Suplemen Maret

20
Suplemen PROFESI Maret 2013 [email protected]

description

 

Transcript of Suplemen Maret

Page 1: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013

lpm

_pro

fesi

@ya

hoo.

com

Page 2: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013

Page 3: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013

Nilaiku Telat, Remidiku Terhambat

Oleh Anggyk

Nilai akhir semester adalah suatu tolak ukur mahasiswa selama satu semester. Setelah UAS (Ujian Akhir Semester) selesai dilaksanakan, mahasiswa resah menunggu nilai yang akan keluar. Namun, dibeberapa waktu kemarin, ada beberapa kendala yang dinilai merugikan mahasiswa, yaitu nilai yang keluar melebihi batas yang ditentukan oleh Fakultas. Dari waktu yang ditentukan oleh Fakultas yaitu kurang lebih 8 hari setelah UAS d i l a k s a n a k a n , ternyata masih ada saja nilai yang keluar me-lebihi batas wak-tu tersebut.Hal tersebut berim-bas kepada jad-wal keyin remi-diasi mahasiswa yang menjadi kacau dikarenakan nilai yang keluar me-lebihi batas jadwal keyin remidiasi.

Perlu kita ketahui, mekanisme nilai keluar ke mahasiswa adalah dari dosen yang terkait, kemudian masuk

ke divisi akademik, dan akan lang-sung dimasukan ke unisys. Bapak Eko selaku ketua divisi akademik FTI UII mengatakan bahwa ketika nilai datang dari dosen maka nilai itu akan ditindak lanjuti saat itu juga. Dengan kata lain saat nilai yang yang datang melebihi waktu yang ditentukan, maka nilai

yang keluar kepada mahasiswa juga akan telat. “Mungkin fak-tor keterlambatan itu dikarenakan ada beberapa dosen yang sibuk dengan urusanya,sehingga dosen terlambat menyerahkan ni-lai,” Tambah bapak Eko. Disatu sisi, ketika dosen telat dalam memberi-kan nilai, maka itu akan berpenga-ruh kepada kinerja dosen. “Fakultas

pun juga sudah memberi batasan-batasan kalau dosen menyerahkan nilai lebih dari waktu yang ditentu-kan nilai FKD nya akan diturunkan,” Ujar ketua divisi akademis tersebut.

Dari pihak mahasiswa pun memberi

1

Page 4: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 20132

tanggapan tentang nilai yang terlam-bat keluar. Medi, salah satu mahasiswa jurusan teknik industri memberi sa-ran agar jurusan membuat peraturan ketika ada salah satu dosen yang telat mengeluarkan nilai. “Entah di-kasih nilai minimal C atau apa, soal-nya kan kadang ada tuh nilai yang be-lum keluar pas waktu remidi,” Ujar mahasiswa angkatan 2010 tersebut. Medi pun menambahkan, selain ada aturan untuk mahasiswa tentang ke-hadiran 75%, dari pihak fakultas pun seharusnya punya aturan yang jelas tentang nilai yang terlambat keluar.

Hampir sama dengan apa yang diutarakan medi. Imam, salah satu mahasiswa tingkat akhir informatika itu juga merasa resah dengan adanya salah satu nilai yang terlambat kelu-ar. “ Membuat galau mahasiswa untuk

mengambil remed, jadi itu tuh ibarat gambling kalau menurut saya,” Tam-bah imam di sela-sela wawancara.

Untuk memperbaiki kinerja dosen, alangkah baiknya ada kes-adaran dari dosen yang terkait untuk mentaati atura-aturan yang sudah ada mengenai batasan waktu untuk mengeluarkan nilai. Jika itu dapat terlaksana dengan baik, maka tidak akan ada masalah- masalah seperti ini lagi. Dan dikemudian hari tidak akan ada lagi yang merasa dirugikan.

“ Membuat galau maha-siswa untuk mengambil

remed, jadi itu tuh ibarat gambling kalau menurut

saya”

di kampus... di rumah...

Karikatur: PROFESI / Riszki

Page 5: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013 3

Sepeda, salah satu alat transpor-tasi yang dewasa ini semakin digencar-gencarkan kembali seiring isu global warming yang menyebar belakangan. Gerakan kembali bersepeda telah banyak dilakukan di berbagai kampus-kampus sebagai perwujudan dari green campus. Salah satu kampus dengan la-bel green campus dimiliki oleh Univer-sitas Islam Indonesia, Perguruan Tinggi Swasta yang terletak di kota Yogyakar-ta yang baru-baru ini meraih prestasi, kampus yang terakreditasi A, atau dengan kata lain PTS terbaik di Indo-nesia. Dengan bersepeda diharapkan akan dapat menciptakan lingkungan kampus yang bebas polusi udara, se-juk dengan banyak pepohonan sehing-ga akan menimbulkan rasa betah dan kerasan berada di lingkungan kampus.

