STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR...

7
STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DAN ANALISA HARGA AIR DI DESA SUMBER ANYAR KECAMATAN MLANDINGAN SITUBONDO Mohammad Dimas Noor Syamsuddin¹, Evi Nur Cahya²,M Janu Ismoyo² ¹Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya ²Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145 Indonesia e-mail: [email protected] ABSTRAK : Desa Sumber Anyar di kecamatan Mlandingan Kabupaten Situbondo merupakan salah satu desa yang mengalami krisis air baku di mana warga hanya memanfaatkan air dari sumur dangkal saja yang mengalami kekeringan pada saat musim kemarau. Pada studi kali ini direncanakan jaringan perpipaan yang direncanakan dengan sistem gravitasi yang memanfaatkan mata air Baturemuk dengan debit sebesar 5,7 ltr/dtk. Jaringan pipa direncakan mulai dari sumber (broncaptering) menuju desa dengan pelayanan dusun Krajan Barat, Krajan timur, dusun Ranon, dan Timur Sawah 1 dengan tingkat pelayanan sebesar 61%. Dari hasil perencanaan dan analisis hidrolika didapatkan dimensi broncaptering sebesar 3 x 2,5 x 2,75 m dan analisis hidrolika dengan hasil kecepatan 0,04 0,78 m/dtk , kehilangan tinggi tekan 0,280 12,912 m/km, tekanan 0,58-6,25 atm. Untuk instalasi jaringan pipa ini didapat rencana anggaran biaya sebesar Rp.285.287.792,09. Hasil analisa ekonomi pada saat B=C, didapatkan harga air minimum sebesar Rp. 872,35-/m³ dengan payback periode Selama 8,82 tahun, dan dengan analisa harga air sebesar 1.100-/m³ didapatkan B/C = 1,26 , B-C = 12.713.961,85/tahun, IRR 11,439% , dan Payback Periode selama 6,23 tahun. Kata kunci: Perencanaan Jaringan Pipa, Analisa Ekonomi. ABSTRACT :Sumber Anyar Village in Mlandingan sub-district of Situbondo Regency is one of the villages experiencing raw water crisis where the people only use water from shallow wells that experience drought during the dry season. In this study, the pipeline networks are planned with a gravity system that utilizes Baturemuk springs with a discharge of 5,7ltr / sec. The pipeline is planned starting from the source (broncaptering) to the village with the service of Krajan Barat hamlet, Krajan Timur hamlet, Ranon hamlet and Timur Sawah 1 hamlet with service level of 61%. From result of planning and analysis of hydraulics, we have broncaptering dimension of 3 x 2,5 x 2,75 m and hydraulic analysis with result of the velocity 0,04 - 0,78 m / s, headloss gradient 0,280 - 12,912 m / km, pressure 0,58-6,25 atm. The budget plan is Rp.285.287.792,09. The economic analysis from the pipeline instalation network at time B = C got minimum price of water equal to Rp. 872,35- / m³ with Payback Period For 8.82 years, and with a water price analysis of 1,100- / m³ obtained from B / C = 1.26, B-C = 12.713.961,85 / year, IRR 11.439%, and Payback Period for 6,23 years. Keywords: Pipeline Instalation Networks, Economic Analysis. 1. PENDAHULUAN Krisis air bersi menjadi sebuah problem yang terus meningkat di sebagian wilayah indonesia. Hal ini terjadi karena pertumbuhan penduduk di indonesia yang berkembang pesat sehingga kebutuhan air juga semakin meningkat. namun ketersediaan air baku tidak sebanding dengan hal tersebut. Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, kurang

Transcript of STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR...

STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU

DAN ANALISA HARGA AIR DI DESA SUMBER ANYAR

KECAMATAN MLANDINGAN SITUBONDO

Mohammad Dimas Noor Syamsuddin¹, Evi Nur Cahya²,M Janu Ismoyo²

¹Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya

²Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia

Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145 Indonesia

e-mail: [email protected]

ABSTRAK : Desa Sumber Anyar di kecamatan Mlandingan Kabupaten Situbondo merupakan salah satu

desa yang mengalami krisis air baku di mana warga hanya memanfaatkan air dari sumur dangkal saja yang

mengalami kekeringan pada saat musim kemarau. Pada studi kali ini direncanakan jaringan perpipaan yang

direncanakan dengan sistem gravitasi yang memanfaatkan mata air Baturemuk dengan debit sebesar 5,7

ltr/dtk. Jaringan pipa direncakan mulai dari sumber (broncaptering) menuju desa dengan pelayanan dusun

