STUDI PENENTUAN ZONA RESAPAN DAN UMUR AIR PADA...
Transcript of STUDI PENENTUAN ZONA RESAPAN DAN UMUR AIR PADA...
1
Bidang Unggulan : Lingkungan Hidup :Perlindungan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Kode/ Nama Rumpun Ilmu :133/ Geologi
STUDI PENENTUAN ZONA RESAPAN DAN UMUR AIR
PADA ENDAPAN VULKANIK
DI KAWASAN KAMPUS UNPAD JATINANGOR
DENGAN MENGUNAKAN METODA ISOTOP STABIL
Oleh:
Ketua : Dr. Sc. Yoga Andriana Sendjaja
Anggota : 1. Dr. Ir. Johannes Hutabarat
2. M. Sapari Dwi Hadian ST., MT.
3. Febriwan Mohamad S.Si, M.Si.
UNIVERSITAS PADJADJARAN MEI 2013
2
STUDI PENENTUAN ZONA RESAPAN DAN UMUR AIR PADA ENDAPAN VULKANIK
DI KAWASAN KAMPUS UNPAD JATINANGOR DENGAN MENGUNAKAN METODA ISOTOP STABIL
ABSTRAK
Salah satu potensi kawasan vulkanik adalah sebagai akifer sumberdaya air di suatu
wilayah, disamping memiliki potensi lainnya yang cukup besar untuk dikelola.
Fenomena tersebut tercermin di kawasan Gunung Manglayang dengan
sumberdaya airnya yang terbatas dan berbagai pemanfaatannya. Keberlanjutan
ketersediaan air terutama airtanah sangat tergantung proses resapan baik secara
nilai kuantitas maupun kualitas. Dalam tatanan yang luas, eco-region (wilayah
ekosistem) mempengaruhi proses perlindungan dan pengelolaan lingkungan suatu
wilayah. Bila penelaahan eco-region dititikberatkan untuk kepentingan
sumberdaya air maka resapan air menjadi fokus perhatian. Proses resapan air akan
sangat menentukan kuantititas maupun kualitas airtanah dan tidak terlepas dari
keadaan karakter ruang dan seluruh aktivitas di zona resapan. Berbicara kuantititas
air yang teresap, setelah teridentifikasi zona resapan. Bagaimanapun pengurangan
tutupan daerah resapan akan memperkecil cadangan air yang ada. Untuk
memvalidasi asal usul air diperlukan kajian dengan mengukanan isotop airtanah,
sehingga penentuan airtanah dapat dilakukan dengan terarah dan didukung oleh
geokimia airtanah dengan menggunakan major elemen. Studi ini sangat diperlukan
oleh Universitas Padjadjaran dikarenakan pengambilan air bersih masih
menggantungkan pada airtanah yang ada di daerah Jatinangor, sedangkan
berbicara kualitas air yang diresapkan, bila teridentifikasi ada aktivitas apapun
yang dapat merubah kualitas air yang meresap, tentu kualitas air akan berubah
pula. Begitu kompleksnya pendekatan yang perlu dilakukan untuk keberlanjutan
airtanah ini karena akan melibatkan seluruh instansi di wilayah ini dan masyarakat.
Kata kunci : sumber daya air, isotop, major elemen, resapan
3
DAFTAR ISI
RINGKASAN......................................................................................................... 2
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................................ 4
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 4
1.2. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
1.3. Urgensi Penelitian ............................................................................................................ 5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 7
2.1. Geologi dan Hidrogeologi Regional ......................................................................... 7
2.2. Airtanah dan Cekungan Airtanah .................................................................... 11
2.3. Daerah Resapan (recharge) dan Daerah Luahan (discharge) Air Tanah .........12
2.4. Road Map Penelitian ......................................................................................... 14
BAB 3. METODE PENELITIAN ................................................................................. 15
3.1. Metode Penelitian ............................................................................................. 15
3.2. Luaran yang di targetkan .................................................................................. 19
3.3. Indikator Capaian .....................................................................................................19
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ....................................................... 20
4.1 Anggaran Biaya.............................................................................................................. 20
4.2 Jadwal Penelitian ............................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 21
4
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Daerah Universitas Padjadjaran, secara kampus Jatinangor secara
geoologi merupakan daerah vulkanik purba hasil dari endapan gunungapi tua dari
Gunung Manglayang, secara lateral sebaran batuan ini akan mengkontrol pola
aliran airtanah di daerah tersebut, dan kebutuhan akan airtanah dari tahun ke tahun
terus meningkat, dampak yang pasti terjadi adalah penurunan muka airtanah yang
berada di sekitar sumur abstraksi.
Dari tahun ketahun potensi air tanah di daerah penelitian menunjukkan
penurunan muka air tanah, terutama air tanah dangkal. Penurunan ini diduga
karena adanya ketidakseimbangan antara imbuhan air tanah (input) dengan
pengambilan air tanah (output). Selain dari ketidakseimbangan input – output
tersebut, penurunan muka air tanah dangkal ini disebabkan pula karena
berkurangnya daerah resapan, dan atau berubahnya fungsi daerah resapan menjadi
fungsi lain. Diantaranya penutupan daerah resapan oleh pembangunan perumahan,
infrastruktur jalan dan fasilitas lain yang diperlukan untuk pemukiman dan
pengembangan wilayah.
Air yang kita gunakan sehari-hari telah menjalani siklus meteorik, yaitu
telah melalui proses penguapan (presipitation) dari air laut, danau maupun sungai;
lalu mengalami kondensasi di atmosfer dan kemudian menjadi air hujan yang
turun ke permukaan bumi. Air hujan yang turun ke permukaan bumi tersebut, ada
yang langsung mengalir di permukaan bumi (run off) dan ada yang meresap ke
bawah permukaan bumi (infiltration). Air yang langsung mengalir di permukaan
bumi tersebut, ada yang mengalir ke sungai, lalu mengalir ke danau dan akhirnya
sampai mengalir kembali ke laut. Sedangkan air yang meresap ke bawah
permukaan bumi tersimpan dan mengalir pada lapisan batuan yang kita kenal
dengan akifer (aquifer).
Air yang meresap ke bawah permukaan yang kita kenal dengan airtanah
terdiri dari dua sistem, yaitu sistem air tidak jenuh (vadous zone) dan sistem air
jenuh. Sistem air jenuh, adalah air bawah tanah yang terdapat pada suatu lapisan
batuan yang berada pada suatu cekungan airtanah dan dipengaruhi oleh kondisi
5
geologi, hidrogeologi, dan gaya tektonik serta struktur bumi yang membentuk
cekungan airtanah tersebut.
Target khusus yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah
tersusunnya database memuat karakteristik fisik-kimia litologi batuan yang
mengandung airtanah, serta mengidentifikasi macam-macam lapisan pembawa
airtanah. Dari hasil tersebut kemudian akan dibuat suatu peta zonasi penyebaran
batuan serta pembuatan urutan pembentukan batuan. Dengan diketahui bentuk
sebaran dari setiap lapisan batuan, maka akan dapat diprediksi zona konservasi
serta pengembangannya. Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai adalah
penentuan besar potensi sumberdaya alam, baik secara lateral maupun vertikal.
1 .2.Tujuan Penelitian Tujuan dari kajian ini adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh kejelasan peta resapan dan evaluasi di dalamnya mulai dari elevasi
dan karakter tutupan lahan di atasnya.
