SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN - chnrl.orgchnrl.org/hrh2/Presentasi Pembicara Week 1 - Siswanto AW -...
-
Upload
truonghanh -
Category
Documents
-
view
221 -
download
1
Transcript of SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN - chnrl.orgchnrl.org/hrh2/Presentasi Pembicara Week 1 - Siswanto AW -...
Latar Belakang
• SDMK vital dalam kesehatan nasional
• Alokasi anggaran besar untuk SDMK
• Efisiensi anggaran SDMK diperlukan
• Jumlah dan jenis, distribusi, dan kualitas
SDMK belum memadai
• Pengelola SDMK sebagian besar belum
memiliki pendidikan cukup
• Perlu penyegaran dan re-edukasi SDMK
8/13/2011 PPE SDMK 3
Latar Belakang (cont)
• GIZ membantu Indonesia dalam pengembangan SDMK melalui PPSDM
• UGM diminta membantu PPSDM
• Kerjasama UGM, PPSDM dan GIZ dalam hal:
– Melakukan PPE – Mengembangkan MPH konsentrasi SDMK di
Jakarta – Program S2 lain di UGM terkait kesehatan
8/13/2011 PPE SDMK 4
MODUL PPE SDMK
• Modul A:
– Perencanaan dan Pengadaan SDMK
• Modul B:
– Pendayagunaan SDMK
• Modul C:
– Pembinaan dan Pengawasan SDMK
8/13/2011 PPE SDMK 5
Tujuan Umum
1. Meningkatkan kesadaran praktisi
SDMK mengenai praktik-praktik baik
SDMK untuk meningkatkan sistem
kesehatan
2. Meningkatkan kapasitas praktisi
SDMK dalam menangani isu-isu SDMK
3. Memberikan kompetensi dan standar
praktik SDMK yang professional
8/13/2011 PPE SDMK 6
Kurikulum MPH – Minat HRH
• Kurikulum Inti ProDi IKM:
– Kuliah2 14 SKS (Sem I) dan tesis 8 SKS (Sem III).
• Kurikulum Minat SDMK:
1. “Soft-skills HRH” ( Sem I)
2. Modul Pemecahan Masalah SDMK 24 SKS:
A. Perencanaan & Utilisasi (Sem II)
B. Produksi & Pengembangan (Sem II)
C. Supervisi & Kontrol (Sem III)
Semes-
ter Kurikulum Inti
ProDi IKM
Kurikulum
SDMK
Total
SKS
I Kuliah2
14 Soft-Skills 2 2
II Kuliah Modul A
Modul B
8
8
16
III Tesis 8 Modul C 8 16
22
Modul2 SDMK (@ 8 SKS)
Masalah
SDMK
Pemecahan Masalah SDMK
A
Perencanaan &
Utilisasi
(Sem II)
B
Produksi &
Pengembangan
(Sem II)
C
Supervisi &
Kontrol
(Sem III)
1. Jenis &
kuantitas
Intervensi
SDMK
Intervensi
SDMK
Intervensi
SDMK
2. Kualitas Intervensi
SDMK
Intervensi
SDMK
Intervensi
SDMK
3. Distribusi Intervensi
SDMK
Intervensi
SDMK
Intervensi
SDMK
Isi Modul SDMK
• Pengalaman Belajar untuk mencapai
Kompetensi Minimum (wajib) area2
intervensi SDMK utama.
– (Lihat HRH Curriculum Framework: Action Areas yang telah dipilih staf pengajar dari Tabel HRH Action Framework)
• Pengalaman Belajar untuk mencapai
Kompetensi Pilihan yang terkait dengan
Intervensi SDMK utama.
Kompetensi Minimum
• Proses: – Area intervensi utama Intervensi spesifik Dasar
Teoretik & Empirik Akar Penyebab sasaran Masalah 1, 2 atau 3.
• Output:
– Proposal Proaktif (sebelum masalah SDMK timbul, untuk meningkatkan kinerja organisasi/program) Nilai Dasar B untuk area intervensi utama yang bersangkutan.
• Input:
– Kuliah2 Soft-skills, Makalah2 Teoretik & Empirik area2 intervensi SDMK utama dan interaksi dengan anggota2 kelompok dan Tutor.
Kompetensi Pilihan
• Proses: – Masalah nyata 1, 2 atau 3 Akar Penyebab Masalah
Intervensi spesifik (dari area intervensi utama) Dasar Teoretik & Empirik.
• Output:
– dapat berupa Proposal Reaktif (setelah masalah SDMK timbul), Laporan Pelaksanaan proposal reaktif, atau Laporan Penilaian Proposal/ Pelaksanaan Intervensi yang sudah ada Nilai A untuk area intervensi utama yang bersangkutan.
• Input:
– Kuliah2 Soft-skills, Makalah2 Teoretik & Empirik area2 intervensi SDMK utama dan interaksi dengan Mentor.
Pengalaman Belajar
Kompetensi Minimum:
• Belajar Kelompok dipandu Tutor untuk menimbulkan gagasan2, menganalisis secara kritis makalah2 dan menilai proposal2 anggota kelompok.
