studio perancangan arsitektur 4 mixed used building antara kantor sewa dengan mall elektronik yang...

202

Click here to load reader

description

merupakan sebuah konsep perancangan studio 5 yang membahas serta mengulas mengenai konsep perancangan mixed used building antara kantor sewa dengan mall khusus elektronik yang ada di kota surabaya. mxed used building ini bertujuan untuk menggabungkan 2 buah fungsi bangunan yang berbeda namun tetap selaras agar bisa menyatukan fungsinya

Transcript of studio perancangan arsitektur 4 mixed used building antara kantor sewa dengan mall elektronik yang...

KANTOR SEWA DAN MALL ELEKTRONIK DI SURABAYA

BAB IPENDAHULUAN

1.1 DEFINISI DAN PENGERTIAN JUDUL

Kantor: tempat suatu badan usaha di mana dilaksanakan pekerjaanadministrasi yang dapat dikerjakan dengan tangan maupun dengan mesin.

Sedangkan pengertian pekerjaan administratif yaitu :Suatu system manajemen yang umum yang menyangkut kebijaksanaan dalam pembuatan produk, pemasaran, distribusi, pembelian dan pengaturan bahan, hutang piutang, kepegawaian, gaji dan kesejahteraan.

SewaPemakaian sesuatu dengan membayar uang sewa.Uang yang dibayarkan karena memakai atau meminjam sesuatuYang boleh dipakai dengan membayar uangOngkos, biaya pengangkutan (transpor)Sehingga pengertian Kantor Sewa Surabaya adalahSuatu wadah untuk menampung kegiatan manusia berkelompok, bersifat administrative serta melembaga dalam suatu bentuk usaha komersial, dengan cara menyewakan ruangan pada pihak yang memerlukan untuk mendukung usaha pihak tersebut dalam mencapai tujuannya dimana wadah tersebut berada di kota Surabaya. MallJenis daripusat perbelanjaanyang secara arsitektur berupa berjalan jalan yang teratur sehingga berada di antara antar toko-toko kecil yang saling berhadapan. Karena bentuk arsitektur bangunannya yang melebar (luas), umumnya sebuah mal memiliki tinggi tiga lantai. Elektronikadalahalatyang dibuat berdasarkan prinsipelektronikaserta hal atau benda yang menggunakan alat tersebut. dan antara lain dapat digunakan pada : - elektronik konsumen, alat elektronik untuk penggunaan pribadi dan sehari-hari - media elektronik, saranamedia massayang mempergunakan alat elektronik modern, misalradio,televisi, danfilmSehingga pengertian Mall Elektronik adalah Sebuah pusat perbelanjaan khusus yang menyediakan, menjajakan, memperjualbelikan peralatan elektronika baik yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari (aktifitas), perkantoran, pendidikan, maupun teknologi yang diwadahi dalam suatu wadah (bangunan) khusus. Oleh karena itu pengertian dari kantor sewa dan mall elektronik di Kota Surabaya adalah sebuah wadah untuk menampung kegiatan manusia berkelompok, bersifat administrative serta melembaga dalam suatu bentuk usaha komersial, dengan cara menyewakan ruangan pada pihak yang memerlukan untuk mendukung usaha pihak tersebut serta dilengkapi dengan adanya penyediaan pusat perbelanjaan khusus elektronik pada suatu cakupan lingkungan / wilayah yang memperdagangkan, menjajakan, serta memperjualbelikan peralatan elektronika baik yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari (aktifitas), perkantoran, pendidikan, maupun teknologi di Kota Surabaya.

1.2.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Surabaya sebagai ibukota provinsi di Jawa Timur dan disebut sebut sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta terkenal dengan sebutan kota INDARMADI (Industri, Dagang, Maritim, dan Pendidikan). Dalam perkembangannya saat ini, Surabaya memiliki peran penting dalam pengembangan bidang industry, perdagangan, dan jasa. Bahkan saat ini kota Surabaya tengah berbenah menjadi pusat perdagangan internasional. Hal ini didukung dengan tersedianya dua buah sara transpotasi perhubungan penting di kota ini, yaitu bandara internasional Juanda dan pelabuhan Tanjung Perak. Kedua sarana perhubungan tersebut saat ini terus berbenah bersama sama dengan sarana-saran lain yang ada di Kota Surabaya.Perkembangan kota Surabaya juga dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi sebesar 8,36% setiap tahun atas dasar harga konstan dan akan tetap diupayakan untuk dipertahankan di atas angka 7,5% per tahunnya. Untuk mendukung perkembangan ekonomi tersebut maka pemerintah Kota Surabaya sendiri menyusun beberapa strategi untuk menempatkan pusat-pusat pelayanan yang diarahkan sebagai berikut : Pusat dari perdagangan regional dipertahankan di sekitar Kembang Jepun. Daerah pusat kota tetap dipertahankan di sekitar Tunjungan dengan peremajaan dan perluasan wilayah yang lebih konsentrik bentuknya. Pusat unit pengembangan akan disebarkan di berbagai wilayah kota di Surabaya.Berdasarkan stategi penyebaran pusat unit pengembangan di atas, maka disusunlah usulan struktur perdagangan dengan centre of nucleus sebagai CBD yaitu pada kawasan Kembang Jepun, Surabaya.Pada kawasan-kawasan nucleus tersebut akan direncanakan sebagai pusat perdagangan dan perkantoran di Kota Surabaya, seperti Tunjungan Plaza, World Trade Centre Surabaya. Sedangkan untuk perkembangan di sector industry di kota Surabaya telah melebar di bagian Surabaya bagian timur. Dari perkembangan-perkembangan di bidang ekonomi maupun industry tersebut telah nampak bahwa pemerintah di Surabaya juga ikut mendukung segala penyediaan sarana maupun prasarana di kota tersebut. Selain kita ketahui bahwa Surabaya menjadi salah satu kota di Indonesia yang perkembangan ekonomi dan industrinya sangat berkembang pesat, sebenarnya kota ini memulai perkembangan ekonominya di tahun 1990an. Dimana pada tahun tersebut kondisi perkantoran di Surabaya masih banyak yang berupa gedung dengan 4 lantai serta rukan (rumah kantor). Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang dicapai kota ini, maka mulai bermunculanlah gedung-gedung perkantiran milik pemerintah/ swasta dengan jumlah lantai yang lebih banyak dan lebih modern lagi. Seperti Wisma BRI, World Trade Centre Surabaya dan Graha Pena. Selain mulai bermunculan kantor kantor dengan bangunan yang tinggi, tidak ketinggalan juga di kota ini mulai bermunculan mall (pusat perbelanjaan) seperti Tunjungan Plaza, Tunjungan Centre, Delta, dan sebagainya.Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat tersebut membuat kawasan di pusat kota menjadi penuh sesak oleh pembangunan yang ada. Hal itu juga mengharuskan pemerintah setempat untuk memutar otak lebih dalam lagi agar efisiensi lahan di kota tersebut dapat dimaksimalkan dalam penggunaannya. Selain efisiensi lahan yang seharusnya diterapkan pada lahan di kota tersebut, juga seharusnya diterapkan juga bangunan mixed use (multi fungsi) agar penggunaan fasilitas serta fungsi dari sebuah bangunan lebih optimal lagi.Selain pemerhatian dan perkembangan kota Surabaya di bidang industri, dan ekonomi terutama di bidang perkantoran yang ada di kota tersebut, maka kota ini pasti juga tidak bias dilepaskan dari sebuah perkembangan teknologi yang ada pada zaman sekarang ini. Pada era globalisasi ini seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula kebutuhan akan sarana atau peralatan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dari peralatan hidup yang sederhana sampai yang mutakhir dituntut untuk dapat dipergunakan secara cepat, efisien, serta teknologi modern terwujud dalam peralatan elektronik. Pada era ini peralatan teknologi merupakan hal yang tidak bias ditolak oleh setiap Negara di seluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri. Dimana pengaruh dalam membantu aktifitas manusia sangatlah dibutuhkan keberadaannya, baik peralatan elektronik dalam kebutuhan rumah tangga, perkantoran, sarana media dan telekomunikasi. Bahkan peralatan elektronik pada jaman sekarang ini telah memberikan dampak yang besar dan telah menjadi sebuah gaya hidup bagi kalangan masyarakat modern. Di era yang serba online ini, masyarakat luas khususnya Indonesia sudah tidak asing lagi dengan toko online. Bisnis toko online di tahun 2011 ini masih sangat menjanjikan karena diprediksikan jumlah pengguna internet akan terus meningkat dengan pesat sehingga membantu pertumbuhan bisnis toko online tersebut.Internet adalah lahan subur yang bisa diolah oleh siapapun karena menyediakan beragam jenis peluang usaha dengan keuntungan yang memikat dan untuk memulainya tidak membutuhkan banyak modal dibandingkan mendirikan usaha di dunia nyata.Ada berbagai konsep toko online yang sudah diterapkan oleh para pelaku jual-beli online di Indonesia, baik dalam bentuk individu maupun perusahaan. Umumnya mereka menerapkan konsep dengan menggunakan website milik sendiri, blog, forum, hingga situs pertemanan sebagai media jual-beli. Salah satu konsep jual-beli online yang dapat dibilang cukup menarik adalah konsep mal dalam bentuk online.Menurut Rainer dan Cegielski (2011, hal 207), Mal Elektronik disebut juga cybermall atau e-mall adalah kumpulan toko-toko individu di bawah sebuah alamat internet tunggal. Ide yang mendasari dari sebuah mal elektronik adalah sama seperti pusat perbelanjaan biasa yang menyediakan suatu tempat belanja dengan menawarkan banyak produk dan jasa.

Dengan adanya Mal Elektronik menguntungkan pihak penjual dan pihak pembeli. Keuntungan bagi pihak penjual adalah sebagai ajang mempromosikan produknya dan dapat merekam transaksi pemesanan. Keuntungan bagi pihak pembeli adalah dapat berbelanja di satu tempat dengan produk yang berbagai macam jenisnya.

Oleh karena itu kawasan Indonesia khususnya bagian Timur yaitu Surabaya seharusnya memiliki sebuah wadah/ fasilitas pusat perdagangan elektronik (Mall elektronik) yang dapat menampung segala kebutuhan masyarakat dengan cara memfokuskan pada penjualan serta pameran-pameran peralatan elektronik terbaru. Kita mengetahui bahwa animo masyarakat khususnya di kota besar di Indonesia, kebutuhan akan peralatan elektronik itu sendiri dari hari ke hari akan semakin meningkat. Hal tersebut juga pasti terjadi di Kota Surabaya karena kota ini menjadi kota no 2 terbesar di Indonesia setelah Kota Jakarta. Peningkatan kebutuhan elektronik di Kota Surabaya dapat terlihat di tabel data yang dikeluarkan oleh Badan Pengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Kota Surabaya (Bapetikom) dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.

Selain dari hal tersebut animo minat masyarakat Surabaya akan kebutuhan elektronik khususnya pada peralatan elektronik untuk kegiatan rumah tangga, perkantoran, pendidikan serta telekomunikasi mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini bias kita buktikan dari grafik yang ada di Badan Pengelola Teknologi dan Komunikasi Surabaya pada tahun 2001 hingga 2006.

Grafik 1 : Grafik pertumbuhan dan perkembangan peralatan elektronik di SurabayaDengan melihat serta mencermati dari data dan grafik di atas kita dapat melihat bahwa kebutuhan masyarakat Surabaya akan peralatan elektronik baik peralatan elektronik rumah tangga, perkantoran, pendidikan maupun telekomunikasi sangatlah tinggi. Maka dari itu diperlukan sebuah wadah untuk dapat menampung dan memperjualbelikan peralatan elektronik serta penyelenggaraan pameran-pameran khususnya di bidang elektronik.1.3 PERMASALAHANPermasalahan dalam perancangan dan perencanaan kantor sewa dan mall elektronik di Kota Surabaya ini adalah bagaimana merencanakan dan merancang wadah yang dapat menampung segala kegiatan-kegiatan kantor sewa dan mall khusus elektronik dalam sebuah wadah yang dapat melingkupi kedua aktifitas tersebut serta memenuhi persyaratan fungsional dan mampu memberikan kondisi aman, nyaman dan menarik bagi penggunanya, sehingga aktivitas yang berlangsung di dalam bisa berjalan selaras sesuai fungsi dan tujuannya.1.4 TUJUAN DAN SASARAN1.4.1 TUJUANTujuan dari perancangan dan perencanaan kantor sewa dan mall elektronik ini adalah untuk merumuskan masalah yang berkaitan dengan penyediaan dan pengadaan kantor sewa dan mall elektronik di Kota Surabaya sebagai sebuah bangunan mixed use (multi fungsi) dengan tetap menyediakan serta melaksanakan fungsi utamanya yaitu menyediakan sebuah fasilitas untuk warga Surabaya dalam cakupan kantor sewa dan mall elektronik yang efisien, fleksibel, nyaman, dan efektif.1.4.2 SASARANSasaran dari perencanaan serta perancangan kantor sewa dan mall elektronik ini adalah untuk mendapatkan ketentuan-ketentuan/ criteria yang digunakan sebagai sebuah landasan pokok program perencanaan serta perancangan kantor sewa dan mall elektronik di Kota Surabaya sebagai sebuah mixed use building dengan menekankan pada konsep desain arsitektur modern.