2. Memperoleh laporan hasil kajian konservasi air yang lebih komprehensif
tercakup berbagai strategi yang direkomendasikan untuk daerah utama.
3. Memperoleh program-program road map dari master plan conservation.
4. Menspesifikasi daya dukung perlakuan ke arah kuantitas dan kualitas
sumberdaya air untuk mencapai program perlindungan airtanah secara detil
pada cakupan DAS, yang dilengkapi rencana aksi, waktu dalam
bentuk matriks.
1.3. Urgensi Penelitian Penelitian ini mengacu pada rencana induk penelitian Universitas
Padjadjaran, dan merupakan penelitian yang termasuk dalam pilar penelitian
lingkungan dengan cluster Eco Campus UNPAD sebagaimana dapat dilihat pada
Gambar 1 dibawah ini.
6
Gambar 1. Keterkaitan Penelitian dengan Pilar Penelitian Lingkungan Universitas Padjadjaran
Penelitian ini tidak dapat dilakukan dalam jangka pendek akan tetapi memerlukan
waktu yang cukup panjang. Kesesuaian dengan rencana induk penelitian
universitas, urgensi atau keutamaan dari penelitian ini adalah:
•••• Memberikan gambaran detil mengenai zona resapan dan umur air bawah
permukaan di wilayah Jatinangor yang menjadi dasar dalam penentuan
karakteristik sistem akifer pada kawasan kampus UNPAD Jatinangor. Dalam
hal ini pelaksanaannya bekerjasama dengan pihak BATAN (Badan Tenaga
Atom Nasional) kaitannya dengan analisa isotop.
•••• Membuat arahan pembangunan dan pengembangan infrastruktur kampus
UNPAD Jatinangor berdasarkan pada konservasi airtanah dengan membuat
masterplan konservasi airtanah.
•••• Mengimplementasikan rangkaian program kerja atas dasar rekomendasi studi
masterplan konservasi airtanah sesuai dengan jadwal dan lokasi yang telah
ditentukan.
Implementasi program-program kerja sesuai denganrekomendasi studi masterplan
konservasi airtanah
Eco Services
Edukasi dan Sosialisasipada masyarakat
mengenai konservasiairtanah Eco
Relationship
Eco Campus UNPAD
Eco Behaviour
Membangun komunitas konservasi airtanah dari berbagai stakeholder
Eco Place
Membuat masterplan konservasi airtanah dan prioritas penanganannya
•••• Megetahui geometri akifer (wadah) airtanah
•••• Mengetahui sistem aliran airtanah dan air permukaan
•••• Penentuan Zona Recharge dan Discharge
Eco Building
Studi Penentuan Zona Resapan dan Umur Air Pada Endapan Vulkanik di Kawasan Kampus UNPAD
7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Geologi dan Hidrogeologi Regional
2.1.1 Geologi Regional
Pengkajian terhadap hasil penelitian geologi terdahulu dilakukan sebelum
pekerjaan lapangan dilaksanakan pada wilayah studi. Informasi yang diperoleh
dari penelitian yang pernah dilakukan di daerah ini diuraikan seperti di bawah ini.
Secara umum keadaan bentang alam pada bagian utara daerah studi
merupakan daerah pebukitan akibat sesar besar Lembang dan tubuh gunungapi
Tangkubanparahu dengan kemiringan lereng curam hingga landai, kemudian
melandai hingga datar ke arah bagian selatan. Perbukitan di sekitar Jatinangor,
sepanjang punggungan Bandung Utara terlihat sangat dipengaruhi oleh sesar besar
Lembang dan telah meninggalkan kenampakan pebukitan berbentuk segitiga yang
berderet-deret (triangular facet), daerah pebukitan ini apabila tidak tertutup oleh
pepohonan akan tererosi secara kuat.
P.H Silitonga (1973), dalam Peta Geologi Lembar Bandung, telah
menguraikan geologi wilayah studi dan sekitarnya secara regional. Berdasarkan
peta tersebut diketahui bahwa batuan yang tersingkap di wilayah studi hanya
terdiri dari satu satuan geologi yaitu produk gunungapi muda / young Volcanic
product (Qyu) yang merupakan endapan gunungapi muda yang tak teruraikan
satuan ini terdiri dari pasir tuffaan, lapilli, breksi, lava, dan aglomerat. Sebagian
berasal dari Gunung Tangkubanparahu dan sebagian dari Gunung Tampomas.
Dapat terlihat antara Sumedang dan Bandung, batuan ini membentuk dataran-
dataran kecil dan bagian-bagian yang rata dan bukit-bukit rendah yang tertutup
oleh tanah yang berwarna abu-abu kuning dan kemerah-merahan, batuan-batuan
ini termasuk ke dalam Batuan Gunungapi yang berumur Kuarter.
8
Gambar 2. Peta gelogi regional daerah penelitian, sebagian dari peta geologi regional lembar Bandung (P.H Sitonga, 1973).
9
2.1.2 Hidrogeologi Regional
Berdasarkan Peta Hidrogeologi Regional Indonesia Lembar Bandung,
yang disusun oleh Soetrisno. S (1983), cekungan airtanah daerah penelitian dapat
dibagi menjadi 2 (dua) wilayah, yaitu wilayah airtanah dengan luah sumur kurang
dari 5 l/dtk dengan keterdapatan akifer produktifitas sedang serta penyebaranya
yang cukup luas, akifer dengan keterusan sangat beragam, kedalaman muka
airtanah pada umunya dalam, debit sumur umumnya kurang dari 5 l/dtk wilayah
ini menempati bagian selatan daerah studi dengan luasan ± 60%, dan yang kedua
adalah wilayah airtanah yang pada beberapa tempat merupakan akifer produktif,
akifer dengan keterusan sangat beragam pada umumnya airtanah dangkal di
wilayah ini tidak dimanfaatkan karena kedudukan muka airtanahnya cukup dalam,
wilayah ini pada beberapa tempat ditemui mataair, wilayah ini menempati bagian
utara daerah studi dengan luasan ± 40%. Kedua wilayah ini tersusun dari endapan
volkanik tak teruraikan yang merupakan endapan gunung api muda terdiri dari
campuran endapan gunungapi lepas dan padu dengan permeabilitas batuan rendah
sampai sedang.
Keseluruhan data yang diperoleh dari penelitian terdahulu seperti tersebut
di atas masih bersifat umum dan berskala regional. Deskripsi batuannya pun
belum teruraikan dengan jelas, sehingga agak sukar untuk mendapatkan gambaran
yang spesifik mengenai urut-urutan kejadian vulkanik dan hubungan di antara
endapan vulkanik yang telah dihasilkan. Oleh karena studi ini diharapkan dapat
menghasilkan gambaran suksesi vulkanik secara lebih spesifik.
10
Gambar 3. Peta hidrogelogi regional daerah penelitian, sebagian dari peta hidrogelogi regional lembar Bandung (Soetrisno S, 1983).
