SUARA MINANG

16
S uara Minang Menjalin Komunikasi Menegakkan Jatidiri Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua Kemana Dibawa Suara Warga Minang? Wisata Religius Masjid Tuo Kayu Jao Butuh Perhatian Terletak di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, ... Yemmelia Wiryanto Ibu Beberapa Komunitas Masuk dalam radar calon Gubernur Suma- tera Barat beberapa waktu lalu,... hal.6 hal.9 hal.14 LEBARAN 1433 H. DISHUB SUMBAR SIAPKAN 2.429 ARMADA S elain armada bus, instansi terkait juga menyiagakan sebanyak tiga unit rangkaian kereta api. Dimana dua rangkaian merupakan kereta wisata, dan satu rangkaian lagi dari kereta reguler. “Semua armada tersebut disiap- kan dan telah dipastikan laik jalan untuk mensukseskan arus mudik maupun arus balik lebaran tahun ini,” kata Kadis Perhubungan Sumatera Barat, Mudrika pada Suara Minang. Khusus untuk armada AKDP, Mudrika berharap bisa mengangkut sedikitnya sebanyak 1.927.352 calon pemudik. Sementara untuk AKAP diharapkan bisa mengangkut se- banyak 150.150 calon penumpang. Armada-armada tersebut, kata Mudrika selain telah melalui uji keur juga berada dalam keadaan sehat op- erasi. Diharapkan kondisi kendaraan ini, bisa memperlancar arus mudik ataupun balik lebaran tahun ini. “Kami memang mempersiap- kan armada tersebut jauh hari sebe- lumnya. Sebab, armada yang sehat dan laik operasi akan menjamin suksesnya dunsanak kita berleba- ran di kampung halaman masing- masing,” katanya berharap. Untuk kelancaran operasional arus mudik dan balik tersebut, Di- nas Perhubungan Sumbar jelasnya telah menyiapkan sejumlah pos pengamanan lebaran yang meru- pakan kerjasama dari sejumlah pihak diantaranya Dirlantas Polda Sumbar, Disparajal dan Tarkim, Dinas Kesehatan, Jasa reharja, Organda, Adpel Teluk Bayur, PT Angkasa Pura II, Pelindo, PT KAI Divre II dan PT ASDP. Ketua DPRD Sumbar, Yulteknil yang dihubungi terpisah berharap seluruh persiapan yang dilak- sanakan terkait angkutan lebaran benar-benar bisa berjalan seb- agaimana mestinya saat H-7 hingga H+7 berlangsung. Karena hal itu menurutnya berkait dengan keseriu- san semua pihak menjalankannya. “Saya hanya berharap, pelak- sanaan mudik ataupun balik tahun ini dengan menggunakan beragam moda angkutan, baik darat, laut ataupun udara bia berjalan baik dan sesuai dengan yang diharap- kan,” imbuhnya. Israr Jalinus dari Komisi III Dinas Perhubungan Sumatera Barat memastikan telah menyiapkan sebanyak 2.429 armada untuk mensukseskan hari Raya Idul Fitri 1433 H tahun ini. Dari jumlah tersebut, 1.897 diantaranya adalah armada angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dan sisanya sebanyak 532 armada merupakan angkutan antar kota antar provinsi (AKAP). Sutan nan paliang gadang. Indak pueh mancaliak wakatu di jam dindiang, arloji warisan induak bakonyo di Sunua sapuluah tahun nan lampau pun dijadikan referensi dek Sutan. Ruponyo Sutan Batawi suko mangoleksi barang tuo pulo. Bunyi langkah kaki Sutan Batawi sajak siang tadi, ruponyo manggaduah lalok siang Uni Siti. Urang Solok nan alah duopuluah tahun manjadi urang rumah Sutan Batawi ko pun jago dari laloknyo J am di dindiang kadai kopi Sutan Batawi baru manun- juakkan pukua 03.00 WIB, namun si Sutan nampak indak tanang. Bagalesoh pesoh sajo sa- jak luhua tadi. Dari tagak ka dud- uak, dari duduak bajalan ka pintu, dari pintu tagak di jandela. Sutan Batawi batua-batua bantuak urang dek bisua sajo ikuanyo. Sambia bajalan, duduak ataupun tagak, matonyo tiok sabanta ing- gok di jam dindiang uzur nan kato inyo alah aumua jo si Budi, anak Sutan Batawi From Home to Home u ke halaman 15 Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua Kemana Dibawa Suara Warga Minang? u Berita Terkait di halaman 15 DPRD Sumbar menambahkan, perhatian semua pihak jangan hanya terfokus pada persiapan arus mudik ataupun balik, namun juga harus memperhatikan aspek utama lalu lintas yaitu jalan. Seluruh pekerjaan perbaikan, ataupun pembangunan jalan utama yang digunakan calon pemudik benar-benar harus sudah ram- pung sebelum digunakan. Jangan sampai kata dia, saat semua moda angkutan siap, justru prasarananya yang bermasalah. “Buat apa armada angkutan siap kalau jalannya masih rusak, semuanya harus sejalan sehingga arus mudik dan balik benar-benar baik dan memuaskan semua pi- hak,” katanya. Tak Ada Kenaikan Tarif Persoalan tarif, juga menjadi perhatian dari Dinas Perhubungan Sumbar. Meski hal ini kerap kali dilanggar pengusaha angkutan ataupun awak bus, namun instansi tersebut tetap berharap semua pi- hak mematuhinya. Dimana Dishub Sumbar memastikan tidak ada kenaikan tarif sama sekali. “Kalau ada awak angkutan yang menaikkan tarifnya di luar ketentuan yang berlaku, tolong laporkan pada kami. Kami memas- tikan akan memberikan peringatan keras,” kata Mudrika tegas. Kepada wartawan, Mudrika menyebutkan, untuk bus AKDP ekonomi, batas atasnya adalah sebesar Rp147,64 per kilometer. Sementara batas bawahnya adalah Rp113,57 per kilometer. Adapun untuk bus AKAP kelas ekonomi, batas bawahnya ditetap- kan sebesar Rp86 per kilometer dengan batas atas sebesar Rp139 per kilometer. “Di luar ketentuan itu, berarti melanggar aturan yang ditetap- kan,” katanya mengakhiri. []** Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta dalam penghitungan final telah merilis bahwa pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama yang diusung PDIP dan Gerindra menjadi terdepan meraup 42,6 persen dari total suara sah 4.336.486. Sementara pasangan incumben Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli 32,7 persen. Diperkirakan suara warga Minang bisa mempengaruhi perolehan suara. Kemana suara itu akan bermuara, pasangan Jokowi atau Foke? EDISI 32 | 14 - 21 Agustus 2012 | Harga Rp 2.500,-, Daerah Rp 3.000,- Koran Mingguan Terbit di Jakarta www.suaraminang.com Pemesanan Tiket: Jakarta : Terminal Rawamangun Telp: (021) 47866048 Sumbar : Lubuk Alung Telp: (0751) 96157 TRAYEK: > Maninjau - Lb. Basung - Pariaman - Lb. Alung - Solok - Muaro bungo > Jakarta - Tj. Karang - Palembang - Jambi - Pekan Baru > Banjar - Bandung - Jakarta

description

Edisi 33 | 14 - 21 Agustus 2012 LEBARAN 1433 H. DISHUB SUMBAR SIAPKAN 2.429 ARMADA

Transcript of SUARA MINANG

Suara MinangMenjalin Komunikasi Menegakkan Jatidiri

Pilkada DKI Jakarta Putaran KeduaKemana Dibawa Suara Warga Minang?

Wisata Religius Masjid Tuo Kayu Jao Butuh PerhatianTerletak di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, ...

Yemmelia Wiryanto Ibu Beberapa KomunitasMasuk dalam radar calon Gubernur Suma-tera Barat beberapa waktu lalu,...hal.6 hal.9 hal.14

LEBARAN 1433 H.

DISHUB SUMBAR SIAPKAN 2.429 ARMADA

Selain armada bus, instansi terkait juga menyiagakan sebanyak tiga unit rangkaian

kereta api. Dimana dua rangkaian merupakan kereta wisata, dan satu rangkaian lagi dari kereta reguler.

“Semua armada tersebut disiap-kan dan telah dipastikan laik jalan untuk mensukseskan arus mudik maupun arus balik lebaran tahun ini,”

kata Kadis Perhubungan Sumatera Barat, Mudrika pada Suara Minang.

Khusus untuk armada AKDP, Mudrika berharap bisa mengangkut sedikitnya sebanyak 1.927.352 calon pemudik. Sementara untuk AKAP diharapkan bisa mengangkut se-banyak 150.150 calon penumpang.

Armada-armada tersebut, kata Mudrika selain telah melalui uji keur

juga berada dalam keadaan sehat op-erasi. Diharapkan kondisi kendaraan ini, bisa memperlancar arus mudik ataupun balik lebaran tahun ini.

“Kami memang mempersiap-kan armada tersebut jauh hari sebe-lumnya. Sebab, armada yang sehat dan laik operasi akan menjamin suksesnya dunsanak kita berleba-ran di kampung halaman masing-masing,” katanya berharap.

Untuk kelancaran operasional arus mudik dan balik tersebut, Di-nas Perhubungan Sumbar jelasnya telah menyiapkan sejumlah pos pengamanan lebaran yang meru-pakan kerjasama dari sejumlah pihak diantaranya Dirlantas Polda Sumbar, Disparajal dan Tarkim, Dinas Kesehatan, Jasa reharja,

Organda, Adpel Teluk Bayur, PT Angkasa Pura II, Pelindo, PT KAI Divre II dan PT ASDP.

Ketua DPRD Sumbar, Yulteknil yang dihubungi terpisah berharap seluruh persiapan yang dilak-sanakan terkait angkutan lebaran benar-benar bisa berjalan seb-agaimana mestinya saat H-7 hingga H+7 berlangsung. Karena hal itu menurutnya berkait dengan keseriu-san semua pihak menjalankannya.

“Saya hanya berharap, pelak-sanaan mudik ataupun balik tahun ini dengan menggunakan beragam moda angkutan, baik darat, laut ataupun udara bia berjalan baik dan sesuai dengan yang diharap-kan,” imbuhnya.

Israr Jalinus dari Komisi III

Dinas Perhubungan Sumatera Barat memastikan telah menyiapkan sebanyak 2.429 armada untuk mensukseskan hari Raya Idul Fitri 1433 H tahun ini. Dari jumlah tersebut, 1.897 diantaranya adalah armada angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dan sisanya sebanyak 532 armada merupakan angkutan antar kota antar provinsi (AKAP).

Sutan nan paliang gadang. Indak pueh mancaliak wakatu di jam dindiang, arloji warisan induak bakonyo di Sunua sapuluah tahun nan lampau pun dijadikan referensi dek Sutan. Ruponyo Sutan Batawi suko mangoleksi barang tuo pulo.

Bunyi langkah kaki Sutan Batawi sajak siang tadi, ruponyo manggaduah lalok siang Uni Siti. Urang Solok nan alah duopuluah tahun manjadi urang rumah Sutan Batawi ko pun jago dari laloknyo

Jam di dindiang kadai kopi Sutan Batawi baru manun-juakkan pukua 03.00 WIB,

namun si Sutan nampak indak tanang. Bagalesoh pesoh sajo sa-jak luhua tadi. Dari tagak ka dud-uak, dari duduak bajalan ka pintu, dari pintu tagak di jandela. Sutan Batawi batua-batua bantuak urang dek bisua sajo ikuanyo. Sambia bajalan, duduak ataupun tagak, matonyo tiok sabanta ing-gok di jam dindiang uzur nan kato inyo alah aumua jo si Budi, anak

Sutan BatawiFrom Home to Home

u ke halaman 15

Pilkada DKI Jakarta Putaran KeduaKemana Dibawa Suara Warga Minang?

u Berita Terkait di halaman 15

DPRD Sumbar menambahkan, perhatian semua pihak jangan hanya terfokus pada persiapan arus mudik ataupun balik, namun juga harus memperhatikan aspek utama lalu lintas yaitu jalan.

Seluruh pekerjaan perbaikan, ataupun pembangunan jalan utama yang digunakan calon pemudik benar-benar harus sudah ram-pung sebelum digunakan. Jangan sampai kata dia, saat semua moda angkutan siap, justru prasarananya yang bermasalah.

“Buat apa armada angkutan siap kalau jalannya masih rusak, semuanya harus sejalan sehingga arus mudik dan balik benar-benar baik dan memuaskan semua pi-hak,” katanya.

Tak Ada Kenaikan TarifPersoalan tarif, juga menjadi

perhatian dari Dinas Perhubungan Sumbar. Meski hal ini kerap kali dilanggar pengusaha angkutan ataupun awak bus, namun instansi tersebut tetap berharap semua pi-hak mematuhinya. Dimana Dishub Sumbar memastikan tidak ada kenaikan tarif sama sekali.

“Kalau ada awak angkutan yang menaikkan tarifnya di luar ketentuan yang berlaku, tolong laporkan pada kami. Kami memas-tikan akan memberikan peringatan keras,” kata Mudrika tegas.

Kepada wartawan, Mudrika menyebutkan, untuk bus AKDP ekonomi, batas atasnya adalah sebesar Rp147,64 per kilometer. Sementara batas bawahnya adalah Rp113,57 per kilometer.

Adapun untuk bus AKAP kelas ekonomi, batas bawahnya ditetap-kan sebesar Rp86 per kilometer dengan batas atas sebesar Rp139 per kilometer.

“Di luar ketentuan itu, berarti melanggar aturan yang ditetap-kan,” katanya mengakhiri. []**

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta dalam penghitungan final telah merilis bahwa pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama yang diusung PDIP dan Gerindra menjadi terdepan meraup 42,6 persen dari total suara sah 4.336.486. Sementara pasangan incumben Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli 32,7 persen. Diperkirakan suara warga Minang bisa mempengaruhi perolehan suara. Kemana suara itu akan bermuara, pasangan Jokowi atau Foke?

EDISI 32 | 14 - 21 Agustus 2012 | Harga Rp 2.500,-, Daerah Rp 3.000,-

Koran Mingguan Terbit di Jakarta www.suaraminang.com

Pemesanan Tiket:Jakarta : Terminal Rawamangun Telp: (021) 47866048Sumbar : Lubuk Alung Telp: (0751) 96157

TRAYEK:> Maninjau - Lb. Basung - Pariaman -

Lb. Alung - Solok - Muaro bungo> Jakarta - Tj. Karang - Palembang -

Jambi - Pekan Baru> Banjar - Bandung - Jakarta

Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012 2O P I N I

SalimbadoPimpinan Umum/Pemimpin Redaksi: IDH Chaniago. Dewan Redaksi: IDH Chaniago, Teddy G. Chaniago, Nova Ardinal. Redaktur Pelaksana: Teddy Gustedri. Sekretaris Redaksi: Mursal. Staf Redaksi: Gusniyenti P., Wind

n’dut, Winda Nopriana, R. Akbar, Khalid Yunus, Masfardi, Ismadi, Syahrial. Desain Grafis: Arjoni Tanjung. Pimpinan Usaha: Eidil M. Distribusi/Sirkulasi: S. Parman MM, Fajri Novrizal. Keuangan : Indriati Wisventina. Promosi dan Iklan: Guna Chan. Penasehat Hukum: Achmad Sabri, SH, Asril Buzhali, SH, Adat & Agama:Tk Awaluddin MA,Martiwin Tk Bagindo. Tarif Iklan: B/W Rp 9.000/mmk, Warna (Full Colour): 15.000/mmk, Keluarga: 7.500/mmk, Iklan Mini (tinggi maks 50mm) Rp 75.000/muat. Iklan Baris (min 3 baris) Rp 27.000,/baris. Penerbit: CV.Suara Minang Multi Media. Alamat Redaksi: Jl. Tebet Barat Dalam 2-F No. 19 Jakarta Selatan Telp: (021)8613390, Fax. (021)86606695, Website: www.suaraminang.com, E-mail: [email protected], Sirkulasi: Telp. (021) 92824370, 8613390, Fax. (021)86606695. Rekening: Bank BNI Jakarta Gambir: 8510229-8 Redaksi menerima tulisan diketik rapi 2 spasi maksimal 5 halaman kuarto diserta tanda pengenal atau fotocopy identitas lainnya.

Biro Palembang (Sumsel): Rizky A Febrian Zainal. Biro Bengkulu: Hendri Marzu. Biro Kuala Lumpur (Malaysia): H. Abubakar bin Mu-hammad, Herman bin Wahab, No 27 Lorong Keramat KG Datok Keramat 54000 Kuala Lumpur. Biro Banten: RM Gunawan, Cika-rang: Nofrizal, Toko Gemilang Sukses Lt.UG Zona Kuning No.65-67 SGC Cikarang. Telp (021)98091266. Cibadak Sukabumi Jamadi, YPPMCS/PD Makmur Pasar Cibadak Blok AB I No.25-28 Telp (0266) 535044. Biro Bali: Sektretariat IKMS Jl. Gang Lebah No.24-25 Denpasar. Biro Medan: Lamhot Siagian, Pondok Lesehan Bahagia, Jl. Bahagia Bypass Lingkungan IX No.22A, Sudirejo II Medan.

Wartawan Suara Minang namanya tercantum dalam Boks Redaksi

Pulang mudik alias pulang basamo ke kampung halaman di Ranah Minang membawa makna tersendiri di era komunikasi atau era digital ini. Kegiatan yang sudah berjalan sejak lama

itu seperti memupus anggapan bahwa begitu komunikasi terbangun aktivitas fisik tidak lagi terlalu menentukan. Namun, kenyataan men-jadi lain ketika menyambut idul fitri, pulang basamo tetap menjadi kegiatan yang tidak tergantikan.

