan bisnis jasa, jadi man yang memberi pelayanan (man

sebagai pemberi jasa), seperti paramedic dan non paramedic.

b. Man pada pelayanan kesehatan memiliki kompetensi secara khusus. Kompetensi ini

meliputi keterampilan, kemampuan yang disertai kewenangan yang dilindungi

undang-undang.

c. Fasilitas disini sebagai penunjang keberadaan sumber daya manusia tersebut. Jadi

antara man dan machine harus selalu ada di dalam pelayanan kesehatan.

2.3 Contoh Supply dalam Pelayanan Kesehatan (keperawatan)

Pada Rumah Sakit “X” akan dilakukan perhitungan mengenai jumlah pelayanan

perawat. Jika outputnya adalah pelayanan keperawatan tiap pasien dan input yang digunakan

adalah jumlah dan jenis perawat, alat keperawatan, maka hubungan teknis antara keduanya

adalah sebagai

berikut:

Qnpc = f (RNs, LPNs, Ads, UN)

Keterangan :

Qnpc = Quantity of nursing patient care (kuantitas pelayanan keperawatan pasien)

RNs = Registered Nurse (Perawat yang terdaftar)

LPNs = Licensed Practical Nurse (Perawat yang telah terlisensi/tersertifikasi)

ADs = Nursing Aides (pembantu perawat)

Page 6: supply

UN = The type of nursing unit (Unit atau tipe perawatan)

Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa Qnpc adalah kuantitas pelayanan

keperawatan , RNs (jumlah perawat yang tercatat, perawat yang mahir, sudah memiliki surat

ijin praktek, sudah bisa mandiri sebagai perawat panggilan), AD (pembantu perawat) dan

LPN (perawat praktek yang masih harus dinaungi oleh institusi), ketiga (RNs, LPNs, Ads)

factor diatas terkategori dalam MAN, sedangkan UN terkategori dalam aspek sarana,

prasarana, teknologi, material dan methode.

Karakteristik tertentu dari fungsi produksi pada sektor kesehatan mempengaruhi biaya

dan kuantitas pelayanan yang dapat disediakan. Hubungan dari fungsi ini menyatakan bahwa

antara pelayanan untuk tiap pasien dan jenis perawat dapat digantikan dengan lainnya untuk

menghasilkan kualitas pelayanan yang sama. Tingkat penggantian tersebut bukan berarti jenis

yang satu digantikan oleh jenis yang lain. Sebagai contoh satu LPN tidak dapat digantikan

oleh satu RN, walaupun RN memiliki skill lebih. LPN hanya dapat menggantikan beberapa

tetapi tidak semua tugas RN dapat digantikan. Tingkat penggantikan tersebut penting untuk

ditentukan karena menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan untuk merencanakan

kombinasi tenaga yang dapat meminimkan cost / biaya yang dikeluarkan produsen dalam

memberikan pelayanan karena pemanfaatan resources yang maksimal.

Dalam industri kesehatan terdapat legal restriction (pembatasan legal) dalam hal tugas

dari pemberi pelayanan kesehatan. Artinya walaupun seorang perawat mampu untuk

melakukan tugas tertentu dari dokter maka perawat itu tidak boleh melakukannnya karena

akan melanggar kode etik profesi. Adanya legal restriction ini membatasi tingkat penggantian

pada fungsi produksi. Sehingga pengambil harus memperhatikan kombinasi pemakaian input

yang akan digunakan.

Karakteristik lain dari fungsi produksi yaitu tidak semua input dapat divariasikan

secara simultan pada setiap waktu. Pada waktu tertentu pengambil keputusan dapat

Page 7: supply

memvariasikan kombinasi input. Misalnya dalam anaisis jangka waktu yang panjang dengan

mengkombinasikan tipe perawat (memperbanyak atau memperbaikinya) selama penggunaan

yang lebih besar dari mekanisme monitoring. Periode jangka panjang adalah jangka waktu

dimana administrator dapat memvariasikan tidak hanya jumlah dan tipe perawat, tetapi juga

