Suku Toraja

286
Suku Toraja Toraja I d e n t i t a s e t n i s 6 5 0 . 0 0 0 K a w a s Anak perempuan Toraja pada upacara pernikahan

Transcript of Suku Toraja

Page 1: Suku Toraja

Suku TorajaToraja

Identitas etnis650.000Kawasan de

Anak perempuan Toraja pada upacara pernikahan

Page 2: Suku Toraja

ngan jumlah penduduk yang signifikanSulawesi Bara

Page 4: Suku Toraja

, Mamasa, Ta'e, Talondo' dan Toala'.AgamaProtesta

Page 7: Suku Toraja

assarSuku Toraja adalah suku yang menetap di pegu

Page 9: Suku Toraja

Populasinya diperkirakan sekitar 650.000 jiwa, de

Page 11: Suku Toraja

ten Tana Toraja. Mayoritas suku Toraja memeluk ag

Page 13: Suku Toraja

n kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk

Page 14: Suku Toraja

To Dolo. Pemerintah Indonesia telah mengakui kepe

Page 16: Suku Toraja

a.

uku Toraja memiliki sedikit gagasan secara jelas me

Page 17: Suku Toraja

ngenai diri mereka sebagai sebuah kelompok etnis sebel

Page 18: Suku Toraja

um abad ke-20. Sebelum penjajahan Belanda dan masa pen

Page 19: Suku Toraja

gkristenan, suku Toraja, yang tinggal di daerah datara

Page 20: Suku Toraja

n tinggi, dikenali berdasarkan desa mereka, dan tidak

Page 21: Suku Toraja

beranggapan sebagai kelompok yang sama. Meskipun ritua

Page 22: Suku Toraja

l-ritual menciptakan hubungan di antara desa-desa, ada

Page 23: Suku Toraja

banyak keragaman dalam dialek, hierarki sosial, dan b

Page 24: Suku Toraja

erbagai praktik ritual di kawasan dataran tinggi Sulaw

Page 25: Suku Toraja

esi. "Toraja" (dari bahasa pesisir ke, yang berarti or

Page 26: Suku Toraja

ang, dan Riaja, dataran tinggi) pertama kali digunakan

Page 27: Suku Toraja

sebagai sebutan penduduk dataran rendah untuk pendudu

Page 28: Suku Toraja

k dataran tinggi. Akibatnya, pada awalnya "Toraja" leb

Page 29: Suku Toraja

ih banyak memiliki hubungan perdagangan dengan orang l

Page 31: Suku Toraja

i sebagian besar dataran rendah di Sulawesi—daripada d

Page 32: Suku Toraja

engan sesama suku di dataran tinggi. Kehadiran misiona

Page 33: Suku Toraja

ris Belanda di dataran tinggi Toraja memunculkan kesad

Page 34: Suku Toraja

aran etnis Toraja di wilayah Sa'dan Toraja, dan identi

Page 35: Suku Toraja

tas bersama ini tumbuh dengan bangkitnya pariwisata di

Page 36: Suku Toraja

Tana Toraja. Sejak itu, Sulawesi Selatan memiliki emp

Page 37: Suku Toraja

at kelompok etnis utama—suku Bugis (kaum mayoritas, me

Page 38: Suku Toraja

liputi pembuat kapal dan pelaut), suku Makassar (pedag

Page 39: Suku Toraja

ang dan pelaut), suku Mandar (pedagang dan nelayan), d

Page 41: Suku Toraja

Letak Toraja (hijau) diantara Makassar (kuning) dan Bugi

Page 43: Suku Toraja

dan Cina selatan, dipercaya sebagai tempat asal suku T

Page 44: Suku Toraja

oraja. Telah terjadi akulturasi panjang antara ras Mel

Page 45: Suku Toraja

ayu di Sulawesi dengan imigran Cina. Awalnya, imigran

Page 46: Suku Toraja

tersebut tinggal di wilayah pantai Sulawesi, namun akh

Page 47: Suku Toraja

irnya pindah ke dataran tinggi.

ejak abad ke-17, Bela

Page 48: Suku Toraja

nda mulai menancapkan kekuasaan perdagangan dan politi

Page 50: Suku Toraja

ie (VOC). Selama dua abad, mereka mengacuhkan wilayah

Page 51: Suku Toraja

dataran tinggi Sulawesi tengah (tempat suku Toraja tin

Page 52: Suku Toraja

ggal) karena sulit dicapai dan hanya memiliki sedikit

Page 53: Suku Toraja

lahan yang produktif. Pada akhir abad ke-19, Belanda m

Page 54: Suku Toraja

ulai khawatir terhadap pesatnya penyebaran Islam di Su

Page 55: Suku Toraja

lawesi selatan, terutama diantara suku Makassar dan Bu

Page 56: Suku Toraja

gis. Belanda melihat suku Toraja yang menganut animism

Page 57: Suku Toraja

e sebagai target yang potensial untuk dikristenkan. Pa

Page 58: Suku Toraja

da tahun 1920-an, misi penyebaran agama Kristen mulai

Page 59: Suku Toraja

dijalankan dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda.

