repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web...

126
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang kian pesat tanpa kita sadari telah berpengaruh pada pergeseran pola pikir masyarakat akan pentingnya komunikasi sebagai aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, instansi, masyarakat, atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam sebuah komunikasi. Pentingnya komunikasi tidak terbatas, adapun komunikasi personal tetap dalam tatanan komunikasi organisasi. 61 Komunikasi Organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun in-formal dalam suatu organisasi. 62 komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu 61 Jirre Victori Manopo, Peran Komunikasi Organisasi Dalam Membentuk Efektivitas Kerja Karyawan Cv.Magnum Sign And Print Advertising Samarinda, Vol. 2, No. 3 62 Ngalimun, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Praktis (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2017), hal. 84.

Transcript of repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web...

Page 1: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman yang kian pesat tanpa kita

sadari telah berpengaruh pada pergeseran pola pikir masyarakat akan

pentingnya komunikasi sebagai aktivitas dasar manusia. Dengan

berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik

dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, instansi, masyarakat,

atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak

terlibat dalam sebuah komunikasi. Pentingnya komunikasi tidak

terbatas, adapun komunikasi personal tetap dalam tatanan komunikasi

organisasi.61

Komunikasi Organisasi adalah pengiriman dan penerimaan

berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun in-formal

dalam suatu organisasi.62 komunikasi formal adalah komunikasi yang

disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi

kepentingan organisasi. Misalnya berupa cara kerja di dalam

organisasi, produktivitas. Adapun komunikasi informal adalah

komunikasi yang disetujui secara sosial orientasinya bukan pada

organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.63

Dengan kata lain komunikasi merupakan jalan bagi organisasi

untuk saling memahami satu sama lain dan mengkoordinasikan

61Jirre Victori Manopo, Peran Komunikasi Organisasi Dalam Membentuk Efektivitas Kerja Karyawan Cv.Magnum Sign And Print Advertising Samarinda, Vol. 2, No. 3

62Ngalimun, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Praktis (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2017), hal. 84.

63Ibid., h. 85

Page 2: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

2

kegiatan mereka untuk mempertahankan hubungan yang lebih baik.

Untuk itulah komunikasi sangat diperlukan dalam sebuah organisasi.64

Berbicara organisasi, organisasi kemahasiswaan merupakan

wadah yang tepat dalam membangun gerakan mahasiswa untuk

beraktifitas dan berkarya demi meningkatkan kualitas diri dan untuk

mengaplikasikan ilmu atau teori yang didapatkan dalam aktifitas

perkuliahan. Organisasi-organisasi kemahasiswaan baik yang berskala

nasional maupun lokal memiliki ciri khas, ideologi, warna, pola, sistem

dan tujuan berbeda. Salah satu wadah organisasi yang ada di UIN

Raden Fatah Palembang yaitu organisasi PMII.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah salah

satu organisasi gerakan yang ikut berperan dalam mengawal dan

mengkritisi kebijakan pemerintah ORBA. Seperti yang ada di kampus

UIN Raden Fatah Palembang, organisasi ekstra kampus yang dimana

Mahasiswa yang bergelut dalam organisasi tersebut biasa disebut

sebagai aktifis. Aktifis menjadi instrumen penggerak dalam menumbuh

dan menguatkan nilai-nilai nasionalisme pada mahasiswa untuk selalu

menyuntik mahasiswa sebagai tambahan stamina demi menggelorakan

semangat baru yang akan selalu siap menghadapi perubahan dan

tantangan zaman.65

Sebagai organisasi mahasiswa sekaligus PMII sebagai

organisasi kader, bukan sebagai organisasi massa. Yang artinya

rekruitmen sistem keanggotaan harus mengarah pada pembentukan

64Jirre Victori Manopo, Peran Komunikasi Organisasi Dalam Membentuk Efektivitas Kerja Karyawan Cv.Magnum Sign And Print Advertising Samarinda, Vol. 2, No. 3

65Mohammad Amin, “ Peran Kaderisasi Formal Dalam Meningkatkan Kualitas Sdm Dalam Organisasi Kemahasiswaan ( Studi Kasus Pada Pmii Cabang Kota Malang )”, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Unisma

Page 3: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

3

pribadi anggota yang memiliki kemantapan loyalitas dan kemampuan

dalam mengelola organisasi. PMII tidak hanya merekrut anggota

sebanyak-banyaknya, dengan jenjang pengkaderan yang tersusun

secara sistematis. PMII harus mampu menciptakan kader yang

berwawasan kemahasiswaan, kemasyarakatan, kepemudaan, keislaman

dan keindonesiaan.66

Dalam perjalanan sebuah organisasi pasti melalui banyak

rintangan dan hambatan yang terjadi didalam nya. Apalagi kehidupan

organisasi tentu pasti mengalami banyak konflik.

Konflik adalah hubungan pertentangan antara dua pihak atau

lebih (individu atau kelompok) yang memiliki sasaran-sasaran tertentu,

namun diliputi pemikiran, perasaan, atau perbuatan yang tidak sejalan.67

Konflik yang terjadi dalam organisasi sering melibatkan individu,

kelompok, organisasi dan masyarakat mulai dari skala kecil komunitas

sampai skala nasional maupun internasional. Berbagai jenis perbedaan

yang terdapat antara individu, kelompok, seperti persepsi , latar

belakang sosial, Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada

akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu

konflik, salah satunya yaitu konflik internal.68

Konflik internal adalah suatu perselisihan yang terjadi di dalam

sebuah organisasi baik itu terjadi antar anggota di dalamnya ataupun

antar anggota dengan pihak pengurus organisasi. Konflik internal yang

terjadi dalam sebuah organisasi akan sangat berpengaruh terhadap

perkembangan dan berjalan nya seluruh kegiatan dalam organisasi 66Ibid.67Alo Liliweri, “Sosiologi dan Komunikasi Organisasi”, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2014), Cet, Ke-1, h.328.68Sondang P. dan Siagian, “Teori Pengembangan Organisasi”, ( Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2012), Cet, Ke-7, h.260.

Page 4: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

4

tersebut, karena ada dampak negatif dan juga positif yang ditimbulkan

dari adanya konflik internal ini.69 Sehingga model penyelesaian konflik

internal ini harus benar-benar tepat sehingga bisa menghasilkan

penyelesaian yang tuntas secara keseluruhan serta efektif dan efisien.

Sehubungan dengan masalah diatas, penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian ilmiah guna memperoleh

gambaran mengenai pola komunikasi organisasi pmii dalam

mengatasi sebuah konflik. Dari uraian di atas maka penulis

mengangkat judul penulisan skripsi ini dengan judul : POLA

KOMUNIKASI ORGANISASI PMII UIN RADEN FATAH

PALEMBANG DALAM MENGATASI KONFLIK

INTERNAL.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu:

1. Apa saja faktor pendukung dan penghambat komunikasi

organisasi pmii uin raden fatah palembang?

69Nur Anif Fulasifah, “Analisis Konflik Internal Dan Model Penyelesaian Konflik Internal Antar Anggota Dan Pengurus Serikat Pekerja PT. Fumira Semarang”.Diakses Tanggal 3 Januari 2019

Page 5: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

5

2. Bagaimana pola komunikasi organisasi pmii uin raden fatah

Palembang dalam mengatasi konflik internal ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, makan tujuan dan

kegunan penelitian yang hendak dicapai adalah :

1. Tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat

dalam komunikasi organisasi pmii uin raden fatah

palembang

b. Untuk mengetahui pola komunikasi organisasi pmii uin

raden fatah Palembang dalam mengatasi konflik internal

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Secara Teoritis

Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini di harapkan

dapat di jadikan sumber informasi dan referensi yang berkenaan

dengan organisasi, dan dapat pula menjadi sumber informasi

untuk memperluas pengetahuan.

2. Secara Praktis

Kegunaan praktis yang ingin dicapai dalam penerapan

pengetahuan sebagai hasil penelitian yang dilakukan adalah:

a. Bagi Organisasi

Untuk mendapatkan pengetahuan tentang pola

komunikasi organisasi dalam mengatasi berbagai konflik

internal yang terjadi dalam organisasi tersebut.

Page 6: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

6

b. Bagi peneliti

Untuk meningkatkan dan memperdalam pengetahuan

dan wawasan peneliti secara nyata dalam bidang komunikasi,

khususnya bauran komunikasi dan organisasi, untuk mendapat

informasi dalam peyusunan tugas akhir di Universitas Islam

Negeri Raden Fatah Palembang.

E. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan

pengecekan di perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri

Raden Fatah Palembang dan perpustakaan Fakultas Dakwah

dan Komunikasi dan sebagai pertimbangan dalam penulisan

skripsi ini, peneliti juga meninjau hasil skripsi lainya yang

mungkin berkaitan dengan judul yang akan penulis teliti. Dalam

mencari referensi untuk membuat skripsi, penulis juga

mendapat beberapa dan buku yang menjadi modal

dalampembuatan skripsi. Adapun penelitian yang berhubungan

dengan judul skripsi penulis, yaitu sebagai berikut:

Pertama Muzawir Hholiq (2010) “Pola Komunikasi

Organisasi (Studi Kasus: Pola Komunikasi Antar Pimpinan dan

Karyawan di Radio Kota Perak Yogyakarta)” dalam penelitian

skripsi ini lebih memfokuskan pada pembahasan tentang

komunikasi yang dilakukan antara seorang pemimpin dengan

karyawannya, yang bersifat linear dan struktural. Dengan

mencoba mengangkat seberapa pentingkah komunikasi sebagai

alat penyambung informasi serta interaksi di perusahaan PTDI

radio kota perak Yogyakarta. Dengan menggunakan teori

Harold Laswell yang dimana dengan menjawab semua

Page 7: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

7

pertanyaan dari rumusan konsep tersebut. Maka akan terlihat

jelas gambaran dari sebuah tindakan proses komunikasi antara

pimpinan dengan karyawan.70

Kedua, Abdillah Kamal (2014 ) “ Pola Komunikasi

Organisasi Forum Komunikasi Pemuda Indonesia”skripsi ini

memfokuskan pada teori komunikasi organisasi yang

dikemukakan oleh Horrison dan Doerfe yaitu komunikasi

sebagai variable kunci untuk membangun hubungan dalam

suatu organisasi. Agar dapat timbulnya antusiasme dalam

berorganisasi, sehingga meningkatkan kinerja organisasi dalam

forum komunikasi Indonesia. Terdapat pula faktor yang

menghambat terjadihnya komunikasi internal di Forum

Komunikasi Pemuda Indonesia adanya perbedaan dalam

memahami suatu informasi dan tugas yang diberikan dan

adanya masalah pada jaringan telepon atau media komunikasi

yang lainnya.71

Ketiga Ita Apriani (2014) “Pola Komunikasi Organisasi

Antara Pimpinana dan Staff PT. PP London Sumatra

Indonesia, Tbk. Palembang Estate di Desa Tamatto Kecamatan

Ujung Loe Kabupaten Bulukumba” skripsi ini memfokuskan

pada pola yang digunakan antara pemimpin dan staff PT. PP

londan Sumatra Indonesia menggunakan pola lingkaran.

