Sultan Muhammad Al Fatih

download Sultan Muhammad Al Fatih

of 28

description

ya

Transcript of Sultan Muhammad Al Fatih

Sultan Muhammad Al-Fatih

Muhammad Al-Fatih atau juga dikenal sebagai Sultan Mehmed II (30 Maret 1432 3 Mei 1481) merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika dan menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Dari sudut pandang Islam, ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang hebat dan tawadhu' setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di 'Ain Al-Jalut melawan tentara Mongol).

Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik dan strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.

Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.

Diceritakan bahwa tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan shalat wajib sejak baligh dan separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan shalat tahajjud sejak baligh. Hanya Sultan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan shalat wajib, tahajud dan rawatib sejak baligh hingga saat wafatnya.

Istanbul atau yang dulu dikenal sebagai Konstantinopel adalah salah satu bandar termasyhur dunia, di dirikan tahun 330 M oleh Raja Bizantium yakni Constantine I.

Kedudukannya yang strategis membuatnya punya tempat istimewa ketika umat Islam memulai pertumbuhan di masa Kekaisaran Bizantium, bandar ini tercatat dalam tinta emas sejarah Islam khususnya pada masa Kesultanan Utsmaniyah, ketika meluaskan wilayah sekaligus melebarkan pengaruh Islam di banyak negara.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga telah beberapa kali memberikan kabar gembira tentang penguasaan kota ini ke tangan umat Islam seperti dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pada perang Khandaq.

Para khalifah dan pemimpin Islam pun selalu berusaha menaklukkan Konstantinopel :Pertama dilancarkan tahun 44 H di zaman Mu'awiyah bin Abi Sufyan Radhiallahu 'Anhu. Akan tetapi, usaha itu gagal.Kedua dilakukan pada zaman Khilafah Umayyah. Di zaman pemerintahan Abbasiyyah.Beberapa usaha diteruskan tetapi masih menemui kegagalan termasuk di zaman Khalifah Harun al-Rasyid tahun 190 H.Setelah kejatuhan Baghdad tahun 656 H, usaha menawan Kostantinopel diteruskan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Asia Timur (Anatolia) terutama Kerajaan Seljuk. Pemimpinnya, Alp Arselan (455-465 H/1063-1072 M) berhasil mengalahkan Kaisar Roma, Dimonos (Romanus IV/Armanus), tahun 463 H/1070 M. Akibatnya sebagian besar wilayah Kekaisaran Roma takluk di bawah pengaruh Islam Seljuk.

Awal kurun ke-8 hijriyah, Daulah Utsmaniyah mengadakan kesepakatan bersama Seljuk. Kerjasama ini memberi napas baru kepada usaha umat Islam untuk menguasai Konstantinopel.

Usaha pertama dibuat di zaman Sultan Yildirim Bayazid saat dia mengepung bandar itu tahun 796 H/1393 M. Peluang yang ada telah digunakan oleh Sultan Bayazid untuk memaksa Kaisar Bizantium menyerahkan Konstantinople secara aman kepada umat Islam. Akan tetapi, usahanya menemui kegagalan karena datangnya bantuan dari Eropa dan serbuan bangsa Mongol di bawah pimpinan Timur Lenk.

Setelah Daulah Utsmaniyyah mencapai perkembangan yang lebih maju dan terarah, semangat jihad hidup kembali dengan napas baru. Hasrat dan kesungguhan itu telah mendorong Sultan Murad II (824-863 H/1421-1451 M) untuk meneruskan usaha menaklukkan Kostantinopel. Beberapa usaha berhasil dibuat untuk mengepung kota itu tetapi dalam masa yang sama terjadi pengkhianatan di pihak umat Islam. Kaisar Bizantium menabur benih fitnah dan mengucar-kacirkan barisan tentara Islam. Usaha Sultan Murad II tidak berhasil sampai pada zaman anak beliau, Sultan Muhammad Al-Fatih (Mehmed II), sultan ke-7 Daulah Utsmaniyyah.

Semenjak kecil, Sultan Muhammad Al-Fatih telah mencermati usaha ayahnya menaklukkan Konstantinopel. Bahkan beliau mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya meneruskan cita-cita umat Islam. dan ketika beliau naik tahta pada tahun 855 H/1451 M, dia mulai berpikir dan menyusun strategi untuk menaklukkan kota bandar tersebut.

Kekuatan Sultan Muhammad Al-Fatih terletak pada ketinggian pribadinya. Sejak kecil, dia dididik secara intensif oleh para ulama terbaik di zamannya. Di zaman ayahnya, yaitu Sultan Murad II, Syeikh Muhammad bin Isma'il Al-Kurani telah menjadi murabbi Al-Fatih. Sultan Murad II telah menghantar beberapa orang ulama untuk mengajar anaknya sebelum itu, tetapi tidak diterima oleh Al-Fatih. Lalu, dia menghantar Syeikh Al-Kurani dan memberikan kuasa kepadanya untuk memukul Al-Fatih jika membantah perintah gurunya.

Saat bertemu Al-Fatih dan menjelaskan tentang hak yang diberikan oleh Sultan Murad II, Al-Fatih tertawa. Dia lalu dipukul oleh Syeikh Al-Kurani, peristiwa ini amat berkesan pada diri Al-Fatih kemudian setelah itu dia terus menghafal Al-Qur'an dalam waktu yang singkat.Di samping itu, Syeikh Syamsuddin merupakan juga murabbi Muhammad Al-Fatih, dia mengajar Al-Fatih ilmu-ilmu agama seperti Al-Qur'an, hadits, fiqih, bahasa (Arab, Parsi dan Turki), matematika, falak, sejarah, ilmu peperangan dan sebagainya.

Syeikh Syamsuddin lantas meyakinkan Al-Fatih bahwa dia adalah orang yang dimaksudkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di dalam hadits pembukaan Kostantinopel. Ketika naik takhta, Sultan Muhammad Al-Fatih segera menemui Syeikh Syamsuddin untuk menyiapkan bala tentara untuk penaklukan Konstantinopel.

Persiapan pun dilakukan. Sultan Muhammad Al-Fatih berhasil menghimpun sebanyak 250 ribu tentara. Para mujahid lantas diberikan latihan intensif dan selalu di ingatkan akan pesan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam terkait pentingnya Konstantinopel bagi kejayaan Islam.

Setelah proses persiapan yang teliti, akhirnya pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di kota Konstantinopel pada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M.Di hadapan tentaranya, Sultan Muhammad Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah Subhana Wa Ta'ala. Dia juga membacakan ayat-ayat Al-Qur'an mengenainya serta hadis Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tentang pembukaan kota Konstantinopel. Ini semua memberikan semangat yang tinggi pada bala tentera dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada Allah Subhana Wa Ta'ala.

Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium di sana. Takbir terus membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras dan membersihkan diri di hadapan Allah Subhana Wa Ta'ala. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, serangan utama dilancarkan.

Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota, peperangan itu memakan waktu selama 54 hari.Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.

Sejak abad ke-8, sahabat Rasulullah SAW berusaha merebut benteng ini. Salah satunya Abu Ayyub Al Anshari namun gagal. Baru setelah enam abad kemudian benteng itu berhasil direbut dibawah pimpinan Muhammad Al Fatih.Karena jasanya inilah beliau diberi gelar Al Fatih (sang pembuka) yaitu membuka kota Byzantium yang dulunya adalah Konstantinopel. Beliau adalah seorang pemberani, ahli strategi militer, juga istiqomah.

Keberadaan Muhammad Al-Fatih telah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya :Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam, Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.(H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335)

Dalam hadist lain diriwayatkan :Aku mendengar baginda Rasulullah SAW mengatakan seorang lelaki soleh akan dikuburkan di bawah tembok tersebut dan aku juga ingin mendengar derapan tapak kaki kuda yang membawa sebaik-baik raja yang mana dia akan memimpin sebaik-baik tentara seperti yang telah diisyaratkan oleh baginda."(Abu Ayyub al-Anshari)

Apa rahasia di balik semua kesuksesan Sultan Muhammad Al-Fatih? Ternyata rahasianya beliau sangat kuat shalat malamnya yaitu tahajud, sebagaimana yang di laksanakan Rasulullah SAW menegakkan shalat tahajud sepanjang malam, setiap hari.Shalat tahajud merupakan kewajiban yang tak bisa Sultan Muhammad Al-Fatih tinggalkan dalam setiap perjuanganya.