Dalam suasana perkembangan ekonomi dunia yang agak melesu karena dampak krisis Eropa dan AS, pulang basamo seperti tidak terpengaruh. Kenyataannya, transportasi darat maupun udara bahkan laut terus dipenuhi pemudik. Jauh hari tiket sudah dipesan bahkan tidak jarang pemesan tidak kebagian. Era komunikasi seperti terka-lahkan oleh keingin anak bangsa bersilaturahim langsung bertemu muka dengan keluarga dan handai tolan di kampung halaman.

Memang, yang dirasakan para pemudik adalah tingginya harga tiket baik darat yang pada hari biasa begitu sepi, apalagi tiket udara yang melambung bukan main. Itu, tidak lain karena ekonomi In-donesia sudah diatur pasar bukan lagi negara yang mengatur pasar, alias ekonomi bangsa ini sudah liberal dan rakyat sudah menjadi bagiannya. Rakyat bisa hanyut bersama arus ekonomi liberal. Se-hingga, gejolak harga dan tarif sudah menjadi terbiasa terjadi dan konsumen mau tidak mau harus ikut ketentuan pasar bisa meng-hempaskan rakyat ataun siapa saja sebagai konsumen .

Dalam kaitan seperti itu, pulang mudik bukanlah perkara gam-pang. Karena, harga tiket bisa menentukan bagi pemudik terutama mereka yang punya kocek pas-pasan. Dalam hal ini pula, angkutan darat yang semula sepi karena harganya dipandang hampir sama dengan tiket pesawat yang turun dan terjangkau akibat persaingan sesama transportasi udara, kembali diminati. Pemudik bisa memilih angkutan darat dan angkutan darat pun kembali mendapatkan pas-arnya yang telah lari ke pesawat.

Pulang basamo yang dikelola oleh suatu organisasi atau peru-sahaan akan memudahkan bagi pemudik. Bisa murah dan mudah karena semua urusan dibereskan oleh organisator. Baik harga maupu n fasilitas yang diberikan pengelola dapat dinikmati pemudik. Tinggal lagi, acara yang disiapkan bersama keluarga dan kerabat di kampung halaman.

Bagi masyarakat Minang mudik dengan pulang basamo akan mempunyai makna tersendiri karena silaturahim antara tuan rumah, atau dunsanak di kampung dengan tamu perantau berdampak pada masyarakat di kampung. Biasa pula disiapkan suatu iven sehingga silaturahim memberikan nilai lebih bagi kampung halaman.

Seperti pernah dilakukan organisasi Minang, selain silaturahmi mudik membuka peluang membangun kampung. Sembari bertemu dusanak dan karib kerabat, maka kampung pu n terbangun melalui sinergi masyarakat kampung dan rantau. Inilah makna yang tidak bisa hanya sekadar say hello lewat telekomunikasi kampung atau ranah dengan rantau. Keduanya mesti diperkuat melalui sinergi yang dibangun bersama, tidak bisa satu pihak saja.

Ranah dan rantau bagi masyarakat Minang ibarat dua sisi mata uang, dua sisi yang berbeda tetapi saling melengkapi. Selamat pulang basamo.***

Editorial

Pulang Basamo di Era Digital

Lapangan usaha yang men-jadi sumber pendapatan di Ranah Minang sebagian

besar berupa usaha skala kecil yang jika dilihat dari kenyataannya tidak mampu untuk mengangkat pendapatan pelaku usaha kecil ini menjadi lebih tinggi atau mencapai pengusaha golongan menengah.

Para pelaku usaha makan-an ringan (makanan khas ranah minang), pengrajin (songket dll), konveksi, yang sudah puluhan ta-hun menekuni usahanya tetap saja berada pada golongan pengusaha kecil. Sebagai contoh produsen “Rakik Pisang” (keripik pisang) yang banyak ditemui di Bukit-tinggi yang sudah belasan tahun menekuni usahanya masih belum mampu mengangkat pendapatan pengusaha tersebut. Kita tidak pernah mendengar atau melihat merk dagang “X” (nama produsen-nya)pada kemasan ”rakik pisang” yang dijumpai pada toko-toko penjual makanan ringan di ping-giran jalan arah Payakumbuh atau di toko-toko yang ramai dikun-jungi pendatang untuk membeli oleh-oleh khas Ranah Minang atau merk dagang “P” pada kemasan “Karupuak Sanjai” atau “Karipik Balado” makanan khas Ranah Minang yang sudah terkenal ke mancanegara. Mengapa? Tentu-nya ada yang tidak beres dalam pengembangan usahanya.

Telah banyak usaha yang di-lakukan oleh Pemda Provinsi Sumatera Barat (melalui Pem-da yang berwenang yaitu ka-bupaten dan kota) antara lain “dengan melakukan pembinaan yang lebih komprehensif deng an mengedepankan pengembangan partisipasi dan kemandirian ma-syarakat dalam melakukan usa ha, membantu pelaku usaha tersebut mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pengembanagan usahanya melalui upaya peningkat-an kemampuan SDM, perbaikan teknologi, pelayanan informasi dalam pengembangan pemasaran,

peningkatan kelembagaan usaha serta akses ke sumber modal dan pusat pemasaran, akan menjadi bagian penting peran pemerintah dalam pembinaan pengembangan usaha kecil dan menengah pada masa ke depan”.

Namun hasilnya belum nam-pak secara signifikan. Beberapa keluhan yang sering dilontarkan oleh pelaku usaha antara lain adalah :1. Ketidakmampuan bersaing

dikarenakan skala produksi yang kecil sehingga harga pokok produksi belum dapat diturunkan sehingga bila dijual sendiri dengan merk dagang sendiri harga jual belum mam-pu bersaing dengan produk makanan kemasan pabrikan besar

2. Untuk dapat berproduksi den-gan skala besar, diperlukan kemudahan akses dalam mem-peroleh modal kerja. Sebuah kenyataan bahwa untuk mem-proleh tambahan modal banyak pelaku usaha kecil mencari jalan pintas berupa pinjaman dengan bunga tinggi bahkan ada yang dengan perjanjian bahwa bila meminjam uang kepada pemodal tersebut maka sebagian bahan baku diambil dari pemodal, dan biasanya harga bahan baku dibeli den-gan harga yang ditetapkan oleh pemilik modal dengan harga diatas harga pasar, belum lagi keharusan untuk membayar bunga tinggi.

3. Kemasan, sering dijumpai kemasan dari produk makanan khas Ranah Minang belum-lah menarik seperti kemasan produk makanan pabrikan. Bila dipaksakan untuk meng-gunakan kemasan yang men-arik seperti kemasan produk makanan pabrikan, maka harga pokok akan tinggi. Kecuali bila skala produksi diperbesar sehingga pemesanan kemasan

juga dalam skala besar se-hingga harga bias lebih murah.

4. Pamasaran, Kekurang mam-puan pelaku usaha kecil untuk memasarkan produknya men-gakibatkan tidak adanya pert-ambahan permintaan sehingga skala produksi tidak dapat di-perbesar, hal ini menimbulkan harga pokok produksi tidak rendah (seperti yang dijelaskan diatas). Karena keinginan un-tuk menambah skala produksi maka pelaku usah akecil ini harus rela untuk menjualnya kepada pedagang yang punya akses ke konsumen atau yang pandai dalam memasarkan produk yang dijualnya namun tidak dengan mencantumkan merk dagang produsen. Akibat-nya yang terkenal adalah peda-gang yang membeli produk makanan atau pembeli keraji-nan khas Ranah Minang.

Keluhan diatas berakar pada persoalan kekurangtahuan pelaku usaha kecil akan pentingnya ke-bersamaan. Dengan pola produksi secara bersama diharapkan ska-la produksi dapat ditingkatkan, kualitas dapat dijamin memenuhi kriteria standar mutu, kemuda-han untuk mendapatkan modal, kemudahan untuk memasarkan hasil produksi karena dengan pola seperti ini kegiatan pemasaran dapat ditangani secara bersama, Misalkan para Pelaku usaha kecil produsen makanan khas Ranah Minang dalam satu kecamatan yang terdiri dari beberapa nagari menggabungkan diri menjadi satu badan usaha bersama dengan menerapkan manajemen mod-ern dengan menerapkan POAC (planning, Organizing, Actuating dan Controlling) dan badan usaha ini di gerakkan oleh para sarjana yang mau mengabdikan diri di kampung halamannya serta akan mendapatkan hak seperti layaknya bekerja di perusahaan. Para Pelaku usaha kecil yang berada di satu kecammatan bergabung memben-tuk badan usaha sehingga di satu kabupaten terbentuk badan usaha-badan usaha milik rakyat.[]**

Pengembangan Usaha Kecil “Urang Awak”

Rilla Algamar (Mantan ketua program studi akuntansi UNiv Ind Esa Unggul, Dosen Tetap

Bidang Akuntansi)

· Pulang basamo iyo ndak paralu banak lai mak, karano urang ranah samo rantau tu bilo takana lah bisa komuni-kasi.

· Bana kamanakan, ranah dan rantau alah tasambuang dek komunikasi tapi nan silatura-him ndak cukuik talepon doh, mambangun kampuang kan paralu sinergi di kampuang.

Suara MinangMenjalin Komunikasi Menegakkan Jatidiri

P I T O K A T O

Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012 3

Bencana demi bencana yang melanda Bumi Serambi Mekkah Ranahminang, memang kuasa dari Sang Pencipta. Namun demikian, jika manusia sebagai makhluknya menjalankan semua perintahN-YA, tentu azab tersebut tak akan datang.

Belum lagi hilang kekagetan warga akan musibah banjir ban-dang yang melanda Kota Padang pada Selasa (24/7), tiga hari berse-lang “musibah” mencengangang-kan kembali terjadi.

Kali ini, sepasang mahasiswa dari PTN ternama di Kota Padang, digelandang warga dari dalam sebuah kamar kost di daerah Binu-ang Kampung Dalam, Kecamatan Pauh.

Aksi mesum ini dipergoki ked-ua calon pemimpin masa dpan itu oleh warga yang sedari awal telah mencurigai tindak tanduk keduanya. Warga yang beringas, nyaris menggelandang dua sejoli ini keliling kampung tanpa busana. Beruntunglah, Ketua RT arif dan bi-jak menyelesaikan kasus amoral ini.

Adalah PT (20) dan SP (18), dua sejoli berstatus mahasiswa PTN terkemuka di Kota Padang. Kejadiannya bermula ketika SP datang ke kamar kostnya sambil menggandeng kekasihnya PT.

“Sejak datang saja warga su-dah memperhatikan aksi men-curigakan, karena mereka datang sambil berpegang-pegangan dan mesra-mesraan,” ujar Budi, seorang warga setempat.

Budi lalu memanggil teman-temannya dan mengajak untuk mengintai dua sejoli tersebut. Ternyata dugaan pemuda terbukti, setelah beduk magrib selesai dan masyarakat sedang asyik berbuka, keduanya terlihat memasuki kamar kost si cewek.

“Kami langsung bergerak dan mengintai lewat lobang ventilasi. Keduanya sudah dalam kamar. Saat itulah pintu kamar didobrak,” tutur Budi.

Saat digerebek, SP hanya men-genakan BH dan celana dalam, sementara laki-laki PT memakai baju tapi tanpa celana dalam.

Keduanya lalu dibawa pemuda yang memergoki ke rumah Ketua RT. Saat digiring, pemuda sem-pat memukuli PT karena masih mengelak, padahal sudah tertang-kap tangan.

“Dia masih saja mengelak dan mengatakan tidak berbuat apa-apa, padahal kami sudah menggerebek mereka dalam keadaan seperti itu,” papar Budi.

Peristiwa tak senonoh itu diakui Kapolsekta Pauh, Kompol Daeng Rahman. “Ya, pasangan kekasih itu digerebek oleh warga dan kasusnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Daeng.

Dari sidang warga, keduanya didenda dengan dua ekor kamb-ing atau senilai Rp4 juta. Kedua mahasiswa itu pun dilarang lagi untuk tinggal di kawasan Kelu-rahan Binuang Kampung Dalam, Kecamatan Pauh.[]***

Mahasiswa Mesum Ditangkap Warga

Masa cekal terhadap mantan Bupati

Dharmasraya Marlon Martua yang sudah

satu tahun jadi buronan Kejaksaan Tinggi (Kejati)

Sumbar hampir habis. Namun hingga saat ini,

tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan tanah RSUD Sungai

Dareh. Itu. tak jua kunjung tertangkap.

Untuk itu, guna menghambat langkah Marlon, agar tak semakin menjauh, Kepala Kejati Sumbar M Hamid sedang mengupayakan pen-cabutan paspor atas nama Marlon ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Hal itu dilakukan untuk mencegah yang bersangkutan bepergian ke luar negeri

“Kita akan usahakan pencabu-tan paspor tersangka yang masih

DPO itu untuk mencegahnya bepergian ke luar negeri,” ujar Kasipenkum dan Humas Kejati Sumbar Ikhwan Ratsudy.

Menurutnya, jika paspor yang bersangkutan tidak dicabut, semen-tara masa cekal habis, maka ter-sangka akan dengan mudah pergi ke luar negeri dan dapat saja menetap di negara yang tidak terikat perjanjian ektradisi dengan Indonesia, seperti Singapura dan beberapa negara lain.

“Itu tentunya akan makin

Kajati Sumbar AkanCabut Paspor Marlon

Demo sejumlah LSM di Halaman KEJATI sumbar desak penuntasan kasus korupsi di daerah ini beberapa waktu lalu

HUKUM&KRIMINAL

Manulang dan mantan Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai De-mokrat M Nazaruddin.

Saat Fachmi jadi Kajati Sum-bar, disebutkan Marlon beberapa kali bertemu Mindo dari hasil penyelidikan KPK. Kajati Sum-bar waktu itu juga menemukan dokumen dan sejumlah kejang-galan melibatkan dua perusahaan rekanan PT Duta Graha Indah (PT DGI) bekerja sama dengan PT Anak Negeri. Keterlibatan dua perusahaan itu, diduga terkait dengan M Nazaruddin.

Mark-up tanah terjadi dari harga semula Rp360 juta menjadi Rp 4,8 miliar. Setelah itu, dilakukan pembu-kaan lahan dengan anggaran Rp19 miliar dikerjakan PT DGI bekerja sama dengan PT Anak Negeri yang diketahui saham terbesarnya dimil-iki Nazaruddin. Kedua perusahaan itu diwakili Direktur PT DGI, Du-dung Purwadi, dan PT Anak Negeri diwakili Direktur Marketing Mindo Rosalina Manulang.

Disebutkan, dalam pembu-kaan lahan itu, ada pembagian pekerjaan, yakni sebesar 66,4 persen untuk PT DGI dan 33,6 persen untuk PT Anak Negeri. Selanjutnya, tanpa adanya laporan kemajuan pekerjaan dan laporan termen-termen, uangnya dicairkan ke rekening PT Anak Negeri atas nama Mindo Rosalina Manulang sekitar Rp19 miliar. [] (gyp)

mempersulit upaya kita untuk melakukan pencarian dan juga penangkapan,” ujarnya.

Selain mengupakan pencabu-tan paspor, Kajati Sumbar M Hamid juga berencana memben-tuk tim khusus dalam melakukan pengejaran.

“Kita akan mengevaluasi upa-ya pencarian yang telah dilakukan selama setahun belakangan. Sudah satu tahun yang bersangkutan masuk Daftar Pencarian Orang

(DPO). Kita akan adakan tim khu-sus untuk menuntaskan kasus ini,” jelas Ikhwan Ratsudy.

Marlon ditetapkan sebagai DPO sejak 7 Juni tahun lalu. Penetapan DPO terhadap Marlon, karena dia telah lima kali tidak memenuhi panggilan kejaksaan. Sementara itu, Marlon ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan keterangan saksi dan alat bukti yang telah diperoleh penyidik. Penyidik telah memiliki bukti awal yang cukup tentang adanya keterlibatan tersangka dalam ka-sus dugaan korupsi mark up harga tanah untuk pembangunan gedung RSUD Sungai Lareh.

Dugaan keterlibatan Marlon, yang saat itu Bupati Dharmasraya telah menerbitkan Surat Keputu-san (SK) Penetapan Lokasi Pem-bangunan RSUD Sungai Dareh, Penetapan Harga Tanah dan Pene-tapan Panitia Pengadaan Tanah.

Soal penetapannya sebagai tersangka dan DPO oleh Kajati, Marlon melalui kuasa hukumnya telah mengajukan gugatan prap-eradilan. Di praperadilan Kejati Sumbar menang.

Dalam kasus ini tiga orang anak buah Marlon telah dipenjara. Dalam penyidikannya di Kajati, kasus ini bahkan diduga juga meli-batkan sejumlah nama, di anta-ranya mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri, Mindo Rosalina

JAKARTA – Setelah tiga tahun ditinggal suami yang me-nikah lagi, seorang ibu rumah tangga hidup terlunta-lunta. Ia sempat melaporkan kejadian yang menim pa dirinya ke berbagai pi-hak, bahkan akhirnya mengadu ke Komnas HAM Padang tetapi tidak ditanggapi.

