Stukas Hipertensi (Vin & Did)

49
Berkas Pasien & Berkas Okupasi Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Klinik Dokter Keluarga FKUI Kiara No Berkas : E – 338 No Rekam Medis : E 101 – 2008 Pasien Ke : 1 dalam keluarga Data Administrasi Tanggal 21 Juli 2011 diisi oleh Nama: Fitriyati Irviana NPM: 0920.221.118 Benhardiet W Sonda 0920.221.111 Pasien Keterangan Nama Tn. Emet Kepala Keluarga Umur / tgl. Lahir 67 th / 18-12-1947 Alamat Jl. Sukamulya I RT.012/01 Jenis kelamin Laki-laki Agama Islam Pendidikan SD Pekerjaan Wiraswasta Status perkawinan Kawin Kedatangan yang ke 7 Datang sendiri / tenang / kontrol Telah diobati sebelumnya Ya Diagnosis sebelumhya : Hipertensi stage II belum terkontrol Obat yang telah diminum : Captopril tab 25 mg Alergi obat Tidak Sistem pembayaran Swasta Biaya sendiri Data Pelayanan ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis) A. Alasan kedatangan/keluhan utama Keluhan utama : Pusing kepala seperti berdenyut-denyut yang hilang dan timbul sejak 2 tahun yang lalu, pusing dirasakan di kepala 1

Transcript of Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Page 1: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Berkas Pasien & Berkas OkupasiNama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Klinik Dokter Keluarga FKUI KiaraNo Berkas : E – 338 No Rekam Medis : E 101 – 2008 Pasien Ke : 1 dalam keluarga

Data AdministrasiTanggal 21 Juli 2011diisi oleh Nama: Fitriyati Irviana NPM: 0920.221.118

Benhardiet W Sonda 0920.221.111Pasien Keterangan

Nama Tn. Emet Kepala KeluargaUmur / tgl. Lahir 67 th / 18-12-1947Alamat Jl. Sukamulya I RT.012/01Jenis kelamin Laki-lakiAgama IslamPendidikan SDPekerjaan WiraswastaStatus perkawinan KawinKedatangan yang ke 7 Datang sendiri / tenang / kontrolTelah diobati sebelumnya

Ya Diagnosis sebelumhya : Hipertensi stage II belum terkontrolObat yang telah diminum : Captopril tab 25 mg

Alergi obat TidakSistem pembayaran Swasta Biaya sendiri

Data Pelayanan

ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis)

A. Alasan kedatangan/keluhan utama Keluhan utama : Pusing kepala seperti berdenyut-denyut yang hilang dan timbul sejak 2 tahun yang lalu, pusing dirasakan di kepala bagian depan, rasanya seperti berkunang-kunang dan akan menghilang setelah duduk selama ± 3 menit.Kekhawatiran : Pasien khawatir apakah sakit kepalanya disebabkan oleh sesuatu yang berbahaya dikepalanya atau tidak, karena mengganggu dalam pekerjaan sehari-hari.Harapan : pasien ingin segera sembuh dari sakit kepalanya dan beraktivitas dengan sehat seperti sedia kala.Persepsi : pasien mengira ada suatu penyakit dikepalanya yang menyebabkan pusing selama ini.

B. Keluhan lain /tambahanTerkadang sesak napas, tangan dan kaki kram dan kesemutan saat naik motor, nyeri pinggang bila duduk terlalu lama, terkadang batuk berdahak.

C.Riwayat perjalanan penyakit sekarang:Pasien, Tn. E, usia 67 tahun, datang sendiri ke KDK Kiara, dengan keluhan pusing kepala seperti berdenyut-denyut yang hilang timbul sejak 2 tahun yang lalu, pusing terasa di kepala bagian depan dan terasa seperti berkunang-kunang dan akan hilang setelah duduk selama ± 3 menit. Saat menaiki tangga sekitar 3 anak tangga terasa sesak napas, paroxysmal nocturnal dyspneu (-), dyspneu of effort (+), ortopneu (-)

1

Page 2: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Keluhan lain berupa kram dan kesemutan pada tangan dan kaki saat megendarai motor, tetapi tidak nyeri dan tidak ada jari-jari tangan yang bengkok. Kedua lutut juga terkadang terasa pegal jika duduk terlalu lama atau aktivitas berdiri lama yang akan menghilang setelah ± 3 menit, disertai nyeri disekitar pinggang belakang bagian bawah kanan dan kiri. 3P (-), nyeri dada (-).Keluhan pada mata kiri kadang berkunang-kunang; muncul bercak hitam saat melihat seperti ada binatang yang melayang, keluhan ini sudah dirasakan sejak 3 tahun belakangan. Pasien tidak menggunakan kacamata dan belum pernah ke dokter mata. BAB dan BAK tidak ada kelainan, keluar cairan dari telinga (-). Pasien sering batuk setiap bulan, dan terkadang disertai dahak warna putih kekuningan. Sejak sebulan terakhir pasien mengeluhkan terkadang terasa nyeri pinggang belakang bagian bawah kanan dan kiri. Pasien senang minum soft drink (coca cola) sekitar 2 bulan belakangan, dan mengkonsumsi air putih 3-4 gelas perhari. Pasien merupakan seorang peokok aktif sejak 53 tahun lalu dengan frekuensi merokok ± 3 bungkus perhari. Pasien tidak mengkonsumsi alkohol. Pasien senang mengkonsumsi makanan yang bersantan, sering juga mengkonsumsi daging kambing, dan terkadang buah durian. Pasien minum kopi 3 kali sehari. 1 ½ bulan rutin olahraga jalan santai selama ± 30 menit, dahulu jarang olahraga. Pasien mengaku merasa mudah terpancing emosinya, namun masih bisa dikendalikan.

D. Riwayat penyakit keluargaRiwayat hipertensi pada ibu kandung pasien, riwayat DM (-), riwayat alergi makanan / obat-obatan (-), riwayat sakit jantung (-)

E. Riwayat penyakit dahuluRiwayat alergi makanan (-), riwayat alergi obat (-), riwayat sakit DM(-), riwayat sakit paru-paru / flek (+) disertai pengobatan OAT selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh, riwayat sakit jantung (-), riwayat operasi (-), riwayat trauma pada mata kanan (+)

F. Riwayat menikah (jika wanita)Menikah satu kali

G. Riwayat sosial ekonomiPasien berasal dari ekonomi kelas menengah dengan pendapatan bersih perbulan ± Rp. 1.500.000,- . Pendapatan tersebut digunakan untuk kebutuhan keluarganya, yaitu pasien, istrinya, dan anak bungsunya. Pasien memiliki usaha sebuah warung kelontong kecil yang menjual aneka jajanan, kebutuhan sehari-hari dan sembako. Tipe keluarga pasien adalah keluarga kecil dengan 2 anak. Anak yang pertama perempuan dan sudah menikah dan keluar dari rumah untuk ikut hidup bersama suaminya. Pasien merupakan warga asli daerah tempat tinggalnya dan termasuk sesepuh di daerah tersebut, sehingga cukup disegani oleh warga sekitarnya.

ANAMNESIS OKUPASI1. Jenis pekerjaan

Jenis pekerjaan Bahan/material yang Tempat kerja Lama kerja

2

Page 3: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

digunakan (perusahaan) (bulan/tahun)Wirausaha Grosir sembako Ruko ± 20 tahun

2. Uraian pekerjaan

Urutan kegiatan

Bahaya Potensial Gangguan kesehatan yang

mungkin

Risiko kecelakaan

kerjaFisik Kimia Bio Ergo Psiko

Mengangkat beban berat

Menurunkan beban berat

Mengendarai Sepeda motor

Beban

Beban

Getaran

Posisi salah

Posisi statis

Posisi statis

Lelah

Lelah

Lelah

Upper Back PainHNP

Low Back PainHNP

Raynaud Syndrome

Hand and Arm vibration

Terkilir

Keseleo

Jatuh

Kontrol jumlah persediaan barang dagangan setiap ada barang yang habis dicatat pergi ke pasar naik motor menaikkan barang dalam jumlah besar ke motor (jrigen minyak, sepeti telur ayam, sekardus mie instan) menyetir motor sambil membawa barang-barang menurunkannya dari motor memasukkannya ke display toko.

3. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala/keluhan yang ada)Pasien menurunkan dan menaikkan barang-barang dalam jumlah besar tersebut tidak dalam posisi yang ergonomis, dan tanpa meminta bantuan siapapun, sehingga menyebabkan bagian tubuh tertentu kelebihan beban dan muncul rasa nyeri.

PEMERIKSAAN FISI K A. Keadaan umum dan tanda-tanda vital termasuk status gizi

Kesadaran : ComposmentisKeadaan umum : BaikTinggi badan : 159 cmBerat badan : 50 KgStatus gizi : BMI = 19,7 (Normoweight)Lingkar perut : 76 cmTanda vital : Tekanan darah = 170/100 mmHg

Frekuensi nadi = 92 x/menitFrekuensi nafas = 18 x/menitSuhu = 37,0⁰ C

B. Status generalisKepala : MesocephalRambut : Tersebar merata, berubanMata : Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), OD pthisis bulbi, visus : OD = 1/~,

OS = 4/60 Telinga : Discharge (-/-), membran timpani intak (+/+), serumen/sekret (-/-), fistula (-/-)

3

Page 4: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Hidung : Septum deviasi (-/-), udem konka (-/-), konka hiperemis (-/-)Tenggorok : Uvula ditengah, arcus faring hiperemis (-/-), T1/T1Gigi dan mulut : Caries dentis (-/-), calculus dentis (-/-)Leher : JVP 5-2 cm H2O, KGB colli tidak membesar, A. Carotis teraba normal Dada : Pectus excavatum (-), pectus carinatum (-)Paru I : Simetris, statis, dinamis

P : Ekspansi dada ki=ka, vokal fremitus ka< kiP : Sonor ↑/ Sonor ↑, batas paru – hati = sela iga 7, batas paru – lambung = sela iga 9 A : SD = bronkovesikuler (+/+), ronkhi (+/+) dibawah paru, wheezing (-/-)

Jantung I : Ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis teraba disela iga V, LMC 1 jari ke medialP : Batas jantung atas = sela iga II, linea parasternal sinistra

Batas jantung bawah = sela iga II, linea parasternal dextraBatas jantung kanan = sela iga V linea sternalis kananBatas jantung kiri = sela iga V 1 jari medial linea midklavikula kiri

A : S1-S2 normal, murmur (-), gallop (-)Abdomen I : Datar

P : Cembung, supel, nyeri tekan (-)P : TimpaniA : Bising usus (+) N

Punggung : Tidak ada kelainanEkstremitas : udem + + , akral hangat + +

+ + + +Status neurologis : pupil bulat, isokor, - /3mm, refleks cahaya langsung -/+, refleks cahaya tak

langsung -/+Tanda rangsang meningeal tidak diperiksaNervus kranialis kesan normalRefleks fisiologis + +

+ +Refleks patologis -/-

Tes sensibilitas: raba +/+, tekan +/+, suhu +/+

C. Status lokalis Pulsasi arteri dorsalis pedis +/+, arteri tibialis posterior +/+, arteri poplitea +/+

PEMERIKSAAN FISIS OKUPASI1. Tanda Vital

a. Nadi : 92 x/ menit c. Tekanan Darah (duduk) : 170/100 mm Hgb. Pernafasan : 18 x/ menit d. Suhu Badan : 37o C

2. Status Gizi a. Tinggi Badan : 159 cm Berat Badan : 50 Kg IMT = 19,7

4

Page 5: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

b. Bentuk Badan Astenikus Atletikus Piknikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum Keterangana. Kesadaran : Compos Mentis Kesadaran menurunb. Tampak kesakitan : Tidak Yac. Berjalan ada gangguan : tidak Ya

4. Kelenjar Getah Bening Jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi a. Leher : Normal Tidak Normalb. Submandibula : Normal Tidak Normalc. Ketiak : Normal Tidak Normald. Inguinal : Normal Tidak Normal

5. Mata M ata K anan M ata K iri Ketb. Persepsi Warna Normal Buta Warna Parsial

Buta Warna Total Normal Buta Warna Parsial

Buta Warna Totald. Kelopak Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normalf. Konjungtiva Normal Hiperemis Sekret

Pucat Pterigium Normal Hiperemis Sekret

Pucat Pterigiumh. Kesegarisan / gerak

bola mata Normal Strabismus Normal Strabismus

f. Sklera Normal Ikterik Normal Ikterikh. Lensa mata tidak keruh Keruh Tidak keruh Keruhj. Bulu Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

l. Penglihatan 3 dimensi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normaln. Visus mata Kanan 1/~ Kiri 4/60

6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri b. Daun Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normald. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

- Serumen Tidak ada

Ada serumen Menyumbat

(prop)

Tidak ada Ada serumen Menyumbat (prop)

f.Membrana Timpani Intak Tidak intak lainnya……

Intak Tidak intak lainnya …..

h. Test berbisik Normal Tidak Normal Normal Tidak Normalj.Test Garpu tala k. Rinne

Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal (Tidak dilakukan)

m. Weber (Tidak dilakukan)o. Swabach (Tidak dilakukan)q. Lain – lain ……….

7. Hidunga. Meatus Nasi Normal Tidak Normalb. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........c. Konka Nasal Normal Udem lubang hidung ........j. Nyeri Ketok Sinus

maksilaris Normal Nyeri tekan positif di ……..

e. Penciuman : normosmia

8. Gigi dan Gusi8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 88 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

9. Tenggorokana. Pharynx Normal Hiperemis Granulasi

5

Page 6: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

b. Tonsil : Ukuran

Kanan : To T1 T2 T3

Kiri : To T1 T2 T3

Normal Hiperemis Normal Hiperemis

c. Palatum Normal Tidak Normald. Lain- lain

10. Leher Keterangana. Gerakan leher Normal Terbatasb. Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normalc. Pulsasi Carotis Normal Bruit d. Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normale. Trachea Normal Deviasif. Lain-lain : …..

11. Dada Keterangana. Bentuk Simetris Asimetrisb. Mammae Normal Tidak Normal Tumor : Ukuran

Letak Konsistensi

c. Lain – lain

12. Paru- Paru dan Jantung Keterangana. Palpasi Normal Tidak Normal

Kanan Kiri

b. Perkusi Sonor Redup Hipersonor Sonor Redup Hipersonor

Iktus Kordis : Normal Tidak Normal , sebutkan ............. Batas Jantung : Normal Tidak Normal , sebutkan ………

c. Auskultasi : - bunyi napas Vesikular Bronchovesikular Vesikular Bronchovesikular - Bunyi Napas tambahan Ronkhi Wheezing Ronkhi Wheezing

- Bunyi Jantung Normal Tidak Normal Sebutkan ....

