SUBANG DAN RANTAU JEJAK

84
Energizing Asia 22 LAPORAN UTAMA Berpayung Kampung Eco-Green 42 LAPORAN KHUSUS Inovasi Sebagai Napas Pertamina EP 68 EVENT Hijau Indonesia, Hijau Dunia Tumbuh Bersama Untuk Indonesia Edisi Tahun II | Volume 11 - November 2015 SUBANG DAN RANTAU JEJAK PROPER EMAS

Transcript of SUBANG DAN RANTAU JEJAK

Ed

isi Ta

hu

n II | V

olum

e 10 - O

ktob

er 2015

Energizing Asia

16 LAPORAN UTAMAMencorong SetelahAlih Kelola

20 WAWANCARATidak InginMengusir Investor

50 LAPORAN KHUSUSUIIA 2015 Di SemarangMemacu Inovasi

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Edisi Tahun II | Volume 10 - Oktober 2015

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

INOVASIUNGGULAN

UPSTREAM IMPROVEMENT& INNOVATION AWARDS 2015

Ed

isi Ta

hu

n II | V

olum

e 11 - Nov

emb

er 2015

Energizing Asia

22 LAPORAN UTAMABerpayung Kampung Eco-Green

42 LAPORAN KHUSUSInovasi Sebagai Napas Pertamina EP

68 EVENTHijau Indonesia, Hijau Dunia

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Edisi Tahun II | Volume 11 - November 2015

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

SUBANG DAN RANTAU

JEJAK

PROPER EMAS

1

Energia Pertamina EP November | 2015

Pengantar Redaksi

JEJAK PROPER EMAS SUBANG DAN RANTAU

Penghargaan Proper Emas yang diterima Field Subang dan Field Rantau pada Penghargaan Proper 2015 yang berlangsung pada 23 November 2015 lalu, memiliki makna yang sangat strategis dan penting bagi kegiatan usaha di sektor minyak dan gas bumi yang dijalankan oleh PT Pertamina EP. Penghargaan ini menjadi hadiah istimewa ulang tahun ke-10 Pertamina EP.

Penghargaan Proper Emas ini memperlihatkan bahwa dalam menjalankan kegiatan operasional usaha, Pertamina EP sudah menjalankan manajemen lingkungan dengan baik, yang meliputi reduksi emisi, pengelolaan limbah B3 dan non B3, pengelolaan air bersih dan sebagainya.

Selain itu juga berbagai inovasi terus dilakukan, sehingga mampu meningkatkan produksi, mampu menerjermahkan efisiensi terkait dengan kondisi minyak dan gas bumi global yang saat ini tengah terjadi. Pengembangan masyarakat sekitar juga tetap diperhatikan, dengan berbagai program yang dilakukan yang bermuara pada pengembangan dan peningkatan ekonomi masyarakat serta kemandirian.

Kalau kita lihat, berbagai inovasi sudah hampir dilakukan oleh setiap field yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Ini terlihat dari keikutsertaan dalam penilaian proper. Dari hasil yang dicapai, terlihat bahwa field-field yang berada di bawah Pertamina EP sudah melakukan kegiatan yang dikategorikan Beyond Complience, melebihi ketentuan yang dipersyaratkan. Dan tidak ada field yang mendapatkan Proper Merah atau Hitam. Ini merupakan prestasi yang harus diapresiasi.

Memang banyak yang mengatakan mempertahankan prestasi yang sudah diraih bukanlah perkara gampang. Beberapa perusahaan terpuruk setelah sebelumnya meraih Proper Emas, bisa menjadi bukti akan hal itu. Namun dengan

kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan di internal Pertamina, baik Continous Improvement Program (CIP) ataupun Annual Pertamina Quality (APQ) Awards, menjadi pembeda, sehingga prestasi Pertamina EP bisa terus meningkat atau mempertahankan raihan yang sudah dicapai tahun ini. Jika tahun ini kita melihat ada dua field yang mendapatkan Proper Emas, di tahun-tahun berikutnya, lebih banyak field yang mendapatkan Proper Emas.

Penghargaan Proper Emas yang diterima Field Subang dan Field Rantau, menjadi pemicu bagi field lainnya di untuk terus melakukan kegiatan-kegiatan yang selama ini sudah dilakukan dan berusaha untuk terus ditingkatkan. Namun yang perlu diingat, bahwa Proper Emas, hanya bonus semata, karena tanpa penghargaan Proper Emas pun, kegiatan yang terkait inovasi, efisiensi dan kepedulian lingkungan dan masyarakat sekitar harus terus menjadi perhatian utama.

Selamat kepada Field Subang dan Field Rantau yang sudah meraih Proper Emas juga kepada field lain yang sudah mendapatkan Proper Hijau, semoga prestasi ini bisa dipertahankan. Bagi filed-field lainnya, ayo berlomba menuju Proper Emas, berlomba menuju kebaikan, mempersembahkan yang terbaik untuk perusahaan juga untuk bangsa dan negara.

Selain informasi penghargaan Proper 2015, pada edisi kali ini juga Energia Pertamina EP, juga menyuguhkan berbagai informasi lain, terutama yang terkait inovasi yang dilakukan oleh field dari berbagai aset di Indonesia, yang telah mendapatkan penghargaan dari Annual Pertamina Quality Awards 2015. Ini semua adalah bekal yang kuat menuju pencapaian yang jauh lebih tinggi lagi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Sekali lagi selamat untuk semuanya.

Energia Pertamina EP November | 2015

2Surat Pembaca

Imam Fathurohman, Jakarta

Di tengah harga minyak dunia yang masih melemah, perusahaan-perusahaan minyak dan gas bumi berlomba melakukan efisiensi. Manajemen perusahaan secara cermat mengatur pengeluaran untuk menekan pengeluaran. Bahkan tidak jarang rencana kerja seperti pengeboran sumur eksplorasi dipertimbangkan dengan seksama dan memilih hanya pada lokasi dengan tingkat kemungkinan yang lebih besar. Bahkan sudah ada perusahaan migas yang merumahkan karyawannya.

Sejauh ini opsi merumahkan karyawan belum menjadi pilihan PT Pertamina. Perusahaan tetap berupaya melakukan efisiensi. Dan ini juga yang dilakukan PT Pertamina EP, anak usaha yang fokus pada kegiatan eksplorasi dan produksi.

Menjadi menarik ditengah efisiensi yang giat dilakukan perusahaan, kinerja operasi yang terbukti dalam hasil produksi minyak dan gas tetap terjaga. Ini

tergambar dari kinerja produksi minyak dan gas PT Pertamina (Persero) yang tetap meningkat. Salah satunya dikontribusi oleh kinerja positif yang ditunjukan oleh PT Pertamina EP yang merupakan backbone dari kegiatan hulu PT Pertamina (Persero)

Dengan demikian bisa dikatakan efisiensi yang dilakukan Perusahaan tidak lantas menurunkan kinerja operasional. Ini terbukti dari capaian produksi minyak dan gas di kuartal III tahun ini meningkat. Produksi minyak pada kuartal III-2015 tercatat sebanyak 282,14 juta barel oil per day (BOPD). Sementara di kuartal III-2014, Pertamina hanya bisa memproduksi 221,1 juta BOEPD. Artinya dalam satu tahun ini kenaikan rata-rata produksi minyak sebesar 61,04 juta BOPD. Sementara untuk produksi gas pada kuartal III-2015 sebesar 1,98 BCF per hari.

Selain efisiensi yang juga dilakukan PT Pertamina

termasuk anak usaha yang bergerak di sektor hulu seperti PT Pertamina EP adalah inovasi. Inovasi yang dilakukan karyawan Pertamina (Persero) dan Pertamina EP telah mampu menyelamatkan perusahaan dari penurunan kinerja karena dampak dari eksternal yang juga sedang bergejolak. Dengan harga minyak dan gas bumi (migas) memang sedang anjlok akibat tingginya pasokan sehingga membuat kinerja perusahaan migas turun. Namun lewat inovasi yang dilakukan perusahaan di sektor hulu, laju penurunan kinerja dapat diredam.

Para pekerja Pertamina mencoba mengakali penurunan tersebut dengan membuat inovasi yang diharapkan bisa berdampak efisiensi. Inoasi seperti memanfaatkan matahari sebagai sumber energy khusus untuk penerapan dan kegiatan perkantoran, atau memanfaatkan gas sebagai sumber energy untuk kegiatan produksi terbukti dapat memangkas biaya energy perseroan.

Inovasi dan kreativitas dari karyawan PT Pertamina EP terbukti dari hasil yang dicapai dan juga pengakuan dari Persero. Pertamina EP yang tahun ini merayakan ulang tahun ke 10 dinobatkan sebagai yang terbaik dalam urusan inovasi dan kreatifitas.

Ini semua tentu menjadi modal yang sangat berharga bagi perusahaan dalam menghadapi situasi yang tidak menguntungkan saat ini. Bahkan dalam upaya meningkatkan produksi serta cadangan minyak dan gas di masa mendatangan kreatifitas dan inovasi harus terus ditingkatkan.

Efisiensi dan Inovasi Ditengah Situasi Sulit

3

Energia Pertamina EP November | 2015

Pemimpin Redaksi: D. Yodi Priyatna (VP Legal Relations)

Redaktur Pelaksana: Muhammad Baron

Pandjie Galih Anoraga

Redaksi: Hidayat Tantan, Tatan Agus RST, Sigit Widihardono,

Humas Asset 1, Humas Asset 2, Humas Asset 3, Humas Asset 4, Humas Asset 5, Humas Pangkalan

Susu, Humas Rantau, Humas Lirik, Humas Jambi, Humas Adera, Humas Ramba, Humas Pendopo,

Humas Prabumulih, Humas Limau, Humas Tambun, Humas Jatibarang, Humas Subang, Humas Cepu, Humas Poleng, Humas Tarakan, Humas Sangatta,

Humas Sangasanga, Humas Tanjung, Humas Bunyu, Humas Sorong.

Alamat RedaksiPT Pertamina EP

Menara Standard Chartered, Lantai 21-29Jl. Prof. Dr. Stario No 164 Jakarta, Selatan

Layout & Grafis: [email protected]

UNDANGAN MENULIS:Redaksi menerima kiriman artikel dan foto seputar kegiatan

dunia migas dan hal yang berkaitan, maksimal 6.000 karakter. Kirim ke: [email protected]

LENSA ASSET:Kirimkan foto hasil karya Anda seputar kegiatan Anda.

Kirim ke: [email protected]

Cover image: Petani SubangFoto Oleh: Yulianus Ladung

Ed

isi Ta

hu

n II | V

olum

e 10 - O

ktob

er 2015

Energizing Asia

16 LAPORAN UTAMAMencorong SetelahAlih Kelola

20 WAWANCARATidak Ingin Mengusir Investor

50 LAPORAN KHUSUSUIIA 2015 Di SemarangMemacu Inovasi

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Edisi Tahun II | Volume 10 - Oktober 2015

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

INOVASIUNGGULAN

UPSTREAM IMPROVEMENT & INNOVATION AWARDS 2015

Ed

isi Ta

hu

n II | V

olum

e 11 - Nov

emb

er 2015

Energizing Asia

22 LAPORAN UTAMABerpayung Kampung Eco-Green

42 LAPORAN KHUSUSInovasi Sebagai Napas Pertamina EP

68 EVENTHijau Indonesia, Hijau Dunia

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Edisi Tahun II | Volume 11 - November 2015

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

SUBANG DAN RANTAU

JEJAK

PROPER EMAS

Energia Pertamina EP November | 2015

4

FOTO PILIHAN 06 | Ketika Jati

Merangas

LAPORAN UTAMA 22 | Berpayung

Kampung Eco-Green

18 | Pohon Listrik Temuan Abege

LAPORAN UTAMA 10 | Kado Istimewa

Proper Emas

LAPORAN UTAMA 16 | We Cannot Flying

Without Wings

DAFTAR ISI

LAPORAN KHUSUS42 | Inovasi

Sebagai Napas Pertamina EP

LAPORAN KHUSUS 44 | CPP Gundih:

Hemat Kantong dengan Bakteri

LOKAL HERO 46 | Menyulap Limbah

Jadi Barang Berharga

LINGKUNGAN 32 | Merawat Elang

Menjaga Alam

LAPORAN KHUSUS38 | MEMILIH JALAN

INOVASI

Dalam kondisi harga minyak dunia yang melemah, efisiensi dan inovasi mutlak harus dilakukan. Menjadi napas bagi perusahaan untuk bertahan dalam situasi sulit. Menyumbang pendapatan triliunan rupiah

Jejak Proper Emas Subang dan Rantau

Malam penghargaan proper 2015 yang berlangsung pada 23 November 2015 di Hotel Bidakara Jakarta, menjadi malam istimewa bagi PT Pertamina. Bagaimana tidak, separuh dari 12 penghargaan Proper Emas yang diberikan pada malam itu, menjadi milik Pertamina. Anak usaha Pertamina baik di hulu minyak dan gas bumi, panas bumi serta unit pengolahan mendapatkan penghargaan tertinggi yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut. Dia diantaranya didapatkan PT Pertamina EP

5

Energia Pertamina EP November | 2015

GADGET 78 | Serangan Balik Blackberry

EVENT 68 | Hijau Indonesia, Hijau Dunia

INFO E&P76 | Menuju Sejahtera

Belajar dari Abah Anas

50 | Revenue Bertambah lingkungan terjaga 54 | Cepat Tepat Oil Lifting Tanker

INOVASI INOVASI

DESTINASI72 | Mengintip Bidadari Mandi

di Danau Sebening Kaca

58 | Jalan-jalan Ala Backpacker? Siapa Takut?

KOMUNITAS

62 | Mendunia Tanpa Gembar-Gembor Media Mainstream

MUSIK

Energia Pertamina EP November | 2015

6Foto Pilihan

2. SUMUR TUA KARYA TATAN BOGORHamparan bangunan rig tradisonal di kawasan sumur tua Wonocolo tidak mengenal penghujan atau kemarau, Pohon-pohon sekitar mengering dan berwarna hitam, sehitam tanah di sekelilingnya yang terkena limbah minyak, teknik siluet dan framing menjadi pilihan saya untuk menangkap imaji ini.

Canon EOS 5D Mark II, F/16, SS 1/320 sec, ISO-200, Lensa 16-35 mm

1. KETIKA JATI MERANGAS KARYA TATAN, BOGORSaat melintas hutan jati di Bojonegoro, Jawa Timur, pada senja hari matahari merangkak menuju peraduannya, Hamparan pohon jati yang merontokkan daunnya di musim kemarau menampilkan imaji yang mistis, saya sengaja menampilkan secara siluet agar diperoleh kesan mistis ketika jati merangas.

Canon EOS 5D Mark II, F/10, SS 1/500 sec., ISO 200, lensa 16-35 mm

Rubrik ini merupakan kerjasana dengan PortalIndonesiaNews.com, terbuka bagi pembaca yang punya foto menarik. Silakan dikirim ke

[email protected]

1

2

7

Energia Pertamina EP November | 2015

3. DANAU TESS KARYA RAKHA, MAHASISWA JURNALISTIK, FIKOM UNISBA, BANDUNGPemilihan dan penataan komposisi antara framing atas ranting-ranting pohon dan bawah tanah sisi danau, langit biru dengan gumpalan awan putih berarak, sungguh pengemasan yang apik membuat komposisi menarik apalagi format vertikal yang dipilih, sehingga Panorama Danau Tess, Hulu Lais ini bisa tampil berbeda. Pilihan tepat, teruslah mengklik kamera anda.

Canon EOS 5D Mark II, F/13, SS 1/100sec. ISO-100, Lensa 16-35 mm

3

Energia Pertamina EP November | 2015

8Foto Pilihan

4. BISIKAN ANGIN KARYA RAKHA, MAHASISWA JURNALISTIK FIKOM UNISBA BANDUNGPemilihan hitam putih untuk menangkap Ilalang yang tertiup angin ini sungguh pilihan tepat, Mata menjadi terfokus ke pucuk bunga ilalang yang tampak terhembus angin, Teruslah memotret dan Anda memiliki bekal ketelitian.

Canon EOS 5D Mark II ,F/5,6, ss 1/640 sec. ISO-200, Lensa 300 mm

4

9

Energia Pertamina EP November | 2015

5

5. DANAU LINOW AGHNAT, BANDUNGMembatasi bidang foto saat berada di sebuah panorama alam sungguh tepat, karena lensa memiliki keterbatasan, harus ada yang menjadi point of interest saat panorama alam akan direkam dalam bingkai foto. Teruslah memotret anda memiliki bekal kejelian.

Canon EOS 5D Mark II, F/8, SS 1/400 sec. ISO-200, Lensa 75 mm

Energia Pertamina EP November | 2015

10Laporan Utama

Malam penghargaan proper 2015 yang berlangsung pada 23 November 2015 di Hotel Bidakara Jakarta, menjadi malam istimewa bagi PT Pertamina. Bagaimana tidak, separuh dari 12 penghargaan Proper Emas yang diberikan pada malam itu, menjadi milik Pertamina. Anak usaha Pertamina baik di hulu minyak dan gas bumi, panas bumi serta unit pengolahan mendapatkan penghargaan tertinggi yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut. Dia diantaranya didapatkan PT Pertamina EP

Kado IstimewaPROPER EMAS

11

Energia Pertamina EP November | 2015

Bagi PT Pertamina EP, dua Proper Emas yang diraih, memiliki arti lebih dari sekedar istimewa. Proper Emas yang diterima Field Subang dan Field Rantau, menjadi kado istimewa ulang tahun PEP yang 10. Dalam sejarah PT Pertamina EP , sejak berdiri baru kali ini mendapatkan penghargaan tertinggi Proper yang didamkan banyak perusahaan di Indonesia

Tepuk tangan kencang bergemuruh, ketika pembawa acara Fenita dan Arie Untung menyebutkan nama PT Pertamina EP Field Subang, mendapatkan Proper Emas 2015. Pun demikian, ketika Field Rantau juga dinyatakan sebagai peraih Proper Emas. Riuh tepuk tangan kembali bergemuruh. “Wah pendukungnya banyak,” ucap salah seorang undangan.

Gemuruh tepuk tangan terasa memenuhi ruangan, karena selain Field Subang dan Field Rantau, hampir semua Field di Pertamina EP yang terseebar dari Sabang sampai Merauke, hadir pada malam itu. Selain Proper Emas, 15 field lainnya, mendapatkan Proper Hijau. Sebuah prestasi yang memperlihatkan bagaimana kegiatan pengelolaan lingkungan , sudah dijalankan dengan baik, sehingga predikat beyond compliance, pantas disematkan pada PT Pertamina EP.

Rasa suka cita juga terlihat di bangku tempat pimpinan Pertamina EP dan Field penerima Proper Emas dan Hijau. Ucapan selamat diringi senyum suka cita, melengkapi kegembiraan malam itu. Pun demikian saat acara penghargaan usai dilakukan. Di belakang audirotium utama, didepan sebuah restoran di lantai 2, gedung Bidakara, suka cita dan kegembiraan jelas terlihat.

Syamsu Alam, Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), hadir juga malam itu, bersama Rony Gunawan, Presiden Direktur PT Pertamina EP, Agus Amperinato, FM Field Rantau dan Defrian Basya, FM Field Subang. Beberapa Field Manager lain yang mendapatkan proper Hijau juga Biru, ikut serta, berfoto bersama, berbaur merayakan kesuksesan dan keberhasilan meraih predikat

Kado IstimewaPROPER EMAS

Energia Pertamina EP November | 2015

12Laporan Utama

tertinggi dalam penghargaan proper malam itu.

“Teman-teman, ini hadiah istimewa ulang tahun kita yang ke -10,” teriak Rony Gunawan, disambut tepuk tangan insan Pertamina Ep yang hadir malam itu.

Apresiasi Wakil Presiden“Saya harus memberikan

apresiasi khusus kepada Pertamina, karena 50% berhasil meraih proper emas,” demikian disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, saat memberikan sambutan pada malam penghargaan proper 2015.

Menurut JK, kesuksesan Pertamina merebut 6 Proper Emas, membuktikan bahwa perusahaan milik negara ini sudah mampu menjalankan bisnis dengan baik, dengan tetap memberikan perhatian pada aspek inovasi, efisiensi dan kepedulian terhadap lingkungan.

Jika ingin berkiprah pada level yang lebih tinggi sesuai dengan visi dan misi Pertamina menjadi perusahaan energi bertaraf

Internasional, maka keselarasan antara kegiatan usaha dan kepedulian lingkungan harus menjadi pegangan utama. Wakil Presiden berharap, prestasi yang sudah diraih Pertamina tetap dipertahankan dan bahkan harus terus ditingkatkan.

Dwi Seotjipto, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), mengatakan menyeleraskan pengembangan usaha energi dengan perlindungan lingkungan dan sosial merupakan komitmen PT Pertamina dan seluruh anak perusahaan. Komitmen tersebut diperlihatkan melalui berbagai inovasi dalam efisiensi pengelolaan sumberdaya alam dan pemberdayaan masyarakat , sehingga mampu memberikan nilai tambah secara signifikan terhadap lingkungan ekonomi dan sosial. Berbagai inovasi yang dilakukan sebagian besar sudah mendapatkan hak paten dari Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan Ham.

“Kami berharap dengan menerapkan operasi yang

Dengan kesuksesan tersebut, membuktikan bahwa dalam menjalankan aktivitas usahanya, Pertamina secara keseluruhan selalu peduli pada lingkungan, pada pertumbuhan masyarakat dan lingkungan dimana Pertamina beroperasi.

memperhatikan keselarasan dengan lingkungan dan sosial, Pertamina dapat menjalankan bisnis yang sustainable yang dapat memberikan keuntungan bagi lingkungan, masyarakat sekitar lokasi serta bangsa dan negara, baik generasi sekarang maupun generasi mendatang,” demikian ungkapnya dalam keterangan tertulis.

Dengan peringkat level beyond compliance, lanjutnya menunjukkan bahwa Pertamina telah mengelola lingkungan secara baik dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat. Dengan penghargaan yang dicapai, tidak berlebihan jika predikat green company bisa disematkan pada Pertamina. Penghargaan tersebut juga memberi manfaat positif untuk pengembangan bisnis ke depan (licence to operate) dan meningkatkan kepercayaan stakeholders.