Pengadaan sepeda secara meny-eluruh di delapan fakultas UII yang ada belum lama, artinya masih baru dan sepeda-sepeda tersebut diawali dari sumbangan suatu perusahaan swasta, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Kasyono, Kepala divisi perbekalan FTI UII, “Awal pengadaan sepeda berasal dari sumbangan perusahaan swasta”. “Tujuan diadakannya sepeda di UII adalah untuk green campus”, Tambah Kasyono. Menurut data yang diperoleh dari kepala divisi perbekalan FTI UII, jumlah sepeda yang ada di fakultas Teknologi Industri (FTI) UII berjumlah tujuh buah sepeda, jumlah pembagian sepeda di setiap fakultas berbeda-be-da, sebagai contoh jumlah sepeda yang ada di Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI)

yang berjumlah lima buah sepeda. Sepeda-sepeda yang telah

tersebar di semua fakultas boleh dip-injam oleh mahasiswa, karyawan, maupun dosen. Cukup dengan menun-jukkan kartu identitas, mahasiswa, karyawan dan dosen dapat meminjam sepeda. “Pada waktu peminjaman, di-mintai KTM tho sama satpam?” Ungkap Kasyono dalam menjawab pertanyaan terkait prosedur peminjaman sepeda. Namun, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak divisi perbekalan membatasi durasi pemin-jaman selama sembilan jam, waktu yang dirasa sangat cukup untuk jarak tempuh ingkungan kampus. “Saya rasa sembilan jam itu sangat cukup bagi mahasiswa untuk berkeliling kampus, itunglah dia minjem dari jam delapan sampai jam 5 (sore-red) itu bisa di pake makan, ke masjid dan lain-lain,” terang kepala divisi perbekalan UII.

Saat ditanya mengenai be-berapa bagian sepeda yang dikatakan baru mengalami beberapa kerusakan,

Sepeda Sebagai Perwujudan dari “Green Campus” Oleh Tri Wahyudi

Foto: PROFESI / Ganang

Page 6: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 20134

seperti standar sepeda ada beberapa yang sudah longgar, rantai sepeda yang tidak kencang, dll Kasyono yang dite-mui di ruang divisi perbekalan, lantai basement FTI UII menjelaskan bahwa pada awalnya sebelum sepeda di FTI UII siap dipinjamkan, semua sepeda dibawa ke bengkel untuk memastikan kondisi semua sepeda baik, layak, dan nyaman untuk digunakan nantinya, atau dengan kata lain, sepeda biasa awet. Ditambahkan oleh Kasyono, “Saat dicek awalnya itu gada masalah. Tapi tetap akan ada pemeriksaan se-cara berkala dari pihak kampus, jika terjadi kerusakan akan segera diba-wa ke bengkel untuk diperbaiki.”

Di akhir wawancara, Kasyono menuturkan harapan semoga pen-gadaan sepeda kampus akan tercipta green campus di UII. Lebih jauh lagi, Kasyono sedikit membocorkan keingi-nannya membuat kampus yang benar-benar bebas dari asap kendaraan dan semua warga kampus beramai-ramai menggunakan sepeda, dengan sepan-jang jalan kampus dipasangi kanopi dengan tanaman dan tumbuhan mer-ambat di sepanjang pinggiran jalan kampus, ditambah lagi dengan air mi-num yang telah tersedia di beberapa ti-tik di jalan kampus. Kita doakan semo-ga keinginan dan harapan Kepala divisi perbekalan FTI UII tercapai. (Aamiin)

Tepian RedaksiAssalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,

Apa kabar pembaca setia PROFESI? Alhamdulillah akhirnya Suplemen PROFESI dapat kembali hadir di tengah-tengah kawan mahasiswa dengan wajah baru dan tidak lupa dengan ragam berita di lingkungan FTI maupun UII pula.

Pada edisi ini Suplemen PROFESI mengulas beberapa isu yang ada di FTI. Diantaranya adalah fenomena nilai mahasiswa yang terlambat keluar, sehingga membuat mahasiswa tersebut tertinggal remedial. Tak lupa pula kami suguhkan info-info lain yang juga tak kalah layak untuk disimak pada rubrik kampusiana.

Semoga padatnya jadwal kuliah tak sedikit pun mengurangi semangat kita sebagai mahasiswa untuk terus berkarya, baik itu secara akademik maupun sosial. Dari dapur redaksi kami ucapkan, selamat membaca!

