sub conjungtiva bleeding

22
ANAMNESA : Keluhan utama : Mata kiri merah Riwayat penyakit sekarang : Penderita datang ke Poli RSU Haji Surabaya dengan keluhan mata kiri merah sejak 4 hari yang lalu. Awalnya saat pasien bekerja terasa kelilipan, dan keesokan harinya mata kiri sudah merah dan kecil. Dan semakin hari semakin membesar, nyeri (-), ngeres (-),Mata terasa mengganjal seperti kemasukan pasir (-) ,ngrocoh (-), kemeng (-), silau (-), pengelihatan kabur (-). Belum berobat ke dokter. Pasien memakai kacamata, menurut pengakuan pasien kaca matanya ukuran minus, jarang dipakai, tetapi KM tidak dibawa.

description

conjungtiva

Transcript of sub conjungtiva bleeding

Page 1: sub conjungtiva bleeding

ANAMNESA :Keluhan utama : Mata kiri merahRiwayat penyakit sekarang : Penderita datang ke Poli RSU Haji Surabaya

dengan keluhan mata kiri merah sejak 4 hari yang lalu. Awalnya saat pasien bekerja terasa kelilipan, dan keesokan harinya mata kiri sudah merah dan kecil. Dan semakin hari semakin membesar, nyeri (-), ngeres (-),Mata terasa mengganjal seperti kemasukan pasir (-) ,ngrocoh (-), kemeng (-), silau (-), pengelihatan kabur (-). Belum berobat ke dokter.

Pasien memakai kacamata, menurut pengakuan pasien kaca matanya ukuran minus, jarang dipakai, tetapi KM tidak dibawa.

Page 2: sub conjungtiva bleeding

Riwayat penyakit dahulu : Riwayat trauma/kemasukkan gram di tempat

kerja sebelumnya Riwayat diabetes mellitus disangkal Riwayat hipertensi disangkal Riwayat penggunaan obat-obat tetes mata

steroid jangka panjang disangkal Riwayat alergi disangkal Riwayat operasi mata sebelumnya (-)

Page 3: sub conjungtiva bleeding

Riwayat penyakit keluarga : Riwayat diabetes mellitus (-) Riwayat hipertensi (-) Riwayat sakit katarak di keluarga disangkalRiwayat sosial : kontraktor bangunan

Page 4: sub conjungtiva bleeding

PEMERIKSAAN FISIK 1. Visus: VOD → 0,3 VOS → 0,3 F

Page 5: sub conjungtiva bleeding

2. Segmen Anterior Palpebra : edema -/- , hematome -/- Konjungtiva : subkonjungtival bleeding

-/+, hipertrofi papil -/-, sekret -/- , CVI -/- , PCVI -/- ,

Kornea : jernih +/+ , infiltrate -/-, BMD : jernih +/+, dalam +/+ Iris : reguler +/+ Pupil : reflek cahaya +/+ , isokor +/+, ø

3 mm/3mm Lensa : kesan jernih +/+

Page 6: sub conjungtiva bleeding

3. TIO : TOD : 5/5,5 = 17,3 mmHg TOS : 4,5/5,5= 18,9 mmHg

Page 7: sub conjungtiva bleeding

4. Segmen Posterior (tanpa midriasil) Fundus Reflek : + / + Papil N.II : warna normal +/+ Batas tegas +/+ CD ratio 0,3 Arteri : vena : 2:3 / 2:3 Retina : perdarahan -/- , eksudat -/-mikroaneurisma

-/- Makula : refleks fovea +/+

Page 8: sub conjungtiva bleeding

GAMBAR

Page 9: sub conjungtiva bleeding

RESUME Laki-laki usia 42 tahun dengan keluhan

mata kiri merah sejak 4 hari yang lalu. Mata tidak keluar kotoran, silau (-), berair (-), ngeres (-), kabur (-), nyeri (-), gatal (-). Pasien belum berobat sama sekali. Pada pemeriksaan fisik didapatkan subkonjungtival bleeding pada mata kiri.

Page 10: sub conjungtiva bleeding

DIAGNOSA OS Subkonjungtival bleeding

Page 11: sub conjungtiva bleeding

PLANNING Diagnosa : - Terapi :

Statrol 6x1 tetes pada mata kiri Transamin tab 500 mg 2x1 tab

Kompres dingin 3 kali sehari Monitoring :

Keluhan pasien Visus / tajam penglihatan Segmen anterior

Edukasi : menjelaskan pada pasien bahwa penyakit ini akan hilang

sendiri dalam waktu 3-4 minggu walaupun tanpa diobati. Gunakan tetes mata secara teratur dan sesuai petunjuk

dokter Kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.