“Dari sisi finansial, Pertamina akan mendapatkan manfaat yang

13

Energia Pertamina EP November | 2015

cukup berarti dari berbagai upaya inovasi efisiensi pengelolaan sumberdaya alam (efisiensi energi, pengurangan emisi, pengurangan dan pemanfaatan limbah B-3 maupun non B3 serta konservasi air),” tambahnya

Pada penghargaan proper 2015, Pertamina menargetkan 60 lokasi memperoleh peringkat Hijau-Emas, sesuai dengan kontrak manajemen direksi Pertamina dengan Menteri BUMN. Sampai tahun ini, Pertamina masih tercatat sebagai perusahaan dengan lokasi yang paling banyak dinilai oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari seluruh peserta proper, yakni 160 dari 2.138 total peserta atau 7,5% . Pertamina juga

merupakan perusahaan dengan

kandidat hijau terbanyak yaitu 87

dari 527 perusahaan atau 16,5% dan

kandidat emas terbanyak 15 dari 26

atau 57%.

“Proper akan menjadi

pedoman kami dalam mewujudkan

kegiatan operasi yang selaras

dengan perlindungan lingkungan

hidup dan sosial. Kami akan terus

meningkatkan kinerja proper dan

anak perusahaan dalam pengelolaan

lingkungan dan sosial untuk

mendukung program pembangunan

berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan,” pungkas Dwi

Soetjipto.

Syamsu Alam, Direktur

Hulu PT Pertamina (Persero) juga

memberikan apresiasi atas raihan

proper emas yang diraih oleh

Pertamina dan anak perusahaan. Ia

secara khusus memberikan apresiasi

kepada PT Pertamina EP.Field

Subang, yang sudah beberapa

tahun terakhir ini, masuk menjadi

kandidat emas. Kejutan istimewa,

menurutnya diperlihatkan oleh Field

Rantau karena berhasil lebih cepat

mendapatkan proper emas, melebihi

espektasi awal.

Dengan kesuksesan tersebut,

membuktikan bahwa dalam

menjalankan aktivitas usahanya,

Pertamina secara keseluruhan

selalu peduli pada lingkungan,

pada pertumbuhan masyarakat

dan lingkungan dimana Pertamina

beroperasi.

Tantangan ke depan adalah bagaimana mempertahankan prestasi yang sudah diraih tersebut. PGE Area Kamojang dan Badak NGL, sudah memperlihatkan hal tersebut, mempertahankan prestasi yang sudah diraih. Ia mengharapkan, Field Subang dan Field Rantau bisa melakukan hal serupa. Menurutnya, di sektor hulu sudah banyak kandidat mendapatkan emas, seperti WMO, Jambi Merang, Field Tambun dan Field Pangkalan Susu.

“Penghargaan itu adalah motivasi dan bonus. Tetapi tanpa itu pun, kita tetap jalan untuk mempertahankan pencapaian yang sudah diraih, khususnya yang terkait dengan aspek lingkungan dan masyarakat,” demikian ujar Mantan Presiden Direktur PT Pertamina EP ini.

Inovasi dan efisiensi juga sebenaranya sudah lama diterapkan di anak perusahaan Pertamina

Energia Pertamina EP November | 2015

14Laporan Utama

yang bergerak di hulu migas. Di Pertamina EP contohnya, sudah lama menggunakan solar cell untuk penerangan kantor di lapangan. Tetapi untuk kegiatan operasional, tidak menggunakan solar cell, tetapi disiati dengan mengkonversi ke gas. Atau juga pemanfaatan CO2 removal ataupun kegiatan inovasi lainnya. “Inovasi suatu yang harus terus kita lakukan, dan kebetulan ketika kita lakukan inovasi dan diapresiasi dalam proper, sebagai bonus,” ujar Alam.

Rony Gunawan, Presiden Direktur PT Pertamina EP mengatakan, perolehan Proper Emas yang diraih Field Subang dan Field Rantau, menunjukkan komitmen Pertamina EP dalam menjalankan usaha, yakni kegiatan operasi yang berwawasan lingkungan, sehingga dalam setiap kegiatan yang dilakukan harus bisa memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

Rony mengatakan, pencapaian tersebut juga menghapus stigma yang selama ini berkembang bahwa perusahaan minyak dan gas bumi, dianggap tidak mungkin mendapatkan Proper Emas. “Dengan pencapaian yang sudah didapatkan oleh Field Subang dan Field Rantau, menunjukkan bahwa perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi juga bisa mendapatkan Proper Emas,” tuturnya.

Ia mencontohkan apa yang dilakukan di Field Subang, yakni melakukan pengurangan emisi dengan memproduksi CO2 removal. Selain memberi tambahan ekonomi, CO2 removal juga dapat mengurangi tingkat emisi.

Dalam menjalankan kegiatan pengembangan masyarakat, Pertamina EP selalu menekankan pada pemanfaatan potensi lokal.

Di Subang misalnya, hamparan sawah terbentang dan berada di sekitar lapangan ,minyak dan gas. Potensi ini kemudian dimanfaatkan dengan menjadikan bekas panen padi sebagai media tanam jamur merang , juga pakan ternak domba. Selain itu, dari hasil social mapping di wilayah Karawang, menunjukan kebutuhan akan pendidikan yang cukup tinggi, sehingga Pertamina EP Field Subang mendukung kegiatan yang diinisiasi oleh PKBM Assolahiyah, untuk membantu masyarakat di pesisisr Karawang mendapatkan akses pendidikan.

Sementara Field Rantau, membuat Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP) yang menjadi laboratorium sosial dan tempat mengembangkan kemampuan masyarakat, dengan belajar menjadi entrepreneur dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada di sekitar masyarakat. Misalnya, budidaya ikan lele di wilayah Aceh Tamiang.

Program lainnya yakni pemanfaatan pelepah sawit. Selain untuk anyaman tepas juga untuk pakan ternak. Kemudian ada juga budidaya rumput laut, tanaman hidroponik dan inovasi yang fenomenal yakni pengembangan pohon listrik, hasil temuan siswa SMP.

Lebih jauh Rony mengatakan, salah satu tujuan adanya penilaian proper yang setiap tahun dilakukan

Rony mengatakan, pencapaian tersebut juga menghapus stigma yang selama ini berkembang

bahwa perusahaan minyak dan gas bumi, dianggap

tidak mungkin mendapatkan Proper Emas

15

Energia Pertamina EP November | 2015

tidak memberi arti yang lebih jika mengabaikan lingkungan,” ungkap Rony lagi. Ia mendorong dan berharap field lain bisa juga mendapatkan prestasi seperti yang sudah diraih Field Subang dan Field Rantau.

Inovasi dan pengelolaan lingkungan memang menjadi aspek penting dalam penilian proper. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengungkapkan, dari hasil inovasi dan pengelolaan lingkungan perusahaan yang masuk penilian proper 2015, efisiensi energi sebesar 919.098 Giga Joule atau meningkat 35 kali lipat dari tahun sebelumnya. Konservasi air juga mengalami peningkatan 8,4% dari tahun sebelumnya.

Kemudian penurunan emisi sebesar 48.076 ton. Sementara untuk reduksi limbah non padat B3 menurun 20,9% dari tahun sebelumnya dan reduksi limbah B3, meningkat 49,3% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dan lagi-lagi, Rony optimis, dengan berbagai kegiatan internal yang terkait inovasi dan komitmen yang kuat terhadap pengelolaan lingkungan, pencapaian Proper Emas bisa dipertahankan dan bahkan akan meningkat di tahun-tahun berikutnya. Proper Emas yang diraih Field Subang dan Field Rantau Rantau adalah hadiah terindah pada ulang tahun PEP ke 10. Namun pada tahun-tahun mendatang, hadiah tersebut harus terus ada dan semakin banyak Field yang mempersembahkan hadiah istimewa mereka.

“Kami optimis dapat mempertahankan prestasi dan bahkan bisa terus meningkat. Karena, inovasi, kesadaran terhadap tanggungjawab lingkungan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan operasional kami.

adalah mendorong perusahaan untuk terus melakukan inovasi dalam pengelolaan lingkungan. Inovasi pengelolaan lingkungan itu mencakup penurunan emisi, mereduksi limbah B3 ataupun limbah padat non B3, inovasi untuk beban pencemaran lingkungan, efisiensi energi, pemeliharaan keanekaragaman hayati dan juga inovasi dalam pemberdayaan masyarakat.

“Melalui contoh yang ada di Filed Subang dan Field Rantau, kami terus mendorong para pekerja agar terus memperhatikan potensi di sekitar wilayah operasi, sehingga temuan inovasi dan teknologi seperti di Subang dan Rantau tersebut dapat dimanfaatkan secara lebih luas bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi,” terangnya.

Di lingkungan internal Pertamina, jelasnya, setiap tahun dilakukan Annual Pertamina Quality (APQ) Awards dan juga Contonius Improvement Program (CIP), yakni inovasi yang dilakukan oleh semua unit atau anak perusahaan Pertamina. Kegiatan rutin di internal Pertamina ini, semakin menambah optimisme bahwa PT Pertamina EP, bisa terus mempertahankan dan meningkatkan pencapaian yang sudah diraih.

“Kami optimis dapat mempertahankan prestasi dan bahkan bisa terus meningkat. Karena, inovasi, kesadaran terhadap tanggungjawab lingkungan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan operasional kami. Bagi kami, peningkatan produksi

Energia Pertamina EP November | 2015

16Laporan Utama

Field Rantau terpilih sebagai satu dari 12 perusahaan yang mendapat penghargaan proper kategori Emas. Bagi Agus ini merupakan pencapaian luar biasa dan atas hasil kerja keras semua pihak. “Sebenarnya Field Rantau sudah tiga kali terundang sebagai kandidat Emas. Namun pada kali pertama dan kedua dari hasil evaluasi yang dilakukan disebutkan bahwa replikasi dari kegiatan pembinaan dan pemberdayaan kami dianggap masih belum masif,”terang Agus.

Oleh karenanya dilakukan berbagai upaya untuk memenuhi syarat tersebut diantaranya dengan mengembangkan konsep LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture). Konsep utama LEISA adalah pertanian berkelanjutan dengan input luar yang rendah. Selain itu, konsep ini menekankan pada pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia

We Cannot Flying Without Wings

Agus Amperianto, FM Field Rantau:

Itulah ungkapan yang meluncur dari mulut Agus Aperianto, Field Manager Rantau Field. Menurutnya sayap yang membuat Pertamina bisa terbang tinggi adalah lingkungan dan masyarakat. “Jika lingkungan terjaga dan masyarakatnya sejahtera maka kegiatan dan usaha Pertamina akan berjalan lancar,”terang Agus yang ditemui usai acara Penghargaan proper dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

di tempat baik tanah, air, tumbuhan, tanaman dan hewan. Penekanan konsep ini adalah layak secara ekonomis, mantab secara ekologis, adil secara sosial dan sesuai dengan budaya.

“Kami berinovasi memberikan panduan atas pemanfaatan pestsida yang semakin tidak ada di kegiatan Pertanian. Dan itu dilihat oleh KLH sebagai inovasi atau kemajuan yang membuat para binaan kita menikmati hasil lebih dengan keekonomian yang lebih baik,”kisah Agus.

Dari upaya yang dilakukan akhirnya pada tahun ini, dalam kunjungan tim Proper melihat langsung keberhasilan dari inovasi yang dilakukan di desa-desa binaan dan mereka nilai berhasil sehingga Field Rantaupun didapuk mendapatkan Emas.

Agus juga mengatakan bahwa pencapaian ini bukan akhir dari segalanya. Bahkan menurutnya merebut lebih mudah daripada

17

Energia Pertamina EP November | 2015

mempertahankan. “Memang harus diakui bahwa mempertahankan jauh lebih mudah ketimbang merebut. Kami sadari dan tentu menjadi tekad bersama. Dan kami sudah mempersiapkan langkah-langkah dan inovasi yang akan kami lakukan ke depan,”kata Agus.

Setidaknya ke depan akan fokus di dua kelompok binaan yakni Kelompok budidaya lele dan kelompok pemanfaatan kelapa sawit. “Dan satu lagi yang juga akan serius kami kembangkan adalah pohon energi. Pohonnya sudah kami tanam di Pusat Pemberdayaan kami,”katanya. (lihat tulisan bagian 3

Untuk diketahui pohon ini dari getahnya bisa menghasilkan listrik secara diseri dan diparalel. Itu akan bermanfaat untuk daerah-daerah yang belum diterangi listrik dan tidak bisa dijangkau oleh PLN. Lebih utama lagi daerah miskin dan pra sejahtera.

Baginya, dengan adanya kewajiban untuk terus melakukan inovasi tentu akan menjadi

tantangan buatnya dan tim untuk senantiasa kreatif dan melakukan inovasi. Sehingga tidak bisa hanya puas dengan pencapaian saat ini. “Semangat improvement dan terus berubah membuat kami terus menjadi lebih baik,”katanya.

Agus mengaku bangga dengan pencapaian Proper Emas. Baginya lewat program pemeringkatan kinerja perusahaan atas pengelolaan lingkungan perusahaan didorong untuk memperhatikan dua aspek tersebut.

Dengan mengutip kembali ungkapan Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa jika lingkungan kerja baik, bersih, sehat, maka perusahaan akan tumbuh, semua risiko akan diminimalisasi, dan memberi kenyamanan bagi karyawan untuk bekerja. “Ini bisa menjadikan cost untuk perusahaan menjadi lebih efisien. Dan pemeringkatan dalam Proper Emas ini juga bisa memotivasi daerah karena daerah tentu paling diuntungkan jika operasi Pertamina bersih, hijau dan sehat. Karena

daerah juga selama ini telah banyak membantu operasi Pertamina.

Peringkat proper dengan kategori Emas ini menandakan upaya Pertamina dalam menjalankan usaha dengan memperhatikan aspek lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. “Kami di Rantau menyebutnya dengan ungkapan “We Cannot Flying Without Wings”,Kita tidak dapat terbang tanpa sayap,” ujarnya. Ia menegaskan sayap di daerah operasi adalah masyarakat dan lingkungan. “Semakin masyarakat dan lingkungan bagus dan mendukung operasi maka Kami akan terbang lebih jauh. “ Agus menegaskan. Semoga

Memang harus diakui bahwa mempertahankan jauh lebih mudah ketimbang merebut. Kami sadari dan tentu menjadi tekad bersama

Energia Pertamina EP November | 2015

18Laporan Utama

Seorang siswa Madrasah Tsnawiyah atau setara SMP di Aceh, berhasil melakukan penelitian tentang listrik dari pohon kayu. PT Pertamina EP Field Rantau, mengajak siswa tersebut untuk mengembangkan hasil penelitiannya dalam skala yang lebih besar.

POHON LISTRIK TEMUAN ABEGE

Energi Alternatif

Bocah lelaki berusia 14 tahun itu, tak henti memberikan penjelasan tentang sumber listrik yang dihasilkan dari pohon. Ia fasih memberikan keterangan, bagaimana cara kerja pohon kedondong hutan atau oleh masyarakat setempat

disebut pohon kuda-kuda itu, mampu menghasilkan listrik.

Nampak dihadapannya, 4 bohlam LED 3 watt terus menyala dengan kabel yang ditancapkan pada pohon Kedondong hutan yang berada di sebelahnya. Sebanyak

19

Energia Pertamina EP November | 2015

7 batang pohon kedondong hutan dengan diameter berkisar 15-20 sentimeter berjejer, diapit besi penyangga sehingga tegak berdiri. Di depan pohon itu, terdapat spanduk merah bertulisakan “Energi Listrik Nabati Energi Listrik Yang dihasilkan dari Pohon Kayu”.

Siswa kelas II Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN),Kecamatan Langsa lama, Kota Langsa Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang diketahui bernama Naufal Rizki itu, bukan sekedar siswa biasa yang diajak untuk menjaga stan pameran dalam Pekan Inovasi Perkembangan (PIN) dan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) yang digelar pada akhir minggu pertama Oktober 2015.

Naufal, demikian sapaan akrabnya hadir dalam acara yang digelar di Stadion Harapan Bangsa-Lhong Raya, Banda Aceh, sebab sulung dari dua bersaudara itu, merupakan penemu listrik dari pohon kayu tersebut. Hasil temuan Naufal itu, berhasil mengantarkan putra pasangan Supriaman dan Deski, meraih juara 2 dalam ajang Teknologi Tepat Guna se Aceh 2015 tersebut.

Sang ayah Supriaman bercerita, beberapa tahun silam saat masih duduk di SD, usai pelajaran di sekolah tentang buah-buahan yang bisa menghasilkan listrik, Naufal kembali ke rumah dengan semangat yang menggebu. Sedikit berlari ia menghampiri sang ayah, menceritakan pelajaran yang baru saja diikuti di sekolah. “Ayah, buah-buahan ini bisa menghasilkan listrik. Ayo kita coba,” cerita Supriaman menceritakan awal mula ketertarikan putra sulungnya itu terhadap energi nabati.

Di sekolah, bakat Naufal juga menjadi perhatian para guru. Anita, salah seorang guru di Sekolah Dasar Negeri Langsa Lama, termasuk guru yang sangat mendukung bakat dan potensi yang dimiliki anak didiknya. Dari Bu Anita, demikian sang guru biasa dipanggil, Naufal semakin bersemangat untuk mengikuti ujicoba listrik.

Meski sudah menamatkan pendidikan di SDN Langsa Lama, namun bakat Naufal masih

terus menjadi pantauan Anita. Suatu hari pada 2014, ia mendapat sebuah brosur tentang Perlombaan Teknologi Tepat Guna yang diselenggarakan BPM Provinsi Aceh. Brosur tersebut kemudian diberikan kepada Naufal, dengan harapan anak muridnya itu, bisa ikut berpartisipasi.

Setelah mendapatkan brosur tersebut, Naufal meminta sang ayah untuk membantu, membimbingnya agar bisa ikut berpartisipasi dalam perlombaan tersebut. Ayah dan anak itupun kemudian bersama melakukan riset energi listrik dari buah kentang.

Supriaman mengatakan, keinginan untuk melakukan riset dan mengikuti perlombaan, murni datangnya dari sang anak. Ia tak bisa menampik kemauan keras putranya, sehingga yang bisa dilakukannya adalah membantu sang buah hati melakukan riset.

Pada perhelatan TTG 2014, Naufal mulai melakukan riset tentang energi listrik dari kentang. Ini mengacu pada praktek IPA yang didapatkan di Sekolah Dasar dulu. Dari teori yang didapatkannya, buah-buahan

Hasil temuan Naufal itu, berhasil mengantarkan putra pasangan Supriaman dan Deski, meraih juara 2 dalam ajang Teknologi Tepat Guna se Aceh 2015 tersebut

Energia Pertamina EP November | 2015

20Laporan Utama

yang mengandung zat asam, dapat menjadi sumber listrik. Dari keikutsertaannna pada PPG 2014, ia mendapatkan hadiah Rp 9 juta. Uang itu kemudian dipakai untuk melakukan riset lanjutan.

Kesuksesan pada TTG 2014, semakin memicunya untuk melakukan riset lebih lanjut. Tidak hanya pada kentang, tetapi juga pohon kayu yang memiliki kandungan zat asam, juga dilakukan ujicoba. Sebelum sampai kepada pohon kedondong hutan, beberapa pohon yang memiliki kandungan zat asam pernah diujicobakan.

Namun dari hasil ujicobanya, ternyata pohon kedondong kayu hutan memiliki kadar asam tertinggi. Untuk sampai kepada muara pohon kayu kedondong hutan, setidaknya Naufal sudah melewati sekitar 80 kali ujicoba. Biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Menurut sang ayah, dari berbagai riset dan ujicoba yang dilakukan, menelan biaya sekitar Rp 14 juta.

Bagi siswa yang selalu mendapatkan rangking di kelasnya ini, Supriaman sang ayah adalah inspiratornya sehingga dia bisa menghasilkan temuan yang luar biasa tersebut. Ayahnya yang berprofesi sebagai tukang service elektronik spesial sound system itu, ikut mendorong, memberi semangat dan membantu mencari informasi yang dibutuhkan melalui internet.

Penyuka mata pelajaran IPA, IPS dan Bahasa Indonesia ini mengaku ingin menjadi

profesor di bidang IPA, ingin menempuh pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi dan luar negeri, terutama di sekolah atau kampus yang memiliki keunggulan di bidang teknologi.

Dari temuan tersebut, Naufal memiliki harapan agar alat temuannya tersebut dapat membantu masyarakat khususnya masyarakat pedalaman atau pedesaan yang belum teraliri listrik. Naufal dan sang ayah berharap, temuan mereka ini, bisa memberi manfaat bagi masyarakat banyak.

“Kami sudah mempraktikkan di rumah, ke depan kami akan mencoba memproduksinya, mungkin dalam skala kecil dulu. Kami berharap ini dapat membantu masyarakat atau dapat digunakan untuk keperluan lampu-lampu jalan di desa “ ujar Supriaman yang diamini oleh Naufal.

Hasil penelitian Naufal tersebut, menarik perhatian Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP), PT Pertamina EP Field Rantau. Mereka kemudian menggandeng putra pertama dari dua bersaudara itu untuk mengembangkan pohon kedondong hutan atau kuda-kuda, yang memang banyak tumbuh di masyarakat.

Agus Amperianto, Field Manager PT Pertamina EP Rantau, mengatakan dari hasil riset awal, dari satu batang pohon diperoleh tegangan listrik sebesar 0,7 volt. Dengan menghubungkan beberapa pohon , baik seri

Supriaman mengatakan, keinginan untuk melakukan riset dan mengikuti perlombaan, murni datangnya dari sang anak

21

Energia Pertamina EP November | 2015

Agus mengatakan pengembangan pohon penghasil listrik ini sejalan dengan bisnis Pertamina yang memberikan perhatian penuh pada pengembangan energ baru dan terbarukan. “Kami berperan aktif mendukung program pemerintah dalam hal efisiensi sumber daya energi dan energi baru terbarukan,” ujarnya.

Field Rantau sengaja mengajak Naufal untuk mengembangan risetnya, dalam skala lebih besar di PPMP yang didesain sebagai pusat belajar masyarakat. Penemuan ini, diharapkan dapat diaplikasikan bagi masyarakat miskin yang tidak mampu memasang listrik, dan tempat-tempat terpencil yang belum terjamah listrik.

Agus menjelaskan pengembangan pohon kayu listrik akan diintegrasikan dengan

penghijauan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat. Pohon ini bernilai ekonomis karena daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan dahannya dapat digunakan sebagai pagar kebun masyarakat. Selain untuk pakan ternak, daunya juga bermanfaat untuk ramuan herbal bagi kesehatan.