Krajan Barat, Krajan timur, dusun Ranon, dan Timur Sawah 1 dengan tingkat pelayanan sebesar 61%. Dari

hasil perencanaan dan analisis hidrolika didapatkan dimensi broncaptering sebesar 3 x 2,5 x 2,75 m dan

analisis hidrolika dengan hasil kecepatan 0,04 – 0,78 m/dtk , kehilangan tinggi tekan 0,280 – 12,912 m/km,

tekanan 0,58-6,25 atm. Untuk instalasi jaringan pipa ini didapat rencana anggaran biaya sebesar

Rp.285.287.792,09. Hasil analisa ekonomi pada saat B=C, didapatkan harga air minimum sebesar Rp.

872,35-/m³ dengan payback periode Selama 8,82 tahun, dan dengan analisa harga air sebesar 1.100-/m³

didapatkan B/C = 1,26 , B-C = 12.713.961,85/tahun, IRR 11,439% , dan Payback Periode selama 6,23 tahun.

Kata kunci: Perencanaan Jaringan Pipa, Analisa Ekonomi.

ABSTRACT :Sumber Anyar Village in Mlandingan sub-district of Situbondo Regency is one of the villages

experiencing raw water crisis where the people only use water from shallow wells that experience drought

during the dry season. In this study, the pipeline networks are planned with a gravity system that utilizes

Baturemuk springs with a discharge of 5,7ltr / sec. The pipeline is planned starting from the source

(broncaptering) to the village with the service of Krajan Barat hamlet, Krajan Timur hamlet, Ranon hamlet

and Timur Sawah 1 hamlet with service level of 61%. From result of planning and analysis of hydraulics, we

have broncaptering dimension of 3 x 2,5 x 2,75 m and hydraulic analysis with result of the velocity 0,04 -

0,78 m / s, headloss gradient 0,280 - 12,912 m / km, pressure 0,58-6,25 atm. The budget plan is

Rp.285.287.792,09. The economic analysis from the pipeline instalation network at time B = C got minimum

price of water equal to Rp. 872,35- / m³ with Payback Period For 8.82 years, and with a water price analysis

of 1,100- / m³ obtained from B / C = 1.26, B-C = 12.713.961,85 / year, IRR 11.439%, and Payback Period

for 6,23 years.

Keywords: Pipeline Instalation Networks, Economic Analysis.

1. PENDAHULUAN

Krisis air bersi menjadi sebuah

problem yang terus meningkat di sebagian

wilayah indonesia. Hal ini terjadi karena

pertumbuhan penduduk di indonesia yang

berkembang pesat sehingga kebutuhan air

juga semakin meningkat. namun

ketersediaan air baku tidak sebanding

dengan hal tersebut.

Berdasarkan data yang bersumber dari

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) Kabupaten Situbondo, kurang

lebih terdapat enam Kecamatan di

Situbondo yang mengalami kekeringan

pada saat musim kemarau. Pada Desa

Sumber Anyar sendiri sebetulnya

memilliki potensi mata air yang debitnya

ada sepanjang tahun, Diketahui dari daerah

tersebut terdapat beberapa area yang

mempunyai mata air tetapi mempunyai

kesulitan akses menuju daerah pelayanan.

Oleh sebab itu desa Sumber Anyar

tergolong desa yang langkah akan air

bersih

Adapun rencana pembuatan sistem

utilitas air baku salah satunya berasal dari

sumber watu remuk yang berada di desa

Sumber Anyar Kecamatan Mlandingan di

Kabupaten Situbondo. Adapun alasan

menggunakan sumber watu remuk karena

debit cukup besar dan aliran dasar ada

sepanjang tahun.

Tujuan dilakukan studi ini adalah

Menghitung kebutuhan air penduduk

sampai dengan tahun 2030 , Menghitung

kondisi hidrolis sistem jaringan air bersih,

menghitung besarnya Rencana Anggaran

Biaya (RAB) pada tahap perencanaan, dan

menghitung analisa ekonomi untuk

jaringan air bersih di Desa SumberAnyar

2. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 1. Peta Batas Administrasi Desa