Sultan Muhammad Al-Fatih sangat tegas terhadap musuh. Namun, lembut qolbunya bagai selembar sutra dalam menghadapi rakyat yang dipimpinnya. Beliau selalu berkeliling di malam hari, memeriksa kondisi teman dan rakyatnya. Sengaja beliau berkeliling untuk memastikan agar rakyat dan kawan-kawanya menegakkan qiyamullail.

Suatu hari timbul soal ketika pasukan islam hendak melaksanakan shalat jumat yang pertama kali di kota Konstantinopel :Siapakah yang layak menjadi imam shalat jumat? tak ada jawaban. Tak ada yang berani yang menawarkan diri ! lalu Sultan Muhammad Al-Fatih tegak berdiri. Beliau meminta kepada seluruh pasukannya untuk berdiri.

Beliau bertanya : Siapakah diantara kalian yang sejak remaja, sejak akhil baligh hingga hari ini pernah meninggalkan shalat wajib lima waktu, silakan duduk ! Subhanalloh...! Maha suci Allah ! tak seorangpun pasukan islam yang duduk, semua tegak berdiri.Artinya tentara islam pimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih sejak masa remaja mereka hingga hari ini, tak seorangpun yang meninggalkan shalat fardhu. Tak sekalipun mereka melalaikan shalat fardhu.

Lalu Muhammad Al Fatih kembali bertanya : Siapa diantara kalian yang sejak baligh dahulu hingga hari ini pernah meninggalkan shalat sunah rawatib ? Kalau ada yang pernah meninggalkan shalat sunah sekali saja silakan duduk !. Sebagian lainya segera duduk.Artinya, pasukan islam sejak remaja mereka ada yang teguh hati, tidak pernah meninggalkan shalat sunah setelah maghrib, dua rakaat sebelum shubuh dan shalat rowatib lainya.Namun ada juga yang pernah meninggalkanya. Betapa kualitas karakter dan keimanan mereka sebagai muslim sungguh bernilai tinggi, sungguh jujur.

Kemudian Sultan Muhammad Al-Fatih kembali bertanya: Siapa diantara kalian yang sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah meninggalkan shalat tahajud di kesunyian malam? Yang pernah meninggalkan atau kosong satu malam saja, silakan duduk !.Semua dengan cepat duduk, hanya ada seorang saja yang tetap tegak berdiri yaitu Sultan Muhammad Al-Fatih.

Sehingga Beliaulah yang pantas menjadi imam shalat jumat hari itu. Karena hanya Al Fatih seorang yang sejak remaja selalu mengisi malam sunyinya dengan bersujud kepada Allah SWT, tidak pernah kosong/absen semalampun.

Itulah sebuah kisah sejarah yang sungguh indah dalam bingkai ketakwaan kepada Allah SWT, kisah dari seorang pribadi pengubah sejarah, bernama Muhammad Al Fatih, sehingga islam jaya dan berpendar-pendar cahayanya selama 500 tahun di bumi eropa.

Referensi :http://id.wikipedia.org/wiki/Mehmed_IIhttp://keluarga-madinah.blogspot.com/2011/05/sultan-muhammad-al-fatih-kisah-ahli.html

Kisah Inspiratif Islami ~ Muhammad al-Fatih

Muhammad Al Fatih lahir pada 29 Maret 1432 M di Adrianapolis. Merupakan panglima dan raja Islam yang hebat. Dalam hadits di atas bahwa Muhammad Al-Fatih oleh Rasulullah dikatakan adalah sebaik-baik raja dan sebaik-baik tentara. Muhammad Al-Fatih merupakan panglima perang yang membebaskan Konstantinopel.

Muhammad Al-Fatih kemudian menjadi raja di Konstantinopel pada umur 19 tahun dan memerintah selama 30 tahun (1451-1481). Muhammad Al-Fatih wafat pada 3 Mei 1481, karena sakit. Dia merupakan seorang negarawan dan panglima perang yang ulung di segani baik lawan maupun kawan.

Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik dan strategi dalam peperangannya dia dikatakan mendahului pada zamannya dan kaedah dalam memilih pasukannya. Dia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq. Selain pandai dalam taktik perang Muhammad Al-Fatih merupakan cendekiawan muslim yang pandai dalam ilmu sains, matematika dan tujuh bahasa (Bahasa Arab, Latin, Greek, Serbia, Turki, Parsi dan Hebrew) saat berumur 21 tahun.

Muhammad al_fatih merupakan orang pertama mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhan). Kini nama tersebut di ganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk mengenang jasanya di bangunlah masjid yang di beri nama Masjid Al-Fatih di dekat makamnya.

Semenjak kecil, Sultan Muhammad Al-Fatih telah mencermati usaha ayahnya menaklukkan Konstantinopel. Bahkan beliau mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya meneruskan cita-cita umat Islam. Ketika beliau naik tahta pada tahun 855 H/1451 M, dia telah mulai berpikir dan menyusun strategi untuk menawan kota bandar tadi. Kekuatan Sultan Muhammad Al-Fatih terletak pada ketinggian pribadinya. Sejak kecil Muhammad Al-Fatih didik secara masif oleh beberapa ulama terkemuka oleh ayahnya, di antaranya adalah Asy-Syeikh Muhammad bin Isma'il Al-Kurani Asy-Syeikh Al-Kurani dan Syekh Syamsuddin.

Dalam menaklukkan Konstantinopel Muhammad Al-Fatih tidak secara gegabah melancarkan serangan. Akan tetapi, dia melalui proses yang sangat teliti. Karena para pendahulunya dalam penaklukan Konstantinopel selalu mengalami kegagalan. Usaha pertama dilancarkan tahun 44 H di zaman Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi, usaha itu gagal. Upaya yang sama juga dilakukan pada zaman Khalifah Umayyah. Di zaman pemerintahan Abbasiyyah, beberapa usaha diteruskan tetapi masih menemui kegagalan termasuk di zaman Khalifah Harun al-Rasyid tahun 190 H. Setelah kejatuhan Baghdad tahun 656 H, usaha menawan Kostantinopel diteruskan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Asia Timur (Anatolia) terutama Kerajaan Seljuk. Pemimpinnya, Alp Arselan (455-465 H/1063-1072 M) berhasil mengalahkan Kaisar Roma, Dimonos (Romanus IV/Armanus), tahun 463 H/1070 M. Akibatnya sebagian besar wilayah Kekaisaran Roma takluk di bawah pengaruh Islam Seljuk.

Awal kurun ke-8 hijriyah, Daulah Utsmaniyah mengadakan kesepakatan bersama Seljuk. Kerjasama ini memberi nafas baru kepada usaha umat Islam untuk menguasai Konstantinopel. Usaha pertama dibuat di zaman Sulthan Yildirim Bayazid saat dia mengepung bandar itu tahun 796 H/1393 M. Peluang yang ada telah digunakan oleh Sultan Bayazid untuk memaksa Kaisar Bizantium menyerahkan Konstantinople secara aman kepada umat Islam. Akan tetapi, usahanya menemui kegagalan karena datangnya bantuan dari Eropa dan serbuan bangsa Mongol di bawah pimpinan Timur Lenk.

Akhirnya pada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M, Muhammad Al-Fatih dan bala pasukannya menyerang Konstantinopel. Dia terlebih dahulu mengumandangkan kalimat takbir dan berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah. Dia juga membacakan ayat-ayat Al-Qur'an serta hadits Nabi tentang pembukaan kota Konstantinopel. Ini dilakukan agar pasukannya mempunyai semangat yang tinggi dan disambut oleh pasukannya dengan dzikir, puji-pujian, dan doa kepada Allah.

Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Byzantium di sana. Takbir "Allahu Akbar, Allahu Akbar" terus membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan langit-langit dan dinding bangunan Konstantinopel runtuh seketika. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.