Kedondong Hutan merupakan pohon favorit masyarakat Aceh untuk memagari kebun dan pekarangannya karena pohonnya lurus dan gampang tumbuh dengan hanya ditancapkan ke dalam tanah. Karena bisa memperoleh listrik dengan biaya murah dan ramah lingkungan, masyarakat dengan sendirinya akan tertarik ikut menanam di ingkungan tempat tinggalnya serta merawatnya. Akhirnya, lingkungan hijau, asri , dan terang karena nyala lisrik dari Kedondong Hutan.

maupun paralel, diperoleh voltase dan arus yang memadai untuk dikonversikan dalam bentuk daya listrik sedikitnya 12 watt sehingga dapat menghidupkan 4 buah bohlam LED 3 watt, untuk satu rumah.

“Tentunya makin besar daya yang diperoleh, makin banyak daya listrik yang bisa dimanfaatkan,” ujar Agus. Untuk menghasilkan energi listrik, menurut Agus, minimal pohon kedondong hutannya sudah berakar kokoh dengan diameter batang minimal 15 – 20 cm. Lebih besar batang pohon yang dimanfaatkan lebih baik untuk menghasilkan voltase listrik yang lebih banyak lagi.

Energia Pertamina EP November | 2015

22Laporan Utama

BERPAYUNG KAMPUNG ECO-GREENTahun sebelumnya, 2014, sebenarna Field Subang sudah masuk nominasi untuk mendapatkan Proper Emas. Tim Proper sudah melakukan kunjungan lapangan. Hanya saja, belum beruntung. Saat itu, Subang berada di urutan kesepupuluh, Sembilan di atasnya mendapatkan Proper Emas.

23

Energia Pertamina EP November | 2015

Energia Pertamina EP November | 2015

24Laporan Utama

Tahun ini, Field Subang kembali masuk nominasi Proper emas. Tim Proper juga sudah melakukan site visit. “Hasilnya, seperti kita lihat bersama, Field Subang, sukses berada di nomor urut II, peraih Proper Emas, “ujar Field Manager Subang Defrian Basya S.

Kesuksesan meraih Proper Emas, menurut Defrian, merupakan kesuksesan berasama, semua insan Pertamina EP khususnya di Field Subang. Seluruh karyawan tidak berputus asa. Pengelolaan lingkungan pun dapat dilakukan dengan baik dan tidak berhenti melakukan inovasi untuk pengembangan masyarakat di

sekitar wilayah operasi kita. (lihat Jejak Inovasi di Feld Subang)

Pengembangan dan inovasi yang dilakukan, misalnya dengan menggabungkan program-program unggulan menjadi satu kesatuan dengan label Kampung Eco-green. “Sebelumnya berbagai kegiatan yang kita lakukan berdiri sendiri, ” ujar Defrian. Kegiatan yang dimaksud antara lain program budidaya jamur, peternakan domba dan PKBM Assolhaiyah,

Field Subang akhirnya mensinergikan ketiga program tersebut sehingga, saling terkait, terutama dengan pemanfaatan potensi yang ada di sekitar Field Subang. Ketika bertandang ke Field Subang, ketiga program unggulan tersebut, menjadi satu kesatuan utuh.

Masing-masing program tersebut, memang memberi pengaruh dan dampak yang cukup besar bagi masyarakat. PKBM Assolahiyah misalnya, berhasil mengubah mindset dan perilaku masyarakat sekitar. Dari kegiatan pendidikan tersebut, kemudian berkembang menjadi kegiatan ekonomi yang produktif. Angka putus sekolah dan kegiatan kriminalitas akibat rendahnya tingkat pendidikan bisa diminimalisasi.

Dari kegiatan PKBM Assolahiyah juga, muncul kegiatan ekonomi produktif, sehingga pendapatan masyarakat bertambah. Anak-anak yang putus sekolah, kini sudah bisa melanjutkan pendidikan dan bisa bekerja di

25

Energia Pertamina EP November | 2015

beberapa kawasan industri di wilayah Karawang. Ada juga yang memilih menjadi wiraswasta.

Begitu juga dengan sentra peternakan domba dan budidaya jamur. Program ini, berdasarkan hasil pemetaan potensi ang ada di wilayah karawang, bahwa terdapat potensi hamparan sawah yang cukup luas. Sekam, bekas panen padi inilah yang dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Baik untuk media tanam jamur, maupun juga untuk pakan ternak domba.

Program lain yang dilakukan adalah CO2 Removal. Melalui kegiatan ini, selain mampu mengurangi emisi sebagia akibat dari proses bsinis yang dijalankan, juga memberi manfaat ekonomi. Karena Co2 yang selama ini dibuang dan menjadi emisi, ternyata memberi manfata ekonomi karena sudah ada yang memanfaatkannnya . Ada multiplier effect yang didapatkan dari kegiatan CO2 removal tersebut.

“Dari sisi pengelolaan lingkungan dapat, manfaat ekonomi juga kita terima,” demikian jelas Defrian.

Ia mengakui, mempertahankan prestasi yang diraih memang jauh lebih sulit ketimbang merebut dan

mendapatkan prestasi berupa Proper Emas tersebut. Namun demikian, ia mengaku sudah memiliki kiat-kiat khusus untuk mempertahankannya. Ketika didesak apa saja yang akan dilakukan untuk mempertahankan prestasi tersebut, Defrian mengaku tidak bisa membeberkan secara rinci.

“Saya tidak bisa sampaikan secara terang benderang di sini, nanti malah dicuri idenya sama yang lain,” katanya sambil tertawa.

Namun yang jelas katanya, Field Subang akan terus berusaha semaksimal

mungkin untuk mempertahankan pencapaian tersebut. Baik dari sisi pengembangan masyarakat, inovasi teknologi yang bermuara pada efisiensi serta pengelolaan lingkungan. Efisiensi, pengelolaan lingkungan dan pengembangan masarakat menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari kegiatan usaha yang dilakukan di Field Subang.

Energia Pertamina EP November | 2015

26Laporan Utama

Kini, melon sudah ditinggalkan, diganti sistem blower yang dikenalkan Field Subang yang bekerjasama dengan Cares IPB mendampingi petani jamur . Air cukup direbus dengan kayu bakar kemudian uapnya ditiupkan dengan blower ke dalam kumbung

Sistem blower lebih eknomis dibandingkaan dengan dulu saat memakai si “melon” . Praktis tak ada biaya yang dikeluarkan karena kayu bakar bisa diperoleh gratis. Sedangka saat menggunakan si melon, harus merogoh sampai Rp 40.000 untuk tiap kumbung yang menghabiskan dua tabung melon.

Blower Menggantikan "Melon"Beberapa waktu lalu, Petani jamur di Cilamaya Kulon ikut kelimpungan jika “melon” sebutan untuk gas LPG (Elpiji) 3 kg langka di pasar. Mereka menggunakannya untuk proses steaming agar suhu di dalam kumbung optimal. Gas dipakai sebagai bahan bakar untuk merebus air di dalam tong. Uapnya bisa menghangatkan ruangan di dalam kumbung.

BERIKUT JEJAK INOVASI FIELD SUBANG:

Selain biaya, proses steaming dengan sistem blower bisa lebih singkat. Jika menggunakan si melon bisa sampai 12 jam, dengan sistem blowing bisa dipangkas menjadi 8

Gambar Inovasi fermentasi dengan menggunakan blower (PEP Subang Field, 2014)

Emisi GHG Menurun - Pembakaran kayu bakar

NIHIL Laporan Bau

Kualitas Meningkat Aroma Jamur

Produksi Meningkat 15%

Tidak Berbau Asap

8 Jam

700

MENGGUNAKAN SISTEM BLOWER

Berbau Asap

12 Jam

700

MENGGUNAKAN "MELON"

27

Energia Pertamina EP November | 2015

jam. Kumbung pun dilaporkan tidak bau, kebalikan saat memasak dengan gas. Yang istimewa, sistem blower bisa menaikan produksi sampai 15 %

Secara garis besar pelaksanaan program pembudidayaan jamur merang di Desa Sukamulya, Kecamatan Cilamaya Kabupaten Karawang dapat mendapat respon positif. Kegiatan pengembangan jamur merang ini dirasakan sangat bermanfaat dan tepat sasaran karena sesuai dengan potensi dan kebutuhan yang ada. Warga yang telah dibentuk kelompok tani difasilitasi untuk dapat kembali aktif dalam membudidayakan jamur merang. Kegiatan ini menambah kegiatan produktif warga dan mengoptimalkan pemanfaatan potensi lokal.

Dukungan dan antusiasme anggota kelompok tani untuk turut berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan program budidaya jamur merang melalui kemitraan, pembinaan serta pendampingan yang digulirkan menjadi wujud nyata respon positif tersebut.

Dampak kegiatan adalah tingkat produktivitas warga yang semakin tinggi. Gambar berikut menyajikan trend peningkatan produkasi dan pendapatan kelompok jamur merang terpadu. Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui bahwa terdapat trend peningkatan produksi dan pendapatan kelompok jamur terpadu.

Pengembangan program jamur terpadu ini juga telah memberikan efek ganda yang positif terhadap pengembangan masyarakat lainnya. Dari awalnya hanya pengembangan

kelompok budidaya, saat ini telah terbentuk kelompok pengolahan yang dikelola oleh ibu-ibu.

Pengembangan jamur merang terpadu juga berdampak positif terhadap lingkungan. Sebelumnya, di Desa Sukamulya umumnya limbah jerami dibakar. Pembakaran 1 ton jerami akan menghasilkan 1.068 Kg CO2.Pada program budidaya jamur di Desa Sukamulya, total jerami yang dimanfaatkan sebagai media tanam jamur merang adalah 7.200 Ton/ tahun. Oleh karena itu melalui program budidaya jamur di Desa Sukamulya, PT. Pertamina EP Asset 3 Field Subang telah berhasil mengurangi emisi CO2 hingga 7.689.600 Kg/tahun.

Gambar Trend Peningkatan Produksi dan Pendapatan Kelompok Jamur Terpadu di Desa Sukamulya

Multiflier Efek Pengembangan Jamur Terpadu

Peningkatan Produksi2011 % 2012 % 2013 %

90 6 100 11 115 15

Peningkatan PendapatanUraian 2011 2012 2013

Produksi rata-rata 90 100 115

Harga (Rp/Kg) 18.000 20.000 22.000

Total Penerimaan 1.620.000 2.000.000 2.530.000

Biaya Produksi 1.500.000 1.700.000 2.100.000

Pendapatan/tahun 1.090.000 2.700.000 3.870.000

5

1

6

11

15

2 3

0

10

15

20Peningkatan Produksi %

1000

11.080 2.700 3.670

2 3

0

2000

3000

4000

Peningkatan Pendapatan/tahun Rp.000%

Kelompok Baru Petani Jamur

Kelompok Pupuk Organik

Kelompok Ibu-ibu Olahan Makanan

jamur

KUBE"Sentosa"

Modal Usaha

PenyediaanBahan Baku: 1. Jerami2. Dedak3. Kapur4. Bibit

External KUBEPengembangan Usaha Internal KUBE

Energia Pertamina EP November | 2015

28Laporan Utama

Para petani bersama-sama dengan Cares IPB dan manajemen Field Subang berupaya mencari solusi untuk mengurangi ketergantungan kepada rumput . Salah satunya dengan melakukan fermentasi jerami, biasa disebut silase atau burger pakan. Caranya sederhana , jerami dipotong-potong terlebih dahulu, kemudian dicampur dengan dedak. Setelah itu aduk dengan menambahkan 1,5 liter air+1kg gula pasir+20 ml em4 atau 1 gelas mikroba cair. Kemudian

masukkan ke dalam tong, tutup dengan kondisi kedap udara. Hanya dalam waktu lima hari silase siap. Bisa diberikan kapan saja sebagai pakan kambing

Selain bisa menjamin ketersediaan pakan yang bisa digunakan saat rumput tak tersedia, silase juga bisa menghemat pengeluaran. Untuk mengarit selama sehari peternak mengeluarkan 1 liter bensin premium seharga 9000 (eceran), air minum 3000 dan setengah bungkus rokok

Jumlah pengurangan C02 akan semakin signifikan jika proses ini dilakukan semua warga yang beternak domba. tak hanya yang jadi mitra binaan

Burger Pakan untuk LingkunganHujan tak juga turun di Cilamaya Kulon Karawang. Rumput –rumput untuk pakan ternak yang biasanya diperoleh denga mudah susah diperoleh. Peternak harus mencari ke daerah yang lebih jauh. Pencarian itu dengan sendirinya membengkakkan tenaga. Tak hanya tenaga dan biaya. “ “Motor kan perlu bensin,” ujar Nana, Ketua Kelompok Tani Bina Mandiri. Motor tersebut dipakai untuk mengangkut rumput. Meski sudah berjalan jauh, hasilnya belum tentu, apalagi di musim kemarau.

29

Energia Pertamina EP November | 2015

tentunya membutuhkan jumlah yang semakin banyak.

Jumlah pengurangan C02 akan semakin signifikan jika proses ini dilakukan semua warga yang beternak domba. tak hanya yang jadi mitra binaan . “Mimpi saya, warga menjadikan fermentasi jerami sebagai kegiatan rutin, “ ujar Bagus dari CARES IPB. Seperti di luar negri , kegiatan fermentasi pakan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan beternak

Dengan inovasi fermentasi jerami, semakin banyak nilai tambah yang didapat dari program ternak domba yang digagas Field Subang. Program ini telah memberikan contoh kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan secara optimal. Lokasi

awalnya yang kurang produktif, saat ini menjadi lebih produktif dengan adanya kegiatan peternakan.

Melalui program ternak terpadu, Field Subang telah berhasil menginisiasi terbangunnya kemitraan antara masayarakat, SKPD setempat dan IPB serta Pertamina. Kemitraan dalam program pengembangan masyarakat menjadi hal yang sangat penting.

Hal lain yang cukup positif melalui program ini adalah lokasi kandang ternak saat ini menjadi pusat kegiatan baru masyarakat setempat. Masyarakat diluar anggota kelompok bisa belajar tentang beternak. Selain itu, anak-anak yang bermain di kandang secara tidak langsung diperkenalkan dengan usaha ternak domba sejak dini.

Pembakaran 1Kg jerami akan menghasilkan emisi CO2 1068 Kg

sebesar Rp8000 sehingga bila ditotal akan menghabiskan 20 ribu perhari, apabila di kali 7 maka sudah 140 ribu, sedangkan dengan membuat pakan fermentatif untuk 7 hari peternak hanya mengeluarkan ongkos angkut jerami (15000), cairan mikroba cair (25000/liter, 1 liter bisa dipakai hingga 10 kali pemakaian) dedak (20000) dan gula pasir sebesar 10000 total peternak hanya membutuhkan 70 ribu rupiah untuk melakukan fermentasi pakan, bila dibandingkan peternak mampu menghemat biaya sebesar 50% bila mengerjakan pakan fermentasi untuk 7 hari dibandingkan ngarit selama 7 hari

Yang tak kalah penting, manfaatnya bagi lingkungan/ Dalam hitungan manajemen Field Subang, untuk 80 ekor kambing yang dibagikan pada 2014 dibutuhkan sekitar 58 ton. Dengan difermentasi bisa dikurangi CO2 sebesar 61.517 kg per tahun. Sebelumnya, jerami yang berlimpah itu hanya dibakar sehi gga memuntahkan CO2 ke langit . Untuk tahun 2015 dan 2016, Pengurangan CO2 tentunya akan lebih banyak lagi seiring dengan penambahan jumlah kambing yang

2016

40

2014

58

82

151

2015 2016

20

60

80

100

120

140

160

Kebutuhan Jerami (ton)

Proyeksi Kebutuhan Jerami usaha Ternak Domba

161.482

60.000

2014

61.517

87.661

2015

40.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

180.000

Pengurangan Emisi CO2

Potensi pengurangan Emisi CO2 dari Usaha Ternak Domba

Energia Pertamina EP November | 2015

30Laporan Utama

Cilamaya Kulon seperti daerah persisir lainnya memang masih tertinggal. Tapi bukan berarti tanpa potensi. Daerah ini memiliki potensi hasil laut yang cukup menjanjikan. Salah satunya melimpahnya udang rebon. Turun temurun mayarakat nelayan mengolah udang rebon ini menjadi terasi. Hanya saja cara tradisional dan manajemen usaha terasi yang mereka miliki tidak banyak mambantu dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan juga produk terasi yang dihasilkan tidak memiliki kekhasan untuk bisa diterima pasar lebih luas. PKBM pun menyulapnya

menjadi produk yang lebih bermartabat, Selain terasi, PKBM juga membuat

kerupuk dan aneka makanan yang diperoleh, dari potensi setempat, sampai produk konveksi dengan brand slawe collection. Nama slawe diambil bukan tanpa alasan, Kata slawe dalam bahasa jawa berarti dua lima, angka dua dan lima adalah sesuai dengan tanggal dan bulan dimana hari pendidikan nasional diperingati. Ini bertujuan mengingat bahwa pendidikan adalah yang paling utama.

Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi, PKBM membuat divisi khusus kewirausahaan.

Seperti pisau bermata dua, selain menjadi pemasukan PKBM, “Jauhari” itu menjadi amunisi pemberdayaan masyarakat. Untuk pembuatan terasi, PKBM melibatkan sekitar 50 orang warga

Pisau Bermata Dua "Jauhari"Dengan dukungan dari PT Pertamina EP Field Subang, PKBM Assolahiyah menggulirkan program inovasi “jauhari”, kependekan belajar usaha mandiri. Konsep dasarnya adalah memadukan kegiatan pendidikan dan pengembagan ekonomi produktif.

31

Energia Pertamina EP November | 2015

setempat, mulai dari nelayan pencari rebon sebagai materal utama sampai pengepak. Semua produk sudah distandardisasi lembaga-lembaga terkait sehingga sangat higienis, tak ada pengawet barang

“Alhamdulillah, perlahan kita mulai mandiri. Hasil pendidikan dan pelatihan untuk kegiatan ekonomi produktif sudah mulai memberikan hasil,” ujar Heru Saleh, Ketua PKBM Assolahiyah. Ia menjelaskan ada subsidi silang, dari kegiatan ekonomi kreatif yang dipakai untuk operasional keseharian, sehingga kegiatan PKBM Assolahiyah tetap berdenyut, tanpa harus selalu meminta donasi ke perusahaan.

Saat ini, produk terasi misalnya, sudah dipasarkan di

bisa memperoleh atau terjadi peningkatan pendapatan antara Rp 50 ribu sampai Rp 300 ribu setiap bulan.

“Untuk 2015 ini, kita akan fokus pada pemasaran produk. Kalau selama ini kan kita sibuk pada produksi, tetapi belum memikirkan pemasaran. Tahun ini akan kita genjot ke pemasaran,” terangnya.

Seperti pisau bermata dua, selain menjadi pemasukan PKBM, “Jauhari” itu menjadi amunisi pemberdayaan masyarakat.

rumah-rumah makan di kawasan Cikarang dan Karawang. Demikian juga aneka kudapan dan makanan khas, bekerjasama dengan penjual oleh-oleh di rest area jalan tol. Selain itu, ada pula ibu-ibu yang berkeliling menjual dari rumah ke rumah.

Dari hasil penjualan terasi serta aneka penganan tersebut, PKBM mendapat keuntungan Rp 3-Rp 5 juta setiap bulan. Sementara untuk ibu-ibu yang secara mandiri menjajakan keliling rumah,

Energia Pertamina EP November | 2015

32Lingkungan

MERAWAT ELANG MENJAGA ALAMDari 300 jenis lebih elang yang ada di dunia, 75 jenis berada di Indonesia. Beberapa wilayah di Indonesia, menjadi destinasi migrasi berbagai jenis elang di dunia, menghangatkan badan, melewati musim dingin di wilayah utara. Kawasan gunung Kamojang, Guntur, Halimun Salak, Papandayan, dan Telaga Bodas, selain menawarkan keindahan juga memiliki lanskap yang menyerupai daerah asal berbagai jenis elang tersebut. PT Pertamina Geothermal menginisiasi pendirian Pusat Konservasi Elang Kamojang. Menambah daftar kawasan wisata edukasi di wilayah Kamojang

pemadam kebakaran milik PGE Area Kamojang untuk memadamkan api yang mulai menjalar cepat itu.

Dari lokasi PLTP Kamojang, lokasi kebakaran memang cukup jauh, namun sangat dekat dengan Pusat Konservasi Elang Kamojang yang diinisiasi oleh Pertamina Geothermal. Jika tidak segera dipadamkan, hawa panas dan asap akan sangat mengganggu dan membuat belasan elang yang sedang dalam masa karantina akan semakin stress.

Wawan Darmawan, General Manager PT Pertamina Geothermal Area Kamojang, nampak resah. Sejak siang, kebakaran yang terjadi di kawasan hutan menuju lokasi PLTP Kamojang pada akhir Oktober 2015 lalu, tidak dilakukan penanganan. Saat angin sore berhembus kencang, kebakaran yang terjadi di wilayah Perhutani tersebut, mulai tak terkendali. Ia segera memerintahkan

33

Energia Pertamina EP November | 2015

Kalau saja, api tersebut sampai merambah ke wilayah konservasi, tidak ada pilihan lain, berbagai jenis elang yang sedang dalam tahap pemulihan untuk kembali ke kondisi elang pemangsa, terpaksa harus dilepas secara paksa. Padahal, kondisi berbagai elang tidak sama. Ada yang sudah berlatih dan kembali insting berburunya dan siap untuk terbang ke alam liar, ada pula yang masih malu-malu menangkap marmut yang disedikan di kandang karantina, ada juga yang memang tidak memungkinkan lagi untuk kembali ke alam liar. Kondisi sayapnya patah. Ada juga elang yang baru beberapa hari menyambangi pusat konservasi itu, setelah diserahkan oleh pemilik sebelumnya.

Iwa, demikian nama elang Brontok (Nisaetus Cirrhatus), merupakan tamu baru di Pusat Konservasi elang Kamojang. Baru 3 hari diserahkan oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat. Karena

belum ada ruangan khusus untuk menampung elang yang baru diserahkan, si Iwa diletakkan di sebuah ruangan bersebelahan dengan ruang pemeriksaan kesehatan, di kantor konservasi elang, Kamojang.

Hari itu, pada akhir Oktober 2015 lalu, adalah waktu untuk pemeriksaan rutin elang yang sebelumnya dipelihara warga di Cirebon tersebut.

Butuh tenaga dua orang sukarelawan memegang Elang dengan ciri warna bercak pada bagian yang terang dan suka berubah warna ini. Tubuhnya ditutupi handuk, seperti bayi yang dipasang bedong. Kakinya dipegang erat, agar ia tidak berontak saat pemeriksaan kesehatan dilakukan. Dian, Dokter Hewan, yang bertugas di pusat konservasi elang mulai melakukan pemeriksaan, dimulai dari cek nafas.

