STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR ...mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS...

9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN LAMONGAN Edy Wiyono Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim 100 Surabaya Email : [email protected] ABSTRAK Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lamongan termasuk dalam kategori sakit berdasarkan penialaian yang dilakukan oleh Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 2006. Indikasi sakit tersebut ditunjukkan dengan nilai indikator kinerja sebesar tiga tahun terakhir (2004, 2005, 2006) kurang dari 1,8. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan diketahui bahwa penyebab buruknya kinerja tersebut adalah rasio biaya operasi terhadap pendapatan terlalu tinggi yaitu sebesar 163,2%, rasio hutang terhadap total aset terlalu tinggi yaitu sebesar 132,9%, struktur pelanggan yang didominasi rumah tangga sebesar 91,3%, tingkat kebocoran air yang tinggi sebesar 38,6% dan kapasitas belum termanfaatkan masih tinggi sebesar 50,2%. Berdasarkan permasalahan tersebut kebutuhan program penyehatan yang dibutuhkan adalah: perbaikan kinerja teknis, keuangan dan manajemen. Perbaikan kinerja teknis meliputi: penghematan energi listrik, revitalisasi unit produksi, penggantian pipa, penggantian meter induk dan meter pelanggan, pengadaan dan pemasangan jaringan pipa baru, penambahan sambungan rumah. Perbaikan kinerja keuangan meliputi : efisiensi biaya operasi dan restrukturisasi hutang. Perbaikan kinerja manajemen meliputi : audit jaringan perpipaan, pembuatan sistem informasi jaringan pipa, pembuatan dokumen mutu. Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program tersebut adalah sebesar Rp. 17.851.986.000,-. Hasil Financial Projection (Finpro) didapatkan nilai parameter kelayakan finansial sebagai berikut :FIRR: 73% dan NPV: 94.065.000.000. Jika program tersebut dilaksanakan diprediksikan kinerja PDAM Kabupaten Lamongan akan menajdi sehat di tahun 2011 yang ditunjukkan nilai indikator kinerja sebesar 1.88. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa program penyehatan yang telah disusun layak untuk dilaksanakan Kata kunci : program penyehatan, kinerja, PDAM. PENDAHULUAN Dari 25 (dua puluh lima) kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Lamongan hanya 10 (sepuluh) kecamatan yang telah dilayani oleh PDAM Kabupaten Lamongan, dan 15 (lima belas) kecamatan belum terlayani oleh PDAM. Jumlah sambungan rumah yang ada saat ini adalah sebesar 13.793 unit dengan tingkat pelayanan sebesar 16%. Kondisi kinerja PDAM Kabupaten Lamongan yang dinilai berdasarkan kriteria penilaian Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) untuk tahun tiga tahun terakhir (Tahun 2004, 2005, 2006) menunjukkan nilai angka dibawah 1.8 yang berarti sakit (Tabel 1).

Transcript of STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR ...mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS...

Page 1: STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR ...mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS VII/MTL/4. Prosiding Edy... · penilaian Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATANPERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)

KABUPATEN LAMONGAN

Edy WiyonoJurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Jl. Arief Rahman Hakim 100 SurabayaEmail : [email protected]