Pada penyerangan di Konstantinopel selama 53 hari, pasukan Muhammad Al-Fatih mengalami kebosanan. Sehingga dia berkata Wahai tentaraku, aku bersedia untuk mati di jalan Allah. Lalu siapa yang mau syahid ikutlah aku

Mendengar ucapan Muhammad Al-Fatih Hasan Ulube salah seorang tentaranya melompat masuk ke barisan musuh dengan membawa bendera Islam. Lalu mereka gugur sebagai syuhada bersamaan dengan anak panah yang menancap di tubuhnya.

Setelah Konstantinopel di kuasai oleh umat Islam di bawah kepemimpinan Muhammad Al-Fatih. Ada suasana yang menarik di waktu pertama kali menunaikan shalat Jumat, timbul pertanyaan di benak kaum muslimin dan benak Muhammad Al-Fatih. Kemudian Muhammad Al-Fatih berdiri lalu berucap Siapa di antara kita sejak baligh sampai sekarang pernah meninggalkan shalat fardu, walaupun sekali saja? tidak seorang yang duduk, karena para tentaranya tidak seorang pun yang meninggalkan shalat fardu.

Muhammad Al-Fatih bertanya lagi, Siapa di antara kita sejak baligh sampai sekarang meninggalkan shalat sunnah rawatib silahkan duduk? sebagian daripada tentaranya duduk.

Kemudian Muhammad Al-Fatih bertanya lagi, Siapa di antara kamu sejak baligh sampai sekarang pernah meninggalkan shalat tahajjud walaupun satu kali saja?. Kali ini semua tentaranya duduk, kecuali Muhammad Al-Fatih sendiri. Sehingga yang menjadi Imam shalat Jumat pertama kali di Konstantinopel adalah Muhammad Al-Fatih.

Dalam sejarah di katakan bahwa Muhammad Al-Fatih sejak akil baligh tidak pernah meninggalkan shalat fardu, shalat sunnah rawatib dan shalat tahajjud. Inilah panglima perang sekaligus pemimpin pemerintahan yang patut ditiru dan di teladani, sesuai dengan isyarat Rasulullah dalam haditsnya Muhammad Al-Fatih merupakan sebaik-baik raja dan bala tentaranya.

Prolog Konstantinopel pasti akan ditaklukkan. Rajanya adalah sebaik-baik raja dan tentaranya adalah sebaik-baik tentara1, sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam di hadapan para Shahabatnya empat belas abad yang lalu. Delapan abad setelah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata demikian, apa yang beliau kabarkan benar-benar terjadi. Benteng Konstantinopel yang terkenal kuat dan tangguh itu, akhirnya takluk di tangan kaum muslimin. Para Ulama, di antaranya Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyebutkan, Di antara Dalaail Nubuwwah atau tanda-tanda kenabian Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah sabda beliau yang menceritakan kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan2.Pujian Nabi shallallahu alaihi wasallam kepada raja dan tentara yang berhasil menaklukkan Konstantinopel, benar-benar melecut semangat jihad para pemimpin serta mujahidin yang hidup setelah beliau. Berkali-kali usaha ini dilancarkan, di antaranya: upaya penaklukan benteng Konstantinopel yang di lancarkan di zaman Muawiyah bin Abi Sufyan di bawah komando anaknya Yazid. Turut serta dalam pasukan ini Abu Ayyub al-Anshari, seorang shahabat Rasulullah yang pemberani. Namun usaha ini menemui kegagalan. Abu Ayyub al-Anshari akhirnya gugur ketika mengikuti pertempuran ini. Sebelum beliau wafat, beliau sempat berpesan kepada panglima Bani Umayyah; jika ia wafat, ia ingin sekali dikuburkan di bawah tembok benteng Konstantinopel. Pasukan muslimin pun menjalankan wasiat beliau; mereka menyerbu musuh sambil membawa jasad Abu Ayyub al-Anshari, hingga ketika mereka sampai ke tembok benteng Konstantinopel, para mujahidin menggali lobang, dan menguburkan beliau di situ, sesuai permintaan terakhir beliau3.Upaya yang sama juga dilakukan pada zaman Khalifah Umayyah. Di zaman Khalifah Abbasiyyah, misi yang sama juga di lakukan namun belum menuai kesuksesan, termasuk di zaman Khalifah Harun Arrasyid. Setelah kejatuhan Baghdad 656 H, usaha menawan Konstantinopel diteruskan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Asia Timur terutama kerajaan Seljuk. Pemimpinnya Alp Arselan berhasil mengalahkan Kaisar Roma, Dimonus, pada tahun 463 H. Akibatnya sebagian besar wilayah kekaisaran Roma takluk di bawah pengaruh Islam Seljuk. Beberapa usaha untuk menaklukkan Konstantinopel juga dilakukan oleh para pemimpin Daulah Utsmaniyyah. Sultan Murad II juga pernah melakukan beberapa kali pengepungan ke benteng tersebut, namun belum menuai hasil. Hingga akhirnya Allah subhanahu wa taala mewujudkan impian kaum muslimin untuk menaklukkan benteng tersebut melalui tangan pemimpin ke-7 Daulah Utsmaniyyah yang terkenal akan kesalehan dan ketakwaannya kepada Allah. Dikisahkan bahwa tentaranya tidak pernah meninggalkan shalat wajib sejak baligh dan separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajjud sejak baligh. Sang Sultan sendiri tidak pernah meninggalkan solat wajib, tahajjud dan rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.Di samping ketakwaan Sultan dan tentaranya kepada Allah, mereka memiliki semangat jihad yang tinggi, pantang menyerah, dan tidak takut mati. Mereka juga berhasil memainkan taktik perang yang luar biasa. Untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, Sultan dan pasukannya bisa membuat kapal-kapal laut berjalan di atas daratan. Rute darat yang dilalui kapal-kapal Turki bukanlah rute yang mudah. Selain harus melewati jalan yang terjal, jarak yang harus ditempuh pun tidak pendek.4 Bagaimana ceritanya, dan siapakah sosok sang Sultan sendiri, Selamat membaca:Biografi Singkat Sang Penakluk Benteng KonstantinopelSultan Muhammad Tsaniy atau yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad Al Fatih, dilahirkan pada tanggal 26 Rajab tahun 833 H, bertepatan dengan tanggal 20 April 1429 M. Beliau menghabiskan masa kecilnya di kota Adrenah. Ayah beliau, betul-betul mendidik beliau agar menjadi seorang pemimpin kuat lagi saleh. Sultan Murad II melatih dan mendidik anaknya itu dari segala segi. Dalam bidang kesatriaan, beliau dilatih seni berpedang, memanah, dan keterampilan mengendarai kuda. Tidak kalah penting, dalam bidang keagamaan, Ayah beliau mendatangkan beberapa Ulama pilihan di zamannya untuk mendidik agama beliau, di antaranya adalah Syekh Ahmad bin Ismail Al-Kuroniy, seorang pakar fikih yang juga memiliki pengetahuan yang dalam dalam bidang ilmu Nahwu, Maani, dan Bayan. Beliau adalah seorang ulama yang diakui keilmuannya oleh para ulama lainnya yang hidup di masanya. Bahkan Muhammad al-Fatih menyebutnya sebagai Abu Hanifah zamannya. Di samping itu, Muhammad al-fatih juga mewarisi sikap pemberani dan tidak mudah putus asa dari ayahnya. Beliau mempelajari ilmu perang, strategi pertempuran, teknik mengepung kota dan beberapa wawasan kemiliteran lainnya. Muhammad al-Fatih juga gemar mempelajari sejarah Islam mulai dari zaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam hingga zaman beliau hidup saat itu, kisah sejarah yang dipenuhi kisah-kisah kepahlawanan dan kesatriaan para pahlawan Islam. Hal-hal yang kelak mendukung langkah beliau dalam pertempuran untuk menaklukkan benteng Konstantinopel.Muhammad al-Fatih pun tumbuh menjadi seorang pemuda yang perkasa dan saleh di bawah didikan ayah dan guru-gurunya. Tinggi badannya sedang-sedang saja, namun anggota tubuh beliau menceritakan keperkasaannya. Muhammad al-Fatih sangat mahir mengendarai kuda dan pandai memainkan senjata. Beliau dikenal sebagai sosok yang pemberani, adil dalam memutuskan perkara, dalam pengetahuan agama dan sastranya, zuhud lagi wara terhadap dunia, serta memiliki pandangan ke depan yang tajam. Sang penakluk Konstantinopel ini juga sangat rajin beribadah. Beliau jarang sekali shalat kecuali di Masjid Jami. Beliau juga dikenal sebagai penguasa yang dekat dengan Ulama.5Semenjak kecil, Sultan Muhammad telah mengamati upaya-upaya ayahnya, Sultan Murad II, untuk menaklukkan Konstantinopel. Beliau juga mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat dalam dirinya untuk meneruskan cita-cita umat Islam. Ketika beliau naik tahta -pada usia yang sangat muda- menggantikan ayahnya pada tahun 855 H, beliau mulai berpikir dan menyusun strategi untuk menaklukkan Konstantinopel6.Benteng KonstantinopelKonstantinopel, adalah salah satu bandar terkenal di dunia. Semenjak kota ini didirikan oleh maharaja Bizantium yakni Constantine I, ia sudah menyita perhatian masyarakat dunia saat itu; selain karena faktor wilayahnya yang luas, besar bangunannya, kemegahan dan keindahan arsitekturnya, Konstantinopel juga memiliki kedudukan yang strategis. Hal ini yang membuatnya juga mempunyai tempat istimewa ketika umat Islam memulai perkembangannya di masa Kekaisaran Bizantium. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah memberikan kabar gembira tentang penguasaan kota ini ke tangan umat Islam, seperti dinyatakan oleh beliau dalam hadistnya.Dibalik kemegahan Kota ini, Konstantinopel juga dikenal memiliki pertahanan militer yang terkenal kuat. Benteng raksasa yang berdiri kokoh, disertai para prajurit yang siap dengan berbagai macam senjatanya, selalu siap menyambut setiap pasukan yang hendak menyerang benteng ini. Tidak ketinggalan, galian parit yang besar membentang mengitari benteng ini, semakin menambah kesan bahwa kota ini mustahil ditaklukkan. Cukuplah kegagalan-kegagalan ekspedisi jihad umat Islam sebelumnya untuk menguasai kota ini, sebagai bukti akan ketangguhan pertahanannya.7Namun semua ini tidak membuat semangat Sultan Muhammad Tsaniy menjadi surut. Beliau yakin mampu mewujudkan impian umat Islam untuk menaklukkan benteng itu. Selain berbekal doa dan tawakkal kepada Allah, beliau juga menyiapkan taktik-taktik pertempuran yang matang disertai angkatan perang dalam jumlah besar untuk menaklukkan Konstantinpel.Perjalanan Menuju Penaklukan Benteng Konstantinopel1 Periksa: Sulthan Muhammad al-Fatih, karya Abdus Salam Abdul Aziz Fahmi hal 6.2 Lihat: Dalaail Nubuwwah, karya Syeikhul Islam Ibnu Taymiyyah hal 46.3Lihat: Shuwar Min hayatis Shohabah, karya Dr. Abdur Rahman Rafat Pasya hal 73.4 Periksa: Sulthan Muhammad al-Fatih, karya Abdus Salam Abdul Aziz Fahmi dan Mehmed II di www.Wikipedia.com.5 Periksa: As-Sulthon Muhammad al-Fatih, karya Dr. Abdus Salam Abdul Aziz Fahmi6 Lihat: Mehmed II di www.Wikipedia.com7 Lihat: As-Sulthon Muhammad al-Fatih, karya Dr. Abdus Salam Abdul Aziz Fahmi, hal 43 dan Mehmed II di www.Wikipedia.com

