Suara Minang 40

16
S uara Minang Menjalin Komunikasi Menegakkan Jatidiri Akomodir Masyarakat Minang Bank Nagari Siap Buka Lima Cabang DR Patrialis Akbar: Generasi Muda Minang Harus Melek Hukum Dunia Pendidikan di Mentawai Hampir 34 Persen Warga tak Tamat SD hal.4 hal.9 hal.12 KONDISI KANTOR BUPATI PADANGPARIAMAN Nestapa dari Rimbo Kalam Pro dan kontra jelang pem- bangunan kawasan pusat ibu kota yang berada di Bukit Lubuak Baliak atau lebih akrab dengan nama Rimbo Kalam dan sekarang ngetrend dengan nama Ibu Kota Kabupaten (IKK), tak mengha- langi pembangunannya hingga dana sebesar Rp37.395.467.000 terserap untuk pembangunan ge- dung megah di atas puncak bukit tersebut. Sepintas lalu, memang tak ada yang salah dalam pemban- gunannya ataupun niat untuk membangun pusat pemerintahan Kabupaten Padangpariaman di sana. Akan tetapi niat tersebut sepertinya tak dibarengi dengan menyiapkan sarana penunjang untuk menuju kawasan tersebut. Alhasil, Rimbo Kalam dengan kantor bupatinya yang megah bagaikan istana di atas awan yang jauh dari aktivitas masyarakat kecuali mereka yang bekerja di gedung tersebut sebagai aparatur pemerintahan. Awalnya tak banyak yang berkomentar seputar keberadaan kantor megah tersebut, namun se- jak foto longsoran tanah di depan kantor tersebut dimuat sebuah harian nasional di Jakarta, sontak perhatian masyarakat mengarah ke areal seluas hampir 100 hektare di bagian timur Kabupaten Padang- KEBERANIAN Bupati Padangpariaman periode 2005-2010, Muslim Kasim menetapkan Jorong Pasa Dama di Nagari Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung sebagai kawasan pusat pemerintahan baru Kabupaten Padangpariaman seiring dengan dimekarkannya pusat pemerintahan sebelumnya menjadi Kota pariaman, masih menyisakan tanda tanya. Namun demikian, atas dasar pendistribusian pembangunan secara merata ke seluruh penjuru Kabupaten Padangpariaman, hal itu bisa dibenarkan. jo Ajo Kowi. Talingo kucun dibao pai dek lawan-lawan Sutan Batawi dari galanggang pamilihan katua RT. Karano mereka sadar, indak ka guno balawanan jo dunsanak Ajo Kowi nan didukuang dek urang balai. Salaku katua RT, nan pang- keknyo hanyo limo strip di bawah Ajo Kowi, Sutan Batawi batua- batua kambang talingonyo. Apo lai, di Tanah Batawi ko, Sutan Batawi hanyo ado di bawah Katua produk ilegal. Temuan yang berasal dari Operasi Gabungan Nasional (Obgabnas) tersebut, tentu cukup mencengangkan. Karena Ranah Bundo ternyata juga menjadi pasar yang empuk untuk beredar- nya produk pbat dan kosmetika berbahaya tersebut. “Operasi serentak yang kami lakukan di seluruh penjuru Su- T apiliahnyo Ajo Kowi sabagai katua di Tanah Batawi, ruponyo man- datangkan berkah ka Sutan Batawi. Ba’a pulo ka indak, hanyo dek mangaku sakampuang sajo jo katua gadang tu, Sutan Ba- tawi tapiliah sacaro bulek dalam pamilihan katua RT di lingkungan tampek tingganyo di Kampuang Malayu. Kasado lawan indak ado nan mancaduak baitu tau kalau Zainal alias Sutan Batawi sakampuang PADANG – Ranahminang ternyata tak hanya jadi surga bagi tumbuh suburnya peredaran nar- kotika, namun ternyata menjadi tempat yang cukup nyaman bagi beredar produk obat dan kosmetik ilegal. Dari razia yang dilakukan Ba- lai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang di seluruh penjuru Sumatera Barat, ditemukan lebih dari 14.000 Sutan Batawi Tugeh Baru u ke halaman 15 u ke halaman 15 RAZIA OBAT DAN KOSMETIK Lebih 14.000 Produk Ilegal Beredar u Berita Terkait di halaman 15 Longsoran di depan kantor Bupati Padangpariaman Pusat komunikasi Urang Rantau. Misi, pemersatu perantau minang, penyambung komunikasi antara rantau dan kampung, dan antar perantau. Mengudara dari jam 06 pagi sampai jam 12 malam dengan materi acara yang menarik. Sekretariat : Jl. KH. Hasyim Ashari, Tangerang - Banten (Gedung Berkah Motor Lt 3, depan Danau Cipondoh) RPM Radio Pusako Minang AM 972 KHz EDISI 39 | 14 - 21 Desember 2012 | Harga Rp 2.500,-, Daerah Rp 3.000,-, Asean Rp 5.000,- Terbit di Jakarta www.suaraminang.com

Transcript of Suara Minang 40

Page 1: Suara Minang 40

Suara MinangMenjalin Komunikasi Menegakkan Jatidiri

Akomodir Masyarakat Minang Bank Nagari Siap Buka Lima Cabang

DR Patrialis Akbar: Generasi Muda Minang Harus Melek Hukum

Dunia Pendidikan di MentawaiHampir 34 Persen Warga tak Tamat SDhal.4 hal.9 hal.12

KonDisi KAntoR BuPAti PADAngPARiAMAn

Nestapa dari Rimbo Kalam

Pro dan kontra jelang pem-bangunan kawasan pusat ibu kota yang berada di Bukit Lubuak

Baliak atau lebih akrab dengan nama Rimbo Kalam dan sekarang ngetrend dengan nama Ibu Kota

Kabupaten (IKK), tak mengha-langi pembangunannya hingga dana sebesar Rp37.395.467.000 terserap untuk pembangunan ge-dung megah di atas puncak bukit tersebut.

Sepintas lalu, memang tak ada yang salah dalam pemban-gunannya ataupun niat untuk membangun pusat pemerintahan Kabupaten Padangpariaman di sana. Akan tetapi niat tersebut sepertinya tak dibarengi dengan menyiapkan sarana penunjang untuk menuju kawasan tersebut.

Alhasil, Rimbo Kalam dengan

kantor bupatinya yang megah bagaikan istana di atas awan yang jauh dari aktivitas masyarakat kecuali mereka yang bekerja di gedung tersebut sebagai aparatur pemerintahan.

Awalnya tak banyak yang berkomentar seputar keberadaan kantor megah tersebut, namun se-jak foto longsoran tanah di depan kantor tersebut dimuat sebuah harian nasional di Jakarta, sontak perhatian masyarakat mengarah ke areal seluas hampir 100 hektare di bagian timur Kabupaten Padang-

KEBERANIAN Bupati Padangpariaman periode 2005-2010, Muslim Kasim menetapkan Jorong Pasa Dama di Nagari Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung sebagai kawasan pusat pemerintahan baru Kabupaten Padangpariaman seiring dengan dimekarkannya pusat pemerintahan sebelumnya menjadi Kota pariaman, masih menyisakan tanda tanya. Namun demikian, atas dasar pendistribusian pembangunan secara merata ke seluruh penjuru Kabupaten Padangpariaman, hal itu bisa dibenarkan.

jo Ajo Kowi. Talingo kucun dibao pai dek lawan-lawan Sutan Batawi dari galanggang pamilihan katua RT. Karano mereka sadar, indak ka guno balawanan jo dunsanak Ajo Kowi nan didukuang dek urang balai.

Salaku katua RT, nan pang-keknyo hanyo limo strip di bawah Ajo Kowi, Sutan Batawi batua-batua kambang talingonyo. Apo lai, di Tanah Batawi ko, Sutan Batawi hanyo ado di bawah Katua

produk ilegal.Temuan yang berasal dari

Operasi Gabungan Nasional (Obgabnas) tersebut, tentu cukup mencengangkan. Karena Ranah Bundo ternyata juga menjadi pasar yang empuk untuk beredar-nya produk pbat dan kosmetika berbahaya tersebut.

“Operasi serentak yang kami lakukan di seluruh penjuru Su-

Tapiliahnyo Ajo Kowi sabagai katua di Tanah Batawi, ruponyo man-datangkan berkah ka

Sutan Batawi. Ba’a pulo ka indak, hanyo dek mangaku sakampuang sajo jo katua gadang tu, Sutan Ba-tawi tapiliah sacaro bulek dalam pamilihan katua RT di lingkungan tampek tingganyo di Kampuang Malayu.

Kasado lawan indak ado nan mancaduak baitu tau kalau Zainal alias Sutan Batawi sakampuang

PADANG – Ranahminang ternyata tak hanya jadi surga bagi tumbuh suburnya peredaran nar-kotika, namun ternyata menjadi tempat yang cukup nyaman bagi beredar produk obat dan kosmetik ilegal. Dari

razia yang dilakukan Ba-lai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang di seluruh penjuru Sumatera Barat, ditemukan lebih dari 14.000

sutan BatawiTugeh Baru

u ke halaman 15u ke halaman 15

RAziA oBAt DAn KosMetiKLebih 14.000 Produk Ilegal Beredar

u Berita Terkait di halaman 15

Longsoran di depan kantor Bupati Padangpariaman

Pusat komunikasi Urang Rantau.

Misi, pemersatu perantau minang, penyambung komunikasi antara rantau dan kampung, dan antar perantau.

Mengudara dari jam 06 pagi sampai jam 12 malam dengan materi acara yang menarik.

Sekretariat : Jl. KH. Hasyim Ashari, Tangerang - Banten (Gedung Berkah Motor Lt 3, depan Danau Cipondoh)

RPMRadio Pusako Minang

AM 972 KHz

EDISI 39 | 14 - 21 Desember 2012 | Harga Rp 2.500,-, Daerah Rp 3.000,-, Asean Rp 5.000,-

Terbit di Jakarta www.suaraminang.com

Page 2: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 2O P I N IE D I T O R I A L

Salimbado

Pimpinan Umum/Pemimpin Perusahaan: Ambia B. Boestam. Wakil Pe-mimpin Umum: Ruslan Abdul Gani, Pemim pin Redaksi: IDH Chaniago. Dewan Redaksi: IDH Chaniago, Ambia B. Boestam, Teddy G. Chaniago.

Redaktur Pelaksana: Teddy Gustedri. Sekretaris Redak si: Mursal. Staf Redaksi: RM Gunawan, Khalid Yunus, Yanti Mala, Wind n’dut, Winda Nopriana, R. Akbar. Redaktur Artistik: Arjoni Tanjung. Distribusi/Sirkulasi: Adi Armen, Eidil M., Fajri Novrizal. Keuangan : Indriati Wisventina. Penasehat Hukum: Achmad Sabri, SH, Asril Buzhali, SH, Adat & Agama:Tk Awaluddin MA,Martiwin Tk Bagindo. Tarif Iklan: B/W Rp 9.000/mmk, Warna (Full Colour): 15.000/mmk, Keluarga: 7.500/mmk, Iklan Mini (tinggi maks 50mm) Rp 75.000/muat. Iklan Baris (min 3 baris) Rp 27.000,/baris. Penerbit: CV.Suara Minang Utama Media. Alamat Redaksi: Jl. Ciragil 2 No.20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12180, Telp: (021) 7207363, Fax.(021) 7393809, Website: www.suaraminang.com, E-mail: [email protected], Sirkulasi: Telp. (021) 92824370, 8613390, Fax. (021) 86606695. Rekening: Bank BNI Jakarta Gambir: 8510229-8

Redaksi menerima tulisan diketik rapi 2 spasi maksimal 5 halaman kuarto diserta tanda pengenal atau fotocopy identitas lainnya. Biro Padang (Sumbar): Adi Armen; Palembang (Sumsel): Rizky A Febrian Zainal; Bengkulu: Hendri Marzu; Biro Bali: Sektre tariat IKMS Jl. Gunung Lebah No.24-25 Denpasar; Banten: RM Gunawan; Cikarang: Nofrizal, Toko Gemilang Sukses Lt.UG Zona Kuning No.65-67 SGC Cikarang. Telp (021)98091266; Cibadak Sukabumi: Jamadi, YPPMCS/PD Makmur Pasar Cibadak Blok AB I No.25-28 Telp (0266) 535044; Kuala Lumpur (Malaysia): H. Abubakar bin Muhammad, Herman bin Wahab, No 27 Lorong Keramat KG Datok Keramat 54000 Kuala Lumpur; Wartawan Suara Minang namanya tercantum dalam Boks Redaksi

RIMBO Kalam, mungkin tak semua masyarakat pernah mendengar namanya. Maklum saja, daerah ini bukan be-rada di kawasan elit yang didominasi bangunan pencakar langit. Namun sejak Bupati Padangpariaman (saat itu),

Muslim Kasim bersama DPRD menetapkannya sebagai pusat pemer-intahan baru, namanya mulai mencuat ke permukaan.

Pelan tapi pasti, daerah yang sebenarnya bernama Bukik Lubuak Baliak yang berada di Jorong Pasa Dama, Nagari Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung tersebut mulai menjadi pembicaraan. Namun kala itu, yang mengemuka justru demo yang dilakukan ma-syarakat untuk menolak menjadikannya sebagai pusat pemerintahan. Selain jauh dari pusat kota, areal di sana pun diyakini tak layak untuk dijadikan pusat perkantoran pemerintah daerah karena tanahnya yang labil dan rawan longsor.

Anjing menggonggong, kafilah berlalu, mungkin itulah yang dilaku-kan Pemkab Padangpariaman saat itu. Unjuk rasa demi unjuk rasa yang dilakukan elemen masyarakat, tak digubris. Sampai akhirnya berdirilah kantor megah senilai Rp37.395.467.000 di sana.

Daerah yang awalnya bernama Bukik Lubuak Baliak, Rimbo Kalam atau ada juga yang menamakannya dengan Bukik Aneh pun sontak menjadi perbincangan. Apalagi sejak daerah tersebut dinamakan sebagai kawasan ibu kota kabupaten (IKK).

Namun pembicaraan saat ini, bukan karena mahalnya biaya pem-bangunan kantor tersebut atau megahnya kantor di tengah kesepian itu, akan tetapi mulai longsornya sejumlah badan jalan dan tebing yang berada di kawasan ibu kota dan bahkan untuk menuju ke sana.

Masyarakat yang awalnya telah menolak, kembali berteriak lantang. Apalagi saat foto longsornya tebing bangunan muncul di sebuah harian nasional terbitan ibu kota. Yang kemudian diulas khusus oleh koran mingguan yang juga terbit di ibu kota, masyarakat pun mempertanyakan keseriusan pemerintah menyiapkan kawasan tersebut sebagai ibu kota Kabupaten Padangpariaman.

Suara miring akan hadirnya kantor megah tersebut kembali muncul, mulai dari dugaan adanya kongkalikong saat kawasan itu ditetapkan se-bagai pusat pemerintahan, biaya pembangunan yang cukup spektakuler hingga persoalan Amdal yang juga dinilai bodong.

Apapun yang menjadi perbincangan di tengah masyarakat, pelan tapi pasti mendongkrak nama Rimbo Kalam ke permukaan. Daerah yang karena jarang dilirik oleh pemerintah dinamakan “Kalam” oleh warga pun menjadi terang.

Apa yang menjadi perbincangan terkait Rimbo Kalam, sudah sepantasnya segera dituntaskan agar tak ada lagi tudingan miring tentang kantor tersebut. Pemerintah setempat, sudah saatnya menden-garkan suara tersebut. Suara Rimbo Kalam memang harus didengar dan diselesaikan, tidak sekadar didengar dan selanjutnya dibiarkan hilang ditelan masa.[]

Suara dari Rimbo Kalam MENJADI pemimpin,

sebenarnya meru-pakan kodrat setiap manusia. Sebuah

kodrat yang melekat dalam proses kehidupan manusia, karenanya kelak, baik saat masih hidup mau-pun dihari akhir akan dimintakan pertanggungjawabannya.

Kenapa setiap manusia itu memiliki kodrat sebagai seorang pemimpin, ini merujuk pada hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,” Dari Ibnu Umar ra, berkata,”Aku mendengar Rasu-lullah Muhammad SAW bersabda,” Kamu semua adalah penggem-bala dan bertanggungjawab atas apa yang digembalakannya. Seorang pemimpin adalah penggembala, dan bertanggungjawab atas yang dipim-pinnya. Orang laki-laki (orang tua) juga merupakan penggembala di lingkungan keluarganya dan ber-tanggungjawab atas yang digembal-akannya (anggota keluarga).

Dalam konteks ini jelaslah, sesungguhnya posisi sebagai pe-mimpin tak usah dicari apalagi dikejar dengan menghalalkan se-gala cara. Setiap pemimpin paling tidak harus memiliki leadership skill yang berbasis pada sifat sifat kepemimpinan dalam islam yakni Siddiq; Tabligh;Amanah;Fathonah dan ini berarti bahwa setiap pe-mimpin wajib memiliki ketau-ladanan dalam kepemimpinannya , agar kepemimpinannya menjadi berhasil guna dan menjadi Rah-mat bagi lingkungannya, minimal dalam lingkungan keluarga.

Dalam skala yang lebih luas dan memerlukan legit imasi konstitusi,dalam masyarakat yang heterogen atau majemuk, basis si-fat kepemimpinan dan ketauladan-an menjadi prasyarat yang harus terpenuhi,karena dengan sifat dan ketauladanan pemimpinlah pen-garuh dan karateristik pribadinya dan kharismanya ,masyarakat dapat digerakan untuk mencapai tujuan bersama dan sebaliknya ma-syarakat yang dipimpin memiliki acuan dalam menyikapi persoalan-persoalan yang dihadapi karena memiliki referensi, kehilangan referensi maka akan mengakibat-kan kekacauan dalam kehidupan kemasyarakatan.

Banyak tokoh pemimpin yang sebenarnya dapat dijadikan ref-

erensi dalam kepemimpinannya, seperti misalnya empat khalifah penerus Rasulullah ataupun Umar Bin Abdul Aziz dan banyak lagi ,untuk disebutkan, dalam sejarah yang bisa kita ambil untuk dijadi-kan pedoman dalam memimpin.