1.5 METODE DAN PENYELESAIANMetode pembahasan yang digunakan secara keseluruhan adalah deskriptif analisis dan sintesis yang melalui tahap-tahap sebagai berikut :1.5.1 Tahap Awal Melakukan pengumpulan data, baik data primer berupa pengamatan langsung di lapangan, maupun data sekunder berupa data dari literature, instansi, nara sumber dan mass media. Data yang dikumpulkan tersebut diolah hingga berbobot pra-analisis artinya sudah dipilah-pilah, dikategorikan dan dikalkulasikan, sehingga mudah dibaca dan dimengerti. Tahap awal tersebut berupa : Pengumpulan DataDalam merencanakan dan merancang sebuah bangunan dibutuhkan berbagai macam data yang relevan. Data-data yang dibutuhkan tersebut dibedakan menjadi: a. Data PrimerDidapat dari hasil eksplorasi fisik dan non fisik dari site yang akan digunakan sebagai kawasan kantor sewa dan mall elektronik di Surabaya.b. Data SekunderMerupakan data tambahan/ pelengkap yang digunakan sebagai pendukung. Dalam tahapan proses pengumpulan data-data tersebut hal-hal yang perlu dilakukan adalah:b.1 ). Surveyb.1.1 Survey FisikMeliputi : Lokasi, site plan, denah, tangga, utilitas, potongan, tampilan bangunan ( tampak).b.1.2 Survey Non FisikMeliputi : Kondisi lingkungan sekitar site (exsisting), kondisi masyarakat sekitar lingkungan site, kondisi bangunan sekitar site, kondisi iklim/ cuaca yang ada di lingkungan site. Studi LiteraturPada proses ini, perancang mencoba mencari data melalui sumber buku-buku referensi dan situs-situs internet yang terkait dengan spesifikasi arsitektural pasar tradisional. Studi KomparasiUntuk lebih mendukung obyek pembahasan selanjutnya, perancang melalui studi banding dari obyek bangunan yang telah ada. 1.5.2 Tahap kedua Tahapan menganalisa data yang ada serta mengenali potensi dan masalah yang timbul, mencari keterkaitan antarmasalah sehingga diperoleh gambaran mengenai sebab timbulnya masalah. Tahap ini telah didasari pada landasan teori berupa standar-standar yang berasal dari literature. Setelah itu tahap tindak lanjut dari analisis dengan berupa memecahkan masalah secara meyeluruh dan dengan pertimbangan dari berbagai segi. Peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku, potensi yang ada serta factor-faktor lain yang berpengaruh diolah secara terpadu sehinnga diperoleh output berupa alternative-alternatif pemecahan masalah yang dalam hal ini berupa landasan dan program perancangan. Tahapan ini berupa : Analisa DataDalam proses perencanaan dan perancangan kantor sewan dan mall elektronik di Kota Surabaya ini, pada tahapan analisa akan dilakukan pengolahan data-data yang telah terkumpul dan dikelompokkan berdasarkan pemrograman fungsional, performansi, dan arsitektural. Analisa Fungsional bertujuan untuk mengidenifikasi penggunaan pasar tradisional, termasuk kegiatan pengguna, kebutuhan dan aktivitas di dalam pasar tersebut. Analisa Performansi membahas tentang persyaratan atau kriteria persyaratan dan program ruang dalam bangunan pasar tradisional. Analisa Arsitektural merupakan tahap penggabungan dari hasil identifikasi kedua hasil analisa sebelumnya (fungsional dan performansi). Dalam proses ini akan menganalisa masalah massa, ruang, tampilan, pengolahan site, utilitas, dan struktur bangunan yang menyatukan antara tuntutan kebutuhan pengguna dengan persyaratan yang ada. Konsep Perencanaan dan PerancanganDari proses analisa dan sintesa arsitektural akan dihasilkan beberapa konsep yaitu konsep tampilan bangunan, konsep utilitas, konsep struktur bangunan, konsep ruang, konsep penataan site, serta konsep pengolahan masa bangunan. Penyajian Data Fisik dan Non FisikData yang dibutuhkan dikumpulkan melalui observasi (tinjauan langsung ke lokasi objek), ditambah dengan dilakukannya wawancara yang sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan diperlukan. Selain itu juga menjadi bahan literatur yang menunjang teori-teori tentag objek yang dibahas (studi literatur).Data tersebut dibagi dan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu data fisik dan non fisik. Data fisik, meliputi lokasi site, ukuran site, denah peruangan, bentuk atau tampak bangunan, potongan, interior atau eksterior, utilitas, struktur dan konstruksi, material bahan dan sebagainya. Data non fisik, meliputi aktivitas user, jenis kelamin, pekerjaan, karekteristik, umur, latar belakang, religi, sosial masyarakat lingkungan pasar.1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASANPenulisan Konsep perencanaan dan perancangan kantor sewa dan mall elektronik di Kota Surabaya ini menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut :BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang pokok-pokok pemikiran yang melatar belakangi pemilihan judul, tujuan, sasaran dan manfaat pembahasan, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN UMUM KANTOR SEWA DAN MALL ELEKTRONIK SEBAGAI MIXED USE BUILDING Berisi uraian tentang pengertian dan kriteria kantor sewa, mall elektronik dan fasilitas pendukung. Dibahas pula penggabungan kantor sewa dan mall elektronik dalam bangunan (mixed use building), pengertian dan criteria mixed use building. Pada bab ini juga akan dijelaskan mengenai lokasi yang akan digunakan sebagai site kantor sewa dan mall elektronik tersebut lebih rinci lagi.

BAB III TINJAUAN KHUSUS BANGUNAN KANTOR SEWA DAN MALL ELEKTRONIK DI KOTA SURABAYADalam pembahasan bab kali ini akan lebih membahas lebih dalam lagi mengenai kantor sewa dan mall elektronik yang akan direncanakan. Pembahasan yang akan dipaparkan berupa pengertian dasar dari kantor sewa dan mall elektronik, struktur organisasi yang berada di cakupan nbangunan tersebut serta pemakai dan kegiatan apa saja yang dilakukan di dalam bangunan kantor sewa dan mall elektronik tersebut.

BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KANTOR SEWA DAN MALL ELEKTRONIK DI KOTA SURABAYAPada bab ini akan dibahas lebih rinci serta detail lagi mengenai pendekatan konsep perancangan kantor sewa dan mall elektronik. Pendekatan yang akan dibahas berupa pendekatan konsep peruangan, pendekatan lokasi, pendekatan tapak, pendekatan bentuk ruang & bangunan, pendekatan struktur konstruksi, serta pendekatan utilitas. Dalam pembahasan mengenai pendekatan konsep ini nantinya akan dapat dilihat serta dirumuskan mengenai rencana bangunan yang akan terbangun.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KANTOR SEWA DAN MALL ELEKTRONIK DI KOTA SURABAYAKANTOR SEWA DAN MALL ELEKTRONIK DI SURABAYA2013

Pembahasan dalam bab lima ini menjadi pembahasan terakhir dalam konsep perencanaan dan perancangan kantor sewa dan mall elektronik di Kota Surabaya. Dalam pembahasan bab lima ini akan menghasilkan/ menyajikan konsep perencanaan yang didapat dari poin-poin pembahasan pada bab sebelumny19

BAB IITINJAUAN KANTOR SEWA & MALL ELEKTRONIK

2.1 TINJAUAN KANTOR SEWA

Tinjauan kantor sewa atau rental office merupakan upaya untuk memahami tentang keberadaan kantor sewa atas dasar pengertian, kegiatan dan organisasi pengelolanya.

2.1.1 JENIS KANTOR SEWAKantor sewa atau rental office yang merupakan suatu usaha di bidang property jika dipandang dari bentuk usahanya, maka kantor sewa itu banyak ditandai oleh sifat dan akses atau berjalannya operasinya. Dari segi penyewa rental office, dibagi menjadi dua bagian, yaitu : Sebagai bentuk usaha sejenisRental office sebagai bentuk usaha sejenis di mana kantor-kantor yang menyewa dan menempati pada bangunan kantor sewa tersebut merupakan satu kelompok usaha yang sejenis. Sebagai bentuk usaha campuranRental office yang dikatakan sebagai bentuk usaha campuran jika kantor-kantor yang menyewa dan menempati dalam bangunan kantor sewa tersebut terdiri atas berbagai macam jenis usaha.Kantor sewa yang direncanakan dalam kawasan kota Surabaya ini nanti akan menjadi kantor sewa sebagai bentuk usaha sejenis dari berbagai perusahaan. Bentuk usaha sejenis ini sengaja dipilih untuk menyelaraskan fungsi mixed used bangunan lainnya yaitu mall elektronik, sehingga kantor sewa yang disewakan memiliki hubungan dengan mall tersebut, yaitu berupa kantor sewa usaha sejenis dibidang teknologi.

2.1.2 KEGIATAN KANTOR SEWAMenurut kegiatannya kantor sewa dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai perusahaan real estate, pusat perkantoran, serta sebagai pusat kegiatan bisnis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya : Sebagai perusahaan real estate selaku pengelolaSelaku perusahaan real estate yang mengelola kantor sewa tersebut, maka perusahaan tersebut melaksanakan tugas administrasi dalam kegiatan perkantorannya sehari-hari. Hal ini termasuk dalam pemeliharaan gedung dan servis untuk para penyewa.

Selain akan hal tersebut, bangunan (kantor sewa) ini berfungsi sebagai pusat informasi dengan member nama-nama dan mengatur segala sesuatu yang mendukung kegiatan yang berlangsung dalam kantor sewa tersebut.

Sebagai pusat perkantoranSebagai pusat perkantoran dimaksudkan sebagai pusat kegiatan administrasi bagi kantor-kantor yang menyewa di dalamnya. Sehingga hal ini merupakan rangkaian aktifitas untuk menghimpun, mencatat, mengola, mengadakan, mengirim, dan menyimpan sesuai dengan aktivitas perkantoran pada umumnya.

Sebagai pusat kegiatan bisnisPusat kegiatan bisnis mempunyai inti bahwa kantor sewa tersebut merupakan sebuah wadah kegiatan untuk bertransaksi, pertemuan (meeting) dengan para klien atau relaso-relasi bisnis serta kegiatan lainnya yang berhubungan dan menunjang segala aktifitas bisnis.Dalam perancangan kali ini akan dibentuk sebuah kantor sewa yang berfungsi sebagai pusat perkantoran di Kota Surabaya.2.1.3 ORGANISASI PENGELOLAOrganisasi dan pengolahan usaha kantor sewa ini sangat bergantung dari macam serta usaha perusahaan real estate yag mengelola bangunan kantor sewa tersebut. Sebagai sebuah pembanding adalah bagan organisasi pengelola kantor sewa sebagai berikut :

Skema 1 : Salah satu model bagan organisasi kantor sewaSumber : Wimmer, Han Boyd, Priciple of Real Estate, Urban Land Institute

2.1.4 PERAN KANTOR SEWA SEBAGAI PUSAT PERKANTORANKantor sewa merupakan suatu fasilitas komersil di mana dapat dipergunakan untuk menampung berbagai kegiatan bisnis yang bersifat administrative baik dalam bidang perdagangan dan jasa. Peran kantor sewa itu sendiri dapat ditinjau dari jenis perkantoran yang ditampungnya dan pertimbangan mengenai kebutuhan ruang yang terus bertambah. Berikut adalah beberapa peranan kantor sewa :

Jenis perkantoran yang ditampungSesuai dengan perannya sebagai bangunan komersil maka jenis kantor yang ditampung adalah kantor-kantor yang berhubungan dengan dunia perdagangan dan jasa serta berorientasi pada usaha-usaha yang sesuai dengan apa yang ada di masyarakat luas seperti perdagangan, perbankanm biro konsultan, dan jenis kantor lainnya.