Page 60: Suku Toraja

Selain menyebarkan agama, Belanda juga menghapuskan p

Page 61: Suku Toraja

erbudakan dan menerapkan pajak daerah. Sebuah garis di

Page 62: Suku Toraja

gambarkan di sekitar wilayah Sa'dan dan disebut Tana T

Page 63: Suku Toraja

oraja. Tana Toraja awalnya merupakan subdivisi dari ke

Page 64: Suku Toraja

rajaan Luwu yang mengklaim wilayah tersebut. Pada tahu

Page 65: Suku Toraja

n 1946, Belanda memberikan Tana Toraja status regentsc

Page 66: Suku Toraja

hap, dan Indonesia mengakuinya sebagai suatu kabupaten

Page 67: Suku Toraja

pada tahun 1957.

isionaris Belanda yang baru dat

Page 68: Suku Toraja

ang mendapat perlawanan kuat dari suku Toraja karena p

Page 69: Suku Toraja

enghapusan jalur perdagangan yang menguntungkan Toraja

Page 70: Suku Toraja

. Beberapa orang Toraja telah dipindahkan ke dataran r

Page 71: Suku Toraja

endah secara paksa oleh Belanda agar lebih mudah diatu

Page 72: Suku Toraja

r. Pajak ditetapkan pada tingkat yang tinggi, dengan t

Page 73: Suku Toraja

ujuan untuk menggerogoti kekayaan para elit masyarakat

Page 74: Suku Toraja

. Meskipun demikian, usaha-usaha Belanda tersebut tida

Page 75: Suku Toraja

k merusak budaya Toraja, dan hanya sedikit orang Toraj

Page 76: Suku Toraja

a yang saat itu menjadi Kristen. Pada tahun 1950, hany

Page 77: Suku Toraja

a 10% orang Toraja yang berubah agama menjadi Kristen

Page 78: Suku Toraja

.

ada tahun 1930-an, terjadi konflik-konflik antara p

Page 79: Suku Toraja

enduduk Muslim di dataran rendah dengan orang Toraja.

Page 80: Suku Toraja

Akibatnya, banyak orang Toraja yang ingin beraliansi d

Page 81: Suku Toraja

engan Belanda berpindah ke agama Kristen untuk mendapa

Page 82: Suku Toraja

tkan perlindungan politik, dan agar dapat membentuk ge

Page 83: Suku Toraja

rakan perlawanan terhadap orang-orang Bugis dan Makass

Page 84: Suku Toraja

ar yang beragama Islam. Antara tahun 1951 dan 1965 set

Page 85: Suku Toraja

elah kemerdekaan Indonesia, Sulawesi Selatan mengalami

Page 86: Suku Toraja

kekacauan akibat pemberontakan yang dilancarkan Darul

Page 87: Suku Toraja

Islam, yang bertujuan untuk mendirikan sebuah negara

Page 88: Suku Toraja

Islam di Sulawesi. Perang gerilya yang berlangsung sel

Page 89: Suku Toraja

ama 15 tahun tersebut turut menyebabkan semakin banyak

Page 90: Suku Toraja

orang Toraja berpindah ke agama Kristen.

ada tahun 1

Page 91: Suku Toraja

965, sebuah dekret presiden mengharuskan seluruh pendu

Page 92: Suku Toraja

duk Indonesia untuk menganut salah satu dari lima agam

Page 95: Suku Toraja

kui secara hukum, dan suku Toraja berupaya menentang d

Page 96: Suku Toraja

ekret tersebut. Untuk membuat aluk sesuai dengan hukum

Page 97: Suku Toraja

, ia harus diterima sebagai bagian dari salah satu aga

Page 98: Suku Toraja

ma resmi. Pada tahun 1969, Aluk To Dolo dilegalkan seb

Page 99: Suku Toraja

agai bagian dari Agama Hindu Dharma.