Negeri yang kita cintai ini bu-kannya tidak memiliki pemimpin yang dapat dijadikan tauladan dalam kepemimpinannya, ket-auladanan yang dimulai dari ke-hidupan keluarga dari pemimpin tersebut.Mensejahterakan keluarga memang merupakan kewajiban dari pemimpin keluarga, namun saat ini pemahaman memberikan kese-jahteraan disalah artikan , bagaima-na caranya mendapatkan apa yang dibutuhkan keluarga dengan cara apapun tanpa mengindahkan norma agama termasuk didalamnya norma konstitusi, sehingga munculah sikap Halal-Haram-Hantam…kelu-arga dijadikan tempat penerimaan barang-barang haram.

Saat ini kita melihat betapa banyaknya pemimpin kita dari berbagai strata social yang sangat hedonistic dalam kehidupannya, seolah ada dendam kemiskinan masa lalu sehingga bermewah-mewah dalam penampilan dan kehidupannya ,menjadi suatu ke-harusan, banyak harta dan kekaya-an yang diperoleh dengan tidak wajar jika dilihat dari posisi dan jabatannya,perkataannya tidak dapat dijadikan acuan,karena kerap dan rajin berubah.

Miskinnya penerapan ketau-ladanan ini pulalah yang menjadi-kan satu demi satu pemimpin yang hadir selalu saja menyisakan perso-alan yang tak terselesaikan. Bahkan tak sedikit dari mereka yang harus berakhir di balik terali besi karena menjalankan kepemimpinannya tanpa mengindahkan norma dan aturan yang telah ditetapkan.

Banyak pemimpin saat ini tak mau paham akan arti sifat kepe-mimpinan dan ketauladan yang harus dimiliki, akibatnya kepe-mimpinan nya, apalagi di politik/bi-rokrasi ataupun pemerintahan tidak menjadi efektif, kemampuannya untuk mempengaruhi masyarakat agar mencapai tujuan yang di-inginkan secara bersama, misalnya; bagaimana menegakkan hukum sekaligus secara bersamaan taat ke-pada hukum, tidak dapat dijadikan

perilaku masyarakat dalam semua aktifitas kemasyarakatan; pelayan­an sosial, seruan hidup sehat dan bersih; seruan hidup sederhana, penghematan energy, dll. untuk menyebut beberapa contoh, dan akhirnya semua itu hanya sekedar menjadi slogan. Seringkali bahkan, Kekuasaan dan kepemimpinannya dijadikan sebagai alat proteksi untuk menjaga dan membenarkan perilaku menyimpang dari kekua-saan yang diamanahkan, dengan berbagai cara.

Indonesia sebenarnya punya teladan yang baik untuk seorang pemimpin yaitu Mohammad Hatta, tokoh kharismatik asal Tanah Minang ini ,bukan saja memberikan ketauladanan dalam keluarga,tapi lebih luas lagi juga, sebagai panutan secara nasional.Sifat kepemimpinannya dan ket-auladannya telah banyak dijadikan referensi bagi banyak kalangan pemimpin, tapi sayangnya hanya pemimpin di level non formal, bukan para pemimpin formal yang jabatannya ada karena kon-stitusi, sehingga sifat Bung Hatta yang jujur terhadap diri sendiri; sikap bertanggung jawab yang tulus,keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan,kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain, tidak dijadikan referensi oleh pe-mimpin formal tadi.

Kerinduan akan sosok ketau-ladanan Bung Hatta,nampaknya menjadi kebutuhan kita semua, keluarga sebagai basis utama bermasyarakat haruslah men-jadi kekuatan utama seorang pe-mimpin, hindari keluarga sebagai tempat penerimaan harta haram, karena sesungguhnya setiap pe-mimpin dan kepemimpinan ser-ta kekuasaan hanyalah bersifat sementara,hanya sekedar instru-ment kita dalam ikhtiar ibadah kepada Allah Swt..

penulis adalah: Pengajar di FISIP Universitas Nasional

PemimpinOleh: Drs Ambia B Boestam MSi*

?Mak, kian hari kian emosi sajo masyarakaik awak. Indak takuik inyo jo aparat lai do, malah Kapolres di Dharmasraya disan-dera dek warga. Ba’a kok bisa bantuak itu dunsanak awak tu Mak.

? Kamanakan, awak jan hanyo manyalahkan masyarakaik nan emosi sahinggo berang gadang ka aparat. Samuik sajo jiko tapijak lai malawan, kunun ko masyarakaik ketek. Mamak justru baharok kajadi-an ko dijadikan pelajaran untuak kasado pihak supayo bajalan di rel masiang-masiang dan tantunyo saliang introspeksi.

P I T O K A T O

Drs Ambia B Boestam MSi

Page 3: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 3

KTP telah diamankan di Mapolda Sumbar untuk pengusutan lebih lanjut.

Penangkapan terhadap keduan-ya, kata Arif bermula dari penya-maran petugas untuk mengelabui Nurman. Setelah harga cocok, ba-rulah Nurman menghubungi Sabri agar membawa barang haram itu ke Padang.

Petugas yang menyamar se-bagai pembeli itu, menunggu kedatangan Sabri di Bandara In-ternasional Minangkabau (BIM) dan selanjutnya langsung menuju ke tempat kost Nurman di Jalan Dr Sutomo.

“Saat keduanya memperlihat-kan barang yang akan dijualnya, barulah petugas melakukan peny-ergapan,” jelas Arif.

Lolosnya barang haram yang dibawa tersangka di bandara Polo-nia dan BIM, membuat Arif Rah-man Hakim cukup heran, karena biasanya tingkat keamanannya cukup tinggi.

“Kami akan melakukan pen-elusuran, apakah ada kerja sama antara tersangka dengan petugas bandara. Sebab, beberapa bulan lalu petugas di BIM sempat men-ciduk warga Malaysia yang mem-bawa barang serupa,” katanya tak habis pikir.[]

HUKUM&KRIMINAL

Polda Sumbar Bekuk Pengedar Ganja Lintas Negara

PADANG — Satu lagi bukti kalau Sumatera Barat menjadi surga peredaran barang haram jenis shabu-shabu adalah dengan dibekuknya dua warga Aceh di Jalan Dr Sutomo Padang. Dari tan-gan pelaku yang masing-masing bernama Nurman (38) dan Meri Andani alias Sabri (24) polisi mengamankan 0,5 kg shabu yang ditempatkan di tiga paket berbeda seharga Rp500 juta.

Penangkapan terhadap ked-uanya, berlangsung cukup dra-matis. Karena sebelumnya Sabri yang berangkat langsung dari Aceh mampu mengecoh alat pendeteksi di Bandara Internasional Polonia Medan dan Bandara Internasi-onal Minangkabau. Begitupun

KAsus PeMuKulAn DAn PenyAnDeRAAn KAPolRes DhARMAsRAyA

11 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka

Apalagi dari pengakuan seorang tersangka, ada orang yang mem-beri uang untuk menghalangi kedatangan aparat.

“Saat ini, semua tersangka sudah diamankan di Mapolres Dharmasraya di Gunung Medan untuk penyelidikan lebih lanjut sekaligus mengembangkan kasus tersebut,” jelas Chairul.

Terkait dengan pengakuan seorang tersangka bahwa disuruh seseorang, Chairul meyakini tentu ada yang menghasut atau menjadi provokator. Nah, orang inilah yang akan diburu petugas.

“Kemana pun perginya, pro-vokator itu akan tetap dicari. Kepadanya bisa dikenakan UU kriminal pasal 170 tentang bers-ama-sama melakukan kekerasan

DHARMASRAYA – Setelah mengamankan puluhan warga yang diduga terlibat dalam kasus pemukulan dan penyanderaan terhadap Kapolres Dharmasraya AKBP Chairul Aziz dan sejumlah anggotanya, skhirnya Polres Dharmasraya menetapkan 11 orang sebagai tersangka.

teRBentuK PeRtengAhAn tAhunSLRNG Tangani 125 KDRTPADANG – Keberadaan Shelter Limpapeh Rumah Nan Gadang (SLRNG) yang dibentuk Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdaya-an Perempuan dan Anak (P2T-P2A) Sumbar pertengahan tahun ini, ternyata cukup efektif dalam menerima berbagai kasus ke-kerasan dalam rumah tangga. Sejak terbentuk, hingga berita ini dilansir lembaga tersebut telah menerima sebanyak 125 kasus. Dimana 97 kasus dialami perempuan dan sisanya sebanyak 28 kasus lagi dialami anak-anak.

Ketua P2TP2A Sumbar, Nevi Irwan Prayitno menyebutkan, SLRNG yang didirikan dengan dilatari oleh tingginya kasus KDRT di Sumatera Barat, juga dilengkapi dengan layanan informasi, rujukan dan konsultasi bagi korban KDRT. Korban juga akan difasilitasi dengan peningkatan keterampilan seperti menjahit, membuat kue dan lain sebagainya.

“Walau baru berdiri, namun kami telah menerima cukup ban-yak kasus. Meski angkanya cukup tinggi, namun sesungguhnya itu

baru sebagian kecil yang dilapor-kan,” ujar Nevi dengan nada datar.

Tingginya kasus KDRT di Sumbar kata dia, mengharuskan P2TP2A meningkatkan pelayanan terhadap korban tindak kekerasan. Diantaranya dengan memberikan tempat perlindungan sementara bagi mereka. Di sana, para korban akan mendapatkan pelayanan me-dis, bantuan hukum dan pemulihan psikologis. Intinya adalah mem-berikan rasa aman pada korban.

“Para korban yang ditampung di shelter itu, sifatnya sementara. Selama ditampung mereka akan diberikan pemulihan psikologis, setelah itu mereka akan dibekali keterampilan,” tuturnya men-erangkan.

Peran serta masyarakat kata istri Gubernur Sumatera Barat itu, sangat besar dalam menginforma-sikan kasus kekerasan di lingkun-gan tempat tinggal mereka. Untuk itu, kerjasama yang baik, sangatlah diharapkan untuk memberikan pendampingan pada korban kasus tersebut.

Anggota DPRD Sumatera

terhadap barang dan orang den-gan ancaman di atas lima tahun penjara. Untuk itu, kami mengim-bau kepada pelaku lainnya agar segeralah menyerahkan diri,” kata Chairul Aziz mengingatkan.

AKL, salah seorang tersangka yang sudah diamankan, kepada wartawan mengakui dia disuruh seseorang sembari memberi uang sebesar Rp1,6 juta untuk mengha-langi petugas kepolisian dalam razia.

“Saya disuruh dan diberi uang paginya. Saya memukul anggota polisi serta menghalangi pen-ertiban dompleng itu,” katanya dengan lancar.

Sebagaimana diberitakan mass media baik cetak, elektronik mau-pun online, penertiban penam-bangan liar di Sungai Batang Hari Dharmasraya berakhir konflik. Dimana saat itu, kapolres Dhar-masraya dan empat anggotanya sempat menjadi bulan-bulanan penambang liar dan selanjutnya petugas pun disandera.

20 Orang Belum pulangDiamankannya sebelas orang

yang diduga sebagai tersangka dalam kasus pemukulan dan pe-nyanderaan terhadap Kapolres Dharmasraya, AKBP Chairul Aziz dan empat anggotanya, ternyata belum menyelesaikan masalah. Se-bab, pada Senin (3/12) enam warga Sitiung V menyambangi DPRD Sumbar mengadukan perihal be-lum pulangnya sebanyak 20 orang kerabat mereka pascapenangkapan besar-besaran oleh jajaran Polres

Dharmasraya beberapa waktu lalu.P B H I P a d a n g y a n g

mendampingi kedatangan warga tersebut, menilai penangkapan dan sweeping yang dilakukan ke-polisian melanggar HAM dan tak sesuai prosedur hukum. Karenanya PBHI minta Kapolda Sumbar men-gevaluasi Kapolres Dharmasraya.

“Kapolda harus mengevalu-asi Kapolres Dhamasraya. Karena aksi sweeping dan penangkapan yang dilakukan itu, sama dengan teror pada warga,” kata Ketua PBHI, Firdaus.

Firdaus menjelaskan, kro-nologis perkara bermula saat aparat ingin menghentikan dugaan penambangan emas ilegal di Siti-ung 5. Saat itu terjadi kericuhan karena ada aparat yang menembak-kan peluru karet. Padahal saat itu warga sedang berkumpul.

Pada saat bersamaan, ada pula kesalahpahaman yang mengatakan beberapa warga menyandera Ka-polres Dharmasraya. “Padahal warga bukan menyandra tapi ingin menyelamatkan kapolres dari keri-cuhan,” katanya.

Sehari setelah kericuhan, seki-tar 500 aparat datang melakukan sweeping. Semua laki-laki beru-mur di atas 15 tahun ditangkap, total saat itu ada sebanyak 75 warga diamankan.

Tak hanya mengadukan perihal belum pulangnya sebanyak 20 orang warga, Kapolres Dharmas-raya juga diminta untuk bertang-gung jawab atas keberadaan warga tersebut.[]

saat dia melintasi Selat Melaka menggunakan boat serta melintasi Aceh-Medan dengan menumpang sebuah bus.

Direktur Narkoba Polda Sum-bar, Kombes Arif Rahman Hakim kepada sejumlah wartawan, men-gakui barang haram yang dibawa bandit lintas negara itu didapat dari seorang bandar besar di Malaysia.

Kedua bandit itu kata Arif, telah cukup lama menjadi target petugas. Namun keduanya cukup lihai berkelit dari kejaran. Saat ini, kedua tersangka berikut barang bukti setengah kilogram shabu yang terpisah dalam tiga paket, dua unit handphone, tiket penerbangan Lion Air, dua dompet, satu tas, dua ATM, beberapa lembar potocopi

Walau sebelas orang telah ditetapkan sebagai tersangka, namun penyidikan masih terus dilakukan untuk mengetahui seka-ligus membekuk provokator kasus yang sempat menghebohkan pada pertengahan November lalu di areal penambangan emas liar (dompleng) di Jorong Aur Jaya, Sitiung V, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya.

Kesebelas orang yang telah

ditetapkan sebagai tersangka itu adalah : SGO (23), MA (25), WO (20), KMA (36), PI (30), AKL (20), ETM (31), IRN (29), AD (38), RPO (30) dan ARD (35). Semua tersangka adalah warga Sitiung.

Kapolres Dharmasraya, AKBP Chairul Aziz kepada wartawan mengatakan, jumlah tersangka bisa saja terus bertambah seiring dengan masih terusnya aparat kepolisian melakukan penyidikan.

Page 4: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 4EKONOMI BISNIS

PeningKAtAn eKonoMi MAsyARAKAtPKL Harus DiberdayakanJAKARTA - Tak terasa, masa jabatan Joko Widodo (Jokowi) selaku Gubernur dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) selaku Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta telah memasuki bu-lan kedua. Walau belum semua program yang dijanjikan dalam kampanye bisa dilakukan, namun setidaknya kedua tokoh ini mulai menunjukkan taji dalam membe-nahi Kota Jakarta menjadi lebih baik lagi.

Jokowi dan Ahok yang berba-gi tugas pun mulai melaksanakan hasil pemikiran mereka. Jokowi misalnya, usai melakukan blusu-kan ke seluruh penjuru Kota Ja-karta telh mendistribusikan kartu Jakarta Sehat yang menjad jargon utama kampanye mereka. Akan halnya Basuki, pun menggebrak dengan memotong anggaran di Dinas Pekerjaan Umum yang dianggapnya terlalu besar.

Walaupun sudh banyak hal yang telah dilakukan tokoh yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra itu, namun masih ada satu substansi yang belum tersentuh keduanya yaitu me-nyangkut pemberdayaan para pedagang kecil yang kerap dise-but dengan istilah pedagang kaki lima (PKL).

“Harus diakui, PKL belum tersentuh sama sekali. Kita bisa memahami, tugas keduanya sangat berat. Akan tetapi, jan-gan sampai persoalan PKL ini diabaikan,” kata sesepuh ma-syarakat Minang di Kota Jakarta, H Sagi pada Suara Minang, kemarin.

H Sagi yakin, belum tersen-tuhnya persoalan PKL, bukan di-karenakan tidak adanya perhatian Pempov DKI pada sektor infor-mal tersebut. Namun belum ada staff atau orang dekat keduanya

yang membisikkan perihal PKL.Sebagai sesepuh masyarakat,

untuk memberdayakan PKL kata H Sagi tidaklah sulit. Sebab, pada hakikatnya PKL tersebut adalah sebuah komunitas yang mudh diatur. Yang dibutuhkan adalah regulasi yang pas dalam men-gatur mereka sehingga menjadi lebih bernilai.

“Artinya, PKL itu hanya butuh sentuhan dalam bentuk pe-nyediaan fasilitas berusaha bagi mereka. PKL jangan diberi uang atau modal, tapi berikan kenya-manan,” katanya mengingatkan.

Fasilitas tersebut menurut H Sagi, bisa dalam bentuk mere-lokasi mereka ke sebuah tempat yang lebih layak. Atau bisa juga dengan cara menyediakan satu lantai di sebuah mall sebagai area bagi mereka dalam beru-saha.

“Pemerintah bisa saja bekerja sama dengan para pemilik mall, namun ingat. Walau difasili-tasi dengan area, namun jangan sampai mereka terbebani dengan tanggungjawab yang akan mem-buat mereka sulit untuk berkem-bang,” imbuhnya.

Program pemberdayan pada PKL itu, kata H Sagi harus dilakukan secepatnya. Karena, kalau dibiarkan berlarut-larut justru akan melahirkan per-soalan baru bagi pemerintah daerah. Dalam melakukan pem-berdayaan itu, pemerintah tentu perlu lebih arif dalam menden-gar dan menghimpun keinginan mereka.

“Artinya, dengar pula ha-rapan mereka. Kalau ini telah dilakukan, saya optimis PKL akan memberikan makna yang cukup besar dalam peningkatan perekonomian masyarakat di Kota Jakarta,” imbuhnya.[]

BUMD Harus Pintar Memanfaatkan PeluangPADANG - Perusahaan plat merah milik pemerintah atau yang lebih dikenal dengan nama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), didirikan dengan tujuan mening-katkan pendapatan daerah melalui sektor usaha yang dijalankan perusahaan bersangkutan. Kare-nanya, kecakapan, kecekatan dan juga kemampuan mencari peluang untuk meraup pendapatan sebesar-besarnya sangat diharapkan dari BUMD tersebut.