Perannya dalam menyediakan wadah bagi kebutuhan ruang kerja yang terus bertambah setiap tahunnyaDengan mengingat serta mempertimbangkan kebutuhan akan ruang kerja pada kawasan perdagangan dan jasa di pusat kota kota besar yang lahannya semakin menyempit, maka peran kantor sewa sebagai wadah perkantoran menjadi sangatlah penting. Adapun beberapa pertimbangan tersebut adalah :

Perusahaan yang terus berjalan dan bertambah jumlahnya sehingga memerlukan tambahan ruang kerja. Dengan adanya kantor sewa diharapkan bias untuk menampung jumlah kantor yang semakin meningkat tersebut. Semakin bertambahnya perusahaan baru yang mulai bermunculan dan berkeinginan untuk berkelompok dalam suatu wadah, di mana perusahaan tersebut membutuhkan ruang kantor pada jangka waktu tertentu. Para pengusaha membutuhkan ruang kantor yang cukup representative, yaitu ruang kantor yang nyaman serta memiliki cukup bonafide bagi kemajuan perusahaannya.

Pertimbangan lain tentang pentingnya peran suatu kantor sewa Peningkatan aktifitas perdagangan dan jasa dalam bidang administrasi dan bisnis pada kantor sewa ini karena tersedianya fasilitas penunjang kegiatan komersial dalam jarak yang dekat dalam satu bangunan. Pemanfaatan jumlah lantai sesuai dengan yang diizinkan semaksimal dan seefisien mungkin

2.1.5 FASILITAS PENUNJANG KANTOR SEWADalam suatu cakupan bangunan kantor sewa pasti diperlukan adanya fasilitas penunjang demi tercapainya suatu kenyamanan bersama. Beberapa fasilitas penunjang yang ada di kantor sewa adalah :

Ruang pertemuan, ruang konferensi, dan restoran Fasilitas parker yang memadahi Pos keamanan/ satpam Pemberhentian kendaraan umum sebagai tempat berhentinya kendaraan umum bagi pemakai dan pengunjung yang memakai angkutan umum. Bentuknya dapat berupa bus stop. Musholla sebagai sarana ibadah Lobby bisnis yang representative Pertokoan dalam bentuk arcade

2.1.6 KLASIFIKASI SITEM SEWASistem sewa perkantoran pada umumnya terbagi menjadi 2 jenis berdasar perhitungan luasan yang disewa, yaitu :Net System artinya sewa per meter persegi diperhitungkan atas dasar luasan lantai bersih (tidak termasuk koridor ataupun common space dan biasanya harga sewa per meter persegi lebih tinggi.Gross System artinya sewa per meter persegi diperhitungkan atas dasar luas lantai kotor sehingga luasan lantai yang digunakan untuk kantor lebih kecil dari jumlah luasan yang disewa pada awalnya karena penyewa dikenakan beban biaya untuk koridor ataupun common space. Hal ini menyebabkan penyewa lebih baik menyewa per lantai supaya tidak rugi. Harga sewa per meter persegi lebih rendah.

Melihat kedua sistem sewa tersebut maka dipilih suatu kombinasi kedua sistem di atas sebagai acuan sistem sewa dalam proyek ini, yaitu semi-gross system yang relatif cukup lazim dipakai di Indonesia. Semi-gross system artinya penyewa dikenakan biaya sewa akumulasi luasan lantai yang dipakai ditambah luasan common space seperti lobby, area parkir, dan sebagainya yang telah dibagi sama rata dengan penyewa lainnya. Untuk hal ini fleksibilitas dapat dicapai dengan negosiasi antara pengelola gedung dengan penyewa melihat varietas usaha, varietas penyewa dan varietas luasan yang dipakai oleh penyewa.

2.1.7 AKTIFITAS PERKANTORANBerdasarkan kelompok aktivitas yang mungkin dalam gedung pelaku aktivitas perlu dikelompokkan atas kegiatan berdasarkan kepentingannya menjadi : Kelompok Pengelola

Kelompok Service

Kelompok Kegiatan Utama (yaitu penyewa kantor)

Kelompok Kegiatan PelengkapKelompok-kelompok ini memiliki kebutuhan ruang masing- masing sesuai dengan fungsinya. Hubungan antar kelompok kegiatan yang dapat digambarkan pada bagan berikut.

Skema 2 : Hubungan antar kelompok di kantor sewa dan mall elektronik

Dari bentuk hubungan dan kelompoknya, ada ruang-ruang yang umum terdapat pada perkantoran;

Kelompok kegiatan utama adalah kelompok yang melakukan aktivitas terbanyak di ruang-ruang perkantoran yang disewakan.

Kelompok kegiatan pengelola yang terdiri dari :

Ruang direksi

Ruang manager

Ruang sekretaris

Ruang kepala bagian

Ruang tenaga ahli

Ruang rapat

Ruang tamu dan lobby pengelola

Kelompok kegiatan service :

Toilet

Klinik

Gudang

Mekanikal Elektrikal

Kelompok kegiatan pelengkap merupakan fasilitas pelengkap dalam gedung perkantoran. Fasilitas ini dipengaruhi oleh potensi lingkungan dan site.

2.1.8 STRUKTUR ORGANISASI UMUMSeiring dengan pertumbuhan suatu perkantoran, seorang manajer pengelola gedung tidak dapat bekerja sendiri untuk melakukan perencanaan dan pengembangan perusahaan. Maka dibentuklah suatu tim kerja yang dapat diekspresikan dalam bentuk bagan yang umum seperti bagan di bawah ini. Garis-garis penghubung dapat diartikan sebagaipendelegasian atas tugas dari atasan kepada tim yang dibentuknya.

Skema 3 : Skema pendegelasian tugas pada pengelola kantor sewa

2.2 TINJAUAN UMUM MALL ELEKTRONIKKarena mall merupakan salah satu jenis dari pusat perbelanjaan, maka secara singkat akan dibahas mengenai pusat perbelanjaan terlebih dahulu.Pusat perbelanjaan adalah sekelompok penjual eceran dan usahawan komersil lainnya yang merencanakan, mengembangkan, mendirikan, memiliki,memiliki, dan mengelola sebuah property tunggal. Pada lokasi properti ini berdiri, disediakan juga tempat parker. Tujuan dan ukuran besar dari pusat perbelanjaan ini umumnya ditentukan dari karaktteristik pasar yang dilayani. Konfigurasi umum pusat perbelanjaan contohnyo adalah gedung tertutup dan pasar terbuka. (International Council of Shopping Centre, 1999). Selain sebagai tempat berbelanja, tempat ini sebagai tempat untuk berkumpul dan berekreasi. Ketika unsur itu umumnya ada pada suatu pusat perbelanjaan dimana pada perkembangannya saling mempengaruhi. Selain pengertian di atas, beberapa narasumber juga mendefinisikan mengenai pengertian/ definisi dari pusat perbelanjaan ini.Kotler dan Armstrong (2006) menyatakan bahwa pusat perbelanjaan adalah sekelompok bisnis eceran yang direncanakan, dimiliki dan dikelola sebagai satu unit. Pusat perbelanjaan adalah suatu kelompok perbelanjaan (pertokoan) terencana yang dikelola oleh suatu manajemen pusat, yang menyewakan unit-unit kepada pedagang dan mengenai hal-hal tertentu yang pengawasannya dilakukan oleh manajer yang sepenuhnya bertanggungjawab kepada pusat perbelanjaan tersebut (Bednington, 1982). Menurut Neo dan Wing (2005), pusat perbelanjaan adalah sekelompok lokasi usaha ritel dan usaha komersial lainnya yang direncanakan, dikembangkan, dimiliki dan dikelola sebagai satu properti tunggal.Menurut International Council of Shopping Center (ICSC) bentuk pusat perbelanjaan secara umum dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu : strip center dan mall. Strip center adalah pusat perbelanjaan berbentuk outlet yang berjejer dan bersatu sebagai gabungan dari kegiatan perdagangan eceran, bagian depan toko umumnya dilengkapi dengan kanopi. Sedangkan mall adalah bangunan tertutup dengan pengatur suhu, memiliki koridor dengan posisi toko yang saling berhadapan, umumnya bentuk mall ini dibangun dalam standar pusat perbelanjaan tipe regional center atau super regional center. Berbeda dengan strip center yang cenderung bersifat terbuka (outdoor), mall adalah pusat perbelanjaan yang sifatnya tertutup (indoor). Pusat perbelanjaan yang berkembang di Indonesia umumnya menggunakan konsep mall yang bersifat tertutup, mengutamakan kenyamanan pedagang dan pengunjung serta berwujud bangunan berskala besar.Namun dewasa ini, Pusat perbelanjaan tidak hanya sebagai tempat untuk membeli produk atau jasa tetapi dapat juga sebagai tempat untuk melihat-lihat, tempat bersenang-senang, tempat rekreasi, tempat yang dapat menimbulkan rangsangan yang mendorong orang untuk membeli, tempat bersantai dan bersosialisasi. ( Maaruf, 2005:79 )International Council of Shopping Centre (1999) mengklasifikasikan pusat perbelanjaan, menjadi beberapa tipe berdasarkan skala pelayanan.

Tabel 2 : Tipe pusat perbelanjaanSumber : International Council of Shopping Centre (1999)

Dari beberapa tipe pusat perbelanjaan di atas, maka dalam perencanaan mall kali ini menggunakan jenis theme/festival centre. Hal ini dimaksudkan karena jenis dari pusat perbelanjaan itu sendiri lebih khusus mengarah di mall elektronik.Di sebagian besar belahan dunia seperti Eropa, Inggris Raya dan Australia pusat perbelanjaan modern yang terdiri dari unit-unit retail, umum disebut dengan shopping centre. Di Amerika Utara penggunaan istilah shopping centre/plaza merujuk kepada kompleks tempat belanja terbuka/ outdoor. Sedangkan untuk tempat belanja di dalam bangunan, yang merupakan salah satu jenis pusat perbelanjaan yang lebih tertutup/ indoor disebut shopping mall, atau mall saja.Mal adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan-jalan yang teratur sehingga berada diantara took-toko kecil yang saling berhadapan. Karena bentuk arsitektur bangunannya melebar (luas), umumnya sebuah mal memiliki tiga lantai. Di dalam sebuah mal, penyewa besar (anchor tenant) lebih dari satu. (Dewan Perbelanjaan Internasional, 1999)Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mall adalah sebuah jenis pusat perbelanjaan tertutup yang terdiri atas berbagai macam unit retail dalam satu bangunan, dengan unit-unit tersebut disewakan oleh pihak yang terpadu.2.2.1 DESKRIPSI MALL

International Council of Shopping Centre (1999) mengklasifikasikan shopping mall menjadi dua bagian besar berdasarkan ciri fisiknya, yaitu :

Strip Mall/ Open MallStrip mall atau yang sering disebut juga dengan shopping plaza adalah suatu tipe pusat perbelanjaan terbuka dengan deretan unit-unit retail yang umumnya terdiri dari 1-2 lantai yang tersusun berjajar (umumnya berderet lurus maupun membentuk konfigurasi U atau bahkan L) dengan area pejalan kaki terbuka di tengahnya serta menghubungkan antara satu retail dengan retail yang lainnya. Pada perkembangannya dengan makin minimnya lahan tipe pusat perbelanjaan ini berubah menjadi unit-unit retail dengan area parkir kendaraan yang biasanya terletak di depannya. Hal ini dimaksudkan agar mudah untuk menyesuaikan/optimalisasi dari lahan yang ada.

Shopping Mall/ Closed MallShopping mall atau yang biasa disebut dengan mall saja merupakan tipikal pusat perbelanjaan yang bersifat tertutup/ indoor yang berisi unit-unit retail yang umumnya disewakan dengan selasar besar tertutup yang berada diantara unit-unit retail yang berhadapan. Dengan dukungan teknologi seperti pengatur suhu ruangan (AC) untuk menambah kenyamanan dalam berbelanja. Biasanya mall merupakan multi store building yang terdiri lebih dari 2 lantai dikarenakan letaknya yang umumnya dibangun di dekat pusat kota dimana lahan sangat terbatas namun memiliki tuntutan fungsi yang banyak. Dalam perkembangannya pertumbuhan mall sangatlah pesat (terutama di perkotaan) dan merupakan salah satu pusat bisnis, interaksi social, hiburan, pameran serta promosi yang popular bagi masyarakat kota.