Masyarakat

Keluar

Page 100: Suku Toraja

ga

Sebuah perkampungan suku Toraja

eluarga adal

Page 101: Suku Toraja

ah kelompok sosial dan politik utama dalam suku Toraja

Page 102: Suku Toraja

. Setiap desa adalah suatu keluarga besar. Setiap tong

Page 103: Suku Toraja

konan memiliki nama yang dijadikan sebagai nama desa.

Page 104: Suku Toraja

Keluarga ikut memelihara persatuan desa. Pernikahan de

Page 105: Suku Toraja

ngan sepupu jauh (sepupu keempat dan seterusnya) adala

Page 107: Suku Toraja

ku Toraja melarang pernikahan dengan sepupu dekat (sam

Page 108: Suku Toraja

pai dengan sepupu ketiga) kecuali untuk bangsawan, unt

Page 109: Suku Toraja

uk mencegah penyebaran harta. Hubungan kekerabatan ber

Page 110: Suku Toraja

langsung secara timbal balik, dalam artian bahwa kelua

Page 111: Suku Toraja

rga besar saling menolong dalam pertanian, berbagi dal

Page 112: Suku Toraja

am ritual kerbau, dan saling membayarkan hutang.

etia

Page 113: Suku Toraja

p orang menjadi anggota dari keluarga ibu dan ayahnya.

Page 114: Suku Toraja

Anak, dengan demikian, mewarisi berbagai hal dari ibu

Page 115: Suku Toraja

dan ayahnya, termasuk tanah dan bahkan utang keluarga

Page 116: Suku Toraja

. Nama anak diberikan atas dasar kekerabatan, dan bias

Page 117: Suku Toraja

anya dipilih berdasarkan nama kerabat yang telah menin

Page 118: Suku Toraja

ggal. Nama bibi, paman dan sepupu yang biasanya disebu

Page 119: Suku Toraja

t atas nama ibu, ayah dan saudara kandung.

ebelum ada

Page 120: Suku Toraja

nya pemerintahan resmi oleh pemerintah kabupaten Tana

Page 121: Suku Toraja

Toraja, masing-masing desa melakukan pemerintahannya s

Page 122: Suku Toraja

endiri. Dalam situasi tertentu, ketika satu keluarga T

Page 123: Suku Toraja

oraja tidak bisa menangani masalah mereka sendiri, beb

Page 124: Suku Toraja

erapa desabiasanya membentuk kelompok; kadang-kadang,

Page 125: Suku Toraja

bebrapa desa akan bersatu melawan desa-desa lain Hubun

Page 126: Suku Toraja

gan antara keluarga diungkapkan melalui darah, perkawi

Page 127: Suku Toraja

nan, dan berbagi rumah leluhur (tongkonan), secara pra

Page 128: Suku Toraja

ktis ditandai oleh pertukaran kerbau dan babi dalam ri

Page 129: Suku Toraja

tual. Pertukaran tersebut tidak hanya membangun hubung

Page 130: Suku Toraja

an politik dan budaya antar keluarga tetapi juga menem

Page 131: Suku Toraja

patkan masing-masing orang dalam hierarki sosial: siap

Page 132: Suku Toraja

a yang menuangkan tuak, siapa yang membungkus mayat da

Page 133: Suku Toraja

n menyiapkan persembahan, tempat setiap orang boleh at

Page 134: Suku Toraja

au tidak boleh duduk, piring apa yang harus digunakan

Page 135: Suku Toraja

atau dihindari, dan bahkan potongan daging yang diperb

Page 136: Suku Toraja

olehkan untuk masing-masing orang.

Kelas sosial

alam

Page 137: Suku Toraja

masyarakat Toraja awal, hubungan keluarga bertalian de

Page 138: Suku Toraja

kat dengan kelas sosial. Ada tiga tingkatan kelas sosi

Page 140: Suku Toraja

puskan pada tahun 1909 oleh pemerintah Hindia Belanda)

Page 141: Suku Toraja

. Kelas sosial diturunkan melalui ibu. Tidak diperbole

Page 142: Suku Toraja

hkan untuk menikahi perempuan dari kelas yang lebih re

Page 143: Suku Toraja

ndah tetapi diizinkan untuk menikahi perempuan dari ke

Page 144: Suku Toraja

las yang lebih tingi, ini bertujuan untuk meningkatkan

Page 145: Suku Toraja

status pada keturunan berikutnya. Sikap merendahkan d

Page 146: Suku Toraja

ari Bangsawan terhadap rakyat jelata masih dipertahank

Page 147: Suku Toraja

an hingga saat ini karena alasan martabat keluarga.