“BUMD jangan hanya ber-harap suntikan modal dari tahun ke tahun. Tapi harus bisa menun-jukkan kinerja yang ditandai dengan meningkatnya pendapa-tan perusahaan daerah tersebut,” kata anggota Komisi III DPRD Sumbar, Israr Jalinus pada Suara Minang.

Kecakapan dan kepintaran memanfaatkan peluang, menurut Israr harus dimiliki semua BUMD baik yang dikelola Pemprov mau-pun Pemkab/Pemko. Karena han-ya itulah cara yang bisa dilakukan dalam membuat neraca keuangan perusahaan daerah meningkat dari waktu ke waktu.

Sejauh ini, Israr melihat kin-erja BUMD yang dikelola Pem-prov Sumbar belumlah maksimal. Bahkan, beberapa waktu lalu DPRD Sumbar kata dia, sempat mengultimatum tiga BUMD yang

dianggap bermasalah dengan kin-erja mereka.

“Sebagai sebuah perusahaan yang kebetulan modalnya berasal dari APBD, seharusnya BUMD dijalankan dan dikelola dengan profesional. Caranya yaitu den-gan memaksimalkan kinerja, mengefisienkan pengeluaran dan tentunya dengan memperluas pasar. Kalau tidak, jangan harap BUMD akan bisa survive seb-agaimana perusahaan swasta,” jelasnya.

Israr juga menyentil, BUMD yang dikelola pemerintah daerah, selama ini terkesan sangat manja. Ini bisa dilihat dengan kerapnya BUMD menadahkan tangan un-tuk menambah modal. Harusnya menurut Israr, suntikan modal cukup dilakukan saat perusahaan daerah tersebut didirikan.

“Kalau tiap tahun minta penambahan modal, bagaimana mungkin BUMD tersebut akan bisa berkinerja maksimal. Malah, kalau memang tak memungkinkan memberikan kontribusi untuk dae-rah, sebaiknya BUMD bersang-kutan dibubarkan saja dari pada menjadi beban daerah,” katanya dengan mimik serius.

Pemerintah daerah kata Israr, harus tegas dengan BUMD mer-eka. Lakukanlah audit keuangan secara berkala sehingga penge-

lola BUMD bisa menyadari kalau mereka dihadirkan bukan untuk menggerogoti keuangan daerah. Tapi sebaliknya dalam rangka meningkatkan kas daerah.

Di tempat terpisah, Asisten ekonomi dan pembangunan Set-daprov Sumbar, Syafrial S, menye-butkan kalau apa yang dikatakan Israr Jalinus memang harus men-jadi perhatian dari BUMD. Sebab, pengelolaan yang profesional akan bisa menjamin BUMD survive dengan unit usaha yang mereka jalankan.

“Kuncinya memang harus profesional dan tidak cengeng. BUMD memang harus kreatif dan pintar memanfaatkan peluang untuk meningkatkan pendapatan,” imbuhnya.

Dari lima BUMD murni yang dimiliki Pemprov Sumbar seperti PT Dinamika, PT Grafika, PT An-dalas Tuah Sakato (ATS), PT Bank Nagari dan PT Balairung Citra Sumbar, menurut Syafrial yang benar-benar telah survive baru PT Bank Nagari.

“Nantinya kami berharap semua BUMD bisa menjadi pe-rusahaan kebanggaaan Sumatera Barat sebagaimana halnya dengan Bank Nagari yang telah melakukan ekspansi hingga ke luar provinsi bahkan ibu kota,” katanya ber-harap.[]

AKoMoDiR MAsyARAKAt MinAng PeRAntAuAn

Bank Nagari Siap Buka Lima Cabang

JAKARTA - Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau lebih akrab disebut dengan nama Bank Nagari, kian menancapkan kukunya di belantara bisnis ibu kota Jakarta. Dengan dua kantor cabang plus lima kantor kas yang tersebar di penjuru Kota Jakarta, ternyata dirasakan masih kurang.

telah mengajarkan kepada kita bahwasanya Bank Nagari adalah satu dari sedikit bank daerah yang mampu berkinerja maksimal yang dibuktikan dengan peningkatan laba perusahaan setiap tahunnya,” jelas Suryadi.

Sebagai bank daerah, Suryadi dengan bangga menyebutkan bahwa dengan 128 kantor, delapan payment point dan 110 anjungan tunai mandiri (ATM), Bank Nagari makin menggeliat dan diyakini akan menjadi modal utama bagi Bank Nagari untuk secepatnya membuka lima kantor cabang tersebut.

terkait sumber daya manusia (SDM) Bank Nagari, Sekretaris Perusahaan Bank Nagari, Mar-diah menambahkan tidak menjadi persoalan. Sebab, dari 1.657 kary-

awan yang dimiliki, 1.108 orang diantaranya telah berstatus sarjana baik S1, S2 maupun S3.

“Sarjana tercatat sebanyak 1.000 orang, pasca sarjana seban-yak 77 orang, dan 31 orang telah menyelesaikan program doktor. Si-sanya berpendidikan diploma dan SMA sederajat. Jadi untuk SDM tak ada masalah,” kata Mardiah memastikan.

Kepada Suara Minang, Sury-adi Asmi dan Mardiah dengan bangga menyebutkan bahwa aset yang dimiliki Bank Nagari per triwulan 3 tahun 2012 sebanyak Rp14.919 triliun dengan kredit tersalur sebanyak Rp10,5 triliun. Sementara dana yang berha-sil dihimpun tercatat sebanyak Rp11,439 triliun.[]

Suryadi Asmi pada Suara Minang beberapa waktu lalu,

Meski menyadari persaingan akan sangat sektor di blantika per-bankan nasional, namun Suryadi optimis Bank Nagari akan bisa menyeruak dan menjadi pilihan utama. Setidaknya Bank Nagari memiliki nasabah potensial yaitu perantauan Minang yang jum-lahnya mencapai hampir 20 persen dari warga Kota Jakarta.

Selain menyiapkan lima kan-tor cabang lagi di Kota Jakarta, manajemen Bank Nagari tutur Suryadi juga tengah merencanakan pembukaan kantor cabang lainnya di sekitar kawasan Jakarta seperti di Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor yang menurutnya juga po-tensial untuk digarap.

Meski tercatat sebagai bank daerah dengan saham yang dimil-iki pemerintah daerah di Sumatera Barat, namun Suryadi tak melihat hal itu sebagai ganjalan. Apalagi kata dia, selama ini kantor Bank Nagari di Jakarta mampu meng-himpun rata-rata sebesar Rp2 triliun per tahun.

“Tidak ada kegamangan, ti-dak ada keraguan. Bank Nagari akan eksis di ibu kota, sejarah

“Kami menargetkan membuka lima kantor lagi sekaligus menai-kkan status tiga kantor kas yang ada juga menjadi cabang sendiri. Manajemen melihat, Jakarta ma-

sih prospektif dijadikan sebagai tempat berin

vestasi sekaligus meningkat-kan pendapatan perusahaan,” kata Direktur Utama Bank Nagari,

Page 5: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 5

merasakan eratnya silaturahim tersebut. Untuk kebersamaan, rasanya kita tak perlu meragukan-nya. Warga Minang di perantauan paham sekali bagaimana memban-gun rasa tersebut,” kata kepala kan-tor penghubung Pemprov Sumbar di Jakarta, Luhur Budianda pada Suara Minang di Jakarta, kemarin.

Menurut lelaki yang akrab dis-apa Budi ini, masyarakat Minang perantauan tak hanya cakap mem-bangun keakraban dan silaturahim antar sesama warga yang berasal dari Sumatera Barat semata. Na-mun mereka juga mampu memban-gun sinergisitas yang baik dengan masyarakat lainnya.

Dalam banyak kesempatan, para perantauan ini kata Budi juga kerap melontarkan ide dan inovasi

JAKARTA - Hidup di negeri orang, ternyata tak membuat masyarakat Minang yang di ting-gal jauh dari kampung halaman melupakan kebersamaannya. Jus-tru mereka cukup kompak dalam membangun kebersamaan baik dalam bentuk organisasi ataupun berkontribusi dalam pembangunan kampung halaman mereka.

Pemerintah daerah Sumatera Barat melalui kantor penghubung di Jakarta, cukup merasakan kekompakan itu. Diantaranya den-gan tingginya partisipasi masyara-kat Minang dalam memeriahkan beragam event yang dilaksanakan kantor penghubung. Baik berupa seminar, temu ramah, seminar, ekspo dan lain sebagainya.

“Alhamdulillah, saya cukup

kreatif dalam pembangunan kam-pung halaman. Tak sekadar berwa-cana, mereka kata Budi juga turun langsung dalam mendonasikan harta mereka untuk pembangunan.

“Berapa banyak kita mendapat laporan pembangunan yang dis-ponsori perantau, ini tentu sebuah nilai plus yang menurut saya harus terus dipertahankan,” ujarnya.

Tingginya partisipasi kaum perantauan itu, tak hanya diakui oleh Luhur Budianda selaku kepala kantor penghubung Pemprov Sum-bar, namun juga diamini oleh Ca-mat Matraman, Ari. Menurutnya, peran serta masyarakat Minang di tanah rantau cukup tinggi.

“Bekerjasama sama dengan masyarakat Minang lebih mudah, selain mereka tak pernah menolak

SEPUTAR MONAS

“Kami memang mengagen-dakan demikian, setelah kan-tor penghubung beroperasi dan dilanjutkan dengan operasional Bank Nagari, maka selanjutnya tentu Balairung Hotel Jakarta akan dilaunching pula,” kata Irsal beberapa waktu lalu.

Tertundanya pelaksanaan grand launching Balairung Hotel Jakarta, menurutnya memang disengaja untuk memberikan ke-sempatan kepada mitra usaha sep-erti perwakilan pemprov Sumbar, Dekranasda Sumbar dan Bank Nagari berkiprah terlebih dahulu.

Dengan dilangsungkannya grand launching tersebut nantin-ya, maka Balairung Hotel Jakarta akan beroperasi secara penuh dengan mengoperasionalkan se-luruh ruang dan kamar hotel yang dimilikinya.

“Jika saat ini kamar hotel yang dioperasikan baru sebanyak 26 unit yang berada di lantai 5 dan 6, maka begitu grand launch-ing dilaksanakan maka seluruh kamar yang jumlahnya sebanyak 92 unit akan beroperasi secara penuh,” kata Irsal dengan mimik serius.

Rencananya kata Irsal, grand launching Balairung Hotel Ja-karta juga akan digelar bersamaan dengan grand launching kantor penghubung, Dekranasda Sumbar dan Bank Nagari cabang Matra-man.

Balairung Hotel Jakarta yang

berada di bawah naungan PT BCS, meski pada hakikatnya ter-catat sebagai BUMD terbungsu yang dimiliki Pemprov Sumbar, akan bertekad menjadi pionir dalam meningkatkan pendapatan daerah.

Terkait akan segera di-grand launchingnya Balairung Hotel Jakarta tersebut, kepala kantor penghubung Pemprov Sumbar, Luhur Budianda menyambutnya dengan serius. Menurutnya, den-gan dilaunchingnya hotel tersebut berarti gedung Balairung akan memiliki tiga komponen utama yang sama dengan komposisi kehidupan masyarakat Minang.

“Jika di kampung kita kenal dengan istilah Tigo Tungku Sa-jarangan, maka dengan dilaunch-ingnya Balairung Hotel Jakarta nanti, maka gedung Balairung juga memiliki tigo tungku sa-jarangan yaitu PT BCS selaku operator Balairung Hotel, kantor penghubung sebagai perpanjan-gan tangan pemerintah daerah dan PT Bank Nagari sebagai perwakilan mitra usaha dalam sektor ekonomi,” ujarnya.

Budi juga menyebutkan, ke-beradaan Balairung Hotel Ja-karta, selain sebagai tonggak baru dalam kelahiran sebuah BUMD milik Pemprov Sumbar, juga akan menjadi sejarah bahwasanya BUMD yang dibentuk pemprov Sumbar pun bisa unjuk gigi di ibu kota.[]

terjun dalam beragam program yang disusun. Warga Minang pun tak sungkan jika harus turut me-nyumbangkan harta mereka untuk mensukseskan pembangunan,” ujarnya.

Matraman yang memiliki cu-

kup banyak warga asal Sumatera Barat, kata dia cukup terbantu den-gan sikap tersebut. Bahkan selaku kepala daerah, dia tak sungkan untuk belajar tata cara dan pola kebersamaan yang dibangun ma-syarakat Minang tersebut.[]

JAKARTA - Direktur Utama PT Balairung Citra Sumbar (BCS) yang membawahi manajemen Balairung Hotel Jakarta, Irsal Ismail merencanakan pelaksanaan grand launching hotel berbintang tiga kebanggaan masyarakat Minang di Kota Jakarta itu akan digelar pertengahan Desember mendatang.

Pertengahan Desember, Balairung Hotel Akan Grand Launching

luhuR BuDiAnDA:Warga Perantauan Cukup Kompak

Page 6: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 6R ANAH MINANG

PANINGGAHAN - Pemanfaatan hutan dengan beragam dalih, pada hakikatnya bukanlah sebuah pekerjaan yang memberikan manfaat. Karena, sesungguhnya muradat dari kegiatan itu lebih besar disebabkan rusaknya fungsi dan kegunaan hutan sebagai sumber daya alam (SDA) penunjang lingkungan.

singKARAK go gReen Eksploitasi Rusak Fungsi dan Kegunaan Hutan

dan undangan lainnya berharap program yang dicanangkan lang-sung untuk tiga tahun itu tak ter-henti begitu target selesai.

“Untuk satu tahun, areal yang ditanami luasnya mencapai 6.110 hektare dengan bibit tanaman atau pohon sebanyak 611.000. Nah kalau dikalikan tiga, tentu di tahun 2014 hutan yang tertanami luasnya mencapai 18.330 hektare dengan jumlah pohon sebanyak 1.833.000 pohon. Jumlah ini cukup membuat kawasan Danau Singkarak kembali hijau,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Kehutanan juga berharap agar seluruh komponen masyarakat Sumatera Barat menciptakan pro-gram serupa. Dan jika nantinya terkendala dengan pembibitan, jajaran Kementerian Kehutanan kata dia siap untuk mensuplai.

Bupati Solok, Syamsu Ra-him menyambut positif harapan dari Menteri Kehutanan tersebut. Menurutnya, Kabupaten Solok cukup beruntung dengan cukup banyaknya program penghijauan yang diterima Kabupaten Solok. Mulai dari penghijauan, GNR-HL hingga Singkarak Go Green.

“Mudah-mudahan Singkarak Go Green bukanlah akhir dari program rehabilitasi hutan di Kabupaten Solok,” kata Syamsu Rahim disambut senyum dari Menteeri Kehutanan.***

Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, pekan lalu.

Pemulihan fungsi hutan yang rusak, menurut kader Partai Am-anat Nasional (PAN) ini tak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Bahkan tak jarang membutuhkan waktu yang sangat lama dengan biaya yang sangat besar pula.

Program Singkarak Go Green 2012 yang dicanangkan Korem 032 Wirabraja, menurut Zulkifli adalah sebuah program yang sangat efektif untuk memperbaiki kualitas hutan terutama di sekelil-ing Danau Singkarak.

Kegiatan itu, kata dia perlu diakomodir dan didukung semua pihak. Sebab apa yang dilakukan adalah sebuah bentuk tingginya kepedulian Korem 032 wirabraja dan masyarakat Kabupaten Solok akan kelestarian hayati alam itu sendiri.

Zulkifli yang didampingi Gu-bernur Sumbar, Irwan Prayitno, Ketua DPRD Sumbar Yul Tekhnil, Bupati Solok, Syamsu Rahim, Wakil Walikota Solok Zul Elfian

SBY Minta Gubernur Percepat Pembangunan Huntap

Pencatat Meteran Listrik Mogok Kerja

Prayitno pun diminta untuk mem-bicarakan kelanjutan pembangu-nan 2.072 unit huntap tersebut dengan Menko Kesra. Tujuannya jelas yaitu agar proses pemban-gunan bisa secepatnya dilakukan.

“Mudah-mudahan dalam wak-tu dekat prosesnya bisa tuntas,” imbuhnya.

Anggota Komisi III DPRD Sumbar, Bachtul di tempat ter-pisah mengatakan, pemerintah provinsi harus jemput bola ke Jakarta untuk mempercepat proses pembangunan huntap. Karena ka-lau dibiarkan berlarut-larut, akan sangat merugikan warga yang telah menjadi korban.

“Menurut saya, pemanggilan oleh presiden merupakan sebuah respons positif. Pemprov Sumbar perlu menyikapinya lebih cepat

dengan jemput bola langsung ke Jakarta,” ujarnya.

Menurut Bachtul, telah cu-kup lama warga yang menjadi korban gempa dan tsunami dibi-arkan menanggung sendiri beban hidupnya. Saat peluang itu ada, sebaiknya pemerintah menyam-barnya dan tidak membiarkannya menghilang.

Sebagaimana diberitakan ba-nyak media lokal Sumbar sebelum-nya, Pemprov melalui BPBD Sum-bar sempat lempar handuk untuk pembangunan huntap kor ban gem-pa dan tsunami Mentawai. Karena izin pinjam pakai hutan untuk pembangunan huntap belum keluar dari Kementerian Kehutanan.

Izin yang didapatkan hanya izin prinsip, sementara dana re-hab rekon tersebut sudah harus digunakan hingga akhir Desember 2012. Jumlah huntap yang akan dibangun rencananya sebanyak 2.072 unit. Untuk tahap awal dialo-kasikan dana sebesar Rp287 miliar.

BNPB sendiri telah mengu-curkan dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Mentawai sebesar Rp486 miliar. Rinciannya, Rp287 miliar untuk huntap lingkungan hidup dan sanitasi. Rp200 miliar lagi untuk sektor ekonomi, sosial budaya dan lainnya.[]

PADANG — Ratusan anggota Serikat Pekerja Listrik Padang, Pariaman, Painan, Mentawai, Kerinci (SPLP3 Mekar) yang bertugas sebagai pencatat meteran listrik di daerah masing-masing, melakukan mogok kerja. Aksi itu mereka lakukan karena belum adanya kejelasan dari PT Amanda Kemal Tri Jaya selaku operator yang mempekerjakan mereka.