11
2.2. Air Tanah dan Cekungan Air Tanah
Air tanah adalah semua air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan
di bawah permukaan tanah. Dalam membahas air tanah, selain faktor-faktor di
atas permukaan tanah yang ikut mempengaruhi proses terbentuknya air tanah, ada
faktor lain yang tidak kalah pentingnya yaitu formasi geologi. Formasi geologi
adalah formasi batuan atau material lainnya yang berfungsi menyimpan air tanah
dalam jumlah besar. Formasi geologi dikenal sebagai akifer (aquifer). Akifer pada
dasarnya adalah kantung air yang berada di dalam tanah. Akifer dibedakan
menjadi dua: akifer bebas (unconfined aquifer) dan akifer terkekang (confined
aquifer), sehingga air tanah dipisahkan menjadi air tanah dalam/tertekan dan air
tanah dangkal/tak tertekan/air tanah bebas. Air tanah dangkal adalah air tanah
yang terdapat pada lapisan pengandung air tak tertekan (unconfined aquifer) yang
bagian bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap air dan bagian atasnya tidak ditutupi
lapisan kedap air melainkan oleh muka preatik bertekanan satu atmosfir (sama
dengan tekanan udara), sedangkan air tanah dalam adalah air tanah yang terdapat
pada akuifer tertekan (confined aquifer) yang bagian bawah dan atasnya dibatasi
oleh lapisan kedap air.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 43/2008 tentang Pengelolaan Air
Bawah Tanah, yang dimaksud dengan cekungan air bawah tanah adalah suatu
wilayah yang dibatasi oleh batas-batas hidrogeologi dimana berlangsung semua
kejadian hidrogeologi seperti proses pengimbuhan, pengaliran, pelepasan air
bawah tanah. Secara teknis, yang dimaksud dengan batas hidrogeologi adalah
suatu daerah ketika air bawah tanah tidak dapat melewati daerah tersebut. Untuk
suatu daerah regional (luas), ilustrasi batas hidrogeologi ini ditunjukkan pada
Gambar 4. Gambar tersebut menunjukkan bahwa terdapat dua buah batas
hidrogeologi, yaitu batuan impermeabel (kedap air) dan batas pemisah aliran air
bawah tanah regional.
12
Gambar 4. Ilustrasi batas-batas hidrogeologi
2.3. Daerah Resapan (recharge) dan Daerah Luahan (discharge) Air Tanah
Penentuan daerah resapan dan daerah luahan air tanah bukanlah hal yang
mudah mengingat ketersediaan data di suatu cekungan berbeda-beda, terutama
ketersediaan data muka freatik dan muka piezometrik yang dipakai dasar untuk
penentuan batas kedua daerah tersebut. Pada cekungan air tanah dengan data
muka freatik dan muka piezometri tersedia memadai, penentuan batas antara
daerah resapan dan daerah luahan airtanah diperoleh melalui teknik tumpang-
tindih (overlay) antara peta muka freatik dan peta muka piezometrik. Garis
perpotongan antara muka preatik dan muka piseometrik adalah garis engsel, yang
merupakan batas antara daerah resapan dan daerah lepasan air tanah (Danaryanto
dkk., 2010).
13
2.4. Road Map Penelitian
Studi penentuan zona resapan dan umur air ini merupakan penelitian yang
berkesinambungan, dengan tahapan studi yang memiliki jangka waktu yang cukup
panjang mulai dari tahapan studi dan implementasi. Secara rinci tahapan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tahap Studi Tahun 2013
Ruang lingkup studi hidro-isotop memberikan kejelasan asal dan perilaku
dari air tanah yang mengalir di daerah penelitian. Pemahaman akan wadah
airtanah sangat menentukan sistem akifer yang mempengaruhi airtanah di daerah
penelitian. Selain itu diperlukan pula pemahaman mengenai sistem aliran airtanah
yang ada di daerah penelitian untuk memastikan darimana dan kemana arah aliran
airtanah tersebut, berapa lama pergerakan airtanahnya, serta berapa besar ratio
infiltrasi dan run-off nya. Tahapan pekerjaan yang dilakukan adalah:
1. Pemasangan peralatan curah hujan (menggunakan peralatan dari BATAN),
pengamatan lapangan, dan pengambilan sampel air. Pengambilan sampel
dilakukan dalam periode bulanan dan dilakukan untuk air dari mataair, sumur
dan kolektor hujan.
2. Analisis potensi ketersediaan air hujan, perhitungan curah hujan rata-rata
dengan menggunakan metode Thiessen.
3. Analisa sampel di laboratorium (laboratorium BATAN) untuk pengujian isotop
O18, Deuterium, C14 dan Tritium. Dilakukan untuk menaksir potensi sumber
daya air tanah berdasarkan umur-umur airtanah.
Tahap Studi Tahun 2014
1. Analisis potensi debit mata air dan aliran sungai. Potensi debit mata air dan
aliran sungai dilakukan dengan mengukur debit dari aliran sungai yang ada di
kawasan Unpad Jatinangor.
2. Mengidentifikasi lokasi-lokasi asal air tanah di dalam sistem hidrogeologi
daerah penelitian juga mengidentifikasi daerah resapan (recharge) dari mata
14
air yang dapat dieksploitasi.
3. Mendelineasi DAS dan sub-DAS dan sistem aliran airtanah (daerah resapan,
daerah aliran dan daerah luahan)
Secara ringkas penelitian diperlihatkan pada roadmap pada Gambar 6 dibawah
ini, dengan penelitian selama dua tahun.
Gambar 6. Roadmap Studi Penentuan Zona Resapan dan Umur Air Pada Endapan Vulkanik di Kawasan Kampus UNPAD
2013 2014
Tahap Studi Cekungan Airtanah
Tahap Perencanaan Konservasi Airtanah
Pemasangan
peralatan dan
pengambilan
sampel.
Hasil :
Data
pengamatan
curah hujan,
sampel air dari
hujan, mata air,
dan sumur
Analisis
potensi
ketersediaan
air hujan
Hasil :
Data curah hujan rata-rata
Analisis
potensi debit
mata air dan
aliran sungai
Hasil :
Data besar
debit dari
mata air dan
sungai
Identifikasi
lokasi asal
air tanah
Hasil :
Peta zonasi
asal air
tanah dan
resapan
Delineasi
DAS dan sub-DAS dan sistem aliran air tanah Hasil :
Peta daerah resapan, daerah aliran dan daerah luahan
Analisa sampel
di laboratorium
Hasil :
Data umur air
dan potensi
sumberdaya air
tanah berdasar
umur air.
15
BAB 3. METODE PENELITIAN
Pemecahan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan deterministik dan probabilistik. Pendekatan deterministik dilakukan
dengan cara membuat suatu pemodelan dari data identifikasi yang diperoleh
terhadap komponen dalam sistim airtanah serta hubungan interaksi dari kimia
airtanah tersebut. Dengan metoda ini peneliti dituntun untuk membuat
kesimpulan yang mempunyai tingkat validasi yang tinggi berdasarkan pada
analisis dan pembahasan terhadap komponen yang terkait yang dinyatakan secara
angka. Sedangkan probabilistik dengan cara membuat suatu model dari data
identifikasi yang diperoleh terhadap komponen dalam fluktuasi airtanah serta
hubungan curah hujan. Sesuai dengan lingkup kerja dan tujuan studi ini, maka
pendekatan spasial atau konsep pewilayahan (zona) akan menjadi metode yang
dipakai. Pendekatan spasial biasanya didasarkan pada parameter tertentu.
Parameter tersebut ditampilkan dalam bentuk peta tematik. Hasil penelitian ini
akan dimanfaatkan dalam studi hidrogeologi, dalam menentukan parameter
pokok yang berkaitan dengan sumberdaya air dan pengelolaannya di daerah
penelitian.