a

Page 148: Suku Toraja

um bangsawan, yang dipercaya sebagai keturunan dari su

Page 149: Suku Toraja

rga. tinggal di tongkonan, sementara rakyat jelata tin

Page 150: Suku Toraja

ggal di rumah yang lebih sederhana (pondok bambu yang

Page 151: Suku Toraja

disebut banua). Budak tinggal di gubuk kecil yang diba

Page 152: Suku Toraja

ngun di dekat tongkonan milik tuan mereka. Rakyat jela

Page 153: Suku Toraja

ta boleh menikahi siapa saja tetapi para bangsawan bia

Page 154: Suku Toraja

sanya melakukan pernikahan dalam keluarga untuk menjag

Page 155: Suku Toraja

a kemurnian status mereka. Rakyat biasa dan budak dila

Page 156: Suku Toraja

rang mengadakan perayaan kematian. Meskipun didasarkan

Page 157: Suku Toraja

pada kekerabatan dan status keturunan, ada juga beber

Page 158: Suku Toraja

apa gerak sosial yang dapat mempengaruhi status seseor

Page 159: Suku Toraja

ang, seperti pernikahan atau perubahan jumlah kekayaan

Page 160: Suku Toraja

. Kekayaan dihitung berdasarkan jumlah kerbau yang dim

Page 161: Suku Toraja

iliki.

udak dalam masyarakat Toraja merupakan propert

Page 162: Suku Toraja

i milik keluarga. Kadang-kadang orang Toraja menjadi b

Page 163: Suku Toraja

udak karena terjerat utang dan membayarnya dengan cara

Page 164: Suku Toraja

menjadi budak. Budak bisa dibawa saat perang, dan per

Page 165: Suku Toraja

dagangan budak umum dilakukan. Budak bisa membeli kebe

Page 166: Suku Toraja

basan mereka, tetapi anak-anak mereka tetap mewarisi s

Page 167: Suku Toraja

tatus budak. Budak tidak diperbolehkan memakai perungg

Page 168: Suku Toraja

u atau emas, makan dari piring yang sama dengan tuan m

Page 169: Suku Toraja

ereka, atau berhubungan seksual dengan perempuan merde

Page 170: Suku Toraja

ka. Hukuman bagi pelanggaran tersebut yaitu hukuman ma

Page 171: Suku Toraja

ti.

Agama

istem kepercayaan tradisional suku Toraja a

Page 173: Suku Toraja

uk, atau "jalan" (kadang diterjemahkan sebagai "hukum"

Page 174: Suku Toraja

). Dalam mitos Toraja, leluhur orang Toraja datang dar

Page 175: Suku Toraja

i surga dengan menggunakan tangga yang kemudian diguna

Page 176: Suku Toraja

kan oleh suku Toraja sebagai cara berhubungan dengan P

Page 177: Suku Toraja

uang Matua, dewa pencipta. Alam semesta, menurut aluk,

Page 178: Suku Toraja

dibagi menjadi dunia atas (Surga) dunia manusia (bumi

Page 179: Suku Toraja

), dan dunia bawah. Pada awalnya, surga dan bumi menik

Page 180: Suku Toraja

ah dan menghasilkan kegelapan, pemisah, dan kemudian m

Page 181: Suku Toraja

uncul cahaya. Hewan tinggal di dunia bawah yang dilamb

Page 182: Suku Toraja

angkan dengan tempat berbentuk persegi panjang yang di

Page 183: Suku Toraja

batasi oleh empat pilar, bumi adalah tempat bagi umat

Page 184: Suku Toraja

manusia, dan surga terletak di atas, ditutupi dengan a

Page 185: Suku Toraja

tap berbetuk pelana. Dewa-dewa Toraja lainnya adalah P

Page 186: Suku Toraja

ong Banggai di Rante (dewa bumi), Indo' Ongon-Ongon (d

Page 187: Suku Toraja

ewi gempa bumi), Pong Lalondong (dewa kematian), Indo'

Page 188: Suku Toraja

Belo Tumbang (dewi pengobatan), dan lainnya.