Selanjutnya hambatan komunikasi organisasi antara pimpinan 70Muzawir Hholiq” Pola Komunikasi Organisasi (Studi Kasus: Pola

Komunikasi Antar Pimpinan dan Karyawan di Radio Kota Perak Yogyakarta)”, Skripsi, Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2010

71Abdillah Kamal ”Pola Komunikasi Organisasi Forum Komunikasi Pemuda Indonesia”, Skripsi, Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2014

Page 8: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

8

dan staff PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Palangisang

Estate adalah hambatan dari proses komunikasi seperti miss

communication, hambatan semantik atau hambatan bahasa dan

hambatan fisik atau gangguan cuaca atau gangguan sinyal. 72

Jika di lihat dari ketiga karya ilmiah terdahulu yang

berkaitan dengan penelitian, maka terdapat persamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang sedang penulis lakukan,

persamaannya meliputi pembahasan masalah pola komunikasi

organisasi yang digunakan. Serta Perbedaan yang meliputi teori

yang digunakan dan obyek penelitian yang dikaji, dalam skripsi

ini akan difokuskan pada pembahasan mengenai pola

komunikasi organisasi pmii uin raden fatah palembang dalam

mengatasi konflik internal. Sehingga dapat diketahui

komunikasi yang digunakan dalam mengatasi konflik internal

F. Kerangka Teori

Komunikasi sesungguhnya berpangkal pada perkataan

latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau

membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.

Komunikasi juga memiliki akar berbahasa Latin communico

yang artinya membagi (Stuart dalam Cangara, 2004:18). Ada

pula mendefinisikan bahwa komunikasi adalah proses dimana

suatu informasi dialihkan dari sumber kepada satu penerima

atau lebih. Dengan maksud untuk mengubah tingkah laku

72 Ita Apriani”Pola Komunikasi Organisasi Antara Pimpinana dan Staff PT. PP London Sumatra Indonesia, Tbk. Palembang Estate di Desa Tamatto Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba”, Skripsi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar 2014

Page 9: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

9

mereka. Dalam makna sederhana, komunikasi adalah proses

bertukar pengertian73.

Adapun komunikasi menurut Lasswell yang telah

merumuskan satu pengertian komunikasi secara linear. Lasswell

menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses

komunikasi adalah menjawab pertanyaan: Who Says What in

Which Channel to Whom with What Effect (siapa mengatakan

melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa).74

Jawaban bagi pertanyaan paradigmatic (paradigmatic

question) Lasswell itu merupakan unsur-unsur proses

komunikasi, yaitu Communicator (komunikator), Message

(Pesan), Media (Media), Receiver (Komunikan/ penerima), dan

Effect (Efek). Semua unsur komunikasi yang tercakup dalam

definisi komunikasi yang dibaut Lasswell dapat di jadikan objek

penelitian komunikasi. Dengan demikian, ada lima analisis

objek penelitian komunikasi jika kita masih menerima model

definisi ala Lasswell. Model komunikasi dari Lasswell ini di

anggap oleh para pakar komunikasi sebagai salah satu teori

komunikasi yang paling awal dari perkembangan teori

komunikasi. Lima analisis objek penelitian komunikasi tersebut,

yaitu: analisi sumber (control analysis), analisis isi (content

analysis), analisis meida (media analysis), analisis khalayak

(audience analysis), dan analisis efek (effect analysis).75

73 Sutrisna Dewi, Komunikasi Bisnis ,(Yogyakarta: Andi Offset, 2007), hal. 2-3.74Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Bumi Aksara

2014), h.8875Ibid., h. 89

Page 10: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

10

Organisasi adalah tempat atau wadah dimana orang-

orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis,

terencana, terpimpin dan terkendali guna mencapai tujuan

bersama. Menurut Everent M. Rogers yang dikutip dari

Khomsarial Romli organisasi adalah suatu sistem yang mapan

dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama,

melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.76

David Easton mengemukakan teori sistem dengan

mengawali komunikasi organisasi sebagai kesatuan yang

terbentuk dari beberapa unsur. Unsur yang banyak ini berada

dalam keterkaitan yang mengikat dan fungsional. Masing-

masing individu saling kohesif satu sama lain, hingga

ketotalitasannya unit dapat terjaga utuh eksistensinya.

cenderung berfungsi sebagai alat analisis, dan merupakan suatu

cara, tata, rencana, skema, prosedur, atau metode. Sistem

sendiri merupakan suatu cara yang mekanismenya berpola tapi

tetap konsisten dan otomatis.

Pola berarti sistem atau tata kerja. Adapun istilah sistem

secara umum adalah suatu susunan yang terdiri atau pilihan

berdasarkan fungsinya, individu-individu yang mendukung

membentuk kesatuan utuh. Tiap individu dalam sistem saling

bergantung dan saling menentukan. Pola komunikasi diartikan

sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam

proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat sehingga

pesan yang dimaksud dapat dipahami. Secara umum terdapat

76Khomsahrial Romli, Komunikasi Organisasi Lengkap (Jakarta: Grasindo, 2011), h. 1.

Page 11: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

11

beberapa pola atau struktur komunikasi dalam organisasi, yaitu:

bentuk roda, Y, lingkaran, rantai, dan informasi untuk semua

arah.77 Penggunaan pola komunikasi mempengaruhi efektivitas

proses komunikasi dalam organisasi. Agar tidak terjadihnya

suatu konflik.

Lewis A.Coser, Konflik adalah pertarungan atas nilai

dan klaim terhadap kelangkaan status, kekuasaan, dan sumber

daya di antara berbagai pihak yang saling berhadapan sebagai

pihak yang netral, atau menyingkirkan pesaingnya. Konflik

dapat merupakan proses yang bersifat instrumental dalam

pembentukan, penyatuan dan pemeliharaan struktur sosial.78

Konflik terjadi karena adanya interaksi yang disebut

komunikasi. Hal ini dimaksudkan apabila kita ingin mengetahui

konflik berarti kita harus mengetahui kemampuan dan perilaku

komunikasi.

Dalam Mengatasi sebuah konflik, Lewis Coser

menyebutkan beberapa cara dalam mengatasi konflik interna

sebagian berikut:

1. Bersifat Proaktif, dalam hal ini setiap anggota diharapkan

ikut aktif dalam menyelesaikan suatu konflik yang terjadi di

dalam organisasi tersebut.

2. Keterbukaan, setiap anggota organisasi harus terbuka

terhadap konflik yang terjadi agar konflik tersebut tidak

berlarut-larut.77Aji Prakoso Yudistiro, “Pola Komunikasi Organisasi Di Pt. Asuransi

Jiwasraya Semarang Barat Branch Office”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Perkantoran Universitas Negeri Semaran, 2006

78Ibid., h. 328

Page 12: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

12

3. Komunikasi, dengan komunikasi yang baik dan lancar dapat

mempermudah dalam menyelesaikan konflik tersebut.79

Demikian untuk mengatasi konflik internal yang ada

disebuah organisasi, maka dari itu sebuah organisasi harus

mengetahui bagaimana pola-pola komunikasi yang dapat

digunakan dalam berorganisasi. agar ketika terjadinya sebuah

konflik di dalam sebuah organisasi, sehingga organisasi itu

sendiri bisa mengatasinya.

G. Metodelogi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan jenis metode penelitian kualitatif. Penulis memilih

menggunakan penelitian kualitatif, karena skripsi ini cocok diteliti

dengan metode tersebut. Untuk memperoleh data sesuai dengan apa

yang diperlukan maka metode pengumpulan data yang digunakan

dalam sebuah penelitian ini adalah :

1. Jenis Data

Menurut Webster New World Dictionary, pengertian

data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data

itu sesuatu yang diketahui atau yang dianggap. Diketahui

artinya merupakan fakta80. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan penelitian kualitatif untuk mendapatkan

pemahaman yang lebih baik mengenai pola komunikasi

organisasi pmii uin raden fatah Palembang dalam mengatasi

konflik internal.

2. Sumber Data

79Ibid.80 Rosadi Ruslan, Metodologi Penelitian Public Relation dan Komunikasi,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2017) Cet-Ke-7, hal. 138.

Page 13: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

13

a. Data Primer (Primary Data)

Data Primer (Primary data) adalah data yang dihimpun

secara langsung dari sumbernya dan di olah sendiri oleh

lembaga bersangkutan untuk dimanfaatkan81. Data primer dapat

diperoleh secara langsung dari hasil observasi, wawancara dan

dokumentasi terkait dengan penelitian yang penulis lakukan.

Sumber data primer adalah data pokok yang bersumber dari

objek penelitian dalam hal ini adalah organisasi pmii uin raden

fatah palembang seperti: Mahlil Nur Muhammad selaku

pemimpin organisasi serta Novita Tia dan Intan anggota dari

organisasi pmii uin raden fatah dan lain-lain.

b. Data Sekunder (Secondary Data)

Data Sekunder (Secondary data), adalah data penelitian

yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

( dihasilkan pihak lain ) atau digunakan oleh lembaga lainnya

yang bukan merupakan pengolahnya, tetapi dapat dimanfaatkan

dalam suatu penelitian tertentu82. Data diperoleh dari dokumen,

foto, buku yang berhubungan dengan penelitian penulis. Seperti

buku-buku tentang pola komunikasi organisasi misalnya dalam

buku Alo Liliweri yang berjudul “Sosiologi dan Komunikasi

Organisasi” yang membahas tentang komunikasi organisasi

secara luas.

3. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah

dalam metode ilmiah melalui prosedur sistematika, logis dan

81Rosadi Ruslan, Metodologi Penelitian Public Relation dan Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017) Cet-Ke-7, hal. 138.

82Ibid.

Page 14: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

14

proses pencarian data yang valid, baik di peroleh secara

langsung (primer) maupun tidak langsung (sekunder) untuk

keperluan analisis dan pelaksanaan pembahasan (process) suatu

riset secara benar untuk menemukan kesimpulan, memperoleh

jawaban (output) dan sebagai upaya untuk memecahkan

persoalan yang dihadapi oleh peneliti.83

Untuk mencari informasi guna mendapatkan data-data

yang berkaitan dengan penelitian, maka peneliti mengunakan

teknik :

a. Wawancara

Wawancara mendalam secara umum adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan

informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa

menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana

pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social

yang relative lama84.

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara kepada

Mahlil Nur Muhammad pemimpin utama organisasi pmii uin

raden fatah beserta Novita tia dan Intan pengurus organisasi

tersebut sebagai subjek penelitian. Hal-hal yang menjadi

pertanyaan yaitu mengenai cara mengatasi konflik internal

dalam ruang lingkup organisasi pmii uin raden fatah palembang.

b. Observasi

83Ibid., h. 27 84Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), cet. Ke-2, hal.79

Page 15: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

15

Observasi yaitu mengamati secara langsung terhadap

objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang

dilakukan oleh organisasi pmii uin. Apabila objek penelitian

bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena alam

(kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar), proses kerja dan

pengunaan responden kecil.85 Observasi dilakukan untuk

melakukan pengamatan langsung terhadap pola komunikasi

organisasi PMII UIN Raden Fatah Palembang dalam mengatasi

konflik internal.

c. Dokumentasi

Salah satu metode pengumpulan data yang digunakan

didalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode

dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk menelusuri

data historis. Sebagian besar data yang tersedia adalah

berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan dan

sebagainya. Kumpulan data bentuk tulisan ini disebut dokumen

dalam arti luas termasuk monument , artefak, foto, tape,

mkrofilm, flashdisk, harddisk, dan sebagainya86. Dokumentasi

dapat dilakukan untuk mencari data mengenai permasalahan

yang diteliti dari berbagai macam dokumen seperti arsip-arsip

milik organisasi PMII UIN Raden Fatah Palembang ataupun

tulisan-tulisan lain yang memiliki keterkaitan dengan bahasan

penelitian ini.

4. Analisis Data

85 Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, ( Bandung Alfabeta, 2016), h. 57 86 Ibid, hal. 124-125.