3.1. Metode Penelitian
Isotop alam O18 dan Deuterium (H2) merupakan salah satu jenis isotop dari
atom oksigen dan hidrogen yang bersifat stabil (tidak radioaktif) berada di bumi
sejak 5 milyar tahun yang lalu atau seusia dengan umur bumi.
Dalam penelitian hidrologi, isotop O18 dan D digunakan sebagai sidik jari
(finger print) untuk mengetahui asal-usul air dan dapat membedakan berbagai
sumber air seperti air hujan, airtanah, air laut , air magma dan air konat (connate
water).
Isotop tritium dan C14 bersifat radioaktif dan berada di alam karena
produksi reaksi sinar kosmis dan gas N2. Kedua isotop tersebut di alam berbentuk
senyawa H3HO dan CO2 serta mengikuti siklus hidrologi masuk ke dalam air
tanah. Radioisotop tritium mempunyai waktu paruh ( T1/2 ) 12,34 tahun sedangkan
radioisotop C14 mempunyai waktu paruh 5730 tahun. Dalam studi hidrologi kedua
16
radioisotop tersebut digunakan untuk menentukan umur airtanah atau umur batuan
karbonat.
• Isotop O18 dan Deuterium
Dalam siklus hidrologi ketiga senyawa air tersebut diatas mengalami proses
fraksinasi. evaporasi dan kondensasi. Senyawa yang menpunyai berat molekul
besar seperti HDO (deuterium) dan H2O18 (O18) cenderung lebih sulit menguap
tetapi lebih mudah terkondensasi sehingga pada berbagai jenis air kandungan
isotop O18 dan D mempunyai nilai konsentrasi yang berbeda-beda. Kandungan
senyawa isotop O18 dan D yang relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan
senyawa utama air (H216O) dapat dianalisis mengunakan alat spectrometer massa
sehingga konsentrasinya pada setiap jenis air dapat diidentifikasi. Gambar 5,
dibawah ini memperlihatkan berbagai konsentrasi isotop O18 dan D pada berbagai
jenis air di alam dalam siklus hidrologi .
Gambar 5. Kandungan isotop O18 dan Deuterium pada berbagai jenis air.
Gambar 5 di atas memperlihatkan bahwa konsentrasi isotop O18 pada air
hujan yang turun di pantai dan di gunung mempunyai nilai konsentrasi berbeda.
Isotop O18 dan D air hujan pada berbagai ketinggian mempunyai
konsentrasi berbeda-beda tergantung dari sifat geografi setempat. Konsentrasinya
dipengaruhi oleh adanya efek perbedaan elevasi, jumlah curah hujan, garis lintang
17
dan daratan (in land). Secara global hubungan konsentrasi isotop D dan O18 dalam
air hujan dinyatakan dalam persamaan : D = 8 O18 + 10.
• Isotop Tritium dan C14
Isotop tritium dan C14 di alam merupakan produk hasil reaksi antara sinar
kosmis dan gas N2 di daerah transisi antara stratrosphere dan troposfer sebagai
berikut :
N 14 + n0 1 à C 14 + p1
N14 + n1 à 12C + H3
Radioisotop yang dihasilkan dari kedua reaksi tersebut diatas kemudian
bereaksi dengan gas oksigen membentuk senyawa gas CO2 dan HTO. Kedua
senyawa tersebut kemudian ikut dalam siklus hidrologi terbawa oleh air hujan dan
masuk kedalam akifer. Konsentrasi isotop C14 yang dihasilkan oleh reaksi diatas
sekitar 14 dpm/gr atau setelah distandarkan konsentrasi tersebut dianggap
mempunyai konsentrasi 100 % modern carbon (100 pmc).
Berdasarkan sifat radioaktivitasnya kedua isotop tersebut dapat digunakan
untuk menentukan umur (dating) airtanah atau mineral karbonat. Pada sistem
dating isotop tritium dan C14 pada saat infiltrasi dianggap mempunyai konsentrasi
awal sama seperti nilai konsentrsai hasil reaksi kosmis yaitu 4-6 TU untuk tritium
dan 100 pmc untuk isotop C14. Selama perjalanannya didalam akifer, konsentrsai
isotop tersebut akan mengalami pengurangan karena peluruhan (decay) sesuai
dengan waktu paruhnya masing-masing. Persamaan perhitungan berdasarkan sifat
radioaktif dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut :
t1/2
T = ---------------- x ln [ Co/Ct] (1)
0,693
Dimana :
T = umur airtanah dalam tahun
t1/2 = waktu paruh (untuk tritium adalah 12,34 tahun dan untuk C14
adalah 5730 tahun
18
Co = adalah konsentrasi awal dari isotop tritium atau C14 sesuai dengan
nilai 100 pmc untuk C14 dan 6 TU untuk isotop tritium
Ct = adalah isotop tritium dan C14 pada t-tahun
Berdasarkan persamaan di atas dan waktu paruh kedua isotop tersebut
maka untuk penentuan umur airtanah dengan menggunakan isotop tritium hanya
dapat mengukur umur hingga 50 tahun, sedangkan dengan menggunakan isotop
C14 dapat mengukur umur air tanah hingga 40.000 tahun. Gambar 6, dibawah ini
memperlihatkan adanya hubungan antara umur airtanah terhadap konsentrasi
isotop tritium dan C14.
Dalam rangka eksploitasi airtanah, informasi mengenai penentuan umur
air tanah sangat bermanfaat untuk estimasi deposit air tanah. Airtanah dengan
umur yang sangat muda memberikan indikasi bahwa depositnya sangat tergantung
kepada curah hujan sedangkan air tanah yang mempunyai umur tua memberikan
indikasi bahwa deposit airtanah tersebut tidak berhubungan langsung dengan
curah hujan.