Para pencatat meteran listrik itu menuntut agar status mereka di-perjelas tidak sebagai outsourching sebagaimana yang mereka jalani selama ini. Namun memasukkan mereka sebagai pegawai resmi PT PLN.

“Kami meminta nasib kami diperjelas. Jangan seperti sekarang ini, dimana penghasilan yang ka-miterima justru berkurang,” jelas Ketua SPLP3 Mekar, Muslim dengan mimik kecewa.

Muslim menyebutkan, dulu

PADANG – Terkendalanya pem-bangunan hunian tetap (huntap) bagi korban gempa dan tsunami Mentawai beberapa waktu lalu, ternyata mendapat perhatian dari Presiden Indonesia, Susilo Bam-bang Yudhoyono. Prihatin dengan kondisi masyarakat, kepala negara pun memanggil Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Irwan dipanggil untuk mem-bicarakan lebih lanjut proses pembangunan huntap yang ter-kendala dengan belum turunnya izin pinjampakai dari Kementerian Kehutanan.

“Saya memang telah dipanggil presiden untuk percepatan pem-bangunan huntap di Mentawai,” kata Irwan dihadapan sejumlah wartawan.

Tak hanya dipanggil, Irwan

biayanya bisa 200 kali lipat dari keuntungan jangka pendek yang diterima.

“Jadi, marilah kita bersama-sama menyelamatkan hutan kita. Jangan melakukan kegiatan yang merugikan hutan, karena sesung-guhnya pengeksploitasian hutan justru merugikan generasi men-datang,” kata Menteri Kehuta-nan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan saat melakukan penanaman perdana program Singkarak Go Green 2012 yang dilaksanakan di

saat bekerja dengan PT Mitra Insan Utama (MIU), tak ada masalah. Namun sejak PT Amanda Kemal Tri Jaya yang memenangkan tender pencatatan metera listrik, penghasilan mereka berkurang dari Rp1,7 juta per bulan menjadi hanya Rp1,3 juta saja.

Humas PLN Wilayah Sumatera Barat, Ridwan di hadapan pekerja tersebut, meminta beberapa per-wakilan untuk melakukan nego-siasi dengan pihak PLN terkait persoalan yang mereka hadapi.

Namun negosiasi yang diharap-kan membawa titik terang, justru berakhir buntu. Sebab tak satupun perwakilan dari PT Amanda Kemal Tri Jaya yang hadir untuk menden-garkan keluhan pekerja.

Menyikapi ketidakhadiran PT Amanda Kemal Trijaya, pekerja mengancam akan terus melakukan mogok kerja hingga ada solusi atas tuntutan mereka tersebut.***

Apalagi kegiatan penebangan hutan secara liar, pengalihfungsian dan sebagainya hanya memberikan keuntungan jangka pendek. Na-

mun ke depannya justru menim-bulkan kerugian yang besar sekali. Karena, untuk merehabilitasi kawasan hutan yang telah rusak,

Page 7: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 7R ANAH MINANG

Padang Terima Anugerah Bina Marga

PADANG - Penguatan kemam-puan keuangan dan peningkatan kapasitas pajak dan retribusi dae-rah dilakukan dengan menambah jumlah pajak dan retribusi yang dikelola daerah. Sebelumnya UU No. 34 Tahun 2000, pajak yang dikelola Kabupaten/ Kota hanya 7 jenis, sedangkan pada UU No. 28 Tahun 2009, pajak yang dike-lola Kabupaten/ Kota menjadi 11, dimana 2 diantaranya merupakan pengalihan dari pajak pusat yaitu PBB dan BPHTB, serta 1 jenis pajak pengalihan pajak propinsi yaitu pajak air tanah.

Selain menambah jenis pajak daerah, UU Nomor 28 Tahun 2009, juga memperluas basis pajak, antara lain memasukkan seluruh pelayanan persewaan di hotel menjadi objek pajak hotel, sedangkan catering (jasa boga) ter-masuk dalam objek pajak restoran. Demikian pula dengan pajak hi-buran, tarif maksimalnya adalah 75 persen untuk kategori hiburan mewah. Selain itu, untuk penge-lolaan rumah kost lebih dari 10 kamar juga dikenakan pajak hotel.

Hal itu disampaikan Sekda Kota Padang Syafril Basir pada sosialisasi pajak daerah Kota Padang yang diikuti 150 orang yang berasal dari pengusaha hotel, pengelola perparkiran, pengguna air tanah untuk kepentingan bisnis, pengusaha sarang burung walet, dan staf DPKA Kota Padang yang terkait dengan pemungutan pajak daerah.

Dijelaskan Syafril, melalui

Kota Padang Perluas Basis Pajak Daerah

penguatan perpajakan daerah diharapkan struktur penerimaan daerah akan berubah secara signifi-kan dengan peningkatan peranan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam APBD, dan diperkirakan peranan PAD terhadap APBD Kota Padang akan meningkat.

“Peranan PAD terhadap APBD tahun 2014 diperkirakan akan meningkat menjadi 68 persen un-tuk provinsi dan 15 persen untuk Kabupaten/Kota. Secara nasional, peranan PAD terhadap APBD ta-hun 2014 diperkirakan mencapai 29 persen dari semula hanya 19 persen,” ujar Syafril.

Melalui UU No. 28 Tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah, pemerintah berupaya memperbaiki penyempurnaan sistem pemung-utan, peningkatkan kapasitas, serta penyempurnaan pengelolaan pajak dan retribusi.

Ditambahkan Syafril, seb-agaimana diamanatkan UU No. 32 Tahun 2004 tantang pemerintah daerah, bahwa otonomi daerah yang nyata luas dan bertang-gung jawab membutuhkan ad-anya peningkatan pendapatan asli dearah agar mampu membiayai diri sendiri.

“Untuk memacu percepatan pencapaian target penerimaan dae-rah, mulai tahun 2013 Kota Padang akan memberlakukan pembayaran pajak daerah secara online. Me-lalui sistem ini nantinya proses pemungutan dan pengelolaan pa-jak daerah dapat lebih efektif dan efisien,” ujar Syafril.[]taf

JAKARTA - Di tengah keterbatasan anggaran serta kondisi fisik Kota Padang yang masih belum maksimal pascagempa 2009 lalu, ternyata Kementerian Pekerjaan Umum melihat apa yang dilakukan Kota Padang pantas diapresiasi dengan sebuah award.

peringatan award bidang Bina Marga mengatakan, penghargaan yang diberikan tidak hanya seka-dar apresiasi kepada pemerintah daerah, tapi juga sekaligus untuk memberikan motivasi kepada daerah untuk memberikan dan meningkatkan pelayanan. Baik kepada masyarakat secara umum maupun masyarakat yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur ke-PU-an.

“Tahun ini, terbaik satu diberi-kan pada Kota Yogyakarta, selan-

Dompet Dhuafa Sumbar Terima Hibah Ambulance

PADANG - Sejak sebulan tera-khir, gedung Dompet Dhuafa Singgalang di Jalan Juanda Padang dilengkapi dengan sebuah ambu-lance yang dihibahkan langsung oleh Dompet Dhuafa Australia. Dengan keberadaan ambulance tersebut, maka proses evakuasi masyarakat yang harus dibawa dari dan ke rumah sakit terasa semakin mudah.

“Alhamdulillah, kami meneri-ma hibah langsung dari Australia. Keberadaan ambulance ini, jelas sangat membantu kami dalam bergerak memberikan bantuan bagi masyarakat,” kata branch manager Dompet Dhuafa Sing-

galang, Musfri Yendra pada Suara Minang.

Ambulance itu kata Musfi tak hanya mobile untuk membantu masyarakat yang mendiami Kota Padang saja, namun juga bergerak ke seluruh penjuru Sumatera Barat untuk kegiatan kemanusiaan dan sosial yang telah menjadi ruh dari keberadaan Dompet Dhuafa Singgalang.

Musfi dalam kesempatan itu juga mengatakan, selama ta-hun 2012 ini, DDS telah terlibat dalam program kemanusiaan untuk 17.000 lebih warga yang membu-tuhkan. Dan semuanya kata Musfi mendapat pelayanan sebagaimana

jutnya Kota Pekanbaru dan meny-usul Kota Padang di peringkat tiga. Mudah-mudahan anugerah ini bisa semakin memotivasi pemerintah daerah untuk bekerja secara lebih maksimal lagi,” kata Djoko.

Penyerahan anugerah bidang ke-PU-an 2012 yang juga di-hadiri oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menko Kesra Agung Laksono tersebut, diharap-kan Djoko bisa menjadi landasan bagi seluruh daerah di Indonesia untuk bisa secara bersama-sama membenahi sektor infrastruktur di daerah masing-masing terutama bidang bina marga.

Bagi Kota Padang sendiri, meski hanya menyabet peringkat ketiga, setidaknya telah menunjuk-kan kepada publik bahwasanya apa yang dilakukan Pemko Padang demi kemajuan daerahnya diapr-esiasi oleh pemerintah pusat.

“Tidak gampang memperoleh anugerah tersebut. Karena Kota Padang bersaing dengan lebih dari 400 kabupaten/kota lainnya dari seluruh Indonesia. Penghar-gaan ini saya dedikasikan untuk semua warga Kota Padang,” kata Walikota Padang usai menerima penghargaan yang diserahkan oelh Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, Selasa lalu.

seharusnya.Perkembangan Dompet Dhua-

fa dari waktu ke waktu kata Musfi Yendra memang menunjukkan trend positif. Bahkan belakangan, organisasi ini telah menjelma men-jadi non government organization (NGO) terbesar keempat di dunia yang tersebar di tiga benua.

“Kantornya di luar negeri memang baru ada di Australia, Jepang, Hongkong dan Amerika Serikat. Namun demikian, pro-gramnya telah ada di lebih dari 30 negara,” kata Musfi bangga.

Di Indonesia sendiri, Dompet Dhuafa kata Musfi Yendra telah hadir di 22 provinsi yang diharap-kan pada tahun 2015 mendatang telah ada di seluruh provinsi di Indonesia.

Sumatera Barat kata Musfi, pantas berbangga dengan ke-beradaan Dompet Dhuafa, karena organisasi ini telah banyak terlibat dalam semua program kemanu-siaan. Tak hanya turun aktif di daerah bencana, program kes-ehatan, namun juga aktif di sektor pendidikan.

“Bagi kami, bisa berbagi den-gan seluruh masyarakat adalah sebuah keharusan yang mutlak dilakukan terus menerus,” kata Musfi mengakhiri.[]

Fauzi menyebutkan, keber-hasilan yang diganjar dengan penghargaan tersebut, merupakan sebuah bukti kalau Pemko Padang memang telah menjalankan ama-nah dari masyarakat dengan cukup baik dan bisa pula mensinergikan-nya dengan instansi lainnya di luar Pemko Padang.

Kepala Dinas PU Kota Padang, Hermen Peri dan Kabid Bina Mar-ga, Rusdi menambahkan, fokus penilaian keberhasilan tersebut antara lain kinerja maksimal dari aparat serta kemampuan pemerin-tah melakukan kerjasama dengan pihak lainnya secara maksimal.

Salah satu poin terpenting dari penilaian kata Hermen peri adalah kerjasama antarinstansi, maupun dengan berbagai lapisan masyarakat. Misalnya, dalam pekerjaan pemasangan marka jalan yang tersebar di berbagai kawasan kota Padang. Aparat PU selalu melakukan koordinasi den-gan instansi lainnya seperti Dinas Perhubungan, kepolisian dan instansi lainnya. Sehingga dalam proses pekerjaan tidak terkendala dan berjalan sesuai perencanaan.

“mudah-mudahan ini awal yang baik menyongsong masa depan Kota Padang,” katanya mengakhiri.[]

Meski tidak menempati posisi terbaik satu, namun setidaknya penghargaan di bidang ke-PU-an itu telah mampu membuka mata kita semua kalau pembangunan yang dilakukan jajaran pemerin-

tahan di Kota Padang memang bergerak secara dinamis menuju perbaikan bagi kemaslahatan ma-syarakat di Kota Padang.

Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto dalam puncak

Page 8: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 8

JAKARTA - Kepedulian dan komitmen yang tinggi pada bidang industri sebagaimana ditunjukkan selama ini oleh Walikota Bukitting-gi, Ismet Amzis ternyata mendapat perhatian penuh dari pemerintah pusat. Dan puncak dari kepedulian tersebut berbuah Upakarti yang diserahkan langsung oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Upakarti yang diterima Ismet Amzis diberikan atas kepedulian-nya yang tidak saja menggairahkan industri kecil, namun juga mem-buat perekonomian masyarakat bergerak naik.

Penghargaan Upakarti Jasa Kepedulian Bidang Industri itu sendiri, diserahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jumat (7/12) siang.

Walikota Ismet Amzis meru-pakan satu-satunya kepala daerah di Sumbar dan bahkan untuk wilayah Sumatera yang menerima Upakarti Jasa Kepedulian tahun ini.

“Secara nasional, ada tujuh kepala daerah penerima Upakarti Jasa Kepedulian. Selain Bukittinggi adalah Bupati Pasuruan, Luwu Timur, Banjar dan Walikota Den-pasar, Tarakan serta Bitung,” kata Kabid Industri Diskoperindag Bukittinggi, Taty Yasmarni.

Ismet Amzis sendiri, pada 24 Oktober lalu telah mempresenta-sikan keberhasilan pembangunan bidang industri kota wisata di hada-pan tim penguji dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan,

Walikota Bukittinggi Terima Anugerah Upakarti

praktisi dan akademisi di Jakarta. Dari hasil penilaian itulah din-yatakan orang nomor satu di ling-kungan Pemko Bukittinggi meraih nilai tertinggi dan berhak mendapat penghargaan Upakarti tahun ini.

Kepedulian yang telah ditunjuk-kan minimal dua tahun belakangan, lanjut Taty, antara lain adanya komit-men tertulis dari walikota dalam upaya memajukan bidang industri, termasuk bordir kerancang sebagai sebagai produk inti Kota Jam Gadang.

Selain fokus meningkatkan SDM perajin, Ismet melalui pro-gram secara berkelanjutan juga saban tahun menggulirkan bantuan dalam bentuk bahan baku untuk pelaku usaha bordir kerancang, industri makanan berupa kema-san (packing), label halal, HAKI dan barcode (nomor identifikasi barang). Promosi dalam upaya pengembangan pasar produk indus-tripun gencar dilakukan, baik lokal, nasional maupun luar negeri.

Di kota terdiri tiga kecamatan dan 24 kelurahan ini tercatat 1.991 unit usaha industri yang menyerap sekitar 8.211 tenaga kerja. Dari kes-eluruhan unit usaha tersebut investa-sinya mencapai Rp44 miliar dengan omset Rp391,5 miliar. Sedangkan nilai bahan baku Rp164,9 milyar dan nilai produksi Rp274 miliar.

Sebagai kota wisata, memang memerlukan walikota yang peduli dengan industri rumah tangga, kreatif dan perdagangan. Jika tidak kota itu akan kehilangan cahaya.[]

R ANAH MINANG

PARIAMAN - Hanya berselang beberapa menit saja usai menunaikan Shalat Jumat pada 30 November 2012 lalu, sekretaris jenderal Persatuan keluarga Daerah Piaman (PKDP), Ruslan A Gani resmi mendaftarkan diri sebagai calon walikota Pariaman masa bhakti 2013-2018. Wartawan senior yang murah senyum ini, tak hanya mendaftarkan diri ke satu partai, namun dua partai sekaligus.

songsong PilwAKo PARiAMAn

Sekjend PKDP Daftarkan Dirikemajuan daerah,” kata Ruslan dengan sangat bijak.

Dalam kesempatan itu, Ruslan juga mengatakan akan menyatu-kan tujuh kecamatan yang berada di Kabupaten Padangpariaman belahan utara ke Kota Pariaman. Karena menurutnya, ketujuh dae-rah itu saat ini bagaikan terpisah dari daerah induk pasca dipin-dahkannya pusat pemerintahan Kabupaten Padangpariaman ke kawasan Rimbo Kalam.

Saat disinggung menyangkut visi dan misinya, Ruslan A Gani mengatakan baru akan menjabar-kan secara terperinci begitu telah ditetapkan oleh partai sebagai calon tetap.

Dalam kesempatan itu, Rus-lan juga menjelaskan, sebelum mendaftarkan diri secara resmi pada Partai Golkar dan PAN, dia sudah mendapatkan dukungan dari sebuah partai yang memiliki satu kursi di DPRD Kota Pariaman.

“Insyaallah modal awal telah ada, tinggal menukuknya dengan yang lebih besar,” kata Ruslan yang tak henti mengumbar se-nyum.[]

mendaftarkan diri ke Partai Am-anat Nasional (PAN),” kata Ruslan dengan mimik serius.

Keberanian seorang Ruslan A Gani maju ke bursa Walikota Pariaman, tentu bukan sekadar menyalurkan hak politiknya seb-agai warga negara. Namun telah melalui serangkaian analisa dan juga peluang untuk menjadi orang nomor satu di Kota Tabuik periode mendatang.

Setidaknya, Ruslan telah mendapat kartu truft dari organ-isasi besar bernama PKDP yang saat ini dinahkodainya bersama Suhatmansyah. Dukungan itu belum termasuk yang datang dari sejumlah tokoh politik nasional asal Pariaman.

“Saya tentu tak maju sekadar maju, namun melalui sebuah per-hitungan matang. Yang pasti, saya ingin mendedikasikan apa yang saya miliki untuk Kota Pariaman,” katanya dengan optimis.

Ruslan yang datang meng-gunakan baju koko warna putih, terlihat melangkah dengan ringan saat memasuki kantor DPD Gol-kar Pariaman. Setelah sempat

berbincang-bincang dengan ketua DPD Golkar Pariaman, Mardison Mahyudin dan pengurus teras lainnya, Ruslan dengan tenang mengisi satu demi satu isian yang telah tertera di kertas atau formulir pendaftaran tersebut.

Dari kantor DPD Golkar Paria-man, Ruslan A Gani dan rombon-gan kecilnya langsung meluncur ke kantor DPD PAN Pariaman untuk maksud yang sama. Di sana, Rus-lan diterima oleh Meyen Piliang selaku ketua panitia pendaftaran.