• Belajar Mandiri untuk merumuskan proposal proaktif.
Kompetensi Pilihan:
• Interaksi pribadi dengan Mentor untuk menentukan output yang ingin dihasilkan dan cara pembuktian pencapaian ouput.
• Belajar Mandiri untuk menghasilkan output yang ingin dihasilkan.
Kurikulum PPE SDMK
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Modul A Modul B Modul C Rangkuman
Menyiapkan
Angkatan Kerja
Mengelola
Atrisi
Meningkatkan
Kinerja
Tindak Lanjut
Jumat Sabtu Jumat Sabtu Jumat Sabtu Jumat Sabtu
Pem-
buka-
an
Pem-
beka-lan
A
Pre-
sen-
tasi A
Pem-
beka-
lan B
Pre-
sen-
tasi B
Pem-
beka-
lan C
Pre-
sen-tasi
C
Pre-
sentasi
Usulan
Tindak-
Lanjut Pem-
beka-
lan
umum
Latihan
& Penu-
gasan A
Latihan
& Penu-
gasan
B
Latihan
& Penu-
gasan
C
15
Kerangka Tindak SDMK Alat bantu untuk tenaga kerja kesehatan yang efektif dan berkelanjutan
MENINGKATNYA
PELAYANAN
KESEHATAN
Equity
Effectiveness
Efficiency
Accessibility
OUTCOMES
KESEHATAN
LEBIH BAIK
Komponen
Lain Sistim
Kesehatan
Kondisi tertentu
negara
termasuk
pasar kerja
Meningkat- nya
Outcomes Tenaga
Kesehatan
Analysis
Situasi
Pesiapan &
Perencanaan
Pelaksa
naan
Monitoring
& Evaluasi
Kebijakan
Kemitraan
Kepemimpinan Pendidikan
Pembiaya
an Sistim
Manajemen
SDMK
Go to CD-Rom /
Internet
Faktor
Kritis
keberha
silan
8/13/2011 PPE SDMK 17
Nilai kerangka kerja SDMK
• Alat-alat dan panduan:
– Terfokus pada deskripsi masalah
– Terfokus untuk membantu menemukan solusi
• Kerangka kerja ini:
– Berguna untuk melakukan pengkajian dan penyusunan strategi komprehensif di tingkat nasional
– Untuk menyusun strategi ini ke dalam rencana implementasi yang terorganisasi dan sistematik yang akan menarik sektor lain
– Dan digunakan sebagai “filter” untuk memperbaiki strategi SDMK terkini
8/13/2011 PPE SDMK 18
HAF: blok pembangun utama
8/13/2011 PPE SDMK 19
ANALISIS > RENCANA >
TINDAKAN
APA YANG
DILAKUKAN
BAGAIMANA
MELAKUKANNYA
Siklus Aksi SDMK
Area Aksi
Faktor Sukses Kritikal
HAF : siklus aksi
Persiapan dan Perencanaan
Implementasi M & E
Analisis
Situasi
8/13/2011 PPE SDMK 20
HAF : area aksi
8/13/2011 PPE SDMK 21
Kebijakan
Kepemimpinan
Kemitraan Pendidikan
Pembiayaan
Sistem Manajemen
SDMK
KOMPONEN
KEBIJAKAN
• Definisi:
– Legislasi, regulasi, dan panduan untuk kondisi kerja, standar kerja, dan pengembangan tenaga kerja kesehatan
• Sub-Komponen: – Standar professional,
lisensi, akreditasi – Ruang lingkup praktik
yang diizinkan bagi kader kesehatan
– Keputusan dan pilihan politik, sosial, dan finansial yang mempengaruhi SDMK
– Hukum ketenaga kerjaan dan peraturan untuk PNS dan perturan sektor lain
8/13/2011 PPE SDMK 22
KOMPONEN
MANAJEMEN TENAGA KERJA KESEHATAN • Definisi:
– Penggunaan data terintegrasi, kebijakan, dan praktik untuk perencanaan staff yang dibutuhkan, perekrutan, pengangkatan pegawai, penugasan, pengembangan, dan dukungan untuk tenaga kerja kesehatan
• Sub-Komponen: – Sistem personel : perencanaan tenaga
kerja (termasuk norma staffing), rekruitmen, pengangkatan, dan penugasan)
– Lingkungan kerja dan kondisi: relasi pekerja, keamanan lingkungan kerja, kepuasan kerja, dan pengembangan karir
– Integrasi sumber data ke sistem informasi sumber daya manusia untuk memastikan ketersediaan data yang akurat dan tepat waktu untuk perencanaan, pelatihan, penilaian, dan dukungan terhadap tenaga kerja kesehatan
– Manajemen performa: penilaian performa, supervisi, dan produktivitas
– Retensi staf: insentif finansial dan non-finansial
8/13/2011 PPE SDMK 23
KOMPONEN:
PEMBIAYAAN
• Definisi:
– Mendapatkan, mengalokasikan, dan mendistribusi-kan pembiayaan yang cukup untuk sumber daya manusia
• Sub-Komponen:
– Gaji dan tunjangan
– Budget untuk SDMK
– Akun SDMK nasional dengan informasi HRH