13. Abdomen Keterangana. Inspeksi Normal Tidak Normalb. Perkusi Timpani Redupc. Auskultasi: Bising Usus Normal Tidak Normald. Hati Normal Teraba…….jbpx ……jbace. Limpa Normal Teraba shcufner …..

f. GinjalKanan : Normal Tidak Normal

Kiri : Normal Tidak Normal

g. BallotementKanan : Normal Tidak Normal

Kiri : Normal Tidak Normal

h. Nyeri costo vertebraeKanan : Normal Tidak Normal

Kiri : Normal Tidak Normal

14. Genitourinaria Tidak diperiksaa. Kandung Kemih Normal Tidak Normalb. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak Normal ............

c Genitalia Eksternal Normal Tidak Normal

d. Prostat (khusus Pria) Normal Tidak Normal

Kanan Kiri15a.Tulang/Sendi Ekstremitas Atas - Gerakan Normal Tidak normal Normal Tidak normal - Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal - Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada

6

Page 7: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5 - Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada

Kanan Kiri15b.Tulang/Sendi Ekstremitas Bawah

- Gerakan Normal tidak normal Normal Tidak normal - Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5 - Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal - Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada - Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik - Kelainan kuku jari

Tidak ada Ada Tidak ada Ada

15c. Otot Motorik1. Trofi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal2. Tonus Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal3. Kekuatan

(Fs motorik) 5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal :

Tidak ada Tic Ataxia

Lainnya ..

15d. Refleks Kanan K iri

a. Refleks Fisiologis patella, lainnya

Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

b Refleks Patologis: Babinsky lainnya

Negatif Positif Negatif Positif

16. Kulit a. Kulit Normal Tidak Normalb. Selaput Lendir Normal Tidak Normalc. Kuku Normal Tidak Normal d. Lain – lain ………

Status lokalis :

A. Body Discomfort Map:

7

Page 8: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

DEPAN BELAKANG

Keterangan Tanda pada gambar, area yang dirasakan:

KRITERIA

TANGAN PERGELANGAN SIKUT BAHU LEHER PUNGGUNG TUNGKAI

8

Pegal, kaku Baal

Page 9: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

SIKAP

KEKUATAN

Menjepit > 1 kgMenggengam > 5 kg

Beban > 5 kg

Beban > 5 kg

Dengan beban

Menangani beban > 10 kg

Pedal kaki yang> 10 kg

LAMAJepitan/Genggaman > 10 detik

Salah satu sikap > 2/menit

> 10 detik > 10 detik

> 10 detik > 30%/8 jam

FREKWENSI

> 30 manipulasi per menit > 2/menit

> 2/menit

> 2/menit> 2/menit

TOTALKiri 4

Kanan 4

Kiri 4

Kanan4

Kiri 3

Kanan 3

Kiri 3

Kanan3

Skor = 0 Skor = 3Kiri 2

Kanan 2

Check list lembar tambahan yang diperlukan: Lembar anamnesis okupasi/aktivitas Lembar KMS dan Imunisasi Lain-lain, yaitu……………………….

9

Page 10: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Anamnesis :Keluhan pusing berdenyut pada kepala seperti berkunang-kunang yang hilang timbul sejak ± 3 tahun yang laluKadang dada terasa sesak dan terasa lelah sekali saat menaiki anak tanggaPandangan pasien yang kabur dan seperti ada bayangan melayangKeluhan nyeri pada lutut dan pinggangnyaPasien memiliki ibu yang menderita hipertensiPekerjaan pasien sebagai wirausahaKebiasaan angkat berat berupa bahan sembakoPasien belum pernah mengobati penyakitnya

Pemeriksaan Fisik :TD = 170/90 mmHgNadi = 92 x/menitRR = 18 x / menitSuhu = 37,0 ⁰CMata = Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), OD pthisis bulbi, visus : OD = 1/~, OS = 4/60Leher = dbnThorax = dbnAbdomen = dbnExtremitas = dbnLab ;GDS = 132 mg/dLKolesterol = 202 mg/dL

Pemeriksaan Penunjang ;Rö thorax = tidak ada cardiomegaly, fibrosis (+)

Faktor Risiko Eksternal :Stress memikirkan anak bungsunya sejak bermasalah ± 3 tahun lalu (karena pasien tidak mengizinkan anaknya itu bekerja di Batam, kemudian sang anak masih menyimpan kekesalan atas hal tersebutKeadaan ekonomi yang kurang stabil

Masalah Klinis : Hipertensi stage IISuspect retinopati hipertensiDislipedimiaLow Back Pain ec. Pajanan ergonomic akibat kerja

PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

10

Faktor Risiko Internal : - Usia pasien 67 tahun- Terdapat riwayat hipertensi

dalam keluarga yaitu ibu kandungnya

- Tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya kurang

- Pola makan tinggi lemak & garam

- Konsumsi banyak kopi (3-4 gelas perhari)

- Konsumsi rokok tinggi (± 3 bungkus perhari)

- Jarang berolahraga- Pajanan ergonomi saat bekerja

berupa posisi yang salah saat mengangkut sembako.

Page 11: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

KESIMPULAN BRIEF SURVEY

Lokasi Skor ResikoTangan kanan 4 TinggiTangan kiri 4 TinggiPergelangan kanan 4 TinggiPergelangan kiri 4 TinggiSikut kanan 3 TinggiSikut kiri 3 TinggiBahu kanan 3 TinggiBahu kiri 3 TinggiPunggung 3 TinggiTungkai kanan 2 TinggiTungkai kiri 2 Tinggi

RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT: Pasien mengeluhkan terdapat nyeri pada pinggangnya sejak beberapa tahun terakhir, termasuk terdapat nyeri pada punggungnya walau tidak senyeri pada pinggangnya. Dan pada kedua telapak tangan dan kaki juga terasa baal setiap selesai mengendarai sepeda motor. Terdapat pajanan ergonomi berupa posisi yang salah saat mengangkut beban barang-barang sembako dan pajanan getaran mesin kendaraan bermotor saat bekerja.

PEMERIKSAAN PENUNJANG:Tidak dilakukan pada saat home visit, namun namun direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan penunjang seperti rontgen vertebra, asam urat, dan karena ada keluhan baal, sebaiknya dilakukan pemeriksaan EMG

HASIL BODY DISCOMFORT MAP Keluhan pegal dan nyeri terdapat di daerah belakang nomor 1, 2, 6, 11, dan 12. Sedangkan keluhan baal terdapat pada area tubuh depan nomor 5 dan 9.

HASIL BRIEF SURVEY Terdapat hasil skor beresiko tinggi untuk tangan, pergelangan, sikut, bahu, punggung dan tungkai untuk mendapatkan gangguan muskuloskeletal.

DI AGNOSIS HOLISTIK Aspek personal : pasien datang karena ingin mengetahui penyebab sakit kepalanya selama

beberapa tahun belakangan ini, pasien ingin sembuh dari keluhan-keluhan yang telah disebutkan dalam RPS, dan pasien ingin tahu apakah penyakit yang dideritanya berbahaya bagi kesehatannya atau tidak..

Aspek klinik : - Hipertensi stage II - Suspeck retinopati hipertensi- Dislipidemia- Low Back Pain et causa pajanan ergonomi- Parestesia e.c Raynaud syndrome Dd/ hand and arm vibration

Aspek risiko internal : Usia pasien 67 tahun, terdapat riwayat hipertensi dalam keluarga yaitu ibu kandungnya, tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya kurang, pola makan tinggi lemak & garam, konsumsi banyak kopi (3-4 gelas perhari), konsumsi rokok tinggi (± 3 bungkus perhari), jarang berolahraga, pajanan ergonomi saat bekerja berupa posisi yang salah saat mengangkut sembako.

