Study Kasus Penghitungan Tirus

2
Study Kasus Penghitungan Tirus 03.27 Yohanor Saputera No comments Diketahui suatu benda berbentuk tirus, dengan panjang total benda kerja 175 mm. Dimensi dari benda tersebut adalah sebagai berikut : 1. Perhitungan dengan pergeseran eretan atas : Diketahui : D (diameter besar tirus) = 80 mm; d (diameter kecil tirus) = 60 mm; L (panjang tirus) = 120 mm Ditanyakan : besarnya sudut pergeseran eretan atas (α/2) ? Jawab : tg (α/2) = (D-d) /2L tg (α/2) = (80-60) /(2×120) tg (α/2) = 20 /240 tg (α/2) =0,0833 (α/2) =4,7636° = 4° 45′ 49,11″ Jadi besar sudut pergeseran eretan atas adalah 4° 45′ 49,11″ Kesimpulan : tirus diatas bila dikerjakan dengan menggunakan tirus pergeseran eretan atas, MAMPU/TIDAK-nya tergantung dari panjang pergeseran maksimal eretan atas suatu mesin bubut . 2. Perhitungan dengan pergeseran kepala lepas : Diketahui : D (diameter besar tirus) = 80 mm; d (diameter kecil tirus) = 60 mm; l (panjang tirus) = 120 mm L (panjang total benda kerja) = 175 mm Ditanyakan : besarnya pergeseran eretan atas (x) ? Jawab : x = (L /l) ×((D-d)/2) x = (175 /120) ×((80-60)/2) x = (175/120) × (20/2) = 14,5833 mmX maksimal yang diijinkan = 3/100 x L = 3/100 x 175 = 5,25 mm. Sedangkan hasil perhitungan adalah 14,5833 (x > x maks)

Transcript of Study Kasus Penghitungan Tirus

Page 1: Study Kasus Penghitungan Tirus

Study Kasus Penghitungan Tirus

03.27 Yohanor Saputera No comments Diketahui suatu benda berbentuk tirus, dengan panjang total benda kerja 175 mm. Dimensi dari benda tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perhitungan dengan pergeseran eretan atas :Diketahui : D (diameter besar tirus) = 80 mm; d (diameter kecil tirus) = 60 mm; L (panjang tirus) = 120 mmDitanyakan : besarnya sudut pergeseran eretan atas (α/2) ?Jawab :tg (α/2) = (D-d) /2Ltg (α/2) = (80-60) /(2×120)tg (α/2) = 20 /240tg (α/2) =0,0833(α/2) =4,7636° = 4° 45′ 49,11″Jadi besar sudut pergeseran eretan atas adalah 4° 45′ 49,11″Kesimpulan : tirus diatas bila dikerjakan dengan menggunakan tirus pergeseran eretan atas, MAMPU/TIDAK-nya tergantung dari panjang pergeseran maksimal eretan atas suatu mesin bubut .2. Perhitungan dengan pergeseran kepala lepas :Diketahui :D (diameter besar tirus) = 80 mm; d (diameter kecil tirus) = 60 mm; l (panjang tirus) = 120 mmL (panjang total benda kerja) = 175 mmDitanyakan : besarnya pergeseran eretan atas (x) ?Jawab :x = (L /l) ×((D-d)/2)x = (175 /120) ×((80-60)/2)x =  (175/120) × (20/2) = 14,5833 mmX maksimal yang diijinkan = 3/100 x L = 3/100 x 175 = 5,25 mm. Sedangkan hasil perhitungan adalah 14,5833 (x > x maks) Kesimpulan : tirus diatas TIDAK BISA dikerjakan dengan menggunakan tirus pergeseran kepala lepas.3. Perhitungan dengan Taper Attachment :Diketahui : D (diameter besar tirus) = 80 mm; d (diameter kecil tirus) = 60 mm; P (panjang tirus) = 120 mmDitanyakan : besarnya sudut Taper Attachment (α) ?Jawab :tg α = (D-d) /2Ptg α = (80-60) /(2×120)

Page 2: Study Kasus Penghitungan Tirus

tg α = 20 /240tg α = 0,0833α =4,7636° = 4° 45′ 49,11″Jadi besarnya sudut Taper Attachment adalah 4° 45′ 49,11″.Kesimpulan : tirus diatas BISA dikerjakan dengan menggunakan tirus Taper Attachment, karena besar sudut maksimal dari taper attachment adalah ± 5 derajat.