– Mobilisasi sumber daya finansial (misalnya pemerintah, Global Fund, PEPFAR, donor lain)
8/13/2011 PPE SDMK 24
KOMPONEN
KEMITRAAN
• Definisi: – Tautan formal dan non-
formal yang menghubungkan stakeholder kunci (misalnya penyedia layanan, sektor, donor, dan program untuk memaksimalkan penggunaan HRH)
• Sub-Komponen: – Mobilisasi komunitas:
layanan dan pengobatan pendukung, pengaturan layanan kesehatan
– Perjanjian/kerjasama sektor publik-swasta
– Mekanisme dan proses untuk kerja sama stakeholder multi (komite inter-menteri, badan penasehat tenaga kerja, kelompok koordinasi donor)
8/13/2011 PPE SDMK 25
KOMPONEN
EDUKASI
• Definisi:
– Produksi dan pengembangan berkelanjutan tenaga kerja yang terlatih
• Sub-Komponen: – Pendidikan pra-
pelayanan yang terkait dengan kebutuhan kesehatan
– in-service training (misalnya pendidikan berkelanjutan, jarak jauh dan blended)
– Kapasitas institusi penyelenggara pelatihan
– Pelatihan untuk kader kesehatan dan penyedia layanan non-formal
8/13/2011 PPE SDMK 26
KOMPONEN
KEPEMIMPINAN
• Definisi:
– Kapasitas untuk memberikan arahan, menghubungkan orang, memobilisasi sumber daya dan mencapai tujuan
• Sub-Komponen: – Identifikasi, seleksi dan
dukungan terhadap juara dan advokat tenaga kerja kesehatan
– Pengembangan kepemimpinan pada manager SDMK di semua level
– Kapasitas untuk kolaborasi multi-sektor dan sektor-luas
– Modernisasi dan penguatan asosiasi
8/13/2011 PPE SDMK 27
HAF : faktor kritis pada keberhasilan
TERKAIT PROSES
• Dipimpin negara
• Didukung pemerintah
• Multi-sektor
• Multi-stakeholder
• Pengaturan donor
• Sensitif gender
TERKAIT ISI
• Berfokus pd hasil
• Terhubung dg sistem
• Berdasar
pengetahuan
• Berorientasi
pembelajaran
• Inovatif
• Komprehensif dan
terintegrasi
8/13/2011 PPE SDMK 28
Faktor kritikal – penggunaan kerangka kerja SDMK
Faktor Terkait proses Faktor Terkait isi
Dipimpin negara Inisiiatif untuk
meningkatkan SDMK
dilakukan oleh negara,
bukan partner eksternal
Berfokus
pada hasil
Strategi dan aksi
tenaga kerja kesehatan
ditujukan untuk
mencapai perbaikan
yang terukur
Didukung
Pemerintah
Komitmen pemerintah untuk
mendukung aksi-aksi yang
berperan dalam tenaga kerja
kesehatan yang
berkelanjutan
Terhubung
sistem
Strategi tenaga kerja
kesehatan diselaraskan
dengan komponen-
komponen relevan
sistem kesehatan
(monitoring & evaluasi,
rantai suplai,
pembiayaan)
Multisektoral Keterlibatan semua sektor
yang relevan untuk
menciptakan tenaga kerja
kesehatan (misalnya
pembiayaan, pendidikan,
penyedia layanan publik –
swasta, dll)
Berdasarkan
pengetahuan
Keputusan dibuat
berdasarkan
pengalaman tanaga
kerja kesehatan yang
terdokumentasi dengan
baik
8/13/2011 PPE SDMK 29
Faktor kritikal – penggunaan kerangka kerja SDMK
Faktor Terkait proses Faktor Terkait isi
Multi-stakeholder Pelibatan kelompok minat
yang relevan dengan aksi
tertentu (misalnya NGO,
kelompok pasien, asosiasi
profesional, komite
koordinasi donor, dll)
Berorientasi
pembelajaran
Menggunakan
monitoring dan evaluasi
untuk identifikasi
pembelajaran yang
didapatkan dan praktik
terbaik yang dapat
dibagikan
Pengaturan donor Dukungan donor
terkoordinasi dan
disesuaikan drengan
rencana negara mengenai
tenaga kesehatan
Inovatif Keterbukaan dalam
mengeksplorasi solusi
baru untuk mengatasi
isu kronik tenaga
kesehatan
Sensitif gender Perbedaan gender
dipertimbangkan dalam
analisis dan pengembangan
strategi SDMK.
Komprehensif
/terintegrasi
Memasukkan seluruh
aspek SDMK –
pendekatan jalur pipa –
dan sistem kesehatan
integral
8/13/2011 PPE SDMK 30
Bagimana intervensi yang diadasari oleh kerangka tindak SDMK
Contoh ilustrasi di bidang pendidikan
8/13/2011 PPE SDMK 31
Pendidikan
pra-pelayanan
yg dikaitkan dg
kebutuhan kesehatan
Dll.