"Siapakah yang tidak kenal dia?"Ataukah saat ini lebih cocok bertanya"Siapakah yang kenal dia?"Ironisnya, mungkin saat inihanya satu dari sekian anak yang mengenal beliau dibanding Harry Potter.Simak yuk kisah teladan Muhammad Al-Fatih dan sejarah kota Istanbul yang indah...InsyaAllah Anda tidak akan kecewa membaca kisahnya,memberi inspirasi untuk meneladaninya.

Muhammad Al-Fatih: The ConquerorKota Istanbul memang unik, penuh dengan sejarah yang besar dan menentukan arah peradaban. Tokohnya adalah Muhammad II atau lebih dikenal sebagai Sultan Muhammad Al-Fatih.

Menerima Jabatan Khalifah Sejak BeliaUsia beliau masih sangat muda, boleh dibilang masih kanak-kanak tatkala ayahandanya, Sultan Murad II, pensiun dini dari mengurus khilafah. Sang Ayah berniat untuk beruzlah di tempat yang sepi dari keramaian politik. Roda kepemimpinan diserahkan kepada puteranya, Muhammad, yang sebenarnya saat itu masih belum cukup umur. Mengingat saat itu wilayah Islam sudah membentang luas dari Maroko sampai Marouke.Namun kebeliaannya tidak membuat prestasinya berkurang. Justru sejarah mencatat bahwa di masa kepemimpinan beliau, silsilah khilafah Bani Utsmani mencapai kejayaan terbesarnya, yaitu menaklukkan benua Eropa sebagaimana yang dijanjikan sebelumnya oleh Rasulullah SAW.Kecakapan Muhammad cukup masuk akal, mengingat sejak kecil beliau telah mendapatkan berbagai macam pembinaan diri dan pendalaman ilmu-ilmu agama. Sang Ayah memang secara khusus meminta kepada para ulama untuk mendidiknya, karena nantinya akan menjadi khalifah tertinggi. Mulai dari bahasa Arab, tafsir, hadits, fiqih sampai ke ilmu sistem pengaturan negara, telah beliau lahap sejak usia diri. Bahkan termasuk ilmu strategi perang dan militer adalah makanan sehari-hari.

Siapa Yang Jadi Khalifah?Sultan Murad II berhenti dari jabatannya di tengah begitu banyak problem, baik internal maupun eksternal. Sementara khilafah sedang menghadapi serangan bertubi-tubi dari tentara kerajaan Romawi Timur.Sebagai khalifah yang masih sangat belia, Muhammad Al-Fatih kemudian berinisiatif untuk mengirim utusan kepada ayahandanya dengan membawa pesan. Isinya cukup unik untuk mengajak sang ayahanda tidak berdiam diri menghadapi masalah negara.Siapakah yang saat ini menjadi khalifah: saya atau ayah? Kalau saya yang menjadi khalifah, maka sebagai khalifah, saya perintahkan ayahanda untuk datang kemari ikut membela negara. Tapi kalau ayahanda yang menjadi khalifah, maka seharusnya seorang khalifah berada di tengah rakyatnya dalam situasi seperti ini

Menembus EropaSetiap pahlawan Islam selalu bercita-cita untuk menjadi orang yang dimaksud Rasulullah SAW dalam haditsnya sebagai panglima yang terbaik dan tentaranya tentara yang terbaik dan membebaskan Konstantinopel agar terbebas dari kekuasaan Romawi.Sudah sejak Rasulullah SAW masih hidup, beliau sudah berupaya menjadikan penguasa di Konstatinopel menjadi muslim. Selembar surat ajakan masuk Islam dari nabi SAW telah diterima Kaisar Heraklius di kota ini.

Dari Muhammad utusan Allah kepada Heraklius raja Romawi.Bismillahirrahmanirrahim, salamun ala manittabaal-huda, Amma badu,Sesungguhnya Aku mengajak anda untuk memeluk agama Islam. Masuk Islam lah Anda akan selamat dan Allah akan memberikan Anda dua pahala. Tapi kalau Anda menolak, Anda harus menanggung dosa orang-orang Aritsiyyin.