ukuran dan karakteristik dari unit keperawatan. Periode jangka pendek adalah jangka waktu

dimana administrator hanya dpat memvariasikan input , tidak dapat melakukan perubahan

pada unit keperawatan. Contoh lain yaitu dalam periode jangka pendek, untuk menaikkan

pelayanan dokter dapat dilakukan dengan menambah jumlah jam kerja atau dengan

menambah pekerja tambahan. Pada periode jangka panjang dapat dilakukan dengan

pelatihan. Perbedaan antara analisis jangka pendek dan panjang ini penting untuk ditentukan

karena mempengaruhi penetapan biaya terendah dalam pemberian pelayanan kesehatan.

Aspek lain dalam fungsi produksi yang perlu diperhatikan adalah teknologi. Peran

teknologi adalah dalam efisiensi yaitu memperbanyak jumlah output/ pelayanan dari

penggunaan input yang lebih sedikit. Dalam perawatan kesehatan, teknologi dapat merubah

penyakit yang awalnya tidak bisa diobati sekarang dengan adanya kecanggihan dapat di-

treatment dengan kemungkinan sembuh yang lebih tinggi. Tetapi penggunaan teknologi dapat

meningkatkan penggunaan input. Namun dalam hal lain teknologi dapat menurunkan

penggunaan obat baru (input) yang dapat menurunkan perawatan yang mahal.

2.4 Tujuan dan Motif para Pengambil Keputusan (Goals adn incentive of decision

maker)

Efisiensi ekonomi dalam produksi mengharuskan para pengambil keputusan untuk

menggunakan pengetahuan produktivitas marjinal dari input dan harga relatif mereka untuk

menghasilkan output yang dengan biaya minimum. dalam pembuat keputusan kesehatan

lapangan mungkin mempunyai tujuan lain selain minimisasi biaya, lebih lanjut, harga relatif

dari input yang digunakan dalam produksi mungkin terdistorsi. jika ada subsidi pemerintah

Page 8: supply

untuk input tertentu, seperti modal rumah sakit atau program pendidikan untuk kategori

tenaga kerja tertentu, maka harga relatif dari input bersubsidi telah diturunkan dan relatif

lebih dari itu dapat digunakan dalam produksi karena lebih murah ke pengambil keputusan.

Sejauh bahwa tujuan dari pembuat keputusan berbeda dari minimalisasi biaya, dan

mechanisme pembayaran penyedia memungkinkan mereka untuk mengejar tujuan-tujuan lain

(dan sejauh bahwa ada pembatasan hukum atas penggunaan input). kurva penawaran

perawatan medis akan lebih inelastic dengan kata lain, itu akan membawa kenaikan harga

lebih besar untuk menghasilkan peningkatan layanan dari itu akan jika tujuan dan kendala

yang mirip dengan industri yang kompetitif.

Contoh dari fungsi produksi yang digunakan di atas (asuhan keperawatan), informasi

yang diperlukan dalam rangka untuk dapat meminimalkan biaya (produktivitas marjinal dan

harga relatif), dan asumsi yang mendasari perilaku pembuat keputusan (keinginan untuk

meminimalkan biaya) dapat diterapkan sama baiknya ke tingkat lain dari sektor medis. dokter

menghadapi fungsi produksi dalam menyediakan teratment untuk suatu penyakit dari

diagnosis tertentu dan dari tingkat keparahan tertentu. masukan dalam hal ini akan menjadi

pengaturan kelembagaan yang berbeda, seperti rumah sakit, kantor dokter, atau rumah jompo.

Perhatian dengan fungsi produksi pada tingkat agregat biasanya dibahas dalam hal

organisasi untuk pengiriman perawatan-yaitu medis. kombinasi pengaturan institusional yang

paling mahal untuk memproduksi perawatan pasien. untuk menentukan sistem pengiriman

(kombinasi dari input atau pengaturan institusional) dalam fungsi produksi untuk

memberikan perawatan medis yang paling mahal, kita perlu memiliki informasi yang

berkaitan dengan produktivitas marjinal dan biaya relatif dari pengaturan kelembagaan yang

berbeda, dan pemahaman tentang tujuan dari pembuat keputusan yang bertanggung jawab

untuk menggabungkan input untuk menghasilkan layanan pasien.

