Suhu dan kalor
-
Upload
ajeng-rizki-rahmawati -
Category
Education
-
view
775 -
download
6
Transcript of Suhu dan kalor
SUHU DAN KALOR
1.Lina Kurniawati(4201412091)
2. Ita Kurnia Sari(4201412105)
• KD :
Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada
kehidupan sehari-hari
• Tujuan :
Menguasai konsep suhu dan kalor.
Menguasai pengaruh kalor terhadap zat.
Memahami konsep perpindahan kalor dan manfaatnya.
pendahuluan
• Suhu atau temperatur merupakan indikator panas atau dinginya benda
Es dikatakan bersuhu rendah Api dikatakan bersuhu tinggi
SUHU
PENGUKURAN SUHU• Untuk mengetahui besar suhu
suatu benda dapat digunakan alat
ukur yang disebut termometer.
• Caranya adalah dengan
menempelkan termometer pada
benda tersebut. Setelah
termometer disentuhkan maka
akan terjadi aliran kalor dari benda
ke termometer.
- Untuk Mengukur Temperatur Secara Kuantitatif, perlu skala numerik.
- Beberapa Skala Termometer :CELCIUS, KELVIN, REAMUR, FAHRENHEIT
Perbandingan skala dari berbagai termometer:
C R F K Rk
100 80 180 100 180
5 4 9 5 9
Konversi Suhu Celcius - FahrenheitF = 9/5 C + 32°Konversi Suhu Fahrenheit - CelciusC = 5/9 (F – 32°)Konversi Suhu Celcius – Reamur R = 4/5 CKonversi Suhu Reamur - CelciusC = 5/4 R
Konversi Suhu Reamur - FahrenheitF = 9/4 R + 32°Konversi Suhu Fahrenheit - ReamurR = 4/9 (F – 32°)Konversi Suhu Celcius - KelvinK = C + 273
CONTOH:Suhu suatu ruangan menunjukkan angka 32 jika diukur dengan termometer Celcius. Tentukanlah jika diukur dengan:a. Reamurb. Fahrenheitc. Kelvind. RankinePenyelesaian:
e. t°R= t°C =
f. t°R= t°C+ 32=
g. tK = t°C +273 = 32+273=305K
h. t°Rk = t°C + 491=
54
R 4,253254
59 F 6,893232
59
59 kR 6,5484916,5749132
59
• Kalor adalah salah satu bentuk energi yang mengalir karena
adanya perbedaan suhu dan atau karena adanya usaha atau
kerja yang dilakukan pada sistem.
• Kalor mempunyai satuan kalori, satu kalori didefinisikan
sebagai kalor yang dibutuhkan 1 gram air untuk menaikkan
suhunya 1OC.
• Dalam sistem SI satuan kalor adalah Joule. (1 kalori ≈ 4,18
joule)
KALO
R
Kuantitas panas atau kalor dalam suatu bahan dilambangkan dengan
ΔQ yang berkaitan dengan perubahan suhu ΔT. Besar kuantitas kalor
Q yang diperlukan untuk meningkatkan suhu benda dari T1 menjadi T2
berbanding lurus dengan:
• Massa benda m; semakin besar massa benda yang akan
dipanaskan, maka semakin besar pula kuantitas kalor yang
diperlukan.
• Jenis benda atau sifat alami benda; besar kalor yang diperlukan
untuk memanaskan 1 kg tembaga tidaklah sama dengan yang
diperlukan untuk memanaskan 1 kg air.
Kalor jenis• Kalor jenis adalah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk
meningkatkan 1°C dalam setiap 1 kg massa.
• Kalor jenis dinyatakan dengan persamaan:
C =
Dengan c = kalor jenis (J/kg°C atau J/kg K)
m = massa zat (kg)
ΔT = perubahan suhu (°C atau K)
TmQ
Tabel 5.1: Tabel Kalor Jenis
Bahan Kalor Jenis(J/kg°C) Bahan Kalor Jenis
(J/kg°C)
Alumunium 910 Besi 470
Berilium 1.970 Batu kapur(CaCO3) 879
Tembaga 390 Raksa (Hg) 138
Etanol 2.428 Perak 234
Es 2.100 Air 4.200
Kapasitas Kalor
• Kapasitas kalor adalah besar kalor yang diperlukan untuk
meningkatkan suhu zat tanpa memperhatikan massa zat. Kapasitas
kalor dilambangkan dengan C
• (perhatikan perbedaan simbol C dan c).