Dikabarkan bahwa saat menerima surat ajakan masuk Islam itu, Kaisar Heraklius cukup menghormati dan membalas dengan mengirim hadiah penghormatan. Namun dia mengakui bahwa dirinya belum siap untuk memeluk Islam.Di masa shahabat, tepatnya di masa pemerintahan khalifah Umar radhiyallahu anhu, Khalid bin Walid dikirim sebagai panglima perang menghadapi pasukan Romawi. Khalid memang mampu membebaskan sebagian wilayah Romawi dan menguasai Damaskus serta Palestina (Al-Quds). Tapi tetap saja ibukota Romawi Timur saat itu, Konstantinopel, masih belum tersentuh.Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi, pahlawan yang merebut Al-Quds sekalipun, ternyata masih belum mampu membebaskan Konstantinopel. Padahal beliau pernah mengalahkan serangan tentara gabungan dari Eropa pimpinan Richard The Lion Heart dalam perang Salib. Ternyata membebaskan kota warisan Kaisar Heraklius bukan perkara sederhana. Dibutuhkan kecerdasan, keuletan dan tentunya, kekuatan yang mumpuni untuk pekerjaan sebesar itu.Dan ternyata Sultan Muhammad Al-Fatih orangnya. Beliau adalah sosok yang telah ditunggu umat Islam sepanjang sejarah menunggu-nunggu realisasi hadits syarif Muhammad SAW.Tidak mudah memang untuk membebaskan Istanbul yang sebelumnya bernama Konstantinopel ini. Kotanya cukup unik, karena berada di dua benua, Asia dan Eropa. Di tengah kota ada selat Bosporus yang membentang, ditambah benteng-benteng yang cukup merata.Tetapi Sultan Muhammad Al-Fatih tidak pernah menyerah. Sejarah mencatat beliau telah memerintahkan para ahli dan insinyurnya untuk membuat sebuah senjata terdahsyat, yaitu sebuah meriam raksasa. Suaranya saja mampu menggetarkan nyali lawan dan berpeluru logam baja. Meriam ini mampu menembak dari jarak jauh serta meluluh-lantakkan benteng Bosporus.Inilah barangkali meriam terbesar yang pernah dibuat manusia. Sebelumnya dari sejarah para penakluk, belum pernah ada tentara manapun yang punya meriam raksasa sebesar ini.

Dalam bahasa Turki, Muhammad sering disebut dengan Fatih Sultan Mehmet. Beliau lahir 30 Maret 1432 dan wafat 3 Mei 1481.Pribadi ShalihDari sisi keshalihannya, Muhammad Al-Fatih disebutkantidak pernah meninggalkan tahajud dan shalat rawatib sejak baligh hingga saat wafat. Dan kedekatannya kepada Allah SWT ditularkan kepada tentaranya.Tentara Sultan Muhammad Al-Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh. Dan separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajud sejak baligh.Itulah barangkali kunci utama keberhasilan beliau dan tentaranya dalam menaklukkan kota yang dijanjikan nabi SAW. Rupanya kekuatan beliau bukan terletak pada kekuatan pisik, tapi dari sisi kedekatan kepada Allah, nyata bahwa beliau dan tentaranya sangat menjaga hubungan kedekatan, lewat shalat wajib, tahajjud dan sunnah rawatib lainnya.Sang Penakluk atau Sang Pembebas?Karena prestasinya menaklukkan Konstantinopel, Muhammad kemudian mendapat gelarAl-Fatih. Artinya sang pembebas. Barangkali karena para pelaku sejarah sebelumnya tidak pernah berhasil melakukannya, meski telah dijanjikan nabi SAW.Namun orang barat menyebutkan The Conqueror, Sang Penakluk. Ada kesan bila menggunakan kata Sang Penakluk bahwa beliau seolah-olah penguasa yang keras dan kejam. Padahal gelar yang sebenarnya dalam bahasa arab adalah Al-Fatih. Berasal dari kata: fataha yaftahu. Artinya membuka atau membebaskan. Kata ini terkesan lebih santun dan lebih beradab. Karena pada hakikatnya, yang beliau lakukan bukan sekedar penaklukan, melainkan pembebasan menuju kepada iman dan Islam.Beliau merupakan seseorang yang sangat ahli dalam berperang dan pandai berkuda. Ada yang mengatakan bahwa sebagian hidupnya dihabiskan di atas kudanya.Yang lebih menarik, meski beliau punya kedudukan tertinggi dalam struktur pemerintahan, namun karena keahlian beliau dalam ilmu strategi perang, hampir seluruh perjalanan jihad tentaranya ia pimpin secara langsung. Bahkan ia tetap berangkat berjihad kendati sedang menderita suatu penyakit.Tata Negara dan AdministrasiSelain sebagai ahli perang dan punya peran besar dalam hal perluasan wilayah Islam, beliau juga ahli di bidang penataan negara, baik secara fisik maupun dalam birokrasi dan hukum. Kehebatan beliau dalam menata negerinya menjadi negeri yang sangat maju diakui oleh banyak ilmuwan. Bahkan secara serius belaiu banyak melakukan perbaikan dalam hal perekonomian, pendidikan dan lain-lain.Dalam kepemimpinannya, Istambul dalam waktu singkat sudah menjadi pusat pemerintahan yang sangat indah dan maju di samping sebagai bandar ekonomi yang sukses.Beliau juga dikenal sebagai pakar dalam bidang ketentaraan, sains, matematika. Beliau memenguasai 6 bahasa sejak berumur 21 tahun. Seorang pemimpin yang hebat namun tawadhu.Mentarbiyah Tentara Satu hal yang jarang diingat orang adalah proses pembentukan pasukan yang sangat profesional. Pembibitan dilakukan sejak calon prajurit masih kecil. Ada team khusus yang disebarkan ke seluruh wilayah Turki dan sekitarnya seperti Balkan dan Eropa Timur untuk mencari anak-anak yang paling pandai IQ-nya, paling rajin ibadahnya dan paling kuat pisiknya. Lalu ditawarka kepada kedua orang tuanya sebuah kontrak jangka panjang untuk ikut dalam tarbiyah (pembinaan) sejak dini.Bila kontrak ini ditandatangani dan anaknya memang berminat, maka seluruh kebutuhan hidupnya langsung ditanggung negara. Anak itu kemudian mulai mendapat bimbingan agama, ilmu pengetahuan dan militer sejak kecil. Mereka sejak awal sudah dipilih dan diseleksi serta dipersiapkan.Maka tidak heran kalau tentara Muhammad Al-FAtih adalah tentara yang paling rajin shalat, bukan hanya 5 waktu, tetapi juga shalat-shalat sunnah. Sementara dari sisi kecerdasan, mereka memang sudah memilikinya sejak lahir, sehingga penambahan ilmu dan sains menjadi perkara mudah.

Konstantinopel Menjadi IstambulSetelah ditaklukan nama Konstatinopel diubah menjadi Islambul yang berarti Kota Islam, tapi kemudian penyebutan ini bergeser menjadi Istambul seperti yang biasa kita dengar sekarang.Sejak saat itu ibu kota khilafah Bani Utstmani beralih ke kota ini dan menjadi pusat peradaban Islam dan dunia selama beberapa abad. Sebab kota ini kemudian dibangun dengan segala bentuk keindahannya, percampuran antara seni Eropa Timur dan Arab.Gereja dan tempat ibadah non muslim dibiarkan tetap berdiri, tidak diutak-atik sedikit pun. Sementara khalifah membangun gedung dengan arsitektur yang tidak kalah cantiknya dengan gedung-gedung sebelumnya. Sepintas kalau kita lihat gedung peninggalan peradaban masehi sama saja dengan bangunan masjid. Tetapi ternyata tetap ada perbedaan mendasar. Selain masalah salib yang menjadi ciri gereja, bangunan dari peradaban Islam punya dominasi lingkaran dan setengah lingkaran.Seorang rekan dari Maghrib (Maroko) bercerita bahwa ada nilai falsafah di balik bentuk-bentuk lingkaran atau kubah yang kita lihat dari bentuk masjid, yaitu bahwa Islam itu masuk ke semua dimensi.Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik strategi peperangannya yang dikatakan mendahului zamannya.Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al-Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.

Dikutip dari:Muhammad Al-Fatih: The Cocqueror (1)Muhammad Al-Fatih: The Cocqueror (2)Sumber :http://www.albiru.com/2009/10/kisah-teladan-muhammad-al-fatih.html

siklopedia bebas

Mehmed IIMehmed the Conqueror

Sultan Mehmed II pada tahun 1479. Lukisan yang dilukis oleh pelukis Italia Gentile Bellini.