Dalam penjabaran jenis-jenis mall di atas, maka konsep dari mall elektronik kali ini akan mengusung tema sebagai shopping mall/ closed mall. Hal ini dikarenakan karena fungsi utama dari mall elektronik ini lebih mngedepankan pada konsep mall dengan model tertutup (indoor) serta memiliki unit-unit retail di dalamnya.Sedangkan berasarkan luasan dan skala layanannya, International Council of Shopping Centre (1999) mengklasifikasikan shopping mall menjadi beberapa bagian, yaitu : Regional MalRegional mall adalah tipe mall yang didesain dengan luasan area yang disewakan antara 37.000m2 74.000m2, dengan minimal dua anchor tenant dengan deskripsi umum unit-unit retail yang high-end (kelas atas), seperti Plaza Senayan.

Super regional mallJenis mall ini adalah mall dengan luasan area yang disewakan lebih dari 74.000m2 dan menjadi shopping mall yang dominan di wilayahnya, seperti Mal Taman Anggrek, Mall Kelapa Gading.

Outlet MallAdalah tipikal mall ataupun pusat perbelanjaan yang memiliki satu anchor tenant yang dominan dan menguasai area perbelanjaan tersebut dan beberapa unit retail kecil diantaranya. Serta pada umumnya banyak terdapat diskon yang ditawarkan dengan harga murah.

Untuk mall elektronik yang akan direncanakan kali ini mengusung konsep sebagai super regional mall. Hal ini dikarenakan akan banyaknya retail toko yang disewakan untuk tenan elektronik serta memberikan ruang perbelanjaan yang lengkap dan lapang bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya.

Pengembangan dari Pusat Perbelanjaan yang dipadukan dengan sarana rekreasi dan hiburan. Dan umumnya bentuknya berupa selasar yang panjang disebut Mall. Menurut Noe dan Wing, 2005:8. Jenis jenis pusat perbelanjaan dapat dibagi dalam beberapa tipe berdasarkan :

a) Pusatperbelanjaanberorientasikeluarga, yangmenyediakansemua hal dibawah satu atap(AllUnderOneFamilyOriented ShoppingCentre). Jenis ini didominasi oleh toserba dan dilengkapi oleh Hypermarket, pusat hiburan.

b) Pusat perbelanjaan spesialis(SpecialistShoppingCentre). Jenis ini lebih kecil dari pada pusat perbelanjaan orientasi keluarga. Pusat perdagangan spesialis menawarkan satu kategori perdagangan utama yang dilengkapi sejumlah toko lain yang mendukung bisnis utama, seperti makanan, minuman dan layanan produk pendukung lainnya.

c) Pusat perbelanjaan gaya hidup (lifestyle shopping centre). Bauran jenis usahanya menawarkan produk tematis unik yang terkait gaya hidup, seperti buku, music, perabot rumah tangga, makanan. Faktor penting bagi pusat perbelanjaan gaya hidup adalah suasana keseluruhan, lingkungan belanja, dan kemudahan akses.Untuk mall elektronik di Surabaya kali ini akan mengusung tema sebagai pusat perbelanjaan spesialis. Dimana mall ini hanya akan menyajikan satu fungsi utama yaitu menjajakan barang-barang elektronik.

2.3 TINJAUAN PRESEDEN

2.3.1 WISMA DHARMALA SURABAYABangunan ini terdiri dari podium setinggi 8 lantai, tower yang dimulai dari lantai 5-21, dan 2 lantai penthouse. Denah tower memiliki 3 tipikal, sehingga tampak bangunan tidaklah monoton. Core (inti) terletak di pinggir, tetapi masih terdapat 4 akses ke dalam ruang sehingga pembagian ruang masih fleksibel.

a) Sistem StrukturStruktur bangunan tidak konvensional, misalnya adanya gabungan dua kolom miring. Untuk penyesuain dengan lokasi di Indonesia, gabungan dua kolom ditambahkan dengan bracing sebagai antisipasi terhadap gempa.

b) Sitem sirkulasiSistem sirkulasi vertical menggunakan lift. Tidak terdapat zona lift, dan lift yang digunakan tidak terlalu cepat sehingga menambah waktu tunggu.

c) Perawatan BangunanDengan bentuk bangunan seperti ini, biaya perawatan yang dikeluarkan cukup tinggi dan sangat sulit, terutama untuk plafond pada tower. Untuk bagian fasade pembersihan menggunakan gondola dengan intensitas yang lebih sering, yaitu dua kali seminggu. Bagian podium dibersihkan dengan menggunakan stager.

d) KesimpulanBerikut adalah beberapa poin yang akan ditrapkan dalam perancangan kantor sewa dan mall elektronik di Surabaya. Bentuk massa bangunan dan selubung bangunan akan mempengaruhi efektifitas bangunan terutama dalam hal pemeliharaan bangunan dan penggunaan energy. Perancangan lift sebagai alat transpotasi vertical utama harus dihitung berdasarkan kebutuhan pengguna bangunan, baik waktu perjalanan bolak-balik, beban puncak lift, waktu tunggu, dan daya angkutnya sehingga akan diperoleh jumlah lift yang efektif. Penerapan system struktur pada bangunan ini akan dicoba untuk diterapkan juga pada perancangan kantor sewa dan mall elektronik. Yaitu Struktur bangunan tidak konvensional, misalnya adanya gabungan dua kolom miring. Untuk penyesuain dengan lokasi di Indonesia, gabungan dua kolom ditambahkan dengan bracing sebagai antisipasi terhadap gempa.

Gambar 1 : Wisma Dharmala SurabayaSumber: Dokumentasi pribadi

Gambar 2 : Wisma Dharmala Surabaya tampak sampingSumber: Dokumentasi pribadi

2.3.2 WISMA HSBC BANDUNG (Jalan Asia Afrika 116 Bandung)

Bangunan Wisma HSBC mulai dibangun pada tahun 2000 dan diresmikan pemakaiannya pada tahun 2003. Wisma HSBC terdiri dari 11 lantai, yaitu 2 lantai basement dan 9 lantai lainnya yang disewakan untuk beberapa fungsi bisnis, dan komersial. Bangunan Wisma HSBC mempunyai system keamanan yang tinggi, yaitu dengan system control kamera di setiap lantai dan lift. Sistem keamanan inilah yang kemudian akan diterapkan dalam perancangan kantor sewa dan mall elektronik ini.

Gambar 3 : Gedung HSBC BandungSumber : Dokumentasi pribadi

Gambar 4 : Tampak depan Gedung HSBCSumber : Dokumentasi pribadi

2.3.3 GRAHA NIAGA (NIAGA TOWER) JAKARTAUntuk bangunan tower, luas per lantai sekitar 1200 m2 dengan 1000m2 luas lantai yang disewakan dan 200 m2 untuk area servis dan umum. Fasilitas yang berada dalam gedung ini meliputi :Fasilitas ini secara langsung dapat diakomodasi di dalam bangunan ini, tetapi system servis yang berada pada lantai 26 tidak dapat terkoordinasi dengan baik karena bangunan ini dirancang khusus untuk kebutuhan kantor sewa.Bangunan ini mempunyai efisiensi yang cukup baik yaitu dengan luas daerah servis sekitar 20%. Dengan letak core(inti) yang menuju ke empat arah memudahkan pembagian ruang sehingga tidak banyak ruang yang terbuang untuk sirkulasi. Ukuran dan modul jendela juga berpengaruh terhadap kemudahan pembagian ruang. Lebar jendela sekitar 2.5 meter dan merupakan lebar minimum untuk sebuah ruang kerja pribadi.1. Sistem StrukturSistem menggunakan rangka dengan core di tengah. Kolom hanya terdapat di luar sehingga ruangan bebas kolom.

2. Sistem SirkulasiSistem sirkulasi vertical utama menggunakan lift kecepatan tinggi dengan pembagian : Low zone: Lift no 1,2,3,4, yang melayani lantai B1-15 High zone: Lift no 5,6,7,8 yang melayani lantai B1-GF, 15-27Pembagian ini menguntungkan pengguna karena waktu menunggu yang dibutuhkan hanya sebentar terutama pada jam-jam sibuk. Untuk keperluan servis bangunan disediakan lift khusus sehingga tidak mengganggu para pengguna bangunan.3. Utilitas BangunanTerpusat di core (inti) sehingga terintegrasi dengan baik. Tidak terdapat shaft sampah dalam bangunan ini karena adanya pertimbangan perilaku penggunabangunan. Selain itu, shaft sampah dikhawatirkan akan menimbulkan bau. Bangunan mempunya BAS ( Building Automation System) sehingga semua utilitas bangunan dapat dikendalikan di sebuah ruang control. Untuk antisipasi bahaya kebakaran terdapat dua buah tangga darurat. Pintu tangga ini dapat dibuka dari luar namun tidak dari dalam. Saat ini salah satu tangga darurat digunakan untuk sirkulasi vertical karena untuk naik/turun sekitar 1-2 lantai, pengguna tidak menggunakan lift.

4. Kesimpulan Berikut disajikan beberapa hal yang dapat diterapkan dalam perancangan kantor sewa dan mall elektronik di Surabaya ini :

Peletakkan massa bangunan dan pemilihan konfigurasi core akan sangat menentukan efektifitas bangunan, terutama dalam hal penghematan energy, sirkulasi pembagian ruang-ruang kerja yang paling optimal, utilitas bangunan, maupun pemeliharaan bangunan.

Penggunaan konsep modul membantu dalam penempatan letak core yang mana akan mendukung struktur, penempatan bukaan pada selubung bangunan, pembagian ruang-ruang kerja dan pengaturan interiornya, serta pembagian parker yang optimal.

Penerapan penggunaan struktur core akan diterapkan dalam perancangan bangunan untuk membuat ruang-ruang yang ada di dalamnya menjadi lebih fleksibel dan fungsional dalam penggunaannya.

Gambar 6 : Salah satu sisi Graha Niaga di JakartaSumber: Dokumentasi pribadi

Gambar 7 : Tampak depan Graha Niaga JakartaSumber: Dokumentasi pribadi2.3.4 HAFEI WANDA MALL(CHINA)Hefei Swan Lake Wanda Plaza terletak di distrik PNS Hefei . Ini adalah kompleks kota yang berisi sebuah mal , supermarket , jalan perbelanjaan eksternal , 4 menara perkantoran dan hotel .Untuk membuat fasad terpadu , dalam anggaran proyek dan jadwal , mereka menggunakan pola segitiga untuk menutupi volume besar mal , menciptakan berbagai dengan menggunakan warna yang berbeda dan skala segitiga aluminium. Di tempat-tempat , kaca ganda dicetak berlapis digunakan untuk membuat pola dinamis sebagai perubahan perspektif Anda . Bentuk patung segitiga di sisi bangunan menyoroti pintu masuk ke jalan perbelanjaan batin. Hangat berwarna panel terakota menciptakan ruang lebih mudah didekati dan nyaman untuk masuk jembatan Pedestrian menghubungkan tingkat atas jalan di sudut yang berbeda untuk membuat jaringan jalan untuk meningkatkan aliran kaki dan mendorong gerakan pada tingkat yang berbeda .Kulit dari empat gedung perkantoran di atas podium belanja mengkilap , menggunakan kaca dan sistem dinding tirai aluminium untuk menekankan garis besar struktur . Bagian atas menara berlebihan untuk membuat mereka terlihat lebih tinggi dari mereka sebenarnya .Dari analisis tampilan yang ada maka diambil beberapa yang akan diterapkan dalam perancangan kantor sewa dan mall elektronik ini. Yaitu : Fasade bangunan yang menggabungkan antara 2 fungsi berbeda yang terlihat menyatu dengan peletakan fungsi sebagai mall dibagian tengah site Ketinggian bangunan sengaja dibuat sangat kontras untuk menegaskan fungsi yang berbeda dalam cakupan wilayah bangunan. Sehingga pengunjung tidak dibuat bingung oleh fungdi ysng berbeda.