Sebagaimana pengisian for-mulir sebelumnya, Ruslan juga terlihat mengisi formulir di kantor partai berlmbang matahari terbit itu dengan tenang.

Usai mendaftarkan diri ke Partai Golkar dan PAN, Ruslan A Gani menggelar jumpa pers dengan sejumlah wartawan untuk menjelaskan perihal keseriusannya untuk maju sebagai orang nomor satu di Kota Pariaman.

“Saya maju ke bursa Walikota Pariaman, semata-mata untuk mengabdi dan berbakti penuh pada Pariaman. Dalam sisa hidup ini, saya harus memberikan arti bagi

teRseRAng tBC AKutTubuh Herman Kian Ringkih

PADANG - Merantau jauh dari Sukabumi Jawa Barat ke Kota Padang, ternyata tak bisa membuat kondisi keuangan Herman Suher-man (32) membaik. Justru di Kota Padang, pria ini terserang TBC akut yang menggerogoti sekujur tubuhnya. saat ini, Herman atas koordinasi dari Dompet Dhuafa Singgalang telah mulai dirawat secara intensif di RS M Djamil Padang.

Herman yang hanya bekerja sebagai buruh bangunan di sebuah hotel di Kota Padang, menyadari dia tak bisa berbuat banyak. Walau Kota Padang memiliki program Jamkesmas dan Jamkesda, namun dia tak bisa menerimanya. Sebab dia dan istri tak memiliki KTP Kota Padang untuk pengurusan sama sekali.

“Bagaimana mungkin kami bisa menikmati fasilitas tersebut

kalau kami sendiri tak tercatat sebagai warga Kota Padang,” kata Siti (26) istri Herman yang berasal dari Sumatera Utara.

Dia kata Siti tak bisa ber-buat banyak setelah mengetahui suaminya terserang tubercolosis (Tbc). Diagnosa dokter hanya didiamkan dan Herman memilih berbaring di kontrakan kecilnya yang berada di Jalan Raden Saleh gang Cimpago No 6.

Manajer Dompet Dhuafa Singgalang, Musfi Yendra ke-pada Suara Minang mengatakan, pihaknya mendapat laporan akan kondisi Herman dari salah seorang tetangga pasangan suami istri tersebut.

“Begitu menerima laporan, kami langsung mengirim tim untuk memastikan. Dan hari itu juga kami antar ke RS M Djamil Padang untuk segera mendapatkan

perawatan medis,” kata Musfi menjelaskan.

Saat didatangi tim DDS, Her-man terlihat terbaring lemah den-gan kulit tinggal pembalut tulang. Selanjutnya tubuh ringkih Herman dilarikan ke rumah sakit.

Musfi mengatakan, karena sudah terserang secara akut, maka proses penyembuhan Her-man pun membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Sementara pasangan malang ini tak memiliki satu pun sanak famili di Kota Padang.

DDS sendiri, setelah men-gantar Herman ke rumah sakit langsung mendonasikan uang sebesar Rp600.000 untuk biaya obat-obatan. Namun karena kondisi yang telah parah, tentu biaya pengobatan Herman akan besar.

“Dalam satu hari, Pak her-man membutuhkan setidaknya sembilan botol infus. Selain itu, obatnya pun tak boleh putus,” tambah Musfli.

Untuk menyikapi persoalan Herman tersebut, Dompet Dhuafa Singgalang kata Musfi telah mulai menggalang dana untuk pengo-batan Herman.

“Bagi donatur yang berniat untuk membantu biaya pengo-batan Pak Herman, dapat langsung menyerahkannya ke Graha Ke-mandirian Dompet DHuafa Sing-galang yang berada di jalan Juanda No. 31 C Pasar Pagi Padang, telepon 0751-40098. Atau dapat mentransfernya melalui rekening BNI Syariah 234.66666.6 a/n Dompet Dhuafa Singgalang,” ujar Musfi mengakhiri.[]

“Tekad saya sudah bulat, Paria-man harus maju dan berdiri sejajar dengan daerah lainnya di Sumbar.

Untuk mewujudkan tekad itu, selain mendaftarkan diri ke Par-tai Golongan Karya, saya juga

Page 9: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 9MINANG R AYA

besar Gemuja Kota Bengkulu.Pada anjangsana itu sendiri,

keluarga besar Gemuja akan me-nyerahkan bantuan berupa beras sebanyak 500 Kg yang berasal dari sumbangan keluarga besar Gemuja.

“Melalui anjangsana tersebut, kami ingin menunjukkan kalau Gemuja tak hanya bersifat organ-isasi kedaerahan semata, namun juga memiliki empati yang besar pada sektor sosial kemasyaraka-tan,” kata Jhoni Ardy beralasan.

Melalui Suara Minang, Jhoni Ardy mengimbau seluruh warga Ge-muja Kota Bengkulu dan sekitarnya untuk bisa meramaikan alek tersebut.

“Semakin ramai kita hadir, tentu akan semakin semarak ke-giatan tersebut. Karenanya kami mengimbau seluruh keluarga besar Gemuja untuk menghadirinya,” kata Jhoni Ardy mengakhiri.[](hmz)

BENGKULU - Hari jadi ke XXII organisasi perantauan Generasi Muda Jam Gadang (Gemuja) Kota Bengkulu pada 11 Januari 2013 mendatang, sepertinya akan berlangsung semarak. Ini dimung-kinkan dengan banyaknya acara yang telah diagendakan pengurus Gemuja Bengkulu untuk memeri-ahkan hari jadi organisasi tersebut nantinya.

“Insyaallah sejumlah acara telah kami agendakan untuk me-meriahkan hari jadi tersebut. Kami berharap dengan kegiatan yang kami rancang, selain akan bisa menjadi ajang temu kangen seluruh anggota juga bisa mening-katkan silaturahim seluruh anggota yang tergabung dalam Gemuja Kota Bengkulu,” kata ketua Ge-muja Bengkulu, Jhoni Ardy pada Suara Minang.

Diantara rangkaian acara yang telah disiapkan tersebut, adalah

lomba mancing ikan, balap ka-rung, pacu belut, makan kerupuk, pertandingan domino dan tentunya acara hiburan.

Semua kegiatan di atas kata Jhoni dihelat mulai 6 januari 2013 dan terbuka untuk seluruh ang-gota Gemuja. Khusus untuk balap karung, pacu belut dan makan kerupuk menurut Jhoni Ardy akan dikelompokkan menjadi dua yaitu tingkat anak-anak dan dewasa.

Sementara pertandingan dom-ino, nantinya tak hanya melibat-kan anggota dan keluarga besar Gemuja saja, namun kelompok masyarakat mana saja yang ingin bersaing.

“Pertandingan domino terbuka untuk umum dan tidak hanya ang-gota Gemuja,” jelasnya.

Seluruh rangkaian kegiatan tersebut kata Jhoni Ardy akan di-tutup dengan anjangsana ke panti asuhan yang melibatkan keluarga

yang harus ditaati dan dihormati semua pihak. Harapan ini pun saya harap bisa dilaksanakan generasi muda Minang dimanapun berada,” kata mantan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, DR Patrialis Akbar pada Suara Minang.

Patrialis yang barus saja dikukuhkan sebagai Doktor di Universitas Padjajaran Ban-dung mengatakan, pencanangan hukum ke tengah masyarakat harus dilakukan secara kontiniu dan tidak dilakukan setengah-setengah. Perkembangan hukum pun harus pula disampaikan kepada masyarakat, dengan hal ini maka pengetahuan hukum masyarakat akan semakin me-ningkat.

Kader Partai Amanat Nasional yang pernah duduk di kursi DPR RI ini juga mengimbau kepada semua kepala daerah untuk mau mendatangi rumah tahanan negara (Rutan) ataupun lembaga pema-syarakatan (Lapas). Tujuan adalah untuk mengetahui bahwasanya siapapun bisa terjerat hukum, termasuk pejabat pemerintahan sendiri.

“Dengan mendatangi lembaga hukum tersebut, diharapkan pe-jabat bersangkutan bisa prihatin dengan kondisi warga binaan dan tentunya akan diketahui solusi ataupun antisipasi agar tak terjeru-mus ke sana. Dan yang terpenting, siapapun akan takut untuk melang-gar hukum,” ujarnya.

Sebagai bagian dari masyara-kat Sumatera Barat, Patrialis

meyakini kalau tingkat kepatuhan masyarakat dalam menjalankan aturan dan ketentuan yang berlaku cukup tinggi. Dan kalaupun ada yang melanggar, persentasenya tidaklah besar.

“Dari kondisi di atas, saya bermimpi suatu saat nanti seluruh penjara di Sumatera Barat bisa ko-song tanpa penghuni sama sekali,” ujarnya dengan nada datar.

Dari posisinya sebagai seorang pakar hukum yang diakui di In-donesia, Patralis berharap bisa memberikan saran dan juga ma-sukan pada semua pihak terutama pemerintah daerah dan institusi hukum untuk bisa menjalankan aturan hukum secara baik dan tidak berupaya bermain di balik hukum itu sendiri.

Bagi Putra Pitameh Kota Padang ini, hukum harus ditegak-

kan dan berlaku bagi semua ma-syarakat. Hukum tak boleh tajam pada satu kelompok dan tumpul bagi kelompok lainnya. Karena kalau hal ini yang terjadi, masyara-kat tak akan pernah takut untuk melanggar perbuatan hukum.

Terkait anugerah doktor yang baru saja diterimanya, Patrialis Akbar mengatakan kalau hal itu memberi makan cukup besar dalam perjalanan hidupnya. Se-lain tak semua anak bangsa bisa menerimanya, juga mengandung tanggungjawab yang berat untuk dilaksanakan.

“Harus diakui, maknanya cu-kup besar. Namun yang jelas, ini adalah capaian tertinggi saya dalam sisi pendidikan di akademis. Dan tentunya sebagai anak bangsa, saya akan berupaya memberikan berbagai inovasi baru dalam proses penegakan hukum di Indonesia,” imbuhnya.

Di akhir pembicaraannya, Patrialis Akbar kembali meng-ingatkan agar generasi muda Ranahminang memahami dan menegakkan hukum sesuai den-gan ketentuan yang berlaku dan tentunya dengan terlebih dahulu mengerti akan hukum itu sendiri.[]

JAKARTA - Banyaknya masyarakat terutama generasi muda terjerumus dalam persoalan hukum hingga akhirnya harus mendekam di balik terali besi, tak hanya terjadi karena yang bersangkutan memang telah malang melintang di dunia hukum. Namun banyak pula yang terjerumus karena kebutaan akan hukum itu sendiri sehingga yang bersangkutan tak menyadari telah melakukan pelanggaran hukum.

DR PAtRiAlis AKBAR: Generasi Muda Minang Harus Melek Hukum

Untuk itu, diperlukan kes-eriusan dari semua pihak terutama pemerintah daerah dan lembaga hukum untuk senantiasa mensosia-lisasikan hukum tersebut ke tengah masyarakat agar bisa dipahami dengan jelas dan dilaksanakan ses-

uai dengan ketentuan yang berlaku.“Ketidaktahuan akan hukum,

membuat masyarakat banyak yang terjerumus ke dalamnya. Untuk itu, saya imbau smua pihak terutama generasi muda untuk melek hu-kum. Hukum jelas sebuah koridor

PeRingAti hARi JADi Ke XXii Gemuja Bengkulu Siapkan Sejumlah Acara

tingkatkan Kunjungan wisata dan investasi IKMS Bali Minta Sumbar Bangun Kantor Penghubung BALI - Tingginya angka kunjun-gan wisata ke Provinsi Bali setiap tahunnya, bisa dimanfaatkan Pem-prov Sumatera Barat untuk juga menggiring mereka ke Ranahmi-nang. Sebab, orang datang ke Bali tak sekadar berwisata, namun juga untuk berbelanja dan menanamkan investasinya. Ini tentu cocok den-gan keinginan Pemprov Sumbar yang ingin lebih memajukan po-tensi yang dimiliki daerah.

“Setiap tahunnya, rata-rata tingkat kunjungan ke Provinsi Bali berkisar antara 15 sampai 16 juta orang. Jumlah ini sangat besar dan memiliki nilai ekonomis tinggi kalau bisa diarahkan untuk melanjutkan tujuan wisatanya ke Ranahminang,” kata ketua Ikatan Keluarga Minang saiyo Bali (IKMSB), Yunasril Anga pada Suara Minang.

Untuk menggiring wisatawan itu Sumatera Barat, sebenarnya menurut perantauan asal Saning-baka Kabupaten Solok ini, tidak terlalu sulit. Apalagi Pemprov Bali beberapa waktu lalu telah mem-berikan sinyal untuk memfasilitasi pembangunan semacam kantor penghubung.

Sinyal ini tentu positif, karena tak banyak daerah yang mendapat-kan perhatian seperti itu. Sekarang tinggal bagaimana pemerintah daerah bisa memanfaatkannya. Kantor penghubung sebagaimana yang ada di Jakarta sebelumnya, bisa dimanfaatkan sebagai tempat pemerintah daerah berpromosi. Baik promosi wisata, promosi

potensi daerah, potensi ekonomi, budaya dan lain sebagainya.

“Sangat sayang kalau lampu hijau itu diabaikan, kalau memang pemerintah daerah Sumatera Barat kesulitan dalam pengelolaannya, IKMSB siap membantu secara penuh,” kata Yunasril memastikan.

Angka 15 sampai 16 juta itu, menurut pengusaha rumah makan ini sangat besar artinya jika dibandingkan dengan tingkat kunjungan wisatawan ke Ranahmi-nang yang hanya berkisar di angka 2 juta orang saja.

Kehadiran investasi menurut Yunasrila akan makin memper-cepat kemajuan daerah. Karena melalui hal tersebut, ekonomi ma-syarakat akan bergerak dan yang terpenting pendapatan daerah akan terkerek naik dari sebelumnya.

“Berkaca pada kondisi di atas, kami dari IKMSB berpendapat semakin cepat kantor penghubung tersebut dibangun, tentu akan se-makin baik. Apalagi potensi yang dimiliki Sumatera Barat sangat besar yang tinggal hanya penge-lolaan,” imbuhnya.

IKMSB sendiri dengan jumlah anggota sekitar 20.000 orang, kata Yunasril akan memberikan dukun-gan penuh pada setiap program pemberdayaan daerah yang bertu-juan untuk membangun Sumatera Barat menjadi lebih baik. nah salah satu yang bisa dilakukan IKMSB kata Yunasril adalah mendorong percepatan pembangunan kantor penghubung itu.[]

Page 10: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 10

Tausiyah Agama Berbahasa Minang di RPM

penceramah dan jamaah serta pen-dengar bisa berjalan seirama.

Untuk mengikuti tausiyah tersebut, pihaknya kata Tasril ti-dak memungut biaya sama sekali. Semua dilakukan untuk mendekat-kan warga Minang di perantauan dengan budaya mereka. Sehingga peserta yang hadir dari waktu ke waktu terus meningkat.

“Tak sekadar menggelar tausi-yah berbahasa Minang saja, namun kegiatan itu juga kami siarkan secara life. Malah, pendengar bisa melakukan tanya jawab terkait tema yang dibahas dalam tausiyah tersebut,” imbuhnya.

Kegiatan yang dilakukannya itu, kata Tasril memang sengaja di-hadirkan sejalan dengan visi Radio Pusako Minang yang ingin men-jadi media pemersatu perantauan Minang. Penyambung komunikasi antara rantau dan kampung hala-man dan juga antar perantau.

Tasril yang cukup aktif di organ-isasi Minang ini, mengaku cukup puas dengan respon masyarakat yang ingin terlibat dalam tausiyah tersebut. Dimana menurutnya, acara tersebut cukup mengena sebagai jembatan silaturahim antar warga Minang yang berdomisili di tanah rantau.

“Sejauh ini saya cukup puas dengan program tersebut. Malah sudah ada permintaan agar juga digelar kegiatan lainnya dengan tema dan bahasa pengantar Ba-hasa Minang. Kami masih mencari formulasinya agar sesuai dengan harapan pendengar Radio Pusako Minang tersebut,” tutur Tasril pula.

Radio Pusako Minang yang mengudara dari Gedung Berkah Motor, Cipondoh, Tangerang di frekwensi AM 972 KHZ, menurut tasril selain bisa ditangkap di Jabo-tabek dan Banten, juga bisa diterima dengan jernih di Provinsi Lampung hingga Kudus (Jawa Tengah).

Melihat tingginya apresiasi perantauan Minang mendengarkan program yang disiarkan Radio Pu-sako Minang, menurut tasril bukan tidak mungkin nantinya covereigh area dari Radio Pusako Minang akan diperluas.[]

TANGERANG - Berkomunikasi dalam Bahasa Minang di peran-tauan, tentu tak bisa dilakukan pada semua orang, Sebab, selain warga Minang dan orang yang pernah tinggal di Sumatera Barat, tentu tak ada orang lain yang bisa menggunakannya dengan lancar.

Menyikapi hal tersebut, Radio Pusako Minang (RPM) yang on air dari Cipondoh, Tangerang, Banten memiliki cara sendiri. Dimana, Tasril Jamal selaku pengelola men-coba menwarkan nuansa berbeda. Dimana setiap hari Minggu pada minggu pertama setiap bulan, mu-lai pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB RPM menghadirkan tausiyah agama dengan bahasa pengantar Bahasa Minang.

“kegiatan ini telah kami jalank-an sejak dua tahun silam dan ternyata mendapat respon yang cukup positif dari pendengar Radio Pusako Minang terutama mereka yang berdomisili di kawasan Ja-bodetabek, Banten dan Lampung,” jelas Tasril bangga.

Tausiyah yang rata-rata dihadi-ri tak kurang oleh 200 peserta itu, kata Tasril menghadirkan pence-ramah yang berasal dari Sumatera Barat sehingga komunikasi antara

MINANG R AYA

JAKARTA - Organisasi Solok Saiyo Sakato (SSS), merupakan sebuah organisasi yang cukup unik dan besar. Sekaligus menjadi tempat rujukan bagi daerah untuk berdiskusi menyangkut pembangunan dan juga pengembangan daerah.

sinKRonisAsi PeMBAngunAn SSS Akan Undang Tokoh Solok

Sakato, Marwan Paris pada Suara Minang, kemarin.