ekuasaa

Page 189: Suku Toraja

n di bumi yang kata-kata dan tindakannya harus dipegan

Page 190: Suku Toraja

g baik dalam kehidupan pertanian maupun dalam upacara

Page 191: Suku Toraja

pemakaman, disebut to minaa (seorang pendeta aluk). Al

Page 192: Suku Toraja

uk bukan hanya sistem kepercayaan, tetapi juga merupak

Page 193: Suku Toraja

an gabungan dari hukum, agama, dan kebiasaaan. Aluk me

Page 194: Suku Toraja

ngatur kehidupan bermasyarakat, praktik pertanian, dan

Page 195: Suku Toraja

ritual keagamaan. Tata cara Aluk bisa berbeda antara

Page 196: Suku Toraja

satu desa dengan desa lainnya. Satu hukum yang umum ad

Page 197: Suku Toraja

alah peraturan bahwa ritual kematian dan kehidupan har

Page 198: Suku Toraja

us dipisahkan. Suku Toraja percaya bahwa ritual kemati

Page 199: Suku Toraja

an akan menghancurkan jenazah jika pelaksanaannya diga

Page 200: Suku Toraja

bung dengan ritual kehidupan. Kedua ritual tersebut sa

Page 203: Suku Toraja

atau menjalankan ritual kehidupan, tetapi diizinkan me

Page 204: Suku Toraja

lakukan ritual kematian. Akibatnya, ritual kematian ma

Page 205: Suku Toraja

sih sering dilakukan hingga saat ini, tetapi ritual ke

Page 206: Suku Toraja

hidupan sudah mulai jarang dilaksanakan.

Ke

Page 207: Suku Toraja

budayaan

Tongkonan

Tiga tongkonan di desa Toraja.

Page 208: Suku Toraja

ongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri

Page 209: Suku Toraja

di atas tumpukan kayu dan dihiasi dengan ukiran berwa

Page 210: Suku Toraja

rna merah, hitam, dan kuning. Kata "tongkonan" berasal

Page 211: Suku Toraja

dari bahasa Toraja tongkon ("duduk").

ongkonan merup

Page 212: Suku Toraja

akan pusat kehidupan sosial suku Toraja. Ritual yang b

Page 213: Suku Toraja

erhubungan dengan tongkonan sangatlah penting dalam ke

Page 214: Suku Toraja

hidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua an

Page 215: Suku Toraja

ggota keluarga diharuskan ikut serta karena Tongkonan

Page 216: Suku Toraja

melambangan hubungan mereka dengan leluhur mereka. Men

Page 217: Suku Toraja

urut cerita rakyat Toraja, tongkonan pertama dibangun

Page 218: Suku Toraja

di surga dengan empat tiang. Ketika leluhur suku Toraj

Page 219: Suku Toraja

a turun ke bumi, dia meniru rumah tersebut dan menggel

Page 220: Suku Toraja

ar upacara yang besar.

embangunan tongkonan adalah pe

Page 221: Suku Toraja

kerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan

Page 222: Suku Toraja

bantuan keluarga besar. Ada tiga jenis tongkonan. Tong

Page 223: Suku Toraja

konan layuk adalah tempat kekuasaan tertinggi, yang di

Page 224: Suku Toraja

gunakan sebagai pusat "pemerintahan". Tongkonan pekamb

Page 225: Suku Toraja

eran adalah milik anggota keluarga yang memiliki wewen

Page 226: Suku Toraja

ang tertentu dalam adat dan tradisi lokal sedangkan an

Page 227: Suku Toraja

ggota keluarga biasa tinggal di tongkonan batu. Eksklu

Page 228: Suku Toraja

sifitas kaum bangsawan atas tongkonan semakin berkuran

Page 229: Suku Toraja

g seiring banyaknya rakyat biasa yang mencari pekerjaa

Page 230: Suku Toraja

n yang menguntungkan di daerah lain di Indonesia. Sete

Page 231: Suku Toraja

lah memperoleh cukup uang, orang biasa pun mampu memba

Page 232: Suku Toraja

ngun tongkonan yang besar.

Ukiran kayu

Page 233: Suku Toraja
Page 234: Suku Toraja

Jumlah populasi

pa'tedong(kerbau)

pa'barre allo(matahari)

pa're'po' sanguba(menari)

ne'limbongan(perancang legendaris)

Sumber.

Upacara pemakaman

Tempat penguburan Toraja yang diukir.