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Page 7: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013 5

Jogjakarta – Denpasar dalam rangka Dies Natalis

PPMI

Pagi itu, tanggal 13 februari 2013 matahari bersiap naik ke sing-gasananya untuk menyinari kota jog-jakarta yang dengan segala hiruk pi-kuknya. Hari itu hari Rabu, Saya dan Anggik salah satu anggota LPM Profesi juga bersiap melakukan perjalanan jauh dari kota Jogjakarta menuju Pu-lau Dewata, di kota Denpasar guna menghadiri Dies Natalis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesa yang ke 20 tepatnya. Sekitar pukul 7 pagi, kami sudah bergabung bersama rombon-gan teman-teman PPMI kota Jogja di stasiun Lempuyangan yang juga akan berangkat ke agenda tahunan PPMI ini. Dan akhirnya kereta yang akan membawa kami melintasi pulau jawa sampai ke wilayah paling timurnya pun tiba, rangkaian kereta ekonomi dengan nama panggung “Sritanjung” pun lepas dari jogja pukul 07.35 sep-erti yang tertera di tiket keberangka-tan. Perjalanan ini berlanjut hingga ke Banyuwangi, sebelum menyebrang ke

pulau dewata. Kurang lebih selama 14 jam waktu yang akan ditempuhnya. Lamanya duduk membuat rasa bosan menjangkiti kami, ada yang tidur, men-dengarkan musik, mengobrol, makan dan segala hal yang bisa dilakukan un-tuk membunuh waktu. Perjalanan ini “disponsori” oleh pengamen dari yang ecek-ecek sampai yang benar-benar serius, hingga ke pedagang asongan yang jualannya tidak terduga barang dagangannya. Setelah langsir di sura-baya sekitar pukul 3 sore, kereta pun tancap gas lanjut ke kota ”The Sunrise of Java”. Akhirnya, tiket kereta seharga 35 Ribu berhasil membawa rombongan PPMI kota Jogja menginjakkan kakinya di Banyuwangi sekitar jam 10 malam. Setelah istirahat sejenak dan mengisi perut, rombongan beranjak ke pelabu-han Sampailah rombongan di terminal ubung, tak lupa para fans madrid dan manchester merah menyempatkan menonton laga tim kesayangan mer-eka yang masih disiarkan di layar kaca.

Oleh Imam

Foto: PROFESI / Imam

Page 8: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013

Setelah nego angkutan yang akan membawa rombongan ke kam-pus Universitas Hindu, sampailah rombongan dengan letih bercampur ngantuk tetapi mendadak sirna tat-kala matahari mulai terbit melihat persiapan PPMI kota Denpasar dalam mempersiapkan acara Dies Natalis dengan segala keterbatasannya tetap maksimal dalam pelaksanaannya, sa-lut untuk kalian, kalian luar biasa!.

Hari pertama, hari Kamis, dan belum ada agenda acara dari panitia, karena di rundown acara dimulai pada hari Jum’at(14). PPMI dari kota di se-luruh Indonesia yang menyempatkan jauh-jauh hadir pun berangsur-angsur mulai berdatangan. Panita memper-silahkan menggunakan waktu yang ada untuk beristirahat dan menikmati kota Denpasar dengan caranya mas-ing-masing, sementara panitia masih sibuk dengan persiapan acara besok.

Hari kedua, hari Jum’at, rang-kaian acara untuk merayakan Dies Na-talis PPMI ke 20 dimulai dengan Seminar Nasional bertema “Mendorong Keter-bukaan Informasi dalam pengelolaan Sumber Daya Alam”. Pemateri acara ini terdiri dari Mentri Negara Lingkun-gan Hidup, WALHI (Wahana Lingkun-gan Hidup) dan Mongabay Indonesia. Namun sayang dari Mentri Lingkungan Hidup dikarenakan agenda yang pa-dat, yang hadir di tempat hanya per-wakilannya saja. Acara yang dimulai dengan pembukaan pukul 10.25 WITA oleh Rektor Universitas Hindu menan-dai dimulainya seminar dan agenda acara lain Dies Natalis PPMI XX. Inti dari seminar ini adalah bagaimana menggunakan keterbukaan informasi publik secara efektif. Isu lingkungan ini kenapa menjadi tema seminar di

hari pertama Dies Natalis PPMI karena Isu lingkungan ini adalah isu yang telah disepakati pada Musyawarah Kerja Na-sional tahun lalu untuk diangkat. Seke-dar intermezzo dari obrolan santai di-luar forum bersama teman-teman PPMI Denpasar, Bali saat ini seperti sedang menghancurkan dirinya sendiri, men-gapa demikian? Yang paling dahsyat adalah pengurugan hutan mangrove di salah satu jantung kota Denpasar guna dibangun Jalan Diatas Perairan, disisi lain memang mengurangi kemacetan dari pengguna jalan yang semakin hari semakin menjadi, namun disisi lain banyak pohon mangrove yang hilang begitu saja, selain itu AMDAL(Analisisi Mengenai Dampak Lingkungan) yang belum jelas juga dipertanyakan kawan-kawan PPMI Denpasar. Belum lagi di bagian pinggiran bali yang dibangun resort-resort megah di daerah pinggi-ran pantai. Berlanjut ke acara selan-jutnya yaitu evaluasi kepengurusan PPMI, di forum ini dibahas pembacaan dari masing-masing kota, guna kemu-dian di evaluasi bersama-sama. Malam harinya, diadakan nonton bareng di lapangan depan rektorat, namun say-ang karena kendala teknis acara ini di-batalkan, maka dari itu kawan-kawan PPMI Jogja memutuskan untuk berlatih drama untuk dipentaskan esok harinya dalam malam seni Dies Natalis PPMI XX.