Page 16: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

16

Analisis data merupakan proses mencari, memilih hal-

hal pokok dan merangkum secara sistematis data yang di

peroleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.

Dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan keadaan ke unit-unit, meyusun ke dalam pola,

memilih mana yang penting yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan.

Analisis data dalam penelitian dilakukan berdasarkan

prosedur yang dikemukakan Miles dan Huberman bahwa ada

tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis:

a. Reduksi data

Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih

hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dalam

mencari tema dan polanya. Data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran lebih jelas dan memudakan untuk

melakukan pengumpulan data.87 Pada tahap ini merupakan

langkah awal pemisahan data-data penelitian, dimana peneliti

memilih data-data pokok penelitian, memilih data-data penting,

dan menentukan data mana yang akan ditarik keluar, sehingga

mempermudah peneliti dalam mengkumpulkan data serta

mancari kembali data-data jika diperlukan.

b. Penyajian data

Data yang telah melalui proses reduksi, kemudian

langkah selanjutnya yaitu penyajian data. Bentuk penyajian data

dalam penelitian kualitatif yang paling sering yaitu teks naratif

87 Iman Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: teori dan Praktik, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h. 211

Page 17: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

17

dan kejadian atau peristiwa itu terjadi di masa lampau. Pada

proses ini peneliti mulai mencoba menguraikan data yang ada

serta menghubungkan antar katagori dan sebagainya. Sehingga

mempermudah dalam memahami fakta-fakta lapangan yang

terjadi yang kemudian akan dilanjutkan proses selanjutnya

berdasarkan hal-hal yang telah dipahami sebelumnya.

c. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian yang

menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data.

Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek peneliti

dengan berpedoman pada kajian penelitian.88 Penarikan

kesimpulan sementara, masih dapat diuji kembali dengan data

dilapangan, dengan cara merefleksi kembali, peneliti dapat

bertukar pikiran dengan teman sejawat, triagulasi, sehingga

kebenaran ilmiah dapat tercapa. Bila proses siklus interaktif ini

berjalan dengan kontinue dan baik, maka keilmiahannya hasil

peneliti dapat di terima. Setelah hasil penelitian telah diuji

kebenaranya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dalam

bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian.89

Analisis dalam penelitian ini mengunakan pendekatan

kualitatif dengan format desain deskriptif. Metode deskriptif

adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Motode

ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta

situasi-situasi tertentu.90

88Ibid., h. 212 89Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Jakarta: Gaung Persada,

2009),cet ke-1,h. 140-142 90 Moh Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), h. 55

Page 18: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

18

Dalam hal ini, peneliti mengolah data dan

mengorganisasikan hasil temuan data serta informasi dari

pengamatan, wawancara, serta dokumentasi terkait dengan pola

komunikasi organisasi pmii uin raden fatah dalam mengatasi

konflik internal.

H. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan ini dapat dibaca secara mudah dan

dapat dipahami, maka kajian ini perlu disusun secara sistematis

sehingga tidak terjadi kerancuan sistematis dalam penulisan ini

terdiri dari empat bagian yaitu:

BAB I Merupakan pendahuluan yang berisi latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, tinjauan pustaka

kerangka teori, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan.

Page 19: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

19

BAB II Merupakan landasan teori tentang komunikasi

organisasi, meliputi: pengertian komunikasi organisasi, pola

komunikasi organisasi, arus komunikasi organisasi, serta

pengertian konflik.

BAB III penulis mencoba menjelaskan mengenai

kondisi objektif lokasi, sejarah PMII UIN Raden Fatah

Palembang, visi dan misi, struktur organisasi, program kerja,

dan keadaan yang terjadi di organisasi tersebut.

BAB IV berisi analisis dan pembahasan yang dapat

dalam rumusan masalah yaitu berisi pola komunikasi organisasi

pmii uin raden fatah palembang dalam mengatasi konflik

internal. Serta faktor pendukung dan penghambat dalam

komunikasi organisasi.

BAB V berisi penutup yang meliputi: kesimpulan dan

saran. Kesimpulan ini berupa peryataan singkat yang

merupakan jawaban atas masalah yang telah di bahas pada

masing-masing bab yang sudah dibahas.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan

oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk

mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara

lisan maupun tidak langsung melalui media. Dalam definisi

tersebut komunikasi mempunyai tujuan, memberitahu prilaku

Page 20: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

20

atau mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), atau

perilaku (behavior).

Lasswell telah merumuskan satu pengertian komunikasi

secara linear. Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik

untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab

pertanyaan: Who Says What in Which Channel to Whom with

What Effect (siapa mengatakan melalui saluran apa kepada

siapa dengan efek apa).91

Handoko mengatakan bahwa komunikasi adalah proses

pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari

seseorang ke orang lain, yang melibatkan lebih dari sekedar kata-kata

yang digunakan dalam percakapan, tatap juga ekspresi wajah, intonasi,

dan sebagainya.

Pentingnya komunikasi tidak terbatas, adapun komunikasi

personal tetap dalam tatanan komunikasi organisasi. Dengan kata lain

komunikasi jalan bagi organisasi untuk saling memahami satu sama

lain dan mengkoordinasikan kegiatan mereka untuk mempertahankan

hubungan yang lebih baik. Maka dari itu komunikasi sangat diperlukan

dalam sebuah organisasi.

Berbicara mengenai organisasi, istilah organisasi berasal dari

bahasa Latin organizare, yang secara harfiah berarti paduan dari

bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung.92 Di antara

para ahli ada menyebut paduan itu sistem, ada juga yang

menamakannya sarana.

91 Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Bumi Aksara 2014), h.88

92 Ngalimun, op.cit., h. 83.

Page 21: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

21

Schein mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi

rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan

umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki

otoritas dan tanggung jawab.93 Kochler juga mengatakan bahwa

organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang

mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan

tertentu.94

Evert M. Rogers dalam bukunya Communication in

Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang

mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama,

melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas. Robert Bonnington

dalam buku Modern Business: A System Approach, mendefinisikan

organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengkoordinasikan

sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal

dari tugas-tugas dan wewenang.95

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak

pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang

terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Komunikasi Organisasi

merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di

dalam kelompok formal maupun informal suatu organisasi.96

David Easton mengemukakan teori sistem dengan mengawali

komunikasi organisasi sebagai kesatuan yang terbentuk dari beberapa

unsur. Unsur yang banyak ini berada dalam keterkaitan yang mengikat

93Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017), Cet, Ke-15, h. 23.

94 Ibid., h. 24.95Ngalimun, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Praktis (Yogyakarta:

Pustaka Baru Press, 2017), h. 83.96 Ibid., h. 84.

Page 22: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

22

dan fungsional. Masing-masing individu saling kohesif satu sama lain,

sehingga ketotalitasannya unit dapat terjaga utuh eksistensinya.

cenderung berfungsi sebagai alat analisis, dan merupakan suatu cara,

tata, rencana, skema, prosedur, atau metode. Sistem sendiri merupakan

suatu cara yang mekanismenya berpola tapi tetap konsisten dan

otomatis.

Adapun menurut Zelko dan Dance mengatakan bahwa

komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang

mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal.97 Kemudian

bersama Lesikar menambah satu dimensi lagi dari komunikasi

organisasi yang berupa pertukaran secara informal mengenai informasi

dan perasaan di antara sesama anggota organisasi.

Thayer juga mengatakan bahwa komunikasi organisasi sebagai

arus data yang akan melayani komunikasi organisasi dan proses

interkomunikasi dalam beberapa cara.98 Thayer memperkenalkan tiga

sistem komunikasi dalam organisasi yaitu:

a. berkenaan dengan kerja organisasi seperti data mengenai

tugas-tugas atau beroperasinya organisasi.

b. berkenaan dengan pengaturan organisasi seperti perintah-

perintah, aturan-aturan, dan petunjuk-petunjuk.

c. berkenaan dengan pemeliharaan dan pengembangan

organisasi.

Sedangkan Menurut Goldhaber memberikan definisi

komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar

pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama 97Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2017), Cet, Ke-15, h. 66.98 Ibid.

Page 23: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

23

lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu

berubah-ubah.99 Kemudian Katz dan Kahn Juga mengatakan bahwa

komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi

dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi.100

Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi

organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam

organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah

komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan

pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan ke

bawahan, dan komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan

kepada atasan.101

Pace dan Faules juga mendefinisikan komunikasi organisasi

sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit

komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.

Suatu organisasi terdiri atas unit-unit komunikasi dalam hubungan-

hubungan hierarki antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi

dalam suatu lingkungan.102

Herbert Simon dalam model organisasi modern nya memandang

suatu organisasi merupakan satu kesatuan yang saling bergantung dan

tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukanlah sesuatu yang tertutup dan

tidak peduli dengan lingkungan sekitar, melainkan sesuatu yang

terbuka dan berkaitan dengan lingkungan sekitar. Dengan kata lain, 99Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2011).100Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2017), Cet, Ke-15, h. 65.101 Ibid.102 Jirre Victori Manopo, Peran Komunikasi Organisasi Dalam Membentuk

Efektivitas Kerja Karyawan Cv.Magnum Sign And Print Advertising Samarinda, Vol. 2, No. 3

Page 24: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

24

siapa yang ingin bertahan, maka ia harus bisa beradaptasi dengan

lingkungan.103

Berbagai persepsi para ahli mengenai komunikasi organisasi,

dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi terjadi dalam suatu

sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya

sendiri baik internal maupun eksternal.

B. Pola Komunikasi

Pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan

dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara

yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Jadi pola

komunikasi adalah sistem penyampaian pesan komunikasi dari

komunikator kepada komunikan dengan maksud untuk merubah

pendapat, sikap maupun perilaku komunikan. Penggunaan pola

komunikasi mempengaruhi efektivitas proses komunikasi dalam

organisasi. Menurut Rakhmat terdapat 5 pola komunikasi yaitu sebagai

berikut:

1. Roda (Wheel)

Fokus perhatian dari pola ini adalah seseorang (pemimpin).

Apakah pemimpin tersebut dapat berhubungan dengan semua anggota

kelompok, dan tidak ada masalah komunikasi, waktu dan feedback dari

anggota kelompok. jika seorang anggota ini berkomunikasi dengan

anggota lain maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya.

Penyelesaian masalah dalam struktur roda bisa dibilang cukup efektif

tapi keefektifan itu hanya mencakup masalah yang sederhana saja.

2. Rantai (Chain)

103 Alo Liliweri, Sosiologi dan Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014)

Page 25: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

25

Dalam pola komunikasi rantai, anggota terakhir yang menerima

pesan yang disampaikan oleh pemimpin seringkali tidak menerima

pesan yang akurat. Sehingga, pemimpin tidak dapat mengetahui hal

tersebut karena tidak adanya umpan balik yang disampaikan.

3. Lingkaran (Circle)

Pada pola ini, pengirim atau pemimpin dapat berkomunikasi

dengan anggota kelompok yang lain yang berada dekat dengannya.

Tidak ada anggota kelompok lain yang tidak dapat menerima pesan

secara langsung dan mereka menerima pesan dari anggota kelompok

lainnya yang membagi pesan dari pengirim.

Dalam pola ini, pesan dari pengirim berjalan ke seluruh

anggota kelompok dan membutuhkan waktu yang lama untuk sampai

kembali kepada pengirim. Setiap orang hanya dapat berkomunikasi

dengan dua orang yaitu di samping kiri dan kanannya. Di sini tidak ada

pemimpin. Pola komunikasi lingkaran merupakan pola yang paling

lambat dalam memecahkan masalah. Pola komunikasi lingkaran juga

cenderung melahirkan banyak kesalahan.