Page 12: sub conjungtiva bleeding

TINJAUAN PUSTAKA

Page 13: sub conjungtiva bleeding

PENDAHULUAN Konjungtiva merupakan lapisan terluar

yang melapisi sclera (konjungtia bulbi)dan palpebra bagan dalam (konjungtiva palpebra) yang bersifat basah dan tipis.

Konjungtiva mengandung sel goblet musinKonjungtiva tarsalKonjungtiva fornixKonjungtiva bulbi

Di konjungtiva banyak terdapat saraf dan pembuluh darah kecil yang rapuh.

Page 14: sub conjungtiva bleeding

DEFINISI Perdarahan subkonjugtiva perdarahan

yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh-pembuluh kecil konjungtiva.(1)

Hematom subkonjugtiva keadaan dimana pembuluh darah rapuh biasanya dikarenakan oleh umur, hipertensi, arterioklerosis, konjungtivitis hemoragik, anemia, pemakaian antikoagulan dan batuk rejan

Page 15: sub conjungtiva bleeding

PATOFOSIOLOGI Perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi

secara spontan, akibat trauma, ataupun infeksi. Perdarahan dapat berasal dari pembuluh darah konjungtiva atau episklera yang bermuara ke ruang subkonjungtiva.(5,6,7)

Page 16: sub conjungtiva bleeding

ETIOLOGI Spontan/idiopatik

Batuk, bersin, muntah. Hipertensi Gangguan perdarahan yang diakibatkanoleh penyakit hati,

DM, SLE, dan kekurangan vitamin C, gangguan faktor pembekuan.

Penggunaan antibiotik, NSAID, steroid, vitamin D, kontrasepsi.

Infeksi sistemik (demam) meningococcal septicemia, scarlet fever, typhoid fever, cholera, rickettsia, malaria, dan virus (misal influenza, smallpox, measles, yellow fever, sandfly fever).

Menggosok mata Non-spontan dan akibat

infeksi mata parah, trauma terhadap kepala atau mata, atau setelah operasi mata atau kelopak mata

Page 17: sub conjungtiva bleeding

MANIFESTASI KLINIS Nyeri (-), rasa tidak nyaman atau “rasa ada

sesuatu” di mata atau dibilik kelopaknya Perdarahan wilayah merah terang yang

berbatas tegas berada di sclera perdarahan subkonjungtiva spontan tidak

ada darah yang keluar dari mata Perdarahan akan tampak meluas atau

membesar dalam 24 jam pertama setelah onset (pertama kali terjadi) berlahan akan berkurang ukurannya bersamaan dengan darah diserap kembali. (3,5,6)

Page 18: sub conjungtiva bleeding
Page 19: sub conjungtiva bleeding

DIAGNOSIS Penlight. Pada konjungtiva bulbi tampak

adanya patch kemerahan. Tekanan darah untuk mengetahui risiko

hipertensi. Cek darah lengkap untuk memastikan

adanya gangguan pembekuan darah

Page 20: sub conjungtiva bleeding

PENATAKLAKSANAAN tidak memerlukan pengobatan karena

darah akan terabsorbsi dengan baik selama 3 -4 minggu.

Tetapi untuk mencegah perdarahan yang semakin meluas beberapa dokter memberikan vasacon (vasokonstriktor) dan multivitamin.

Airmata buatan untuk iritasi ringan dan mengobati faktor risikonya untuk mencegah risiko perdarahan berulang

Page 21: sub conjungtiva bleeding

PROGNOSIS Dubia at bonam (8)

Page 22: sub conjungtiva bleeding

DAFTAR PUSTAKA1. Vaughan, Daniel G, et al. Oftalmologi Umum (Edisi 14). Jakarta :

Widya Medika. 2000 2. Sidharta Ilyas. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Penerbit FKUI.

20013. Vera, H.D dan Margaret R.T. Perawatan Mata. Yogyakarta : penerbit

ANDI Yogyakarta. 20024. Willhelm, Kirk MD MPH, dkk. External Disease and Cornea Section 8.

San Fransisco. The Foundation of the AAO. 20005. Wikipedi. Subconjuctiva Bleeding. 2010. (Online), (

http://en.wikipedia.org/wiki/Suboconjuctiva bleeeding), diakses tanggal 29 Agustus 2010

6. Yanoff M, Duker JS, Augsburger JJ, et al. Ophthalmology. 2nd ed. St. Louis, Mo: Mosby; 2004:404-411

7. Paul B. Griggs, MD, Subconjuctival Hemorrage, Department of Ophthalmology, Virginia Mason Medical Center, Seattle, WA (http://medlineplus.com/subconjuctivahemorrage), diakses tanggal 29 Agustus 2010

8. Aronson AA, Subconjuctival Hemorrage, ( http://medicine.net/subconjungtivalhemorrage ), diakses tanggal 29 Agustus 2010