Ketika handuk yang membungkus tubuhnya longgar, ia berontak, kepakan sayap, membuat

handuk yang menutupi tubuh terbuka. Kakinya tetap dipegang erat, agar hewan yang cukup agresif ini tetap dalam kendali dan kegiatan pemeriksaaan dapat tetap dilakukan. Kembali handuk digunakan untuk membungkus tubuhnya, terutama bagian sayap. Semua bagian tubuhnya diperiksa, sayap dan juga otot-otot tubuhnya. Sesekali ciutan khasnya terdengar.

Proses adaptasi di lingkungan baru juga karena faktor stres, membuat Iwa terus berontak.Lagi-lagi, handuk yang menutupi tubuhnya longgar, ia berontak, kakinya tetap dipegang kuat. Jari relawan mengelurakan darah, tertusuk kuku tajam si Iwa. “memang masih sangat agresif dan stress juga,”

Iwa, demikian nama elang Brontok (Nisaetus Cirrhatus), merupakan tamu baru di Pusat Konservasi elang Kamojang

Energia Pertamina EP November | 2015

34Lingkungan

demikian Dian menjelaskan.Panjang sayap kedua sisinya

diukur, demikian juga dengan lebar badan, terakhir badannya ditimbang. Seutas tali diikat dikakinya, diikat pada alat penimbang. Ia bergerak mengepakan sayap, berat badannya 1,84 kilogram, lebar badan 10 centimeter, panjang badan 34 sentimeter dan lebar kedua sayap 126 sentimeter. Tahapan terakhir, diambil darahnya. “Semuanya sehat, hanya kelihatan sedikit lapar karena belum diberi makan,” ujar Dian lagi.

Pemeriksaan rutin memang dilakukan bukan hanya untuk elang yang baru diterima, tetapi juga setiap elang yang sebelumnya sudah berada di sana. Dian dan juga relewan yang bertugas di pusat konservasi, dengan telaten memberikan pelayanan dan pemeriksaaan kepada setiap elang. Setelah melalui pemeriksaan kesehatan, elang yang baru diterima kemudian dipindahkan ke kandang observasi.

Kondisi elang yang masuk ke pusat konservasi elang Kamojang memang beragam. Ada yang masih sehat seperti yang dialami Iwa, ada pula yang datang dalam keadaan kaki atau sayap patah atau bagian tubuh yang terluka. Semua dilayani, dilakukan pemeriksaaan rutin, kemudian dilatih untuk mengembalikan insting liar dan naluri alamiahnya. Tetapi ada pula yang akhirnya harus terus berada di pusat konservasi dan menjadi media pembelajaran.

“Biasanya yang tetap berada di sini itu yang cacat permanen,

sayapnya remuk, harus diamputasi dan tidak bisa terbang lagi,” demikian imbuh dokter hewan lulusan Universitas Gadjah Mada itu.

Elang-elang yang menjadi penghuni pusat konservasi ini berasal dari serahan warga, baik langsung ke pusat konservasi ataupun melalui BKSDA, ada pula hasil temuan di taman satwa, dengan kondisi yang cukup memprihatinkan.

Pusat Konservasi Elang Kamojang mulai beroperasi pada 2014 lalu. Lokasinya berada di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pusat Konservasi Elang Kamojang ini, merupakan inisiasi dari PT Pertamina Geothermal (PGE) bekerjasama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat dan juga Forum Raptor Indonesia (RAIN).

Lokasinya, tidak jauh dari wilayah kerja panas bumi Pertamina Geothermal area Kamojang. Jika anda berkunjung ke PGE Kamojang,

sekitar 3 kilometer sebelum memasuki area PGE Kamojang, lokasi konservasi elang berada, di atas lahan seluas sekitar 11 hektare.

Awalnya, kehadiran pusat konservasi ini untuk melakukan konservasi dan rehabilitasi elang jawa yang merupakan jenis endemik Indonesia yang keberadaannya terancam punah. Populasi elang yang identik dengan lambang negara Indonesia, burung garuda itu diperkirakan hanya sekitar 600-1000 ekor yang masih tersisa di Nusantara.

Menurut Zaini Rahman, Ketua Forum Raptor Indonesia, di dunia saat ini terdapat sekitar 300 lebih jenis elang, 75 jenis diantaranya berada di Indonesia. Itulah mengapa, pusat konservasi ini, tidak hanya menampung Elang Jawa, tetapi juga berbagai jenis elang lainnya. Rangkaian perawatan untuk elang yang masuk ke pusat konservasi tersebut, dimulai dari masa karantina, rehabilitasi medis, pelatihan terbang, dan pelepasliaran

Menurut Wawan Darmawan, General Manajer Pertamina Geothermal Area Kamojang, Pusat rehabilitasi, edukasi dan penangkaran elang ini merupakan terbesar dan terlengkap di Indonesia, karena mengacu pada standar internasional yakni IUCN (International Union for Conservation of Nature), GFAS (Global Facilities for Animal Sanctuary), dan IWRC (International Wildlife Rehabilitation Council).

Irfan Zainuddin, Direktur Utama Pertamina Geothermal mengatakan, program Konservasi

Elang-elang yang menjadi penghuni pusat konservasi ini berasal dari serahan warga, baik langsung ke pusat konservasi ataupun melalui BKSDA, ada pula hasil temuan di taman satwa, dengan kondisi yang cukup memprihatinkan

35

Energia Pertamina EP November | 2015

Elang ini merupakan salah satu upaya PGE untuk mewujudkan komitmen dalam menjaga Kamojang, kawasan lestari yang telah menjadi lokasi pengembangan energi panas bumi selama 32 tahun. Dalam melakukan kegiatan ini, PGE akan tetap menggandeng Raptor Indonesia (RAIN) dan BBKSDA, setidaknya sampai empat tahun ke depan, dalam upaya untuk menambah populasi elang di Indonesia.

Sampai saat ini, Pusat Konservasi Elang Kamojang masih memiliki 17 ekor elang dari berbagai jenis. Ada Elang Jawa, Elang Brontok, Elang Ular juga jenis lainnya yang kini masih menjalani masa karantina. Enam ekor elang setidaknya sudah dilepasliarkan, setelah melalui masa karantina.

Terakhir yang dilepas adalah Iqlima, seekor elang ular yang dilepasliarkan pada pertengahan September 2015 lalu. elang ular betina tersebut dilepasliarkan setelah melalui masa karantina selama 4 bulan. Empat bulan sebelumnya, Iqlima datang diserahkan oleh seorang warga dari Sumedang, Jawa Barat.

Berbagai jenis elang yang dilepasliarkan tersebut, tidak dibiarkan begitu saja. Pemantauan insentif akan terus dilakukan oleh pihak raptor Indonesia. Pemantauan pertama dilakukan sampai hari ke 21 setelah dilepas. Pada

elang yang dilepas, dipasang alat bantu transmitter yang diletakan pada ekor elang. Transmitter yang dipasang untuk memudahkan pemantauan sampai 2 tahun ke depan.

“Kami masih terjun ke hutan untuk monitoring. Makanan pun masih kita pasok di tempat-tempat tersembunyi. Kita latih secara perlahan untuk mengembalikan nalurinya sebagai satwa liar.” ujar Zaini Rahman.

Menurut Zaini dan juga Dian, Semenjak kehadiran pusat konservasi tersebut, banyak warga yang akhirnya dengan sukarela datang untuk menyerahkan elang peliharaan mereka. Atau bahkan yang hanya sekedar bertanya, terkait prosedur untuk penyerahan elang. Informasi mengenai pusat konservasi didapatkan dari media sosial, internet ataupun juga ketika bertandang ke kawasan Kamojang

Energia Pertamina EP November | 2015

36Lingkungan

dan sekitarnya yang kini mulai menjadi destinasi wisata.

Karena itulah, masyarakat yang menyerahkan elang mereka, bukan hanya dari wilayah Garut, Sumedang, tetapi juga dari beberapa daerah lain seperti Cirebon, Tasikmalaa, Bogor juga Jakarta. Makanya, di depan pintu tempat karatina hewan. Selain menjelaskan soal jenis elang, juga tertulis nama sang elang. Ada Iwa, Denok, Iqlima, Aming, Stenle serta nama-nama lainnya. Nama-nama tersebut merupakan pemberian dari pemilik sebelumnya.

Menurut Dian, kesadaran masyarakat untuk mengembalikan elang ke habitat asal melalui pusat konservasi, sudah mulai tinggi. Pihaknya terus mensosialisasikan terutama untuk pengunjung yang menyambangi pusat konservasi untuk ikut terlibat lebih jauh dengan menjadi orang tua asuh untuk elang-elang tersebut. Kehadiran orang tua asuh terutama untuk ikut memenuhi kebutuhan makanan selama elang-elang tersebut berada pada masa karantina.

Meskipun memang sudah ada dukungan dari Pertamina Geothermal, namun akan semakin baik jika lebih banyak orang atau masyarakat luas yang ikut terlibat. Dian menggambarkan, untuk kebutuhan makanan satu ekor elang selama sebulan, sekitar Rp 500 ribu. Bentuknya bisa melalui dana atau makanan yang biasa dikonsumsi elang ataupun bisa sumbangan barang berupa sarung tangan ataupun masker yang biasa dipakai oleh petugas atau pengunjung saat melihat elang.

“Sudah ada sih beberapa orang yang berminat, tetapi masih sedikit. Karena itu, kepada setiap pengunjung, kami selalu menawarkan untuk menjadi orang tua asuh,” terang Dian lagi.

Selain sebagai lokasi konservasi, rehabilitasi dan karangtina elang, lokasi tersebut memang diarahkan menjadi tujuan wisata edukasi. Sejak berdiri, hampir setiap pekan,

banyak wisatawan yang datang, terutama sekolah-sekolah. Kehadiran siswa-siswi sekolah baik tingkat dasar sampai menengah ini, menjadi ajang kampanye penyelamatan elang, sehingga muncul kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga flora dan fauna, terutama untuk hewan-hewan endemik dan langka seperti elang.

Konsep wisata edukasi ini juga, menurut Wawan Darmawan, sejalan dengan misi awal keterlibatan Pertamina Geothermal dalam pengembangan pusat konservasi elang tersebut. “Ini adalah bentuk komitmen Pertamina Geothermal, terhadap keanekaragaman hayati dan juga lingkungan sekitar operasi,” tegasnya.

Apalagi, elang merupakan jenis top predator (pemangsa puncak), pada pramida makanan sebuah ekosistem. Elang juga menjadi indikator terakhir akan kesehatan, keseimbangan dan kelestarian sebuah ekosistem. Burung pemangsa dari suku Accipitridae ini, berfungsi mengatur keseimbangan ekosistem sebuah kawasan dengan mengatur populasi mangsanya seperti tikur, ular dan sebagaina dalam radius daya jelajahnya.

Ini adalah bentuk komitmen Pertamina Geothermal, terhadap keanekaragaman hayati dan juga lingkungan sekitar operasi

37

Energia Pertamina EP November | 2015

Melakukan konservasi terhadap elang, artinya ikut menjaga eksostem dan kelestarian lingkungan. Karena salah satu persoalan konservasi elang di Indonesia adalah kerusakan habitat termasuk adanya kegiatan deforestasi dan fragmentasi kawasan hutan yang menjadi habitat utama elang.

Pemilihan kawasan Kamojang menjadi pusat konservasi elang, bukan karena kegiatan panas bumi Pertamina Geothermal berada di kawasan itu, tetapi lebih kepada alasan lain. Sebagai negara tropis, Indonesia menawarkan kehangatan yang alami. Menurut Zaini Rahman, Ketua Forum Raptor Indonesia, setiap musim dingin, kawanan Elang dari Mongolia dan Siberia, bermigrasi ke Indonesia untuk menghangatkan diri.

Selain Lumajang dan kawasan Bromo Tengger Semeru, di Jawa Timur, kawasan Garut menjadi lokasi favorit bagi para elang untuk singgah. Guntur, Halimun Salak, Kamojang, Papandayan, dan Telaga Bodas ternyata memiliki lanskap yang menyerupai daerah asal para elang. Setiap tahun, burung yang hidup pada bumi bagian utara pada

ada pula yang beristirahat sekitar sepekan (stop over) atau ada pula yang menghabiskan keberadaannya sampai musim dingin usai (wintering).

Karena menjadi lokasi favorit persinggarahan burung saat melakukan migrasi, maka Forum Raptor Indonesia mengusulkan agar kawasan Kamojang, Papandayan, Halimun, Guntur dan Telaga Bodas menjadi kawasan semacam taman nasional untuk menjaga satwa-satwa ang bermukim di lokasi tersebut atau yang sekedar bermigrasi, tidak terganggu.

Kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatera, ikut mempengaruhi perjalanan migrasi burung-burung tersebut. Dari pantauan migrasi burung yang dilakukan di Bengkalis Baru, Riau, menunjukan bahwa kebakaran hutan di wilayah Sumatera, mempengaruhi perjlanan burung-burung bermigrasi.

Dibandingkan tahun lalu, perhitungan burung pemangsa, termasuk elang sudah mulai dilakukan pada September 2014. Namun tahun ini, baru pada Oktober 2015, baru dapat dihitung. Pada minggu kedua Oktober 2015 misalnya, didapati 300 ekor Sikep Madu Asia melintas. Esok harinya, tidak nampak, karena terhalang asap.

Ahli burung dari LIPI, Dewi Malia Prawiradilaga juga mengungkapkan hal yang serupa. Menurutnya, asap dari kebakaran hujan, berbahaya bagi semua mahluk hidup, termasuk elang. Karena saat melakukan migrasi, elang ,mengandalkan indra penglihatan untuk menentukan arah terbangnya.

saat musim dingin akan melakukan perjalanan panjang demi kebutuhan hidup ke arah selatan.

Ribuan burung pemangsa melalui East Asian Continental Flyway, yaitu jalur dari Siberia ke Indonesia, masuk melalui pulau Rupat di Riau, setelah melalui Thailand, Malaysia dan melalui jalur East Asian Oceanic Flyway, yaitu jalur dari Jepang menuju Indonesia melalui Filipina dan Sulawesi singgah untuk mencari makan dan beristirahat.

Kesamaan lanskap yang ada di kawasan Garut, yang menyerupai habitat kawasan elang dari Mongolia dan Siberia, menjadi menjadi titik favorit bagi para elang untuk bermigrasi. Bulan Oktober, November merupakan saat dimana kawanan burung, termasuk elang dari wilayah dingin datang menyambangi Indonesia, termasuk kawasan Garut dan sekitarnya.

Dari Pantuan Forum Raptor Indonesia, kawanan burung termasuk elang yang masuk ke wilayah Garut dan Indonesia pada umumnya, ada yang hanya sekedar beristirahat sejenak (resting) kemudian melanjutkan perjalanan,

Irfan Zainuddin, Direktur Utama Pertamina Geothermal mengatakan, program

Konservasi Elang ini merupakan salah satu upaya PGE untuk mewujudkan komitmen

dalam menjaga Kamojang

Energia Pertamina EP November | 2015

38Laporan Khusus

INOVASI menjadi salah satu kata kunci dalam menghadapi situasi harga minyak dunia yang terus melemah. Anjloknya harga minyak mentah sejak pertengahan 2014 telah menghantam industri hulu migas. Sampai akhir Oktober 2015, harga spot minyak brent sudah mencapai US$ 49 per barel. Padahal di bulan Juli 2014 harga spot salah satu sumber energi ini masih di angka US$ 108 per barel. Sementara biaya produksi perusahaan minyak di Indonesia, sekitar US$ 20-25/barel. Ini yang kemudian berimbas pada anjlok laba perusahaan minyak.

Sebagaimana diketahui harga minyak mentah ditentukan oleh dinamika pasar atas pasokan dan permintaan. Hal tersebut jauh di luar kendali perusahaan minyak itu sendiri. Menghadapi tekanan di atas, perusahaan minyak harus merumuskan strategi agar tetap selamat dengan tetap berupaya

Memilih JALAN INOVASIDalam kondisi harga minyak dunia yang melemah, efisiensi dan inovasi mutlak harus dilakukan. Menjadi napas bagi perusahaan untuk bertahan dalam situasi sulit. Menyumbang pendapatan triliunan rupiah

39

Energia Pertamina EP November | 2015

meningkatkan produksi dan langkah efisiensi seluruh kegiatan operasi.

Kebijakan yang diambil beberapa perusahaan minyak seperti BP yang memangkas anggaran belanja modal sebanyak US$ 2 miliar. Tidak hanya sampai di sana, perusahaan ini pun harus memangkas ribuan rencana kegiatan di seluruh dunia. Shell memutuskan untuk menunda proyek pembangunan kilang petrokimia senilai US$ 6 miliar di Qatar. Lalu Chevron menjual asetnya senilai US$ 15 milyar dan memangkas belanja modal sebesar US$ 35 milyar di tahun 2015.

Seperti perusahaan migas lainnya, Pertamina (Persero) telah melakukan efisiensi dalam berbagai hal. Upaya efisiensi ini diwujudkan

dalam 5 Pilar Prioritas Strategis perusahaan. Efisiensi Pertamina terdiri dari dua hal, yaitu efisiensi pada biaya operasi dan efisiensi yang timbul dari pelaksanaan Breakthrough Project 2015.

Untuk efisiensi biaya operasi, saat ini telah mencapai US$1,15 miliar atau masih on track sesuai target perusahaan untuk melakukan efisiensi sekitar 35% dari biaya operasi. Adapun, dampak finansial yang ditimbulkan dari pelaksanaan Breakthrough Project 2015 telah mencapai US$430,77 juta atau 119% terhadap target para periode berjalan.

Sentralisasi pengadaan non hidrokarbon telah menyumbang efisiensi sebesar US$89,55 juta, Sentralisasi pengadaan hidrokarbon

Efisiensi Pertamina terdiri dari dua hal, yaitu efisiensi pada biaya operasi dan efisiensi yang timbul dari pelaksanaan Breakthrough Project 2015.

di ISC sebesar US$103 juta, dan cash management sebesar US$20,45 juta. Efisiensi terbesar adalah berasal dari upaya insan Pertamina melakukan tata kelola secara ketat pada arus minyak yang menyumbang efisiensi sebesar US$209,97 juta.

Namun tidak hanya itu, perusahaan juga melakukan berbagai inovasi sehingga meski efisiensi dilakukan namun kinerjanya tetap optimal. Vice President Quality, System and Knowledge Management Pertamina, Faisal Yusra mengatakan, sejak akhir tahun lalu kondisi sektor migas memang sedang bergejolak yang cenderung kepada penurunan kinerja. Dalam kondisi yang demikian para pekerja Pertamina mencoba mengakali penurunan tersebut dengan membuat inovasi yang diharapkan bisa berdampak efisiensi.

“Situasi sektor migas di dunia saat ini masih volatile. Untuk menghadapinya pekerja Pertamina melakukan efisiensi sehingga tidak

Energia Pertamina EP November | 2015

40Laporan Khusus

terjadi guncangan teknis. Dengan begitu, value innovation berdampak positif terhadap guncangan situasi migas dunia,” kata Faisal Yusra, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (2/11/2015).

Dan Inovasi yang diciptakan oleh pegawai PT Pertamina (Persero) ternyata berbuah positif bagi perusahaan. Lewat inovasi, perseroan akhirnya terselamatkan dari penurunan kinerja karena dampak dari eksternal yang juga sedang bergejolak. Saat ini, harga minyak dan gas bumi (migas) memang sedang anjlok akibat tingginya pasokan sehingga membuat kinerja perusahaan migas turun.

Faisal pun mengakui bahwa inovasi paling banyak dilakukan pada sektor hulu migas yang memiliki fokus untuk meningkatkan cadangan migas sehinga ada keberlanjutan penggunaan energi fosil tersebut ke depannya.

Dari sektor hulu, ada tiga hal besar yang dilakukan yaitu operational excellence, peningkatan cadangan dan peningkatan lifting. Salah satu kata kunci Pertamina adalah keberlanjutan. “Secara umum diharapkan terjadi peningkatan revenue dan cadangan lifting,”kata Faisal.

Menurut Faisal, inovasi Pertamina terus memberikan nilai tambah kepada perseroan. Pada 2010, dari inovasi tersebut mampu penciptaan pendapatan Rp 986 miliar. Pada 2011, pendapatan meningkat menjadi Rp 1,29 triliun. Pada 2012 inovasi dari pegawai

management Perusahaan di tingkat nasional. Juga ada Tiga Tim CIP memperoleh Kategori Three Stars dan Delapan Tim memperoleh Two Stars pada International Exposition on Team Excellence – Singapore. Dan beberapa penghargaan tingkat internasional lainnya.

Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Arief Budiman, bersamaan dengan pameran karya inovasi insan mutu Pertamina mengingatkan kembali pentingnya inovasi. Pameran karya yang dilakukan akhir Oktober 2015 sampai awal November 2015 menampilkan 27 karya terbaik melalui visualisasi yang menarik.

Arief menyampaikan apresiasinya kepada seluruh insan mutu Pertamina yang telah mewujudkan konsistensinya dalam mendukung lima strategi prioritas perusahaan, sehingga bisa menjadi titik tolak terciptanya sinergi di seluruh fungsi dan lini bisnis. Hal yang membantu perusahaan meningkatkan kinerga dan daya saing di skala global, serta tangguh dalam menghadapi turbulensi bisnis migas yang saat ini tengah lesu.

“Peran insan mutu sangat diharapkan dalam memperbaiki proses bisnis yang mengarah pada efisiensi dan efektifitas kerja. Hal tersebut telah terbukti dengan penciptaanvalue creation yang terus meningkat dari tahun ke tahun dimana tahun ini mencatatkan value creation hingga Rp10,2 triliun rupiah dan membuktikan bahwa

Pertamina mampu penciptaan pendapatan Rp 1,85 triliun.

Pada 2013 inovasi terus berlanjut sehingga penciptaan pendapatan Rp 2,71 triliun. Pada 2014, inovasi tersebut menciptakan pendapatan Rp 8,008 triliun. Pada 2015 ini menciptakan pendapatan Rp 10,2 triliun.

Bahkan perusahaan pun secara rutin menyelenggarakan Forum Presentasi CIP. Dalam forum ini hasil inovasi insan mutu Pertamina bukanlah kreasi yang hanya dikenal di lingkup perusahaan saja, namun telah mendapat pengakuan dari berbagai

pihak di tingkat nasional maupun internasional dalam berbagai forum.