11

ENVIRONMENT

Page 12: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Aspek psikososial : hubungan dengan anak bungsu kurang baik, kondisi ekonomi menurun

Derajat fungsional : 1

DIAGNOSIS KERJA OKUPASILow Back Pain

DIAGNOSIS DIFERENSIAL OKUPASIHernia Nucleus Pulposus

DIAGNOSIS OKUPASI (LIHAT HARD COPY UNTUK KETERANGANG LANGKAHNYA

Langkah 1 Diagnosis klinis Low Back PainLangkah 2 Dasarnya :

Pajanan fisik =Pajanan ergonomi = Pajanan psikososial =

Beban barang-barang sembakoPosisi salah, tidak ergonomisLelah

Langkah 3 Dasar teori : Tumpuan berat beban yang diangkat berkumpul pada punggung bawah, terjadi proses metabolisme anaerob untuk mengkompensasi tumpuan beban tersebut, sehingga terjadi penumpukan asam laktat berlebihan di daerah tersebut dengan frekuensi yang cukup tinggi sehingga terasa nyeri.

Langkah 4 Dasarnya :Masa kerja = Jumlah jam terpajan =Permintaan bantuan =

± 20 tahun± 2 jam/hariTidak ada, anaknya pun tidak membantu sama sekali

Langkah 5 Dasarnya :Faktor individu yang berperan

Usia lansiaKetidaktahuan mengenai posisi ergonomi yang baikKebiasaan mengabaikan kelelahan

Langkah 6 Dasarnya :Faktor lain di luar pekerjaan

Tidak ada yang membantu pasien dalam bekerja

Langkah 7 Diagnosis PAK Low back pain yang dialami pasien ini merupakan penyakit akibat kerja

PERMASALAHAN & RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN

12

Page 13: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

No Kegiatan Rencana intervensi Sasaran WaktuHasil yang diharapkan

1. Aspek personal

- Memberi edukasi pada pasien mengenai penyakitnya, faktor resiko, kemungkinan sembuh, dan komplikasi yang mungkin timbul untuk penyakit hipertensi, low back pain dan hand and arm vibration

- Menjelaskan adanya hubungan antara low back pain yang dialami pasien dengan kebiasaan merngangkat berat

Pasien Saat kontrol

Menenangkan pasien tentang kekhawatiran terhadap penyakitnya

2. Aspek klinik:

1. Hipertensi Non farmakologis :- Mengedukasi pasien agar :- Minum obat teratur- Modifikasi gaya hidup (diet

rendah garam ± 1 gr/hari)- Kontrol rutin dua minggu –

sebulan sekali- Olahraga teratur minimal

3x/mingguFarmakologis : - Captopril 2 x tab 12,5 mg AC

2. DislipidemiaNon farmakologis :- Edukasi untuk menghindari

konsumsi zat makanan tinggi lemak dan kolesterol

- Mengontrol kadar kolesterol setiap bulan sekali

Farmakologis :- Bila kadar kolesterol tidak

dapat diturunkan setelah diusahakan dengan perubahan pola hidup, barulah pasien akan diberi Simvastatin 5 mg SD malam hari

3. Suspek Retinopati HipertensifNonfarmakologis : - Anjuran untuk konsultasi

dokter spesialis mata

4. Low Back PainNon farmakologi : - Edukasi posisi pekerjaan yang

baik dan ergonomis

Pasien Kunjungan I

Mengurangi tekanan darah pasien, menurunkan kadar kolesterol, memastikan tidak adanya retinopatu akibat hipertensi, mengurangi nyeri punggung bawah, mengembalikan sensibilitas telapak tangan dan kaki, serta meminimalkan keluhan – keluhan lain yang dirasakan pasien

13

Page 14: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

- Edukasi bagaimana mengangkat beban yang benar

- Menghindari posisi weightbearing

- Edukasi untuk melakukan peregangan sebelum dan di sela- sela pekerjaan

Farmakoterapi :- Neurobion 1x1 tab PC

5. Hand And Arm Vibration DD/ Syndroma Raynaud Non farmakologis : - Edukasi menggunakan sarung

tangan anti vibrasi saat mengendarai sepeda motor agar meredam getaran mesin.

- Pemeriksaan penunjang : EMG

3. Aspek risiko internal:

- Menjelaskan bahwa faktor usia dan riwayat hipertensi pada ibu kandung pasien dapat mempengaruhi tekanan darah yang tinggi

- Menjelaskan pola makan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pasien, yaitu diet rendah garam dan rendah lemak

- Menjelaskan bahaya rokok dan kopi bagi penyakitnya

- Menjelaskan pentingnya berolahraga bagi kesehatannya

- Menjelaskan posisi yang baik pada saat melakukan pekerjaan dan melakukan peregangan pada saat bekerja

Pasien Kunjungan II

Pasien mengerti bagaimana menyikapi penyakitnya untuk membantu penyembuhannya dengan pola makan yang baik, berhenti minum kopi serta rokok, berolahraga secara teratur, dan melakukan pekerjaan dengan posisi yang benar.

4. Aspek psikososial:

Mengedukasi pasien agar lebih terbuka terhadap masalah yang dihadapinya terhadap keluarganya dan menguapayakan perdamaian kepada anak bungsunya

Pasien, anak bungsunya

Kunjungan III

Agar hubungan pasien dan anaknya terbina lebih baik dan menurunkan faktor resiko stress pikiran dari si pasien itu sendiri

14

Page 15: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

TINDAK LANJUT & HASIL INTERVENSI

Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS HOLISTIK & RENCANA SELANJUTNYA

15

Page 16: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Kedatangan I

(19/7/11)

Di rumah pasien

INTERVENSI :- Penilaian terhadap lingkungan tempat tinggal pasien, sanitasi di dalam rumah,

ventilasi dan pola hidup keseharian keluarga Tn. Emet- Mengevaluasi compliance konsumsi obat dari pasien, serta anjuran anjuran

untuk memodifikasi gaya hidup pasien di rumah dan lingkungan kerja

DIAGNOSTIK HOLISTIK :- Pasien menderita hipertensi stage II yang belum terkontrol akibat belum

didukung dari segi modifikasi gaya hidup- Dislipidemia akibat pemeriksaan kadar kolesterol yang tinggi- Suspek retinopati hipertensi karena keluhan bayangan melayang sejak menderita

hipertensi- Pasien juga menderita low back pain yaitu nyeri pinggang akibat posisi yang

tidak ergonomis saat melakukan pekerjaan sehari-hari sebagai pengusaha toko kelontong

- Raynaud syndrome karena pasien mengeluh terasa baal saat mengendarai sepeda motor akibat terpajan getaran mesin kendaraan bermotor

RENCANA SELANJUTNYA :- Pasien diajarkan untuk melakukan beberapa pola diet untuk penyakit

hipertensinya dan dislipedimianya, serta diminta untuk mengurangi kebiasaan yang dapat memicu peningkatan tekanan darah dan kolesterolemia

- Anjuran kepada pasien untuk memeriksakan matanya ke dokter mata- Pasien diberi pendidikan tentang posisi ergonomis dalam melakukan pekerjaan

sehari-hari agar tidak menambah parah low back pain yang dikeluhkannya- Anjuran untuk melakukan pemeriksaan EMG (elektromiografi)

Tindak Lanjut I

(28/7/11)

Di rumah pasien

INTERVENSI :- Penilaian terhadap perubahan pola makan dari pasien, serta evaluasi tentang

kepatuhan minum obat pasien- Mengevaluasi cara pasien melakukan pekerjaan yang sesuai dengan posisi yang

ergonomis

DIAGNOSTIK HOLISTIK :- Pasien menderita hipertensi stage II yang belum terkontrol akibat terdapat

masalah psikologis (TD = 160/90 mmHg)- Low back pain akibat terpapar pajanan yang tidak ergonomis

RENCANA SELANJUTNYA :- Pasien dianjurkan untuk lebih terbuka terhadap masalah yang dihadapi dengan

anaknya, meminta sang anak untuk dapat menjalin komunikasi yang baik dengan beliau.

