Subtle Waves Templatenonosun.staf.upi.edu/files/2012/02/01-MetLitAk...•Berfikir Deduktif: Dari...
Transcript of Subtle Waves Templatenonosun.staf.upi.edu/files/2012/02/01-MetLitAk...•Berfikir Deduktif: Dari...
Ilmu pengetahuan
• himpunan pengetahuan yang diperoleh
secara terorganisisr
• melalui prosedur dan metode tertentu
• yang kemudian disistema-tisasi
Nono Supriatna
Struktur Ilmu Pengetahuan
• dimulai dengan konsep awal berupa fakta sebagai hasil pencerapan
indrawi (yang terdengar, terlihat, terasa, tercium, dan tercicipi)
3
• diabstraksi yang dicatat dalam otak sehingga dapat diingat
• diberi lambang dengan nama dari kata sehari-hari, agar mudah
dikomunikasikan
• agar terdapat kesamaan yang dimaksud diberi istilah yang secara
alamiah mencapai kesepakatan diberbagai suku bangsa.
• Sementara untuk bahasa komunikasi antar bangsa diperlukan definisi
sehingga diperoleh kejelasan secara eksplisit
Nono Supriatna
Struktur Ilmu Pengetahuan• Bila konsep awal atau fakta yang satu mempengaruhi yang lain, maka
disebut faktor,
• Ini berarti terjalin hubungan antar faktor yang disebut proposisi yang
lazim dianggap sebagai embrio teori.
• Bila sifat hubungan dari proposisi ini diketahui secara spesifik, termasuk
mekanisme prosesnya, maka proposisi tersebut meningkat menjadi teori
hubungan
• apabila diuji berulangkali hasilnya tetap sama, maka jadilah hukum atau
dalil.
• Di samping itu masih ada pula kebenaran yang tidak usah di buktikan lagi
yang lazim disebut asumsi dasar atau postulat.
• Asumsi dasar atau postulat ini lazim dijadikan titik tolak atau pendukung
suatu penelitian
Nono Supriatna
Fungsi ilmu :
• Fungsi ekslpanatif, untuk menjelaskan mekanisme
proses timbulnya masalah.
• Fungsi prediktif untuk memprediksi dan mengantisipasi
kemungkinan timbulnya masalah
• Fungsi kontrol untuk mengatasi dan mencegah
timbulnya masalah.
5
• ilmu sebagai hasil upaya penemuan baru,
• ilmu sebagai titik tolak menggalakkan penemuan-
penemuan baru.
Nono Supriatna
Motif Perkembangan Ilmu
pengetahuan
• Dorongan ingin tahu (curiosity)
• Kegunaan praktis dari ilmu pengetahuan
• Pengembangan teori baru
6
Nono Supriatna
– Common Sense : Kebenaran yang bersumber pada
pendapat umum tanpa mengkaji lebih dalam
Cara-cara untuk mencari kebenaran
7
– Intuisi/Perasaan : Kebenaran yang berasal pada perasaan
atau keyakinan sendiri semata-mata
– Trial and Error : Mencoba-coba
– Pengalaman Pribadi : Menggunakan pengalaman untuk
memecahkan persoalan
– Ahli/wewenang (otoritas) : Kebenaran yang bersumber
pada pendapat para ahli, tanpa dikaji lagi lebih dalam atau
harus diikuti karena pendapat yang berwibawa
penguasa.Misalnya : doktrin yang harus diikuti, tradisi
Nono Supriatna
- Speculation And Argumentation : Kebenaran diperoleh
dengan jalan mendiskusikannya dengan sekelompok yang
dipandang ahli, belum adanya sandaran ilmu dan tidak
secara empiris. Ada kesan terlalu mendewakan akal dan
kepandaian bicara.
• spekulasi dilawan dengan spekulasi
• argumentasi dilawan dengan argumentasi.
Cara-cara untuk mencari kebenaran
8
Kelemahannya :
1). Mengabaikan hal-hal yang tidak sesuai dengan pendapat
pribadi.
2). Cenderung subjektif.
3). Kurang fakta sudah berani mengambil kesimpulan.
4). Dipengaruhi prasangka.
Nono Supriatna
• Berfikir Deduktif : Dari yang bersifat umum (teori) ke hal
yang bersifat khusus. Contoh : Semua manusia akan mati (premis mayor)
Raja adalah manusia (premis minor)
Jadi, raja terkena nasib mati (konklusi)
Siapa yang tidak kehilangan, masih mempunyai.