Page 9: supply

2.5 Menentukan Kombinasi Biaya Minimum dari Input (Cost combination of Input)

Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kombinasi biaya minimum dari input

ketika output ditingkatkan adalah :

1. Perlu memiliki pengetahuan tentang peningkatan marginal pelayanan keperawatan

ketika setiap tipe personal keperawatan ditingkatkan. Perlu diketahui bahwa jika

jumlah LPNs dan ADs tetap konstan, peningkatan pelayanan pasien yang setara

dengan peningkatan jumlah RNs adalah tidak konstan. Hukum proporsi variabel

menyatakan bahwa setelah beberapa titik, produk marginal (kontribusi) dari produk

tambahan akan mulai menurun. Hal ini juga akan berlaku untuk setiap kategori lain

dari keperawatan personal.

2. Informasi jenis kedua yang dibutuhkan adalah harga relatif dari berbagai input yang

digunakan dalam fungsi produksi. Jika sebuah RN menyumbang satu setengah kali

lebih untuk pelayanan pasien daripada LPN, peningkatan pasien tidak seharusnya

dicapai melalui peningkatan jumlah RNs. Jika upah RN dua kali lebih besar dari pada

mereka yang LPN, maka akan lebih murah untuk mencapai peningkatan pelayanan

keperawatan dengan meningkatkan LPN dari pada RN, dengan asumsi tidak ada

perubahan kualitas.

Jadi, harga realtif (upah) dari berbagai input, bersama dengan pengetahuan tentang

produktivitas relatif dari input, akan menentukan kombinasi input yang digunakan untuk

menghasilkan tingkat output tertentu atau untuk memenuhi peningkatan output.

Untuk menuju dari fungsi produksi ke jadwal persediaan, perlu menggabungkan

informasi tentang produktifitas input dengan informasi tentang harga relatifnya. Yang mana

jadwal persediaan atau jumlah output dapat disediakan pada berbagai harga output tersebut.

Jadwal persediaan meningkat karena untuk menyediakan jumlah output yang lebih besar,

input produktivitas marginal akhirnya menurun dan biaya marjinal naik, karenanya biaya

Page 10: supply

output tambahan meningkat. Juga, untuk meningkatkan kualitas pelayanan, beberapa

sumberdaya harus ditarik ke dalam produksi, dan perlu membayar upah lebih tinggi untuk

sumber daya tersebut.

Dalam jangka panjang, ketika semua persediaan dalam fungsi produksi dapat

divariasi, jadwal persediaan akan menjadi lebih elastis, artinya, ia akan membutuhkan lebih

sedikit kenaikan biaya untuk meningkatkan pasien. Asumsi lain biasanya dibuat berkenaan

dengan fungsi produksi dan jadwal persediaan dari berbagai kombinasi input yang dapat

digunakan untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang efisien, yaitu, kebutuhan kuantitas

minimum untuk menghasilkan tingkat pelayanan yang diberikan.

Kombinasi input yang secara ekonomi paling efisien tidak digunakan, karena

kombinasi input yang digunakan mungkin tergantung dari produktivitas marginal input tanpa

harga relatifnya. Asumsi pengambil keputusan adalah peminimalisasian biaya produksi

pelayanan kesehatan harus ditentukan.

2.6 Elastisitas Supply dalam Pelayanan Kesehatan

Efisiensi ekonomis pada sisi supply dalam sektor pelayanan kesehatan juga memiliki

dampak kebijakan penting. Jika sisi supply pelayanan kesehatan secara relatif inelastis.