Gambar 8 : Tampak Hafei Wanda Mall and Rent OfficeSumber : Arch Daily

Gambar 9 : Sisi ekspos depan Hafei WandaSumber : Arch Daily

2.3.5 PLAZA MARINA SURABAYAPlaza Marina sebenarnya bukan mutlak mall yang dikhususkan sebagai mall elektronik yang ada di Surabaya, namun plaza ini juga terdapat ruang-ruang retail khusus untuk alat-alat elektronik/ IT. Di dalam plaza ini terdapat Terdapat waterpark , Pusat IT , HP , foodcourt , McDonald , Bread Story, NAF Family Karaoke , Bowling , Dan Pusat kebugaran .Marina Plaza berada di kawasan elit Margorejo Indah atau sebenarnya di Margorejo Indah 97-99 Surabaya dan dekat dengan kembar apartemen Puncak Marina , alun-alun yang sebelumnya bernama Fountain Court ini adalah pusat perbelanjaan eksklusif di wilayah Surabaya Selatan.Plaza ini memiliki stand yang menyediakan kebutuhan sehari-hari , berbagai up to date produk-produk fashion , salon kecantikan yang menawarkan berbagai layanan perawatan tubuh , toko buku serta departemen store.Selain itu ada banyak tempat-tempat makanan seperti steak house , restoran cepat saji ke restoran makanan Cina semua ada di sini .Desain interior dibuat alami ditambah dengan cahaya yang indah membuat suasana terasa sejuk dan mewah , dan ini akan membuat Anda semakin nyaman dan enggan untuk segera meninggalkan tempat ini .Itu tidak ketinggalan , ada juga memiliki ruang multifungsi luas sekitar 200 m2 yang biasa digunakan untuk ajang pameran atau bisa juga disewa untuk keperluan lainnya .Dari tinjauan desain-desain yang ada di Plaza Marina Surabaya sebagai mall khusus elektronik ini maka diperoleh beberapa referensi desain yang dapat diterapkan dalam perancangan mall elektronik ini. Beberapa referensi yang dapat di ambil yaitu :

Penyediaan ruang multi fungsi yang dapat digunakan sebagai ruang serba guna untu melakukan aktifitas yang ada di dalam mall tersebut (pameran, pertunjukan) Penataan ruang-ruang yang ada di dalam bangunan ini khususnya bagian elektronik, dibagi serta sudah dikelompokkan sesuai dengan jenis umumnya. Sehingga pengunjung akan lebih mudah dalam penjangkauan ke dalam setiap retail-retail took.

Gambar 10 : Plaza Marina interior khusus bagian ITSumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 11 : Tampak depan Plaza MarinaSumber : Dokumentasi Pribadi

2.3.6 TUNJUNGAN ELECTRONIC CENTRE SURABAYAAdalahpusatEletcronic and Information Technology(ELIT) center berlokasi di jalan tunjungan, Surabaya. Jalan Tunjungan terkenal sebagai komplek perdagangan.TECdibagi menjadi 2 bangunan yaitu bangunan lama yang bernama Tunjungan Center berdiri pada tahun 1985 dengan luas perdagangan 15,000 m2, sedangkan gedung yang baru diresmikan pada tahun 2007 dengan area perdagangan 21,000 m2.TECdiperkenalkan pertama sebagai pusat perdaganagan elektronik dan IT center di Surabaya yang menawarkan berbagai macam computers, gadgets, Handphones, perlengkapan Rumah Tangga Elektronik, home theater, produk kesehatan, spare part elektronik dan service centers juga kebutuhan elektronik dan IT lainnya.Dari uraian mengenai TEC maka kita dapat mengetahui bahwa mall ini memang sengaja dibangun untuk mall khusus elektronik saja. Namun keberadaan dari TEC yang baru akhir-akhir ini membuat mall ini masih dalam keadaan rapid an terawatt. Beberapa poin yang bisa diterapkan dalam perancangan mall elektronik di Surabaya adalah : Penempatan serta penataan baliho dan pengumuman brand elektronik di depan fasade mall membuat kemudahan pengunjung dalam mengenali fungsi utama bangunan tersebut. Penataan komponen-komponen brand- brand merk terkenal alat elektronika dipasang mencolok dan menarik di setiap sisi bangunan

Gambar 12 : Tampak depan dari TEC SurabayaSumber : Dokumentasi pribadi

Gambar 13 : Tampak depan dari TEC SurabayaSumber : Dokumentasi pribadi

Gambar 14 : Pemasangan baliho tenant & brand elekronik di TEC SurabayaSumber : Dokumentasi pribadi

2.4 TINJAUAN KOTA SURABAYASurabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta dan merupakan kota perdagangan terutama untuk wilayah Indonesia bagian timur. Berikut akan diuraikan secara umum tentang kondisi fisik kota Surabaya. 2.4.1 LETAK GEOGRAFIS & WILAYAH ADMINISTRATIFKota Surabaya terletak pada posisi : 712LS dan 11236BT 11236BTDengan luas secara keseluruhan 291 Km atau 29100 Hayang membujur di pantai utara Jawa dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo Sebelah Barat: Kabupaten Gresik Sebleah Timur : Laut Jawa dan Selat MaduraBerdasarkan PP no. 26 tahun 1992, Kotamadya DATI II Surabaya terdiri atas 5 wilayah Pembantu Walikota yang terdiri dari 28 kecamatan yaitu : Surabaya utara : Kecamatan Gubeng, Tegalsari, Bubutan, dan Kecamatan Simokerto . Surabaya Selatan: Kecamatan Sawahan, Wonokromo, Karangpilang, Wiyung, Dukuh Pakis, Wonocolo, Jambangan, dan Gayungan, Surabaya Barat: Kecamatan Tandes, Sukomanunggal, Asemrowo, Benowo, dan Lakarsantri. Surabaya Timur: Kecamatan Tambaksari, Gubeng, Rungkut, Tenggilis Mejoyo, Gunung Anyar, Sukolilo, Mulyorejo, dan Kenjeran. Surabaya Pusat: Kecamatan Genteng, Tegalsari, Bubutan, dan Simoerto.

Gambar 15 : Peta Kota Surabaya

2.4.2 KONDISI TOPOGRAFIDari segi topografi kota Surabaya terletak pada daerah dataran rendah dengan kontur tanah relatif rata pada ketinggian 3-6 meter di atas permukaan laut. Sedangkan di bagian selatan kota terdapat perbukitan landai kea rah barat daya yaitu bukit indah dan bukit gayungan yang memiliki ketinggian sekitar 25-50 meter dari permukaan laut.

2.4.3 KONDISI GEOLOGIKemampuan tanah terhadap kondisi geologi di Wilayah Kotamadya Dati II Surabaya dari hasil penelitian Direktorat Geologi Bandung. Susunan geologi mengikuti pola yang sama di mana pencapaian lapisan keras di wilayah bagian utara dan timur adalah 10-18 meter, sedangkan makin ke barat yang merupaan tanah liat, permukaan keras semakin dangkal yaitu 4-10 meter.

2.4.4 KONDISI KLIMATOLOGIBerdasarkan data dari stasiun pencatat kondisi klimatologi yang dikelola Badan Meteorologi dan Geofisika ( Stasiun Meteorologi Perak II ) Surabaya diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1) Curah HujanCurah hujan yang tinggi pada umumnya terjadi pada bulan Desember sampai dengan Maret di mana besarnya curah hujan minimal adalah 3189,5 mm dan maksimum sebesar 3.884,3 mm dengan jumlah hari hujan 183 hari.

2) Angin Sesuai dengan letak geografisnya arah dan kecepatan angin di kota Surabaya berubah-ubah : Kecepatan angin rata-rata bulanan maksimum 12 km/jam dan minimum 3,5 km/jam Kecepatan angin rata-rata harian maksimum 7,9 km/jam dan minimum 1,3 km/jam Dalam bulan Desember sampai Maret kecepatan angin rata-rata 6 km/jam dan maksimum 12 km/jam kea rah utara. Sedangkan bulan Juni sampai September kondisi angin sama yaitu kecepatan angin rata-rata 6 km/jam dan maksimum 12 km/jam namun arahnya ke timurKecepatan Angin:rata-rata 6,4 Knot dan maksimum 20,3 Knot

Arah Angin Terbanyak:Januari:Barat

Februari:Barat-Barat Laut

Maret:Barat-Barat Laut

April:Barat-Barat Laut

Mei:Timur

Juni:Timur

Juli:Timur

Agustus:Timur

September:Timur

Oktober:Timur

Nopember:Timur-Barat

Desember:Barat-Barat Laut

3) Suhu UdaraPada stasiun Perak I : Suhu udara rata-rata sebesar 28C Suhu udara maksimum 34C Suhu udara minimum sebesar 23C Pada stasiun Perak II : Suhu udara rata-rata sebesar 28C Suhu udara maksimum sebesar 33C Suhu udara minimum sebesar 25C Suhu udara maksimum adalah 36,4C terjadi pada bulan Oktober dan suhu udara minimum adalah 21,5C terjadi pada bulan Januari- Februari. Tekanan udara rata-rata 1004,7-10017,7 mbs.

4) Kelembapan udara Kelembapan udara cukup tinggi karena Surabaya terletak di pesisir pantai dengan kelembapan maksimum sebesar 98% pada bulan Desember, sedangkan kelembaban minimum sebesar 30% pada bulan September. Sedangkan kelembapan rata-rata adalah 76%.

5) Penyinaran MatahariRata-rata penyinaran matahari selama tahun 1992 di Kotamadya Dati II Surabaya menurut stasiun Perak I sebesar 74% per bulan, sedangkan menurut stasiun Perak II sebesar 73% per bulan.

2.4.5 KONDISI EKONOMI SOSIAL DI SURABAYASurabaya telah mengklaim dirinya sebagai Kota Jasa dan Perdagangan. Lebih dari itu Kota Surabaya adalah Kota bisnis dengan berbagai aktivitas yang berlangsung. Ibarat sebuah toko, Surabaya adalah Toko Serba Ada. Didalamnya berlangsung segala aktivitas, serta tersedia segala fasilitas yang mendukung.

Perdagangan adalah aktivitas utama Kota Surabaya. Secara geografis, Surabaya memang telah diciptakan sebagai Kota Perdagangan. Sejak zaman Majapahit, kolonial, hingga saat ini, perdagangan menjadi aktivitas utama. Kini, aktivitas perdagangan di Surabaya tak hanya melayani kebutuhan lokal serta nasional. Surabaya mulai berkembang menjadi kota dagang Internasional.

Dengan predikat Surabaya sebagai kota dagang, terdapat beberapa pilar-pilar utama penyangganya. Lokasi-lokasi ini yang menjadi ruang-ruang terjadinya aktivitas perdagangan.Dengan posisi Surabaya sebagai Kota Perdagangan, Pasar Modern adalah pilar utamanya. Tampilan menarik, suasana nyaman, serta harga yang pasti merupakan keunggulan pasar modern yang sesuai dengan sibuknya aktivitas masyarakat kota. Pasar modern tersebar di seluruh penjuru kota Surabaya, baik di pusat maupun di pinggiran kota. Keberadaan pasar modern yang banyak ini memberikan pilihan lebih banyak kepada masyarakat. Jumlahnya akan terus berkembang seiring meningkatnya investasi di Surabaya.

Tanjung Perak merupakan pelabuhan penting di Indonesia Timur. Pelabuhan ini diakui sebagai pusat kolektor dan distributor barang ke kawasan Timur Indonesia. Tanjung Perak terhubung dengan beberapa kawasan industri dan pergudangan seperti SIER, Berbek, maupun Margomulyo. Aktivitas bongkar muat yang tak kenal henti menandakan pergerakan barang yang lancar.

Untuk mendukung aktivitas perdagangan, di Surabaya juga terdapat pusat-pusat perkantoran. Layaknya pasar modern, perkantoran pun tersebar baik di pusat maupun pinggiran kota Surabaya. Di pusat kota, berdiri wisma Intiland, BRI Tower, Bumi Mandiri, dan lainnya. Selain itu pusat perkantoran berkembang pesat di kawasan Surabaya Barat seiring munculnya pusat bisnis baru di daerah HR Muhammad, kawasan perkantoran dan bisnis di Graha Family dan Pusat perbelanjaan Supermall Pakuwon.

Dalam era modern, Bank mengambil peran sentral dalam aktivitas manusia. Di lingkungan masyarakat perkotaan seperti di Surabaya, bank dimanfaatkan oleh masyarakat dalam level kebutuhan pribadi, keluarga, maupun instansi bisnis. Keberadaan layanan perbankan di Surabaya mutlak diperlukan demi keamanan dan kemudahan bertransaksi. Di Surabaya berdiri 61 instansi perbankan yang terdiri atas 6 bank pemerintah, 2 bank pembangunan daerah, 42 Bank Swasta Nasional, serta 11 Bank Internasional.