Pensiunan polisi bintang dua ini mengatakan, pembahasan sinkronisasi pembangunan di tiga daerah, memang perlu dilakukan agar tidak ada daerah di Solok yang tertinggal dalam pembangu-nan. Dan kalau bisa, daerah Solok menjadi pionir dalam pembangu-nan daerah.

Kegiatan itu sendiri kata Mar-wan adalah lanjutan dari kegiatan sebelumnya yang dilakukan bulan lalu yang juga dilaksanakan di Jakarta.

Saat ditanya waktu dan tem-pat kegiatan sekaligus tamu yang diundang, Marwan menye-butkan untuk waktu dan tempat masih disesuaikan, Namun un-dangan yang akan hadir adalah seluruh tokoh Solok yang ada diperantauan baik mereka yang berprofesi di jalur formal mau-pun informal.

“Sementara dari kampung halaman, insyaallah tiga kepala daerah akan hadir langsung yaitu Irzal Ilyas selaku Walikota Solok, Syamsu Rahim selaku Bupati Solok dan Muzni Zakaria selaku Bupati Kabupaten Solok Selatan,” urainya.

Kegiatan yang dilakukan SSS selama ini, menurut Marwan Paris cukup mampu memberikan warna bagi pembangunan daerah. Dan yang membanggakan, SSS menu-rutnya selalu diajak berdiskusi dalam pembangunan daerah.

“Ini tentu langkah maju yang rasanya hanya ada di Solok. Kare-nanya kami dari SSS terpacu un-tuk bisa memberikan sumbangsih terbaik bagi kampung halaman,” kata putra Selayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok ini mengakhiri.[]

Jika organisasi perantauan lainnya hanya terdiri dari satu daerah saja, maka SSS sebaliknya menjadi tempat berhimpun ma-syarakat dari tiga daerah yaitu war-ga perantauan Kota Solok, warga perantauan Kabupaten Solok dan warga perantauan Kabupaten Solok Selatan.Organisasi ini pun secara rutin menggelar pertemuan baik bernama seminar, sarasehan ataupun diskusi yang melibatkan langsung tokoh masyarakat, ke-pala daerah dan pakar. Semuanya

dilakukan dalam rangka percepa-tan pembangunan di daerah yang berada di timur Kota Padang itu agar lebih cepat.

“Pekan depan, kami kembali akan mengundang tokoh-tokoh Solok untuk membahas sink-ronisasi pembangunan di Kota Solok, Kabupaten Solok dan Ka-bupaten Solok Selatan. Pertemuan tersebut diharapkan bisa meru-muskan berbagai hal demi ke-majuan pembangunan di Solok,” kata ketua presidium Solok Saiyo

Page 11: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 11

JAKARTA - Salah satu organisasi perantauan Minang yang cukup besar yaitu Ikatan Keluarga Pesisir Selatan (IKPS), akhir pekan ini akan menggelar musyawarah nasional (Munas) dalam rangka memilih ketua umum yang baru sekaligus merumuskan berbagai hal demi kemajuan organisasi tersebut sekaligus menyiapkan beragam program untuk kemajuan Kabupaten Pesisir Selatan.

MINANG R AYA

agenda di arena Munas IV IKPS tahun 2012.

Zulhendri optimis, gelanggang Munas akan menampilkan suasana yang berbeda dari sebelumnya. Se-lain menjadi ajang untuk menun-jukkan kepada publik sebesar apa organisasi IKPS itu sendiri, juga akan menjadi arena yang panas untuk memilih ketua umum IKPS periode 2012-2017.

Pada bursa kedua umum sendiri, seminggu jelang bergu-lirnya Munas IV, tiga nama terus mengemuka. Diantaranya adalah Zulhendri, Darizal Basyir, Luk-man Jamalludin dan Hasdanul Hasan. Keempat nama bukanlah orang baru di IKPS, namun telah teruji kemampuan dan kapasi-tasnya.

“Siapapun nantinya yang ter-pilih, pastinya yang terbaik menu-rut floor. Dan tentu semua pihak harus memberikan dukungan penuh agar IKPS terus maju, be-sar dan berkembang dari waktu ke waktu,” kata Zulhendri men-gakhiri.[]

juga dihadiri Bupati Pesisir Se-latan, Nasrul Abit dan ketua DPRD Pesisir Selatan, Mardinas N Syair.

“Kami berharap apa yang akan kami laksanakan bisa berjalan sukses agar berbagai program dan rekomendasi bisa dihasilkan untuk kebesaran nama organisasi IKPS dan juga Kabupaten Pesisir Selatan sebagai kampung hala-man,” urainya.

Selaku pengurus DPP IKPS, Zulhendri berharap pelaksanaan Munas ke IV berjalan lancar se-bagaimana diharapkan. Karena Munas merupakan sebuah titik awal perjalanan organisasi ke de-pan. Apalagi IKPS saat ini sudah berubah menjadi organisasi besar yang modern.

Saat disinggung menyangkut turunnya pesertujuan DPRD Pesisir Selatan terkait pemek-aran Kabupetan Renah Indo Jati yang berada di bagian selatan dari Kabupaten Pesisir Selatan, mantan anggota Komisi I DPR RI ini menyebutkan telah me-masukkannya dalam sebuah

Radio Discovery BatamDari Rantau untuk Ranahminang

Perantauan PaninjauanAkan Bangun Gedung Serbaguna

BATAM - Jarak yang membentang jauh, ternyata tak pernah menjadi penghalang bagi Suwardis untuk memberikan informasi informasi tentang kampung halaman bagi masyarakat perantauan Minang yang berdomisili di Kota Batam dan sekitarnya. Melalui Radio Discovery Minang, Suwardis den-gan bangga memanjakan kuping pendengarnya dengan beragam informasi, hiburan dan juga pela-jaran adat.

“Meski berada di rantau, na-mun saya tetap berharap bisa memberikan kontribusi. Radio Discovery Minang ini, ibarat buah yang saya petik dari pohon yang berasal dari Sumatera Barat. Namun tumbuh dan berkembang di negeri orang,” kata pemilik sekaligus pengelola Radio Discov-ery Minang pada Suara Minang, kemarin.

Keberadaan radio yang bisa didengar di frekwensi 87,6 FM itu ternyata cukup mampu mem-bunuh rindu kaum perantauan Minang akan kampung halaman-nya. Saking antusiasnya, penden-gar setia radio Discovery Minang kerap menelpon langsung redaksi radio tersebut saat jam siaran telah usai.

Walaupun radio yang dikelo-lanya memiliki basis pendengar sendiri, namun Suwardis tak latah hanya menginformasikan beragam hal tentang Ranahminang semata. Sebab pria ini menyadari bah-wasanya radio Discovery Minang juga memiliki pendengar dari ko-munitas lainnya di seluruh penjuru

Provinsi Kepulauan Riau.Terkait informasi yang diper-

dengarkannya, Suwardis menjalin kerjasama dengan radio Elshinta Jakarta untuk informasi terkini yang bersifat nasional. Sementara untuk informasi kelas dunia, ker-jasama dijalin dengan radio Voice of Amerika (VOA).

Didirikan sejak 24 November 2003 silam, radio Discovery Ba-tam jelas Suwardis sangat pantas menjadi media interaksi yang pas antara kaum perantauan Minang di kawasan Batam dengan kampung halaman. Karenanya, beragam hiburan tradisional Minang pun menjadi andalan untuk disiarkan.

Diantaranya, rabab, saluang, gamat, seni budaya, petatah pe-titih, lagu-lagu minang dan ten-tunya informasi terkini Sumatera Barat.

“Keberadaan kami di daerah rantau utama masyarakat Sumatera Barat itupun digunakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Suma-tera Barat dan Kota Payakumbuh untuk mensosialisasikan program mereka secara life di Kota Batam,” kata Suwardis bangga.

Meski telah memiliki basis pendengar sendiri, namun Suwar-dis tetap berupaya melahirkan ber-bagai inovasi demi membesarkan radio Discovery Batam dari waktu ke waktu.

“Mudah-mudahan kerjasama yang terbangun antara radio Dis-covery Minang dengan koran Suara Minang bisa memberikan banyak arti bagi kemajuan kedua media,” katanya berharap.[]

JAKARTA - Tak mau kalah dengan organisasi perantauan lain-nya yang memiliki gedung sendiri, keluarga perantauan Sumatera Barat asal Nagari Paninjauan, di Kecamatan X Diatas Kabupaten Solok juga berencana membangun gedung sendiri. Gedung tersebut direncanakan di bangun di Bekasi atau di kawasan Bogor.

Dengan adanya gedung sendi-ri, maka organisasi perantauan yang juga memiliki nama sama dengan perantauan Pesisir Se-latan yaitu IKPS (Ikatan Keluarga Panin jauan Solok) bisa menggelar kegiatan di areal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.

“IKPS bukan organisasi yang besar, sehingga kami membutuh-kan waktu untuk mengumpulkan biaya untuk membangunnya,” kata ketua umum IKPS, O.P Yepri pada Suara Minang saat dihubungi Suara Minang via ponselnya.

Saat ini, IKPS telah menetap-kan panitia pelaksana pembangu-nan gedung tersebut. Namun tugas

terdekat yang dilakukan adalah memastikan lokasi yang akan menjadi tempat pendirian gedung serbaguna tersebut. Apakah tetap di Bekasi, atau pindah ke Bogor.

Pihaknya kata Yepri berharap bisa mendapatkan tanah seluas minimal 500 M2. Dengan uku-ran tersebut, tentu bisa dibangun gedung yang cukup representatif.

“Kami malah berharap 1.000 M2, jika tidak didapat, minimal luasnya 500 M2,” jelas Yepri.

Untuk pengadaan tanah seluas itu, organisasi yang dipimpinnya kata Yepri telah mengalokasikan dana sebesar Rp300 juta. Yang nantinya diharapkan bisa bertambah seiring dengan dimulainya proses pembangunan gedung tersebut.

Keberadaraan gedung sendiri, menurut Yepri sudah mendesak. Karena jumlah warga Paninjauan di perantauan terutama di kawasan Jabodetabek terus meningkat setiap tahunnya. Dari data yang ada di IKPS, saat ini setidaknya terdapat 250 KK warga Paninjauan

MunAs iv iKPs

Pemimpin Baru untuk Pessel Lebih Maju

di ibu kota.“Itu jumlah yang terdata, kami

yakin masih banyak jumlah warga yang belum masuk daftar. Meli-hat peningkatan jumlah anggota inilah, makanya kami merasakan keberadaan gedung sendiri sudah sangat mendesak,” ujarnya.

O.P Yepri juga menjelaskan, meskipun jumlah perantauan Paninjauan di Jabodetabek jika dibandingkan perantauan lain-nya masih sangat sedikit, namun organisasi tersebut cukup rutin menggelar pertemuan. Baik per-temuan antar pengurus, pertemuan warga hingga tausiyah.

“Kami pun selalu mendatangi keluarga besar Paninjauan yang sedang tertimpa musibah, baik sakit ataupun meninggal dunia,” jelasnya.

Pulang BasamoTahun 2013, selain diharapkan

menjadi tahun awal pendirian ge-dung serba guna Paninjauan, juga akan menjadi waktu yang tepat untuk melaksanakan acara ritual tahunan Pulang Basamo.

O.P Yepri selaku ketua umum mengatakan, telah cukup lama organisasi itu menggelar acara pulang basamo.

“Krisis ekonomi yang meng-hantam sendi perekonomian kita jelang awal 2000 berdampak lang-sung pada perekonomian kaum perantauan Paninjauan. Nah saat ini kami melihat, telah membaik dan diharapkan bisa menjadi awal pula bagi IKPS untuk kembali menggelar acara pulang basamo,” harapnya.

Meski waktunya masih cukup panjang, namun kata Yepri, telah cukup banyak warga IKPS yang menyampaikan niat dan minatnya untuk terlibat dalam kegiatan pu-lang basamo itu.[]

Musyawarah Nasional ke IV yang rencananya digelar di gedung Lembaga Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud di Rawamangun pada 14- 15 De-sember 2012 itu, diharapkan bisa semakin memperkokoh silatur-ahmi antar sesama warga IKPS dan memberikan kontribusi untuk me-ningkatkan kesejahteraan anggota dan juga percepatan pembangunan di kampung halaman.

Diantara agenda yang akan dibahas peserta Munas ke IV tersebut nantinya adalah evalu-asi kinerja organisasi, pemilihan ketua umum yang baru, menyu-sun berbagai program kerja lima tahun ke depan serta menyusun berbagai rekomendasi IKPS un-tuk daerah.

Sekjen IKPS, Zulhendri yang dihubungi Suara Minang men-gatakan alek gadang tersebut nantinya akan dihadiri tak kurang dari 250 pengurus teras IKPS yang datang dari 19 DPW dan DPC IKPS yang ada di seluruh Indonesia. Selain itu, diharapkan

Drs Zulhendri Chaniago

Page 12: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 12

eselon II ke luar daerah.“Karena honor tak dibayarkan

itulah, jumlah TLD di Kabupaten Kepulauan Mentawai menciut drastis. Dulu saat mulai bertugas jumlah kami cukup banyak bah-kan mencapai ratusan orang. Tapi sekarang yang tersisa tak lebih dari 19 orang saja,” kata salah seorang personil TLD Kabupaten Kepu-lauan Mentawai, Raparpi Purba (37) menyampaikan isi hatinya pada Bupati Mentawai, Yudas Sa-baggalet di Tua Pejat pekan lalu.

Sebagai tenaga pendidik non formal, Raparpi berharap mendapat perhatian dari pemer-intah daerah. Karena masa peng-abdian dia dan kawasn-kawan di Kabupaten Kepulauan Mentawai telah lebih dari tiga tahun.

“Kami tak terlalu berharap di-angkat sebagai guru resmi dengan sertifikasi menjulan. Yang terpent-ing bagi kami adalah bagaimana nasib honor kami. Kapan akan dibayarkan atau sampai kapan lagi kami harus menunggu,” katanya terbata-bata.

menanggapi rintihan Raparpi Purba tersebut, Yudas Sabaggalet memerintahkan instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk secepatnya menuntaskan

honoraium para TLD yang ada. Menurutnya, sekecil apapun be-saran honor yang mereka terima, tetap harus dibayarkan.

Kepala Bidang Pendidikan Non Formal pada Dinas Pen-didikan Kabupaten kepulauan Mentawai, Andre Sakoikoi yang hadir dalam pertemuan itu tidak menampik kalau honoraium TLD yang ada di Mentawai belum dibayarkan sama sekali.

“Honorarium itu memang be-lum dibayarkan. Kami terkendala dengan tidak bersedianya kepala dinas untuk menandatangani. Pa-dahal tanda tangan kepala dinas sangat kami butuhkan sebagai dasar dalam pembayaran honor tersebut,” kata Andre berkilah.

Dengan adanya perintah Bu-pati Mentawai untuk secepatnya menuntaskan persoalan tersebut, Andre mengatakan akan secepat-nya menyelesaikannya.

Apa yang terjadi di Bumi Mentawai tentu sebuah gambaran buram bagi perbaikan kualitas generasi muda di daerah tersebut. Mustinya, tak hanya tanggungjaw-ab yang diharapkan dari seseorang, namun si pemberi mandat pun harus memikirkan hak yang harus diterima si pelaksana mandat.[]

tAK DAPAt PeRsetuJuAn KePAlA DinAs

Sejak 2009 Honor TLD Mentawai Belum Dibayarkan

TUA PEJAT - Miris sekali nasib para tenaga pengajar yang ter-agbung dalam Tenaga Lapangan Dinas (TLD) di Kabupaten Kepu-lauan Mentawai. Sejak mendedi-kasikan diri untuk memperbaiki kualitas pendidikan di bumi Men-tawai, hingga saat ini belum seka-lipun mereka mengecap honor atau insentif yang menjadi hak penuh mereka.

Hal ini tentu cukup mencen-gangkan, karena besaran honor yang diterima TLD tersebut hanya-lah sebesar Rp300.000 per bulan-nya atau setara dengan “hanya” sekali perjalanan dinas pejabat

menuntut ilmu sangat rendah sekali. Ini yang akan kami tingkatkan agar masyarakat bisa menyadari bahwa pendidikan tersebut sangat penting bagi generasi muda untuk memban-gun Mentawai menjadi lebih baik kedepannya,” tutur Yudas berharap.

Sebagai kepala daerah, Yu-das Sabaggalet bertekad untuk membenahi hal itu. Sehing-ga secara perlahan keinginan masyarakat menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan semakin tinggi.

“Tak bisa dipungkiri, hanya dengan pendidikan masa depan Mentawai akan cerah. Karenanya saya mengimbau semua warga un-tuk tak ragu menyerahkan anaknya ke lembaga pendidikan untuk dididik, dibina dan diarahkan men-jadi generasi yang berkualitas,” imbuhnya.[]

Kabupaten Kepulauan Mentawai pekan lalu.

Pemerintah daerah kata dia selalu mensosialisasikan akan pentingnya pendidikan bagi ma-syarakat. Namun anehnya, remaja Mentawai yang berusia antara 10 tahun hingga 14 tahun, lebih me-milih menikah ketimbang menun-tut ilmu di sekolah.

Walau saat ini sejumlah sarana pendidikan telah dibangun ham-pir di semua pelosok Kabupaten Kepulauan Mentawai, namun Yudas tak menampik belum cukup mampu bisa mengajak generasi muda itu untuk bersekolah.

“Mungkin pemerintah perlu me-ningkatkan sosialisasi secara lang-sung kepada masyarakat. Karena dari tinjauan lapangan yang kami lakukan selama ini, ternyata pema-haman masyarakat akan pentingnya

PENDIDIK AN

TUA PEJAT - Terpisah dari Sumatera Barat daratan, ternyata berdampak pada karakteristik dan sikap mental masyarakat yang mendiami Kabupaten Kepulauan Mentawai. Karena dari catatan pemerintah setempat, hampir 34 persen dari 80,000 jiwa masyarakat di sana tidak tamat sekolah dasar (SD). Jika dikalkulasikan, angka tersebut sama saja jumlahnya dengan 27.200 jiwa.

