Suhu dan kalor

39
SUHU DAN KALOR 1.Lina Kurniawati (4201412091) 2. Ita Kurnia Sari (4201412105)

Transcript of Suhu dan kalor

Page 1: Suhu dan kalor

SUHU DAN KALOR

1.Lina Kurniawati(4201412091)

2. Ita Kurnia Sari(4201412105)

Page 2: Suhu dan kalor

• KD :

Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada

kehidupan sehari-hari

• Tujuan :

Menguasai konsep suhu dan kalor.

Menguasai pengaruh kalor terhadap zat.

Memahami konsep perpindahan kalor dan manfaatnya.

pendahuluan

Page 3: Suhu dan kalor

• Suhu atau temperatur merupakan indikator panas atau dinginya benda

Es dikatakan bersuhu rendah Api dikatakan bersuhu tinggi

SUHU

Page 4: Suhu dan kalor

PENGUKURAN SUHU• Untuk mengetahui besar suhu

suatu benda dapat digunakan alat

ukur yang disebut termometer.

• Caranya adalah dengan

menempelkan termometer pada

benda tersebut. Setelah

termometer disentuhkan maka

akan terjadi aliran kalor dari benda

ke termometer.

Page 5: Suhu dan kalor

- Untuk Mengukur Temperatur Secara Kuantitatif, perlu skala numerik.

- Beberapa Skala Termometer :CELCIUS, KELVIN, REAMUR, FAHRENHEIT

Page 6: Suhu dan kalor

Perbandingan skala dari berbagai termometer:

C R F K Rk

100 80 180 100 180

5 4 9 5 9

Konversi Suhu Celcius - FahrenheitF = 9/5 C + 32°Konversi Suhu Fahrenheit - CelciusC = 5/9 (F – 32°)Konversi Suhu Celcius – Reamur R = 4/5 CKonversi Suhu Reamur - CelciusC = 5/4 R

Konversi Suhu Reamur - FahrenheitF = 9/4 R + 32°Konversi Suhu Fahrenheit - ReamurR = 4/9 (F – 32°)Konversi Suhu Celcius - KelvinK = C + 273

Page 7: Suhu dan kalor

CONTOH:Suhu suatu ruangan menunjukkan angka 32 jika diukur dengan termometer Celcius. Tentukanlah jika diukur dengan:a. Reamurb. Fahrenheitc. Kelvind. RankinePenyelesaian:

e. t°R= t°C =

f. t°R= t°C+ 32=

g. tK = t°C +273 = 32+273=305K

h. t°Rk = t°C + 491=

54

R 4,253254

59 F 6,893232

59

59 kR 6,5484916,5749132

59

Page 8: Suhu dan kalor

• Kalor adalah salah satu bentuk energi yang mengalir karena

adanya perbedaan suhu dan atau karena adanya usaha atau

kerja yang dilakukan pada sistem.

• Kalor mempunyai satuan kalori, satu kalori didefinisikan

sebagai kalor yang dibutuhkan 1 gram air untuk menaikkan

suhunya 1OC.

• Dalam sistem SI satuan kalor adalah Joule. (1 kalori ≈ 4,18

joule)

KALO

R

Page 9: Suhu dan kalor

Kuantitas panas atau kalor dalam suatu bahan dilambangkan dengan

ΔQ yang berkaitan dengan perubahan suhu ΔT. Besar kuantitas kalor

Q yang diperlukan untuk meningkatkan suhu benda dari T1 menjadi T2

berbanding lurus dengan:

• Massa benda m; semakin besar massa benda yang akan

dipanaskan, maka semakin besar pula kuantitas kalor yang

diperlukan.

• Jenis benda atau sifat alami benda; besar kalor yang diperlukan

untuk memanaskan 1 kg tembaga tidaklah sama dengan yang

diperlukan untuk memanaskan 1 kg air.

Page 10: Suhu dan kalor

Kalor jenis• Kalor jenis adalah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk

meningkatkan 1°C dalam setiap 1 kg massa.

• Kalor jenis dinyatakan dengan persamaan:

C =

Dengan c = kalor jenis (J/kg°C atau J/kg K)

m = massa zat (kg)

ΔT = perubahan suhu (°C atau K)

TmQ

Page 11: Suhu dan kalor
Page 12: Suhu dan kalor

Tabel 5.1: Tabel Kalor Jenis

Bahan Kalor Jenis(J/kg°C) Bahan Kalor Jenis

(J/kg°C)

Alumunium 910 Besi 470

Berilium 1.970 Batu kapur(CaCO3) 879

Tembaga 390 Raksa (Hg) 138

Etanol 2.428 Perak 234

Es 2.100 Air 4.200

Page 13: Suhu dan kalor

Kapasitas Kalor

• Kapasitas kalor adalah besar kalor yang diperlukan untuk

meningkatkan suhu zat tanpa memperhatikan massa zat. Kapasitas

kalor dilambangkan dengan C

• (perhatikan perbedaan simbol C dan c).

