Superficial Folliculitis Referat kulit

14
FOLIKULITIS SUPERFISIAL A. Definisi Folikulitis adalah peradangan atau inflamasi folikel rambut yang dapat disebabkan oleh suatu infeksi, iritasi zat kimia atau cedera fisik. Inflamasi bisa terjadi di bagian permukaan atau superfisial bahkan bagian yang lebih dalam atau profunda dari folikel rambut. Folikulitis termasuk kasus yang sering ditemukan di antara berbagai macam penyakit peradangan pada kulit. 1 Pada folikulitis superfisial, peradangan terjadi pada bagian permukaan dari folikel rambut. Gambaran kliniknya berupa pustul berkonsistensi lunak tanpa rasa nyeri yang bisa sembuh dengan sendirinya tanpa membekas di kulit. Gejala tersebut biasa timbul pada kulit kepala pada anak-anak dan di daerah yang berambut. 1,2 Pada folikulitis profunda, gejala radang yang timbul berupa massa eritema dan memberikan gambaran pustul yang lebih besar daripada folikulitis 1

Transcript of Superficial Folliculitis Referat kulit

Page 1: Superficial Folliculitis Referat kulit

FOLIKULITIS SUPERFISIAL

A. Definisi

Folikulitis adalah peradangan atau inflamasi folikel rambut yang dapat

disebabkan oleh suatu infeksi, iritasi zat kimia atau cedera fisik. Inflamasi bisa

terjadi di bagian permukaan atau superfisial bahkan bagian yang lebih dalam atau

profunda dari folikel rambut. Folikulitis termasuk kasus yang sering ditemukan di

antara berbagai macam penyakit peradangan pada kulit.1

Pada folikulitis superfisial, peradangan terjadi pada bagian permukaan dari

folikel rambut. Gambaran kliniknya berupa pustul berkonsistensi lunak tanpa rasa

nyeri yang bisa sembuh dengan sendirinya tanpa membekas di kulit. Gejala

tersebut biasa timbul pada kulit kepala pada anak-anak dan di daerah yang

berambut. 1,2

Pada folikulitis profunda, gejala radang yang timbul berupa massa eritema

dan memberikan gambaran pustul yang lebih besar daripada folikulitis superfisial.

Pada kasus ini penderita merasa sakit, tapi dapat sembuh dengan meninggalkan

bekas atau luka.1

B. Etiologi

Folikulitis karena suatu infeksi paling sering disebabkan oleh kuman

Staphylococcus aureus. Adapun klasifikasi follikulitis berdasarkan kuman

penginfeksinya :3

1

Page 2: Superficial Folliculitis Referat kulit

1. Folikulitis bakteri :

~ Staphylococcus aureus

Periporitis Staphylogenes

Superfisial : Folikulitis stafilokokkus dan Bockhart impetigo

Profunda : Sycosis, furunkel, karbunkel

~ Pseudomonas aeruginosa (“Hot Tub” Folliculitis)

~ Folikulitis gram negatif

~ Folikulitis sifilitik

2. Folikulitis fungal

~ Dermatophytic folliculitis : Tinea kapitis, Tinea barbae, Majocchi

granuloma.

~ Folikulitis pityrosporum

~ Folikulitis kandida

3. Folikulitis viral

~ Folikulitis virus herpes simplex

~ Follicular molluscum contagiosum infestation

~ Demodicidosis

2

Page 3: Superficial Folliculitis Referat kulit

C. Epidemiologi

Folikulitis kronik di kaki dilaporkan banyak terjadi terutama pada laki-laki

dewasa muda di India. Gejala berupa pustul folikular superfisial dan profunda

yang berlangsung selama bertahun-tahun dan resisten terhadap pengobatan. Tidak

ditemukan kelainan sistemik. Dermatitis pustular atropikan pada kaki dilaporkan

sebesar 0.5% dari penyakit kulit di Lagos, Afrika Barat memperlihatkan kondisi

yang serupa. Kasus ini terutama terjadi pada laki-laki di area permukaan tibialis

anterior kaki, ada yang sampai ke paha dan lengan. Pustul miliar diikuti dengan

luka yang atrofi.4

D. Gejala Klinis

Tempat predileksi di tungkai bawah. Kelainan berupa papul, pustul yang

eritematosa dan di tengahnya terdapat rambut, biasanya multipel.5

Pada Folikulitis yang disebabkan oleh S.aureus gejala dapat terjadi pada

semua bagian permukaan tubuh tetapi ditemukan paling umum pada kepala dan

leher (terutama perioral, kulit kepala, dan daerah jenggot), aksila, pangkal paha,

dan bokong. Folikulitis yang melibatkan bulu mata disebut hordeolum. Jika

ditemukan di daerah kemaluan, mungkin terjadi melalui transmisi seksual. Lesi

primer berupa papula eritematosa dan mudah pecah berwarna kekuningan, pustula

berbentuk kubah putih dengan rambut di tengah, meskipun ujung rambut tidak

selalu terlihat. Karakteristik sekunder dapat berupa krusta, skuama dan ekskoriasi.