• Kapasitas kalor dinyatakan dengan persamaan:
atau TQC
TCQ
PEMUAIAN
Kabel Tiang Listrik Bantalan Rel Kereta Api
Pemuaian Zat Padat
Pemuaian Panjang
Pemuaian Luas
Pemuaian Volume
Pemuaian Panjang Zat Padat
Pemuaian Panjang Zat Padat :• L = Lo.. t• Lt = Lo + L• Lt = Lo [1 + .t ]• t = t2 – t1
Keterangan :• Lo = panjang mula-mula benda ( m atau cm )• Lt = panjang akhir benda ( m atau cm )• L = pertambahan panjang benda ( m atau cm )• t = perubahan suhu benda ( C )• t1 = suhu mula-mula benda ( C )• t2 = suhu akhir benda ( C )• = koefesiem muai panjang benda ( /C )
• Koefisien muai panjang zat padat adalah
bilangan yang menyatakan besarnya pemuaian
panjang benda setiap satuan panjang suatu
benda ketika suhunya dinaikkan sebesar 1C.
• Koefisien muai panjang zat padat nilainya
ditentukan oleh jenis zat padat tersebut, dan
nilainya berbeda satu sama lainnya.
Tabel Koefisien Muai Bahan
No Nama ZatNilai
(dalam ( /C )1 Aluminium 0,0000242 Tembaga 0,0000173 Besi 0,0000124 Baja 0,0000115 Timah 0,0000306 Kuningan 0,0000187 Perak 0,000020
Pemuaian Luas Zat Padat :• A = Ao. . t = Ao. 2. t• = 2.• At = Ao + A• At = Ao [1 + .t ]• t = t2 – t1
Keterangan :• Ao = luas mula-mula benda ( m2 atau cm2 )• At = luas akhir benda ( m2 atau cm2 )• A = pertambahan luas benda ( m2 atau cm2 )• t = perubahan suhu benda ( C )• t1 = suhu mula-mula benda ( C )• t2 = suhu akhir benda ( C )• = koefesiem muai luas benda ( /C )
Pemuaian Volume Zat Padat
Keterangan :Vo = volume mula-mula benda ( m3 atau cm3 )Vt = volume akhir benda ( m3 atau cm3 )V = pertambahan volume benda ( m3 atau cm3 )t = perubahan suhu benda ( C )t1 = suhu mula-mula benda ( C )t2 = suhu akhir benda ( C ) = koefesiem muai volume benda ( /C )
• V = Vo.. t = Vo.3. t • = 3.• Vt = Vo + V• Vt = Vo [1 + .t ]• t = t2 – t1
Jika sistem terisolir, yaitu aliran kalor bebas dari pengaruh lingkungan, maka berlaku hukum kekekalan energy kalor (asas black) yaitu:“ Jumlah kalor yang dilepas oleh zat yang panas sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh zat yang dingin.”
PERPINDAHAN KALOR
Perpindahan Kalor
Konduksi
Konveksi
Radiasi
KONDUKSI
Perpindahan kalor yang tanpa disertai perpindahan zat perantara
A = luas permukaan (m2)d = ketebalan benda (m)
T1 = suhu pada salah satu ujung benda (K)
ΔT = perbedaan suhu (K)ΔT = T1 – T2
A
d T1
T2 = suhu pada ujung lain benda (K)
T2
Laju Konduksi
dTAk
tQ
tQ
= laju konduksi (J/s)
k = konduktivitas termal zat (W/m K)
A = luas permukaan (m2)
ΔT = perbedaan suhu (K) = T1 – T2
d = ketebalan benda (m)
Tabel Nilai Konduktivitas Termal
Contoh konduksi
Perpindahan kalor yang disertai perpindahan zat perantara
KONVEKSI
Laju Konveksi
TAhtQ
tQ
= laju konveksi (J/s)
h = koefisien konveksi (W/m2 K)
A = luas permukaan benda yang bersentuhan
ΔT = perbedaan suhu antara benda dan fluida(K)dengan fluida(m2)
konveksi alamiah
Konveksi paksa
Radiasi
Perpindahan kalor tanpa zat perantaraRADIASI
TA
A = luas permukaan (m2)
T = suhu mutlak permukaan (K)
Laju Radiasi
4ATetQ
tQ
= laju radiasi(J/s)
e = emisivitas (0 < e < 1)σ = Tetapan Stefan-Boltzman
T = suhu mutlak(K)= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4