ABSTRAK

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lamongan termasuk dalamkategori sakit berdasarkan penialaian yang dilakukan oleh Dirjen Cipta KaryaDepartemen Pekerjaan Umum pada tahun 2006. Indikasi sakit tersebut ditunjukkandengan nilai indikator kinerja sebesar tiga tahun terakhir (2004, 2005, 2006) kurang dari1,8. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan diketahui bahwa penyebab buruknyakinerja tersebut adalah rasio biaya operasi terhadap pendapatan terlalu tinggi yaitusebesar 163,2%, rasio hutang terhadap total aset terlalu tinggi yaitu sebesar 132,9%,struktur pelanggan yang didominasi rumah tangga sebesar 91,3%, tingkat kebocoran airyang tinggi sebesar 38,6% dan kapasitas belum termanfaatkan masih tinggi sebesar50,2%. Berdasarkan permasalahan tersebut kebutuhan program penyehatan yangdibutuhkan adalah: perbaikan kinerja teknis, keuangan dan manajemen. Perbaikankinerja teknis meliputi: penghematan energi listrik, revitalisasi unit produksi,penggantian pipa, penggantian meter induk dan meter pelanggan, pengadaan danpemasangan jaringan pipa baru, penambahan sambungan rumah. Perbaikan kinerjakeuangan meliputi : efisiensi biaya operasi dan restrukturisasi hutang. Perbaikan kinerjamanajemen meliputi : audit jaringan perpipaan, pembuatan sistem informasi jaringanpipa, pembuatan dokumen mutu. Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaanprogram tersebut adalah sebesar Rp. 17.851.986.000,-. Hasil Financial Projection(Finpro) didapatkan nilai parameter kelayakan finansial sebagai berikut :FIRR: 73%dan NPV: 94.065.000.000. Jika program tersebut dilaksanakan diprediksikan kinerjaPDAM Kabupaten Lamongan akan menajdi sehat di tahun 2011 yang ditunjukkan nilaiindikator kinerja sebesar 1.88. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwaprogram penyehatan yang telah disusun layak untuk dilaksanakan

Kata kunci : program penyehatan, kinerja, PDAM.

PENDAHULUAN

Dari 25 (dua puluh lima) kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Lamonganhanya 10 (sepuluh) kecamatan yang telah dilayani oleh PDAM Kabupaten Lamongan,dan 15 (lima belas) kecamatan belum terlayani oleh PDAM. Jumlah sambungan rumahyang ada saat ini adalah sebesar 13.793 unit dengan tingkat pelayanan sebesar 16%.

Kondisi kinerja PDAM Kabupaten Lamongan yang dinilai berdasarkan kriteriapenilaian Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum(BPPSPAM) untuk tahun tiga tahun terakhir (Tahun 2004, 2005, 2006) menunjukkannilai angka dibawah 1.8 yang berarti sakit (Tabel 1).

Page 2: STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR ...mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS VII/MTL/4. Prosiding Edy... · penilaian Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2D-4-2

Tabel 1. Kinerja PDAM Kabupaten Lamongan

No. Uraian 2004 2005 2006Kinerja Keuangan1. Operating Ratio 0.2727 0.2727 0.27272. Hutang Jangka Panjang terhadap Total Aktiva 0.2273 0.2273 0.22733. Pendapatan terhadap Hutang jangka Panjang 0.1818 0.1818 0.18184. Kas terhadap Pendapatan 0.3182 0.3182 0.3182

Total Nilai 1.0000 1.0000 1.0000Bobot Kinerja Keuangan 0.56 0.56 0.56Total Nilai x Bobot 0.56 0.56 0.56Kinerja Manajemen1. Konsumsi air m3/pel/bln 0.300 0.300 0.6002. Struktur pelanggan

a. Industri dan usahab. Rumah tanggac. Sosial

0.2500.2170.549

0.2500.2170.549

0.2500.2170.549

3. Pegawai per 1000 pelanggan 0.100 0.100 0.100Total Nilai 1.416 1.416 1.716Bobot Kinerja Manajemen 0.30 0.30 0.30Total Nilai x Bobot 0.4248 0.4248 0.5148Kinerja Teknis1. Kehilangan Air 0.3668 0.3668 0.36682. Effisiensi Produksi 0.2334 0.2334 0.23343. Jam produksi/hari 0.2666 0.2666 0.26664. Kapasitas blm termanfaatkan 0.1332 0.1332 0.1332

Total Nilai 1.0000 1.0000 1.0000Bobot Kinerja Teknis 0.15 0.15 0.15Total Nilai x Bobot 0.15 0.15 0.15Nilai Kinerja 1.1348 1.1348 1.2248Kategori Kinerja Sakit Sakit Sakit

Sumber : Direktorat Air Minum, Dirjen Cipta Karya, DPU (2006)

Berdasarkan kondisi kinerja tersebut diperlukan suatu penyusunan programpenyehatan PDAM Kabupaten Lamongan dengan melakukan identifikasi dan analisispermasalahan yang ada sehingga dapat disusun suatu program yang aplikatif.