Training
bg penyedia
layanan
non-formal
Kapasitas
Institusi
penyelenggara
pelatihan
In-
service
training
Sistem Manajemen SDMK
KEBIJAKAN
• Struktur pemerintah
untuk manajemen SDM
• Peraturan PNS nasional
• Struktur gaji
ELEMEN SISTEM
• Perencanaan SDM,
rekruitmen, pengangkatan,
penugasan, pemecatan
• Strategi retensi staf
• Sistem informasi SDM
• Training
• Supervisi
8/13/2011 PPE SDMK 32
Bagaimana komponen terhubung satu
sama lain: contoh ilustratif
8/13/2011 PPE SDMK 33
Analisis
situasi
Persiapan
dan
Perencanaan
Implemen
tasi
M & E
Kebijakan
Kepemimpinan
Kemitraan Pendidikan
Pembiayaan Sistem
manajemen
SDM
Kebijakan/langkah
lanjutan yg dibutuhkan
untuk memaksimalkan
kapasitas pelatihan
pada tingkat nasional
dan daerah?
Bagaimana memaksimalkan utilisasi
dana kesehatan yang tersedia untuk
harmonisasi dan penyesuaian mitra
pembiayaan dalam rencana SDM
nasional
Contoh Indikatornya
8/13/2011 PPE SDMK 34
• Rasio lulusan program pelatihan pre-service dibandingkan demand hasil proyeksi berdasarkan tipe nakes.
•Pemasukan siswa ke dalam program pre-service training
•Jumlah dosen/tutor bersertifikasi di institusi penyedia pre-service training berdasarkan kader dan lokasi geografis
•Terdapat perjanjian antara Kemenkes dan penyedia kesehatan lain untuk mensuplementasi layanan kesehatan
•Terdapat mekanisme untuk memobilisasi dukungan komunitas untuk layanan kesehatan
•Terdapat mekanisme untuk koordinasi stakeholder kunci (termasuk donor)
Analisis
situasi
Persiapan & Perencanaan
Implementasi
M & E
Kebijakan
Kepemimpinan
Kemitraan Pendidikan
Pembiayaan Sistem
manajemen
SDM
Tahapan Pengembangan SDMK
Memperkuat pengaturan
sistim dan pasar kerja yang
efektif menuju pemerataan
yang efektif
Menciptakan komposisi tenaga
kerja SDMK untuk memenuhi
kebutuhan populasi Pengembangan
perencanaan dan
strategi nasional
SDMK
Ketersediaan
Kemampuan
Kesiagaan
Produktivitas
Memeperbaiki manajemen
dan lingkungan di tempat
pekerja
TENAGA KERJA
Meningkatkan
kinerja SDMK • Supervisi
• Kompensasi
• Sistim pendukung
• Pendidikan
berkelanjutan
MASUK Mempersiapkan
SDMK
• Perencanaan
• Pendidikan
• Pengangkatan
KELUAR Mengelola atrisi
• Migrasi
• Pilihan karier
• Kesehatan dan
keselamatan
• Pensiun
KINERJA SDMK
38
Perubahan cara perencanaan SDMK
Perencanaan SDM tradisional
Peranan dan fungsi staff berubah sedikit,
biaya tidak mendapat perhatian, atau tidak ada efisiensi
Perencanaan SDM yang dibatasi anggaran
Jumlah dan mix staf ditentukan/dibatasi
oleh anggaran yang tersedia
Perencanaan SDM berbasis performa
Staffing tidak hanya ditentukan oleh keterbatasan
anggaran namun juga oleh tuntutan
penggunaan sumber daya yg efisien
Untuk mencapai dan menjaga: Tujuan
Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
39
• Jumlah orang yang tepat
• Di tempat yang tepat
• dengan ketrampilan yang tepat
• pada waktu yang tepat
• Jumlah orang yang tepat
• Di tempat yang tepat
• dengan ketrampilan yang tepat
• pada waktu yang tepat
• dengan sikap dan motivasi yang tepat
Konsep 1960
Konsep 1970
Untuk mencapai dan menjaga: Tujuan
Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
•Jumlah orang yang tepat
• Di tempat yang tepat
• dengan ketrampilan yang tepat
• pada waktu yang tepat
• dengan sikap dan motivasi yang tepat
• dengan dana yang tepat
•Jumlah orang yang tepat
• Di tempat yang tepat
• dengan ketrampilan yang tepat
• pada waktu yang tepat
• dengan sikap dan motivasi yang tepat
• dengan dana yang tepat
• melakukan pekerjaan yang tepat
Konsep 1980
Konsep 1990
41
SDMK Ideal (konsep 2000),
dalam terminologi sumber daya,
adalah memiliki:
Jumlah orang yang tepat,
Dengan ketrampilan yg tepat,
Di tempat yg tepat,
Pada waktu yg tepat,
Dengan perilakumotivasi yang tepat,
Melakukan pekerjaan yg tepat,
Dengan dana yg tepat,
Dengan produktivitas yg tepat
42
SDMK Ideal (konsep 2010),
dalam terminologi sumber daya,
adalah memiliki:
Jumlah orang yang tepat,
Dengan ketrampilan yg tepat,
Di tempat yg tepat,
Pada waktu yg tepat,
Dengan perilaku motivasi yang tepat,
Melakukan pekerjaan yg tepat,
Dengan dana yg tepat,
Dengan produktivitas yg tepat
Pada Lingkungan Kerja yang tepat
9 R (= Masalah-Masalah SDMK)
1. The right number of people,
2. The right category,
3. In the right place,
4. At the right time,
5. With the right skills,
6. With the right motivation and attitudes,
7. At the right cost,
8. Doing the right work,
9. Under the right work conditions.
44
Pandangan klasik mengenai proses perencanaan SDMK
Tujuan kesehatan &
Layanan kesehatan masa depan
s
t
a
f
k
e
l
u
a
r
YA
YA
TDK
TDK
Layanan
Yg ada
Kebutuhan & demand
kesehatan saat ini
Kebutuhan &
Demand masa depan
Layanan
Masa depan
Tipe staf yg
dibutuhkan
Skill Mix
Yang diproyeksi
Staf yang dibutuhkan
Di masa depan
Staf saat ini
Staf yg dilatih
Yg kembali
Lulusan baru
Total staf
Tersedia Di masa
depan
Sesuai?
Terjangkau?
Implementasi
Rencana
Perubahan tujuan,
Layanan, dan atau
persyaratan staf
Perubahan tipe &
Skala rekruitmen,
Kehilangan
45
REKRUITMEN
STAF
ANGGARAN
TERSEDIA
LAYANAN PERTUMBUHAN & PERUBAHAN
POPULASI
PERUBAHAN
TEKNOLOGI
PENDAYAGUNAAN
STAF
STANDAR
KUALITAS
PERFORMA
INDIVIDUAL
EFISIENSI
ORGANISASIONAL
SKILL MIX
MASALAH
KESEHATAN
HARAPAN
PUBLIK
Variabel yang mempengaruhi rekruitmen staf
di masa depan
46
Layanan Kesh.
Bagian dalam
GNP Nasional
Layanan kesh.
Publik yg saat ini
tersedia
Mix tenaga kerja
Sektor publik
Saat ini
Biaya tenaga
Kesehatan
Saat ini
Kebutuhan &
Demand kesh terkini
Pola demografi
& epidemiologi terkini
Status sosio-
Ekonomi populasi
Besar sektor
kesh. swasta
Saat ini
TAHAP AWAL --- Menentukan Situasi Terkini Menggunakan Analisa Situasi
Menciptakan landasan untuk tahap kedua
Layanan &
Kebijakan SDM
terkini
Model Konseptual – Menghubungan Kebutuhan Kesehatan, Penyediaan
Layanan, dan Tenaga Kerja Kesehatan
47
Model Konseptual – Menghubungan Kebutuhan Kesehatan, Penyediaan
Layanan, dan Tenaga Kerja Kesehatan
Layanan kesh.
Bagian GNP Nasional Saat ini
Layanan kesh.
Masyarakat Yg tersedia
Mix tenaga kerja
Sektor publik Saat ini
Biaya
Tenaga kesh. Saat ini
Kebutuhan & demand
Kesh. Saat ini
Pola demografi &
Epidemiologi terkini
Status sosial
Ekonomi populasi
Besar Sektor
Kesh. Swasta Saat ini
TAHAP AWAL – Menentukan situasi saat ini
Status sosial Ekonomi
populasi Masa depan
Proyeksi pola demografi
& epidemiologi
Masa depan
Layanan kesh.
Masyarakat yang
ditawarkan
Di masa depan
Kebutuhan & demand
Kesh, di masa depan
Ekspansi sektor privat
Perubahan ter-
Proyeksi di
GNP nasional
Bagian dalam GNP
Nasional yg diharapkan
Di masa dpn
TAHAP KEDUA – Pengembangan rencana layanan
Memberikan info dasar untuk menentukan persyaratan dan suplai tenaga kerja di masa depan pada Tahapan
Layanan &
Kebijakan SDM
Saat ini
Kebijakan
Layanan masa depan
Yg diajukan
48
Bagian Layanan Kesehatan
pada GNP Nasional saat ini
Layanan kesehatan publik yg
tersedia saat ini
Mix tenaga kerja publik
saat ini
Cost/biaya tenaga kerja
saat ini
Kebutuhan dan demand
Kesehatan saat ini
Pola demografi dan epidemiologi
saat ini
Status sosioekonomi populasi
saat ini
Ukuran sektor kesehatan
swasta saat ini
Status sosioekonomi
populasi di masa depan
Proyeksi pola demografis dan
epidemiologi di masa depan
Layanan kesehatan publik yg
ditawarkan di masa depan
Kebutuhan dan demand kesehatan
di masa datang
Ekspansi sektor swasta
Proyeksi perubahan pada
GNP nasional
Bagian pada GNP Nasional yg
diharapkan di masa depan
Financing yang tersedia
untuk tenaga kesehatan
Standar/norma dan prinsip
staffing
Mix staffing tenaga kerja
di masa depan
Proyeksi persyaratan tenaga
kerja di masa depan
Proyeksi suplai tenaga kerja
di masa depan Kebijakan SDM
kesehatan
Kebijakan pelayanan
& SDM saat ini
Kebijakan pelayanan
Masa depan yang
ditawarkan
Model Konseptual – Menghubungan Kebutuhan Kesehatan, Penyediaan
Layanan, dan Tenaga Kerja Kesehatan
Berbagai model proyeksi SDM strategis
MODEL PROYEKSI SDMK WHO(Hall)
MODEL SDMK KEELE ZONAL (Hornby)
MODEL SDMK NEGARA KECIL/DISTRIK (Dewdney)
MODEL SUMBER DAYA LAYANAN KESEHATAN (UNDP)
PAKET TEKNOLOGI LAYANAN KESEHATAN
TERINTEGRASI (IHTP) WHO
MODEL TARGET LAYANAN/ REPROFILING (UNTUK UK)
8/13/2011 PPE SDMK 49
50
Software model WHO memasukkan tiga model proyeksi yg ber
beda;
model metode rasio yang saat ini sdh jarang digunakan;
model target layanan di mana hanya sedikit negara berkembang yang
memiliki data yang dibutuhkan dan sudah banyak digantikan dengan
Versi yang lebih baik dan varian model target yang disebut
metode Lokasi berdasarkan pengembangan institusional. Metode ini banyak digunakan di situasi negara berkembang.