Sumber Anyar Kecamatan Mlandingan

Desa Sumber Anyar merupakan salah satu

wilayah desa yang berada di Kecamatan

Mlandingan, Kabupaten Situbondo. Desa

Sumber Anyar berjarak kurang lebih 5 km

dari ibukota Kecamatan Mlandingan

dengan luas wilayah 3,87 km2 dengan

ketinggian antara 50 – 650 m dpl dengan

topografi berbukit. Untuk gambar

mengenai letak wilayah batas desa Sumber

Anyar dapat dilihat pada gambar 3.1. untuk

skema perencanaan instalasi jaringan pipa

dapat dilihat pada gambar 1

Untuk mencapai tujuan yang

diharapkan maka diperlukan suatu langkah

pengerjaan secara sistematis. Adapun

langkah-langkah pengerjaan studi sebagai

berikut:

1. Pengumpulan Data

Data berupa hidrometri, topografi dan

jumlah penduduk. Dalam hal ini data

sekunder diperoleh dari PT.Bina

Buana Raya dan Situbondo Dalam

Angka.

2. Berdasarkan data jumlah penduduk

dapat menghitung proyeksi jumlah

penduduk dengan menggunakan

Metode Aritmatik, Eksponensial serta

Geometrik, setelah itu dilakukan

analisa korelasi untuk menentukaan

metode yang dipakai.

3. Menghitung besarnya kebutuhan air

baku berdasarkan proyeksi penduduk.

4. Merencanakan bangunan utama

(Broncaptering), jaringan transmisi

penyediaan air bersih, dan jaringan

distribusi air bersih.

5. Melakukan simulasi jaringan

perpipaan dengan program watercad

v8i.

6. Menghitung total biaya pembangunan.

7. Menghitung biaya tahunan dalam hal

ini adalah biaya operasional dan

pemeliharaan meliputi biaya teknisi,

biaya administrasi, biaya mekanik dan

biaya pemeliharaan itu sendiri.

8. Menghitung analisa manfaat dan biaya

dari kebutuhan air bersih

9. Setelah mengetahui besarnya manfaat

dan biaya, selanjutnya dilakukan

analisa ekonomi yaitu BCR, IRR, NPV,

Analisa Sensitivitas dan Analisa

Payback Period.

10. Menetapkan harga air per m3 dari hasil

analisa sentivitas.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan jumlah penduduk

dihitung menggunakan tiga metode yaitu

aritmatik, geometrik dan eksponensial.

Kemudian dari ketiga metode tersebut

dipilih salah satu berdasarkan koefien

korelasi mendekati +1 atau -1. Untuk

perhitungan koefisien korelasi dapat dilihat

pada tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1. Perhitungan Koefisien Korelasi

Desa Metode Proyeksi

Geometrik Aritmatik Eksponensial

Sumber

anyar 0,918985 0,914681 0,918999

Tabel 2. Proyeksi Penduduk dengan

Metode Eksponensial

No Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

1 2016 3140

2 2017 3180

3 2018 3221

4 2019 3262

5 2020 3304

6 2021 3346

7 2022 3389

8 2023 3432

9 2024 3476

10 2025 3521

11 2026 3566

12 2027 3611

13 2028 3658

14 2029 3704

15 2030 3752

Dari ketiga metode tersebut dipilih salah

satu berdasarkan hasil uji koefisien

korelasi yang mendekati +1 atau -1 yaitu

metode Eksponensial. Perhitungan proyeksi

penduduk dengan metode eksponensial sampai

dengan tahun 2030 dapat dilihat pada tabel 2.

Perhitungan Kebutuhan Air bersih Perhitungan kebutuhan air bersih

dilakukan sampai tahun 2030. Berikut ini

adalah perhitungan kebutuhan air bersih

yang dapat dilihat pada tabel 3 sebagai

berikut :

Tabel 3. Kebutuan air Desa Sumber Anyar No Tahun Uraian Debit (ltr/dtk)

1

2030

Debit Rata-Rata 2,102

2 Debit Maksimum 2,417

3 Debit Jam Puncak 3,279

Analisa Perencanaan Jaringan Air

Bersih Menggunakan WaterCAD V8i

Dalam analisanya maka direncanakan

dengan tingat pelayanan 61% meliputi 4

dusun yang berada di Desa Sumber Anyar.