- Peningkatan dosis captopril dari 12,5 mg menjadi 25 mg.- Penghentian peresepan terapi Neurobion karena keluhan nyeri pada pinggangnya

telah berkurang- Mengedukasi posisi ergonomis pada pasien saat mengangkat benda yang berat.- Edukasi untuk menggunakan sarung tangan anti vibrasi saat mengendarai motor

16

Page 17: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Tindak Lanjut II (29/7/11)

Di rumah pasien

INTERVENSI :- Penilaian terhadap kepatuhan minum obat pasien baik, serta modifikasi gaya

hidup pasien juga sudah mulai dilakukan, seperti mengurangi konsumsi zat makanan berkadar garam tinggi, atau bersantan, olahraga teratur, istirahat cukup, kurangi beban pikiran, kurangi konsumsi rokok, dan minum kopi.

- Pasien belum juga mau memulai untuk menjalin komunikasi dengan anak bungsunya

DIAGNOSTIK HOLISTIK :- Pasien menderita hipertensi stage I yang belum terkontrol akibat terdapat

masalah psikologis (TD = 140/80 mmHg)

RENCANA SELANJUTNYA :- Pasien diminta untuk mengurangi stress akibat memikirkan anak bungsunya

yang belum juga mau bekerja dan masih menganggur dirumah.- Istri pasien diminta untuk membantu menjadi mediator Tn. Emet dalam

membuka komunikasi terhadap anak bungsunya- Pasien di edukasi untuk kontrol mengenai mata kanannya dan memeriksakan

matanya ke dokter mata walaupun tidak ada keluhan- Anjuran kepada pasien untuk memeriksakan kadar kolesterolnya setelah

melakukan perubahan pola diet.- Edukasi untuk kontrol teratur dan minum obat antihipertensi secara teratur- Memberikan edukasi untuk melakukan pemeriksaan penunjang untuk skrining

komplikasi dan faktor risiko (urinalisa, creatinin, profil lipid, EKG, rontgen thorax, gula darah )

17

Page 18: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN PERTAMA(keadaan kesehatan pasien pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-faktor pendukung dan penghambat kesembuhan pasien, indikator keberhasilan, serta rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya)

Diagnosis Holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama

Aspek personal- Keluhan utama : Pusing kepala yang hilang dan timbul sejak 2 tahun yang lalu, pusing

dirasakan di kepala bagian depan, rasanya seperti berkunang-kunang dan akan menghilang setelah duduk selama ± 3 menit.

- Kekhawatiran : Pasien khawatir apakah sakit kepalanya disebabkan oleh sesuatu yang berbahaya dikepalanya atau tidak, karena mengganggu dalam pekerjaan sehari-hari.

- Harapan : pasien ingin segera sembuh dari sakit kepalanya dan beraktivitas dengan sehat seperti sedia kala.

- Persepsi : pasien mengira ada suatu penyakit dikepalanya yang menyebabkan pusing selama ini.

Aspek klinik- Hipertensi stage I - Suspek Retinopati Hipertensi- Dislipidemia- Low Back Pain et causa pajanan ergonomis akibat kerja- Parestesia ec suspek Raynaud Syndrome dd/ hand and arm vibration

Aspek risiko internal- Usia pasien 67 tahun- Terdapat riwayat hipertensi dalam keluarga yaitu ibu kandungnya- Tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya sudah mulai meningkat- Pola makan tinggi lemak & garam- Konsumsi kopi berkurang ,(sekarang hanya 1x/hari)- Konsumsi rokok sudah mulai jauh berkurang (sekarang hanya sekitar 3-4 batang per hari)- Frekuensi berolahraga sudah mulai meningkat - Pajanan ergonomi saat bekerja berupa posisi yang salah saat mengangkut sembako

berangsur-angsur mulai diperbaiki

Aspek psikososial- Hubungan dengan anak bungsu kurang baik, kondisi ekonomi menurun

Derajat fungsional- 1

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien :- Compliance minum obat yang baik dari pasien- Modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat- Melaksanakan diet rendah garam- Olahraga teratur- Melaksanakan pekerjaan secara ergonomis- Kembali harmonisnya hubungan interpersonal pasien dengan anak bungsunya- Stabilisasi kondisi ekonomi

18

Page 19: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan pasien : - Setelah mengetahui tekanan darahnya mulai turun, pasien mulai kadang lupa meminum

obat- Kebiasaan merokok dan minum kopi belum dapat dihilangkan sama sekali- Olahraga yang masih belum teratur dalam frekuensi maupun durasinya- Keluarga pasien tipe keluarga konsumtif dalam hal makanan, karena cenderung jajan untuk

lauk pauk- Istri pasien tenggelam dalam kesibukannya mengelola toko, sehingga perhatiannya

berkurang terhadap anak bungsunya- Anak bungsunya tipe pribadi yang introvert yang tidak mau membuka diri dan sulit untuk

membina hubungan harmonis terhadap ayahnya dan cenderung penuh gengsi dan egois.Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya

- Melanjutkan terapi medikamentosa, apabila setelah 3 kali control tidak juga apda penurunan bermakna atas tensi darahnya, maka diperlukan obat antihipertensi kombinasi

- Memberi edukasi tentang alternative pilihan diet makanan yang baik untuk penderita hipertensi

- Melihat adanya faktor resiko hipertensi yang lainnya, seperti memeriksa kadar gula darah, kadar kolesterol, EKG, dan Rö thorax untuk mengetahui ukuran CTR.

- Memotivasi pasien agar bersedia untuk konsultasi ke dokter mata untuk melihat adanya komplikasi ke mata akibat penyakit hipertensinya.

- Melakukan pemeriksaan kadar kolesterol setelah dilakukan perubahan pola diet.- Menganjurkan pemeriksaan EMG (elektromiografi) untuk mengetahui penyebab baal pada

ujung ujung jari tangan dan kaki pasien- Melakukan edukasi terhadap pajanan ergonomic yang mungkin berperan terhadap

penyakitnya- Memotivasi istri pasien dalam hal mengusahakan perdamaian antara pasien dengan anak

bungsunya.

KATEGORI KESEHATANa. Kesehatan baikb. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkanc. Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentud. Tidak fit dan tidak aman untuk semua pekerjaan

PROGNOSISKlinis : Quo ad vitam = ad bonam

Quo ad functionam = ad bonamQuo ad sanationam = dubia ad bonam

Okupasi: Quo ad vitam = ad bonamQuo ad functionam = dubiaQuo ad sanationam = dubia

Persetujuan Pembimbing Studi Kasus Okupasi

Tanda Tangan :

Nama Jelas : dr. Dewi FriskaTanggal :

19

Page 20: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaBerkas Keluarga BinaanNama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Klinik Dokter Keluarga Kayu PutihNo Berkas : E - 338No Rekam Medis : E – 101 - 2008Nama Pembina : Vina / Didiet

Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:Kesadaran pasien akan pola hidup sehat dalam menghadapi hipertensi masih rendah, konflik dalam keluarga, gaya hidup yang kurang baik bagi kesehatan sehingga perlu peran keluarga penatalaksanaan masalah kesehatan yang dialami pasien

Pelakurawat/contact person/significant other dari pasien adalah: Ny. Janatun

hub.dgn pasien: istrinya

Data Demografi Keluarga Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga

No Nama Kedudukan dalam keluarga

Gender Umur Pendidikan

Pekerjaan Berpartisipasi dalam

pembinaan

Ket tambahan

1 Tn. Emet KK L 67 th SD Wiraswasta KK Pasien2 Ny. Janatun Istri P 57 th SD Wiraswasta Istri KK Sehat3. An. Hanifah Anak P 32 th SMA IRT Anak KK Sehat4. An. Solihin Anak L 27 th STM Belum kerja Anak KK Sehat