Sebagai kota bisnis, banyak wisatawan berkunjung ke Surabaya baik untuk kepentingan bisnis maupun berwisata. Untuk mendukung aktivitas tersebut, fasilitas hotel berbagai kelas terdapat di Surabaya. Surabaya memiliki berbagai tipe hotel di seluruh sisi kota. Beberapa hotel berbintang yang ada di Surabaya misalnya Shangri La, Sheraton, Majapahit, dan JW Marriot. Selain hotel berbintang, kini mulai muncul banyak pula hotel dengan tarif terjangkau atau ekonomis.

Berdirinya banyak pusat perbelanjaan modern tak membuat pasar tradisional ditinggalkan. Di Surabaya, pasar tradisional masih menjadi pilihan sebagian besar masyarakat. Harga murah, keakraban suasana, serta seni tawar-menawar selalu menjadi daya pikat pasar tradisional ketimbang pasar modern. Pembenahan pasar-pasar tradisional terus dilakukan agar menjadi lebih nyaman dan aman.

Kampung Surabaya menjadi ruang kehidupan bagi masyarakat Surabaya. Selain untuk tinggal, kampung-kampung di Surabaya pun adalah lokasi beraktivitas produksi. Kini muncul kampung-kampung yang menjadi pusat aktivitas industri kecil rumahan. Setiap kampung hadir dengan produk khasnya baik penganan, pernak-pernik, pakaian, dan lain-lain. Dengan sentuhan pemerintahan kota, kini kampung-kampung tersebut dilabeli kampung unggulan dan menjadi potensi pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

2.4.5 KEBISINGAN DI SURABAYA (NOISE)Kebisingan merupakan pencemaran fisik dari polusi udara juga harus diukur berdasarkan metode tertentu. Alat yang digunakan dalam pengukuran kebisingan harus memiliki kepekaan yang sesuai dengan tingkat kebisingan yang diukur. Alat yang digunakan untuk pengukuran kebisingan adalah Sound Level Meter. Baku mutu yang digunakan dalam acuan untuk menetapkan apakah daerah tertentu sudah terkena polusi bising atau belum adalah Peraturan Menteri Kesehatan No 718/MenKes/Per/XI/1987 tentang Baku Mutu Kebisingan. Dalam baku mutu tersebut disebutkan bahwa batas maksimum kebisingan untuk kawasan pemukiman adalah 65 dBA dan kawasan industri 85Dba. Berikut disajikan data-data kebisingan di beberapa tempat di Surabaya yang diambil secara acak.

NOLOKASIKEBISINGAN (dBA)KETERANGAN

1Kalianak65-67Tambak tepi jalan

2Greges62-65Pemukiman

3Asemrowo52-56Pemukiman

4Gayungan55-56Pemukiman

5Bawah Tol Simo55-60Jembatan Tol

6Tj.Sari- Tandes75-80Komersial

7Tambakboyo- Petojo65-75Institusional

8Prempatan Kenjeran78-84Industri

9Tanah Kali Kedinding62-66Pemukiman

10Pasar Menur75-80Komersial

11Jl. Raya Nginden75-80Komersial

12Jl. Raya Kenjeran70-77Komersial

Tabel 3 : Pengukuran kebisingan di area sekitar SurabayaSumber : Peraturan Menteri Kesehatan No 718/MenKes/Per/XI/1987

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa pada daerah pemukiman yang berada di dekat jalan raya telah terjadi polusi kebisingan, karena level kebisingan yang terjadi melebihi 65 dBA. Sedangkan untuk kawasan industri belum terjadi polusi kebisingan, karena baku mutu yang ada belum terlampaui. Untuk menanggulangi tingkat kebisingan yang ada maka perlu dilakukannya upaya penanaman barrier sebagai peredam kebisingan tersebut. Salah satu cara yang banyak digunakan adalah dengan melakukan penghijauan, baik di sepanjang sisi jalan raya maupun pada lahan-lahan yang ada di depan rumah pemukiman penduduk tersebut.2.4.6 ARAH PENGEMBANGAN KOTAWilayah pengembangan di Surabaya terbagi atas 3 wilayah pengembangan (EP), yaitu : (Rencana Tata Ruang Wilayah Surabaya, 2005) Wilayah Pembangunan Surabaya Bagian Tengah (WPSBT)Meliputi Surabaya bagian dalam (pusat) kota dan sekitarnya yang akan dikembangkan sebagai pusat perdagangan dan jasa untuk skala regional (Indonesia Bagian Timur) dan nasional, dengan dukungan pengembangan bidang kemaritiman di kawasan pelabuhan Tanjung Perak.

Wilayah Pembangunan Surabaya Bagian Timur (WPSBT)Meliputi wilayah Rungkut, Sukokilo dan sekitarnya yang kemudian akan dikembangkan sebagai pusat perdagangan local, industri, pendidikan, pariwisata dengan kegiatan utama adalah pengembangan kegiatan wisata pantai, olahraga, perumahan, dan pemukiman dengan kepadatan rendah dan bebas polusi.

Wilayah Pembangunan Surabaya Bagian Barat (WPSBB)Meliputi wilayah Karangpilang, Tandes dan Lakarsanti yang akan dikembangkan sebagai pemukiman dengan standar kualitas tinggi, hutan wisata, kawasan konservasi, industri dan pergudangan.Tampak bahwa sesuai dengan arah kebijaksanaan pengembangan kota Surabaya, kawasan pusat kota merupakan pusat perkantoran dan perdagangan. Kawasan pusat kota merupakan daerah yang akan dikembangkan sebagai daerah sektor perkantoran. Dengan berkembangnya kawasan-kawasan yang dipersiapkan menjadi kawasan jasa tersebut jelas akan mendukung pertumbuhan ekonomi kota Surabaya. Hal tersebut tentu cukup memberikan peluang bagi berkembangnya kegiatan perdagangan, perkantoran dan jasa. Sehingga untuk perkembangan selanjutnya, kawasan-kawasan tersebut merupakan alternatif dibangunnya perkantoran maupun perdagangan dan jasa.

BAB IIITINJAUAN KHUSUS

3.1 PENGERTIAN JUDULDalam perencanaan dan perancangan bangunan kali ini mengambil tema adalah mixed use building. Bangunan yang menjadi pokok bahasan kali ini adalah kantor sewa yang dipadudankan dengan mall/ pusat perbelanjaan. Perencanaan dan perancangan kali ini mengambil judul Kantor Sewa dan Mall Elektronik di Surabaya.Kantor sewa merupakan sebuah bangunan yang sengaja disewakan untuk umum guna menjalankan aktifitas perkantoran. Kantor sewa yang direncanakan kali ini adalah sebuah kantor sewa khusus. Hal ini dikarenakan karena mixed use yang diaplikasikan berupa mall elektronik.Nantinya, kantor sewa ini akan lebih berintegrasi/ codong disewakan kepada perusahaan-perusahaan khusus, dimana perusahaan-perusahaan ini adalah sebuah industry yang bergerak dibidang teknologi dan elektronik. Hal ini dilakukan guna untuk mendukung fungsi sampingan dari bangunan ini yaitu sebagai pusat perbelanjaan elektronika yang ada di Surabaya.Sedangkan pusat perbelanjaan khusus elektronik itu nanti sendiri adalah sebuah pusat perbelanjaan yang retail/ took yang ada di dalamnya khusus untuk menjajakan dagangan yang bertemakan teknologi/ elektronik saja. Hal ini dilakukan guna menyeimbangkan fungsi utama dari bangunan ini yaitu sebagai kantor sewa yang notabennya juga khusus bergerak dibidang perusahaan elektronik. Hal itulah mengapa konsep perencanaan dan perancangan kali ini mengambil judul Kantor Sewa dan Mall Elektronik di Surabaya.

3.2 STRUKTUR ORGANISASIStruktur organisasi adalah bagan yang memperlihatkan tata hubungan kerja antar bagian dan garis kewenangan, tanggung jawab dan komunikasi dalam menyelenggarakan pelayanan dan antar unit pelayanan serta manajemen dari kantor sewa maupun pusat perbelanjaan elektronikMeskipun tidak bias disamaratakan, namun pada dasarnya ada beberapa fungsi perusahaan yang ditunjukkan dalam struktur organisasi perusahaan yang harus ada. Mengingat posisi tersebut memiliki peran penting dalam proses berjalannya sebuah organisasi perusahaan. Salah satu gambaran struktur organisasi perusahaan diantaranya sebagai berikut : General ManajerDalam sebuah perusahaan tugas dari GM adalah memimpin perusahaan. Selain itu, seorang GM memiliki tanggung jawab pada keseluruhan system yang berjalan dalam sebuah perusahaan. Dalam melaksanakan fungsinya, GM akan dibantu oleh beberapa manajer yang memiliki fungsi spesialisasi. Kebijakan GM merupakan hal tertinggi yang harus dipatuhi oleh anggota perusahaan lainnya karena ia merupakan posisi tertinggi yang terdapat di dalam struktur organisasi perusahaan.

Direktur/ DivisionTugasnya adalah memimpin bagian khusus dalam perusahaan serta melakukan koordinasi antar divisi dan memberikan laporan kepada GM. Setiap bagian, tidak memiliki garis komando lintas divisi sehingga hanya bias mengambil kebijakan pada masing-masing divisi.Seperti pada divisi marketing, tidak bias memberikan inverse kepada divisi keuangan. Yang bias dilakukan adalah memberikan informasi dan masukan yang dibutuhkan pada bagian lain.Oleh karena itu, direktur memiliki tugas yang sangat terarah sehingga tanggung jawab yang dimilikinya harus mampu ditransparasikan kepada GM dan kepada divisi lain sebagai bukti adanya satu kesatuan visi misi dalam struktur organisasi perusahaan.

General AffairMerupakan bagian divisi yang bertugas untuk menyediakan segala kebutuhan dan perlengkapan guna menunjang aktivitas perusahaan. Seperti untuk mengurusi masalah seragam karyawan, mobil dinas, mess karyawan, pemeliharaan lingkungan kantor atau juga memilih mitra kesehatan dengan perusahaan.Dalam struktur organisasi perusahaan, general affair ini juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam memajukan perusahaan karena tanpa keseragaman karyawan yang baik maka perusahaan juga tidak akan terlihat rapid an terkoordinasi.

Personalia DepartmentDivisi ini memiliki tugas untuk menjaga kualitas sumber daya manusia perusahaan. Prosesnya dimulai dari masa perekrutan, penggantian jabatan, promosi dan mutasi karyawan, penilaian kinerja, pemberian penghargaan serta menjaga kinerja karyawan.Dalam proses perekrutan pegawai baru, pihak inilah yang berfungsi secara khusus untuk bisa memilih dan mendapatkan pegawai yangsesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Accounting DepartmentMerupakan departemen yang bertugas untuk mencatat serta mengatur masalah keuangan perusahaan. Divisi ini juga bertugas untuk mengadakan audit atas kinerja yang sudah dilakukan divisi lain, guna menghindari terjadinya penyalahgunaan khususnya dibidang keuangan, termasuk mengontrol keseimbangan keuangan perusahaan.Pada bagian ini pegawai yang ditunjuk haruslah bersikap jujur dan teliti karena jika tidak, maka perusahaan akan kehilangan berbagai asset yang berpotensi memajukkan perusahaan.