Berlanjut di hari ketiga, hari Sabtu. Serupa dengan hari kedua yang dimulai dengan seminar nasional. Dengan tema seminar tentang pers mahasiswa, dan dihadiri oleh Bagir Manan dan beberapa tokoh pers nasi-onal. Acara ini diantaranya membahas peranan Persma dalam kampus dan luar kampus, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan Persma di indonesia.

6

Page 9: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013

Setelah makan siang, acara dilanjut-kan dengan forum evaluasi kepengu-rusan PPMI. Yang menarik adalah men-genai pembahasan isu PPMI menjadi berbadan hukum, sesuai dengan UU Ormas yang sudah menjadi RUU. Sem-pat debat panjang, akhirnya waktu juga yang menyudahinya berhubung waktu sudah menjelang malam. Alha-sil isu tersebut dibahas diluar forum, menurut ketua PPMI Nasional. Malam hari menjelang, setelah semua awak PPMI dari seluruh kota di Indonesia berkumpul di depan rektorat Univer-sitas, dimulailah acara malam seni Dies Natalis PPMI XX. Bali yang kentara dengan seni dan budayanya semakin terlihat jelas tatkala tampil penari-penari yang membawakan tarian khas bali, diantaranya tari baris, fire dance yang keseluruhannya dibawakan oleh mahasiswa Universitas Hindu. Tak lupa, dari masing-masig PPMI kota juga ikut unjuk gigi mementaskan masing-masing pertunjukannya. Dari PPMI Jogja sendiri mementaskan se-buah drama, intinya adalah bagaima-na perebutan kursi kekuasaan antara level di sebuah organisasi dan sebuah negara, katakanlah begitu. Penonton pun terhibur dengan seluruh pertun-jukkan yang dipentaskan malam itu.

Hari terakhir, hari Minggu. Aca-ra kali ini jalan-jalan, kalau urusan ini semakin terlihat antusiasnya. Pagi-pa-gi sudah berkumpul kembali di lapan-gan depan rektorat setelah sarapan, kemudian dibagi ke dalam rombongan masing-masing kota. Terlihat wajah sumringah para awak pers mahasiswa indonesia dari seluruh indonesia pada jalan-jalan kali ini, semoga semangat ini juga terus dipelihara agar tetap sumringah dalam berkarya di daerah

-nya masing-masing. Sampailah di pantai, entah apa namanya, kemudian dibagikan kantong plastik besar untuk mengumpulkan sampah yang ada, disini aga sedikit sepi namun alamnya masih sangat terjaga. Kemudian jalan-jalan berlanjut ke Museum Perjuangan Raky-at Bali, sebuah landscape dari perjuan-gan merebut kemerdekaan Indonesia dari rakyat bali. Terletak di tanah yang luasnya mungkin 1 hektar lebih, dit-ambah asrinya lingkungan menambah nilai tambah spot ini. Setelah makan siang, rombongan berlanjut ke pantai lagi, kali ini Nusa Dua yang menjadi tu-juan selanjutnya. Sore hari menjelang, selesai sudah jalan-jalan hari ini yang sekaligus berakhir pula rangkaian acara Dies Natalis PPMI. Rombongan kembali ke Universitas Hindu, kemudian mas-ing-masing berpamitan kembali pulang ke daerah masing-masing. Packing dan persiapan pulang selesai, jam 9 malam kawan-kawan PPMI Jogja berpamitan menuju Pelabuhan Gilimanuk dengan menumpang bus sewaan yang digu-nakan jalan-jalan tadi. Sekitar jam 1 WITA, rombongan dari PPMI Jogja, Solo, Jember menyebrang kembali ke pulau jawa. Pagi harinya melanjutkan perjalanan masing-masing kembali ke daerahnya dengan membawa segudang pengalaman berharga dari acara Dies Natalis PPMI ke-20. Salam Persma!!

#LongLivePPMI

7

Page 10: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 20138

Wacana untuk Mewacanakan Mahasiswa FTI

Oleh Umam, Ganang

Sebagai Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) memang saatnya memberi wacana baru kepada maha-siswa yang dipimpinnya. seperti LEM FTI melalui Bidang Biro Usaha me-nyelenggarakan Bazar dan Aksi Sos-ial Donor Darah, Kamis (14/3). Acara yang berlokasi di depan area parkir mahasiswa FTI ini bertujuan utama untuk mengembangkan jiwa entre-preneur and skill yang kelak dibu-tuhkan oleh mahasiswa itu sendiri.