4. Y

Merupakan pola komunikasi yang sangat rumit dan juga

memiliki masalah komunikasi yang sama seperti yang terjadi dalam

pola komunikasi lingkaran dan rantai. Tiga orang anggota dapat

berhubungan dengan orang di sampingnya seperti pada pola rantai,

tetapi ada dua orang yang hanya dapat berkomunikasi dengan

seseorang di sampingnya saja. 104

104 Ita Aprini, “Pola Komunikasi Organisasi Antara Pimpinan Dan Staff Pt. Pp. London Sumatra Indonesia, Tbk. Palagisang Estate Di Desa Tamatto Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba”, Skripsi, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi

Page 26: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

26

5. Bintang (Star)

Semua saluran dari setiap anggota dapat berkomunikasi dengan

semua anggota kelompok yang lain. Pada pola, semua saluran tidak

terpusat pada satu orang pemimpin. Pola ini juga paling memberikan

kepuasan kepada anggota-anggotanya, dan yang paling cepat

menyelesaikan tugas bila tugas berkenaan dengan masalah yang sukar.

C. Arus Komunikasi Organisasi.

Robbins membagi arus komunikasi menjadi dua bagian, yaitu:

komunikasi vertikal ( downward and upward) dan komunikasi lateral.

1. komunikasi ke atas

Merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih

rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Misalnya: dari ketua himpunan ke

ketua bidang, atau dari ketua panitia ke para pelaksana.

Komunikasi ini sangat penting untuk mempertahankan dan bagi

pertumbuhan organisasi. Muncul manajemen umpan balik yang dapat

menumbuhkan semangat kerja bagi anggota organisasi. Masalah yang

timbul dalam komunikasi ke atas:

a. karena pesan yang mengalir ke atas sering merupakan pesan

yang harus didengar oleh hierarki yang lebih tinggi/atasan, para

pekerja sering kali tidak ingin menyampaikan pesan yang

negatif.

b. kadang-kadang pesan tidak sampai, karena disaring oleh

penjaga gerbang arus pesan.

c. arus ke bawah terlalu besar sehingga tidak ada celah untuk

menerima pesan dari bawah.

2. Komunikasi ke bawah

Page 27: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

27

Merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih

tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Contoh, pesan dari direktur pada

sekretaris, dari ketua senat pada bawahan nya. Masalah yang timbul,

Page 28: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

28

manajemen dan bawahan sering kali berbicara dengan bahasa yang

Page 29: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

29

berbeda.105

3. Komunikasi Lateral

Merupakan arus pesan antar sesama ketua bidang dengan ketua

bidang anggota ke anggota. pesan semacam ini bergerak di bagian

bidang yang sama di dalam organisasi atau mengalir antar bagian.

Masalah yang timbul dalam komunikasi ini sebagai berikut:

a. bahasa yang khusus dikembangkan oleh divisi tertentu di

dalam organisasi.

b. merasa bidangnya adalah yang paling penting dalam

organisasi.

D. Pengertian Konflik

Kehidupan manusia dalam masyarakat rupanya tidak akan

pernah sepi dari konflik. Timbulnya konflik dalam kehidupan

organisasional merupakan hal yang lumrah terjadi karena berbagai jenis

perbedaan yang terdapat antara individu, tim, kelompok, dan satuan

kerja.

Konflik adalah hubungan pertentangan antara dua pihak atau

lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa memiliki

sasaran-sasaran tertentu, namun diliputi pemikiran, perasaan, atau

Page 30: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

30

perbuatan yang tidak sejalan.106 Konflik adalah suatu bentuk

pertentangan yang bersifat alamiah yang dihasilkan oleh individu atau

kelompok, karena di antara mereka yang terlibat itu memiliki

perbedaan sikap, kepercayaan, nilai-nilai, atau kebutuhan.

Menurut Coser dan Rosenberg mendefinisikan konflik adalah

pertarungan atas nilai dan klaim terhadap kelangkaan status, kekuasaan,

dan sumber daya di antara berbagai pihak yang saling berhadapan

sebagai pihak yang netral, atau

Page 31: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

31

menyingkirkan pesaingnya.107

Coser juga menggambarkan konflik sebagai perselisihan

mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status,

kekuasaan, dan sumber-sumber kekayaan yang persediaan nya tidak

mencukupi. Lebih lanjut Coser menyatakan, perselisihan atau konflik

Page 32: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

32

dapat berlangsung antara individu, kumpulan (collectivities), atau

Page 33: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

33

antara individu dan kumpulan.108

Lewis Coser mengemukakan Konflik Internal adalah suatu

konflik yang muncul dalam sebuah kelompok yang memiliki hubungan

yang sangat intim. Konflik ini muncul karena terdapat ketegangan dan

perasaan-perasaan negatif yang merupakan hasil dari keinginan

individu untuk meningkatkan kesejahteraannya, kekuasaan, dukungan

Page 34: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

34

sosial atau penghargaan- penghargaan lainnya.109 konflik internal lebih

kepada konflik yang terjadi di dalam kelompok itu sendiri, sehingga

tingkat persaingan meningkat maka dapat menghasilkan konflik.

Coser juga menyatakan, konflik itu merupakan unsur interaksi

yang penting dan sama sekali tidak boleh dikatakan bahwa konflik

selalu tidak baik atau memecah belah atau merusak. Konflik bisa saja

menyumbang banyak kepada kelestarian kelompok dan mempererat

Page 35: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

35

hubungan antara anggotanya. Seperti menghadapi musuh bersama

Page 36: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

36

dapat mengintegrasikan orang, menghasilkan solidaritas.110

Faktor Penyebab Konflik

Salah satu faktor penyebab konflik dapat dilihat secara khusus

adalah sebagai berikut, Konflik dengan diri sendiri dapat terjadi

karenanya adanya tindakan yang bertentangan dengan hati nuraninya,

ketidakpastian mengenai kebutuhan yang harus dipenuhi, konflik

peranan, konflik kepribadian, dan konflik tugas diluar kemampuannya.

a. konflik diri sendiri dengan seseorang dapat terjadi karena

perbedaan peranan (atasan dengan Bawahan), kepribadian dan

kebutuhan (konflik Vertikal).

b. Konflik diri sendiri dengan kelompok dapat terjadi karena

individu tersebut mendapat tekanan dari kelompoknya, atau

individu yang bersangkutan telah melanggar norma-norma

kelompok sehingga dimusuhi atau dikucilkan oleh

kelompoknya. Berubahnya visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,

dan aksi organisasi.

c. Kelompok dengan kelompok dalam sebuah organisasi dapat

terjadi karena ambisi salah satu atau kedua kelompok untuk

lebih berkuasa, ada kelompok yang menindas, ada kelompok

yang melanggar norma-norma budaya kelompok lainnya.

Ketidakadilan kelompok lainnya, dan keserakahan kelompok

lainnya (konflik primodial).

Page 37: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

37

d. Konflik antar organisasi terjadi dapat karena perebutan

kekuasaan, baik ekonomi maupun politik (konflik horizontal

Page 38: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

38

dan konflik elite politik).111

Dalam Mengatasi sebuah konflik, Lewis Coser menyebutkan

beberapa cara dalam mengatasi konflik internal sebagian berikut:

4. Bersifat Proaktif, dalam hal ini setiap anggota diharapkan

ikut aktif dalam menyelesaikan suatu konflik yang terjadi di

dalam organisasi tersebut.

5. Keterbukaan, setiap anggota organisasi harus terbuka

terhadap konflik yang terjadi agar konflik tersebut tidak

berlarut-larut.

Page 39: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

39

6. Komunikasi, dengan komunikasi yang baik dan lancar dapat

Page 40: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

40

mempermudah dalam menyelesaikan konflik tersebut.112

Dapat disimpulkan, bahwa dalam menyelesaikan sebuah konflik

yang terjadi didalam ruang lingkup organisasi, semua anggota harus

ikut membantu menyelesaikan konflik tersebut, dapat terbuka satu

sama lain dengan berkomunikasi antar anggota agar konflik yang

terjadi dapat terselesaikan dengan baik.

Dengan demikian, dari keseluruhan topik yang diuraikan pada

bab ini, diawal diuraikan mengenai komunikasi organisasi, bentuk-

bentuk komunikasi organisasi, fungsi komunikasi dalam organisasi,

arus komunikasi organisasi, lalu kemudian mengenai pengertian

konflik. Dapat diambil kesimpulan singkat, bahwa dalam pelaksanaan

komunikasi terutama pada sebuah organisasi sangat diperlukan adanya

suatu pola. Karena sangat penting, agar semua kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam organisasi tersebut dapat tertata, terkoordinir

dengan lancar, tidak adanya permasalahan yang akan timbul, sehingga

tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud sesuai rencana.

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah PMII UIN Raden Fatah Palembang

Salah satu wadah organisasi ekstra kampus yang memberikan

kesempatan kepada mahasiswanya untuk menjadi seorang pemimpin.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia biasa disebut dengan PMII

lahir dari organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama

(NU). Pada tanggal 17 April 1960 bertepatan dengan tanggal 21 Syawal

Page 41: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

41

1379 H yang dijadikan hari lahirnya PMII yang diproklamasikan di

Page 42: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

42

Balai Pemuda Surabaya dengan ketua umum Mahbub Junaidi.113

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah salah

satu organisasi gerakan yang ikut berperan dalam mengawal dan

mengkritisi kebijakan pemerintah ORBA. Organisasi yang didirikan

pada 17 April 1960 ini merupakan salah satu organisasi yang terus

mengawal perjalanan sejarah bangsa ini, baik masa Orde Lama

(ORLA) di bawah pemerintahan Soekarno maupun Orde Baru (ORBA)

Page 43: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

43

di bawah pemerintahan presiden Soeharto.114 Pergerakan mahasiswa

Islam Indonesia terdapat dalam ruang lingkup kampus diberbagai

cabang kota, seperti di kampus UIN Raden Fatah Palembang.

Kepengurusan PMII di UIN Raden Fatah Palembang ada sejak

pmii pusat didirikan, tokoh-tokohnya Tabrani hanany BA, Drs. Rozali

Ishaq dan Drs. Zainal Bahry Bey. Tapi mereka belum

Page 44: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

32

mampu merekrut kader yang banyak. Periode selanjutnya, diketuai

oleh Aziz Samri dan Natsir Thoyib. Sekitar tahun 1976-1977, periode

ini hanya bisa mapaba saja dengan peserta tidak lebih dari 10 orang

yang dilaksanakan di madrasah nya KH Zen Syuky kegiatan yang

hanya dilaksanakan sekitar setengah hari.

dilaksanakan di madrasah nya KH Zen Syukry kegiatan yang hanya

dilaksanakan sekitar setengah hari.

“Diantara sepuluh anggota yang ikut serta dalam mapaba pmii hanya saya Marjohan yang ingin bersungguh-sungguh mengikuti mapaba tersebut. Sekitar tahun 1977 itu pula, saya di angkat sebagai ketua cabang Palembang melalui musyawarah singkat di kampus IAIN Palembang yang di pandu oleh KH Mardi Abdullah.”115

Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Alaudddin Makassar, 2014, h.24

105 Juliansyah Noor, Penelitian Ilmu Manajemen, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 221

106 Alo Liliweri, Sosiologi dan Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), Cet, Ke-1, h.328.

107 Sondang P. dan Siagian, Teori Pengembangan Organisasi, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), Cet, Ke-7, h.260.