Pada tahun 2015 ini, insan mutu Pertamina memperoleh sejumlah penghargaan diantaranya Winner of 2015 Indonesian MAKE Award yang merupakan penghargaan tertinggi atas knowledge

Pada tahun 2015 ini, insan mutu Pertamina memperoleh sejumlah penghargaan diantaranya Winner of 2015 Indonesian MAKE Award yang merupakan penghargaan tertinggi atas knowledge management Perusahaan di tingkat Nasional.

41

Energia Pertamina EP November | 2015

Hingga kuartal III 2015, Pertamina sangat bersyukur dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut sehingga kinerja perusahaan cukup baik dan sehat di mana EBITDA margin perusahaan berada pada tren positif. Laba bersih sampai dengan akhir September 2015 mencapai US$914 juta,” terang Dwi.

Pendapatan Pertamina hingga kuartal III mencapai US$32 miliar atau lebih rendah sekitar 42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Utamanya disebabkan oleh penurunan harga minyak mentah dan depresiasi rupiah terhadap dolar. EBITDA sebagai salah satu indikator kesehatan perusahaan tercatat mencapai US$3,55 miliar dengan tren positif pada EBITDA margin.

Dwi melanjutkan Pertamina terus berinvestasi dengan realisasi hingga akhir September 2015 sebesar US$2,5 miliar di mana 78% diantaranya adalah investasi hulu migas. Besaran investasi terbesar kedua adalah di sektor pemasaran sekitar 9% yang digunakan untuk pengembangan storage. Selanjutnya, bisnis gas dan EBT berkontribusi sekitar 7,4% yang dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur gas di Tanah Air.

“Untuk infrastruktur pengolahan investasi fisik, utamanya RFCC sudah 100% terlaksana. Kami dalam waktu dekat akan melakukan Head of Aggreement dengan para mitra untuk Refinery Development Masterplan Program (RDMP) di Kilang Balikpapan dan Kilang Cilacap dengan investasi total untuk keduanya diperkirakan sekitar US$10 miliar,” kata Dwi.

aset pengetahuan merupakan competitive advantage perusahaan,” jelas Arief.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengingatkan tantangan berat industri migas global masih terus berlanjut dengan masih relatif rendahnya harga minyak mentah dunia. Tantangan lebih berat juga dihadapi oleh perusahaan migas di Tanah Air, di mana selain pengaruh harga minyak mentah (Indonesian Crude Price yang turun, tekanan juga disebabkan oleh depresiasi rupiah yang cukup tajam dan mencapai rekor terendahnya tahun ini pada kuartal III 2015.

Pertamina, lanjut Dwi, terus fokus dalam mengimplementasikan 5 pilar strategi prioritas perusahaan, yaitu pengembangan sektor hulu, efisiensi di semua lini, peningkatan kapasitas kilang dan petrochemical, pengembangan infrastruktur dan marketing, serta perbaikan struktur keuangan. Beberapa proyek-proyek investasi dapat tuntas dan mulai memberikan pendapatan bagi perusahaan, seperti produksi migas Senoro Toili, Lapangan Banyu Urip, PLTP Kamojang 5, dan Kilang LNG Donggi-Senoro.

“Implementasi 5 pilar strategi prioritas secara konsisten cukup membuahkan hasil kendati situasi eksternal perusahaan saat ini tidak dalam kondisi yang tidak begitu baik.

Energia Pertamina EP November | 2015

42Laporan Khusus

Inovasi Sebagai Nafas Pertamina EP

Raihan prestasi yang luar biasa ini tidak terlepas dari kerja keras para pekerja Pertamina dalam melakukan inovasi mutakhir. Hasilnya 3 Platinum dan 6 Gold berhasil digondol tim dari Pertamina EP.

Seolah tidak mau kalah dengan para pekerja, Jajaran Manajemen pun sukses meraih penghargaan. Kategori The Most Inspiring Leader diberikan sebagai apresiasi kepada manajemen PT Pertamina EP yang berhasil mempertahankan kinerja strategis

dan operasional sesuai target dalam RJPP dan RKAP melalui penurunan biaya US$26 per barel, penambahan 4 sumur bor, perpanjangan kontrak yang menambah revenue US$60 juta dan peningkatan cadangan migas 105% RKAP dengan value creation 2014-2015 mencapai Rp 4,5 triliun.

Penghargaan lainnya adalah The Best Project Collaboration Improvement untuk PC-Prove PDP yang berhasil mendapatkan nilai tertinggi untuk konsep PDCA,

Berbicara tentang inovasi, Pertamina EP bisa dibilang

sebagai salah satu yang terdepan. Ini terbukti dengan prestasi Pertamina EP dalam

Annual Pertamina Quality (APQ) Award 2015. Dalam

ajang tahunan ini Pertamina EP kembali menjadi yang terbaik dengan menyabet

piala bergilir Best of the Best APQ Award 2015.

43

Energia Pertamina EP November | 2015

presentasi dan aktifitas knowledge sharing pada forum presentasi CIP.

Atas prestasi yang luar biasa ini, President Director PT Pertamina EP Rony Gunawan mengaku bangga dan menilai prestasi ini sebagai wujud dan bukti bahwa inovasi dan kreatifitas adalah suatu hal yang menjadi salah satu prioritas PT Pertamina EP.

“Kreatifitas dan inovasi adalah nafas dari PT Pertamina EP. Tanpa itu, perusahaan akan mati apalagi saat masa fluktuasi harga minyak

Kreatifitas dan inovasi adalah nafas dari PT Pertamina EP. Tanpa itu, perusahaan akan mati apalagi saat masa fluktuasi

harga minyak dunia yang menurun

dunia yang menurun. Apapun yang terjadi PT Pertamina EP harus tetap mengembangkan kreatifas dan inovasi di segala lini operasional” tutur Rony.

Rony Gunawan mengingatkan bahwa tantangan di depan semakin berat untuk meningkatkan produksi serta cadangan minyak dan gas. Oleh karenanya kreatifitas dan inovasi harus terus ditingkatkan untuk menjawab tantangan tersebut. Ia pun berharap semangat inovasi dari para perwakilan gugus PT Pertamina EP di APQ Award 2015 mampu menjadi virus dan menyebar di semua lini pekerja PT Pertamina EP.

Sementara Finance Business and Support Director, Lukitaningsih saat dimintai komentarnya mengatakan bahwa apa yang didapatkan perusahaan kali ini harus disyukuri namun juga jangan terlalu jumawa, karena menurutnya mempertahankan lebih sulit ketimbang meraih.“Jika perlu kita mulai dari sekarang mempersiapkan untuk APQ Award 2016, agar inovasi terus berjalan dan meningkat serta tidak kehilangan apa yang sekarang sudah didapatkan” demikian pesan Lukitaningsih.[]

1. PC Prove Cepat Tepat meraih Gold

2. PC Prove Cepot meraih Gold3. PC Prove Pirates of Poleng

meraih Platinum4. PC Prove Jas Joss meraih Gold5. PC Prove Madeceng meraih

Gold

6. PC Prove Minicomp meraih Gold7. PC Prove PDP meraih Platinum8. PC Prove Siap Tempur meraih

Gold9. FT Prove WO-WS Jatibarang

meraih Platinum

Enam Gugus Pertamina EP Peraih Medali Gold dan Platinum:

Energia Pertamina EP November | 2015

44Laporan Khusus

CPP Gundih

Hemat Kantong

CPP Gundih mengusung

semangat green plant. Selain ramah

lingkungan juga berimbas pada penghematan.

DENGAN BAKTERICentra Procesing Plant (CPP)

Gundih sejak awal didesain dengan konsep ramah lingkungan (green plant) yang diwujudkan dalam tiga kegiatan utama yakni efisiensi bahan bakar, pengurangan emisi dan zero discharge. Ternyata dalam pelaksanaanya selain manfaat ramah lingkungan yang diperoleh, inovasi ini juga mampu menghasilkan efisiensi yang luar biasa.

Untuk efisiensi bahan bakar yang dilakukan perusahaan lebih pada pemanfaatan gas buang sebagai pemanas dari thermal oil yang digunakan untuk kebutuhan di CPP Gundih itu sendiri. Sedangkan tekait pengurangan emisi yang didapat dari pemanfaatan acid gas yang umumnya dibuang atau dibakar.

Namun kini direaksikan dalam reaktor sehingga menghasilkan suatu yang bermanfaat.

Menariknya lagi PT Pertamina EP Asset 4 area Gundih menjadi yang pertama di Indonesia bahkan Asia yang menerapkan teknologi BSRU. Prosesnya juga menarik karena tidak menggunakan zat kimia tetapi memanfaatkan bakteri untuk menyerap H2S.

“Bakteri ini kita ambil dari SHELL Global Solution International karena sudah dipatenkan oleh perusahaan. Lisensinya juga berasalah perusahaan tersebu, ”terang Joko Ainun yang ditemui di Pameran Hulu Day beberapa waktu lalu.

45

Energia Pertamina EP November | 2015

Joko pun menerangkan prosesnya, dimana bakteri dipelihara dalam unit yang disebut Bio Sulfur Recovery Unit (BSRU). Di unit ini bakteri dikembangkan dengan menggunakan larutan basa atau lebih dikenal kaustik soda, HaOH yang digunakan 20%-berat. Sementara alat utama penyerap H2S adalah kolom absorbsi.

“Kita mengkondisikan media yang cocok buat hidup bakteri. Karena bakteri ini merupakan makhluk hidup maka media yang digunakan pun harus sesuai dengan kebutuhannya seperti temperaturnya harus pas,”terang Joko.

Larutan kaustik yang kotor (rich solution,) atau larutan kaustik yang kaya akan H2S dari dasar kolom absorbsi lalu didaur ulang sehingga bisa digunakan kembali. Dalam proses daur ulang tersebut, H2S dalam larutan kaustik dioksidasi menjadi sulfur. Proses oksidasi dilakukan oleh mikroorganisme secara aerobik yakni membutuhkan oksigen bebas O2. Oksidasi & Konversi H2S menjadi sulfur dilakukan di bioreaktor.

Proses Oksidasi & Konversi H2S menjadi sulfur ini juga sekaligus mendaur ulang kaustik kotor sehingga dihasilkan kaustik bersih (Lean Solution) yang bisa digunakan kembali di kolom absorber. Sulfur yang dihasilkan dipekatkan dalam settler (alat pengendap).

Perlu diingat bahwa upaya untuk menguragi kadar H2S dalam acid gas memang sangat penting karena H2S bila dibakar akan menjadi SO2. Sementara emisi SO2 jika tidak dikurangi dalam jangka panjang akan menyebabkan masalah

lingkungan diantaranya hujan asam. Selain itu pengurangan H2S ini juga menjadi kewajiban karena sudah termaktub dalam Peraturan Pemerintah membatasi Emisi SO2

(Kep/MenLH/129/2003, SO2 Max 2600 mg/Nm3).

Tidak hanya dari sisi lingkungan kegiatan ini juga bisa menjadi sumber pemasukan bagi perusahaan. Dengan menggunakan bakteri, H2S diubah menjadi sulfur. Dengan demikian dari zat yang beracun akhirnya dihasilkan sulfur yang punya nilai jual.

Joko pun berharap agar upaya yang mereka lakukan sejak tahun lalu ini bisa menuai hasil dan bisa menjadi pionir pengembangan teknologi ini di dunia migas. Sejauh ini pihaknya berkontrak dengan pihak SHELL selama 12 tahun.

Ke depan menurut Joko diharapkan sudah ada customer yang menyerap produk sulfur. Apalagi total produksinya sudah cukup besar yakni 11 ton per hari. Sejauh

dilakukan pembenahan unit yang ada untuk mengejar purity yang dibutuhkan oleh konsumen,”terang Joko.

Joko mengaku senang dengan inovasi yang ada karena gas yang semula menjadi penyebab polusi udara kemudian dimanfaatkan untuk sesuatu yang positif. Ia mengaku dalam proses selama setahun ini ada juga kegagalan khusus dalam tahapan uji coba. “Kegagalan ketika ujicoba, mungkin karena ini merupakan suatu yang baru, dan yang ditangani juga bakteri sebagai makluk hidup. Bagaimana kita menjaga media agar sesuai dengan kebutuhannya. Jika ada parameter yang berubah seperti temperature yang naik turun maka kita harus lakukan perbaikan. Sampai sekarang pun kita masih terus mencari tau media yang pas buat dia,”terangnya.

Ia juga punya mimpi ke depan pihaknya sudah dapat mengembangkan sendiri bakterinya sehingga tidak harus dibeli dari SHELL lagi. “Mudah-mudahan uji cobanya berhasil.Mungkin ada rencana dari kita ke depan sudah ada lebih banyak lapangan yang bias memanfaatkan teknologi ini. Tetapi sekarang masih sulit karena informasinya terbatas,”tandasnya.

Pihak Area Gundih juga juga menerapkan zero discharge dimana air sisa proses, diolah kembali. Meski ini merupakan teknologi lama dimana dilakukan pengolahan atas air limbah dan sebelum diinjeksi ke sumur injeksi. “Dari kegiatan ini perusahaan bisa menghemat. Rp.259.95 juta per hari, “ Joko menegaskan

Tidak hanya dari sisi lingkungan kegiatan ini juga bisa menjadi sumber pemasukan bagi perusahaan

ini produk sulfur solid ini biasanya dimanfaatkan untuk pupuk, kosmetik, sabun karena kemurniannya sudah mencapai 99,8%. Memang produk sulfur ini masih dalam proses penyempurnaan untuk kemurnian yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. “Kita berharap agar selama dua bulan ke depan

Energia Pertamina EP November | 2015

46Lokal Hero

Menyulap Limbah Jadi Barang BerhargaDengan bakat seni yang dimiliki, Aang membantu masyarakat di sekitar wilayah operasi Pertamina EP untuk memanfaatkan barang yang belum dipakai untuk suatu yang bermafaat. Tidak hanya manfaat lingkungan yang diperoleh tetapi ada manfaat ekonomi dan sosial yang didapat.

Aang Sungkawa, Field Prabumulih

dibuang dan diinjak-injak. Malah timbulkan bau amis,”terangnya.

Padahal menurutnya dari pengalamannya di Jakarta cangkang telur ini bisa dimanfaatkan dengan sentuhan seni menghasilkan sesuatu yang berharga seperti membuat kaligrafi dan hiasan yang bernilai jutaan rupiah. “Dan itu sebenarnya bukan suatu yang sulit untuk

Barang yang sebelumnya hanya dianggap sampah, dibuang dan diinjak-injak orang, oleh sentuhan tangan Aang Sungkawa menjadi suatu yang bermafaat. Kerak telur yang selama ini dibuang disulapnya menjadi suatu yang bermafaat dan bernilai jual.“Saya memilih kulit telur karena masyarakat di sini suka makan martabak, cangkang telurnya

47

Energia Pertamina EP November | 2015

dilakukan orang termasuk ibu-ibu.Asal mau, nurut saja dan ikuti tahapannya pasti bisa,”kata Aang yang oleh Pertamina EP dijagokan sebagai salah satu lokal hero.

Aang yang memutuskan kembali ke Prabumulih ini mulai mencoba mengolah cangkang telur menjadi hiasan, seperti kaligrafi, tempat tisu, dan pot bunga. Dia mengembangkan teknik tersendiri mengolah cangkang telur dimulai dengan merendamnya dalam air guna memisahkan kulit ari dengan bagian yang keras. Kemudian, menjemurnya sampai kering untuk menghilangkan bau amis.

Setelahnya, dia menggunakan media tertentu untuk menempel cangkang telur sekaligus membuat sketsa gambar bermotif. Lalu, cangkang dilekatkan pada media yang telah digambar sesuai dengan sketsa. Penataan cangkang yang melebihi sketsa gambar dipotong dengan pisau agar lebih rata. Selanjutnya, permukaan cangkang diampelas agar memberi kesan timbul. Hasilnya pun ia jual dengan harga ratusan ribu.

Selain memanfaatkan cangkang, Aang juga memafaatkan pelepah pisang yang telah dikeringkan.Yang diambil dari perkebunan pisang. Aang “menyulap” limbah itu menjadi barang yang memiliki nilai tambah ketika ditempelkan ke media tertentu. Soal harga juga lumayan, sebagai contohnya kotak tisu berbalut pelepah pisang dengan ukuran tertentu dijual antara 50 ribu rupiah hingga 100 ribu rupiah.

Dari pelepah pisang itu pula, Aang berhasil membuat lembaran kain sehingga dapat digunakan sebagai bahan pakaian.Caranya, dia menenun terlebih dulu serat dari pelepah pisang yang telah dikeringkan hingga menjadi sehelai kain.

Dengan ketrampilan yang dimilikinya ini, Aang kemudian coba

Aang “menyulap” limbah itu menjadi barang yang memiliki nilai tambah ketika

ditempelkan ke media tertentu.

Energia Pertamina EP November | 2015

48Lokal Hero

Hasil karya warga, sebagian dibeli langsung oleh perusahaan dan dipasarkan ke masyarakat umum. Dengan demikian, mereka tidak perlu terlalu khawatir tidak bisa menjual produknya,” terang Aang.

menularkan keterampilannya pada masyarakat. Apalagi karyanya ini menekankan tiga aspek yakni ekonomi, lingkungan dan sosial tidak hanya menekankan aspek estetika.

Inilah yang kemudian mendorong Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field menggandeng Aang dalam progam CSR. Aang dianggap sebagai “agen perubahan” yang mampu menularkan kemampuannya sebagai “orang kreatif” kepada masyarakat melalui sejumlah program pelatihan atau pembinaan yang diinisiasi perusahaan.

Sejak 2006 hingga sekarang, Aang mendapatkan fasilitas dari perusahaan untuk mentransfer ilmu dan keterampilannya mengolah limbah dari bahan alam menjadi karya berwawasan lingkungan kepada masyarakat, terutama warga yang tinggal di ring satu wilayah kerja dan operasi perusahaan.

Aang pun menjadi instruktur pendamping perajin yang dibentuk dalam komunitas. Dan kebanyakan dari mereka sebelumnya adalah penyadap getah pada pohon karet. Mereka biasa memanfaatkan waktu luang setelah menyadap

getah untuk membuat berberapa jenis usaha kerajinan tangan sesuai dengan minatnya.

“Hasil karya warga, sebagian dibeli langsung oleh perusahaan dan dipasarkan ke masyarakat umum. Dengan demikian, mereka tidak perlu terlalu khawatir tidak bisa menjual produknya,” terang Aang.

Menurut Aang membangun kesadaran masyarakat khusus untuk memafaatkan sampah tidak mudah.“Kadang kita baru diawal sudah ditanya dibeli dengan harga berapa, saya nanti dapat berapa dan lainnya,”katanya. Ini tantangan karena menurutnya hal yang utama

49

Energia Pertamina EP November | 2015

adalah bagaimana mendorong masyarakat memanfaatkan apa yang selama ini tidak berguna untuk dimanfaatkan. “Itu hal yang utama yakni memanfaatkan barang yang selama ini belum digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang berguna.Itu tidak susah tinggal mereka mau ikut pelatihan, mengikuti tahapannya dan melakukannya,”kata Aang di sela-sela wawancara dalam seleksi Lokal Hero di Kantor Pusat Pertamina.

Menurut Aang dalam upaya penyadaran ini tidak dilihat jumlah peserta pelatihan. “Hal yang jadi perhatian kita adalah bagaimana mereka melihat apa yang sudah dilakukan, lalu kemudian mengikuti. Sebut saja dari 20 orang yang dilatih dan kemudian yang akhirnya menggelutinya hanya lima pun sudah merupakan sebuah pencapaian. Karena dari yang sedikit ini akan berkembang,”katanya optimis.

Keberhasilan dari upaya ini menurutnya tidak terletak pada berapa orang yang ikut pelatihan yang mengeluti usaha ini. “Setidaknya buat saya, kita sudah melakukan kegiatan penyadaran bahwa tidak semua barang yang belum dimanfaatkan itu menjadi sampah yang tidak berguna. Ini yang harus dibuang,” ujarnya lagi.

Oleh karenanya kepada masyarakat dan mereka yang mengikuti pelatihan Aang tidak

pernah menyebutnya sebagai sampah karena imagenya buruk.Kalau dibilang sampah mana ada yang mau bawa sampah ke rumahnya.“Oleh karenanya saya selalu menggunakan istilah barang yang belum digunakan,”katanya.

Dengan demikian yang kita dorong adalah bagaimana mereka memanfaatkan barang yang selama ini belum dimanfaatkan menjadi suatu yang berguna. “Orang hanya mau menggunakannya kalau sudah mengetahui manfaat dari barang yang sudah belum dimanfaatkan tadi. Pada akhirnya mereka akan membawa barangnya ke rumah dengan bangga,”katanya.

Aang mengaku berterima kasih pada pihak Pertamina EP Asset 4 yang sudah memfasilitasinya membagikan pengetahuan kepada masyarakat. Dengan demikian pada akhirnya barang yang selama ini belum dimanfaatkan dan bahkan dibuang dapat dimanfaatkan menjadi suatu yang berguna. Jika semangat ini sudah ada di semua masyarakat

maka aspek lingkungan khusus dari sisi kebersihan terjamin, ekonomi pun terbantu karena ada sumber pemasukan.

Aang mengakui dalam kegiatannya menggunakan bahan kimia tetapi dari waktu ke waktu terus dikurangi dan mulai menggunakan bahan-bahan dari alam.“Semua itu butuh waktu, namanya juga usaha jadi butuh proses tetapi lama kelamaan pasti ada hasilnya,”katanya.

Aang merasa senang bahwa karya dan usaha saya mendapat apresiasi dari Pertamina. “Saya berharap ke depan saya bisa berbuat lebih pada masyarakat di sekitar wilayah operasi Pertamina. Dan buat Pertamina semoga makin sukses karena kalau Pertamina sukses maka manfaat yang diterima masyarakat pun akan semakin besar,” Aang menegaskan.

Energia Pertamina EP November | 2015

50Inovasi

Revenue Bertambah Lingkungan Terjaga

PC PROVE MINICOMP

Minicomp, merupakan team project colaboration improvement Field Tambun.Tim yang dibentuk pada 17 Juni 2014 ini, memiliki tugas melakukan pengawasan dan pengamatan terhadap pelaksanaan pekerjaan dan upaya optimasi pemanfaatan flare gas sebagai media untuk berinovasi guna mengurangi kenaikan cost per barel di Field Tambun.

51

Energia Pertamina EP November | 2015

Menurut Khemas Titis Adhitya, Ketua Tim PC Prove Minicomp, inovasi harus dilakukan karena harga minyak dunia yang terus mengalami penurunan hingga mencapai level US$ 40 per barel. Kondisi ini tentu membutuhkan identifikasi peluang penambahan revenue.