Diagram 1. Genogram

Keterangan:= Pasien = DM

= Asma = Hipertensi

20

Tn. D ± 70 th Ny. Kusti ± 70 th Tn. Tajuri ± 50 th Ny. Walmah ± 70 th

Tn. Emet ± 67 Ny. Janatun ± 57 th

Ny. Hanifa ± 33 th

An. ± 3 th

An. Misteri ± 1,5 th Stillbirth

Sdr. Solihin ± 27 th

Page 21: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Data Dinamika KeluargaBentuk keluarga : Nuclear familyTahapan siklus hidup keluarga : Anak meninggalkan keluarga

Diagram 2. Family map :

Keterangan :

= Laki – Laki

= Perempuan

= Hubungan tidak harmonis

= Hubungan harmonis

21

Tn. Emet ± 67 th Ny. Janatun ± 57 th

Ny. Hanifa ± 33 th An. Solihin ± 27 th

Page 22: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga

Fungsi Keluarga

PenilaianKesimpulan pembina untuk fungsi keluarga

yang bersangkutanBiologis - Dalam keluarga ini, kepala keluarga menderita

hipertensi stage II, dan memang terdapat riwayat hipertensi pada ibu kandungnya,

- Pasien baru mau datang berobat setelah gejala yang dikeluhkan telah lama dirasakan.

- Pola makan sehari-hari lebih banyak jajan daripada memasak sendiri dengan alasan biaya memasak lebih mahal.

- Keluarga belum berhasil mengingatkan pasien tentang pola hidup sehat.

- Terdapat faktor risiko hipertensi dalam keluarga

Terdapat disfungsi biologis dalam kehidupan keluarga

Psikologis - Hubungan antar anggota keluarga secara umum baik.- Hanya saja hubungan antar ayah dan anak bungsu

kurang harmonis selama 3 tahun belakangan.- Karena dahulu si anak tidak diberi kesempatan untuk

bekerja keluar kota oleh pasien, kemudian si anak merasa tersinggung dan merajuk hingga sekarang.

Fungsi psikologis keluarga tidak berjalan dengan baik.

Sosial - Pendidikan formal anak-anak dalam keluarga mencapai tingkat menengah atas.

- Namun tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena alasan ekonomi dan ketidak mauan si anak.

Fungsi sosial keluarga cukup.

Ekonomi &Pemenuhan kebutuhan

- Pendapatan pasien berasal dari usaha toko kelontong yang dirintisnya sejak ± 20 tahun yang lalu.

- Pendapatan saat ini dirasa cukup.- Rumah di Jakarta ini dinilai kurang layak untuk

ditempati karena terlalu kecil untuk ukuran jumlah keluarga 3 orang dan buat bertingkat, ventilasi kurang, dan terlalu padat.

- Gaya hidup keluarga sederhana, prioritas pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari dan mencicil kredit kendaraan bermotor.

Pemenuhan kebutuhan dasar keluarga sudah terpenuhi.

22

Page 23: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Data Risiko Internal Keluarga

Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga

PerilakuSikap & perilaku keluarga yang

menggambarkan perilaku tsbKesimpulan pembina untuk

perilaku ybsKebersihan pribadi & lingkungan

- Setiap anggota keluarga berpakaian rapi & jelas, mandi 2 x / hari.

- Keadaan dalam rumah relatif bersih, namun tata letak ruang kurang efektif.

- Tidak ada sampah yang berserakan.

- Setiap pelanggan toko bisa masuk ke dalam rumah memakai sandal.

Keluarga cukup menerapkan perilaku hidup bersih untuk diri sendiri maupun lingkungannya.

Pencegahan spesifik - Keluarga jarang berolahraga.- Asupan garam belum dikurangi

karena terbiasa dengan jajan.

Perilaku pencegahan spesifik kurang

Gizi keluarga - Keluarga tidak terbiasa memasak makanan sendiri.

- Menu sehari-hari tergantung dari jajanan yang dibeli.

Perilaku gizi belum cukup baik dan kurang cocok dengan pola diet penyakit pasien.

Asah asih asuh - Semua anak bersekolah maupun hanya sampai jenjang sekolah menengah atas.

Perilaku asih asuh cukup

Kesehatan reproduksi - Usia perkawinan pasien relative muda yaitu 20 tahun.

- Pasien tidak mengikuti program KB.

Perilaku kesehatan reproduksi < baik

Latihan jasmani / aktivitas fisik

- Keluarga tidak punya jadwal rutin untuk olahraga.

- Pasien rutin berbelanja ke pasar dan melakukan pekerjaan rumah tangga.

Aktivitas fisik kurang

Penggunaan pelayanan kesehatan

- Pasien rutin kontrol ke KDK Kiara, seminggu 1 x

- Sedangkan istrinya rutin berobat ke pengobatan alternatif korea dengan batu Giok, seminggu 1x

Usaha pengobatan bersifat kuratif namun berkesinambungan.

Kebiasaan / perilaku lainnya yang buruk untuk kesehatan

- Pasien merokok ± 3 – 4 bungkus sehari.

- Minum kopi ± 3 – 4 gelas sehari.- Sering begadang hingga larut.

malam untuk menjaga tokonya.

Terdapat perilaku yang buruk untuk kesehatan.

23

Page 24: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga

Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan

Faktor KeteranganKesimpulan pembina untuk faktor pelayanan kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan yang digunakan oleh pasien dan keluarga

KDK Kiara Pelayanan kesehatan mudah didapat.

Cara mencapai pusat pelayanan kesehatan tersebut

Naik motor

Tarif pelayanan kesehatan tersebut dirasakan Terjangkau

Kualitas pelayanan kesehatan tersebut dirasakan

Baik

Tabel 5. Tempat tinggal

Kepemilikan rumah : menumpang /kontrak/ hibah/ milik sendiriDaerah perumahan : kumuh / padat bersih / berjauhan/ mewah

Karakteristik RumahKesimpulan pembina untuk

tempat tinggal

Luas rumah : 33 x 7,5 m2 Secara umum keadaan rumah pasien cukup, jika dilihat dari segi ukuran maka masih terlalu kecil apalagi jika disesuaikan dengan jumlah penghuninya 3 orang.Walaupun rumah dibangun bertingkat 3, namun ventilasi masih kurang, sehingga cenderung lembab.Tidak ada kamar, hanya ada ruang TV yang digunakan untuk tidur saat malam hari.

Jumlah orang dalam satu rumah : 3 org

Luas Halaman rumah : 1 m2

Bertingkat 3 / tidak bertingkat

Lantai rumah dari : tanah / semen / keramik / lain-lain*

Dinding rumah dari : papan / tembok / kombinasi*

Penerangan di dalam rumahJendela : Ada / tidak Listrik : A da / tidakBila tidak, malam hari menggunakan…………lampu

VentilasiKelembapan rumah : lembap/tidak*Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada/tidak*Bila ada, yaitu : AC / Kipas angin / exhaust fan*

Kebersihan di dalam rumah : Cukup

Tata letak barang dalam rumah : Terkesan kurang rapi karena terlalu rapat

24

Page 25: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Sumber air Air minum dan masak dari : Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM / beli dari tukang airAir cuci Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM / beli dari tukang airJarak sumber air dari septic tank : 10 m

Kamar Mandi Keluarga : Ada / Tidak AdaDalam Rumah / Luar RumahJumlah : 1 Buah, ukuran 2 x 2 m2

Jamban : Ada / Tidak Ada Dengan pegangan / Tanpa peganganBentuk jamban : Jongkok / Duduk

Limbah & sampahLimbah dialirkan ke : tidak ada / got / kaliTempat sampah di luar rumah : ada / tidakKesan kebersihan lingkungan permukiman : baik / cukup / kurang*