Jaringan perpipaan direncanakan dengan

sistem gravitasi dengan sebuah

broncaptering dan tanpa tandon. Untuk

detail rencana jaringan pipa Desa Sumber

Anyar dapat dilihat pada tabel 4 dibawah

ini

Tabel 4. Perencanaan Jaringan Pipa

No Rencana Perencanaan Jaringan Perpipaan

Desa Sumber Anyar

1 61% penduduk terlayani

2 3.752

3 Panjang Pipa 3,101 km

4 1 sumber mata air

= 5,7 l/dtk

5 Tanpa Tandon

6 Pakai pipa GI dan PVC

Hasil Running WaterCAD V8i

Besarnya kehilangan tinggi tekan

mayor pada studi ini dihitung

menggunakan metode Hazen-Williams

(Priyantoro, 1991: 21). Metode ini sering

digunakan oleh para teknisi dalam analisa

sistem pipa bertekanan (Bentley, 2007:

934). Analisa dilakukan dengan waktu

simulasi 24 jam dan kondisi tidak

permanen. Fluktuasi debit kebutuhan

disesuaikan dengan nilai load faktor oleh

DPU Ditjen Cipta Karya Direktorat Air

Bersih (DPU, 1994:24). Tanda hijau yang

muncul pada Calculation Summary dari

hasil running program WaterCAD v8i

menunjukkan tidak ada masalah dengan

simulasi yang dijalankan. Hasil running

pada program WaterCAD v8i dapat dilihat

pada gambar 2.

Gambar 2 Hasil Running WaterCAD v8i

Evaluasi Kondisi Aliran Pada Pipa

Hasil dari simulasi menggunakan

program WaterCAD v8i dapat diuraikan

pada tabel 5 sebagai berikut :

Tabel 5. Hasil Kondisi Hidrolis Pipa

Keterangan

I Kondisi Hidrolis Jaringan Air Bersih

1 Kecepatan

Tertinggi = 0,78 m/detik pada pukul 07.00

Terendah = 0,04 m/detik pada pukul 00.00

2 Headloss Gradient

Tertinggi = 12,91 m/km pada pukul 07.00

Terendah = 0,28 m/km pada pukul 00.00

3 Tekanan

Tertinggi = 6,52 atm pada pukul 07.00

Terendah = 0,58 atm pada pukul 00.00

Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Perhitungan harga pekerjaan mengacu

pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan

(AHSP) PU Ciptakarya tahun 2013. Untuk

hasil perhitungan rencana anggaran biaya

untuk jaringan pipa dan instalasinya dapat

dilihat pada tabel 6 sebagai berikut :

Tabel 6. Rekapitulasi RAB Jaringan

Perpipaan

No Uraian Kegiatan Total Harga

(Rp)

1 Pengadaan Pipa &

Aksesoris Pipa 237.070.152,96

2 Pekerjaan

Broncaptering 22.282.385,31

Total 259.352.792,02

Analisa Ekonomi

Analisa Biaya

Analisa Biaya Terdiri dari 2 macam

yaitu biaya langsung dan biaya tak

langsung. biaya tak langsung terdiri dari

(Kodoatie,1995 :72) :

- Engineering (5 % dari biaya langsung)

- Administrasi (2,5 % biaya langsung)

- Tak Terduga (5% dari biaya langsung)

Tabel 7. Biaya Proyek

No Uraian Kegiatan Total Harga (Rp)

1 Biaya langsung 259.352.538,26

2

Biaya (2,5%)

Administrasi 6.483.813,46

3

Biaya Konsultan

Pengawas (5%) 12.967.626,91

4

Biaya Tak

Terduga (5%) 12.967.626,91

Total + PPN 10% 320.948.766,10

Dari harga total konstruksi selanjutnya

akan dicari nilai biaya modal tahunan

dengan tingkat suku bunga bi tahun 2016

sebesar 6,5%. Dari hasil perhitungan maka

didapatkan biaya modal tahunan sebesar

Rp. 36.402.811,42 ( Tiga Puluh Enam Juta

Empat Ratus Dua Ribu Delapan Ratus

Sebelas Rupiah ).

B. Biaya Tahunan

Biaya tahunan diperoleh berdasarkan

penjumlahan biaya modal tahunan

ditambah dengan biaya operasi dan

pemeliharaan. Dari biaya operasi dan

pemeliharaan dapat di rincikan dan

diperoleh nilai O&P sebesar Rp.

21.420.000,00 ( Dua Puluh Satu Juta

Empat Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah ).

Untuk hasil perhitungan nilai biaya total

rencana tahunan dapat dilihat tabel 9 :

Tabel 9. Biaya Total Rencana

Tahun Biaya Modal Biaya O&P Biaya Total

2016 36.402.811,42 - 36.402.811,42

2017 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

2018 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

2019 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

2020 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

2021 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

2022 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

2023 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

2024 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

2025 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

2026 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

2027 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

2028 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

2029 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

2030 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

2031 36.402.811,42 21.420.000,00 57.822.811,42

C. Benefit Cost Ratio ( B/C) Suku Bunga pada studi ini sebesar 6,5%

dengan usia guna proyek 15 tahun.