Pemilihan lokasi untuk acara ini merupakan ko-reksi dari acara serupa sebel-umnya, dengan m e m p e r t i m -bangkan animo dan sudut ak-ses mahasiswa terhadap acara ini. ”Bazar yang pertama itu didepan hall FTI, standnya banyak ban-get, animonya banyak banget, hanya saja pengunjung yang gak ada kare-na liat kurang strategisnya tempat. Makanya, akhirnya di pikir mahasiswa pertama datangnya itu dari mana, makanya tempatnya disini,” Ungkap

Ketua LEM FTI, Indra Miftah Faluthi.Rencana awal ingin diadakannya ker-

jasama internal dengan pihak dekanat, sehubungan mereka juga mempunyai acara rekor muri yang dalam waktu dekat akan dilaksanakan. Namun, karena adanya miscommunication, maka kerjasama itupun terlepas. Se-lain itu, acara ini terselenggara ber-sama Palang Merah Indonesia (PMI) Sleman yang memandu unit transfusi darah dan juga didukung oleh Mizone, yang sedang mengadakan promosi di

depan Syar-e Mart. Dengan m e n g u m p u l -kan 2.000 botol Mizone, maka akan dihadirkan bintang tamu ternama ke UII.

M e n g e n a i publikasi, baru d i laksanakan dua hari yang lalu baik diling-kup UII maupun

ke warga sekitar melalui sebaran-se-baran, selain itu dilakukan juga pub-likasi melalui jejaring sosial. Dan al-hasil para dosen pun turut hadir ke lokasi untuk mendonorkan darahnya.

Foto: PROFESI / Ganang

Merupakan peluang untuk mengumpulkan dana bagi organisasi atau kepani-tiaan. Namun, tujuan utamanya membuka wacana bagi Mahasiswa FTI untuk

berjiwa entrepreneur dan juga membuka wacana bahwa orang lain diluar sana membutuhkan petolongan berupa tetesan darah kita.

Page 11: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013 9

Acara yang dimulai pada 10.00 WIB ini mampu mendapat-kan 50 kantong darah 350 cc. Kare-na keterbatasan extra food maka aksi sosial ini ditutup pada 14.00WIB namun Bazar tetap berlangsung.

Proker dari Bidang Biro Usaha ini tidak hanya semangat diawal saja, tapi akan rutin dilaksanakan. “Kalau Bazarnya sebenarnya rutin, kemarin kan udah sempat terlaksana di Hall, cuman ya karena baru libur akhirnya diadakan lagi rencananya bulan de-pan tu ada lagi, kalau Bazar rutin, tapi kalau untuk Donor Darah hanya sekali ini,” Tegas Indra Miftah Faluthi.

Mayoritas para mahasiswa yang berpartisipasi ialah mereka yang membutuhkan dana baik untuk keor-ganisasian maupun kegiatan. “Jualan ini ya untuk kegiatan, Mas. Soalnya kalau kegiatan kan butuh dana ban-yak,” Ujar Mutiara, seorang maha-siswi Teknik Informatika. Ia berharap kedepan semoga semakin laris dan ramai karena yang disediakan ada 20 stand, serta fasilitas atap untuk menghindari hujan dan juga terik.

“Ya, sebenarnya ini memang gambling gitu ya, untuk planning kalau hujan awalnya itu ada atap semua, cu-man kurang persiapan pagi-pagi. Malah pada telat dateng semua. Awalnya su-dah disiapin semua, biar gak panas, hu-jan kecil-kecil gak terasa,” jelas Indra.

Donor Darah “share blood, share life”

Banyak para ma-hasiswa yang ingin men-donorkan darahnya baik yang baru pertama kali maupun yang sudah ber-ulang-ulang. Namun, ada juga yang

tidak diperkenankan untuk mendonor dengan indikator kesehatan, kondisi lambung, dan berat badan. Sempat terjadi pada salah seorang pendonor mengalami pingsan karena mengaku lambung dalam keadaan kosong saat bertransfusi. “Tergantung si, tergan-tung kesehatannya juga,” Tanggap Ridho, pendonor asal Teknik Kimia.

Semua orang disarankan men-donorkan darahnya, karena setiap tetes darah yang disumbangkan tidak hanya dapat memberi kesempatan hid-up bagi recipient. Tapi juga, memberi manfaat kesehatan bagi pendonor. Diantaranya, menjaga kesehatan jan-tung meningkatkan produksi sel darah merah, membantu penurunan berat tubuh, mendapatkan kesehatan psikol-ogis, dan mendeteksi penyakit serius.

Namun, bagi yang Aichmo-phobia (takut pada jarum suntik) mendonor memang hal yang mena-kutkan. “Yang pasti jarum itu gak sakit cuman ingat aja darah kalian itu untuk rekan-rekan yang nanti-nya membutuhkan,” Saran Indra.