25

Page 26: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Tangga

Display Toko

Kamar Mandi & WC

Cuci piring & baju

KULKAS

Pintu masuk

Denah Lt.1Halaman

TV

Lantai 2

Tangga

Lantai 3

Jemuran

LEMARI

Tangga

Diagram 3. Denah rumah(termasuk ukuran, gambaran ventilasi, tataruang dan arah mata angin)

Diagram 4. Peta rumah dicapai dari klinik (agar pembina selanjutnya mudah menemukannya kembali)

Diagnosis Kesehatan Keluarga

26

KDK Kiara

Tn. Emet

Page 27: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Masalah internal keluarga: masalah biologis (+) pasien tidak pernah mengobati dirinya ke dokter sejak awal muncul gejala masalah psikologis (+) pasien bermasalah dengan anak bungsunya sejak ± 3 tahun lalu hingga

kini masalah social (-) pasien cukup terpandang dalam lingkungan rumahnya masalah ekonomi (-) pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari terjangkau masalah perilaku kesehatan (+) perilaku pencegahan spesifik, aktivitas fisik kurang, perilaku

berobat hanya untuk kuratif, pengetahuan mengenai penyakit rendah Masalah eksternal keluarga :

masalah pelayanan kesehatan (-) tersedia banyak proviser kesehatan di sekitar rumahnya masalah tempat tinggal (+) kondisi tempat tinggal pasien yang kurang baik, lingkungan rumah (+) karena ventilasi kurang, l ingkungan kerja (+) karena pasien sering mengabaikan posisi ergonomic

Skor kemampuan keluarga dalam penyelesaian masalah dan Rencana Penatalaksanaan

No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkanCoping

score awal1. Masalah biologis:

Memberikan edukasi tentang masalah kesehatan yang dialami pasien

Pasien Kunjungan I

Pasien mengerti akan penyakit yang dideritanya, faktor resiko, pencegahan, pengobatan, dan komplikasinya

4

2. Fungsi psikologis keluargaMenjelaskan kepada anggota keluarga bahwa stressor tertentu termasuk hubungan yang kurang harmonis dengan anak pasien dapat mempengaruhi tekanan darah pasien

Pasien & keluarganya

Kunjungan II

Pasien mau memperbaiki hubungan interpersonal dengan si bungsuAnggota keluarga yang lain berusaha membantu agar hubungan pasien dengan anaknya membaik

1

3. Aktivitas fisik(olahraga) :Menjelaskan pentingnya aktivitas fisik bagi penyembuhan penyakitnya

Pasien Kunjungan I

Pasien tahu akan pentingnya berolahraga bagi penyembuhan penyakitnya itu sendiri

3

4. Perilaku kesehatan keluarga:Perilaku berobat menjadi perilaku yang bersifat preventf.

Pasien & keluraganya

Kunjungan I

Pasien dan keluarganya mau memahami pentingnya menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit dikemudian hari, seperti merokok atau minum kopi serta diet tinggi garam dan lemak.

3

Keterangan Coping score:

27

Page 28: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

1 = Tidak dilakukan, menolak, tidak ada partisipasi2 = Mau melakukan tapi tidak mampu, tak ada sumber (hanya keinginan) penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider3 = Mau melakukan, namun perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan sehingga penyelesaian masalah dilakukan sebagian besar oleh provider4 = Mau melakukan namun tak sepenuhnya, masih tergantung pada upaya provider5 = Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga

Tindak lanjut dan hasil intervensi

TanggalINTERVENSI YANG DILAKUKAN, KEMAJUAN MASALAH KESEHATAN KELUARGA, KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG DIHARAPKAN & RENCANA SELANJUTNYA

KedatanganI

Dirumah Pasien

(19/7/11)

INTERVENSI :- Edukasi minum obat teratur dan modifikasi gaya hidup serta pengetahuan tentang

posisi ergonomi

KEMAJUAN MASALAH :- Belum tampak perubahan yang signifikan pada kunjungan pertama.- TD masih diatas 160/80 mmHg.- Pasien masih bersitegang dengan anak bungsunya.

KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG DIHARAPKAN :- Pasien minum obat teratur, memperbaiki diet, menghindari rokok & kopi, istirahat

cukup menghindari stress

RENCANA SELANJUTNYA :- Mencari tahu apakah ada penyebab psikologis lainnya.

TINDAK LANJUT I

Dirumah Pasien

(28/7/11)

INTERVENSI :- Mengedukasi pasien dan keluarga agar lebih rutin berolahraga dan membuat

jadwal olahraga rutin sehari-hari.- Mengedukasi untuk minum obat secara teratur dan rutin kontrol tekanan darah.- Mengedukasi agar sang istri memotivasi untuk menjadi mediator antara pasien

dengan anaknya.- Memberikan edukasi bahwa konflik dengan anak bisa menjadi salah satu faktor

yang dapat meningkatkan tekanan darah pasien

KEMAJUAN MASALAH :- TD = 140/80 mmHg.- Pasien masih enggan berbicara seputar perkembangan hubungan interpersonal

dengan anaknya.- Pasien sudah mulai mengurangi keluhan akan nyeri punggung bawahnya

KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG DIHARAPKAN :- Pasien mulai mengubah pola dietnya, mengurangi rokok & kopi walaupun belum

berhenti total.

RENCANA SELANJUTNYA :- Membantu memperbaiki konflik internal antara pasien dengan anak bungsunya.

28

Page 29: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

TINDAK LANJUT II

Dirumah Pasien

(29/7/11)

INTERVENSI :- Megedukasi pasien beserta istri untuk belajar membuka pintu perdamaian

dengan si bungsu.- Mengedukasi agar pasien tetap meminum obat secara teratur dan rutin

mengontrol tekanan darahnya meskipun tampak terjadi penurunan.- Pasien tetap dimotivasi untuk memperbaiki hubungan dengan anaknya.

KEMAJUAN MASALAH :- Tekanan darah pasien mulai menurun walaupun masih belum terkontrol.- TD = 130/90 mmHg.- Hubungan dengan anak bungsunya masih juga belum membaik.

KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG DIHARAPKAN :- Pasien mulai mengubah pola dietnya, mengurangi rokok & kopi walaupun

belum berhenti total.

RENCANA SELANJUTNYA :- Mengevaluasi intervensi keseluruhan selama home visite

HASIL INTERVENSI : - Pola makan sudah mulai membaik sesuai dengan diet rendah garam dan rendah

lemak.- Konsumsi rokok dan kopi mulai berukurang.- Olahraga mulai teratur setiap pagi yaitu jalan ditempat selama setengah jam

setiap subuh.- Hubungan pasien dengan anaknya masih belum sepenuhnya membaik

29

Page 30: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Kesimpulan Pembinaan Keluarga pada Pembinaan Keluarga Saat ini(keadaan kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-faktor pendukung dan penghambat partisipasi keluarga, indikator keberhasilan, serta rencana pembinaan keluarga selanjutnya)

Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama dan coping score akhir- Masalah biologis awal 4 akhir 5 pasien mulai mengerti akan pentingnya menjaga kesehatan

dan mau untuk memeriksakan dirinya jika ada keluhan yang dirasakan setiap kali kontrol.- Fungsi psikologis awal 1 akhir 1 pasien memang mengatakan akan memperbaiki hubungan

dengan anaknya, namun pada kenyataannya, hal tersebut sulit untuk dilakukan.- Aktivitas fisik (olahraga) awal 3 akhir 4 pasien mau melakukan aktivitas olahraga namun

tak sepenuhnya sesuai dengan yang dianjurkan oleh provider.- Perilaku kesehatan keluarga awal 3 akhir 5 pasien awalnya tidak mau memeriksakan

dirinya ke balai pengobatan meskipun ada gejala yang dikeluhkan, namun sekarang pasien rutin untuk mengontrol kesehatannya.