Kebutuhan peningkatan harga yang besar secara relatif selalu membawa kelanjutan

peningkatan pada output pelayanan kesehatan (karena provider tidak sedang berusaha untuk

meminimalisasi biaya mereka).maka hal ini akan mempengaruhi jenis redistribusi tujuan

program dalam sisi demand, secara spesifik, jenisprogram asuransi kesehatan nasional yang

dapat diinstitusikan. Seperti ditunjukkan pada gambar, kurva supply yang relatif inelastis,

digambarkan dengan S1, akan, dengan peningkatan demand dari D1 ke D2, menghasilkan

peningkatan harga yang lebih baik dan peningkatan penyediaan layanan yang lebih kecil

daripada jika supply pelayanan kesehatan adalah lebih elastis. Daftar supply yang lebih

elastis menjadi, sama meningkat dalam demand, menggambarkan Q2-Q1 meningkatkan

Page 11: supply

pelayanan dengan peningkatan harga yang lebih kecil: P2 dibandingkan dengan P1. Total

biaya dalam peningkatan demand menjadi P1 xQ1 dalam kasus yang inelastis. Versus P2 xQ2

dalam situasi jika suplai lebih elastis.

Dalam kasus terakhir, peningkatan yang lebih dalam total peningkatan belanja akan

menyebabkan peningkatan pelayanan kesehatan, mengingat bentuknya maka akan lebih

meningkatkan harga dengan cepat dengan peningkatan pelayanan yang lebih kecil. Biaya

untuk program asuransi kesehatan nasional menjadi lebih baik dan kesediaan pelayanan.

Kuantitas pelayanan medis

Gambar 2.3. Pengaruh elastisitas supply berbeda pada kuantitas, harga, dan biaya asuransi

kesehatan nasional.

Efisiensi ekonomi dari sisi penawaran perawatan medis akan mempengaruhi

pengambilan keputusan kita untuk jenis program asuransi kesehatan nasional yang

dikembangkan, ketika akan dilaksanakan, dan apa yang akan menutupi. Juga akan ada efek

redistributif di antara kelompok penduduk yang berbeda dalam masyarakat tergantung pada

sifat kaku pasokan pelayanan medis. sifat kaku lebih besar akan berarti lebih meningkatkan

Page 12: supply

harga, upah, dan pendapatan dari penyedia layanan kesehatan. Sisanya penduduk akan

membiayai kenaikan tersebut dari pendapatan mereka sendiri dan dari pajak mereka

membayar untuk mendukung program pergeseran permintaan dalam perawatan medis.

Dengan menganalisis elastisitas penyediaan pelayanan medis, adalah mungkin untuk

lebih akurat memperkirakan efek pada harga dan pengeluaran program peningkatan

permintaan dan untuk mengevaluasi kinerja penyedia perawatan medis. Jika analisis

menunjukkan bahwa pasokan pelayanan medis hanya ditentukan oleh sifat fungsi produksi

untuk menghasilkan jasa tersebut, dan selanjutnya, bahwa penyedia sedang berusaha untuk

meminimalkan biaya mereka, maka sangat sedikit perubahan akan mungkin untuk

meningkatkan kinerja industri. Kenaikan harga medis dan jenis output yang dihasilkan tidak

dapat diubah tanpa efek serius dan berbahaya pada industri dan pasien. Namun jika, fungsi

produksi secara artifisial dibatasi oleh batasan hukum, dan ada beberapa insentif bagi

penyedia layanan untuk meminimalkan biaya produksi mereka, maka akan mungkin untuk

meningkatkan kinerja sektor medis.

2.7 Cara Menghitung Supply Maksimal pada Pelayanan Kesehatan

2.7.1 Rawat Inap

a. Sumber Daya

Sumber daya paling dominan pada rawat inap adalah material ( tempat tidur ),

Material disini adalah sarana dan prasarana yang berhubungan dengan tempat tidur di

rumah sakit. Material yang dimaksud adalah bantal, sarung bantal, guling, sarung

guling dan seprei, untuk 5M 2T 1i, diasumsikan sebagai faktor penunjang dan

terpenuhi. Berikut pelayanan rawat inap rumah sakit X dengan jumlah tempat tidur

100 buah.