METODOLOGI

Kompilasi Data Sekunder

Kompilasi data sekunder meliputi kegiatan survey instansi guna mendapatkandata-data yang meliputi:

Data bidang teknik/operasional

Dokumen Rencana Induk (Masterplan) dan Rencana Tindak Sistem Penyediaan AirMinum Kabupaten Lamongan, Bojonegoro dan Lamongan.

Data-data skunder dari masing-masing PDAM Kabupaten Lamongan yang berisirekaman data eksisting jaringan pipa transmisi dan distribusi air minum, peta-petawilayah layanan air minum, jumlah pelanggan air minum, jumlah air minum yangdiproduksi, didistribusikan dan terjual serta, kebocoran, kapasitas sisa (IdleCapasity).

Data-data sumber air yang mencakup: debit andalan, kualitas, kontinyuitas danlokasi sumber.

Undang-undang dan peraturan bidang pengelolaan air minum

Page 3: STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR ...mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS VII/MTL/4. Prosiding Edy... · penilaian Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2D-4-3

Studi-studi terdahulu yang berkaitan dengan perencanaan jangka pendek, menengahdan jangka panjang penyediaan air minum yang tengah dan akan dikembangkan diKabupaten Lamongan.

Data bidang Pelanggan

Jumlah pelanggan 5 tahun terakhir dan jumlah penduduk total seluruhkota/kabupaten

Hasil survey kepuasan pelanggan Tingkat kemempuan membayar pelanggan Jumlah meter air yang diganti setiap tahun dalam 5 tahun terakhir

Data bidang Keuangan

Biaya operasional dan pemeliharaan per tahun selama 5 tahun terakhir Laporan Rugi/Laba perusahaan 5 tahun terakhir Neraca tahunan perusahaan 5 tahun terakhir Tarif air 5 tahun terakhir Pendapatan perusahaan 5 tahun terakhir Gaji pegawai Biaya listrik/BBM Jangka waktu penagihan Umur rata-rata aktiva tetap

Data bidang Manajemen

Jumlah karyawan (5 tahun terakhir) Indeks kepuasan karyawan (5 tahun terakhir) Biaya pelatihan karyawan yang sudah dikeluarkan perusahaan 5 tahun terakhir

Data-data sekunder di atas diperoleh terutama dari kelima institusi yang telahdisebutkan di atas. Selanjutnya, data-data tersebut disusun dan diolah dalam bentukkompilasi data berupa tabulasi, grafik, peta dan analisa deskripsi mengenai penyediaanair minum serta analisa kinerja PDAM di Kabupaten Lamongan. Berdasarkan kompilasidata tersebut selajutnya disusun suatu bahasan yang berisikan tentang identifikasipermasalahan yang ada di masing-masing PDAM.

Metode Perumusan Analisa Kinerja PDAM

Perumusan analisa kinerja PDAM disusun berdasarkan indikator-indikator yangtelah diidentifikasi dari data-data yang diperoleh dari kegiatan survey. Hasil perumusantersebut nantinya akan diketahui rasio dan nilai kinerja perusahaan tersebut apakahperusahaan tersebut layak atau tidak layak dalam operaionalnya. Adapun perumusandari masing-masing indikator tersebut antara lain :

a. Bidang Keuangan Operating ratio Debt to total assets Sales to total debt ratio Cash to sales/days[

b. Bidang Manajemen Kapasitas belum imanfaatkan Struktur pelanggan Ratio pegawai per 1000 pelanggan

Page 4: STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR ...mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS VII/MTL/4. Prosiding Edy... · penilaian Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2D-4-4

c. Bidang Teknik/Operasional Tingkat kehilangan air Effisiensi produksi Jam produksi per hari Kapasitas belum terman-faatkan

Metode Penyusunan Rencana Tindak

Penyusunan Rencana Tindak didasarkan atas altenatif penyelesaian terpilih yangdikaitkan dengan isu-isu strategis yang sangat berpengaruh pada saat ini sepertiMillenium Development Goals (MDG’S). Pada rencana tindak ini akan dijelaskanmekanisme pelaksanaan pengembangan program, alokasi waktu, kelayakananggaran/program investasi, serta mekanisme keberlanjutan program (sustainability)serta ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung program.