3A (TU)
10
7
5
2
0
19
0 25 50 75 100
14a (%)
Gambar 6. Hubungan antara umur air tanah terhadap konsentrasi isotop tritium dan C14
waters
mixed
groundwater
recent
fossil old groundwater young
20
3.2. Luaran yang Diharapkan
Tabel 1. Luaran kegiatan yang ditargetkan dari penelitian
No. Hasi l Tahun
1 Tahun
2 1 Data pengamatan curah hujan,
sampel air dari hujan, mata air,
dan sumur
ü
2 Peta Potensi Sumber Daya Airtanah Berdasar Umur Airtanah
ü
3 Peta Daerah Resapan, Daerah Aliran dan Daerah Luahan ü
4 Artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal nasional
ü
5 Draft buku ajar Hidro Isotop Airtanah
ü
6 Buku ajar Hidro Isotop Airtanah ber ISBN
ü
3.3. Indikator Capaian
• Tahun pertama :
o Data hasil pengamatan lapangan dan analisis sampel air
o Peta potensi sumber daya airtanah berdasar umur airtanah
o Surat persetujuan diterbitkan (acceptance letter) publikasi artikel ilmiah di
jurnal nasional terakreditasi (sekurang-kurangnya sudah masuk)
• Tahun kedua:
o Peta daerah resapan, daerah aliran dan daerah luahan di kawasan UNPAD
Jatinangor
o Menjadi pembicara dalam seminar nasional terkait dengan Konservasi
Sumber Daya Air
o Berkembangnya jejaring kerja sama antar peneliti dan antar lembaga
21
BAB 4. Anggaran dan Jadwal Penelitian
4.1 Anggaran Penelitian
Tabel 2. Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi yang Diajukan Setiap Tahun
No Jenis Pengeluaran Biaya Yang Diusulkan
Tahun 1 Tahun 2 1 Honorarium Tim Peneliti 31,900,000 31,900,000 2 Peralatan Penunjang 13,000,000 23,750,000 3 Bahan Habis Pakai 125,190,000 125,190,000 4 Perjalanan 7,000,000 7,000,000 5 Lain-Lain 4,310,000 4,310,000
SUBTOTAL 149,500,000 149,500,000
TOTAL KESELURUHAN 299,000,000
Jumlah anggaran yang diusulkan (Tahun ke-1)
Rp. 149.500.000 (Seratus empat puluh sembilan juta lima puluh ribu
rupiah)
Jumlah anggaran yang diusulkan untuk seluruh program
Rp. 299.000.000 (dua ratus sembilan puluh sembilan juta) (Rincian
terlampir)
4.2. Jadwal Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 2 tahun, dengan jadwal penelitian secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Jadwal penelitian
No. Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8
1Persiapan dan studi literatur
2 Survey lapangan 3 Analisis laboratorium
4Analisis data
5 Penyusunan Peta Potensi Sumberdaya Airtanah 6 Penyusunan Peta Daerah Resapan, Aliran dan Luahan 7 Verifikasi dan Validasi 8 Penyusunan laporan 9 Seminar / Publikasi
22
Daftar Pustaka
Baumann, P., H.Oesterle, Suminta, Wibisono, 1972, The Cenozoic of Java and
Sumatra, Proceedings Indonesian Petroleum Association.
Bemmelen, Van, R.W., 1949, The Geology of Indonesia, Vol. 1A, General
Geology, Bandung.
Dharmasyraya, 1982, Geologi Daerah Citireum, Surade, Kabupaten Sukabumi,
Jawa Barat, Perpetaan Sarjana pada Jurusan Geologi, FTG, UNPAD.
Hendarmawan, 2002. Unconfined aquifer system of volcanics in the Northern part
of Bandung basin, West Java, Indonesia. Journal of Geosciences
Osaka City Univ., 45: 1-12.
Hendarmawan, Kumai, H., and Mitamura M., 2004. Application of stream
hydrograph separation method to estimate the recharge in the northern
part of the Bandung Basin, west Java, Indonesia. Journal of
Groundwater Hydrology, 3: 213-225.
Kumai, H. and Hendarmawan, 2002. Groundwater local flowsystems in volcanic
slope: a case study on the Bandung City area, Indonesia. Journal of
Ground Water Technology, 10: 3 1-38.
Kusumadinata , 1974, Reef Limestone in The Sukabumi Area, Indonesia
Petroleum Association, Proceeding 2nd Convention.
Martodjojo, Soejono, 1984, Evolusi Cekungan Bogor, Jawa Barat, Disertasi pada
Fakultas Pasca Sarjana ITB.
Mandel dan Shiftan, 1981, Groundwater Resource Investigation and
Development, Academic Press, New York
23
• Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
• Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian
• Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas
• Lampiran 4. Nota kesepahaman MOU atau pernyataan kesediaan dari mitra
(apabila ada).
• Lampiran 5. Biodata ketua dan anggota
• Lampiran 6. Surat pernyataan ketua peneliti
24
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Honor
Honor Honor/Jam (Rp) Waktu (Jam/Minggu)
Minggu Honor per Tahun (Rp)
Tahun 1 Tahun 2
Ketua 150,000 5 26 19,500,000 19,500,000
Anggota 1 100,000 3 15 4,500,000 4,500,000
Anggota 2 100,000 3 15 4,500,000 4,500,000
Anggota 3 80,000 3 10 2,400,000 2,400,000
Tenaga Administrasi 50,000 2 10 1,000,000 1,000,000
SUBTOTAL (Rp) 31,900,000 31,900,000
2. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp)
Tahun 1 Tahun 2
Sewa kamera foto Untuk dokumentasi foto 2 bulan 1,500,000 1,500,000 1,500,000
Sewa alat-alat lapangan Untuk keperluan pengambilan data 2 bulan 11,500,000 11,500,000 11,500,000
SUBTOTAL (Rp) 13,000,000 13,000,000
25
3. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga per Tahun (Rp)
Tahun 1 Tahun 2
Kertas HVS A4 Draf ketik dan laporan 5 38,000 190,000 190,000
Biaya Komunikasi Biaya komunikasi 1 1,000,000 1,000,000 1,000,000
Pengukuran Geokimia Pengambilan data airtanah + mataair (lab + lapangan)
20 300,000 6,000,000 6,000,000
Pengukuran Isotop Pengukuran curah hujan + mataair (Lab + Lapangan)
23 5,000,000 115,000,000 115,000,000
Fotokopi Fotokopi 20,000 150 3,000,000 3,000,000
SUBTOTAL (Rp) 125,190,000 125,190,000
4. Perjalanan
Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas (x perjalanan)
Harga Satuan (Rp) Biaya per Tahun
Tahun 1 Tahun 2
Perjalanan ke tempat penelitian
Pelaksanaan penelitian lapangan ketua peneliti
4 500,000 2,000,000 2,000,000
Perjalanan ke tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian lapangan oleh anggota tim
4 500,000 2,000,000 2,000,000
Perjalanan ke tempat penelitian
Tenaga pendukung 4 500,000 2,000,000 2,000,000
Perjalanan ke tempat penelitian
Tenaga Administrasi mahasiswa 2 500,000 1,000,000 1,000,000
SUBTOTAL (Rp) 7,000,000 7,000,000
26
5. Lain-lain
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga Satuan (Rp) Biaya per Tahun (Rp)
Tahun 1 Tahun 2
Persiapan Diskusi awal dan penyusunan proposal 1 500,000 500,000 500,000
Lapangan 1 Kegiatan pengumpulan data awal 1 1,000,000 1,000,000 1,000,000
Diskusi lapangan Kegiatan diskusi di lapangan 1 500,000 500,000 500,000
Kegiatan di lapangan 2 Penelitian lapangan lanjutan tambahan 1 500,000 500,000 500,000
Kegiatan lapangan 3 Konfirmasi data 1 560,000 560,000 560,000
Monitoring Monitoring kegiatan di lapangan 1 500,000 500,000 500,000
Evaluasi kegiatan di lapangan
Evaluasi kegiatan di lapangan 1 750,000 750,000 750,000
Re-evaluasi Re-evaluasi 1 1,000,000 1,000,000 1,000,000
SUBTOTAL (Rp) 4,310,000 4,310,000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp) Tahun 1 Tahun 2
149,500,000 149,500,000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp) 299,000,000
27
Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana
Sarana utama yang diperlukan dalam penelitian ini adalah peralatan pengamatan
curah hujan (rain gauge) dan peralatan untuk pengambilan sampel air dengan
spesifikasi tertentu yang tidak tersedia di perguruan tinggi tempat peneliti bekerja.
Selain itu, dilakukan juga analisa sampel di laboratorium yang memerlukan
peralatan dengan spesifikasi tertentu yang tidak tersedia di perguruan tinggi tempat
peneliti bekerja.