Purchasing DepartmentDivisi ini biasanya dimiliki oleh perusahaan manufaktur. Tugasnya adalah membeli bahan baku produksi. Selain itu divisi ini juga bertugas menjalin kerjasama dengan pihak supplier bahan baku guuna menjamin kelangsungan proses produksi perusahaan

Marketing DepartmentDivisi marketing merupakan divisi ujung tombak perusahaan. Sebab, tugas divisi ini adalah memasarkan semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan bias mendapatkan keuntungan jika produk yang mereka hasilkan bias laku di pasaran. R & D DevelopmentFungsi dari devisi adalah melakukan penelitian serta mengembangkannya. Penelitian yang dilakukan menyangkut semua kebutuhan perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Seperti melakukan penelitian mengena produk apa yang pada saat ini dibutuhkan oleh masyarakat, atau juga melakukan penelitian mengenai persepsi masyarakat atas produk yang dihasilkan perusahaan. Hasil dari penelitian tersebut akan digunakan untuk menciptakan sebuah system baru yang lebih baik bag proses yang ada di perusahaan. Quality Assurance DepartmentDi perusahaan manufaktur disivi ini bertugas untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan perusaan sebelum dipasarkan ke tengah masyarakat. Produk yang tidak sesuai standar, akan dipisahkan untuk kemudian dikelompokan ke dalam golongan produk gagal.Di perusahaan jasa, seperti bank tugas dari divisi ini adalah melakukan pengawsan atas system yang di jalankan dalam proses pelayanan pada nasabah. Dengan demikian, semua nasabah bisa mendapatkan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan tersebut. Mantenance DeparmentDivisi ini biasanya disiapkan bagi perusahaan menufaktur atau juga bagi perusahaan yang memiliki kantor sendiri. Sementara bagi perusahaan yang gedung kantornya masih bergabung dengan perusahaan lain secara menyewa, biasanya meniadakan divisi ini. Sebab divisi ini bertugas memelihara perangkat yang terkait proses operasional perusahaan. Seperti menjaga mesin produksi, instalasi listrik, pendingin atau menjaga perankat computer. Oleh karenanya, tidak semua perusahaan memiliki divisi ini, khususnya perusahaan jasa dan perusahaan yang gedung kantornya masih dalam status sewa. Public Relation DepartmentFungsi dari divisi ini adalah menjadi perwajahan perusahaan da pencipta citra perusahaan. Khususnya dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak eksternal perusahaan yang terkait dengan operasional perusahaan. Salah satu fungsinya adalah memberikan keterangan pers kepada wartawan apabila terdapat hal yang berkaitan dengan perusahaan tersebut. General managerGeneral Manager merupakan pimpinan utama pada stuktur organisasi Mall Panakkukang yang bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berkenaan dengan Mall Panakkukang. Termasuk mengkontrol kinerja dari Building Manager.

PengelolaDalam urusan pegelolaan secara umum, manajemen mall berada di bawah pengawasan pihak pengelola. Pihak pengelola mengatur atau bertanggung jawab atas segala yang berkenaan dengan mall tak terkecuali dalam hal promosi, penanggung jawab setiap event atau kegiatan yang dilaksanakan di mall ataupun di luar mall selama masih bersangkutan dengan mall yang dikelola . Sedangkan dalam urusan sewa-menyewa, pihak pengelola memberikan kuasa pada devisi pemasaran.

PenyewaPenyewa merupakan pihak yang berhak atas toko atau tenant yang telah mendapatkan legalitas dari pihak pengelola untuk dimanfaatkan sesuai dengan keinginan penyewa.

Maintenance BuildingMaintenance Building merupakan komponen dasar (karyawan) mall yang bertanggung jawab terhadap perawatan ataupun pemeliharaan berbagai macam sarana yang ada. Termasuk pula mengusulkan atas penggantian komponen penunjang mall yang dianggap tidak layak. Pihak pengelola dengan terperinci melakukan pendataan terhadap seluruh komponen yang ada dalam di dalam mall, hal ini dilakukan untuk memudahkan pihak pengelola ataupun pihak lain apabila membutuhkan data sekunder tentang mall tersebut, seperti jumlah outlet fast food atau jumlah butik. Selain itu, manajemen mall juga sangat memperhatikan kebersihan dan perawatan gedung mall. Pihak marketing mengurusi User (penyewa) untuk medapatkan legalitas dari pihak pengelola untuk menempati toko yang telah disepakati antara pihak pengelola dan penyewa.Maintenance ini terbagi atas dua bagian yaitu : 1. Mechanical Electrical a. Bagian Mechanical bertugas untuk menjaga stabilitas suhu dalam bangunan (AC).b. Bagian Electrical yaitu bertugas mengatur sistem pencahayaan atau penerangan bangunan (lighting).c. Bagian Pemipaan bertugas untuk membuat sistem pembuangan serta sanitasi dari air kotor, air bersih dan gas.

Building ManagerBuilding Manager memiliki tanggung jawab kerja kepada General Manager.1. Tugas dan kewajiban a) Bertugas sebagai controlling dan monitoring atas operasional perusahaan melalui yang dibantu dan berkoordinasi dengan baik terhadap anggota-anggotanya serta memberikan masukan (saran) kepada manajemen mengenai apa yang kurang baik diterapkan pada operation system secara keseluruhan.b) Membentuk Team Work yang dapat diandalkan sebagai pelaksana operasional perusahaan dan senantiasa memberikan motivas kepada setiap anggota-anggotanya agar bekerja sebagai team yang solid.c) Membuat standar operasional dan penampilan kerja tim yang cocok serta diinginkan, untuk mencapai hasil pekerjaan yang optimal.d) Memiliki wewenang dalam memberikan sanksi atas kelalaian karyawan maupun staff dengan sepengetahuan pihak menejemen dan memiliki hak atas mempromosikan staff untuk mendapatkan hak yang lebih baik atas dedikasinya terhadap perusahaan.2. ProyekTugas dari bagian proyek ini adalah perawatan operasioanal sehari-hari bangunan. Yang terdiri dari dua bagian yaitu:a.SipilBertugas untuk melakukan penambahan dan pengurangan gedung, melakukan pengawasan lapangan kepada para tenant (penyewa) dibantu oleh marketing.b.ArsitekMempunyai tugas untuk mendesain bangunan yang akan disewa, melakukan pengarahan kepada penyewa yang baru tentang standar-standar yang diberlakukan oleh perusahaan.

Marketinga. Bertanggung jawab atas pemasaran kios kepada calon penyewa.b. Membuat program promosi tahunan ataupun event-event yang bersifat momentum.c. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan

Administrasia.Mengurusi segala sistem administrasi perusahaan secara detail dan rapi.b.Membuat laporan bulanan mengenai hal-hal yang perlu disampaikan kepada Building Manager.c.Mengurusi surat masuk dan surat keluar.

Berikut ditampilkan bagan struktur organisasi mall elektronik

Skema 4 : Struktur organisasi mall elektronik

Skema 5 : Struktur organisasi kantor sewa (pengelola)

3.3 PEMAKAI & KEGIATANBerikut ini dipaparkan mengenai pelaku serta kegiatan yang berada di dalam kawasan kantor sewa dan mall elektronik tersebut, baik secara harian maupun berkala.KEGIATAN UMUM

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

1

Pengunjung Pameran/ Mall ElektronikDatangEntrance

ParkirRuang parkir

Mencari InformasiRuang Resepsionis

Melihat pameran & berbelanjaLobby/ hall/ r. pameran/ retail

SanitasiToilet

PulangRuang parkir

Atau :PENGGUNAJENIS AKTIVITASKEBUTUHAN RUANG

Penyewa retail/tenant(penjual)Datang, parkerParking area

Melayani pembeliToko (anchor, retail tenant, gerai)

Makan dan minumCaf, restaurant, foodcourt

MetabolismeToilet

IbadahMusholla

Pemasok barangDatang, parkerLoading dock

Memasok dan memberekan barangGudang barang/ loading dock

Pengelola mallDatang, ParkirParking area

AbsenOffice

Memberikan informasiCustomer service area

Meeting, mengatur pemasukan dan pengeluaran keuanganOffice

Menindaklanjutkan saran dan kritik dari pengunjung dan penyewa tokoOffice

Meeting, makan dan minumCaf, restaurant, foodcourt

SholatMusholla

MetabolismeToilet

Mengganti pakaianToilet/ ruang ganti

Menyimpan barang bawaanLoker

Menjaga kinerja peralatan listrik, air, dan ACRuang panel

Menyimpan barang daganganLoading dock

Menurunkan/ menaikkan barang daganganLift

Menjaga kebersihan bangunan/ membuang sampahRuang janitor, TPS

Melakukan pengawasan/ keamananRuang keamanan/ security room

Pengunjung umumDatang, parkerParking area

BerbelanjaToko (anchor, retail tenant, gerai)

Meeting, makan dan minumCaf, restaurant, foodcourt

Jalan-jalanKoridor, citywalk

SholatMusholla

MetabolismeToilet

Mengambil uangATM center

Tabel 4 : Kebutuhan umum ruang & aktifitas para pengunjung pameran/ mall elektronik

KEGIATAN UMUM

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

2

Pengelola PameranDatangEntrance & R. parkir

Mengawasi pameranLobby/ hall/ r. pameran

Menunggu ruang informasiRuang Resepsionis

IstirahatRestoran

SembahyangMushola

PulangRuang parkir

Tabel 5 : Kebutuhan ruang dan aktifitas umum para pengelola pameran

KEGIATAN PERKANTORAN (HARIAN)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

1

DirekturDatangEntrance & R. parkir

Kegiatan pengelolaan dan pengawasan perusahaanLobby/ hall/ r. pameran

Menerima TamuRuang Resepsionis

IstirahatRestoran

Sembahyang & SanitasiMushola

PulangRuang parkir

Tabel 6 : Kebutuhan ruang dan aktifitas umum direktur perkantoran

KEGIATAN PERKANTORAN (BERKALA)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

1DirekturRapatRuang rapat kantor

SeminarLobby/ hall/ r. pameran

Mengawasi pameran berkalaLobby/ hall/ r. pameran

Tabel 7 : Kebutuhan ruang dan aktifitas berkala direktur perkantoran

KEGIATAN PERKANTORAN (HARIAN)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

2

Karyawan PerusahaanDatangEntrance & R. parkir

Kegiatan administrasi perusahaanRuang kantor

Menerima TamuRuang Resepsionis

IstirahatRestoran

Sembahyang & SanitasiMushola

PulangRuang parkir

Tabel 8 : Kebutuhan ruang dan aktifitas umum para karyawan perusahaan

KEGIATAN PERKANTORAN (BERKALA)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

2Karyawan PerusahaanRapatRuang rapat kantor perusahaan

Seminar/ Presentasi terhadap klienRuang rapat kantor perusahaan

Mengadakan dan mengawasi pameran produk berkalaLobby/ hall/ r. pameran

Tabel 9 : Kebutuhan ruang dan aktifitas berkala para pengelola karyawan perusahaanKEGIATAN PENGELOLA (HARIAN)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

1

Presiden DirekturDatangEntrance & R. parkir

Menerima TamuRuang tamu pada ruang direktur

Administrasi pengelolaan kantor sewaRuang direktur kantor sewa

IstirahatRestoran

Sembahyang & SanitasiMushola

PulangRuang parkir

Tabel 10 : Kebutuhan ruang dan aktifitas umum presiden direktur pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (BERKALA)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

1Presiden DirekturRapatRuang rapat kantor pengelola kantor sewa

KonferensiRuang konferensi

Tabel 11 : Kebutuhan ruang dan aktifitas berkala presiden direktur pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (HARIAN)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

2

Wakil Presiden Direktur/ General ManejerDatangEntrance & R. parkir

Menerima TamuRuang tamu pada ruang wakil direktur

Administrasi pengelolaan kantor sewaRuang wakil direktur kantor sewa

Koordinasi antar department di bawahnyaRuang kerja wakil direktur

IstirahatRestoran

Sembahyang & SanitasiMushola

PulangRuang parkir

Tabel 12 : Kebutuhan ruang dan aktifitas umum GM pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (BERKALA)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

2Wakil Presiden Direktur/ General ManejerRapatRuang rapat kantor pengelola kantor sewa

KonferensiRuang konferensi

Tabel 13 : Kebutuhan ruang dan aktifitas berkala GM pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (HARIAN)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

3

Divisi sekretaris dan inventarisDatangEntrance & R. parkir

Pembukuan, inventaris dan mengurusi pembayaran sewa kantor sewaRuang tamu pada ruang wakil direktur

IstirahatRestoran

Sembahyang & SanitasiMushola

PulangRuang parkir

Tabel 14 : Kebutuhan ruang dan aktifitas umum divisi sekertaris pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (BERKALA)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

3Divisi sekretaris dan inventarisRapatRuang rapat kantor pengelola kantor sewa

Tabel 15 : Kebutuhan ruang dan aktifitas berkala divisi sekertaris pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (HARIAN)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

4

Departemen ManejemenDatangEntrance & R. parkir

Pengelolaan manejemen umum kantor sewaRuang kerja dept. manejemen

IstirahatRestoran

Sembahyang & SanitasiMushola

PulangRuang parkir

Tabel 16 : Kebutuhan ruang dan aktifitas umum departemen manejemen pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (BERKALA)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

4Departemen ManejemenRapatRuang rapat kantor pengelola kantor sewa

Tabel 17: Kebutuhan ruang dan aktifitas berkala departemen manejemen pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (HARIAN)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