Model Keele dikembangkan untuk bertaut
Secara elektronik ke model WHO dan menyediakan breakdown rinci
Mengenai persyaratan staf (400 – 500 jabatan) dan strategi yang lokal
(distrik). Model ini terbukti terlalu merepotkan untuk distrik namun
masuk akal untuk diterapkan di level zonal/regional yang terdiri dari
Beberapa distrik.
51
Fleksibilitas input Model WHO
• Model menggunakan input yang individual menurut…
– Durasi proyeksi (jumlah tahun)
– Kategori okupasional yg digunakan (sampai 20)
– Asumsi penerimaan dari training dan kehilangan
– Asumsi kehilangan tenaga kerja paska kelulusan termasuk migrasi
– Variabel distribusi geografik (urban/rural)
– Variabel ekonomi, budget, dan demografik untuk umur dan gender
– Sampai 7 tipe masing2 untuk rumah sakit dan fasilitas ambulatory di sektor
publik dan privat
– Staf di setting non-klinis
– Norma staffing untuk setiap tipe fasilitas
– Semua tabel input/output secara elektronik tertaut sehingga dapat
menghasilkan skenario alternatif dengan mudah
52
Data
Dibutuhkan
Data yang
tidak
dibutuhkan
Topik Tidak Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Ya
1 ESTIMASI DAN ASUMSI DEMOGRAFIS
2 TENAGA KERJA YANG TERSEDIA
3 RINGKASAN ASUMSI PERENCANAAN KUNCI
4 ESTIMASI ASUMSI PENDAPATAN SEKTOR PUBLIK
5 TES FEASIBILITAS EKONOMIK
5a TES FEASIBILITAS EKONOMIK, SEKTOR PRIVAT
9 KEBUTUHAN RUMAH SAKIT OLEH METODE LOKASI
11 NORMA STAFFING RUMAH SAKIT TAHUN DASAR & TAHUN TARGET
9a KEBUTUHAN RUMAH SAKIT SWASTA BERDASARKAN METODE LOKASI
11a NORMA STAFFING RUMAH SAKIT TAHUN DASAR & TAHUN TARGET
10 FASILITAS AMBULATORY BERDASARKAN METODE LOKASI
12 NORMA STAFFING KLINIK TAHUN DASAR & TAHUN TARGET
10a FASILITAS AMBULATORY SWASTA BERDASARKAN METODE LOKASI
13 NORMA STAFFING KLINIK SWASTA BERDASARKAN METODE LOKASI
14 STAFF LAIN BERDASARKAN METODE LOKASI
15 PROYEKSI STAF DAN LAYANAN SEKTOR SWASTA
16 RINGKASAN KEBUTUHAN BERDASARKAN METODE LOKASI
6 POYEKSI SUPLAI BERDASARKAN ASUMSI TRAINING
6a PERHITUNAGN PERUBAHAN ANTARA TAHUN DASAR & TAHUN TARGET
7 ASUMSI PEMASUKAN SISWA DAN INSTRUKTOR
17 - PERBANDINGAN KEBUTUHAN SUPLAI BERDASARKAN METODE LOKASI
18 FEASIBILITAS EKONOMIS PROYEKSI METODE LOKASI
19 RINGKASAN DATA KUNCI UNTUK METODE LOKASI
20 RINGAKASAN DATA KUNCI DALAM BAHASA ALTERNATIF
8 PROYEKSI SEPULUH TAHUN BERDASARKAN METODE STOK DAN FLOW
Ya
Ya Ya Ya Ya
Ya Ya
Tidak
Ya
Ya Ya Ya Ya
Ya Ya
Ya
Ya Ya
Ya
Tabel data model (Metode lokasi)
53
Output model mayor
• Kebutuhan SDM dan proyeksi suplai
• Distribusi staf dan layanan urban & rural
• Jumlah, besar dan staffing semua fasilitas sektor kesehatan
• Tes feasibilitas ekonomis untuk staf sektor publik dan feasibilitas staf produksi
untuk semua sektor kesehatan
• Proyeksi interpolasi tahun intermediate
• Statement ringkasan indeks-indeks kunci perubahan yang memadai untuk
memproduksi dokumen rencana SDMK
54
SUPPORT YANG TERSEDIA UNTUK MODEL
Model ini tersedia luas dari WHO Genewa pada website tools
Terdapat manual komprehensif namun belum di-update untuk
tabel-tabel baru dan sulit ditemukan di website WHO
terdapat manual pendek dari Keele, yang menyediakan panduan
penggunaan model dan data apa yang diperlukan untuk
melengkapi tabel. Manual ini tersedia luas secara gratis namun
tidak terdistribusi secara rutin.