HASIL DAN DISKUSI

Hasil evaluasi dan identifikasi permasalahan diketahui permasalahan dari semuaaspek (teknis, keuangan dan manajemen) yang terjadi di PDAM Lamongan disajikanpada Tabel 2. Hal tersebut merupakan dasar dalam menentukan arah perbaikan kinerjaPDAM Kabupaten Lamongan. Untuk menentukan arahan perbaikan yang diusulkansangat diperlukan informasi penyebab suatu masalah sehingga saran perbaikan bisatepat sasaran sesuai dengan permasalahan yang ada.

Rekapitulasi Permasalahan PDAM Kabupaten Lamongan

Secara garis besar permasalahan utama yang terjadi di PDAM KabupatenLamongan pada aspek teknis adalah kehilangan air yang cukup tinggi, efisiensi produksiyang rendah, jam operasi rata-rata yang masih rendah dan idle kapasitas masih cukuptinggi. Permasalahan bidang keuangan adalah biaya operasional yang terlalu tinggi,adanya inefisiensi biaya operasional dan pemanfaatan dana kas kurang optimal.Permasalahan bidang manajemen adalah konsumsi air rata-rata setiap pelanggan yangmasih rendah serta struktur pelanggan yang masih didominasi pelanggan rumah tangga.

Secara lebih rinci hasil rekapitulasi permasalahan, penyebab masalah danalternatif penyelesaian masalah yang ada di PDAM Kabupaten Lamongan disajikanpada Tabel 3.

Tabel 3. Rekapitulasi Permasalahan, Penyebab Masalah dan Alternatif PenyelesaianPDAM Kabupaten Lamongan

No Permasalahan Penyebab masalah Alternatif Penyelesaian

1. ASPEK TEKNIS

1.1 Kehilangan air(38.6%, 43%,45,5%)

Terjadi kebocoran fisik pada pipatransmisi dan distribusi. Meter airpelanggan sebanyak 1069 buahbermasalah, bahkan tiga UnitPelayanan Kecamatan (UPKKedungpring 375 SR, UPKNgimbang 222 SR, dan UPKKembang Bahu 477 SR).

Perbaikan pada pipa-pipa yangbocor, pemasangan flexible jointpada pipa tekan di intake Babat dandi semua pompa transmisi sertadistribusi. Pengadaan meter airpelanggan sebanyak 1069 unit.Pengadaan meter air induk.Penggantian air valve

Page 5: STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR ...mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS VII/MTL/4. Prosiding Edy... · penilaian Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2D-4-5

Tabel 3. Rekapitulasi Permasalahan, Penyebab Masalah dan Alternatif PenyelesaianPDAM Kabupaten Lamongan (Lanjutan)

No Permasalahan Penyebab masalah Alternatif Penyelesaian

1. ASPEK TEKNIS

1.2 EfisiensiProduksi(49.8%,56.9%, 62.1%)

Kapasitas pipa induk distribusi UPKKedung Pring, Ngimbang danKembang Bahu tidak mencukupi (diapipa distribusi utama hanya 75 mm).Biaya listrik yang cukup tinggi,kondisi meter induk rusak/tidak ada

Revitalisasi IPA Babat,Pemasangan soft stater dankapasitor bank di semua sumber airguna menekan biayalistrik.Pemasangan/perbaikan meterinduk pada setiap sumber air

1.3. Jam produksi rata-rata (12, 13.7, 15)jam/hari

Dari 245.5 l/det unit produksi hanya2.5 l/det yang menggunakan sistemgravitasi, sebanyak 242.5 l/detmengandalkan pompa sehingga biayalistrik menjadi tinggi

Pemasangan soft stater dankapasitor bank di semua sumber airguna menekan biaya listrik.

1.4. Kapasitas belumtermanfaatkan(50.2%, 43.1%,37.9%)

Tingginya biaya listrik menyebabkanjam operasi rata-rata di setiap UPK /IKK hanya 12 jam.