Dari hasil identifikasi awal di kuartal akhir tahun 2014, terjadi perubahan porsi revenue. Sebelum terjadinya penurunan harga minyak dunia, porsi revenue yang dihasilkan dari lifting minyak adalah 58.35% dan 41.65% dari lifting gas. Sedangkan pada periode Desember 2014, porsi tersebut berubah menjadi 44.08% untuk lifting minyak, dan 55.92% untuk lifting gas. Berdasarkan kondisi tersebut opsi untuk penambahan revenue diarahkan pada

pemanfataan gas flare yang masih belum termanfaatkan di Struktur Tambun.

“Dibutuhkan penambahan revenue perusahaan untuk menekan kenaikan production cost yang terjadi,” demikian jelas Khemas.

Potensi flare gas yang ada di Field Tambun sebesar 4,3 MMSCFD atau sekitar 11% dari produksi gas Tambun. Namun, kondisi flare gas yang tersebar di beberapa titik menjadi tantangan tersendiri. Seperti diketahui, Field Tambun terdiri dari 4 struktur yakni, Struktur Tambun, Struktur Pondok Tengah, Rengasdengklok dan struktur MB Unit.

Proses penggunaan multiphase pump (MPP) yang selama ini dimanfaatkan untuk menyerap gas menemui kendala,

terutama untuk gas void ratio (GVR) yang terbatas sebesar 95%. Dari sisi teknis, apabila sumur berproduksi dengan rasio gas yang lebih tinggi dari persyaratan peralatan , unit secara otomatis akan shutdown.Begitu juga dari karakteristik reservoir Struktur Tambun, rasio fluida terproduksi mengalami perubahan dimana perbandingan gas dan minyak menjadi lebih besar dari kondisi sebelumnya.

Berdasarkan analisa solusi alternatif, maka tim yang terdiri dari fungsi Operation Planning, Production Operation, RAM dan Petroleum Engineering, memutuskan memilih mini gas compressor sebagai alat untuk menyerap gas flare.

“Flare gas yang ada di cluster produksi lapangan Tambun, selama ini dibuang sia-sia. Akhirnya bisa dimanfaatkan sebagai gas sales sehingga menambah revenue bagi Field Tambun,” imbuh Khemas lagi.

Setelah proses perbaikan dilaksanakan, flare gas yang bisa diselamatkan adalah sebesar 1.92 mmscfd . Sampai pekan pertama Agustus 2015, terdapat tambahan gross-profit sebesar US$ 2,320,681.

“Flare gas yang ada di cluster produksi lapangan Tambun,

selama ini dibuang sia-sia. Akhirnya bisa

dimanfaatkan sebagai gas sales sehingga

menambah revenue bagi Field Tambun,” imbuh Khemas

Energia Pertamina EP November | 2015

52Inovasi

Pengurangan volume flare gas juga akan berimbas pada pengurangan emisi gas buang sebesar 2799 ton CO2/bulan dari Struktur Tambun sehingga konsep produksi operasi yang ramah lingkungan dapat terwujud.

***Sebelum memulai

pemasangan instalasi pada November 2014, dari hasil identifikasi persoalan beberapa target ditetapkan. Flare gas sebesar 11,6% ditargetkan turun atau maksimal 5% dari total produksi gas. Sementara untuk biaya operasional, ditargetkan 30 % dari revenue dan dalam waktu kurang dari 6 bulan, ditargetkan flare gas dapat direduksi, terhitung sejak Oktober 2014. Emisi gas buang CO2 dari flaring gas di Field Tambun yang selama ini sebesar 8110,32 ton per bulan, ditargetkan turun sebesar 2000 ton per bulan.

Tidak cukup sampai di situ, para pekerja juga harus diberikan pemahaman, sehingga memiliki visi yang sama dan berjalan pada koridor yang sama. Jika selama ini orientasi pekerja dalam peningkatan produksi hanya terpaku pada optimasi produksi minyak, maka pemahaman tentang pola bisnis lapangan serta optimalisasi pemanfaatan gas juga harus diberikan kepada semua pekerja di wilayah Field Tambun.

Dari hasil identifikasi masalah, faktor penyebab dominan adalah faktor alat dan metode yaitu keterbatasan peralatan dalam hal gas void ratio serta proses produksi setempat karena well pressure drop dengan prosentase sebesar 72.7 %.

Solusi pertama yang ditawarkan yakni melakukan modifikasi GVR pada MPP. Resikonya, dibutuhkan biaya yang tidak kecil sementara

Flare gas sebesar 11,6% ditargetkan turun atau maksimal 5% dari total produksi gas. Sementara untuk biaya operasional, ditargetkan 30 % dari revenue dan dalam waktu kurang dari 6 bulan, ditargetkan flare gas dapat direduksi, terhitung sejak Oktober 2014

waktu realisasinya lebih lama dibandingkan alternatif lain. Alternatif pertama ini tidak direkomendasikan karena biayanya sangat mahal. sementara tujuan utama adalah bagaimana bisa melakukan efisiensi. Pilihan lain yakni menggunakan mini gas compressor. Usulan ini disetujui.

Sementara metode yang dipakai untuk menanggulangi sumur yang mengalami penurunan tekanan, alternatif solusi yang ditawarkan yakni gas dikirimkan langsung ke dalam jaringan sales. Namun usulan ini tidak direkomendasikan karena dibutuhkan investasi pipa gas dan alat bantu booster (compressor) sehingga membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

Pilihan lain, gas dikirimkan ke stasiun menggunakan pipa eksisting. Meski kapasitas pipa yang terbatas, tidak perlu ada

53

Energia Pertamina EP November | 2015

investasi pipa dan gas hanya membutuhkan alat bantu booster. Mitigasi yang dilakukan, dengan melakukan regrouping sumur produksi. Usulan ini pun diterima.

Proses evaluasi dilaksanakan selama 5 bulan dan 7 hari, setelah proses instalasi dan set up selesai secara sempurna. Dari data produksi didapatkan fakta bahwa selama masa evaluasi volume flare gas cluster Tambun menurun dari 2.42 mmscfd menjadi 0.50 mmscfd atau menghasilkan gross profit senilai USD 5,391,019 /tahun.

“Dimulai instalasi pada November 2014, dan dilanjutkan usaha optimalisasi hingga Februari 2015. Selanjutnya sudah stabil hingga saat ini,” demikian terang Khemas lagi.

Secara sederhana, lanjutnya, prinsip kerja hasil inovasi ini menyerupai prinsip kerja compressor gas. Gas yang telah diseparasi di separator produksi, diserap untuk kemudian disalurkan ke Stasiun Pengumpul dan dijadikan sebagai gas sales.

Hasil inovasi tim Field Tambun yang terdiri dari 7 orang ini, membutuhkan biaya sebesar US$ 700 ribu atau hanya sekitar 12% dari total revenue yang didapatkan. Harapannya, ke depan, pabrikasi compressor mampu dilaksanakan sendiri oleh Pertamina EP, sehingga tidak lagi membutuhkan unit sewa.

Tantangan yang dihadapi ke depan adalah ketika flare gas sudah mampu diselamatkan menuju SP, konsumen harus siap menambah pasokan gas. Dan berkat kerjasama yang baik dari fungsi Oil & Gas Transportation Asset 3 Gas Sales di salah satu titik serah di TBN meningkat.

Tim PC Prove Minicomp, berhasil menjalankan pesan dari Tambun Field Manager, Abdullah, bahwa sesuai dengan kondisi

dan strategi Pertamina yang menekankan pada aspek efisiensi, tim dengan jeli memenafaatkan kondisi yang ada di lapangan untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dengan memanfaatkan peralatan atau cara yang termudah, tercepat dan teraman.

Selain menambah revenue bagi perusahaan, isu lingkungan tetap terjaga, mengurangi emisi gas buang. “Maju terus”, demikian

Tantangan yang dihadapi ke depan adalah ketika flare gas sudah mampu diselamatkan menuju SP, konsumen harus siap menambah pasokan gas

komentar Abdullah, memberi apresiasi inovasi yang dilakukan oleh tim PC Prove Minicomp yang berhasil meraih penghargaan Gold pada ajang Annual Pertamina Quality (APQ) Awards 2015

Energia Pertamina EP November | 2015

54Inovasi

CEPAT TEPAT OIL LIFTING TANKERPada 16 Januari 2015, Fungsi Production Operation dan Fungsi ICT, Asset 5 Field Tarakan, mendirikan PC-Prove Cepat Tepat. Kehadiran gugus ini untuk melakukan efisiensi durasi pembuatan dokumen oil lifting tanker.

PC Prove Cepat Tepat

55

Energia Pertamina EP November | 2015

Gugus Cepat Tepat yang diketuai Rahayu Widodo dengan anggota Agus Ariyanto, Dori Gusvawijaya, Ridwan, M. Fuad Dwi Rezki dan Tomi Wahyu Alimsyah serta fasilitator Andi Pratomo Kurniawan dan Achmad Maulana, membuat software guna mendukung tujuan efisiensi tersebut.

Software tersebut diharapkan dapat membantu proses perhitungan tangki darat saat pelaksanaan lifting di terminal minyak. Dengan software ini, dapat dihitung jumlah minyak yang dikirimkan dari tangki darat ke tanker. Melalui software ini, pembuatan dokumen lifting minyak yang sebelumnya membutuhkan waktu rerata 5-6 jam, bisa dipangkas.

Awalnya, ditargetkan waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 2 jam saja. Namun hasil yang didapatkan, melebihi perkiraan awal, waktu pembuatan dokumen hanya

membutuhkan waktu 30 menit untuk setiap kali lifting. “Selain itu, dengan adana software ini, perhitungan tangki darat menjadi lebih akurat dan dapat menghindari adana demurrage (denda tambat kapal,” jelas Rahayu Widodo.

Dasar utama, inovasi yang dilakukan PC Cepat Tepat Field Tarakan, yaitu perhitungan tanki darat dan pembuatan dokumen Oil Lifting Tanker , yang sebelumnya masih dilakukan secara manual atau konvensional.

Pekerjaan yang dilakukan secara manual tersebut, selalu menemui kendala. Selain soal waktu yang lama juga soal akurasi dalam proses perhitungan. Dasar permasalahan inilah yang mendorong Fungsi Produksi Operasi dan Fungsi ICT Pertamina EP Field Tarakan, berinisiatif membuat sebuah software yang dapat mengakomodir perhitungan tanki darat dan pembuatan dokumen Oil Lifting

Software tersebut diharapkan dapat membantu proses perhitungan tangki

darat saat pelaksanaan lifting di terminal minyak

Energia Pertamina EP November | 2015

56Inovasi

Dari hasil survei kepuasan konsumen eksternal, menunjukkan perlunya peningkatan kualitas layanan dalam hal percepatan pembuatan dokumen Oil Lifting Tanker. Permasalahan utama dalam proses pembuatan dokumen dimaksud terletak pada proses pembacaan tabel dan perhitungannya yang masih konvensional.

Untuk menjawab solusi tersebut, maka dilakukan kolaborasi antara Fungsi Production

Software berbasis web (web based) internal Pertamina, jadi dapat diakses oleh siapapun insan Pertamina dengan cepat pada alamat web berikut: http://10.206.18.5/lifting/

Tanker menjadi lebih cepat dan tepat.

Lebih jauh, selama ini Fungsi Production Operation Field Tarakan, memiliki tugas untuk memastikan proses transportasi minyak dan gas berjalan dengan baik mulai dari sumur menuju titik penyerahan. Inovasi yang dilakukan sejalan dengan prinsip tata nilai perusahaan yaitu customer focus, yakni berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

57

Energia Pertamina EP November | 2015

Operation dan Fungsi ICT Pertamina EP, dengan membuat software berbasis web, sehingga pembuatan dokumen dapat dikerjakan dengan cepat dan tepat, dapat dilakukan dimana saja, tanpa terkendala dengan tabel data pendukung perhitungan.

“Improvement and Innovation ini juga sejalan dengan 5 arahan strategis Direktur Utama Pertamina (Persero) terkait efisiensi pada semua lini dan pengembangan sektor hulu,” imbuh Rahayu lagi.

Kegiatan inovasi ini dimulai dari proses perencanaan dan analisa masalah yang sudah dilakukan sejak Januari-Februari 2015. Setelah identifikasi masalah dan perencanaan, maka kemudian dilakukan pengumpulan data sampai dengan pembuatan software, yang dimulai pada Maret hingga Juli 2015. Dan secara resmi, software ini pertama kali digunakan pada proses Oil Lifting Tanker di Tarakan, yang dilakukan pada 26-27 Juli 2015.

“Software berbasis web (web based) internal Pertamina, jadi dapat diakses oleh siapapun insan Pertamina dengan cepat pada alamat web berikut:

Seluruh tim PC Prove Cepat Tepat berharap software tersebut dapat direplikasi ke terminal-terminal lain di Pertamina EP, agar manfaat yang diperoleh jadi lebih besar

http://10.206.18.5/lifting/. Untuk yang mengakses dari luar jaringan Pertamina, dapat menggunakan akses VPN,” jelasnya.

Karena terjadi penghematan waktu yang sangat signifikan, maka penggunaan software Cepat Tepat ini, bisa menghindari denda kelebihan waktu tambat dan juga dapat menghemat biaya lembur. Jika dikonversikan ke dalam bentuk uang, penghematan yang diperoleh untuk satu kali proses pengapalan adalah sebanyak Rp28.145.225 atau potensi penghematan dalam periode 1 tahun adalah sebanyak Rp337.742.700.

Menariknya, inovasi pembuatan software Cepat Tepat ini, nyaris tidak mengeluarkan biaya, karena dilakukan sendiri tanpa ada bantuan pihak ketiga, memanfaatkan sumber daya yang sudah tersedia. Biaya yang dibutuhkan hanya untuk biaya lembur TKJP, yang membantu dalam proses penginputan data ke dalam database.

Tantangan yang dirasakan tim PC Proce Cepat Tepat dalam inovasi software ini yakni pada saat pengumpulan data tabel tangki dan tabel pendukung ke dalam data base. Pengumpulan dan penginputan

ini butuh ketelitian yang tinggi serta verifikasi untuk mendapatkan data yang benar-benar sesuai dengan aslinya. Namun kendala itu terbayar dengan hasil yang sangat signifikan. Tidak berlebihan juga jika penghargaan Gold diberikan kepada PC Prove Cepat Tepat dalam Annual Pertamina Quality (APQ) Awards 2015 lalu.

Seluruh tim PC Prove Cepat Tepat berharap software tersebut dapat direplikasi ke terminal-terminal lain di Pertamina EP, agar manfaat yang diperoleh jadi lebih besar. Selain itu mereka juga bertekad untuk lebih mengembangkan software ini, sehingga menjadi lebih baik lagi.

Energia Pertamina EP November | 2015

58Komunitas

Anggota Backpacker Jakarta (BPJ) harus siap berbagi dari sisi budget maupun informasi terkait tempat yang akan dituju. Sistem share cost ini memang cocok dijadikan jalan keluar dari masalah biaya yang kerap kali menghinggapi para traveler.

ALA BACKPACKER? SIAPA TAKUT

JALAN-JALAN

59

Energia Pertamina EP November | 2015

Indonesia memiliki keindahan alam yang membuat siapa saja tergiur untuk menikmatinya. Namun karena berbentuk negara kepuluan serta begitu banyak tempat eksotis, kita dipastikan harus mempersiapkan dua hal utama. Pertama adalah waktu dan yang kedua adalah biaya untuk menunjang perburuan tempat – tempat yang menawarkan panorama keindahan tersebut.

Untuk persiapan pertama (waktu) sudah barang tentu masih bisa kita atur sendiri. “Akal-akalan” brilian tidak jarang kita lakukan untuk mendapatkan waktu kosong untuk mencari sela guna merenggangkan urat-urat saraf yang terlanjur kaku karena bekerja.

Nah, untuk syarat kedua yang harus dipersiapkan betul . Biaya biasanya menjadi rintangan terbesar untuk memuluskan ambisi kita dalam melakukan perjalanan. Edi Muhamad Yamin, seorang karyawan kantoran yang mempunyai mimpi untuk terus mengintip keindahan Indonesia terpaksa putar otak untuk mencari jalan pintas agar biaya tidak lagi menjadi masalah untuk bisa bepergian ke berbagai destinasi wisata di nusantara.

Ide pun tercetus dengan memanfaatkan dunia maya. Melalui social media Facebook, Edi pun menghipun orang-orang yang bernasib sama seperti dirinya, yakni ingin jalan-jalan dengan biaya seminim mungkin.

“Setiap kali trip saya terhambat oleh keterbatasan budget untuk sewa menyewa trasnsportasi ke lokasi atau keterbatasan informasi yang didapatkan dari tempat yang akan dituju. Maka dari itu saya buat grup Facebook untuk menghimpun orang-orang guna mencari jalan keluar untuk hilangkan permasalahan tadi” jelas Edi kepada tim Energia EP beberapa waktu lalu.

Sistem backpacker menjadi pilihan . Orang-orang yang masuk ke dalam grup harus siap berbagi dari sisi budget maupun informasi terkait tempat yang akan dituju. Pada awalnya ada beberapa inisiator terlibat jauh didalam grup yakni Edi sendiri kemudian Selly Sukesi, Rusmiyana , Indra , Irvan dan Mike Leo. “Tapi mungkin karena sibuk dengan pekerjaan jadi tinggal Saya, Selly dan Rusmiyana” tambah Edi.

Namun seiring berjalannya waktu ditambah lagi alur informasi yang begitu cepat dari media sosial , grup yang akhirnya dinamakan

“Akal-akalan” brilian tidak jarang kita lakukan untuk mendapatkan waktu kosong untuk mencari sela guna merenggangkan urat-urat saraf yang terlanjur kaku karena bekerja.

Energia Pertamina EP November | 2015

60Komunitas

Backpacker Jakarta (BPJ) ini ternyata menyedot banyak peminat.

“Semua anggota grup memiliki hobi yang sama yakni mengeksplore keindahan Jakarta dan Indonesia dengan menggunakan sistem share cost (patungan), yakni semua biaya maupun perincian perjalananya ditanggung bersama-sama” jelas pria yang akrab di panggil Emye ini.

Akhirnya perjalanan pertama BPJ pun dimulai. Sebanyak 26 orang turut serta dalam trip BPJ ke Curug Cibeureum yang masih berada di wilayah wisata Cibodas, Bogor, Jawa Barat. Antusiasme pada trip pertama bisa dibilang sangat positif, karena akhirnya dari situ BPJ berkembang cukup pesat.

Salah satu trip yang membuat BPJ akhirnya digandrungi banyak peminat adalah saat trip menuju Pulau Pahawang, Lampung pada tahun 2013. “Waktu itu Pulau Pahawang tidak ramai seperti sekarang, belum banyak yang tahu keindahan Pulau di Lampung itu” tutur Emye.

Menurutnya, saat itu BPJ semakin dilirik banyak orang, karena dari hasil foto-foto trip Pahawang BPJ semakin dikenal. “Banyak teman-teman yang share info mengenai

komunitas di berbagai media hingga akhirnya banyak yang bergabung dengan BPJ”ungkapnya.

Setelah trip Pahawang, BPJ benar-benar mengalami perkembangan signifikan, dari hanya sekitar puluhan orang yang bergabung berkembang menjadi ratusan. “Bahkan dalam kurun waktu dua tahun 2013-2015 sebelum akun Faceook BPJ di -hack tercatat sudah 19.000 orang bergabung” kata Emye bangga.

Untuk akun Facebook baru BPJ hingga November setelah dibuat lagi tercatat sudah 3.700 member. Ini belum ditambahkan dari akun sosial media lainnya seperti instagram yang mencapai 2.000 anggota serta twitter mencapai 1.500 follower.

Meskipun dalam setiap perjalanan hanya puluhan orang yang ikut, namun banyaknya jumlah anggota maupun follower BPJ memberikan manfaat dari

sisi informasi mengenai tujuan wisata.“Dari sisi informasi tentu sangat bermanfaat, kami bisa mendapatkan tips ataupun rencana perjalanan yang valid dari rekan-rekan yang infromasinya lebih banyak mengenai salah satu tempat wisata” papar Emye.

Pria ramah ini menuturkan sangat mudah untuk bisa bergabung dengan BPJ, hanya dengan bergabung di grup facebook maupun follow berbagai akun BPJ juga dengan aktif mengikuti Kopdar yang kerap kali diadakan. “Mungkin itu juga yang jadi faktor membludaknya peminat BPJ,” katanya sumringah.

Aktivitas berwisata ramai-ramai dengan sistem backpacker ini biasanya dianut oleh para mahasiswa, namun menurut Emye justru sistem backpacker menjadi andalan BPJ untuk bisa menjaring banyak anggota yang sebagian besar adalah para karyawan.

Salah satu trip yang membuat BPJ akhirnya digandrungi banyak peminat adalah saat trip menuju

Pulau Pahawang, Lampung pada tahun 2013.

61

Energia Pertamina EP November | 2015

“Justru profesi member BPJ sendiri beragam dengan mayoritas adalah pekerja atau karyawan dan hanya secuil aja yang masih mahasiwa” ungkap Emye ngakak. Menurut dia, sistem patungan memiliki nikmat tersendiri. “Dan itu bisa dirasakan jika Anda melakukannya langsung bersama rekan-rekan seperjalanan.” katanya.

Emye bercerita bahkan para karyawan tersebut rela “mengakali” waktu luang mereka untuk mengikuti salah satu perjalanan akbar BPJ yakni di tahun 2014 yang memecahkan rekor perjalanan BPJ itu sendiri.

“Kami waktu itu merayakan HUT BPJ ke 2 dengan trip ke wilayah Banyuwangi seperti Green Bay dan Kawah Ijen. Tidak tanggung-tanggung ada 115 anggota BPJ yang ikut meramaikan trip tersebut,” cerita Emye.

Ramainya berbagai trip yang diadakan BPJ membuktikan bahwa sistem share cost ini memang cocok dianut untuk dijadikan jalan keluar dari masalah biaya yang kerap kali mengihinggapi para traveler.

Dalam perjalanannya BPJ tidak hanya menikmati keindahan alam Indonesia dengan senang-senang dan kongkow tidak bertujuan. “Kami juga mengagendakan kegiatan bakti

sosial (Baksos) dalam perjalanan kami” papar Emye. Kegiatan Baksos biasanya diagendakan setiap dua bulan sekali, dan yang terbaru adalah kegiatan Baksos tanggap bencana asap yang melanda sebagian wilayah Indonesia.