• Kapasitas kalor dinyatakan dengan persamaan:

atau TQC

TCQ

Page 14: Suhu dan kalor

PEMUAIAN

Kabel Tiang Listrik Bantalan Rel Kereta Api

Page 15: Suhu dan kalor

Pemuaian Zat Padat

Pemuaian Panjang

Pemuaian Luas

Pemuaian Volume

Page 16: Suhu dan kalor

Pemuaian Panjang Zat Padat

Page 17: Suhu dan kalor

Pemuaian Panjang Zat Padat :• L = Lo.. t• Lt = Lo + L• Lt = Lo [1 + .t ]• t = t2 – t1

Keterangan :• Lo = panjang mula-mula benda ( m atau cm )• Lt = panjang akhir benda ( m atau cm )• L = pertambahan panjang benda ( m atau cm )• t = perubahan suhu benda ( C )• t1 = suhu mula-mula benda ( C )• t2 = suhu akhir benda ( C )• = koefesiem muai panjang benda ( /C )

Page 18: Suhu dan kalor

• Koefisien muai panjang zat padat adalah

bilangan yang menyatakan besarnya pemuaian

panjang benda setiap satuan panjang suatu

benda ketika suhunya dinaikkan sebesar 1C.

• Koefisien muai panjang zat padat nilainya

ditentukan oleh jenis zat padat tersebut, dan

nilainya berbeda satu sama lainnya.

Page 19: Suhu dan kalor

Tabel Koefisien Muai Bahan

No Nama ZatNilai

(dalam ( /C )1 Aluminium 0,0000242 Tembaga 0,0000173 Besi 0,0000124 Baja 0,0000115 Timah 0,0000306 Kuningan 0,0000187 Perak 0,000020

Page 20: Suhu dan kalor

Pemuaian Luas Zat Padat :• A = Ao. . t = Ao. 2. t• = 2.• At = Ao + A• At = Ao [1 + .t ]• t = t2 – t1

Keterangan :• Ao = luas mula-mula benda ( m2 atau cm2 )• At = luas akhir benda ( m2 atau cm2 )• A = pertambahan luas benda ( m2 atau cm2 )• t = perubahan suhu benda ( C )• t1 = suhu mula-mula benda ( C )• t2 = suhu akhir benda ( C )• = koefesiem muai luas benda ( /C )

Page 21: Suhu dan kalor

Pemuaian Volume Zat Padat

Keterangan :Vo = volume mula-mula benda ( m3 atau cm3 )Vt = volume akhir benda ( m3 atau cm3 )V = pertambahan volume benda ( m3 atau cm3 )t = perubahan suhu benda ( C )t1 = suhu mula-mula benda ( C )t2 = suhu akhir benda ( C ) = koefesiem muai volume benda ( /C )

• V = Vo.. t = Vo.3. t • = 3.• Vt = Vo + V• Vt = Vo [1 + .t ]•  t = t2 – t1

Page 22: Suhu dan kalor
Page 23: Suhu dan kalor
Page 24: Suhu dan kalor

Jika sistem terisolir, yaitu aliran kalor bebas dari pengaruh lingkungan, maka berlaku hukum kekekalan energy kalor (asas black) yaitu:“ Jumlah kalor yang dilepas oleh zat yang panas sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh zat yang dingin.”

Page 25: Suhu dan kalor
Page 26: Suhu dan kalor

PERPINDAHAN KALOR

Page 27: Suhu dan kalor

Perpindahan Kalor

Konduksi

Konveksi

Radiasi

Page 28: Suhu dan kalor

KONDUKSI

Perpindahan kalor yang tanpa disertai perpindahan zat perantara

A = luas permukaan (m2)d = ketebalan benda (m)

T1 = suhu pada salah satu ujung benda (K)

ΔT = perbedaan suhu (K)ΔT = T1 – T2

A

d T1

T2 = suhu pada ujung lain benda (K)

T2

Page 29: Suhu dan kalor

Laju Konduksi

dTAk

tQ

tQ

= laju konduksi (J/s)

k = konduktivitas termal zat (W/m K)

A = luas permukaan (m2)

ΔT = perbedaan suhu (K) = T1 – T2

d = ketebalan benda (m)

Page 30: Suhu dan kalor

Tabel Nilai Konduktivitas Termal

Page 31: Suhu dan kalor

Contoh konduksi

Page 32: Suhu dan kalor

Perpindahan kalor yang disertai perpindahan zat perantara

KONVEKSI

Page 33: Suhu dan kalor

Laju Konveksi

TAhtQ

tQ

= laju konveksi (J/s)

h = koefisien konveksi (W/m2 K)

A = luas permukaan benda yang bersentuhan

ΔT = perbedaan suhu antara benda dan fluida(K)dengan fluida(m2)

Page 34: Suhu dan kalor

konveksi alamiah

Page 35: Suhu dan kalor

Konveksi paksa

Page 36: Suhu dan kalor

Radiasi

Page 37: Suhu dan kalor
Page 38: Suhu dan kalor

Perpindahan kalor tanpa zat perantaraRADIASI

TA

A = luas permukaan (m2)

T = suhu mutlak permukaan (K)

Page 39: Suhu dan kalor

Laju Radiasi

4ATetQ

tQ

= laju radiasi(J/s)

e = emisivitas (0 < e < 1)σ = Tetapan Stefan-Boltzman

T = suhu mutlak(K)= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4