“Saya sudah menyampaikan masalah saya ini ke banyak pihak di Solok, dan dating ke STM tempat mengajar suami saya di Sawahluto, juga ke Komnas HAM Padang, tetapi sampai sekarang tidak satupun yang mau menang-gapi,” kata Maiyarni, ibu rumah tangga di Rumah Obat JamuamAl Andi S Challin di Kampung Bu-lak, Klender Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu akhir pekan lalu.

Perempuan 41 tahun beranak tiga itu mengatakan, suaminya Munizar seorang guru STM Negeri di Sawahlunto meninggalkannya setelah menikah lagi tahun lalu dengan seorang perempuan di kampungnya di Bukik Sileh Ka-bupaten Solok.

“Awalnya dia (Munizar) sejak 2007 selingkuh dengan mantan pacar lamanya, Lismayarni staf Wali Nagari Koto Laweh, tetapi kemudian dinikahinya tahun lalu. Lismayarni itu juga sudah menikah tetapi minta cerai sama suaminya lalu suami saya menceraikan saya dan mereka berdua menikah,” kata Maiyarni, panggilannya.

Akunya, sejak diketahui ber-selingkuh itu suaminya selalu mencari-cari masalah di rumah. Apapun semuanya berujung pada masalah dan cekcok dalam rumah tangga. “Ndak ado nan elok ciek

KDRT, Tiga Tahun Ditinggal SuamiMengadu ke Komnas HAM Padang tak Ditanggapi

juo lai doh. Ado se yang jadi masalah mulai dari samba indak lamak, gulailah dikecekannyo asin, eh tahu-tahunyo ka manikah samo selingkuhannyo tu,” papar Maiyarni.

Dia menjelaskan, suaminya meninggalkannya sejak anak pertamanya menikah paksa pada 2009. Munizar mencarikan anak pertamanya yang tengah duduk di bangku kelas dua sebuah SMA di Solok, jodoh seorang lelaki yangjuga tidak punya pekerjaan.

“Setelah anak saya menikah se-cara paksa, bulan November 2009 suami saya mengajukan cerai dan keluar dari rumah. Sejak itu saya sudah mengikuti sidang perceraian dan melaprokan kejadian saya ini ke Komnas HAM Padang, tetapi tidak ada tanggapan.”

“Suami saya itu sejak 29 No-vember 2009 tidak pernah pulang ke rumah, tidak member nafkah baik pada saya maupun anak-anak,” beber Maiyarni.

Tidak Mua Dicerai Maiyarni mengaku, dirinya

tidak mau diceraikan oleh sua-minya yang kini sudah menikah itu. Sejak itu, ujarnya dirinya su-dah mengikuti delapan kali sidang Pengadilan Agama di Koto Baru, Kabupaten Solok.

“Dalam sidang terakhir Ibu Hakim minta keterangan saksi karena keterangan saksi tidak co-cok. Saksi dari kakak kandungnya bernama Asna menyatakan saya cemburu terhadap Lismayarni, mantan pacar suami saya yang sudah menjadi isteri keduanya. Tetapi, sejak itu sidang tidak per-nah dilanjutkan lagi.”

Ditanya ke kenapa minta cerai? “Saya katakan saya tidak pernah minta cerai. Saya tidak mau cerai karena tidak ada alasannya, hanya suami saya mau menikah dengan selingkuhannya itu dia yang men-gajukan cerai tanpa alas an yang jelas,” kata Maiyarni. [] inyiak

Maiyarni

Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012 4EKONOMI BISNIS

Pemberdayaan Daerah Terisolir Sepertiga Nagari di Kabupaten Solok Tertinggal

Balairung Hotel Jakarta Manjakan Lidah di Dapua Balairung

Jakarta--Tekad Pemprov Sumbar menjadikan kantor peng-hubung di Jalan Matraman Raya 19 Jakarta menjadi lebih bernilai dan memberikan in put bagi kas daerah, melalui komersialisa-si gedung dengan menjadikan-nya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bawah bendera PT Balairung Citrajaya Sumbar (BCS) mulai membuahkan hasil.

“Gedung Balairung yang nanti-nya akan dijadikan hotel setara bintang tiga dengan 90 kamar, akan menjadi kebanggaan Ranahminang. Selain memberikan pemasukan pada kas daerah, juga akan menjadi gerbang promosi wisata Sumatera Barat,” kata Direktur Marketing dan Komunikasi PT Balairung Citrajaya Sumbar, Syafni Waryadi pada Suara Minang.

Sejak terbentuknya PT BCS sebagai operator Balairung Hotel Jakarta tersebut Februari lalu, sejumlah pembenahan kata man-tan kepala cabang Yudhistira Semarang ini telah dilakukan. Dan malah, restoran yang nantinya menjadi restoran utama hotel di lantai satu yang diberi nama Dapua Balairung sudah beroperasi.

“Sebagai pengelola, kami ta-warkan kuliner khas Ranahminang di Dapua Minang. Silahkan datang dan buktikan bahwasanya apa yang kami sajikan benar-benar berbeda dengan restoran Padang lainnya yang ada di Kota Jakarta,” katanya berpromosi.

Bersama Direktur Utama, Irsy-al Ismail dan Direktur Operasional, Maisaf, Syafni optimis Dapua Minang akan menjadi penawar rasa kangen akan Ranahminang. Apalagi kata dia, hampir sebagian

besar karyawan yang dipekerjakan adalah putra dan putri Sumatera Barat, ini dipastikan akan memba-wa nuansa yang pastinya berbeda.

Di Gedung Balairung itu sendi-ri kata Syafni, meski menempati areal yang terbatas, namun tamu tak perlu khawatir karena pihaknya menyediakan areal parkir yang cukup luas di dasar gedung yang tentunya akan memberikan kepas-tian keamanan dan kenyamanan.

Terkait operasional Balairung Hotel Jakarta sendiri, pihak mana-jemen hingga saat ini jelas putra Pandai Sikek ini masih terus melakukan pembenahan dan juga melengkapinya dengan ornamen khas Ranahminang seperti lukisan, ukiran dan juga batik atau songket khas Ranahminang.

“Kami ingin siapapun yang nantinya menginap di sini merasa berada di Ranahminang. Dan ten-tunya akan melahirkan hasrat un-tuk berkunjung ke Sumatera Barat. Semua ornamen dan kelengkapan ruangan memang kami upayakan bernuansa Minang,” imbuhnya.

Sementara itu, Asisten Ekbang Kesra Pemprov Sumbar, Syfrial yang dihubungi terpisah menye-butkan bahwasanya dengan dijadi-kan sebagai BUMD, maka kantor penghubung Pemprov Sumbar menjadi bernilai lebih bagi daerah.

“Pemerintah ingin gedung itu bisa menjadi miniatur Ranah-minang dan memberikan nilai lebih berupa pemasukan bagi khas daerah. Karenanya, direksi yang mengelola adalah putra-putra terbaik Sumatera Barat yang telah melewati serangkaian fit and prop-ert tes,” katanya memastikan.[]***

“Jika dilihat secara matematis, jumlahnya memang tidak begitu besar. Akan tetapi, tetap saja perlu dilakukan sebuah pengelolaan yang terprogram, tersistem dan tentunya berkelanjutan,” kata ketua DPRD Kabupaten Solok, Sy Dt Siri pada Suara Minang.

Menurut politisi Partai Gol-kar ini, pemberdayaan di daerah tertinggal bisa dipercepat dengan membenahi sektor perekonomian, pendidikan dan kesehatannya.

Kalau ketiga komponen terse-but bisa diselesaikan, dia optimis dalam wakt dekat tak ada lagi nagari di Kabupaten Solok yang

hidup dalam kungkungan keter-belakangan, keterisolasian dan tentunya tertinggal.

“Pemerintah menurut saya perlu susun sebuah program kerja yang bersifat pemberdayaan masyarakat agar warga yang ber-domisili di daerah tersebut bisa secepatnya keluar dari belenggu ketertinggalan,” ujarnya.

Sebagai sebuah daerah yang ja-raknya tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan provinsi, seharusnya kata Sy dt Siri tak ada lagi nagari yang tertinggal di Kabupaten Solok. Namun kenyataannya hal itu masih ditemukan di lapangan.

Semua elemen masyarakat kata dia, tak perlu saling menuding menyangkut hal tersebut. Yang ter-penting saat ini adalah bagaimana agar persoalan tersebut bisa segera dicarikan jalan keluarnya.[]

Solok - Terbatasnya anggaran yang dimiliki daerah, membuat gerak laju pembangunan secara terperin-ci, terprogram dan berkelanjutan tak bisa dilakukan. Akibatnya, dari 74 nagari yang ada di Kabupaten Solok, 22 nagari diantaranya atau hampir sepertiga masih bergeli-mang dengan ketertinggalan.

Menyikapi persoalan itu, pemerintah daerah diminta untuk lebih fokus dan serius melakukan pembinaan, pemberdayaan dalam bentuk program kerja nyata se-hingga jumlah yang masih banyak itu bisa dikurangi secara bertahap dari waktu ke waktu.

HM Azwir Dainy Tara

Perlu Kebijakan Lindungi UMKM

strategis dalam perekonomian nasional. Sekitar 99 persen unit usaha sektor ini dan sumbangan-nya terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai 97,3 persen atau 96,21 juta tenaga kerja, terhadap PDB nasional mencapai 55,5 persen dan terhadap investasi mencapai 52,89 persen.

“Oleh sebab itu, sebagai sok-oguru perekonomian nasional seperiti halnya koperasi, sudah saatnya strategi kebijakan lebih diarahkan ke sektor UMKM agar sektor ini benar-benar mampu menjadi bumper perekonomian nasional. Usaha-usaha di sektor ini selayaknya diprioritaskan dan kebijakan pemerintah harus pro-UMKM,” papar Azwir.

Terbukti, Apalagi, UMKM mampu menjadi tumpuan pen-ingkatan pertumbuhan eko-nomi nasional bahkan seperti di

JAKARTA–Pemerintah diminta memberikan perlindungan memberikan keberpihakan (pro) terhadap sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) karena usaha rakyat ini terbukti mempunyai daya tahan terhadap gejolak perekonomian dunia.

Sumbar, tahun lalu saja sektor UMKM menjadi fundamental pertumbuhan ekonomi daerah itu. Perekonomian Sumbar naik menjadi 8,5 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,5 persen.

Sebagai tumpuan ekonomi nasional, ujrnaya UMKM ha-rus punya daya untuk berkem-bang men jad i l eb ih besa r. Hal itu penting agar ekonomi nasional tumbuh kuat dan ti-dak rapuh sebagaimana usaha besar yang bergerak di sektor bursa saham.

“Harus diakui bahwa di era perdagangan bebas yang disertai krisis ekonomi ini, pemberday-aan sektor UMKM menjadi ma-kin berat. Imbas perekonomian nasional dan dunia tetap akan berdampak pada sektor UMKM.

Selain menghadapi persaingan dalam negeri, tantangan menjadi lebih berat lagi karena berbagai produk asing bebas masuk ke pasar dalam negeri (domestik),” kata dia.

Memperkuat UMKM, menu-rut Azwir adalah memperkuat perekomian nasional. Bahkan, saat krisis melanda sebagian belahan dunia dan berdampak pada perekonomian bangsa-bangsa maka sektor usaha ini harus diberikan perhatian ekstra. “Kebijakan yang mendukung UMKM ditinjau lagi, bila perlu direvisi pada bagian-bagian yang diperkirakan membuat UMKM lemah terutama ketika produknya berhadapan dengan produk asing yang menyerbu pasar dalam negeri,” bebernya. [] Idh

Ketua Umum DPP Keruku-nan Usahawan Kecil Menengah Indonesia (KUKMI) HM Azwir Dainy Tara mengatakan, sek-tor UMKM terbukti mempun-yai daya tahan terhadap krisis ekonomi 1998. Tetapi, dengan terjadinya krisis Eropa dan AS bahkan diprediksi terjadi fluktuasi perekonomian du-nia, mengharuskan pemerintah segera mengambil kebijakan memberikan perlindungan ter-hadap sektor UMKM.

“Saat ini sektor usaha ini

kembali diuji menyusul terjadin-ya krisis Eropa. Meskipun pada krisis yang lalu sudah teruji, tetapi UMKM tetap harus dilind-ungi agar menjadi kuat melalui kebijakan yang pro UMKM,” kata Azwir Dainy Tara dalam perbincangan dengan Suara Minang di Jakarta, pekan lalu.

Azwir menyebutkan, posisi sektor UMKM di pentas pereko-nomian nasional merupakan ba-gian terdepan dari “ketahanan” ekonomi bangsa. UMKM ber-peran dan berkontribusi sangat

Dari kanan ke kiri Azwir Dainy Tara, Tantowi Yahya, Firman, Subagyo.

Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012 5EKONOMI BISNIS

Tender Dicurigai Masih DiaturJAKARTA – Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mencurigai pelaksanaan tender proyek pemerintah di berb-agai daerah tahun ini masih belum transparan dan ditunggapi kepent-ingan dan terkesan diatur.

Meskipun transaksi pengadaan sudah meningkat dan terintegrasi, tetapi proses tender belum melibat-kan lebih banyak peserta. “Sampai saat ini sudah 475 transaksi pen-gadaan di kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Ini sudah terintegrasi, tapi pesertanya baru delapan, harus-nya lebih banyak lagi, ada apa ini,” kata Kepala LKPP Agus Rahardjo di Jakarta, Rabu (8/8).

Masih sedikitnya peserta ten-der itu menurut dia mengesenkan pelaksanaan tender pengadaan ba-rang dan jasa pemerintah berbagai instansi pemerintah dan daerah masih belum memenuhi keinginan transparansi. “Apa sistemnya masih

perlu disempurkan,” tanya Agus.Guna mengatasi permasalahan

tender yang tidak transparan dan penuh kongkalingkong di pusat maupun daerah, pemerintah menge-luarkan Perpres 54/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pemerintah kemudian merevisi per-pres tersebut melalui 70/2012 dan sudah ditandatangani Presiden SBY.

Dalam Perpres 70/2012 ini mencakup perubahan kebijakan yang signifikan berpengaruh terha-dap pengadaan barang/jasa pemer-intah (BP/JP), penyerapan anggaran negara, dan pencegahan korupsi dalam BP/JP. Perubahan pada Perpres 770/12 ini, kata Agus lebih untuk menghilangkan sumbatan (bottlenecking) dan multitafsir yang membuat penyerapan anggaran ter-lambat. Ini juga memperjelas arah reformasi kebijakan pengadaan. [] Idh

Dari Dialog Interaktif PKDP

Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Jangan Tergerus

Demikian antara lain terkuak dari dialog interaktif yang terse-lenggara berkat kerjasama DPP Persatuan Keluarga Daerah Pia-man (PKDP) dengan Direktorat Kesatuan Bangsa dan Politik Ke-mendagri yang diselenggarakan di ball room Balairung Hotel Jakarta, Selasa lalu.

“Siapapun mereka, selaku anak bangsa harus bisa mema-

Seluruh anak bangsa, dari mana pun asal dan akarnya, harus memahami bahwasanya ideologi dan juga wawasan kebangsaan merupakan sebuah hal yang harus selalu menjadi dasar untuk berbuat serta bertindak. Karenanya, ideologi dan wawasan kebangsaan jangan sampai tergerus oleh waktu ataupun intervensi pihak lain.

hami pancasila secara utuh agar pemahamannya tidak keliru dalam pengimplementasiannya. Sebab, keliru dalam menafsirkan maka keutuhan bangsa dan negara pun akan terganggu,” kata ketua umum DPP PKDP, Suhatmansyah dalam sambutannya saat membuka dialog interaktif tersebut.

Suhatmansyah yang telah malang melintang di sejumlah kelembagaan di naungan Ke-mendagri sangat berharap, tak hanya anak bangsa yang dituntut bisa memahaminya secara utuh, lembaga sosial masyarakat (LSM) dan juga organisasi kemasyaraka-tan pun mutlak bisa melaksanakan-nya tanpa kecuali.

Akhmad Syarnubi Hasyim dalam paparannya menambahkan, wawasan kebangsaan yang secara umum merupakan cara pandang bangsa terhadap tanah airnya.

“Untuk itu, jadikanlah pan-casila dan UUD 1945 sebagai moral dan etika dalam kehidupan,” tuturnya.

Reflizal, anggota Komisi VI DPR RI menyebutkan, pancasila dan UUD 1945 adalah sesuatu yang sakral dalam perjalanan Bangsa Indonesia. Karenanya leg-islatif bersama eksekutif berupaya untuk bisa menerapkannya secara

utuh dalam perjalanan bangsa.“Jika UUD 1945 memerlukan

amandemen di sejumlah pasalnya, maka pancasila telah disepakati tak akan diotak-atik.Inilah salah satu cara kami agar identitas bangsa itu tak hilang ditelan zaman,” ucapnya dengan mimik serius.

Firdaus Syam yang didaulat se-bagai pemakalah terakhir meminta agar seluruh anak bangsa berupaya membangkitkan rasa kebangsaan tersebut secara sungguh-sungguh. Karena rasa tersebut berkaitan den-gan moralitas yang telah menjadi identitas.

“Barat unggul di sciense dan tekhnologi dan telah meninggalkan moralitas. Nah untung saat moral kita masih ada, mari kita kejar kemajuan mereka dengan tidak meninggalkan ideologi dan wa-wasan kebangsaan kita,” katanya.

Moralitas jelas Firdaus me-mang bukan sesuatu hal yang gampang dilaksanakan. untuk itu, keteladanan dari pemimpin bangsa perlu diperlihatkan agar hal itu tak sekadar menjadi perdebatan semata.