meskipun sebagian besar sering tanpa gejala, lesi folikulitis bisa gatal, terutama di

daerah yang tersumbat. Lesi dapat sembuh tanpa jaringan parut. Dalam banyak

3

Page 4: Superficial Folliculitis Referat kulit

kasus folikulitis umum, gejala-gejala sistemik tidak ditemukan. Pada pasien

berkulit gelap, eritema klasik dapat terlihat sedangkan pada pasien berkulit terang

samar-samar.6

E. Gambaran Histopatologis

Pada gambaran histopatologis follikulitis superfisial, tampak populasi sel

neutrofil yang memfiltrasi bagian infundibulum pada folikel rambut. Pada folikel

rambut tampak edematosa dengan sebukan sel-sel radang akut. 2,4

F. Patogenesis

1. Folikulitis stafilokokkus

Inflamasi yang biasa muncul berupa satu pustul atau sekelompok pustul,

biasanya disertai dengan demam atau gejala sistemik lain. Folikulits stafilokokkus

biasa diawali oleh cedera, abrasi atau bekas luka akibat operasi atau drainase

abses. Penyakit ini bisa juga disebabkan akibat komplikasi dari pemakaian obat

topikal steroid.(2,3)

4

Gambar 1. Gambaran histopatologis folikulitis bakterial perbesaran 100x. (dikutip dari kepustakaan 2)

Page 5: Superficial Folliculitis Referat kulit

Gambar 2. Folikulitis stafilokokkus (Dikutip dari kepustakaan 1)

Folikulits stafilokokkus dapat timbul di area seperti bulu mata, axilla, pubis

dan paha. Di daerah pubis bisa timbul akibat ditularkan dari pasangan seksual, dan

berdasarkan data epidemiologi kasus folikulitis dan furunkulosis di area genital

dan gluteus bisa digolongkan sebagai penyakit menular sex (PMS). Folikulitis

stafilokokkus juga dilaporkan pada penderita acquired immonodeficiency

syndrome (AIDS) dengan gejala pruritus.3

2. Keratosis Pilaris

Lesi berbentuk pustul yang sangat kecil menetap di daerah yang sama

untuk jangka masa yang panjang. Biasanya didapatkan pada daerah lengan dan

paha aspek posterolateral. Secara histologi, inflamasi berlaku di luar folikel

rambut. Garukan atau pemakaian pakaian yang ketat atau tindakan abrasif

terhadap pustul yang steril menyebabkan erupsi. Penderita biasa melakukan

tindakan sendiri karena kelihatan jelek pada kulit, tetapi penyakit ini tidak

memerlukan tindakan karena akan membaik sendiri tanpa tindakan yang

merugikan.1

5

Page 6: Superficial Folliculitis Referat kulit

3. Pseudo Folliculitis barbae (PFB)

Disebabkan oleh inflamasi pada kulit akibat mencukur. Didapatkan banyak

terjadi pada orang yang berkulit hitam karena struktur bulu yang berbentuk lebih

spiral dan kiting. Folikel rambut setelah dicukur meninggalkan residif yang akan

mempenetrasi kembali kulit dan menyebabkan abrasi. Biasanya terjadi di daerah

barbae, aksila, pubis dan kaki. Gejala papul atau pustul eritematosa akan muncul

sehingga folikel rambut yang residif tadi terangkat. Flora normal pada kulit bisa

mempenetrasi kulit dan menyebabkan infeksi yang lebih kronis.3

Gambar 4. Pseudofolikulitis barbae (dikutip dari kepustakaan 1)

4. Folikulitis akibat infeksi sekunder

6

Gambar 3. Keratosis Pilaris (dikutip dari kepustakaan 1)

Page 7: Superficial Folliculitis Referat kulit

1) Periporitis stafilogen adalah penyakit akibat infeksi sekunder S.aureus dari

miliaria pada bayi.