Untuk mengatasi permasalahan ketersediaan peralatan tersebut, peneliti
bekerjasama dengan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) yang memiliki peralatan
dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama / NIDN Instansi Asal
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu
(jam/ming gu)
Uraian Tugas
1. Dr. Yoga A. Sendjaja/ 0010107202
FTG UNPAD
Sedimentol ogi
5 Ketua penelitian, analisis geokimia
2. Dr. Johanes Hutabarat/ 0009046006
FTG UNPAD
Geokimia, Volkanologi
3 Analisis petrografi, analisis geokimia
3 Mohamad Sapari Dwi Hadian, ST., MT. / 0029087204
FTG UNPAD
Hidrogeolo gi
3 Pemetaan lapangan, analisis isotop sampel air
4 Febriwan Mohamad, S.Si., M.Si./ 0023027906
FTG UNPAD Geofisika 3
Pemetaan lapangan, pembuatan peta-peta tematik, anal is is geometri akifer
28
Lampiran 4. Nota kesepahaman MOU atau pernyataan kesediaan dari mitra
Lampiran 5. Biodata Ketua dan Anggota Peneliti
A. IDENTITAS DIRI 1.1. Nama Lengkap (dengan
gelar) Dr. Sc.Yoga Andriana Sendjaja (L)
1.2. Jabatan Fungsional Lektor Kepala 1.3. NIP 19721010 199903 1 002 1.4. Tempat dan Tanggal Lahir Bandung; 10 Oktober 1972 1.5. Alamat Rumah Jl.Sigma 20 Bandung 40191 1.6. Nomor Telepon/Fax 0227796545 1.7. Nomor HP 081221668872 1.8. Alamat Kantor Jl. Raya Bandung-Sumedang, Km. 21,
Jatinagor; 45363 1.9. Nomor Telepon/Fax (022) 7796545/ (022) 7796545 1.10. Alamat e-mail [email protected] 1.11 Mata Kuliah yang di ampu 1. Sedimentologi
2. Volkanologi 3. Geokimia
B. RIWAYAT PENDIDIKAN 2.1. Program : S1 S2 S3 2.2. Nama PT. UNPAD Shimane
University (Matsue -Japan)
Shimane University (Matsue-Japan)
2.3. Bidang Ilmu Geologi Geologi Geologi 2.4. Tahun Masuk 1990 1999 2006 2.5. Tahun Lulus 1997 2001 2009
C. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL (Tidak termasuk Makalah Seminar/Proceedings, Artikel di Surat Kabar)
Urutkan judul artikel ilmiah yang pernah diterbitkan selama 5 tahun terakhir dimulai
dari artikel yang paling relevan menurut Saudara.
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nomor
Nama Jurnal
1. 2009 Geochemical mass-balance of Quaternary lavas in west Java, Indonesia: Strong contribution of slab sediment fluid to arc lavas and origin of across-arc
V.1, No. 1. Island Arc (2009) 18, 201-224.
29
variation in lava chemistry,
Island Arc
2. 2010 Geochemical variation in Tertiary-Quaternary lavas of west Java arc, Indonesia: Steady-state subduction over the past 10 million years.
Volume 105
Journal of Mineralogical and Petrology
Sciences, Volume 105, page 20-28, 2010.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Unggulan Perguruan Tinggi
Bandung, 4 Mei 2013 Pengusul,
(Dr. Sc. Yoga Andriana Sendjaja) NIP. 19721010
30
BIODATA ANGGOTA TIM PENELITI
A. IDENTITAS DIRI 1.1. Nama Lengkap (dengan
gelar) Dr. Johanes Hutabarat, Ir., M.Si. (L)
1.2. Jabatan Fungsional Lektor Kepala 1.3. NIP 19600409 198810 1 001 1.4. Tempat dan Tanggal
Lahir Bandung; 09 April 1960
1.5. Alamat Rumah Komplek Bumi Panyileukan, Blok Q.3 No. 5, Cibiru
1.6. Nomor Telepon/Fax (022) 87820101 / - 1.7. Nomor HP 081321073285 1.8. Alamat Kantor Jl. Raya Bandung-Sumedang, Km. 21,
Jatinagor; 45363 1.9. Nomor Telepon/Fax (022) 7796545/ (022) 7796545 1.10. Alamat e-mail [email protected] 1.11 Mata Kuliah yang di ampu 1. Geokimia
2. Volkanologi 3. Geothermal
B. RIWAYAT PENDIDIKAN 2.1. Program: S1 S2 S3 2.2. Nama PT. UNPAD ITB ITB 2.3. Bidang Ilmu Geologi Geologi Geologi 2.4.Tahun Masuk 1979 1990 2006 2.5.Tahun Lulus 1985 1993 2011 2.6. Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Geologi Daerah Gancang, Kecama-tan Gumelar, Kabu- paten Banyumas, Jawa Tengah
Himpunan Batuan Volkanik Kalium Tinggi Komplek Ringgit-Beser, Bon-dowoso- Situbondo, Jawa Timur (Studi Petrologi dan Geo-kimia).
Karakteristik Geokimia dan Petrologi Batuan Volkanik Jatibarang di Jawa Barat Utara serta Implikasinya Terhadap Sistem Volkanisme Paleogen
2.7. Nama Pem- bimbing/Promotor
Drs. Oman Rochman
Prof. Dr. Rubini Soeria-Atmadja dan Dr. Emmy Suparka
Prof. Dr. Emmy Suparka; Dr. Ir. Bambang Priadi; DEA; Dr. Ir., Chalid Idham Abdullah, DEA.
31
C. PENGALAMAN PENELITIAN (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) Urutkan judul penelitian yang pernah dilakukan selama 5 tahun terakhir dimulai dari penelitian yang paling relevan menurut Saudara.
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber Jml (Juta Rp)
1. 2012 Optimalisasi Potensi Panas Bumi Kamojang Untuk Pasokan Listrik Jawa Barat Berdasarkan Kegiatan Kompleks Volkanik Di Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
Hibah DIKTI (DIPA DIKTI
2012,) Penelitian Strategis Nasional
(Stranas) ITB Anggota
100
2. 2010-1011 ”Karakteristik Geokimia dan Petrologi Batuan Volkanik Formasi Jatibarang di Jawa Barat Utara serta Implikasinya Terhadap Sistem Volkanisme Paleogen” (Tahap I dan II)
Penelitian Hibah Bersaing
Tahun Anggaran 2010
dan 2011, Unpad.
80
3. 2010-2011 Genesa Magma Busur Berdasarkan Kandungan Unsur Boron (B) dan Unsur Lainnya: Studi Kasus Komplek Batuan Volkanik Di Wilayah Banten Utara.
Program Penguatan Riset
Institusi 2010, ITB (Anggota)
50
4. 2009 Identifikasi Tektonik Aktif Sesar Cimandiri untuk Mendukung Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat
Riset Unggulan Strategis
Nasional, Dikti, ITB
(Anggota)
100
5. 2009 Volkanisma Umur Paleogen di Wilayah Banten Selatan : Rekrostruksi Konfigu- rasi Lempeng Purba.
Riset KK-ITB (Anggota)
48
6. 2006 Studi Petrogenesis Magmatisme Paleogen di P. Jawa, Potensi Minerali- sasi dan Implikasi Geodinamikanya
Program Hibah Pascasarjana IV/1; DIKTI,
ITB (Anggota)
100
Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW, Fundamental Riset, Hibah Bersaing, Hibah Pekerti, Hibah
Pascasarjana, RAPID, atau sumber lainnya.