Keberadaan dan segala kegiatan BPJ membuktikan untuk bisa menikmati keindahan alam dan budaya Indonesia ternyata kita tidak perlu sendiri. Di luar sana masih banyak manusia yang memiliki mimpi sama seperti Emye dan rekan-rekannya. Apa salahnya jika kita mewujudkan mimpi itu bersama? Nilai plusn yang didapatkan lebih banyak. Salah satunya adalah biaya yang bisa ditekan.

Emye berharap kedepannya BPJ bisa menularkan virus jalan-jalan kepada banyak masyarakat, karena masih banyak keindahan alam maupun budaya Indonesia yang belum dieksplor. “Selain itu BPJ diharapkan selalu tetap berpegang teguh pada komitmen dan cirinya yakni mengeksplor dengan sistem share cost” katanya tersenyum.

Karena makin banyak teman makin banyak tempat yang bisa dijelajahi dengan dana seminim mungkin. Salam petualang !

“Kami juga mengagendakan

kegiatan bakti sosial (Baksos) dalam

perjalanan kami” papar Emye

Energia Pertamina EP November | 2015

62Musik Energi Negeri

Padahal tidak jarang meskipun banyak para musisi tersebut sudah Go Internasional dan dikatakan manggung di luar negeri, tapi penontonnya masih orang-orang pribumi yang bekerja ataupun belajar di sana.

Untuk menjadi musisi Go Internasional sebenarnya hanya bermodalkan kualitas dan kemauan keras memanfaatkan teknologi

digital hasil karya pasti dengan sendirinya akan diburu oleh para pendengar dari mancanegara.

Berikut ini tim Energia EP mencoba memperkenalkan kepada anda lima musisi tanah air yang berhasil mendunia karena hasil karnyanya yang diburu para pendengar dari luar negeri serta menjadi langganan berbagai festival bertaraf Internasional.

BOTTLESMOKER

MENDUNIATANPA GEMBAR-GEMBOR MEDIA MAINSTREAM

Go internasional ! adalah kata sakti yang selalu

didenungkan oleh para musisi tanah air. Go

Internasional berarti adanya pengakuan dari

masyarakat luas tentu dari luar negeri terhadap karya

musisi Indonesia.

Di Tanah Air banyak musisi yang menjadikan Go Internasional jadi target mereka, bahkan tidak segan-segan sengaja mengeluarkan kocek lumayan besar agar bisa manggung ataupun sekedar rekaman di studio luar negeri. Belum lagi dengan publikasi media-media mainstream yang tidak jarang menjadi senjata ampuh untuk mengangkat pamor ketenaran.

Harmonisasi irama selama ini kita tahu terasa sedap didengar jika melibatkan beberapa bahkan banyak alat musik. Tapi itu tidak berlaku bagi duo asal Bandung ini. Adalah Anggung Suherman dan Ryan Nobie Adzani yang mampu menciptakan harmonisasi musik ciamik hanya

dengan kedua tangan mereka.Kemajuan teknologi, termasuk

di bidang musik benar-benar tidak bisa membuat mereka berdiam diri dan terus bereksplorasi. Musik yang dihasilkan memang tidak biasa. Jika anda hidup digenerasi 90an pasti anda ingat bagaimana bunyi-bunyian

yang dihasilkan oleh video game Nintendo.

Nahh, para pemuda negeri sangkuriang ini memulai ekperimen dengan menggunakan beberapa instrumen musik seperti glockenspiel, hand bell, melodica, dan beberapa mainan

63

Energia Pertamina EP November | 2015

yang memproduksi bunyi seperti Nintendo. Pada awal eksperimennya Angkuy panggilan akrab Anggung dan Nobie rajin mengkulik instrumen musik yang dihasilkan laptop mereka sendiri.

Hanya bermodalkan laptop dan “bunyi-bunyian” tidak jelas membuat Bottlesmoker tidak dilirik sama sekali di industri musik era awal 2000an. Label-label lokal tidak berminat sama sekali untuk memasarkan lagu mereka. lantas merekapun berjuang sendiri dan memanfaatkan situs musik yang pada awal tahun 2000an sangat mendunia yakni MySpace.

Selain itu, bagi Bottlesmoker, dengan menggratiskan karya mereka, pada dasarnya agar musik mereka didengar oleh siapapun. Angkuy menyatakan, ada sebuah kepuasaan ketika berbagi lagu secara gratis. Angkuy beralasan musik merupakan elemen kehidupan, seperti juga air, udara, dan lainnya. “Ketika kami berbagi musik kami membagikan bagian dari kehidupan dan alam ini,” katanya.

Perjuangan pun terbayar, melalui internet lagu-lagu mereka mulai didengar banyak orang tidak hanya di dalam tapi di luar negeri. Tawaran untuk manggung di berbagai pensi mulai berdatangan dan pada tahun 2006 akhirnya mereka berkesempatan mematenkan musik mereka ke dalam sebuah album yakni Before Circus.

Strategi pemasaran lagu melalui internet adalah jurus jitu yang diusung Bottlesmoker. Karena dari sana lagu mereka disebarkan di Spanyol melalui label lokal Neoviniyl Records.

Pun demikian dengan album kedua bertajuk Slow Mo Smile selain dirilis ulang oleh Neovinyl Records, Probablyworse Records asal Amerika Serikat juga tidak mau kehilangan hak paten atas kreatifitas Bottlesmoker.

Kini setelah melalui tahapan tidak diperhitungkan, berlanjut ke tahapan bagi-bagi lagu gratis via internet, Bottlesmoker menjelma menjadi duet maut langganan festival luar negeri. Mereka pernah melenggang menyelenggarakan tur keliling Malaysia, Filipina, Cina, Brunei Darussalam hingga Hongkong. Tidak hanya itu beberapa prestasi membanggakan tanpa diketahui banyak masyarakat Indonesia juga berhasil disabet seperti Best, Electro / Dance Act from AVIMA (Asia Voice of Independent Music Awards) 2010, Best Electro / Dance Song from AVIMA (Asia Voice of Independent Music Awards) 2010, Best Digital Music from INAICTA (Indonesia Information and Communications Technology Award) 2010, Indonesian delegation for Asian Music Festival in Manila, Philippines - April 2010, Best Music Video Clip, Best Concept Video Clip, and Best Director from Festival Padjadjaran Awards 2011, Indonesian delegation for Asian Echo 2011 in Shanghai & Beijing (China), Indonesian delegation for Fete dela WSK 2011 in Manila, Philippines.

1. Let’s Die Together in 2012 (2011, Hujan! Rekords-Indonesia)

2. Singles 7” (2009, Disco Ninja Records-Rusia)

3. Slow Mo Smile (2008, Probablyworse Records-USA), (Shining Records-Indonesia)

4. Before Circus Over (2006, Neovinyl Records-Spain)

Album

Energia Pertamina EP November | 2015

64Musik Energi Negeri

1. Dua Sisi (2000)2. Berkarat (2003)3. Beyond Coma and Despair (2006)4. Venomous (2011)

Album

Bandung memang dikenal sebagai produsen para seniman. Termasuk seniman musik. Sekitar tahun 90an musik-musik metal bisa dibilang tabu bagi kalangan pecinta musik Tanah Air, bahkan bisa dibilang aliran musik cadas kurang diterima denan hangat di industri musik dalam negeri. Tapi itu semua tidak bisa mengentikan niat Eben untuk membentuk band Metal di daerah pelosok Bandung, Ujungberung yang dikenal juga sebagai sentral band-band metal di Bandung.

Akhirnya terbentuklah Burgerkill yang awalnya digawangi oleh Eben (Gitar), Kimung (Bass), Ivan (Vokal) dan Kudung yang kemudian digantikan Toto (Drum).

Meskipun bongkar pasang personil terjadi itu tidak melunturkan nafas metal di dalam diri Burgerkill. Ini dibuktikan dengan antusiasme para penonton yang selalu rela berjejalan dan berdesakan ketika mendengar nama Burgerkill akan mengisi suatu acara.

Disaat band-band tanah airnya susah payah menembus pasaran internasional, Burgerkill justru lebih senang unjuk gigi di dalam negeri pada awal karirnya. Peningkatan Burgerkill terlihat saat mulai mengisi acara-acara band metal bertaraf nasional seperti Hammer Sonic, Bandung Berisik, atau Rock in Solo. Tapi justru

tawaran untuk Go Internasional bagi mereka datang sendiri tanpa harus mengeuarkan kocek besar. Lagi-lagi kualitas band cadas inilah yang berbicara.

Panggung Go Internasional Burgerkill yang pertama adalah pada tahun 2009, kala mereka jadi satu-satunya band tanah air yang bisa berada diatas panggung Soundwave Festival, Australia. salah satu festival musik terbesar di dunia. Tidak hanya itu, penampilan memukau di Soundwave Festival membuat Band yang saat ini berisikan Eben (gitaris), Ramdan (bass), Vicky (vokal), Andris (drum), dan Agung (gitar) melanjutkan invasi di negeri Kanguru dengan menggelar tur Australia yang bertajuk “The Invasion of Noise”.

Salah satu puncak apresiasi dunia internasional kepada para pemuda Ujungberung ini adalah dengan diraihnya penghargaan “Metal As F*ck”. Sebuah penghargaan prestisius dari majalah music metal kenamaan asal Inggris

BURGERKILL

65

Energia Pertamina EP November | 2015

MOCCA

Untuk urusan musik, Indonesia memang sudah sepantasnya tidak dipandang sebelah mata. Meskipun media-media mainstream pada umumnya kerap memberitakan musisi mainstream tengah berjuang untuk Go Internasional, sederet musisi Sidestream atau dikenal luas berkarya di jalur Indie justru melenggang dengan anggun di kancah industri musik internasional.

Mocca adalah satu nama tenar dijajaran musisi yang mulai terlibat di industri musik melalui pintu masuk Indie. Bandung masih menjadi sumber para musisi untuk mengembangkan kreatifitasnya.

Mocca pun lahir diakhir tahun 90an. Dirintis oleh sang vokalis sekaligus pemain flute Arina

Ephipania Simangunsong bersama Riko Prayitno sang gitaris yang akhirnya menggandeng Akhmad Pratama alias Toma pada bas dan Indra Massad di drum.

Singkat cerita, kualitas Mocca akhirnya dilirik oleh lebel indie kenamaan FFWD Records yang kemudian memasarkan lagu-lagu mereka di beberapa rekanan label di berbagai negara macam Fruit Records di Singapura, Small Room dari Thailand, Apple Crumble di Jepang, Beatball dari Korea, dan My Honey label kenamaan dari Italia.

Berbagai undangan untuk mengisi festival di beberapa negara tetangga sudah menjadi langganan band yang akrab menghasilkan irama musik menenangkan ini. singapura, Malaysia, Thailand dan Jepang. Bahkan Arina dkk juga pernah mengisi soundtrack film Korea Selatan, including Bandhobi, Personal Taste, and Flower Boy Ramen Shop.

Yang harus dicatat, album debut Mocca “My Diarry” bertengger

dalam penghargaan Golden Gods Award 2013.

Tidak sampai disitu, Burgerkill baru saja mencetak sejarah baru dalam belantika music tanah air sebagai Band Indonesia yang diundang untuk mengisi salah satu festival musik metal legendaries dan terbesar di dunia, yakni Bloodstock Open Air Festival di Inggris pada Agustus 2015 lalu. Mereka mendapatkan kehormatan untuk bersanding dengan nama-nama legendaries band metal di dunia

seperti Black Label Society, Within Temptation, Napalm Death, Rob Zombie, Trivium, Opeth, Enslave dan lainnya.

Jangan dulu berhenti menganga jika mendengar prestasi band ini karena sebelum Bloodstock, Burgerkill diberikan panggung khusus di pagelaran legendaries lainnya bagi para pecinta music metal. Festival Wacken Open Air (WOA) merupakan festival metal terbesar di Jerman dan salah satu yang paling dinantikan di

dunia. Burgerkill secara khusus diundang untuk mengehentak stage Headbanger bersama Ancient Bards, Crossplane, Truckfighters, Kaerbholz, Thyrfing, Armored Saint, Wrestling, dan Ill Nino.

Tidak main-main bukan prestasi yang diukir band satu ini? Meskipun nama Burgerkil tidak terlalu terdengar ataupu terlihat di media-media besar tanah air, namun nama Burgerkill justru telah melanglangbuana di belantika music metal dunia internasional.

di posisi 59 dari 150 Album terbaik sepanjang masa yang dirilis majalah musik yang diadopsi dari majalah musik kenamaan dunia, Rolling Stone versi Indonesia.

1. My Diary (2002)2. Friends (2004)3. Colours (2007)4. Home (2014)5. EPs6. OST Untuk Rena (2005)7. Mini Album (2010)8. Singles / compilation

appearances9. “Secret Admirer” –

Gadis magazine album compilation, 2002

10. “Secret Admirer” (acoustic version) – Ripple Magazine, 13th edition, 2002

11. “Me & My Boyfriend” (acoustic version) – “Delicatessen” 2nd compilation, 2002

12. “Me & My Boyfriend” – MTV Gress compilation, 2004

Album

Energia Pertamina EP November | 2015

66Musik Energi Negeri

Nama selanjutnya dideretan musisi lokal yang telah melanglangbuana di industri musik Internasional adalah White Shoes And The Couples Company. Aprilia Apsari (Vocal), Saleh Bin Husein (Gitar), Yosmario Farabi (Rio), Ricky Virgana (Bass), Apri “Mela” Prawidiyanti (Piano) dan Jhon Navid di Drum rasa-rasanya memang sudah mulai dilirik media-media mainstream dalam setahun kebelakang. Namun anda harus tahu bahwa White Shoes sudah lama dikenal dikenal sebagai salahsatu pelopor musisi indie yang sukses mendobrak industri musik luar negeri bersama Mocca dan Burgerkill di awal-awal 2000an.

negeri)”. Bermodalkan biaya tidak seberapa dengan memanfaatkan internet melalui My Space, lagu-lagu White Shoes And The Couples Company ternyata membuat telinga penggemar dan penggiat musik di Amerika Serikat tergelitik sehingga tertarik untuk merilis album mereka disana.

Adalah label indie kenamaan “Minty Fresh” yang kepincut untuk bekerjasama dan merilis album berjudul White Shoes And The Couples Company di negeri Paman Sam. Perlu diketahui, Minty Fresh merupakan label indie kenamaan Amerika dan telah melahirkan musisi papan atas indie dunia seperti The Cardigans. “Dari situ kita tur keliling Amerika” papar Ale sang gitaris beberapa waktu lalu.

Tidak berhenti sampai disitu, perjalanan karir internasional White Shoes semakin menjadi dengan diundang ke berbagai festival seperti CMJ Music Marathon dan SXSW Festival pada tahun 2008, setelah itu mereka juga diundang untuk bermain di beberapa festival budaya yang digelar di beberapa negara eropa seperti Perancis, Finlandia dan Belanda, kemudian ke Benua Amerika dan baru-baru ini mereka diundang di acara kebudayaan di benua Afrika serta tahun ini mereka juga diundang untuk beraksi di benua Kangguru, Australia.

Beberapa waktu lalu juga Sari dkk terbang ke kota mode Milan untuk menjadi wakil Indonesia diajang promosi wisata dan budaya Indonesia.

WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY

1. White Shoes And The Couples Company (2005)

2. EP - Skenario Masa Muda (2007)

3. Album Vakansi (2010)4. EP - Menyanyikan Lagu-

Lagu Daerah (2013)

Album Masih menggunakan strategi yang sama yakni kekuatan internet, White Shoes yang dikenal lewat tembang-tembangnya yang berirama lawas alias berkiblat pada musik-musik Indonesia di era 60-80an ini mampu menarik hati para penikmat musik dari seluruh dunia.

Bayangkan saja, band bentukan anak-anak muda lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini telah menggelar berbagai konser di 5 benua di planet ini.

White Shoes And The Couples Company merupakan band dengan segudang pengalaman bermain di berbagai ajang festival internasional. Saya bertanya-tanya tentang bagaimana mungkin band kampus bisa terus diundang di festival internasional, sedangkan saya tentang White Shoes kepada teman-teman saja masih banyak yang belum tahu.

Jawaban sederhana meluncur dari sang basist. “Ya kita awalnya itu dilirik sama orang sana (luar

67

Energia Pertamina EP November | 2015

Jika anda menyebutkan mana The Sigit di kota Bandung, maka hampir dipastikan semua pasti mengangguk tanda mengetahui dan menyukai band yang satu ini. Dirintis oleh Rekti Yoewono sang vokalis, Aditya Bagja Mulyana di Bass dan Donar Armando Ekana sejak masih duduk dibangku sekolah menengah pertama mereka memiliki kesaman visi dalam hal bermusik.

Akhirnya setelah memasuki sekolah menengah atas, mereka bertiga bertemu dengan Farri Ichsan Wibisana yang memang dikenal cukup jenius dalam hal mengaransemen lagu.

The Sigit atau kepenjangannya adalah The Super Insurgent Group Of Intemperance Talent ini benar-benar berjuang dari bawah demi memperkenalkan karya mereka.

Internet akhirnya menjadi andalan bagi The Sigit. Sama seperti band-band indie lainnya keberadaan MySpace pada zaman itu layaknya juru selamat bagi para musisi bernafaskan sidestream.

THE SIGIT

1. Visible Idea of Perfection (2006)

2. Detourn (2013)3. EP4. Self Titled (2004)5. Hertz Dyslexia (2009)6. Compilations/

Soundtracks7. Catatan Akhir

Sekolah movie soundtrack (2005)

8. Radit dan Jani movie soundtrack (2008)

Album

Setelah malalui berbagai pensi dan gelaran konser mini, The Sigit akhirnya menelurkan EP (Mini Album) di tahun 2004. Peluncuran EP itu juga yang merubah jalan hidup para persnonel The Sigit. Mereka mulai mendapatkan pujian serta tawaran manggung lebih luas berskala nasional.

Label indie kenamaan FFWD pun kepincut untuk segera memasarkan lagu-lagu The Sigit yang terpengaruh oleh alunan musik Led Zeppelin, The Datsun dan Wolfmother ini.

Tidak perlu waktu lama industri musik internasional pun ikut-ikutan ingin menjadi distributor lagu-lagu The Sigit. Adalah Caveman Records yang berbasis di Australia sebagai label resmi penyalur lagu-lagu Rekti dkk di Australia. Setelah lagu-lagu mereka beredar di sana, The Sigit langsung berkesempatan

mengadakan Tur keliling negeri Kangguru.

Berbagai tanggapan positif didapatkan The Sigit dari berbagai media musik internasional. Itu juga yang membuat mereka menjadi band Indonesia pertama yang masuk dalam jajaran musisi pengisi acara SXSW Festival di Austrin, Amerika Serikat.

SXSW Festival adalah festival legendaris dan menjadi ajang lahirnya para musisi besar dunia saat ini. sebut saja Greenday, Paramore, mereka adalah para alumni di SXSW Festival. Sayangnya mendekati hari H naik panggung, kesempatan mereka sirna setelah visa Acil ditolak. Tapi mereka tidak patah arah karena tur Amerika Serikat setelah insiden itu terbilang sangat sukses.

Energia Pertamina EP November | 2015

68Event

69

Energia Pertamina EP November | 2015

HIJAU INDONESIA HIJAU DUNIA

PT Pertamina (Persero) kembali menggelar Eco-Run, lomba lari 5 kilometer dan 10 kilometer untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) Pertamina ke-58. Lomba lari yang berlangsung pada 29 November itu mengusung tagline, Hijaunya Indonesia, Hijaunya dunia.

Eco- Run

Energia Pertamina EP November | 2015

70Event

Eco- Run diikuti lebih dari 5.500 peserta yang masing-masing kategori terbagi ke dalam tiga klasifikasi, yaitu Pelajar (pa/pi) usia 13-19 tahun, Umum (pa/pi), Master 1 (pa/pi) usia 40-49 tahun dan Master 2 (pa/pi) usia 50 tahun ke atas.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan tujuan pelaksanaan Eco Run adalah untuk lebih mendekatkan Pertamina berikut anak perusahaan di hati masyarakat melalui berbagai green action yang sudah dilakukan perusahaan selama ini. Sebagai bagian dari green action

Tujuan pelaksanaan Eco Run adalah untuk lebih mendekatkan Pertamina berikut anak perusahaan di hati masyarakat melalui

berbagai green action yang sudah dilakukan perusahaan selama ini - Wianda Pusponegoro -

tersebut, katanya, Pertamina juga akan menyerahkan sekitar 3.000 bibit pohon buah-buahan untuk para finisher.

“Sesuai dengan tagline Eco Run yang kami usung, yaitu Hijaunya Indonesia, Hijaunya Dunia dan konsep lomba yang mengedepankan eco friendly dan semangat energi terbarukan, kami sediakan bibit-bibit pohon buah-buahan sehingga dengan menanamnya masyarakat

71

Energia Pertamina EP November | 2015

tidak sekadar menghijaukan Indonesia, tetapi juga dapat mencukupi kebutuhan masyarakat akan buah-buahan kelak ketika mulai usia berbuah,” tutur Wianda.

Adapun, start dan finish Eco Run 2015 adalah di areal Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Rute lari yang akan ditempuh peserta kategori 5K adalah GBK - Jl. Asia Afrika - Jl. Jenderal Judirman - Jl. Gatot Subroto - Jl. Gerbang Pemuda - Jl. Asia Afrika - GBK.

Sesuai dengan tagline Eco Run yang kami usung, yaitu

Hijaunya Indonesia, Hijaunya Dunia dan konsep lomba yang

mengedepankan eco friendly dan semangat energi terbarukan

- Wianda Pusponegoro -

Untuk rute kategori 10K adalah GBK - Jl. Asia Afrika - Jl. Jenderal Sudirman - Semanggi - Jl. Jenderal Sudirman - Bunderan Patung Pemuda - Jl. Jenderal Sudirman - Jl. Gatot Subroto - Jl. Gerbang Pemuda - Jl. Asia Afrika - GBK.

Sementara itu, Pertamina menyediakan total hadiah sebesar Rp174 juta rupiah untuk 36 orang pemenang. Selain hadiah tersebut, Pertamina juga menyediakan

beragam hadiah door prize dengan nilai total Rp200 juta.

“Melalui Tugu Pratama Indonesia, Pertamina juga melindungi peserta dengan asuransi kecelakaan diri selama race day masing-masing Rp25 juta dan untuk 36 orang pemenang sebesar Rp75 juta per orang,” tutup Wianda.