Foto: PROFESI / Ganang

Page 12: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013

Distribusi yang Tak TertuntaskanOleh Randi Triyudanto

Tim Jas Almamater, panitia ke-cil yang dibentuk oleh Dewan Permusy-awaratan Mahasiswa (DPM) Universitas dibebani tugas untuk mengelola “sera-gam kebesaran” kampus tersebut. Mu-lai dari pengadaan hingga proses distri-busi kepada sasaran, yakni mahasiswa baru angkatan 2012. Singkat cerita, proses pengadaan telah rampung ses-uai dengan aturan main yang ada, me-lalui proses tender atau sistem lelang.

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, regulasi yang dibuat oleh DPM nyaris tak pernah berubah. Baru kali ini mereka berani menerap-kan cara yang berbeda. Jika di tahun-tahun sebelumnya, panitia membagi-kan jas almamater secara terpusat di kantor Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) tingkat universitas, maka kali ini setiap fakultas pun diberi wewenang untuk membentuk Tim Jas Almamater-nya sendiri. Dengan jumlah anggota tim sekitar tiga sampai empat orang dimaksudkan agar lebih mempermu-

dah proses pendistribusiannya. “Jadi untuk lebih dipermudah, dibuat tim jas almamater tiap fakultas itu terdiri dari tiga sampai empat untuk men-gurus almamater tiap jurusan,” ujar Yayan, salah seorang anggota tim. Ia pun menambahkan, “Buat saya itu melihatnya lebih ribet, jadi berapa ribu orang itu langsung ngambil di LEM U semua.” Kebijakan ini diambil oleh DPM Universitas karena sistem yang terdahulu dirasa terlalu ribet.

Namun, dalih untuk memper-mudah mahasiswa dalam pengambilan jas almamater segera terbantahkan. Beberapa mahasiswa baru mengaku sedikit sulit untuk mengambil jas almamater mereka di kantor DPM fakultas. Usaha yang mereka lakukan nyaris tak membuahkan hasil. Rizky Eka Listanto, mahasiswa Teknik Infor-matika 2012 perlu mendatangi kantor DPM fakultas lebih dari satu kali untuk mengambil jas almamater. Seringnya kantor DPM fakultas dalam keadaan

10

Tumpukan jas almamater tampak menggunung. Mereka menghiasi sudut ruangan kantor Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (DPM FTI). Itu semua merupakan

milik mahasiswa angkatan 2012. ‘Pakaian kebesaran’ tersebut seharusnya sudah berada di tangan masing-masing mahasiswa baru –setidaknya hingga semester pertama mereka menjalani kuliah berakhir. Namun, kendala justru menghampiri pihak

panitia saat melakukan pendistribusiannya.

Page 13: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013 11

tertutup dianggap salah satu ken-dala yang menyebabkan terhambat-nya distribusi. “Penanganannya lama, kadang kantor DPM buka, kadang juga nggak. Padahal ada pengumu-man (untuk pengambilan) dari tang-gal ini sampai tanggal ini, tapi waktu kita ke sana tutup terus,” tutur Rizky.

Sosialisasi telah dilakukan oleh panitia. Salah satunya dengan cara memasang pengumuman di salah satu papan mading yang terdapat di pin-tu timur FTI. Namun lagi-lagi usaha Rizky belum juga bisa mendapatkan apa yang menjadi haknya. “Pernah ke sana sampai seminggu (berturut-tu-rut) gak pernah buka,” keluhnya lagi.

Yayan, selaku penanggung-jawab jas almamater untuk FTI me-nyanggah. Ia berpendapat bahwa kan-tor DPM bukanlah ranahnya. Meskipun ia dan dua orang rekannya telah di-berikan kunci kantor DPM. Sayang-nya tiga orang yang telah diberi ke-percayaan tersebut tidak bisa selalu datang dan berjaga di kantor DPM. Sehingga mereka mengambil langkah konkrit dengan menaruh contact per-son tim mereka didalam selebaran agar sewaktu-waktu dapat dihubungi.

Rizky rupanya tak sendiri. Hal yang sama dialami Syelda Pratiwi, mahasiswi Teknik Kimia 2012 ketika dirinya harus beberapa kali datang ke Kantor DPM fakultas untuk mengam-bil jas almamaternya. Saat reporter PROFESI menanyakan apakah terdapat kesulitan saat mengambil jas almama-ter, ia menjawab, “Langsung dapat, mbak. Cuma udah dua kali bolak-balik gara-gara kantor tutup terus.”

Pihak panitia tak mau kalah. Mereka bersikukuh usaha yang dilakukan oleh timnya sudah maksimal. Namun me-

reka juga mengakui masih mendapat kendala dimana kurangnya kepedulian mahasiswa angkatan 2012. “Seumpama ada info, ada koar-koar mungkin tidak terlalu ditanggapi, lalu setelah itu kita tutup,” pungkas sang penanggung-jawab tim jas almamater. “Jadi kita punya batas minimal kerja, yaitu dari sebelum PESTA sampai akhir semester, jadi Februari kita sudah distribusikan. Setelah satu bulan lebih yang datang hanya segitu saja,” ia melanjutkan.