2) Infeksi S.aureus pada kelopak mata memb erikan gambaran bersisik dan

krusta pada margin kelopak mata dan biasanya disertai dengan

konjunktivitis.2

G. Diagnosis

Pustul folikular pada follikulitis masih sulit dibedakan dengan pustul non-

folikular pada kasus milaria yang mana harus diperhatikan penyebarannya

pertama kali dalam bentuk papulopustular dan dapat pecah pada kulit yang

awalnya normal. Pustul folikular juga menampakkan dermatosis pustular

subkornea yang berkumpul di sekeliling plak-plak dari eritema. Pustul folikular

dapat muncul dalam bentuk kurap, berbatas tegas, merah dan bengkak.4

H. Diagnosis Banding

7

Gambar 5. Infeksi sekunder S.aureus pada miliaria bayi (Dikutip dari kepustakaan 1)

Page 8: Superficial Folliculitis Referat kulit

Penyakit folikulitis superfisial didiagosa banding dengan :1,5,7

1) Dermatitis seboroik,

2) Rosasea kelopak mata

3) Tinea Barbae

4) Acne vulgaris

5) Keratosis piliaris

I. Penatalaksanaan

Folikulitis superfisial yang diakibatkan oleh bahan iritan dapat teratasi

setelah zat kimia atau bahan iritan tersebut dihindarkan. Folikulitis stafilokokkus

yang ringan dapat sembuh dengan pemberian antiseptik topikal. Pada kasus yang

lebih berat pemberian antibiotik topikal atau sistemik mungkin diperlukan.4

Pemberian 6.25% aluminium klorida heksahidrat dalam etil alkohol anhidrat

pernah dilaporkan sangat efektif mengobati folikulitis kronik dengan tipe yang

tidak spesifik, kecuali untuk lesi yang di kulit kepala.4

Jenis Folikulitis Superfisial Tindakan

Folikulitis stafilokokkus Kompres

Antibiotik oral

Mencari faktor predisposisi5

Keratosis Pilaris Antibiotik oral jika ada

folikulitis yang disebabkan oleh

bakteri

topikal steroid jika terdapat

inflamasi

Salap urea (vanamide) dan

8

Page 9: Superficial Folliculitis Referat kulit

pelembap asaml aktik (lac-

hydrin, Amlactin) melembutkan

kulit

Pseudofolikulitis barbae Mencabut folikel rambut yang

meradang.

Pemakaian krim cukur sewaktu

mencukur.

Antibiotik (tetrasiklin atau

cephalosporin) jika ada

inflamasi

Kortikosteroid (prednison) jika

terdapat inflamasi yang sedang-

berat

Triamcinolone acetonide jika

terdapat papul eritematosa

Tabel Penatalaksanaan Berbagai Jenis Penyakit Folikulitis Superfisialis(1,5)

DAFTAR PUSTAKA

9

Page 10: Superficial Folliculitis Referat kulit

1. Habif T. Folliculitis In : Habif T. Clinical Dermatology: A Color Guide to

Diagnosis and Therapy. 4th ed. USA: mosby; 2003. Pg.279-281

2. Craft N, Lee PK, Zipoli MT. Superficial Cutaneus Infections and

Pyodermas In : Wolff K, Katz SI. Gilchrest, Paller BA, Leffell DJ.

Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 7thed: McGraw Hill;

2008. Pg. 1698-1699

3. James WD, Berger TG, Elston DM. Folliculitis In : James WD, Berger

TG, Elston DM, eds. Andrews’ disease of the skin Clinical Dermatology.

10th ed. Canada : El Sevier; 2006. p: 252

4. Hay RJ, Adriaans BM. Bacterial Infections In : Burns T, Breathnach S,

Cox N, Griffiths C. Rook’s Textbook of Dermatology. 7th ed. Australia:

Blackshell Publishing Company; 2005. Pg. 27.20-22

5. Djuanda A. Folikulitis dalam: Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan

Kelamin. 5th ed. Jakarta: FKUI; 2007. Pg.59,260

6. Nichols K. Folliculitis In : Kelly AP, Taylor SC. Dermatology For Skin Of

Color. 4th ed. USA: Cengage learning, Inc; 2009. Pg. 421-424

7. Hanna. S., Sharma. J. And Klotz J. Acne Vulgaris : More than Skin Deep.

DOJ.2003;9(3).8.

10