Energia Pertamina EP November | 2015

72Destinasi

Danau Kaco

Rasa capek selama tiga jam berjalan kaki menembus hutan hujan tropis, ditemani guyuran hujan lokal, serta kicau burung dan bau rumput khas hutan terbayar sudah saat mata melihat air berwarna biru di kejauhan, Itulah Danau Kaco. Airnya begitu jernih sampai ke dasar danau.

Mengintip Bidadari Mandi di Danau Sebening Kaca

73

Energia Pertamina EP November | 2015

Tak sabar untuk menceburkan diri, berenang bersama ikan di Danau Kaco, bagaikan menyelam di akuarium raksasa, dingin menyegarkan, benderang memandang semua dinding danau. Kedalaman danau yang memanacarkan cahaya di saat bulan purnama ini diperkirakan lebih dari 10 meter, walau belum ada yang mengukur kedalamannya.

Danau yang terletak di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) ini tidak terlalu mudah untuk dicapai. Kendaraan hanya bisa sampai di cek dam, bendungan air. Dari sinilah pengunjung harus berjalan kaki menuju kawasan hutan TNKS, dan petualangan dimulai dari titik ini.

Dan jangan pernah Anda bayangkan kalau di lokasi ini ada

Pantas setiap bertemu orang di Kerinci ini mereka selalu bertanya, “Sudah ke Danau Kaco kah?, belum lengkap kalau tidak mengunjunginya”. Danau yang terletak di Kabupaten Kerinci, tak jauh dari Gunung Kerinci, tepatnya di Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, dua jam dari Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi ini menjadi primadona.

Warnanya yang biru jernih bagaikan kaca, terletak di tengah hutan, Fantastis, begitulah saat pertama kali melihatnya. Masyarakat Jambi menyebutnya Danau Kaco, yang berarti kaca. Ikan-ikan semah beriringan kesana-kemari, batang pohon yang tumbang menyentuh permukaan danau, membuat suasana begitu natural, dihamparkan apa adanya.

Tak sabar untuk menceburkan diri, berenang bersama ikan di Danau Kaco, bagaikan menyelam di akuarium

raksasa, dingin menyegarkan, benderang memandang semua dinding danau

Energia Pertamina EP November | 2015

74Destinasi

fasilitas akomodasi. Danau ini terletak di tengah-tengah hutan yang dilebati pohon rindang. Tidak ada fasilitas yang dapat kita temui hanya sekedar saung darurat beratap ponco. Lebih baik kalau anda membawa tenda bila ingin bermalam.

Jalanannya tidak terlalu menanjak, dibuka dengan hamparan tanaman kayu manis milik warga, serta palawija, juga tanaman bambu dan sampailah di tugu perjuangan.

Jalan setapak menuju Danau Kaco ini becek karena merupakan hutan hujan tropis, lembab, basah, dan berlumpur, seperti kawasan hutan hujan tropis pada umunya.

Setelah satu jam perjalanan, akhirnya tiba di pos 1. Ada

Dan jangan pernah Anda bayangkan kalau di lokasi

ini ada fasilitas akomodasi. Danau ini terletak di tengah-

tengah hutan yang dilebati pohon rindang

tanah lapang dengan pohon besar, titik pertama pengunjung untuk meluruskan kaki dan membuka minuman kemasan. Pos peristirahatan pertama ini ditandai dengan adanya pohon besar, dengan papan seng terpasang.

Ditempat ini selain kita bisa beristirahat minum dan membuka perbekalan ringan lainnya. Juga untuk menyempatkan memeriksa kaus kaki siapa tahu ada pacet yang menempel di kaki. Biasanya ditandai dengan tetesan darah segar di permukaan kulit terutama kaki. Tapi tidak perlu panik, cukup tembakau dibasahi lalu teteskan ke titik yang terkena isapan pacet, darah akan berhenti menetes.

Perjalanan dilanjutkan menuju pos dua. Jalan menuju shelter berikutnya ini akan semakin basah dan berlumpur, dengan di kiri kanannya pepohonan dengan batang-batang pohon seolah disediakan untuk pegangan saat melaluinya.

Pepohonan semakin rapat dan kita akan melalui titian bambu dan batang pohon dengan sungai pegunungan yang mengalir bening. Jangan kaget kalau di jalan setapak

75

Energia Pertamina EP November | 2015

Keindahan Danau Kaco ini mengingatkan pada cerita para bidadari yang turun dari langit melalui tangga pelangi untuk mandi di telaga indah dan bening, sungguh seperti di negeri dongeng

di depan kita ada burung kacer yang meloncat-loncat memberi tahu jalan yang harus kita pilih. Ikuti saja burung itu sebagai penunjuk jalan. Waktu tempuh menuju titik pemberhentian ke dua ini sama seperti ke pos satu, yaitu sekitar satu jam.

Panorama dari pos dua ini semakin menarik dan bervariasi, dan akan melewati sungai kecil airnya bening bebatuan, dan juga ada sungai yang agak lebar dengan airnya yang rada deras juga.

Dan dari pemberhentian kedua ini kita akan langsung menuju lokasi danau sebening kaca. Danau yang terletak di ketinggian 1289 di atas permukaan air laut kecil saja seperti kolam renang, mirip pemandian para puteri di keraton. Hanya berukuran luas sekitar 30 x 30 meter, namun danau ini menyuguhkan keindahan tersendiri di antara pepohonan sekitarnya.

Keindahan Danau Kaco ini mengingatkan pada cerita para bidadari yang turun dari langit melalui tangga pelangi untuk mandi di telaga indah dan bening, sungguh seperti di negeri dongeng. Badan pun tak kuasa untuk mencebur ke dalam akuarium raksasa di tengah hutan Kerinci,

Nasi bungkus lauk dendeng batokok yang dibeli di bawah tadi menjadi menu pelengkap, begitu nikmat sambil memandang ikan semah yang beriringan di tepian Danau Kaco ini.

Ikan semah ini boleh dipancing, dan diperbolehkan di bakar di sekitar danau. Tapi ikan ini tidak boleh dibawa turun atau keluar dari kawasan TNKS, mungkin ini semacam kearifan lokal untuk menjaga konservasi ikan-ikan di Danau Kaco.

Ada baiknya juga memang akses menuju danau ini dibiarkan alami, hanya untuk para pejalan kaki, agar konservasi lingkungannya tetap terjaga, sayang bila danau sebening kaca di ketinggian hutan Kerinci ini harus rusak dan kehilangan kebeningannya. Biarkan dia alami apa adanya, seperti sekarang ini.

Naskah: Tatan Agus RST.Foto-foto: A. Rakhanda Fatharana

Energia Pertamina EP November | 2015

76Info E & P

Menuju SejahteraBELAJAR DARI ABAH ANAS

Untuk memperkaya wawasan, memotivasi kemandirian kewirausahaan dan meningkatkan pengetahuan dalam budidaya ikan lele, sebanyak 12 orang peternak lele dari Desa Tanah Berongga Kebun Tanjung Seumentoh Aceh Tamiang yang merupakan binaan PT Pertamina Asset 1 Rantau Field, mengikuti pelatihan budidaya ikan lele di Pusat Pelatihan Lele Sangkuriang Abah Anas Megamendung Kabupaten Bogor pada 20-22 November 2015.

Dikalangan pembudidaya ikan lele, nama Abah Nasrudin atau yang akrab dipanggil Abah Anas dianggap sebagai maestro lele Indonesia. Selain karena peternakan lele organiknya, juga berkat ramuan herbalnya yang membuat air kolam tidak berbau dan hemat air. Peserta pelatihan yang datang sudah dari dalam dan luar negeri.

Pada pembukaan pelatihan yang dihadiri oleh Rantau Legal & Relations Ast. Manager, Jufri, berharap, “Dengan pelatihan ini diharapkan keahlian dan kualitas produksi peternak lele Pokdakan Tanah Berongga akan meningkat yang diikuti dengan meningkatnya pendapatan, serta dapat menularkan keberhasilan kepada kelompok dan masyarakat yang lain”.

Sementara itu, salah seorang peternak lele yang mengikuti pelatihan tersebut, Sarmidi, berharap dengan mengikuti pelatihan ini, “Ilmu yang didapatkan dapat memberikan motivasi bagi kelompok

Pusat Pelatihan Lele Sangkuriang Abah Anas untuk memberikan pengetahuan tambahan dalam berbudidaya ikan lele secara organik. Pelatihan yang didapatkan antara lain pengelolaan air yang tidak berbau, produksi ikan cepat panen, penghematan air, pembenihan, produksi, manajemen bisnis, dan manajemen pengelolaan karyawan.

Mereka merupakan perwakilan kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Tanah Berongga-Sido Urip dengan jumlah anggota 40 orang, yang telah berhasil melakukan budidaya lele dengan harapan menjadi contoh dan tempat belajar bagi anggota kelompok lain. Pelatihan dilaksanakan di

77

Energia Pertamina EP November | 2015

serta meningkatkan pengetahuan dan teknik budidaya ikan lele, dari pemijahan, pembibitan, pembesaran, dan menajemen bisnisnya”.

Pada akhir pelatihan, seluruh peserta pelatihan mendapatkan ramuan herbal Abah Anas. Ramuan yang bisa dipesan ulang oleh setiap alumni pelatihan dengan hanya mangganti ongkos kirim. Namun Abah Anas mensyaratkan penggunaannya hanya di wilayah Indonesia saja, demikian ujar Abah Anas seperti dikatakan oleh salah seorang peserta pelatihan.

Pembudidayaan ikan lele Pokdakan Tanah Berongga Tanjung Seumentoh Aceh Tamiang ini dimulai pada tahun 2011 dengan anggota sebanyak 8 orang.Pada awalnya, usaha ini mengalamai tingkat kegagalan mencapai 75% dari benih

yang ditebar sebanyak 30.000 ekor. Peternak yang seharusnya dapat memanen 30 ton ikan lele, hanya memperoleh 1,2 ton dikarenakan banyaknya benih yang mati karena asal benih dari luar daerah, yaitu Sumatera Utara. Saat ini, dengan anggota sebanyak 40 orang dan memiliki 148 kolam, para peternak ikan dapat memanen ikan 120-130 Kg dari setiap 1.000 benih ikan yang ditebar setiap masa panen. Kelompok ini juga telah memproduksi jamu herbal lele yang saat ini sedang dalam proses dipatenkan. (RV)

BELAJAR MADU SAMPAI CIBUBURMadu Sembakung mewangi di

seantero, Kalimantan Utara. Sayang permintaan pasar yang besar belum bisa terpenuhi karena produksi madu yang masih terbatas. Ini disebabkan karena budidaya madu masih dilakukan secara tradisional. Petani madu memanen madu pada malam hari di pohon yang sangat tinggi. Apa boleh buat, kuantitas yang dihasilkan kurang maksimal,

PT Pertamina EP berusaha mengatasi persolaan ini dengan membantu kelompok tani madu agar dapat mengembangkan dan membudidayakan madunya dengan lebah budidaya. Beberapa petani madu dari Desa Atap, Kecamatan Sembakung dikirim mengikuti Pelatihan Budidaya Madu di kawasan Madu Pramuka, Cibubur Jakarta Timur. Tempat ini dikenal sebagai

salah satu sentra budidaya madu di Indonesia

Pelatihan diadakan pada 27-28 Oktober 2015 lalu. Materi pelatihannya, antara lain biologi lebah, anatomi lebah, tip membedakan madu, bee product, hama&penyakit, hingga panen madu. Iskandar, Camat Sembakung berterima kasih kepada PT Pertamina EP yang telah mengajak warganyapergi ke Jakarta untuk pelatihan budidaya madu. “Semoga dengan adanya pelatihan yang dilakukan warga dapat mengembangkan usahanya,” ujarnya .

Pada kesempatan pelatihan tersebut, PT Pertamina EP membawa empat orang petani madu.“Kita nggak nyangka bisa dibawa pelatihan budidaya madu oleh Pertamina, semoga dengan ilmu ini

kita bisa mengembangkan usaha madu di Sembakung”, ujar Ramli, seorang petani madu yang ikut serta dalam pelatihan di Cibubur, Jakarta. Semoga produksi madu yang dihasilkan oleh petani madu Sembakung dapat meningkat sehingga besarnya permintaan dapat terpenuhi dan usaha madu Sembakung dapat berkembang dengan pesat. (Sty)

Abah Nasrudin atau yang akrab dipanggil Abah Anas dianggap sebagai maestro lele Indonesia

Energia Pertamina EP November | 2015

78

Setelah beberapa tahun lalu menolak mentah-mentah Android untuk dibubuhkan dalam ponselnya, kini Blackberry mulai melunak demi bisa bertahan dan tidak bernasib seperti Nokia.

Serangan Balik Blackberry

Memasuki tahun 2000-an perkembangan dunia handphone memasuki babak baru. Setelah mendomianasi selama bertahun – tahun, produsen asal Finlandia, Nokia mulai goyah. Mereka mulai mendapatkan pesaing serius.

Perusahaan asal Kanada, Blackberry mulai menginvasi dunia telepon genggam. Fungsi dan kegunaannya yang multi fungsi segera menjadi buah bibir. Sebutan smartphone atau telepon pintar segera dilekatkan pada produk

Gadget

79

Energia Pertamina EP November | 2015

mereka. Tidak perlu waktu lama bagi Blackberry untuk menjadi “penguasa” di dunia ponsel. Ini tidak lepas dari teknologi qwerty-nya yang diinilai memanjakan para pengguna.

Era keemasan Blackberry pun tidak bertahan lama. Mereka kembali mendapatkan lawan serius. Kali ini lawan mereka adalah sistem operasi Android. Kemunculannya benar-benar “bencana” bagi Blackberry. Dengan waktu cepat masyarakat pun beralih ke Android.

Blackberry mencoba bertahan dengan menghadirkan beberapa ponsel yang diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas seperti Blacberry Z10 maupun Blackberry Passport. Tapi produk ini tak lagi disambut segempita sebelumnya.

Apa boleh buat, Blackberry pun harus menerima kenyataan harus berdamai dengan

musuh yang ditolaknya bertahun-tahun: Android untuk dibubuhkan dalam ponselnya, Kini, mereka mulai melunak demi bisa bertahan dan tidak bernasib seperti Nokia.

Mereka memunculkan Blackberry Priv hadir dengan fitur segar yakni sebagai ponsel pertama Blackberry yang menggunakan sistem operasi Android. Nama Priv merupakan kependekan dari private atau privative. Seperti produk Blackberry lainnya, fitur keamanan lebih menonjol walaupun telah mengubah OS nya menjadi Android.

Selain sisi keamanannya, smartphone ini juga memiliki spesifikasi yang lebih sempurna dan lebih mengikuti selera pasar saat ini. Oleh karenanya, produk ini dipercaya akan jauh lebih baik, dan siap bersaing untuk memperebutkan pasar.

Untuk sistem operasinya, smartphone anyar Blackberry ini akan menggunakan Android versi lollipop.

Mengenai spesifikasi, Priv diyakini mampu disejajarkan dengan golongan smartphone papan atas lainnya karena dibekali dengan prosesor Hexacore 1.8 GHz Cortex A57 + Cortex A53, Qualcomm

Produk ini dipercaya akan jauh lebih baik, dan siap bersaing untuk memperebutkan pasar.

Energia Pertamina EP November | 2015

80

MSM8992 Snapdragon 80. Belum lagi RAM nya berkekuatan 3GB serta pengolah grafis Andreno 418 tentu mampu memanjakan Anda pecinta grafis maupun gamers.

Kelebihan Blackberry Priv yaitu sudah dijejali layar bersifat multitouch serta sudah dilengkapi dengan pelindung layar corning gorilla glass 4 serta didukung dengan teknologi BB10 OS interface dan juga curve edge screen.

Untuk urusan kamera yang merupakan salah satu magnet utama sebuah smartphone, Blackberry Priv sudah dibekali kamera utama beresolusi 18 MP

NETWORKTechnology : GSM / HSPA / LTE2G bands : GSM 850 / 900 / 1800

/ 19003G bands : HSPA 850 / 900 / 1900

/ 21004G bands : LTESpeed : HSPA / LTEGPRS : YesEDGE : Yes

BODYDimensions : -Weight : -SIM : Yes

DISPLAYType : Capacitive touchscreen,

16MSize : 5.4 inchesResolution : 1440 x 2560 pixels

(~544 ppi pixel density)Multitouch : YesProtection : Corning Gorilla Glass

4, BB10 OS interface, Curve edge screen

PLATFORMOS : Android OS v5.1.1

(Lollipop)Chipset : Qualcomm MSM8992

Snapdragon 808 “64-bit”

CPU : Hexa Core 1.8 GHz, Cortex A57 + Cortex A53

GPU : Adreno 418, Hexa-core (Dual-core 1.8 GHz Cortex-A57 + Quad-core 1.44 GHz Cortex-A53)

MEMORYCard Slot : microSD, up to 128 GBInternal : 32 GB, 3 GB RAM

CAMERAPrimary : 18 MP, autofocus, dual

LED flashFeatures : Optical image

stabilization, Geo-tagging, touch focus, face detection, HDR, panorama

Video : Yes, 2160p@30fpsSecondary : 5 MP

SOUNDAlert types : Vibration ; MP3 ; WAV

RingtonesLoudspeaker : Yes3.5mm jack : Yes

COMMSWLAN : Wi-Fi 802.11 a/b/g/n,

Wi-Fi Direct, Wi-Fi hotspot

Bluetooth : v4.1, A2DP, EDR, LEGPS : GPS Built-in, A-GPSRadio : - USB : microUSB v2.0, USB on-

the-go

Untuk lebih lengkapnya berikut ini speksifikasi lengkap Blackberry Priv.

dan sudah didukung oleh berbagai macam fitur menarik diantranya adakah fitur autofocus, dual LED flash, optical image stabilization, geo-tagging, touch focus, face detection, HDR, panorama.

Pada tubuh bagian depan Blackberry Priv telah disematkan sebuah kamera beresolusi cukup tinggi pula yaitu 5 MP. Kamera depan Blackberry Priv tersebut akan memanjakan Anda saat berfoto selfie ataupun saat melakukan kegiatan video call.

Dari segi ruang penyimpanan,. Phablet Blackberry Priv sudah dibekali memori internal seluas 32

GB. Memori internal seluas itu masih dapat diekspansi lagi menggunakan memori eksternal hingga kapasitas maksimal128 GB dengan dukungan card slot jenis microSD.

Bagaimana dengan harga? Dari informasi yang coba kami himpun, sebuah ritel di inggris “Carphone Warehouse” membuka pre-order untuk smartphone ini dengan banderolan harga GBP 579 atau sekitar 12 jutaan. Tersedia opsi lainnya dengan kontrak operator yang dapat dibayar per bulan sebesar GBP 4 atau sekitar 1 jutaan.

FEATURESSensors : Accelerometer,

Proximity, Ambient light sensor, Compass

Messaging : SMS, MMS, Email, Push Email, IM, BBM

Browser : HTML5Java : NoColors : Black,

• BlackBerry security & productivity• Active noise cancellation with

dedicated mic• MP4/3GP/H.263/H.264 player• Organizer• Voice memo/dial• Predictive text input

Gadget

Ketfka tubuh tfdak dapat mendlnglnkan dlrfnya sendlrl melalul kerlngat.

maka kondlsl heat stroke mungkin sedang terjadlJlka tldak dltanganl segera,

akan menyebabkan kematlan.

70,.t!

ooOF 37,80(

6o96 95° F 35°C

so% goOF 3:i,20 C

4o% 85° F 28,40(

30% 8oOF 26,7°(

1111 Berbahaya

Perhatian

Tidak berbahaya

APA YANG HARUS DILAKUKAN?

• Seg«a lakukan per1olongan pertama, Jlka tldak d1p1t monlngkatmenJ.cfl Mat stroke bahkan kematian.

• Pindahkan korban ke temp1t yar19 teduh. Jangan tlnggalkankorban sencliri. Jib korban mengalaml puslng, letakan korbandalam poslsis telentang dengan mengangkat kedua tangansetfnggl 6-8 lnchl.

• Jlka korban mengalaml gejala mual dan tfdak nyamandlperut, letakan korban dalam postsi menyamplng.

• Lep1skan p1kalan korban• Berikan mlnuman dlngln ( satu gelas dap

15 mtnlt) jlka tldak menlmbulkan saklt p1da perut• Olnglnkan tubuh korban dengan menggunakan

lap yang telah dlbasahl air dlngln.• Temp1tbn es di bawah kttiak dan selangkangan.• Hubungl Bantuan Medls jlka dalam beberap1 menlt

korban tldak membalk.

uif][fl!jI/[i{[!!iiiJi[!J BAGAIMANA PENCEGAHAN/PENGENDALIANNYA?

• Lakukan pekerjaan terberat pada saat kondisllingkungan paling dingln pada harl tersebut(blasanya pagi harl atau malam untuk pekerjaan shift)

HIGH HJUNDITY •

HUT/�

• Mlnumlah air dlngln setiap 15·20 menlt• Pakalalah pakalan yang tldak terlalu ketat• Lakukan lstlrahat rutln, lstlrahatlah di tempat yang teduh .• Hlndari makanan yang berat sebelum bekerja di lingkungan

yang panas• Hlndari alkohol dan kopl sebelum bekerja• Lakukan soslallsasl kepada pekerja tentang Bahaya dan

pengendallan Heat Stroke.

' VP HSSE ,., I Change for Safety ,u1AM1H.A.,

AWAS BAHIYA BORIKS

1 KRONIS

TlRAKW.UUSl OTAX, HAll OA.N OtUAl GANCCUAH SllID\ lYARAF GAU.\. CIHJAL

VP HSSE

2 AKUT __

MUAL, KIJtff�. PmJT PEr.lH, ... .UllTAH OAPAH DAN K(MATIAH

'

1• Change for Safety '°1AML'«AII'

Ed

isi Ta

hu

n II | V

olum

e 10 - O

ktob

er 2015

Energizing Asia

16 LAPORAN UTAMAMencorong SetelahAlih Kelola

20 WAWANCARATidak InginMengusir Investor

50 LAPORAN KHUSUSUIIA 2015 Di SemarangMemacu Inovasi

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Edisi Tahun II | Volume 10 - Oktober 2015

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

INOVASIUNGGULAN

UPSTREAM IMPROVEMENT& INNOVATION AWARDS 2015

Ed

isi Ta

hu

n II | V

olum

e 11 - Nov

emb

er 2015

Energizing Asia

22 LAPORAN UTAMABerpayung Kampung Eco-Green

42 LAPORAN KHUSUSInovasi Sebagai Napas Pertamina EP

68 EVENTHijau Indonesia, Hijau Dunia

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Edisi Tahun II | Volume 11 - November 2015

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

SUBANG DAN RANTAU

JEJAK

PROPER EMAS