32
D. PEN GALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Urutkan judul pengabdian kepada masyarakat yang pernah dilakukan selama 5 tahun
terakhir dimulai dari yang paling relevan menurut Saudara.
No. Tahun Judul Pen gabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan Sumber Jml (Rp)
1. 2006- 2007
Bimbingan Teknis Konservasi Sumber Daya Mineral Bagi Aparat Daerah Di Kecamatan Ba tu ja ja r , Ka bu p a ten Bandung, Jawa Barat (Tahap 1 dan 2).
PNBP LPM UNPAD (Ketua)
5
Tuliskan sumber pendanaan: Penerapan Ipteks, Vucer, Vucer Multitahun, UJI, Sibermas, atau sumber lainnya
E. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL (Tidak termasuk Makalah Seminar/Proceedings, Artikel di Surat Kabar)
Urutkan judul artikel ilmiah yang pernah diterbitkan selama 5 tahun terakhir dimulai
dari artikel yang paling relevan menurut Saudara.
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nomor
Nama Jurnal
1. 2006 Petrografi Batuan Beku Volkanik Bawah Laut Kompleks Gunung Komba, Laut Flores, Indonesia.
V.4, No. 1. Bulletin of Scientific Contribution, Jurusan Geologi, FMIPA-Unpad
2. 2007 Studi Geokimia Batuan Volkanik Primer Kompleks Gunung Hulu Lisung-Singa, Bogor Jawa Barat.
v.5, No. 3. Bulletin of Scientific Contribution, Jurusan Geologi, FMIPA-Unpad
3. 2007 Studi Geokimia Petrografi Batuan Beku Gunung Singa, Bogor, Jawa Barat.
v.5, No. 3 Bulletin of Scientific Contribution, Jurusan Geologi, FMIPA-Unpad
33
F. PENGALAMAN PENULISAN BUKU Urutkan judul buku yang pernah diterbitkan selama 5 tahun terakhir
dimulai dari buku yang paling relevan menurut Saudara. No. Tahun Judul Buku Jumlah
Halaman Penerbit
1. - - - -
G. PENGALAMAN PEROLEHAN HKI Urutkan judul HKI yang pernah diterbitkan 5-10 tahun terakhir. No. Tahun Judul/Tema HKI Jenis Nomor P/ID 1. - - - -
H. PEN GALAMAN RUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA SOSIAL LAINNYA Urutkan judul rumusan kebijakan/rekayasa sosial lainnya yang pernah dbuat/ditemukan selama 5 tahun terakhir
No. Tahun Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial lainnya yang telah diterapkan
Tempat Penerapan
Respon Masyarakat
1. - - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Unggulan Perguruan Tinggi
Bandung, 4 Mei 2013 Pengusul,
(Dr. Johanes Hutabart, Ir., M.Si.) NIP. 19600409 198810 1 001
34
BIODATA ANGGOTA TIM PENELITI
A. IDENTITAS DIRI 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Mohamad Sapari Dwi Hadian, ST., MT. 2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala 3 Jabatan Struktural - 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 197806242005012001 5 NIDN 6 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 29 Agustus 1972 7 Alamat Rumah 9 Nomor Telepon/Faks/ HP 081321102268 10 Alamat Kantor Fakultas Teknik Geologi Unpad
Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor Bandung 40600
11 Nomor Telepon/Faks 022-7796545 12 Alamat e-mail 13 Lulusan yang Telah
Dihasilkan S-1=25 orang S-2=0 orang S-3=0 orang
14 Mata Kuliah yg Diampu 1. Hidrogeologi (1998 - sekarang) 2. Teknik Sumber Air (2001 - sekarang) 3. Hidrolika Airtanah (2001 - sekarang) 4. Statistika (2003 - sekarang)
B. Riwayat Pendidikan
Univ./Institut & Lokasi Gelar Tahun selesai Bidang studi
1. Universitas Padjadjaran, Bandung
2. Istitut Teknologi Bandung
ST (Sarjana Teknik)
MT
(Magister Teknik)
1997
2000
Geologi
Hidrogeologi
35
C. Pengalaman dalam Penelitian: (5 tahun Terakhir)
Kegiatan Penelitian, tahun
• Studi Pola Aliran Airtanah di Gunung Manglayang dan Sekitarnya Kab. Sumedang, 2008
• Pemetaan Hidrogeologi untuk kawasan tambang batubara, Daerah Pauh, Propinsi Jambi, 2009
• Studi Batubara Daerah Marancang, Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur, 2009
• Studi Kelayakan TPA Sarimukti, Kecamatan Citatah, Kabupaten Bandung Barat, Propinsi Jawa Barat. 2009
• Studi Intrusi Air laut kawasan takalar, Sulawesi Selatan 2009 • Kebijakan dan Optimisasi dalam Reklamasi Lahan Galian C, di Kawasan
Beber, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat, 2009 • Studi Hidrogeologi daerah Gunung Salak dan Sekitarnya 2010 • Studi Isotop dan penentuan kawasan resapan di Gunung Salak 2010 • Studi Intrusi air laut daerah Jakarta dan sekitarnya 2010 • Studi Hidrogeologi daerah Gunung Gede Pangrango 2011 • Studi Isotope dan penentuan kawasan resapan Gunung Gede Pangrango 2011 • Studi Recharge area di Gunung Sundoro, Jawa Tengah 2011 • Kontaminasi air tanah dangkal di kota Tegal Jawa Tengah 2012 • Studi Hidrogeologi Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, 2012-2013 • Isotop servis kawasan Ladang Minyak Chevron 2013 • Studi Hidrogeologi daerah Jatinangor dan sekitarnya, 2013
D. Kegiatan ilmiah:
Tahun Kegiatan Ilmiah
2000 Kursus “Integrated Reservoir Charaterization From The Out Crop to The Computer ” diselenggrakan oleh DPKK-MIGAS, Deptamben, Solo 2001 Pelatihan “Pengolahan Data Geolistrik” Subjek Prediksi Akifer,
diselenggarakan oleh PPTP, Bandung
2002 Pelatihan “Community Development” diselenggarakan oleh LPM
Unpad dengan PT. Aneka Tambang, Bogor
2003 Pelatihan “ Partcipatory Research Appraisal” diselenggarakan oleh
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Unpad, Bandung
2005 Seminar Internasional ”The Quartenary Geological Data As Life Supporting Information For mankind and Environment, GRDC Course “Exploration and Survey Geology” diselenggaraan oleh
36
2006
2007
Mitsushima Mine Resources , Nagasaki Japan
Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Bali Indonesia
Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Bandung Indonesia 2008
E. Daftar Publikasi / tidak Publikasi/ Karya tulis
Publikasi Artikel:
2002, Hadian, M. Sapari Dwi, Nana Sulaksana Sosialisasi Rencana Satuan Pemukiman (DTRSP) Transmigrasi Lokal Di Kabupeten Ciamis. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjdajaran. Vol. 11, No. 5, Juni 2003 Hlm. 15-22. ISSN no. 1410-5675