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan keluarga- Dukungan dari keluarga cukup baik dalammembantu kesembuhan pasien.- Pasien dan keluarga terbuka terhadap pembinaan.- Keinginan pasien untuk sembuh besar.

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan keluarga- Konsumsi kopi dan rokok yang belum dapat ditinggalkan secara total.- Si bungsu yang masih belum mau membuka diri dalam membina hubungan harmonis terhadap

ayahnya.- Konsumsi makanan sehari-hari yang masih senang jajan

Rencana pembinaan keluarga selanjutnya- Edukasi & motivasi untuk kontrol berobat bila obat habis.- Edukasi & motivasi pasien beserta keluarganya untuk berolahraga.- Edukasi pasien dan keluarga untuk melakukan pemeriksaan penunjang untuk skrining komplikasi dan

faktor risiko (urinalisa, ureum, kreatinin, profil lipid).- Mengingatkan anggota keluarga yang lain terutama pelaku rawat untuk mengingatkan pasien untuk

kontrol ke dokter mata.- Melakukan pendekatan kepada anak bungsu pasien untuk memulai memperbaiki hubungan terlebih

dahulu dengan pasien

Persetujuan Pembimbing Studi Kasus

Tanda Tangan :

Nama Jelas :dr. Dewi Friska

Tanggal :

30

Page 31: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

LAMPIRAN

31

Page 32: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Food recallHari kerja 1 Hari Kerja 2 Hari Kerja 3

Pagi nasi 1 porsi =175kalTelur ayam 1butir        =75kalMadu                           =50kal

Selingan pagiBiscuit                         =175kalTeh manis                   =100kal

Siang Nasi 1 porsi                 =175kalGulai ayam 1 pot. =150kalSayur kangkung          =25kalTempe                         =75kalMinyak ½ sdm            =35kal

Selingan siangTeh manis                   =100kal

Malam Nasi 1 porsi                 =175kalHati ayam                    =75kalKentang                      =43kalSayur bayam               =25kalMinyak ½ sdm            =35kalBuah pir                      =50kalMadu                           =50kal

Total kalori 1hari       1588kal

Pagi Roti tawar                   =175kalMargarine 1sdt            =50kalSusu sapi 1gelas          =125kalMadu                           =50kal

Selingan pagiKue                             =175kalTeh manis                   =100kal

Siang Mie                              =175kalAyam                          =25kal

Selingan siangTeh manis                   =100kalMangga                       =50kal

Malam Nasi 1 porsi                 =175kalAyam goreng              =175kalKentang                      =100kalTimun                          =25kalMinyak ½ sdm            =35kalDaun singkong            =50kalMadu                           =50kalSantan                          =50kal

Total kalori 1hari       1685kal

Pagi Nasi 1porsi                  =175kalTelor ceplok        =75kalTempe 2potong           =75kalMinyak 1 sdm             =70kalMadu                           =50kal

Selingan pagiTeh manis                   =100kalPisang goreng 2 bh    =275kalMinyak 1sdm              =50kal

Siang Nasi 1porsi                  =175kalDaging sapi 1 pot.    =75kal Sayur sawi                   =25kalPapaya                         =50kal

Selingan siangTeh manis                   =100kal

Malam Nasi 1 porsi                 =175kalOpor Ayam 1potong   =175kalSayur kangkung          =25kalApel                            =50kal

Total kalori 1hari       1740kal

 Rata rata jumlah kalori yang masuk per hari :

1588 kal+1685 kal+1740 kal3

=1671 kal

1588 kal+1685 kal+1740 kal/3 = 1671 kalSedangkan kebutuhan kalori 1 hari untuk pasien rata-rata menurut rumus Broca adalah :Pria: Berat Badan Ideal (kg) = Tinggi Badan (cm) – 100 ± 10%

= 159 – 100 ± 10%= 59 ± 10%

Sedangkan berat badan Tn. E adalah 50 kg, untuk mencapai ideal diperlukan 9 kg lagi peningkatan berat badan dan kebutuhan kalori 1 hari untuk pasien rata-rata, dengan perhitungan rumus Broca :Kalori basal : 59 x 30kal/kg                    = 1770kalKoreksiUsia >40tahun : -5% x 1770kal = - 88,5 kalAktivitas sedang : +25% x 1770kal = +442,5 kalStress Akut :+15% x 1770kal = +265,5 kalTotal   kebutuhan                                          = 2389,5 kal  

Contoh Menu Anjuran

Waktu Makanan Porsi Kalori Pagi Nasi putih

Susu putih 1porsi1gelas

175100

32

Page 33: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

Telur dadarMinyak goreng maduBiskuit

1butir1sdm1potong

7575175

Selingan MiePepaya Teh manis

1porsi2potong1gelas

175100100

Siang 

Nasi putih Ayam Sayur bayamMinyak goreng

1porsi1potong1mangkuk1sdm

1751502570

Sore ManggaPisang gorengTeh manis

2buah2 buah1gelas

100275100

Malam Nasi putihOpor Ayam Sayur bayamMinyak gorengPisang

1porsi1ptg1porsi1sdm1potong

175175297550

Total     2344kal

Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga (pakai yang mandala of health ya)(Berdasarkan konsep Mandala of Health)

33

Page 34: Stukas Hipertensi (Vin & Did)

34

PERILAKU : Diet tinggi lemak &

garam Kebiasaan merokok Kebiasaan minum kopi Kebisaaan begadang Malas olahraga Kebiasaan jajan

YANKES :Belum ada edukasi tentang bahaya serta komplikasi yang dapat timbul akibat hipertensi

LINGKUNGAN :RUMAH :Kondisi rumah yang bertingkat, membuat pasien sering naik turun tangga yang dapat menyebabkannya kelelahan, ventilasi yang kurang memadai, dan ukuran rumah yang terlalu kecil.KELUARGA :Hubungan pasien dengan anak bungsunya kurang harmonis.KERJA :Pasien sering mengangkat beban berat setiap habis berbelanja ke pasar.

GENETIK :Ibu pasien memiliki riwayat hipertensi.

Pasien, U, 67 tahunMenderita hipertensi stage I belum terkontrol serta low back pain

FAKTOR PENDUKUNG :Keluarga pasien cukup kooperatif dalam memotivasi pasien untuk proses kesembuhannya, dengan sering mengingatkan untuk kontrol.

INTERVENSI KELUARGA :

Memantau kepatuhan pasien minum obat.

Memberi pengertian tentang pentingnya berolahraga.

Memodifikasi gaya hidup & pola makan.

Mengenalkan posisi ergonomic dalam bekerja.

TATALAKSANA KOMPREHENSIF :Hipertensi

Non Farmako :diet rendah garam & lemak

Farmako : Captopril tab 2 x 12,5 mg/H

Edukasi : minum obat teratur, modifikasi gaya hidup, olahraga, hindari kopi & rokok.

Low Back Pain Non farmako : kurangi

aktivitas mengangkat beban berat

Farmako : Neurobion 1 x 1 tab/H

Edukasi : gunakan posisi ergonmi dalam bekerja, jangan segan meminta bantuan dalam bekerja.

FOLLOW UP : Pasien minum obat

teratur. Diet rendah lemak &

garam terlaksana Konsumsi kopi &

rokok mulai berkurang

Olahraga mulai dibiasakan

Waktu istirahat mulai ditambah

Usaha perbaikan hubungan dengan si bungsu dimulai.

INTEGRASI : Istri dirumah mengingatkan pasien untuk minum obat secara teratur