Dalam masyarakat Toraja, upacara pemakaman merupakan ritual yang paling penting dan berbiaya mahal. Semakin kaya dan berkuasa seseorang, maka biaya upacara pemakamannya akan semakin mahal. Dalam agama aluk, hanya keluarga bangsawan yang berhak menggelar pesta pemakaman yang besar. Pesta pemakaman seorang bangsawan biasanya dihadiri oleh ribuan orang dan berlangsung selama beberapa hari. Sebuah tempat prosesi pemakaman yang disebut rante biasanya disiapkan pada sebuah padang rumput yang luas, selain sebagai tempat pelayat yang hadir, juga sebagai tempat lumbung padi, dan berbagai perangkat pemakaman lainnya yang dibuat oleh keluarga yang ditinggalkan. Musik suling, nyanyian, lagu dan puisi, tangisan dan ratapan merupakan ekspresi duka cita yang dilakukan oleh suku Toraja tetapi semua itu tidak berlaku untuk pemakaman anak-anak, orang miskin, dan orang kelas rendah.

Upacara pemakaman ini kadang-kadang baru digelar setelah berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sejak kematian yang bersangkutan, dengan tujuan agar keluarga yang ditinggalkan dapat mengumpulkan cukup uang untuk menutupi biaya pemakaman. Suku Toraja percaya bahwa kematian bukanlah sesuatu yang datang dengan tiba-tiba tetapi merupakan sebuah proses yang bertahap menuju Puya (dunia arwah, atau akhirat). Dalam masa penungguan itu, jenazah dibungkus dengan beberapa helai kain dan disimpan di bawah tongkonan. Arwah orang mati dipercaya tetap tinggal di desa sampai upacara pemakaman selesai, setelah itu arwah akan melakukan perjalanan ke Puya.

Sebuah makam.

Page 235: Suku Toraja

Bagian lain dari pemakaman adalah penyembelihan kerbau. Semakin berkuasa seseorang maka semakin banyak kerbau yang disembelih. Penyembelihan dilakukan dengan menggunakan golok. Bangkai kerbau, termasuk kepalanya, dijajarkan di padang, menunggu pemiliknya, yang sedang dalam "masa tertidur". Suku Toraja percaya bahwa arwah membutuhkan kerbau untuk melakukan perjalanannya dan akan lebih cepat sampai di Puya jika ada banyak kerbau. Penyembelihan puluhan kerbau dan ratusan babi merupakan puncak upacara pemakaman yang diringi musik dan tarian para pemuda yang menangkap darah yang muncrat dengan bambu panjang. Sebagian daging tersebut diberikan kepada para tamu dan dicatat karena hal itu akan dianggap sebagai utang pada keluarga almarhum.

Ada tiga cara pemakaman: Peti mati dapat disimpan di dalam gua, atau di makam batu berukir, atau digantung di tebing. Orang kaya kadang-kadang dikubur di makam batu berukir. Makam tersebut biasanya mahal dan waktu pembuatannya sekitar beberapa bulan. Di beberapa daerah, gua batu digunakan untuk meyimpan jenazah seluruh anggota keluarga. Patung kayu yang disebut tau tau biasanya diletakkan di gua dan menghadap ke luar. Peti mati bayi atau anak-anak digantung dengan tali di sisi tebing. Tali tersebut biasanya bertahan selama setahun sebelum membusuk dan membuat petinya terjatuh.

Musik dan Tarian

Suku Toraja melakukan tarian dalam beberapa acara, kebanyakan dalam upacara penguburan. Mereka menari untuk menunjukkan rasa duka cita, dan untuk menghormati sekaligus menyemangati arwah almarhum karena sang arwah akan menjalani perjalanan panjang menuju akhirat. Pertama-tama, sekelompok pria membentuk lingkaran dan menyanyikan lagu sepanjang malam untuk menghormati almarhum (ritual terseebut disebut Ma'badong). Ritual tersebut dianggap sebagai komponen terpenting dalam upacara pemakaman. Pada hari kedua pemakaman, tarian prajurit Ma'randing ditampilkan untuk memuji keberanian almarhum semasa hidupnya. Beberapa orang pria melakukan tarian dengan pedang, prisai besar dari kulit kerbau, helm tanduk kerbau, dan berbagai ornamen lainnya. Tarian Ma'randing mengawali prosesi ketika jenazah dibawa dari lumbung padi menuju rante, tempat upacara pemakaman. Selama upacara, para perempuan dewasa melakukan tarian Ma'katia sambil bernyanyi dan mengenakan kostum baju berbulu. Tarian Ma'akatia bertujuan untuk mengingatkan hadirin pada kemurahan hati dan kesetiaan almarhum. Setelah penyembelihan kerbau dan babi, sekelompok anak lelaki dan perempuan bertepuk tangan sambil melakukan tarian ceria yang disebut Ma'dondan.