Pemasangan soft stater dankapasitor bank di semua sumber airguna menekan biaya listrik.Peningkatan jam operasi

2. ASPEK KEUANGAN2.1. Operating Ratio

(163.2%, 188.8%,195.7%)

Biaya operasional terlalu tinggiterutama biaya energi, ada inefisiensidalam biaya produksi

Efisiensi penggunaan energi listrikuntuk menekan biaya operasional

2.2. Pendapatan thd totalhutang (44.8%,39.2%, 33,9%)

Pendapatan terlalu kecil akibatvolume air terjual tidak maksimal,porsi pelanggan industri terlalusedikit

Meningkatkan jumlah volume airterjual untuk meningkatkanpendapatan, restrukturisasi hutang

2.3. Kas thdpendapatan/hari(3%, 4%, 84%)

Pendapatan terlalu kecil, kas terlalubesar karena pemanfaatan dana kastidak optimal.

Perbaikan manajemen kas

3. ASPEK MANAJEMEN3.1. Konsumsi air rata-

rata (17.1, 17.7,18,4) m3/plg/bln

Distribusi aliran air ke pelanggantidak lancar, meter air pelanggansebanyak 1069 buah bermasalah,pembacaan meter air kurang optimal

Penambahan jam operasi,meningkatkan tekanan air,pengadaan dan penggantian meterair pelanggan, roling jadwalpetugas pembaca meter danmeningkatkan pengawasan petugaspembaca meter

3.2. Pelanggan Industri(7.8%, 7.8%, 7,6%)

Industri dan tempat wisata dikawasan pantai utara belumterlayani, kurangnya upaya dalammenjaring pelanggan industri

Pengembangan area pelayanan kekawasan industri LamonganShorebase dan Wisata BahariLamongan

Sumber : Hasil Analisis

Kebutuhan Komponen Program, Kebutuhan Biaya, dan Sumber PendanaanBerdasarkan hasil analisis perbaikan aspek teknik, keuangan dan manajemen

pada Bab 5 didapatkan kebutuhan komponen program penyehatan PDAM KabupatenLamongan meliputi aspek teknis, keuangan, dan manajemen. Kebutuhan biaya darikomponen program yang diusulkan tersebut didanai oleh APBN, APBD, dan PDAM.Adapun rincian total biaya yang dibutuhkan dari masing-masing sumber dana tersebutadalah :

APBN, sebesar Rp. 5.469.165.000,00 APBD, sebesar Rp. 7.788.597.000,00

Page 6: STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR ...mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS VII/MTL/4. Prosiding Edy... · penilaian Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2D-4-6

PDAM, sebesar Rp. 4.594.224.000,00Rincian biaya untuk masing-masing komponen program dan sumber pendanaannyaserta outcome yang diharapkan dapat diketahui pada Tabel 4.

Tabel 4. Komponen Program, Kebutuhan Biaya, Sumber Pendanaan dan Outcome yangdiharapkan

KOMPONENPROGRAM

KEBUTUHANBIAYA (Rp.)

SUMBERPENDANAAN

OUTCOME YANGDIHARAPKAN

TEKNIK

Penghematanlistrik

425,500,000.00 APBNPenurunan rasio biaya operasiterhadap harga jual air,meningkatnya jam operasi

Revitalisasi unitproduksi

2,911,590,000.00 APBN, APBDMeningkatnya efisiensi produksi,turunnya idle kapasitas

Pengadaan danpemasangan pipa

11,493,771,000.00APBN, APBD,

PDAM

Meningkatnya cakupan pelayanan,turunnya idle kapasitas,meningkatnya jumlah air terjual.

Penggantianmeter pelanggan

133,625,000.00 APBDMeningkatnya cakupan pelayanan,turunnya idle kapasitas,meningkatnya jumlah air terjual.

PenambahanSambunganRumah

2,287,500,000.00 PDAMPenurunan rasio biaya operasiterhadap harga jual air,meningkatnya jam operasi

KEUANGANRestrukturisasihutang

- -Turunnya Rasio Debt to TotalAsset

MANAJEMEN

Audit jaringanperpipaan

200,000,000.00 APBNTurunnya tingkat kebocoran air,meningkatnya mutu pelayanan(debit dan tekanan meningkat)

Pelatihan teknisipompa

100,000,000.00 APBNTurunnya biaya operasional danperawatan, meningkatnya mutupelayanan

Pembuatansistem informasijaringan pipa

200,000,000.00 APBNMeningkatnya mutu pelayanan,turunnya biaya operasional danperawatan

Pelatihanpembuatandokumen mutu

100,000,000.00 APBNTurunnya Rasio Debt to TotalAsset

Sumber : Hasil analisis

Analisis Kelayakan Program

Komponen Program Penyehatan yang telah disusun diatas perlu dikaji kelayakanfinansialnya dengan menggunakan Proyeksi Finansial atau Financial Projection(Finpro). Hasil dari Proyeksi Finansial PDAM Kab. Lamongan dapat dilihat pada Tabel5 .

