Suksesi pasca wafatnya Rasulullah

14
DAMASKUS Farahdina Zain Khansa Latifah Intan Jannatul m Noura Fathia S Rodhiyah Nur Z Sarah Azzahra

Transcript of Suksesi pasca wafatnya Rasulullah

DAMASKUSFarahdina Zain

Khansa Latifah

Intan Jannatul m

Noura Fathia S

Rodhiyah Nur Z

Sarah Azzahra

SUKSESI PASCA WAFATNYA RASULULLAH

SAW

PASCA WAFAT

Senin, 12 Rabiul Awal 11 H. Kepergian Rasulullah meninggalkan kesedihan di hati umat muslim mereka

terguncang. Bahkan, sahabat Umar melabrak setiap orang yang mengatakan bahwa ‘Muhammad telah wafat’.

Semua orang menduga-duga siapakah yang layak memimpin mereka?. Karena Nabi pergi tanpa meninggalkan pesan

Pendapat umat terbagi menjadi 2 arus utama yaitu:Pandangan kaum muhajirin

-Merekalah yang terbaik karena kaum muhajirin adalah orang yang paling awal mengikuti Rasulullah-Mereka beriman ketika yang lain dalam kesesatan

Pandangan kaum Anshar-Merekalah yang terbaik karena mereka adalah penolong

sejati-Mereka mengorbankan harta dan jiwa raga demi

kelangsungan dakwah islam

Perkumpulan di Tsaqifah Bani Sa’idah• Kaum Anshar berkumpul di TBS (Tsaqifah Bani Sa’idah), mereka

menghendaki kepemimpinan umat dibagi dua untuk Muhajirin dan Anshar.• Mereka memilih sa’ad bin ubadah (suku Khazraj) sebagai pemimpin

anshar• Mereka mengabarkan kepada kaum Muhajirin untuk menunjuk salah

seorang diantara mereka sebagai pemimpin• Kemudian kaum Muhajirin pun bergegas pergi ke perkumpulan kaum

Anshar

• Ditengah perjalanan mereka bertemu dua orang AnsharAnshar : “wahai kaum Muhajirin, kemana kalian hendak pergi?”Muhajirin : “kami ingin menemui saudara-saudara kami,

kaum Anshar.”Anshar : “Tidak, sebaiknya kalian tidak pergi kesana. Lebih baik

kalian menyelesaikan urusan kalian sendiri.”Muhajirin : (Umar) “Demi Allah aku akan menemui mereka.”• Akhirnya mereka meneruskan langkah hingga di TBS(Tsaqifah

Bani Sa’ldah)

Sesampainya di TBSssssss..• Kaum Muhajirin melihat ada seorang laki-laki Anshar berdiri di tengah

kaum Anshar.Muhajirin : (Umar) siapakah laki-laki itu?A: Sa’ad Bin UbadahM:Sedang apa dia?Anshar : Kita lihat saja apa yang akan terjadi.• Para Muhajirin duduk untuk menyaksikan juru bicara Anshar berdiri

dan berkata,

“kita adalah para penolong(Anshar) Allah dan pemelihara islam. Dan kalian-kaum muhajirin- adalah kaum yang besar, namun sebagian kecil kaummu telah menyimpang, mereka ingin mengucilkan kami dari asal kami dan menyingkirkan kami dari hak kekhalifahan.”• Umar terlihat gelisah karena kesalahan besar pada ucapan orang itu• Ia ingin memajukan Abu Bakar ke hadapan mereka dan menegaskan

bahwa sahabat Rasulullah yang paling mulia adalah Asshidiq.• Namun Abu Bakar hanya berkata “diam saja, jangan berbicara apa-apa.”

Akhirnyapun Abu Bakar bangkit dan berbicara ”Kebaikan yang disebutkan kaum anshar tidak salah. Namun ketahuilah, kekhalifahan yang paling layak dipegang oleh orang Quraisy yang mulia. Ia adalah seorang arab yang mulia dari sisi keturunan dan keluarga. Sungguh aku rida jika kekhalifahan dipegang oleh salah seorang dari dua orang yang mulia ini. Berbaiatlah kepada salah seorang diantara keduanya sesuai dengan keinginan kalian”

Beliau mengucapkannya sambil memegangi tangan Umar Bin Khattab dan Abu Ubaidah bin Jarrah. Sedangkan semua umat muslim terdiaaaamm..

• Umar menanggapi hal ini dengan perkataan,“sunnguh aku menyukai ucapan abu Bakr kecuali bagian tentang diriku. Sungguh seandaianya sekarang aku dibunuh dan mati, itu lebih kusukai daripada harus memimpin suatu kaum yang di dalamnya ada Abu Bakr”.• Sa’d Bin Ubadah tak mau kalah, dan berkata“aku menyetujui ucapannya. Namun, lebih baik jika masing2 dari kita memilih satu pemimpin. Dari kami satu dan dari muhajirin satu pemimpin.”• Namun, banyak yang tak sepakat. • Di tengah keramaian, Umar Bin Khattab tiba2 berteriak lantang,“Hai Abu Bakar, Bentangkan tanganmu”

• Saat Abu bakar membentangkan tangannya, Umar oun langsung MEMBAIATNYA. • Orang2 hanya terkesima namun langsung saja kaum Muhajirin dan anshar

juga membaiatnya.• Abu Bakar menunduk dan menghibur Sa’d Bin Ubadah.• Abu bakar kemudian memuji kaum anshar dan melantunkan ayat Al-

qur’an, dan berkata“Engkau mengetahui bahwa rasulullah bersabda, ‘seandainya manusia menempuh suatu jalan dan kaum Anshar menempuh jalan lain, tentu aku akan menempuh jalan kaum Anshar’. Rasulullah juga bersabda,’Quraisy adalah pemimpin kaum ini, orang yang baik adalah yang mengikuti yang terbaik diantara mereka. Dan orang yang jahat adalah yang mengikuti yang terjahat dantara mereka.’”

• Sa’d berkata,“Engkau benar. Kami adalah penolong dan kalian adalah pemimpin”• Sa’d pun meridhai Abu Bakar, mengikuti, membaiat, dan

menyepakatinya. Dengan begitu, semua sahabat sepakat membaiat Abu Bakar r.a

Alhamduillaah...

Sekian dari kami,Jazakumullah Khair

Thanks To:

Allah Buku “Kisah Hidup abu Bakar Al-Shiddiq” karangan Dr.

Musthafa MuradGoogle