Tarian Manganda' ditampilkan pada ritual Ma'Bua'.

Seperti di masyarakat agraris lainnya, suku Toraja bernyanyi dan menari selama musim panen. Tarian Ma'bugi dilakukan untuk merayakan Hari Pengucapan Syukur dan tarian Ma'gandangi ditampilkan ketika suku Toraja sedang menumbuk beras Ada beberapa tarian

Page 236: Suku Toraja

perang, misalnya tarian Manimbong yang dilakukan oleh pria dan kemudian diikuti oleh tarian Ma'dandan oleh perempuan. Agama Aluk mengatur kapan dan bagaimana suku Toraja menari. Sebuah tarian yang disebut Ma'bua hanya bisa dilakukan 12 tahun sekali. Ma'bua adalah upacara Toraja yang penting ketika pemuka agama mengenakan kepala kerbau dan menari di sekeliling pohon suci.

Alat musik tradisional Toraja adalah suling bambu yang disebut Pa'suling. Suling berlubang enam ini dimainkan pada banyak tarian, seperti pada tarian Ma'bondensan, ketika alat ini dimainkan bersama sekelompok pria yang menari dengan tidak berbaju dan berkuku jari panjang. Suku Toraja juga mempunyai alat musik lainnya, misalnya Pa'pelle yang dibuat dari daun palem dan dimainkan pada waktu panen dan ketika upacara pembukaan rumah.

Bahasa

Bahasa Toraja adalah bahasa yang dominan di Tana Toraja, dengan Sa'dan Toraja sebagai dialek bahasa yang utama. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah bahasa resmi dan digunakan oleh masyarakat, akan tetapi bahasa Toraja pun diajarkan di semua sekolah dasar di Tana Toraja.

Ragam bahasa di Toraja antara lain Kalumpang, Mamasa, Tae' , Talondo' , Toala' , dan Toraja-Sa'dan, dan termasuk dalam rumpun bahasa Melayu-Polinesia dari bahasa Austronesia. Pada mulanya, sifat geografis Tana Toraja yang terisolasi membentuk banyak dialek dalam bahasa Toraja itu sendiri. Setelah adanya pemerintahan resmi di Tana Toraja, beberapa dialek Toraja menjadi terpengaruh oleh bahasa lain melalui proses transmigrasi, yang diperkenalkan sejak masa penjajahan.

Ciri yang menonjol dalam bahasa Toraja adalah gagasan tentang duka cita kematian. Pentingnya upacara kematian di Toraja telah membuat bahasa mereka dapat mengekspresikan perasaan duka cita dan proses berkabung dalam beberapa tingkatan yang rumit. Bahasa Toraja mempunyai banyak istilah untuk menunjukkan kesedihan, kerinduan, depresi, dan tekanan mental. Merupakan suatu katarsis bagi orang Toraja apabila dapat secara jelas menunjukkan pengaruh dari peristiwa kehilangan seseorang; hal tersebut kadang-kadang juga ditujukan untuk mengurangi penderitaan karena duka cita itu sendiri.

Ekonomi

Sebelum masa Orde Baru, ekonomi Toraja bergantung pada pertanian dengan adanya terasering di lereng-lereng gunung dan bahan makanan pendukungnya adalah singkong dan jagung. Banyak waktu dan tenaga dihabiskan suku Toraja untuk berternak kerbau, babi, dan ayam yang dibutuhkan terutama untuk upacara pengorbanan dan sebagai makanan. Satu-satunya industri pertanian di Toraja adalah pabrik kopi Jepang, Kopi Toraja.

Page 237: Suku Toraja

Dengan dimulainya Orde Baru pada tahun 1965, ekonomi Indonesia mulai berkembang dan membuka diri pada investasi asing. Banyak perusahaan minyak dan pertambangan Multinasional membuka usaha baru di Indonesia. Masyarakat Toraja, khususnya generasi muda, banyak yang berpindah untuk bekerja di perusahaan asing. Mereka pergi ke Kalimantan untuk kayu dan minyak, ke Papua untuk menambang, dan ke kota-kota di Sulawesi dan Jawa. Perpindahan ini terjadi sampai tahun 1985.