Terdapat manual dari Keele yang memandu bagaimana meng-
analisis dan menginterpretasi input data dalam tabel model.
Manual ini tersedia luas namun tidak terdistribusi scr rutin.
Modelling dan proses modelling
• Isu-isu
– partisipan dalam proses pembuatan proyeksi kehilanganan track eksternal (dalam negeri) mengenai hubungan antar tabel
– arti angka2 dalam tabel sering tidak dipahami oleh non-perencana
– hubungan antara kesehatan, kebijakan SDMK dan proposal pertumbuhan dibuat secara lemah dan di aplikasikan dalam model
– Umumnya informasi mengenai staf yang keluar sedikit
55
Modelling dan proses modelling
• Isu-isu
– estimasi biaya staf sering sulit dilakukan karena ada banyak sumber daya pembiayaan
– partisipan tidak terbiasa dg visioning – tabel bantuan original saat ini sudah out of date dan
dibutuhkan tipe data bantuan yang baru – kebutuhan untuk iterasi multipel sering tidak
disadari – sulit untuk menemukan dan cara kerja teknis dalam
kementrian – membutuhkan dukungan
56
Menyesuaikan modelling ke
Dalam proses perencanaan
Isu-Isue
• Lingkungan operasional menjadi kompleks dengan adanya devolusi tanggung jawab di reformasi sektor kesehatan.
• Pengumpulan data, pemrosesan, dan analisis susah dilakukan dan memakan waktu.
• Perencanaan layanan sering tidak tersedia, terkadang mekanis & politis, dan selalu memakan waktu sehingga hanya ada sedikit kesempatan untuk menguji implikasi SDM
• Insentif utk manajer hanya sedikit (meskipun sudah berubah di bawah tekanan efisiensi) untuk memenuhi tujuan rencana.
• Perencana tidak terlibat dalam politik perencanaan
• Mekanisme implementasi sering tidak tersedia
57
Kerangka Tindak SDMK Alat bantu untuk tenaga kerja kesehatan yang efektif dan berkelanjutan
MENINGKATNYA
PELAYANAN
KESEHATAN
Equity
Effectiveness
Efficiency
Accessibility
OUTCOMES
KESEHATAN
LEBIH BAIK
Komponen
Lain Sistim
Kesehatan
Kondisi tertentu
negara
termasuk
pasar kerja
Meningkat- nya
Outcomes Tenaga
Kesehatan
Analysis
Situasi
Pesiapan &
Perencanaan
Pelaksa
naan
Monitoring
& Evaluasi
Kebijakan
Kemitraan
Kepemimpinan Pendidikan
Pembiaya
an Sistim
Manajemen
SDMK
Go to CD-Rom /
Internet
Faktor
Kritis
keberha
silan
8/13/2011 PPE SDMK 59
Tahapan Pengembangan SDMK
Memperkuat pengaturan
sistim dan pasar kerja yang
efektif menuju pemerataan
yang efektif
Menciptakan komposisi tenaga
kerja SDMK untuk memenuhi
kebutuhan populasi Pengembangan
perencanaan dan
strategi nasional
SDMK
Ketersediaan
Kemampuan
Kesiagaan
Produktivitas
Memeperbaiki manajemen
dan lingkungan di tempat
pekerja
TENAGA KERJA
Meningkatkan
kinerja SDMK • Supervisi
• Kompensasi
• Sistim pendukung
• Pendidikan
berkelanjutan
MASUK Mempersiapkan
SDMK
• Perencanaan
• Pendidikan
• Pengangkatan
KELUAR Mengelola atrisi
• Migrasi
• Pilihan karier
• Kesehatan dan
keselamatan
• Pensiun
KINERJA SDMK
Gambar 1. Reformasi Tiga Generasi
1900 2000+
Instruksiona
l
Institutional
Kurikulum
saintifik
Berbasis
universitas
Pembelajaran
berbasis
masalah
Pusat-pusat
akademik
Berpusat pd
Kompetensi: lokal-
global
Sistem kesehatan -
pendidikan
Berdasar sains Berdasar problem Berdasar sistem
Source: Frenk et al., 2010
Apa itu pendekatan berbasis kompetensi?
Pendekatan berbasis kompetensi adalah pendekatan terdisiplin untuk membuat masalah kesehatan yang dibahas lebih spesifik, mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan lulusan untuk performa sistem kesehatan, menyesuaikan kurikulum untuk mencapai kompetensi, dan mengkaji pencapaian dan kegagalan.