Dialog interaktif yang selesai pukul 17.45 tersebut, diakhiri dengan acara buka puasa bersama antara seluruh peserta dialog dan para pembicara.[]***

Selamat Hari RayaIDUL FITRI 1433 H.

minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin

DPP PKDP

Selamat Hari RayaIDUL FITRI 1433 H.

minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin

HM Azwir Dainy Tara

Selamat Hari RayaIDUL FITRI 1433 H.

minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin

Taslim SSi, SH (Anggota DPR RI)

Selamat Hari RayaIDUL FITRI 1433 H.

minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin

H Refrizal (Anggota DPR RI/ Wakil Ketua BURT DPR RI)

Selamat Hari RayaIDUL FITRI 1433 H.

minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin

Irman Gusman (Ketua DPD RI)

Selamat Hari RayaIDUL FITRI 1433 H.

minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin

Yunasri Anga (Ketua Umum IKMS Bali)

Selamat Hari RayaIDUL FITRI 1433 H.

minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin

PT Balairung Citrajaya Sumbar Irsyal Ismail SE, AK (Direktur utama)

Maisaf SE (Direktur Operasional)Syafni Waryadi SE (Dir. pemasaran dan komunikasi)

Dr. Ir. H. Suhatmansyah IS, MSi.(Ketua Umum)

Ruslan Abdul Gani(Ketua Umum)

Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012 6SEPUTAR MONAS

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta dalam penghitungan final telah merilis

bahwa pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama yang diusung PDI Perjuangan

dan Gerindra menjadi yang terdepan dalam pengumpulan suara. Pasangan yang identik

dengan kemeja kotak-kotak itu berhasil meraup 1.847.157 atau 42,6 persen dari total suara sah

sebanyak 4.336.486.

pilihan masyarakat.

Cinta PerubahanSebagai komunitas yang cinta

perubahan, tentu slogan yang diusung pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama pantas menjadi muara masyarakat Minang di Jakarta. Namun sebagai daerah yang mendewakan pepatah “dimana bumi dipijak disana langit dijunjung”, maka pastinya suara ini akan mengerucut pada pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.

Menentukan pilihan warga Minang tentu tak semudah mem-balik telapak tangan. Sebab di sana ada banyak kepentingan, di sana ada banyak politik yang bermain. Semua itu tentunya akan menjadi pilihan bagi masyarakat Minang untuk menentukan sikapnya.

Suara masyarakat Minang yang

diperkirakan mencapai 750.000 lebih ini, tentu bagaikan madu bagi pasangan manapun untuk mengam-bilnya. Jika pada putaran pertama pasangan Hidayat Nurwahid dan Didik J Rachbini yang diusung Partai Keadilan Sejahtera dan Par-tai Amanat Nasional mengklaim berhasil mengambilnya, nah tentu menarik untuk disimak kemana se-lanjutnya suara ini akan berlabuh.

Masyarakat Minang di Jakarta sebagaimana di kampung hala-man adalah masyarakat yang kritis dalam bersikap dan bijak menentu-kan pilihan. Karenanya, janji-janji manis dan beragam slogan yang di-berikan pada mereka tak akan cukup menarik untuk ditelan bulat-bulat.

Perubahan memang harus di-ambil dengan tidak melupakan pentingnya berpikiran realitis untuk kemajuan daerah.

Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua

Kemana Dibawa Suara Warga Minang?

Fauzi Bowo dan Joko Widodo

menggelitik dan mengemuka ke permukaan yaitu terkait suara warga Minang di tanah rantau Jakarta. Jika dalam satu kesem-patan Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo menyebutkan komunitas Minang menempati jumlah ketiga terbanyak dalam sisi komunitas masyarakat yang mendiami daerah yang sempat bernama Batavia dan Jayakarta, maka tentu keberadaab suarannya pantas diperhitungkan.

Kalau mengacu pada statemen itu, maka suara masyarakat Minang anak sangat strategis dalam peta perpolitikan Jakarta ke depan. Nah sekarang timbul pertanyaan, kemana suara itu akan diarahkan pada putaran kedua. Apakah pada pasangan incumbent Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli atau justru pada wajah baru, Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama.

Menarik memang untuk disi-mak, karena bagaimanapun juga, sebagai masyarakat yang berasal dari daerah yang selalu mengusung kemajuan dan perubahan dengan industri otaknya yang sangat diakui sejak dahulu kala, tentu sekecil apapun suara yang muncul sangat mempengaruhi muara dari

Kemenangan pasangan dengan nomor urut 3 ini, tentu cukup menge-jutkan sebab dari puluhan lembaga survey yang mengaku berkompeten, justru mengunggulkan petahana Fauzi Bowo (Foke) dan Nachrowi Ramli (Nara). Namun ternyata, tuan rumah yang asli Betawi tak berkutik menghadapi pasangan yang kerap diserang dengan permasalahan suku, ras dan kemampuan itu.

Pilkada DKI Jakarta itu me-mang telah selesai, namun hasil-nya belum final sebab masih ada putaran kedua yang harus dilalui dua pasangan dengan perolehan suara terbanyak untuk mentahbis-kan diri sebagai pemenang dalam pesta dempkrasi lima tahunan ini pada 20 September mendatang.

Pesta demokrasi di Tanah Betawi memang pantas disimak karena akan menjadi barometer untuk nasional. Apalagi suka tidak suka, Jakarta adalah etalasenya Inddonesia. Jadi semua pihak harus berkompeten untuk melak-sanakannya sebagik mungkin.

Peta politik di Jakarta dengan tuntasnya Pilkada putaran pertama tentu telah mulai kelihatan, namun ada sebuah pertanyaan yang selalu

Kemacetan dan banjir yang telah menjadi tamu rutin tahunan warga Jakarta, sejatinya tak hanya dinikmati masyarakat Betawi sendiri, namun juga dirasakan pe-dihnya oleh warga Minang.

Karenanya, meski kedua pa-sangan menjanjikan bebas dua “tamu penting” itu, tetap saja be-lum mampu memastikan suara ma-syarakat mengarah pada mereka.

Berikan Keuntungan Bagi Perantau Minang

M Yunif, perantauan Minang asal Solok yang telah merasakan bumi Jakarta sejak awal tahun 1950 silam mengakui tak mudah bagi masyarakat Minang untuk menjatuhkan pilihan. Sebab kedua nama yang mengapung adalah figur terbaik yang mampu lolos dari hadangan tiga pasangan lain-nya yang belum mampu mendapat banyak kepercayaan dari masyara-kat.

“Keduanya punya kelebihan dan tentunya juga kekurangan. Na-mun kami percaya mereka adalah yang terbaik untuk mempimpin Jakarta ke depan,” imbuhnya.

Mantan ketua Ikatan Keluarga Paninjauan Solok ini memastikan, jika dipaksa menentukan sikap, maka dia pastinya akan menjatuhkan pilihan pada calon pimpinan yang memberi-kan keuntungan bagi warga Minang.

“Di Jakarta kan banyak ma-syarakat Minang yang berdagang kaki lima, nah siapapun calon pemimpin yang bisa memikirkan nasib masyarakat ini tentu akan mendapatkan apresiasi,” imbuhnya.

Berbeda dengan M Yunif, tokoh muda Minang yang digadang-gadang akan menjadi tokoh nasional, Ambia B Boestam mengatakan bahwa sia-papun yang akan berlaga di putaran kedua pastinya memiliki nilai lebih dan pantas diapresiasi semua pihak.

“Namun jika dikerucutkan pada kondisi riil masyarakat Minang di tanah Jakarta, maka sep-ertinya suara masyarakat Minang akan diberikan pada pasangan Foke-Nara,” katanya serius.

Ambia menyebutkan, bagi ma-syarakat Minang di Jakarta, Fauzi Bowo telah memberikan banyak kemudahan dan tentunya ini akan bisa memberi nilai plus bagi warga Minang ke depannya nanti.[]***

Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012 7O L A H R A G A

Dana Seleksi Atlet Dikucurkan PRSI Canangkan Dua Emas PON

Dari jumlah sebanyak itu, op-erator kompetisi sepakbola PSSI di Indonesia itu baru membayar Rp600 juta, dimana Rp100 juta diantara untuk pembayaran hadiah runner up Piala Indonesia dan Rp500 juta untuk cicilan hadiah juara kompetisi Liga Premier In-donesia (LPI).

Hal ini disampaikan Dirut PT KSSP, Erizal Anwar saat dihubungi Suara Minang.

Menurut Erizal, cicilan hutang PT LPIS itu mulai dilakukan sejak kemarin melalui rekening. Karena ingin rincian, Erizal mendesak manajemen LPIS untuk mengirim rincian secara tertulis.

“Kami tak ingin uang itu tak jelas peruntukannya. Dengan demikian, posisinya jelas bahwa cicilan yang dibayar LPIS untuk hadiah piala Indonesia dan hadiah juara kompetisi LPI,” sebut man-

tan kepala salah satu departemen di PT Semen Padang.

Dijelaskannya, cicilan hutang untuk Piala Indonesia itu baru untuk pembayaran hadiah sebagai run-ner up. Sementara hadiah di setiap tingkatan pertandingan yang dimain-kan, LPIS belum melihatkan langkah dan sinyal untuk pembayarannya.

“Nilainya cukup besar juga,” sebut Erizal

Hanya saja, kewajiban Semen Padang atas hadiah bagi pemain justru sudah dilunasi sejak awal. Karenanya dana yang diterima kini justru untuk menombok kas yang sebelumnya dibayarkan untuk pemain, serta kewajiban lainnya yang juga belum terlunasi. [] (*)

LPIS Mulai Cicil Utangke Semen Padang FC

Emilia Nova Anak Piaman Optimis Rengkuh Emas PON

PADANG-Komite Olahraga Na-sional Indonesia (KONI) Kota Padang telah mengucurkan dana untuk seleksi atlet 30 cabang olah-raga beberapa bulan silam untuk mempersiapkan cabor tersebut menghadapi Porprov ke XII yang di selenggarakan di Kabupaten Limapuluh Kota.

Di samping itu juga KONI Padang telah mengucurkan biaya untuk gizi atlet serta untuk pera-latan atlet dengan besaran biaya yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan cabor tersebut. Wakil Ketua KONI Padang Sutrisno AB kepada Suara Minang beberapa waktu lalu, mengatakan dana tersebut diberikan langsung oleh pengurus KONI selepas Workshop yang diadakan beberapa bulan lalu di Hotel Mercure Padang.

Dipercepatnya dana terse-but dikucurkan untuk memaksi-malkan kinerja seluruh cabang

PADANG --Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indo-nesia (Pengprov PRSI) Sumatra Barat menggelar acara buka ber-sama dengan para pelatih, dan atlet renang, polo air, dan renang indah Sumbar, di Hotel Inna Muara, Rabu (8/8).

Pengurus yang hadir pada acara itu di antaranya, Ketua Umum Pengprov PRSI Sumbar Agus Boing Nurbiantoro, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi dan Litbang Daconi, Ketua Harian Maidison, Wakil Bendahara M Ikrar, Wakil Sekretaris Oktaveri, Ketua Bidang Perwasitan, Per-tandingan/Koordinator Pengcab Damsir, dan Komisi teknik Polo Air Irwan Sugandi.

Ketua Umum Pengprov PRSI Sumbar Agus Boing Nurbian-toro menyampaikan, acara buka bersama itu merupakan ajang

PADANG - PT Liga Prima Indonesia Indonesia Sportindo (LPIS) selaku pelaksana kompetisi Liga Primer Indonesia, mulai menyicil utangnya ke Semen Padang yang nilainya mencapai Rp4,3 miliar.

JAKARTA - Terlahir dari keluarga pedagang kecil yang mengepulkan asap

dapur dari berjualan sepatu, tak mengurangi optimisme Emilia Nova

untuk mencetak prestasi terbaik.

Justru di tengah keterbatasan keluarganya itu, anak dari Zai-nul ini makin termotivasi untuk menunjukkan kepada publik Ra-nahminang, nasional dan juga internasional bahwasanya putra Piaman juga bisa menorehkan prestasi gemilang di arena lari gawang yang digelutinya.

“Saya telah masuk PPLP Padang sejak berusia 8 tahun dan saat ini ikut Pelatnas yang dike-lola PB PASI,” kata Emilia Nova menjelaskan.

Yang membanggakan Nova, meski ekonomi keluarganya pas-

pasan. Namun dia didukung penuh oleh orang tuanya. Bahkan sang ayah hampir setiap hari selama tiga tahun mondok di PB PASI mengantarnya untuk berlatih.

Dukungan tersebut, menurut Emilia Nova merupakan sebuah cambuk baginya untuk terus men-dulang prestasi. Apalagi, prestasi terbaik yang ditorehkannya saat ini hanya berselisih 1,22dari detik juara Sea Games.

“Juara Sea Games, rekornya tercatat 13,18 detik. Sementara saat ini, prestasi terbaik saya telah mencapai 14,40 detik atau berselisih hanya 1,22 detik dari pemegang emas Sea Games,” paparnya.

Optimisme Emilia Nova bukan tanpa alasan sama sekali, di mana untuk kelompok yunior dia adalah yang tercepat atau peringkat 1 nasional.

“Anak saya memiliki cita-cita tinggi yaitu menjadi juara dunia,” kata Zainul menimpali.[] ***

olahraga yang akan mengikuti Porprov.”Kita bertekad pada Por-prov kali ini akan menyapu ber-sih seluruh medali pada cabang unggulan maupun non unggulan. Untuk itu kita berharap dengan dikucurkannya dana ini membuat cabor menjadi fokus,”tuturnya.

Sutrisno sendiri juga men-gungkapkan seluruh cabor tersebut telah menjalani TC berjalan yang berguna untuk menentukan tim inti nantinya yang akan diturunkan pada Porprov mendatang.”Seluruh cabor telah menyeleksi at-let dan telah menemukan atlet bayangan untuk memperkuat Padang,”ungkapnya.

Nantinya menurut Sutrisno atlet inti tersebut akan diperoleh pada November mendatang dan KKONI Padang langsung melak-sanakan TC penuh. Rencana TC penuh akan dilakukan di Gor H Agus Salim Padang.(*)

silaturrahmi bagi pengurus, pela-tih, dan atlet renang Sumbar. Dia berharap, menghadapi PON XVIII Pekanbaru, September mendatang, baik pengurus, pelatih dan atlet bisa bekerja keras, sehingga dapat meraih hasil maksimal.

Pada PON PON XVIII, Peng-prov PRSI Sumbar menargetkan meraih dua medali emas dari cabang renang. Sedangkan polo air dan renang indah juga diharap-kan bisa meraih hasil maksimal. “Kepada pengurus dan pelatih, diharapkan melakukan pembinaan dengan baik, dan mengevaluasi semua program yahg dibuat pada semester I lalu,” kata Agus yang juga Direktur Litbang dan Operasi PT Semen Padang.

Agus mengatakan, Sumbar sebenarnya tidak kekurangan bibit perenang. Menghadapi PON men-datang, Sumbar meloloskan tiga

perenang yakni Yosita, Harizal, dan Alfhred. Yosita kini tengah menjalani TC rutin di Jakarta dan akan bertanding di kejuaraan re-nang di Singapura. Yosita saat ini terus memperlihatkan catat waktu yang membaik di nomor 200 meter gaya bebas, 200 meter gaya ganti, dan 100 meter gaya bebas.

Alfhred saat ini juga rutin latihan di Kolam Renang Teratai, dan Harizal serius latihan di Lu-bukminturun. Acara buka bersama itu diisi dengan ceramah dari Ustad Yusfik Helmi yang menyampaikan bahwa bulan Ramadhan meru-pakan bulan pelatihan bagi umat Islam. “Bulan Ramadhan dapat membentuk pribadi yang teruji, setelah melewati berbagai ujian dari Allah. Sebagai orang beriman kita harus siap diuji,” katanya. [](*)

MAKIN LENGKAP - Kegembiraan dua legiun asing Semen Padang FC ini makin lengkap dengan mulainya PT Liga Prima Indonesia mencicil hutangnya pada klub juara LPI edisi perdana ini.

Emilia Nova (tengah)

Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012 8R ANAH MINANG

Kakak dari Ryan Saputra, 11, bocah kelas IV SD

yang dibantu Dompet Dhuafa Singgalang

karena patah tangan beberapa waktu lalu akhirnya bisa masuk

sekolah. Anggraini Putri namanya, anak dari

pasangan Arisman (38) dan Yuli Susanti (31) itu

sudah hampir putus asa.

Teman-teman sebayanya sudah selesai mengikuti masa orientasi siswa (MOS), sedang sibuk den-gan kegiatan pesantren ramadhan. Cuma apa daya, dia tak bisa memaksakan kehendaknya untuk sekolah karena kondisi orangtu-anya yang tidak mampu. Untuk tempat berteduh saja, untung ada yang berbaik hati memberikan tumpangan berupa bekas gudang kayu dan besi.

Gudang yang nampak seperti rumah panggung. Lantainya dari papan namun tanpa dinding yang memadai sehingga mereka harus menempel beberapa terpal untuk

dijadikan dinding. Tapi kalau su-dah hujan diikuti angin kencang, air pasti masuk ke dalam dan membasahi seluruh peralatan rumah tangga, termasuk kasur, tempat mereka tidur bersama-sama. Arisman, istri dan empat anaknya. Kalau angin kencang, rumah panggung itu akan ber-goyang seperti hendak rubuh.