2002, Hadian, M. Sapari.Dwi., Nana Sulaksana, Prediksi Intrusi Airlaut Akibat Pengambilan Airtanah Yang Berlebihan Di Daerah Pangandaran dan Sekitarnya Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Majalah Ilmiah Geologi Volume 2, No 3, 2002
2004, Hadian, M. Sapari Dwi dan Undang Mardiana. Optimisasi Potensi Airtanah Pulau Sangiang di Selat Sunda, Bulletin Sciencetific Contribution, Vol 2, No 1,Januari 2004 Hlm11-18, ISSN no 1693-4873
2004, Undang Mardiana dan, Hadian, M. Sapari Dwi., Geodinamika Tektonik Uplift Daerah Sagara Anakan Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Bulletin Sciencetific Contribution, Vol 2, No 2,April 2004 Hlm 25-37, ISSN no 1 693-4873
2004, Hadian, M. Sapari Dwi, 2004 Review Studi Kajian Hidrogeologi Terhadap Aspek Lingkungan di Pulau Sangiang, Kabupaten Serang Propinsi Banten. Bulletin Sciencetific Contribution, Vol 2, No 3,Desember 2004 Hlm 68 -73, ISSN no 1693- 4873
2005, Hadian, M. Sapari Dwi. Penentuan Tipologi Akifer Berdasarkan Metoda Geolistrik Dan Hidrokimia Kecamatan Batu Ceper dan Benda Kota Tangerang. Bulletin Sciencetific Contribution, Vol 3, No 2, Oktober 2005 Hlm 72 -82, ISSN no 1693-4873
2005, Hadian, M. Sapari Dwi, Relasi Pembentukan Batuan Dengan Geometri Akifer di Cekungan Bandung Bulletin Sciencetific Contribution, Vol 3, No 2,Oktober 2005 Hlm 37-45, ISSN no 1693-4873
2006, Hadian, M. Sapari Dwi, Mountaineering Untuk Pendaki Gunung Serta penerapannya di lapangan Gunung Patuha, kabupaten Bandung, vol 15. No 9/ Februari 2006, hlm 01-06, ISSN 1410-5675 Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2006, Hadian, M. Sapari Dwi, Sebaran Akuifer dan Pola Aliran Airtanah di Kecamatan Batuceper dan Benda, Kota Tangerang, Propinsi Banten Vol.1 No.3 September 2006 hal 115-128 ISSN 1907-2953 Jurnal Geologi Indonesia
2007, Hadian, M. Sapari Dwi , Endyana, Cipta, Penentuan Jejak sungai Cisadane Purba berdasarkan nilai resistivity daerah kota Tangerang, 31 Juli – 1 Agustus 2007 Semiloka Fakultas MIPA,
37
Karya Tulis dan Tidak dipublikasi:
2003, Hadian, Mohamad Sapari Dwi, Abdurokhim, Undang Mardiana, Prediksi Intrusi Air Laut Akibat Pengambilan Airtanah Yang Berlebighan Di Daerah Pangandaran dan Sekitarnya Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat (DIK Unpad 2003)
2003, Mardiana, Undang., Hadian, Mohamad Sapari Dwi, Emi Sukiyah, Prediksi Arah Pencemaran Airtanah Akibat Tempat Pembuangan Sampah Akhir Di Daerah Dago dan Sekitarnya Kotamadya Bandung, Propinsi Jawa Barat (DIKS Unpad 2003)
2004, Hadian, Mohamad Sapari Dwi., Abdurrokhim; Djadjang Djedi Setiadi, Prediksi Perubahan Aliran Airtanah Akibat Dari Abstraksi Airtanah Berlebihan di Daerah Banjaran dan Sekitarnya Kabupaten Bandung, Propinasi Jawa Barat (Diks Unpad 2004)
2004, Hadian, Mohamad Sapari Dwi, Kajian Pengaruh Vulkanisme Kuarter Terhadap Tata Ruang Dalam Upaya Konservasi Dalam Pengendalian Kerusakan Lingkungan Airtanah Cekungan Bandung. (Penelitian Mandiri Jurusan Geologi Unpad)
2004, Hadian, Mohamad Sapari Dwi, Evaluasi Geologi Sebagai Kontrol Pembangunan dan Tataruang Di Cekungan Bandung dan Sekitarnya. (Penelitian Mandiri, Jurusan Geologi Unpad)
2005, Yoga A. Senjaya., Boy Yosep., Hadian, Mohamad Sapari Dwi, Litostratigrafi Volkanik Sungai Widodaren Bagian Hulu Dengan Metoda Mesuare Section (DIKS Unpad)
2005, Cecep Yandri Sunarie, Hadian, Mohamad Sapari Dwi, Nana Sulaksana Potensi Endapan Emas Flaser Blok Ciawitali di Kabupaten Sukabumi (DIKS Unpad)
2005, Hadian, M.Sapari Dwi, Undang Mardiana, Nana Sulaksana, Studi Hidrogeologi Keterkaitan Mataair Dengan Airbawah Tanah di Cekungan Bandung Bagian Utara, Kabupaten Bandung (DIKS Unpad)
2005, Boy Yosep., Hadian, M.Sapari Dwi, Undang Mardiana, Identifikasi dan Genesa Mataair Cekungan Bandung Dalam Hubungannya dengan Potensi Airtanah. (DIK Unpad)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Unggulan Perguruan Tinggi
Bandung, 4 Mei2013
Mohamad Sapari Dwi Hadian, ST., MT
38
BIODATA ANGGOTA TIM PENELITI
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Febriwan Mohamad, S.Si,M.Si
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19790223 200812 1 002
5 NIDN 0023027906
6 Tempat, Tanggal Lahir Bandung/ 23 Februari 1979
7 E-mail [email protected]
8 Nomor Telepon/HP 081221430005
9 Alamat Kantor Fakultas Teknik Geologi Unpad Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor Bandung 40600
10 Nomor Telepon/Faks 0227796545
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 15 orang
12 Nomor Telepon/Faks 0222506419
13 Mata Kuliah yang Diampu
1. Geofisika
2. Geostatistika
3. Geofisika Terapan
4. Geotermal B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi
ITB ITB
Bidang Ilmu Geofisika Geofisika
Tahun Masuk-Lulus 1997-2003 2004-2007
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Seismik multikomponen untuk karakterisasi bawah permukaan
Inversi berbasis model dan band limited untuk estimasi impedansi akustik
Nama
Pembimbing/Promotor Dr.Eng. Bagus Endar B.N Dr. Wahyu Srigutomo
39
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2011
Pemodelan geologi bawah permukaan dalam pendugaan akifer air tanah di daerah Kampus UNPAD Jatinangor, Kabupaten Sumedang berdasarkan parameter tahanan jenis
LPPM UNPAD
Rp 6.000.000,-
2 2011 Kualitas batuan beku andesitic sebagai bahan bangunan
berdasarkan pendekatan kuat tekan dan petrologi LPPM
UNPAD
Rp 6.000.000,-
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2010 Penelitian Dampak Semburan Lumpur Carenang Terhadap Pemukiman dan Pertanian Setempat
FTG UNPAD
Rp 3.000.000,-
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1 Karakteristik Endapan Gn.Gede Kaitannya dengan
Keterdapatan Air Tanah untuk Keperluan Masyarakat Daerah Gekbrong, Kab. Cianjur
Bulletin of Scientific Contribution No.2 Desember 2009
Vol. 7, ISSN 1693- 4873
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Unggulan Perguruan Tinggi
Bandung, 4 Mei 2013
(Febriwan Mohamad)
40
Lampiran 6. Surat Pernyataan Ketua Peneliti