Definisi Kompetensi oleh Epstein dan Hundert (2002)
“Kompetensi adalah penggunaan yang habitual dan bijak komunikasi, pengetahuan, ketrampilan teknis, reasoning klinis, emosi, nilai, dan refleksi pada praktik sehari-hari untuk kemanfaatan individual dan komunitas yang dilayaninya”
Gambar 2 Pendidikan berbasis kompetensi
Kebutuhan kesehatan
Sistem kesehatan
Outcome
kompetensi Kurikulum
Pengkajian
Kurikulum
Objektif
edukasional
Pengkajian
Model pendidikan berbasis kompetensi
Model tradisional
Source: Frenk et al., 2010
Gambar 3. Kerangka kerja sistem
Populasi
Pasar tenaga
kerja untuk
profesional
kesehatan
Suplai untuk nakes
Penyediaan
Demand
Kebutuhan
Demand untuk nakes
Penyediaan
Demand
Kebutuhan
Sistem pendidikan Sistem kesehatan
Source: Frenk et al., 2010
Gambar 4. Tantangan sistem kesehatan:
melawan tiga beban kesehatan
Transisi
epidemiologis
dan demografis
Diferensiasi
profesional
Demand populasi
Inovasi
teknologi
Sistem
kesehatan
Source: Frenk et al., 2010
1. Tetap adanya penyakit infeksi 2. Merebaknya penyakit kronik 3. Reformasi sistem kesehatan
Tiga beban kesehatan
Gambar 5. Komponen kunci sistem pendidikan
Outcome yang diharapkan
Konteks
global -
lokal
Interdependensi
pada pendidikan
Pembelajaran
transformatif
Proses Struktur
Desain instruksional
Kriteria untuk admisi
Kompetensi
Alur Pendidikan
Jalur Karir
(4-C) Criteria of Selection
Competencies
Chaneling
Carrier Path
Desain institusional
Level sistemik
•Pembinaan dan pengaturan
• Pembiayaan
• Pengupayaan sumber daya
• Penyediaan layanan
Level organisasi
• Kepemilikan
• Afiliasi
• Struktur internal
Level global
• Pembinaan
• Jaringan dan kerja sama
Source: Frenk et al., 2010
Gambar 6. Model untuk pendidikan interpofesional dan
transprofesional
Dominan
Interprofesional
Transprofesional
Umum
Umum
Umum
Pekerja
kesehatan
komunitas
Kompetensi inti
dan spesifik
Kompetensi inti
dan spesifik
Teamwork
sistematis
Teamwork
sistematis
Teamwork
Teamwork
Teamwork
Kedokteran
Keperawatan
Kesehatan masyarakat
Lainnya
Model Pendidikan
pra-sekunder Pendidikan paska-sekunder Praktik
Source: Frenk et al., 2010
Tabel 2. Level pembelajaran
Objektif Outcome
Informatif Informasi, ketrampilan Ahli
Formatif Sosialisasi, nilai Profesional
Transformatif Kepemimpinan Agen perubahan
Source: Frenk et al., 2010
gambar 7. Visi untuk era baru pendidikan profesional
Interdependensi
pada
pendidikan
Pembelajaran
transformatif
Kesetaraan pada
kesehatan
Individual
Terpusat pd pasien
Berbasis
populasi
Source: Frenk et al., 2010
Pembelajaran transformatif melibakan
tiga pergeseran fundamental:
1. Dari menghapalkan fakta menjadi reasoning kritis yang dapat memandu kapasitas untuk mencari, menganalisis, mengkaji, dan mensintesis informasi untuk pengambilan keputusan;
2. Dari mencari kredensial profesional menjadi pencapaian kompetensi inti untuk kerja tim yang efektif di sistem kesehatan; dan
3. Dari adopsi nonkritis model pendidikan menjadi adaptasi kreatif sumber daya global untuk menangani prioritas lokal.
Interdependensi pada pendidikan
juga melibatkan tiga pergeseran:
1. Dari sistem yang terisolasi menjadi sistem pendidikan – kesehatan yang harmonis;
2. Dari institusi yang berdiri sendiri menjadi jaringan, aliansi, konsorsia; dan
3. Dari aset institusional yang diupayakan dan dikontrol sendiri menjadi pengendalian aliran global konten pendidikan, sumber daya pedagogis, dan inovasi.
Gambar 8. Recommendasi untuk reformasi dan aksi
yang mendukung
Reformasi
Aksi yang mendukung
Instruksional
Berbasis kompetensi
Pendidikan
interprofesional dan
transprofesional
Pemberdayaan TI
Lokal-global
Sumber daya pendidikan
Profesionalisme baru
Institusional
Perencanaan bersama
Sistem akademik
Jaringan global
Budaya kritis
Mobilisasi kepemimpinan
Meningkatkan investasi
Menselaraskan akreditasi
Meningkatkan
pembelajaran global
Tujuan
Pendidikan
profesional yang
transformatif dan
interdependen
untuk kesetaraan
pada kesehatan
Source: Frenk et al., 2010