Meski begitu, mereka sangat bersyukur bahkan sangat berteri-makasih kepada teman yang telah mau memberikan tumpangan di Jalan Batang Arau No 80 dekat

Dibantu DDS

Anggraini Akhirnya Bersekolah

Divisi Program, Akmal Ahmad, mendampingi Arisman menemui Kepsek SMP PGRI 4 Padang Selatan saat mendaftarkan Anggraini, Senin (30/7).

tur Dompet Dhuafa Singgalang, dia langsung berangkat ke SMP PGRI 4 Seberang Padang Selatan untuk membayar uang sekolah Anggraini. Untuk mengadvo-kasi ke SMP tersebut, Tim Dompet Dhuafa Singgalang, Akmal Ahmad mendampinginya.

Bantuan tersebut dibayarkan untuk biaya SPP bulan Juli dan Agustus, uang bangku Rp250 ribu, Baju Muslim Rp50ribu, Batik Rp70 ribu, dan Baju Olahraga Rp120 ribu.

Kepala SMP PGRI 4 Seberang Padang, Armen Jati, mengatakan bahwa di sekolahnya, tidak ada anak yang tidak sekolah karena kekurangan biaya.

“Kami akan tampung dan me-maksimalkan dana BOS. Ini meru-pakan komitmen kami terhadap program Wajar 9 tahun. Namun tentu bantuan dari sekolah tidak pula banyak, kami berharap agar masih ada donatur yang siap mem-bantu anak-anak kita yang kelu-arganya berekonomi lemah. Agar mereka dapat terus bersekolah untuk mewujudkan cita-citanya,” ujar Armen.

Kondisi hidup Arisman dan keluarga begitu memprihatinkan. Bagi para donatur yang bersedia membantu pendidikan mereka dapat menyalurkan donasi ke Gra-ha Kemandirian Dompet Dhuafa Singgalang, Jalan Juanda No. 31 C Pasar Pagi Padang, telepon 0751-40098. [] (winda)

Kantor Kepolisian Kelautan Mua-ro Padang. Bahkan biaya listrik dan air pun tak perlu pusing mer-eka pikirkan, sudah ditanggung oleh temannya itu.

“Dulu sebelum dapat hunian ini, saya sempat putus asa. Kon-trakan kami sebelumnya sudah menunggak enam bulan, Ryan sakit tangan, anak dan istri mau makan, Anggraini mau masuk SMP, sementara penghasialan saya sebgai seorang buruh di Pelabuhan Muaro sangatlah jauh dari cukup,” katanya.

Demi membantu Arismen memenuhi kebutuhan sehari-hari, tiga anaknya pun terpaksa harus menjadi pemulung besi di sekitaran Muaro Padang. Kadang juga menjadi juru parkir di salah satu kantor pemerintahan bidang pembangunan dekat hunian mer-eka.

Hidup harus terus dilanjutkan, meski morat-marit. Satu cita-cita besar Arisman, keempat anaknya jangan ada yang putus sekolah. Tapi, nampaknya mendapatkan pendidikan yang layak sangat sulit untuk dienyam oleh empat anaknya. Anggraini yang teran-cam putus sekolah terselamatkan karena ada donatur yang kemu-dian bermurah hati pada mereka. Sementara kelanjutan pendidikan anak-anaknya? Arismen tidak tahu pasti.

“Sekarang, untung saja ada bantuan dari Dompet Dhuafa Sing-galang untuk Anggraini tapi lepas dua bulan ini, kadang ragu saya begitu meruak. Mana mungkin gaji tidak tetap saya bisa menghidupi dan menyekolahkan mereka,” ujar Arismen tertunduk.

Usai mendapatkan uang sebesar Rp650 ribu dari Dona-

Ranahminang berduka, dua putra terbaik mereka berpulang secara bergantian. Jika pada Selasa (31/7), mantan Gubernur Sumbar H. Zainal Bakar (72) dipanggil Sang Khalik, maka pada Rabu (1/8), tokoh perantau Minang, H Rainal Rais yang dipanggil.

Zainal Bakar yang menjabat Gubernur Sumbar periode 2000-2005, menghembuskan nafas tera-khirnya di RS M Djamil Padang setelah sebelumnya dirawat se-lama beberapa hari.

Zainal yang memprakarsai pembangunan jalan layang kelok Sembilan, BIM, jalan Sicincin-Malalak dan sejumlah proyek strategis lainnya ini, dimakamkan di Pandam Pekuburan Manggis, Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Paria-man.

“Kita kehilangan putra terbaik Sumatera Barat yang berasal dari Padang Pariaman. Beliau adalah tokoh pembangunan yang jasanya layak untuk terus dikenang,” kata Wakil Gubernur Muslim Kasim, saat melepas jenazah Zainal Bakar ke pandam pekuburan.

Dengan iring-iringan puluhan

Sumbar Kehilangan Putra TerbaikZainal Bakar dan Rainal Rais Berpulang

mobil, ambulan yang membawa jenazah Zainal Bakar menuju perkuburan Manggis. Sekitar pukul 15.00 WIB, jenazah Zainal Bakar diturunkan ke liang lahat.

Ratusan pejabat, tokoh ma-syarakat dan warga sekitar, men-gantar Zainal Bakar ke makam. Tampak ikut mengantarkan Sekda Prov Sumbar Ali Asmar, Bupati dan Walikota se Sumatera Barat, sejumlah mantan pamong senior, dan tokoh-tokoh ulama.

“Selain menjadi Gubernur Sumbar periode 2000-2005, aya-handa kami juga pernah menjadi Bupati Padang Pariaman sebelum-nya. Sebagai orang yang bergaul dengan masyarakat, kami mohon kesalahan beliau dimaafkan,” kata putra sulung almarhum, Is Prima Nanda.

Sementara itu, Rainal Rais (69) yang dikenal sebagai tokoh pembaharu dengan sejumlah organisasi yang dibesarkannya, meninggal di RS Singapura pada Rabu (1/8).

Tokoh utama organisasi peran-tauan sukses Sulit Air Sepakat (SAS) ini, dimakamkan di TPU Jeruk Purut Jakarta Selatan pada Jumat (3/8).[]***

Kekeringan Landa Padang

Padang Makin Panas Sepanjang 2012 Terjadi 185 Kasus Kebakaran

ingan,” kata ketua RW Syamsubar Syam kepada wartawan kemarin.

Syamsubar menyebutkan, den-gan tidak adanya aliran irigasi, maka air di sumur warga di Kuran-ji, Koronggadang dan Kalumbuk menjadi kering kerontang.

“Kami berharap apa yang kami alami bisa mendapat perhatian pemerintah. Jika saat ini baru bantuan air bersih kami terima dari perorangan, tentu ke depan bantuan air secara rutin dan per-manen dari pemerintah sangat kami harapkan,” katanya.

Andre Rosiade, tokoh muda Padang yang tergerak memberikan bantuan air bersih sebanyak tujuh

pendek dan sisanya berasal dari kompor yang meledak dan lain sebagainya.

“Hampir 60 persen disebabkan dari hubungan arus pendek listrik dan sisa nya berasal dari kompor yang meledak,” kata Kadis Pem-adam Kebakaran Kota Padang, Budi Erwanto pada Suara Minang.

Dari kasus tersebut, Budi me-nyebutkan kerugian materil yang dialami korbannya terhitung men-capai Rp4,7 miliar lebih.

tangki tersebut menyebutkan, air bersih adalah kebutuhan mendasar bagi warga, karena itulah, dia tergerak mendatangkannya lang-sung dari Kabupaten Solok.

“Perbaikan irigasi Gunuangna-go harus segera dilakukan. Karena, juga berdampak langsung kepada ribuan KK di dua kecamatan. Ti-dak hanya areal persawahan, sumur-sumur warga juga kering karenanya,” kata Andre yang langsung memimpin tim untuk menyerahkan air bersih di lokasi.

Pascabanjir bandang, air bersih memang menjadi persoalan bagi warga. Sebab irigasi Gunuangnago yang selama ini menjadi andalan warga terputus sehingga tak bisa lagi digunakan sebagaimana mes-tinya.[]***

Total kasus tersebut, menurut-nya kalau dikalkulasikan dengan tahun sebelumnya pada peri-ode yang sama jelas meningkat. Sebab, sepanjang tahun 2011 saja, angka kebakaran yang ter-jadi hanya sebanyak 232 kasus dengan total kerugian sebasar Rp18,086.550.000, dengan korban meninggal 3 orang dan luka-luka sebanyak 15 orang.

Untuk pencegahan serta penu-runan angka kebakaran yang ter-jadi, Dinas Pemadam kebakaran Kota Padang kedepannya berharap jika ada kejadian kebakaran hen-daknya masyarakat segera meng-hubungi dengan cepat agar dapat ditangani dengan segera.[] ***

PADANG-Curah hujan yang terhitung normal, ternyata belum bisa memenuhi kebutuhan warga Kota Padang terutama mereka yang mendiami RW 1 Kelura-han Kuranji, Kecamatan Kuranji. Buktinya, warga setempat masih mendambakan suply air untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kekeringan itu sendiri terjadi karena terputusnya aliran air dari irigasi Gunuangnago.

“Setelah banjir bandang Selasa 24 Juli lalu, Irigasi Gunuangnago di Kecamatan Pauh mengalami kerusakan. Akibatnya, aliran air ke Kuranji, dan Nanggalo terhambat. Akibatnya kami mengalami keker-

PADANG-Makin hari Kota Padang semakin panas saja, gesekan sedikit saja menimbulkan bunga api yang membakar seklilingnya. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang mencatat, sejak Januari hingga Juli 2012, di ibu kota Sumatera Barat itu telah terjadi sebanyak 185 kali ka-sus kebakaran di berbagai penjuru Kota Padang.

Instansi tersebut juga men-catat, kasus kebakaran itu sebagian besar disebabkan karena arus

Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012 9R ANAH MINANG

Masjid ini telah berdiri sekitar abad ke-16, yang memiliki arsitek-tur khas Minangkabau. Masjid ini tak hanya digunakan untuk kegiat-an keagamaan semata, tapi juga memiliki peranan penting dalam kehidupan bernagari. Diantaranya sebagai tempat bermusyawarah bagi masyarakat sekitar.

Melihat strukturnya, masjid ini beratapkan ijuk yang melambang-kan desain rumah adat yang cukup unik. Hingga saat ini, keasliannya masih tetap terjaga, arsitektur pada masjid ini juga sangat mu-dah untuk dikenali, selain itu juga pada bagian mihrabnya diberi atap gonjong.

Jika melihat ke dalam masjid, banyak terdapat makna yang ada distrukturnya, seperti tiangnya yang yang berjumlah 27 buah

melambangkan enam suku yang masing-masing terdiri dari ampek jinih (empat unsur pemerintahan adat) sehingga jumlahnya 24 ba-gian, ditambah dengan tiga unsur dari agama yakni khatib, imam dan bilal, sehingga jumlahnya menjadi 27.

Begitu juga dengan 13 jen-dela yang ada dimesjid ini, juga tergambar mengandung arti,yakni mengisyaratkan rukun shalat 13 macam, menandakan begitu kuat-nya syariat agama Islam di daerah tersebut.

”Hampir setiap tahun, tepat-nya pada Bulan Suci Ramadhan, kami bersama keluarga selalu berkunjung ke Mesjid ini, selain strukturnya unik, keberadaan mesjid pun indah dipandang serta dikelilingi perbukitan,” ujar Indra

(38) salah seorang pengunjung, asal Kota Padang,

Ditambahkan Indra, yang san-gat disayangkan, perhatian pemer-intah terhadap keberadaan masjid yang bersejarah ini, sangatlah kurang,”karena sudah tiga kali atau tiga tahun yang lalu saya ke sini, tidak adat terlihat suatupun perubahan, disekeliling Mesjid itu,” tambahnya.

Diawal pembangunan masjid tersebut hingga sekarang, pola bangunan yang tidak memakai paku , serta atap dan dindingnya masih tetap dipertahankan. Na-mun untuk menambah keindahan disekitar masjid itu, tidak satu pun terlihat ada kemajuannya, yang bisa lebih menarik perhatian pengunjung dan bisa saja sebagai tempat wisata religi.

Menyangkut keberadaan mas-jid bersejarah yang terletak di Kabupaten Solok ini, Syafri Dt.Siri Marajo, Ketua DPRD Kabupaten Solok, meminta pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan masjid

Wisata Religius

Masjid Tuo Kayu Jao Butuh PerhatianMasjid Tuo Kayu Jao yang terletak di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Indonesia.

PADANG-Walau desakan untuk segera menyelesaikan Naskah Akademik (NA) dari 12 Rancan-gan Pera turan Daerah (Ranperda) Inisiatif DPRD Padang sudah sering kali disampaikan kepada pi-hak ketiga, yakni Perguruan Tinggi (PT). Akan tetapi, desakan itu tidak menjadi pertakut bagi akademisi. Pasalnya, saat ini masih terdapat tiga NA yang belum diserahkannya ke lembaga DPRD Padang.

“Saat ini, kita baru menerima delapan NA dari 12 Ranperda Inisiatif DPRD Padang. Semuanya NA itu, diterima tidak secara global. Dimana dari delapan NA tersebut, enam diantaranya kita terima pada Senin (30/7) kema-rin. Sedangkan dua NA lainnya, diterima melalui jauh hari sebe-lumnya,” ungkap Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPRD Padang, Jon Roza Saukani.

Tiga Ranperda Inisiatif DPRD Padang, yang belum diserahkan dan diselesaikan akademisi terse-but, diantaranya adalah Ranperda Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Ran-perda Lalu Lintas, dan Ranperda Pengelolahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum.

“Ketiga NA yang belum dis-erahkan dari pihak ketiga itu, karena masih dikaji secara men-dalam. Namun, pihak ketiga itu, juga berjanji akan menyelesaikan-nya secepatnya dan pengajuannya akan dilakukan dalam minggu ini,”

Tiga Perda Inisiatif MandegDPRD Salahkan Akademisi

sebut Jon.Dijelaskan Jon, delapan NA

terhadap delapan Ranperda Inisi-atif, yang sudah masuk itu, belum bisa dilakukan pembahasannya, karena harus menunggu presen-tasi terlebih dahulu dari pihak akademisi.

“Berdasarkan hasil kesepakatan dengan pimpinan DPRD Padang, diputuskan presentasi NA Ranperda itu, akan dilakukan oleh pihak ke-tiga dan akan dilaksanakan pada Kamis depan,” jelas Jon.

Enam NA terhadap Ranperda Inisiatif yang telah diterima DPRD Padang, antara lain adalah Ran-perda Pemberantasan Perzinaan dan Pelacuran, Ranperda Pert-ambangan, Ranperda Percepatan Kepemilikan Akta Lahir Bagi Setiap Anak Di Kota Padang, Ran-perda Perberdayaan, Pelestarian, Pengembangan Adat dan Istiadat dalam Kehidupan Bernagari di Kota Padang

Selanjutnya, Ranperda Tang-gung Jawab Sosial Perusahaan dan Lingkungan, Ranperda Pen-gelolahan Sampah, Ranperda Percepatan Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah di Kota Padang (LPMO), Ran-perda Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Berbasis Kelurahan di Kota Padang, dan Ranperda Penertiban, Pengawasan dan Pen-gendalikan Rumah Kos, Losmen Home Stay dan sejenisnya di Kota Padang.[]***

yang mempunyai sejarah, apalagi masjid ini termasuh masjid tua di Indonesia.

Hal ini, ditambahkan Syafri Dt.Siri Marajo, selain memiliki sejarah yang menjadi sebuah bukti keberadaan islam di Kabupaten

Solok, masjid ini juga dapat di-manfaatkan dan dijadikan sebagai tempat wisata religi jika pemer-intah sendiri serius untuk mem-benahinya, tanpa menghilangkan bukti sejarah yang ada di masjid tersebut. [] (Novri Guntala)

Masjid Tuo Kayu Jao di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.

Berantas Illegal LoggingWalikota Siapkan Hadiah

Kantor Bupati Pasaman Dibangun

kota ini. “Kejadian galodo di Batu Busuak sangat menyentuh relung hati kita, itu kuat dugaan saya akibat pembalakan liar. Kedepan tidak ada cerita, saya siap perang dengan pembalak liar itu,” sebut mantan pasukan elite TNI AL ini.

Sementara saat warga Kota Padang terkena musibah, ang-gota DPRD Padang banyak tidak berada di tempat.

“Sebanyak 23 anggota Badan Anggaran sedang ke luar Sum-bar studi banding, sore sebe-lum musibah perginya,” sebut seorang wartawan pada Suara Minang.

dan abdi masyarakat. Makin baik kantor tentu akan lebih baik pula kualitas pelayanan.

Bupati Benny Utama dalam ke-sempatan tersebut menyampaikan, kondisi kantor yang lama tidak memadai lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu kantor bupati yang lama dibangun tahun 1973 dan diresmikan pada tahun 1974 oleh Gubernur Harun Zain telah beru-mur lebih dari 39 tahun.

Menyikapi perkembangan kebutuhan dan meninkatkan pelay-anan kepada masyarakat, perlu

Pada malam pasca terjadinya galodo, tidak ada satu pun ang-gota DPRD Padang yang turun ke lapangan. “Kama pak dewan ko, indak ado basobok batang hiduang e doh (kemana pak anggota DPRD sejak tadi malam tidak ada bertemu seorang pun wakil rakyat Padang, Red),” sebut Hendrik, warga di Surau Gadang, Nanggalo.