DuniA PenDiDiKAn Di KABuPAten MentAwAi

Hampir 34 Persen Warga tak Tamat SD

“Kondisi itu tak bisa dielakkan, karena banyak faktor dan juga pe-nyebab. Selain karena terbatasnya jumlah sarana pendidikan, juga kebiasaan masyarakat di Kabu-paten Kepulauan Mentawai yang berumah tangga dalam usia muda,” kata Bupati Kabupaten Kepu-lauan Mentawai, Yudas Sabaggalet dihadapan peserta kompetensi bagi tenaga pengajar PAUD se-

BeRAntAs KoRuPsiPeran Perguruan Tinggi Diharapkan

PADANG - Perguruan tinggi se-bagai lembaga pencetak generasi muda yang tangguh dan berkuali-tas bisa mengambil peran yang strategis dalam upaya pemberan-tasan tindak korupsi di Indonesia. Sebab, warga perguruan tinggi selama ini selalu diindetikkan se-bagai warga dengan intelektualitas tinggi dan kerap menjadi acuan bagi masyarakat.

“Dengan posisi yang sangat strategis itu, maka keberadaan perguruan tinggi sangat diharap-kan dalam memerangi tindak pidana korupsi tersebut di tengah masyarakat,” kata anggota komisi IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Ali Masykur Musa saat menyampaikan pandangannya di gedung serbaguna IAIN Imam Bonjol Padang, pekan lalu.

Menurut Ali, warga perguruan tinggi sebagai kaum terpelajar dan terdidik, tentu memiliki cara yang cerdas dalam upaya pem-berantasan korupsi di lingkungan mereka. Nah dengan pola itu pula, diharapkan peran untuk pember-antasannya bisa dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan.

Dintara pola yang bisa dilaku-kan itu kata Ali Masykur Musa adalah melakukan sosialisasi dengan aparat penegak hukum, memberikan pemahaman secara langsung kepada masyarakat serta tidak melibatkan diri dalam upaya-upaya yang pada akhirnya justru memudarkan pemahaman masyarakat akan korupsi itu sendiri.

“Menurut saya ini jauh lebih cerdas dan bernilai dari pada melakukan unjuk rasa atau demon-trasi yang pada akhirnya hanya akan membuang waktu mahasiswa itu sendiri,” tuturnya.

Jika semua generasi muda yang menjadi warga perguruan tinggi di seluruh Indonesia mau bahu membahu memainkan perannya dalam perang menghadapi korupsi, Ali Masykur Musa optimis korupsi akan bisa diberantas dari bumi Indonesia dalam waktu singkat.

“Rasanya tidak ada yang tidak mungkin dilakukan. Apalagi ka-lau generasi muda dalam hal ini mahasiswa ikut bahu membahu memeranginya,” tambah Ali men-gakhiri.[]

Page 13: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 13PENDIDIK AN

Pengobatan Tradisional

lalu merasa diikuti sehingga saat berjalan di tempat sepi, suka sekali melihat ke belakang. Dan yang paling parah, tidak pernah menyadari telah merugikan orang lain. Sebaliknya amat sadar dan yakin kalau dia telah dirugikan orang lain,” imbuhnya.

Ketiga dampak di atas, menu-rut Andi juga merupakan sebuah pertanda kalau seseorang telah kemasukan setan.

“Jadi jelaslah kalau memang tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Kalau berasal dari pola makan yang tidak teratur, maka perbaiki pola makan. Jika karena beban pikiran, maka beusa-halah untuk lebih santai,” ujarnya.

Artinya, kata Andi, hindarilah sesuatu yang kira-kira bisa men-datangkan penyakit tersebut.[]

Asal Mau BerobatTak Ada Penyakit yang tak Bisa Disembuhkan

PENYAKIT sesungguhnya adalah sebuah teguran dari Sang Khalik agar makhluk-NYA lebih mengerti arti kesehatan. Karenanya, selagi masih sehat sebaiknya nikmat itu dijaga dan tidak disia-siakan agar penyakit tak menggerogoti. Sebab, saat penyakit telah datang, tentu penyembuhannya tidak mudah dan membutuhkan banyak waktu untuk pulih seperti sediakala.

Karena penyakit adalah sebuah teguran, maka sebenarnya tidak ada penyakit yang tidak bisa dis-embuhkan. Asalkan ada kemauan untuk sembuh, pastilah penyakit itu sembuh.

“Atas izin Allah, saya bisa pastikan tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan kecuali penyakit yang bernama kematian. Kesembuhan sebuah penyakit, sangat tergantung pada kemau-ankita untuk sembuh,” kata terapis herbalist Andi S Challin pada Suara Minang.

Secara umum kata pria yang berasal dari Simpang Batu Ampa Payakumbuh ini, ada lima penye-bab utama masuk dan berkem-bangnya penyakit di tubuh ses-eorang. Diantaranya adalah karena

pola makan yang tidak teratur, be-ban pikiran yang berat, memakan makanan yang berasal dari uang haram, durhaka kepada orang tua dan karena menyakiti orang lain.

Dari terapi yang dilakukan Andi pada hampir 20 juta kon-sumennya di seluruh Indonesia, semua penyakit yang dia diagnosa berasal dari lima pointer tersebut. Karena asalnya sangat jelas, maka Andi S Challin sangat yakin pe-nyembuhannya pun tak akan sulit ilakukan,

Khusus untuk tiga penyebab penyakit terakhir, menurut Andi kerap membuat penderitanya men-jadi mudah berbuat di luar akal se-hatnya. Diantaranya kerap marah tanpa sebab dan baru menyadari atau menyesalinya setelah berbuat.

“Dampak lainnya adalah se-

Andi S Challin

dan Akuntabilitas Sekolah (Komp-tras) Sanjaya, berpendapat, dari segi anggaran, sebenarnya Padang sudah mulai peduli. Namun, dalam pelaksanaan di lapangan, masih jauh dari harapan. Karena, banyak persoalan pembangunan fasilitas sekolah, yang seperti dibiarkan.

“Kami t e rus meman tau perkembangan pembangunan in-frastruktur sekolah di Padang. Dari situ memang terlihat, belum ada keseriusan. Jadi, kami berharap, anggaran yang ‘sedikit’ ini bisa terserap maksimal. Misal DAK atau program lainnya,” kata San-jaya mengingatkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Indang Dewata mengakui, disigi dari be-saran anggaran yang dialokasikan, memang sulit untuk meningkat-kan kualitas pendidikan. Akan tetapi, Indang akan berupaya secara maksimal untuk membe-nahinya.

“Kalau hanya berpijak dari APBD Kota Padang semata, mungkin sangat sulit. Namun kami akan upayakan juga dari anggaran pusat (APBN). Mudah-mudahan akan banyak program yang bisa dilakukan dan tentunya ini akan berdampak pada perbaikan kuali-tas pendidikan di Kota Padang itu sendiri,” katanya.[]

karenanya kami berharap catatan ini bisa dijawab dengan perbaikan sek-tor pendidikan itu sendiri,” tuturnya.

Meski menyadari anggaran daerah belum bisa membiayai sektor pendidikan secara maksi-mal, namun Joni berharap hal itu tak menjadi alasan oleh instansi kependidikan untuk tidak berupaya membenahi sektor pendidikan itu.

“Kami menyadari, kelemahan dan kelalaian selama ini. Terbatas-nya anggaran di sektor pendidikan, membuat kita tak bisa bekerja maksimal. Namun demikian, to-long hal ini jangan menjadi peng-halang utama,” ujarnya.

Dengan lokasi sektor pen-didikan sebesar Rp52 miliar pada APBD Kota Padang tahun 2013, Joni berharap perbai-kan mutu pendidikan di Kota Padang bisa dilakukan. Semua pihak kata dia , harus bahu membahu untuk membena-hinya secara bersama.

Di tempat terpisah, Ketua DPW Komite Pemantau Transparansi

Mutu Pendidikan Kota Padang Memprihatinkan

PADANG – Lengkapnya sarana prasarana penunjang pendidikan di Kota Padang, ternyata belum menjamin daerah yang menjadi ibukota provinsi Sumatera Barat itu memimpin di jajaran terdepan terkait kualitas pendidikan. Ini bisa dilihat dari rangking Kota Padang yang masih belum membaik dari waktu ke waktu.

Padang yang harusnya menjadi barometer dalam mutu dan kualitas pendidikan di Sumbar, ternyata masih bisa dilewati daerah lainnya.

Untuk Sekolah Dasar (SD), kota Padang berada di posisi 11 dari 19 kabupaten dan kota. Untuk SMP, posisinya agak mendingan di posisi

ke-4 dan untuk tingkat SMA posisi Kota Padang berada di urutan 5.

“Kita semua patut bertanya, mengapa kualitas pendidikan di Kota Padang tidak membaik. Pa-dahal semua sarana prasarana tidak ada yang tidak ada. Begitupun sarana pendukungnya. Kami di de-wan jelas sangat mempertanyakan berbagai program peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan instansi terkait di Kota Padang,” kata Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Kota Padang, Joni Ismed pekan lalu.

Joni Ismet tidak menampik, capaian individu pelajar di Kota Padang mungkin tertinggi diban-ding kan pelajar daerah lainnya. Dia juga mengaku miris dengan hasil uji kompetensi dan kemam-puan, baik manajerial ataupun akademis. Dari standar ketuntasan rata-rata 70, pelajar di Kota Padang baru mencapai angka 44 saja. Hal ini, harus menjadi perhatian serius bagi pemko.

“Itu merupakan catatan kami,

Page 14: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 14OL AH R AGA

Vampeta Talang Juarai PSDR Cup 2012

penonton, terdiam seribu basa, be-gitu menyaksikan tim kesayangan mereka tumbang di kandang sendiri.

Wasit Edi dari Komda PSSI Tanah Datar dibantu asisten wasit I Erwin dan asisten wasit II Genta Purnama dalam pertandingan itu, harus mengeluarkan setengah lusin kartu kuning. Dimana tiga kartu un-tuk pemain Vampeta dan tiga lainya untuk pemain PSDR Plus.

Dalam pertandingan tersebut, trio penyerang Vampeta Yosep Guardiola, Ade dan Wiro Yunas Betwito, berhasil memporak po-randakan barisan pertahanan PSDR yang digalang kapten Iwan, Dedi M dan Indra.

Sebaliknya serangan bergelom-bang tiga penyerang PSDR Andik doang, Dian dan Dino selalu kandas dihalau pemain belakang Vampeta dipimpin kapten Imet Metro, Fauzi, Aan Tapal dan Ayank Umum.

Barisan gelandang Vampeta yang ditukangi Rival, Arvan, Fajar dan Nugraha Angga Rijata yang masuk menggantikan Ayank Umum, juga mampu meredam dan meng-halau bola yang masuk kedalam area permaianan Vampeta dengan pemainan lugasnya.

Alhasil kiper Vampeta bewajah tampan Doris Van brekuelen yang bermain sejak babak penyisihan di turnamen PSDR Cup itu sering die-lu-elukan penonton, tak terlampau

bekerja keras untuk menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.

Dengan gelar juara PSDR Cup tahun 2012 tersebut anak-anak Vampeta berhak memboyong tropi juara dan hadiah uang tunai sebesar Rp2,5 juta ke Nagari Talang, yang diserahkan langsung Wali Nagari Taluak, Masrul didampingi panitia Nofrizon dan Iwan kepada kapten Vampeta, Imet Metro.

Sementara PSDR Plus yang menempati posisi kedua menerima tropi lepas hadiah uang 1,5 juta. pemain terbaik partai grand final PSDR Cup itu jatuh ke pemain Vam-peta Fc Yosep Guardiola yang behak mendapat tropi pemain terbaik dan hadiah uang.

Ketua Umum Vampeta Ka-bupaten Solok, Riswan Jaya, SH kepada Suara Minang mengatakan kemenangan tersebut berkat buah kebersamaan dan kekompakan yang telah terjalin selama ini dalam tubuh keluarga besar Vampeta.

Vampeta Nagari Talang Kabu-paten Solok sendiri, kata Riswan Jaya yang juga ketua Solok Pers Club (SPC) dan Kepala Perwakilan Harian Haluan Solok itu men-gatakan, berdiri sejak tahun 2002 lalu dan telah cukup banyak meraih prestasi diberbagai aktifitas kegiatan acara.

Vampeta sendiri ujar Riswan jaya menambahkan tak hanya eksis di cabang olah raga sepak bola, takrau dan bola voli, akan tetapi juga eksis diberbagai kegiatan sosial, keagamaan dan kemasayarakatan lainya.[](rjt)

LINTAU - Varia Ambisi Pemuda Nagari Talang (VAMPETA Fc) Kecamatan Gunung Talang Kabu-paten Solok tampil sebagai ‘Jawara’ turnamen sepak bola tingkat Sumbar PSDR Cup Tahun 2012 di Lapangan Raya Simpang Bundung Nagari Taluak Kecamatan Lintau Buo Ka-bupaten Tanah Datar.

Di partai final yang berlangsung panas mendebarkan, anak-anak Vampeta yang ditangani man-ager Aria Triawarda dan pelatih Son Barnes dengan Ketua Umum Riswan Jaya, SH itu, membungkam tuan rumah PSDR Plus yang ditan-gani manager Nofrizon dengan skor akhir 1-0.

Gol semata wayang penentu kemenangan Vampeta dicetak lewat tendangan indah setengah voli pe-main masa depan Kabupaten Solok bernomor punggung 7, Yosep Guar-diola menit 70 babak kedua setelah menerobos rusuk kiri pertahanan PSDR yang dikawal kiper Oki Van Houten.

Ratusan Vampeta mania yang datang menggunakan bus visi pemkab Solok dan 14 kendaraan lainya dari Nagari Talang, sontak menyerbu masuk ke lapangan hijau meryambut gol cantik semata way-ang yang dilesakan Yosep tersebut.

Sebaliknya penonton tuan rumah termasuk Wali Nagari Taluk Masrul yang mendominasi tribun

PADANG - Harapan penggila bola Ranahminang untuk menyaksikan tim kesayangannya Semen Padang FC berlaga di blantika Indonesia Seper League (ISL), akhirnya harus dikubur dalam-dalam setelah manajemen tim memutuskan bond sepakbola kebanggaan Sumatera Barat itu tetap berkiprah di kompetisi Indonesia Primer League (IPL).

“Awalnya kita memang men-ginginkan Semen Padang berlaga di kelompok elit bersaing den-gan kontestan yang kekuatannya lebih baik. Namun banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi, akhinya kami putuskan untuk tetap berkompetisi di gelanggang IPL,” kata Direktur Utama PT Kabau Merah Semen Padang (KSSP) yang mengelola Semen Padang

Semen Padang Akhirnya Tetap di Indonesia Primer League

FC, Erizal Anwar.Diantara persyaratan yang tak

mungkin dipenuhi manajemen kata Erizal antara lain adalah keharusan menarik seluruh pun-gawa Semen Padang yang menjadi pemain tim nasional.

Syarat itu kata Erizal, tak mung-kin dipenuhi manajemen. Sebab hal itu jelas-jelas mencederai keinginan semua pihak termasuk publik Ra-nahminang agar timnasnya kuat. Nah dengan dilakukan penarikan, tentu kebanggaan suporter akan pudar terhadap Semen Padang.

Harus diakui kata Erizal, kepu-tusan untuk bertahan di IPL cukup berat. Apalagi seluruh anggota tim dan publik Sumatera Barat sangat merindukan Semen Padang kem-bali berkompetisi di blantika elit bersama tim kuat lainnya.

Hal lainnya yang membuat manajemen harus mengambil keputusan sulit tersebut kata Erizal Anwar adalah cukup lamanya op-erator Liga Indonesia yang mem-bawahi kompetisi Indonesia Super League memutuskan bergabung tidaknya Semen Padang di ISL.

Keputusan manajemen Semen Padang ini, tentu saja mengejut-

kan. Apalagi manajemen sebel-umnya mengaku, berkompetisi di arean IPL tak membuat branding Semen Padang menguat. Dan bahkan dari esensi bisnis, Semen Padang tak mencapai target yang ditetapkan.

“Sebagai pendukung utama Se-men Padang FC, kami tentu akan mendukung dimanapun tim ke-banggaan ini berkompetisi. Akan tetapi, kami tidak menampik kalau berada di IPL tak membuat harga diri kami sebagai suporter menin-gkat. Cukup disayangkan kalau pada akhirnya Semen Padang kembali berlabuh di IPL,” kata Adi Armen, pentolan Spartack pada Suara Minang.

Senada dengan Adi Armen, Rahmatul Akbar yang kerap me-liput pertandingan Semen Padang di GOR H Agus Salim pun ber-pendapat senada. Menurutnya, greget dan persaingan di kompetisi IPL tidaklah seketat ISL.

“Kalau manajemen telah me-mutuskan demikian, tentu kita tak bisa berbuat banyak. Namun kalau boleh meminta, sebaiknya kepu-tusan itu dikaji kembali,” katanya masih berharap.[]

PoRPRov suMBAR XiiMentawai Siapkan Bonus Rp15 Juta Per Keping EmasTUA PEJAT - Komitmen dan perhatian pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai pada dunia olahraga, ternyata tidak seperti yang dibayangkan selama ini. Pemerintah setempat melalui Komite Olahraga Nasional Indo-nesia (KONI) menyiapkan bonus sebesar Rp15 juta untuk setiap keping medali emas yang bisa direnggut.

Bonus tak hanya diberikan untuk peraih medali emas saja, na-mun juga bagi atlet yang mendapat kalungan medali perak dan per-unggu. Meski nilainya tak sama, namun diyakini akan mampu melecut semangat atlet-atlet Ka-bupaten Kepulauan mentawai di ajang Porprov Sumbar XII yang akan dihelat di Kabupaten Li-mapuluh Kota pekan depan.

“Untuk satu keping emas ditetapkan sebesar Rp15 juta. Se-mentara untuk kepingan perak dan perunggu nilai bonusnya masing-masing sebesar Rp10 juta dan Rp5 juta,” kata ketua KONIDA Kabupaten kepulauan Mentawai, Edi Sukarni pada Suara Minang pekan lalu.

Meski hanya berkompetisi di 15 cabang olahraga dari 29

cabang olahraga yang dipertand-ingkan, tak membuat kontingen Kabupaten kepulauan Mentawai ciut. Dengan mengandalkan enam cabang unggulan seperti angkat berat, wushu, gulat, ka-rate, silat dan tinju, Mentawai siap bersaing dengan 18 kabu-paten/kota lainnya di gelanggang Porprov tersebut.