Page 7: STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR ...mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS VII/MTL/4. Prosiding Edy... · penilaian Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2D-4-7

Tabel 5. Proyeksi Finansial PDAM Kabupaten Lamongan

Tariff Connection Total Incremental Total Net CashRevenue Fee Revenue Investments O&M Costs Flow(Rp 10^6) (Rp 10^6) (Rp 10^6) (Rp 10^6) (Rp 10^6) (Rp 10^6) (Rp 10^6)

2006 - - - -2007 - 5,880 5,880 7,760 1,551 9,310 (3,430)2008 419 8,064 8,483 7,456 1,132 8,588 (104)2009 923 10,886 11,810 6,506 2,294 8,799 3,0102010 239 5,806 6,045 4,415 496 4,911 1,1342011 225 6,967 7,192 1,761 486 2,247 4,9452012 225 8,361 8,585 - 503 503 8,0822013 281 10,033 10,314 - 520 520 9,7942014 281 12,039 12,320 - 538 538 11,7822015 281 14,447 14,728 - 558 558 14,1702016 351 17,337 17,688 - 581 581 17,1072017 351 20,804 21,155 - 605 605 20,5502018 351 24,965 25,316 - 632 632 24,6852019 439 29,958 30,397 - 661 661 29,7362020 439 35,950 36,389 - 692 692 35,6972021 439 43,140 43,579 - 726 726 42,8532022 549 51,768 52,316 - 763 763 51,5532023 549 62,121 62,670 - 803 803 61,8672024 549 74,545 75,094 - 846 846 74,2482025 686 89,454 90,140 - 892 892 89,2482026 - - - 5,078

11.49%FIRR 73.0%

NPV 94,065INVESTASI Layak

Incremental Revenue Incremental Costs

TAHUN

Sumber : Hasil analisis

Hasil Financial Projection (Finpro) didapatkan nilai parameter kelayakan financialsebagai berikut :FIRR : 73,0%NPV : 94.065.000.000Berdasarkan nilai parameter kelayakan tersebut dapat disimpulkan bahwa programpenyehatan yang telah disusun layak untuk dilaksanakan.

Proyeksi Kinerja

Berdasarkan program yang telah disusun dan asumsi-asumsi yang digunakanuntuk menghitung parameter kelayakan financial, selanjutnya dilakukan analisis kinerjaPDAM Kabupaten Lamongan untuk masa yang akan datang. Dari analisis tersebut akandiketahui pengaruh dari implmentasi program yang telah disusun terhadap kinerjaPDAM Kabupaten Lamongan. Selain itu juga akan dapat diprediksi pada tahun berapakinerja PDAM Kabupaten Lamongan akan berubah dari sakit menjadi kurang sehat dandari kurang sehat menjadi sehat. Tabel 6 berikut menyajikan proyeksi kinerja PDAMLamongan untuk masa yang akan datang.

Page 8: STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR ...mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS VII/MTL/4. Prosiding Edy... · penilaian Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2D-4-8

Tabel 6. Proyeksi Kinerja PDAM Kabupaten Lamongan

No. Uraian 2007 2008 2009 2010 2011Kinerja Keuangan1. Operating Ratio 0.150 0.150 0.150 0.150 0.2702. Hutang Jangka