Tapi Rabu (25/7) sudah mu-lai kelihatan wakil rakyat turun ke lapangan. Rabu siang terlihat Fraksi Partai Demokrat DPRD Padang turun ke beberapa titik bencana menyerahkan bantuan. “Ya kita siang ini turun untuk membantu warga yang terkena bencana,” ujar Ketua Fraksi De-mokrat DPRD Padang. [] Erison

dilakukan pembanguan kantor bupati yang representatif. Luas kantor baru ini 8.800 meter persegi dan menjadikan kantor ini menjadi pusat pelayanan hampir semua dinas instansi.

Pelaksana proyek ini di-menangkan oleh PT Waskita Karya dengan pelaksanaan pembangunan selama 500 hari kerja dari tahun 2012 hingga tahun 2013.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Benny Utama menyerahkan beras pasaman kepada Gubernur Sumatera Barat sebagai tanda telah berhasilnya kabupaten ini surplus beras tahun 2012 dan dilanjutkan dengan peninjauan rehabilitasi Batang Sumpur Kudus Pasaman. [] (Rel)

PADANG-Cukup dengan mem-berikan SMS (Short Message Service, atau pesan singkat) kepada Walikota Padang, maka sipemberi informasi akan diberi-kan hadiah menarik yaitu uang tunai sebesar Rp500 ribu.

“Saya akan adakan sayem-bara bagi pemberi informasi ile-gal logging di kota ini. Pemberi informasi akan saya rahasiakan indetitasnya dan saya kasih uang Rp500 ribu kepada setiap pemberi informasi,” ujar Fauzi Bahar.

Menurut Fauzi Bahar, ulah pembalakan liar dampaknya sangat berat dirasakan warga

PASAMAN-“Kita patut mem-berikan apresiasi atas pembangu-nan kantor pemerintahan dengan alasan dekat dengan masyarakat. Hal ini berbeda dengan alasan pembangunan kantor bupati den-gan alasan perluasan kota,” kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno pada peletakan batu pertama pem-bangunan kantor Bupati Pasaman pekan lalu.

Irwan Prayitno menyampai-kan, pembangunan kantor pemer-intahan adalah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, sebagai abdi negara

Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012 10MINANG R AYA

DEPOK-Silaturahim tak akan terbangun tanpa kebersamaan. Hal ini disadari betul para pengurus dewan pimpinan pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP). Organisasi perantauan asal Kabu-

Keluarga Besar DPP PKDPGelar Buka Bersama

Meskipun wilayahnya hanya dua daerah yaitu Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, namun secara organisatoris dan juga legalitas, dengan terdaftar di Kemkumwil dan HAM, PKDP telah mentahbiskan diri sebagai organisasi yang pengelolaannya dilakukan secara profesional.

Meskipun kaum perantauannya berada di banyak tempat, namun sejauh ini organisasi ini baru me-miliki wadah di 11 provinsi dan ka-bupaten/kota di seluruh Indonesia. Dengan potensi yang ada, seharus-nya organisasi PKDP bisa lahir di banyak tempat sesuai domisili atau rantau yang mereka tuju.

Suhatmansjah yang saat ini dipercaya sebagai ketua umum DPP PKDP, berharap di masa kepemimpinannya wadah peran-tauan Piaman ini bisa terbentuk di banyak tempat. Setidaknya, di akhir masa tugasnya seluruh provinsi di Pulau Sumatera wadah PKDP di tingkat provinsi telah ada.

Perkuat Organisasi di Tingkat Kab./Kota

PKDP Siap Rangkul Warga dengan KTA

Suhatmansjah

Buka Puasa Bersama Keluarga Besar PKDP

“Untuk Sumatera, kami men-gupayakan bisa membentuk DPW PKDP di Provinsi Jambi, Beng-kulu, Bangka Belitung dan Nagroe Aceh Darussalam. Saya optimis, dengan bantuan teman-teman target ini bisa direalisasikan,” katanya berharap.

Secara umum, warga perantau-an Piaman ada di semua wilayah yang disebutkan di atas, namun sebagian besar kata Suhatman, mereka masih tergabung dalam organisasi besar baik dalam bentuk Ikatan Keluarga Minang (IKM) maupun Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB) ataupun Keluarga Besar Sumatera Barat (KBSB).

Bergabungnya warga Piaman tersebut dalam organisasi besar tersebut kata dia, sebenarnya tidak salah. Sebab, organisasi tersebut juga mewadahi warga Piaman yang notabene bagian dari Sumatera Barat. Namun untuk sampainya sasaran organisasi pada komunitas perantauan Piaman,

tentu tak salah kata dia kalau warga tersebut juga membentuk PKDP.

Sebagai ketua umum, telah banyak kegiatan yang dilakukan DPP PKDP dalam menghimpun komunitas perantauan dari daerah yang berada di bagian utara Kota Padang tersebut. Namun selama ini masih belum terakomodir secara nyata melalui sebuah keanggotaan yang dikuatkan dengan kartu tanda anggota (KTA).

“Dari catatan, warga Piaman di perantauan sekitar 4000-an jiwa. Namun kalau dihitung secara teliti dan akurat, saya yakin jumlahnya bisa dua kali lipat. Karena itulah,

paten/Kota Pariaman ini mereflek-sikan kebersamaan tersebut dalam bentuk berbuka puasa bersama.

Acara yang melibatkan seluruh komponen pengurus DPP, DPW dan juga DPC PKDP yang ada

di seputaran Jakarta ini, dilak-sanakan pada Minggu (5/8) lalu di kediaman wakil ketua umum DPP PKDP Yoranis Basri yang beralamat di komplek Puri Cinere Kota Depok.

Harus diakui, organisasi perantauan Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) merupakan satu-satunya organisasi tingkat kabupaten/kota terbesar di Sumatera Barat.

“Judul kegiatannya memang buka bersama, namun pada hakekatnya juga menjadi arena taragak basuo dan senda gurau bagi pengurus dan juga warga PKDP yang ada di seputaran Jakarta. Buka bersama, memang kegiatan yang rutin digelar DPP PKDP se-tiap tahunnya,” kata ketua umum PKDP, Suhatmansjah saat memberi sambutan pada kegiatan itu.

Sebagai ketua umum, staf ahli Mendagri bidang hukum dan politik ini menyebutkan banyak hal yang bisa dilakukan dalam acara tersebut. Selain semakin memupuk tali silaturahim juga menunjukkan pada publik betapa organisasi PKDP juga teribat se-cara aktif dalam mengisi agenda yang bersifat keagamaan.

Pada warga PKDP yang meng-hadiri acara buka bersama dengan jumlah ratusan orang itu, Suhat-mansjah mengimbau untuk terus memperkokoh persatuan dan kes-atuan demi membangun kampung halaman. Karena menurutnya, sumbangsih dari rantau sangat dibutuhkan masyarakat di ranah untuk mengejar kemajuan.

Momen Bulan Ramadhan yang penuh berkah kata dia, diharapkan bisa menjadi momentum yang pas pula bagi seluruh warga PKDP di perantauan dan juga kampung hal-aman untuk mendapatkan berkah dari Sang Ilahi.

“Atas nama pengurus DPP

PKDP, saya mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan parti-sipasi seluruh warga PKDP yang telah menghadiri acara ini,” im-buhnya mengakhiri.

Senada dengan Suhatmansjah, Yoranis Basri selaku tuan rumah berharap kegiatan buka bersama yang rutin dilakukan warga PKDP setiap tahunnya bisa menjadi ajang yang pas dalam rangka membangun kebersamaan sesama warga PKDP dan bisa dijadikan arena yang tepat pula untuk berkumpul dan memba-has kemajuan organisasi.

PKDP kata Yoranis, dari waktu ke waktu harus terus besar dan berkembang. Sehingga kemam-puan organisasi memberika sum-bangsih bagi kampung halaman bisa semakin besar.

“Dan sebagai tuan rumah, saya berharap hadirin bisa menik-mati seluruh hidangan yang telah disediakan,” kata Yoranis dengan muka berbinar.

Di penghujung acara, Yoranis selaku tuan rumah juga menye-diakan paket berupa sarung dan baju koko bagi seluruh warga PKDP yang hadir pada buka ber-sama tersebut.

“Terima kasih atas kedatangan-nya, insyaallah tahun depan keg-iatan ini bisa kita ulang kembali,” imbuhnya masih dengan wajar berbinar.[]***

kami akan coba membuatkan KTA, sehingga jumlah pastinya bisa diketahui. Selama ini mereka hanya tercatat melalui notulensi rapat dan sejenisnya,” kata Su-hatmansjah yang saat ini tercatat sebagai staf ahli bidang hukum dan politik di Kemneterian Dalam Negeri ini.

Suami dari Erlina ini juga menyebutkan, dengan dibuatnya KTA melalui kepengurusan PKDP di tingkat kabupaten/kota, tentu program pemberdayaan terhadap mereka bisa dilakukan secara op-timal. Meski saat ini, belum bisa merealisasikan perkuatan modal usaha bagi anggota, namun Suhat-man percaya hal itu telah menjadi harapan dan cita-cita seluruh pen-gurus PKDP baik di tingkat DPP, DPW maupun di DPC.

Program pemberdayaan ang-gota menurutnya merupakan se-buah bentuk keseriusan organisasi dalam memperbaiki perekonomian dan kesejahteraan anggota. Apa-lagi, sebagian besar anggota atau warga PKDP berprofesi sebagai pedagang dengan persoalan utama yang sama yaitu permodalan.

“Untuk itulah, saya berharap dengan dilakukannya perkuatan

organisasi melalui KTA yang akan segera diluncurkan, semua persoa-lan yang dihadapi bisa dicarikan jalan keluarnya,” tambahnya.

Selain perkuatan organisasi melalui KTA, ayah empat anak ini juga menyebutkan PKDP juga ten-gah memaksimalkan keberadaan Yayasan Beasiswa Piaman yang diharapkan bisa mandiri dan bisa mengelola sektor pendidikan bagi anak nagari dengan lebih baik.

“Dengan kemandirian lembaga ini, maka diharapkan anak nagari yang berprestasi namun terbentur ekonomi, bisa tetap melanjutkan pendidikannya. Tahun lalu, YBP bisa merealisasikan mimpi lima anak nagari yang diterima melalui jalur PMDK maupun SNMPT di perguruan ternama. Mudah-muda-han ke depan jumlahnya semakin banyak,” katanya berharap.

Agar Yayasan beasiswa Pia-man tersebut bisa lebih cepat mandiri, selaku ketua umum, Suhatmansjah mengimbau anak nagari Piaman baik di kampung halaman maupun di perantauan yang telah sukses secara ekonomi, bisa memberikan sumbangsih dengan menjadi donatur bagi kelembagaan tersebut.[] ***

Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012 11MINANG R AYA

seperti itu saya jadi sasaran orang tua dan keluarga saya yang tinggal di sana,” kata Mukni.

Mukni mengaku, tanaman seperti kelapa di lahan milik ke-luarganya ditebang atas perintah Walinagari V Koto Fabet Effendi. Sementara, Fabet tidak minta izin pada keluarganya di kampung.

“Fabet menelpon saya hanya mengatakan akan membangun ta-lut, tidak minta izin menebang atau menggunakan tanah tempat tinggal orang tua dan keluarga saya. Dia hanya mengatakan tanaman yang ditebang diganti rugi. Malahan saya tidak setuju dengan ucapannya bila yang ditebang nanti 70 batang lapor-kan saja 150 batang,” kata Mukni.

Menurut Mukni, tanah orang tuanya kena pembangunan dam itu seluas 300 meter. Masalahnya bukan soal berapa luas yang kena proyek melainkan tidak adanya pembicaraan dari pihak Walinagari dengan orang tuanya di kampung. “Sehingga orang tua saya berpra-duga Fabet sudah minta izin ke saya tanpa saya bicarakan dengan orang tua dan mamak. Padahal, Fabet hanya mengatakan kepada saya

menghimpun dana dari zakat profesi PNS daerah itu sejak 2011.

Kadis Sosial Padang Paria-man, Anwar mengatakan, bantuan sebesar Rp 185 juta berikut paket lebaran berupa mukena dan kain sarung diberikan kepada 11 panti asuhan.

Bupati juga meminta anak-anak itu ikut mendo’akan daerahn-ya selalu mendapat perlindungan Allah swt dan terhidar dari ben-cana. “Agar anak-anak selalu ber-doa pada Allah swt supaya daerah kita ini terhindar dari bencana dan mendapat perlindungan dariNya,” ujar Ali Mukhni. [] inyiak

MEDAN-Gara-gara kesulitan berusaha sebagai pengrajin sepatu (tukang sipatu) dengan terpaksa mengalihkan usaha sepatu alias tukang dabuih menjadi tukang becak dayung.

perbankan. Atas banyaknya peristiwa

serupa menimpa berbagai sektor usaha mikro kecil di kota Medan, beberapa waktu lalu, pengrajin sepatu di Kota Medan yang ter-gabung dalam Koperasi Pengrajin Industri Kecil (KOPIK) menge-luhkan iklim usaha kecil semakin tidak kondusif,merana kekurangan modal dan kalah bersaing dengan produk asing, terutama dengan produk Cina.

Sementara, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan juga kurang memperhatikan iklim usaha se-hingga banyak pengrajin sepatu, tas maupun kalangan konve-

ksi jatuh bangkrut dan tidak dapat berusaha lagi.

Ironisnya, akibat kekuran-gan modal yang terus menerus kalangan usha kecil tidak dapat meneruskan usaha, beralih ke usaha tidak bermodal, menjadi pendayung becak.

Ketua KOPIK yang juga seorang pengrajin sepatu, Ismet mengatakan, kerajinan usaha in-dustri kecil seperti tas, sepatu dan konveksi urang awak (Minang) semakin terjepit baik dari segi per-modalan maupun persaingan usaha dengan produk asing. Karena itu diperlukan kepedulian pemerintah khususnya Pemkot Medan agar dapat memberikan bantuan atau fasilitas berusaha. Jangan acuh.

“Siapa yang peduli terhadap nasib kami yang semakin terjepit, Lihatlah sebagian besar dari usaha kerajinan ini sudah banyak yang tutup,” kata Ismet.

Dalam percakapan dengan Suara Minang di Medan, Ismet

Tukang Dabuih

Kini Jadi Tukang Becak Dayung mengatakan, sebagian besar dari pengrajin sepatu, tas maupun usa-ha konveksi menjadi penganguran setelah usaha mereka bangkrut.

Sempitnya lapangan pekerjaan membuat kehidupan kami semakin kritis. Maka, sangat diharapkan Pemkot Medan bisa mencari solusi dan perhatian terhadap usaha in-dustri kecil ini,” keluhnya.

Pemkot Medan, menurut Is-met dapat memasilitasi usaha kecil melalui pusat industri sep-erti dibangun di daerah lain. Misalnya,dibentuk suatu perkam-pungan industri kecil berikut ke-mudahan akses ke perbankan agar usaha kecil berkembang.

“Tapi karena kurang tang-gapnya Pemkot Medan terhadap pengrajin terutama dari kalangan urang awak berdampak luas men-imbulkan penganguran. Tidak sep-erti di Bandung, Jawa Barat yang behasil mengembangkan industri kecil karena adanya pembinaan pemerintah mereka,” kata Ismet. []

Pembangunan Talut Batang Nareh Terhenti Bukber Pemkab Anak YatimBupati Ali Mukhni Beri Janjimengenai rencana pembangunan

talut dan ganti rugi kelapa serta tanaman lainnya, tetapi tiba-tiba alat berat sudah menumbangkan semua tanaman di tanah orang tua saya,” ucapnya.

Mukni mengatakan, dia ber-sama orang lain yang tanah orang tuanya kena proyek talut akan pulang lebaran ini. “Itu sudah tidak benar, mentang-mentang pemerin-tah bertindak sewenang-wenang. Tidak bisa begitu,” cetus Mukni.

Mukni membantah musy-awarah persetujuan pembangunan talut Batang Nareh di Nagari Cam-pago V Koto Kampung Dalam pada 14 Juni 2012 yang ditan-datangani oleh Walinagari Fabet Efendi bersama tokoh masyarakat dan stakholder setempat, hanya sebagai rekayasa.

“Tidak ada itu musyawarah yang melibatkan keluarga dan orang tua saya. Bahkan di antara penandatangan acara itu ada yang diragukan,” kata Mukni.

Berita acara musyawarah Wali-nagari juga membicarakan kelan-jutan pembangunan talut sepan-jang 1.300 m. pada 2013.[] Inyiak

JAKARTA – Pembangunan Ta-lut Batang Nareh terhenti seteleh sejumlah kalangan masyarakat badarai Nagari Capago di rantau mempertanyakan Walinagari yang tidak musyawarah mengenai peng-gunaan lahan dan tanaman yang terkena proyek.

“Saya tidak terima cara-cara Walinagari Fabet yang tidak me-musyawarahkan penggunaan tanah dan penebangan tanaman di atasnya. Saya katakan seperti itu, teleponnya dimatikan dan tidak bisa dihubungi lagi,” kata Mukni, Bendahara IK Limkos di Jakarta, Senin (6/9).

Mukni berang karena wali-nagari setelah menghubungi diri-nya langsung menebang tanaman di tanah orang tua dan keluarganya di pinggir Batang Nareh di Korong Bukit Gonggang, Nagari Capago.

“Bagi saya tidak ada masalah tanah itu digunakan dan tanaman-nya ditebang untuk proyek talut itu tetapi bicaralah dulu dengan orang tua dan keluarga saya yang ada di kampung. Jangan main babat hingga kelapa dan tanam yang ada dibatat habis dengan alat berat. Akibat perbuatan walinagari

PARIAMAN - Bu-pati Padang Paria-man Ali Mukhni me-nyatakan memberi-kan perhatian besar kepada anak yatim, terlantar dan kaum dhuafa di daerah itu.

