SUMUR

4
PEDOMAN FUNGSI : JASA TEKNOLOGI PEMBORAN DIREKTORAT HULU NOMOR REVISI KE : : Kpts-111/D00000/2004-SO 1 JUDUL : STANDARD OPERATING PROCEDURES OPERASI PEMBORAN BERLAKU TMT HALAMAN : : 28 Juni 2004 1 dari 4 (BAB XXIII) BAB XXIII MEMATIKAN SUMUR Setelah pekerjaan intervensi permukaan selesai, proses berikutnya adalah mematikan sumur. Proses mematikan sumur antara lain: 23.1 Dynamic Killing Cara ini menggunakan tekanan hydrostatik dan tekanan gesek dari fluida yang dipompakan ke dalam sumur untuk mengatasi tekanan reservoir dan zona produktif. Cara ini dipakai pada sumur yang menyembur dari gas permukaan atau pada sumur yang tidak dapat ditutup lagi dan masih terdapat rangkaian tubing di dalamnya. Cara ini juga digunakan untuk mematikan sumur relief. Diperlukan rate pompa >100 barrel per menit. 23.2 Minimum Killing Teknik ini digunakan pada saat sumur dalam keadaan tertutup dan bertekanan. Tekanan Pemompaan yang digunakan untuk mematikan sumur hanya sedikit diatas tekanan reservoir. Perencanaan pemompaan antara lain: kapasitas pompa, jenis lumpur, berat jenis lumpur yang akan dipakai harus dihitung dengan cermat agar tekanan pemompaan yang digunakan sesuai dengan yang diinginkan. Teknik ini sangat berguna pada situasi dimana kondisi sumur khususnya integritas dari wellhead, tubular tidak diketahui dengan pasti. 23.3 Momentum Killing Cara ini adalah memompakan cairan langsung dengan system bullheading dari atas ke bawah dengan kapasitas dan tekanan pompa tinggi di CHAPTER XXIII KILLING WELL After surface intervention job is finish, the next process is killing the well. The killing process are: 23.1 Dynamic Killing Using hydrostatic pressure and drag force from pumping fluids to the well in order to balance reservoir pressure from productive zone. This method applied in blow out well from surface gas or unclose able well and the tubing is still inside. It is applicable to kill relief well. It needs more than 100 barrel per minute pump rate. 23.2 Minimum Killing This technique applied in closed and pressured well. Using pump pressure a little above reservoir pressure. The pump planning is: pump capacity, mud type, mud weight must be calculated precisely so the pumping pressure is exactly as wanted. This technique is very useful in uncertain condition (unknown wellhead integrity, and tubular). 23.3 Momentum Killing Pumping the fluid directly with the bull heading system from the top to the bottom using capacity and above 100 BPM high pressure pump and mud weight (galena) – 32 ppg. Flow

description

pol

Transcript of SUMUR

PEDOMAN

FUNGSI : JASA TEKNOLOGI PEMBORANDIREKTORAT HULU

NOMORREVISI KE

::

Kpts-111/D00000/2004-SO1

JUDUL : STANDARD OPERATING PROCEDURES OPERASI PEMBORAN

BERLAKU TMTHALAMAN

::

28 Juni 20041 dari 4 (BAB XXIII)

BAB XXIIIMEMATIKAN SUMUR

Setelah pekerjaan intervensi permukaan selesai, proses berikutnya adalah mematikan sumur. Proses mematikan sumur antara lain:

23.1 Dynamic KillingCara ini menggunakan tekanan hydrostatik dan tekanan gesek dari fluida yang dipompakan ke dalam sumur untuk mengatasi tekanan reservoir dan zona produktif. Cara ini dipakai pada sumur yang menyembur dari gas permukaan atau pada sumur yang tidak dapat ditutup lagi dan masih terdapat rangkaian tubing di dalamnya. Cara ini juga digunakan untuk mematikan sumur relief. Diperlukan rate pompa >100 barrel per menit.

23.2 Minimum KillingTeknik ini digunakan pada saat sumur dalam keadaan tertutup dan bertekanan. Tekanan Pemompaan yang digunakan untuk mematikan sumur hanya sedikit diatas tekanan reservoir. Perencanaan pemompaan antara lain: kapasitas pompa, jenis lumpur, berat jenis lumpur yang akan dipakai harus dihitung dengan cermat agar tekanan pemompaan yang digunakan sesuai dengan yang diinginkan. Teknik ini sangat berguna pada situasi dimana kondisi sumur khususnya integritas dari wellhead, tubular tidak diketahui dengan pasti.

23.3 Momentum KillingCara ini adalah memompakan cairan langsung dengan system bullheading dari atas ke bawah dengan kapasitas dan tekanan pompa tinggi di

CHAPTER XXIIIKILLING WELL

After surface intervention job is finish, the next process is killing the well. The killing process are:

23.1 Dynamic KillingUsing hydrostatic pressure and drag force from pumping fluids to the well in order to balance reservoir pressure from productive zone. This method applied in blow out well from surface gas or unclose able well and the tubing is still inside. It is applicable to kill relief well. It needs more than 100 barrel per minute pump rate.

23.2 Minimum KillingThis technique applied in closed and pressured well. Using pump pressure a little above reservoir pressure. The pump planning is: pump capacity, mud type, mud weight must be calculated precisely so the pumping pressure is exactly as wanted. This technique is very useful in uncertain condition (unknown wellhead integrity, and tubular).

23.3 Momentum KillingPumping the fluid directly with the bull heading system from the top to the bottom using capacity and above 100 BPM high pressure pump and mud weight (galena) – 32 ppg. Flow

PEDOMAN

FUNGSI : JASA TEKNOLOGI PEMBORANDIREKTORAT HULU

NOMORREVISI KE

::

Kpts-111/D00000/2004-SO1

JUDUL : STANDARD OPERATING PROCEDURES OPERASI PEMBORAN

BERLAKU TMTHALAMAN

::

28 Juni 20042 dari 4 (BAB XXIII)

atas 100 BPM dan lumpur berat (galena) – 32 ppg (tergantung tekanan formasi). Sifat aliran dan teknik pemompaan harus diketahui dengan pasti, sebab metoda ini akan menghasilkan tekanan hydrostatik sangat tinggi yang dapat menimbulkan problema lain.

23.4 Volumetric Killing / Lubricating SystemVolumetric Killing dilakukan bila di dalam sumur tidak terdapat rangkaian pipa bor atau tubing sehingga sumur tidak dapat disirkulasi. Caranya adalah dengan memompakan lumpur ke dalam sumur dengan tekanan tertentu kemudian diablas kembali. Sebelum gas diablas, biarkan sumur beberapa saat hingga lumpur yang dipompakan telah turun ke bawah lubang bor dan gas bermigrasi ke atas.

23.5 SnubbingSnubbing adalah memasukkan rangkaian pipa bor ke dalam sumur yang bertekanan hingga kedalaman tertentu, kemudian memompakan killing fluids dan sirkulasi hingga sumur mati.Snubbing dapat dilakukan pada sumur yang bertekanan atau sumur yang sedang mengalir (diverted well). Pada sumur dengan formasi yang lemah atau underground blow out, cara ini yang terbaik dikerjakan.

23.6 Diverted KillingPada sumur yang mempunyai casing design-nya tidak sempurna, menutup BOP dapat menyebabkan terjadinya crater di bawah sepatu casing dan gas akan menyembur tidak terkendali di sekitar lokasi.Bila terjadi semburan liar dan lapisan gas

characteristic and pumping technique must be known exactly, because this method will create a very high hydrostatic pressure that can cause other problem.

23.4 Volumetric Killing / Lubricating SystemVolumetric Killing is applied when there is no drill string inside the well bore so circulation system is not functioning. Pumping the mud to the well bore with certain pressure and than released it. Before releasing the gas, let it for a while until the mud has reached the bottom of the well bore and gas moved to the top.

23.5 SnubbingSnubbing is inserting drill string into pressurized well until certain depth, then pumping the killing fluids and circulate it until the well has been killed.Snubbing can be applied to pressurize well or flowing well (diverted well). For weak formation or underground blow out, this is the best way to be applied.

23.6 Diverted KillingFor well that has poor casing design, closing BOP will cause a crater under casing shoe and gas will blow uncontrolled around the location.

If there is blow out from the shallow gas formation and casing cannot hold crater under

PEDOMAN

FUNGSI : JASA TEKNOLOGI PEMBORANDIREKTORAT HULU

NOMORREVISI KE

::

Kpts-111/D00000/2004-SO1

JUDUL : STANDARD OPERATING PROCEDURES OPERASI PEMBORAN

BERLAKU TMTHALAMAN

::

28 Juni 20043 dari 4 (BAB XXIII)

dangkal dan selubung terpasang tidak dapat menahan terjadinya crater di bawah sepatu, maka tindakan awal yang diambil adalah: Alirkan sumur melalui diverter hingga

tekanan formasi melemah (depleted). Buka diverter line dan tutup diverter. Pompakan lumpur atau air dengan kapasitas

maksimum yang bisa dicapai, bila terdapat lumpur berat segera pompakan ke dalam sumur untuk mengatasi aliran.

Segera isi semua tangki aktif dengan air dan lanjutkan pemompaan air hingga lumpur berat (18 – 20 ppg tergantung tekanan formasi) telah siap untuk dipompakan. Bila semburan belum dapat diatasi, siapkan “suspended barite slurry” yaitu sejenis dengan “Barite plug” namun masih dapat dipompakan dan mempunyai filtrate loss rendah, sebagai berikut:- Sediakan minimal 6000 bag barite di

lokasi.- Isi tangki lumpur dengan 500 bbl air.

Berdasarkan pilot test, masukkan bentonite, caustic soda, dan lignite atau Lignosulfonate hingga memperoleh adonan 18 – 20 ppg (konsentrasi + 7 lbs bentonite, ¼ - ½ lbs caustic soda, dan 1 – 2 lbs thinner per barrel air).

- Yakinkan cementing unit dapat mengaduk dan memompa dengan kapasitas tinggi, lakukan uji coba dengan mengaduk antara 250 – 300 sak barite.

- Aduk dan pompakan “suspended barite slurry” dengan kapasitas maksimal.

- Bila sumur telah mati, isi anulus dengan lumpur ringan untuk meyakinkan bahwa

the casing shoe, the first step to be done is:

Flow the well through diverter until formation pressure depleted.

Open diverter line and close annular BOP. Pump the mud or water in maximum

capacity, immediately pump heavier mud to handle the flow.

Immediately fill all active tanks with water and continue pumping the water until heavy mud (18 – 20 ppg) is ready to be pump. If the blow out can not be handled, prepare “suspended barite slurry” which is similar “Barite plug” but it can still be pumped and had low filtration loss, such as:

- Prepare 6000 sack barite minimum on location.

- Fill the mud tank with 500 bbl water. Based on pilot test, pour bentonite, caustic soda, and lignite or Lignosulfonate to get 18 – 20 ppg mixture (+ 7 lbs bentonite concentration, ¼ - ½ lbs caustic soda, and 1 – 2 lbs thinner per barrel water).

- Make sure the cementing unit can steer and pump with maximal capacity, test it by steering 250 – 300 sack barites.

- Steered and pumped “suspended barite slurry” in maximal capacity.

- If the well has been killed, fill the annulus

PEDOMAN

FUNGSI : JASA TEKNOLOGI PEMBORANDIREKTORAT HULU

NOMORREVISI KE

::

Kpts-111/D00000/2004-SO1

JUDUL : STANDARD OPERATING PROCEDURES OPERASI PEMBORAN

BERLAKU TMTHALAMAN

::

28 Juni 20044 dari 4 (BAB XXIII)

aliran telah mati.

-------oOo-------

using light mud to convince the flow has been killed.

-------oOo-------