Beberapa mahasiswa angkat-an 2012 mengaku sampai ada yang kehilangan tanda bukti pengambil-an, sehingga mereka pun ragu untuk datang kembali. Untuk menangani hal tersebut, tim jas almamater memiliki kebijakan baru. Bagi yang kehilangan tanda bukti dapat membuat surat per-nyataan bahwa mereka sudah pernah mengukur jas almamater. “Kita punya data, mereka juga punya nama. Jadi kita cocokkan, lembar buktinya itu se-bagai berkas kita aja,” tegas Yayan.

Sementara itu, sisa jas almama-ter tahun-tahun sebelumnya yang be-lum diambil masih menumpuk di dalam karung yang terdapat di LEM Universi-tas. Penanggung jawab jas almamater FTI UII sendiri mengaku tidak tahu-menahu ketika ditanya perihal ma-salah pendistribusiannya akan seperti apa, karena telah melewati tahunnya.

Foto: PROFESI / Phyto

Page 14: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013

Sedangkan untuk jas almamater yang belum diambil oleh angkatan tahun 2011 itu merupakan wewenang DPM yang nantinya akan dikembalikan ke-pada LEM Universitas atau akan didis-tribusikan langsung ke angkatan 2011.

Tim kerja jas almamater su-dah sempat berkoordinasi dengan DPM terkait solusi guna pendistri-busian jas almamater. Wacana un-tuk mendistribusian massal dengan cara membuat stand di kampus mulai muncul. Di luar efektif atau tidaknya metode tersebut, pihak LEM Universi-tas mengaku sudah tidak menangani pengambilan jas lagi. Setelah LPJ di-kumpulkan, untuk wewenang jas al-mamater sepenuhnya berada di tan-gan DPM, tidak lagi ditangani oleh tim jas almamater dikarenakan tenggang waktu pengambilan telah berakhir.

*) Reporter : Intan Kumala Sari,Rully Karisma Putri

12

“ Semua yang terjadi dikolong langit ini adalah urusan setiap orang yang berfikir”

-Pramoedya ananta toer-

Page 15: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013 13

WINDOWS 8Oleh Riszki

Microsoft resmi merilis sistem op-erasi terbarunya, Windows 8, Jumat (26/10/2012). Pengembang aplikasi (developer) menyambut hangat ke-datangannya, yang diyakini membawa angin segar dalam hal pengembangan maupun bisnis. Sistem operasi be-sutan Microsoft ini hadir dalam tiga versi, yakni Windows 8, Windows 8 Pro, dan Windows 8 RT. Microsoft kini juga membuka toko aplikasi on-line di Windows 8, yang diberi nama Windows Store. Dengan adanya toko aplikasi online ini, para pengguna di-harapkan tertib mengunduh aplikasi dari Windows Store. Ini memudahkan developer dalam mengontrol aplikasi mereka. Microsoft pun menjamin para pengguna Windows 8 akan merasakan pengalaman yang sama bagi pengguna desktop, tablet, maupun smartphone. Dengan kata lain, saat menggunakan di komputer meja, pengguna akan mera-sakan menggunakan sebuah tablet ataupun smartphone.

KELEBIHAN WINDOWS 81. Penampilan Lebih DinamisSama seperti telepon seluler (pon-sel) cerdas dan tablet, komputer yang menggunakan sistem operasi Windows 8 dilengkapi dengan fitur notifikasi dan informasi saat ini, terkait akun dari pengguna di dunia maya. Misalnya saja kotak masuk surat elektronik (e-mail). Selain itu pengguna juga akan otoma-tis terhubung dengan situs penyimpan-an data milik Windows, Skydrive.

2. Sistem Pencarian Data Lebih Uni-versalDengan Windows 8, Pengguna lebih mudah dalam mencari data yang di-inginkan. Cukup mengetik nama data di tampilan awal, langsung muncul be-berapa pilihan data yang terkait.

3. Ketersediaan dan Kemudahan Ap-likasi PendukungPengguna memiliki banyak pilihan dan kemudahan untuk mendapat Aplikasi pendukung jika komputer yang dimil-ikinya menggunakan system operasi Windows 8.Adapun Kelebihan dari Windows 8 yang lain adalah sebagai berikut:• Booting yang cepat. Bahkan bisa

lebih cepat dari hidupnya monitor pc saat ini. Waktu Booting windows 8 hanya 8 detik. Tak ada lagi flash-ing layar BIOS.

• Lebih Aman. Karena saat boot-ing, Windows 8 dilengkapi dengan Secure Boot yang bekerja dengan BIOS berbasis UEFI sehingga bisa melindungi PC dari malware saat booting.

• Cocok dengan Semua Software. Semua software yang berjalan di Windows 7 akan juga bisa dipakai pada Windows 8 sehingga user tak perlu upgrade PC. Menurut Micro-

Sumber: terbaru-terbaik.blogspot.com

Page 16: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013

soft, prosesor Intel Atom dan RAM 1 GB sudah cukup untuk menjalankan OS ini.