108 Wirawan, Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma (Fakta Sosial, Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial), (Jakarta: Prenadamedia Group, 2012), Cet, Ke-1, h.83

109 Wirawan, Konflik dan Manajemen, Teori, Aplikasi dan Penelitan, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 55

110 Wirawan, Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma , loc.cit111 Sudiwati, “Pengaruh Konflik Internal Terhadap Hubungan Kerjasama

Tenaga Administrasi Di Mtsn Sekecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil “, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, 2017,h. 10

112 Ibid.,113Fauzan Alfas, PMII dalam Simpul-Simpul Sejarah Perjuangan (Jakarta:

PB PMII, 2015), h.12.114Ibid., 115 Marjohan, Pendiri PMII UIN Raden Fatah Palembang, Wawancara

Pribadi, Palembang, 25 juni 2019

Page 45: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

33

Sejak zaman bapak Marjohan PMII mulai kelihatan

pengkaderan melalui jenjang mapaba dan IKD rutin, sejak dari itu juga

anggota yang ikut dalam organisasi PMII tidak pernah kurang dari 60

orang. PMII juga menjalin silahturahmi antara organisasi kampus yang

lain nya seperti, HMI, GMNI, sejak politik orde baru gerakan pmii

sangat terbatas alumni alumni senior yang non politik tidak berani

menampakkan identitas kecuali Yusuf Denin dan Ahmad Ishaq.116

Dapat saya simpulkan bahwa pada periode bapak Marjohan

PMII bergerak dan berkembang sangat pesat. Anggota yang ikut serta

dalam organisasi pmii tersebut seiring nya waktu semakin banyak

jumlah kader yang bergabung dalam organisasi tersebut.

B. Visi Misi dan Tujuan PMII UIN Raden Fatah Palembang

Pada sebuah organisasi yang dibidang lembaga tentunya

memiliki pandangan untuk menentukan tujuan dan arah gerak dalam

melaksanakan tugasnya dan kewajiban di bidang lembaga semuanya

terangkum dalam visi misi pmii uin raden fatah Palembang:

a.Visi

Dikembangkan dari dua landasan utama, yakni visi ke-Islaman

yang dibangun PMII adalah visi ke-Islaman yang inklusif, toleran dan

moderat. Sedangkan visi kebangsaan PMII mengidealkan satu

kehidupan kebangsaan yang demokratis, toleran, dan dibangun di atas

semangat bersama untuk mewujudkan keadilan bagi segenap elemen

warga bangsa tanpa terkecuali.

b. Misi

Merupakan manifestasi dari komitmen ke-Islaman dan ke-

Indonesiaan, dan sebagai perwujudan kesadaran beragama, berbangsa,

116Ibid.,

Page 46: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

34

dan bernegara. Dengan kesadaran ini, PMII sebagai salah satu

eksponen pembaharu bangsa dan pengemban misi intelektual

berkewajiban dan bertanggung jawab mengemban komitmen ke-

Islaman dan ke-Indonesia demi meningkatkan harkat dan martabat

umat manusia dan membebaskan bangsa Indonesia dari kemiskinan,

kebodohan dan keterbelakangan baik spiritual maupun material dalam

segala bentuk.

c. Tujuan PMII

PMII bertujuan untuk mendidik kader-kader bangsa dan

membentuk pribadi muslim Indonesia yang bertakwa kepada Allah

SWT, berbudi luhur, berilmu, terampil, cerdas dan siap mengamalkan

ilmu pengetahuannya dengan penuh tanggung jawab. PMII dalam

sejarahnya merupakan pelopor, pembaharu dan pengemban amanat

intelektual dalam meningkatkan harkat martabat bangsa Indonesia.117

Dari visi misi dan tujuan di atas bahwa PMII UIN Raden Fatah

Palembang yaitu dengan lebih mengutamakan kepentingan ke-Islaman

terlebih dahulu dengan ditambahnya tanggung jawab dalam

mewujudkan komitmen ke-Islaman, dengan bertujuan untuk mendidik

kader-kader bangsa agar berbudi luhur dan terampil cerdas.

C. Makna Filosofis PMII

PMII terdiri dari 4 penggalan kata, yaitu :

1. Pergerakan

117Dokumen Arsip, PMII UIN Raden Fatah Palembang, , Palembang, 27 Juni 2019

Page 47: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

35

adalah dinamika dari hamba (mahluk) yang senantiasa maju

bergerak menuju tujuan idealnya, memberikan rahmat bagi sekalian

alam.

Perwujudannya :

Membina dan Mengembangkan potensi Ilahiah

Membina dan mengembangkan potensi kemanusiaan

Tanggungjawab memberi rahmat pada lingkungannya

Gerak menuju tujuan sebagai Kahalifah Fil Ardl

2. Mahasiswa

Adalah generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi

yang mempunyai identitas diri :

sebagai insan religius

sebagai insan akademik

sebagai insan sosial

dan sebagai insan yang mandiri

Perwujudannya :

Tanggungjawab keagamaan

Tanggungjawab intelektual

Tanggungjawab sosial kemasyarakatan

Tanggungjawab individual sebagai hamba Tuhan maupun

sebagai warga negara

3. Islam

adalah agama yang dianut, diyakini dan dipahami dengan

haluan atau paradigma Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Page 48: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

36

ASWAJA sebagai Manhaj Al Fikr (metode berfikir), yaitu

konsep pendekatan terhadap ajaran-ajaran islam secara

proporsional antara iman, islam dan ihsan.

4. Indonesia

Adalah masyarakat bangsa dan negara indonesia yang

mempunyai falsafah dan idiologi bangsa (pancasila) dan UUD 1945

dengan landasan kesatuan dan keutuhan bangsa dan negara yang

terbentang dari sabang sampai merauke, serta diikat dengan kesadaran

wawasan nusantara.118

Secara totalitas,  PMII bertujuan melahirkan kader bangsa yang

mempunyai integritas diri sebagai hamba yang bertaqwa kepada Allah

SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggungjawab dalam

mengamalkan ilmu pengetahuannya.

Dan atas dasar ketaqwaannya, berkiprah mewujudkan peran

ketuhanan dalam rangka membangun masyarakat bangsa dan negara

indonesia menuju suatu tatanan yang adil dan makmur dalam ampunan

dan ridho Allah SWT.

118Dokumen Arsip, PMII UIN Raden Fatah Palembang, Palembang, 29 Juni 2019

Page 49: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

37

D. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi merupakan hal yang penting dalam suatu

lembaga dengan adanya struktur organisasi, pembagian tugas dan

tanggung jawab. berikut struktur organisasi PMII UIN Raden Fatah

Palembang.119

Tugas Dan Fungsi

Tiga orang wakil ketua sebagaimana yang dimaksud dalam

struktur kepengurusan meliputi:

a. Bidang internal yang membawahi :

119Dokumen Arsip, PMII UIN Raden Fatah Palembang, pada tanggal 29 juni 2019

Page 50: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

38

1) Biro Kaderisasi dan pembinaan sumberdaya anggota

2) Biro Pendayagunaan aparatur dan potensi organisasi

3) Biro Keagamaan

b. Bidang Eksternal yang membawahi

1) Biro hubungan komunikasi instansi kampus di wilayahnya

2) Biro hubungan dan komunikasi organ gerakan dalam kampus

c. Bidang Keagamaan yang membawahi biro dakwah dan kajian

islam.120

BAB IV

HASIL PENELITIAN

120Ibid.,

Page 51: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

39

Pada bab ini, peneliti memaparkan data serta menganalisisnya

dengan data yang peneliti dapatkan dari lokasi penelitian tentang pola

komunikasi organisasi pmii uin raden fatah Palembang dalam

mengatasi konflik internal. Pada saat penelitian peneliti melakukan

penelitian baik itu wawancara, observasi dan dokumentasi. melakukan

wawancara kepada ketua umum, serta beberapa pengurus lainnya. Ini

bertujuan untuk mengindentifikasi bagaimana pola komunikasi

organisasi pmii uin raden fatah Palembang dalam mengatasi konflik

internal, selain itu juga mengetahui kondisi objektif bagaimana faktor

pendukung dan penghambat organisasi pmii uin raden fatah Palembang

dalam mengatasi konflik internal. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan, maka peneliti mewawancarai informan-informan yang

berkaitan tentang bagaiman organisasi pmii uin raden fatah Palembang

dalam mengatasi konflik internal, berikut pembahasan dari hasil

penelitian .

A. Pola Komunikasi Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam

Indonesia ( PMII) UIN Raden Fatah Palembang Dalam

Mengatasi Konflik Internal.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Raden Fatah

Palembang yang dalam hal ini adalah sebuah organisasi ekstra kampus

yang ada di Universitas Islam Negri Raden Fatah Palembang.

Organisasi mii tersebut memiliki banyak kader yang terdapat di

Page 52: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

41

Berbagai fakultas. Komunikasi organisasi dibagi menjadi dua dimensi

yaitu komunikasi vertikal dan horizontal, komunikasi internal vertikal

adalah komunikasi dari atas kebawah dari bawah ke atas atau

komunikasi dari ketua kepada anggota dan dari anggota kepada ketua

secara timbal balik.

Dalam komunikasi vertikal, ketua memberikan instruksi,

petunjuk, informasi, dan penjelasan kepada anggotanya. Kemudian

aggotanya memberikan feedback kepada ketua. Komunikasi dua arah

secara timbal balik sangat penting dalam organisasi karena jika satu

arah saja maka roda organisasi tidak akan berjalan dengan baik. Pola

semua sarana yakni bentuk komunikasi ini memberikan kebebasan

untuk menyampaikan informasi baik itu dari ketua ke anggotanya

ataupun dari anggota kepada ketua organisasinya.

Hal ini dijelaskan oleh Ketua umum PMII UIN, Mahlil Nur

Muhammad mengatakan,

“Jadi PMII UIN itu menggunakan pola komunikasi yang fleksibel dimana semua kader pmii dapat berkomunikasi dengan baik. Mulai dari instruksi terhadap kader nya sampai respon yang diberikan oleh kader nya. Sehingga terciptanya komunikasi yang baik mulai dari seorang pemimpin kepada kader nya dan begitu juga sebaliknya.”

Menurut Mahlil Nur Muhammad selaku ketua umum PMII UIN

komunikasi yang baik dalam berorganisasi tentu ada hal yang menjadi

tolak ukur bagi PMII UIN untuk menjalin komunikasi yang baik. Jadi

Page 53: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

42

dalam hal ini PMII UIN mempunyai pola komunikasi yang baik

digunakan dalam berorganisai yaitu sebagai berikut:

a. Komunikasi ke bawah

Komunikasi sangat penting bagi suatu organisasi, agar

memperkokoh organisasi tersebut. Dalam hal ini organisasi mempunyai

bagian-bagian dalam struktur organisasi nya. Dimana seorang ketua

berada dalam tingkat yang paling tinggi. Maka dari itu seorang ketua

dalam sebuah organisasi memiliki peran yang sangat penting untuk

mencetak kader-kader organisasi nya agar mencapai visi dan misi yang

seharusnya.

“iya tentu saja dalam sebuah organisasi komunikasi menjadi tolak ukur dalam kemajuan dan berdiri tegak nya organisasi tersebut. Karena kalau komunikasi nya tidak baik gimana mau menyelesaikan permasalahan yang datang dalam organisasi ini.”121

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa organisasi pmii

uin mempunyai pola komunikasi yang dimana, komunikasi kebawah

yaitu komunikasi yang dilakukan dari ketua organisasi kepada para

kader-kader organisasi nya sehingga terciptanya komunikasi yang baik

dalam sebuah organisasi.

b. Komunikasi ke Atas121 Mahlil Nur Muhammad, Ketua Umum PMII UIN Raden Fatah

Palembang, Wawancara Pribadi, Palembang, 21 Oktober 2019

Page 54: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

43

Komunikasi dari anggota kepada ketuanya pun sangatla penting,

ketika terjadihnya sebuah permasalahan maka dari sudut manapun akan

mudah dalam menyelesaikannya termasuk berkomunikasi antara

anggota kepada ketua organisasi nya.