“ P e m e r i n t a h Daerah memberi-kan perhatian yang sangat besar kepada anak-anak di Panti Asuhan, berkomitmen untuk selalu peduli pada anak-anak yatim, ter-lantar dan kaum dhuafa,” kata Ali Mukhni saat buka puasa bersama dengan anak yatim piatu Panti Asuhan di Pandopo Bupati, di Kota Pariaman, Selasa pekan lalu .

Ali Mukhni didampingi Wabup Damsuar dalam berbuka puasa bersama 361 anak-anak dari 11 Panti Asuhan di Kabupaten Padang Pariaman dan dihadiri Sekda-kab, anggota DPRD, para Kepala SKPD, pengurus Bazasnas Padang Pariaman. Bupati menyerahkan bantuan yang berasal Pemkab dan Bazasda Padang Pariaman yang

Entah nasib baik atau bu-ruh, tetapi itulah yang menimpa seorang perajin sepatu, Armen Si-kumbang. Lelaki ini mengatakan, usaha yang dilakoninya tidak dapat lagi diharapkan menjadi sumber pendapatan. Modal usaha terus menyusut dan akhirnya tidak dapat memenuhi kebutuhan usaha termasuk untuk rumah tangga se-hingga usaha itu tutup.

Karena tidak punya modal,

Armen dengan terpakssa bera-lih profesi dari pengusaha kecil menjadi tukang becak dayung. “Usaha sepatu saya sudah tidak ada lagi untuk menghidupi anak isteri. Saya sekarang tukang beca dayung,” ungkapnya sedih.

Armen tidak sendirian. Masih banyak tukang dabuih, tas bahkan konveksi yang terkapar akibat kekurang modal, karena sulitnya mendapat pinjaman modal melalui

Bapak Angkat Pengrajin dari kalangan industri kecil juga berharap ada pen-

gusaha yang mau menjadi Bapak Angkat, membantu usaha mereka melalui kemitraan. Dalam hal ini, KOPIK berharap pengusaha urang awak baik yang ada di Medan maupun daerah lain apalagi Jakarta, mau melihat potensi usaha kecil sehingga mau membantu.

“Hendaknya pengusaha-pengusaha Minang ada kepedulian terhadap kami. Dengan kepedulian itu, kami bisa mengembangkan usaha sehingga usaha kecil menjadi hidup,” katanya.

Disamping itu yang perlu diperhatikan urang awak ini harusnya tanggap terhadap koperasi-koperasi yang ada sebab koperasi ini menjadi motor penggerak bagi kepentingan usaha kecil. Syahrial

Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012 12

Karena itu, Solok adalah kabupaten yang kaya dengan danau di Su-matera Barat. Bahkan,

tiga danaunya, yaitu Danau Diatas, Danau Dibawah, dan Danau Ta-lang terletak di sebuah kawasan yang disebut Kawasan Danau Kembar. Selain empat danau terse-but, masih ada yang tertinggal yaitu Danau Tuo di Koto Sani.

Disebut Kawasan Danau Kem-bar, karena dua danau, yaitu Danau Diatas dan Danau Dibawah terle-tak berdampingan yang jaraknya hanya sekitar 300 meter. Kawasan ini lebih dulu dikenal sebagai ob-jek wisata karena terletak di ping-gir jalan raya Padang-Muaralabuh-Kerinci.

Sedangkan Danau Talang be-rada sekitar 4,5 km dari kedua danau ini. Lokasinya yang berada di pinggang Gunung Talang dan jauh dari jalan raya membuat danau ini juga pernah dikenal sebagai objek wisata. Sayang le-tusan Gunung Talang dalam tiga tahun terakhir membuat danau ini tak bisa dikunjungi, karena masih merupakan area terlarang ke sana.

Meski memiliki tiga danau vulkanik ini, Pemerintah Kabupat-en Solok menamai kawasan yang terle- tak di Kecamatan

Lembang Jaya dan Kecamatan Lem-bah Gumanti ini

P A N O R A M A

DANAU KEMBAR

Pesona di Lereng Bukit Barisan

sebagai Kawasan Wisata Danau Kembar.

Kawasan tersebut saat ini se-dang dikembangkan sebagai objek wisata andalan. Tidak saja objek wisata andalan Solok, bahkan juga andalan Sumatera Barat.

Untuk mencapai kawasan ini sangat mudah. Dari Kota Padang kita bisa naik bus antarkota dalam provinsi menuju Alahan Panjang atau Muaralabuh dengan ongkos Rp10.000.

Jarak 60 km ditempuh se-lama 1,5 jam dengan jalan yang berkelok-kelok. Dalam perjalanan kita dapat melihat lokasi Pabrik PT Semen Padang yang merupakan pabrik semen tertua di Sumatera dan hamparan perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara VI Kebun Danau Kembar. Jika perjalanan ditempuh dengan kend-araan pribadi, hanya sekitar 1 jam.

Pemandangan Sepanjang Jalan

Menjelang sampai di lokasi, udara akan terasa dingin dan kita sudah dapat menyaksikan Danau Diatas di sebelah kanan dari jen-dela mobil. Jika dengan bus umum kita harus turun di Pasar Simpang Tanjuang Nan Ampek. Di sini ada dua simpang, simpang di kanan dengan jalan menurun merupakan jalan ke Danau Diatas, di mana danaunya terlihat dengan jelas

karena berada di bawah.Sedangkan simpang lainnya

yang berada di kiri merupakan jalan mendaki. Jalan ini menuju Danau Dibawah. Nama kedua danau yang kontradiktif dengan lokasinya ini, sering membuat pengunjung bertanya, kenapa danau yang terletak di atas bukit dinamakan Danau Dibawah, se-dangkan yang berada di bawah bukit atau di bawah jalan dina-makan Danau Diatas.

Itu karena meski terletak di atas bukit, ketinggian permukaan air Danau Dibawah sama tingginya

Harus diakui, Sumatera Barat adalah provinsi yang kaya dengan danau. Setidaknya ada lima danau besar di daerah yang juga dikenal dengan Ranahminang ini. Diantaranya Danau Maninjau, Danau Singkarak, Danau Diatas, Danau Dibawah, dan Danau Talang. Kecuali Danau Maninjau, empat danau lainnya terdapat di Kabupaten Solok.

km dan lebar 3,00 km ini sangat dalam, yaitu 886 meter.

B e g i t u t u r u n dari bus di Simpang kita bisa naik ojek ke Danau Diatas atau Danau Dibawah. Tarifnya sama, yaitu Rp2.000. Biasanya pengunjung memilih pergi ke Danau Diatas lebih dulu dengan karcis masuk Rp1.500 untuk anak-anak dan Rp2.000 untuk dewasa.

Di sini ada sejumlah kapal motor angkutan milik pen-gusaha lokal yang digunakan sebagai transportasi antar desa di sekitar danau. Kapal-kapal ini alat vital bagi petani sayur dan buah di seberang danau untuk membawa hasil pertaniannya ke Pasar Simpang. Dermaga kapal ini dikelola Angkutan Sungai, Danau, dan Perairan (ASDP).

Setiap saat kita bisa ikut naik kapal ini menuju salah satu desa untuk kemudian kembali dengan tarif pulang-pergi hanya Rp2.000. Kita bisa menyaksikan luasnya Danau Diatas dengan bukit-bukit kecil yang merupakan bagian

dengan dasar danau Danau Diatas.Danau Diatas dengan luas

17,20 meter persegi, panjang 6,25 km dan lebar 2,75 km, permukaan airnya berada pada ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (m dpl). Danau ini cukup dangkal, dengan bagian terdalam hanya 44 meter.

Sedangkan permukaan air Danau Dibawah berada pada ketinggian 1.566 mdpl. Artinya, permukaan airnya sama tinggi dengan dasar air Danau Diatas. Namun, danau yang memiliki luas 16.90 meter persegi, panjang 5,62

Bukit Barisan yang mengelilingin-ya. Terlihat juga keramba ikan milik penduduk.

Pada Minggu atau hari libur biasanya salah satu kapal ini me-layani rute wisata, yaitu keliling danau dengan tarif Rp5.000 per orang.

Tak jauh dari dermaga ada tempat yang sering dijadikan arena pemandian oleh pengunjung, terutama anak-anak. Di sekitar itu juga ada lapangan kecil di bawah rindang pohon pinus yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan oleh pengunjung.[] ***

Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012 13SULUAH HIDUIK

Ingin tahu lebih jauh, panjang ceritanya dan sudah banyak dimuat di berbagai media, di antaranya beberapa kali di Suara Minang. Berikut pengalaman seorang tidak mau disebutkan namanya dari Bukittinggi menyampaikan rasa terima kasih karena suaminya yang akan dioperasi di RSCM Jakarta, sembuh setelah berobat sama Andi S Challin. Berikut petikan pernyataannya.

Saya Roseneli, mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Andi S Challin, berkat do’a dan bantuannya suami saya sembuh dari penyakit jantungnya. Sebe-lumnya suami saya dirawat se-lama 17 hari di RS di Bukittinggi. Karena dokter di Bukittinggi

Sepuluh hari terakhir puasa Ramadhan merupakan hari-hari peningkatan amalan dan umat Islam berusaha mendapatkan suatu malam, yakni malam laitatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sesuai hadits Nabi Muhammad saw, 10 hari pertama merupakan bulan penuh rahmah, 10 hari kedua sebagai bulan penuh ampunan (maghfirah), dan 10 hari ketiga terhindar dari api neraka (minan nar). Pada 10 hari terakhir ini amalan kita lebih ditingkatkan lagi.

abda, mansama ramadhana imanan wahqisaban ghufirallahu minzam-bih. Maksudnya, barangsiapa berpuasa dengan penuh keimanan dan pengharapan akan ampunan Allah dia diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. Maka, kesalehan individualnya meningkat.

Lalu, memasuki 10 hari tera-khir dikerjakan dengan melaku-kan iktikaf di masjid sebanyak-banyaknya melakukan amalan, mengejar malam lailatul qadar, yaitu bulan penuh amalan sam-pai akhir ramadhan seolah-olah kita itu sudah sedemikian tinggi sehingga dapat diramalkan menin-gkat derajad ketakwaan kita.

Kedua, kesalehan sosial, adalah mainshet untuk sikap ber-bagi kepada sesama, memperban-yak zakat, infaq, mengeluarkan

zakat mal, meningkatkan silatur-ahmki dan ghiba. Ujung dari sikap berbagi kepada sesama dikeluarkan zakat fitrah yang adalah dua tingkat kesalehan tadi sebelum shalat idul fitri.

Ujungnya adalah lailatul qadar dan di Timur Tengah ada budaya orang lebih ramai beribadah di Masjidil Haram. Yaitu masa-masa meningkatnya kesalehan individu-al dan sosial. Dengan pencapaian dua kesalehan itu kita tidak tahu rencana Allah, tetapi kita berserah diri mencapai malam lailatul qa-dar, insya allah maksud itu dapat dikabulkannya.

Jadi, jangan seperti kebiasaan di masyarakat kita malah 10 hari terakhir itu mulai lemah ibadahnya, masjid mulai lengang, perhatian sudah lebaih tercurah hendak mu-

Malam Lailatul Qadardik dan segala kegiatan persiapan lebaran termasuk beli baju baru. Ini, akan mengurangi peningkat-kan ibadah dan tingkat kesalehan individu dan sosial kita yang ingin dicapai itu.

Pada 10 hari terakhir ini, adalah waktu turunnya malam lailatul qadar yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan karena malai-kat datang membawa salam kes-ejahteraan dari Allah swt dengan dua syarat tadi, mencapai tingkat kesalehan individu dan kesalehan sosial. Ibadah individual sudah dilaksanakan pada 10 malam per-tama dan 10 hari kedua sebagai kesalehan sosial, berbagi sesama. Sehingga pada malam 10 hari tera-khir kita terhindar dari api neraka, dan kita menjadi husnul khatimah dan diberi syurga di sisiNya. [] ***

JamuamAl Andi S Challin Ramuan Kuno Obati Penyakit Modern

menyarankan diobat ke RSCM saya bawa ke Jakarta, langsung ke RSCM. Tetapi malam minggu itu, dokter tidak ada saya ke rumah adik saya di kawasan Duren Sawit Jaktim.

Sedang kasak kusuk begitu, tet-angga saya bilang bawa ke Andi S Challin. Saya mengikuti sarannya, dan di rumah pengobatan Bapak Andi suami saya diobati. Suami saya diberi ramuan kuno berupa sari dedauan obat trandisional dan racikan sayur-sayuran. Seminggu diobati, Alhamdulillah sembuh dan kami tidak jadi ke RSCM dan saya bersama suami yang sudah sembuh tidak jadi dioperasi kem-bali ke Padang dengan perasaan gembira.[] ***

Urang awak dipastikan ingek lagu, “Ubek Ramuan Kuno,” lagu nan top sejak dulukala hingga kini. Di antara lirik lagi itu, adalah ubek si ramuan kuno tasabuik sajak dahulu, daun kacang, daun banto, tamulawak masuak juo.

Nah,.. tanpa berkomentar pan-jang, kini ubek ramuan kuno itu dikembangkan oleh Andi S Chal-lin, keturunan urang awak yang maracik segala macam daun, umbi-umbian hingga ikan, dan se-bagainya yang tdak lain lauk pauk sehari-hari tetapi di tangannya menjadi obat. Berbagi penyakit yangmuncul di zaman modern ini, diobatinya, dan kata dia, “Insya Allah sembuh.” Karena, kuncinya ada penyakit ada obat.

Amalan puasa yang dilak-sanakan itu meliputi dua aspek, yakni aspek individu (individuali-yah), dan aspek sosial (kesalehan sosial). Aspek individu, adalah aspek kesalehan seseorang itu mencapai tingkatnya, karena sudah sejak 10 hari pertama melakukan

amalan dan ibadah, yakni berpua-sa, tadarus, taraweh, dan mening-galkan segala yang membatalkan puasa. Sehingga, pada 10 hari kedua, kesalehan individual akan semakin meningkat dan ibadah puasanya bertambah sempurna.

Nabi Muhammad saw bers-

Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012 14L I M P A P E H

Semua untuk Organisasi

dan murah senyum ini, telah mereka daulat sebagai bundo kan-duang. Ini dibuktikan dengan ter-bukanya rumah dan juga ponsel Bu hajah Iim 24 jam bagi masyarakat Minang yang hendak berdiskusi atau sekadar mengadukan nasib kepadanya.

Yemmelia memang figur perempuan Minang modern, di tengah kodratnya sebagai ibu rumah tangga, namun dia masih menyempatkan diri untuk berbagi dengan sesama. Alhasil, tak hanya komunitas Minang yang menjadi-kannya sebagai tempat bernaung, komunitas masyarakat lain bahkan masyarakat Banten tak pula berat lidahnya menjadikan wanita kela-hiran Bukittinggi,26 Maret 1964 ini sebagai bundanya.

“Saya ini ibarat Ibu bagi mer-eka. Tak hanya komunitas Minang, pun komunitas Banten. Bahkan jauh sebelum berkecimpung lang-sung di organisasi Minang, saya telah mendedikasikan waktu dan pikiran saya pada sejumlah or-ganisasi,” jelasnya tanpa maksud menyombongkan diri.

Sebagai Kepala Biro Sarana Perekonomian di Provinsi Banten, tentu Yemmelia memiliki kon-sep dan program yang jelas bagi peningkatan perekonomian warga Banten. Dan, hal ini pula yang diadopsinya untuk meningkatkan harkat dan derajat ekonomi ma-syarakat Minang di sana.

Wanita yang masih memancar-kan aura cantik di wajahnya meski telah berusia hampir setengah abad ini bercerita, dia terjun penuh ke organisasi perantauan Minang bermula dari pendataan yang di-lakukan Pemprov Banten terhadap kegiatan ekonomi masyarakatnya.

“Dari data tersebut, saya

Yemmelia Wiryanto

Ibu Beberapa Komunitas

Saat nama Hj Yemmelia masuk dalam radar calon Gubernur Sumatera Barat beberapa waktu lalu, banyak kening berkerut. Karena, namanya tak begitu familiar dan cenderung terkesan asing di telinga masyarakat Ranahminang. Namun siapa sangka, meroketnya nama ibu dua anak ini karena kemampuan dan tangandingginnya dalam mengorganisir perantauan Ranahminang di Provinsi Banten.

mendapati kalau perantauan Minang yang hampir 60 persen berkecimpung di sektor usaha ke-cil kehidupa n mereka sangat miris sekali. Dan persoalan utama yang dihadapi adalah masalah klasik yaitu sektor permodalan,” katanya dengan mimik serius.

Mendapat data demikian, Yem-melia yang paham betul akan pepatah usang, “tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta” akhirnya tersentak dan membuat nalurinya sebagai ibu dan juga bagian dari perantauan Minang tersentuh. Sejak itulah, hampir seluruh waktu dan kemampuannya didedikasikan untuk organisasi yang menjadi bagian dari hidupnya tersebut.

Saban hari, saban waktu, Yem-melia turun langsung menyamban-gi anggotanya. Tak hanya ke tem-pat usaha, pun ke rumah-rumah. Hal ini membuat alumnus SMA 3 Bukittinggi ini menjadi paham bahwasanya masyarakat Minang memiliki keuletan dalam berusaha, namun kerap kali keuletan itu terbentur dengan persoalan dana.