Anggaran bonus untuk peraih medali tersebut, kata Edi Sukarni telah dialokasikan dalam APBD Kabupaten kepulauan Mentawai tahun 2013. Dan diharapkan bisa menjadi pemicu semangat para atlet untuk menunjukkan prestasi terbaik mereka.

Terkait target Mentawai di ajang olahraga dua tahunan itu, Edi Sukarni tak menyebutkan secara spesifik. Menurutnya tampil den-gan kemampuan terbaik dengan menjunjung tinggi sportifitas harus diutamakan.

“Kami tak punya target mu-luk, apalagi atlet yang diterjukan sebagian besar berusia muda dan pastinya atlet yang dibina langsung oleh seluruh pengurus cabang olahraga yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai,” katanya menyimpan rahasia.[]

Page 15: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 15

RW, katua lurah, katua camaik dan katua kota sajo.

“Jadi urang gadang juo angku yo Nal, badan karempeang angku tanyato mambao hoki kini,” baitu Basrul mangirim sms ka Sutan Batawi baitu mandapek kaba kon-conyo tapialiah jadi katua RT.

“Aden sabananyo indak tani-aik untuak sato, tapi dipaso juo. Akhianyo bantuak iko jadinyo, batambah tugeh den jadinyo,” baleh Sutan Batawi.

Sutan Batawi tau bana, manjadi katua RT tu indak mudah. Bak kecek Sutan Tambaro dalam ka-set, basingguluang batu. Tapi dek kopiah alah batonggok an, tapaso juo tugeh baru tu disandangnyo. Walau jadi katua RT, Sutan Batawi masih juo kurang pede, apo lai nyo taingek jo sms Basrul, “badan karempeang angku tanyato mam-bao hoki”, antaro sanang jo sente-

ang Sutan Batawi manarimonyo.Alun batutuik HP, masuak

sms kaduo, kali ko indak tabedo sanagn hati ayah si Budi tu, dek nan mangirim pasan pole lamonyo nan manuruik Sutan Batawi masih tatap kamek, tantu awak tau sia pulo salain si Roih alias Rosnida.

“Uda, salamaik yo. Walau hanyo katua RT, jan lupo makan-makannyo. Iros mandukuang Uda Zainal salalu,” baitu pasan nan masuak.

Sutan Batawi sadar bana, kalau sms dari si Roih ko disimpan akan malahiakan parang dunia katigo, makonyo sasudah dibaco lang-suang dihapuih dan sabalumnyo dijawek singkek, “tarimo kasih diak,”.

Hari partamo manjadi katua RT, Sutan Batawi mangumpuakan warganyo untuk mambahas hal-hal nan diraso paralu. Diantaronyo iy-

uran warga, gotong royong, acara sosial dan lain sabagainyo.

Batua-batua nyo salin abih kapandaian Ajo Kowi dek Sutan Batawi, sampai-sampai Sutan Batawai nan panjajok ko namuah tagak balamo-lamo di tapi banda nan babaun busuak.

Hari kaduo, Sutan Batawi mancaliak kondisi balai warga nan mulai lapuak dimakan lipan, kaniangnyo bakaruik mancari jalan kalua. Tapi nan tasuo justru baatambah manjadi paniang di kapalonyo.

Baru tigo hari marasokan sanang, hari kaampek tibo tugeh nan mambuek Sutan Batawi tata-gun, tangah malam buto pintu rumahnyo ditokok urang nan ka malaporkan kajadian penting.

“Pak RT, Pak RT, tolongin Pak RT,” tadangan suaro maibo-ibo mambalah kasunyian malam.

“Siti, cubo caliak, sia pulo tu nan mnggaduah lalok awak,” suaro parau Sutan Batawi sambia mang-utiak pinggang bininyo.

“Pak RT, Pak RT,” alun jadi Uni Siti Tagak, kambali tadanga suaro manokok pintu.

“Siapa di luar,” Uni Siti bat-anyo sasudah mamparelok kain saruangnyo.

“Saya Bu RT, Jono,” baleh urang di lua.

“Ada apa Mas, kok subuh-subuh sudah mendatangi rumah Pa RT. Apakah tidak bisa besok saja, karena Pak RT kurang enak badan,” kato Uni Siti dengan muko dimanih-manihkan.

“Begini Bu, istri saya yang tengah hamil tiba-tiba pendara-han dan harus dilarikan ke rumah sakit. Tapi saya tidak punya uang sama sekali, jadi saya mau minta tolong sama Pak RT,” jawek Jono manjalehkan tanpa raso badoso samo sakali.

“Tunggu sebentar,” baleh Uni Siti sambia masuak ka dalam rumah.

Indak lamo kamudian, Uni Siti nan alah manjadi Ibu RT itupun manyarahkan salembar amplop

putiah ka si Jono, Sasudah tadanga ucapan tarimo kasih, pintu rumah pun tadanga ditutuik.

“Sia tadi tu Siti, manga inyo tangah malam ka siko,” kato Su-tan Batawi baitu induak barehnyo masuak ka dalam biliak.

“Si Jono, bininyo pendarahan dan harus dibao ka rumah sakik,” kato Uni Siti manjalehkan.

“Manga pulo inyo ka mari, iko rumah katua RT bukan rumah sakik,” baleh Sutan Batawi ban-tuak urang tea.

“Ondeh Ajo, kalau warga mangadu tantu lah ka Pak RT, ka sia pulo lai. Itu mangkonyo dulu Ajo ambo larang ikuik pamilihan. Kan kareh angok Ajo mambuek awak seso,” jawek Uni Siti jo suaro agak maninggi.

“Kalau bantuak iko manjadi katua RT, batambah tugeh aden mah. Indak wakatu sajo nan ilang, indak pikiran sajo nan batambah, isi saku pun bapindah,” baleh Sutan Batawi di baliak salimuik tabanyo.[]

wasan produk obat dan makanan yang tidak memenuhi ketentuan. Agar kemungkinan terburuk dari pengkonsumsian produk itu bisa dihindari.[]

R A G A M

u dari halaman 1sutan BatawiTugeh Baru

pariaman itu.“Rimbo Kalam adalah aset

daerah sekaligus kebanggaan dae-rah, namun sayangnya tak dileng-kapi dengan infrastruktur utama berupa jalan. Akibatnya, saat hujan turun, Rimbo Kalam bagaikan terasing dari dunia luar,” kata Ali Umar (70) warga Pasa Dama pada Suara Minang menyampaikan keluh kesahnya.

Mantan tentara ini menyebut-kan, jika pemerintah Padangparia-man memang ingin memungsikan pusat perkantoran itu secara efek-tif, maka jalan yang layak dan representatif harus dibangun ter-lebih dahulu. Namun yang terjadi sekarang ini, meski pembangunan kantor bupati itu telah rampung, jalan yang diharapkan belum juga disediakan.

Pemerintah kata dia, memang telah membuka jalan utama sele-bar hampir 20 meter ke Rimbo Kalam. Akan tetapi sejak dibuka hingga selesainya pembangunan kantor bupati, hingga sekarang ini belum juga diaspal. Akibatnya, tanah labil yang didominasi tanah lepas tersebut selalu tergerus dan terbawa oleh air saat hujan turun.

“Kalau hujan turun, jalan terse-

but tak bisa dilintasi karena sangat rawan lepas,” imbuhnya.

Ali Umar juga mempertan-yakan keseriusan pemerintah daerah untuk berkantor di Rimbo Kalam. Sebab, saat ini tak ada angkutan yang melayani pegawai ataupun masyarakat yang akan berurusan di kantor tersebut. Aki-batnya, Rimbo Kalam semakin kalam dan buram dari mata ma-syarakat Padangpariaman sendiri.

Apa yang dikeluhkan Ali Umar, ternyata diamini pula oleh Defril (50). Warga Kasang ini menyebutkan pernah terkurung di Rimbo Kalam saat mengunjungi kantor bupati itu hanya beberapa hari setelah resmi dioperasikan.

“Saya datang siang hari, na-mun saat mau pulang hujan turun. Akibatnya saya terpaksa bermalam di sana,” katanya sambil mengge-leng-gelengkan kepalanya.

Defril meminta pemerintah daerah secepatnya membenahi kawasan ibu kota tersebut agar layak menjadi sebuah ibukota. Dengan kondisi seperti sekarang ini, menurutnya Rimbo Kalam belum layak menjadi etalase Ka-bupaten Padangpariaman.

Tak hanya kondisi kawasan

yang rawan longsor dan setiap saat selalu terancam longsor, masalah jarak juga menjadi persoalan yang mengemuka bagi warga Pariaman. Mereka yang tinggal di kawasan utara, justru harus mengeluarkan biaya ekstra hanya untuk menuju Rimbo Kalam.

“Untuk menuju Rimbo Ka-lam dari Sei Geringging, saya membutuhkan BBM setidaknya Rp100.000 dengan waktu tempuh 1,5 jam. Ini sangat tidak efektif dan menunjang tugas saya sebagai walinagari yang dituntut untuk senantiasa berurusan dengan pusat pemerintahan,” kata Walinagari Kuranji Hulu, Sei Geringging, Ali Umar saat ditemui Suara Minang di kantor bupati Padangpariaman yang lama pekan lalu.

Meski jaraknya sangat jauh, Ali Umar tak bisa berbuat apa-apa selain melaksanakannya den-gan berat hati. Setiap bulannya, setidaknya empat kali dia harus mendatangi kantor bupati.

“bayangkan saja, dengan honor hanya Rp2 juta sebulan yang dibayarkan per tiga bulan tentu kami kesulitan untuk beraktivitas di Rimbo Kalam,” imbuhnya.

Ketua LSM Limbubu, Yet Kahar yang dihubungi terpisah mengatakan persoalan IKK Padan-

u ... Nestapa dari Rimbo Kalam dari hal. 1 gpariaman harus dituntaskan se-cepatnya. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut, akan semakin meru-gikan daerah.

Selain itu, tokoh vokal ini juga meminta aparat penegak hukum bisa melakukan penyidikan dan penyelidikan terkait pembangunan kantor bupati Padanpariaman itu. Apalagi dari yang diketahuinya selama ini, pembangunan kantor tersebut tak dilengkapi dengan Amdal dan SKBL sama sekali.

“Kalau mau tuntas ya harus di-tuntaskan setuntas-tuntasnya. Jika tidak, Rimbo Kalam akan menjadi bom waktu bagi perjalanan Kabu-paten Padangpariaman,” kata yet Kahar serius.

Terkait persoalan ada tidaknya Amdal pusat pemerintahan itu, Suara Minang cukup kesulitan untuk mengetahuinya secara pasti. Apalagi mantan Bupati Padang-pariaman yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim sebagai penggagas pembangunan tersebut tak berse-dia mengangkat ponselnya saat dihubungi termasuk sms yang juga tak dibalas sama sekali.

Setali tiga uang, Bupati Padan-gpariaman Ali Mukhni dan Wakil Bupati Padangpariaman, Damsuar pun kompak tidak merespon ko-

munikasi yang dibangun Suara Minang melalui ponsel.

Namun untunglah, Sekda Padangpariaman, Mawardi Sa-mah bersedia mengangkat telepon Suara Minang. Meski terkesan sumir, namun yang bersangkutan memastikan pembangunan kantor pemerintahan itu telah dilengkapi dengan Amdal dan surat pendu-kung lainnya.

“Amdalnya ada dan diterbitkan bersamaan dengan pembangunan kantor bupati,” katanya singkat.

Penjelasan Mawardi Samah pun seperti mengundang tanda tanya baru, karena biasanya Am-dal terbit lebih dahulu dari proses pembangunan. Namun dengan bersamaannya pembangunan dan munculnya Amdal, tentu ada sesuatu yang ganjil dalam proses pembangunannya.

Mungkin apa yang dikatakan ketua LSM Limbubu, Yet Kahar pantas dikedepankan. Kalau aparat penegak hukum mau melakukan pengusutan, pasti akan diketahui benang merah dari persoalan tersebut. Dan semoga saja, aparat mau mendengarkan harapan dan keinginan publik Padangparia-man itu agar rimbo Kalam tak menjadi “KALAM” sebagaimana namanya[]

matera Barat pada 3 Desember lalu, menghasilkan temuan yang cukup mengejutkan. Dimana lebih dari 14.000 produk obat dan kosmetika ilegal dan berbahaya beredar di pasaran,” kata kepala BPPOM Padang, Indra Ginting.

Dengan temuan tersebut, ma-syarakat kata Indra harus lebih hati-hati dalam membeli kebutu-han berupa obat dan kosmetika. Sebab, produk ilegal tersebut jelas berbahaya bagi tubuh yang meng-konsumsinya.

Walaupun seluruh temuan itu telah disita untuk dimusnahkan, namun Indra meyakini masih ada produk ilegal lainnya yang

beredar. Untuk itu, ketelian dan kehati-hatian menurutnya mutlak diperlukan sebelum membeli se-buah produk.

“Dan kalau masyarakat merasa ragu, silahkan menghubungi BP-POM Padang melalui unit layanan pengaduan konsumen (ULPK) BP-POM,” katanya menawarkan diri.

Dalam Opgabnas 2012 yang dilakukan di penghujung tahun itu, tim penyidik kata Indra Ginting menemukan pelanggaran di empat sarana distribusi utama, yakni toko obat, apotik, distributor kosmetik dan depot jamu.

Indra merinci, produk obat, makanan serta kosmetik ilegal/

u Razia Obat dan Kosmetik... dari hal. 1 tidak memenuhi ketentuan yang ditemukan penyidik BBPOM ter-diri dari obat keras yang ditemukan di sarana yang tidak berwenang sebanyak 8.922 tab, kosmetik tanpa izin edar sebanyak 1.948 pcs dan obat tradisional tanpa izin edar sebanyak 336 pcs.

“Apa yang ditemukan tim gabungan ini, selanjutnya akan diteruskan pada BBPOM pusat. Tindak lanjut terhadap sarana yang melanggar ketentuan, nanti-nya akan ditindaklanjuti secara projustitia setelah dilakukan gelar kasus. Sedangkan untuk sarana yang tidak melanggar diberikan pembinaan agar nantinya tidak terjebak dengan penjualan produk

ilegal di kemudian hari,” jelasnya.Kepada masyarakat, BBPOM

di Padang mengimbau untuk dapat berperan serta dalam melakukan pengawasan terhadap penga-

Page 16: Suara Minang 40

Suara Minang | Edisi 40 | 14 - 21 Desember 2012 16P A N O R A M A

Pusat Pemerintahan yang Merana

Mulai dibangun di ten-gah pro dan kontra era pemerintahan Muslim Kasim dan

Ali Mukhni pada 2008 silam, hingga saat ini keberadaannya tak juga menarik minat untuk didatangi. Bahkan, ada sejumlah warga Pariaman sendiri yang tak kenal keberadaan kawasan pusat

kecil yang berdiri di pinggir jurang dan sejumlah personil pengamanan dalam (Pemdal) darti satuan polisi Pamong Praja. Meski didera ket-erisolasian, namun mereka ma-sih bisa gembira dengan suara jangkrik dan hewan malam yang menghadirkan nuansa berbeda.

Untuk menuju ke pusat pemer-intahan, pemerintah daerah me-mang telah membuka sebuah jalan utama dengan lebar sekitar 20 meter. Namun sayang jalannya belum diaspal sama sekali, bahkan pengerasan pun tidak. Akibatnya, jika hujan hampir dipastikan tak ada kendaraan pegawai apalagi masyarakat yang melintasinya.

“Kalau dipaksakan ke sana (kantor bupati) saat hujan, dipas-tikan kita akan terkurung di sana. Sebab biasanya jalanan di sana akan terkikis air dan bukitnya pun rawan longsor,” kata seorang warga yang tinggal di Korong Pasa Dama pada Suara Minang.

Pak tua yang minta namanya tidak dituliskan itu, menambahkan, pembangunan pusat pemerintahan yang baru adalah sebuah proyek yang sebenarnya hanya mencari sensasi. Sebab, kondisi tanah yang labil, rawan longsor dan jauh dari masyarakat membuatnya menjadi ekslusif.

“Pemerintah hanya mencari sensasi,” katanya serius.

Apa yang dikatakan Pak Tua itu, dari penelusuran Suara Minang, memang benar adanya. Sebagaimana yang ditunjukkan doto-foto terkini Ibu Kota Kabu-paten (IKK) Padangpariaman yang baru di bawah ini.[]

berada di sebuah daerah antah be-rantah yang sepi dari hiruk pikuk sebuah ibu kota. Jika pagi hingga siang hari, pegawai yang ditem-patkan di sana, masih lalu lalang. Namun tidak demikian halnya dengan sore hingga pagi hari.

IKK bagaikan kota mati tanpa aktifitas ama sekali. Selain gedung megah sebagai lambang daerah, di area tersebut hanya ada dua warung

tak ada alasan untuk membiarkan gedung megah di areal hampir 80 hektare tersebut merana.

Namun apa daya, pemban-gunan yang tak sinergis dan ter-kesan dipaksakan, membuat ge-dung megah nan mewah tersebut bagaikan sebuah istana di tengah awan yang jauh dari warganya. Akibatnya, kalau hujan kawasan itu didera kekhawatiran akan terisolasi longsor, sementara saat malam didekap gelap. Sungguh sebuah keironisan di tengah ge-byarnya keinginan menjadikan daerah tersebut sebagai kawasan elit di Bumi Tabuik.

Berada di kawasan pusat pemerintahan tersebut, bagaikan

pemerintahan tersebut.Segala upaya dan usaha yang

dilakukan Pemkab Padangparia-man dalam rangka memberday-akan daerah dan juga mendistri-busikan pembangunan melalui kehadiran pusat pemerintahan tersebut, pantas diapresiasi. Den-gan kucuran anggaran mencapai Rp37.395.467.000, seharusnya

Rimbo Kalam, Bukik Lubuak Baliak, Bukik Aneh dan IKK, adalah sejumlah nama yang melekat dan dilekatkan untuk kawasan pusat pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman yang berada di Jorong Pasa Dama, nagari Parit Malintang Kecamatan Enam Lingkungan tersebut.