5

Divisi PeriklananDatangEntrance & R. parkir

Pengiklanan kantor sewaRuang kerja divisi periklanan

IstirahatRestoran

Sembahyang & SanitasiMushola

PulangRuang parkir

Tabel 18 : Kebutuhan ruang dan aktifitas umum divisi periklanan pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (BERKALA)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

5Divisi PeriklananRapatRuang rapat kantor pengelola kantor sewa

Tabel 19 : Kebutuhan ruang dan aktifitas berkala divisi periklanan pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (HARIAN)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

6

Departemen UmumDatangEntrance & R. parkir

Kegiatan administrasi umumRuang kerja dept. umum

IstirahatRestoran

Sembahyang & SanitasiMushola

PulangRuang parkir

Tabel 20 : Kebutuhan ruang dan aktifitas umum departemen umum pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (BERKALA)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

6Departemen UmumRapatRuang rapat kantor pengelola kantor sewa

Tabel 21 : Kebutuhan ruang dan aktifitas berkala departemen umum pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (HARIAN)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

7

Divisi PengembanganDatangEntrance & R. parkir

Kegiatan pengestimasian, pengembangan dan pengelolaan kantor sewaRuang kerja divisi pengembangan

IstirahatRestoran

Sembahyang & SanitasiMushola

PulangRuang parkir

Tabel 22 : Kebutuhan ruang dan aktifitas umum divisi pengembangan pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (BERKALA)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

7Divisi PengembanganRapatRuang rapat kantor pengelola kantor sewa

Tabel 23 : Kebutuhan ruang dan aktifitas berkala divisi pengembangan pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (HARIAN)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

8

Divisi PenyewaanDatangEntrance & R. parkir

Menangani masalah penyewaan kantor sewaRuang kerja dept. penyewaan

IstirahatRestoran

Sembahyang & SanitasiMushola

PulangRuang parkir

Tabel 24 : Kebutuhan ruang dan aktifitas umum divisi penyewaan pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (BERKALA)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

8Divisi PenyewaanRapatRuang rapat kantor pengelola kantor sewa

Tabel 25 : Kebutuhan ruang dan aktifitas berkala divisi penyewaan pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (HARIAN)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

9

Manajer PenjualanDatangEntrance & R. parkir

Menangani masalah penjualan ruang kantor sewaRuang kerja manajer penjualan

IstirahatRestoran

Sembahyang & SanitasiMushola

PulangRuang parkir

Tabel 26 : Kebutuhan ruang dan aktifitas umum manajer penjualan pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (BERKALA)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

9Manajer PenjualanRapatRuang rapat kantor pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (HARIAN)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

10

Divisi AsuransiDatangEntrance & R. parkir

Mengurusi masalah asuransi kantor sewaRuang kerja divisi asuransi

IstirahatRestoran

Sembahyang & SanitasiMushola

PulangRuang parkir

Tabel 28 : Kebutuhan ruang dan aktifitas umum divisi asuransi pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENGELOLA (BERKALA)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

10Divisi AsuransiRapatRuang rapat kantor pengelola kantor sewa

Tabel 29 : Kebutuhan ruang dan aktifitas berkala divisi asuransi pengelola kantor sewa

KEGIATAN PENDUKUNG (SEMINAR)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

1

PengelolaMenyediakan dan merawan ruang konferensiRuang konferensi

Menyediakan panggung untuk ruang seminarPanggung podium

Peyimpanan alat-alat konferensiGudang ruang konferensi

Penataan ME ruang konferensiRuang panel konferensi

PulangRuang parkir

Tabel 30 : Kebutuhan ruang dan aktifitas pengelola berkala kegiatan pendukung kantor sewa

KEGIATAN PENDUKUNG (SEMINAR)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

2Penyelenggara konferensi atau seminarMenyiapkan seminar atau konferensiRuang konferensi

IstirahatRestoran

SanitasiToilet

Tabel 31 : Kebutuhan ruang dan aktifitas penyelenggara konferensi berkala kegiatan pendukung kantor sewa

KEGIATAN PENDUKUNG (SEMINAR)

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

3

Peserta konferensi/ seminarDatangRuang parkir

Mencari informasiResepsionis

Mengikuti konferensi/ seminarRuang konferensi

IstirahatRuang serba guna/ lobby

SembahyangMushola

PulangRuang parkir

Tabel 32 : Kebutuhan ruang dan aktifitas peserta berkala kegiatan pendukung kantor sewaKEGIATAN SERVIS

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

1

Kepala Bagian Perawatan BangunanDatangRuang parkir

Kegiatan administrasi bagian perawatan bangunanRuang kerja administrasi kepala bagian perawatan bangunan dan staff

Memonitor pengoperasian peralatan yang mendukung aktifitas bangunanRuang control dan operator

IstirahatRuang serba guna/ lobby

SembahyangMushola

PulangRuang parkir

Tabel 33 : Kebutuhan ruang dan aktifitas kegiatan servis kepala bagian perawatan bangunan kantor sewa

KEGIATAN SERVIS

NOPELAKUKEGIATANKEB. RUANG

2

Divisi Mechanical ElectricalDatangRuang parkir

Ganti bajuRuang loker

Mengelola merawat mengontrol peralatan mekanik dan elektrikRuang mekanikal

IstirahatRuang serba guna/ lobby

SembahyangMushola

PulangRuang parkir

Tabel 34 : Kebutuhan ruang dan aktifitas kegiatan divisi mekanikal elektrikal bangunan kantor sewa

BAB IVPENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KANTOR SEWA DAN MALL ELEKTRONIK

4.1 PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN4.1.1 VISI, MISI, DAN TUJUANVISI: Menjadi bangunan komersial yang dapat mewadahi aktifitas perkantoran dan jual beli khusus elektronik di Surabaya. Memberikan fasilitas bagi penyedia usaha elektronik untuk dapat lebih mengembangkan serta memajukkan perusahaannya. Menjadi bangunan yang menyediakan lahan aktifitas untuk perkantoran dan aktifitas jual beli dalam lingkup dunia teknologi dan elektronik di Surabaya. Memberikan ruang publik yang serba ada dan lengkap khususnya di bidang perdagangan elektronik. Meningkatkan mutu jual beli dan pendapatan para perusahaan elektronik.

MISI: Memberikan ruang kerja yang efektif, kondusif serta nyaman dalam penggunaannya. Menyewakan kantor dan retail bagi perusahaan-perusahaan khususnya dalam bidang elektronik. Memberikan fasilitas-fasilitas kelas atas guna menunjang peningkatan transaksi jual beli perusahaan-perusahaan khusus elektronik. Menyediakan wadah yang dapat menyelaraskan serta melayani kebutuhan perdagangan industry dalam bidang ekonomi.

TUJUAN: Menyediakan wadah guna menaungi dan memberikan fasilitas bagi para perusahaan khususnya dalam bidang elektronik dalam menjalankan aktifitas perkantoran serta menjajakan, memperjualbelikan, memamerkan dan melakukan transaksi ekonomi dalam suatu wadah yang dapat melakukan kedua fungsi tersebut.

4.2 PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN4.2.1 PENDEKATAN PERUANGAN4.2.1.1.1 KEBUTUHAN RUANGAdapun pengelompokan ruang berdasarkan pelaku dan kesamaan kebutuhan ruang yaitu :

Kelompok kegiatan umum (mall elektronik)Adapun ruang kegiatan umum yaitu : Entrance Taman Lobby Ruang parkir Ruang pameran Selasar mall Ruang retail toko Mushola Toilet ATM Centre Food court

Kelompok kegiatan perkantoran (Perusahaan perdagangan) Ruang direktur perusahaan perdagangan Ruang tamu pada ruang direktur perusahaan perdagangan Ruang rapat kantor perusahaan perdagangan Ruang kantor perusahaan perdagangan Ruang tamu pada ruang kantor perusahaan perdagangan Toilet

Kelompok kegiatan pengelola Ruang tamu pada ruang direktur kantor sewa Ruang kerja wakil presiden direktur Ruang tamu pada ruang kerja wakil presiden direktur Ruang kerja divisi periklanan Ruang kerja departemen umum Ruang kerja divisi pengembangan Ruang kerja departemen penyewaan Ruang kerja manajer penjualan dan staff Ruang kerja divisi asuransi Ruang rapat pengelola kantor sewa ToiletBerikut adalah skema ruang pengelola

Skema 5 : Skema ruang pengelola di bangunan kantor sewa Kelompok kegiatan pendukung Ruang konferensi Panggung/ podium Gedung ruang konferensi Ruang panel konferensi

Kelompok kegiatan servis Ruang kerja administrasi kepala bagian perawatan bangunan dan staff Ruang control dan operator bangunan Ruang istirahat Toilet Ruang loker Ruang chiller Ruang panel teekomunikasi Ruang reparasi Ruang genset dan transformator Ruang pompa air dan tangki air Ruang bahan bakar Gudang peralatan Ruang kerja divisi perawatan Gudang Tanki sampah

Berikut ini disajikan skema hubungan ruang servis

Skema 6 : Skema hubungan ruang servis di kantor sewa dan mall

4.2.1.1.2 BESARAN DAN PERSYARATAN RUANGDasar pertimbangan : Standart besaran ruang yang digunakan : Architects Data, Ernest Neufert, New York, 1981 New Metric Hand Book Planning and Design Data, Patricia Tutt and David Adler Time Saver Standart for Building Types, Joseph de Chiara and John Calender, Mc Graw Hill Book, 1981 Kapasitas besaran ruang disesuaikan dengan : Jumlah dan besar peralatan yang akan ditampung Jenis kegiatan yang akan diwadahiAdapun pertimbangan besaran ruang adalah sebagai berikut : Kegiatan perkantoranStandar peruangan untuk ruang kantor menurut Neufert, Data Arsitek

Untuk area minimal :JJenis KantorBagianJumlahLuasan (m2)Net area (m2)Flow 15 %Luasan total (m2)

Perusahaan Perdagangan dengan populasi karyawan 10-30 orangR. Manejer12525

11

86

Personal Asisten-15-

Sekretaris11212

Staff21020

Pegawai biasa6636

Tabel 35 : Standar peruangan minimal untuk ruang kantor menurut Neufert, Data ArsitekUntuk area maksimal :JJenis KantorBagianJumlahLuasan (m2)Net area (m2)Flow 15 %Luasan total (m2)

Perusahaan Perdagangan dengan populasi karyawan 10-30 orangR. Manejer12525

67

512

Personal Asisten41560

Sekretaris11212

Staff61060

Pegawai biasa386228

Tabel 36 : Standar peruangan maksimal untuk ruang kantor menurut Neufert, Data ArsitekUntuk ruang rapat menurut Neufert Data Arsitek yaitu : Ukuran kecil 9 m2 untuk 6 orang Ukuran besar 16 m2 untuk 18 orangSesuai dengan kebutuhan kantor pada bab 1 di Kota Surabaya yaitu untuk kantor perdagangan dari sector industry yaitu 148218 m2. Kebutuhan ruang tersebut akan ditampung serta disesuaikan dengan tinggi lantai maksimal dan luasan bangunan yang diperbolehkan pada site yang ada. Pada kantor sewa dan mall elektronik tersebut akan dibedakan luasannya. Luasan tersebut dibedakan berdasarkan jumlah pegawai yang ditampungnya, ruang rapat dan lain lainnya. Sehingga untuk tiap jenis kantor tedapat 2 jenis kantor, yaitu besar dan kecil.Berikut adalah analisis kebutuhan ruang dan besaran ruang pada mall elektronik yang direncanakan.

Tabel 37 : Analisis kebutuhan ruang dan besaran ruang pada mall elektronik

Analisis besaran dan kebutuhan ruang pada retail yang disewakan di mall elektronik :

Tabel 38: Analisis besaran dan kebutuhan ruang pada retail mall elektronik

Skema hubungan analisis makro mall elektronik :

Skema 7 : Skema hubungan makro mall elektronik

Berikut adalah analisis besaran ruang dan kebutuhan ruang servis yang ada dalam bangunan kantor sewa dan mall elektronik :

Tabel 39 : Analisis kebutuhan ruang dan besaran ruang pada ruang servis di kantor sewa dan mall elektronik

4.2.1.1.3 HUBUNGAN DAN ORGANISASI RUANGDasar pertimbangan organisasi ruang dan pola hubungan ruang yaitu : Jenis kegiatan pola dan alur kegiatan Jenis dan kebutuhan ruang Hubungan antar kegiatanAdapun organisasi dan pola hubungan ruang adalah sebagai berikut : Kelompok kegiatan umumKeterangan symbol organisasi ruang : = de