Page 13: supply

b. Supply Maximal

Perhitungan supply maximal untuk pelayanan rawat inap di rumah sakit X

dengan jumlah tempat tidur sebanyak 100 buah adalah sebagai berikut :

1. ∑ pasien yg dirawat = 365 hari x1 hari x 100 TT

Rata−rata hari pasien yangdirawat

Apabila rata-rata hari pasien yang dirawat disamakan dengan standart yaitu

berjumlah 6 maka:

∑ pasien yg dirawat = 365 x 1 x 100

6

= 6083,33

= 6084 pasien

Jadi jumlah pasien maksimal yang dirawat untuk 100 TT dalam waktu 1 tahun

adalah 6084 pasien.

2. ∑ hari rawat = 365 hari x jumlahTT x 24 jam

24 jam

= 365 x 100 x24

24 jam

= 36.500 hari

Jumlah hari rawat maksimal untuk 100 TT dalam waktu 1 tahun adalah 36.500

hari.

2.7.2 Rawat Jalan

a. Sumber Daya

Sumber daya paling dominan pada rawat jalan adalah Man (dokter), maka untuk 5M

2T 1i, diasumsikan sebagai faktor penunjang dan terpenuhi. Berikut contoh supply

maksimal pada balai pengobatan dengan satu dokter

1. Dokter 1 orang

Pelayanan Kesehatan untuk 1 pasien berupa:

Page 14: supply

Anamnesa 2 menit

Pemeriksaan fisik 3 menit

Penentuan diagnose 1 menit

Pemberian obat 2 menit

Pemberian HE 2 menit

TOTAL 10 menit

2. Jam Pelayanan 08.00-15.00

Waktu pelayanan

Jam Kerja pukul : 08.00 – 15.00, dan istirahat pukul 12.00 – 13.00

Jadi dalam 1 hari dokter memiliki jam pelayanan selama 6 jam = 360 menit

Hari pelayanan

Hari Pelayanan yaitu Senin – Sabtu

Jadi dalam 1 minggu dokter memilki hari pelayanan selama 6 hari

b. Supply maksimal dalam satu bulan

1. Jumlah hari pelayanan dalam 1 bulan

30 hari – 4 hari = 26 hari

2. Pasien yg dapat dilayani dalam 1 bulan

= Jumlahwaktu pelayanan x jumlahhari x jumlah man(dokter)

Waktu pelayananuntuk 1 pasien

= 360 x 26 x1

10

= 936 pasien/bulan

2.7.3 Rawat penunjang (Radiologi)

a. Sumber Daya

Sumber daya paling dominan pada rawat penunjang adalah material (alat) maka untuk

5M 2T 1i, diasumsikan sebagai faktor penunjang dan terpenuhi.

Page 15: supply

Instalasi Radiologi RSU Dr. Soewandhi Surabaya

Jumlah Alat rontgen : 2 ( dua ) unit

Waktu Pelayanan : Senin sampai Minggu, pukul 07.00 sampai

21.00 WIB. Istirahat selama 1 jam, pukul 12.00-13.00 WIB

Total pelayanan : 07.00 sampai 21.00, istirahat 1 jam

= 13 jam

= 13 x 60 menit

= 780 menit

Lama @ Pelayanan : Foto Rontgen menit

Supplay Maximal 1 hari

= jumlah waktu pelayanan tersedia× jumlah alat

Wakturata 2 pelayanan

= 780× 2

10

= 156 kali rongten/ hari

Page 16: supply

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Supply adalah fungsi produksi yang meliputi input (6M2T1I) dan proses.

2. Supply maksimal adalah jumlah maksimal/ kemampuan maksimal/ kapasitas

maksimal barang atau jasa yang dapat dihasilkan dalam periode tertentu.

3. Supply pelayanan kesehatan merupakan derivate (turunan) dari supply.

4. Faktor dominan dalam pelayanan kesehatan adalah MAN dan Machine.

5. Faktor penunjang dalam pelayanan kesehatan meliputi Money, Material,Method,

Market, Teknologi, Time, Informasi.

6. Kombinasi input diperlukan sebagai faktor economic efficiency of production

7. Kurva pelayanan kesehatan cenderung inelastis.