“yang kedua tentu gak mungkin seorang ketua saja yang berkomunikasi tentu para anggota nya juga bebas dalam menyampaikan apapun terhadap ketua termasuk aspirasi nya dalam memajukan, memperkokoh organisasi nya dan dapat juga membantu dalam mengatasi maupun menyelesaikan suatu konflik yang terjadi. Sehingga ketua juga mendapatkan respon dari anggotanya”122

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

PMII UIN berusaha agar semua kader yang ada didalam organisasinya

dapat berkomunikasi dengan baik kepada siapa pun. Sehingga ketika

organisasi tersebut terjadi sebuah konflik akan semakin mudah

menyelesaikannya. Karena semua kader ikut aktif dalam

menyelesaikannya.

Selain itu komunikasi vertikal dari atas kebawah juga harus

dilandasi dengan rasa saling hormat menghormati, dilandasi rasa saling

keterbukaan diantara ketua dan semua anggotanya. Hal ini

dikemukakan oleh wakil ketua I PMII UIN Raden Fatah Palembang

sebagai berikut:

“Setiap pendapat, kritik, saran yang masuk dari kepengurusan organisasi ya kami tanggapi secara baik-baik karena kita kan harus menghargai dan menghormati setiap pemikiran dan asumsi yang diberikan oleh kader organisasi kami. Saya selaku

122 Mahlil Nur Muhammad, Ketua Umum PMII UIN Raden Fatah Palembang, Wawancara Pribadi, Palembang, 21 Oktober 2019

Page 55: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

44

wakil ketua I menghargai mereka dengan memberikan tanggapan terhadap keluh kesah mereka dan pengurus yang lain. maka akan terciptanya rasa saling keterbukaan dalam hal apapun karena mereka merasa dihargai dan diberikan ruang dalam memberikan pendapatnya.”123

Dilanjutkan oleh wakil ketua II PMII UIN Raden Fatah Palembang:

“Saran yang mereka berikan akan selalu ditampung dan dimasukan sebagai opsi dalam suatu permasalahan yang nanti nya akan diperundingkan. Yang penting kita harus saling menghargai satu sama lain walaupun memiliki pendapat dan saran yang berbeda. Rasa keterbukaan itu sangat penting karena kalau setiap anggota saja tidak saling terbuka bagaimana mau menyelesaikan permasalahan yang ada dalam organisasi. Sedangkan masalah itu timbul gak jauh-jauh dari permasalahan yang timbul karena satu sama lain .”124

Jadi, komunikasi yang baik itu kunci dari segalanya termasuk

adanya sikap keterbukaan satu sama lain. semua kader kepengurusan

saling terbuka dalam hal apapun, dimana konflik atau suatu

permasalahan itu mudah timbul karena tidak ada rasa saling

menghargai, menghormati, dan tidak saling mendengarkan pendapat

satu sama lain. karena seharusnya organisasi itu menjadikan ruang

untuk saling mengutarakan saran dan kritik.

Komunikasi organisasi vertikal, komunikasi yang dilakukan

dari atas ke bawah juga harus diimbangi dengan komunikasi vertikal

dari bawah ke atas , karena memecahkan suatu masalah yang terjadi

dalam organisasi, sudah sepantasnya bila ketua juga ikut

123 Novri Randi Pradinata, Wakil Ketua I PMII UIN Raden Fatah Palembang, Wawancara Pribadi, Palembang, 21 Oktober 2019

124 Muhammad Adityawan, Wakil Ketua II PMII UIN Raden Fatah Palembang, Wawancara Pribadi, Palembang, 21 Oktober 2019

Page 56: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

45

memperhatikan aspirasi dari anggota. Dengan kata lain partisipasi

anggota dalam proses pengambilan keputusan akan sangat membantu

mencapai suatu tujuan organisasi.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum PMII,

“Ketika kami akan membuat rancangan atau rumusan terbaru, kami selalu mengadakan suatu musyawarah. Dalam musyawarah tersebut semua kader organisasi pmii harus hadir untuk memberikan saran atau pendapatnya dalam musyawarah tersebut agar tidak terjadinya miss communication. Sama hal nya ketika ingin mengadakan kegiatan/program maka setiap pengurus yang bertugas di bidang masing-masing akan diajak berunding walaupun tidak semua pendapat yang akan kami pakai tetapi semua pendapat akan kami tampung menciptakan rasa saling menghargai satu sama lain”125

Dilanjutkan oleh wakil ketua PMII

“Organisasi kami sih sangat mengutamakan musyawarah dalam hal apa pun dan selalu menghargai setiap pendapat yang diucapkan oleh para kader. Setiap akan mengadakan musyawarah semua harus ikut serta tanpa terkecuali”.126

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa

komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin organisasi tersebut sudah

baik karena mereka menjunjung rasa saling menghargai satu sama lain

segala sesuatu yang ingin dilakukan pasti diadakannya rapat

musyawarah terlebih dahulu guna mendengarkan saran dan pendapat

dari semua kepengurusan organisasi tersebut. Namun dalam hal ini

125 Mahlil Nur Muhammad, Ketua Umum PMII UIN Raden Fatah Palembang, Wawancara Pribadi, Palembang, 21 Oktober 2019

126 Muhammad Adha, Wakil Ketua III PMII UIN Raden Fatah Palembang, Wawancara Pribadi, Palembang, 21 Oktober 2019

Page 57: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

46

komunikasi organisasi tidak hanya dilakukan antara ketua dan anggota

atau secara vertikal saja, komunikasi organisasi antar sesama pengurus

juga harus dilakukan.

Komunikasi sesama pengurus tidak selalu dalam keadaan

formal , sesama pengurus dapat berkomunikasi saat rapat ataupun saat

lagi santai diluar kegiatan organisasi.

“Dalam hal ini kami sesama pengurus organisai pmii juga sering bercanda dan saling meminta pendapat untuk suatu hal yang ingin dibuat dalam organisasi. berusaha untuk selalu kompak dalam melaksanakan tugas masing-masing yang diberikan sama pak ketua.”127

Dilanjutkan oleh Intan, salah satu pengurus organisasi pmii

“jangan kan dikampus, ketika kita diluar kampus pun masih tetap berkomunikasi dengan baik bertegur sapa satu sama lain. ketika diberikan suatu tugas kami berusaha bekerja sama agar tugas tersebut dapat terselesaikan, misalnya diberi tugas untuk membuat suatu laporan sebisa mungkin kami bekerja sama untuk menyelesaikannya.”128

Menurut Nezwan Akhsanulmulku, Ketua Divisi Kaderisasi

“benar sekali, kami sesama pengurus berusaha untuk segala

sesuatu nya dibicarakan. Agar kami lebih mudah dalam

berkoordinasi dalam pekerjaan apalagi sesama bidang divisi.

Kuncinya sih ya berkomunikasi aja dengan baik.”129

127 Novita tia, pengurus PMII UIN Raden Fatah Palembang, Wawancara Pribadi, Palembang, 21 Oktober 2019

128 Intan, pengurus PMII UIN Raden Fatah Palembang, Wawancara Pribadi, Palembang, 21 Oktober 2019

129 Nezwan Akhsanulmulku, Ketua Divisi Kaderisasi PMII UIN Raden Fatah Palembang, Wawancara Pribadi, Palembang, 21 Oktober 2019

Page 58: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

47

Dilihat dari hasil wawancara di atas bahwa kepengurusan yang

ada di organisasi tersebut sangat menjaga komunikasi antar satu sama

lain. mereka memperkokoh suatu organisasi dengan komunikasi yang

baik. Sebagai organisasi mahasiswa yang sekaligus sebagai organisasi

kader sistem keanggotaannya harus mengarah pada pembentukan

pribadi anggota yang memiliki loyalitas dan kemampuan dalam

mengolah organisasi.

Dalam perjalanan sebuah organisasi pasti akan banyak

menghadapi suatu rintangan yang terjadi di dalamnya. Apalagi

kehidupan sebuah organisasi tentu pasti mengalami suatu konflik. di

dalam sebuah organisasi konflik bisa terjadi dan disebabkan oleh siapa

pun. Dalam hal ini bisa terjadi konflik eksternal ataupun konflik

internal. Terkait dengan konflik eksternal bagaimana konflik terjadi

antara satu, dua, bahkan tiga kelompok yang berbeda, sedangkan

konflik internal lebih kepada konflik yang terjadi di dalam kelompok

itu sendiri, dimana masing-masing individu kelompok individu itu

memiliki tujuan dan keinginan masing-masing untuk diperjuangkan,

sehingga tingkat persaingan meningkat maka dapat menghasilkan

konflik. seperti yang dikatakan Mahlil Nur Muhammad, beberapa

indikator dalam sebuah konflik:

Page 59: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

48

Konflik diri sendiri dengan seseorang dapat terjadi karena

perbedaan peranan (atasan dengan Bawahan), kepribadian dan

kebutuhan.

Konflik diri sendiri dengan kelompok dapat terjadi karena

individu tersebut mendapat tekanan dari kelompoknya, atau

individu yang bersangkutan telah melanggar norma-norma

kelompok sehingga dimusuhi atau dikucilkan oleh

kelompoknya.

Berubahnya visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan aksi

organisasi.

Terjadi karena ambisi salah satu atau kedua kelompok untuk

lebih berkuasa, ada kelompok yang menindas, ada kelompok

Perbedaan Kepribadian Introvert/Ekstrovert

Perbedaan Pendapat

Tekanan Kelompok

Perbedaan Peran

Konflik

Page 60: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

49

yang melanggar norma-norma budaya kelompok lainnya.

Seperti hal nya konflik yang bisa disebabkan oleh sesama

kepengurusan. Seperti yang dituturkan Novita Tia bahwa:

“terkadang kan masalah itu bisa timbul darimana saja, misalnya ketika kami sedang melakukan rapat atau musyawarah tertentu iya ada aja yang beda pendapat. Manusiawi kan dari berbagai pemikiran yang berbeda harus disatukan pasti kan susah akan menimbulkan suatu perdebatan. Akan tetapi ketika terjadi nya perbedaan pendapat tapi kami tetep satu arah satu tujuan untuk bekerja sama mempertahankan dan menjalankan perintah dari ketua. Beda pendapat sah sah saja tetapi harus tetap satu tujuan, saya pikir di organisasi lain juga pasti la pernah terjadi suatu konflik karena beda pendapat. Dan terkadang sih memang sesama pengurus kan mempunyai pendapat yang berbeda-beda. ”130

Dapat dilihat dari hasil wawancara di atas konflik itu dapat

terjadi pada saat berlangsungnya rapat atau musyawarah untuk

membahas atau merumuskan sesuatu yang akan dibentuk oleh

organisasi tersebut. Antar kepengurusan yang mengutarakan pendapat

yang berbeda sehingga menimbulkan suatu konflik internal antar

pengurus. Dalam hal ini organisasi pmii pun dapat berpikiran jernih

dengan mengatasi konflik yang terjadi dengan bijaksana. Agar konflik

yang terjadi tidak berlarut-larut karena organisasi dapat terus maju

dengan mempererat satu sama lain. dalam hal ini Mahlil Nur

Muhammad menyelesaikan suatu konflik dengan cara sebagai berikut:

1. Bersifat proaktif

130 Novita tia, pengurus PMII UIN Raden Fatah Palembang, Wawancara Pribadi, Palembang,21 Oktober 2019

Page 61: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

50

Setiap kader organisasi yang ada, semuanya harus bersifat

proaktif dalam membantu untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Semua kader ikut serta dalam memecahkan permasalahan yang ada.