Lahir30 Maret 1432Edirne

Meninggal3 Mei 1481 (berusia 49)Hnkrayr, dekat Gebze

GelarSultan Utsmaniyah

PendahuluMurad II;Murad II

PenggantiMurad II;Bayezid II

PasanganGlbahar HatunGlah HatunSitti Hatuniek HatunHatice Hatun

Tanda tangan

Sultan Mehmed IIatau juga dikenal sebagaiMuhammad Al-Fatih(bahasa Turki Ottoman: Memed-i sn,bahasa Turki:II. Mehmet, juga dikenal sebagaiel-Fatih(), "sang Penakluk", dalam bahasa Turki Usmani, atau,Fatih Sultan Mehmetdalam bahasa Turki;30 Maret14323 Mei1481) merupakan seorang sultanTurki Utsmaniyang menaklukkanKekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika dan menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Dari sudut pandang Islam, ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu' setelah SultanSalahuddin Al-Ayyubi(pahlawan Islam dalamperang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di 'Ain Al-Jalut melawan tentaraMongol).Kejayaannya dalam menaklukkanKonstantinopelmenyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepemimpinannya serta taktik dan strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tentaranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunanAbu Bakar As-Siddiq.Ia jugalah yang mengganti namaKonstantinopelmenjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti olehMustafa Kemal AtaturkmenjadiIstanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.Daftar isi[sembunyikan] 1Masa awal kekuasaan 2Usaha Sultan dalam menaklukkan Konstantinopel 3Penaklukan di Asia 4Kutipan atas Mehmed IIMasa awal kekuasaan[sunting|sunting sumber]Mehmed II lahir pada 30 Maret 1432 di Edirne, yang saat itu merupakan Ibu Kota Utsmaniyah. Ia merupakan anak dari Sultan Murad II (1404-51) dan Valide Sultan huma Hatun. Sultan Murad II memberikan fasilitas pendidikan yang sangat tinggi dan mengirimkan banyak guru untuk mengajar Mehmed II secara langsung.Sesuai kebiasaan dalam Kekhalifahan Utsmaniyah kala itu, Mehmed II dikirim untuk memimpin dan mencari pengalaman di sebuah kota bernama Amasya saat ia berusia sebelas tahun. Tidak lama kemudian, tepatnya saat Mehmed II berusia 12 tahun, ayahnya mengundurkan diri dari posisi Sultan, dan mengangkat Mehmed II sebagai penggantinya. Pemikiran Sultan Murad II sangat terpengaruh oleh pemikiran ulama-ulama Islam kala itu, khususnya oleh pemikiran penasihat terdekatnya, Molla Gurani, serta Ak Semseddin, yang di kemudian hari mendorongnya untuk menaklukkan kotaKonstantinopel.Pada tahun pertama ia berkuasa, Mehmed II langsung diserang kekaisaran Hungaria yang melanggar perjanjian gencatan senjata. Dengan segera Mehmed II meminta ayahnya untuk kembali menjadi Sultan dan memimpin pasukan. Namun ayahnya menolak karena telah memutuskan untuk menjalani hidup tenang di Barat Daya Anatolia. Mehmed II yang marah kemudian mengirimkan surat kepada ayahnya: "Bila ayah adalah Sultannya, datanglah dan pimpinlah pasukan ayah. Bila aku adalah Sultannya, aku memerintahkan ayah untuk datang dan memimpin pasukanku." Murad II tergugah, datang membantu, dan memenangkan Pertempuran Varna pada tahun 1944.Usaha Sultan dalam menaklukkan Konstantinopel[sunting|sunting sumber]Istanbulatau yang dulu dikenal sebagaiKonstantinopel, adalah salah satu kota termasyhur dunia. Kota ini tercatat dalam tinta emas sejarahIslamkhususnya pada masaKesultanan Utsmaniyah, ketika meluaskan wilayah sekaligus melebarkan pengaruh Islam di banyak negara. Kota ini didirikan tahun 330 M oleh MaharajaBizantiumyakni Constantine I. Kedudukannya yang strategis, membuatnya punya tempat istimewa ketika umatIslammemulai pertumbuhan di masaKekaisaran Bizantium. RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallamjuga telah beberapa kali memberikan kabar gembira tentang penguasaan kota ini ke tangan umatIslamseperti dinyatakan oleh RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallampadaperang Khandaq.Parakhalifahdan pemimpinIslampun selalu berusaha menaklukkanKonstantinopel. Usaha pertama dilancarkan tahun 44 H pada zaman Mu'awiyah bin Abi SufyanRadhiallahu 'Anhu. Akan tetapi, usaha itu gagal. Upaya yang sama juga dilakukan pada zamanKhilafah Umayyah. Di zaman pemerintahanAbbasiyyah, beberapa usaha diteruskan tetapi masih menemui kegagalan termasuk pada zaman Khalifah Harun al-Rasyid tahun 190 H. Setelah kejatuhanBaghdadtahun 656 H, usaha menawanKonstantinopelditeruskan oleh kerajaan-kerajaan kecil diAsia Timur(Anatolia) terutama KerajaanSeljuk. Pemimpinnya, Alp Arselan (455-465 H/1063-1072 M) berhasil mengalahkan Kaisar Roma, Dimonos (Romanus IV/Armanus), tahun 463 H/1070 M. Akibatnya sebagian besar wilayahKekaisaran Romatakluk di bawah pengaruhIslamSeljuk.Awal kurun ke-8 Hijriyah, Daulah Utsmaniyah mengadakan kesepakatan bersamaSeljuk. Kerjasama ini memberi napas baru kepada usaha umatIslamuntuk menguasaiKonstantinopel. Usaha pertama dibuat pada zaman Sultan Yildirim Bayazid saat dia mengepung kota itu tahun 796 H/1393 M. Peluang yang ada telah digunakan oleh Sultan Bayazid untuk memaksaKaisar BizantiummenyerahkanKonstantinopelsecara aman kepada umatIslam. Akan tetapi, usahanya menemui kegagalan karena datangnya bantuan dariEropadan serbuan bangsaMongoldi bawah pimpinanTimur Lenk.SelepasDaulah Utsmaniyyahmencapai perkembangan yang lebih maju dan terarah, semangatjihadhidup kembali dengan napas baru. Hasrat dan kesungguhan itu telah mendorong SultanMurad II(824-863 H/1421-1451 M) untuk meneruskan usaha menaklukkanKonstantinopel. Beberapa usaha berhasil dibuat untuk mengepung kota itu tetapi dalam masa yang sama terjadi pengkhianatan di pihak umatIslam.Kaisar Bizantiummenabur benih fitnah dan mengucar-kacirkan barisan tentaraIslam. Usaha SultanMurad IItidak berhasil sampai pada zaman anak beliau, Sultan Muhammad Al-Fatih (Mehmed II), sultan ke-7Daulah Utsmaniyyah.Semenjak kecil, Sultan Muhammad Al-Fatih telah mencermati usaha ayahnya menaklukkanKonstantinopel. Bahkan beliau mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarahIslamke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya meneruskan cita-cita umatIslam. Ketika beliau naik tahta pada tahun 855 H/1451 M, dia telah mulai berpikir dan menyusun strategi untuk menawan kota tersebut. Kekuatan Sultan Muhammad Al-Fatih terletak pada ketinggian pribadinya. Sejak kecil, dia dididik secara intensif oleh para 'ulama terulung pada zamannya. Di zaman ayahnya, yaitu SultanMurad II, Asy-Syeikh Muhammad bin Isma'il Al-Kurani telah menjadi murabbi Amir Muhammad (Al-Fatih). SultanMurad IItelah mengirim beberapa orang 'ulama untuk mengajar anaknya sebelum itu, tetapi tidak diterima oleh Amir Muhammad. Lalu, dia mengirim Asy-Syeikh Al-Kurani dan memberikan izin kepadanya untuk memukul Amir Muhammad jika membantah perintah gurunya.Waktu bertemu Amir Muhammad dan menjelaskan tentang hak yang diberikan oleh Sultan, Amir Muhammad tertawa. Dia lalu dipukul oleh Asy-Syeikh Al-Kurani. Peristiwa ini sangat berkesan pada diri Amir Muhammad, lantas setelah itu dia terus menghapalAl-Qur'andalam waktu yang singkat. Di samping itu, Asy-Syeikh Ak Samsettin (Syamsuddin) merupakan murabbi Sultan Muhammad Al-Fatih yang hakiki. Dia mengajar Amir Muhammad ilmu-ilmu agama sepertiAl-Qur'an,hadits,fiqih, bahasa (Arab,ParsidanTurki),matematika,falak, sejarah, ilmu peperangan dan sebagainya.Syeikh Ak Samsettin lantas meyakinkan Amir Muhammad bahwa dia adalah orang yang dimaksudkan oleh RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallamdi dalam hadits pembukaanKonstantinopel. Ketika naik tahta, Sultan Muhammad segera menemui Syeikh Semsettin untuk menyiapkan bala tentara untuk penaklukanKonstantinopel. Peperangan itu memakan waktu selama 54 hari. Persiapan pun dilakukan. Sultan berhasil menghimpun sebanyak 250 ribu tentara. Para mujahid lantas diberikan latihan intensif dan selalu diingatkan akan pesan RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallamterkait pentingnyaKonstantinopelbagi kejayaanIslam.Setelah proses persiapan yang teliti, akhirnya pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di kotaKonstantinopelpada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M. Di hadapan tentaranya, Sultan Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan AllahSubhana Wa Ta'ala. Dia juga membacakan ayat-ayatAl-Qur'anmengenainya serta hadis NabiShallallahu 'Alaihi Wasallamtentang pembukaan kotaKonstantinopel. Ini semua memberikan semangat yang tinggi pada bala tentara dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada AllahSubhana Wa Ta'ala.Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke bentengBizantiumdi sana. Takbir "Allahu Akbar,Allahu Akbar!" terus membahana di angkasaKonstantinopelseakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri di hadapan AllahSubhana Wa Ta'ala. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimahtauhidsambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kotaKonstantinopelmelalui PintuEdirnedan mereka mengibarkan benderaDaulah Utsmaniyyahdi puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.Penaklukan di Asia[sunting|sunting sumber]Setelah penaklukanKonstantinopel, Mehmed II mengalihkan perhatiannya kepada Anatolia. Mehmed II berusaha untuk membuat suatu kekuatan politik di Anatolia dengan menaklukkan negara Turki bernama Beyliks dan Kekaisaran Trebizond yang berbudaya Yunani. Untuk itu, ia telah beraliansi dengan Kerajaan Krimea. Sebelumnya Anatolia sudah disatukan olehBayezid I50 tahun sebelum apa yang dilakukan oleh Mehmed II. Akan tetapi, pada pertempuranAnkara, Anatolia kembali terpecah belah. Penaklukan Anatolia atasKesultanan Utsmaniyahmembuat kesultanan ini menjadi semakin menekan Eropa.Kutipan atas Mehmed II[sunting|sunting sumber] "Konstantinopel akan ditaklukkan oleh tentara Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja dan tentaranya adalah sebaik-baik tentara" (Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam) "Abdullah bin Amru bin Al-Ash berkata, "bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau ditanya tentang kota manakah yang akanfutuh(jaya) terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab, "Kota Heraklius terlebih dahulu (Konstantinopel)" (Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam) "Aku mendengar baginda Rasulullah SAW mengatakan seorang lelaki soleh akan dikuburkan di bawah tembok tersebut dan aku juga ingin mendengar derapan tapak kaki kuda yang membawa sebaik-baik raja yang mana dia akan memimpin sebaik-baik tentara seperti yang telah diisyaratkan oleh baginda" (Abu Ayyub al-Anshari ra. kepada panglimaBani Umayyah)