Panjang terhadapTotal Aktiva

0.130 0.130 0.130 0.130 0.130

3. Pendapatan terhadapHutang jangkaPanjang

0.100 0.100 0.100 0.100 0.100

4. Kas terhadapPendapatan

0.530 0.530 0.530 0.530 0.530

Total Nilai 0.900 0.900 0.900 0.900 1.020Kinerja Manajemen

1.Konsumsi airm3/pel/bln

0.180 0.180 0.600 0.600 0.600

2. Struktur pelanggana. Industri dan

usahab. Rumah tanggac. Sosial

0.0800.0700.110

0.0800.0700.110

0.2700.0800.070

0.2700.0800.070

0.2700.0800.070

3. Pegawai per 1000pelanggan

0.030 0.030 0.050 0.050 0.050

Total Nilai 0.500 0.500 0.565 0.565 0.565Kinerja Teknis1. Kehilangan Air 0.060 0.110 0.170 0.200 0.2002. Effisiensi Produksi 0.040 0.040 0.040 0.040 0.0403. Jam produksi/hari 0.040 0.040 0.040 0.040 0.0404. Kapasitas blm

termanfaatkan0.020 0.020 0.020 0.020 0.020

Total Nilai 0.200 0.200 0.260 0.260 0.260Nilai Kinerja 1.510 1.570 1.730 1.760 1.88Kategori Kinerja Sakit Sakit Kurang

sehatKurangsehat

Sehat

Sumber : Hasil Analisis

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :1. Garis besar permasalahan utama yang terjadi di PDAM Kabupaten Lamongan pada

aspek teknis adalah kehilangan air yang cukup tinggi, efisiensi produksi yangrendah, jam operasi rata-rata yang masih rendah dan idle kapasitas masih cukuptinggi. Permasalahan bidang keuangan adalah biaya operasional yang terlalu tinggi,adanya inefisiensi biaya operasional dan pemanfaatan dana kas kurang optimal.Permasalahan bidang manajemen adalah konsumsi air rata-rata setiap pelangganyang masih rendah serta struktur pelanggan yang masih didominasi pelangganrumah tangga.

2. Program Perbaikan Kinerja yang direkomendasikan dalam upaya penyehatanPDAM Kabupaten Lamongan adalah : Penghematan energi listrik, revitalisasi unitproduksi, pengedaan dan pemasangan pipa, penambahan sambungan rumah,restrukturisasi hutang, Audit jaringan perpipaan, pembuatan sistem informasijaringan pipa, pelatihan pembuatan dokumen mutu.

Page 9: STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR ...mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS VII/MTL/4. Prosiding Edy... · penilaian Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008

ISBN : 978-979-99735-4-2D-4-9

3. Adapun rincian total biaya dan sumber dana yang dibutuhkan untuk programpenyehatan PDAM Kabupaten Lamongan adalah :

a. APBN, sebesar Rp. 5.469.165.000,00b. APBD, sebesar Rp. 7.788.597.000,00c. PDAM, sebesar Rp. 4.594.224.000,00

4. Hasil Proyeksi Finansial menujukkan bahwa Program tersebut layak untukdilaksanakan, hal ini ditunjukkan dengan nilai parameter kelayakan FIRR 73%sebesar dan NPV sebesar 94.065.000.000.

5. Hasil Proyeksi Kinerja menunjukkan bahwa kinerja PDAM Kabupaten Lamonganakan meningkat dari sakit menjadi kurang sehat pada tahun 2009 dan meningkatmenjadi sehat pada tahun 2011.

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.2006. Laporan Kinerja PDAM diIndonesia.

PDAM Kabupaten Lamongan. 2004. Laporan Teknik PDAM Kabupaten Lamongan.

PDAM Kabupaten Lamongan. 2005. Laporan Teknik PDAM Kabupaten Lamongan.

PDAM Kabupaten Lamongan. 2006. Laporan Teknik PDAM Kabupaten Lamongan.

PDAM Kabupaten Lamongan. 2004. Laporan Keuangan PDAM KabupatenLamongan.

PDAM Kabupaten Lamongan. 2005. Laporan Keuangan PDAM KabupatenLamongan.

PDAM Kabupaten Lamongan. 2006. Laporan Keuangan PDAM KabupatenLamongan.

PDAM Kabupaten Lamongan. 2004. Laporan Tahunan PDAM KabupatenLamongan.

PDAM Kabupaten Lamongan. 2005. Laporan Tahunan PDAM KabupatenLamongan.

PDAM Kabupaten Lamongan. 2006. Laporan Tahunan PDAM KabupatenLamongan.