Konflik itu akan lebih mudah ketika yang lain juga ikut serta dalam

menyelesaikannya.

2. Keterbukaan

Semua kader harus memiliki keterbukaan, saling terbuka satu

sama lain. sikap saling terbuka akan membuat konflik tersebut tidak

berlarut-larut. Karena tidak baik konflik tersebut berlarut-larut dan

tidak segera diselesaikan. Itu dapat membuat kinerja kepengurusan

tidak akan berjalan dengan semestinya.

3. Komunikasi

Komunikasi sangatla penting dalam hal ini semua permasalah

akan terselesaikan ketika kita mengkomunikasikan nya dengan baik.

Ketika ada konflik sebaiknya dibicarakan agar tidak dipendam sendiri

yang mengakibatkan sistem kepengurusan jadi tidak sehat.

“seperti yang sering saya bicarakan dalam suatu perkumpulan semua kader-kader organisasi kami. Ketika kita berbeda pendapat, wajar saja karena tak semua yang kita pikirkan sama dengan yang orang pikirkan. Jadi wajar saja terjadi suatu konflik internal yang terjadi sesama pengurus. Maka dari itu setiap saya ingin membuat kegiatan atau program baru saya akan mengadakan rapat agar menampung semua pendapat yang ada. Antar pengurus yang lagi terjadi konflik akan berusaha diselesaikan secara bersama-sama, seluruh kader ikut serta

Page 62: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

51

menyelesaikan ataupun mengatasi agar tidak terjadi lagi konflik internal seperti itu dan memiliki keterbukaan satu sama lain.”131

Dilanjutkan Muhammad Adityawan

“segala sesuatu dilakukan bersama bisa cepat terselesaikan sekaligus untuk mempererat satu sama lain. dengan rasa saling menghargai terbuka dan mengkomunikasikan segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi ini.”132

Jadi dapat disimpulkan bahwasanya organisasi pmii selalu

berusaha Untuk menyelesaikan dan mengatasi konflik yang terjadi

didalam organisasi tersebut. Dalam hal ini ketua organisasi tersebut

menguatkan agar semua kader nya untuk bersifat proaktif serta saling

keterbukaan satu sama lain agar lebih mudah dalam menyelesaikan

permasalahan yang ada. Dengan komunikasi yang baik pun dapat lebih

mempermudah dalam menyelesaikannya dan berusaha agar tidak

terjadi lagi.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi Organisasi

PMII UIN Raden Fatah Palembang Dalam Mengatasi Konflik

Internal.

1. Faktor Pendukung Komunikasi Organisasi PMII UIN Raden

Fatah Palembang Dalam Mengatasi Konflik Internal.

131 Mahlil Nur Muhammad, Ketua Umum PMII UIN Raden Fatah Palembang, Wawancara Pribadi, Palembang,21 Oktober 2019

132 Muhammad Adityawan, Wakil Ketua II PMII UIN Raden Fatah Palembang, Wawancara Pribadi, Palembang, 21 Oktober 2019

Page 63: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

52

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang diberikan

oleh komunikator kepada komunikan, sehingga akan terjadi hubungan

kontak antar manusia baik individu dengan individu, individu dengan

kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Komunikasi Organisasi

PMII UIN Raden Fatah Palembang Dalam Mengatasi Konflik Internal

yang berlangsung antara ketua dengan anggotanya tidak berjalan

dengan baik jika tidak ada faktor yang mendukung di dalam proses

komunikasi.

Dengan demikian faktor mendukung di dalam proses

Komunikasi didalam Organisasi PMII UIN yaitu dengan

berkomunikasi dengan baik dan benar sehingga mendapatkan feedback

atau respon dari pesan tersebut. Maka dari itu jika telah menggunakan

komunikasi dengan baik akan mencegah terjadihnya miss

communication antara ketua dengan anggota begitu pun dengan sesama

anggota.

Hal ini juga dikatakan oleh Mahlil Nur Muhammad Ketua pmii

uin, mengatakan bahwa:

“dengan adanya komunikasi yang baik, yang selalu dijaga agar tidak timbulnya kesalahpahaman antara anggota. Setiap dapat informasi pun sebaiknya diinfokan kepada teman-teman yang lainnya. Supaya yang lain juga mendapatkan informasi yang sama. Karena ketika terjadihnya miss communication akan mempengaruhi jalannya organisasi”133.

Hal ini juga dikatakan oleh wakil ketua I Pmii Uin Raden Fatah

Palembang, Novri Randi Pradinata mengatakan bahwa:

133Mahlil Nur Muhammad, Ketua PMII UIN Raden Fatah Palembang, Wawancara Pribadi, 5 maret 2020

Page 64: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

53

“ya benar, dengan adanya komunikasi yang baik yang digunakan sama semua kepengurusan organisasi dalam menyampaikan pesan akan meminimalisir terjadihnya kesalahpahaman antara kepengurusan. Dan sikap keterbukaan satu sama lain juga penting ”134.

Hal serupa juga dikatakan oleh wakil ketua II Pmii Uin Raden

Fatah Palembang Muhammad Adityawan mengatakan bahwa:

“ketika saya menyampaikan tentang materi pembahasan dalam rapat atau musyawarah kepada semua kader pmii, saya menggunakan komunikasi yang baik, dengan menanyakan kepada mereka apakah informasi yang saya sampaikan itu dimengerti diterima dan mempersilahkan semua kader ikut aktif untuk memberikan masukan, kritikan dan saran untuk permasalahan yang sedang dibahas. Dengan begitu saya bisa tau bahwa dalam kondisi tersebut mereka tetap fokus dalam berjalannya rapat serta mendapatkan feedback atau respon agar semua kader tidak ada kesalahan dalam menangkap suatu informasi. ”135.

Kemudian sama juga dikatakan oleh Novita tia, Anggota Pmii

Uin Raden Fatah Palembang, yang mengatakan bahwa:

“menurut saya setiap kader dalam organisasi pmii selalu menjaga komunikasi nya agar tetap baik supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman antar semua kader. Ketika tidak tau ditanyakan ketika tidak mengerti juga ditanyakan. Serta memiliki keterbukaan satu sama lain dalam hal apapun. Mau diajak berkumpul berdiskusi jika ada sesuatu yang membuat

134Novri Randi Pradinata, wakil ketua I Pmii Uin Raden Fatah Palembang, , Wawancara Pribadi, 5 maret 2020

135Muhammad Adityawan, wakil ketua II Pmii Uin Raden Fatah Palembang, Wawancara Pribadi, 5 maret 2020

Page 65: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

54

miss communication antar pengurus. Komunikasi yang baik sangatlah penting”136.

Dari hasil wawancara pribadi peneliti dengan ketua maupun

kepengurusan yang lain, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan

memiliki komunikasi yang baik, sikap keterbukaan dan proaktif satu

sama lain menjadikan faktor pendukung dalam Mengatasi Konflik

Internal yang terjadi pada organisasi pmii uin. Dikarenakan dengan

berkomunikasi yang baik, semua kader memiliki sikap keterbukaan dan

bersifat proaktif dalam menyelesaikan suatu permasalahan sehingga

akan mempermudah dalam mengatasi konflik tersebut dan menjadikan

suatu pelajaran agar tidak terulang kembali.

2. Faktor Penghambat Komunikasi Organisasi PMII UIN Raden

Fatah Palembang Dalam Mengatasi Konflik Internal.

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau

informasi dari komunikator ke komunikan dengan tujuan menyamakan

pendapat. Untuk tercapainya komunikasi yang baik akan sering

terjadinya hambatan dalam proses komunikasi itu berlangsung. Dari

observasi penelitian yang peneliti amati pada saat proses Komunikasi

Organisasi PMII UIN Raden Fatah Palembang Dalam Mengatasi

Konflik Internal meliputi sebagai berikut :

1. Hambatan dari Pengirim Pesan

Faktor pengirim pesan bisa menjadi salah satu hambatan

pada saat komunikasi berlangsung. Biasanya, pengirim pesan

tidak mampu menyampaikan apa yang akan menjadi inti pesan

136 Novita tia, Anggota Pmii Uin Raden Fatah Palembang, Wawancara Pribadi, 5 maret 2020

Page 66: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

55

yang akan disampaikan sehingga terjadi permasalahan ini.

Pengirim pesan yang juga tidak menjelaskan apa informasi yang

akan disampaikan dengan tepat bisa menyebabkan proses

komunikasi kurang efektif. Tidak hanya itu saja, komunikasi

yang terjadi juga akan cenderung menjadi kurang bermakna. Di

dalam proses komunikasi antara ketua dan anggota maupun

sesama anggota sering terjadinya gangguan atau hambatan yang

terjadi sehingga memicu konflik.

Hal ini juga dikatakan oleh ketua organisasi pmii uin, Mahlil

Nur Muhammad yang mengatakan bahwa :

“pada saat penyampaian materi dalam rapat terkadang informasi yang saya sampaikan tidak semua nya tersampaikan dengan baik dan mendapatkan respon dari semua kader. Informasi yang sedikit rumit sehingga susah untuk dipahami. Dalam menyampaikan informasi saya harus memiliki cara yang baik dalam menyampaikan informasi tersebut agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam mencerna informasi yang saya berikan”137.

Pernyataan ini juga dikatakan oleh wakil ketua III,

Muhammad Adha mengatakan bahwa:

“dalam menyampaikan informasi atau mengirim pesan kita tuh harus memiliki cara yang baik agar pesan tersebut dapat tersalurkan dengan tepat agar dimengerti oleh semua kader.”138.

137Mahlil Nur Muhammad, ketua organisasi pmii uin raden fatah palembang, Wawancara Pribadi, 5 maret 2020

138Muhammad Adha, Wakil ketua III pmii uin raden fatah Palembang, Wawancara Pribadi,5 maret 2020

Page 67: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

56

Begitupun juga dikatakan oleh wakil ketua II Muhammad

Adityawan, mengatakan bahwa:

“ketika saya memberikan pesan materi pelajaran yang ingin saya sampaikan kepada mereka, saya juga terkadang mengalami kesulitan dalam menyampaikan informasi dengan semua kader ketika ingin berkomunikasi dengan mereka terkadang saya menyampaikan informasi tidak secara tepat”139.

Dari hasil wawancara pribadi diatas maka dapat ditarik

kesimpulannya ialah hambatan dari pengirim pesan berpengaruh pada

keefektifan dalam proses komunikasi organisasi pmii uin raden fatah,

ketika Pengirim pesan tidak menjelaskan apa informasi yang akan

disampaikan dengan tepat bisa menyebabkan proses komunikasi kurang

efektif dan itu bisa menghambat pada proses mengatasi konflik internal

yang terjadi dalam ruang lingkup organisasi pmii uin raden fatah

Palembang.

2. Faktor Penerima Pesan

Faktor penghambat selanjutnya justru bisa muncul dari

penerima pesan. Ketidakmampuan penerima pesan dalam

menerjemahkan isi pesan dari sender menyebabkan

komunikasi menjadi terhambat. Umumnya ini terjadi apabila

penerima pesan tidak bisa mengenali atau fokus terhadap

pesan yang disampaikan.