Muhammad Al-Fatih: TheConquerorPosted on November 24, 2007 3

Saat tulisan ini dibuat, penulis masih berada di jantung kota Istanbul dalam rangka mengikuti dan meliput langsung Multaqa Al-Quds Ad-Dauli (A-Quds International Forum)Sejak mendarat di bandara Istanbul, kesan kemegahan khilafah Islamiyah terakhir dan sisa-sisa peradabannya langsung mencuat. Begitu banyak situs yang menjadi saksi sejarah kebesaran Islam di bawah pimpinan para khalifah Bani Utsmani untuk menembus jantung Eropa membawa agama Islam.Kota ini memang unik, penuh dengan sejarah yang besar dan menentukan arah peradaban. Tokohnya adalah Muhammad II atau lebih dikenal sebagai Sultan Muhammad Al-Fatih.Menerima Jabatan Khalifah Sejak BeliaUsia beliau masih sangat muda, boleh dibilang masih kanak-kanak tatkala ayahandanya, Sultan Murad II, pensiun dini dari mengurus khilafah. Sang Ayah berniat untuk beruzlah di tempat yang sepi dari keramaian politik. Roda kepemimpinan diserahkan kepada puteranya, Muhammad, yang sebenarnya saat itu masih belum cukup umur. Mengingat saat itu wilayah Islam sudah membentang luas dari Maroko sampai Marouke.Namun kebeliaannya tidak membuat prestasinya berkurang. Justru sejarah mencatat bahwa di masa kepemimpinan beliau, silsilah khilafah Bani Utsmani mencapai kejayaan terbesarnya, yaitu menaklukkan benua Eropa sebagaimana yang dijanjikan sebelumnya oleh Rasulullah SAW.Kecakapan Muhammad cukup masuk akal, mengingat sejak kecil beliau telah mendapatkan berbagai macam pembinaan diri dan pendalaman ilmu-ilmu agama. Sang Ayah memang secara khusus meminta kepada para ulama untuk mendidiknya, karena nantinya akan menjadi khalifah tertinggi. Mulai dari bahasa Arab, tafsir, hadits, fiqih sampai ke ilmu sistem pengaturan negara, telah beliau lahap sejak usia diri. Bahkan termasuk ilmu strategi perang dan militer adalah makanan sehari-hari.Siapa Yang Jadi Khalifah?Sultan Murad II berhenti dari jabatannya di tengah begitu banyak problem, baik internal maupun eksternal. Sementara khilafah sedang menghadapi serangan bertubi-tubi dari tentara kerajaan Romawi Timur.Sebagai khalifah yang masih sangat belia, Muhammad Al-Fatih kemudian berinisiatif untuk mengirim utusan kepada ayahandanya dengan membawa pesan. Isinya cukup unik untuk mengajak sang ayahanda tidak berdiam diri menghadapi masalah negara.Siapakah yang saat ini menjadi khalifah: saya atau ayah? Kalau saya yang menjadi khalifah, maka sebagai khalifah, saya perintahkan ayahanda untuk datang kemari ikut membela negara. Tapi kalau ayahanda yang menjadi khalifah, maka seharusnya seorang khalifah berada di tengah rakyatnya dalam situasi seperti iniMenembus EropaSetiap pahlawan Islam selalu bercita-cita untuk menjadi orang yang dimaksud Rasulullah SAW dalam haditsnya sebagai panglima yang terbaik dan tentaranya tentara yang terbaik dan membebaskan Konstantinopel agar terbebas dari kekuasaan Romawi.Sudah sejak Rasulullah SAW masih hidup, beliau sudah berupaya menjadikan penguasa di Konstatinopel menjadi muslim. Selembar surat ajakan masuk Islam dari nabi SAW telah diterima Kaisar Heraklius di kota ini.Dari Muhammad utusan Allah kepada Heraklius raja Romawi.Bismillahirrahmanirrahim, salamun ala manittabaal-huda, Amma badu,Sesungguhnya Aku mengajak anda untuk memeluk agama Islam. Masuk Islam lah Anda akan selamat dan Allah akan memberikan Anda dua pahala. Tapi kalau Anda menolak, Anda harus menanggung dosa orang-orang Aritsiyyin.Dikabarkan bahwa saat menerima surat ajakan masuk Islam itu, Kaisar Heraklius cukup menghormati dan membalas dengan mengirim hadiah penghormatan. Namun dia mengakui bahwa dirinya belum siap untuk memeluk Islam.Di masa shahabat, tepatnya di masa pemerintahan khalifah Umar radhiyallahu anhu, Khalid bin Walid dikirim sebagai panglima perang menghadapi pasukan Romawi. Khalid memang mampu membebaskan sebagian wilayah Romawi dan menguasai Damaskus serta Palestina (Al-Quds). Tapi tetap saja ibukota Romawi Timur saat itu, Konstantinopel, masih belum tersentuh.Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi, pahlawan yang merebut Al-Quds sekalipun, ternyata masih belum mampu membebaskan Konstantinopel. Padahal beliau pernah mengalahkan serangan tentara gabungan dari Eropa pimpinan Richard The Lion Heart dalam perang Salib. Ternyata membebaskan kota warisan Kaisar Heraklius bukan perkara sederhana. Dibutuhkan kecerdasan, keuletan dan tentunya, kekuatan yang mumpuni untuk pekerjaan sebesar itu.Dan ternyata Sultan Muhammad Al-Fatih orangnya. Beliau adalah sosok yang telah ditunggu umat Islam sepanjang sejarah menunggu-nunggu realisasi hadits syarif Muhammad SAW.Tidak mudah memang untuk membebaskan Istanbul yang sebelumnya bernama Konstantinopel ini. Kotanya cukup unik, karena berada di dua benua, Asia dan Eropa. Di tengah kota ada selat Bosporus yang membentang, ditambah benteng-benteng yang cukup merata.Tetapi Sultan Muhammad Al-Fatih tidak pernah menyerah. Sejarah mencatat beliau telah memerintahkan para ahli dan insinyurnya untuk membuat sebuah senjata terdahsyat, yaitu sebuah meriam raksasa. Suaranya saja mampu menggetarkan nyali lawan dan berpeluru logam baja. Meriam ini mampu menembak dari jarak jauh serta meluluh-lantakkan benteng Bosporus.Inilah barangkali meriam terbesar yang pernah dibuat manusia. Sebelumnya dari sejarah para penakluk, belum pernah