Ekonomi Toraja secara bertahap beralih menjadi pariwisata berawal pada tahun 1984. Antara tahun 1984 dan 1997, masyarakat Toraja memperoleh pendapatan dengan bekerja di hotel, menjadi pemandu wisata, atau menjual cinderamata. Timbulnya ketidakstabilan politik dan ekonomi Indonesia pada akhir 1990-an (termasuk berbagai konflik agama di Sulawesi) telah menyebabkan pariwisata Toraja menurun secara drastis.

Komersialisasi

Makam suku Toraja di tebing tinggi berbatu adalah salah satu tempat wisata di Tana Toraja.

Sebelum tahun 1970-an, Toraja hampir tidak dikenal oleh wisatawan barat. Pada tahun 1971, sekitar 50 orang Eropa mengunjungi Tana Toraja. Pada 1972, sedikitnya 400 orang turis menghadiri upacara pemakaman Puang dari Sangalla, bangsawan tertinggi di Tana Toraja dan bangsawan Toraja terakhir yang berdarah murni. Peristiwa tersebut didokumentasikan oleh National Geographic dan disiarkan di beberapa negara Eropa. Pada 1976, sekitar 12,000 wisatawan mengunjungi Toraja dan pada 1981, seni patung Toraja dipamerkan di banyak museum di Amerika Utara. "Tanah raja-raja surgawi di Toraja", seperti yang tertulis di brosur pameran, telah menarik minat dunia luar..

Page 238: Suku Toraja

Pada tahun 1984, Kementerian Pariwisata Indonesia menyatakan Kabupaten Toraja sebagai primadona Sulawesi Selatan. Tana Toraja dipromosikan sebagai "perhentian kedua setelah Bali". Pariwisata menjadi sangat meningkat: menjelang tahun 1985, terdapat 150.000 wisatawan asing yang mengunjungi Tana Toraja (selain 80.000 turis domestik), dan jumlah pengunjung asing tahunan tercatat sebanyak 40.000 orang pada tahun 1989. Suvenir dijual di Rantepao, pusat kebudayaan Toraja, banyak hotel dan restoran wisata yang dibuka, selain itu dibuat sebuah lapangan udara baru pada tahun 1981.

Para pengembang pariwisata menjadikan Toraja sebagai daerah petualangan yang eksotis, memiliki kekayaan budaya dan terpencil. Wisatawan Barat dianjurkan untuk mengunjungi desa zaman batu dan pemakaman purbakala. Toraja adalah tempat bagi wisatawan yang telah mengunjungi Bali dan ingin melihat pulau-pulau lain yang liar dan "belum tersentuh". Tetapi suku Toraja merasa bahwa tongkonan dan berbagai ritual Toraja lainnya telah dijadikan sarana mengeruk keuntungan, dan mengeluh bahwa hal tersebut terlalu dikomersilkan. Hal ini berakibat pada beberapa bentrokan antara masyarakat Toraja dan pengembang pariwisata, yang dianggap sebagai orang luar oleh suku Toraja.

Bentrokan antara para pemimpin lokal Toraja dan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (sebagai pengembang wisata) terjadi pada tahun 1985. Pemerintah menjadikan 18 desa Toraja dan tempat pemakaman tradisional sebagai "objek wisata". Akibatnya, beberapa pembatasan diterapkan pada daerah-daerah tersebut, misalnya orang Toraja dilarang mengubah tongkonan dan tempat pemakaman mereka. Hal tersebut ditentang oleh beberapa pemuka masyarakat Toraja, karena mereka merasa bahwa ritual dan tradisi mereka telah ditentukan oleh pihak luar. Akibatnya, pada tahun 1987 desa Kete Kesu dan beberapa desa lainnya yang ditunjuk sebagai "objek wisata" menutup pintu mereka dari wisatawan. Namun penutupan ini hanya berlangsung beberapa hari saja karena penduduk desa merasa sulit bertahan hidup tanpa pendapatan dari penjualan suvenir.

Pariwisata juga turut mengubah masyarakat Toraja. Dahulu terdapat sebuah ritual yang memungkinkan rakyat biasa untuk menikahi bangsawan (Puang), dan dengan demikian anak mereka akan mendapatkan gelar bangsawan. Namun, citra masyarakat Toraja yang diciptakan untuk para wisatawan telah mengikis hirarki tradisionalnya yang ketat, sehingga status kehormatan tidak lagi dipandang seperti sebelumnya. Banyak laki-laki biasa dapat saja menyatakan diri dan anak-anak mereka sebagai bangsawan, dengan cara memperoleh kekayaan yang cukup lalu menikahi perempuan bangsawan.

By : http://www.wikipedia.com/