Mahasiswa Akuntansi tidak kehilangan ekor
Jadi, Mahasiswa Akuuntansi mempunyai ekor.
Cara-cara untuk mencari kebenaran
9
• Berpikir induktif : Dari yang bersifat khusus (empiris) ke hal
yang bersifat Umum.Contoh : Si A, mahasiswa akuntansi pandai,
Si B, mahasiswa akuntansi pandai,
Si C, mahasiswa akuntansi pandai,
….
Si Z, mahasiswa akuntansi pandai,
Jadi semua mahasiswa akuntansi pandai.Nono Supriatna
• Berpikir Deduktif-Induktif (reflective thinking):
Menggabungkan kedua cara berpikir di atas antara berpikir
induktif dan berpikir deduktif.Contoh: :
• Petani menemukan kerusakan tanamannya (masalah)
• Petani memeriksa kerusakan tanamannya (membatasi masalah melalui
fakta-fakta)
• Menduga, mungkin ulah anak, karena anak suka nakal (hipotesis deduksi).
• mungkin juga karena angin ribut (hipotesis lain)
• berpikir deduktif, jika ulah anak – mereka harus ada di sini (kesimpulan
deduksi)
• mencari tahu apa anak-anak tadi ada di sini (pengujian) –ternyata anak-anak
sedang berlibur jauh –hipotesis ditolak.
• memeriksa kebun tetangga ternyata juga rusak, kabar dari radio, dan keluhan
tetangga karena angin ribut (fakta yang diperoleh)
• kerusakan akibat angin ribut (Conclusion)
Cara-cara untuk mencari kebenaran
10
Nono Supriatna
Taraf Berfikir Ilmiah
1). The feel need, merasakan adanya suatu kebutuhan
2). The problem, menyadari dan menegaskan
permasalahan
3). The Hypothesis, mengajukan kemungkinan pemecahan
masalah.
4). Collection of data as evidence, mengumpulkan data
sebagai bukti.
5). Concluding bilief, menguji hipotesis dan menarik
kesimpulan.
6). General value of the conlusion, jika sudah tepat,
disimpulkan implikasi-nya untuk masa yang akan
datang.
11
Nono Supriatna
Tahap-tahap perkembangan
metode penelitian
1). Tahap pra-positivisme, dari jaman Aristoteles ( 350
s.M) sampai jamannya David Hume ( 1750 M) sekitar
2000 tahun orang berpandangan bahwa apa yang
terjadi bersifat alamiah. Peneliti bersifat pasif, tidak
dengan sengaja memanipulasi lingkungan dan tidak
mengadakan eksperimen dengan lingkungan.
12
Nono Supriatna
Tahap-tahap perkembangan
metode penelitian2). Tahap positivisme :
- mulai berpandangan bahwa orang bisa mengadakan perubahan
terhadap dunia sekitar,
- dapat menemukan aturan-aturan, hukum-hukum, atau prinsip-
prinsip umum tentang dunia nyata.
- Realitas dapat dipecah menjadi bagian-bagian.
- Hukum yang berlaku bagian yang kecil, juga berlaku bagi
keseluruan dan realitas itu hanya ada satu yang mempunyai ciri-
ciri dan hukum-hukum tertentu yang dapat diamati.
- Kebenaran itu berlaku kapan saja, dimana saja dan bagi siapa
saja.
- Pengalaman bersifat objektif dan dapat diukur. Apa yang diamati
lepas dari prasangka pengamat, lepas dari konteks dan waktu.
13
Nono Supriatna
Tahap-tahap perkembangan
metode penelitian
3). Tahap post positivisme:
- tidak menerima hanya ada satu kebenaran.
- Menurutnya kebenaran itu lebih kompleks dari yang
diduga.
- Pengalaman manusia begitu kompleks sehingga tidak
dapat diikat oleh hanya satu teori tertentu.
- Kebenaran tergantung pada realitas empirik dan
konsensus masyarakat ilmuwan
14
Nono Supriatna
Penelitian : upaya sadar bahkan disertai kesengajaan
dalam melakukan kegiatan menangkap gejala-gejala
alam dan sosial
berdasarkan metode ilmiah disiplin ilmu yang
bersangkutan
untuk menemukan prinsip-prinsip baru yang terdapat
dibelakang gejala-gejala tersebut.
Metode ilmiah: sistem dan metode yang secara ketat
mengatur pengetahuan tentang gejala
alam dan gejala sosial.
Nono Supriatna