Dari perhitungan kebutuhan air sampai

dengan tahun 2030 maka didapatkan total

kebutuhan air sebesar 66.283.960

m³/tahun. Dengan nilai harga jual air

sebesar Rp.

1.100,-/m3 maka didapatkan total manfaat

penjualan air pertahun sebesar Rp.

72.912.355,81/tahun.

Untuk perhitungan biaya (cost) didapat

dari biaya modal ditambah dengan biaya

operasi dan oemeliharaan sehingga total

biaya sebesar Rp. 57.822.811,42/tahun.

Setelah didapatkan nilai manfaat biaya,

maka dapat dicari nilai rasio manfaat biaya

yang merupakan salah satu faktor

kelayakan ekonomi .

Komponen biaya (cost)

Total Biaya Tahunan =

Rp. 57.822.811,42

Sehingga:

B/C =

Total manfaat / Total biaya tahunan

= Rp. 72.912.355,81/ Rp. 57.822.811,42

= 1,26

Karena BCR > 1, maka dapat dikatakan

bahwa proyek ini layak secara ekonomi.

D. Net Present Value (NPV) Perhitungan B-C proyek rencana untuk

tingkat suku bunga 6,5 % adalah sebagai

berikut: Annual Benefit (B) = Rp. 72.912.355,81/tahun

Annual Cost (C) = Rp. 60.198.393,95/tahun

B-C = Rp. 12.713.961,85/tahun

Rincian perhitungan Net Benefit dapat

dilihat pada tabel 10 berikut ini :

Tabel 10. Perhitungan Net Benefit

Suku Bunga Manfaat Nilai Tahunan (B) Nilai Biaya Tahunan (C ) B-C

Rp Rp

6,0% 72.912.355,81 57.133.894,90 15.778.460,91

6,5% 72.912.355,81 60.198.393,95 12.713.961,85

7,0% 72.912.355,81 60.373.551,74 12.538.804,06

8,0% 72.912.355,81 63.707.567,52 9.204.788,28

9,0% 72.912.355,81 67.174.456,10 5.737.899,71

10% 72.912.355,81 71.128.544,89 1.783.810,91

11% 72.912.355,81 75.195.607,66 (2.283.251,85)

12% 72.912.355,81 80.583.053,65 (7.670.697,84)

13% 72.912.355,81 83.143.615,00 (10.231.259,19)

14% 72.912.355,81 88.177.343,35 (15.264.987,54)

E. Internal Rate of Return (IRR) IRR = P1-C1 X (P2-P1/C2-C1)

Dimana:

P1 = tingkat bunga 1

P2 = tingkat bunga 2

C1 = NPV 1, C2 = NPV 2

Sehingga,

IRR = (10% + 1.783.810,91) x

11% - 10% .

(1.783.810,91 – (-2.283.251,85)

= 10,439 %

F. Analisa Periode Pengembalian

(Payback Period) K(PBP) = Investasi / Annual Benefit

K(PBP) =

Rp. 320.948.766,10 .

(Rp. 72.912.355,81 - Rp. 21.420.000,00)

= 6,23 tahun

G. Analisa Sensitivitas dan Harga Air

Analisa sensvitas digunakan untuk

mengetahui tingkat kelayakan proyek pada

saat berbagai kondisi ekonomi, rekapitulasi

hasil analisa sensivitas dapat dilihat pada

tabel 11 dibawah ini :

Tabel 11. Rekapitulasi Analisa Sensivitas

Kondisi B/C B-C IRR (%)

Biaya Naik 10%

Manfaat Tetap 1,101 Rp 16.220.477,654 8,74

Biaya Turun 10%

Manfaat Tetap 1,346 Rp 26.528.091,864 12,17

Manfaat Naik 10%

Biaya Tetap 1,332 Rp 21.374.284,759 11,93

Manfaat Turun 10%

Biaya Tetap 1,090 Rp 8.117.492,794 8,55

Biaya Naik 10%

Manfaat Turun 10% 0,991 Rp 2.963.685,690 6,82

Biaya Turun 10%

Manfaat Naik 10% 1,480 Rp 13.271.299,899 15,33

Proyek Mundur 2

Tahun 1,223 Rp 13.303.304,026 9,60

Perhitungan harga air diambil dari dua

kondisi yaitu pada saat nilai B=C dan B/C

>1. Untuk harga air pada saa B=C

didapatkan harga air sebesar Rp. 873,35-

/m3. Sedangkan pada saat B/C > 1

didapatkan harga air sebesar 1.100-/m3.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa yang telah

dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Kebutuhan air pada Desa Sumber

Anyar pada tahun 2030 sebesar 2,102

ltr/dtk untuk kebutuhan rata-rata.