• Spesifikasi hardware yang rendah (bahkan bisa untuk tablet). Win-dows 8 mendukung perangkat yang memakai infrastruktur chip ARM. Hal ini diharapkan memperluas jangkauan Windows 8 di arena tab-let, mengingat kebanyakan tablet yang beredar saat ini memakai chip ARM.

• Memiliki tampilan yang segar. Win-dows 8 atau Win 8 memiliki menu yang disusun rapi dengan desain Metro. Akses ke jejaring sosial juga bisa langsung dilakukan di layar awal.

• Dioptimalisasi untuk layar sentuh. Windows 7 memang support layar sentuh, namun tidak optimaiil dari sisi desain dan kemudahan pengop-erasian. Berbeda dengan Windows 8, interfacenya yang dijuluki di-juluki sebagai Metro benar-benar dioptimalkan untuk sentuhan den-gan wujud ala interface Windows Phone.

• Toko aplikasi Windows Store. Win-dows 8 akan memiliki toko aplikasi sendiri yang dinamakan Windows Store. Windows Store menyediakan berbagai aplikasi yang dioptimal-kan untuk Windows 8.

• Mendukung NFC (Near Field Com-munications). Windows 8 akan mendukung NFC, sebuah teknologi yang kegunaanya antara lain untuk transaksi keuangan digital. Tab-let yang memakai Windows 8 pun kemungkinan besar akan otomatis menyertakan fitur ini.

• Internet Explorer 10. Internet Ex-plorer 10 dijanjikan membawa pe-

rubahan besar ketimbang versi IE terdahulu. Browser ini diklaim san-gat ramah digunakan baik dalam tablet maupun PC.

KEKURANGAN WINDOWS 8Sejak windows 8 hadir, Microsoft men-ginginkan agar semua aplikasi (kecu-ali game) dapat mengadopsi tampilan Windows 8-style UI. Beberapa pengem-bang aplikasi sebenarnya kurang nya-man dengan peraturan ini. Semua aplikasi akan terlihat sama, dengan desain kotak-kotak. Dalam pelatihan membuat aplikasi Windows 8, pertan-yaan semacam ini sering dilontarkan para developer.

1. Tidak Ada Tombol Start dan Close XSayangnya, tidak ada tombol start dan Close X di tampilan muka Windows 8. Hal ini membuat pengguna bingung dan sulit untuk memulai pekerjaan, menutup pekerjaan atau mengakses program. Meski adanya sistem pencar-ian data, tapi keberadaan tombol Start dinilai sangat penting untuk kemuda-han pengguna. Untuk mengakhiri tugas di Windows 8, Pengguna mesti menga-rahkan panah mouse ke atas aplikasi. Setelah muncul tombol tangan, Peng-guna harus melakukan drag, dan baru-lah program tersebut tertutup.

2. Banyak File Atau Aplikasi Tersem-bunyiIni yang mungkin paling membingung-kan bagi pengguna Windows 8 . Sebab, saat beroperasi, hanya tersedia dua data atau aplikasi yang bisa terbuka secara bersamaan, sementara data lainnya tersembunyi. Pengguna mesti menggunakan fitur pencarian universal untuk membuka data yang lain.

14

Page 17: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013 15

“Teriakan Aspirasi Mahasiswa ”

Foto PROFESI / Anggyk

“Terlalu lelah untuk membuka mata dan tidur adalah solusinya”

Foto PROFESI / Anggyk

Page 18: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013

Punya opini tapi bingungingin menyampaikan dimana?

Bisa resensi tapi tidak adatempat untuk menyalurkan

tulisanmu?Langsung saja datang ke Kantor LPM !kamu bisa menyalurkan tulisanmu di ini,

dengan syarat maksimal 2 halaman A4 beserta foto yang ingin ditampilkan dalam bentuk softcopy.

Redaksi berhak menyunting tulisan tanpa mengubah substansi isi tulisan ataupun tidak menerbitkan tu-

lisan

Kami tunggu karyamu !CP: Imam - 085624818820

KRU PROFESI:

Pemimpin Umum: Riszki Maulana, Sekretaris Umum: Yuliar-dhi Anggi P. Wasekum: Meilia Hanum Rahmadyah, Bendahara Umum: Intan Kumala Sari, Pemimpin Redaksi: Maryonid Visi Taribat Yadaka, Staf Redaksi: Tri Wahyudi M., Choirul Umam, Pengkaderan: Ganang Nugrahanto, M. Ikhsan Safitra, Penelitian dan Pengembangan: Rizky Cahya Darmawan, M. Ardiansyah, Sirkulasi dan Usaha: Muhammad Syaifuul Bakhri, Jaringan Kerja: Imam Rahmadi, Randi Triyudanto, Rancang Grafis dan Fotografi: Alphytodia Ananta P., Rully Karisma Putri

16

Page 19: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013

Page 20: Suplemen Maret

Suplemen PROFESI Maret 2013