Hal ini juga dinyatakan oleh Wakil ketua I pmii uin raden

fatah Palembang, Novri Randi Pradinata, yang mengatakan bahwa:

139Muhammad Adityawan, wakil ketua II pmii uin raden fatah palembang, Wawancara Pribadi, 5 maret 2020

Page 68: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

57

“terkadang ketika diskusi dilakukan dalam keadaan yang tidak kondusif ada saja pesan atau informasi yang susah untuk dipahami dan dimengerti. Maka dari itu terkadang pesan tersebut salah dimengerti dan menimbulkan kesalahpahaman. ”140.

Hal yang sama dikatakan oleh ketua pmii uin raden fatah

Palembang, Mahlil Nur Muhammad mengatakan bahwa:

“pada saat saya menyampaikan materi pun kadang ada kader yang tidak fokus dalam mendengarkan pesan atau informasi yang saya sampaikan”141.

Maka dapat disimpulkan bahwa sangatlah berpengaruh sekali

hambatan penerima pesan dalam keberlangsungannya efektivitas dalam

menerima pesan agar tidak terjadinya gangguan atau hambatan dalam

proses komunikasi. seperti, saat seseorang sedang kurang fokus dalam suatu

pembicaraan, maka bisa saja ia melakukan kesalahan interpretasi. Ini juga

faktor yang sering menjadi hambatan komunikasi organisasi.

3. Hambatan ekologis

Hambatan ekologis adalah hambatan yang dipengaruhi

oleh faktor lingkungan. Lingkungan yang kurang kondusif

akan menyebabkan terhambatnya proses komunikasi yang

diinginkan. Faktor yang mempengaruhi komunikasi ini

memang sering terjadi. Tentu saja ini berarti bahwa

140Novri Randi Pradinata, wakil ketua I pmii uin raden fatah Palembang, Wawancara Pribadi, 5 maret 2020

141Mahlil Nur Muhammad, ketua I pmii uin raden fatah Palembang, Wawancara Pribadi, 5 maret 2020

Page 69: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

58

lingkungan harus benar-benar mendukung proses

komunikasi agar hambatan ini tidak terjadi.

Hal yang sama dikatakan oleh ketua pmii uin raden fatah

Palembang, Mahlil Nur Muhammad mengatakan bahwa:

“lingkungan sangat mempengaruhi dalam proses komunikasi apalagi dalam mengatasi konflik yang terjadi dalam keadaan yang tidak kondusif akan menghambat jalannya diskusi ataupun proses dalam mengatasi konflik. dalam mengatasi suatu permasalahan harus dilaksanakan dengan pikiran yang dingin, lingkungan yang mendukung agar permasalahan yang terjadi cepat terselesaikan”142

Dari hasil wawancara pribadi dengan ketua pmii uin raden

fatah Palembang maka dapat ditarik kesimpulannya ialah hambatan

ekologis sangat berpengaruh pada proses komunikasi organisasi pmii

uin raden fatah disebabkan hambatan ekologis sangat menghambat

pada proses mengatasi konflik internal yang terjadi dalam ruang

lingkup organisasi pmii uin raden fatah Palembang.

Kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan diatas

adalah di dalam mengatasi konflik internal. Komunikasi organisasi

memiliki factor pendukung maupun faktor yang menghambat dalam

mengatasi konflik yang terjadi. Dengan berkomunikasi dengan baik,

memiliki sikap keterbukaan, proaktif, serta menjaga lingkungan yang

kondusif akan membantu dalam mengatasi konflik yang terjadi dalam

organisasi tersebut.

Untuk itu peneliti menyadari adanya keterbatasan penelitian baik

kedalaman penelitian, metodologi penelitian serta yang seterusnya.

142 Mahlil Nur Muhammad, ketua I pmii uin raden fatah Palembang, Wawancara Pribadi, 5 maret 2020

Page 70: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian

skripsi ini, maka dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi yang

digunakan adalah semua saluran yaitu ketua pimpinan dapat

berinteraksi dengan semua pengurus atau kader-kader nya. Begitu pun

dengan interaksi sesama pengurus organisasi pmii sehingga dapat

terciptanya rasa saling menghargai dan terciptanya semangat dalam

menyelesaikan tugasnya masing-masing sesuai dengan perintah ketua

umum organisasi tersebut.

Komunikasi sangatlah penting, ketika terjadihnya konflik karena

berbeda nya pendapat antara satu pengurus dengan pengurus lainnya

Page 71: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

60

maka akan diadakannya musyawarah agar satu sama lain dapat

menyelesaikan permasalahannya. Sama hal nya jika permasalahan

belum bisa terselesaikan maka pemimpin organisasi dan kader lainnya

akan saling membantu mengatasi konflik tersebut. Dalam hal ini

organisasi pmii uin raden fatah Palembang menjunjung sikap saling

menghargai dan keterbukaan satu sama lain. konflik yang terjadi bisa

terselesaikan dan di atasi secara bersama dibicarakan dalam

musyawarah organisasi.

B. Saran

Berdasarkan dari pengkajian hasil penelitian di lapangan maka

penulis bermaksud untuk memberikan saran yang mudah-mudahan

bermanfaat bagi lembaga maupun bagi peneliti yang selanjutnya, yaitu

sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Organisasi

a. hendaknya organisasi pmii terus memaksimalkan lagi dalam

mengatasi konflik yang terjadi, baik konflik internal maupun

eksternal yang terjadi dalam organisasi tersebut. Dan berusaha

agar tidak terjadi hal serupa.

b. anggota sendiri diharapkan tetap menjaga silaturahmi dan

saling menghargai perbedaan pendapat yang ada, dan jangan takut

untuk memberikan masukan dan saran. Komunikasi yang

ditingkatkan agar selalu terciptanya rasa keterbukaan antar satu

sama lain termasuk ketika terjadihnya konflik antar individu

Page 72: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

61

sehingga semua dapat bersifat proaktif dalam menyelesaikan

konflik yang ada.

2. Bagi Pihak Peneliti Selanjutnya

Adapun beberapa saran yang perlu di perhatikan bagi peneliti

selanjutnya yang tertarik meneliti tentang pola komunikasi organisasi

dalam mengatasi konflik internal, peneliti ini hanya menggunakan

metode kualitatif dan menggunakan teori

sistem dengan mengawali komunikasi organisasi sebagai kesatuan yang

terbentuk dari beberapa unsur. Masing-masing individu saling kohesif

satu sama lain, sehingga ketotalitasannya unit dapat terjaga utuh

eksistensinya. oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya bisa meneliti

judul berbeda akan tetapi objeknya sama dengan menggunakan metode

kualitatif dan teori yang lain, dan tidak menggunakan teori yang sama

dengan peneliti lakukan dengan memperbanyak sumber-sumber dan

referensi yang terkait agar hasil penelitiannya dapat lebih baik dan

lebih lengkap lagi.

Page 73: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

62

DAFTAR PUSTAKA

Apriani, Ita, Pola Komunikasi Organisasi Antara Pimpinana dan Staff PT. PP London Sumatra Indonesia, Tbk. Palembang Estate di Desa Tamatto Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba, Skripsi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar, 2014

Alfas, Fauzan, PMII Dalam Simpul-Simpul Sejarah Perjuangan, Jakarta: PB PMII, 2015

Amin, Mohammad,Peran Kaderisasi Formal Dalam Meningkatkan Kualitas Sdm Dalam Organisasi Kemahasiswaan ( Studi Kasus Pada Pmii Cabang Kota Malang ), Unisma

Ardial, M. Si, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2014

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media Group, 2007

Cangara, Hafied. Prof. Dr.H. M. Sc, Pengertian Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2016

Daryanto, Ilmu Komunikasi, Bandung: Satu Nusa, 2010

Page 74: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

63

Effendy, Onong Uchjana, Prof. Drs, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017

Gunawan, Iman, S.Pd.,M.Pd, Metodelogi Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, Jakarta : Bumi Aksara, 2015

Hholiq, Muzawir, Pola Komunikasi Organisasi (Studi Kasus: Pola Komunikasi Antar Pimpinan dan Karyawan di Radio Kota Perak Yogyakarta), Skripsi, Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010

Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gaung Persada, 2009

Kamal, Abdillah, Pola Komunikasi Organisasi Forum Komunikasi Pemuda Indonesia, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014

Khamdiyah, Heni, Sejarah Perkembangan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Pmii) Cabang Mojokerto Tahun 1999-2017,Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2018

Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikas, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006

Liliweri, Alo, Sosiologi dan Komunikasi Organisasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014

Lumentut, Gracia Febriana, Pola Komunikasi Pemimpin Organisasi Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Anggota Di Lpm (Lembaga Pers Mahasiswa) Inovasi Unsrat, Vol. VI, No. 1

Marina, Lestari, Strategi komunkikasi Divis Kaderisasi Kerohanian Idalm ( ROHIS) SMA Negri 16 Palembang dalam Meningkatkan Jumlah Anggotanya, Skripsi, Universitas Islam Negri Raden Fatah Palembang, 2016

Page 75: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

64

Manopo, Jirre Victori, Peran Komunikasi Organisasi Dalam Membentuk Efektivitas Kerja Karyawan Cv.Magnum Sign And Print Advertising Samarinda, Vol. 2, No. 3

Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017

Nazir, Moh, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2015

Noor, Juliansyah, Penelitian Ilmu Manajemen, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013

Nur Anif Fulasifah, Analisis Konflik Internal Dan Model Penyelesaian Konflik Internal Antar Anggota Dan Pengurus Serikat Pekerja PT. Fumira Semarang, Diakses Tanggal 3 Januari 2019

Romli, Khomsahrial, Komunikasi Organisasi Lengkap, Jakarta: Grasindo,

2011

Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, Jakarta: Alfabeta, 2016

Ruslan, Rosady. S.H.,M.M. Public Relation dan Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2017

Siagian, Sondang, Prof. Dr., Teori Pengembangan Organisasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012

Susan, Novri, Pengantar Sosiologi Konflik, Jakarta: Prenada Media Group, 2009

Sutarto, Dasar-Dasar Organisasi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2015

Tibyan, Muhammad, Peran Komunikasi Organisasi Pada Loyalitas

Karyawan (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Perusahaan Otobus Blue

Star Salatiga), Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2015

Page 76: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

65

Wahyudi, Konflik dan Stress, Bandung: PT Alfabeta, 2017

LAMPIRAN

Page 77: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

66

Page 78: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

67

Kegiatan musyawarah organisasi PMII UIN

Page 79: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

68

Page 80: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

69

Anggota kepengurusan organisasi PMII UIN Raden Fatah Palembang

Page 81: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

70

Page 82: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

71

Page 83: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

72

Page 84: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

73

Page 85: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

74

Page 86: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

75

Page 87: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

76

Page 88: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

77

Page 89: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

78

Page 90: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas

79

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sulistiana

Alamat : Sekip Bendung Loben 1 dalam

NIM : 1535100130

Program Studi : Komunikasi Penyiaran Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 11 mei 1997

Agama : Islam

Status : BelumMenikah

Warga Negara : Indonesia

No Telp : 082179912647

Nama Orang Tua

Ayah : Sarmidi Samin

Ibu : Siti Ari

Alamat Orang Tua : Sekip Bendung Loben 1 dalam

Riwayat Pendidikan

Periode Sekolah Jurusan

2003 - 2009 SD Negeri 178 Palembang -

2009 - 2012 SMP Nurul Iman Palembang -

2012 - 2015 SMK Muhammadiyah 1

Palembang TKJ

Hormat Saya

Sulistiana

Page 91: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/7340/2/Skripsi Sulistiana.docx · Web view“, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas