SUMMARY KULWAP BREAST CANCER COSMOPOLITAN … filememiliki latar belakang keluarga dengan riwayat...

16
SUMMARY KULWAP BREAST CANCER COSMOPOLITAN BERSAMA DOKTER CARLINDA

Transcript of SUMMARY KULWAP BREAST CANCER COSMOPOLITAN … filememiliki latar belakang keluarga dengan riwayat...

SUMMARY KULWAP BREAST CANCER COSMOPOLITAN BERSAMA DOKTER

CARLINDA

Dr. Carlinda Nekawaty

KANKER PAYUDARA

● Di Indonesia, kanker payudara merupakan jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh rumah sakit dengan jumlah pasien sebanyak 12.104 orang (28,7%)

● 70% dari wanita yang terkena kanker payudara justru tidak memiliki latar belakang keluarga dengan riwayat yang sama atau keturunan

Gejala Kanker Payudara● Terasa benjolan di payudara dan seringkali terasa nyeri● Perubahan tekstur kulit payudara● Kulit payudara mengeras● Terdapat luka yang tidak kunjung sembuh● Keluar cairan dari puting● Terdapat cekungan ataupun tarikan di kulit payudara

Faktor Resiko Kanker Payudara

● Usia haid pertama dibawah 12 tahun● Wanita tidak menikah● Wanita menikah tidak memiliki anak● Melahirkan anak pertama pada usia 30 tahun● Wanita yang mengalami stress berat● Tidak menyusui● Menggunakan kontrasepsi hormonal● Usia menopause lebih dari 55 tahun● Pernah operasi tumor jinak payudara● Riwayat kanker dalam keluarga● Konsumsi lemak dan alkohol secara berlebih● Perokok aktif dan pasif

Faktor Penyebab Kanker Payudara● Faktor hormon. Misalnya usia haid pertama kurang dari 12

tahun, usia menopause lebih dari 55 tahun, kehamilan pertama pada usia lebih dari 35 tahun, nulipara (hamil 1x), faktor menyusui, menggunakan kontrasepsi hormonal.

● Faktor lingkungan dan gaya hidup. Contohnya merokok, pola makan yang tidak sehat, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurang aktifitas fisik.

● Faktor genetik atau adanya riwayat keluarga menderita kanker.

SADARI

● Faktor genetik merupakan faktor risiko terjadinya kanker payudara, sehingga jika mempunyai riwayat keluarga kanker baik itu kanker payudara maupun menderita kanker yang lainnya, disarankan untuk melakukan skrining dini baik SADARI dan SADANIS untuk kanker payudara. Jika tidak ada riwayat keluarga penderita kanker, kemungkinan untuk menderita kanker payudara tetap ada walaupun kejadiannya lebih rendah dibandingkan dengan yang memiliki riwayat keluarga atau faktor genetik.

SADANIS

● Pemeriksaan klinis yang dilakukan oleh dokter.

● Wanita pada usia 20-39 tahun sebaiknya menjalani pemeriksaan klinis payudara oleh dokter sebagian dari Medical Check Up setidaknya 3 tahun sekali.

● Setelah usia 40 tahun, pemeriksaan klinis payudara harus dilakukan setidaknya sekali dalam 1 tahun.

Faktor yang Mendukung Kesembuhan● Melakukan pemeriksaan/follow up rutin setelah mendapatkan

pengobatan/terapi seperti operasi untuk mengenali adanya kekambuhan, adanya kanker baru, adanya komplikasi terapi.

● Memberikan edukasi untuk perubahan gaya hidup sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya kanker baru.

● Pendekatan secara psikologis atau support dari keluarga juga merupakan faktor yang penting untuk mendukung kesembuhan penderita.

PENCEGAHAN

● Merubah gaya hidup● Menjalani diet sehat● Membatasi/menghentikan

konsumsi minuman beralkohol● Berhenti merokok● Menjaga berat badan ideal● Berolahraga secara rutin● Batasi terapi hormonal● Pemeriksaan teratur● Konsultasi dokter

● Wanita menyusui dengan kanker payudara masih dapat menyusui karena kemungkinan sel kanker bukan pada sel-sel produksi ASI. Kualitas ASI tidak akan terpengaruhi, tetapi produksi ASI kemungkinan mengalami penurunan sehingga perlu cara lain agar anak tetap tercukupi ASI-nya.

● Payudara terkadang terasa nyeri saat periode menstruasi digolongkan hal yang normal karena adanya perubahan hormon terutama hormon progesterone yang menyebabkan sel payudara dan pembuluh darah membesar sehingga menyebabkan payudara terasa nyeri. Apabila nyeri tidak hilang setelah masa haid, disarankan untuk konsultasi dengan dokter spesialis untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

● Kista payudara merupakan benjolan berbentuk bulat/lonjong yang berisi cairan dan tumbuh pada jaringan payudara. Biasanya kista tidak mengandung sel kanker dan bersifat jinak. Kista payudara sering tidak ada gejala dan tidak membutuhkan pengobatan dokter. Apabila kista sudah mengganggu kenyamanan, perlu tindakan pengobatan dokter.

● Tumor marker/penanda tumor adalah substansi yang dihasilkan oleh sel kanker atau sel tubuh yang bereaksi terhadap sel kanker itu sendiri sehingga kadar penanda tumor ini akan meningkat bila timbul sel kanker dalam tubuh. Penanda tumor tidak spesifik untuk satu kanker saja dan perlu pemeriksaan lebih lanjut seperti USG payudara, mammografi, dan biopsi untuk melengkapi dan memastikan diagnosa.

● Penggunaan bra secara medis tidak berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara, tapi yang perlu ditekankan adalah kebersihan dari bra tersebut karena faktor kebersihan bra sangat penting. Jika bra tidak bersih atau dalam kondisi yang lembab maka akan memudahkan bakteri berkembang biak dan bisa terjadi iritasi payudara yang dapat menyebabkan payudara menjadi infeksi.

● Kondisi stress dapat melemahkan kondisi tubuh karena mempengaruhi sistem imun tubuh. Bila imun tubuh menurun, maka dapat memungkinkan sel-sel dalam tubuh termasuk sel di payudara bereaksi tanpa diketahui dan memungkinkan perkembangan sel tumor menjadi ganas.

● KB hormonal dapat meningkatkan risiko kanker payudara karena berkaitan dengan kandungan KB tersebut yaitu tingginya hormon estrogen, akan tetapi kanker payudara dipicu oleh berbagai faktor dan bukan hanya dari KB hormonal.

● Tindakan mastektomi merupakan tindakan pengangkatan payudara. Jika tidak ada riwayat keluarga kanker payudara atau faktor risiko lainnya yang dapat menyebabkan kanker payudara secara medis, maka tidak perlu dilakukan. Tindakan mastektomi dilakukan bila ada indikasi.