ada tentara manapun yang punya meriam raksasa sebesar ini. (bersambung) < 1 2 >Dalam bahasa Turki, Muhammad sering disebut dengan Fatih Sultan Mehmet. Beliau lahir 30 Maret 1432 dan wafat 3 Mei 1481.Pribadi ShalihDari sisi keshalihannya, Muhammad Al-Fatih disebutkan tidak pernah meninggalkan tahajud dan shalat rawatib sejak baligh hingga saat wafat. Dan kedekatannya kepada Allah SWT ditularkan kepada tentaranya. Tentara Sultan Muhammad Al-Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh. Dan separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajud sejak baligh.Itulah barangkali kunci utama keberhasilan beliau dan tentaranya dalam menaklukkan kota yang dijanjikan nabi SAW. Rupanya kekuatan beliau bukan terletak pada kekuatan pisik, tapi dari sisi kedekatan kepada Allah, nyata bahwa beliau dan tentaranya sangat menjaga hubungan kedekatan, lewat shalat wajib, tahajjud dan sunnah rawatib lainnyaSang Penakluk atau Sang Pembebas?Karena prestasinya menaklukkan Konstantinopel, Muhammad kemudian mendapat gelar Al-Fatih. Artinya sang pembebas. Barangkali karena para pelaku sejarah sebelumnya tidak pernah berhasil melakukannya, meski telah dijanjikan nabi SAW.Namun orang barat menyebutkan The Conqueror, Sang Penakluk. Ada kesan bila menggunakan kata Sang Penakluk bahwa beliau seolah-olah penguasa yang keras dan kejam. Padahal gelar yang sebenarnya dalam bahasa arab adalah Al-Fatih. Berasal dari kata: fataha yaftahu. Artinya membuka atau membebaskan. Kata ini terkesan lebih santun dan lebih beradab. Karena pada hakikatnya, yang beliau lakukan bukan sekedar penaklukan, melainkan pembebasan menuju kepada iman dan Islam.Beliau merupakan seseorang yang sangat ahli dalam berperang dan pandai berkuda. Ada yang mengatakan bahwa sebagian hidupnya dihabiskan di atas kudanya.Yang lebih menarik, meski beliau punya kedudukan tertinggi dalam struktur pemerintahan, namun karena keahlian beliau dalam ilmu strategi perang, hampir seluruh perjalanan jihad tentaranya ia pimpin secara langsung. Bahkan ia tetap berangkat berjihad kendati sedang menderita suatu penyakit.Tata Negara dan AdministrasiSelain sebagai ahli perang dan punya peran besar dalam hal perluasan wilayah Islam, beliau juga ahli di bidang penataan negara, baik secara pisik maupun dalam birokrasi dan hukum. Kehebatan beliau dalam menata negerinya menjadi negeri yang sangat maju diakui oleh banyak ilmuwan. Bahkan secara serius belaiu banyak melakukan perbaikan dalam hal perekonomian, pendidikan dan lain-lain.Dalam kepemimpinannya, Istambul dalam waktu singkat sudah menjadi pusat pemerintahan yang sangat indah dan maju di samping sebagai bandar ekonomi yang sukses.Beliau juga dikenal sebagai pakar dalam bidang ketentaraan, sains, matematika. Beliau memenguasai 6 bahasa sejak berumur 21 tahun. Seorang pemimpin yang hebat namun tawadhu.Mentarbiyah Tentara Satu hal yang jarang diingat orang adalah proses pembentukan pasukan yang sangat profesional. Pembibitan dilakukan sejak calon prajurit masih kecil. Ada team khusus yang disebarkan ke seluruh wilayah Turki dan sekitarnya seperti Balkan dan Eropa Timur untuk mencari anak-anak yang paling pandai IQ-nya, paling rajin ibadahnya dan paling kuat pisiknya. Lalu ditawarka kepada kedua orang tuanya sebuah kontrak jangka panjang untuk ikut dalam tarbiyah (pembinaan) sejak dini.Bila kontrak ini ditandatangani dan anaknya memang berminat, maka seluruh kebutuhan hidupnya langsung ditanggung negara. Anak itu kemudian mulai mendapat bimbingan agama, ilmu pengetahuan dan militer sejak kecil. Mereka sejak awal sudah dipilih dan diseleksi serta dipersiapkan.Maka tidak heran kalau tentara Muhammad Al-FAtih adalah tentara yang paling rajin shalat, bukan hanya 5 waktu, tetapi juga shalat-shalat sunnah. Sementara dari sisi kecerdasan, mereka memang sudah memilikinya sejak lahir, sehingga penambahan ilmu dan sains menjadi perkara mudah.Konstantinopel Menjadi IstanbulSetelah ditaklukan nama Konstatinopel diubah menjadi Islambul yang berarti Kota Islam, tapi kemudian penyebutan ini bergeser menjadi Istambul seperti yang biasa kita dengar sekarang.Sejak saat itu ibu kota khilafah Bani Utstmani beralih ke kota ini dan menjadi pusat peradaban Islam dan dunia selama beberapa abad. Sebab kota ini kemudian dibangun dengan segala bentuk keindahannya, percampuran antara seni Eropa Timur dan Arab.Gereja dan tempat ibadah non muslim dibiarkan tetap berdiri, tidak diutak-atik sedikit pun. Sementara khalifah membangun gedung dengan arsitektur yang tidak kalah cantiknya dengan gedung-gedung sebelumnya. Sepintas kalau kita lihat gedung peninggalan peradaban masehi sama saja dengan bangunan masjid. Tetapi ternyata tetap ada perbedaan mendasar. Selain masalah salib yang menjadi ciri gereja, bangunan dari peradaban Islam punya dominasi lingkaran dan setengah lingkaran.Seorang rekan dari Maghrib (Maroko) bercerita bahwa ada nilai falsafah di balik bentuk-bentuk lingkaran atau kubah ang kita lihat dari bentuk masjid, yaitu bahwa Islam itu masuk ke semua dimensi.Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan bayak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik strategi peperangannya yang dikatakan mendahului zamannya.Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al-Fatih telah dibangun di sebelah makamnya. (bersambung) < 1 2 >