“Dari data terbaru, di Provinsi Banten bermukim sebanyak 476

Yemmelia Wiryanto

Hanya dalam hitungan sebelah tangan, istri dari Edi Wiryanto ini mampu melahirkan konsep jitu dalam pemberdayaan perekono-mian kaum perantauan Ranahmi-nang yang menurut kalkulasinya, hampir 60 persen lebih berkutat di sektor ekonomi mikro kecil baik

sebagai pedagang kaki lima, pega-wai swasta dan lain sebagainya.

Yemmelia yang akrab disapa Iim ini mungkin asing di telinga masyarakat Ranahminang yang di kampung, namun tidak demikian halnya dengan perantauan Minang di Provinsi Banten. Wanita ramah

ribu KK warga Minang. Jika se-tiap keluarga memiliki rata-rata tiga anak, maka warga Minang di Provinsi Banten mencapai 1,2 juta. Mereka ini harus diberdayakan secara maksimal agar memiliki kemampuan ekonomi yang kuat. Inilah yang saat ini tengah kami lakukan,” katanya panjang lebar.

Menyadari faktor modal men-jadi faktor krusial yang sangat dibutuhkan, maka melalui po-sisinya yang cukup strategis yang memungkinkannya untuk bergaul dengan pihak perbankan, maka Yemmelia pun membuka ruang untuk mengatasi persoalan itu dengan campur tangan pihak bank.

Dan ternyata yang dilakukan-nya berbuah manis, Bank Nagari cabang Tangerang Selatan dan BNI cabang Tangerang pun mengucur-kan program permodalannya untuk membantu perantauan Minang tersebut.

“Semuanya bukan hanya karena lobi yang saya lakukan, tapi juga berkat keseriusan para dunsanak kita dalam berusaha sehingga perbankan percaya,” katanya merendah.

BIODATANama : Ny Hj YemmeliaTempat/Tgl Lahir : Bukittinggi/ 26 Maret 1964Jabatan : Kepala Biro Sarana Perekonomian, Pemprov

BantenSuami : H Edi WiryantoAnak : - Sandra Tanjung Sari - Claudi Dewi Astuti

• IKM Provinsi Banten, Ketua Umum: Ny Hj Yemmelia • IKM Kabupaten Tangerang, Ketua : Yurisman SE• IKM Kota Tangerang, Ketua : H Bustamam Luthan• IKM Kota Tangerang Selatan, Ketua : Mediawarman SH• IKM Kabupaten Serang, Ketua : dr Syamsir• IKM Kabupaten Pandeglang, Ketua : Kompol Ardi• IKM Kota Cilegon, Ketua : AKBP Afrizal• IKM Kabupaten Lebak, Ketua : Kompol Jasman

Yemmelia memang pribadi merakyat yang

mau menyelami seluruh anggota organisasi yang

dipimpinnya, meski waktu dan pikirannya

jelas terkuras oleh kegiatan sosial tersebut,

namun tak sedikitpun ada keluh di mulutnya.

Semuanya dijalani dengan ikhlas dan tulus demi warganya. Hal itu

menurutnya merupakan bagian dari sebuah

sumbangsih pula dalam bentuk pengabdian bagi

kampung halaman.

Selama bulan puasa ini, Yem-melia melalui IKM Provinsi Ban-ten dan juga IKM kabupaten/kota yang ada, secara rutin menggelar kegiatan buka bersama sekaligus memberikan santunan bagi anak yatim. Tak hanya itu, beberapa waktu lalu IKM Banten bekerjasa-ma dengan RS Annisa Jatake pun menggelar program sunatan mas-sal yang diikuti sekitar 40 anak.

“Mudah-mudahan apa yang di-berikan IKM baik Provinsi Banten maupun kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi Banten, bisa semakin mempersatukan kita sesama perantau Minang. Dengan kentalnya silaturahim, tentu tali persaudaraan kita akan semakin erat,” katanya berharap.

Tak salah kalau Hj Yemmelia dijadikan ibu oleh sejumlah komu-nitas. Selain bijak dalam bersikap, anak Koto Rang Agam ini pun punya beragam jurus dalam pem-berdayaan masyarakat.***

Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012 15

Anga Sajikan Randang

R A G A M

u Berita Terkait dari halaman 1

dan malangkah kalua dari biliak keteknyo. Dari baliak kain gorden, tampak dek inyo Ayah pajanyo hilia mudiak bantuak satarika sajo.

Sapuluah minik mancaliak parangai lakinyo, Uni Siti in-dak tahan untuak indak batanyo, “Manga Uda hilia mudiak sajo dari tadi, babuko lamo lai,” kato Uni Siti maingekkan.

Sutan Batawi takajuik bukan main dek pertanyaan bininyo nan indak disangko-sangko tu.”Aden manunggu si Burhan, inyo bajanji manyinggahan wak den untuak babuko di rumah Mak Datuak Pangulu di Cililitan,” kato Sutan Batawi manjalehkan.

“Kalau ka pai babuko, manga pulo Uda badandan sajak siang, kan babuko tu magarik (magrib-red) bantuak bajanji jo induak-

induak sajo,” baleh Uni Siti.Mandanga kecek induak

barehnyo barusan, Sutan Batawi tagalak gadang. Hatinyo babungo-bungo karano Uni Siti yo subana sayang ka inyo sahinggo cemburu.

“Ba’a kok baitu batanyo, aden ko memang gagah sajak dulu,” kato Sutan Batawi sambia manyikek rambuiknyo nan sabagian alah ma-mutiah dek uban jo jari tangannyo sambia mangijokkan mato.

“Gaek gata,” jawek Uni Siti sambia mancibiakan bibianyo.

Uni Siti salamo bulan puaso ko memang agak santai, sabab mai-kuti anjuran agamo, mako salamo Bulan Puaso, kadai kopinyo di-tutuik dek kesadaran pribadi dan bukan dek organisasi tertentu. Bagi Sutan Batawi jo Uni Siti, Bulan Puaso adolah bulan untuak baibadah jadi ndak paralu mang-

galeh, walau kadai kopi ketek nan biasonyo juo manyadiokan katu-pek, lamang tapai, goreng pisang dan sejenisnyo adolah sumber asok dapua.

Walau agak santai, namun Uni Siti tetap melaksanakan tugeh utama sebagai perdana menteri di rumah dengan masak mamasak, sanok manyanok untuak babuko ataupun makan sahur bagi saluruh anggota keluarganyo.

Jiko di awal puaso, kuantitas makanan untuak babuko maksi-mal, mako di pertengahan puaso ko, jumlah makanan tu bakurang drastis. Sabab Sutan Batawi selaku kapalo keluarga labiah banyak raun sabalik dengan acara buko basamo.

Ado-ado sajo nan maundang Sutan Batawi, antah itu paguyuban RT, RW, pihak kelurahan, urang kampuang, urang sasuku, sanak kamanakan hinggo partai politik dan lain sabagainyo.

Bagi Uni Siti, itu ndak masalah karano dengan taruih bakuliliang bantuak angkot tu, sapulangnyo

Ayah paja salalu mambao buah tangan barupo kain saruang, baju koko, mukenah bahkan ndak jarang ado pulo siliah jariahnyo barupo pitih.

Tapi sakali ko, rencana Sutan Batawi ka babuko jo si Burhan di rumah Mak Datuak Pangulu mambuek Uni Siti agak curiga. Salain mempersiapkan diri sajak luhua, langkok jo minyak harum dan kopiah sarato kain saruang nan disandangkan di lihia, Ayah paja taruih babega-bega di dalam rumah jo mato indak baranti man-caliak jarum jam.

“Subananyo ka rumah sia Uda ka babuko, rasonyo aneh sajo sakali ko,” Uni Siti batanyo panuah tando tanyo.

Mandapek pertanyaan sarupo tu, taserak galak Sutan Batawi. Karano induak barehnyo mulai batanyo nan aneh-aneh.

“Ado-ado sajo nan ditanyokan mah, tu si Burhan alah tibo, tanyo se surang,” kato Sutan Batawi nan mambuek kaniang urang rumahnyo tambah bakaruik.

Burhan nan baru tibo jo vespa butuiknyo sempat mandanga pem-bicaraan laki bini tu, sambia ma-matikan masin vespanyo, Burhan mangatokan,”Uniang ijan curiga sajo, kami babuko ka rumah Mak Datuak pangulu di Cililitan. Ajo Sutan Batawi tapaso agak lain setelan baliau karano akan jadi pambao acara,” kecek Burhan manjalehkan.

“Oo, baitu. Jadi acara Apak-apak salamo Bulan Puaso ko makan lamak taruih sajo, kok buliah ambo agiah judul from home to home,” baleh Uni Siti mulai galak.

“Apo tu Uniang, indak jaleh dek ambo doh,” tanyo Burhan.

“Ha,,ha,,ha,,pura-pura indak tahu, artinyo dari rumah ka rumah sajo,” katigonyo pun tagalak sen-geang.

Sasudah pamit ka urang rumah, dengan manumpang jo vespa Burhan, Sutan Batawi pun barang-kek manuju Cililitan dalam rangka from home to home sasuai jo nan dikecekkan induak barehnyo.***

357 Personil Disiagakan

dan “Bundo” yakni orang tua bagi warga Pulau Dewata asal Sumatera Barat di Bali sudah lebih setahun lalu.

“Sejak menjadi mamak awak, Gubernur Bali makin terbuka ban-yak bertanya tentang Minang, ting-gal bagaimana kita menggunakan kesempatan baik itu untuk kebaikan kita di Ranah Minang,” ujar Anga.

Sebagaimana diketahui, upa-cara pengangkatan Mamak Jo Bundo IKMS Bali digelar di aula serba guna organisasi urang awak itu dihadiri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan sesepuh IKMS Azwar Anas yang pernah menjabat sebagai Menko Kesra periode 1993-1998.

Gubernur Mangku Pastika mengungkapkan, pengangkatan dirinya menjadi “Mamak” dan istrinya menjadi “Bundo” bagi masyarakat Pulau Dewata ketu-runan Minang merupakan sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab. Dia beserta istri merasa memiliki kewajiban untuk senan-tiasa membimbing, menuntun dan memajukan eksistensi IKMS sebagai bagian dari komunitas masyarakat Bali yang majemuk.

Sementara IKMS yang diketa-huinya selama ini telah saling hidup bersama dengan masyarakat Bali lainnya. IKMS aktif menyukseskan pembangunan Bali dengan ikut men-jaga keharmonisan kehidupan berma-syarakat, berbangsa dan bernegara.

“Pengukuhan Mamak dan Bundo itu ketiga kalinya. Gelar itu akan terus melekat kepada beliau seumur hidup meskipun sudah

Promosi Pariwisata di Bali

Pemprov Sediakan Kantor Perwakilan SumbarBALI – Pemerintah Provinsi Bali kembali memberikan kesempatan kepada Pemprov Sumatera Barat untuk membangun sebuah Gedung Perwakilan Sumbar di Denpasar. Gedung ini sangat membantu untuk promosi pariwisata Sumbar karena mengingat begitu banyak turis asing dan domestik berkunjung ke Pulau Dewata.

u dari halaman 1

Sutan BatawiFrom Home to Home

PADANG-Polresta Padang akan menurunkan sekitar 357 personil untuk melakukan pengamanan lebaran tahun ini. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya tin-dak kejahatan jalanan di Padang.

Kapolresta Padang Kombes Pol. Moch. Seno Putro melalui Kabag Ops Kompol M. Yudi Sulistiyo mengatakan, operasi ini bertujuan untuk keamanan, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas saat arus mudik dan balik. Dalam Operasi Ketupat ini, Pol-resta Padang menurunkan 213 yang terdiri dari berbagai unit, yakni Reksrim, Intel, Lantas, dan Sabhara. Polisi juga mendapat bantuan pengamanan dari petugas Satpol PP 18 personil, TNI 54, Dinas Perhubungan Padang 18, dan Dinas Kesehatan 9, Orari 27, dan Pramuka 18.

“Jumlah personel tersebut tersebar di sembilan titik pos pen-gamanan dan pos pelayanan. Mer-eka juga membantu persiapan para pemudik, sopir angkutan, hingga kendaraan mudik, agar aman

dalam perjalanan,” kata Yudi.Dijelaskannya, kesembilan

pos tersebut akan didirikan, dian-taranya di kawasan TPR Dishub Lubuk Buaya, Pilakut By Pass, depan Basko Grand Mall, Simpang Mulia, samping Plaza Andalas, Simpang Lubuk Begalung, Sim-pang Pujasera, Ladang Padi dan Bungus. “Operasi ini dilaksanakan selama 16 hari dengan menguta-makan keterpaduan dengan men-gisi pos keamanan dan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.

Dikatakan Yudi, rencananya sebelum melakukan operasi ini akan dilakukan gelar pasukan operasi ketupat tahun 2012. Ini digelar setiap tahun bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1433 H.

Acara gelar pasukan akan ber-langsung di Kantor Gubenur Sum-bar, Jumat (10/8), diikuti ribuan personel pengamanan gabungan, diantaranya dari Polri, TNI dan Dinas Perhubungan. Beberapa pejabat tinggi pemerintah dari Pemprov Sumbar dan Padang juga hadir dalam acara itu. [] (gyp)/(tgc)

Ketua umum Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) Bali H Yunasri Anga mengemukakan, Gubernur Bali sudah beberapa kali menyampaikan agar Pemprov Sumbar membangun sebuah per-wakilan untuk menggaet turis yang berkunjung ke Bali juga membidik Sumbar sebagai pilihan berwisata.

“Gubernur Bali (Mangku Pas-tika) sudah berkali-kali meminta kepada saya, kenapa Sumbar be-lum juga membangun Perwakilan di Bali. Kesempatan sudah terbuka tetapi belum ada jawaban dari Sumbar,” kata Yunasri dalam per-cakapan per telepon dengan Suara Minang, Jumat malam (10/8)

Anga, demikian disapa, men-gatakan angka kunjungan wisatawan ke Bali yang mencapai 14,5 juta per tahun, terdiri dari turis asing 2,5 juta dan turis domestik sebanyak 12 juta. Turis maupun domestik sebanyak itu tentu mencari alternatif tempat wisata setelah mengunjungi Pulau Dewata nan menawan itu.

“Saya sudah bolak balik ke Padang, tetapi dari pihak Pemprov baik Gubernur Irwan Prayitno

maupun Wagub Muslim Kasim masih belum ada perkembangan. Beliau masih belum ada jawaban sampai sekarang,” ujar Anga seten-gah heran.

Anga mendapat khabar bahwa Pemprov Sumbar melakukan pro-mosi pariwisata ke Perancis, Eropa menghabiskan dana hingga Rp 4 miliar. Dia heran, karena Pemprov Ranah Minang mau berpromosi jauh-jauh sementara turis Eropa itu bisa dijaring di Bali.

“Di Bali, Pemprov Sumbar bisa menjaring turis tidak saja dari Eropa tetapi dari berbagai Negara lain, termasuk turis domestik. Juga, akan lebih baik promosi ke Asia Pasifik mengingat perkem-bangan Asia Pasifik yang sangat cepat dewasa ini, banyak turis kedua wilayah ini datang ke Bali dan tidak banyak mengeluarkan biaya serta promosi bisa dilakukan sepanjang waktu,” tuturnya.

Menurut Anga, terbukanya Gu-bernur Made Mangku Pastika dan Ny Ayu Pastika itu sudah menjadi mamak Orang Minang di Bali. Pengukuhannya menjadi “Mamak”

tidak lagi menjadi pejabat di pemerintahan,” kata Anga. [] Inyiak

KELUARGA BESAR

HM AZWIR DAINY TARA, MBA.l ANGGOTA DPR-RI PERIODE 2009-2014

l ANGGOTA DEWAN PERTIMBANGAN DPP PARTAI GOLKAR PERIODE 2009-2014l KETUA UMUM DPP KUKMI PERIODE 2010-2014

l TIM RELAWAN AL TARA & RESQUE SUMATERA BARAT

H. MUHAMMAD YAMIN FERRYANTO TARA (BONNY TARA)

l Departemen Legislasi DPP Partai Golkarl Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional

l Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Organisasi KADIN Indonesial Ketua DPP KUKMIl Ketua 6 HIPMI JAYA

l Wakil Bendahara DPP KNPI 2011-2014

HM AZWIR DAINY TARA, MBA. ANGGOTA DPR-RI

ANANDA MUTIARA REZEKI TARA (MUTIA TARA)

l Fungsionaris DPP Partai Golkarl Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Kab. Solokl Ketua Komite Kerjasama Worldnet Indonesia - Australial Ketua DPP KUKMI Bidang Infrastruktur dan Properti

MUHAMMAD DANNY SOEHARTO TARA (DANNY TARA)

l Fungsionaris DPP Partai Golkarl Wakil Sekjen DPP AMPI

l Ketua Biro Pemuda, Mahasiswa, LSM, dan Ormas Par-tai Golkar DKI Jakarta

l Wakil Bendahara DPP GP Ansyorl Wakil Tetap Jaringan Usaha UMKM KADIN Indonesia

l Ketua Departemen UMKM HIPMI Jaya

MUHAMMAD K. DONNY TARA (DONNY TARA)

l Fungsionaris DPP Partai Golkarl Ketua DPP AMPI

l Wakil Bendahara DPD DPP Partai Golkar Sumbar l Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Keuangan Indonesia

l Ketua Kompartemen Perdagangan HIPMI Jaya