Kebutuhan maksimum 2,417 ltr/dtk,

dan kebutuhan jam puncak sebesar

3,279 ltr/dtk

2. Desain jaringan perpipaan

direncanakan dengan menggunakan

sistem gravitasi dengan dimensi

broncaptering 3m x 2,5m x 2,75m, dan

jaringan pipa direncanakan sepanjang

3,101 km dengan menggunakan pipa

Galvanis Iron dan PVC. Kondisi

hidrolis pada pipa dianalisa dengan

menggunakan sofware WaterCAD v8i

dengan hasil kecepatan sebesar 0,04

m/s – 0,78 m/s, Headloss Gradient : 0,

280 m/km – 12,912 m/km , dan

tekanan sebesar 0,58 atm – 6,52 atm.

3. Rencana Anggaran Biaya didapatkan

sebear Rp. 285.287.792,09,00

4. Analisa ekonomi dengan tingkat suku

bunga sebesar 6,5% pada saat B=C

didapatkan nilai haga air sebesar Rp.

872,35-/m3 dan manfaat sebesar Rp.

57.822.811,42/tahun, dan Payback

Periode 8,82 tahun. Sedangkan analisa

ekonomi pada saat nilai harga air

sebesar Rp 1.100-/m3 nilai B/C sebesar

1,26 dengan manfaat Rp.

72.912.355,81/tahun, B-C = Rp.

12.713.8=961,85/tahun, IRR sebesar

11,439% dan Payback Periode 6,23

tahun.

Saran

1. Berdasarkan rencana anggaran biaya

dan analisa harga air, dapat dijadikan

dasar sebegai pengambilan keputusan

dalam diterapkanya iuran pembayaran

harga air pada HIPPAM Desa Sumber

Anyar.

2. Perlu adanya kesadaran penduduk akan

penggunaan air yang baik dan

memastikan pemasangan water meter

untuk mengontrol tiap pengambilan air

3. Perlu dibentuk sebuah badan HIPPAM

dari desa sendiri untuk merawat serta

menjaga jaringan perpipaan.

4. Diperlukan peranan masyarakat untuk

menjaga kelestarian alam kawasan

disekitar sumber mata air.

5. Masyarakat harus bergotong royong

untuk pembangunan , pengoperasian,

serta merawat jaringan air bersih yang

ada

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada penduduk Desa

Sumber Anyar yang telah membantu dalam

proses pengumpulan data primer maupun

sekunder sehingga sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum Penyelenggaraan

Pengembangan SPAM. Jakarta:

Departemen Pekerjaan Umum.

Anonim. 2013. Analisis Harga Satuan

Pekerjaan (AHSP) Bidang

Pekerjaan Umum. Jakarta: Dinas

Pekerjaan Umum.

Departemen Pekerjaan Umum. 1994.

Pedoman Kebijakan Program

Pembangunan Prasarana Kota

Terpadu (P3KT). Jakarta:

Departemen Pekerjaan Umum.

Giatman, M. 2006. Ekonomi

Teknik.Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Linsey, RK dan Franzini, JB. 1996.Teknik

Sumber Daya Air jilid I. Jakarta :

Erlangga

Muliakusumah, Sutarsih. 2000. Proyeksi

Penduduk. Jakarta: Fakultas

Ekonomi UI

Priyantoro, Dwi. 1991. Hidraulika Saluran

Tertutup. Malang: Jurusan

Pengairan Fakultas Teknik

Universitas Brawijaya.

Rispiningtati.2008. Ekonomi Teknik .

Malang: Tirta Media

Triatmodjo, Bambang. 1996. Hidraulika II.

Yogyakarta : Beta Offset.

Suyanto, Adhi. 2001. Ekonomi Teknik

Proyek Sumberdaya Air. Jakarta :

Masyarakat Hidrologi Indonesia

Rispiningtati.2008. Ekonomi Teknik .

Malang: Tirta Media.